Bab 1 - Widyatama Repository

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menjalankan aktivitas usahanya, perusahaan selalu menghadapi dinamika
dunia usaha yang dapat berupa persaingan. Untuk menghadapi persaingan, hal utama
yang harus menjadi perhatian perusahaan adalah kepuasan pelanggan agar perusahaan
dapat bertahan dan berkembang bersama pelanggan. Persaingan merupakan tantangan
bagi perusahaan untuk menciptakan suatu hubungan erat dengan pelanggan. Hubungan
erat ini baru dapat terjalin apabila perusahaan menyampaikan pelayanan yang
berkualitas sebagai bagian dari penawaran nilai agar pelanggan merasa puas dalam
melakukan transaksi dengan perusahaan sehingga melakukan pembelian ulang yang
kemudian dapat menimbulkan loyalitas (Polyorat &Sophonsiri, 2010). Untuk
menyampaikan penawaran nilai secara tepat, perusahaan harus memahami kebutuhan
pelanggan dan berusaha menghasilkan kinerja sebaik mungkin.
Pelayanan merupakan faktor yang amat penting khususnya bagi perusahaan yang
bergerak di bidang jasa. Dimana hal ini fisik produk biasanya ditunjang dengan
berbagai macam inisial produk. Adapun inti produk yang dimaksud biasanya
merupakan jasa tertentu. Oleh karena itu pentingnya mengetahui secara teoritis tentang
batasan, pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi dari pada pelayanan itu
sendiri. Pelayanan pelaggan ini sangat penting bagi kehidupan suatu perusahaan,
karena tanpa pelanggan, maka tidak akan terjadi transaksi jual beli diantara keduanya.
1
2
Untuk itu kegiatan pelayanan perusahaan haruslah berorientasi pada kepuasan
pelanggan (kajianpustaka.com).
Pada industri atau bisnis yang berorientasi pada pelanggan, maka tidak dapat
dihindari bahwa kualitas pelayanan menjadi satu faktor penentu yang penting dari
eksistensi perusahaan atau industri tersebut dalam terlibat di industri atau bisnis yang
penuh dengan persaingan, karena jika kualitas pelayanan tidak diperhatikan, maka
konsekuensinya pelanggan akan berpindah kepada industri atau bisnis lain yang sejenis
yang lebih memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumennya.
Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi
pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik tidak berdasarkan persepsi
penyedia jasa, akan tetapi berdasarkan persepsi pelanggan. Persepsi pelanggan
terhadap kualitas pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu
pelayanan. Kualitas pelayanan digambarkan sebagai suatu pernyataan tentang sikap,
hubungan yang dihasilkan dari perbandingan antara harapan dengan kinerja. Harapan
pelanggan dibentuk dan didasarkan oleh beberapa faktor antara lain pengalaman masa
lalu, pendapat teman, informasi dan janji perusahaan (Assegaf, 2009:173).
Kualitas pelayanan adalah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta ketetapan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen
(Tjiptono, 2007). Dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas
pelayanan yaitu pelayanan yang diharapkan (expected experience) dan pelayanan yang
didapatkan (provide service), maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas
yang ideal begitu juga sebaliknya. Dengan demikian baik tidaknya kualitas pelayanan
3
yang diberikan tergantung pada kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi
harapan pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu upaya untuk menciptakan hubungan
yang baik antara perusahaan dengan pelanggan. Menurut Engel (dalam Tjiptono dan
Chandra, 2011:292) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui
harapan pelanggan, ketidakpuasan muncul apabila hasil tidak memenuhi harapan.
Pelanggan yang memperoleh produk atau jasa yang sesuai atau melebihi harapan,
cenderung akan memberikan tanggapan yang positif bagi perusahaan. Salah satuya
adalah akan memberikan word of mouth kepada rekan-rekannya. Word of mouth
(WOM) merupakan salah satu cara yang efektif untuk membangun citra positif bagi
perusahaan, selain itu WOM juga dapat meningkatkan jumlah kunjungan pelanggan
dan penjualan barang.
Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga
dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat. Salah satu
faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai
kualitas jasa yang berfokus pada lima dimensi kualitas, jasa, yaitu bukti fisik,
keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati (Atmawati dan Wahyuddin, 2007:30).
