PENGEMBANGAN APLIKASI TELEMEDIKA UNTUK PASIEN DIABETES BERBASIS SMARTPHONE ANDROID Disusun oleh: Denny Prasetya / 1301037165 Fandy Effendi / 1301037272 Tonny Hutama Putra / 1301038464 Abstrak Tujuan penelitian ini ialah mengembangkan aplikasi telemedika bernama Curo Diabetes yang berguna sebagai sarana penyimpanan dan media komunikasi antara pasien penderita diabetes, guardian dan dokter. Dimana akan di implementasikan pada smartphone berbasis android. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode analisis dan perancangan. Metode analisis mencakup studi literatur dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan topik skripsi ini dan kuesioner, dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden untuk mengetahui minat dan pandangan responden terhadap aplikasi ini. Metode perancangan mencakup perancangan layar, perancangan Use case, perancangan Class Diagram, dan perancangan database. Hasil yang dicapai berupa aplikasi yang dapat digunakan sebagai sarana penyimpanan dan media komunikasi jarak jauh dimana pasien dan dokter berada pada lokasi yang cukup jauh, notifikasi otomatis yang bekerja secara otomatis mengirimkan SMS kepada dokter jika kadar gula darah pasien sudah melebihi batas yang ditentukan dan fitur panggilan darurat, serta bantuan untuk mencari lokasi rumah sakit terdekat dari posisi pengguna menggunakan google maps. Di simpulkan bahwa aplikasi ini mampu menyimpan rekam medis, menjadi media informasi yang menjembatani antara pasien, guardian, dan dokter dan mampu memberikan notifikasi otomatis. Pengguna aplikasi ini dapat menggunakan aplikasi di mana pun dan kapan pun, karena dibangun berbasiskan teknologi smartphone android. Kata Kunci aplikasi telemedika, android, diabetes 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi berjalan sangat pesat. Teknologi yang sedang dikembangkan pada saat ini salah satunya pada bidang kesehatan, kesehatan merupakan hal yang sangat berharga untuk itulah perlu dikembangkan suatu teknologi yang mampu menjembatani antara Dokter dengan Pasien tanpa harus bertemu secara langsung. Teknologi ini adalah Telemedika (telemedicine). Data para pasien atau penderita sakit di simpan secara electronically serta referensi informasi buku-buku kesehatan. Revolusi di bidang kesehatan telah memberikan keuntungan begitu banyak sekali, dimana tahap selanjutnya informasiinformasi akan di simpan melalui smartphones yang merupakan alat instrumen di dalam evolusi ini (MBBS, 2012). Mobile phone menyediakan sarana pembuktian secara langsung di bandingkan sumber media. Pengguna dapat men-tranmisi data kapan pun dan dimana pun mereka berada melalui akses internet (Gordon, 2007). Telemedika adalah praktik kesehatan dengan memakai komunikasi audio visual dan data. termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah jarak jauh. Telemedika memiliki cakupan yang luas, meliputi penyediaan pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi) jarak jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan perangkat–perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah, komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien dan pihakpihak lain. (Idris, 1992) 2 Pada saat ini banyak sekali mereka yang tidak menyadari bahwa mereka telah terjangkit oleh penyakit diabetes. Kita mengetahui apakah kita telah terjangkit atau belum mungkin setelah kita telah merasakan efek-efek dari penyakit tersebut. Sebagai pencegahan agar tidak terjangkit penyakit diabetes tersebut mungkin kita dapat mencegahnya secara dini. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif, dimana terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria). suatu penyakit yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang (Medicastore, 2009) DM dibagi menjadi beberapa tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. DM tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut. (Regina, 2012) Pada tahun 2000 World Health Organization (WHO). Mengadakan riset untuk mengetahui angka perkembangan penderita diabetes seluruh dunia. Dimana Indonesia merupakan negara peringkat ke-4 dengan penderita diabetes terbanyak di dunia. Secara epidemiology, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004), Dan berdasarkan hasil riset di perkirakan jumlah penderita Diabetes di dunia akan mencapai 300 juta orang (Chaudhary, F. D., Chaudhary, S. D., Masood, K., & Qadri, S. K. 2010). Hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke6 yaitu 5,8% (Depkes, 2010) Penyakit diabetes tidak datang secara tiba-tiba, namun dalam keadaan darurat Penanganan cepat sangat dibutuhkan. Penanganan tersebut bisa berupa cek gula darah atau pun meminum minuman yang mengandung gula, yang bertujuan untuk menambahkan jumlah kalori dalam tubuh penderita.Gejala-gejala diabetes antara lain: 1. Dehidrasi 2. Rasa haus terus-menerus 3. Peningkatan frekuensi kencing 4. Kelelahan 5. Penurunan berat badan 6. Gangguan penglihatan 7. Penyembuhan luka yang lama Dari gejala-gejala diatas penderita diabetes harus dapat mengukur berat badan, mengatur pola makan, dan berolahraga serta mengkonsumsi obat secara rutin dan tepat waktu. Tidak semua kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan pergi ke dokter secara rutin, melainkan dapat dilakukan secara mandiri di rumah sendiri. Inilah peran Telemedika 3 dalam menyelesaikan permasalahan ini (Nur, 2007). Dari latar belakang yang telah disampaikan, bisa ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan akan adanya aplikasi telemedika di Indonesia khususnya penyakit diabetes relatif tinggi. Keterlambatan komunikasi dapat memberikan resiko yang cukup tinggi terutama bila penderita sudah menderita penyakit kronis. Untuk itulah diperlukan sebuah aplikasi telemedika, sebagai media komunikasi jarak jauh antar pasien dan dokter. Perumusan Masalah 1. Tidak adanya aplikasi yang dapat membantu pasien dengan panggilan darurat kepada dokter pada saat keadaan darurat. 2. Aplikasi yang ada belum dapat memfasilitasi pasien untuk memberikan notifikasi dalam keadaan bahaya kepada guardian dan dokter menyebabkan keterlambatan pertolongan awal kepada pasien. 3. Belum tersedianya aplikasi yang memberikan bantuan informasi berbasis lokasi pasien pada saat keadaan darurat. 4. Guardian dan dokter memiliki peranan penting dalam perkembangan kondisi kesehatan pasien diabetes. Ruang Lingkup 1. Mengembangkan aplikasi telemedika yang digunakan menyimpan dan mengolah medical record pasien diabetes. 2. Mengembangkan aplikasi telemedika yang mampu memberikan notifikasi kepada pasien diabetes pada saat-saat tertentu. 3. Merancang aplikasi yang dapat membantu pasien diabetes pada saat keadaan darurat, misalnya memberikan bantuan panggilan serta SMS broadcast kepada guardian dan dokter yang telah dihubungkan. 4. Mengembangkan aplikasi telemedika yang mampu memberikan informasi lokasi rumah sakit terdekat dari posisi pasien dengan menggunakan bantuan google maps. Tujuan 1. Mengembangkan aplikasi telemedika berbasis sistem operasi android menggunakan Java Eclipse. Aplikasi ini memudahkan pasien dalam menyimpan medical record yang di input dari pasien dan dapat di lihat oleh guardian dan dokter melalui email. 2. Mengembangkan aplikasi yang memudahkan guardian dan dokter untuk memantau perkembangan kesehatan pasien melalui medical record, sehingga memungkinkan untuk memberikan pertolongan yang optimal. 3. Mengembangkan aplikasi yang mampu memberikan notifikasi, dan bantuan kepada pasien berupa panggilan dan pesan singkat, serta pencarian rumah sakit terdekat berdasarkan lokasi pasien. Manfaat 1. Memberikan kemudahan bagi pasien diabetes dan guardian dalam penyimpanan serta pengolahan medical record yang memiliki smartphone berbasis sistem operasi android. 