ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA

advertisement
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SAHAM
SYARIAH DAN REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL
PERIODE TAHUN 2012-2016
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh :
Raynaldo Nugroho
NIM : 1613046000164
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2017 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai degnan
ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan
hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Agustus 2017
Raynaldo Nugroho
ABSTRAK
RAYNALDO NUGROHO. NIM. 1613046000164. ANALISIS
PERBANDINGAN REKSADANA SAHAM SYARIAH DAN REKSADANA
SAHAM KONVENSIONAL PERIODE TAHUN 2012 – 2016. Program Studi
Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri
Syarih Hidayatulah Jakarta, 1438 H/2017 M. x + 65 halaman dan lampiran.
Investasi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan. Salah satu
isntrumen untuk berinvestasi adalah reksadana. Reksadana bukanlah merupakan
hal yang baru di Indonesia. Reksadana pun kini telah menjelma dalam berbagai
bentuk dan salah satunya adalah reksadana syariah. Melihat jumlah penduduk
muslim yang sangat tinggi di Indonesia, keberadaan reksadana syariah pun kian
diperbincangkan. Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang
cukup menjanjikan , dan sudah tentu reksadana konvensional dan reksadana
syariah memiliki kinerja yang belum tentu sama.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja
antara reksadana saham konvensional dengan reksadana saham syariah. Apabila
kienrjanya berbeda, maka sejauh manakah tingkat perbedaannya tersebut.
Penelitian ini penting untuk dilakukan guna dijadikan referensi dan juga
preferensi bagi masyarakat untuk menentukan manakah instrumen investasi yang
tepat dan akan menguntungkan bagi dirinya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
dengan data sekunder. Data sekunder diakses lewat web resmi beberapa
perusahaan reksadana, dan juga lewat beberapa lembaga survey reksadana. Data
sekunder lalu diolah sehingga dapat memberikan kesimpulan yang tepat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reksadana konvensional
memberikan hasil kinerja yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan reksadana
syariah. Namun, reksadana syariah dinilai lebih stabil dengan tingkat risiko yang
lebih rendah dibanding reksadana konvensional.
Kata Kunci
: Investasi, Reksadana, Syariah
Pembimbing
: Ir. Aries Kuntcoro
Daftar Pustaka
: Tahun 1960 s.d 2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya khususnya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa
dipanjatkan kepada Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia
dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penulisan skripsi ini
dimaksudkan sebagai salah satu syarat kelulusan Strata (S-1) Konsentrasi Perbankan Syariah
Program Studi Muamalat Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak pihak yang memberikan
bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih atas segala kepedulian mereka yang telah
memberikan bantuan, baik moril, kritik, saran, masukan, dorongan semangat, doa maupun
pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis secara khusus
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
3. Bapak A.M Hasan Ali, MA., selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ketua Prodi Muamalat Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
5. Bapak Dr. Abdurrauf, MA., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
7. Ir. Aries Kuntcoro selaku dosen pembimbing yang tiada hentinya membimbing
penulis, memberikan arahan dan meluangkan waktu demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan sabar memberikan
bekal ilmu yang tak terhingga nilainya.
9. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum,
Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Perpustakaan Umum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas untuk
melakukan studi kepustakaan.
10. Orang tua penulis, bapak Budiono dan ibu Enis Solikah yang senantiasa memberikan
doa dan dorongan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini,
semoga karya ini dapat memberikan kebanggaan. Tidak lupa juga, keduaadik penulis,
Dimas Furqon dan Ridha Ma’ Rifa yang selalu menyemangati penulis agar mampu
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11. Shofa Widyani, dan teman – teman sekalian
Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini,
penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT
mencatatnya sebagai amal baik dan membalasnya lebih baik lagi. Semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan.
Jakarta, Juli 2017
Raynaldo Nugroho
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
BAB II
Latar Belakang Masalah................................................................
Identifikasi Masalah......................................................................
Pembatasan Masalah......................................................................
Perumusan Masalah.......................................................................
Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................
Review Studi Terdahulu.................................................................
Sistematika Penulisan....................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
A. Investasi........................................................................................
B. Reksadana...................................................................... ....................
C. Metode Risk Adjusted Return..........................................................
BAB III
12
19
38
METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
BAB IV
1
5
6
6
7
8
10
Ruang Lingkup Penelitian...............................................................
Pemilihan Populasi, sampel, dan Periode Penelitian...........................
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data.....................................
Definisi Operasional dan Pengumpulan Variabel................................
Metode Analisis..............................................................................
42
42
43
44
49
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Pengajuan Normalitas Data dan Uji T...............................................
51
B. Perbandingan Hasil Return...............................................................
54
C. Uji Sharpe, Treynor dan Jensen........................................................ 55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran.............................................................................................
61
63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara
pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana
(investor). Investee menjual surat berharga yang dimilikinya, sedangkan
investor akan melakukan pembelian surat berharga tersebut dengan tujuan
untuk melakukan investasi yang akan menghasilkan keuntungan di kemudian
hari.
Dalam Undang-Undang No 8 tahun 1995 Pasal 1 ayat 27 tentang
pasarmodal, reksa dana didefinisikan sebagai wadah yang dipergunakan
untukmenghimpun
dana
darimasyarakat
pemodal
untuk
selanjutnya
diinvestasikandalam portofolio efek olehManajer Investasi. 1
Keberadaan pasar modal sampai dengan saat ini telah memberikan
banyak manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan terhadapnya.
Terdapat beberapa manfaat pasar modal, diantaranya: (1) menyediakan
sumber
pembiayaan
jangka
panjang
bagi
dunia
usaha
sekaligus
memungkinkan alokasi sumber daya secara optimal, (2) memberikan wahana
investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi, (3)
menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara, (4) penyebaran
kepemilikan
perusahaan
sampai
lapisan
masyarakat
menengah,
(5)
keterbukaan dan profesionalisme serta menciptakan iklim usaha yang sehat,
(6) menciptakan lapangan kerja dan profesi yang menarik, (7) memberikan
kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek, (8)
menyediakan alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan
risiko yang dapat diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas dan
1
Nurul Huda dan Mustafa E. Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syariah.
(Jakarta: Prenada Media Group.2007) h. 41.
diversifikasi investasi, (9) membina iklim keterbukaan dengan dunia usaha,
(10) mendorong pemanfaatan manajemen profesional.2
Selain manfaat tersebut di atas, pasar modal juga memberikan berbagai
macam alternatif pilihan investasi bagi investor sesuai dengan tujuan dan
kepentingan yang hendak dicapai. Salah satu alternatif investasi yang tersedia
bagi masyarakat investor adalah reksadana.
Reksadana berasal dari kata "reksa" yang berarti jaga atau pelihara dan
kata "dana" berarti uang, sehingga reksadana dapat diartikan sebagai
kumpulan uang yang dipelihara. Reksadana pada umumnya diartikan sebagai
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek (saham, obligasi, valas
atau deposito) oleh manajer investasi. Reksadana juga dapat diartikan sebagai
instrumen keuangan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal secara
kolektif untuk selanjutnya dikelola dan siinvestasikan oleh seorang manajer
investasi.
Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa reksadana dirancang untuk
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai
keinginan untuk melakukan investasi namun hanya memiliki waktu dan
pengetahuan yang terbatas. Portofolio investasi dari reksadana berupa
instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi, instrumen pasar uang
maupun campuran instrumen surat berharga dan pasar uang. 3Manajer investasi
merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk
para investor atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok
investor.
Reksadana dalam perkembangannya berhasil menarik minat banyak
investor karena beberapa keunggulan yang dimilikinya), seperti terbukanya
kesempatan bagi pemodal kecil untuk melakukan diversifikasi investasi dalam
2
h.21.
T.Darmadji dan M. Fakhrudin. Pasar Modal di Indonesia. (Jakarta:Salemba4.2006)
3
Nurul Huda dan Mustafa E. Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,(Jakarta:
Prenada Media Group.2007) h. 87.
2
efek sehingga memperkecil risiko yang dihadapi, mempermudah pemodal
kecil untuk melakukan investasi di pasar modal, dan efisiensi waktu. 4 Selain
itu, keuntungan yang diperoleh dari reksadana bisa melebihi keuntungan yang
diperoleh dari tingkat bunga deposito.Dari aspek perpajakan, kewajiban pajak
menjadi tanggung jawab perusahaan reksadana.5
Di Indonesia, reksadana muncul 103 tahun berselang dari pertama kali
terciptanya reksadana di dunia pada tahun 1873 yaitu pada saat pemerintah
mendirikan PT Danareksa pada tahun 1976. Pada waktu itu PT Danareksa
menerbitkan reksadana yang disebut dengan sertifikat Danareksa. Pada tahun
1995, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang
mencakup pula peraturan mengenai reksadana melalui UU No. 8 tahun 1995
mengenai
pasar
modal.
Adanya
UU
tersebut
menjadi
momentum
berkembangnya reksadana secara efektif di Indonesia yang diawali dengan
diterbitkannya reksadana tertutup oleh PT BDNI Reksadana. Reksadana yang
kemudian tumbuh pesat adalah reksadana terbuka. Jika pada tahun 1995
tumbuh 1 reksadana dengan dana yang dikelola sebesar Rp 356 miliar, maka
pada tahun 1996 tercatat ada 25 reksadana. Dari jumlah ini, 24 reksadana di
antaranya merupakan reksadana terbuka, atau reksadana yang berupa KIK
(Kontrak Investasi Kolektif) dengan total dana yang dikelola sebesar Rp 5,02
miliar.
Bangkitnya ekonomi Islam menjadi fenomena yang menarik dan
menggembirakan terutama bagi penduduk Indonesia yang mayoritas beragama
Islam, sehingga pengembangan produk pasar modal yang berbasis syariah
perlu ditingkatkan. Pada tahun 1990-an Indonesia baru mengenal kegiatan
perbankan syariah. Tujuh tahun kemudian, produk syariah di pasar modal
mulai diperkenalkan dengan ditandai munculnya produk reksadana syariah.
Menurut Subagia (2003) pesatnya perkembangan reksadana baik konvensional
4
T.
Darmadji
dan
M.
Fakhrudin.
Pasar
Modal
di
Indonesia.
(Jakarta:Salemba4.2006)h. 45.
5
Eko P. Pratomo. Menjadi Kaya Melalui Reksa Dana. (Jakarta: Elex Media
Komputindo.2008)h. 33.
3
maupun syariah, tidak terlepas dari kehadiran Undang-Undang tentang Pasar
Modal Indonesia (No. 8 tahun 1995) berisi 116 pasalnya yang diberlakukan
pada awal tahun 1996 dan juga telah diluncurkannya Pasar Modal Syariah
tanggal 5 Mei 2000 oleh BAPEPAM yang bekerja sama dengan Dewan
Syariah Nasional (DSN) yang diawasi langsung oleh Dewan Pengawas
Syariah (DPS).
Pasar reksadana syariah adalah salah satu segmen yang cepat
berkembang di dalam sistem keuangan Islam. Meskipun begitu, ketika
dibandingkan dengan industri reksadana secara keseluruhan, reksadana
syariah masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan dalam kurun
waktu kurang dari satu dekade. Menurut laporan Mc Kinsey Management
Consulting Firm 6 "Keuangan syariah adalah kekuatan baru dalam pasar
keuangan." Jumlah muslim yang sebesar seperlima dari populasi dunia
memiliki dana lebih dari $800 milyar untuk diinvestasikan dan jumlah ini
bertambah 15 % per tahun. Adanya sedikit bagian dari jumlah dana yang
tersedia yang diinvestasikan dalam produk syariah mengindikasikan bahwa
pasar ini pada kebanyakan bagian belum dieksploitasi,
Tujuan utama reksadana syariah adalah untuk memenuhi kebutuhan
investor yang tidak menginginkan modalnya diinvestasikan dalam bisnis yang
dinilai bertentangan dengan prinsip syariah Islam, sehingga sebuah reksadana
syariah akan berusaha menawarkan kepada investornya tingkat pengembalian
yang tinggi tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip yang mereka yakini.
Reksadana
syariah
dapat
mengambil
sifat
seperti
reksadana
konvensional yaitu close-end fund maupun open-end fund. Dana yang
diperoleh juga akan dikelola oleh manajer investasi profesional. Keuntungan
yang didapatkan dengan berinvestasi pada reksadana syariah tidak jauh
berbeda dengan reksadana konvensional. Perbedaan reksadana syariah dan
6
Hassan, M.K. dan Eric Girard. Faith-Based Ethical Investing: The Case of Dow Jones
Islamic Index. Paper in Proceedings of Fifth Harvard University Forum on Islamic Finance,
Harvard University. 2005.
4
reksadana konvensional adalah dalam hal operasionalnya, yang paling jelas
adalah proses penyaringan (screening) dalam menyusun portofolionya dan
proses pemurnian pendapatan non halal. Proses penyaringan menurut prinsip
syariah akan mengeluarkan saham yang memiliki aktivitas haram seperti riba,
gharar, minuman keras, judi, daging babi, pornografi dan senjata. Proses
pemurnian dilakukan terhadap pendapatan dari perusahaan yang halal akan
tetapi terdapat keraguan atas pendapatan non halal. Proses pemurnian
dilakukan dengan mengeluarkan pendapatan non halal dari perusahaan halal
sebagai amal (charity). Proses penyaringan dan pemurnian ini dianggap
sebagai ciri khas dari reksadana syariah.
Investor learning model menyatakan bahwa investor reksadana
cenderung chase return, artinya mereka akan menyalurkan dananya dalam
reksadana yang memiliki kinerja yang lebih baik. Kinerja reksadana menjadi
pertimbangan utama investor dalam memilih reksadana dan 70% investor
memilih reksadana berdasarkan kinerja yang telah dihasilkan.7 Sebagaimana
investor lainnya, investor muslim juga membandingkan alternatif-alternatif
yang ada untuk dapat memperoleh tingkat pengembalian yang relatif tinggi
dengan memperhatikan risiko yang harus dihadapi dalam mencapai tingkat
pengembalian tersebut.8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penulis mengidentifikasi
masalah terkait dengan objek yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana
kinerja
portofolio
optimal
dari
reksadana
saham
konvensional?
2. Bagaimana kinerja portofolio optimal dari reksadana saham syariah?
7
aria.bapepam.go.id
Eko P. Pratomo. Menjadi Kaya Melalui Reksa Dana. (Jakarta: Elex Media
Komputindo.2008)h. 51.
8
5
3. Reksadana apa sajakah yang dapat dibentuk menjadi sebuah portofolio
yang optimal?
C. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi permasalahan menjadi beberapa hal berikut:
1. Periode waktu penelitian dari Januari 2012 hingga Desember 2015.
2. Reksadana yang dijadikan bahan penelitian adalah reksadana yang
umurnya dibawah 5 tahun.
3. Reksadana yang digunakan melihat pada reksadana terbaik menurut
APERKEI(Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia) pada periode
penelitian.
4. Analisa kinerja portofolio reksadana menggunakan metode Risk
Adjusted Performance (Indeks Sharpe, Indeks Jensen, Indeks
Treynor).
D. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dan dikaji dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana perbandingan return reksadana syariah dan reksadana
konvensional menurut metode annual return?
2) Bagaimana perbandingan kinerja reksadana syariah dan reksadana
konvensional menurut metode risk adjusted return yang meliputi
indeks sharpe, treynor, dan jensen?
6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini yaitu:
1) Untuk menentukan apakah kinerja reksadana syariah sebanding dengan
kinerja indeks JII.
2) Untuk menentukan apakah kinerja reksadana konvensional sebanding
dengan kinerja indeks LQ45.
3) Untuk menentukan perbandingan kinerja kedua macam reksadana
berdasarkan metode Risk Adjusted Performance.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya yaitu:
1) Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh
wawasan yang lebih luas mengenai perkembangan investasi reksadana
saham syariah dan reksadana saham konvensional serta melatih dan
menerapkan analisis kinerja reksadana dengan menggunakan teori
pengukuran kinerja.
2) Bagi perusahaan, dengan melakukan penelitian ini perusahaan dapat
mengevaluasi seberapa jauh kinerja reksadana saham syariah
dibandingkan dengan reksadana saham konvensional.
3) Bagi investor, dengan melakukan penelitian ini investor diharapkan
memperoleh informasi seputar kinerja reksadana saham konvensional
dan kinerja reksadana saham syariah. Informasi ini juga diharapkan
akan berguna bagi investor sebelum melakukan keputusan investasi.
7
F. Review Studi Terdahulu
Penelitian skripsi ini mengarah pada penelitian-penelitian yang
sebelumnya pernah dilakukan. Hasil penelitian tersebut digunakan sebagai
pembanding dan acuan dalam menganalisa permasalahan yang dijabarkan
dalam skripsi ini. Berikut beberapa penelitian terkait tulisan ini :
Nama
N
No
Penulis, Deskripsi Penelitian
Perbedaan dengan
Judul, Perguruan
Penulis
Tinggi, Tahun
1.
