BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama.1 Sedangkan pemasaran menurut Kotler dan Keller adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. 2 Penggabungan dari dua kajian komunikasi dan pemasaran menghasilkan kajian baru yang diberi nama komunikasi pemasaran (marketing communication). Komunikasi pemasaran merupakan aplikasi komunikasi yang diajukan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Aplikasi ini sangat dipengaruhi oleh beberapa bentuk media yang digunakan, daya tarik dan frekuensi penyajiannya. Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Dalam pengertian tertentu, komunikasi pemasaran menggambarkan “suara” merek dan 1 2 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo. 2008 hal 5 Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran (Jilid 1). Jakarta: Erlangga. 2009 hal 5 8 9 merupakan sarana yang dapat digunakannya untuk membangun dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.3 Marketing communication dalam buku John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara “Marketing Communication Taktik & Strategi” diartikan sebagai kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada orang banyak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan. 4 Menurut Duncan (2005), Principles of Advertising & IMC dalam buku Freddy Rangkuti “Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication”, komunikasi pemasaran terpadu adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pesan suatu merek untuk dapat menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.5 Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).6 Pemasaran berbeda dengan penjualan, karena secara prinsip memiliki perbedaan yang mendasar dalam berbagai dimensi dan aspeknya, sejumlah perbedaan itu dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 3 Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran (Jilid 2). Jakarta: Indeks. 2008 hal 204 4 Kennedy, John. E & R. Dermawan Soemanagara. Marketing Communication Taktik & Strategi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. 2006 hal 5 5 Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2009 hal 29 6 Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI. 2008 hal 220 10 Tabel 2.1 Diferensiasi Penjualan VS Pemasaran No 1 Dimensi Konsep Penjualan Bagian kecil dari pemasaran 2 Tujuan Transaksi 3 Target Pembeli 4 5 6 Fokus USP Strategi 7 8 Periode Kontrol 9 10 11 Keterampilan Orientasi Start Produk Harga Tenaga penjualan & promosi Jangka pendek Penjualan, pengiriman, dan koleksi Menjual dan komunikasi Orang Setelah ada produk Pemasaran Konsepnya lebih luas, mencakup segmen pasar, penjualan, merek, distribusi, promosi, strategi dan lain-lain Pelanggan, pertukaran dan permintaan Kebutuhan dan keinginan pelanggan Merek dan layanan Nilai Bauran pemasaran Jangka panjang Kepuasan pelanggan dan market share Analitis Tim Sebelum dan setelah produk ditawarkan Sumber: Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran (Jilid 1). Jakarta: Erlangga. 2009 Komunikasi pemasaran yang terintegrasi atau sering disebut IMC (Integrated Marketing Communication), tidak hanya menyatukan perencanaan atau koordinasi pada seluruh wilayah komunikasi pemasaran, tapi juga memahami konsumen dan tanggapan-tanggapan konsumen mengenai produk dan perusahaan. Tanggapan apa yang diinginkan perusahaan dari masyarakat, berkaitan dengan pesan yang disampaikan melalui alat-alat komunikasi pemasaran yang tepat yang digunakan oleh perusahaan. Pada level komunikasi pemasaran, Duncan dan Moriarty mengatakan bahwa seluruh pesan harus disampaikan dan diterima secara konsisten dalam 11 upaya untuk menciptakan persepsi yang utuh diantara pelanggan dan pihak terkait lainnya. Hal ini memerlukan kesatuan atau integrasi berbagai pesan komunikasi pemasaran serta integrasi fungsi berbagai fasilitator promosi, seperti biro iklan, konsultan humas, tenaga promosi penjualan, perusahaan perancang produk, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk dapat berkomunikasi dengan satu suara, satu penampilan, dan satu citra dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran serta untuk mengidentifikasi serta memosisikan perusahaan dan mereknya dengan cara yang konsisten.7 Dalam melaksanakan aktivitas