KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita hamil di dunia diperkirakan mencapai 41,8% sedangkan di Indonesia sebesar 50,9%. Salah satu penyebab anemia pada ibu hamil adalah asupan gizi yang kurang dan hal tersebut dapat dikendalikan dengan mengkonsumsi gizi seimbang. Maka dari itu untuk memenuhi asupan nutrisi yang sesuai, diperlukan adanya konseling dari bidan. Wawancara yang telah dilakukan dengan 5 ibu hamil trimester I dan II yang mengalami anemia mengatakan bahwa sebanyak 3 ibu hamil belum pernah mendapat konseling tentang gizi sebelumnya dan mengatakan kalau selama hamil ini sangat susah makan karena merasa mual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konseling gizi ibu hamil oleh tenaga kesehatan dengan kejadian anemia.Metode penelitian ini adalah survey korelasai dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel penelitian adalah 50 ibu hamil. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar ceklist. Data di analisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konseling gizi ibu hamil oleh tenaga kesehatan adalah baik yaitu sebanyak 33 responden (66%), sebanyak 13 responden (26%) mengalami anemia, p value 0,005 (p < 0,05). Kata kunci : Konseling gizi, Ibu hamil, Anemia I. PENDAHULUAN Masalah kematian dan kesakitan ibu di indonesia masih merupakan masalah besar. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2013 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dan disebabkanolehperdarahan, hipertensi dalam kehamilan(HDK), infeksi, partus lama/macet dan abortus. Salah satu cara untuk mengurangi resiko anemia pada ibu hamil yaitu dengan mengkonsumsi gizi seimbang. Kebutuhan selama hamil pada setiap individu berbeda-beda dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status gizi sebelumnya, kekurangan asupan pada salah satu zat akan mengakibatkan kebutuhan terhadap suatu nutrient terganggu dan kebutuhan nutrisi yang tidak konstan selama kehamilan. Maka dari itu untuk memenuhi asupan nutrisi yang sesuai, diperlukan adanya konseling dari bidan. Pemberian konseling dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan asupan gizi yang seimbang pada ibu hamil sehingga mengurangi resiko anemia. Konseling tentang gizi ibu hamil sebaiknya diberikan sewaktu asuhan antenatal. II. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah survey korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasi semua ibu hamil di puskesmas jogonalan, Jumlah sampel penelitian adalah 50 ibu hamil, Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar ceklist. Data di analisis menggunakan uji chi square. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 33 responden (66%) telah mendapatkan konseling dengan baik.Pemberian konseling tentang gizi ibu hamil sangat diperlukan untuk meningkatkan keyakinan ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil sehingga menurunkan resiko anemia. konseling yang diberikan oleh tenaga kesehatan secara langsung dapat membantu seseorang dalam mengatasi masalah yang dialaminya. Berdasarkan penelitian tentang kejadian anemia menunjukkan bahwa terdapat 13 responden (26,0%) yang mengalami anemia yaitu anemia ringan dan sedang, namun penelitian ini lebih banyak ditemukan responden yang tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 37 responden (74,0%). Perolehan konseling yang baik pada ibu hamil akan mendukung ibu untuk mengelola asupan gizinya sebab ibu hamil yang asupan gizinya kurang akan beresiko anemia, hal ini terjadi karena di dalam masa awal kehamilan ibu hamil mengalami malnutrisi sehingga mempengaruhi perkembangan dan kapasitas embrio. Nutrisi yang buruk pada kehamilan lanjut akan mempengaruhi pertumbuhan janin sehingga pertumbuhan janin tidak akan maksimal karena asupan nutrisi janin yang berasal dari ibu kurang. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa nilai X2 hitung diperoleh sebesar 9,717 sedangkan nilai ketetapan pada X2 tabel adalah 3,481 sehingga X2 hitung > X2 tabel. Nilai p value dari hasil analisis data diperoleh p = 0,005 berarti p < 0,05 sehingga ada hubungan antara konseling gizi ibu hamil oleh tenaga kesehatan dengan kejadian anemia di Puskesmas Jogonalan I Klaten. Tabel 4.6 Hubungan Konseling Gizi Ibu Hamil Oleh Tenaga Kesehatan (Bidan, Petugas Gizi) dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Jogonalan I Klaten No KonselingGizi Kejadian anemia Ya Total X2 Tidak F % f % F % 1. Baik 4 8,0 29 58,0 33 66 2. Cukup 9 18,0 8 16,0 17 34 3. Kurang 0 0 0 0 0 0 Jumlah 13 26,0 37 74,0 50 100 p 9,717 0,005 Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan umur diperoleh bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok umur antara 20-35 tahun sebanyak 46 orang (92,0%). Umur responden dapat mempengaruhi responden dalam menyikapi konseling yang diberikan. Responden pada usia tersebut merupakan kelompok usia reproduksi sehat dan lebih mudah menerima konseling dibandingkan usia muda yaitu <20 tahun karena fleksibelitas kepribadiannya pada usia dan usia muda sangat berbeda. pendidikan responden diperoleh hasil bahwa sebagian besar adalah SMA/SMK sebanyak 29 orang (58,0%). Pendidikan yang rendah pada responden merupakan penyebab masih ditemukannya responden yang memperoleh konseling baik tentang gizi ibu hamil namun mengalami anemia. hasil penelitian pekerjaan responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 40 orang (80,0%). Pekerjaan berkaitan dengan sosial ekonomi karena dipengaruhi oleh pendapatan yang diterimanya. Pendapatan atau status sosial ekonomi yang tinggi yang diperoleh responden dapat mempengaruhi keyakinan responden dalam memenuhi kebutuhan gizinya selama hamil setelah diberi konseling IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan tentang Pemberian konseling gizi ibu hamil oleh tenaga kesehatan ( Bidan, Petugas Gizi) di Puskesmas Jogonalan I Klaten adalah baik , tetapi kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Jogonalan masih ditemukan yaitu anemia ringan dan sedang. Saran petugas kesehatan melaksana program kesehatan yang berlangsung pada pelayanan kesehatan baik di puskesmas atau wilayah kerja dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu maupun bayi, melakukan koordinasi dengan sector lain, DAFTAR PUSTAKA Almatsier. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Anggraini. 2014. Suplementasi Fe-Folat Program + Folat Menaikkan Kadar Hemoglobin Lebih Baik dibandingkanfe-Folat Program Pada Ibu Hamil. Universitas Indonesia Depok Jakarta Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta. Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Nuha Medika. Yogyakarta. Dinkes Jawa Tengah. 2013. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang. Dinkes Klaten. 2013. Profil Kesehatan Kabupaten Klaten Tahun 2013. Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten. Jawa Tengah. Hayati. 2013. Anemia. Didapat dari: http://www.digilib.stikesmuh- pkj.ac.id/digilib/index.php?p=show_detail&id=210. Tanggal akses 17 Desember 2014 jam 20.30 WIB. Hendrayani. 2013. Perilaku Pemeriksaan Antenatal sebagai Faktor Risiko Anemia Gizi Ibu Hamil di Puskesmas II Denpasar Selatan Tahun 2012. Universitas Udayana. Bali. Luddin. 2010. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Konseling. Didapat dari: http://digilib.unimus.ac.id/2012/05/faktor-yang-mempengaruhikeberhasilan.html. Tanggal akses 19 November 2014 jam 19.20 WIB. Manuaba. dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC. Jakarta. Notoatmodjo. S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. Riwidikdo. 2007. Statistik Kesehatan. Mitra Cendikia Press. Yogyakarta. Romauli, Suryati. 2013. Komunikasi Kebidanan. Trans Info Media. Jakarta. Saputra. 2013. Angka Kematian Ibu Melonjak, Indonesia Mundur 15 Tahun. Prakarsa Policy Review. Jakarta. Stikes Muhammadiyah Klaten. 2014. Prosedur Konseling Gizi Ibu Hamil. Stikes Muhammadiyah Klaten. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung. Sulistyawati. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Salemba Medika. Jakarta. Suranto. 2013. Hubungan antara Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Dawe Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Stikes Ngudiwaluyo. Semarang. Tarwoto. Ns.. 2010. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Konsep dan Penatalaksanaan. Trans Info Media. Jakarta. Varney. Helen. 2007. Varney Midwifery Third Edition. Maesachusseks and Bart Left Publisher. WHO. 2000. Anemia Ibu Hamil. Didapat dari: www.depkes.go.id. Diakses tanggal 17 Desember 2015 jam 14.10 WIB Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.