PENGEMBANGAN APLIKASI TELEMEDIKA UNTUK PASIEN

advertisement
PENGEMBANGAN APLIKASI TELEMEDIKA UNTUK PASIEN DIABETES
BERBASIS SMARTPHONE ANDROID
Disusun oleh:
Denny Prasetya / 1301037165
Fandy Effendi / 1301037272
Tonny Hutama Putra / 1301038464
Abstrak
Tujuan penelitian ini ialah mengembangkan aplikasi telemedika bernama Curo Diabetes yang
berguna sebagai sarana penyimpanan dan media komunikasi antara pasien penderita diabetes,
guardian dan dokter. Dimana akan di implementasikan pada smartphone berbasis android.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode analisis dan
perancangan. Metode analisis mencakup studi literatur dengan mempelajari buku-buku yang
berhubungan dengan topik skripsi ini dan kuesioner, dengan memberikan sejumlah
pertanyaan kepada responden untuk mengetahui minat dan pandangan responden terhadap
aplikasi ini. Metode perancangan mencakup perancangan layar, perancangan Use case,
perancangan Class Diagram, dan perancangan database. Hasil yang dicapai berupa aplikasi
yang dapat digunakan sebagai sarana penyimpanan dan media komunikasi jarak jauh dimana
pasien dan dokter berada pada lokasi yang cukup jauh, notifikasi otomatis yang bekerja
secara otomatis mengirimkan SMS kepada dokter jika kadar gula darah pasien sudah
melebihi batas yang ditentukan dan fitur panggilan darurat, serta bantuan untuk mencari
lokasi rumah sakit terdekat dari posisi pengguna menggunakan google maps. Di simpulkan
bahwa aplikasi ini mampu menyimpan rekam medis, menjadi media informasi yang
menjembatani antara pasien, guardian, dan dokter dan mampu memberikan notifikasi
otomatis. Pengguna aplikasi ini dapat menggunakan aplikasi di mana pun dan kapan pun,
karena dibangun berbasiskan teknologi smartphone android.
Kata Kunci
aplikasi telemedika, android, diabetes
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada era yang sudah semakin
maju ini, perkembangan teknologi
berjalan sangat pesat. Teknologi yang
sedang dikembangkan pada saat ini
salah satunya pada bidang kesehatan,
kesehatan merupakan hal yang sangat
berharga
untuk
itulah
perlu
dikembangkan suatu teknologi yang
mampu menjembatani antara Dokter
dengan Pasien tanpa harus bertemu
secara langsung. Teknologi ini adalah
Telemedika (telemedicine).
Data para pasien atau penderita
sakit di simpan secara electronically
serta referensi informasi buku-buku
kesehatan. Revolusi di bidang
kesehatan
telah
memberikan
keuntungan begitu banyak sekali,
dimana tahap selanjutnya informasiinformasi akan di simpan melalui
smartphones yang merupakan alat
instrumen di dalam evolusi ini
(MBBS, 2012). Mobile phone
menyediakan sarana pembuktian
secara langsung di bandingkan sumber
media. Pengguna dapat men-tranmisi
data kapan pun dan dimana pun
mereka berada melalui akses internet
(Gordon, 2007).
Telemedika
adalah
praktik
kesehatan
dengan
memakai
komunikasi audio visual dan data.
termasuk
perawatan, diagnosis,
konsultasi dan pengobatan serta
pertukaran data medis dan diskusi
ilmiah jarak jauh. Telemedika
memiliki cakupan yang luas, meliputi
penyediaan pelayanan kesehatan
(termasuk klinis, pendidikan dan
pelayanan administrasi) jarak jauh,
melalui transfer informasi (audio,
video, grafik), dengan menggunakan
perangkat–perangkat telekomunikasi
(audio-video interaktif dua arah,
komputer,
dan telemetri)
dengan
melibatkan dokter, pasien dan pihakpihak lain. (Idris, 1992)
2
Pada saat ini banyak sekali
mereka yang tidak menyadari bahwa
mereka telah terjangkit oleh penyakit
diabetes. Kita mengetahui apakah kita
telah terjangkit atau belum mungkin
setelah kita telah merasakan efek-efek
dari penyakit tersebut. Sebagai
pencegahan agar tidak terjangkit
penyakit diabetes tersebut mungkin
kita dapat mencegahnya secara dini.