pemasaran, setiap perusahaan berupaya untuk menetapkan strategi pemasaran dan target market-nya. Aktivitas pemasaran dimulai sejak memproduksi suatu produk sampai produk tersebut diterima oleh pelanggan. Semua aktivitas yang dilakukan di bidang pemasaran ditujukan untuk menentukan produk (product), pasar (place), harga (price) dan promosi (promotion).8 a. Produk adalah suatu barang, jasa atau gagasan yang dirancang untuk kebutuhan seorang konsumen. b. Penetapan harga adalah memilih harga yang paling sesuai untuk menjualnya, kadang-kadang merupakan suatu tindakan penyeimbang. c. Distribusi/penempatan adalah menempatkan suatu produk pada outlet yang sesuai dan memerlukan kepastian mengenai sejenis aktivitas yang keseluruhannya berkaitan dengan bagaimana menyampaikan produk tersebut dari produsen ke konsumen. 7 Morissan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana. 2010 hal 11 Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2009 hal 22-23 8 12 d. Promosi adalah yang berkaitan dengan teknik-teknik menyampaikan informasi mengenai produk. 2.2 Bauran Promosi Promosi merupakan proses mengkomunikasikan variable bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi ini dimulai dari perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi untuk menjangkau target audience (pelanggan-calon pelanggan) – promosi sering dimaknai sebagai “the planning, implementing, and controlling of the communications with its customers and other target audiences”. Inti dari kegiatan promosi adalah suatu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan (penjual dan pembeli). 9 Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, promosi dapat diartikan sebagai berikut:10 1. Promosi adalah salah satu variable marketing mix yang sangat penting peranannya, sehingga merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam rangka melaksanakan program promosi bila produknya ingin dikenal oleh konsumen secara luas dan sukses di pasar sasaran. 9 Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 603 Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2009 hal 51 10 13 2. Promosi berusaha menarik perhatian konsumen melalui informasi yang diberikan kepada konsumen untuk memberitahukan adanya produk baru perusahaan. 3. Promosi adalah kegiatan perusahaan yang menyebarluaskan arus informasi agar konsumen terus mengingatnya sehingga timbul keinginan konsumen untuk mencoba dan membeli produk perusahaan. 4. Promosi berusaha mengubah sikap atau perilaku konsumen terhadap produk atau jasa perusahaan. 5. Promosi merupakan kegiatan secara langsung yang dapat dilihat dan dirasakan konsumen dan secara tidak langsung juga memaksa konsumen untuk membeli produk atau jasa perusahaan. Promosi merupakan fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasif kepada target pelanggan atau calon pelanggan untuk mendorong terciptanya transaksi – pertukaran antara perusahaan dan pelanggan. Kegiatan promosi yang ideal adalah mengintegrasikan semua elemen promosi untuk menciptakan dialog interaktif (conversation) secara konsisten antara perusahaan dan pelanggan untuk mencapai berbagai tujuan maksimal berikut ini:11 1. Menciptakan atau meningkatkan awareness produk atau brand. 2. Meningkatkan preferensi brand pada target pasar. 3. Meningkatkan penjualan dan market share. 4. Mendorong pembelian ulang merek yang sama. 11 Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 603 14 5. Memperkenalkan produk baru. 6. Menarik pelanggan baru. Michael Ray dalam buku Morissan “Periklanan Komunikasi Terpadu” mendefinisikan promosi sebagai “the coordination of all seller-iniated efforts to setup channels of information and persuasion to sell goods and services or promote an idea”. (koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan). Menurut Freddy Rangkuti dalam buku “Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication”, pada umumnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan harus mendasarkan kepada tujuan sebagai berikut:12 1. Modifikasi tingkah laku. Promosi adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku dan pendapat individu, dari tidak menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk. 2. Memberitahu. Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar yang dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan dan lain sebagainya. 12 Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2009 hal 51-53 15 3. Membujuk. Mengutamakan untuk menciptakan kesan positif, dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. 4. Mengingatkan. Dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. 2.3 Strategi Promosi Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratos = militer, dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi.13 Selain membantu memperkenalkan produk baru dan menciptakan kesadaran brand, promosi dapat membangun brand dengan memperkuat citra dan pesan advertising. Promosi dapat menciptakan afinitas antara brand dan pembeli, dan menyediakan saluran baru untuk mencapai segmen audiensi. Promosi dapat menciptakan keterlibatan brand dan pengalaman positif yang orang akan asosiasikan dengan brand.14 13 14 Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI. 2008 hal 3 Moriarty, Sandra. Nancy Mitchel. William Wells. Advertising. Jakarta: Kencana. 2011 hal 608 16 Menurut Rossiter dan Percy (1988) program promosi yang efektif adalah promosi yang dikaitkan dengan tujuan promosi yang ingin dicapai. Tujuan promosi dapat berupa:15 1. Brand Awareness, yaitu memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada target market. 2. Category Need, yaitu menimbulkan persepsi pembeli terhadap suatu kebutuhan. 3. Brand Purchase Intention, yaitu mendorong konsumen dalam melakukan pemilihan terhadap suatu produk. 4. Purchase Facilitation, yaitu upaya memberi dukungan atau memfasilitasi konsumen dalam proses melakukan pembelian. Pilihan kombinasi variable promosi biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan (a) tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan (b) kesesuaian media dengan kelompok konsumen tertentu.16 Dalam merancang promotional mix, harus memperhatikan beberapa faktor dasar yang mempengaruhi kegiatan promosi, seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini. 15 Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2009 hal 151 16 Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 611 17 Tujuan Karakteristik Produk Pesaing dan Persaingan Anggaran Strategi Promosi Legalitas Karakteristik Media Target Pasar Saluran Distribusi Gambar 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Promosi Sumber: Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 611 a. Menentukan Tujuan Tujuan promosi yang dibuat secara berjenjang (skala prioritas) menjadi sangat penting karena menjadi panduan dalam perencanaan program promosi dan pelaksanaan kegiatan promosi. Rumusan tujuan sebagaimana dijelaskan dimuka dapat dirinci menjadi lebih spesifik sesuai dengan instrument promosi yang akan digunakan. b. Anggaran Promosi Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting dalam mempengaruhi penggunaan bauran promosi. Semua variable bauran promosi memerlukan proporsi dana yang berbeda karena berkaitan dengan media dan cara melaksanakannya. c. Target Pasar Mengidentifikasi segmen pasar yang ingin dicapai dalam kampanye promosi harus dibatasi secara terpisah menurut faktor tertentu, misalnya 18 demografis, psikografis, status ekonomi, dan sebagainya. Untuk tujuan ini dilakukan riset pasar. d. Karakteristik Produk Karakteristik produk mempengaruhi strategi promosi yang digunakan sebagai berikut: Tabel 2.2 Karakteristik Produk Produk Barang Konsumen Konvenien Shopping Spesial Barang Industri Instalasi Perlengkapan Operasi Resiko Pembelian Tinggi Daya Tahan Produk Lama Produk Sering Dibeli Periklanan Personal Selling Promotional Selling Publisitas ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü Sumber: Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 613 Barang konsumen adalah produk yang didasarkan pada kebiasaan dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods.17 Convenience Goods (barang konvenien) merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), 17 Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI. 2008 hal 99-100 19 dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam perbandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain rokok, sabun, pasta gigi, baterai, permen, dan surat kabar. Shopping Goods adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian dan furniture. Specialty Goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang specialty terdiri atas barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik, seperti mobil Lamborghini, kamera Nikon, dan lain-lain. Unsought Goods merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen, atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terfikirkan untuk membelinya. Barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis) untuk keperluan selain dikonsumsi langsung, yaitu:18 a. Untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali (oleh produsen). 