PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KECELAKAAN LALU LINTAS BIS SUMBER KENCONO DI MEDIA TERHADAP CITRA BIS SUMBER KENCONO DI MATA MASYARAKAT DESA NGALE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH BAYU AJI BISMOKO L 100 070 031 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KECELAKAAN BIS SUMBER KENCONO DI MEDIA TERHADAP CITRA BIS SUMBER KENCONO DI MATA MASYARAKAT BAYU AJI BISMOKO Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: [email protected] Abstraksi Sejak berdiri tahun 1981, Sumber Kencono sudah kenyang dengan berbagai keadaan. Hingga membawa Sumber Kencono semakin matang dalam menjalankan usahanya sehingga mampu berkembang pesat. Akan tetapi masih banyak masalah yang dihadapi dalam kasus ini PO Sumber Kencono beberapa tahun terakhir sering mengalami kecelakaan Lalu lintas yang melibatkan PO Sumber Kencono. Pemberitaan negatif media yang mengangkat masalah kecelakaan sumber kencono di televisi dan media massa lainnya yang sangat gencar memberikan pukulan kepada pihak sumber kencono. Pemberitaan yang paling memberikan dampak buruk bagi perusahaan ataupun masyarakat adalah pemberitaan media yang mengangkat masalah kecelakaaan yang melibatkan sumber kencono dan akan membentuk image/citra di masyarakat. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa: ada pengaruh yang signifikan antara terpaan pemberitaan kecelakaan lalulintas bis Sumberkencono di media massa terhadap citra bis Sumberkencono dimata masyrakat. Hal ini dilihat dari hasil penguijian hipotesis dengan analisis regresi linear sederhana diperoleh nilai t hitung > t tabel (9.155>1.980) yang artinya setiap terjadi peningkatan terpaan media, maka akan berpengaruh signifikan terhadap citra dalam hal ini nilai negatif menunjukkan pengaruh negatif. Kata Kunci: Media Massa, Terpaan Media, Citra / Image pesan lisan dan isyarat sudah menjadi bagian PENDAHULUAN tak terpisahkan dari komunikasi manusia. Latar Belakang Masalah Di era perkembangan pesat, globalisasi teknologi salah satu saat tumbuh efeknya ini sangat adalah perkembangan industri media yang sangat signifikan. Dalam teknologi yang era global saat berkembang, ini kian memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi secara cepat dan mengikuti perkembangan. Media massa, seperti halnya Banyak pilihan media yang ada saat ini, diantaranya media radio, surat kabar, media online, media televisi dan lain – lain. Akan tetapi untuk saat ini media yang paling memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat adalah media televisi. Namun, keberadaan media televisi saat ini dinilai telah dijejali oleh informasi atau berita-berita yang menakutkan, seperti kecelakaan, kekerasan, pencurian, pelecehan seksual, dan sebagainya. Bahkan media televisi, kini paling memberikan dampak buruk bagi menjadi perusahaan ataupun Akibatnya, media televisi justru sangat pemberitaan media menakutkan masalah penyebar pesan bagi pesimisme. masyarakat dan pemberitaan – pemberitaan tersebut dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap image dari objek yang diberitakan. Salah satu kasus yang menjadi perhatian masyarakat saat ini adalah kecalakaan transportasi. masyarakat yang kecelakaaan adalah mengangkat yang melibatkan sumber kencono. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan pemberitaan kecelakaan di media terhadap citra bis sumber kencono di mata masyarakat. Contoh kasus kecelakaan transportasi darat yang di alami oleh Po. Sumber Kencono, Sumber kencono merupakan salah satu moda transportasi darat yang ada di pulau jawa. Armada bus ini beroperasi di daerah surabaya menuju ke yogyakarta dan semarang jawa tengah. Perusahaan Oto Bus ini ber markas di Jl Raya Surabaya – Krian, Krian , Sidoarjo Jawa timur. Pemberitaan negatif LANDASAN TEORI Teori Jarum Hipodermik / Peluru Teori peluru (the Bullet theory), dikenal pula sebagai teori jarum suntik (the hypodermic needle theory) dan Melvin De Fleur (1982) menyebutnya sebagai teori mekanistik stimulus – respons yang dipandang sebagai atribut dari kekuatan besar dalam komunikasi massa. media yang mengangkat masalah kecelakaan sumber Meskipun teori jarum suntik / peluru secara luas tidak digunakan lagi oleh para kencono di televisi yang sangat gencar memberikan pukulan kepada pihak sumber kencono. Secara tidak