Pendapat Guru MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN BERBASIS MASYARAKAT Oleh: Amini, SAg Perpustakaan sekolah sebagai salah satu piranti yang ikut mencerdaskan anak didik, tidak dapat diabaikan keberadaannya. Sudah saatnya perpustakaan sekolah dibangun dengan pengelolaan yang profesional dan tidak lagi dijadikan sebagai tumpukan buku paket, tetapi sudah saatnya dijadikan sebagai institusi modern yang disenangi untuk dikunjungi oleh anak didik. Pihak sekolah harus melihat perpustakaan dengan visi yang profesional dan modern. Pihak sekolah sudah saatnya mempunyai strategi dalam pengembangan perpustakaan sekolah. Pengembangan perpustakaan sekolah tidak hanya terfokus pada anggaran yang dialokasikan pemerintah tetapi dapat dilakukan dengan program berbasis masyarakat. Jika pihak sekolah masih terfokus pada anggaran biaya yang dialokasikan pemerintah dalam pengembangan perpustakaan sekolah, maka sekolah yang mendatang mempunyai perpustakaan representatif dimasa akan dapat dihitung dengan jari. Masalahnya, jika dilihat dari anggaran untuk pendidikan, negara ini mempunyai anggaran pendidikan yang rendah. Walaupun sudah dirancang 20% daripada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetap saja rendah jika dibandingkan dengan anggaran pendidikan negara tetangga Malaysia dan Thailand. Di Malaysia anggaran pendidikan 25% dari APBN negara dan Thailand 30 persen.. Sehubungan dengan itu, diperlukan pengelola sekolah yang cerdas dan mampu mengupdate institusi pendidikan dalam kondisi apapun, sekali pun anggaran biaya perpustakaan masih kecil dialokasikan oleh pemerintah. Kecerdasan pengelola institusi tersebut sangat diperlukan untuk mencapai kemajuan dalam era sekarang. Institusi yang dikelola oleh orangorang cerdas akan terus berkembang dan bisa menghadapi rintangan. Pada era otonomi daerah, penggiatan gerakan berbasis masyarakat perlu terus digalakkan, sehingga masyarakat tidak lagi dianggap sebagai obyek pembangunan belaka tetapi lebih dari itu masyarakat sebagai subyek dari pembangunan. Dalam konteks ini partisipasi masyarakat harus dibangun untuk pengembangan sumber daya manusia. Perpustakaan sekolah dapat dikembangkan dengan program pemberdayaan masyarakat. Pihak sekolah perlu menggagas dengan cerdas strategi tersebut. Pengembangan perpustakaan berbasis masyarakat, dapat dilakukan dengan berbagi cara, tidak mesti bentuk dan programnya sama pada setiap sekolah. Pengembangan perpustakaan sekolah berbasis masyarakat, minimal akan dapat menyelesaikan permasalahan koleksi buku yang terbatas dan fasilitas perpustakaan sekolah yang sangat minim. Kedua hal ini menjadi persoalan yang paling mendasar dihadapi oleh perpustakaan sekolah dan sekaligus persoalan yang paling dominan diseluruh perpustakaan sekolah. Dalam pengembangan perpustakaan sekolah, pihak sekolah dapat melakukan kerjasama dengan orang tua murid, minimal kerjasama dalam pengayaan koleksi buku perpustakaan. Orang tua murid dapat dijadikan basis penggiat untuk menambah koleksi buku dengan dua kemungkinan, pertama orang tua murid menjadi penyumbang buku melalui kesadarannya sendiri, artinya orang tua murid harus mengeluarkan biaya sesuai dengan kemampuannya untuk menambah koleksi buku. Kedua orang tua murid melakukan kegiatan yang dapat mengumpulkan sejumlah bahan bacaan melalui peran serta masyarakat luas. Pengembangan perpustakaan sekolah juga dapat dilakukan melalui pendekatan filantropi. Pihak sekolah dapat menjaring kerjasama dengan donatur atau filantropi untuk mengembangkan perpustakaan. Filantropi dapat perorang, perusahaan, yayasan dan lain sebagainya. Selama ini pihak sekolah terkesan belum banyak melakukan pendekatan kepada filantropi, karena arah pengembangan pendidikan masih dominan ditumpukan kepada anggaran yang diberikan pemerintah. Perspektif serba anggaran ini yang harus dirubah oleh pihak sekolah dalam pengembangan sebuah institusi. Dari peranan filantropi ini, perpustakaan sekolah dapat melengkapi sarana prasarana perpustakaan, sehingga perpustakaan sekolah tidak lagi menjadi gudang buku paket, tetapi menjadi taman belajar dan gedung tempat membaca yang menyenangkan bagi anak didik. Filantropi harus dijadi agent penyumbang peningkatan sarana perpustakaan sekolah. Sumbangan filantropi ini dapat diarahkan untuk pengembangan koleksi buku dan sarana yang membangun perpustakaan berbasis teknologi, sehingga diperpustakaan sekolah mempunyai sarana komputer, wifi dan saran informasi teknologi komunikasi. Kita semua menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa amat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Demikian pula dalam upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas tinggi tidak bisa lepas dari pendidikan. Salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah dan pembelajaran di masyarakat adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah dewasa ini bukan hanya merupakan unit kerja yang menyediakan bacaan guna menambah pengetahuan dan wawasan bagi murid, tapi juga merupakan bagian yang integral dalam pembelajaran. Artinya, penyelenggaraan perpustakaan sekolah harus sejalan dengan visi dan misi sekolah dengan mengadakan bahan bacaan bermutu yang sesuai kurikulum, menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan bidang studi, dan kegiatan penunjang lain, misalnya berkaitan dengan peristiwa penting yang diperingati di sekolah. Amini, SAg, Guru Raudhatul Athfal (RA) Babussalam Prembulan Kulonprogo