Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen PT Berlina Tbk dan Entitas Anaknya Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1–3 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7 – 104 Informasi keuangan tambahan Lampiran Laporan keuangan tersendiri entitas induk Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas 1 2 3 4 PT BERLINA TbK. Head 0ffice & [ikarang Factory : Jt. Jababeka Raya Btok E12-11, Kawasan Indusfri Jababeka [ikarang Indones Ds wansun "JlI SiTi'J;i!ilt? '.'[]: i,l',73;;!i,?i"t",. . . tertified 0n: lsO 9001 lso 14001 . 0HSAS 18001 a SURAT PERNYATAAN DI REKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT BERLINA TbK DAN ENTITAS ANAKNYA TANGGAL 31 MARET 2016, 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Kami yang bertanda tangan dibawah ini 1. Nama Alamat kantor Lim Eng Khim Jl. Jababeka Raya Blok E 12-17, Kawasan Industri Jababeka Cikarang Wangunharja, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat Apt. Darmawangsa Residance 20-08 Dharmawangsa Vlll, Jakarta Selatan Alamat,domisili sesuai KTP atau kartu identitas lain Nomor Telepoii: . Jabatan Nama Alamat kantor Roberto : Jabatan ' 1. 2. 3. 4. Presiden Direktur :., , ':' Bernhardeta Jl. Jabqbeka Raya Blok ,E 12-17, Kawasan lndustri Alamat domisili sesuai KTP atau kartu identitas lain Nomor Telepon Menyatakan bahwa 1TS2O +62-21 -898301 60 - 2. : Jababeka .,',Cikaran!.Wdngihharja, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat 1752A ' r" ,:;Bendul Merisi Permai P/15 ,, : Surabaya : +62-21 -898301 60 Direktur lndependen ','l :: ''. .,,, ,1.11: , : Kami bertanggung ;awaO.,aiaS' penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT Berlina Tbk dan Entitas Aqakhya. Laporan keuangan konsolidasian tersebut telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia. a. Semua informasidalam laporan keuangan telah dimuat secara lengkap dan benar. b. Laporan keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern PT.Berlina Tbk, _ Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya . t";lttt'1""'' , 1l''.,,,i,,.,.."; Bekasi, 19 AgustUs 2016 Presiden Direktur Lim Eng Khim Direktur lndependen Roberto Bernhardeta +,IENDRAWINATA TDDY SIDDHARTA €' TANZIL .rffi" E t KRESTON A member of Kreston lnternational I A global network of independent accountingfirms Registered Public Accountants License No. 808/ l\M.1/ 2014 Laporan Auditor Independen No.: 131/02/ISS/IV16 Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT BERLINA TbK Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Berlina Tbk dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 3 1 Maret 2016, 3l Desember 201 5 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal3 I Maret 2016 dan 201 5 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu auditjuga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyaji-1n laporan keuangan secara keseluruhan. f Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. Opini Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Berlina Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan20l5 dan tahun yang berakhir padatanggal 31 Desemb er 2015 dan2014, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia www.kreston-i ndonesia.co. id W +IENDRAWINATA {DDY SIDDHARTA A TANZIL #KRESTON t Itional I A global network of independent accounting firms Halaman 2 Hal lain Sebelumnya kami telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. ll6l02llss/Ul6 tanggal 24 Juni 2016 atas laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 3 I Maret 2016,31 Desemb er 2015 dan2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk periode tiga bulan yangberakhir pada tanggal 3l Maret 2016 dan 2015 dan tahun yang berakhir pada tanggal 3l Desember 2015 dan 2014. Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu oleh PT Berlina Tbk, dan untuk memenuhi ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan, laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas diterbitkan kembali dengan disertai beberapa perubahan penyajian dan tambahan pengungkapan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 50 atas laporan keuangan konsolidasian. Audit kami atas laporan keuangan konsolidasian PT Berlina Tbk dan entitas anaknya pada tanggal 3 I Maret 2016,3 1 Desemb er 2015 dan20I4, dilaksanakan dengan tujuan merumuskan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut secara keseluruhan. Informasi keuangan tambahan PT Berlina Tbk (entitas induk saja) terlampir, yanE terdiri dari laporan posisi keuangan pada tanggal 3l Maret 2016, 3l Desember 2015 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal3l Maret 2016 dan 2015 dan tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2015 dan2}l4,yangdisajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian teilampir, disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian terlampir yangdiharuskan menurut Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. lnformasi Keuangan Tambahan Entitas Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian terlampir. Laporan ini diterbitkan dengan tujuan sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain. RAWINATA EDDY SIDDHA Iskariman Supardjo, CPA; No. Ijin AP. 0336 19 Agustus 2016 & TANZIL PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2016 Rp 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp 1.152.464 pada tanggal 31 Maret 2016 (31 Desember 2015: Rp 1.152.464 dan 31 Desember 2014: Rp 313.001) Piutang lain-lain – pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak sebesar Rp 1.904.105 pada tanggal 31 Maret 2016 (31 Desember 2015: Rp 1.904.105 dan 31 Desember 2014: Rp Nihil) Uang muka pembelian Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka 2f,2g,4,43, 45,46 2g,5,43,45,46 2g,2h,6, 43,45,46 2g,2h,7, 43,45,46 2i,8 9 2t,38a 2k,10 Total aset lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 177.561.595 pada tanggal 31 Maret 2016 (31 Desember 2015: Rp 144.323.981 dan 31 Desember 2014: Rp 494.367.959) Goodwill Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 5.832.905 pada tanggal 31 Maret 2016 (31 Desember 2015: Rp 5.421.723 dan 31 Desember 2014: Rp 3.756.705) Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lain-lain 111.052.254 4.386.981 91.619.292 4.105.003 107.951.932 3.823.151 267.480.369 240.231.544 226.734.015 3.578.459 4.134.275 5.632.668 186.725.544 27.937.713 26.648.544 5.747.789 202.459.084 8.290.951 29.018.816 4.170.436 184.314.236 15.987.801 31.295.132 5.281.069 633.557.653 584.029.401 581.020.004 – 2t,38d 2l,2m,2q, 11,20 2r,12 – 1.103.197 1.163.738.645 20.530.792 1.202.090.420 20.530.792 719.368.856 20.530.792 5.150.652 4.614.534 3.617.144 5.561.834 4.614.534 3.956.930 7.226.852 4.324.154 512.161 Total aset tidak lancar 1.197.651.767 1.236.754.510 753.066.012 TOTAL ASET 1.831.209.420 1.820.783.911 1.334.086.016 2q,2r,13 2g,14,45,46 15 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2016 Rp 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang pajak Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap jangka pendek Uang muka dari pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar 2g,16a,42, 43,45,46 2g,17,43, 45,46 2t,38b 2g,18,43, 46 2g,20a,43, 45,46 21 2g,2s,22, 45,46 2g,23,43, 45,46 236.891.258 195.111.344 221.903.530 154.190.208 13.555.412 180.771.879 5.864.969 167.710.370 4.783.842 3.139.182 3.170.608 4.776.283 10.354.176 3.482.243 10.935.461 3.181.300 51.538.526 3.120.990 10.164.224 6.081.578 5.498.492 35.445.109 25.649.055 17.491.452 38.265.684 38.452.496 44.053.661 38.199.811 42.577.973 34.232.298 543.687.307 511.796.663 555.109.444 197.629.923 197.325.286 196.209.719 101.880.737 114.986.194 109.513.605 62.965.778 73.940.697 65.070.567 – 57.499.926 45.779.657 – 54.817.568 40.003.215 6.213.158 8.417.823 35.479.074 465.756.021 481.072.960 420.903.946 1.009.443.328 992.869.623 976.013.390 Liabilitas yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 2g,16b,42, 43,45,46 2g,2m,24, 43,45,46 Total liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka menengah Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan Utang pembelian aset tetap Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2g,19,45,46 2g,16b, 43,45,46 2g,2m,24,42, 45,46 2g,20b,43, 45,46 2t,38d 2s,25 Total liabilitas jangka panjang TOTAL LIABILITAS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan EKUITAS Modal saham: Modal dasar – 1.500.000.000 (angka penuh) saham dengan nilai nominal Rp 50 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 759.000.000 (angka penuh) saham pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (31 Desember 2014: 690.000.000 (angka penuh) saham) Tambahan modal disetor Saldo laba: Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Surplus revaluasi Komponen ekuitas lainnya 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp 26 27 37.950.000 40.595.000 37.950.000 40.595.000 34.500.000 575.000 2x 2l,2m,11 28 6.900.000 206.164.615 427.364.006 54.542.759 6.900.000 192.411.894 440.872.596 61.589.169 6.900.000 236.908.132 − 53.819.648 773.516.380 780.318.659 332.702.780 48.249.712 47.595.629 25.369.846 821.766.092 827.914.288 358.072.626 1.831.209.420 1.820.783.911 1.334.086.016 Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 29 TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2016 (Tiga bulan) Rp PENJUALAN NETO 2o,31 331.270.155 BEBAN POKOK PENJUALAN 2o,32 (274.352.514) LABA BRUTO Pendapatan lainnya Pendapatan bunga dan keuangan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga dan keuangan Beban lainnya 2o,33 2o 2o,34 2o,35 2o,36 2o,37 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Beban pajak penghasilan 2t,38e LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba-rugi: Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba-rugi: Surplus revaluasi Pengukuran kembali imbalan kerja Beban pajak penghasilan terkait Total laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali (235.540.780) (1.052.996.199) (1.030.720.991) 228.120.249 10.559.049 75.511 (9.341.273) (20.451.612) (20.417.181) (1.756.380) 4.315.566 111.864 (10.153.155) (16.880.180) (18.091.094) (17.914.941) 14.295.781 462.513 (38.983.782) (75.656.323) (77.407.160) (50.495.661) 19.731.051 509.691 (41.031.523) (65.680.906) (59.931.157) (6.950.677) 15.585.755 3.098.963 (2.427.389) 74.766.728 (4.564.034) (2.127.975) (4.732.183) (17.794.581) 970.988 (7.159.572) 56.972.147 8.616.290 7.769.521 3.494.812 (7.046.410 ) 2m,11 2s,25 2t,38 − (4.142.540) 1.035.636 − (653.992) 141.204 492.011.225 (1.655.067) (50.794.445) − (3.349.386) 696.738 440.171.662 57.814.311 868.407 9.074.490 10.197.994 823.727 968.716 2.272 (11.737.117 ) 4.577.545 52.873.468 4.098.679 11.021.721 970.988 (7.159.572 ) 56.972.147 29 Total LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (nilai penuh) Laba (rugi) per saham tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 1.258.841.240 225.357.243 2d,28 Total 1.278.353.442 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp 61.710.903 11.021.721 29 297.251.683 31 Desember 2015 (Satu tahun) Rp 56.917.641 TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 31 Maret 2015 (Tiga bulan) Rp 39 214.324 654.083 9.102.863 (28.373) 416.145.879 24.025.783 53.935.552 3.878.759 868.407 9.074.490 440.171.662 57.814.311 13 1 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 4 (17 ) 77 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Komponen ekuitas Saldo laba lainnya Selisih kurs karena Modal saham Tambahan Ditentukan Belum ditentukan Surplus penjabaran Catatan biasa modal disetor penggunaannya penggunaannya*) revaluasi laporan keuangan Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Saldo 1 Januari 2014 34.500.000 Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan – Saldo 31 Desember 2014 Tambahan modal disetor Pembagian dividen Total laba komprehensif tahun 2015 Saldo 31 Desember 2015 26,27 30 575.000 – 34.500.000 575.000 3.450.000 40.020.000 – – 37.950.000 – – 40.595.000 6.900.000 – 6.900.000 – – 50.324.836 278.767.228 21.491.087 300.258.315 50.440.740 – 3.494.812 53.935.552 3.878.759 57.814.311 236.908.132 – 53.819.648 