langsung efek yang ditimbulkan oleh pemberitaan di media bisa mempengaruhi sumber konsumen kencono. Turun / peneliti komunikasi massa, tetapi banyak orang percaya bahwa teori tersebut masih tetap ada sampai saat ini. Sebagai contoh, pelanggan nya tingkat John Lily, ahli komunikasi interspecies kepercayaan pelanggan terhadap transportasi (tampaknya bis komunikasi massa) menyatakan ”Kita telah sumber kencono menjadi kerugian tidak termasuk dalam tersendiri bagi perusahaan. Pemberitaan yang terdidik tentang kekuatan fantastis dari media dalam mengubah opini publik” (Lily dan Lily dalam Severin dan Tankard, 1979: 248) maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 2003: 255-256). Teori ini juga disebut sebagai teori (suprapto, 2009:39). Model SR. jarum hipodermik ini menganggap komunikan menerima begitu teori ini memiliki banyak nama lain,seperti teori jarum suntuk hipodermik (Hyperdemic Needle Theory) atau teori peluruajaib (Magic Bullet Theory). Disebut saja pesan-pesan yang memberikan oleh media massa tanpa ada pertimbangan atau pemikiran terlebih dahulu. Ide-ide baru yang demikian karena teori iru meyakini bahwa kegiatan mengirimkan pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikan obat yang bisalangsung kedalam jiwa penerima pesan diterima dari media massa menimbulkan efek langsung, disini media massa memberikan sebagaimana peluru yang ditembakan dan langsung masuk kedalam tubuh. Singkatnya, menurut teori ini, media massa amat perkasa efek yang kuat, langsung, dan terarah. dalam mempengaruhi penerimaan pesan. Teori SR menggambarkan proses Teori S - R Teori S-R merupakan singkatan dari komunikasi secara sederhana yang hanya Stimulus-Response. Menurut teori ini, efek melibatkan dua komponen, yaitu media yang ditimbulkan adalah reaksi khusus massa dan penerima pesan yaitu khalayak. terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang Media massa mengeluarkan stimulus dan dapat mengharapkan dan memperkirakan penerima kesesuaian antara menunjukan respons sehingga dinamakan komunikan. Stimulus pesan atau dan pesan reaksi yang pesan Citra / image komunikan mungkin diterima atau mungkin Image oleh komunikator dengan teori stimulus respons (Morrisan, 2010:17). kepada disampaikan menanggapinya / citra menurut adalah ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika kepercayaan, ide, dan impressi seseorang ada Proses terhadap sesuatu (Kotler: 2002). Sedangkan mengerti. pengertian citra menurut Alma, Buchari perhatian berikutnya dari komunikan. komunikan yang (1992) citra merupakan kesan, impressi, melanjutkan ke proses berikutnya. Setelah perasaan atau persepsi yang ada pada publik komunikan mengolahnya dan menerimanya, mengenai perusahaan, suatu obyek, orang Kemampuan komunikan inilah atau lembaga. Bagi perusahaan citra berarti adalah advertising, public ralation, physical persepsi diri image, word of month, dan pengalaman nyata perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa konsumen dalam menggunakan barang atau yang masyarakat ketahui atau kira tentang jasa. Diantara hal tersebut, yang dianggap perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena paling penting adalah pengalaman nyata itulah perusahaan yang sama belum tentu konsumen dalam menggunakan barang atau memiliki citra yang sama pula dihadapan jasa. Karena itu, setiap perusahaan dapat orang. Citra perusahaan menjadi salah satu memiliki lebih dari satu citra tergantung dari pegangan bagi konsumen dalam mengambil kondisi interaksi yang dilakukan perusahaan keputusan penting. Citra yang baik akan dengan kelompok yang berbeda, seperti : menimbulkan konsumen, karyawan, masyarakat terhadap dampak jati positif bagi pemegang saham, perusahaan, sedangkan citra yang buruk dimana setiap kelompok tersebut mempunyai melahirkan dampak negatif dan melemahkan pengalaman dan hubungan yang berbeda kemampuan perusahaan dalam persaingan. dengan perusahaan. Faktor yang mempengaruhi Citra Menurut Nha Nguyen dan Gaston Model pembentukan Citra Leblanc (2001) dalam Journal of retailing Model pembentukan citra merupakan and customer service, Vol. 8, hal 227-236 suatu menyatakan faktor yang menjelaskan proses pembentukan citra dalam perusahaan adalah bahwa mempengaruhi terdapat dua model struktur yang kognitif yang atau sesuai dengan