2. Memberikan layanan bagi pasien diabetes dan guardian dalam keadaan darurat seperti bantuan panggilan dan SMS pada saat darurat, juga bantuan berbasis lokasi yang dapat memudahkan dalam pencarian rumah sakit terdekat. 3. Memberikan kemudahan bagi Dokter dalam pemantauan 4 kesehatan pasien dan memberikan rekomendasi kesehatan. 4. Menambah fungsionalitas smartphone berbasis sistem operasi android dengan adanya aplikasi “Curo Diabetes”. 5. Menjadikan smartphone berbasis sistem operasi android sebagai alat bantu untuk mengelolah medical record berhubungan dengan diabetes. Tinjauan Sebelumnya Glucose Buddy adalah sebuah aplikasi penyimpanan data serba guna untuk pengguna diabetes. Pengguna dapat menyimpan data seperti kadar gula darah, aktifitas, tekanan darah dan berat badan. Mengingat hasil tes gula darah selalu menjadi sebuah masalah, oleh karena itu Glucose Buddy juga menyiapkan sebuah pengingat yang dapat berasosiasi dengan kejadian tertentu (Manny 2012). OnTrack adalah sebuah aplikasi untuk membantu penderita diabetes untuk mengolah data kesehatan mereka seperti kadar gula darah, tekanan darah, detak jantung dan berat badan. Apikasi ini dapat membuat grafik dan laporan dari data yang telah disimpan (Gexpert Inc 2011). DiabetesPlus adalah aplikasi yang dapat menyimpan data kadar gula darah, tekanan darah, detak jantung, dan berat badan. Aplikasi ini menyediakan fitur catatan sebagai pengingat, membuat laporan, mendefinisikan target gula darah, mengirim data ke email, dan membuat laporan grafik berdasarkan data yang telah di input (Daniel 201 LANDASAN TEORI Mobile Phone Mobile Phone atau lebih sering disebut dengan Telepon genggam adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). (Setijo, 2012) Telemedicine Tidak ada definisi mutlak dari telemedicine, arti sebenarnya adalah penanganan kesehatan dari segala jarak.Sehingga dapat di simpulkan bahwa telemedika dapat melakukan segala layanan kesehatan secara real time, seperti menggunakan video. Penanganan kesehatan yang dilakukan haruslah menghasilkan output yang sama dengan penaganan kesehatan pada umumnya. (Wootton, Patil, Scott, & Ho, 2009) Diabetes Diabetes merupakan penyakit kronik yang melemahkan kandungan karbohidrat, protein, dan lemak yang dihasilkan oleh insulin. Tiap sel dalam tubuh membutuhkan energy untuk bekerja dan sumber utama energy tersebut adalah glukosa, segala makanan yang mengandung karbohidrat menghasilkan glukosa yang berjalan dalam darah sebagai sumber energi sel. (Taylor, 2006) Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas, yang bekerja sebagai mediator sehingga glukosa dapat masuk ke dalam darah. Ketika insulin yang dihasilkan relatif sedikit, maka glukosa akan diam dalam darah dan tidak masuk ke sel. Menyebabkan kondisi yang disebut hyperglycemia. Tubuh akan berusaha 5 untuk membuang glukosa yang berlebih dalam darah, namun sel tidak dapat mengambil glukosa karena kekurangan hormon insulin. Ada 2 tipe diabetes yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena kurangnya produksi insulin pada pankreas.Kurangnya insulin dapat ditimbulkan dari infeksi pada hati dan kesalahan sistem imun tubuh mendeteksi bakteri pada hati.Kesalahan pada sistem imun menyebabkan sel pankreas yang menghasilkan insulin dibunuh oleh sistem imun tubuh.Diabetes tipe 1 biasa terjadi pada anak kecil berusia 5-6 tahun dan 10-13 tahun. Gejala gejala seorang anak terserang diabetes tipe 1 diantara lain: 1. Sering buang air kecil 2. Mudah haus 3. Turunnya berat badan 4. Mudah lelah 5. Mual 6. Suka makan makanan manis 7. Pusing dan sakit kepala Diabetes tipe 2 biasanya menyerang orang pada usia tua, 40 tahun keatas. Namun semakin banyaknya jumlah obesitas, yang merupakan penyebab