Monawaroh,
Fokus penelitian:
Dalam penelitian ini,
“Perbandingan
Penelitian ini menggunakan model penulis tidak
Kinerja Portofolio Risk Adjusted Return dan Single menggunakan indeks
Optimal
Saham
Pada Index
JII
untuk
membandingkan saham, melainkan
dan kinerja saham JII dan LQ45.
menggunakan
Indeks
LQ45
reksadana sebagai
Periode
Tahun Objek Penelitian:
perbandingan. Selain
2010-2014”,
Saham yang ada di JII dan LQ45.
itu.
(Skripsi, Fakultas
Ekonomi
Bisnis
dan Hasil penelitian:
UIN Dari
Jakarta, 2015).
hasil
penelitian
dapat
diketahui bahwa kinerja portofolio
saham
JII
lebih
dibandingakn
ungul
dengan
bila
kinerja
portofolio saham LQ45.
2.
Mustaqim,
”Analisis
Reksa
Syariah
Fokus penelitian:
Dalam penelitian ini,
Kinerja Penelitian ini menggunakan metode penulis tidak hanya
Dana Sharpe
dengan mengukur
dan
Treynor
kinerja
reksa
untuk mengukur kinerja
dana reksadana syariah
8
Metode
dan
Sharpe syariah.
saja melainkan juga
Treynor”,
membandingkannya
(Skripsi, Fakultas Objek Penelitian:
dengan reksadana
Syariah
konvensional agar
dan Reksadana syariah.
Hukum
UIN
Jakarta, 2008).
diketahui kinerja
Hasil Penelitian:
Penghitungan
reksadana mana kah
kinerja
dengan yang lebih baik.
indeks Sharpe menunjukan kinerja
yang lebih baik bila dibandingkan
dengan indeks Treynor. Lalu reksa
dana Mega Syariah teruji memiliki
kinerja terbaik dalam hal reksa dana
campuran.
3.
Alimuddin,
Fokus Penelitian:
Dalam penelitian ini,
“Analisis
Alimuddin melakukan penelitian penulis tidak
Perbandingan
pada PT. Danareksa.
membandingakn dua
Reksadana Saham
produk reksadana
Syariah
pada satu
dan Objek Penelitian:
Konvensional pada Reksadana Saham Syariah dan perusahaan
PT.
(Tesis,
Danareksa”, Reksadana Saham Konvensional melainkan
Magister pada periode Januari 2003 sampai membandingkan
Manajemen
dengan Juni 2006
keseluruhan
Universitas
reksadana syariah
Diponegoro,
Hasil Penelitian:
2007).
Besarnya kinerja Reksadana Saham konvensional.
Syariah
metode
0.2449.
dengan
Sharpe
dan reksadana
menggunakan
adalah
Besarnya
sebesar
kinerja
Reksadana Saham Konvensional
9
dengan
menggunakan
metode
Sharpe adalah sebesar 0.3566 untuk
periode
Januari
2003
sampai
dengan Juni 2006.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini mengacu pada Buku Pedoman
Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5
(lima) bab dengan beberapa sub bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang
jelas mengenai hal yang tertulis, maka dibuatlah sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I
Pendahuluan
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Bab ini memaparkan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai
acuan dalam penelitian, juga membahas mengenai hasil-hasil
penelitian terdahulu yang sejenis, terdapat juga kerangka teori dan
konsep penelitian
BAB III
Metode Penelitian
Pada bab ini berisi model penelitian yang mencangkup lokasi dan
waktu penelitian, jenis penelitian, jenis data atau sumber data, teknik
10
pengumpulan data, metode pengolahan data dengan Risk Adjustad
Performance dan uji t statistik.
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil temuan yang
diperoleh selama proses penelitian. Menjelaskan gambaran umum
objek penelitian, analisis kinerja reksadana dengan Risk Adjusted
Performance. Bab ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah
yang telah dikemukakan penulis.
BAB V
Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dan jawaban atas segala permasalahan
yang telah diangkat, serta saran-saran dan implikasi yang dianggap
perlu untuk peningkatan pengetahuan pihak-pihak tertentu.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Investasi
1. Pengertian Investasi
Investasi adalah: “the current commitment of money or other
Resources in the expectation of reaping future benefits.1” Jika
diterjemahkan, investasi adalah komitmen saat ini akan uang atau
sumber-sumber lain dengan ekspektasi memperoleh keuntungan di
masa datang. Investasi adalah pengorbanan dana yang dilakukan saat
ini dengan ekspektasi untuk memperoleh tambahan dana berupa
keuntungan dari return yang tidak pasti dimasa yang akan datang
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
investor.
Tambahan
dana
merupakan kompensasi dari dana yang telah dikorbankan yang
diharapkan memiliki nilai yang lebih tinggi dimasa yang akan datang.
Return yang tidak pasti merupakan risiko yaitu penyimpangan dari
apa yang diharapkan.
Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey, investasi
dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada
masa depan, dengan dua atribut yang melekat yaitu risiko dan waktu.
Pengertian lain mengenai investasi adalah komitmen penempatan dana
pada satu atau beberapa obyek investasi dengan tujuan memperoleh
tingkat pengembalian tertentu dimasa mendatang.2
1
Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial Risk
and Financial Stability. (CCA Paper. 2008)
2
Jeffrey Bailey dkk. Investasi. (Jakarta:Pt Indeks.2005) h. 144
Dapat dikatakan pula bahwa investasi merupakan salah satu
cara yeng digunakan untuk mengembangkan harta kekayaan yang
dimiliki secara produktif baik di real asset maupun di financial Asset.3
Menurut Jogiyanto, investasi dapat dibagi dalam dua macam
antara lain:
a.
Investasi langsung: investasi yang dilakukan dengan pembelian
langsung aktiva keuangan suatu perusahaan yang diperjual
belikan. Aktiva keuangan bisa berupa tabungan dengan deposito.
Serta investasi langsung yang dapat diperjual belikan berupa surat
berharga pendapatan tetap dan saham.
b.
Investasi tidak langsung: investasi yang dilakukan dengan
pembelian aktiva keuangan suatu perusahan melalui perusahaan
investasi dimana perusahaan investasi merupakan perusahaan
yang mengelola dana investasi dan memiliki aktiva-aktiva
keuangan dari perusahaan lain.4
Berbicara mengenai investasi, islam memandang investasi dari
dua dimensi, yaitu dimensi dunia dan akhirat. Islam mengajarkan
bahwa semua perbuatan manusia, baik yang bersifat vertikal maupun
horizontal merupakan investasi yang akan dinikmati di dunia dan
akhirat. Perbuatan manusia dianggap sebagai investasi maka hasilnya
akan ada yang beruntung, maupun ada yang merugi, itulah yang
disebut risiko. Oleh karenanya, islam memandang semua perbuatan
manusia
dalam
kehidupan
sehari-harinya
termasuk
aktivitas
ekonominya sebagai investasi yang akan mendapatkan hasil (return).
3
4
Taufik Hidayat. Buku Pintar Investasi Syariah. (Jakarta: Media Kita. 2011) h. 23
HM Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta: BPFE.2008)
h.10
13
Investasi yang melanggar syariah akan mendapatkan balasan yang
setimpal, begitu pula investasi yang sesuai syariah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa investasi dalam islam adalah pengorbananan
sumber daya pada masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti,
dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan
datang, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak
pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh.5
Ada dua dasar keputusan seseorang melakukan investasi:
a.
Return, yakni merupakan tingkat keuntungan investasi yang
berupa:
1) Expected Return (return yang diharapkan) yaitu return yang
diharapkan akan didapatkan investor di masa depan.
2) Realized
return
(return
aktual)
yaitu
return
yang
sesungguhnya terjadi atau didapatkan oleh investor.
b.
Risiko, yakni merupakan kemungkinan return aktual berbeda
dengan return yang diharapkan.
Dengan demikian dari pemaparan pengertian investasi diatas
dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan kegiatan menunda
konsumsi saat ini untuk dialokasikan dananya ke instrumen investasi
yang banyak ditawarkan dengan berbagai keuntungan dan risiko yang
akan diterima dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang
akan datang.
2. Macam – macam bentuk Investasi
5
Muhammad Nafik HR. Bursa Efek dan Investasi Syariah. (Jakarta:Serambi.2009)h.70
14
a. Saham
“Secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan atau pemilikan sesorang atau badan suatu perusahaan”.6
Salah satu jenis sekuritas yang diminati oleh para investor adalah
saham. Saham adalah sertifikat bukti kepemilikan atas suatu
perusahaan.7 Saham banyak diminati oleh investor dikarenakan
memiliki return yang tinggi akan tetapi juga disertai dengan risiko
yang tinggi. Return yang tinggi akan tetapi juga disertai dengan
risiko yang tinggi. Return yang tinggi dari investasi terkait dengan
rumus dari investasi yakni high risk high return. Oleh karena itu
dalam berinvestasi sebaiknya sesorang tidak hanya memperhatikan
tingkat return yang ditawarkan, perhatikan pula risiko yang
mungkin muncul dari investasi.
Saham adalah salah satu sekuritas yang diperdagangkan di
Bursa Efek, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau kepemilikan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar
penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.8
6
HM Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.(Yogyakarta:
BPFE.2008) h.31
7
Suad Husnan. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.(Yogyakarta:AMP
YKPN.2010) h.54
8
Team IDX. “Pengantar Investasi di Pasar Modal Indonesia”. Makalah
Seminar SPMS di Fakultas Syariah dan Hukum. 2012
15
Menurut Bursa Efek Indonesia, pada dasarnya ada 2
kepentingan yang dapat diperoleh investor dengan memiliki saham
yaitu antara lain:
a.
Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan kepada investor dan berasal dari keuntungan yang
dihasilkan oleh perusahaan dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS, biasanya tidak
seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang
saham, tetapi ada bagian yang ditanam kembali.
b.
Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan
harga
jual saham, capital gain ini terbentuk dengan adanya
aktivitas perdagangan saham dipasar sekunder.
b. Reksadana
Reksa
dana
yaitu
wadah
yang
digunakan
untuk
menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan
hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian
diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana itu biasanya
disimpan di bank penyimpanan yang disebut dengan bank
kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin
berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang
terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari
banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan
16
pada saham, obligasi dan instrumen pasar uang sesuai dengan
kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda
yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi
dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak
mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian
saham dan obligasi.
c. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang
diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk
menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek
pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito,
maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya
sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu,
seperti saham, kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada pihak
lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah
daripada ketika membelinya.
d. Mata Uang Asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan
alat investasi. Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko
dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena nilai
mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas
(free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan
17
penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat
nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
e. Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di
seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7
(sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat,
seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan
Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang
dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang
asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga
emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin
tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga
emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi
itu sendiri.
f. Properti
Investasi dalam properti yaitu investasi dalam bentuk tanah
atau rumah.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari properti ada dua macam
yaitu:
a) Menjual properti itu dengan harga yang lebih tinggi.
b) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga
memperoleh uang sewa dari penyewaan itu.
18
B. Reksadana
1. Pengertian Reksadana
“Jangan taruh semua telur yang ada dalam satu keranjang!”
Mungkin prinsip ini sudah sering kita dengar, bahkan secara nyata
telah kita saksikan dalam kehidupan berinvestasi baik di Indonesia
maupun di seluruh dunia. Prinsip inilah yang menjadi dasar terciptanya
sekian banyak sarana investasi untuk memudahkan pengelolaan
investasi yang terdiversifikasi dalam berbagai instrumen, salah satunya
adalah reksa dana.
Reksa dana pada dasarnya diciptakan untuk mempermudah
pengelolaan investasi, khususnya bagi investor individu. Kita tidak
berinvestasi di reksa dana, melainkan kita berinvestasi melalui reksa
dana supaya modal yang kita miliki dapat dialokasikan ke instrumeninstrumen investasi yang kita kenal atau yang sulit kita lakukan
sendiri.
Definisi reksa dana sendiri menurut Undang-undang Pasar Modal
No.8 tahun 1995, pasal 1 ayat (27) dalam buku Manajemen Lembaga
Keuangan oleh Dahlan Siamat adalah sebagai berikut “Wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
untuk
selanjutnya
diinvestasikan
dalam
portofolio
pemodal
efek
oleh
Manajer Investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam.” Portofolio
investasi dari reksa dana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen
surat berharga seperti saham, obligasi, instrument pasar uang, atau
campuran dari instumen-instrumen di atas.
Dalam Undang-Undang No 8 tahun 1995 Pasal 1 ayat 27 tentang
pasarmodal,
reksa
dana
didefinisikan
sebagai
wadah
yang
19
dipergunakan untukmenghimpun dana darimasyarakat pemodal untuk
selanjutnya
diinvestasikandalam
portofolio
efek
olehManajer
Investasi.9
Berdasarkan beberapa definisi reksa dana di atas secara jelas
disebutkan bahwa reksa dana memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
Pertama, kumpulan dana-dana pemilik, di mana pemilik reksa dana
adalah sebagai pihak yang menginvestasikan atau memasukkan
dananya ke reksa dana dengan berbagai variasi artinya reksa dana
dapat perorangan atau lembaga, di mana pihak tersebut melakukan
investasi ke reksa dana sesuai dengan tujuan investasi tersebut.
Kedua, diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen
investasi. Ketiga, reksa dana tersebut dikelola oleh Manajer Investasi.10
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi
masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang
tidak mempunyai waktu untuk menghitung risiko atas investasi
mereka, reksa dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana
dari masyarakat yang memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk
melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan
yang terbatas.11 Maka melalui reksa dana mereka dapat menyerahkan
tugasnya, reksa dana memiliki saham yang diprediksi dan dianalisa
memiliki prospektus bagus serta menguntungkan. Karena ditangani
oleh para penasehat investasi yang ahli dan profesional.12
9
Nurul Huda dan Mustafa E. Nasution.Investasi Pada Pasar Modal
Syariah.(Jakarta: Prenada Media Group.2007) h. 41.
10
Adler Haymans Manurung. Reksa Dana.(Jakarta: Adler Manurung Press. 2003) h.
1-2
11
Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia.
2010) h. 14.
12
Vonny Dwiyanti. Wawasan Bursa Saham (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
1999) h. 37
20
Reksa dana erat kaitannya dengan bursa efek, karena reksa dana
merupakan alat investasi yang pada dasarnya bertujuan untuk
membantu para investor di dalam menanamkan modalnya pada
perusahaan yang menjadi emiten.13 Dengan adanya reksa dana, maka
risiko akibat berinvestasi saham dapat dikurangi karena para penasehat
investasi dari reksa dana memiliki potensi melihat dan memprediksi
saham-saham yang hendak dipilihnya.
Reksa dana bukanlah hal yang baru, jenis investasi ini sudah ada
sejak tahun 1920-an.14 Meski popularitasnya baru meningkat 25
tahunan belakangan ini. Di Amerika reksa dana dikenal dengan nama
Mutual Fund, di Inggris disebut Unit Trust, dan di Jepang disebut
Investment Trust. Reksa dana mulai diperkenalkan di Indonesia pada
tahun 1995, dengan munculnya reksa dana perseroan yang dibidani
oleh PT. BDNI Reksa dana.15 Reksa dana syariah sendiri pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1995 oleh National Commercial Bank di
Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity. Sedangkan reksa
dana syariah di Indonesia pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998
oleh PT. Danareksa Investment Management, di mana pada saat itu
PT. Danareksa mengeluarkan produk reksa dana berdasarkan prinsip
syariah berjenis reksa dana campuran yang dinamakan reksa dana
syariah berimbang.
Reksa dana merupakan produk alternatif investasi jangka panjang
(kecuali reksa dana pasar uang, karena reksa dana ini bertujuan untuk
13
Dr. Eti Rochaeti & dr. Ratih Tresnati. Pasar Modal di Indonesia:Pendekatan
Tanya Jawab.( Jakarta: Bumi Aksara. 2005) h..108
14
Nurul Huda. & Mustafa E. Nasution. Investasi di Pasar Modal Syariah.(Jakarta:
Prenada Media Group, 2007), Cet.1. h.95.
15
Nurul Huda. & Mustafa E. Nasution. Investasi di Pasar Modal Syariah.(Jakarta:
Prenada Media Group. 2007) h.103.
21
investasi jangka pendek dan sangat cocok untuk investor pemula atau
yang tidak berani mengambil risiko tinggi) yang dirancang sebagai
sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat pemilik modal dan
pengelolaannya dipercayakan kepada Manajer Investasi, dan harta
bersama milik pemodal yang berinvestasi dalam reksa dana akan
memperoleh satuan kepemilikan yang disebut UP (Unit Penyertaan).
