BIOMEKANIKA KONSUMSI ENERGI UNTUK AKTIVITAS KERJA BERAT Analisa Konsumsi Energi (Biomekanika), bertujuan : 1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada waktu kerja. 2. Perbandingan metode alternatif untuk mengerjakan suatu jenis pekerjaan. 3. Perancangan aktivitas kerja dan jenis pekerjaan. 4. Perancangan kembali pekerjaan yang sudah ada. 5. Mengevaluasi pekerjaan. 6. Penanganan material secara manual. 7. Pembebanan statis. Konsep Biomekanika Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2, yaitu : 1. General Biomechanic Bagian dari biomekanika mengenai hukum-hukum dan konsep-konsep dasar yang mempengaruhi organ tubuh manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak. Dibagi menjadi 2, yaitu : Biostatic, menganalisis tubuh pada posisi diam atau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam. Biodinamic, berkaitan dengan gambaran gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh. 2. Occupational Biomechanic Mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material, dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar produktifitas kerja dapat meningkat. Manivestasi Kerja Berat Hal-hal yang berhubungan dengan manifestasi kerja berat, antara lain : Denyut jantung (heart rate). Tekanan darah (blood prealsure). Keluaran paru dengan satuan liter per menit (cardiac output). BIOMEKANIKA Komposisi kimia darah (kandungan asam laktat). Temperatur tubuh (body temperature). Kecepatan berkeringat (sweating rate). Kecepatan membuka dan menutupnya ventilasi paru dengan satuan liter per menit (pulmonary ventilation). Konsumsi oksigen. Konsumsi oksigen berhubungan langsung dengan pengukuran konsumsi energi. Satuan Yang Digunakan Kilocalorie adalah satuan energi pada ergonomi. Satuan energi pada ergonomi adalah kilocalorie, dalam SI didapat : 1 kilocalorie (kcal) = 4,2 kiloJoule (kj) Konversi konsumsi energi dalam satuan Watt : 1 Watt = 1 Joule/ detik Satuan energi : 1 liter oksigen akan memberikan 4,8 kcal energi yang setara dengan 20 kJ. atau : 1 liter O2 menghasilkan 4,8 kcal energi = 20 kJ. Kalori Kerja Tiap 1 liter oksigen menghasilkan 4,8 kalori. Sumber kalori adalah pembakaran zat makanan dalam jaringan tubuh yang berubah menjadi panas dan kerja melkanik. Makin berat kerja seseorang, semakin besar kalori yang dikonsumsi. Tabel 1. Kalori Per Jam Menurut Jenis Kegiatan Jenis Kegiatan 1. Tidur 2. Bangun sambil tiduran 3. Duduk istirahat 4. Membaca keras 5. Berdiri dalam keadaan tenang 6. Menjahit dengan tangan 7. Berdiri dengan suatu perhatian 8. Menyulam 9. Memakai dan membuka pakaian 10. menyanyi 11. Menjahit dengan mesin Kalori per Jam per kg Berat Badan 0,98 1,10 1,43 1,50 1,50 1,59 1,63 1,66 1,69 1,74 1,93 2 BIOMEKANIKA 12. Mengetik cepat 13. Menyetrika 14. Cuci piring 15. Menyapu lantai terbuka 16. Menjilid buku 17. Latihan enteng 18. Membuat sepatu 19. Jalan per lahan (3,9 km per jam) 20. Pekerjaan kayu, logam dan pengecatan dalam industri 21. Latihan aktif 22. Jalan agak cepat (5,6 km per jam) 23. Jalan turun tangga 24. Pekerjan tukang batu 25. Latihan berat 26. Menggergaji kayu 27. Berenang 28. Lari (8 km per jam) 29. Latihan sangat berat 30. Berjalan sangant cepat (8 km per jam) 31. Jalan naik tangga 2,00 2,06 2,06 2,41 2,43 2,43 2,57 2,86 3,43 4,14 4,28 5,20 5,71 6,43 6,86 7,14 8,14 8,57 9,28 15,80 Jika seseorang melakukan