332.702.780 25.369.846 358.072.626 – – 43.470.000 – – (12.000.000) (1.800.000 ) (13.800.000) (12.000.000) – 6.900.000 440.872.596 7.769.521 416.145.879 24.025.783 440.171.662 440.872.596 61.589.169 780.318.659 47.595.629 827.914.288 – – 6.491.987 (6.491.987) – Pengaruh perubahan tarif pajak terhadap pajak tangguhan revaluasi aset tetap – – – – (7.016.603) – Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan – – – 7.260.734 40.595.000 6.900.000 Saldo awal 1 Januari 2015 34.500.000 575.000 6.900.000 Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan Saldo 31 Maret 2015 – 34.500.000 – 575.000 206.164.615 6.900.000 – 427.364.006 (7.046.410) – (7.016.603) – – (7.016.603) 654.083 868.407 54.542.759 773.516.380 48.249.712 821.766.092 25.369.846 – 53.819.648 332.702.780 486.573 – 8.616.290 9.102.863 237.394.705 – 62.435.938 341.805.643 Catatan: *) Termasuk pengukuran kembali imbalan kerja Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 5 – 214.324 236.908.132 – 43.470.000 (32.496.238) – 37.950.000 – 192.411.894 Reklasifikasi surplus revaluasi Saldo 31 Maret 2016 Total ekuitas Rp 186.467.392 – – Kepentingan nonpengendali Rp (28.373 ) 25.341.473 358.072.626 9.074.490 367.147.116 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan 31 Maret 2016 (Tiga bulan) Rp 6,21,31,33 9,17,32,44 22,25,32, 34,35 307.953.139 (202.472.409) 36 38 38 (41.866.835) 63.613.895 75.205.001 352.767.532 275.955.904 (19.120.497) (3.187.964) − (18.573.625) (3.072.479) − (76.772.489) (13.662.047) 13.969.926 (58.164.947) (19.685.354) − 41.305.434 53.558.897 276.302.922 198.105.603 75.511 (18.370.885) (972.043) – – – 2.023 111.864 (3.155.182) (2.825.537) – – – – 462.513 (3.546.534) (54.935.267) – – 65.682.967 168.568 509.691 (3.907.204) (40.630.726) 2.800.030 (3.319.254) 36.676.079 396.823 (19.265.394 ) (5.868.855 ) 7.832.247 (7.474.561) 195.859.979 − (172.257.781) (10.134.414) (525.628) – – (12.829.015) 172.679.781 16.014.047 (205.639.020) (13.328.781) (34.553.824) – – (9.123.634) 2o 9,44 11,44 5,44 13,44 11,44 11,44 16a,44 16b,44 16a,44 16b,44 20,44 26,27 19 24,44 1.205.456.366 (759.172.382) (170.328.080) Kas neto digunakan (diperoleh) untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank jangka pendek Penerimaan pinjaman bank jangka panjang Pembayaran pinjaman bank jangka pendek Pembayaran pinjaman bank jangka panjang Pembayaran utang pembelian aset tetap Penerimaan dari penerbitan saham Penerimaan utang jangka menengah Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen kepada pemegang saham nonpengendali entitas anak Pembayaran dividen 291.284.994 1.274.211.142 (176.213.480) (739.199.317) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp (182.244.293) Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Perolehan aset tetap Hasil penjualan investasi dalam efek jangka pendek Perolehan aset tak berwujud Hasil penjualan aset tetap dan disewa kembali Hasil penjualan aset tetap 31 Desember 2015 (Satu tahun) Rp (39.866.513) Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan dari pengembalian pajak 31 Maret 2015 (Tiga bulan) Rp – – 29 30 Kas neto digunakan (diperoleh) untuk aktivitas pendanaan – – 661.560.921 24.516.594 (855.555.145) (48.187.532) (57.876.373) 43.470.000 – (57.971.041) (1.800.000 ) (11.879.489 ) 503.328.142 66.283.613 (674.936.483) (164.850.347) (51.401.970) – 200.000.000 (34.693.676) – – 113.141 (73.951.431 ) (303.722.065) (156.270.721) KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS 22.153.181 (26.261.389) (19.586.896) 34.360.321 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 91.619.292 107.951.932 107.951.932 73.003.111 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (2.720.219 ) 2.415.126 3.254.256 588.500 84.105.669 91.619.292 107.951.932 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 111.052.254 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 6 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian dan informasi umum PT Berlina Tbk (”Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968. Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan perubahan yang terakhir Undangundang No. 25 tahun 2007, berdasarkan akta No. 35 tanggal 18 Agustus 1969 dari Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora S.H, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/423/18 tanggal 12 Desember 1973 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1977. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris No. 2 tanggal 2 Februari 2016 dari Jose Dima Satria, S.H, M.Kn., notaris di Jakarta mengenai perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-AH.01.03-0018868 tanggal 9 Februari 2016. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Jababeka Raya Blok E No. 12-17, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Perusahaan mempunyai pabrik yang berlokasi di Pandaan (Jawa Timur), Tangerang (Banten) dan Cikarang (Jawa Barat). Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri plastik dan industri lainnya yang menggunakan bahan pokok plastik dan fiberglass. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1970. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha yang dimiliki oleh PT Dwi Satrya Utama yang merupakan entitas induk langsung dan terakhir Perusahaan. b. Penawaran umum saham Perusahaan Pada tanggal 12 September 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan suratnya No. SI-048/SHM/MK-10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Nopember 1989 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 21 Juni 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. 0154/PM/1993, untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 17.250.000 (angka penuh) saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Juli 1993. Pada bulan Agustus 2008, Perusahaan menetapkan pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham (nilai penuh) menjadi Rp 250 per saham (nilai penuh). Seluruh saham Perusahaan sejumlah 138.000.000 (angka penuh) saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada bulan Nopember 2012, Perusahaan kembali melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham (nilai penuh) menjadi Rp 50 per saham (nilai penuh), sehingga jumlah saham meningkat menjadi 690.000.000 (angka penuh) saham. Seluruh saham Perusahaan sejumlah 690.000.000 (angka penuh) saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada bulan Desember 2015, Perusahaan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebesar 69.000.000 (angka penuh) saham sehingga jumlah saham beredar meningkat menjadi 759.000.000 (angka penuh) saham. 7 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Entitas anak Perusahaan memiliki secara langsung lebih dari 50% saham Entitas Anak berikut: Entitas anak Domisili Jenis usaha Tahun operasi komersial 31 Maret 2016 Prosentase pemilikan 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Maret 31 Desember 31 Desember 2016 2015 2014 Rp Rp Rp PT Lamipak Primula Indonesia (LPI) Sidoarjo, Jawa Timur Industri laminasi plastik dan kemasan 1986 70,00% 70,00% 70,00% 400.657.547 PT Quantex (QTX) Tangerang, Banten Industri kemasan plastik, perdagangan dan jasa 2004 99,49% 99,49% 99,49% 34.676.028 34.668.778 33.820.971 PT Natura Plastindo (NP) Pasuruan, Jawa Timur Industri pengolahaan plastik, perdagangan dan jasa 2014 99,99% 99,99% 99,99% 25.643.709 25.230.272 24.730.158 Industri botol dan cap plastik dan sikat gigi 2004 100% 100% 100% 334.371.091 Industri plastik dan perdagangan umum – 100% 100% 100% 71.876 Hefei Paragon Plastic Packaging Co. Ltd. (HPPP) Hefei, China Berlina Pte. Ltd. (BS) Singapura 8 403.046.205 286.485.775 356.510.909 293.719.923 71.299 69.256 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Entitas anak (Lanjutan) Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,00% saham PT Quantex (”QTX”) yang dimiliki oleh pihak ketiga. PT Quantex bergerak di bidang industri laminasi plastik dan kemasan. Pada tanggal 29 Agustus 2014, PT Quantex melakukan peningkatkan modal dari Rp 8.500.000 (3.400 saham) menjadi Rp 16.780.000 (6.712 saham), dan