Dari pengertian tentang reksa dana di atas, jelaslah bahwa
reksa
dana memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada
investor, yang menurut Eko Priyo Pratomo dalam buku Reksa Dana
antara lain:
1. Akses kepada instrumen-instrumen investasi yang sulit
dilakukan sendiri, seperti saham, obligasi dan instrumen
lainnya.
2. Pengelolaan investasi yang profesional oleh manajer investasi
yang sudah berpengalaman serta administrasi investasi yang
dilakukan oleh Bank Kustodian. Melalui reksa dana investor
memberikan kepercayaan kepada manager investasi dan Bank
Kustodian untuk mengelola dananya, sehingga ia terbebas dari
pekerjaan
menganalisa,
memonitor
serta
melakukan
administrasi yang rumit.
3. Diversifikasi investasi yang sulit dilakukan sendiri karena
keterbatasan dana, namun dapat dilakukan oleh reksa dana
melalui dukungan dana dari sekian banyak investor yang
berkumpul dalam satu wadah.
4. Hasil investasi dari reksa dana bukan merupakan objek pajak
karena kewajiban pajak sudah dipenuhi oleh reksa dana. Selain
itu, pendapatan instrumen investasi tertentu, saat ini kupon dari
22
obligasi, bukan merupakan objek pajak bagi reksa dana,
sehingga
investor
reksa
dana
pun
dapat
turut
memanfaatkannya.
5. Likuiditasnya tinggi, karena Unit Penyertaan (satuan investasi)
reksa dana dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui
manager investasi.
6. Dana investasi yang dibutuhkan relatif kecil, dengan dana
mulai Rp.200,000,- kita sudah dapat berinvestasi dengan
perolehan manfaat di atas.16
Untuk lebih mengenal reksadana, maka dibawah ini penulis
jabarkan beberapa karakteristik atau unsur dari Reksadana itu, yaitu:
1.
Pengelola
Reksa dana dikelola oleh dua pihak, yakni manajer investasi dan
bank kustodian. Menurut Prospektus Reksa Dana dijelaskan pengertian
manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi adalah
perusahaan dan bukan perorangan, yang kegiatan usahanya mengelola
portofolio efek milik nasabah. Dengan kata lain, manajer investasi
bertanggung jawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan
pemilihan jenis investasi, dan melakukan tindakan-tindakan yang
dibutuhkan untuk kepentingan investor. Sementara bank kustodian
bertindak sebagai penyimpan kekayaan. Bank kustodian selain sebagai
asset deposit box, juga bertanggung jawab melakukan administrasi
16
Eko Priyo Pratomo. REKSADANA: Solusi perencanaan Investasi di
Modern.(Jakarta: Gramedia.2009) h. 34-35
23
investasi yang meliputi penyelesaian transaksi (settlement) dengan
brooker atau bank, registrasi dan pendaftaran efek, corporate action
yang berkaitan dengan dividen, interest, right issue dan bonus
perhitungan kenaikan aset dan pelaporan (reporting). Jadi dana dan
kekayaan (surat- surat berharga) yang dimiliki oleh reksa dana
adalah milik para investor dan disimpan atas nama reksa dana di
bank kustodian.17
2. Bentuk Hukum
Sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, terdapat dua
bentuk hukum reksa dana, yakni reksa dana berbentuk Perseroan
Terbatas (PT Reksa Dana) dan reksa dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif (reksa dana KIK). PT Reksa Dana akan menerbitkan saham
yang dapat dibeli oleh investor. Sementara reksa dana KIK tidak
menerbitkan saham, tetapi menerbitkan unit penyertaan. Dengan
memiliki unit penyertaan reksa dana KIK, investor juga mempunyai
kepemilikan atas kekayaan bersih reksa dana KIK tersebut.
Selain perbedaan dalam bentuk hukum, dari sifat operasionalnya,
reksa dana juga dibedakan antara reksa dana terbuka (open-end) dan
reksa dana tertutup (closed- end). Pada reksa dana terbuka, jual beli
saham atau unit penyertaan reksa dana dilakukan antara reksa dana
(manajer investasi) dengan investor, tanpa melalui bursa. Sedangkan
pada reksa dana tertutup, jual beli saham kepada pemodal adalah
melalui penawaran umum perdana yang dicatatkan di pasar modal.
17
Eko Priyo Pratomo. REKSADANA: Solusi perencanaan Investasi di
Modern.(Jakarta: Gramedia.2009) h. 41
24
Selanjutnya pemodal hanya dapat menjual saham atau unit penyertaan
kepada pemodal lain pada pasar sekunder (secondary market) di pasar
modal dan bukan kepada perusahaan penerbit reksa dana.
Reksa dana berbentuk perseroan
dapat
beroperasi
secara
terbuka maupun tertutup, sementara reksa dana berbentuk KIK
hanya
dapat
beroperasi
secara terbuka. Dalam skripsi ini,
pembahasan dan penelitian dibatasi pada reksa dana terbuka.
3. Penempatan Investasi, Bukti Kepemilikan dan Hasil Investasi
Investasi pada reksa dana adalah dengan membeli saham atau unit
penyertaan yang dikeluarkan oleh reksa dana. Unit penyertaan dapat
dianalogikan seperti satuan saham perusahaan. Harga per unit
penyertaan dihitung berdasarkan Nilai Aktiva Bersih atau NAB/unit
penyertaan yang dikeluarkan oleh bank kustodian setiap hari dan
diumumkan di surat kabar harian.
Sebagai bukti kepemilikan atas unit penyertaan, bank kustodian
akan mengirimkan surat konfirmasi kepemilikan unit penyertaan.
Beberapa reksa dana tidak mengirimkan surat konfirmasi, tetapi
menerbitkan laporan bulanan yang juga berfungsi sebagai bukti
kepemilikan unit penyertaan.
Hasil investasi pada reksa dana dilihat dari perubahan harga pada
saat kita membeli dan pada saat kita menjual. Harga itu sendiri
bergantung pada Nilai Aktiva Bersih per unit penyertaan pada saat itu.
4. Biaya dan Pajak Reksa Dana
25
Investor reksa dana (khususnya reksa dana terbuka) perlu
memperhatikan biaya- biaya yang dibebankan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Biaya yang secara langsung dibebankan
kepada investor umumnya hanya berbentuk biaya pembelian (selling
fee) yang dibebankan pada saat pembelian unit penyertaan dan biaya
penjualan kembali (redemption fee) yang dibebankan pada saat
investor menjual kembali unit penyertaannya.
Biaya yang tidak langsung yang dibebankan kepada investor
meliputi biaya manajer investasi, biaya bank kustodian, biaya
transaksi, biaya auditor, biaya pajak dan lainya yang berkenaan
langsung dengan pengelolaan investasi. Biaya ini dikatakan tidak
langsung karena tidak langsung dibebankan kepada investor.
Perhitungan pengenaan biaya-biaya ini dilakukan pada saat
perhitungan NAB per unit, sehingga hasil investasi yang diketahui oleh
investor melalui perubahan NAB per unit sudah merupakan hasil
bersih setelah dikurangi biaya-biaya tersebut di atas.
Hasil investasi yang diperoleh investor dari reksa dana bukanlah
objek pajak. Hal ini disebabkan hasil investasi sudah dikenakan pajak
di tingkat reksa dana, sehingga jika investor masih harus dikenakan
pajak pada saat menerima keuntungan akan terjadi pembayaran pajak
berganda. Selain itu, hal yang menarik dari sisi perpajakan reksa dana
adalah dibebaskannya pajak atas bunga kupon obligasi yang diterima
reksa dana.
Dari sisi BAPEPAM, reksa dana Indonesia dibagi dalam 4
kategori, yaitu:
a) Reksa dana pasar uang
26
Reksa dana pasar uang didefinisikan sebagai reksa dana yang
melakukan investasi minimal 80% pada efek pasar uang, misalnya
deposito, SBI, dan lainnya. Reksa dana pasar uang merupakan reksa
dana dengan tingkat resiko paling rendah. Di lain pihak, potensi
keuntungan reksa dana ini juga terbatas. Reksa dana pasar uang sangat
cocok untuk investasi jangka pendek (<1 tahun).
b) Reksa dana pendapatan tetap
Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang melakukan
investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke
dalam efek bersifat utang, misalnya obligasi. Obligasi yang dimaksud
dalam tujuan investasi reksa dana di sini termasuk obligasi pemerintah
dan obligasi korporasi. Reksa dana pendapatan tetap memiliki
karakteristik potensi hasil investasi yang lebih besar daripada reksa
dana pasar uang, sementara resiko reksa dana pendapatan tetap juga
lebih besar dari reksa dana pasar uang. Reksa dana pendapatan tetap
cocok untuk tujuan investasi jangka menengah dan panjang (>3 tahun).
c) Reksa dana saham
Reksa dana saham adalah reksa dana yang melakukan investasi
sekurang- kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam
efek bersifat ekuitas (saham). Dibandingkan dengan reksa dana pasar
uang dan reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham memberikan
potensi pertumbuhan nilai investasi yang lebih besar, demikian juga
27
resikonya. Reksa dana saham merupakan alternatif menarik untuk
investasi jangka panjang.
d) Reksa dana campuran
Reksa dana campuran adalah reksa dana yang melakukan investasi
dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya (alokasi)
tidak termasuk dalam kategori reksa dana pasar uang, dan reksa dana
pendapatan tetap.
2. Macam – macam Reksadana
a. Reksadana Saham
Dari semua jenis reksadana yang telah diperkenalkan pada
investor di Indonesia, reksadana saham sanggup memberikan imbal
hasil paling tinggi. Namun, harus tetap diingat bahwa dalam
investasi selalu berlaku prinsip bahwa hasil investasi yang tinggi
sepadan dengan risiko yang tinggi pula. Karena itu, sebelum
memutuskan membeli reksadana saham, kenali dan pahami dulu
seluk beluknya.
Menurut
ketentuan
Badan
Pengawas
Pasar
Modal
(Bapepam), penempatan dana dalam reksadana saham tadi paling
tidak harus mencapai 80% dari total dana kelolaan. Manajer
investasi (MI) boleh menempatkan sampai 100% dana kelolaannya
pada saham. Apabila penempatannya pada saham kurang dari 80%,
maka reksadana tersebut bukan lagi reksadana saham.
28
Pada intinya, reksadana saham membuka jalan bagi orang
yang ingin membeli saham tapi memiliki dana terbatas. Seperti
yang sudah dijelaskan diatas, dalam reksadana saham MI akan
menginvestasikan sebagian besar uang ke dalam instrumen saham.
Sementara sisanya boleh diinvestasikan ke dalam instrumeninstrumen investasi pendapatan tetap dan pasar uang.
b. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang bukan berarti reksadana yang
menempatkan dana investornya pada berbagai mata uang.
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang menempatkan
seluruh dana kelolaannya pada instrumen pasar uang.
Dengan karakteristik seperti itu, reksadana pasar uang
sangat cocok bagi mereka yang terbiasa berinvestasi dalam bentuk
deposito, tapi ingin mulai menjajal berinvestasi di reksadana.
Produk ini juga tepat digunakan bagi investor yang mementingkan
likuiditas dan orientasi investasinya jangka pendek.
Lantaran sifatnya yang seperti itu, tentu saja para investor
mesti maklum bila hasil investasinya tak berbeda jauh dari bunga
deposito.
Pada RDPU, manajer investasi (MI) menginvestasikan
uang anda ke dalam instrumen-instrumen investasi pasar uang
seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi
(surat utang) yang jangka waktunya < 1 tahun.
c. Reksadana Pendapatan Tetap
29
Sesuai dengan namanya, reksadana ini membiakkan
sebagian besar dana investor di dalam instrumen surat utang atau
obligasi.
Reksadana merupakan alternatif investasi yang tepat bagi
investor yang memiliki dana terbatas. Masalahnya, berdasarkan
instrumen investasinya, ada banyak jenis reksadana di pasar yang
memiliki profil imbal hasil maupun risiko berbeda-beda.
Pada
Reksadana
Pendapatan
Tetap,
MI
akan
menginvestasikan sebagian besar uang anda ke dalam obligasi.
Sisanya bisa diinvestasikan ke saham ataupun instrumen-instrumen
investasi pasar uang.
d. Reksadana Terproteksi
Reksadana terproteksi memang mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan reksadana-reksadana lainnya, yakni ia bisa
melindungi investasi awal investor. Tapi, ia juga mengandung
banyak risiko.
Sesuai dengan namanya, reksadana terproteksi memang
memberikan proteksi atau perlindungan kepada investor atas nilai
investasi awal yang disetorkan oleh investor. Jadi, pokok investasi
awal investor akan tetap 100%..
Pada praktinya, ada pula beberapa produk Reksadana
Terproteksi yang memberikan proteksi tambahan berupa tingkat
keuntungan tertentu. Jadi, yang dilindungi bukan hanya investasi
awalnya, tapi juga keuntungannya. Sebagai contoh ada reksadana
30
terproteksi yang memberikan proteksi sebesar 108%. Ini artinya
selain memperoleh proteksi investasi awal sebesar 100%, investor
juga akan memperoleh keuntungan minimal sebesar 8%.
Perlindungan yang diberikan oleh reksadana terproteksi itu
tentu saja tidak datang begitu saja, Jaminan atas keutuhan investasi
awal investor itu juga bukan datang dari sebuah institusi penjamin;
baik asuransi, bank sentral, atau yang lainnya. Pada dasarnya, ang
memberikan proteksi, tak lain adalah skim investasi reksadana
terproteksi itu sendiri. Maksudnya, manajer investasi akan
menyusun portofolio tertentu yang bisa melindungi investasi awal
investor.
e. Reksadana Indeks
Sekilas, reksadana ini memang mirip dengan reksadana
saham karena manajer investasi (MI) menginvestasikan dana
investor ke dalam instrumen saham. Tapi reksadana ini memiliki
beberapa keunikan yang tidak dimiliki reksadana saham.
Berbeda dengan reksadana lainnya, manajer investasi (MI)
reksadana indeks mengelola portofolio reksadana indeks secara
pasif (passive investment strategy).
Risiko reksadana indeks masih lebih tinggi ketimbang
risiko reksadana pendapatan tetap, campuran, maupun reksadana
pasar uang. Investor yang berinvestasi di reksadana ini harus siap
menghadapi fluktuasi imbal hasil (return) yang tinggi setiap
harinya. Tapi, risiko ini sebanding dengan potensi keuntungannya
yang juga tinggi dalam jangka panjang.
31
f. Reksadana ETF
Secara sederhana, ETF adalah reksadana yang unit
penyertaannya diperjualbelikan di bursa efek; misalnya Bursa Efek
Jakarta (BEJ).
Jadi, jenis reksadana yang diperdagangkan di bursa itu bisa
jadi reksadana yang sudah lama kita kenal. Bisa reksadana pasar
uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana
campuran atau reksadana indeks. Bedanya, unit penyertaannya
diperdagangkan di bursa.
Untuk bisa diperdagangkan di bursa, produk ETF harus
melewati proses layaknya pencatatan perdana saham perusahaan.
Manajer investasi pun harus menawarkan prospektusnya. Maka,
rincian portofolio yang selama ini menjadi rahasia dapur manajer
investasi mestinya menjadi lebih transparan dalam penawaran ETF.
g. Reksadana Campuran
Secara definisi, reksadana campuran merupakan reksadana
yang menginvestasikan dananya pada efek ekuitas (saham) dan
efek utang (obligasi dan deposito) dengan komposisi yang tidak
termasuk kategori reksadana pendapatan tetap, reksadana saham,
maupun reksadana pasar uang.
Yang paling membedakan reksadana campuran dengan
reksadana jenis lain adalah tingkat fleksibilitasnya dalam mengatur
alokasi penempatan dana serta pemilihan portofolio. Seperti kita
32
tahu, jenis reksadana lain memiliki batasan spesifik yang tak boleh
dilanggar soal pengalokasian dana kelolaannya. Pada reksadana
pendapatan tetap, misalnya, alokasi dananya pada obligasi tidak
boleh kurang kurang dari 80%.
Pada RDC, MI akan menginvestasikan uang anda secara
berimbang ke dalam saham dan obligasi.
h. Reksadana Syariah
Reksa dana syariah secara etimologi berasal dari kata
“reksa” yang artinya polis atau penjaga.18 Sedangkan kata “dana”
artinya uang yang disediakan untuk keperluan.19 Sehingga dapat
diartikan sebagai uang yang dijaga atau sekumpulan uang yang
dipelihara bersama untuk keperluan bersama.20 Menurut UndangUndang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 ayat 27, Reksa
dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek (dalam kamus Ekonomi portofolio efek
adalah kumpulan surat berharga, termasuk saham, Obligasi, unit
penyertaan reksa dana yang telah dijual dalam penyertaan umum,
serta surat pengakuan utang, surat berharga komersial, tanda bukti
18
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Depdikbud. Kamus Besar
Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka. 1999) h.830.