Diabetes
Mellitus
(DM)
merupakan salah satu penyakit
degeneratif, dimana terjadi gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein
serta
ditandai
dengan
tingginya kadar gula dalam darah
(hiperglikemia) dan dalam urin
(glukosuria). suatu penyakit yang
disebabkan oleh karena peningkatan
kadar gula dalam darah (hiperglikemi)
akibat kekurangan hormon insulin
baik absolut maupun relatif. Absolut
berarti tidak ada insulin sama sekali
sedangkan relatif berarti jumlahnya
cukup/memang sedikit tinggi atau
daya kerjanya kurang (Medicastore,
2009)
DM dibagi menjadi beberapa
tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan
gejala sebelum usia pasien 30 tahun,
walaupun gejala dapat muncul kapan
saja. Pasien DM tipe I memerlukan
insulin dari luar tubuhnya untuk
kelangsungan hidupnya. DM tipe
II biasanya dialami saat pasien berusia
30 tahun atau lebih, dan pasien tidak
tergantung dengan insulin dari luar
tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan
tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM
gestasional, yakni DM yang terjadi
pada ibu hamil, yang disebabkan oleh
gangguan toleransi glukosa pada
pasien tersebut. (Regina, 2012)
Pada tahun 2000 World Health
Organization (WHO). Mengadakan
riset
untuk mengetahui angka
perkembangan penderita diabetes
seluruh dunia. Dimana Indonesia
merupakan negara peringkat ke-4
dengan penderita diabetes terbanyak
di dunia.
Secara
epidemiology,
diperkirakan bahwa pada tahun 2030
prevalensi Diabetes Melitus (DM) di
Indonesia mencapai 21,3 juta orang
(Diabetes
Care,
2004),
Dan
berdasarkan hasil riset di perkirakan
jumlah penderita Diabetes di dunia
akan mencapai 300 juta orang
(Chaudhary, F. D., Chaudhary, S. D.,
Masood, K., & Qadri, S. K. 2010).
Hasil
Riset
kesehatan
Dasar
(Riskesdas) tahun 2007, diperoleh
bahwa proporsi penyebab kematian
akibat DM pada kelompok usia 45-54
tahun di daerah perkotaan menduduki
ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah
pedesaan, DM menduduki ranking ke6 yaitu 5,8% (Depkes, 2010)
Penyakit diabetes tidak datang
secara tiba-tiba, namun dalam keadaan
darurat Penanganan cepat sangat
dibutuhkan. Penanganan tersebut bisa
berupa cek gula darah atau pun
meminum
minuman
yang
mengandung gula, yang bertujuan
untuk menambahkan jumlah kalori
dalam tubuh penderita.Gejala-gejala
diabetes antara lain:
1. Dehidrasi
2. Rasa haus terus-menerus
3. Peningkatan
frekuensi
kencing
4. Kelelahan
5. Penurunan berat badan
6. Gangguan penglihatan
7. Penyembuhan luka yang
lama
Dari gejala-gejala diatas penderita
diabetes harus dapat mengukur berat
badan, mengatur pola makan, dan
berolahraga serta mengkonsumsi obat
secara rutin dan tepat waktu. Tidak
semua kegiatan tersebut haruslah
dilakukan dengan pergi ke dokter
secara
rutin,
melainkan
dapat
dilakukan secara mandiri di rumah
sendiri. Inilah peran Telemedika
3
dalam menyelesaikan permasalahan
ini (Nur, 2007).
Dari latar belakang yang telah
disampaikan, bisa ditarik kesimpulan
bahwa kebutuhan akan adanya
aplikasi telemedika di Indonesia
khususnya penyakit diabetes relatif
tinggi. Keterlambatan komunikasi
dapat memberikan resiko yang cukup
tinggi terutama bila penderita sudah
menderita penyakit kronis. Untuk
itulah diperlukan sebuah aplikasi
telemedika, sebagai media komunikasi
jarak jauh antar pasien dan dokter.
Perumusan Masalah
1. Tidak adanya aplikasi yang dapat
membantu
pasien
dengan
panggilan darurat kepada dokter
pada saat keadaan darurat.
