ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA USIA PENDIDIKAN ATAU PEKERJAAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA PENGGUNAAN KALSIUM LAKTAT PADA MASA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Kurnia Nur Rahmi 1; AmaliyahWahyuni2; Rina Feteriyani3 Kekurangan kalsium dapat menyebabkan gejala-gejala seperti gigi ngilu, sakit punggung, dan pinggang linu, tegang, lemah, insomnia, dan biasanya gejala tersebut sering dialami oleh wanita saat masa kehamilan, tak hanya itu kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan pengeroposan dan pelunakan tulang pada ibu hamil serta hipertensi. Di Indonesia, hipertensi pada ibu hamil merupakan penyebab dari 30% kematian maternal berdasarkan WHO Study Group. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya penggunaan kalsium laktat pada masa kehamilan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin dan adakah hubungan antara usia, pendidikan dan pekerjaan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya penggunaan kalsium laktat pada masa kehamilan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Non random dengan teknik Accidental Sampling, jumlah anggota sampel berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Issac-Michael taraf kesalahan 5% didapatkan 51 responden dari populasi seluruh ibu hamil trimester kedua dan ketiga yang mendapatkan resep kalsium laktat di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner dalam bentuk pernyataan dengan parameter tahu, memahami, dan aplikasi. Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 43 responden (84,31%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik terhadap pentingnya penggunaan kalsium laktat pada masa kehamilan. Sebanyak 6 responden (11,77%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup. Hanya 2 responden (3,92%) yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara usia terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya penggunaan kalsium laktat pada masa kehamilan. Sedangkan pendidikan ataupun pekerjaan tidak memilki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuannya. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu hamil, Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Kalsium laktat ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN AGE, EDUCATION OR EMPLOYMENT TO THE LEVEL OF KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMEN ABOUT THE IMPORTANCE OF THE USE OF CALCIUM LACTATE DURING PREGNANCY IN PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Kurnia Nur Rahmi 1; Amaliyah Wahyuni2; Rina Feteriyani3 Deficiency of calcium can cause symptoms such as dental pain, back pain, and waist pains, tension, weakness, insomnia, and usually the symptoms are often experienced by women during pregnancy, not only that deficiency of calcium can also cause thinning and softening of the bones in the mother pregnancy and hypertension. In Indonesia, hypertension in pregnant women is a cause of maternal mortality of 30% based on WHO Study Group. This study aims to determine how the level of knowledge of pregnant women about the importance of the use of calcium lactate during pregnancy in the Puskesmas Pekauman Banjarmasin and is there a relationship between age, education and employment to the level of knowledge of pregnant women about the importance of the use of calcium lactate during pregnancy in the Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Sampling in this study using the technique Accidental Non- random sampling, the number of samples based on calculations using the formula Issac-Michael with 5% error level an obtained of 51 respondents from the entire population of pregnant women second trimester and third to get the recipe of calcium lactate in the working area Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Measuring instrument used is the questionnaire in the form of a statement with the parameter to know, understand, and applications. In this study it was found that as many as 43 respondents (84.31%) have a good the level of knowledge about the importance of the use of calcium lactate during pregnancy. As many as 6 respondents (11,77%) have a sufficient the level of knowledge. Only 2 respondents (3.92%) have a less the level of knowledge. There is a significant and positive relationship between age to the level of knowledge of pregnant women about the importance of the use of calcium lactate in pregnancy. While the job or the education does not have significant relationship to the knowledge. Keywords: Knowledge, Pregnant women, Age, Education, Employment,Calcium lactate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalsium adalah zat organik yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia. Kandungan kalsium adalah 1,5 % sampai 2,2% dari berat tubuh, berat total sekitar 700 sampai 1400 gram pada manusia normal dan 99% dari kalsium tersebut terdapat di dalam tulang dan