19
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Depdikbud. Kamus Besar
Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka. 1999) h. 200.
20
Tjipto Djarmadji dan Henri Fachruddin. Pasar Modal Indonesia: Pendekatan
Tanya Jawab (Jakarta: Salemba Empat. 2001) h.147.
33
utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun) oleh
Manajer Investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam.21
Reksa dana syariah mengandung pengertian sebagai reksa
dana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada
syariat Islam.22 Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI No.
20/DSN-MUI/IX/2001 mendefinisikan reksa dana syariah sebagai
reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan berdasarkan
prinsif syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal
sebagai pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan Manajer
Investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer
Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.
Reksa dana syariah tidak menginvestasikan dananya pada
saham-saham atau Obligasi dari perusahaan yang pengelolaan dan
produknya bertentangan dengan syariat Islam, seperti pabrik
makanan atau minuman yang mengandung alkohol, daging babi,
rokok/tembakau, jasa keuangan konvensional, pertahanan dan
persenjataan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat.23
Da;i; yang dipakai oleh MUI dalam menetapkan halalnya
reksadana
syariah
adalah
dalam
Islam,
prinsip
aktifitas
ekonomininya adalah atas dasar suka sama suka , berkeadilan, dan
tidak saling merugikan. Fatwa MUI tentang reksadana syariah ini
21
Briefcase Book Edukasi Profesional Syaria. Investasi Halal di Reksa dana
Syariah (Jakarta: Renaisan. 2005) h.14.
22
Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan
Ilustrasi (Yogyakarta: Ekonisia. 2007) h. 200.
23
Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan
Ilustrasi (Yogyakarta: Ekonisia. 2007) h. 201.
34
didasarkan pada keputusan dan rekomendasi lokakarya alim ulama
tentang reksadana syariah pada tanggal 29-30 Juli 1997 M.24
Dalil yang digunakan adalah antara lain Qur’an al –
Baqarah ayat 275 yang berbunyi
          
              
              
         
“Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian
itu,
adalah
disebabkan
mereka
berkata
(berpendapat),
Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang
yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba),
24
Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional
(Jakarta: DSN MUI-Bank Indonesia. 2006) h. 115.
35
Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.” (QS. Al – Baqarah :275).25
Dari ayat diatas, yang dijadikan dasar kebolehan reksadana
syariah
adalah
kalimat
yang
menyatakan
bahwa
Allah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Karena reksadana
syariah terhindar dari unsur riba, maka transaksi reksadana syariah
adalah dibolehkan,
Berikutnya adalah Qur’an surat al – Maidah ayat 1 yang
berbunyi
            
            
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan
kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan
berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya
Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”
(QS. Al – Maidah :1).26
Seperti ayat sebelumnya, ayat ini dijadikan dasar kebolehan
reksadana syariah karena Islam juga mengajarkan bahwa selama
akad terhindar dari unsur yang haram, maka umat muslim wajib
untuk memenuhi akad – akad yang telah diperjanjikan.
Mekanisme operasional yang diterapkan di reksa dana
syariah adalah menggunakan akad wakalah. Akad wakalah
25
26
Al-Quran Al-Karim
Al-Quran Al-Karim
36
dilakukan antara Manajer Investasi dengan pemodal. Dengan akad
wakalah ini, pemodal memberikan mandat kepada Manajer
Investasi untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan pemodal,
pemodal yang telah memberikan atau menitipkan dananya akan
mendapatkan jaminan bahwa seluruh dananya akan disimpan,
dijaga, dan diawasi oleh bank Kustodian. Pemodal akan
mendapatkan bukti kepemilikan yang berupa Unit Penyertaan reksa
dana syariah. Sedangkan antara Manajer Investasi dengan
pengguna investasi menggunakan akad mudharabah.27
Manajer
Investasi
sebagai
wakil
investor
dapat
menginvestasikan dana yang terkumpul pada instrumen keuangan
yang sesuai dengan syariah Islam, meliputi instrumen yang sudah
melalui penawaran umum dan pembagian dividen berdasarkan
tingkat laba usaha, penempatan dalam deposito pada bank umum
syariah, dan surat hutang jangka panjang yang sesuai dengan
prinsip syariah.
Dalam reksa dana syariah, Manajer Investasi harus
melakukan transaksi investasinya berdasarkan pada prinsip kehatihatian
(prudential
diperbolehkan
Management),
melakukan
serta
spekulasi
dilarang
yang
di
/
tidak
dalamnya
mengandung gharar.
27
Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional
(Jakarta: DSN MUI-Bank Indonesia. 2006) h. 115.
37
C. Metode Risk Adjusted Return
1. Indeks Sharpe
Indeks Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe (1966) dan
sering juga disebut dengan Reward to variability ratio. Indeks Sharpe
mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar modal (capital
market line) sebagai patokan (benchmark), yaitu dengan cara membagi
premi risiko portofolio dengan standar deviasinya. Dengan demikian
Indeks Sharpe akan bisa dipakai mengukur premi risiko untuk setiap
unit risiko pada portofolio tersebut.
Premi risiko adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja
yang dihasilkan oleh portofolio dengan rata-rata kinerja investasi yang
bebas risiko (risk free asset). Standar deviasi merupakan risiko
fluktuasi portofolio yang dihasilkan dari sub periode ke sub periode
lainya selama seluruh periode. Dalam teori portofolio, standar deviasi
merupakan risiko total yang merupakan penjumlahan dari risiko pasar
(systematic/market risk) dan unsysytematic risk.28
Indeks Sharpe dapat digunakan untuk mengukur premi risiko untuk
setiap unit risiko pada portofolio tersebut. Seperti yang kita tahu
bahwa investasi pada SBI tidak mengandung risiko dengan kinerja
investasi tertentu. Namun, investasi pada portofolio mengandung
risiko sehingga diharapkan memberikan hasil investasi lebih besar dari
pada kinerja investasi bebas risiko. Indeks Sharpe mengukur seberapa
28
Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial Risk
and Financial Stability. (CCA Paper. 2008) h.854.
38
besar penambahan hasil investasi yang diperoleh untuk setiap unit
risiko yang diambil. Peningkatan kinerja portofolio dapat dilakukan
dengan menggunakan indeks Sharpe ini.
Dalama hal reksadana syariah, maka risk free rate yang digunakan
adalah SWBI. Pada dasarnya syariah tidak mengenal aset yang bebas
risiko karena semua aset pasti memiliki risiko. Hanya saja, untuk
kepentingan penelitian, digunakanlah instrumen yang dinilai memiliki
risiko paling kecil bahkan mendekati nol, dalam hal ini yang
digunakan sebagai pembanding adalah SWBI.
Dengan demikian, indeks Sharpe merupakan rasio kompemsasi
terhadap total risiko. Indeks sharpe digunakan untuk membuat
peningkatan dari beberapa portofolio berdasarkan kinerjanya. Semakin
tinggi Indeks Sharpe suatu portofolio dibandingkan portofolio lainya,
maka semakin baik kinerja portofolio tersebut.29
Jika portofolio sangat diversifikasi maka total risiko hampir sama
dengan risiko sistematik dikarenakan risiko unsistematik mendekati
nol (0). Jika nilai risiko unsistematik sama dengan nol (0), maka
portofolio sama dengan portofolio pasar dan total risiko sama dengan
risiko sistematis atau risiko pasar.
2. Indeks Treynor
Indeks Treynor merupakan ukuran kinerja portofolio yang
dikembangkan oleh Jack Treynor (1965) dan indeks ini sering disebut
juga dengan reward to volatility ratio. Seperti halnya pada Indeks
29
Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial Risk
and Financial Stability. (CCA Paper. 2008) h.855
39
Sharpe, kinerja portofolio pada indeks Treynor dilihat dengan cara
menghubungkan tingkat return portofolio dengan besarnya risiko dari
portofolio tersebut. Perbedaan nya dengan Indeks Sharpe adalah
penggunaan garis pasar sekuritas (security market line) sebagai
patokan hipotesis, dan bukan garis pasar modal (capital market line)
seperti Indeks Sharpe. Asumsi yang yang digunakan oleh Treynor
adalah bahwah portofolio sudah terdiversivikasi dengan baik sehingga
risiko yang dianggap relevan adalah risiko sistematis (risko pasar)
diukur dengan beta.30
Cara mengukur Indeks Treynor pada dasarnya sama dengan
menghitung Indeks Sharpe, hanya saja risiko yang diukur dengan
standar deviasi pada Indeks Sharpe diganti dengan beta portofolio.
Beta portofolio diperoleh dengan metode regresi linier. Semakin tinggi
Indeks Treynor yang dimiliki sebuah portofolio, berarti kinerja
portofolio tersebut akan menjadi relatif lebih baik dibandingkan
dengan portofolio yang memiliki Indeks Treynor yang lebih rendah.
Pengukuran kinerja dengan menggunakan Indeks Sharpe dan
Indeks Treynor bersifat komplementer karena memberikan informasi
yang berbeda. Pilihan indeks mana yang akan digunakan tergantung
pada persepsi investor terhadap tingkat diversifikasi dari portofolio
tersebut. Dalam Indeks Sharpe risiko yang dianggap relevan adalah
risiko total (penjumlahan risiko sistematis dan risiko tidak sistematis),
sedangkan pada Indeks Treynor hanya menggunakan risiko sistematis
(beta). Penggunaan beta sebagai urukan risiko portofolio secara
30
Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial
Risk and Financial Stability. (CCA Paper. 2008) h.856
40
implicit memcerminkan bahwa portofolio yang ada merupakan
portofolio yang telah diversifikasikan dengan baik.31
Oleh karena itu, jika suatu portofolio dianggap diversifikasi dengan
baik berarti return portofolio hampir semuanya dipengaruhi oleh return
pasar dalam hal ini tentu saja pengukuran kinerja portofolio lebih tepat
menggunakan Indeks Treynor. Sebaliknya, jika return suatu portofolio
hanya
sebagian
kecil
dipengaruhi
return
pasar,
lebih
tepat
menggunakan Indeks Sharpe.
3. Indeks Jensen
Indeks Jensen merupakan indeks yang menunjukkan perbedaan
antara tingkat return aktual yang diperoleh portofolio dengan tingkat
return harapan jika portofolio tersebut berada pada garis pasar
sekuritas. Indeks Jensen adalah kelebihan return di atas atau di bawah
garis pada sekuritas (security market line). Indeks Jensen secara
mudahnya dapat diinterpretasikan sebagai pengukur berapa banyak
portofolio “mengalahkan pasar”. Indeks yang bernilai positif berarti
portofolio memberikan return lebih besar dari return harapannya
(berada di atas garis pasar sekuritas) sehingga merupakan hal yang
bagus karena portofolio mempunyai return yang relative tinggi untuk
tingkat sistematisnya. Demikian juga sebaliknya, indeks yang bernilai
negative menunjukkan bahwa portofolio mempunyai return yang
relative lebih rendah untuk tingkat risiko sistematisnya.
31
Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial
Risk and Financial Stability. (CCA Paper. 2008) h.858
41
Persamaan Indeks Jensen dengan Indeks Treynor adalah kedua
indeks tersebut menggunakan garis pasar sekuritas sebagai dasar untuk
membuat persamaan. Perbedaannya adalah slope garis pada Indeks
Treynor menghubungkan posisi portofolio dengan return bebas risiko
dan return pasar, sedangkan Indeks Jensen merupakan selisih antara
return portofolio dengan return portofolio yang tidak dikelola secara
khusus (hanya mengikuti return pasar).32
D. KERANGKA TEORI
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis perbandingan kinerja
reksadana syariah dengan reksadana konvensional tahun 2013-2016,
namun karena adanya keterbatasan peneliti, analisis perbandingan hanya
dikhususkan
untuk
kinerja
reksadana
syariah
dengan
reksadana
konvensional dengan mengambil delapan reksadana sebagai sample.
Analisis kinerja reksadana konvensional dilakukan dengan
menghitung tingkat return, kemudian membandingkannya dengan kinerja
indeks konvensional (indeks LQ45). Sementara itu, analisis kinerja
reksadana syariah dilakukan dengan menghitung tingkat return dan
kemudian membandingkannya dengan kinerja indeks syariah (indeks JII).
Analisis kinerja indeks syariah (indeks JII) dengan indeks
konvensional (indeks LQ45) dilakukan dengan menghitung tingkat return
dan kemudian membandingkannya dengan kinerja pasar (IHSG).
Penelitian ini
terdiri
dari
dua
tahap. Pertama, menguji
data dengan cara melakukan analisis perbandingan return reksadana
32
Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial Risk and
Financial Stability. (CCA Paper. 2008) h.854.
42
dengan benchmark pembandingnya, menggunakan uji beda independent
sample t-test. Lalu yang kedua adalah melakukan analisis perbandingan
return reksadana syariah dengan reksadana konvensional, menggunakan
uji beda paired sample t-test.
Analisis perbandingan kinerja antara kedua reksadana tersebut
dilakukan untuk mengetahui kinerja reksadana mana yang lebih baik yaitu
dengan menggunakan Sharpe Index, Treynor Index, Jensen Index.
Kerangka teoritis penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
REKSADANA
Reksadana
Syariah
Reksadana
Konvensional
REKSADANA
REKSADANA
S
Analisis Perbandingan
Kinerja
S
S
Kinerja Pasar (JII)
Kinerja Pasar LQ45
Kinerja Reksadana Syariah
Kinerja Reksadana
Konvensional
S
Model Analisis Perbandingan Kinerja
Sharpe Index
Treynor Index
Jensen Index
43
44
BAB IIII
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini adalah menganalisis perbandingan kinerja portofolio
saham menggunakan metode annual return dan metode Risk Adjusted
Return (RAR) dengan menggunakan data yang diperoleh dari JII, Indeks
LQ45, dan bapepam. Penelitian ini menggunakan alat bantu software
SPSS dan Microsoft Excel.
Penelitian dilakukan pada Reksadana Syariah dan Reksadana
Konvensional yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis
kuantitatif dari nilai-nilai harga reksadana, JII, LQ45, dan IHSG.1
B. Pemilihan Populasi, Sampel, dan Periode Penelitian
Sampel dipilih berdasarkan purposive sampling untuk penentuan
sampel dari populasi yang memenuhi kriteria tertentu, sesuai yang
dikehendaki peneliti.2 Sampel yang digunakan adalah reksadana yang
berumur
5
tahun,
terdaftar
di
OJK,
dan
dinilai
terkonsisten
pertumbuhannya menurut Bareksa.
Populasi dalam penelitian ini merupakan reksadana syariah
maupun konvensional yang berumur lima tahun, terdaftar di ojk, dan
dinyatakan reksadana yang paling konsisten menurut Bareksa.3 Sampel
dalam penelitian ini adalah empat reksadana konvensional yaitu pratama
equity, grow 2 prosper, pratama saham, dan panin dana prima, sementara
reksadana syariah diwakili oleh cipta syariah equity, schroder syariah,
1
Uma Sekaran. Research Methods for Business. (USA : Willey .2000) h. 127.
Uma Sekaran. Research Methods for Business. (USA : Willey .2000) h. 278.
3
www.bareksa.com
2
mandiri investa dana syariah dan pnm amanah syariah. Periode penelitian
yang digunakan yaitu dari bulan Januari 2012 sampai Desember 2016.
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder, berasal dari
data yang dipublikasikan dalam statistik atau jurnal lainnya dan informasi
yang tersedia dari berbagai sumber yang telah dipublikasikan ataupun
tidak dipublikasikan baik di dalam atau di luar organisasi, yang semuanya
mungkin sangat berguna bagi peneliti.4
Data diperoleh dari Indonesia Stock Exchange, website mengenai
pasar modal, website mengenai reksadana, BAPEPAM-LK, Bank
Indonesia, serta PT Bareksa.
Berikut data yang dibutuhkan dalam penelitian ini:
1. Data reksadana syariah dan reksadana konvensional.
2. Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/Unit) untuk setiap
reksadana dalam periode bulanan.
3. Data indeks LQ45 dalam periode bulanan
4. Data indeks JII dalam periode bulanan.
5. Data indeks IHSG dalam periode bulanan.
6. Data bulanan tingkat suku bunga SBI dan SWBI.
4
Uma Sekaran. Research Methods for Business. (USA : Willey .2000) h. 425.