pekerjaan, akan membutuhkan energi total (gross energy), sehingga : Konsumsi energi bersih (net energy consumption) = energi total – metabolisme basal Konsumsi energi total terdiri dari : a. Metabolisme basal Adalah konsumsi energi secara konstan pada saat istirahat dengan perut dalam keadaan kosong. Pria dengan berat 70 kg membutuhkan 1.700 kcal per hari, wanita dengan berat 60 kg membutuhkan 1.400 kcal per hari. b. Kalori untuk bekerja (work calories) Adalah konsumsi energi yang diawali pada saat pekerjaan fisik dimulai. Makin banyak aktivitas otot, makin banyak pula energi yang dikonsumsi (kalori kerja). Kalori kerja menunjukkan tingkat ketegangan otot tubuh manusia dalam hubungan dengan : Jenis kerja berat. Tingkat usaha kerjanya. 3 BIOMEKANIKA Kebutuhan waktu untuk istirahat. Efisiensi dari berbagai jenis perkakas kerja. Produktivitas dari berbagai variasi cara kerja. Gambar 1. Konsumsi Energi Yang Dipakai Manusia c. Kalori untuk aktivitas seharian (leisure calories). Adalah konsumsi energi pada saat melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk pria rata-rata konsumsinya adalah 600 kcal dan wanita adalah 500–550 kcal. Pengukuran Konsumsi Oksigen Jika 1 liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan mendapatkan 4,8 kcal energi dan merupakan nilai kalori suatu oksigen. Penelitian konsumsi oksigen seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Konsumsi Oksigen Pada Suatu Aktivitas 4 BIOMEKANIKA Keterangan gambar : Gambar 2.a., tingkat konsumsi oksigen selama 5 menit dari suatu kerja berat yang diikuti dengan istirahat. Hutang oksigen (oxygen debt) terjadi setelah aktivitas berlangsung dan dibayar pada saat operator sedang istirahat. Gambar 2.b., tingkat konsumsi oksigen selama 5 menit dari suatu aktivitas bersepeda ergometer pada beban yang berbeda-beda. Gambar 2.c., kesetimbangan nilai VO2 yang diplot dari Gambar 2.b, yaitu diplot sebagai fungsi dari output kerja. Udara maksimum yang dihisap untuk subyek ini adalah 3,5 liter/ menit yang terjadi pada 250 W. Subyek ini bisa menghasilkan output 300 W akan tetapi dapat terjadi pada kondisi anaerobik. Kapasitas Kerja Gambar 3. adalah eksperimen pengukuran konsumsi oksigen dengan meningkatnya beban kerja, menunjukkan setiap individu mempunyai keterbatasan maksimum untuk oksigen yang dikonsumsi. Semakin meningkatnya beban kerja, maka konsumsi oksigen akan meningkat secara proporsional sampai kondisi maksimumnya. Simbol konsumsi oksigen = VO2 dengan satuan liter/ menit. Dalam perancangan kerja direkomendasikan konsumsi oksigen berada dibawah (VO2)max dari rata-rata populasi atau kurang dari 50% (VO2)max untuk pria. Bagi pekerja pria, pengaturan energi kerja : 20 – 30 tahun : dikalikan 100% 40 tahun : dikalikan 96% 50 tahun : dikalikan 90% 60 tahun : dikalikan 80% 65 tahun : dikalikan 75% Energi kerja (work energy) yang direkomendasikan untuk kerja berat adalah 5,2 kcal/ menit atau 1,08 liter/ menit oksigen (5,2/4,8), sehingga 5,2 kcal/ menit sebagai batasan maksimum yang dapat dilaksanakan tanpa meningkatnya akumulasi asam laktat dan temperatur dalam tubuh. Tingkat beban kerja dalam satuan Watts : 5,2 kcal/ menit = 5,2 x 4,2 kJ/menit = 21,84 x 1000 over 60 W = 364 W 5 BIOMEKANIKA Gambar 3. Konsumsi oksigen Sebanyak 1,08 Liter/ Menit Berada Di Bawah 50% (VO2)max Keterangan gambar : Rata-rata nilai