18 Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI. 2008 hal 100-101 20 b. Untuk dijual kembali (oleh pedagang) tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi). Material Parts adalah barang-barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk kedalam produk jadi. Yaitu bahan baku, serta bahan jadi dan suku cadang. Capital Items adalah barang-barang tahan lama (long-lasting) yang memberi kemudahan dalam mengembangkan dan/atau mengelola produk jadi. Terdiri dari instalasi yang meliputi bangunan (pabrik dan kantor), peralatan (generator, komputer, mesin diesel, dan lain-lain) serta peralatan tambahan yang terdiri dari peralatan dan perkakas pabrik yang bersifat portable (seperti mesin ketik, meja kantor). Supplies and Services adalah barang-barang tidak tahan lama (short-lasting) dan jasa yang memberi kemudahan dalam mengembangkan dan/atau mengelola keseluruhan produk jadi. Supplies terdiri atas perlengkapan operasi (minyak pelumas, batu bara, pita mesin ketik, pensil) dan bahan pemeliharaan dan reparasi (cat, batu, sapu, sikat). Business Service terdiri atas jasa pemeliharaan dan reparasi (reparasi mesin ketik, pembersih kaca/ruangan) dan jasa konsultasi bisnis (konsultasi manajemen, hukum, perpajakan, periklanan). e. Persaingan Dalam setiap rencana pemasaran, salah satu unsur yang paling penting adalah analisis tentang pesaing dan situasi persaingan di pasar. Strategi 21 pemasaran harus mengetahui dan memahami persaingan yang dihadapi produk dan promosi periklanan yang digunakan oleh para pesaing pada setiap tingkat persaingan. f. Karakteristik Media Tahapan memilih media adalah memutuskan jangkauan, frekuensi, dan dampak yang diinginkan; memilih diantara berbagai jenis media utama, memilih sarana media tertentu; memutuskan waktunya; dan memutuskan alokasi media secara geografis.19 2.4 Elemen Strategi Promosi Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu; iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi atau humas, dan personal selling. Namun George dan Michael Belch menambahkan dua elemen dalam promotional mix, yaitu direct marketing dan interactive media. Dua elemen yang terakhir ini telah digunakan secara luas oleh pengelola pemasaran dewasa ini untuk berkomunikasi dengan khalayak sasarannya sebagaimana empat elemen sebelumnya.20 19 20 Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 633 Morissan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana. 2010 hal 17 22 Advertising Online Marketing Personal Selling Promotional Mix Direct Marketing Sales Promotion Public Relation Gambar 2.2 Instrumen Bauran Promosi Sumber: Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 604 a. Personal Selling Penjualan personal merupakan bentuk presentasi secara lisan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.21 b. Sales Promotion Promosi penjualan adalah kegiatan dan insentif komunikasi yang dirancang untuk mempromosikan sebuah produk atau perusahaan ke target sasaran (calon pelanggan). 22 c. Public Relation Merupakan usaha untuk menstimulasi permintaan sebuah produk atau jasa dengan cara menyampaikan berita yang signifikan dan bersifat komersial, merancang berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau setiap produknya.23 21 Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 604 Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 608 23 Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 609 22 23 d. Direct Marketing Direct marketing merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan berbagai tanggapan dan transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.24 e. Online Marketing Online marketing sebagai