Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi (Kegiatan Belajar ) JUDUL :Alkohol dan Detoksifikasi 100 Menit PENDAH ULUAN Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, dalam keseharian kadang disebut untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut adalah alkohol bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Salah satu senyawa alkohol, etanol (etil alkohol, atau alkohol sehari-hari), adalah salah satu senyawa yang dapat ditemukan pada minuman ber-alkohol. Rumus kimianya CH3CH2OH. Manfaatnya sangat banyak terutama dalam industry kimia maupun bahan obat. Modul ini akan membahas tentang alkohol dan penggunaannya dalam medik. Toksikologi alkohol terutama pada tubuh manusia karena penggunaan yang berlebihan serta detoksifikasinya. 164 Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menjelaskan struktur bahan kimia alkohol, Penggunaannya dalam medik , fisiologi dasar akibat konsumsi alcohol , tanda-tanda, dan gejala yang berhubungan dengan alkoholisme komplikasi medis umum dan pengobatan pada alkoholisme U R AI AN M ATE R I Tinjau fisiologi dasar, tanda-tanda, dan gejala yang berhubungan dengan alkoholisme. Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkana. Alkohol dapat dikenali dengan rumus umumnya R-OH. Alkohol merupakan salah satu zat yang penting dalam kimia organik karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe senyawa lainnya. Reaksi dengan alkohol akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi bisa menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O atau dapat juga menghasilkan senyawa mengandung ikatan OH. Salah satu senyawa alkohol, adalah etanol (etil alkohol, atau alkohol sehari-hari), satu senyawa yang dapat ditemukan pada minuman beralkohol. Rumus kimianya CH3CH2OH. Di Amerika setiap tahunnya 15.3 million penduduknya mengalami gangguan akibat alcohol dan 13 % diantaranya adalah pria dan 4% wanita berusia diatas 18. Dari jumlah tersebut 30% penanganannya berada pada pelayananan primer /rumaha sakit umum. Hampir 40% penderita mengalami trauma, ketika kadar alcohol dala darah 100 mg/dl . Penggunaan Alkohol serta Gangguan akibat penyalahgunaan alcohol menyebabkan dua hal besar yaitu: Alcohol Abuse: Repetitive problems in 1major life areas Alcohol Dependence (3 criteria): 165 Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi Toleransi Withdrawal Amount / time Urges, failure to cut down Excessive time drinking Activities given up Use despite problem Fisiologi Dasar Pengguna Alkohol : Alkohol ketika dikonsumsi diantanya 25% memasuki aliran darah dari lambung, 75% dari usus 90% sampai 98% eliminasi dalam hati, dan sisanya diekskresikan oleh ginjal, paru-paru, dan kulit. Pria 70-kg dapat memetabolisme 5 sampai 10 g etanol per jam (minuman rata-rata mengandung 12 sampai 15 g etanol) dehidrogenase alkohol 90%. Peminum risiko yang lebih rendah (yang berada pada risiko rendah penyakit yang berhubungan Pria yang dengan tidak teratur alkohol) minum lebih dari didefinisikan 3 sampai 4 sebagai: unit per hari Wanita yang tidak teratur minum lebih dari 2 sampai 3 unit per hari. Peminum meningkatkan risiko (yang berada pada peningkatan risiko penyakit yang berhubungan dengan alkohol) didefinisikan sebagai: Pria yang secara teratur minum lebih dari 3 sampai 4 unit per hari tetapi kurang dari tingkat risiko yang lebih tinggi Wanita yang secara teratur minum lebih dari 2 sampai 3 unit per hari tetapi kurang dari tingkat risiko yang lebih tinggi. Peminum berisiko tinggi (yang memiliki risiko tinggi penyakit