konsumsi oksigen (kapasitas aerobik) yang diukur selama latihan pada treadmills atau pada sepeda ergometer dari 350 W subyek wanita dan pria yang berusia antara 4 sampai dengan 65 tahun. Didalamnya juga dicantumkan nilai dari 3 atlit dan sekelompok dari 86 murid yang sedang dilatih kesegaran jasmaninya. Gambar 3. latihan kesegaran jasmani oleh para atlit (pemain ski dan pelari marathon) yang mempunyai (VO2)max lebih tinggi dari rata-rata populasi yaitu sebesar 85% selama 2 atau 3 jam. Fitness Untuk mengoreksi beban metabolisme tambahan (extra metabolic load) bagi orang yang bekerja lebih berat : F VO2 max W Dimana : F = Fitness Index (VO2)max = Konsumsi energi maksimum (ml/ menit) W = Massa (kg) Tabel 2. pengukuran fitness dari beberapa sampel populasi dengan menggunakan denyut jantung. 6 BIOMEKANIKA Tabel 2. Pengukuran Fitness dengan Denyut Jantung Negara Pria Australia Pekerja berat Swedia Polisi Amerika Pejalan kaki suku Kalahari Afrika Atlit Swedia Kelompok Usia (Tahun) 31 – 45 30 – 49 23 – 62 20 Fitness rata-rata (ml/ menit.kg) 34 43 27 47 17 – 49 65 Pengukuran Denyut Jantung Beban kerja tidak hanya tergantung pada jumlah kalori yang dikonsumsi tapi juga pada jumlah otot yang terlibat pada pembebanan otot statis. Meningkatnya denyut jantung dipengaruhi oleh : a. Temperatur sekeliling yang tinggi b. Tingginya pembebanan otot statis c. Sedikitnya otot yang terlibat dalam kondisi kerja Karena alasan tersebut, denyut jantung dipakai sebagai indeks beban kerja. Gambar 4., berbagai macam kondisi kerja yang dapat menaikkan denyut jantung dan Gambar 5., denyut jantung pada dua kondisi kerja. Gambar 4. Meningkatnya Denyut Jantung Dengan Berbagai Macam Kondisi Kerja 7 BIOMEKANIKA Gambar 5. Denyut Jantung Dari Dua Kondisi Kerja Yang Berbeda Keterangan Gambar 5 : Denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) : Rata-rata denyut jantung sebelum pekerjaan dimulai. Denyut jantung selama bekerja (working pulse) : Rata-rata denyut jantung selama bekerja. Denyut Jantung untuk bekerja (work pulse) : Selisih antara denyut jantung selama bekerja dan selama istirahat. Denyut jantung selama istirahat total (total recovery cost or recovery cost) : Jumlah denyut jantung dari berhentinya denyut saat selesainya pekerjaan sampai denyut berada pada kondisi istirahat. Denyut jantung kerja total (total work pulse or cardiac cost) : Jumlah denyut jantung dari mulainya pekerjaan sampai denyut berada pada kondisi istirahat (resting level). Gambar 6, penelitian pengaruh pembebanan otot secara statis pada denyut jantung. Gambar 6. Denyut Jantung Selama Otot Diberi Beban Statis 8 9 BIOMEKANIKA Tabel 3. Hubungan Antara Metabolisme, Respirasi, Temperatur Badan Dan Denyut Jantung Sebagai Pengukur Beban Kerja Beban Kerja Sangat Ringan Konsumsi Oksigen (Liter/ Menit) 0,25 – 0,3 Respirasi (Liter/ Menit) Temperatur Badan (oC) 6–7 37,5 Denyut Jantung (pulses/ Menit) 60 – 70 Ringan 0,5 – 1,0 11 – 20 37,5 75 – 100 Menengah 1,0 – 1,5 20 – 31 37,5 – 38,0 100 -125 Berat 1,5 – 2,0 31 – 43 38,0 – 38,5 125 – 150 Sangat Berat 2,0 – 2,5 43 – 56 38,5 – 39,0 150 – 175 Lebih dari Sangat Berat (olah raga) 2,6 – 4,0 60 – 100 Diatas 39 Diatas 175 Pengukuran denyut jantung dapat dilakukan dengan cara : a. Merasakan denyut yang ada pada arteri radial pada pergelangan tangan. b. Mendengarkan denyut dengan