gigi, sisanya tersebar di cairan tubuh dan di dalam jaringan lunak, dalam bentuk larutan. Kalsium tersebar di dalam dan di luar sel di seluruh tubuh, dan ikut serta dalam berbagai aktivitas kehidupan (Made, 2010). Kalsium memiliki serum, serum kalsium terdapat dalam tiga fraksi yaitu ion kalsium (± 50%), kalsium yang terikat protein (± 40%), dan sejumlah kecil kalsium berikatan dengan ion sitrat dan ion fosfat (± 10%). Serum yang terdapat dalam kalsium dipertahankan pada tingkat yang seimbang pada pengaturan oleh beberapa hormon terutama hormon paratiroid dan kalsitonin menurut Baker yang dikutip oleh suciati (2008). Kebutuhan kalsium meningkat saat masa pertumbuhan, hamil dan menyusui serta saat menjelang menopause dan asupan kalsium juga perlu ditingkatkan bila mengkonsumsi makanan tinggi protein dan fosfor. Keseimbangan kalsium diatur oleh hormon paratoid, vitamin D, dan kalsitonin. Estrogen yang berkurang atau hilang dalam tubuh berakibat terjadinya gangguan keseimbangan kalsium, terjadinya penurunan efisiensi penyerapan kalsium makanan dan menurunnya konservasi kalsium di ginjal. Estrogen berperan dalam proses mineralisasi tulang yang dipicu oleh kalsitriol, menghambat penyerapan kembali (resorpsi) tulang, pembentukan osteoklas melalui produksi sitokin- sitokin dalam proses penyerapan tulang menurut Djunaedi yang dikutip oleh Suciati (2008). Kekurangan kalsium dapat menyebabkan gejala-gejala seperti gigi ngilu, sakit punggung dan pinggang linu, tegang, lemah, insomnia, dan biasanya gejala tersebut sering dialami oleh wanita saat masa kehamilan. Kehamilan adalah waktu khusus ketika seorang wanita harus memberi perhatian yang sehat dan seimbang untuk mengurangi resiko kekurangan gizi bagi diri dan janinnya. Vitamin dan mineral memainkan peran dan memberikan kontribusi penting bagi mereka perilaku yang tepat dari kehamilan. Wanita hamil memerlukan sekitar 30 gram kalsium, yang sebagian besar didepositkan pada janin selama masa-masa kehamilan. Jumlah kalsium tersebut hanya menunjukkan sekitar 2,5 % dari total kalsium ibu, paling banyak terdapat di tulang, dan dapat dimobilisasi untuk pertumbuhan janin. Hasil-hasil kajian di Indonesia telah mengakui pentingnya peran seorang ibu dalam membentuk sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Pengaruh ibu terhadap kehidupan seorang anak telah dimulai selama hamil, selama masa bayi, dan berlanjut terus sampai anak memasuki usia sekolah. Waktu hamil, gizi sangat penting untuk pertumbuhan janin yang dikandung. Gizi wanita hamil yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. WHO Study Group menemukan bahwa ibu hamil yang kekurangan kalsium dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi pada ibu hamil merupakan penyebab dari 40% kematian maternal di negara maju dan di negara berkembang hipertensi pada ibu hamil penyebab 15% kematian maternal, sedangkan di Indonesia hipertensi pada ibu hamil merupakan penyebab dari 30% kematian maternal. Kekurangan kalsium pada ibu hamil juga dapat menyebabkan osteomalasia (pelunakan tulang), hal ini disebabkan karena janin memerlukan 13 mg kalsium dari darah ibu. Janin memerlukan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, jika jumlah kalsium yang ia dapat kurang maka ia akan mengambilnya dari ibunya. Metabolisme kalsium selama hamil berubah mencolok, meskipun mekanisme terjadinya belum sepenuhnya dipahami. Kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun drastis sampai 5 % dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. Asupan kalsium untuk yang dianjurkan kira-kira 1200 mg/hari bagi wanita hamil dengan usia diatas 25 tahun dan cukup 800 mg untuk wanita hamil yang berusia lebih muda (Wigunarto,2009). Bulan Maret, peneliti telah melakukan studi pendahuluan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Penggunaan Kalsium Laktat Masuk dalam 10 besar pemakaian terbanyak pada bulan Februari, berdasarkan data di Puskesmas Pekauman Banjarmasin yang meliputi 4 kelurahan yaitu Kelurahan Pekauman, Kelurahan Kelayan Selatan, Kelurahan Kelayan Barat, dan Kelurahan Kelayan Mantuil. Ruang lingkup kerja meliputi Pustu yang terdiri dari Pustu Basirih, Pustu Mantuil, Pustu Kelayan Selatan, Pustu Kuin Kacil, dan Puskesdes yang terdiri dari Puskesdes Handil Bamban, Puskesdes Mantuil, Puskesdes Pekauman, Puskesdes Kelayan Barat, dan Puskesdes Kelayan Selatan. Di bulan Februari 2012 bahwa ada 5110 tablet kalsium laktat yang keluar dari apotek setelah dilakukan perhitungan atas semua resep pada bulan tersebut. Banyaknya pemakaian kalsium laktat dalam 1 bulan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin membuat peneliti ingin meneliti dan mengetahui lebih jauh gambaran penggunaan kalsium laktat khususnya hubungan antara usia, pendidikan atau pekerjaan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya penggunaan kalsium laktat pada masa kehamilan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin.