ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SAHAM SYARIAH DAN REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL PERIODE TAHUN 2012-2016 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh : Raynaldo Nugroho NIM : 1613046000164 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai degnan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 10 Agustus 2017 Raynaldo Nugroho ABSTRAK RAYNALDO NUGROHO. NIM. 1613046000164. ANALISIS PERBANDINGAN REKSADANA SAHAM SYARIAH DAN REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL PERIODE TAHUN 2012 – 2016. Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarih Hidayatulah Jakarta, 1438 H/2017 M. x + 65 halaman dan lampiran. Investasi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan. Salah satu isntrumen untuk berinvestasi adalah reksadana. Reksadana bukanlah merupakan hal yang baru di Indonesia. Reksadana pun kini telah menjelma dalam berbagai bentuk dan salah satunya adalah reksadana syariah. Melihat jumlah penduduk muslim yang sangat tinggi di Indonesia, keberadaan reksadana syariah pun kian diperbincangkan. Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup menjanjikan , dan sudah tentu reksadana konvensional dan reksadana syariah memiliki kinerja yang belum tentu sama. Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja antara reksadana saham konvensional dengan reksadana saham syariah. Apabila kienrjanya berbeda, maka sejauh manakah tingkat perbedaannya tersebut. Penelitian ini penting untuk dilakukan guna dijadikan referensi dan juga preferensi bagi masyarakat untuk menentukan manakah instrumen investasi yang tepat dan akan menguntungkan bagi dirinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan data sekunder. Data sekunder diakses lewat web resmi beberapa perusahaan reksadana, dan juga lewat beberapa lembaga survey reksadana. Data sekunder lalu diolah sehingga dapat memberikan kesimpulan yang tepat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reksadana konvensional memberikan hasil kinerja yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan reksadana syariah. Namun, reksadana syariah dinilai lebih stabil dengan tingkat risiko yang lebih rendah dibanding reksadana konvensional. Kata Kunci : Investasi, Reksadana, Syariah Pembimbing : Ir. Aries Kuntcoro Daftar Pustaka : Tahun 1960 s.d 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya khususnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa dipanjatkan kepada Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat kelulusan Strata (S-1) Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak pihak yang memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih atas segala kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan, baik moril, kritik, saran, masukan, dorongan semangat, doa maupun pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 3. Bapak A.M Hasan Ali, MA., selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ketua Prodi Muamalat Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 5. Bapak Dr. Abdurrauf, MA., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 7. Ir. Aries Kuntcoro selaku dosen pembimbing yang tiada hentinya membimbing penulis, memberikan arahan dan meluangkan waktu demi terselesaikannya skripsi ini. 8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan sabar memberikan bekal ilmu yang tak terhingga nilainya. 9. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas untuk melakukan studi kepustakaan. 10. Orang tua penulis, bapak Budiono dan ibu Enis Solikah yang senantiasa memberikan doa dan dorongan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini, semoga karya ini dapat memberikan kebanggaan. Tidak lupa juga, keduaadik penulis, Dimas Furqon dan Ridha Ma’ Rifa yang selalu menyemangati penulis agar mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 11. Shofa Widyani, dan teman – teman sekalian Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal baik dan membalasnya lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan. Jakarta, Juli 2017 Raynaldo Nugroho DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. G. BAB II Latar Belakang Masalah................................................................ Identifikasi Masalah...................................................................... Pembatasan Masalah...................................................................... Perumusan Masalah....................................................................... Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................... Review Studi Terdahulu................................................................. Sistematika Penulisan.................................................................... TINJAUAN PUSTAKA A. Investasi........................................................................................ B. Reksadana...................................................................... .................... C. Metode Risk Adjusted Return.......................................................... BAB III 12 19 38 METODE PENELITIAN A. B. C. D. E. BAB IV 1 5 6 6 7 8 10 Ruang Lingkup Penelitian............................................................... Pemilihan Populasi, sampel, dan Periode Penelitian........................... Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data..................................... Definisi Operasional dan Pengumpulan Variabel................................ Metode Analisis.............................................................................. 42 42 43 44 49 ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Pengajuan Normalitas Data dan Uji T............................................... 51 B. Perbandingan Hasil Return............................................................... 54 C. Uji Sharpe, Treynor dan Jensen........................................................ 55 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................... B. Saran............................................................................................. 61 63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana (investor). Investee menjual surat berharga yang dimilikinya, sedangkan investor akan melakukan pembelian surat berharga tersebut dengan tujuan untuk melakukan investasi yang akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Dalam Undang-Undang No 8 tahun 1995 Pasal 1 ayat 27 tentang pasarmodal, reksa dana didefinisikan sebagai wadah yang dipergunakan untukmenghimpun dana darimasyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikandalam portofolio efek olehManajer Investasi. 1 Keberadaan pasar modal sampai dengan saat ini telah memberikan banyak manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan terhadapnya. Terdapat beberapa manfaat pasar modal, diantaranya: (1) menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber daya secara optimal, (2) memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi, (3) menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara, (4) penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah, (5) keterbukaan dan profesionalisme serta menciptakan iklim usaha yang sehat, (6) menciptakan lapangan kerja dan profesi yang menarik, (7) memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek, (8) menyediakan alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang dapat diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas dan 1 Nurul Huda dan Mustafa E. Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta: Prenada Media Group.2007) h. 41. diversifikasi investasi, (9) membina iklim keterbukaan dengan dunia usaha, (10) mendorong pemanfaatan manajemen profesional.2 Selain manfaat tersebut di atas, pasar modal juga memberikan berbagai macam alternatif pilihan investasi bagi investor sesuai dengan tujuan dan kepentingan yang hendak dicapai. Salah satu alternatif investasi yang tersedia bagi masyarakat investor adalah reksadana. Reksadana berasal dari kata "reksa" yang berarti jaga atau pelihara dan kata "dana" berarti uang, sehingga reksadana dapat diartikan sebagai kumpulan uang yang dipelihara. Reksadana pada umumnya diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek (saham, obligasi, valas atau deposito) oleh manajer investasi. Reksadana juga dapat diartikan sebagai instrumen keuangan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal secara kolektif untuk selanjutnya dikelola dan siinvestasikan oleh seorang manajer investasi. Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa reksadana dirancang untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Portofolio investasi dari reksadana berupa instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi, instrumen pasar uang maupun campuran instrumen surat berharga dan pasar uang. 3Manajer investasi merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para investor atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok investor. Reksadana dalam perkembangannya berhasil menarik minat banyak investor karena beberapa keunggulan yang dimilikinya), seperti terbukanya kesempatan bagi pemodal kecil untuk melakukan diversifikasi investasi dalam 2 h.21. T.Darmadji dan M. Fakhrudin. Pasar Modal di Indonesia. (Jakarta:Salemba4.2006) 3 Nurul Huda dan Mustafa E. Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,(Jakarta: Prenada Media Group.2007) h. 87. 2 efek sehingga memperkecil risiko yang dihadapi, mempermudah pemodal kecil untuk melakukan investasi di pasar modal, dan efisiensi waktu. 4 Selain itu, keuntungan yang diperoleh dari reksadana bisa melebihi keuntungan yang diperoleh dari tingkat bunga deposito.Dari aspek perpajakan, kewajiban pajak menjadi tanggung jawab perusahaan reksadana.5 Di Indonesia, reksadana muncul 103 tahun berselang dari pertama kali terciptanya reksadana di dunia pada tahun 1873 yaitu pada saat pemerintah mendirikan PT Danareksa pada tahun 1976. Pada waktu itu PT Danareksa menerbitkan reksadana yang disebut dengan sertifikat Danareksa. Pada tahun 1995, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan mengenai reksadana melalui UU No. 8 tahun 1995 mengenai pasar modal. Adanya UU tersebut menjadi momentum berkembangnya reksadana secara efektif di Indonesia yang diawali dengan diterbitkannya reksadana tertutup oleh PT BDNI Reksadana. Reksadana yang kemudian tumbuh pesat adalah reksadana terbuka. Jika pada tahun 1995 tumbuh 1 reksadana dengan dana yang dikelola sebesar Rp 356 miliar, maka pada tahun 1996 tercatat ada 25 reksadana. Dari jumlah ini, 24 reksadana di antaranya merupakan reksadana terbuka, atau reksadana yang berupa KIK (Kontrak Investasi Kolektif) dengan total dana yang dikelola sebesar Rp 5,02 miliar. Bangkitnya ekonomi Islam menjadi fenomena yang menarik dan menggembirakan terutama bagi penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam, sehingga pengembangan produk pasar modal yang berbasis syariah perlu ditingkatkan. Pada tahun 1990-an Indonesia baru mengenal kegiatan perbankan syariah. Tujuh tahun kemudian, produk syariah di pasar modal mulai diperkenalkan dengan ditandai munculnya produk reksadana syariah. Menurut Subagia (2003) pesatnya perkembangan reksadana baik konvensional 4 T. Darmadji dan M. Fakhrudin. Pasar Modal di Indonesia. (Jakarta:Salemba4.2006)h. 45. 5 Eko P. Pratomo. Menjadi Kaya Melalui Reksa Dana. (Jakarta: Elex Media Komputindo.2008)h. 33. 3 maupun syariah, tidak terlepas dari kehadiran Undang-Undang tentang Pasar Modal Indonesia (No. 8 tahun 1995) berisi 116 pasalnya yang diberlakukan pada awal tahun 1996 dan juga telah diluncurkannya Pasar Modal Syariah tanggal 5 Mei 2000 oleh BAPEPAM yang bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) yang diawasi langsung oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Pasar reksadana syariah adalah salah satu segmen yang cepat berkembang di dalam sistem keuangan Islam. Meskipun begitu, ketika dibandingkan dengan industri reksadana secara keseluruhan, reksadana syariah masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan dalam kurun waktu kurang dari satu dekade. Menurut laporan Mc Kinsey Management Consulting Firm 6 "Keuangan syariah adalah kekuatan baru dalam pasar keuangan." Jumlah muslim yang sebesar seperlima dari populasi dunia memiliki dana lebih dari $800 milyar untuk diinvestasikan dan jumlah ini bertambah 15 % per tahun. Adanya sedikit bagian dari jumlah dana yang tersedia yang diinvestasikan dalam produk syariah mengindikasikan bahwa pasar ini pada kebanyakan bagian belum dieksploitasi, Tujuan utama reksadana syariah adalah untuk memenuhi kebutuhan investor yang tidak menginginkan modalnya diinvestasikan dalam bisnis yang dinilai bertentangan dengan prinsip syariah Islam, sehingga sebuah reksadana syariah akan berusaha menawarkan kepada investornya tingkat pengembalian yang tinggi tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip yang mereka yakini. Reksadana syariah dapat mengambil sifat seperti reksadana konvensional yaitu close-end fund maupun open-end fund. Dana yang diperoleh juga akan dikelola oleh manajer investasi profesional. Keuntungan yang didapatkan dengan berinvestasi pada reksadana syariah tidak jauh berbeda dengan reksadana konvensional. Perbedaan reksadana syariah dan 6 Hassan, M.K. dan Eric Girard. Faith-Based Ethical Investing: The Case of Dow Jones Islamic Index. Paper in Proceedings of Fifth Harvard University Forum on Islamic Finance, Harvard University. 2005. 4 reksadana konvensional adalah dalam hal operasionalnya, yang paling jelas adalah proses penyaringan (screening) dalam menyusun portofolionya dan proses pemurnian pendapatan non halal. Proses penyaringan menurut prinsip syariah akan mengeluarkan saham yang memiliki aktivitas haram seperti riba, gharar, minuman keras, judi, daging babi, pornografi dan senjata. Proses pemurnian dilakukan terhadap pendapatan dari perusahaan yang halal akan tetapi terdapat keraguan atas pendapatan non halal. Proses pemurnian dilakukan dengan mengeluarkan pendapatan non halal dari perusahaan halal sebagai amal (charity). Proses penyaringan dan pemurnian ini dianggap sebagai ciri khas dari reksadana syariah. Investor learning model menyatakan bahwa investor reksadana cenderung chase return, artinya mereka akan menyalurkan dananya dalam reksadana yang memiliki kinerja yang lebih baik. Kinerja reksadana menjadi pertimbangan utama investor dalam memilih reksadana dan 70% investor memilih reksadana berdasarkan kinerja yang telah dihasilkan.7 Sebagaimana investor lainnya, investor muslim juga membandingkan alternatif-alternatif yang ada untuk dapat memperoleh tingkat pengembalian yang relatif tinggi dengan memperhatikan risiko yang harus dihadapi dalam mencapai tingkat pengembalian tersebut.8 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penulis mengidentifikasi masalah terkait dengan objek yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja portofolio optimal dari reksadana saham konvensional? 2. Bagaimana kinerja portofolio optimal dari reksadana saham syariah? 7 aria.bapepam.go.id Eko P. Pratomo. Menjadi Kaya Melalui Reksa Dana. (Jakarta: Elex Media Komputindo.2008)h. 51. 8 5 3. Reksadana apa sajakah yang dapat dibentuk menjadi sebuah portofolio yang optimal? C. Pembatasan Masalah Penulis membatasi permasalahan menjadi beberapa hal berikut: 1. Periode waktu penelitian dari Januari 2012 hingga Desember 2015. 2. Reksadana yang dijadikan bahan penelitian adalah reksadana yang umurnya dibawah 5 tahun. 3. Reksadana yang digunakan melihat pada reksadana terbaik menurut APERKEI(Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia) pada periode penelitian. 4. Analisa kinerja portofolio reksadana menggunakan metode Risk Adjusted Performance (Indeks Sharpe, Indeks Jensen, Indeks Treynor). D. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana perbandingan return reksadana syariah dan reksadana konvensional menurut metode annual return? 2) Bagaimana perbandingan kinerja reksadana syariah dan reksadana konvensional menurut metode risk adjusted return yang meliputi indeks sharpe, treynor, dan jensen? 6 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini yaitu: 1) Untuk menentukan apakah kinerja reksadana syariah sebanding dengan kinerja indeks JII. 2) Untuk menentukan apakah kinerja reksadana konvensional sebanding dengan kinerja indeks LQ45. 3) Untuk menentukan perbandingan kinerja kedua macam reksadana berdasarkan metode Risk Adjusted Performance. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya yaitu: 1) Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai perkembangan investasi reksadana saham syariah dan reksadana saham konvensional serta melatih dan menerapkan analisis kinerja reksadana dengan menggunakan teori pengukuran kinerja. 2) Bagi perusahaan, dengan melakukan penelitian ini perusahaan dapat mengevaluasi seberapa jauh kinerja reksadana saham syariah dibandingkan dengan reksadana saham konvensional. 3) Bagi investor, dengan melakukan penelitian ini investor diharapkan memperoleh informasi seputar kinerja reksadana saham konvensional dan kinerja reksadana saham syariah. Informasi ini juga diharapkan akan berguna bagi investor sebelum melakukan keputusan investasi. 7 F. Review Studi Terdahulu Penelitian skripsi ini mengarah pada penelitian-penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan. Hasil penelitian tersebut digunakan sebagai pembanding dan acuan dalam menganalisa permasalahan yang dijabarkan dalam skripsi ini. Berikut beberapa penelitian terkait tulisan ini : Nama N No Penulis, Deskripsi Penelitian Perbedaan dengan Judul, Perguruan Penulis Tinggi, Tahun 1. Monawaroh, Fokus penelitian: Dalam penelitian ini, “Perbandingan Penelitian ini menggunakan model penulis tidak Kinerja Portofolio Risk Adjusted Return dan Single menggunakan indeks Optimal Saham Pada Index JII untuk membandingkan saham, melainkan dan kinerja saham JII dan LQ45. menggunakan Indeks LQ45 reksadana sebagai Periode Tahun Objek Penelitian: perbandingan. Selain 2010-2014”, Saham yang ada di JII dan LQ45. itu. (Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Hasil penelitian: UIN Dari Jakarta, 2015). hasil penelitian dapat diketahui bahwa kinerja portofolio saham JII lebih dibandingakn ungul dengan bila kinerja portofolio saham LQ45. 2. Mustaqim, ”Analisis Reksa Syariah Fokus penelitian: Dalam penelitian ini, Kinerja Penelitian ini menggunakan metode penulis tidak hanya Dana Sharpe dengan mengukur dan Treynor kinerja reksa untuk mengukur kinerja dana reksadana syariah 8 Metode dan Sharpe syariah. saja melainkan juga Treynor”, membandingkannya (Skripsi, Fakultas Objek Penelitian: dengan reksadana Syariah konvensional agar dan Reksadana syariah. Hukum UIN Jakarta, 2008). diketahui kinerja Hasil Penelitian: Penghitungan reksadana mana kah kinerja dengan yang lebih baik. indeks Sharpe menunjukan kinerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan indeks Treynor. Lalu reksa dana Mega Syariah teruji memiliki kinerja terbaik dalam hal reksa dana campuran. 3. Alimuddin, Fokus Penelitian: Dalam penelitian ini, “Analisis Alimuddin melakukan penelitian penulis tidak Perbandingan pada PT. Danareksa. membandingakn dua Reksadana Saham produk reksadana Syariah pada satu dan Objek Penelitian: Konvensional pada Reksadana Saham Syariah dan perusahaan PT. (Tesis, Danareksa”, Reksadana Saham Konvensional melainkan Magister pada periode Januari 2003 sampai membandingkan Manajemen dengan Juni 2006 keseluruhan Universitas reksadana syariah Diponegoro, Hasil Penelitian: 2007). Besarnya kinerja Reksadana Saham konvensional. Syariah metode 0.2449. dengan Sharpe dan reksadana menggunakan adalah Besarnya sebesar kinerja Reksadana Saham Konvensional 9 dengan menggunakan metode Sharpe adalah sebesar 0.3566 untuk periode Januari 2003 sampai dengan Juni 2006. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini mengacu pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis, maka dibuatlah sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini memaparkan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian, juga membahas mengenai hasil-hasil penelitian terdahulu yang sejenis, terdapat juga kerangka teori dan konsep penelitian BAB III Metode Penelitian Pada bab ini berisi model penelitian yang mencangkup lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian, jenis data atau sumber data, teknik 10 pengumpulan data, metode pengolahan data dengan Risk Adjustad Performance dan uji t statistik. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil temuan yang diperoleh selama proses penelitian. Menjelaskan gambaran umum objek penelitian, analisis kinerja reksadana dengan Risk Adjusted Performance. Bab ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan penulis. BAB V Penutup Bab ini berisikan kesimpulan dan jawaban atas segala permasalahan yang telah diangkat, serta saran-saran dan implikasi yang dianggap perlu untuk peningkatan pengetahuan pihak-pihak tertentu. 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Investasi 1. Pengertian Investasi Investasi adalah: “the current commitment of money or other Resources in the expectation of reaping future benefits.1” Jika diterjemahkan, investasi adalah komitmen saat ini akan uang atau sumber-sumber lain dengan ekspektasi memperoleh keuntungan di masa datang. Investasi adalah pengorbanan dana yang dilakukan saat ini dengan ekspektasi untuk memperoleh tambahan dana berupa keuntungan dari return yang tidak pasti dimasa yang akan datang untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Tambahan dana merupakan kompensasi dari dana yang telah dikorbankan yang diharapkan memiliki nilai yang lebih tinggi dimasa yang akan datang. Return yang tidak pasti merupakan risiko yaitu penyimpangan dari apa yang diharapkan. Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey, investasi dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut yang melekat yaitu risiko dan waktu. Pengertian lain mengenai investasi adalah komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa obyek investasi dengan tujuan memperoleh tingkat pengembalian tertentu dimasa mendatang.2 1 Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial Risk and Financial Stability. (CCA Paper. 2008) 2 Jeffrey Bailey dkk. Investasi. (Jakarta:Pt Indeks.2005) h. 144 Dapat dikatakan pula bahwa investasi merupakan salah satu cara yeng digunakan untuk mengembangkan harta kekayaan yang dimiliki secara produktif baik di real asset maupun di financial Asset.3 Menurut Jogiyanto, investasi dapat dibagi dalam dua macam antara lain: a. Investasi langsung: investasi yang dilakukan dengan pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan yang diperjual belikan. Aktiva keuangan bisa berupa tabungan dengan deposito. Serta investasi langsung yang dapat diperjual belikan berupa surat berharga pendapatan tetap dan saham. b. Investasi tidak langsung: investasi yang dilakukan dengan pembelian aktiva keuangan suatu perusahan melalui perusahaan investasi dimana perusahaan investasi merupakan perusahaan yang mengelola dana investasi dan memiliki aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain.4 Berbicara mengenai investasi, islam memandang investasi dari dua dimensi, yaitu dimensi dunia dan akhirat. Islam mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal merupakan investasi yang akan dinikmati di dunia dan akhirat. Perbuatan manusia dianggap sebagai investasi maka hasilnya akan ada yang beruntung, maupun ada yang merugi, itulah yang disebut risiko. Oleh karenanya, islam memandang semua perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-harinya termasuk aktivitas ekonominya sebagai investasi yang akan mendapatkan hasil (return). 3 4 Taufik Hidayat. Buku Pintar Investasi Syariah. (Jakarta: Media Kita. 2011) h. 23 HM Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta: BPFE.2008) h.10 13 Investasi yang melanggar syariah akan mendapatkan balasan yang setimpal, begitu pula investasi yang sesuai syariah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi dalam islam adalah pengorbananan sumber daya pada masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh.5 Ada dua dasar keputusan seseorang melakukan investasi: a. Return, yakni merupakan tingkat keuntungan investasi yang berupa: 1) Expected Return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapatkan investor di masa depan. 2) Realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi atau didapatkan oleh investor. b. Risiko, yakni merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan. Dengan demikian dari pemaparan pengertian investasi diatas dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan kegiatan menunda konsumsi saat ini untuk dialokasikan dananya ke instrumen investasi yang banyak ditawarkan dengan berbagai keuntungan dan risiko yang akan diterima dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. 2. Macam – macam bentuk Investasi 5 Muhammad Nafik HR. Bursa Efek dan Investasi Syariah. (Jakarta:Serambi.2009)h.70 14 a. Saham “Secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan sesorang atau badan suatu perusahaan”.6 Salah satu jenis sekuritas yang diminati oleh para investor adalah saham. Saham adalah sertifikat bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.7 Saham banyak diminati oleh investor dikarenakan memiliki return yang tinggi akan tetapi juga disertai dengan risiko yang tinggi. Return yang tinggi akan tetapi juga disertai dengan risiko yang tinggi. Return yang tinggi dari investasi terkait dengan rumus dari investasi yakni high risk high return. Oleh karena itu dalam berinvestasi sebaiknya sesorang tidak hanya memperhatikan tingkat return yang ditawarkan, perhatikan pula risiko yang mungkin muncul dari investasi. Saham adalah salah satu sekuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.8 6 HM Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.(Yogyakarta: BPFE.2008) h.31 7 Suad Husnan. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.(Yogyakarta:AMP YKPN.2010) h.54 8 Team IDX. “Pengantar Investasi di Pasar Modal Indonesia”. Makalah Seminar SPMS di Fakultas Syariah dan Hukum. 2012 15 Menurut Bursa Efek Indonesia, pada dasarnya ada 2 kepentingan yang dapat diperoleh investor dengan memiliki saham yaitu antara lain: a. Dividen Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada investor dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS, biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang ditanam kembali. b. Capital Gain Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual saham, capital gain ini terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar sekunder. b. Reksadana Reksa dana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank penyimpanan yang disebut dengan bank kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan 16 pada saham, obligasi dan instrumen pasar uang sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi. Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi. c. Obligasi Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu, seperti saham, kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya. d. Mata Uang Asing Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan 17 penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif. e. Emas Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri. f. Properti Investasi dalam properti yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah. Keuntungan yang dapat diperoleh dari properti ada dua macam yaitu: a) Menjual properti itu dengan harga yang lebih tinggi. b) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga memperoleh uang sewa dari penyewaan itu. 18 B. Reksadana 1. Pengertian Reksadana “Jangan taruh semua telur yang ada dalam satu keranjang!” Mungkin prinsip ini sudah sering kita dengar, bahkan secara nyata telah kita saksikan dalam kehidupan berinvestasi baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Prinsip inilah yang menjadi dasar terciptanya sekian banyak sarana investasi untuk memudahkan pengelolaan investasi yang terdiversifikasi dalam berbagai instrumen, salah satunya adalah reksa dana. Reksa dana pada dasarnya diciptakan untuk mempermudah pengelolaan investasi, khususnya bagi investor individu. Kita tidak berinvestasi di reksa dana, melainkan kita berinvestasi melalui reksa dana supaya modal yang kita miliki dapat dialokasikan ke instrumeninstrumen investasi yang kita kenal atau yang sulit kita lakukan sendiri. Definisi reksa dana sendiri menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 tahun 1995, pasal 1 ayat (27) dalam buku Manajemen Lembaga Keuangan oleh Dahlan Siamat adalah sebagai berikut “Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio pemodal efek oleh Manajer Investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam.” Portofolio investasi dari reksa dana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti saham, obligasi, instrument pasar uang, atau campuran dari instumen-instrumen di atas. Dalam Undang-Undang No 8 tahun 1995 Pasal 1 ayat 27 tentang pasarmodal, reksa dana didefinisikan sebagai wadah yang 19 dipergunakan untukmenghimpun dana darimasyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikandalam portofolio efek olehManajer Investasi.9 Berdasarkan beberapa definisi reksa dana di atas secara jelas disebutkan bahwa reksa dana memiliki beberapa karakteristik, yaitu: Pertama, kumpulan dana-dana pemilik, di mana pemilik reksa dana adalah sebagai pihak yang menginvestasikan atau memasukkan dananya ke reksa dana dengan berbagai variasi artinya reksa dana dapat perorangan atau lembaga, di mana pihak tersebut melakukan investasi ke reksa dana sesuai dengan tujuan investasi tersebut. Kedua, diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi. Ketiga, reksa dana tersebut dikelola oleh Manajer Investasi.10 Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak mempunyai waktu untuk menghitung risiko atas investasi mereka, reksa dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.11 Maka melalui reksa dana mereka dapat menyerahkan tugasnya, reksa dana memiliki saham yang diprediksi dan dianalisa memiliki prospektus bagus serta menguntungkan. Karena ditangani oleh para penasehat investasi yang ahli dan profesional.12 9 Nurul Huda dan Mustafa E. Nasution.Investasi Pada Pasar Modal Syariah.(Jakarta: Prenada Media Group.2007) h. 41. 10 Adler Haymans Manurung. Reksa Dana.(Jakarta: Adler Manurung Press. 2003) h. 1-2 11 Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia. 2010) h. 14. 12 Vonny Dwiyanti. Wawasan Bursa Saham (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. 1999) h. 37 20 Reksa dana erat kaitannya dengan bursa efek, karena reksa dana merupakan alat investasi yang pada dasarnya bertujuan untuk membantu para investor di dalam menanamkan modalnya pada perusahaan yang menjadi emiten.13 Dengan adanya reksa dana, maka risiko akibat berinvestasi saham dapat dikurangi karena para penasehat investasi dari reksa dana memiliki potensi melihat dan memprediksi saham-saham yang hendak dipilihnya. Reksa dana bukanlah hal yang baru, jenis investasi ini sudah ada sejak tahun 1920-an.14 Meski popularitasnya baru meningkat 25 tahunan belakangan ini. Di Amerika reksa dana dikenal dengan nama Mutual Fund, di Inggris disebut Unit Trust, dan di Jepang disebut Investment Trust. Reksa dana mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1995, dengan munculnya reksa dana perseroan yang dibidani oleh PT. BDNI Reksa dana.15 Reksa dana syariah sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995 oleh National Commercial Bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity. Sedangkan reksa dana syariah di Indonesia pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998 oleh PT. Danareksa Investment Management, di mana pada saat itu PT. Danareksa mengeluarkan produk reksa dana berdasarkan prinsip syariah berjenis reksa dana campuran yang dinamakan reksa dana syariah berimbang. Reksa dana merupakan produk alternatif investasi jangka panjang (kecuali reksa dana pasar uang, karena reksa dana ini bertujuan untuk 13 Dr. Eti Rochaeti & dr. Ratih Tresnati. Pasar Modal di Indonesia:Pendekatan Tanya Jawab.( Jakarta: Bumi Aksara. 2005) h..108 14 Nurul Huda. & Mustafa E. Nasution. Investasi di Pasar Modal Syariah.(Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet.1. h.95. 15 Nurul Huda. & Mustafa E. Nasution. Investasi di Pasar Modal Syariah.(Jakarta: Prenada Media Group. 2007) h.103. 21 investasi jangka pendek dan sangat cocok untuk investor pemula atau yang tidak berani mengambil risiko tinggi) yang dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat pemilik modal dan pengelolaannya dipercayakan kepada Manajer Investasi, dan harta bersama milik pemodal yang berinvestasi dalam reksa dana akan memperoleh satuan kepemilikan yang disebut UP (Unit Penyertaan). Dari pengertian tentang reksa dana di atas, jelaslah bahwa reksa dana memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada investor, yang menurut Eko Priyo Pratomo dalam buku Reksa Dana antara lain: 1. Akses kepada instrumen-instrumen investasi yang sulit dilakukan sendiri, seperti saham, obligasi dan instrumen lainnya. 2. Pengelolaan investasi yang profesional oleh manajer investasi yang sudah berpengalaman serta administrasi investasi yang dilakukan oleh Bank Kustodian. Melalui reksa dana investor memberikan kepercayaan kepada manager investasi dan Bank Kustodian untuk mengelola dananya, sehingga ia terbebas dari pekerjaan menganalisa, memonitor serta melakukan administrasi yang rumit. 3. Diversifikasi investasi yang sulit dilakukan sendiri karena keterbatasan dana, namun dapat dilakukan oleh reksa dana melalui dukungan dana dari sekian banyak investor yang berkumpul dalam satu wadah. 4. Hasil investasi dari reksa dana bukan merupakan objek pajak karena kewajiban pajak sudah dipenuhi oleh reksa dana. Selain itu, pendapatan instrumen investasi tertentu, saat ini kupon dari 22 obligasi, bukan merupakan objek pajak bagi reksa dana, sehingga investor reksa dana pun dapat turut memanfaatkannya. 5. Likuiditasnya tinggi, karena Unit Penyertaan (satuan investasi) reksa dana dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui manager investasi. 6. Dana investasi yang dibutuhkan relatif kecil, dengan dana mulai Rp.200,000,- kita sudah dapat berinvestasi dengan perolehan manfaat di atas.16 Untuk lebih mengenal reksadana, maka dibawah ini penulis jabarkan beberapa karakteristik atau unsur dari Reksadana itu, yaitu: 1. Pengelola Reksa dana dikelola oleh dua pihak, yakni manajer investasi dan bank kustodian. Menurut Prospektus Reksa Dana dijelaskan pengertian manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi adalah perusahaan dan bukan perorangan, yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek milik nasabah. Dengan kata lain, manajer investasi bertanggung jawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi, dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan investor. Sementara bank kustodian bertindak sebagai penyimpan kekayaan. Bank kustodian selain sebagai asset deposit box, juga bertanggung jawab melakukan administrasi 16 Eko Priyo Pratomo. REKSADANA: Solusi perencanaan Investasi di Modern.(Jakarta: Gramedia.2009) h. 34-35 23 investasi yang meliputi penyelesaian transaksi (settlement) dengan brooker atau bank, registrasi dan pendaftaran efek, corporate action yang berkaitan dengan dividen, interest, right issue dan bonus perhitungan kenaikan aset dan pelaporan (reporting). Jadi dana dan kekayaan (surat- surat berharga) yang dimiliki oleh reksa dana adalah milik para investor dan disimpan atas nama reksa dana di bank kustodian.17 2. Bentuk Hukum Sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, terdapat dua bentuk hukum reksa dana, yakni reksa dana berbentuk Perseroan Terbatas (PT Reksa Dana) dan reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (reksa dana KIK). PT Reksa Dana akan menerbitkan saham yang dapat dibeli oleh investor. Sementara reksa dana KIK tidak menerbitkan saham, tetapi menerbitkan unit penyertaan. Dengan memiliki unit penyertaan reksa dana KIK, investor juga mempunyai kepemilikan atas kekayaan bersih reksa dana KIK tersebut. Selain perbedaan dalam bentuk hukum, dari sifat operasionalnya, reksa dana juga dibedakan antara reksa dana terbuka (open-end) dan reksa dana tertutup (closed- end). Pada reksa dana terbuka, jual beli saham atau unit penyertaan reksa dana dilakukan antara reksa dana (manajer investasi) dengan investor, tanpa melalui bursa. Sedangkan pada reksa dana tertutup, jual beli saham kepada pemodal adalah melalui penawaran umum perdana yang dicatatkan di pasar modal. 17 Eko Priyo Pratomo. REKSADANA: Solusi perencanaan Investasi di Modern.(Jakarta: Gramedia.2009) h. 41 24 Selanjutnya pemodal hanya dapat menjual saham atau unit penyertaan kepada pemodal lain pada pasar sekunder (secondary market) di pasar modal dan bukan kepada perusahaan penerbit reksa dana. Reksa dana berbentuk perseroan dapat beroperasi secara terbuka maupun tertutup, sementara reksa dana berbentuk KIK hanya dapat beroperasi secara terbuka. Dalam skripsi ini, pembahasan dan penelitian dibatasi pada reksa dana terbuka. 3. Penempatan Investasi, Bukti Kepemilikan dan Hasil Investasi Investasi pada reksa dana adalah dengan membeli saham atau unit penyertaan yang dikeluarkan oleh reksa dana. Unit penyertaan dapat dianalogikan seperti satuan saham perusahaan. Harga per unit penyertaan dihitung berdasarkan Nilai Aktiva Bersih atau NAB/unit penyertaan yang dikeluarkan oleh bank kustodian setiap hari dan diumumkan di surat kabar harian. Sebagai bukti kepemilikan atas unit penyertaan, bank kustodian akan mengirimkan surat konfirmasi kepemilikan unit penyertaan. Beberapa reksa dana tidak mengirimkan surat konfirmasi, tetapi menerbitkan laporan bulanan yang juga berfungsi sebagai bukti kepemilikan unit penyertaan. Hasil investasi pada reksa dana dilihat dari perubahan harga pada saat kita membeli dan pada saat kita menjual. Harga itu sendiri bergantung pada Nilai Aktiva Bersih per unit penyertaan pada saat itu. 4. Biaya dan Pajak Reksa Dana 25 Investor reksa dana (khususnya reksa dana terbuka) perlu memperhatikan biaya- biaya yang dibebankan baik secara langsung maupun tidak langsung. Biaya yang secara langsung dibebankan kepada investor umumnya hanya berbentuk biaya pembelian (selling fee) yang dibebankan pada saat pembelian unit penyertaan dan biaya penjualan kembali (redemption fee) yang dibebankan pada saat investor menjual kembali unit penyertaannya. Biaya yang tidak langsung yang dibebankan kepada investor meliputi biaya manajer investasi, biaya bank kustodian, biaya transaksi, biaya auditor, biaya pajak dan lainya yang berkenaan langsung dengan pengelolaan investasi. Biaya ini dikatakan tidak langsung karena tidak langsung dibebankan kepada investor. Perhitungan pengenaan biaya-biaya ini dilakukan pada saat perhitungan NAB per unit, sehingga hasil investasi yang diketahui oleh investor melalui perubahan NAB per unit sudah merupakan hasil bersih setelah dikurangi biaya-biaya tersebut di atas. Hasil investasi yang diperoleh investor dari reksa dana bukanlah objek pajak. Hal ini disebabkan hasil investasi sudah dikenakan pajak di tingkat reksa dana, sehingga jika investor masih harus dikenakan pajak pada saat menerima keuntungan akan terjadi pembayaran pajak berganda. Selain itu, hal yang menarik dari sisi perpajakan reksa dana adalah dibebaskannya pajak atas bunga kupon obligasi yang diterima reksa dana. Dari sisi BAPEPAM, reksa dana Indonesia dibagi dalam 4 kategori, yaitu: a) Reksa dana pasar uang 26 Reksa dana pasar uang didefinisikan sebagai reksa dana yang melakukan investasi minimal 80% pada efek pasar uang, misalnya deposito, SBI, dan lainnya. Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana dengan tingkat resiko paling rendah. Di lain pihak, potensi keuntungan reksa dana ini juga terbatas. Reksa dana pasar uang sangat cocok untuk investasi jangka pendek (<1 tahun). b) Reksa dana pendapatan tetap Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat utang, misalnya obligasi. Obligasi yang dimaksud dalam tujuan investasi reksa dana di sini termasuk obligasi pemerintah dan obligasi korporasi. Reksa dana pendapatan tetap memiliki karakteristik potensi hasil investasi yang lebih besar daripada reksa dana pasar uang, sementara resiko reksa dana pendapatan tetap juga lebih besar dari reksa dana pasar uang. Reksa dana pendapatan tetap cocok untuk tujuan investasi jangka menengah dan panjang (>3 tahun). c) Reksa dana saham Reksa dana saham adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang- kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Dibandingkan dengan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang lebih besar, demikian juga 27 resikonya. Reksa dana saham merupakan alternatif menarik untuk investasi jangka panjang. d) Reksa dana campuran Reksa dana campuran adalah reksa dana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya (alokasi) tidak termasuk dalam kategori reksa dana pasar uang, dan reksa dana pendapatan tetap. 2. Macam – macam Reksadana a. Reksadana Saham Dari semua jenis reksadana yang telah diperkenalkan pada investor di Indonesia, reksadana saham sanggup memberikan imbal hasil paling tinggi. Namun, harus tetap diingat bahwa dalam investasi selalu berlaku prinsip bahwa hasil investasi yang tinggi sepadan dengan risiko yang tinggi pula. Karena itu, sebelum memutuskan membeli reksadana saham, kenali dan pahami dulu seluk beluknya. Menurut ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), penempatan dana dalam reksadana saham tadi paling tidak harus mencapai 80% dari total dana kelolaan. Manajer investasi (MI) boleh menempatkan sampai 100% dana kelolaannya pada saham. Apabila penempatannya pada saham kurang dari 80%, maka reksadana tersebut bukan lagi reksadana saham. 28 Pada intinya, reksadana saham membuka jalan bagi orang yang ingin membeli saham tapi memiliki dana terbatas. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, dalam reksadana saham MI akan menginvestasikan sebagian besar uang ke dalam instrumen saham. Sementara sisanya boleh diinvestasikan ke dalam instrumeninstrumen investasi pendapatan tetap dan pasar uang. b. Reksadana Pasar Uang Reksadana pasar uang bukan berarti reksadana yang menempatkan dana investornya pada berbagai mata uang. Reksadana pasar uang adalah reksadana yang menempatkan seluruh dana kelolaannya pada instrumen pasar uang. Dengan karakteristik seperti itu, reksadana pasar uang sangat cocok bagi mereka yang terbiasa berinvestasi dalam bentuk deposito, tapi ingin mulai menjajal berinvestasi di reksadana. Produk ini juga tepat digunakan bagi investor yang mementingkan likuiditas dan orientasi investasinya jangka pendek. Lantaran sifatnya yang seperti itu, tentu saja para investor mesti maklum bila hasil investasinya tak berbeda jauh dari bunga deposito. Pada RDPU, manajer investasi (MI) menginvestasikan uang anda ke dalam instrumen-instrumen investasi pasar uang seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi (surat utang) yang jangka waktunya < 1 tahun. c. Reksadana Pendapatan Tetap 29 Sesuai dengan namanya, reksadana ini membiakkan sebagian besar dana investor di dalam instrumen surat utang atau obligasi. Reksadana merupakan alternatif investasi yang tepat bagi investor yang memiliki dana terbatas. Masalahnya, berdasarkan instrumen investasinya, ada banyak jenis reksadana di pasar yang memiliki profil imbal hasil maupun risiko berbeda-beda. Pada Reksadana Pendapatan Tetap, MI akan menginvestasikan sebagian besar uang anda ke dalam obligasi. Sisanya bisa diinvestasikan ke saham ataupun instrumen-instrumen investasi pasar uang. d. Reksadana Terproteksi Reksadana terproteksi memang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan reksadana-reksadana lainnya, yakni ia bisa melindungi investasi awal investor. Tapi, ia juga mengandung banyak risiko. Sesuai dengan namanya, reksadana terproteksi memang memberikan proteksi atau perlindungan kepada investor atas nilai investasi awal yang disetorkan oleh investor. Jadi, pokok investasi awal investor akan tetap 100%.. Pada praktinya, ada pula beberapa produk Reksadana Terproteksi yang memberikan proteksi tambahan berupa tingkat keuntungan tertentu. Jadi, yang dilindungi bukan hanya investasi awalnya, tapi juga keuntungannya. Sebagai contoh ada reksadana 30 terproteksi yang memberikan proteksi sebesar 108%. Ini artinya selain memperoleh proteksi investasi awal sebesar 100%, investor juga akan memperoleh keuntungan minimal sebesar 8%. Perlindungan yang diberikan oleh reksadana terproteksi itu tentu saja tidak datang begitu saja, Jaminan atas keutuhan investasi awal investor itu juga bukan datang dari sebuah institusi penjamin; baik asuransi, bank sentral, atau yang lainnya. Pada dasarnya, ang memberikan proteksi, tak lain adalah skim investasi reksadana terproteksi itu sendiri. Maksudnya, manajer investasi akan menyusun portofolio tertentu yang bisa melindungi investasi awal investor. e. Reksadana Indeks Sekilas, reksadana ini memang mirip dengan reksadana saham karena manajer investasi (MI) menginvestasikan dana investor ke dalam instrumen saham. Tapi reksadana ini memiliki beberapa keunikan yang tidak dimiliki reksadana saham. Berbeda dengan reksadana lainnya, manajer investasi (MI) reksadana indeks mengelola portofolio reksadana indeks secara pasif (passive investment strategy). Risiko reksadana indeks masih lebih tinggi ketimbang risiko reksadana pendapatan tetap, campuran, maupun reksadana pasar uang. Investor yang berinvestasi di reksadana ini harus siap menghadapi fluktuasi imbal hasil (return) yang tinggi setiap harinya. Tapi, risiko ini sebanding dengan potensi keuntungannya yang juga tinggi dalam jangka panjang. 31 f. Reksadana ETF Secara sederhana, ETF adalah reksadana yang unit penyertaannya diperjualbelikan di bursa efek; misalnya Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jadi, jenis reksadana yang diperdagangkan di bursa itu bisa jadi reksadana yang sudah lama kita kenal. Bisa reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran atau reksadana indeks. Bedanya, unit penyertaannya diperdagangkan di bursa. Untuk bisa diperdagangkan di bursa, produk ETF harus melewati proses layaknya pencatatan perdana saham perusahaan. Manajer investasi pun harus menawarkan prospektusnya. Maka, rincian portofolio yang selama ini menjadi rahasia dapur manajer investasi mestinya menjadi lebih transparan dalam penawaran ETF. g. Reksadana Campuran Secara definisi, reksadana campuran merupakan reksadana yang menginvestasikan dananya pada efek ekuitas (saham) dan efek utang (obligasi dan deposito) dengan komposisi yang tidak termasuk kategori reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, maupun reksadana pasar uang. Yang paling membedakan reksadana campuran dengan reksadana jenis lain adalah tingkat fleksibilitasnya dalam mengatur alokasi penempatan dana serta pemilihan portofolio. Seperti kita 32 tahu, jenis reksadana lain memiliki batasan spesifik yang tak boleh dilanggar soal pengalokasian dana kelolaannya. Pada reksadana pendapatan tetap, misalnya, alokasi dananya pada obligasi tidak boleh kurang kurang dari 80%. Pada RDC, MI akan menginvestasikan uang anda secara berimbang ke dalam saham dan obligasi. h. Reksadana Syariah Reksa dana syariah secara etimologi berasal dari kata “reksa” yang artinya polis atau penjaga.18 Sedangkan kata “dana” artinya uang yang disediakan untuk keperluan.19 Sehingga dapat diartikan sebagai uang yang dijaga atau sekumpulan uang yang dipelihara bersama untuk keperluan bersama.20 Menurut UndangUndang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 ayat 27, Reksa dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek (dalam kamus Ekonomi portofolio efek adalah kumpulan surat berharga, termasuk saham, Obligasi, unit penyertaan reksa dana yang telah dijual dalam penyertaan umum, serta surat pengakuan utang, surat berharga komersial, tanda bukti 18 Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka. 1999) h.830. 19 Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka. 1999) h. 200. 20 Tjipto Djarmadji dan Henri Fachruddin. Pasar Modal Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab (Jakarta: Salemba Empat. 2001) h.147. 33 utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun) oleh Manajer Investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam.21 Reksa dana syariah mengandung pengertian sebagai reksa dana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat Islam.22 Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2001 mendefinisikan reksa dana syariah sebagai reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan berdasarkan prinsif syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi. Reksa dana syariah tidak menginvestasikan dananya pada saham-saham atau Obligasi dari perusahaan yang pengelolaan dan produknya bertentangan dengan syariat Islam, seperti pabrik makanan atau minuman yang mengandung alkohol, daging babi, rokok/tembakau, jasa keuangan konvensional, pertahanan dan persenjataan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat.23 Da;i; yang dipakai oleh MUI dalam menetapkan halalnya reksadana syariah adalah dalam Islam, prinsip aktifitas ekonomininya adalah atas dasar suka sama suka , berkeadilan, dan tidak saling merugikan. Fatwa MUI tentang reksadana syariah ini 21 Briefcase Book Edukasi Profesional Syaria. Investasi Halal di Reksa dana Syariah (Jakarta: Renaisan. 2005) h.14. 22 Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi (Yogyakarta: Ekonisia. 2007) h. 200. 23 Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi (Yogyakarta: Ekonisia. 2007) h. 201. 34 didasarkan pada keputusan dan rekomendasi lokakarya alim ulama tentang reksadana syariah pada tanggal 29-30 Juli 1997 M.24 Dalil yang digunakan adalah antara lain Qur’an al – Baqarah ayat 275 yang berbunyi “Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), 24 Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional (Jakarta: DSN MUI-Bank Indonesia. 2006) h. 115. 35 Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al – Baqarah :275).25 Dari ayat diatas, yang dijadikan dasar kebolehan reksadana syariah adalah kalimat yang menyatakan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Karena reksadana syariah terhindar dari unsur riba, maka transaksi reksadana syariah adalah dibolehkan, Berikutnya adalah Qur’an surat al – Maidah ayat 1 yang berbunyi “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al – Maidah :1).26 Seperti ayat sebelumnya, ayat ini dijadikan dasar kebolehan reksadana syariah karena Islam juga mengajarkan bahwa selama akad terhindar dari unsur yang haram, maka umat muslim wajib untuk memenuhi akad – akad yang telah diperjanjikan. Mekanisme operasional yang diterapkan di reksa dana syariah adalah menggunakan akad wakalah. Akad wakalah 25 26 Al-Quran Al-Karim Al-Quran Al-Karim 36 dilakukan antara Manajer Investasi dengan pemodal. Dengan akad wakalah ini, pemodal memberikan mandat kepada Manajer Investasi untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan pemodal, pemodal yang telah memberikan atau menitipkan dananya akan mendapatkan jaminan bahwa seluruh dananya akan disimpan, dijaga, dan diawasi oleh bank Kustodian. Pemodal akan mendapatkan bukti kepemilikan yang berupa Unit Penyertaan reksa dana syariah. Sedangkan antara Manajer Investasi dengan pengguna investasi menggunakan akad mudharabah.27 Manajer Investasi sebagai wakil investor dapat menginvestasikan dana yang terkumpul pada instrumen keuangan yang sesuai dengan syariah Islam, meliputi instrumen yang sudah melalui penawaran umum dan pembagian dividen berdasarkan tingkat laba usaha, penempatan dalam deposito pada bank umum syariah, dan surat hutang jangka panjang yang sesuai dengan prinsip syariah. Dalam reksa dana syariah, Manajer Investasi harus melakukan transaksi investasinya berdasarkan pada prinsip kehatihatian (prudential diperbolehkan Management), melakukan serta spekulasi dilarang yang di / tidak dalamnya mengandung gharar. 27 Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional (Jakarta: DSN MUI-Bank Indonesia. 2006) h. 115. 37 C. Metode Risk Adjusted Return 1. Indeks Sharpe Indeks Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe (1966) dan sering juga disebut dengan Reward to variability ratio. Indeks Sharpe mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar modal (capital market line) sebagai patokan (benchmark), yaitu dengan cara membagi premi risiko portofolio dengan standar deviasinya. Dengan demikian Indeks Sharpe akan bisa dipakai mengukur premi risiko untuk setiap unit risiko pada portofolio tersebut. Premi risiko adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh portofolio dengan rata-rata kinerja investasi yang bebas risiko (risk free asset). Standar deviasi merupakan risiko fluktuasi portofolio yang dihasilkan dari sub periode ke sub periode lainya selama seluruh periode. Dalam teori portofolio, standar deviasi merupakan risiko total yang merupakan penjumlahan dari risiko pasar (systematic/market risk) dan unsysytematic risk.28 Indeks Sharpe dapat digunakan untuk mengukur premi risiko untuk setiap unit risiko pada portofolio tersebut. Seperti yang kita tahu bahwa investasi pada SBI tidak mengandung risiko dengan kinerja investasi tertentu. Namun, investasi pada portofolio mengandung risiko sehingga diharapkan memberikan hasil investasi lebih besar dari pada kinerja investasi bebas risiko. Indeks Sharpe mengukur seberapa 28 Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial Risk and Financial Stability. (CCA Paper. 2008) h.854. 38 besar penambahan hasil investasi yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang diambil. Peningkatan kinerja portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan indeks Sharpe ini. Dalama hal reksadana syariah, maka risk free rate yang digunakan adalah SWBI. Pada dasarnya syariah tidak mengenal aset yang bebas risiko karena semua aset pasti memiliki risiko. Hanya saja, untuk kepentingan penelitian, digunakanlah instrumen yang dinilai memiliki risiko paling kecil bahkan mendekati nol, dalam hal ini yang digunakan sebagai pembanding adalah SWBI. Dengan demikian, indeks Sharpe merupakan rasio kompemsasi terhadap total risiko. Indeks sharpe digunakan untuk membuat peningkatan dari beberapa portofolio berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi Indeks Sharpe suatu portofolio dibandingkan portofolio lainya, maka semakin baik kinerja portofolio tersebut.29 Jika portofolio sangat diversifikasi maka total risiko hampir sama dengan risiko sistematik dikarenakan risiko unsistematik mendekati nol (0). Jika nilai risiko unsistematik sama dengan nol (0), maka portofolio sama dengan portofolio pasar dan total risiko sama dengan risiko sistematis atau risiko pasar. 2. Indeks Treynor Indeks Treynor merupakan ukuran kinerja portofolio yang dikembangkan oleh Jack Treynor (1965) dan indeks ini sering disebut juga dengan reward to volatility ratio. Seperti halnya pada Indeks 29 Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial Risk and Financial Stability. (CCA Paper. 2008) h.855 39 Sharpe, kinerja portofolio pada indeks Treynor dilihat dengan cara menghubungkan tingkat return portofolio dengan besarnya risiko dari portofolio tersebut. Perbedaan nya dengan Indeks Sharpe adalah penggunaan garis pasar sekuritas (security market line) sebagai patokan hipotesis, dan bukan garis pasar modal (capital market line) seperti Indeks Sharpe. Asumsi yang yang digunakan oleh Treynor adalah bahwah portofolio sudah terdiversivikasi dengan baik sehingga risiko yang dianggap relevan adalah risiko sistematis (risko pasar) diukur dengan beta.30 Cara mengukur Indeks Treynor pada dasarnya sama dengan menghitung Indeks Sharpe, hanya saja risiko yang diukur dengan standar deviasi pada Indeks Sharpe diganti dengan beta portofolio. Beta portofolio diperoleh dengan metode regresi linier. Semakin tinggi Indeks Treynor yang dimiliki sebuah portofolio, berarti kinerja portofolio tersebut akan menjadi relatif lebih baik dibandingkan dengan portofolio yang memiliki Indeks Treynor yang lebih rendah. Pengukuran kinerja dengan menggunakan Indeks Sharpe dan Indeks Treynor bersifat komplementer karena memberikan informasi yang berbeda. Pilihan indeks mana yang akan digunakan tergantung pada persepsi investor terhadap tingkat diversifikasi dari portofolio tersebut. Dalam Indeks Sharpe risiko yang dianggap relevan adalah risiko total (penjumlahan risiko sistematis dan risiko tidak sistematis), sedangkan pada Indeks Treynor hanya menggunakan risiko sistematis (beta). Penggunaan beta sebagai urukan risiko portofolio secara 30 Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial Risk and Financial Stability. (CCA Paper. 2008) h.856 40 implicit memcerminkan bahwa portofolio yang ada merupakan portofolio yang telah diversifikasikan dengan baik.31 Oleh karena itu, jika suatu portofolio dianggap diversifikasi dengan baik berarti return portofolio hampir semuanya dipengaruhi oleh return pasar dalam hal ini tentu saja pengukuran kinerja portofolio lebih tepat menggunakan Indeks Treynor. Sebaliknya, jika return suatu portofolio hanya sebagian kecil dipengaruhi return pasar, lebih tepat menggunakan Indeks Sharpe. 3. Indeks Jensen Indeks Jensen merupakan indeks yang menunjukkan perbedaan antara tingkat return aktual yang diperoleh portofolio dengan tingkat return harapan jika portofolio tersebut berada pada garis pasar sekuritas. Indeks Jensen adalah kelebihan return di atas atau di bawah garis pada sekuritas (security market line). Indeks Jensen secara mudahnya dapat diinterpretasikan sebagai pengukur berapa banyak portofolio “mengalahkan pasar”. Indeks yang bernilai positif berarti portofolio memberikan return lebih besar dari return harapannya (berada di atas garis pasar sekuritas) sehingga merupakan hal yang bagus karena portofolio mempunyai return yang relative tinggi untuk tingkat sistematisnya. Demikian juga sebaliknya, indeks yang bernilai negative menunjukkan bahwa portofolio mempunyai return yang relative lebih rendah untuk tingkat risiko sistematisnya. 31 Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial Risk and Financial Stability. (CCA Paper. 2008) h.858 41 Persamaan Indeks Jensen dengan Indeks Treynor adalah kedua indeks tersebut menggunakan garis pasar sekuritas sebagai dasar untuk membuat persamaan. Perbedaannya adalah slope garis pada Indeks Treynor menghubungkan posisi portofolio dengan return bebas risiko dan return pasar, sedangkan Indeks Jensen merupakan selisih antara return portofolio dengan return portofolio yang tidak dikelola secara khusus (hanya mengikuti return pasar).32 D. KERANGKA TEORI Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis perbandingan kinerja reksadana syariah dengan reksadana konvensional tahun 2013-2016, namun karena adanya keterbatasan peneliti, analisis perbandingan hanya dikhususkan untuk kinerja reksadana syariah dengan reksadana konvensional dengan mengambil delapan reksadana sebagai sample. Analisis kinerja reksadana konvensional dilakukan dengan menghitung tingkat return, kemudian membandingkannya dengan kinerja indeks konvensional (indeks LQ45). Sementara itu, analisis kinerja reksadana syariah dilakukan dengan menghitung tingkat return dan kemudian membandingkannya dengan kinerja indeks syariah (indeks JII). Analisis kinerja indeks syariah (indeks JII) dengan indeks konvensional (indeks LQ45) dilakukan dengan menghitung tingkat return dan kemudian membandingkannya dengan kinerja pasar (IHSG). Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Pertama, menguji data dengan cara melakukan analisis perbandingan return reksadana 32 Bodie et.al, New Framework for Measuring and Managing Macrofinancial Risk and Financial Stability. (CCA Paper. 2008) h.854. 42 dengan benchmark pembandingnya, menggunakan uji beda independent sample t-test. Lalu yang kedua adalah melakukan analisis perbandingan return reksadana syariah dengan reksadana konvensional, menggunakan uji beda paired sample t-test. Analisis perbandingan kinerja antara kedua reksadana tersebut dilakukan untuk mengetahui kinerja reksadana mana yang lebih baik yaitu dengan menggunakan Sharpe Index, Treynor Index, Jensen Index. Kerangka teoritis penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. REKSADANA Reksadana Syariah Reksadana Konvensional REKSADANA REKSADANA S Analisis Perbandingan Kinerja S S Kinerja Pasar (JII) Kinerja Pasar LQ45 Kinerja Reksadana Syariah Kinerja Reksadana Konvensional S Model Analisis Perbandingan Kinerja Sharpe Index Treynor Index Jensen Index 43 44 BAB IIII METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah menganalisis perbandingan kinerja portofolio saham menggunakan metode annual return dan metode Risk Adjusted Return (RAR) dengan menggunakan data yang diperoleh dari JII, Indeks LQ45, dan bapepam. Penelitian ini menggunakan alat bantu software SPSS dan Microsoft Excel. Penelitian dilakukan pada Reksadana Syariah dan Reksadana Konvensional yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dari nilai-nilai harga reksadana, JII, LQ45, dan IHSG.1 B. Pemilihan Populasi, Sampel, dan Periode Penelitian Sampel dipilih berdasarkan purposive sampling untuk penentuan sampel dari populasi yang memenuhi kriteria tertentu, sesuai yang dikehendaki peneliti.2 Sampel yang digunakan adalah reksadana yang berumur 5 tahun, terdaftar di OJK, dan dinilai terkonsisten pertumbuhannya menurut Bareksa. Populasi dalam penelitian ini merupakan reksadana syariah maupun konvensional yang berumur lima tahun, terdaftar di ojk, dan dinyatakan reksadana yang paling konsisten menurut Bareksa.3 Sampel dalam penelitian ini adalah empat reksadana konvensional yaitu pratama equity, grow 2 prosper, pratama saham, dan panin dana prima, sementara reksadana syariah diwakili oleh cipta syariah equity, schroder syariah, 1 Uma Sekaran. Research Methods for Business. (USA : Willey .2000) h. 127. Uma Sekaran. Research Methods for Business. (USA : Willey .2000) h. 278. 3 www.bareksa.com 2 mandiri investa dana syariah dan pnm amanah syariah. Periode penelitian yang digunakan yaitu dari bulan Januari 2012 sampai Desember 2016. C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder, berasal dari data yang dipublikasikan dalam statistik atau jurnal lainnya dan informasi yang tersedia dari berbagai sumber yang telah dipublikasikan ataupun tidak dipublikasikan baik di dalam atau di luar organisasi, yang semuanya mungkin sangat berguna bagi peneliti.4 Data diperoleh dari Indonesia Stock Exchange, website mengenai pasar modal, website mengenai reksadana, BAPEPAM-LK, Bank Indonesia, serta PT Bareksa. Berikut data yang dibutuhkan dalam penelitian ini: 1. Data reksadana syariah dan reksadana konvensional. 2. Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/Unit) untuk setiap reksadana dalam periode bulanan. 3. Data indeks LQ45 dalam periode bulanan 4. Data indeks JII dalam periode bulanan. 5. Data indeks IHSG dalam periode bulanan. 6. Data bulanan tingkat suku bunga SBI dan SWBI. 4 Uma Sekaran. Research Methods for Business. (USA : Willey .2000) h. 425. 43 D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Tingkat Return Reksadana Syariah dan Konvensional Tingkat pengembalian (return) reksadana syariah dan konvensional yang diteliti dengan rentang waktu penelitian sejak bulan Januari 2013 sampai Desember 2016. Hasil perhitungan tingkat actual return didasarkan atas perhitungan tingkat return bulanan sepanjang tahun 2013 - 2016 serta tingkat expected return didasarkan atas perhitungan tingkat return rata-rata bulanan untuk ketiga tahun tersebut. Return bulanan indeks syariah (indeks JII), indeks konvensional (indeks LQ45), indeks pasar (IHSG), serta return risk free rate(suku bunga SBI dan SWBI) menggunakan formulasi yang sama. Secara matematis actual return dapat diformulasikan sebagai berikut:5 𝑅𝑡 = 𝑁𝐴𝐵𝑡 − 𝑁𝐴𝐵𝑡−1 𝑁𝐴𝐵𝑡−1 𝑅𝑡𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 = ∑ 𝑅𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 dimana: Rt = actual return dari reksadana i NABt = nilai aktiva bersih reksadana pada hari ke t 5 Jogiyanto Hartono. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. (Yogyakarta: BPFE. 2010). h. 151 44 NABt-1 = nilai aktiva bersih reksadana pada hari ke t-1 Expected return dapat diformulasikan sebagai berikut6: E(Ri) = ∑𝑅𝑡(𝑖) 𝑛 Dimana : E(Ri) = Expected return reksadana i Rt = Return reksadana i n = jumlah return saham i 2. Kinerja Reksadana Syariah dan Konvensional Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja reksadana syariah dan konvensional menggunakan metode composite (risk adjusted) measures dari kinerja portofolio, yang mempertimbangkan aspek return dan risiko dalam proses pengevaluasian. Metode yang digunakan yaitu Sharpe Index, Treynor Index, Jensen Index. a. Sharpe Index (Si) Sharpe index merupakan ukuran kinerja portofolio yang dikembangkan oleh William Sharpe (1966). Pengukuran dengan 6 Jogiyanto Hartono. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. (Yogyakarta: BPFE. 2010). h. 207 45 metode Sharpe didasarkan atas risiko premium yaitu perbedaan (selisih) antara laba rata-rata investasi sekuritas dengan sekuritas bebas risiko (suku bunga SBI dan SWBI). Sharpe index adalah rasio risk premium terhadap simpangan baku.7 Risk premium adalah excess return sebuah portofolio dari return pasar. Standar deviasinya merupakan total dari risiko portofolio tersebut. Sharpe index mengukur return per unit dari total risiko).8 Dalam model ini yang dipertimbangkan relevan sebagai basic risk-adjusted adalah total risiko (risiko sistematik dan risiko tidak sistematik). Sharpe index dirumuskan sebagai berikut9: 𝑆𝑝 = (𝑅𝑝 − 𝑅𝑓) 𝜎𝑝 dimana: Sp = Indeks Sharpe portofolio Rp = Rata – rata return reksadana P selama periode pengamatan Rf = Rata – rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan 𝜎p = Standar deviasi return portofolio p selama periode pengamatan 7 Iggi Achsien. Investasi Syariah di Pasar Modal(Jakarta:Gramedia.2003) h.99 Farida Rachmayanti T. ”Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah Pada Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnil Islami, Vol 2. 2006 9 Iggi Achsien. Investasi Syariah di Pasar Modal(Jakarta:Gramedia.2003) h.101 8 46 b. Treynor Index Treynor index merupakan ukuran kinerja portofolio yang dikembangkan oleh Jack Treynor (1965). Pengukuran Treynor pada dasarnya tidak berbeda dengan pengukuran Sharpe, hanya saja yang bertindak sebagai pembaginya adalah beta ( 𝛽 ) yang merupakan risiko sistematik atau risiko pasar. Risiko tidak sistematik diasumsikan dapat diminimumkan melalui diversifikasi portofolio. Dalam model ini yang dipertimbangkan relevan sebagai basic risk-adjusted adalah risiko sistematis. Treynor index dirumuskan sebagai berikut:10 𝑇𝑝 = (𝑅𝑝 − 𝑅𝑓) 𝛽𝑝 Dimana: Tp = Indeks Treynor reksadana i Rp = rata – rata return portofolio P selama periode pengamatan Rf = rata – rata tingkat bunga investasi bebas risiko selama periode pengamatan 𝛽𝑝 10 = beta portofolio P Iggi Achsien. Investasi Syariah di Pasar Modal(Jakarta:Gramedia.2003) h.102 47 c. Jensen Index Model ini dibuat oleh Michael C. Jensen yang didasarkan pada Capital Asset Pricing Model (CAPM). Dalam model ini yang dipertimbangkan relevan sebagai basic risk-adjusted adalah risiko sistematis, dengan memodifikasi untuk merefleksikan superioritas atau inferioritas manajer portofolio dalam melakukan peramalan harga sekuritas. Superioritas atau inferioritas dapat terjadi karena dua faktor, yaitu (1) kemampuan manajer portofolio untuk memilih undervalued sekuritas secara konsisten dan (2) kemampuan manajer portofolio untuk memprediksikan pergerakan pasar dan menentukan sikap kemudian. Jensen’s Alpha dirumuskan menggunakan regresi linier sederhana sebagai berikut:11 Jp = Rp – [Rf + (Rm – Rf) 𝛽𝑝] Dimana: Jp = Indeks Jensen Rp= rata-rata return P selama periode pengamatan Rm= rata-rata tingkat pengembalian pasar 11 M.C Jensen. “The Performance of Mutual Funds in the Period 1945-1964”. Journal of Finance. 23(2): 389-416. 48 Rf= rata-rata bunga investasi bebas risiko selama periode pengamatan 𝛽p= beta portofolio P E. Metode Analisis Data diuji dengan menggunakan uji statistik komparatif kinerja yang menggunakan t-test dengan tingkat signifikansi 𝛼= 5%. Alat bantu uji statistik yang digunakan adalah program SPSS 22 for Windows dan Microsoft Excel 2010. Hipotesis yang diajukan untuk uji paired sample t-test: Ho : Tidak ada perbedaan rata – rata kinerja reksadana saham syariah dengan reksadana saham konvensional. H1: terdapat perbedaan rata – rata kinerja reksadana saham syariah dengan reksadana saham konvensional. Kriteria Pengambilan Keputusan: Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima. Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak. 49 Selanjutnya, data akan diuji dengan menggunakan pengukuran Annual return, dan juga Sharpe Index, Treynor Index dan Jensen Index untuk mengetahui kinerja reksadana mana yang lebih baik. Apabila nilai Sharpe Index, Treynor Index dan Jensen Index suatu reksadana lebih tinggi daripada nilai reksadana lainnya maka semakin baik kinerjanya. 50 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Pengajuan Normalitas Data dan Uji T Pengujian normalitas data sampel dalam penelitian ini menggunakan onesample Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikansi 5%. Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian ini adalah parametric t statistic (independent sample t-test dan paired sample t-test) karena sampelnya terdistribusi normal, semua sampel mempunyai probabilitas atau tingkat signifikansinya lebih dari 5% (lihat Tabel 1 dan Tabel 2). Tabel 1 Kolmogorov-Smirnov Test Return Reksadana Syariah 2012 2013 2014 2015 2016____________ K-S Sig 0,05 K-S Sig 0,05 K-S Sig 0,05 K-S Sig 0,05 ,198 ,178 ,200 ,205 ,177 ,115 ,225 ,094 K-S ,186 Sig 0,05 ,200 ______ sumber: data sekunder yang diolah 51 Tabel 2 Kolmogorov-Smirnov Test Return Reksadana Konvensional 2012 K-S 2013 Sig 0,05 ,205 K-S ,170 ,196 2014 Sig 0,05 ,200 2015 K-S Sig 0,05 ,139 ,200 2016___________ K-S Sig 0,05 K-S Sig 0,05 ,180 ,200 ,207 ,166 sumber: data sekunder yang diolah Langkah selanjutnya adalah melakukan uji T. Tujuan dari uji statistik ini adalah untuk mengetahui apakah kinerja dari reksa dana saham syariah bisa diperbandingkan dengan kinerja reksa dana saham konvensional dengan melihat apakah ada perbedaan varian dengan melakukan uji T atau uji beda rata – rata terhadap dua kelompok data. Dalam uji statistik ini significance level yang digunakan adalah sebesar 0.05 atau dengan confidence level sebesar 95% dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut : (a) H0 : “Tidak ada perbedaan rata - rata kinerja reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional” (b) H 1 : “Terdapat perbedaan antara rata- rata antara kinerja reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional”. 52 Tabel 3 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Mean F shar Equal var pe assumed 1.054 Sig. .313 t df Confidence Sig. (2- Differen Std. Error tailed) ce Difference Lower Upper 1.497 30 .145 .38813 .05921 -.14126 .91751 1.497 28.131 .145 .38813 .05921 -.14274 .91899 1.041 30 .306 .03262 .03133 -.03136 .09660 1.041 16.371 .313 .03262 .03133 -.03367 .09891 1.147 30 .260 .01295 .01128 -.01010 .03599 1.147 20.216 .265 .01295 .01128 -.01057 .03647 .604 30 .550 .00248 .00411 -.00591 .01087 .604 27.323 .551 .00248 .00411 -.00594 .01090 Equal var not assumed Tre Equal var yno assumed r Equal var 1.782 .192 not assumed Jens Equal var en assumed 3.527 .070 Equal var not assumed Ret Equal var urn assumed Equal var not assumed 1.220 .278 Sumber : data yang diolah Dari hasil uji T pada tabel 3 diatas, nilai Sig yang dihasilkan adalah untuk Sharpe 0.313, Treynor 0.192, Jensen 0.070, dan Return 0.278. Karena semua Sig. Yang dihasilkan dari uji T lebih besar dari Significance level (0.05) maka H0 diterima, sehingga secara statistik tidak ada perbedaan rata – rata antara kinerja reksa dana saham syariah dan reksa dana saham konvensional. Berdasarkan uji statistik ini, dapat disimpulkan bahwa kinerja kedua reksa dana tersebut memang bisa diperbandingkan. 53 B. Perbandingan Hasil Return Tabel 4 Tabel Perbandingan Return NAMA 2012 IHSG 14.10% Panin Dana M Danare Reska 9.80% 5.5% 2.23% Sy Sy E er Sy 0.47% -0.27% Panin 8.57% Schrod 7.71% Grows 7.34% Panin 6.10% Dana P JII IHSG LQ45 Prata E ksa Sy LQ45 42.24% Dana P IHSG JII er Sy Sy 22.56% 22.27% 18.12% 17.11% 6.8% Panin -4.02% -4.18% Dana M Grows 5.73% Sy 2.03% er Sy 5.49% Prata E LQ45 Grows JII er Sy Dana P LQ45 - Cipta 11.82% Sy E 11.83% Grows - Danare 12.11% ksa Sy - Panin 12.74% Dana M Cipta - Reksa Sy E. 14.10% Prata E - Batavia Panin -0.96% 11.80% ksa Sy JII IHSG Dana P 2016 15.31% 15.09% 12.96% Panin -9.79% Danare IHSG NAMA Schrod -0.61% Reksa 25.54% Batavia -2.82% Dana M Schrod 26.30% Schrod -1.63% 2015 Batavia 42.06% Cipta Sy E NAMA Panin Panin 0.63% Schrod 9.01% Cipta Dana P Dana M 2014 Danare 11.10% Cipta Batavia er Sy 20.68% Batavia 11.50% Sy E ksa Sy Panin 12.10% LQ45 Sy Prata E NAMA Reksa Danare 13.41% Prata E Grows 2013 Reksa 13.50% JII ksa Sy NAMA 17.05% Sy 12.33% 11.62% 11.29% 10.85% 9.46% 8.77% 8.68% 2.72% 54 Berdasarkan hasil dari tabel 4 dapat dilihat beberapa temuan sebagai berikut: (a) Panin Dana Maksima dan Batavia Syariah menjadi reksadana yang tidak pernah memperoleh return negatif selama periode 2012 – 2016. Panin Dana Maksima dan Batavia Syariah mampu memperoleh return positif ditahun 2015 saat return pasar dan reksadana lain bernilai negatif. (b) Hampir seluruh return reksadana saham mengalami pertumbuhan pada tahun 2014 dan 2016, dan mengalami penurunan pada tahun 2015. (c) Secara umum, pertumbuhan return reksadana saham konvensional lebih baik dibandingkan dengan reksadana saham syariah, namun disisi lain reksadana saham syariah terlihat lebih stabil dibandingkan reksadana saham konvensional. C. Uji Sharpe, Treynor dan Jensen 1. Uji Sharpe Berikut adalah contoh penghitungan sharpe atas panin dana maksima dan grows pada tahun 2013 : 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑝𝑒 𝑃𝑎𝑛𝑖𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎 2013 = 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑝𝑒 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑠 2013 = ∑(𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) 0,074309 = = 0,9525 𝜎 0,078015 ∑(𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) 0.18323 = = 0,3948 𝜎 0,046408 Tabel 5 Hasil Uji Sharpe NAMA 2012 2013 2014 2015 2016 Reksadana Pratama E. 0.157 -0.052 0.143 -0.132 0.159 Panin Dana M 0.174 -0.095 0.195 -0.146 0.168 Panin Dana P 0.213 -0.086 0.217 -0.175 0.193 Batavia Dana Saham Sy 0.151 -0.099 0.167 -0.181 0.154 55 Grows 0.276 -0.395 0.302 -0.218 0.218 Cipta Sy E. 0.163 -0.113 0.221 -0.162 0.158 IHSG 0,186 -0.114 0.287 -0.161 0.195 Schrorder Syariah 0.297 -0.128 0.325 -0.252 0.267 Danareksa Sy 0.271 -0.130 0.405 -0.235 0.217 LQ45 0.178 -0.176 0.305 -0.159 0.193 JII 0.199 -0.196 0.255 -0.145 0.140 Dari tabel 5 dan grafiknya, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : (a) Semua reksadana saham memiliki nilai sharpe negatif pada tahun 2013 dan 2015, sedangkan pada tahun 2014 dan 2016 nilai sharpe positif. (b) Reksadana Pratama E menjadi reksadana saham dengan nilai sharpe yang terbaik apabila dibandingkan dengan semua reksadana lainnya. (c) Schroder Syariah dan Danareksa Syariah memiliki nilai sharpe yang paling rendah bila dibandingkan dengan reksadana lainnya, dan selalu underperform bila dibandingkan dengan pasar. 2. Uji Treynor Berikut adalah contoh perhitungan indeks treynor: 𝑇𝑟𝑒𝑦𝑛𝑜𝑟 𝑃𝑎𝑛𝑖𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎 2013 = 𝑇𝑟𝑒𝑦𝑛𝑜𝑟 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑠 2013 = ∑(𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) −0,074309 = = −0,05 𝛽 −1.48618 ∑(𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) 0.18323 = = 0,28 𝛽 0,65439 56 Tabel 6 Hasil Uji Treynor NAMA 2012 2013 2014 2015 2016 Grows 0.35 0.28 0.43 -0.46 0.04 Reksadana Pratama E. 0.19 0.10 0.23 -0.17 0.01 Panin Dana Prima 0.15 -0.03 0.12 -0.28 0.05 Batavia Dana Saham 0.13 -0.04 0.11 -0.28 0.08 Panin Dana Maksima 0.17 -0.05 0.14 -0.22 0.05 Schrorder Syariah 0.16 -0.05 0.15 -0.14 0.13 Cipta Syariah E. 0.17 -0.06 0.20 -0.24 0.05 Danareksa Syariah 0.11 -0.14 0.13 -0.25 0.07 IHSG -0.78 -1.14 -2.55 -2.87 -1.95 LQ45 -0.85 -1.76 -3.05 -1.59 -1.93 JII -0.69 -1.96 -2.55 -1.45 -1.40 Syariah Berimbang Dari tabel 6 tentang tabel uji Treynor, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : (a) Hampir seluruh reksadana memiliki hasil uji treynor negatif kecuali reksadana saham Grows dan Pratama E yang secara umum memiliki nilai positip selain pada tahun 2015. (b) Reksadana Pratama E menjadi reksadana konvensional dengan nilai Treynor terbaik secara umum bila dibandingkan dengan reksadana lainnya. (c) Semua reksadana mampu outperform pasar pada periode 2013 - 2016. (d) Schroder Syariah menjadi reksadana saham syariah terbaik pada tahun 2015 – 2016 bila dibandingkan dengan reksadana lainnya. 57 3. Uji Jensen Berikut adalah contoh perhitungan Indeks Jensen : 𝐽𝑒𝑛𝑠𝑒𝑛 𝐴𝑙𝑝ℎ𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑖𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎 2013 = (𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) − 𝛽(𝑅𝑚 − 𝑅𝑓) = (−0,074309) − (−1.48618)(0.01279) = 0.0553 𝐽𝑒𝑛𝑠𝑒𝑛 𝐴𝑙𝑝ℎ𝑎 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑠 2013 = (𝑅𝑖 − 𝑅𝑓) − 𝛽(𝑅𝑚 − 𝑅𝑓) = (0.18323) − (0,65439)(0.28428) = 0.0028 Tabel 7 Hasil Uji Jensen NAMA 12 2013 2014 2015 2016 Reksadana Pratama 0.0559 0.0788 0.0391 0.0088 0.0001 Panin Dana M 0.0345 0.0553 0.0216 0.0024 -0.0005 Panin Dana P 0.0415 0.0503 0.0111 -0.0141 -0.0080 Batavia Dana Saham 0.0298 0.0325 0.0117 -0.0185 -0.0080 Danareksa Sy 0.0135 0.0141 -0.0236 -0.0273 -0.0216 Schrorder Syariah 0.0105 0.0066 -0.0182 -0.0275 -0.0270 Grows 0.0150 0.0028 -0.0950 -0.0519 -0.0183 Cipta Sy E. 0.0107 0.0001 0.0014 -0.0114 -0.0077 E. Sy 58 Dari tabel 7, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : (a) Hampir seluruh reksadana memiliki nilai Jensen positif pada tahun 2013 - 2014, artinya, bahwa secara umum tingkat return reksadana mampu melebihi expected returnya. Namun, keadaan ini berbalik pada tahun 2015 dan 2016 dimana nilai Jensen rata – rata reksadana bernilai negatif. (b) Reksadana Pratama Equity memiliki nilai Jensen terbaik dibandingkan dengan reksadana lainnya, dengan unggul pada tahun 2013 – 2016 selain pada tahun 2014, diikuti oleh Panin Dana Prima. (c) Pada reksadana saham syariah, Batavia Dana Saham Syariah bersaing dengan Cipta Syariah Equity sebagai reksadana saham syariah dengan nilai Jensen terbaik bila dibandingkan dengan reksadana saham syariah lainnya. (d) Danareksa Syariah, Grows, dan Schroder Syariah memiliki kinerja terburuk dengan nilai Jensen yang selalu negatif sejak tahun 2014 hingga tahun 2016. Apabila dilihat secara keseluruhan, maka hampir setiap indeks baik sharpe, treynor, maupun Jensen, menunjukkan hasil yang negatif pada tahun 2015. Setelah diperbandingkan dengan data makro ekonomi, pada tahun 2015 memang terjadi penurunan kualitas makro eokonomi di Indonesia baik nilai mata uang, pdb, dan lain – lainnya. Menurut data BPS, pada tahun 2015 nilai tukar rupiah naik dari 11.800 menjadi 13.389, indeks harga konsumen turun dari 8.4 menjadi 3.4, angka PDB turun dari 5.0 menjadi 4.8.1 Hal ini membuktikan bahwa nilai indeks sharpe, treynor, dan jensen sangat dipengaruhi oleh keadaan makro ekonomi Indonesia. Pada tahun 2015 saat keadaan ekonomi menurun, maka reksadana pun menerima imbasnya. 1 www.bps.go.id 59 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasrkan hasil penelitian dalam jangka waktu tahun 2012 – 2016, hamper semua reksadana memiliki return positif pada tahun 2014 dan 2016, sementara pada tahun 2015, hamper semua reksadana memiliki return yang menurun. Panin dana maksima dan Batavia Syariah menjadi reksadana yang tidak pernah meemperoleh return negative selama peiode 2013 – 2016. Secara umum, reksadana konvensional memiliki return yang lebih tinggi dibandingkan dengan return yang diperoleh oleh reksadana syariah di sepanjang tahun penelitian. Namuin, tingkat return yang diberikan oleh reksadana konvensional cenderung lebih fluktuatif dibandingkan tingkat return yang diberikan oleh reksadana syariah. 2. Pengujian hipotesis dengan t-test pada tahun 2012 - 2016 untuk return reksadana syariah dan return reksadana konvensional, menunjukkan hasil bahwa semua nilai probabilitas > 0.05, maka Ho diterima yane berarti bahwa keda data tersebut memang dapat diperbandingkan. Pengujian berdasarkan kriteria indeks Sharpe, semua reksadana memiliki niklai sharpe negative pada tahun 2015 sedangkan pada tahun 2014 dan 2016 memiliki nilai sharpe yang positif. Reksadana Pratama E menjadi reksadana saham dengan nilai Sharpe yang terbaik bila dibandingkan dengan reksadana lainnya. Schroder syariah dan danareksa syariah memiliki nilaio sharpe yang paling rendah bila dibandingkan dengan reksadana lainnya. Pengujian berdasarkan kriteria indeks Treynor, hampir seluruh reksadana memiliki nilai negative kecuali reksadana Grows dan Pratama E yang secara umum memiliki nilai positif selain pada tahun 2015. Reksadana Pratama E dan Schroder Syariah menjadi reksadana saham syariah yang memiliki nilai treynor terbaik bila dibandingkan dengan reksadana lainnya. Pengujian berdasarkan indeks Jensen menyatakan bahwa hamper semua reksadana memiliki nilai Jensen positif pada tahun 2013 – 2014. Namun, pada tahun 2015 dan 2016 nilai Jensen hamper seluruh reksadana memiliki nilai negative. Reksadana pratama equity memiliki nilai Jensen terbaik diikuti oleh Batavia dana saham syariah dan cipta syariah equity. Sementara itu, danareksa syariah, grows dan Schroder syariah memiliki kinerja terburuk dengan nilai Jensen yang selalu negative sepanjang periode penelitian. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa produk reksadana di Indonesia masih memiliki risiko yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan kemungkinan keuntungan yang akan didapatkan. Reksadana konvensional secara umum dapat dikatakan memiliki tingkat return yang lebih tinggi dibanding dengan reksadana syariah. Namun, tingginya retun juga disertai risiko tinggi yang dimiliki oleh reksadana konvensional. Hal ini terlihat dari nilai indeks yang kecil bahkan negatif. B. Saran 1. Bagi praktisi a. Investor yang hendak berinvestasi di reksadana maka sebaiknya mempertimbangkan dahulu kinerja masa lalu reksadana dan manajer investasinya serta seharusnya memahami dengan baik prospektus reksadana yang telah diterbitkan, supaya risiko berinvestasi di reksadana dapat diminimalkan. Strategi pasif yang digunakan investor dengan mengikuti indeks pasar tidaklah cukup untuk memaksimalkan return yang diharapkan. Investor maupun investor potensial seharusnya dapat mempertimbangkan untuk memilih reksadana yang telah pernah melalui masa gejolak pasar dan terbukti telah berhasil mengatasinya. Berdasarkan hasil uji beda kinerja return dan risiko yang tidak ada perbedaan signifikan 62 untuk data dalam penelitian ini, maka bagi investor muslim dan nonmuslim maupun investor potensial muslim dan nonmuslim tidak perlu khawatir untuk memilih reksadana syariah sebagai pilihan untuk berinvestasi, karena instrumen syariah lebih aman dari praktik-praktik spekulatif, serta lebih menentramkan hati karena telah melewati proses screening untuk membersihkan pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan haram menurut pedoman syariah serta adanya ketentuan zakat. b. Manajer Investasi, hendaknya dapat meningkatkan kemampuannya dalam memilih sekuritas yang menguntungkan dalam portofolionya. Strategi pasif yang digunakan manajer investasi dalam mengelola portofolionya dengan mengikuti indeks pasar tidaklah cukup untuk memaksimalkan return yang diharapkan investor pemilik portofolio tersebut. Manajer investasi juga perlu meningkatkan kemampuannya untuk meredam gejolak pasar supaya return portofolio yang dikelolanya tetap lebih baik daripada return pasarnya. 2. Bagi akademisi a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel untuk lebih memvalidkan data, ataupun menambahkan untuk jenis reksadana yang lainnya. b. Semakin berkembangnya dunia usaha dan Bursa Efek Indonesia (BEI), maka bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah periode penelitian sehingga dapat menjelaskan konsistensi logis manajer investasi dalam mengelola portofolio reksadana. c. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan dan menggunakan data yang benar-benar berbeda dalam melakukan perbandingan kinerja sehingga tidak menghasilkan penelitian yang bias. d. Peneliti yang akan datang dapat menguji karakteristik atau faktorfaktor yang berpengaruh terhadap kinerja reksadana, seperti variabel 63 total aktiva bersih, rasio biaya terhadap total aktiva bersih, biaya transaksi reksadana, biaya transaksi di pasar, perputaran portofolio, umur reksadana, afiliasi reksadana dengan perusahaan sekuritas, serta faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan return reksadana. e. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan pengukuran kinerja reksadana yang lain. 64 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2009. Bailey, Jeffery V dan William F. Sharpe, Gordon J. Alexander. Investasi Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks. 2005. Basalamah, Salaim dan Murdifin Harming. Studi Kelayakan Investasi : Proyek dan Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara. 2010. Brigham, E.F dan Joel F. Houston. “Fundamentals of Finance Management, DasarDasar Manajemen Keuangan”. Salemba Empat, Jakarta, 2009. Bursa Efek Indonesia. Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Jakarta. 2010. Fakruddin, Hendy M. Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2008. Fardiansyah, Tedy. Kiat dan Strategi Menjadi Investor Piawai. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo. 2002. Frank J. Fabozi, Franco Modigliani, Micheal G Ferri. Pasar dan Lembaga Keuangan Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. 1999. Gumanti, Tatang Ari. “Manajemen Investasi Teori dan Aplikasi”. Mitra Wacana Media, Jakarta, 2011. 102 Halim, Abdul. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. 2005. Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”. FEB UIN Jakarta, Jakarta, 2012. HR, M.Nafik. Bursa efek dan Investasi Syariah. Jakarta: Pt. Serambi Ilmu. 2009. Husnan, Suad. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN. 2006. Ida. “Analisis Perbandingan Portofolio Optimal dengan Metode Single Index Model dan Adjusted Risk terhadap Indeks saham syariah Indonesia (ISSI)” Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Jogiyanto, HM. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE, 2008. Majelis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa-Fatwa Dewan Syari’ah Nasional. Jakarta: DSN MUI bekerjasama dengan Bank Indonesia. 2003. Pasaribu, Rowland Bismark, “Model Fama dan French sebagai Pembentukan Portofolio saham di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 9, No.1, hal. 1-12. Februari 2009. Pratomo, Eko P. Mari Merancang Portofolio. Artikel dimuat dalam Konten Edisi mingguan. 2010. Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. Mitra Wacana Media, Jakarta, 2010. 103 Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006. Sulistyorini, Agustin. “Aanalisis Kinerja Portofolio Saham Dengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen (Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003 sampai 2007)”, Tesis Universitas Diponogoro, Semarang. 2009. Sinaga, MM Benni. Kitab Suci Pemain Saham. Jakarta: Duajari Terangkat. 2011. Tandellin, Eduardus. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius. 2010. Tim IDX, “Pengantar Investasi di Pasar Modal Indonesia” Makalah Seminar SPMS di Fakultas Syariah dan Hukum (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2012). http://www.idx.co.id http://www.bareksa.com http://id.yahoo.com http://www.google.com http://www.sahamok.com http://yahoofinance.com 104 LAMPIRAN 1 Tabel return Reksadana Resume Aktivitas ReksadanaTahun 2013-2016 RD Code : 00D78A Reksadana Pratama E. No. 1 2 3 4 5 6 7 Bulan January – 2013 February – 2013 March – 2013 April – 2013 May – 2013 June – 2013 July – 2013 Total NAV 27,050,915,218.96 Jumlah Unit 19,153,947.17 30,215,371,644.28 19,153,947.17 33,532,592,410.86 19,153,947.17 34,960,783,432.63 19,153,947.17 38,242,873,129.29 19,153,947.17 34,517,393,805.41 19,153,947.17 32,277,786,150.88 19,153,947.17 28,895,139,160.06 19,153,947.17 NAB Ri 13.56% 1,412.29 11.70% 1,577.50 10.98% 1,750.69 4.26% 1,825.25 9.39% 1,996.61 -9.74% 1,802.10 -6.49% 1,685.18 8 9 10 11 12 August – 2013 September – 2013 October – 2013 November – 2013 December – 2013 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 32,977,255,419.04 30,167,367,715.69 30,047,775,916.40 30,047,775,916.40 Total 1 31,319,203,069.48 January – 2014 February – 2014 March – 2014 April – 2014 May – 2014 June – 2014 July – 2014 32,513,862,522.95 August – 2014 September – 2014 October – 2014 November – 2014 36,061,570,206.53 34,928,677,712.47 31,955,593,420.02 32,072,630,952.96 33,402,348,671.47 33,511,264,324.59 35,835,415,720.57 34,925,676,845.86 35,766,171,945.57 37,407,912,950.18 1,508.57 10.48% 19,153,947.17 8.39% 1,635.13 19,153,947.17 5.29% 1,721.70 19,153,947.17 -8.52% 1,574.99 19,153,947.17 -0.40% 1,568.75 19,153,947.17 0.00% 1,568.75 19,153,947.17 8.21% 1,697.50 19,153,947.17 7.43% 1,823.58 16,478,485.30 6.34% 1,939.23 16,478,485.30 0.37% 1,946.33 16,992,271.81 1.00% 1,965.74 16,992,271.81 0.33% 1,972.15 16,992,271.81 6.94% 2,108.92 16,992,271.81 0.63% 2,122.23 16,992,271.81 -3.15% 2,055.39 16,992,271.81 2.41% 2,104.85 16,992,271.81 4.59% 2,201.47 12 December – 2014 59,958,952,516.29 1.36% 2,231.34 59,958,952,516.29 Total 26,871,236.51 26,871,236.51 0.00% 2,231.34 1 2 3 4 5 January 2015 February 2015 March 2015 April 2015 May - 2015 38,889,297,943.28 16,992,271.81 2.57% 2,288.65 50,626,015,878.97 21,306,508.49 3.82% 2,376.08 55,609,417,816.02 23,493,727.53 -0.38% 2,366.99 60,440,936,487.08 26,941,376.77 -5.22% 2,243.42 68,727,844,408.01 30,397,167.33 0.78% 2,261.00 6 June - 2015 68,521,260,047.76 32,608,583.10 -7.06% 2,101.33 7 July - 2015 67,645,667,432.49 32,608,583.10 -1.28% 2,074.47 8 9 August 2015 September - 2015 October 2015 November 2015 December 2015 61,110,574,565.18 32,608,583.10 54,529,430,208.82 32,608,583.10 60,968,991,027.38 32,608,583.10 61,107,445,272.49 32,608,583.10 86,568,475,854.03 43,005,289.72 86,568,475,854.03 43,005,289.72 86,377,527,268.76 43,005,289.72 87,127,988,812.92 43,005,289.72 91,925,516,575.89 43,005,289.72 90,827,913,434.20 43,005,289.72 5 January 2016 February 2016 March 2016 April 2016 May - 2016 89,902,941,830.77 43,005,289.72 6 June - 2016 97,491,060,866.24 43,005,289.72 7 July - 2016 103,194,452,378.64 43,005,289.72 8 August 2016 September - 2016 October 2016 November 2016 December 2016 103,834,663,400.63 43,005,289.72 10 11 12 Total 1 2 3 4 9 10 11 12 Total -9.66% 1,874.06 101,620,310,863.89 43,005,289.72 101,931,159,220.08 43,005,289.72 93,476,132,515.16 43,005,289.72 84,574,309,180.79 38,658,138.20 84,574,309,180.79 38,658,138.20 1,672.24 10.77% 11.81% 1,869.72 0.23% 1,873.97 7.42% 2,012.97 0.00% 2,012.97 -0.22% 2,008.53 0.87% 2,025.98 5.51% 2,137.54 -1.19% 2,112.02 -1.02% 2,090.51 8.44% 2,266.96 5.85% 2,399.58 0.62% 2,414.46 -2.13% 2,362.97 0.31% 2,370.20 -8.29% 2,173.60 0.65% 2,187.75 2,187.75 Resume Aktivitas Reksadana Tahun 2013-2016 RD Code : 0086504 Grows 2 No. Bulan IDR Total NAV 1 January - 2013 24,379,105,488. 98 2 February - 2013 25,925,086,031. 62 3 March - 2013 263,350,459,655 .62 4 April - 2013 229,565,354,763 .78 5 May - 2013 162,255,466,812 .26 6 June - 2013 142,899,050,962 .04 7 July - 2013 138,943,040,636 .84 8 August - 2013 136,317,988,449 .87 9 September - 2013 141,044,658,479 .23 10 October - 2013 151,761,299,321 .19 11 November - 2013 133,066,127,073 .78 12 December - 2013 141,432,149,970 .23 141,432,149,970 Total .23 1 January - 2014 130,826,140,219 .08 2 February - 2014 132,806,391,531 .04 3 March - 2014 132,321,405,553 .94 4 April - 2014 116,448,377,731 .20 5 May - 2014 106,123,375,504 .77 6 June - 2014 104,898,517,618 .80 7 July - 2014 104,109,534,520 .99 8 August - 2014 93,105,649,027. 08 9 September - 2014 94,641,785,750. 99 10 October - 2014 94,489,340,151. 67 11 November - 2014 95,049,193,385. 56 12 December - 2014 89,934,027,405. 26 89,934,027,405. Total 26 1 Jan-15 89,934,027,405. Jumlah Unit 11,000,536.2 6 10,799,863.0 0 104,712,342. 11 94,754,716.9 2 66,692,550.1 1 61,435,786.9 2 61,435,786.9 2 61,435,786.9 2 61,435,786.9 2 61,435,786.9 2 52,888,266.9 2 52,888,266.9 2 52,888,266.9 2 50,893,282.1 2 50,893,282.1 2 50,893,282.1 2 46,922,995.7 5 43,230,127.5 0 43,233,197.0 3 42,988,739.1 6 38,779,719.2 3 38,779,719.2 3 37,908,358.5 4 37,908,358.5 4 33,957,963.8 9 33,957,963.8 9 33,957,963.8 NAB 2216.1742 77 2400.5013 8 2514.9896 79 2422.7327 38 2432.8874 3 2325.9904 06 2261.5978 02 2218.8694 13 2295.8061 67 2470.2426 21 2515.9857 72 2674.1687 37 2674.1687 37 2570.5974 3 2609.5073 06 2599.9778 37 2481.6910 32 2454.8476 18 2426.3419 04 2421.7861 83 2400.8850 73 2440.4969 31 2492.5727 15 2507.3413 11 2648.3928 1 2648.3928 1 2648.3928 Ri 6.98% 8.32% 4.77% 3.67% 0.42% 4.39% 2.77% 1.89% 3.47% 7.60% 1.85% 6.29% 0.00% 3.87% 1.51% 0.37% 4.55% 1.08% 1.16% 0.19% 0.86% 1.65% 2.13% 0.59% 5.63% 0.00% 0.00% 2 February - 2015 3 March - 2015 4 April - 2015 5 May - 2015 6 June - 2015 7 July - 2015 8 August - 2015 9 September - 2015 10 October - 2015 11 November - 2015 12 December - 2015 Tota l 1 January - 2016 2 February - 2016 3 March - 2016 4 April - 2016 5 May - 2016 6 June - 2016 7 July - 2016 8 August - 2016 9 September - 2016 10 October - 2016 11 November - 2016 12 December - 2016 Tota l 26 87,044,362,414. 61 87,044,362,414. 61 86,869,175,636. 18 45,114,392,262. 79 2,185,875,924.6 6 5,975,354,906.0 1 5,594,596,739.7 4 5,676,050,736.0 5 6,568,475,000.5 6 7,408,436,277.1 3 7,889,059,120.8 1 7,889,059,120.8 1 9,480,592,741.3 0 17,292,927,544. 41 10,357,725,371. 87 10,673,929,807. 92 15,682,132,215. 88 21,384,865,694. 54 23,127,290,924. 40 19,854,096,508. 17 19,803,251,587. 34 19,888,500,402. 21 18,482,015,937. 14 18,547,166,883. 08 18,547,166,883. 08 9 33,958,268.0 0 33,958,268.0 0 33,958,268.0 0 18,099,017.4 0 884,989.65 2,507,439.75 2,507,857.98 2,669,897.48 2,822,893.61 3,292,062.77 3,378,041.48 3,378,041.48 4,007,638.78 7,095,306.26 4,051,829.42 4,164,049.66 6,134,124.56 8,002,253.71 8,314,357.55 7,102,520.16 7,231,700.39 7,234,248.52 7,164,127.90 7,164,317.80 7,164,317.80 1 2563.2745 2563.2745 2558.1156 15 2492.6431 79 2469.9451 85 2383.0502 43 2230.8267 79 2125.9433 29 2326.8588 58 2250.3933 84 2335.3943 9 2335.3943 9 2365.6305 52 2437.2348 3 2556.3083 48 2563.3531 49 2556.5395 78 2672.3553 73 2781.6088 96 2795.3594 02 2738.3949 17 2749.2144 27 2579.7998 3 2588.8252 59 2588.8252 59 3.21% 0.00% 0.20% 2.56% 0.91% 3.52% 6.39% 4.70% 9.45% 3.29% 3.78% 0.00% 1.29% 3.03% 4.89% 0.28% 0.27% 4.53% 4.09% 0.49% 2.04% 0.40% 6.16% 0.35% 25.73 % Resume Aktivitas Reksadana Tahun 2013-2016 RD Code : 0099424 Pratama Saham No. Bulan IDR Total NAV Jumlah Unit 1 January - 2013 460,453,802,688. 115,352,439.9 00 0 2 February 339,365,894,138. 75,155,881.98 2013 20 3 March - 2013 362,228,605,024. 74,105,416.91 44 4 April - 2013 393,633,023,944. 77,001,256.32 37 5 May - 2013 415,506,444,666. 75,875,799.54 35 6 June - 2013 423,892,503,715. 85,635,607.12 26 7 July - 2013 404,557,172,210. 87,541,060.23 30 8 August - 2013 360,296,622,267. 87,311,307.19 50 9 10 11 12 September 2013 October - 2013 November 2013 December 2013 Total 1 2 January - 2014 3 February 2014 March - 2014 4 April - 2014 5 May - 2014 6 June - 2014 7 July - 2014 8 August - 2014 9 September 2014 October - 2014 10 11 12 Total November 2014 December 2014 392,923,534,934. 92 411,796,574,204. 54 380,655,261,605. 43 371,534,082,427. 97 371,534,082,427. 97 416,958,895,557. 04 523,404,997,521. 51 576,917,024,027. 86 541,375,090,462. 48 531,211,712,821. 96 600,596,349,902. 45 597,129,952,252. 83 642,093,079,651. 16 578,057,493,798. 00 615,832,613,638. 64 635,780,927,654. 13 621,789,351,590. 05 621,789,351,590. 05 89,674,466.81 89,056,601.08 89,921,929.26 88,241,530.87 88,241,530.87 91,103,370.34 105,999,877.5 6 108,550,892.8 8 101,173,393.3 3 98,081,645.79 110,029,547.2 2 102,272,858.7 1 109,223,797.1 8 102,755,357.7 3 106,533,034.8 3 106,036,100.0 8 103,955,116.8 5 103,955,116.8 5 NAB 3991.71272 9 4515.49346 8 4888.01790 9 5112.03378 7 5476.13925 9 4949.95619 2 4621.34193 4126.57459 7 4381.66569 5 4623.98709 6 4233.17498 6 4210.42199 5 4210.42199 5 4576.76696 3 4937.78869 9 5314.71468 1 5350.96306 1 5416.01548 9 5458.50060 3 5838.59647 4 5878.69215 5 5625.57035 5780.67277 1 5995.89127 8 5981.32511 8 5981.32511 8 Ri 14.35 % 13.12 % 8.25% 4.58% 7.12% 9.61% 6.64% 10.71 % 6.18% 5.53% 8.45% 0.54% 8.70% 7.89% 7.63% 0.68% 1.22% 0.78% 6.96% 0.69% 4.31% 2.76% 3.72% 0.24% 1 2 January - 2015 3 February 2015 March - 2015 4 April - 2015 5 May - 2015 6 June - 2015 7 July - 2015 8 August - 2015 9 10 11 12 Tota l 1 2 September 2015 October - 2015 November 2015 December 2015 January - 2016 3 February 2016 March - 2016 4 April - 2016 5 May - 2016 6 June - 2016 7 July - 2016 8 August - 2016 9 September 2016 October - 2016 10 11 12 Tota l November 2016 December 2016 714,444,617,979. 85 769,668,018,369. 17 830,645,037,805. 98 918,003,665,982. 34 947,498,456,814. 29 913,916,226,603. 06 901,800,737,324. 69 763,036,036,287. 25 116,121,193.9 7 120,084,813.7 1 131,245,861.0 3 154,286,812.5 3 157,911,503.1 7 164,080,803.4 8 163,584,544.9 6 154,214,497.1 5 6152.57726 5 6409.37013 3 6328.92368 653,626,607,137. 80 147,996,525.2 4 4416.49968 5 731,551,566,803. 35 735,843,257,371. 82 736,531,458,220. 38 736,531,458,220. 38 740,550,584,770. 95 752,614,210,145. 76 789,229,276,524. 14 775,380,461,068. 02 761,396,708,000. 63 736,911,571,848. 35 722,294,606,892. 74 633,052,195,859. 03 582,513,284,490. 99 579,569,419,729. 11 532,048,230,287. 14 528,575,389,803. 65 528,575,389,803. 65 148,163,934.7 8 148,441,459.5 4 139,666,897.7 3 139,666,897.7 3 139,614,075.3 1 140,367,311.1 8 139,813,275.6 3 139,134,351.5 7 138,196,844.8 2 123,407,615.6 5 114,224,575.8 7 99,034,897.93 4937.44694 3 4957.12760 9 5273.48620 3 5273.48620 3 5304.26880 8 5361.74842 9 5644.88081 92,813,637.15 92,342,047.39 92,819,493.92 91,572,125.03 91,572,125.03 5949.98140 8 6000.18642 5569.91559 8 5512.75022 7 4947.88784 7 5572.89017 6 5509.50862 2 5971.36220 5 6323.46061 6 6392.21334 2 6276.16051 2 6276.33278 8 5732.07424 2 5772.23024 6 5772.23024 6 2.86% 4.17% 1.26% 5.99% 0.84% 7.17% 1.03% 10.25 % 10.74 % 11.80 % 0.40% 6.38% 0.58% 1.08% 5.28% 1.28% 1.14% 8.38% 5.90% 1.09% 1.82% 0.00% 8.67% 0.70% Resume Aktivitas Reksadana Tahun 2013-2016 RD Code : GR002PRIMASH (Panin Dana Prima) N Bulan IDR o. Total NAV Jumlah Unit 1 January 943,930,058,973. 