stethoscope. c. Mengukur signal elektrik dari otot jantung pada permukaan dada dengan electrocardiogram. Gambar 7. Distribusi Frekuensi dari Denyut Jantung Maksimal Keterangan : Penelitian pada industri Baja dan Besi di Jerman terhadap 380 pekerja, diukur jantungnya selama 2–4 menit. Nilai frekuensi puncaknya pada 132,6 beats/ menit dan denyut maksimum 180 beats/ menit. BIOMEKANIKA Gambar 8, perbedaan antara dua kondisi kerja (berdiri dan jongkok) 1 Gambar 8. Kalori Kerja dan Denyut Jantung Pada Dua Kondisi Kerja yang Berbeda Gambar 9, denyut jantung pada tingkat kerja sebagai fungsi konsumsi oksigen di bawah 50% dari (VO2)max. Gambar 9. Denyut Jantung Pada Konsumsi Oksigen di Bawah 50% dari (VO2)max. Keterangan : Denyut jantung selama latihan (kurva atas) dan selama bekerja dengan konsumsi oksigen 50% dari maksimum (kurva bawah) dari 350 orang. Hasil studi ergonomis, pengangkatan beban pada ketinggian 1 m menuju ketinggian 1,5 m, memerlukan konsumsi energi yang paling minimal dibandingkan dari : Lantai menuju ketinggian 0,5 m. Dari ketinggian 0,5 m ke 1 m, atau Dari ketinggian 1,5 m ke 2 m. 10 BIOMEKANIKA Gambar 10. Pengangkatan beban Secara Konvensional (a) Menuju ke Cara Kerja yang Lebih Ergonomis (b) Dalam merancang tata cara kerja yang ergonomis, aspek efisiensi energi fisik yang dikonsumsi berupaya menghindari beban kerja statik pada anggota tubuh karena memberi dampak sakit dan lelah pada otot. Bila beban statik sulit dihindari, diupayakan tidak berlangsung lama. Gambar 11. Aktivitas Kerja yang Mengakibatkan Beban Statik Pengukuran fisiologis kerja pada cara membawa beban, memberikan konsumsi energi yang berbeda-beda. Cara membawa beban dari penelitian seperti gambar berikut : Metode ”Double Pack” Beban dibawa dengan cara meletakkannya menempel di dada dan bahu. Konsumsi oksigen paling kecil. Kebutuhan oksigen ditetapkan 100%. 11 BIOMEKANIKA Metode ”Head Pack” Meletakkan beban diatas kepala. Kebutuhan oksigen 105% dibandingkan dengan metode double Pack. Metode ”Yoke Pack” Beban diletakkan pada masing-masing ujung alat pemikul beban. Kebutuhan oksigen 130%. Metode ”Hands Pack” Beban dibawa oleh kedua tangan. Kebutuhan oksigen 145%. Gambar 12. Cara Membawa Beban Penjadwalan Waktu Istirahat Untuk Kerja Berat Bila seseorang bekerja berat dengan konsumsi energi rata-rata 5,2 kcal/ menit maka perlahan-lahan akan muncul rasa lelah sehingga perlu waktu istirahat. Estimasi waktu istirahat : R T K S menit K 1,5 Dimana : R = Waktu istirahat yang diperlukan (menit) T = Total waktu yang dipergunakan untuk kerja (menit). K = Rata-rata energi yang dikonsumsikan untuk kerja (kcal). S = Standard beban kerja normal yang diaplikasikan. 12 BIOMEKANIKA Contoh Soal : Dari suatu aktivitas kerja memerlukan energi rata-rata sebesar 5,2 kcal/ menit selama periode waktu 1 jam. Standard beban kerja normal = 4 kcal/ menit akan memerlukan waktu istirahat sebesar : R T K S menit = 605,2 4,0 = 19,45 menit 5,2 1,5 K 1,5 Kesimpulan : Waktu istirahat sebesar 19,45 menit diperlukan bila oranng bekerja dengan mengkonsumsi energi rata-rata 5,2 kcal/ menit yang berlangsung selama 1 jam secara terusmenerus. Perbandingan antara kecukupan waktu istirahat antara dua macam kondisi kerja. Gambar 13. Denyut Jantung Untuk Aktivitas Angkat dengan 2 Menit Waktu Istirahat (Istirahat Belum Cukup) [ Gambar 14. Denyut Jantung Untuk Aktivitas Angkat dengan 7 Menit Waktu Istirahat (Istirahat Cukup) 13 BIOMEKANIKA Prinsip-prinsip biomekanika dalam pengangkatan beban : 1. Sesuaikan berat dengan kemampuan pekerja dengan mempertimbangkan frekuensi pemindahan. 