43
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Tingkat Return Reksadana Syariah dan Konvensional
Tingkat pengembalian (return) reksadana syariah dan konvensional
yang diteliti dengan rentang waktu penelitian sejak bulan Januari 2013
sampai Desember 2016. Hasil perhitungan tingkat actual return
didasarkan atas perhitungan tingkat return bulanan sepanjang tahun
2013 - 2016 serta tingkat expected return didasarkan atas perhitungan
tingkat return rata-rata bulanan untuk ketiga tahun tersebut. Return
bulanan indeks syariah (indeks JII),
indeks konvensional (indeks
LQ45), indeks pasar (IHSG), serta return risk free rate(suku bunga
SBI dan SWBI) menggunakan formulasi yang sama. Secara matematis
actual return dapat diformulasikan sebagai berikut:5
𝑅𝑡 =
𝑁𝐴𝐵𝑡 − 𝑁𝐴𝐵𝑡−1
𝑁𝐴𝐵𝑡−1
𝑅𝑡𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 = ∑ 𝑅𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛
dimana:
Rt
= actual return dari reksadana i
NABt
= nilai aktiva bersih reksadana pada hari ke t
5
Jogiyanto Hartono. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. (Yogyakarta: BPFE.
2010). h. 151
44
NABt-1
= nilai aktiva bersih reksadana pada hari ke t-1
Expected return dapat diformulasikan sebagai berikut6:
E(Ri) =
∑𝑅𝑡(𝑖)
𝑛
Dimana :
E(Ri)
= Expected return reksadana i
Rt = Return reksadana i
n
= jumlah return saham i
2. Kinerja Reksadana Syariah dan Konvensional
Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja reksadana syariah
dan konvensional menggunakan metode composite (risk adjusted)
measures dari kinerja portofolio, yang mempertimbangkan aspek
return dan risiko dalam proses pengevaluasian. Metode yang
digunakan yaitu Sharpe Index, Treynor Index, Jensen Index.
a. Sharpe Index (Si)
Sharpe index merupakan ukuran kinerja portofolio yang
dikembangkan oleh William Sharpe (1966). Pengukuran dengan
6
Jogiyanto Hartono. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. (Yogyakarta: BPFE.
2010). h. 207
45
metode Sharpe didasarkan atas risiko premium yaitu perbedaan
(selisih) antara laba rata-rata investasi sekuritas dengan sekuritas
bebas risiko (suku bunga SBI dan SWBI). Sharpe index adalah
rasio risk premium terhadap simpangan baku.7 Risk premium
adalah excess return sebuah portofolio dari return pasar. Standar
deviasinya merupakan total dari risiko portofolio tersebut. Sharpe
index mengukur return per unit dari total risiko).8 Dalam model ini
yang dipertimbangkan relevan sebagai basic risk-adjusted adalah
total risiko (risiko sistematik dan risiko tidak sistematik). Sharpe
index dirumuskan sebagai berikut9:
𝑆𝑝 =
(𝑅𝑝 − 𝑅𝑓)
𝜎𝑝
dimana:
Sp
= Indeks Sharpe portofolio
Rp
= Rata – rata return reksadana P selama periode
pengamatan
Rf
= Rata – rata tingkat return bebas risiko selama periode
pengamatan
𝜎p
= Standar deviasi return portofolio p selama periode
pengamatan
7
Iggi Achsien. Investasi Syariah di Pasar Modal(Jakarta:Gramedia.2003) h.99
Farida Rachmayanti T. ”Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah Pada
Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnil Islami, Vol 2. 2006
9
Iggi Achsien. Investasi Syariah di Pasar Modal(Jakarta:Gramedia.2003) h.101
8
46
b. Treynor Index
Treynor index merupakan ukuran kinerja portofolio yang
dikembangkan oleh Jack Treynor (1965). Pengukuran Treynor
pada dasarnya tidak berbeda dengan pengukuran Sharpe, hanya
saja yang bertindak sebagai pembaginya adalah beta ( 𝛽 ) yang
merupakan risiko sistematik atau risiko pasar. Risiko tidak
sistematik diasumsikan dapat diminimumkan melalui diversifikasi
portofolio. Dalam model ini yang dipertimbangkan relevan sebagai
basic risk-adjusted adalah risiko sistematis. Treynor index
dirumuskan sebagai berikut:10
𝑇𝑝 =
(𝑅𝑝 − 𝑅𝑓)
𝛽𝑝
Dimana:
Tp
= Indeks Treynor reksadana i
Rp
= rata – rata return portofolio P selama periode
pengamatan
Rf
= rata – rata tingkat bunga investasi bebas risiko
selama periode pengamatan
𝛽𝑝
10
= beta portofolio P
Iggi Achsien. Investasi Syariah di Pasar Modal(Jakarta:Gramedia.2003) h.102
47
c. Jensen Index
Model ini dibuat oleh Michael C. Jensen yang didasarkan
pada Capital Asset Pricing Model (CAPM). Dalam model ini yang
dipertimbangkan relevan sebagai basic risk-adjusted adalah risiko
sistematis, dengan memodifikasi untuk merefleksikan superioritas
atau inferioritas manajer portofolio dalam melakukan peramalan
harga sekuritas. Superioritas atau inferioritas dapat terjadi karena
dua faktor, yaitu (1) kemampuan manajer portofolio untuk memilih
undervalued sekuritas secara konsisten dan (2) kemampuan
manajer portofolio untuk memprediksikan pergerakan pasar dan
menentukan
sikap
kemudian.
Jensen’s
Alpha
dirumuskan
menggunakan regresi linier sederhana sebagai berikut:11
Jp = Rp – [Rf + (Rm – Rf) 𝛽𝑝]
Dimana:
Jp = Indeks Jensen
Rp= rata-rata return P selama periode pengamatan
Rm= rata-rata tingkat pengembalian pasar
11
M.C Jensen. “The Performance of Mutual Funds in the Period 1945-1964”. Journal of
Finance. 23(2): 389-416.
48
Rf= rata-rata bunga investasi bebas risiko selama periode
pengamatan
𝛽p=
beta portofolio P
E. Metode Analisis
Data diuji dengan menggunakan uji statistik komparatif kinerja
yang menggunakan t-test dengan tingkat signifikansi 𝛼= 5%. Alat bantu
uji statistik yang digunakan adalah program SPSS 22 for Windows dan
Microsoft Excel 2010.
Hipotesis yang diajukan untuk uji paired sample t-test:
Ho :
Tidak ada perbedaan rata – rata kinerja reksadana saham syariah
dengan reksadana saham konvensional.
H1:
terdapat perbedaan rata – rata kinerja reksadana saham syariah
dengan reksadana saham konvensional.
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima.
Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.
49
Selanjutnya, data akan diuji dengan menggunakan pengukuran
Annual return, dan juga Sharpe Index, Treynor Index dan Jensen Index
untuk mengetahui kinerja reksadana mana yang lebih baik. Apabila nilai
Sharpe Index, Treynor Index dan Jensen Index suatu reksadana lebih
tinggi daripada nilai reksadana lainnya maka semakin baik kinerjanya.
50
BAB IV
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Pengajuan Normalitas Data dan Uji T
Pengujian normalitas data sampel dalam penelitian ini menggunakan onesample Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikansi 5%. Metode analisis data
yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian ini adalah parametric t
statistic (independent sample t-test dan paired sample t-test) karena sampelnya
terdistribusi normal, semua sampel mempunyai probabilitas atau tingkat signifikansinya
lebih dari 5% (lihat Tabel 1 dan Tabel 2).
Tabel 1
Kolmogorov-Smirnov Test Return
Reksadana Syariah
2012
2013
2014
2015
2016____________
K-S Sig 0,05 K-S Sig 0,05
K-S
Sig 0,05
K-S
Sig 0,05
,198
,178
,200
,205
,177
,115
,225
,094
K-S
,186
Sig 0,05
,200
______
sumber: data sekunder yang diolah
51
Tabel 2
Kolmogorov-Smirnov Test Return
Reksadana Konvensional
2012
K-S
2013
Sig 0,05
,205
K-S
,170
,196
2014
Sig 0,05
,200
2015
K-S Sig 0,05
,139
,200
2016___________
K-S Sig 0,05
K-S Sig 0,05
,180 ,200
,207
,166
sumber: data sekunder yang diolah
Langkah selanjutnya adalah melakukan uji T. Tujuan dari uji
statistik ini adalah untuk mengetahui apakah kinerja dari reksa dana saham
syariah
bisa
diperbandingkan
dengan
kinerja
reksa
dana
saham
konvensional dengan melihat apakah ada perbedaan varian dengan
melakukan uji T atau uji beda rata – rata terhadap dua kelompok data.
Dalam uji statistik ini significance level yang digunakan adalah sebesar
0.05 atau dengan confidence level sebesar 95% dengan menggunakan
hipotesis sebagai berikut : (a) H0 : “Tidak ada perbedaan rata - rata kinerja
reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional” (b) H 1 :
“Terdapat perbedaan antara rata- rata antara kinerja reksa dana saham
syariah dengan reksa dana saham konvensional”.
52
Tabel 3
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
Mean
F
shar Equal var
pe
assumed
1.054
Sig.
.313
t
df
Confidence
Sig. (2-
Differen
Std. Error
tailed)
ce
Difference
Lower
Upper
1.497
30
.145
.38813
.05921
-.14126
.91751
1.497
28.131
.145
.38813
.05921
-.14274
.91899
1.041
30
.306
.03262
.03133
-.03136
.09660
1.041
16.371
.313
.03262
.03133
-.03367
.09891
1.147
30
.260
.01295
.01128
-.01010
.03599
1.147
20.216
.265
.01295
.01128
-.01057
.03647
.604
30
.550
.00248
.00411
-.00591
.01087
.604
27.323
.551
.00248
.00411
-.00594
.01090
Equal var
not assumed
Tre
Equal var
yno
assumed
r
Equal var
1.782
.192
not assumed
Jens Equal var
en
assumed
3.527
.070
Equal var
not assumed
Ret
Equal var
urn
assumed
Equal var
not assumed
1.220
.278
Sumber : data yang diolah
Dari hasil uji T pada tabel 3 diatas, nilai Sig yang dihasilkan adalah
untuk Sharpe 0.313, Treynor 0.192, Jensen 0.070, dan Return 0.278. Karena
semua Sig. Yang dihasilkan dari uji T lebih besar dari Significance level (0.05)
maka H0 diterima, sehingga secara statistik tidak ada perbedaan rata – rata
antara kinerja reksa dana saham syariah dan reksa dana saham konvensional.
Berdasarkan uji statistik ini, dapat disimpulkan bahwa kinerja kedua reksa dana
tersebut memang bisa diperbandingkan.
53
B. Perbandingan Hasil Return
Tabel 4
Tabel Perbandingan Return
NAMA
2012
IHSG
14.10%
Panin
Dana M
Danare
Reska
9.80%
5.5%
2.23%
Sy
Sy E
er Sy
0.47%
-0.27%
Panin
8.57%
Schrod
7.71%
Grows
7.34%
Panin
6.10%
Dana P
JII
IHSG
LQ45
Prata E
ksa Sy
LQ45
42.24%
Dana P
IHSG
JII
er Sy
Sy
22.56%
22.27%
18.12%
17.11%
6.8%
Panin
-4.02%
-4.18%
Dana M
Grows
5.73%
Sy
2.03%
er Sy
5.49%
Prata E
LQ45
Grows
JII
er Sy
Dana P
LQ45
-
Cipta
11.82%
Sy E
11.83%
Grows
-
Danare
12.11%
ksa Sy
-
Panin
12.74%
Dana M
Cipta
-
Reksa
Sy E.
14.10%
Prata E
-
Batavia
Panin
-0.96%
11.80%
ksa Sy
JII
IHSG
Dana P
2016
15.31%
15.09%
12.96%
Panin
-9.79%
Danare
IHSG
NAMA
Schrod
-0.61%
Reksa
25.54%
Batavia
-2.82%
Dana M
Schrod
26.30%
Schrod
-1.63%
2015
Batavia
42.06%
Cipta
Sy E
NAMA
Panin
Panin
0.63%
Schrod
9.01%
Cipta
Dana P
Dana M
2014
Danare
11.10%
Cipta
Batavia
er Sy
20.68%
Batavia
11.50%
Sy E
ksa Sy
Panin
12.10%
LQ45
Sy
Prata E
NAMA
Reksa
Danare
13.41%
Prata E
Grows
2013
Reksa
13.50%
JII
ksa Sy
NAMA
17.05%
Sy
12.33%
11.62%
11.29%
10.85%
9.46%
8.77%
8.68%
2.72%
54
Berdasarkan hasil dari tabel 4 dapat dilihat beberapa temuan sebagai berikut: (a)
Panin Dana Maksima dan Batavia Syariah menjadi reksadana yang tidak pernah
memperoleh return negatif selama periode 2012 – 2016. Panin Dana Maksima dan
Batavia Syariah mampu memperoleh return positif ditahun 2015 saat return pasar dan
reksadana lain bernilai negatif. (b) Hampir seluruh return reksadana saham mengalami
pertumbuhan pada tahun 2014 dan 2016, dan mengalami penurunan pada tahun 2015.
(c) Secara umum, pertumbuhan return reksadana saham konvensional lebih baik
dibandingkan dengan reksadana saham syariah, namun disisi lain reksadana saham
syariah terlihat lebih stabil dibandingkan reksadana saham konvensional.
C. Uji Sharpe, Treynor dan Jensen
1. Uji Sharpe
Berikut adalah contoh penghitungan sharpe atas panin dana maksima dan grows
pada tahun 2013 :
𝑆ℎ𝑎𝑟𝑝𝑒 𝑃𝑎𝑛𝑖𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎 2013 =
𝑆ℎ𝑎𝑟𝑝𝑒 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑠 2013
=
∑(𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) 0,074309
=
= 0,9525
𝜎
0,078015
∑(𝑅𝑖 − 𝑅𝑓)
0.18323
=
= 0,3948
𝜎
0,046408
Tabel 5
Hasil Uji Sharpe
NAMA
2012
2013
2014
2015
2016
Reksadana Pratama E.
0.157
-0.052
0.143
-0.132
0.159
Panin Dana M
0.174
-0.095
0.195
-0.146
0.168
Panin Dana P
0.213
-0.086
0.217
-0.175
0.193
Batavia Dana Saham Sy
0.151
-0.099
0.167
-0.181
0.154
55
Grows
0.276
-0.395
0.302
-0.218
0.218
Cipta Sy E.
0.163
-0.113
0.221
-0.162
0.158
IHSG
0,186
-0.114
0.287
-0.161
0.195
Schrorder Syariah
0.297
-0.128
0.325
-0.252
0.267
Danareksa Sy
0.271
-0.130
0.405
-0.235
0.217
LQ45
0.178
-0.176
0.305
-0.159
0.193
JII
0.199
-0.196
0.255
-0.145
0.140
Dari tabel 5 dan grafiknya, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : (a)
Semua reksadana saham memiliki nilai sharpe negatif pada tahun 2013 dan 2015,
sedangkan pada tahun 2014 dan 2016 nilai sharpe positif. (b) Reksadana Pratama E
menjadi reksadana saham dengan nilai sharpe yang terbaik apabila dibandingkan dengan
semua reksadana lainnya. (c) Schroder Syariah dan Danareksa Syariah memiliki nilai
sharpe yang paling rendah bila dibandingkan dengan reksadana lainnya, dan selalu
underperform bila dibandingkan dengan pasar.
2. Uji Treynor
Berikut adalah contoh perhitungan indeks treynor:
𝑇𝑟𝑒𝑦𝑛𝑜𝑟 𝑃𝑎𝑛𝑖𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎 2013 =
𝑇𝑟𝑒𝑦𝑛𝑜𝑟 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑠 2013 =
∑(𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) −0,074309
=
= −0,05
𝛽
−1.48618
∑(𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) 0.18323
=
= 0,28
𝛽
0,65439
56
Tabel 6
Hasil Uji Treynor
NAMA
2012
2013
2014
2015
2016
Grows
0.35
0.28
0.43
-0.46
0.04
Reksadana Pratama E.
0.19
0.10
0.23
-0.17
0.01
Panin Dana Prima
0.15
-0.03
0.12
-0.28
0.05
Batavia Dana Saham
0.13
-0.04
0.11
-0.28
0.08
Panin Dana Maksima
0.17
-0.05
0.14
-0.22
0.05
Schrorder Syariah
0.16
-0.05
0.15
-0.14
0.13
Cipta Syariah E.
0.17
-0.06
0.20
-0.24
0.05
Danareksa Syariah
0.11
-0.14
0.13
-0.25
0.07
IHSG
-0.78
-1.14
-2.55
-2.87
-1.95
LQ45
-0.85
-1.76
-3.05
-1.59
-1.93
JII
-0.69
-1.96
-2.55
-1.45
-1.40
Syariah
Berimbang
Dari tabel 6 tentang tabel uji Treynor, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai
berikut : (a) Hampir seluruh reksadana memiliki hasil uji treynor negatif kecuali reksadana
saham Grows dan Pratama E yang secara umum memiliki nilai positip selain pada tahun 2015.
