BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laut, seperti halnya

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laut, seperti halnya daratan, dihuni oleh biota, yakni tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme hidup. Biota laut menghuni hampir semua bagian laut, mulai dari pantai,
permukaan laut sampai dasar laut yang terjeluk sekalipun. Keberadaan biota laut ini sangat
menarik perhatian manusia, bukan saja karena kehidupannya yang penuh rahasia, tetapi karena
manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia (Romimohtarto dan Juwana, 2001).
Salah satu ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati adalah ekosistem pesisir.
Berbagai macam ekosistem pesisir yang terdapat di Indonesia mempunyai peran yang sangat
penting, baik ditinjau dari segi ekologis maupun ekonomis (Dahuri, 2003). Salah satu bagian dari
pembagian ekosistem di kawasan pesisir dan laut adalah zona intertidal atau litoral. Zona
intertidal merupakan daerah pantai yang terletak diantara pasang tertinggi dan surut terendah,
atau daerah peralihan antara kondisi lautan ke kondisi daratan. Letak zona intertidal yang dekat
dengan berbagai macam aktivitas manusia, dan memiliki lingkungan dengan dinamika yang
tinggi menjadikan kawasan ini sangat rentan terhadap gangguan. Dengan demikian organisme
yang hidup pada zona ini harus mempunyai daya adaptasi yang khusus untuk mempertahankan
hidupnya.Cara adaptasi yang umum adalah membenamkan diri dalam pasir atau lumpur dan
bergerak menjauhi air (Nybakken, 1992).
Pada zona intertidal terdapat banyak hewan Mollusca salah satunya dari kelas
pelecypoda.Wilayah penyebaran pelecypoda sangat luas karena hampir semua perairan laut di
Indonesia memiliki beragam jenis pelecypoda, namun keanekaragam pelecypoda tersebut belum
banyak diketahui (belum diteliti) (Dahuri, 2003).Kehadiran dan kelimpahan pelecypoda sangat
ditentukan
oleh
berbagai banyak
faktor
baik
lingkungan
setempat,ketersediaan
makanan,pemangsa dan kompetisi serta tekanan dan perubahan lingkungan juga dapat
mempengaruh jumlah jenis.Jumlah jenis dalam suatu komunitas sangat penting dari segi ekologis
karena keanekaragaman jenis tampak bertambah bila komunitas semakin stabil, namun apabila
pertumbuhan komunitas terganggu akan menyebabkan penurunan yang nyata dalam
keanekaragaman (Soegianto, 1994).
Pelecypoda
merupakan
sumber
hayati
laut
yang
mempunyai
nilai ekonomis dan ekologis serta memiliki keanekaragaman yang bervariasi.
Secara ekologispelecypoda sangat baik mengakumulasi polutan sehingga digunakan sebagai
biomonitor polusi (Philips dalam Sitorus, 2008). Adapun secara ekonomis pelecypoda juga dapat
dijadikan bahan pangan karena memiliki nilai gizi yang tinggi, selain itu juga cangkang
pelecypoda bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding,perhiasan wanita, atau dibuat
kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang pelecypoda untuk
koleksi atau perhiasan.
Pantai Batu Bao merupakan salah satu pantai yang terletak Desa Tesabela Kecamatan
Kupang Barat Kabupaten Kupang. Pantai ini memiliki zona intertidal yang cukup luas dengan
dapat ditemui berbagai karakteristik substrat pantai yang ada di dalamnya mulai dari berpasir,
berlumpur dan berbatu karang serta memiliki tipe pantai dengan jarak pasang surut cukup jauh,
sehingga di daerah tersebut terdapat keanekaragaman jenis fauna, salah satunya adalah
pelecypoda. Karena merupakan kawasan pesisir pantai, hampir sebagian besar penduduk Desa
Tesabela menggantukan hidup mereka dari hasil laut. Mereka memanfaatkan biota laut seperti
ikan, teripang dan juga pelecypoda sebagai bahan makanan dan juga sebagai sumber
penghasilan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa masyarakat pesisir Pantai
Batu Bao, bahwa pelecypoda yang ditemukan di Pantai Batu Bao antara lain adalah Gafrarium
tumidum dan juga kima (Tridacna maxima) yang sering dijadikan sumber makanan oleh
masyarakat secara turun temurun. pelecypoda yang ditemukan juga dimanfaatkan cangkangnya
untuk pembuatan garam tradisonal dan diperjual belikan karena mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi. Karena manfaatnya ini masyarakat di pesisir Pantai Batu Bao melakukan aktifitas
pengambilan secara terus-menerus dan mengakibatkan kekayaan pelecypoda di Pantai Batu Bao
semakin berkurang. Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa populasi pelecypoda di Pantai
Batu Bao semakin berkurang dari tahun ke tahun, hal ini dilihat dari semakin sedikit jenis dan
jumlah pelecypoda yang masyarakat peroleh pada saat proses pengambilan. Perilaku masyarakat
pesisir Pantai Batu Bao yang sering melepas ternak berkeliaran bebas dan menjadi hama bagi
biota laut di zona intertidal menunjukan bahwa aktifitas pengambilan pelecypoda ini tidak
diimbangi dengan adanya upaya pelestarian. Hal ini akan sangat berdampak buruk bagi
ekosistem pesisir Pantai Batu Bao.
Berdasarkan hal-hal yang telah di uraikan di atas dan dengan melihat peranan, manfaat
pelecypoda dalam ekosistem pantai dan bagi kehidupan manusia serta kurangnya data mengenai
pelecypoda
di
daerah
Pantai
Batu
Bao,
maka
perlu
dilakukan
penelitian dengan judul :“Keanekaragaman Pelecypoda Pada Zona Intertidal Pantai Batu
Bao Desa Tesabela Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan yang akan dikaji dalam
penelitian ini adalah :Bagaimanakahkeanekaragaman pelecypoda yang ada di zona intertidal
Pantai Batu Bao Desa Tesabela Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman pelecypoda
yang hidup di zona intertidal Pantai Batu Bao Desa Tesabela Kecamatan Kupang Barat
Kabupaten Kupang
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai informasi bagi pemerintah dan masyarakat pada umumnya tentang
pelecypoda di zona intertidal Pantai Batu Bao Kabupaten Kupang
1.4.2. Sebagai sumber belajar untuk menambah pengetahuan dasar tentang pelecypoda
1.4.3. Sebagai salah satu sarana informasi bagi peneliti yang lain yang ingin mengadakan
penelitian dengan mengembangkan permasalahan yang telah diangkat.
1.5. Batasan Masalah
1.5.1. Keanekaragaman
yang
peneliti
maksudkan
dalam
keanekaragaman jenis.
1.5.2. Identifikasi pelecypoda berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
penelitian
ini
adalah
Download