yang berhubungan dengan alkohol) didefinisikan sebagai: Pria yang secara teratur minum lebih dari 8 unit per hari atau lebih dari 50 unit alkohol per minggu. Wanita yang secara teratur minum lebih dari 6 unit alkohol. Tanda Tanda Pengguna Alkohol Penggunaan berat alkohol yang berulang dan / atau intoksikasi Penggunaan narkoba lain atau respon obat tak terduga atau interaksi trauma Absensi, presenteeism mengabaikan pribadi. Semua penelitian medis menegaskan bahwa kejahatan yang terdapat dari alkohol 166 Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi sangat banyak dan berbahaya, dan bagi siapa yang mengklaim bahwa alkohol baik untuk hati adalah salah, karena berbagai jenis alkohol merusak sistem kekebalan tubuh dan kerusakan sel-sel hati dan mempengaruhi sel-sel otak serta. Farmakologi dan Pengaruh minum Alkohol Etanol adalah penyebab dari morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas(angka kematian) yang lebih dapat dicegah dari pada semua obat-obat lain yang dikombinasi selain dengan tembakau. Penyalahgunaan alkohol pada umumnya memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Tipe kepribadian, tekanan-tekanan kehidupan yang berat, mode peran orang tua bukanlah penyebab yang nyata dari penyalahgunaan alkohol. Sementara faktor-faktor lingkungan secara nyata memegang peranan penting, selian itu bukti menunjukkan bahwa ada peran genetika yang sangat besar terhadap perkembangan terjadinya alkoholisme. Manfaat penawar Namun alkohol adalah seperti kegunaannya sebagai agen pembunuh kuman, keracunan metanol, atau agen penyejuk bagi melegakan demam panas. demikian keburukan penggunaan alcohol lebih dominan dengan kesan meminum . Alkohol yang dimaksud dalam pembahasan disini ialah etil alkohol atau etanol, suatu senyawa kimia dengan rumus C2H5OH. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol (etanol) yang dibuat secara fermentasi dari berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat, misalnya : biji- bijian, buah-buahan, nira dan lain-lain; atau yang dibuat dengan cara distilasi hasil fermentasi yang disebutkan diatas; atau yang sengaja ditambahkan alcohol kedalamnya ; termasuk kedalamnya adalah minuman keras klasifikasi A, B dan C. Anggur, obat mengandung anggur alkohol kolesom, termasuk arak obat kedalam dan minuman-minuman minuman beralkohol. sejenis yang Berapapun kadar alkohol pada minuman beralkohol tetap dinamakan minuman beralkohol. Dampak negatif dari minuman beralkohol lebih besar dari efek positifnya, seperti misalnya : pengaruh buruk terhadap kesehatan jasmani kriminalitas, kenakalan remaja, 167 Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi kamtibmas dan ketahanan nasional. Dampak positif alkohol sebagai obat yang diminum sudah dapat diganti dengan bahan lain. Namun pada obat luar/obat oles masih digunakan. Pengaruh ketagihan akibat meminum alkohol bukannya bergantung kepada jenis alkohol tetapi jumlah yang diminum pada satu-satu masa. Padasarnya terdapat dua pengaruh yang ketara pada penagih alkohol yaitu pengar jangka pendek dan jangka panjang. Pengaruh jangka pendek yang membabitkan pengambilan lebih kurang satu botol besar menjadikan seseorang itu kurang daya koordinasi seperti tidakboleh berjalan dengan betul dan tidak boleh membuka pintu. Dalam masa yangsingkat ini boleh menyebabkan hangover. Hangover lazimnya disebabkan oleh keracunan alkohol, bahan lain dalam alkohol dan tindakbalas ketagih alkohol. Tanda-tanda hangover termasuklah sakit kepala, loya, muntah, diare, gangguan pergerakan usus dan menggeletar