strategi promosi lebih menunjuk pada penggunaan teknologi dalam marketing untuk tujuan efisiensi – efektivitas kegiatan pemasaran, dan melipatgandakan pesan pemasaran.25 f. Advertising Iklan sebagai bentuk komunikasi antara produsen dan prospect (calon pelanggan atau pelanggan) dengan cara menyebarluaskan informasi produk tertentu kepada prospect, dengan tujuan utama dapat merubah perilaku prospect, yaitu perubahan untuk menghasilkan (a) ketertarikan (b) kesadaran (c) pemahaman (d) penerimaan (e) keyakinan (f) motivasi (g) pembelian produk.26 Dalam promosi, pemilihan suatu media sangat berpengaruh dalam menjalankan kegiatan tersebut. Hal ini dikarenakan media dapat membantu kegiatan promosi sampai pada target yang dituju oleh perusahaan. 2.5 Sosial Media Sebagai Sarana Promosi Sosial media mengusung kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam produk-produk layanan online seperti blog, forum diskusi, chatroom, 24 Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 610 Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 604 26 Hasan, Ali. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. 2013 hal 616-617 25 24 e-mail, website, dan juga kekuatan komunitas yang dibangun pada jejaring sosial. Apa yang dikomunikasikan didalamnya memberikan efek “power” tersendiri karena basis pembangunnya berupa teknologi dan juga “berbagai media interaksi” yang dikomunikasikan dengan teks, gambar, foto, audio juga video. 27 Sosial media ini suatu objek, suatu produk yang dibentuk dan bertujuan, pastinya memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan media sosial tradisional lain meskipun semuanya tetap saja menyerukan pemikiran dan gagasan. Berikut karakteristik pada sosial media modern:28 1. Transparansi: segalanya tampak keterbukaan karena elemen dan materialnya memang ditujukan untuk konsumsi publik atau sekelompok orang. 2. Dialog dan komunikasi: didalamnya akan terjadi suatu hubungan yang sepenuhnya berupa komunikasi, misalnya antara brand dengan para “fans” nya. 3. Jejaring relasi: hubungan antara elemen-elemen penyusun akan terjalin dan juga relasi ini akan terbentuk pula antara individu atau kumpulan individu atau suatu perwakilan yang dimotori oleh individu. 4. Multi opini: setiap orang akan berargumen dan setiap orang memiliki pandangan yang relatif; entah itu benar, salah atau berada dalam grey area, ini tertuang dalam wujud komunikasi sebagai medianya. 27 Juju, Dominikus & Feri Sulianta. Branding Promotion with Social Networks. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2010 hal 1 28 Juju, Dominikus & Feri Sulianta. Branding Promotion with Social Networks. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2010 hal 7 25 5. Multi form: wujudnya dapat berupa; social media press release, video news release, internet dan elemen penyusun lainnya, komunitas jejaring sosial sebagai influencer atau kombinasi diantaranya. Selain media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lainnya, seiring berkembangnya teknologi, social media marketing pun mulai dilirik oleh perusahaan dalam menjalankan strategi promosinya. Selain iklan online, para pemasar menggunakan “social community” yang terdiri dari berbagai bentuk interaksi mulai dari forum, situs jejaring sosial, dunia virtual, games, situs berbagi, hingga mikro blogging seperti twitter. Twitter merupakan media yang menggunakan komunikasi dua arah dan yang paling penting adalah membangun dialog dan kedekatan dengan follower dengan cara berinteraksi melalui mention, merespon replies, serta menjawab direct messages. Berikut beberapa alasan mengapa twitter sangat baik untuk digunakan sebagai alat promosi atau pemasaran:29 1. Bersifat viral Informasi yang menarik di twitter akan menyebar dengan cepat dan luas seperti virus, karena kecenderungan pengguna sosial media untuk berbagi kepada jaringan. 2. Membentuk komunitas Para pengguna twitter yang saling berbagi informasi dalam minat yang sama akan memiliki kekuatan untuk membentuk sebuah komunitas. 