2. Manfaatkan dua atau lebih pekerja untuk memindahkan barang yang berat. 3. Ubahlah aktivitas jika mungkin sehingga lebih mudah, ringan dan tidak berbahaya. 4. Minimasi jarak horizontal gerakan antara tempat mulai dan berakhir pada pemindahan barang. 5. Material terletak tidak lebih tinggi dari bahu. 6. Kurangi frekuensi pemindahan. 7. Berikan waktu istirahat. 8. Berlakukan rotasi kerja terhadap pekerjaan yang sedikit membutuhkan tenaga. 9. Rancang kontainer agar mempunyai pegangan yang dapat dipegang dekat dengan tubuh. 10. Benda yang berat ditempatkan setinggi lutut agar dalam pemindahan tidak menimbulkan cidera punggung. Kelelahan adalah : Proses menurunnya efisiensi performansi kerja dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh manusia untuk melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan. Suatu pola yang timbul pada suatu keadaan yang secara umum terjadi pada setiap individu yang telah tidak sanggup lagi untuk melakukan aktivitasnya. Beberapa macam kelelahan, seperti: 1. Lelah otot, gejala kesakitan ketika otot harus menerima beban berlebihan. 2. Lelah visual, ketegangan yang terjadi pada organ visual (mata) yang terkonsentrasi secara terus menerus pada suatu objek. 3. Lelah mental, yaitu kelelahan karena kerja mental seperti berfikir disebut juga sebagai lelah otak. 4. Lelah monotonis, yaitu kelelahan karena aktivitas kerja yang bersifat rutin, monoton, ataupun lingkungan kerja yang menjemukan. Kelelahan karena faktor yang berlangsung secara terus menerus dan terakumulasi, menyebabkan lelah kronis. Gejala-gejalanya seperti : 14 BIOMEKANIKA 1. Meningkatnya emosi dan rasa jengkel sehingga orang menjadi kurang toleran atau asosial terhadap orang lain. 2. Munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan. 3. Depresi yang berat. Gejala-gejala Kelelahan : 1. Perhatian pekerja yang menurun. 2. Perasaan berat di kepala, lelah seluruh badan, kaki terasa berat, menguap, pikiran terasa kacau, mata terasa berat, kaku dan canggung dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri terasa berbaring. 3. Susah berpikir, gugup, tidak dapat konsentrasi, cenderung lupa, kurang kepercayaan, cemas terhadap sesuatu, tidak dapat mengontrol sikap dan tidak tekun dalam pekerjaan. 4. Sakit bahu, nyeri di pinggang, pernafasan terasa sesak, suara serat, haus, terasa pening, kekakuan otot kelopak mata, gemetar pada anggota badan, terasa kurang sehat badan. Upaya Mengurangi Kelelahan : 1. Sediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh. 2. Bekerja menggunakan metode kerja yang baik. 3. Memperhatikan kemampuan tubuh, 4. Memperhatikan waktu kerja yang teratur. 5. Mengatur lingkungan fisik sebaik-baiknya, seperti temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan kebisingan getaran, bau/wangi-wangian, dll. 6. Berusaha untuk mengurangi monotoni warna dan dekorasi ruangan kerja, menyediakan musik, menyediakan waktu-waktu olah raga, dll. Penyebab Kelelahan : 1. Monotonitas 2. Intensitas dan durasi kerja 3. Lingkungan suasana, cahaya, dan kebisingan. 4. Fisiologi tanggung jawab. 5. Sakit, ngilu, dan gejala nutrisi. 15