ASEAN + 1 FTAs - AEC Center

advertisement
I.
ASEAN + 1
FTAs
LATAR BELAKANG
Kerjasama ekonomi ASEAN dengan Negara Mitra Dialog
berkembang sangat pesat yang terwujud dalam bentuk
persetujuan kerjasama perdagangan bebas (FTA) yaitu ASEANChina FTA, ASEAN-Korea FTA, ASEAN-Japan CEPA, ASEANAustralia-New Zealand FTA, dan ASEAN-India FTA. Hal ini sejalan
dengan pilar ke-4 Masyarakat Ekonomi ASEAN yang fokus untuk
melakukan integrasi dengan ekonomi global.
II.
2009, dan Perjanjian Investasi mulai berlaku pada 1 September
2009.
Kategori modalitas penurunan tarif bea masuk pada perjanjian
perdagangan barang dibagi menjadi: (i) Normal Track (NT); (ii)
Sensitive Track yang terdiri atas Sensitive List (SL) dan Highly
Sensitive List (HSL). Tingkat liberalisasi tarif untuk Indonesia
pada AKFTA mencapai 91.2% dengan komitmen penghapusan
tarif secara penuh (duty phase out) oleh ASEAN-6 + Korea pada
tahun 2012.
SEKILAS TENTANG ASEAN+1 FTA
3. ASEAN – JAPAN CEPA (AJCEPA)
1. ASEAN – China FTA (ACFTA)
ACFTA merupakan FTA ASEAN ke-1 dengan Negara Mitranya.
Persetujuan ACFTA mulai berlaku pada tahun 2005 dan
merupakan FTA dengan pasar terbesar di dunia. Persetujuan
ACFTA cakupannya meliputi (i) perdagangan barang; (ii)
perdagangan jasa; (iii) investasi; dan (iv) dispute settlement
mechanism (DSM).
Untuk meliberalisasi Perdagangan Barang, Jasa dan Investasi,
para Menteri Ekonomi ASEAN dan China telah
menandatangani: (i) The Agreement on Trade in Goods
(Persetujuan Perdagangan Barang) tanggal 29 November 2004
di Vientiane, Laos; (ii) The Agreement on Trade in Services
(Persetujuan Perdagangan Jasa) tanggal 14 Januari 2007 di
Cebu, Filipina; dan (iii) The Argreement on Investment
(Perjanjian Investasi) tanggal 15 Agustus 2009 di Bangkok,
Thailand.
Terkait perdagangan barang, penurunan tarif bea masuk ACFTA
dikategorikan kedalam: (i) Early Harvest Program (EHP); (ii)
Normal Track (NT) yang terdiri atas NT-1 dan NT-2; (iii) Sensitive
Track yang terdiri atas Sensitive List (SL) dan Highly Sensitive List
(HSL). Tingkat liberalisasi tarif untuk Indonesia pada ACFTA
mencapai kurang lebih 89% dengan komitmen penghapusan
tarif secara penuh (duty phase out) oleh ASEAN-6+China terjadi
pada tahun 2012.
2. ASEAN – Korea FTA (AKFTA)
Cakupan Persetujuan AKFTA meliputi (i) perdagangan barang;
(ii) perdagangan jasa; (iii) investasi; dan (iv) dispute settlement
mechanism (DSM).
Perjanjian Perdagangan Barang berlaku sejak 1 Juni 2007,
Perjanjian Perdagangan Jasa berlaku efektif pada tanggal 1 Mei
AJCEPA merupakan FTA ke-3 ASEAN dengan Mitra Dialog.
Persetujuan ini ditandatangi pada tangal 8 Oktober 2003 di Bali
dan mulai berlaku 1 Desember 2008. Persetujuan AJCEP bersifat
komprehensif dan single undertaking serta mencakup bidang
perdagangan barang, jasa, investasi, SPS, TBT dan kerja sama
ekonomi.
Tingkat liberalisasi tarif untuk Indonesia pada AJCEP mencapai
kurang lebih 89%. Kategori liberalisasi tarif bea masuk dibagi
menjadi 2 (dua) yaitu penghapusan tarif Normal Track (NT) dan
penurunan tarif Sensitive Track (ST) yang terbagi atas: (i)
Sensitive List; (ii) Highly Sensitive List (HSL) dan Exclusion List
(EL), Saat ini Indonesia dalam proses transposisi HS untuk
implementasi Perdagangan Barang AJCEP.