utama seseorang terjangkit diabetes 2, sekarang orang berusia mudapun dapat terserang diabetes tipe 2. Faktor utama yang menyebabkan seseorang terjangkit diabetes 2 adalah obesitas.Hal ini terjadi karena tidak stabilnya metabolism glukosa dalam tubuh yang meliputi produksi insulin dan respon insulin. Gejalagejala diabetes tipe 2 diantara lain: 1. Sering buang air kecil 2. Mudah haus 3. Tenggorokan kering 4. Impoten 5. Menstruasi yang tidak teratur 6. Sering luka pada kulit, gusi dan kelamin 7. Keram pada kaki dan tangan 8. Sulitnya penyembuhan pada luka Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa, glukosa di serap oleh darah yang nantinya akan mengelilingi hati dan organ lainnya. Peningkatan kadar glukosa dalam darah memicu pankreas untuk memasukan insulin ke dalam darah. Tentu saja peningkatan kadar glukosa secara terus menerus dapat membahayakan, karena secara tidak langsung sel-sel dalam otot, lemak dan hati akan kekurangan kemampuannya untuk menerima insulin. Akibatnya pankreas akan meningkatkan produksi insulinnya sebagai respon kurangnya kemampuan sel untuk menerima insulin. Secara perlahan sel pankreas yang menghasilkan insulin akan rusak, dan produksi 6 insulin akan berkurang. Inilah penyebab terjadinya diabetes tipe 2. Android Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk dapat menciptakan aplikasi mereka sendiri yang digunakan untuk perangkat lunak mobile seperti handphone, smartphone, dan tablet. Pada mulanya Android Inc mengembangkan perangkat lunak untuk ponsel atau smartphone dan hadir sebagai pendatang baru dalam industri tersebut. Kemudian Google membeli Android Inc membuatnya menjadi opensource, sehingga pengembang dapat menggunakan kode sumber tanpa dipungut biaya. METODE PENELITIAN Metode Analisis 1. Studi Literatur Metode analisis dengan mempelajari sumber-sumber yang berasal dari buku, artikel, dan untuk mendapatkan landasan dasar penulisan skripsi. 2. Observasi Melakukan pengamatan dan mempelajari aplikasi yang sejenis dengan aplikasi yang akan dikembangkan untuk mendapatkan data dan informasi yang berguna untuk pengembangan aplikasi dan penulisan skripsi. 3. Kuesioner Metode pengumpulan masukan dan evaluasi dari responden yang sesuai yaitu pasien diabetes mengenai aplikasi yang akan dikembangkan. Metode Perancangan 1. Planning Pada tahap ini dilakukan kegiatan penyusunan-penyusunan fitur yang dibutuhkan, dan fitur-fitur baru yang perlu dikembangkan serta estimasi dan penjadwalan waktu untuk membangun dan merancang aplikasi yang akan dibuat. 2. Modeling Pada tahap perancangan 7 ini dilakukan desain analisis berdasarkan hasil pada tahap sebelumnya seperti UML (unified modeling language) yang akan dibuat guna pengembangan aplikasi ini antara lain adalah: a. Use-Case Diagram b. Activity Diagram c. Sequence Diagram d. Class Diagram 3. Construction Pada tahap ini dilakukan coding aplikasi berdasarkan planning dan modeling yang menghasilkan rancangan fitur-fitur yang akan dimiliki aplikasi. Dalam proses prinsip coding sederhana dan tidak berlebihan guna menghindari kompleksitas yang tinggi pada aplikasi yang sedang dibangun. 4. Testing Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi yang telah berhasil dibangun pada tahap sebelumnya. Tujuannya adalah untuk menguji dan memastikan kembali bahwa fitur yang telah dirancang dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Proses pengujian dilanjutkan dengan melakukan acceptance tests dimana aplikasi akan di review oleh pasien diabetes sebagai sasaran user untuk memastikan bahwa aplikasi telah memenuhi dan sesuai dengan kebutuhan user. Use Case Diagram Activity Diagram Gambar Activity Diagram – Emergency GPS Rancangan Layar Gambar Use-case Diagram Sequence Diagram Gambar Sequence Diagram - Modify Note 8 Gambar Rancangan Tampilan Home Class Diagram Gambar