Jumlah penduduk yang semakin besar dan kondisi ekonomi yang stabil terus
mendorong pertumbuhan industri properti. Permintaan rumah pun terus melaju.
Proyek-proyek pengembangan kawasan juga menyebar hingga pinggir kota-kota besar.
Tingginya permintaan rumah tinggal tapak atau apartemen, akhirnya menggairhakan
4
berbagai usaha yang berkaitan dengan bahan bangunan. Satu usaha yang ikut tumbuh
subur dimasa kini adalah penjualan baja dan besi-besi beton. Beberapa tahun terakhir,
baja dan besi beton yang digunakan untuk mendukung struktur bangunan, terbilang
cukup besar. Kebutuhan baja dan besi juga beragam, baik dalam jenis maupun
ukurannya. Alhasil, banyak konsumen yang senang berbelanja bahan bangunan ini
digerai-gerai ritel yang khusus menjual besi dan baja. Tak heran, toko ritel besi dan
baja ini kian bermunculan mengikuti pertumbuhan proyek properti disuatu daerah
(Peluangusaha.kontan.co.id).
Dalam hal ini Copong Steel adalah salah satu usaha toko ritel besi dan baja yang
berlokasi di Kota Garut. Copong Steel akan memberikan pelyanan yang baik dan
produk yang berkualitas untuk pelanggan, sehingga pelanggan tidak perlu kesulitan
untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Pelangan juga bisa melihat langsung
bentuk fisik semua produk-produk yang ditawarkan oleh Copong Steel. Copong Steel
juga menjual produknya dalam berbagai skala harga, ada harga eceran, grosir dan toko.
Pelanggan tidak perlu merasa khawatir mendapat harga yang mahal jika ingin membeli
besi dalam satuan.
Copong Steel berdiri sejak tahun 2011 berlokasi di kawasan jalan jendral sudirman,
Garut yaitu area strategis yang merupakan jalur penghubung antara Garut dan Tasik
Malaya. Untuk melayani kebutuhan besi dan baja di sektor properti, Copong Steel
menyediakan berbagai jenis produk, besi beton lengkap dengan berbagai merek dan
ukuran dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), baja ringan untuk keperluan struktur
5
atap, canopy, besi hollow, pipa hitam, besi cnp, besi unp, besi siku, besi nako, plat
esser, plat bordes dan besi variasi untuk pagar.
Akan tetapi pernyataan dari pemilik Copong Steel berpendapat bahwa kualitas
pelayanan yang diberikan kepada konsumen dirasa masih buruk. Hal ini ditandai
dengan adanya keluahan-keluhan dari konsumen terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan oleh Copong Steel.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertatik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
dengan
judul
“PENGARUH
KUALITAS
PELAYANAN
TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN PADA TB. COPONG STEEL GARUT”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang mengenai pentingnya memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi konsumen, maka penulis mengidentifikasi permasalahan yang ada
sebagai berikut :
1. Bagaimana tanggapan konsumen atas kualitas pelayanan pada Toko Besi
Copong Steel ?
2. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen pada kualitas pelayanan Toko Besi
Copong Steel ?
3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Toko
Besi Copong Steeel ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud diadakan penelitian adalah mengelola, menganalisi, dan mendapatkan
6
informasi dalam rangka menyusun skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh
ujian sarjana jurusan manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas
Widyatama bandung, sedangakan tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis tanggapan konsumen terhadap kualitas pelayanan Toko
Besi Copong Steel.
2. Untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen pada kualitas pelayanan Toko
Besi Copong Steel
3. Untuk menganalisi seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan Toko Besi
Copong Steel terhadap kepuasan konsumen.
1.4 Kegunaan Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini akan memberikan masukan terutama sebagai dasar dalam
penerapan ilmu-ilmu pemasaran, terutama mengenai masalah pelayanan yang
diperoleh dari teori selama kuliah dari pada kenyataan dalam menghadapi
masalah yang ada di perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat member masukan dan pertimbangan dalam pengelolaan
perusahaan di masa yang akan datang, yang didasarkan pada data dan informasi
yang diperoleh. Dengan adanya tambahan informasi tersebut perusahaan
diharapkan mampu menyusun strategi yang lebih baik dalam mengelola
7
perusahaan, sehingga mampu menciptakan suatu pelayanan yang berkualitas
sesuai dengan persepsi pelanggan perusahaan.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, setiap perusahaan
senantiasa harus berusaha untuk memiliki keunggulan dalam bidang tertentu untuk
memenangkan persaingan (competitive adventage), dimana dalam hal ini dapat berupa
keunggulan dalam kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Dengan
memberikan kualitas pelayanan yang baik tentu dapat menimbulkan suatu kepuasan
dengan harapan bahwa konsumen akan berkunjung kembali membeli barang sesuai
dengan kebutuhannya.