Sebagai bagian dari agenda Perjanjian AJCEP, negosiasi dibidang
jasa dan investasi dimulai satu tahun sejak berlakunya
Perjanjian. Sub-Komite bidang Jasa dan Sub-Komite bidang
Investasi telah didirikan untuk melaksanakan perundingan.
Hingga saat ini proses perundingan jasa dan investasi terus
dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai kesepakatan
bersama
4. ASEAN – India FTA (AIFTA)
ASEAN-India FTA merupakan FTA ke-4 ASEAN dengan Negara
Mitra. Para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN dan India telah
menandatangani Framework Agreement on Comprehensive
Economic Cooperation between ASEAN dan India pada bulan
Oktober 2003. Persetujuan Perdagangan Barang AIFTA
ditandatangani pada tanggal 13 Agustus 2009 di Bangkok.
Sementara itu, perundingan Perdagangan Jasa dan Investasi
telah selesai dilaksanakan dan ditargetkan untuk
ditandatangani pada Pertemuan KTT ASEAN bulan Agustus
2014.
Tingkat liberalisasi perdagangan barang dalam AIFTA kurang
lebih mencapai 40%. Modalitas yang disepakati bersama oleh
ASEAN dan India adalah menjadwalkan penurunan dan
penghapusan tarif terhadap 85% pos tarif atau 75% nilai impor
yang tercakup dalam Normal Track (NT) dan 10% pos tarif
dalam Sensitive Track (ST)
•
5. ASEAN- Australia-New Zealand FTA (AANZFTA)
AANZFTA merupakan FTA regional ke-5 bagi ASEAN yang
bersifat komprehensif dengan pendekatan single undertaking.
AANZFTA ditandatangani pada tanggal 27 Februari 2009 di Hua
Hin, Thailand.
2) AKFTA
•
Persetujuan AANZFTA mencakup: Perdagangan Barang, Jasa,
Investasi, ROO, Customs, SPS, TBT, Safeguard, Hak Kekayaan
Intelektual, Kebijakan Persaingan, MNP, Kerjasama Ekonomi,
DSM, dan e-commerce. AANZFTA mulai berlaku efektif pada
1 Januari 2010.
Tujuan AANZFTA adalah: (i) memperkuat dan meningkatkan
kerjasama ekonomi, perdagangan barang, perdagangan jasa
dan investasi antara negara-negara anggota; (ii) meliberalisasi
perdagangan secara progresif dan menciptakan suatu sistem
yang transparan dan untuk mempermudah investasi; (iii)
menggali bidang-bidang kerjasama yang baru dan
mengembangkan kebijaksanaan yang tepat dalam rangka
kerjasama ekonomi antara negara-negara anggota.
•
•
III.
MANFAAT ASEAN+1 FTA
Manfaat
yang
dapat
diperoleh Indonesia
dengan
diimplementasikannya ASEAN+1 FTAs dalam bidang
perdagangan barang, perdagangan jasa, dan investasi, antara
lain:
•
Tingkat liberalisasi tarif bea masuk China yang mencapai
94% merupakan peluang bagi produk-produk Indonesia
seperti binatang hidup, ikan, dairy products, tumbuhan,
sayuran, buah-buahan, kopi, minyak kelapa/CPO, coklat,
barang dari karet, dan perabotan untuk memanfaatkan
pasar China sebesar lebih dari 1,3 milyar jiwa.
Dalam Perdagangan Jasa, ASEAN dan China bertujuan
untuk menurunkan hambatan perdagangan jasa dan
secara substansif menghilangkan tindakan diskriminatif
Akses pasar ekspor Indonesia ke Korea akan meningkat
dengan dihapusnya 90.5% tarif bea masuk Korea. Produkproduk yang dihapuskan tarifnya antara lain binatang
hidup, ikan, sayuran, minyak sawit, produk kimia, produk
kertas, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, kulit, produk
kayu dan sebagainya. Tarif bea masuk produk-produk
dalam Sensitive Track telah menjadi maksimal 20% pada
tahun 2012 antara lain: perikanan, beras, gula, winealcohol, produk kimia, tekstil, baja dan komponen.