selama delapan dan 12 jam kemudian. Pengaruh jangka panjang akan dirasai setelah meminumnya selama beberapa bulan atau tahun. Pengaruh utamanya adalah seperti sakit jantung, hati atau penyakit dalam perut. Apabila situasi ini terjadi mereka akan kurang selera makan, kekurangan vitamin, mudah diserang penyakit, haid tidak lancar. Kematian yang awal adalah lebih kerap pada orang yang terlalu banyak meminum alkohol, terutamanya daripada sakit jantung atau hati, radang paru-paru, kanker, keracunan alkohol yang kuat, kecelakaan, pembunuhan dan bunuh diri. Pengaruh pada otak Pada dasarnya setelah diminum, alkohol akan meresap dari usus kecil ke dalam darah. Alkohol terus dibawa ke jantung kemudian dibawa ke seluruh tubuh. Dari sini ia terus meresap ke dalam otak dan seterusnya ke urat saraf. Otak merupakan salah satu organ penting yang dimiliki oleh manusia karena otaklah yang mengontrol segala kegiatan 168 Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi Pengaruh pada hati Pengaruh alkohol yang paling bahaya adalah pengaruh pada hati. Setiap kali seorang peminum mengambil alkohol, hatinya mendapat luka. Sel hati akan mati dan menjadi mengecil. Hal ini akan mengurangi kemampuan hati untuk berfungsi dengan sempurna. Pengecilan yang serius akan menyebabkan hati tidak dapat berfungsi langsung. Keadaan ini disebut sirosis hati dan boleh membawa maut. Pembengkakan hati (hepatitis) juga bisa disebabkan oleh kelebihan toksik. Alkohol. pada mulanya menyebabkan hati mengembang dan lama kelamaan saluran darah akan mengecil. Ini menyebabkan darah tidak dapat mengalir ke hati dengan sempurna dan akhirnya saluran darah akan membengkak lalu pecah. Pada peringkat kritikal pengidap hepatitis akan mengalami muntah darah dan kotoran mereka akan bercampur dengan darah. Pengaruhnya pada saraf Kerusakan saraf dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit seperti sindrom Wernicke-Korsakoff dan kerusakan sel-sel otak, yang seterusnya membawa kepada komplikasi psikiatri. Peminum mengalami halunisasi pendengaran, amnesia, paranoia, depresi, dan kecenderungan membunuh diri. Pengaruh pada janin Peminum alkohol kronik yang sedang hamil menyebabkan kandungannya mempunyai ciri-ciri kecacatan seperti kekurangan berat badan, ukuran kepala yang terlalu kecil berbanding tubuh, keadaan muka yang rata, dan kelemahan sendi-sendi. Selain daripada pengaruh-pengaruh di atas, alkohol juga bertindak dengan berbagai sistem dan organ tubuh. Contohnya, pengaruh terhadap system peredaran tubuh menyebabkan darah lebih banyak dialirkan ke kulit. Ini menyebabkan kulit peminum menjadi kemerah-merahan. Peminum alkohol juga didapati lebih cenderung sering membuang air kecil karena etanol dapat meningkatkan hormon penahan kecing. 169 Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi Alkohol Sebagai Penyumbang Kalori Dengan mengkonsumsi minuman beralkohol di Negara-negara maju naik dengan pesat ke titik di mana alkohol memberikan suatu sumbangan kalori rata-rata yang berarti, yang pada orang dewasa nonalkoholik mungkin mendekati 12%. Alkohol (etanol) memiliki kandungan energi yang tinggi, yaitu menghasilkan kira-kira 7,1 kkal/g pada oksidasi, nilai ini terletak di antara senyawa karbohidrat dan lemak. Selain itu, energinya tersedia secara biologis dalam bentuk ATP melalui lintas metabolisme yang diketahui secara baik. Etanol dioksidasi menjadi esatadehida di dalam hati oleh kerja alkohol dehidrogenesa sitosol, yang mengandung NAD+ sebagai aseptor. Asetadehida kemudian dioksidasi menjadi asetat enzim