Kulitas pelayanan dalam suatu perusahaan jasa meliputi lima dimensi dimana
kelima dimensi tersebut menurut Parasuraman (2010) meliputi :
1.
Reliability (Keandalan) yaitu kemampuan melaksanakan layanan yang
dijanjikan secara meyakinkan dan akurat.
2.
Responsiveness (Daya tanggap) yaitu kesedian membantu pelanggan dan
memberikan jasa dengan cepat.
3.
Assurance (Jaminan) yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan dan
kemampuan mereka menyampaikan kepercayaan dan keyakinan.
4.
Emphaty (Empati) yaitu kesedian memberikan perhatian yang mendalam dan
khusus pada masing-masing pelanggan.
8
5.
Tangible (Berwujud) yaitu penampilam fasilitas fisik, perlengkapankaryawan dan bahan komunikasi.
Kotler (2009:49) juga mengemukakan bahwa kualitas merupakan seluruh ciri serta
sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh kepada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat.
Berdasarkan pandangan-pandangan di atas, kualitas pelayanan merupakan hal yang
penting untuk menentukan kepuasan konsumen , hal tersebut dikarenakan pelayanan
yang diberikan merupakan sesuatu yang dapat langsung dirasakan sebelum konsumen
menikmati produk yang diinginkan.
Alma (2004), menyatakan bahwa kualitas jasa merupakan semacam tingkat
kemampuan suatu jasa dengan segala atributnya yang secara real disajikan sesuai
dengan harapan pelanggan. Berdasarkan uraian tersebut kepuasan konsumen
merupakan suatu pertahanan yang paling baik dalam menghadapi persaingan dan
membuat konsumen tetap bertahan untuk menjadi pelanggan organisasi. Oleh karena
itu untuk dapat memenangkan persaingan melalui pencapaian kepuasan konsumen.
Tingkat kepuasan konsumen dapat diukur dengan mengetahui bagaimana kualitas
pelayanan organisasi selama ini, apakah telah sesuai dengan harapan konsumen atau
tidak, sehinggan organisasi dapat mengetahui unsur-unsur yang harus diprioritaskan
untuk meningkatkan kualitasnya dikaitkan dengan tingkat kepentingan konsumen dan
prestasi organisasi selama ini.
Kotler (2007) mengemukakan bahwa kepuasan konsumen merupakan kepuasan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setalah membandingkan kinerja/jasa yang
9
dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Jika kinerja memenuhi harapan, maka
pelanggan merasa puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan merasa amat puas
atau senang.
Oleh karna itu perusahaan dapat mengetahui unsur-unsur jasa mana yang harus
ditingkatkan kualitasnya dan meminimalkan ketidakpuasan konsumen. Bila konsumen
merasa puas mereka akan lebih sering menggunakan jasa-jasa yang ditawarkan dari
perusahaan tersebut. Dari definisi diatas maka dapat ditarik suatu hipotesis sebagai
berikut : “Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen
Copong Steel Garut”
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang
Nazir (2011:54). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian Kepustakaan (library research)
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mencari informasi dan
literatur, dan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Kumpulan data
yang diperoleh kemudian digunakan dalam rumusan teori dan landasan bagi
penganalisaan data di perusahaan, serta untuk menunjang dan untuk
memperkuat dugaan dalam pembahasan masalah.
10
2. Penelitian Lapangan (field research)
Cara ini dilakukan dengan meninjau secara langsung objek penelitian untuk
memperoleh data primer melalui teknik :
a. Obeservasi (pengamatan), dilakukan dengan mengamati secara langsung
terhadap objek yang diteliti.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.
c. Wawancara
Mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan
pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini mengenai
kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen, penulis melakukan penelitian pada
Toko Besi Copong Steel yang berlokasi di Jln. Sudirman No. 76, Garut. Penelitian ini
dilakukan oleh penulis bulan Maret 2015 sampai dengan selesai.
Download