MENANG ATAS KEADAAN TIDAK BERDAYA PENDAHULUAN Dalam kehidupan ini seringkali kita berhadapan dengan situasi-situasi dimana kita tidak berdaya untuk mengatasinya. Sebuah keadaan yang ringkih/mudah runtuh atau fragile/mudah pecah. Misalnya situasi finansial dalam rumah tangga atau pekerjaan yang pelik sehingga tidak ada sumber daya yang bisa mengatasinya. Bahkan untuk meminjam uangpun tidak bisa lagi. Seseorang yang memiliki penyakit atau cacat sehingga tidak produktif dengan maksimal. Atau terpenjara karena perkara yang membelit rumit sementara tanggung jawab untuk keluarga masih harus terpenuhi. Keadaan ini adalah keadaan di luar kendali yang membuat kita (bahkan) tidak dapat berbuat apa-apa lagi. YOEL 3:9-10 Maklumkanlah hal ini di antara bangsa- bangsa:bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau- pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata:"Aku ini pahlawan!” Ayat diatas menunjukkan dua hal yang bisa kita lakukan ketika mengalami situasi tidak berdaya: 1. Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau- pisau pemangkasmu menjadi tombak; Ini berbicara perubahan orientasi: mata bajak yang digunakan untuk bertani dirubah menjadi pedang untuk berperang. Demikian juga pisaupisau pemangkas yang dirubah menjadi tombak. Hal pertama yang harus dilakukan dalam situasi tidak berdaya adalah perubahan orientasi dari hidup untuk makan dan berpusat untuk diri sendiri menjadi hidup yang berpusat kepada Tuhan (Jesus Center). Sebagai prajurit Kerajaan Sorga yang berani tampil dan maju. Keadaan selalu menjadi berubah ketika orientasi kita berubah. Situasi sulit yang mengganggu damai sejahtera dan sukacita akhirnya redup diganti kepasrahan pada kehendak Tuhan karena hidup yang direlakan untuk Tuhan. Tidak ada rasa malu, kesombongan dan gengsi yang biasanya membuat keadaan lebih sulit. Sebaliknya lahirlah kerendahan hati dan belas kasihan terhadap orang-orang yang sebenarnya menyakiti dan mengecewakan. Karena Yesus memadang mereka demikian. GALATIA 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri- Nya untuk aku. Lihat. Hidup yang berpusat pada Yesus membuat kita bisa berkata demikian, “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Sehingga dengan berani hidup dalam iman dalam Yesus, Anak Allah yang mengasihi kita. Bahkan MENANG ATAS KEADAAN TIDAK BERDAYA menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Tidak ada lagi keraguan, ketakutan dan kuatir. Kita lebih kuat dan berpengharapan meski dalam keadaan tidak berdaya. Coba perhatikan perkataan rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: 2 KORINTUS 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. Itulah yang terjadi bagi orang yang hidup berpusat pada Yesus. Dia selalu bisa berkata (dengan iman) “aku kuat!”. Dan itulah yang terjadi karena iman dalam Yesus Kristus tidak pernah sia-sia. 2. baiklah orang yang tidak berdaya berkata:"Aku ini pahlawan!” Selanjutnya perkataan yang penuh kuasa dan punya daya cipta harus dilakukan dalam situasi yang tidak berdaya. Berkatalah “Aku ini pahlawan!”. Kata “pahlawan” berarti “champion”. Pemenang. Kata ini juga berarti “strong”. Kuat. Maka mulailah untuk berkata “Aku kuat!” Lihatlah kuasa Tuhan yang ajaib dan penuh kuasa akan terjadi dan kita akan mengalahkan situasi tidak berdaya oleh kekuatan yang sudah ada didalam kita. Karena kekuatan itu adalah Pribadi. Dia Yesus yang hidup didalam kita. Pengharapan kita akan kemenangan dan kemuliaan. Haleluya! 1 SAMUEL 30:6 Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing- masing karena anaknya laki- laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. Daud mengalami situasi tidak berdaya. Daud terjepit. Rakyat yang selama ini mendukung dia berbalik hendak melemparinya dengan batu. Daud sendirian. Tidak ada lagi orang-orang yang menguatkan dan mendukungnya. Dan inilah yag dilakukannya. Daud “menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan”. Situasi yang sama seringkali kita alami. Terjepit. Sendirian. Tapi kita harus melihat apa yang dilakukan Daud. Dia menguatkan kepercayaannya. Tanda terbaik orang yang menguatkan kepercayaannya adalah orang yang sanggup berkata, “Aku ini pahlawan!” “Aku kuat!”. Amin. Saudaraku, anda dikasihi Tuhan! Tidak ada yang bisa memisahkanmu dari kasih Tuhan. Angkatlah wajahmu dengan penuh pengharapan. Pandang Yesus. Dia hendak menyatakan kasih-Nya kepadamu. Permuliakanlah Tuhan lewat situasi sulit dan tidak berdaya. Sehingga justru situasi itu membuat Yesus bisa dilihat dan kita memuliakannya. Keadaan tidak berdaya telah mengangkat kehidupan kita di puncak-puncak kemenangan dan Yesus semakin dikenal dunia. SOLI DEO. SEGALA KEMULIAAN BAGI YESUS KRISTUS! MENANG ATAS KEADAAN TIDAK BERDAYA