ASEAN dan Korea sepakat untuk meningkatkan komitmen
Perdagangan Jasa melalui penambahan sektorsektor/subsektor baru di dalam daftar komitmen dan
mempermudah aturan bagi sektor jasa termasuk sektor
bisnis, konstruksi, pendidikan, komunikasi, lingkungan
hidup, pariwisata dan transportasi.
Perjanjian ASEAN-Korea di Bidang Investasi bertujuan
untuk menyediakan satu lingkungan transparan, fasilitatif
dan lebih aman bagi investasi para investor ASEAN dan
Korea.
3) AJCEPA
•
1) ACFTA
•
terhadap perdagangan jasa di antara para pihak dalam
berbagai sektor jasa.
Dalam Persetujuan Investasi, ASEAN dan China fokus
dalam mempromosikan dan memfasilitasi arus investasi,
yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang
menguntungkan bagi investor sehingga memungkinkan
adanya perlindungan yang memberikan perlakuan yang
adil dan merata, perlakuan non-diskriminatif terhadap
nasionalisasi atau pengambilalihan dan kompensasi untuk
kerugian.
•
Dalam Perdagangan Barang, komitmen Jepang pada
AJCEPA lebih baik bagi Indonesia dibandingkan dalam
Kerja Sama Indonesia-Japan EPA (IJEPA) dimana lebih dari
363 pos tarif termasuk produk perikanan, sayuran, buahbuahan, juices, coklat, makanan olahan, minyak dan
pelumas, produk kulit, kayu lapis, kertas dan papan, alas
kaki, perhiasan, dan sebagainya dihapuskan tarif bea
masuknya.
Perdagangan Jasa dan Investasi masih dalam proses
perundingan dan diharapkan dapat disepakati pada akhir
tahun 2014.
4) AANZFTA
•
•
Dalam Perdagangan Barang, 100% ekspor Indonesia ke
Australia termasuk Textile & Apparel and Footwear akan
menikmati bea masuk 0% mulai tahun 2020. Sejumlah
81.12% ekspor Indonesia ke Selandia Baru akan menikmati
bea masuk 0% mulai 2012. Bea masuk untuk 263 produk
Textile & Apparel yang merupakan kepentingan ekspor
Indonesia (saat ini dikenakan bea masuk antara 7.75-19%
di Selandia Baru) akan dihapuskan lebih cepat yakni dari
2020 ke 2017, sementara 19 produk lainnya pada 2018.
Untuk Perdagangan Jasa dan Investasi, ASEAN, Australia
dan Selandia Baru berpedoman pada prinsip General
Agreement on Trade in Services - WTO yang mencakup
sektor-sektor yang lebih komprehensif diantaranya
logistik, keuangan, dan telekomunikasi.
5) ASEAN-India FTA.
•
Komitmen Indonesia memberikan perlindungan cukup
signifikan bagi industri nasional karena hanya 46,17% pos
tarif Indonesia yang akan dihapuskan pada tahun 2016.
Sebaliknya, Indonesia akan menikmati penghapusan bea
masuk atas 70,14% pos tarip India (3.666 pos tarif) pada
tahun 2013 dan meningkat menjadi 79,35% (4.145 pos
tarif) pada tahun 2016. India secara bertahap akan
menurunkan bea masuk atas CPO dan RPO masing-masing
dari 80% dan 90% menjadi 37,5% dan 45% selama periode
2009-2018. Komoditas utama Indonesia ke pasar India—
batubara—juga akan menikmati bea masuk 0%.
•
Perundingan Perdagangan Jasa dan Investasi telah
diselesaikan dan ditargetkan untuk ditandatangani oleh
para Menteri Ekonomi ASEAN dan India tahun 2014.

Informasi Lebih Lanjut:
Direktorat Kerjasama ASEAN
Jl. M.I. Ridwan Rais No.5,
Jakarta Pusat, 10110
Website:
 www.kemendag.go.id
 http://ditjen kpi.kemendag.go.id
Telephone:
(021) 3858203
Download