Class Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) Gambar ERD Aplikasi Curo Diabetes 9 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari hardware yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi Curo Diabetes adalah sebagai berikut: a. Jenis layar touchscreen dengan dimensi sebesar 480 x 800 pixels b. Kapasitas RAM 256 MB c. Memory penyimpanan sebesar 158MB d. Jaringan seluler 3G e. Memiliki fitur Global Position System (GPS) Gambar Tampilan Layar Menu Utama Kebutuhan Perangkat Lunak Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalani aplikasi Curo Diabetes adalah sistem operasi Android dengan versi minimum 2.3.3 (gingerbread). Tampilan Layar Gambar Tampilan Layar Menu Graph Gambar Tampilan Layar Register Yang Telah Di isi. Gambar Tampilan Layar Menu Emergency 10 Evaluasi Terhadap Delapan Aturan Emas 1. Berusaha Untuk Konsisten, Aplikasi yang dikembangkan menggunakan jenis dan warna tulisan, serta warna latar belakang yang seragam untuk semua tampilan. 2. Memberikan kemudahan bagi user Aplikasi Curo Diabetes membantu user dengan memberikan kesan pada masing-masing fitur aplikasi sehingga dapat mudah untuk dipahami. 3. Memberikan feedback yang optimal Aplikasi ini mampu memberikan umpan balik atas kegiatan yang telah dilakukan user misalnya dengan pewarna pada record tertentu dan memberikan pilihan bagi user, agar penggunaan aplikasi ini menjadi lebih optimal. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan penutup Aplikasi ini memberikan tanggapan berupa pesan dialog kepada user untuk user atas perubahan yang telah dilakukan, misalnya perubahan biodata, penghapusan record, serta dialog emergency. 5. Memberikan penanganan masalah sederhana Aplikasi ini juga memiliki penanganan kesalahan sederhana seperti ketika user lupa mengaktifkan GPS pada saat ingin menggunakan layanan emergency berbasis lokasi. 6. Mendukung pengendali internal Aplikasi Curo Diabetes memberikan kendali bagi user untuk melakukan penyesuaian settings, misalnya pengaturan batas atas dan batas bawah kadar gula darah. 11 7. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Aplikasi Curo Diabetes membantu user dengan mengurangi ingatan jangka pendek, seperti informasi pada bagian atas untuk menunjukan posisi user pada saat itu serta penggunaan gambar sebagai icon utama. Evaluasi Aplikasi Sejenis Tabel Perbandingan Aplikasi Sejenis Berdasarkan tinjauan sebelumnya dan tabel perbandingan dengan tiga aplikasi sejenis mendapatkan hasil perbandingan antara lain, Aplikasi Curo Diabetes memiliki fitur berupa AutoNotification dimana pengguna akan mendapatkan notifikasi terkait dengan data yang telah disimpan oleh pengguna, Emergency push call yang dapat melakukan panggilan terhadap dokter yang telah terhubung, dan Emergency support based on location dimana fitur ini memberikan bantuan dengan melakukan pencarian terhadap rumah sakit terdekat dari lokasi pengguna. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi analisis, dan perancangan, maka hal-hal yang dapat disimpulkan dari pengembangan Curo Diabetes ini adalah: 1. Aplikasi Curo Diabetes memfasilitasi penginputan, penyimpanan, dan pemantauan hasil pemeriksaan kadar gula darah. 2. Memudahkan pasien diabetes dalam menyimpan dan mengolah medical record dengan adanya media penyimpanan pada database yang dapat diakses oleh pengguna. 3. Dengan menggunakan aplikasi ini, para pengguna dapat menerima notifikasi yang efektif terkait dengan medical record yang di input. 4. Memberikan kemudahan kepada guardian dan dokter dalam memantau kesehatan pasien dan memungkinkan untuk memberikan rekomendasi resep obat, tindakan dan rumah sakit terdekat dengan menggunakan smartphone. 