(b) Reksadana Pratama E menjadi reksadana konvensional dengan nilai Treynor terbaik secara
umum bila dibandingkan dengan reksadana lainnya. (c) Semua reksadana mampu outperform
pasar pada periode 2013 - 2016. (d) Schroder Syariah menjadi reksadana saham syariah terbaik
pada tahun 2015 – 2016 bila dibandingkan dengan reksadana lainnya.
57
3. Uji Jensen
Berikut adalah contoh perhitungan Indeks Jensen :
𝐽𝑒𝑛𝑠𝑒𝑛 𝐴𝑙𝑝ℎ𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑖𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎 2013 =
(𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) − 𝛽(𝑅𝑚 − 𝑅𝑓) = (−0,074309) − (−1.48618)(0.01279) = 0.0553
𝐽𝑒𝑛𝑠𝑒𝑛 𝐴𝑙𝑝ℎ𝑎 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑠 2013 =
(𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) − 𝛽(𝑅𝑚 − 𝑅𝑓) = (0.18323) − (0,65439)(0.28428) = 0.0028
Tabel 7
Hasil Uji Jensen
NAMA
12
2013
2014
2015
2016
Reksadana Pratama
0.0559
0.0788
0.0391
0.0088
0.0001
Panin Dana M
0.0345
0.0553
0.0216
0.0024
-0.0005
Panin Dana P
0.0415
0.0503
0.0111
-0.0141
-0.0080
Batavia Dana Saham
0.0298
0.0325
0.0117
-0.0185
-0.0080
Danareksa Sy
0.0135
0.0141
-0.0236
-0.0273
-0.0216
Schrorder Syariah
0.0105
0.0066
-0.0182
-0.0275
-0.0270
Grows
0.0150
0.0028
-0.0950
-0.0519
-0.0183
Cipta Sy E.
0.0107
0.0001
0.0014
-0.0114
-0.0077
E.
Sy
58
Dari tabel 7, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : (a) Hampir seluruh
reksadana memiliki nilai Jensen positif pada tahun 2013 - 2014, artinya, bahwa secara umum
tingkat return reksadana mampu melebihi expected returnya. Namun, keadaan ini berbalik pada
tahun 2015 dan 2016 dimana nilai Jensen rata – rata reksadana bernilai negatif. (b) Reksadana
Pratama Equity memiliki nilai Jensen terbaik dibandingkan dengan reksadana lainnya, dengan
unggul pada tahun 2013 – 2016 selain pada tahun 2014, diikuti oleh Panin Dana Prima. (c)
Pada reksadana saham syariah, Batavia Dana Saham Syariah bersaing dengan Cipta Syariah
Equity sebagai reksadana saham syariah dengan nilai Jensen terbaik bila dibandingkan dengan
reksadana saham syariah lainnya. (d) Danareksa Syariah, Grows, dan Schroder Syariah
memiliki kinerja terburuk dengan nilai Jensen yang selalu negatif sejak tahun 2014 hingga
tahun 2016.
Apabila dilihat secara keseluruhan, maka hampir setiap indeks baik sharpe, treynor,
maupun Jensen, menunjukkan hasil yang negatif pada tahun 2015. Setelah diperbandingkan
dengan data makro ekonomi, pada tahun 2015 memang terjadi penurunan kualitas makro
eokonomi di Indonesia baik nilai mata uang, pdb, dan lain – lainnya. Menurut data BPS, pada
tahun 2015 nilai tukar rupiah naik dari 11.800 menjadi 13.389, indeks harga konsumen turun
dari 8.4 menjadi 3.4, angka PDB turun dari 5.0 menjadi 4.8.1 Hal ini membuktikan bahwa nilai
indeks sharpe, treynor, dan jensen sangat dipengaruhi oleh keadaan makro ekonomi Indonesia.
Pada tahun 2015 saat keadaan ekonomi menurun, maka reksadana pun menerima imbasnya.
1
www.bps.go.id
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasrkan hasil penelitian dalam jangka waktu tahun 2012 – 2016,
hamper semua reksadana memiliki return positif pada tahun 2014 dan
2016, sementara pada tahun 2015, hamper semua reksadana memiliki
return yang menurun. Panin dana maksima dan Batavia Syariah menjadi
reksadana yang tidak pernah meemperoleh return negative selama peiode
2013 – 2016. Secara umum, reksadana konvensional memiliki return yang
lebih tinggi dibandingkan dengan return yang diperoleh oleh reksadana
syariah di sepanjang tahun penelitian. Namuin, tingkat return yang
diberikan oleh reksadana konvensional cenderung lebih fluktuatif
dibandingkan tingkat return yang diberikan oleh reksadana syariah.
2. Pengujian hipotesis dengan t-test pada tahun 2012 - 2016 untuk return
reksadana syariah dan return reksadana konvensional, menunjukkan hasil
bahwa semua nilai probabilitas > 0.05, maka Ho diterima yane berarti
bahwa keda data tersebut memang dapat diperbandingkan. Pengujian
berdasarkan kriteria indeks Sharpe, semua reksadana memiliki niklai
sharpe negative pada tahun 2015 sedangkan pada tahun 2014 dan 2016
memiliki nilai sharpe yang positif. Reksadana Pratama E menjadi
reksadana saham dengan nilai Sharpe yang terbaik bila dibandingkan
dengan reksadana lainnya. Schroder syariah dan danareksa syariah
memiliki nilaio sharpe yang paling rendah bila dibandingkan dengan
reksadana lainnya. Pengujian berdasarkan kriteria indeks Treynor, hampir
seluruh reksadana memiliki nilai negative kecuali reksadana Grows dan
Pratama E yang secara umum memiliki nilai positif selain pada tahun
2015. Reksadana Pratama E dan Schroder Syariah menjadi reksadana
saham syariah yang memiliki nilai treynor terbaik bila dibandingkan
dengan reksadana lainnya. Pengujian berdasarkan indeks Jensen
menyatakan bahwa hamper semua reksadana memiliki nilai Jensen positif
pada tahun 2013 – 2014. Namun, pada tahun 2015 dan 2016 nilai Jensen
hamper seluruh reksadana memiliki nilai negative. Reksadana pratama
equity memiliki nilai Jensen terbaik diikuti oleh Batavia dana saham
syariah dan cipta syariah equity. Sementara itu, danareksa syariah, grows
dan Schroder syariah memiliki kinerja terburuk dengan nilai Jensen yang
selalu negative sepanjang periode penelitian. Secara keseluruhan, dapat
disimpulkan bahwa produk reksadana di Indonesia masih memiliki risiko
yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan kemungkinan keuntungan
yang akan didapatkan. Reksadana konvensional secara umum dapat
dikatakan memiliki tingkat return yang lebih tinggi dibanding dengan
reksadana syariah. Namun, tingginya retun juga disertai risiko tinggi yang
dimiliki oleh reksadana konvensional. Hal ini terlihat dari nilai indeks
yang kecil bahkan negatif.
B. Saran
1. Bagi praktisi
a. Investor yang hendak berinvestasi di reksadana maka sebaiknya
mempertimbangkan dahulu kinerja masa lalu reksadana dan manajer
investasinya serta seharusnya memahami dengan baik prospektus
reksadana yang telah diterbitkan, supaya risiko berinvestasi di reksadana
dapat diminimalkan. Strategi pasif yang digunakan investor dengan
mengikuti indeks pasar tidaklah cukup untuk memaksimalkan return yang
diharapkan. Investor maupun investor potensial seharusnya dapat
mempertimbangkan untuk memilih reksadana yang telah pernah melalui
masa gejolak pasar dan terbukti telah berhasil mengatasinya. Berdasarkan
hasil uji beda kinerja return dan risiko yang tidak ada perbedaan signifikan
62
untuk data dalam penelitian ini, maka bagi investor muslim dan
nonmuslim maupun investor potensial muslim dan nonmuslim tidak perlu
khawatir untuk memilih reksadana syariah sebagai pilihan untuk
berinvestasi, karena instrumen syariah lebih aman dari praktik-praktik
spekulatif, serta lebih menentramkan hati karena telah melewati proses
screening untuk membersihkan pendapatan yang dianggap diperoleh dari
kegiatan haram menurut pedoman syariah serta adanya ketentuan zakat.
b. Manajer Investasi, hendaknya dapat meningkatkan kemampuannya dalam
memilih sekuritas yang menguntungkan dalam portofolionya. Strategi
pasif yang digunakan manajer investasi dalam mengelola portofolionya
dengan mengikuti indeks pasar tidaklah cukup untuk memaksimalkan
return yang diharapkan investor pemilik portofolio tersebut. Manajer
investasi juga perlu meningkatkan kemampuannya untuk meredam gejolak
pasar supaya return portofolio yang dikelolanya tetap lebih baik daripada
return pasarnya.
2. Bagi akademisi
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel untuk lebih
memvalidkan data, ataupun menambahkan untuk jenis reksadana yang
lainnya.
b. Semakin berkembangnya dunia usaha dan Bursa Efek Indonesia (BEI),
maka bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah periode
penelitian sehingga dapat menjelaskan konsistensi logis manajer
investasi dalam mengelola portofolio reksadana.
c. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan dan menggunakan
data yang benar-benar berbeda dalam melakukan perbandingan kinerja
sehingga tidak menghasilkan penelitian yang bias.
d. Peneliti yang akan datang dapat menguji karakteristik atau faktorfaktor yang berpengaruh terhadap kinerja reksadana, seperti variabel
63
total aktiva bersih, rasio biaya terhadap total aktiva bersih, biaya
transaksi reksadana, biaya transaksi di pasar, perputaran portofolio,
umur reksadana, afiliasi reksadana dengan perusahaan sekuritas, serta
faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap peningkatan atau
penurunan return reksadana.
e. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan pengukuran
kinerja reksadana yang lain.
64
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. 2009.
Bailey, Jeffery V dan William F. Sharpe, Gordon J. Alexander. Investasi Jilid 1.
Jakarta: PT. Indeks. 2005.
Basalamah, Salaim dan Murdifin Harming. Studi Kelayakan Investasi : Proyek dan
Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara. 2010.
Brigham, E.F dan Joel F. Houston. “Fundamentals of Finance Management, DasarDasar Manajemen Keuangan”. Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Bursa Efek Indonesia. Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Jakarta.
2010.
Fakruddin, Hendy M. Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
2008.
Fardiansyah, Tedy. Kiat dan Strategi Menjadi Investor Piawai. Jakarta: PT.Elex
Media Komputindo. 2002.
Frank J. Fabozi, Franco Modigliani, Micheal G Ferri. Pasar dan Lembaga Keuangan
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. 1999.
Gumanti, Tatang Ari. “Manajemen Investasi Teori dan Aplikasi”. Mitra Wacana
Media, Jakarta, 2011.
102
Halim, Abdul. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. 2005.
Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”. FEB UIN Jakarta, Jakarta, 2012.
HR, M.Nafik. Bursa efek dan Investasi Syariah. Jakarta: Pt. Serambi Ilmu. 2009.
Husnan, Suad. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN.
2006.
Ida. “Analisis Perbandingan Portofolio Optimal dengan Metode Single Index Model
dan Adjusted Risk terhadap Indeks saham syariah Indonesia (ISSI)” Skripsi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Jogiyanto, HM. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE, 2008.
Majelis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa-Fatwa Dewan Syari’ah Nasional.
Jakarta: DSN MUI bekerjasama dengan Bank Indonesia. 2003.
Pasaribu, Rowland Bismark, “Model Fama dan French sebagai Pembentukan
Portofolio saham di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 9, No.1,
hal. 1-12. Februari 2009.
Pratomo, Eko P. Mari Merancang Portofolio. Artikel dimuat dalam Konten Edisi
mingguan. 2010.
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. Mitra Wacana Media,
Jakarta, 2010.
103
Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. 2006.
Sulistyorini, Agustin. “Aanalisis Kinerja Portofolio Saham Dengan Metode Sharpe,
Treynor dan Jensen (Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003 sampai
2007)”, Tesis Universitas Diponogoro, Semarang. 2009.
Sinaga, MM Benni. Kitab Suci Pemain Saham. Jakarta: Duajari Terangkat. 2011.
Tandellin, Eduardus. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Kanisius. 2010.
Tim IDX, “Pengantar Investasi di Pasar Modal Indonesia” Makalah Seminar SPMS
di Fakultas Syariah dan Hukum (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah, 2012).
http://www.idx.co.id
http://www.bareksa.com
http://id.yahoo.com
http://www.google.com
http://www.sahamok.com
http://yahoofinance.com
104
LAMPIRAN 1
Tabel return Reksadana
Resume Aktivitas ReksadanaTahun 2013-2016
RD Code : 00D78A Reksadana Pratama E.
No.
1
2
3
4
5
6
7
Bulan
January –
2013
February –
2013
March –
2013
April –
2013
May –
2013
June –
2013
July – 2013
Total NAV
27,050,915,218.96
Jumlah Unit
19,153,947.17
30,215,371,644.28
19,153,947.17
33,532,592,410.86
19,153,947.17
34,960,783,432.63
19,153,947.17
38,242,873,129.29
19,153,947.17
34,517,393,805.41
19,153,947.17
32,277,786,150.88
19,153,947.17
28,895,139,160.06
19,153,947.17
NAB
Ri
13.56%
1,412.29
11.70%
1,577.50
10.98%
1,750.69
4.26%
1,825.25
9.39%
1,996.61
-9.74%
1,802.10
-6.49%
1,685.18
8
9
10
11
12
August –
2013
September
– 2013
October –
2013
November
– 2013
December
– 2013
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
32,977,255,419.04
30,167,367,715.69
30,047,775,916.40
30,047,775,916.40
Total
1
31,319,203,069.48
January –
2014
February –
2014
March –
2014
April –
2014
May –
2014
June –
2014
July – 2014
32,513,862,522.95
August –
2014
September
– 2014
October –
2014
November
– 2014
36,061,570,206.53
34,928,677,712.47
31,955,593,420.02
32,072,630,952.96
33,402,348,671.47
33,511,264,324.59
35,835,415,720.57
34,925,676,845.86
35,766,171,945.57
37,407,912,950.18
1,508.57 10.48%
19,153,947.17
8.39%
1,635.13
19,153,947.17
5.29%
1,721.70
19,153,947.17
-8.52%
1,574.99
19,153,947.17
-0.40%
1,568.75
19,153,947.17
0.00%
1,568.75
19,153,947.17
8.21%
1,697.50
19,153,947.17
7.43%
1,823.58
16,478,485.30
6.34%
1,939.23
16,478,485.30
0.37%
1,946.33
16,992,271.81
1.00%
1,965.74
16,992,271.81
0.33%
1,972.15
16,992,271.81
6.94%
2,108.92
16,992,271.81
0.63%
2,122.23
16,992,271.81
-3.15%
2,055.39
16,992,271.81
2.41%
2,104.85
16,992,271.81
4.59%
2,201.47
12
December
– 2014
59,958,952,516.29
1.36%
2,231.34
59,958,952,516.29
Total
26,871,236.51
26,871,236.51
0.00%
2,231.34
1
2
3
4
5
January 2015
February 2015
March 2015
April 2015
May - 2015
38,889,297,943.28
16,992,271.81
2.57%
2,288.65
50,626,015,878.97
21,306,508.49
3.82%
2,376.08
55,609,417,816.02
23,493,727.53
-0.38%
2,366.99
60,440,936,487.08
26,941,376.77
-5.22%
2,243.42
68,727,844,408.01
30,397,167.33
0.78%
2,261.00
6
June - 2015
68,521,260,047.76
32,608,583.10
-7.06%
2,101.33
7
July - 2015
67,645,667,432.49
32,608,583.10
-1.28%
2,074.47
8
9
August 2015
September
- 2015
October 2015
November 2015
December 2015
61,110,574,565.18
32,608,583.10
54,529,430,208.82
32,608,583.10
60,968,991,027.38
32,608,583.10
61,107,445,272.49
32,608,583.10
86,568,475,854.03
43,005,289.72
86,568,475,854.03
43,005,289.72
86,377,527,268.76
43,005,289.72
87,127,988,812.92
43,005,289.72
91,925,516,575.89
43,005,289.72
90,827,913,434.20
43,005,289.72
5
January 2016
February 2016
March 2016
April 2016
May - 2016
89,902,941,830.77
43,005,289.72
6
June - 2016
97,491,060,866.24
43,005,289.72
7
July - 2016
103,194,452,378.64 43,005,289.72
8
August 2016
September
- 2016
October 2016
November 2016
December 2016
103,834,663,400.63 43,005,289.72
10
11
12
Total
1
2
3
4
9
10
11
12
Total
-9.66%
1,874.06
101,620,310,863.89 43,005,289.72
101,931,159,220.08 43,005,289.72
93,476,132,515.16
43,005,289.72
84,574,309,180.79
38,658,138.20
84,574,309,180.79
38,658,138.20
1,672.24 10.77%
11.81%
1,869.72
0.23%
1,873.97
7.42%
2,012.97
0.00%
2,012.97
-0.22%
2,008.53
0.87%
2,025.98
5.51%
2,137.54
-1.19%
2,112.02
-1.02%
2,090.51
8.44%
2,266.96
5.85%
2,399.58
0.62%
2,414.46
-2.13%
2,362.97
0.31%
2,370.20
-8.29%
2,173.60
0.65%
2,187.75
2,187.75
Resume Aktivitas Reksadana Tahun 2013-2016
RD Code : 0086504 Grows 2
No. Bulan
IDR
Total NAV
1
January - 2013
24,379,105,488.