29 Dipa. Ivan. Twitter is Money 7 Ladang Uang di Twitter. Jakarta: Media Kita. 2013 hal 17-18 26 3. Interaksi langsung Twitter dapat membantu sebuah bisnis untuk interaksi langsung dan menjalin hubungan yang dekat dengan para pelanggannya. Hal ini akan membangun komunikasi dua arah. 4. Realtime Di twitter, dengan seketika informasi tentang sebuah produk baru atau kampanye promosi diskon yang sedang berlangsung akan diketahui oleh para pelanggan. Pemasaran melalui social media (Tuten 2008: 96) adalah salah satu bentuk periklanan yang menggunakan media “social community” dimana pengiklan (produsen atau pemilik brand) dapat langsung berinteraksi dan membangun dialog dengan para konsumennya.30 2.6 Program Televisi Sebagai Produk Televisi mempunyai dua peran, yaitu televisi sebagai sarana atau media dalam mengiklankan produk dan jasa perusahaan yang menjadi bagian dari strategi promosinya, dan yang kedua adalah televisi sebagai produk, dimana setiap perusahaan televisi memiliki program-program acara yang ditayangkan untuk penonton di rumah, produk televisi tidak hanya program acara yang diproduksi sendiri oleh stasiun televisi, namun juga program-program acara yang telah dibeli dari pihak lain dan memiliki izin untuk ditayangkan oleh televisi tersebut. Program acara yang diminati masyarakat dan mampu menarik penonton yang 30 Soefijanto., Totok Amin., dan Ika Karlina Idris. Integrated Marketing Communication: Komunikasi Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Gramedia. 2012 hal 94 27 banyak, menjadikan program tersebut sebagai produk mahal yang akan ditawarkan kepada pengiklan untuk menempatkan iklan produk atau jasa perusahaan di waktu tayang program tersebut, sehingga stasiun televisi akan mendapatkan keuntungan yang lebih dan meningkatkan citra perusahaan. Menurut Naratama, dalam buku Anton Mabruri “Manajemen Produksi Program Acara TV” menyatakan bahwa “Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produk yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut”.31 2.6.1 Program Acara Televisi Berita/News dan Olahraga Berita dan olahraga adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari baik yang bersifat time less atau time concern. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independen. Sebagai contoh program acara televisi berita di ANTV adalah Topik, sedangkan untuk program acara olahraganya adalah Kampiun, Lensa Olahraga, dan FIFA World Cup 2014. 2.6.2 Program Acara Televisi Drama Fiksi (drama) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau 31 Mabruri, Anton. Manajemen Produksi Program Acara TV. Jakarta: PT. Grasindo. 2013 hal 29 28 fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan (scene). Adegan-adegan (scenescene) tersebut akan menggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi/khayalan para kreatornya. Contoh: drama percintaan (love story), tragedi, horror, komedi, legenda, aksi (action), dan sebagainya. Sinetron yang tayang di hampir seluruh stasiun televisi termasuk dalam kategori program drama, begitu juga dengan FTV (Film Televisi). Perbedaaanya adalah FTV tidak mengenal episode seperti sinetron, dan tayangannya lebih singkat kira-kira hanya 60-90 menit langsung tamat, memiliki tema yang spesifik dengan gaya penuturan cerita yang mirip dengan film. 2.6.3 Program Acara Televisi Non Drama Non fiksi (non drama) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Non drama bukan sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Format-format program acara non drama merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan musik. Contoh; Talk Show, Konser Musik, dan Variety Show. Dalam bidang non drama, ada tujuh subkategori yang bisa dijadikan rumus baku yang berlaku di dunia 29 broadcast, yaitu; talkshow, magazine show, game show, quiz, concert music, repackaging video, dan variety show. Program acara yang dibuat oleh setiap stasiun televisi harus dibuat sesuai dengan target dan segmentasi penonton yang dituju. Hal ini dilakukan agar program acara yang dibuat dapat lebih menarik masyarakat untuk menyaksikan tayangan tersebut dan menjadi favourite di hati pemirsanya. Apapun bentuk program acara yang diproduksi oleh stasiun televisi, harusnya dibuat semenarik mungkin, karena segala hal yang ditayangkan merupakan suatu produk untuk dapat dikonsumsi oleh khalayak sesuai dengan target dan segmentasi yang dituju oleh program tersebut, sehingga mampu untuk menarik perhatian pengiklan dalam mempromosikan produk atau jasanya di acara tersebut.