12 Saran Berdasarkan simpulan yang didapat dan keterbatasan yang ada dalam pengembangan aplikasi, maka beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan aplikasi selanjutnya adalah: 1. Pengembangan aplikasi agar dapat digunakan pada smartphone dengan sistem operasi selain Android, seperti BlackBerry, iPhone OS (iOS), dan Windows Phone OS. 2. Pengembangan aplikasi yang dapat terintegrasi dengan server, sehingga seluruh data pada aplikasi dapat disimpan pada database server. 3. Pengembangan aplikasi ini dapat digunakan untuk menyimpan dan mengolah medical record dengan format berbentuk gambar. 4. Pengembangan aplikasi dengan menyediakan fitur tambahan yang membantu pasien diabetes dengan komplikasi-komplikasi, seperti penyakit dalam. DAFTAR PUSTAKA Chaudhary, F. D., Chaudhary, S. D., Masood, K., & Qadri, S. K. (2010). Evaluation of Lifestyle Modification in Diabetes Patients. Nishtar Medical Journal, 2. Connolly, T. & Begg, C. (2010). Database System: A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Boston: Pearson Education International. Flanagan, D. (2011). JavaScript: The Definitive Guide, 6th Edition. O'Reilly Media. Friesen, J. (2010). Learn Java for Android Development. New York: Apress. Goldberg, K. H. (2009). XML, second edition. California: Peachpit Press. Gordon, J. (2007). The Mobile Phone and Public Sphere. The International Journal of Research into New Media Technologies. MBBS, C. P. (2012). The Evolution of E-Health-Mobile Technology and Health. Journal of Mobile Technology in Medicine. Nazruddin, S. H. (2011). Android : Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC. Bandung: Informatika Bandung. Newcomer, E. (2002). Understanding Web services: XML, WSDL, SOAP, and UDDI. Addison-Wesley. Pressman, R. (2009). Software Enginering. In McGraw-Hill (Ed.), A Practioner's Approach (7th edition ed.). New York: McGraw-Hill. Royce, W. (1970). Managing The Development of Large Software Systems. Proceeding of IEEE WESCON, 7(26), 1-9. Satzinger, J. e. (2009). Title Systems Analysis and Design in a Changing World, fifth edition. Cengage. Shneiderman, B., Plaisant, C., Cohen, M., & Jacobs, S. (2010). Designing the User Interface: Strategies for Effective Human-Computer Interaction, 5th edition. Addison-Wesley. Snell, J., Tidwell, D., & Kulchenko, P. (2001). Programming Web Services with SOAP. O'Reilly Media, Inc. 13 Taylor, S. E. (2006). Health Psychology, sixth edition. Los Angeles: Mc Graw-Hill International Edition. Turban, E., Potter, R., & Rainer, K. (2006). Introduction to Information Technology, 3rd Edition. John Wiley & Sons. Welling, L., & Thompson, l. (2003). Php and Mysql Web Development. Sams Publisihng. Whitten, J., & Bentley, L. (2007). System Analysis and Design Methods. New York: McGraw Hill. William, B. K., & Sawyer, S. C. (2007). Using Information Technology: A Practical Introduction to Computer & Communicationa. New York: McGraw Hill. Wootton, R., Patil, N. G., Scott, R. E., & Ho, K. (2009). Telehealth in the Developing World. London: Royal Society of Medicine Press. Depkes. (2010). Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Mellitus Indonesia Mencapai 21.3 Juta Orang, 1.0. Retrieved Agustus 9, 2012, from www.depkes.co.id. Library of Congress. (2011, june 22). Everyday Mysteries: GPS. Retrieved January 25, 2013, from GPS: http://www.loc.gov/rr/scitech/mysteries/global.html McGuigan, B. (2009, October 23). What is SMS. Retrieved January 25, 2013, from Wise Geek: http://www.wisegeek.org/what-is-sms.htm Medicastore. (2009). Diabetes Mellitus, 1.0. Retrieved Agustus 9, 2012, from medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=135 Nur. (2007). 7 Gejala Diabetes yang Wajib Anda Tahu, 1.0. Retrieved Agustus 9, 2012, from gejaladibetes.org Setijo, A. (2012, May 8). Kumpulan Artikel: Apa itu Handphone? Retrieved January 25, 2013, from Kumpulan Artikel: http://dotcomcell.com/kumpulan-artikel/2010/10/apaitu-handphone.html 14