98
2
February - 2013
25,925,086,031.
62
3
March - 2013
263,350,459,655
.62
4
April - 2013
229,565,354,763
.78
5
May - 2013
162,255,466,812
.26
6
June - 2013
142,899,050,962
.04
7
July - 2013
138,943,040,636
.84
8
August - 2013
136,317,988,449
.87
9
September - 2013
141,044,658,479
.23
10
October - 2013
151,761,299,321
.19
11
November - 2013
133,066,127,073
.78
12
December - 2013
141,432,149,970
.23
141,432,149,970
Total
.23
1
January - 2014
130,826,140,219
.08
2
February - 2014
132,806,391,531
.04
3
March - 2014
132,321,405,553
.94
4
April - 2014
116,448,377,731
.20
5
May - 2014
106,123,375,504
.77
6
June - 2014
104,898,517,618
.80
7
July - 2014
104,109,534,520
.99
8
August - 2014
93,105,649,027.
08
9
September - 2014
94,641,785,750.
99
10
October - 2014
94,489,340,151.
67
11
November - 2014
95,049,193,385.
56
12
December - 2014
89,934,027,405.
26
89,934,027,405.
Total
26
1
Jan-15
89,934,027,405.
Jumlah Unit
11,000,536.2
6
10,799,863.0
0
104,712,342.
11
94,754,716.9
2
66,692,550.1
1
61,435,786.9
2
61,435,786.9
2
61,435,786.9
2
61,435,786.9
2
61,435,786.9
2
52,888,266.9
2
52,888,266.9
2
52,888,266.9
2
50,893,282.1
2
50,893,282.1
2
50,893,282.1
2
46,922,995.7
5
43,230,127.5
0
43,233,197.0
3
42,988,739.1
6
38,779,719.2
3
38,779,719.2
3
37,908,358.5
4
37,908,358.5
4
33,957,963.8
9
33,957,963.8
9
33,957,963.8
NAB
2216.1742
77
2400.5013
8
2514.9896
79
2422.7327
38
2432.8874
3
2325.9904
06
2261.5978
02
2218.8694
13
2295.8061
67
2470.2426
21
2515.9857
72
2674.1687
37
2674.1687
37
2570.5974
3
2609.5073
06
2599.9778
37
2481.6910
32
2454.8476
18
2426.3419
04
2421.7861
83
2400.8850
73
2440.4969
31
2492.5727
15
2507.3413
11
2648.3928
1
2648.3928
1
2648.3928
Ri
6.98%
8.32%
4.77%
3.67%
0.42%
4.39%
2.77%
1.89%
3.47%
7.60%
1.85%
6.29%
0.00%
3.87%
1.51%
0.37%
4.55%
1.08%
1.16%
0.19%
0.86%
1.65%
2.13%
0.59%
5.63%
0.00%
0.00%
2
February - 2015
3
March - 2015
4
April - 2015
5
May - 2015
6
June - 2015
7
July - 2015
8
August - 2015
9
September - 2015
10
October - 2015
11
November - 2015
12
December - 2015
Tota
l
1
January - 2016
2
February - 2016
3
March - 2016
4
April - 2016
5
May - 2016
6
June - 2016
7
July - 2016
8
August - 2016
9
September - 2016
10
October - 2016
11
November - 2016
12
December - 2016
Tota
l
26
87,044,362,414.
61
87,044,362,414.
61
86,869,175,636.
18
45,114,392,262.
79
2,185,875,924.6
6
5,975,354,906.0
1
5,594,596,739.7
4
5,676,050,736.0
5
6,568,475,000.5
6
7,408,436,277.1
3
7,889,059,120.8
1
7,889,059,120.8
1
9,480,592,741.3
0
17,292,927,544.
41
10,357,725,371.
87
10,673,929,807.
92
15,682,132,215.
88
21,384,865,694.
54
23,127,290,924.
40
19,854,096,508.
17
19,803,251,587.
34
19,888,500,402.
21
18,482,015,937.
14
18,547,166,883.
08
18,547,166,883.
08
9
33,958,268.0
0
33,958,268.0
0
33,958,268.0
0
18,099,017.4
0
884,989.65
2,507,439.75
2,507,857.98
2,669,897.48
2,822,893.61
3,292,062.77
3,378,041.48
3,378,041.48
4,007,638.78
7,095,306.26
4,051,829.42
4,164,049.66
6,134,124.56
8,002,253.71
8,314,357.55
7,102,520.16
7,231,700.39
7,234,248.52
7,164,127.90
7,164,317.80
7,164,317.80
1
2563.2745
2563.2745
2558.1156
15
2492.6431
79
2469.9451
85
2383.0502
43
2230.8267
79
2125.9433
29
2326.8588
58
2250.3933
84
2335.3943
9
2335.3943
9
2365.6305
52
2437.2348
3
2556.3083
48
2563.3531
49
2556.5395
78
2672.3553
73
2781.6088
96
2795.3594
02
2738.3949
17
2749.2144
27
2579.7998
3
2588.8252
59
2588.8252
59
3.21%
0.00%
0.20%
2.56%
0.91%
3.52%
6.39%
4.70%
9.45%
3.29%
3.78%
0.00%
1.29%
3.03%
4.89%
0.28%
0.27%
4.53%
4.09%
0.49%
2.04%
0.40%
6.16%
0.35%
25.73
%
Resume Aktivitas Reksadana Tahun 2013-2016
RD Code : 0099424 Pratama Saham
No.
Bulan
IDR
Total NAV
Jumlah Unit
1
January - 2013 460,453,802,688. 115,352,439.9
00
0
2
February 339,365,894,138. 75,155,881.98
2013
20
3
March - 2013
362,228,605,024. 74,105,416.91
44
4
April - 2013
393,633,023,944. 77,001,256.32
37
5
May - 2013
415,506,444,666. 75,875,799.54
35
6
June - 2013
423,892,503,715. 85,635,607.12
26
7
July - 2013
404,557,172,210. 87,541,060.23
30
8
August - 2013 360,296,622,267. 87,311,307.19
50
9
10
11
12
September 2013
October - 2013
November 2013
December 2013
Total
1
2
January - 2014
3
February 2014
March - 2014
4
April - 2014
5
May - 2014
6
June - 2014
7
July - 2014
8
August - 2014
9
September 2014
October - 2014
10
11
12
Total
November 2014
December 2014
392,923,534,934.
92
411,796,574,204.
54
380,655,261,605.
43
371,534,082,427.
97
371,534,082,427.
97
416,958,895,557.
04
523,404,997,521.
51
576,917,024,027.
86
541,375,090,462.
48
531,211,712,821.
96
600,596,349,902.
45
597,129,952,252.
83
642,093,079,651.
16
578,057,493,798.
00
615,832,613,638.
64
635,780,927,654.
13
621,789,351,590.
05
621,789,351,590.
05
89,674,466.81
89,056,601.08
89,921,929.26
88,241,530.87
88,241,530.87
91,103,370.34
105,999,877.5
6
108,550,892.8
8
101,173,393.3
3
98,081,645.79
110,029,547.2
2
102,272,858.7
1
109,223,797.1
8
102,755,357.7
3
106,533,034.8
3
106,036,100.0
8
103,955,116.8
5
103,955,116.8
5
NAB
3991.71272
9
4515.49346
8
4888.01790
9
5112.03378
7
5476.13925
9
4949.95619
2
4621.34193
4126.57459
7
4381.66569
5
4623.98709
6
4233.17498
6
4210.42199
5
4210.42199
5
4576.76696
3
4937.78869
9
5314.71468
1
5350.96306
1
5416.01548
9
5458.50060
3
5838.59647
4
5878.69215
5
5625.57035
5780.67277
1
5995.89127
8
5981.32511
8
5981.32511
8
Ri
14.35
%
13.12
%
8.25%
4.58%
7.12%
9.61%
6.64%
10.71
%
6.18%
5.53%
8.45%
0.54%
8.70%
7.89%
7.63%
0.68%
1.22%
0.78%
6.96%
0.69%
4.31%
2.76%
3.72%
0.24%
1
2
January - 2015
3
February 2015
March - 2015
4
April - 2015
5
May - 2015
6
June - 2015
7
July - 2015
8
August - 2015
9
10
11
12
Tota
l
1
2
September 2015
October - 2015
November 2015
December 2015
January - 2016
3
February 2016
March - 2016
4
April - 2016
5
May - 2016
6
June - 2016
7
July - 2016
8
August - 2016
9
September 2016
October - 2016
10
11
12
Tota
l
November 2016
December 2016
714,444,617,979.
85
769,668,018,369.
17
830,645,037,805.
98
918,003,665,982.
34
947,498,456,814.
29
913,916,226,603.
06
901,800,737,324.
69
763,036,036,287.
25
116,121,193.9
7
120,084,813.7
1
131,245,861.0
3
154,286,812.5
3
157,911,503.1
7
164,080,803.4
8
163,584,544.9
6
154,214,497.1
5
6152.57726
5
6409.37013
3
6328.92368
653,626,607,137.
80
147,996,525.2
4
4416.49968
5
731,551,566,803.
35
735,843,257,371.
82
736,531,458,220.
38
736,531,458,220.
38
740,550,584,770.
95
752,614,210,145.
76
789,229,276,524.
14
775,380,461,068.
02
761,396,708,000.
63
736,911,571,848.
35
722,294,606,892.
74
633,052,195,859.
03
582,513,284,490.
99
579,569,419,729.
11
532,048,230,287.
14
528,575,389,803.
65
528,575,389,803.
65
148,163,934.7
8
148,441,459.5
4
139,666,897.7
3
139,666,897.7
3
139,614,075.3
1
140,367,311.1
8
139,813,275.6
3
139,134,351.5
7
138,196,844.8
2
123,407,615.6
5
114,224,575.8
7
99,034,897.93
4937.44694
3
4957.12760
9
5273.48620
3
5273.48620
3
5304.26880
8
5361.74842
9
5644.88081
92,813,637.15
92,342,047.39
92,819,493.92
91,572,125.03
91,572,125.03
5949.98140
8
6000.18642
5569.91559
8
5512.75022
7
4947.88784
7
5572.89017
6
5509.50862
2
5971.36220
5
6323.46061
6
6392.21334
2
6276.16051
2
6276.33278
8
5732.07424
2
5772.23024
6
5772.23024
6
2.86%
4.17%
1.26%
5.99%
0.84%
7.17%
1.03%
10.25
%
10.74
%
11.80
%
0.40%
6.38%
0.58%
1.08%
5.28%
1.28%
1.14%
8.38%
5.90%
1.09%
1.82%
0.00%
8.67%
0.70%
Resume Aktivitas Reksadana Tahun 2013-2016
RD Code : GR002PRIMASH (Panin Dana Prima)
N Bulan
IDR
o.
Total NAV
Jumlah Unit
1
January 943,930,058,973. 326,714,857
2013
96
.08
2
February 1,090,046,037,20 346,608,961
2013
3.70
.52
3
March - 2013 1,229,573,980,89 373,799,059
3.93
.54
4
April - 2013 1,230,942,658,59 354,557,778
6.64
.41
5
May - 2013
1,448,481,429,43 392,422,030
2.45
.56
6
June - 2013
1,922,350,007,93 564,737,089
0.20
.60
7
July - 2013
1,746,429,401,73
6.56
552,071,230
.87
8
August 2013
1,603,283,420,51
6.37
582,168,740
.56
9
September 2013
October 2013
November 2013
1,768,621,501,65
5.99
1,988,863,996,59
8.76
2,039,972,709,73
4.03
601,687,593
.03
648,657,189
.68
719,427,448
.97
2,044,973,101,40
1.67
2,044,973,101,40
1.67
January 2,152,492,874,66
2014
8.88
February 2,366,968,787,74
2014
5.57
March - 2014 2,067,693,868,33
4.18
April - 2014 1,648,513,858,04
1.06
719,590,022
.50
719,590,022
.50
719,289,146
.40
739,235,447
.47
629,113,895
.30
506,569,379
.24
10
11
12
December 2013
Total
1
2
3
4
5
May - 2014
1,653,760,175,39
4.32
510,400,612
.74
6
June - 2014
1,507,421,116,97
8.47
471,251,531
.83
7
July - 2014
8
August 2014
September 2014
1,455,980,282,83
0.33
1,441,164,708,97
4.88
1,488,821,435,43
1.66
431,087,241
.99
421,484,779
.79
445,305,830
.56
October -
1,631,136,910,08
483,216,796
9
10
NAB
Ri
2889.1556 6.42
%
3144.8870 8.85
58
%
3289.3982 4.60
73
%
3471.7688 5.54
73
%
3691.1317 6.32
83
%
3403.9733 59
7.78
%
3163.4131 69
7.07
%
2753.9840 41
12.94
%
2939.4348 6.73
86
%
3066.1249 4.31
55
%
2835.5502 87
7.52
%
2841.8586 0.22
1
%
2841.8586
1
2992.5279 5.30
5
%
3201.9146 7.00
21
%
3286.6765 2.65
2
%
3254.2706 4
0.99
%
3240.1218 46
0.43
%
3198.7612 03
1.28
%
3377.4608 5.59
5
%
3419.2568 1.24
23
%
3343.3683 85
2.22
%
3375.5799 0.96
Rf
5.34
5.3
5.52
5.49
6.1
7.12
7.87
8.61
8.49
7.42
8.69
8.44
8.89
8.39
7.97
7.93
8.06
8.24
8.03
8.22
8.4
8.05
2014
November 2014
12
December 2014
Total
11
1
2
3
7.48
1,704,840,806,57
1.92
1,731,777,789,10
7.63
1,731,777,789,10
7.63
January 1,713,641,509,26
2015
5.90
February 1,739,987,405,00
2015
8.96
March - 2015 1,545,715,717,35
7.15
.88
492,698,936
.96
497,197,360
.86
497,197,360
.86
491,789,771
.09
490,320,456
.06
436,214,169
.35
07
3460.2080
07
3483.0792
06
3483.0792
06
3484.5001
06
3548.6739
3543.4789
28
4
April - 2015
1,430,477,320,30
7.05
437,448,388
.69
3270.0482
1
5
May - 2015
6
June - 2015
1,514,343,914,87
1.55
1,388,830,876,66
3.20
456,847,030
.20
457,539,475
.41
3314.7723
74
3035.4339
93
7
July - 2015
1,339,155,546,47
1.39
458,480,223
.92
2920.8578
18
%
2.51
%
0.66
%
0.04
%
1.84
%
0.15
%
7.72
%
1.37
%
8.43
%
3.77
%
6.42
%
7.04
%
10.39
%
0.25
%
2.74
%
8
August 2015
1,257,275,787,50
4.28
459,962,985
.54
2733.4281
82
9
September 2015
1,170,596,664,91
5.21
460,683,594
.18
2540.9992
45
October 2015
11
November 2015
12
December 2015
Total
1
January 2016
1,295,190,240,37
5.87
1,302,073,506,47
3.97
1,345,636,050,60
5.63
1,345,636,050,60
5.63
1,324,600,616,66
9.22
461,742,244
.49
463,027,327
.04
465,738,870
.93
465,738,870
.93
466,800,221
.56
2
February 1,349,468,569,50
2016
9.22
March - 2016 1,397,373,529,29
5.00
April - 2016 1,420,185,042,65
4.04
May - 2016
1,411,133,591,87
1.26
468,351,521
.56
468,516,615
.68
469,747,341
.92
470,431,624
.01
2805.0070
27
2812.0878
2
2889.2500
38
2889.2500
38
2837.6177 98
1.79
%
2881.3156 1.54
52
%
2982.5485 3.51
%
3023.2955 1.37
38
%
2999.6571 66
0.78
%
3196.0554 6.55
09
%
3314.7814 3.71
55
%
3346.9235 0.97
11
%
10
3
4
5
6
June - 2016
7
July - 2016
8
August 2016
1,493,298,785,84
2.08
1,496,238,587,75
1.99
1,489,793,225,26
5.53
467,231,820
.04
451,383,781
.36
445,123,176
.68
7.7
7.85
7.04
6.9
7.41
7.69
8.17
8.38
8.6
8.79
9.62
8.8
8.61
8.87
8.28
8.24
7.71
7.71
7.87
7.46
6.94
7.14
9
September 2016
October 2016
November 2016
1,507,234,503,33
9.88
1,525,003,380,82
7.17
1,407,242,869,00
0.68
447,654,785
.47
448,565,357
.12
446,536,169
.14
December 2016
Total
1,439,113,458,82
4.93
1,439,113,458,82
4.93
443,413,476
.27
443,413,476
.27
10
11
12
No.