2. Aplikasi yang ada belum dapat
memfasilitasi
pasien
untuk
memberikan
notifikasi
dalam
keadaan bahaya kepada guardian
dan
dokter
menyebabkan
keterlambatan pertolongan awal
kepada pasien.
3. Belum tersedianya aplikasi yang
memberikan bantuan informasi
berbasis lokasi pasien pada saat
keadaan darurat.
4. Guardian dan dokter memiliki
peranan
penting
dalam
perkembangan kondisi kesehatan
pasien diabetes.
Ruang Lingkup
1. Mengembangkan
aplikasi
telemedika
yang
digunakan
menyimpan dan mengolah medical
record pasien diabetes.
2. Mengembangkan
aplikasi
telemedika
yang
mampu
memberikan notifikasi kepada
pasien diabetes pada saat-saat
tertentu.
3. Merancang aplikasi yang dapat
membantu pasien diabetes pada
saat keadaan darurat, misalnya
memberikan bantuan panggilan
serta SMS broadcast kepada
guardian dan dokter yang telah
dihubungkan.
4. Mengembangkan
aplikasi
telemedika
yang
mampu
memberikan
informasi
lokasi
rumah sakit terdekat dari posisi
pasien
dengan
menggunakan
bantuan google maps.
Tujuan
1. Mengembangkan
aplikasi
telemedika berbasis sistem operasi
android
menggunakan
Java
Eclipse. Aplikasi ini memudahkan
pasien dalam menyimpan medical
record yang di input dari pasien
dan dapat di lihat oleh guardian
dan dokter melalui email.
2. Mengembangkan aplikasi yang
memudahkan guardian dan dokter
untuk memantau perkembangan
kesehatan pasien melalui medical
record, sehingga memungkinkan
untuk memberikan pertolongan
yang optimal.
3. Mengembangkan aplikasi yang
mampu memberikan notifikasi, dan
bantuan kepada pasien berupa
panggilan dan pesan singkat, serta
pencarian rumah sakit terdekat
berdasarkan lokasi pasien.
Manfaat
1. Memberikan kemudahan bagi
pasien diabetes dan guardian
dalam
penyimpanan
serta
pengolahan medical record yang
memiliki smartphone berbasis
sistem operasi android.
2. Memberikan layanan bagi pasien
diabetes dan guardian dalam
keadaan darurat seperti bantuan
panggilan dan SMS pada saat
darurat, juga bantuan berbasis
lokasi yang dapat memudahkan
dalam pencarian rumah sakit
terdekat.
3. Memberikan kemudahan bagi
Dokter
dalam
pemantauan
4
kesehatan pasien dan memberikan
rekomendasi kesehatan.
4. Menambah
fungsionalitas
smartphone berbasis sistem operasi
android dengan adanya aplikasi
“Curo Diabetes”.
5. Menjadikan smartphone berbasis
sistem operasi android sebagai alat
bantu untuk mengelolah medical
record
berhubungan
dengan
diabetes.
Tinjauan Sebelumnya
Glucose Buddy adalah sebuah
aplikasi penyimpanan data serba guna
untuk pengguna diabetes. Pengguna
dapat menyimpan data seperti kadar
gula darah, aktifitas, tekanan darah
dan berat badan. Mengingat hasil tes
gula darah selalu menjadi sebuah
masalah, oleh karena itu Glucose
Buddy juga menyiapkan sebuah
pengingat yang dapat berasosiasi
dengan kejadian tertentu (Manny
2012).
OnTrack adalah sebuah aplikasi
untuk membantu penderita diabetes
untuk mengolah data kesehatan
mereka seperti kadar gula darah,
tekanan darah, detak jantung dan berat
badan. Apikasi ini dapat membuat
grafik dan laporan dari data yang telah
disimpan (Gexpert Inc 2011).