komunikasi. Proses komponen utama citra perusahaan, yaiut pengertian fungsional dan emosional, dimana komponen pembentukan citra tersebut erat kaitanya fungsional berkaitan dengan atribut yang dengan penyampaian berbagai informasi dapat diukur dengan mudah, sedangkan dalam rangka memberi pengertian-pengertian komponen yang emosional berkaitan dengan dapat dimensi psycological yang didasarkan pada keuntungan pengalaman menimbulkan konsumen saat berinteraksi dengan perusahaan. Sedangkan menurut Normann dalam kandampully (2002: 83) menyatakan bahwa faktor-faktor pembentukan citra perusahaan kepercayaan Dengan sistem mengarahkan memperoleh bersama dan dan demikian manfaat sehingga dapat menumbuhkan dukungan telah dan publiknya. terbentuk perusahaan yang positif bagi publiknya. citra Model pembentukan ini Kemampuan mempersepsikan itulah yang yang dapat melanjutkan proses pembentukan dan citra. Pesepsi atau pandangan individu akan mempengaruhi respon. Stimulus (rangsan) positif apabila informasu yang diberikan oleh yang diberikan pada individu dapat diterima rangsang dapat memenuhi kognisi individu. menunjukkan bagaimana berasal luar dari citra stimulus diorganisasikan atau ditolak. Jika Kognisi yaitu suatu keyakinan diri rangsang ditolak proses dari individu terhadap stimulus. Keyakinan selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini ini akan timbul apabila individu telah menujukkan bahwa rangsang tersebut tidak mengerti rangsang tersebut, sehigga individu efektif dalam mempengaruhi individu karena harus diberikan informasi-informasi yang tidak ada perhatian dari individu tersebut. cukup Sebaliknya, jika rangsang itu diterima oleh perkembangan kognisinya. individu, berarti terdapat komunikasi dan sehingga dapat mempengaruhi Motivasi dan sikap yang ada akan terdapat perhatian dari organisasi, dengan menggerakkan demikian proses selanjutnya dapat berjalan. diinginkan oleh pemberi rangsang. Motif (Soemirat, 2002:115) adalah keadaan dalam kegiatan-kegiatan Empat komponen persepsi-kognisimotivasi-sikap diartikan sebagai citra respon seperti yang tertentu guna mencapai suatu tujuan. Sikap adalah kecenderungan individu terhadap rangsang. Ini disebut bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa sebagai “picture in our head” oleh Walter dalam menghadapi objek, ide, situasi dan Lipman (Soemirat, 2002 :115). nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan Jika stimulus mendapat perhatian, individu akan berusaha untuk mengerti kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu. rangsang tersebut. Persepsi diartikan sebagai Sikap mempunyai daya pendorong hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan atau motivasi. Sikap menentukan apakah yang proses orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, pamaknaan. Dengan kata lain, individu akan menentukan apa yang disukai, diharapkan memberikan rangsang dan diinginkan. Sikap mengandung aspek mengenai evaluatif, diartikan berdasarkan rangsang. dengan makna suatu terhadap pengalamnya artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap ini juga dapat diperteguh atau diubah (Soemirat 2002:116). Proses Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian merupakan unsur pembentukan citra pada yang penting dalam penelitian, sebab di akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat, tempat inilah diperoleh data yang diinginkan tanggapan atau perilaku tertentu. Untuk oleh penulis. Dalam penelitian ini mengambil mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan lokasi di Desa Ngale Kecamatan Paron kota atau lembaga dibenak publiknya dibutuhkan Ngawi Jawa Timur. adanya suatu penelitian. Melalui penelitian, Populasi, Sampel, Sampling perusahaan dapat mengetahui secara pasti sikap publik terhadap 1. Populasi lembaganya, Populasi adalah wilayah mengetahui apa yang disukai dan apa yang generalisasi yang terdiri dari atas tidak disukai oleh publiknya. objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk METODE PENELITIAN Metode penelitian yang ini digunakan dimaksudkan dalam dipelajari dan kemudian untuk kesimpulannya. Penelitian eksplanasi menggambarkan bagaimana peneliti dalam bertujuan menjelaskan tata cara pengumpulan data yang variabel yang satu memiliki hubungan diperlukan, serta bagaimana menganalisis sebab