SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara First Heating Coke Oven Plant PT Krakatau- Posco Cilegon, 11 Juni 2013 Yang Terhormat, Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Menteri Perdagangan RI Para Komisaris PT. Krakatau-Posco Para Pejabat Eselon 1 Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan Jajaran Manajemen PT. Krakatau Steel dan PT. Krakatau-Posco Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam Sejahtera untuk kita semua Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melindungi kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul bersama untuk mengikuti Acara “First Heating Coke Oven Plant PT. Krakatau-Posco” 1 Saudara-saudara sekalian, Pembangunan Integrated Steel Mill PT. Krakatau -Posco merupakan suatu potensi yang besar dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas industri baja di Indonesia. Dengan adanya PT. Krakatau-Posco yang akan memproduksi 3 juta ton slab per tahun mulai akhir tahun 2013, dimana sebesar 1,5 juta ton slab diproduksi menjadi pelat baja (HRP) dan sisa slab akan digunakan untuk kebutuhan PT. Krakatau Steel dan Posco-Korea. Dengan demikian kebutuhan produk baja lembaran yang selama ini diimpor dapat disubstitusi oleh produk PT. Krakatau-Posco. Kebutuhan pasar dalam negeri untuk produk baja diperkirakan meningkat 8%-9% pertahun. Hal ini memberikan prospek investasi ke depan yang menjanjikan, mengingat konsumsi baja perkapita akan terus meningkat dari 48Kg pada tahun 2010 menjadi 57Kg pada tahun 2015. Daya tarik investasi di Industri Logam Dasar antara lain adanya insentif fiskal berupa tax holiday (PMK 130 Tahun 2011) dan tax allowance (PP No 52 Tahun 2011) serta pembebasan bea masuk atas impor mesin serta barang dan bahan untuk pembangunan atau pengembangan industri dalam rangka penanaman modal (PMK 176 Tahun 2009). Di samping itu, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan perlindungan berupa SNI Wajib, safeguard, anti dumping, dan mekanisme pengendalian impor berupa Importir Produsen (IP) / Importir Terdaftar (IT) serta faktor 2 pendorong terjadinya demand produk baja dari pelaksanaan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Upaya Pemerintah sebagaimana tersebut di atas setidaknya telah berhasil menarik 9 (sembilan) investor industri logam dasar dengan nilai investasi seluruhnya mencapai 13,3 Miliar USD. Diharapkan investasi baru ini, terutama untuk produk baja mampu mensubstitusi kebutuhan pasar domestik sebesar 6,8 juta ton/tahun dari impor saat ini yang mencapai 9 juta ton/tahun. Terkait hal tersebut di atas, agar pengembangan industri nasional terarah, efektif dan efisien sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, maka Kementerian Perindustrian menyusun Roadmap pengembangan industri logam nasional yang terdiri dari Roadmap Industri Baja, Aluminium, Nikel, dan Tembaga dengan memanfaatkan potensi logam dalam negeri. Saudara-saudara sekalian, Acara First Heating Coke Oven Plant pada hari ini menunjukkan bahwa PT. Krakatau-Posco konsisten dengan rencana investasi dan pelaksanaan pembangunan fasilitas menuju penyelesaian proyek secara menyeluruh. Kami mengharapkan rencana 3 penyelesaian proyek PT. Krakatau Posco dapat terlaksana sesuai jadwal yaitu pada akhir tahun 2013, sehingga akan tumbuh industri hilir yang berbahan baku pelat baja yang memberikan nilai tambah yang tinggi antara lain tumbuhnya industri perkapalan, infrastruktur, permesinan, dan lain-lain. Saudara-saudara sekalian, Dengan terwujudnya PT. Krakatau-Posco ini kami memandang sebagai cermin eratnya hubungan Indonesia dan Korea Selatan. Semoga kerja sama yang erat ini juga dapat diaplikasikan di sektor-sektor lain. Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat atas First Heating Coke Oven Plant PT. Krakatau-Posco, semoga apa yang kita harapkan akan dapat dicapai sehingga industri baja domestik dapat bersaing dan menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia. Sekian dan terima kasih, Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. MENTERI PERINDUSTRIAN MOHAMAD S. HIDAYAT 4