DiabetesPlus adalah aplikasi
yang dapat menyimpan data kadar
gula darah, tekanan darah, detak
jantung, dan berat badan. Aplikasi ini
menyediakan fitur catatan sebagai
pengingat, membuat laporan,
mendefinisikan target gula darah,
mengirim data ke email, dan membuat
laporan grafik berdasarkan data yang
telah di input (Daniel 201
LANDASAN TEORI
Mobile Phone
Mobile Phone atau lebih sering
disebut dengan Telepon genggam
adalah perangkat telekomunikasi
elektronik
yang
mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan
telepon konvensional saluran tetap,
namun dapat dibawa ke mana-mana
(portabel, mobile) dan tidak perlu
disambungkan
dengan
jaringan
telepon menggunakan kabel (nirkabel;
wireless). (Setijo, 2012)
Telemedicine
Tidak ada definisi mutlak dari
telemedicine, arti sebenarnya adalah
penanganan kesehatan dari segala
jarak.Sehingga dapat di simpulkan
bahwa telemedika dapat melakukan
segala layanan kesehatan secara real
time, seperti menggunakan video.
Penanganan kesehatan yang dilakukan
haruslah menghasilkan output yang
sama dengan penaganan kesehatan
pada umumnya.
(Wootton, Patil,
Scott, & Ho, 2009)
Diabetes
Diabetes merupakan penyakit
kronik yang melemahkan kandungan
karbohidrat, protein, dan lemak yang
dihasilkan oleh insulin. Tiap sel
dalam tubuh membutuhkan energy
untuk bekerja dan sumber utama
energy tersebut adalah glukosa, segala
makanan
yang
mengandung
karbohidrat menghasilkan glukosa
yang berjalan dalam darah sebagai
sumber energi sel. (Taylor, 2006)
Insulin merupakan hormon yang
dihasilkan oleh pankreas, yang
bekerja sebagai mediator sehingga
glukosa dapat masuk ke dalam darah.
Ketika insulin yang dihasilkan relatif
sedikit, maka glukosa akan diam
dalam darah dan tidak masuk ke sel.
Menyebabkan kondisi yang disebut
hyperglycemia. Tubuh akan berusaha
5
untuk membuang glukosa yang
berlebih dalam darah, namun sel
tidak dapat mengambil glukosa
karena kekurangan hormon insulin.
Ada 2 tipe diabetes yaitu
diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 1 terjadi karena
kurangnya produksi insulin pada
pankreas.Kurangnya insulin dapat
ditimbulkan dari infeksi pada hati
dan kesalahan sistem imun tubuh
mendeteksi
bakteri
pada
hati.Kesalahan pada sistem imun
menyebabkan sel pankreas yang
menghasilkan insulin dibunuh oleh
sistem imun tubuh.Diabetes tipe 1
biasa terjadi pada anak kecil berusia
5-6 tahun dan 10-13 tahun. Gejala
gejala seorang anak terserang
diabetes tipe 1 diantara lain:
1. Sering buang air kecil
2. Mudah haus
3. Turunnya berat badan
4. Mudah lelah
5. Mual
6. Suka makan makanan manis
7. Pusing dan sakit kepala
Diabetes tipe 2 biasanya
menyerang orang pada usia tua, 40
tahun keatas. Namun semakin
banyaknya jumlah obesitas, yang
merupakan
penyebab
utama
seseorang terjangkit diabetes 2,
sekarang orang berusia mudapun
dapat terserang diabetes tipe 2.
Faktor utama yang menyebabkan
seseorang terjangkit diabetes 2
adalah obesitas.Hal ini terjadi karena
tidak stabilnya metabolism glukosa
dalam tubuh yang meliputi produksi
insulin dan respon insulin. Gejalagejala diabetes tipe 2 diantara lain:
1. Sering buang air kecil
2. Mudah haus
3. Tenggorokan kering
4. Impoten
5. Menstruasi yang tidak teratur
6. Sering luka pada kulit, gusi dan
kelamin
7. Keram pada kaki dan tangan
8. Sulitnya penyembuhan pada luka
Karbohidrat yang masuk ke
dalam tubuh akan diubah menjadi
glukosa, glukosa di serap oleh darah
yang nantinya akan mengelilingi hati
dan organ lainnya. Peningkatan kadar
glukosa dalam darah memicu
pankreas untuk memasukan insulin
ke dalam darah. Tentu saja
peningkatan kadar glukosa secara
terus menerus dapat membahayakan,
karena secara tidak langsung sel-sel
dalam otot, lemak dan hati akan
kekurangan kemampuannya untuk
menerima
insulin.
Akibatnya
pankreas
akan
meningkatkan
produksi insulinnya sebagai respon
kurangnya kemampuan sel untuk
menerima insulin. Secara perlahan
sel pankreas yang menghasilkan
insulin akan rusak, dan produksi
6
insulin akan berkurang. Inilah
penyebab terjadinya diabetes tipe 2.
Android
Android adalah sistem operasi
untuk perangkat mobile berbasis
linux yang mencakup sistem operasi,
middleware, dan aplikasi. Android
menyediakan platform terbuka bagi
para pengembang untuk dapat
menciptakan aplikasi mereka sendiri
yang digunakan untuk perangkat
lunak mobile seperti handphone,
smartphone, dan tablet.
Pada mulanya Android Inc
mengembangkan perangkat lunak
untuk ponsel atau smartphone dan
hadir sebagai pendatang baru dalam
industri tersebut. Kemudian Google
membeli Android Inc membuatnya
menjadi
opensource,
sehingga
pengembang dapat menggunakan
kode sumber tanpa dipungut biaya.
METODE PENELITIAN
Metode Analisis
1. Studi Literatur
Metode
analisis
dengan
mempelajari sumber-sumber yang
berasal dari buku, artikel, dan
untuk mendapatkan landasan dasar
penulisan skripsi.
2. Observasi
Melakukan
pengamatan
dan
mempelajari aplikasi yang sejenis
dengan aplikasi yang akan
dikembangkan untuk mendapatkan
data dan informasi yang berguna
untuk pengembangan aplikasi dan
penulisan skripsi.
3. Kuesioner
Metode pengumpulan masukan dan
evaluasi dari responden yang
sesuai yaitu pasien diabetes
mengenai aplikasi yang akan
dikembangkan.
Metode Perancangan
1. Planning
Pada tahap ini dilakukan kegiatan
penyusunan-penyusunan fitur yang
dibutuhkan, dan fitur-fitur baru
yang perlu dikembangkan serta
estimasi dan penjadwalan waktu
untuk membangun dan merancang
aplikasi yang akan dibuat.
2. Modeling
Pada
tahap
perancangan
7
ini
dilakukan
desain
analisis
berdasarkan hasil pada tahap
sebelumnya seperti UML (unified
modeling language) yang akan
dibuat
guna
pengembangan
aplikasi ini antara lain adalah:
a. Use-Case Diagram
b. Activity Diagram
c. Sequence Diagram
d. Class Diagram
3. Construction
Pada tahap ini dilakukan coding
aplikasi berdasarkan planning dan
modeling
yang
menghasilkan
rancangan fitur-fitur yang akan
dimiliki aplikasi. Dalam proses
prinsip coding sederhana dan tidak
berlebihan
guna
menghindari
kompleksitas yang tinggi pada
aplikasi yang sedang dibangun.
4. Testing
Pada tahap ini dilakukan pengujian
aplikasi yang telah berhasil
dibangun pada tahap sebelumnya.
Tujuannya adalah untuk menguji
dan memastikan kembali bahwa
fitur yang telah dirancang dapat
berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Proses
pengujian
dilanjutkan dengan melakukan
acceptance tests dimana aplikasi
akan di review oleh pasien diabetes
sebagai sasaran user untuk
memastikan bahwa aplikasi telah
memenuhi dan sesuai dengan
kebutuhan user.
Use Case Diagram
Activity Diagram
Gambar Activity Diagram – Emergency
GPS
Rancangan Layar
Gambar Use-case Diagram
Sequence Diagram
Gambar Sequence Diagram - Modify Note
8
Gambar Rancangan Tampilan Home
Class Diagram
Gambar Class Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar ERD Aplikasi Curo Diabetes
9
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Spesifikasi Perangkat Keras
Spesifikasi dari hardware yang
dibutuhkan
untuk
menjalankan
aplikasi Curo Diabetes adalah sebagai
berikut:
a. Jenis layar touchscreen dengan
dimensi sebesar 480 x 800 pixels
b. Kapasitas RAM 256 MB
c. Memory penyimpanan sebesar
158MB
d. Jaringan seluler 3G
e. Memiliki fitur Global Position
System (GPS)
Gambar Tampilan Layar Menu Utama
Kebutuhan Perangkat Lunak
Adapun perangkat lunak yang
dibutuhkan untuk menjalani aplikasi
Curo Diabetes adalah sistem operasi
Android dengan versi minimum 2.3.3
(gingerbread).
Tampilan Layar
Gambar Tampilan Layar Menu Graph
Gambar Tampilan Layar Register Yang
Telah Di isi.
Gambar Tampilan Layar Menu Emergency
10
Evaluasi Terhadap Delapan Aturan
Emas
1. Berusaha Untuk Konsisten,
Aplikasi
yang
dikembangkan
menggunakan jenis dan warna
tulisan, serta warna latar belakang
yang seragam untuk semua
tampilan.
2. Memberikan kemudahan bagi user
Aplikasi Curo Diabetes membantu
user dengan memberikan kesan
pada masing-masing fitur aplikasi
sehingga dapat mudah untuk
dipahami.
3. Memberikan feedback yang
optimal
Aplikasi ini mampu memberikan
umpan balik atas kegiatan yang
telah dilakukan user misalnya
dengan pewarna pada record
tertentu dan memberikan pilihan
bagi user, agar penggunaan
aplikasi ini menjadi lebih optimal.
4. Merancang
dialog
untuk
menghasilkan penutup
Aplikasi ini memberikan tanggapan
berupa pesan dialog kepada user
untuk user atas perubahan yang
telah
dilakukan,
misalnya
perubahan biodata, penghapusan
record, serta dialog emergency.
5. Memberikan penanganan masalah
sederhana
Aplikasi
ini
juga
memiliki
penanganan kesalahan sederhana
seperti
ketika
user
lupa
mengaktifkan GPS pada saat ingin
menggunakan layanan emergency
berbasis lokasi.
6. Mendukung pengendali internal
Aplikasi
Curo
Diabetes
memberikan kendali bagi user
untuk melakukan penyesuaian
settings, misalnya pengaturan batas
atas dan batas bawah kadar gula
darah.
11
7. Mengurangi beban ingatan jangka
pendek
Aplikasi Curo Diabetes membantu
user dengan mengurangi ingatan
jangka pendek, seperti informasi
pada
bagian
atas
untuk
menunjukan posisi user pada saat
itu serta penggunaan gambar
sebagai icon utama.
Evaluasi Aplikasi Sejenis
Tabel Perbandingan Aplikasi Sejenis
Berdasarkan tinjauan sebelumnya
dan tabel perbandingan dengan tiga
aplikasi sejenis mendapatkan hasil
perbandingan antara lain, Aplikasi
Curo Diabetes memiliki fitur berupa
AutoNotification dimana pengguna
akan mendapatkan notifikasi terkait
dengan data yang telah disimpan oleh
pengguna, Emergency push call yang
dapat melakukan panggilan terhadap
dokter yang telah terhubung, dan
Emergency support based on location
dimana fitur ini memberikan bantuan
dengan melakukan pencarian terhadap
rumah sakit terdekat dari lokasi
pengguna.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi analisis,
dan perancangan, maka hal-hal yang
dapat
disimpulkan
dari
pengembangan Curo Diabetes ini
adalah:
1. Aplikasi Curo Diabetes
memfasilitasi penginputan,
penyimpanan, dan pemantauan
hasil pemeriksaan kadar gula
darah.
2. Memudahkan pasien diabetes
dalam menyimpan dan mengolah
medical record dengan adanya
media penyimpanan pada database
yang dapat diakses oleh pengguna.
3. Dengan menggunakan aplikasi ini,
para pengguna dapat menerima
notifikasi yang efektif terkait
dengan medical record yang di
input.
4. Memberikan kemudahan kepada
guardian dan dokter dalam
memantau kesehatan pasien dan
memungkinkan untuk memberikan
rekomendasi resep obat, tindakan
dan rumah sakit terdekat dengan
menggunakan smartphone.
12
Saran
Berdasarkan simpulan yang didapat
dan keterbatasan yang ada dalam
pengembangan
aplikasi,
maka
beberapa
saran
yang
dapat
dipertimbangkan
untuk
pengembangan aplikasi selanjutnya
adalah:
1. Pengembangan aplikasi agar dapat
digunakan
pada
smartphone
dengan sistem operasi selain
Android,
seperti
BlackBerry,
iPhone OS (iOS), dan Windows
Phone OS.