mitokondrion, aldeheda dehidrogenase yang juga berkaitan dengan NAD. Kedua NADH yang terbentuk dalam reaksi ini akhirnya menyumbangkan ekivalen yang bersifat nereduksi ke rantai pernafasan mitokondrion. Pengangkutan electron ke oksigen selanjutnya menghasilkan pembentukan 2(3) = 6 molekul ATP dari ADP dan Pi. Asetat yang terbentuk dari etanol kemudian diaktifkan di dalam hati oleh asetil-KoA sintetase berantai untuk membentuk asetil-KoA. Asetil-KoA yang dibentuk tersebut pada akhirnya dioksidasikan melalui siklus asam sitrat. Alkohol sering kali dikatakan sebagai senyawa yang tidak mengandung kalori. 170 Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi Terapi terhadap pengguna Alkohol Disulfiram (Antabuse) Pada kondidsi normal, alcohol diubah menjadi acetaldehyde oleh alcohol dehydrogenase dan selanjutnya diubah menjadi asam asetat ( acetic acid oleh acetaldehyde dehydrogenase. Antabuse bekerja melalui penghambatan kerja acetaldehyde dehydrogenase, yang menyebabkan meningkatnya penimbunan acetaldehyde. Akibat penimbunan acetaldehyde di dalam darah, penderita akan mengalami feel nausea, vomit, have headaches, chest pain, dan beberapa siptom yanglain setelah minum alcohol 5-10 menit berikut. Tidak tampak “tolerance” terhadap Antabuse; absorbs dan ekskresinya lambat dari dalam tubuh sehingga obat berada lebih lama. Penggunaannya dapat bertahan sampai 5 hari, Naltrexone (Revia or Vivitrol) Naltrexone dimeatabolisme dalam hepar kedalam berbagai metabolit, oleh 6-βnaltrexol menjadi metabolite yang bermanfaat dalam terapi alcoholism. Mekanisme kerja yang sesungguhnya belum dapat dipahami Telah diterima sebagi obat pada penderita alcoholism sejak april 2006. 171 Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi Acamprosate (Campral) Pertamkali diterima FDA tahun 2004, meskipun di Eropah sudah dikenal sejak tahun 1989 Lambatnya penerimaan FDA karena mekanisme kerja Acamprosate belum dipahami sepenuhnya Benzodiazepin Benzodiazepines merupakan pilihan alternative lain pada penderita alcohol yang diberhentikan tiba-tiba dengan mekanismenya bekerja pada GABA receptor. Emetine dapat digunakan obat kombinasi (creating a literal “drug cocktail”) yang menginduksi mual dan muntah LATIHAN 1. Sebutkanciri-ciri Pengguna Alkohol 2. Tuliskan Mekanisme reaksi pengubahan Alkohol dalam tubuh menjadi asam asetat \ 172 Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi RANG KUMAN Alkohol Withdrwl adalah bentuk komplikasi akibat ketergantungan penggunaan alkohol Klinisi harus melakukan skreen apakah penderita mengalami Ketergantungan atau withdrawl. Selama AW penderita mengalami peningkatan eksitatori neurotransmitor. Jika tidak diobati maka penderita AW akan meningkatkan morbidtas. Benzodiazepin lebih efektif, lebih murah dan aman ketika diberi pengobatan. TES FORMATIF 1. Sebutkan Obat-obat yang digunakan pada terapi alcoholism dan bagaimana mekanisme kerja obat tersebut. 2. Apa beda akohol abuse dan alcohol dependence? 3. Jelaskan pengaruh alkohol terhadap beberapa organ vital dala tubuh. A. B. C. Alkoholism Withdrwl Abuse Dependence GLOSARIUM : Pengguna alkohol : Diberhetikan seketika ( Tidak diberi minum alcohol) : Penyalahgunaan : Ketergantungan 1 DAFTAR PUSTAKA 173 Bahan Ajar Mata Kuliah : Farmakologi 1. Goodman & Gilman's Pharmacology. 2006, Principles of Prescription Order Writing and Patient Compliance. 2. Ganiswara G.Sulistia,1995,Farmakologi dan Terapi,Edisi4, Gaya Baru, Jakarta. 3. Katszung G.Bertram, 2001, Farmakologi Dasar dan Klinik, Buku,Salemba Medika, Jakarta. 174