3366.9572
01
3399.7350
81
3151.4644
64
0.60
%
0.97
%
7.30
%
3245.5338 2.98
77
%
3245.5338
77
Resume Aktivitas Reksadana Tahun 2013-2016
RD Code : 0082594 Cipta Syariah E.
IDR
Bulan
Total NAV
Jumlah Unit
1
January - 2013
140,041,508,286.24
79,906,660.14
2
February - 2013
140,305,155,530.74
76,490,420.88
3
March - 2013
140,838,891,250.67
72,483,327.01
4
April - 2013
152,342,132,181.05
76,345,007.62
5
May - 2013
152,111,322,392.52
76,084,394.18
6
June - 2013
159,683,483,033.82
84,085,778.98
7
July - 2013
151,052,409,765.04
84,877,706.49
8
August - 2013
160,669,126,379.03
88,762,752.34
158,354,776,572.96
88,780,815.49
167,844,420,350.24
90,658,908.34
170,394,999,045.01
94,631,906.49
166,061,452,892.13
94,338,937.04
166,061,452,892.13
94,338,937.04
9
10
11
12
September 2013
October - 2013
November 2013
December 2013
Total
1
January - 2014
162,484,457,591.31
90,292,209.77
2
February - 2014
165,676,533,019.42
87,778,430.87
3
March - 2014
169,592,169,219.97
87,820,815.98
4
April - 2014
167,558,021,579.14
86,103,628.26
5
May - 2014
165,522,781,435.30
83,285,237.35
6
June - 2014
177,760,764,713.07
88,636,648.94
NAB
7.07
7.26
8.18
7.94
Ri
1,752.56
7.76%
1,834.28
4.66%
1,943.05
5.93%
1,995.44
2.70%
1,999.24
0.19%
1,899.05
-5.01%
1,779.65
-6.29%
1,810.10
1.71%
1,783.66
-1.46%
1,851.38
3.80%
1,800.61
-2.74%
1,760.26
-2.24%
1,760.26
1,799.54
2.23%
1,887.44
4.88%
1,931.12
2.31%
1,946.00
0.77%
1,987.42
2.13%
0.91%
2,005.50
7
July - 2014
161,085,261,402.82
75,254,612.61
8
August - 2014
160,830,873,386.85
75,416,331.90
139,185,238,953.04
65,726,943.93
174,083,907,509.49
82,198,052.54
181,308,252,382.80
82,710,834.32
208,663,493,960.22
94,422,383.95
208,663,493,960.22
94,422,383.95
9
10
11
12
September 2014
October - 2014
November 2014
December 2014
Total
1
January - 2015
206,461,008,202.80
92,635,174.13
2
February - 2015
211,400,982,509.90
93,380,389.56
3
March - 2015
198,578,577,026.40
88,220,307.66
4
April - 2015
224,009,233,953.90 104,917,578.17
5
May - 2015
237,528,252,767.32 105,987,500.43
6
June - 2015
228,407,783,344.29 108,909,589.57
7
July - 2015
228,609,998,219.38 110,680,903.79
8
August - 2015
210,642,578,733.86 111,063,890.90
9
10
11
12
September 2015
October - 2015
November 2015
December 2015
Total
199,522,983,810.65 111,417,433.00
213,229,118,762.67 112,091,334.45
209,355,435,904.82 113,188,464.10
214,642,785,052.49 113,066,310.18
214,642,785,052.49 113,066,310.18
1
January - 2016
213,515,714,436.05 112,277,766.62
2
February - 2016
221,090,681,584.82 111,101,991.67
3
March - 2016
230,202,252,731.36 111,772,833.00
4
April - 2016
232,436,065,578.93 112,170,972.89
5
May - 2016
230,530,958,776.39 112,648,335.26
6
June - 2016
241,139,556,068.21 110,925,534.73
7
July - 2016
201,986,443,754.04
89,590,248.25
8
August - 2016
151,530,016,023.22
66,157,384.92
2,140.54
6.73%
2,132.57
-0.37%
2,117.63
-0.70%
2,117.86
0.01%
2,192.07
3.50%
2,209.89
0.81%
2,209.89
2,228.75
0.85%
2,263.87
1.58%
2,250.94
-0.57%
2,135.10
-5.15%
2,241.10
4.96%
2,097.22
-6.42%
2,065.49
-1.51%
1,896.59
-8.18%
1,790.77
-5.58%
1,902.28
6.23%
1,849.62
-2.77%
1,898.38
2.64%
1,898.38
1,901.67
0.17%
1,989.98
4.64%
2,059.55
3.50%
2,072.16
0.61%
2,046.47
-1.24%
2,173.89
6.23%
2,254.56
3.71%
2,290.45
1.59%
9
10
11
12
September 2016
October - 2016
November 2016
December 2016
Total
154,289,766,554.05
68,339,795.62
156,162,658,396.61
69,428,396.70
194,306,191,494.72
92,933,035.39
203,396,442,026.45
96,276,632.89
203,396,442,026.45
96,276,632.89
2,257.69
-1.43%
2,249.26
-0.37%
2,090.82
-7.04%
2,112.63
1.04%
2,112.63
29.72%
LAMPIRAN 2
Tabel Return Bulanan JII, LQ45, dan IHSG
Bulan
January - 2013
February - 2013
March - 2013
April - 2013
May - 2013
June - 2013
July - 2013
August - 2013
September - 2013
October - 2013
November - 2013
December - 2013
January - 2014
February - 2014
March - 2014
April - 2014
May - 2014
June - 2014
July - 2014
August - 2014
September - 2014
October - 2014
November - 2014
December - 2014
January - 2015
February - 2015
March - 2015
April - 2015
May - 2015
June - 2015
July - 2015
August - 2015
September - 2015
October - 2015
November - 2015
December - 2015
JII
Return
-0.030973451
0.031141553
0.014082012
-0.023377001
0.008406117
-0.024269118
-0.055153296
-0.050901804
-0.010827703
0.051435305
-0.058209222
0.009036508
0.030353267
0.03979299
0.021615672
0.011336488
0.014143005
-0.002786109
0.054045802
0.001057358
-0.005078639
-0.02498473
0.018763797
0.011741969
0.022632554
0.021820343
0.008447583
-0.087063993
0.050045126
-0.058847967
-0.02286184
-0.06805614
-0.070518821
0.053966085
-0.010749019
0.040617454
LQ45
Return
-0.03024
-0.00986
-0.03193
0.010673
0.044117
0.041586
0.101031
-0.01659
-0.05552
0.07082
-0.00879
-0.04128
-0.04497
-0.02854
-0.01896
-0.01163
0.002285
-0.05255
-0.00104
-0.00444
0.005795
-0.02062
-0.01363
-0.01477
-0.03678
-0.01566
0.10639
-0.03837
0.077448
0.032026
0.054864
0.093379
-0.07207
0.005652
-0.04617
-0.00995
IHSG
Return
0.036079
0.07681
0.030277
0.018838
0.006865
-0.04927
-0.04327
-0.09008
0.028865
0.045051
-0.05635
0.004168
0.033826
0.045592
0.032046
0.015073
0.011107
-0.00313
0.04309
0.009444
0.00014
-0.00935
0.011856
0.014963
0.011948
0.030417
0.012546
-0.07833
0.02555
-0.05861
-0.02202
-0.06099
-0.06335
0.054753
-0.00196
0.032959
January - 2016
February - 2016
March - 2016
April - 2016
May - 2016
June - 2016
July - 2016
August - 2016
September - 2016
October - 2016
November - 2016
December - 2016
0.01557968
0.04750714
0.016872838
0.000873309
-0.006750758
0.070108654
0.04647579
0.027882908
-0.009613453
0.000297422
-0.077306699
0.016727454
-0.04163
-0.00668
0.009417
0.015244
-0.0473
-0.03598
-0.03473
0.002993
-0.00529
0.081481
-0.03094
0.00238
0.004823
0.033758
0.015596
-0.0014
-0.00862
0.045817
0.039736
0.032609
-0.00395
0.010763
-0.05046
0.028705
LAMPIRAN 3
Tabel Regresi Reksadana Syariah 2013-2016
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
B
Std.
Error
(Constant)
-.007
.009
RDS13
1.800
.407
Model
1
Standardize
d
Coefficients
Correlations
Beta
.813
Collinearity
Statistics
t
Sig.
-.780
.453
4.423
.001
Zeroorder
Partial
Part
Tolerance
VIF
.813
.813
.813
1.000
1.000
Dependent Variable: IHSG13
Model
1 (Consta
nt)
RDS14
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
.002
.004
1.441
.309
Dependent Variable: IHSG14
Coefficientsa
Standardiz
ed
Coefficien
ts
Beta
.827
t
Sig.
.368
.720
4.660
.001
Correlations
Zeroorder Partial Part
.827
.827
.827
Collinearity
Statistics
Toleran
ce
VIF
1.000
1.000
R
Regresi JII 2013-2016
Coefficientsa
Model
1
(Consta
nt)
RDS16
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
Coefficientsa
Standardi
zed
Coefficie
nts
Beta
t
Sig.
.002
.003
.595
.565
1.409
.179
.928 7.853
.000
Correlations
Zeroorder Partial Part
.928
.928
.928
Collinearity
Statistics
Tolera
nce
VIF
1.000
1.000
Dependent Variable: IHSG16
Coefficientsa
Model
1
(Consta
nt)
RDS15
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
-.007
.004
2.082
.220
Dependent Variable: IHSG15
Standardi
zed
Coefficie
nts
Beta
.948
t
Sig.
-1.587
.144
9.451
.000
Correlations
Zeroorder Partial Part
.948
.948
.948
Collinearity
Statistics
Tolera
nce
VIF
1.000
1.000
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
Model
1 (Const
ant)
JII13
.013
.010
1.098
.280
Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
t
1.34
9
3.92
3
.779
Sig.
Correlations
Zeroorder Partial Part
Collinearity
Statistics
Tolera
nce
VIF
.779
1.000
.207
.003
.779
.779
1.000
Dependent Variable: IHSG13
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
Std.
Error
B
1 (Constant) .006
JII14
Standardize
d
Coefficients
Correlations
Collinearity
Statistics
Beta
Zeroorder
Partial Part
Tolerance VIF
.943
.943
1.000
T
.002
.794
Sig.
2.650 .024
.088
.943
8.988 .000
.943
1.000
Dependent Variable: IHSG14
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Consta
nt)
JII15
B
Std.
Error
-.001
.003
.881
.051
Dependent Variable: IHSG15
Coefficientsa
Standardi
zed
Coefficie
nts
Beta
.984
t
Sig.
-.362
.725
17.43
7
.000
Collinearity
Statistics
Correlations
Zeroorder
.984
Partial
.984
Part
.984
Tolera
nce
1.000
VIF
1.000
Model
1
(Consta
nt)
JII16
Coefficientsa
Standardi
zed
Coefficie
nts
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
Beta
.004
.002
.695
.061
t
.963
Correlations
Zeroorder Partial Part
Sig.
1.590
.143
11.35
9
.000
.963
.963
Collinearity
Statistics
Tolera
nce
VIF
.963
1.000 1.000
Dependent Variable: IHSG16
RegresiReksadanaKonvensional 2013-2016
Model
1
(Consta
nt)
RDK14
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
Coefficientsa
Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
t
Sig.
.006
.004
1.500
.165
.551
.135
.790 4.077
.002
Correlations
Zeroorder Partial Part
.790
.790
.790
Collinearity
Statistics
Toleran
ce
VIF
1.000
1.000
Dependent Variable: IHSG14
Model
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
Coefficientsa
Standardize
d
Coefficient
s
Beta
t
Sig.
Correlations
Zeroorder Partial Part
Collinearity
Statistics
Tolera
nce
VIF
1
(Consta
nt)
RDK15
-.003
.006
.745
.107
.910
-.449
.663
6.94
0
.000
.910
.910
.910
1.000
1.000
Dependent Variable: IHSG15
Model
1
(Consta
nt)
RDK16
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
Coefficientsa
Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
t
Sig.
.007
.004
1.711
.118
.643
.105
.889 6.135
.000
Correlations
Zeroorder Partial Part
.889
.889
.889
Collinearity
Statistics
Toleran
ce
VIF
1.000
1.000
Dependent Variable: IHSG16
Regresi LQ45 2013-2016
Model
1
(Consta
nt)
LQ4513
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
.002
.015
-.209
.317
Coefficientsa
Standardize
d
Coefficients
Beta
-.204
t
Sig.
.132
.898
.659
.525
Correlations
Zeroorder Partial Part
-.204
-.204
-.204
Collinearity
Statistics
Toleran
ce
VIF
1.000
Dependent Variable: IHSG13
Model
Unstandardized
Coefficients
Coefficientsa
Standardize
d
Coefficient
s
t
Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
1.000
Std.
Error
B
Zeroorder
Beta
1
(Consta
.016
.008
nt)
LQ451
-.064
.314
4
Dependent Variable: IHSG14
.061
-.065 -.204
.842
Std.
Error
Beta
t
Sig.
-.760
.465
.241
.092 .293
.775
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
.008
.239
Zeroorder
Coefficientsa
Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
.079
t
-.065
Part
-.065
1.000
Sig.
1.535
.156
.249
.808
Partial
.092
.092
.079
1.000
Part
Toleran
ce
.092
Correlations
Zeroorder Partial Part
.079
VIF
Collinearity
Statistics
Correlations
.014
Model
1
(Consta
.013
nt)
LQ451
.060
6
Dependent Variable: IHSG16
-.065
Coefficientsa
Standardize
d
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Model
B
1
(Consta
-.011
nt)
LQ451
.071
5
Dependent Variable: IHSG15
2.10
6
Partial
Tolera
nce
.079
1.000
VIF
1.000
Collinearity
Statistics
Toleran
ce
VIF
1.000
1.000
LAMPIRAN 4
TabelResiko
NAMA
2013
NAMA
2014 NAMA
2015
NAMA
2016
ReksadanaPratama E.
ReksadanaPratam
9.05% a E.
ReksadanaPratam
3.57% a E.
ReksadanaPratama
6.74% E.
4.33%
Panin Dana Maksima
Batavia Dana
7.80% SahamSyariah
Batavia Dana
3.14% SahamSyariah
Batavia Dana
4.23% SahamSyariah
3.47%
Panin Dana Prima
Panin Dana
7.42% Maksima
Panin Dana
3.14% Maksima
Panin Dana
6.43% Maksima
3.94%
Batavia Dana
SahamSyariah
5.64%
Return market (IHSG)
4.95% Grows
2.71% Grows
4.22% Grows
3.09%
Grows
4.64% CiptaSyariah E.
2.22% CiptaSyariah E.
4.61% CiptaSyariah E.
3.48%
DanareksaSyariahBerimban
g
Return market
4.63% (JII)
Return market
2.12% (JII)
5.06%
Return market (LQ45)
4.43% Return market
2.02% Return market
5.75% Return market
Panin Dana Prima
2.95%
Panin Dana Prima
5.50%
Panin Dana Prima
Return market (JII)
3.42%
3.72%
3.45%
(LQ45)
(LQ45)
(LQ45)
CiptaSyariah E.
Return market
4.41% (IHSG)
Return market
1.79% (IHSG)
Return market
4.53% (IHSG)
2.68%
SchrorderSyariah
4.03% SchrorderSyariah
1.69% SchrorderSyariah
2.52% SchrorderSyariah
2.03%
Return market (JII)
3.51%
DanareksaSyariah
Brb
DanareksaSyariah
1.40% Brb
DanareksaSyariahBr
2.97% b
2.55%
LAMPIRAN 5
Daftar Beta Tahunan Reksadana dan Market
Tahun
2013
2014
2015
2016
Panin
Dana
Maksima
Panin
Dana
Prima
Reksadana
Pratama E.
Grows
Return
market
(LQ45)
Return
market
(IHSG)
Return
market (JII)
Cipta Syariah
E.
Schrorder
Syariah
Batavia
Dana
Saham
Syariah
1.5546366 1.4655085 1.615074087 0.651927573 1.304997 1.363296665 0.83633645 0.562439336 0.842623466 1.281408
1.3453388
1.219323
1.463890987 0.212330775 0.999182 1.133634341 0.84882378
1.078524
0.665964383 1.184506
0.608844
0.48998392
0.789109
0.580323
0.9824511 0.8725079 1.030122984 0.736890512 0.907027 1.228859384 0.74397188 0.899668366 0.507839613 0.858686
0.651228
1.0525644 0.9019404
1.06972143
0.92999518
Danareksa
Syariah
Berimbang
0.438974441 0.870293 1.111229405 0.67597167 0.865494021
Download