2. Pengembangan aplikasi yang dapat
terintegrasi
dengan
server,
sehingga seluruh data pada aplikasi
dapat disimpan pada database
server.
3. Pengembangan aplikasi ini dapat
digunakan untuk menyimpan dan
mengolah medical record dengan
format berbentuk gambar.
4. Pengembangan aplikasi dengan
menyediakan fitur tambahan yang
membantu pasien diabetes dengan
komplikasi-komplikasi,
seperti
penyakit dalam.
DAFTAR PUSTAKA
Chaudhary, F. D., Chaudhary, S. D., Masood, K., & Qadri, S. K. (2010). Evaluation of
Lifestyle Modification in Diabetes Patients. Nishtar Medical Journal, 2.
Connolly, T. & Begg, C. (2010). Database System: A Practical Approach to Design,
Implementation, and Management. Boston: Pearson Education International.
Flanagan, D. (2011). JavaScript: The Definitive Guide, 6th Edition. O'Reilly Media.
Friesen, J. (2010). Learn Java for Android Development. New York: Apress.
Goldberg, K. H. (2009). XML, second edition. California: Peachpit Press.
Gordon, J. (2007). The Mobile Phone and Public Sphere. The International Journal of
Research into New Media Technologies.
MBBS, C. P. (2012). The Evolution of E-Health-Mobile Technology and Health. Journal of
Mobile Technology in Medicine.
Nazruddin, S. H. (2011). Android : Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet
PC. Bandung: Informatika Bandung.
Newcomer, E. (2002). Understanding Web services: XML, WSDL, SOAP, and UDDI.
Addison-Wesley.
Pressman, R. (2009). Software Enginering. In McGraw-Hill (Ed.), A Practioner's Approach
(7th edition ed.). New York: McGraw-Hill.
Royce, W. (1970). Managing The Development of Large Software Systems. Proceeding of
IEEE WESCON, 7(26), 1-9.
Satzinger, J. e. (2009). Title Systems Analysis and Design in a Changing World, fifth edition.
Cengage.
Shneiderman, B., Plaisant, C., Cohen, M., & Jacobs, S. (2010). Designing the User Interface:
Strategies for Effective Human-Computer Interaction, 5th edition. Addison-Wesley.
Snell, J., Tidwell, D., & Kulchenko, P. (2001). Programming Web Services with SOAP.
O'Reilly Media, Inc.
13
Taylor, S. E. (2006). Health Psychology, sixth edition. Los Angeles: Mc Graw-Hill
International Edition.
Turban, E., Potter, R., & Rainer, K. (2006). Introduction to Information Technology, 3rd
Edition. John Wiley & Sons.
Welling, L., & Thompson, l. (2003). Php and Mysql Web Development. Sams Publisihng.
Whitten, J., & Bentley, L. (2007). System Analysis and Design Methods. New York: McGraw
Hill.
William, B. K., & Sawyer, S. C. (2007). Using Information Technology: A Practical
Introduction to Computer & Communicationa. New York: McGraw Hill.
Wootton, R., Patil, N. G., Scott, R. E., & Ho, K. (2009). Telehealth in the Developing World.
London: Royal Society of Medicine Press.
Depkes. (2010). Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Mellitus Indonesia Mencapai 21.3 Juta
Orang, 1.0. Retrieved Agustus 9, 2012, from www.depkes.co.id.
Library of Congress. (2011, june 22). Everyday Mysteries: GPS. Retrieved January 25, 2013,
from GPS: http://www.loc.gov/rr/scitech/mysteries/global.html
McGuigan, B. (2009, October 23). What is SMS. Retrieved January 25, 2013, from Wise
Geek: http://www.wisegeek.org/what-is-sms.htm
Medicastore. (2009). Diabetes Mellitus, 1.0. Retrieved Agustus 9, 2012, from
medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=135
Nur. (2007). 7 Gejala Diabetes yang Wajib Anda Tahu, 1.0. Retrieved Agustus 9, 2012, from
gejaladibetes.org
Setijo, A. (2012, May 8). Kumpulan Artikel: Apa itu Handphone? Retrieved January 25,
2013, from Kumpulan Artikel: http://dotcomcell.com/kumpulan-artikel/2010/10/apaitu-handphone.html
14
Download