326,714,857 2013 96 .08 2 February 1,090,046,037,20 346,608,961 2013 3.70 .52 3 March - 2013 1,229,573,980,89 373,799,059 3.93 .54 4 April - 2013 1,230,942,658,59 354,557,778 6.64 .41 5 May - 2013 1,448,481,429,43 392,422,030 2.45 .56 6 June - 2013 1,922,350,007,93 564,737,089 0.20 .60 7 July - 2013 1,746,429,401,73 6.56 552,071,230 .87 8 August 2013 1,603,283,420,51 6.37 582,168,740 .56 9 September 2013 October 2013 November 2013 1,768,621,501,65 5.99 1,988,863,996,59 8.76 2,039,972,709,73 4.03 601,687,593 .03 648,657,189 .68 719,427,448 .97 2,044,973,101,40 1.67 2,044,973,101,40 1.67 January 2,152,492,874,66 2014 8.88 February 2,366,968,787,74 2014 5.57 March - 2014 2,067,693,868,33 4.18 April - 2014 1,648,513,858,04 1.06 719,590,022 .50 719,590,022 .50 719,289,146 .40 739,235,447 .47 629,113,895 .30 506,569,379 .24 10 11 12 December 2013 Total 1 2 3 4 5 May - 2014 1,653,760,175,39 4.32 510,400,612 .74 6 June - 2014 1,507,421,116,97 8.47 471,251,531 .83 7 July - 2014 8 August 2014 September 2014 1,455,980,282,83 0.33 1,441,164,708,97 4.88 1,488,821,435,43 1.66 431,087,241 .99 421,484,779 .79 445,305,830 .56 October - 1,631,136,910,08 483,216,796 9 10 NAB Ri 2889.1556 6.42 % 3144.8870 8.85 58 % 3289.3982 4.60 73 % 3471.7688 5.54 73 % 3691.1317 6.32 83 % 3403.9733 59 7.78 % 3163.4131 69 7.07 % 2753.9840 41 12.94 % 2939.4348 6.73 86 % 3066.1249 4.31 55 % 2835.5502 87 7.52 % 2841.8586 0.22 1 % 2841.8586 1 2992.5279 5.30 5 % 3201.9146 7.00 21 % 3286.6765 2.65 2 % 3254.2706 4 0.99 % 3240.1218 46 0.43 % 3198.7612 03 1.28 % 3377.4608 5.59 5 % 3419.2568 1.24 23 % 3343.3683 85 2.22 % 3375.5799 0.96 Rf 5.34 5.3 5.52 5.49 6.1 7.12 7.87 8.61 8.49 7.42 8.69 8.44 8.89 8.39 7.97 7.93 8.06 8.24 8.03 8.22 8.4 8.05 2014 November 2014 12 December 2014 Total 11 1 2 3 7.48 1,704,840,806,57 1.92 1,731,777,789,10 7.63 1,731,777,789,10 7.63 January 1,713,641,509,26 2015 5.90 February 1,739,987,405,00 2015 8.96 March - 2015 1,545,715,717,35 7.15 .88 492,698,936 .96 497,197,360 .86 497,197,360 .86 491,789,771 .09 490,320,456 .06 436,214,169 .35 07 3460.2080 07 3483.0792 06 3483.0792 06 3484.5001 06 3548.6739 3543.4789 28 4 April - 2015 1,430,477,320,30 7.05 437,448,388 .69 3270.0482 1 5 May - 2015 6 June - 2015 1,514,343,914,87 1.55 1,388,830,876,66 3.20 456,847,030 .20 457,539,475 .41 3314.7723 74 3035.4339 93 7 July - 2015 1,339,155,546,47 1.39 458,480,223 .92 2920.8578 18 % 2.51 % 0.66 % 0.04 % 1.84 % 0.15 % 7.72 % 1.37 % 8.43 % 3.77 % 6.42 % 7.04 % 10.39 % 0.25 % 2.74 % 8 August 2015 1,257,275,787,50 4.28 459,962,985 .54 2733.4281 82 9 September 2015 1,170,596,664,91 5.21 460,683,594 .18 2540.9992 45 October 2015 11 November 2015 12 December 2015 Total 1 January 2016 1,295,190,240,37 5.87 1,302,073,506,47 3.97 1,345,636,050,60 5.63 1,345,636,050,60 5.63 1,324,600,616,66 9.22 461,742,244 .49 463,027,327 .04 465,738,870 .93 465,738,870 .93 466,800,221 .56 2 February 1,349,468,569,50 2016 9.22 March - 2016 1,397,373,529,29 5.00 April - 2016 1,420,185,042,65 4.04 May - 2016 1,411,133,591,87 1.26 468,351,521 .56 468,516,615 .68 469,747,341 .92 470,431,624 .01 2805.0070 27 2812.0878 2 2889.2500 38 2889.2500 38 2837.6177 98 1.79 % 2881.3156 1.54 52 % 2982.5485 3.51 % 3023.2955 1.37 38 % 2999.6571 66 0.78 % 3196.0554 6.55 09 % 3314.7814 3.71 55 % 3346.9235 0.97 11 % 10 3 4 5 6 June - 2016 7 July - 2016 8 August 2016 1,493,298,785,84 2.08 1,496,238,587,75 1.99 1,489,793,225,26 5.53 467,231,820 .04 451,383,781 .36 445,123,176 .68 7.7 7.85 7.04 6.9 7.41 7.69 8.17 8.38 8.6 8.79 9.62 8.8 8.61 8.87 8.28 8.24 7.71 7.71 7.87 7.46 6.94 7.14 9 September 2016 October 2016 November 2016 1,507,234,503,33 9.88 1,525,003,380,82 7.17 1,407,242,869,00 0.68 447,654,785 .47 448,565,357 .12 446,536,169 .14 December 2016 Total 1,439,113,458,82 4.93 1,439,113,458,82 4.93 443,413,476 .27 443,413,476 .27 10 11 12 No. 3366.9572 01 3399.7350 81 3151.4644 64 0.60 % 0.97 % 7.30 % 3245.5338 2.98 77 % 3245.5338 77 Resume Aktivitas Reksadana Tahun 2013-2016 RD Code : 0082594 Cipta Syariah E. IDR Bulan Total NAV Jumlah Unit 1 January - 2013 140,041,508,286.24 79,906,660.14 2 February - 2013 140,305,155,530.74 76,490,420.88 3 March - 2013 140,838,891,250.67 72,483,327.01 4 April - 2013 152,342,132,181.05 76,345,007.62 5 May - 2013 152,111,322,392.52 76,084,394.18 6 June - 2013 159,683,483,033.82 84,085,778.98 7 July - 2013 151,052,409,765.04 84,877,706.49 8 August - 2013 160,669,126,379.03 88,762,752.34 158,354,776,572.96 88,780,815.49 167,844,420,350.24 90,658,908.34 170,394,999,045.01 94,631,906.49 166,061,452,892.13 94,338,937.04 166,061,452,892.13 94,338,937.04 9 10 11 12 September 2013 October - 2013 November 2013 December 2013 Total 1 January - 2014 162,484,457,591.31 90,292,209.77 2 February - 2014 165,676,533,019.42 87,778,430.87 3 March - 2014 169,592,169,219.97 87,820,815.98 4 April - 2014 167,558,021,579.14 86,103,628.26 5 May - 2014 165,522,781,435.30 83,285,237.35 6 June - 2014 177,760,764,713.07 88,636,648.94 NAB 7.07 7.26 8.18 7.94 Ri 1,752.56 7.76% 1,834.28 4.66% 1,943.05 5.93% 1,995.44 2.70% 1,999.24 0.19% 1,899.05 -5.01% 1,779.65 -6.29% 1,810.10 1.71% 1,783.66 -1.46% 1,851.38 3.80% 1,800.61 -2.74% 1,760.26 -2.24% 1,760.26 1,799.54 2.23% 1,887.44 4.88% 1,931.12 2.31% 1,946.00 0.77% 1,987.42 2.13% 0.91% 2,005.50 7 July - 2014 161,085,261,402.82 75,254,612.61 8 August - 2014 160,830,873,386.85 75,416,331.90 139,185,238,953.04 65,726,943.93 174,083,907,509.49 82,198,052.54 181,308,252,382.80 82,710,834.32 208,663,493,960.22 94,422,383.95 208,663,493,960.22 94,422,383.95 9 10 11 12 September 2014 October - 2014 November 2014 December 2014 Total 1 January - 2015 206,461,008,202.80 92,635,174.13 2 February - 2015 211,400,982,509.90 93,380,389.56 3 March - 2015 198,578,577,026.40 88,220,307.66 4 April - 2015 224,009,233,953.90 104,917,578.17 5 May - 2015 237,528,252,767.32 105,987,500.43 6 June - 2015 228,407,783,344.29 108,909,589.57 7 July - 2015 228,609,998,219.38 110,680,903.79 8 August - 2015 210,642,578,733.86 111,063,890.90 9 10 11 12 September 2015 October - 2015 November 2015 December 2015 Total 199,522,983,810.65 111,417,433.00 213,229,118,762.67 112,091,334.45 209,355,435,904.82 113,188,464.10 214,642,785,052.49 113,066,310.18 214,642,785,052.49 113,066,310.18 1 January - 2016 213,515,714,436.05 112,277,766.62 2 February - 2016 221,090,681,584.82 111,101,991.67 3 March - 2016 230,202,252,731.36 111,772,833.00 4 April - 2016 232,436,065,578.93 112,170,972.89 5 May - 2016 230,530,958,776.39 112,648,335.26 6 June - 2016 241,139,556,068.21 110,925,534.73 7 July - 2016 201,986,443,754.04 89,590,248.25 8 August - 2016 151,530,016,023.22 66,157,384.92 2,140.54 6.73% 2,132.57 -0.37% 2,117.63 -0.70% 2,117.86 0.01% 2,192.07 3.50% 2,209.89 0.81% 2,209.89 2,228.75 0.85% 2,263.87 1.58% 2,250.94 -0.57% 2,135.10 -5.15% 2,241.10 4.96% 2,097.22 -6.42% 2,065.49 -1.51% 1,896.59 -8.18% 1,790.77 -5.58% 1,902.28 6.23% 1,849.62 -2.77% 1,898.38 2.64% 1,898.38 1,901.67 0.17% 1,989.98 4.64% 2,059.55 3.50% 2,072.16 0.61% 2,046.47 -1.24% 2,173.89 6.23% 2,254.56 3.71% 2,290.45 1.59% 9 10 11 12 September 2016 October - 2016 November 2016 December 2016 Total 154,289,766,554.05 68,339,795.62 156,162,658,396.61 69,428,396.70 194,306,191,494.72 92,933,035.39 203,396,442,026.45 96,276,632.89 203,396,442,026.45 96,276,632.89 2,257.69 -1.43% 2,249.26 -0.37% 2,090.82 -7.04% 2,112.63 1.04% 2,112.63 29.72% LAMPIRAN 2 Tabel Return Bulanan JII, LQ45, dan IHSG Bulan January - 2013 February - 2013 March - 2013 April - 2013 May - 2013 June - 2013 July - 2013 August - 2013 September - 2013 October - 2013 November - 2013 December - 2013 January - 2014 February - 2014 March - 2014 April - 2014 May - 2014 June - 2014 July - 2014 August - 2014 September - 2014 October - 2014 November - 2014 December - 2014 January - 2015 February - 2015 March - 2015 April - 2015 May - 2015 June - 2015 July - 2015 August - 2015 September - 2015 October - 2015 November - 2015 December - 2015 JII Return -0.030973451 0.031141553 0.014082012 -0.023377001 0.008406117 -0.024269118 -0.055153296 -0.050901804 -0.010827703 0.051435305 -0.058209222 0.009036508 0.030353267 0.03979299 0.021615672 0.011336488 0.014143005 -0.002786109 0.054045802 0.001057358 -0.005078639 -0.02498473 0.018763797 0.011741969 0.022632554 0.021820343 0.008447583 -0.087063993 0.050045126 -0.058847967 -0.02286184 -0.06805614 -0.070518821 0.053966085 -0.010749019 0.040617454 LQ45 Return -0.03024 -0.00986 -0.03193 0.010673 0.044117 0.041586 0.101031 -0.01659 -0.05552 0.07082 -0.00879 -0.04128 -0.04497 -0.02854 -0.01896 -0.01163 0.002285 -0.05255 -0.00104 -0.00444 0.005795 -0.02062 -0.01363 -0.01477 -0.03678 -0.01566 0.10639 -0.03837 0.077448 0.032026 0.054864 0.093379 -0.07207 0.005652 -0.04617 -0.00995 IHSG Return 0.036079 0.07681 0.030277 0.018838 0.006865 -0.04927 -0.04327 -0.09008 0.028865 0.045051 -0.05635 0.004168 0.033826 0.045592 0.032046 0.015073 0.011107 -0.00313 0.04309 0.009444 0.00014 -0.00935 0.011856 0.014963 0.011948 0.030417 0.012546 -0.07833 0.02555 -0.05861 -0.02202 -0.06099 -0.06335 0.054753 -0.00196 0.032959 January - 2016 February - 2016 March - 2016 April - 2016 May - 2016 June - 2016 July - 2016 August - 2016 September - 2016 October - 2016 November - 2016 December - 2016 0.01557968 0.04750714 0.016872838 0.000873309 -0.006750758 0.070108654 0.04647579 0.027882908 -0.009613453 0.000297422 -0.077306699 0.016727454 -0.04163 -0.00668 0.009417 0.015244 -0.0473 -0.03598 -0.03473 0.002993 -0.00529 0.081481 -0.03094 0.00238 0.004823 0.033758 0.015596 -0.0014 -0.00862 0.045817 0.039736 0.032609 -0.00395 0.010763 -0.05046 0.028705 LAMPIRAN 3 Tabel Regresi Reksadana Syariah 2013-2016 Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) -.007 .009 RDS13 1.800 .407 Model 1 Standardize d Coefficients Correlations Beta .813 Collinearity Statistics t Sig. -.780 .453 4.423 .001 Zeroorder Partial Part Tolerance VIF .813 .813 .813 1.000 1.000 Dependent Variable: IHSG13 Model 1 (Consta nt) RDS14 Unstandardized Coefficients Std. B Error .002 .004 1.441 .309 Dependent Variable: IHSG14 Coefficientsa Standardiz ed Coefficien ts Beta .827 t Sig. .368 .720 4.660 .001 Correlations Zeroorder Partial Part .827 .827 .827 Collinearity Statistics Toleran ce VIF 1.000 1.000 R Regresi JII 2013-2016 Coefficientsa Model 1 (Consta nt) RDS16 Unstandardized Coefficients Std. B Error Coefficientsa Standardi zed Coefficie nts Beta t Sig. .002 .003 .595 .565 1.409 .179 .928 7.853 .000 Correlations Zeroorder Partial Part .928 .928 .928 Collinearity Statistics Tolera nce VIF 1.000 1.000 Dependent Variable: IHSG16 Coefficientsa Model 1 (Consta nt) RDS15 Unstandardized Coefficients Std. B Error -.007 .004 2.082 .220 Dependent Variable: IHSG15 Standardi zed Coefficie nts Beta .948 t Sig. -1.587 .144 9.451 .000 Correlations Zeroorder Partial Part .948 .948 .948 Collinearity Statistics Tolera nce VIF 1.000 1.000 Unstandardized Coefficients Std. B Error Model 1 (Const ant) JII13 .013 .010 1.098 .280 Standardiz ed Coefficient s Beta t 1.34 9 3.92 3 .779 Sig. Correlations Zeroorder Partial Part Collinearity Statistics Tolera nce VIF .779 1.000 .207 .003 .779 .779 1.000 Dependent Variable: IHSG13 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model Std. Error B 1 (Constant) .006 JII14 Standardize d Coefficients Correlations Collinearity Statistics Beta Zeroorder Partial Part Tolerance VIF .943 .943 1.000 T .002 .794 Sig. 2.650 .024 .088 .943 8.988 .000 .943 1.000 Dependent Variable: IHSG14 Unstandardized Coefficients Model 1 (Consta nt) JII15 B Std. Error -.001 .003 .881 .051 Dependent Variable: IHSG15 Coefficientsa Standardi zed Coefficie nts Beta .984 t Sig. -.362 .725 17.43 7 .000 Collinearity Statistics Correlations Zeroorder .984 Partial .984 Part .984 Tolera nce 1.000 VIF 1.000 Model 1 (Consta nt) JII16 Coefficientsa Standardi zed Coefficie nts Unstandardized Coefficients Std. B Error Beta .004 .002 .695 .061 t .963 Correlations Zeroorder Partial Part Sig. 1.590 .143 11.35 9 .000 .963 .963 Collinearity Statistics Tolera nce VIF .963 1.000 1.000 Dependent Variable: IHSG16 RegresiReksadanaKonvensional 2013-2016 Model 1 (Consta nt) RDK14 Unstandardized Coefficients Std. B Error Coefficientsa Standardiz ed Coefficient s Beta t Sig. .006 .004 1.500 .165 .551 .135 .790 4.077 .002 Correlations Zeroorder Partial Part .790 .790 .790 Collinearity Statistics Toleran ce VIF 1.000 1.000 Dependent Variable: IHSG14 Model Unstandardized Coefficients Std. B Error Coefficientsa Standardize d Coefficient s Beta t Sig. Correlations Zeroorder Partial Part Collinearity Statistics Tolera nce VIF 1 (Consta nt) RDK15 -.003 .006 .745 .107 .910 -.449 .663 6.94 0 .000 .910 .910 .910 1.000 1.000 Dependent Variable: IHSG15 Model 1 (Consta nt) RDK16 Unstandardized Coefficients Std. B Error Coefficientsa Standardiz ed Coefficient s Beta t Sig. .007 .004 1.711 .118 .643 .105 .889 6.135 .000 Correlations Zeroorder Partial Part .889 .889 .889 Collinearity Statistics Toleran ce VIF 1.000 1.000 Dependent Variable: IHSG16 Regresi LQ45 2013-2016 Model 1 (Consta nt) LQ4513 Unstandardized Coefficients Std. B Error .002 .015 -.209 .317 Coefficientsa Standardize d Coefficients Beta -.204 t Sig. .132 .898 .659 .525 Correlations Zeroorder Partial Part -.204 -.204 -.204 Collinearity Statistics Toleran ce VIF 1.000 Dependent Variable: IHSG13 Model Unstandardized Coefficients Coefficientsa Standardize d Coefficient s t Sig. Correlations Collinearity Statistics 1.000 Std. Error B Zeroorder Beta 1 (Consta .016 .008 nt) LQ451 -.064 .314 4 Dependent Variable: IHSG14 .061 -.065 -.204 .842 Std. Error Beta t Sig. -.760 .465 .241 .092 .293 .775 Unstandardized Coefficients Std. B Error .008 .239 Zeroorder Coefficientsa Standardiz ed Coefficient s Beta .079 t -.065 Part -.065 1.000 Sig. 1.535 .156 .249 .808 Partial .092 .092 .079 1.000 Part Toleran ce .092 Correlations Zeroorder Partial Part .079 VIF Collinearity Statistics Correlations .014 Model 1 (Consta .013 nt) LQ451 .060 6 Dependent Variable: IHSG16 -.065 Coefficientsa Standardize d Coefficients Unstandardized Coefficients Model B 1 (Consta -.011 nt) LQ451 .071 5 Dependent Variable: IHSG15 2.10 6 Partial Tolera nce .079 1.000 VIF 1.000 Collinearity Statistics Toleran ce VIF 1.000 1.000 LAMPIRAN 4 TabelResiko NAMA 2013 NAMA 2014 NAMA 2015 NAMA 2016 ReksadanaPratama E. ReksadanaPratam 9.05% a E. ReksadanaPratam 3.57% a E. ReksadanaPratama 6.74% E. 4.33% Panin Dana Maksima Batavia Dana 7.80% SahamSyariah Batavia Dana 3.14% SahamSyariah Batavia Dana 4.23% SahamSyariah 3.47% Panin Dana Prima Panin Dana 7.42% Maksima Panin Dana 3.14% Maksima Panin Dana 6.43% Maksima 3.94% Batavia Dana SahamSyariah 5.64% Return market (IHSG) 4.95% Grows 2.71% Grows 4.22% Grows 3.09% Grows 4.64% CiptaSyariah E. 2.22% CiptaSyariah E. 4.61% CiptaSyariah E. 3.48% DanareksaSyariahBerimban g Return market 4.63% (JII) Return market 2.12% (JII) 5.06% Return market (LQ45) 4.43% Return market 2.02% Return market 5.75% Return market Panin Dana Prima 2.95% Panin Dana Prima 5.50% Panin Dana Prima Return market (JII) 3.42% 3.72% 3.45% (LQ45) (LQ45) (LQ45) CiptaSyariah E. Return market 4.41% (IHSG) Return market 1.79% (IHSG) Return market 4.53% (IHSG) 2.68% SchrorderSyariah 4.03% SchrorderSyariah 1.69% SchrorderSyariah 2.52% SchrorderSyariah 2.03% Return market (JII) 3.51% DanareksaSyariah Brb DanareksaSyariah 1.40% Brb DanareksaSyariahBr 2.97% b 2.55% LAMPIRAN 5 Daftar Beta Tahunan Reksadana dan Market Tahun 2013 2014 2015 2016 Panin Dana Maksima Panin Dana Prima Reksadana Pratama E. Grows Return market (LQ45) Return market (IHSG) Return market (JII) Cipta Syariah E. Schrorder Syariah Batavia Dana Saham Syariah 1.5546366 1.4655085 1.615074087 0.651927573 1.304997 1.363296665 0.83633645 0.562439336 0.842623466 1.281408 1.3453388 1.219323 1.463890987 0.212330775 0.999182 1.133634341 0.84882378 1.078524 0.665964383 1.184506 0.608844 0.48998392 0.789109 0.580323 0.9824511 0.8725079 1.030122984 0.736890512 0.907027 1.228859384 0.74397188 0.899668366 0.507839613 0.858686 0.651228 1.0525644 0.9019404 1.06972143 0.92999518 Danareksa Syariah Berimbang 0.438974441 0.870293 1.111229405 0.67597167 0.865494021