akibat dengan variabel yang data. ini lain (Sugiyono, 2008:80). Dalam menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan penelitian ini yang menjadi populasi metode adalah KK (Kepala Keluarga) warga Metode asosiatif dalam yakni penelitian penelitian yang meneliti sejauh ditarik bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Desa ngale Kecamatan dua variabel atau lebih. Penelitian asosiatif Ngawi. mempunyai tingkatan tertinggi bila mana Paron kota 2. Sampel dibandingkan dengan penelitian diskriptif dan Sampel adalah bagian dari komparatif. Dengan metode ini maka akan jumlah dan karakteristik yang dimiliki dapat dibangun suatu teori yang dapat oleh populasi tersebut. Bila populasi berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, besar, dan peneliti tidak mungkin dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono, mempelajari semua yang ada pada 2012:11). populasi, maka peneliti akan menggunakan sampel dari populasi P11 .690 .195 Valid tersebut. Untuk itu sampel yang P12 .773 .195 Valid diambil harus representatif. 1.a Uji Validitas Terpaan Media Variabel Penelitian Variabel Hasil X yaitu Terpaan Pemberitaan Media Sumber Kencono data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau obyek penelitian (Bungin, 2005:132). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode Kuesioner. HASIL PENELITIAN Uji Validitas Validitas merupakan point penting dalam sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk alat ukur atau instrumen penelitian (dalam hal ini data dari kuesioner ) sudah valid atau tidak. a. Variabel Terpaan Pemberitaan Media Indicator Pada Item-Total kolom Correlation tersebut menunjukan semua butir r-hitung > r-tabel atau nilai Coreected Item-Total r- r- Criteria hitung tabel P7 .684 .195 Valid P8 .607 .195 Valid P9 .697 .195 Valid P10 .661 .195 Valid Correlation > 0.195, sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat validitas. b. Variabel Citra Indicator suatu : bisa dapat digunakan karena memiliki nilai pengumpulan apakah yang pertanyaan variabel terpaan media Teknik Pengumpulan Data menguji adalah Coreected Variabel Y yaitu Citra / Image Bis Teknik diperoleh analisis r- r- Criteria hitung tabel P13 .529 .195 Valid P14 .529 .195 Valid P15 .560 .195 Valid P16 .646 .195 Valid P17 .585 .195 Valid P18 .656 .195 Valid P19 .585 .195 Valid P20 .424 .195 Valid P21 .537 .195 Valid 1.b Uji Validitas Citra Hasil analisis yang diperoleh adalah pada Coreected Item-Total tersebut menunjukkan bisa kolom Correlation semua pertanyaan variabel citra dapat Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa digunakan karena butir pertanyaan nilai alpha untuk semua variabel lebih besar P13 sampai P21 memiliki nilai r- dari 0.6 maka semua pertanyaan reliabel. hitung > r-tabel atau nilai Coreected Uji Normalitas Item-Total Uji normalitas ini dimaksudkan untuk Correlation > 0.195, sehinggan dapat dikatakan memenuhi menguji dalam model syarat validitas. pengganggu Uji Reliabilitas normal. atau regresi, residual variabel berdistribusi Reliabilitas adalah ukuran untuk One -Sample Kolmogorov -Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Terpaan Media tentang Kecelakaan 100 20,6900 3,2057 ,211 ,211 -,099 1,114 ,126 Citra Bis Sumber Kencono 100 30,9800 3,7712 ,252 ,152 -,252 1,212 ,120 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. menunjukkan kestabilan dalam mengukur. Dari hasil diatas kita lihat pada kolom Kestabilan disini berarti kuesioner tersebut Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa konsinten jika digunakan untuk mengukur nilai signifikansi untuk Terpaan Media konsep atau konstruk dari suatu kondisi ke sebesar 0.126 dan Citra 0.120 (lebih besar kondisi yang lain. dari 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Nilai Keterangan Alpha Terpaan 0.7738 dara pada variabel Terpaan Media dan Citra sedah berdistribusi normal. Reliabel Uji Regresi Linear Sederhana Analisis Media digunakan Citra Image / 0.7306 Reliabel regresi untuk linear menganalisis sederhana pengaruh variabel tak bebas (Y) yaitu citra bis sumber kencono dengan variabel bebas yaitu terpaan media. Hasil olah data dengan menggunakan mengkonsumsi berita dari media SPSS 17.00 adalah sebagai berikut : massa yaitu masyarakat desa Ngale Kabupaten Ngawi. Berdasarkan tabel pada kolom 2. Terpaan Media berpengaruh terhadap signifikansi tersebut, didapatkan hasil bahwa Citra Bis Sumber Kencono. Coefficientsa Model 1 Unstandardized Coefficients B Std. Error 47,506 1,826 (Constant) Terpaan Media tentang Kecelakaan -,799 ,087 Standardi zed Coefficien ts Beta -,679 t 26,011 Sig. ,000 -9,155 ,000 a. Dependent Variable: Citra Bis Sumber Kencono dari variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi, digunakan yaitu signifikan. Hal variabel Terpaan yang 3. Hasil regresi diketahui bahwa terpaan media berpengaruh terhadap media (X) pembentukan citra, diperoleh dari dilihat dari nilai konstanta sebesar R² sebesar probabilitas signifikansi (sig) untuk variabel 0.461 artinya 46.1 % variasi citra Terpaan media dipengaruhi oleh terpaan media. dibawah 0.05 ini dapat sebesar 0.000 (sig<0.05). ,berada Hal ini 4. Terpaan menunjukkan bahwa variabel Citra (Y) signifikan dipengaruhi oleh Terpaan Media (X). citra. dengan uraian pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan berdasarkan penelitian. Beberapa kesimpulan tersebut adalah sebagi berikut : 1. Citra Bis Sumber Kencono dinilai negatif oleh terhadap pembentukan Hasil pengujian analisis hipotesis regresi linear tabel ( -9.155 > 1.980 ) pada taraf A. Kesimpulan yang berpengaruh sederhana diperoleh nilai t hitung > t KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan media responden yang signifikan 5%. Artinya setiap terjadi peningkatan terpaan media, maka akan berpengaruh signifikan terhadap citra. Dalam hal ini nilai negatif menunjukkan pengaruh negatif. yang telah memberi izin dalam melakukan B. Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian saya. yang telah diuraikan, maka sebagai penutup penelitian skripsi ini, penulis akan menyampaikan saran 1. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa Terpaan Media adalah salah satu bagian dari pembentukan citra. Oleh karena merekomendasikan itu penulis untuk peneliti selanjutnya agar melakukan pengujian terhadap faktor lain yang dapat mempengaruhi citra. 2. Untuk pihak PO. Sumber Kencono penulis memberikan masukan terhadap sistem menajemen agar lebih diperbaiki, pelayanan, terutama dalam kenyamanan hal dan keselamatan para penumpang. Karena faktor tersebut merupakan hal yang akan membentuk citra terhadap Bis Sumber Kencono. PERSEMBAHAN Terima kasih saya berikan kepada Bapak Drs. Joko Sutarso, SE, M.Si dan Ibu Dian Purworini, S.Sos, MM selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan dalam menulis skripsi ini hingga semua nya terselesaikan. Dan kepada Kepala Desa Ngale Bapak Teguh Wibowo DAFTAR PUSTAKA Abdulkarim, Aim. 2008. Kewarganegaraan.Bandung: Grafindo Media Pratama Bungin, Burhan, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Prenada Media, Jakarta. _________. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif.Jakarta: Prenada Media _________. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif:Komunikasi, Ekonomi, dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu Sosial lainnya.Jakarta: Kencana Darwanto, 2007. Televisi sebagai media pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Effendi, Onong. 1993. Ilmu, teori & filsafat komunikasi.Bandung: Citra Aditya Bakti Eriyanto. 2002. Analisis Framing:Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara _______. 2007.Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Yogyakarta : LkiS Kriyantono. 2010. Teknik praktis Riset komunikasi.Jakarta: Kencana Masduki. 2001. Jurnalistik radio.Yogyakarta: LkiS Mufid, Muhamad. 2005. Komunikasi dan regulasi penyiaran.Jakarta: Prenada Media Grup Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Shim, Terence A. 2003. Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu. Jakarta: Erlangga Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. ________. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. ________. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta ________.Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Surbakti, EB. 2008. Awas Tayangan Televisi. jakarta: Elex Media Komputindo Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi.Yogjakarta : MedPress Sutisno. 1993. Ped. Pen Skenario TV Video. jakarta: Gramedia Teguh, W. 2004. Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik dengan SPSS.Yogyakarta : Gava Media