Perusahaan mengambil bagian semua peningkatan modal QTX sehingga persentase kepemilikan meningkat dari 99,00% menjadi 99,49%. Pada tanggal 21 Januari 2013, Perusahaan mendirikan PT Natura Plastindo (”NP”) dengan persentase kepemilikin 99,99%. PT Natura Plastindo ini bergerak dalam bidang industri pengolahaan plastik, perdagangan dan jasa. NP mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2014. Perusahaan memiliki investasi pada PT Lamipak Primula Indonesia (“LPI”) dengan persentase kepemilikan sebesar 70,00%. LPI bergerak dalam bidang laminasi plastik dan kemasan. Perusahaan memiliki investasi penuh pada Hefei Paragon Plastic Packaging Co., Ltd. (HPPP) pada tahun 2004. HPPP bergerak dalam bidang pembungkus plastik, cap botol dan sikat gigi. Perusahaan memiliki investasi penuh pada Berlina Singapore Pada tanggal 31 Maret 2016, BS masih belum beroperasi secara komersial. Pte., Ltd., (“BS”). Perusahaan dan entitas anaknya secara bersama-sama selanjutnya disebut “Kelompok Usaha” dalam laporan keuangan konsolidasian ini. d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit dan karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Presiden Direktur Direktur 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Lisjanto Tjiptobiantoro Lisjanto Tjiptobiantoro Lisjanto Tjiptobiantoro Oei Han Tjhim Oei Han Tjhim Oei Han Tjhim Antonius Hanifah Komala Antonius Hanifah Komala Antonius Hanifah Komala Lim Eng Khim Lim Eng Khim – – Lim Eng Khim Lukman Sidharta Roberto Bernhardeta Lau Chek Kiong Roberto Bernhardeta Lau Chek Kiong Roberto Bernhardeta Lau Chek Kiong – Direktur Independen 9 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit dan karyawan (Lanjutan) Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, sebagai berikut : Ketua : Anggota : 31 Maret 2016 Antonius Hanifah Komala Oei Wahyu Soetjahya K. Hady 31 Desember 2015 Antonius Hanifah Komala Oei Wahyu Soetjahya K. Hady 31 Desember 2014 Antonius Hanifah Komala Oei Wahyu Soetjahya K. Hady Total rata-rata karyawan tetap dari Kelompok Usaha adalah 1.004, 1.014 dan 1.003 pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 (tidak diaudit). e. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 24 Juni 2016. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi utama Perusahaan dan entitas anaknya yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan di bawah ini: a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) serta interpretasinya (“ISAK”), yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) serta peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”, dahulu BAPEPAM - LK), No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 10 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan) Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha, kecuali HPPP dan BS. Mata uang fungsional HPPP dan BS masing-masing adalah Yuan Renminbi China dan Dolar Singapura. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2016 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa Penyesuaian dan Amandemen atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi (ISAK) baru. Standar akuntansi tersebut akan berlaku efektif atau diterapkan pada laporan keuangan Perusahaan periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016: Amandemen PSAK No. 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri. Amandemen ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas sebagai salah satu metode pencatatan investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri entitas tersebut. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi. PSAK ini menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. PSAK ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh manajemen entitas. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi. PSAK ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK No. 13 untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK No. 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis. Amandemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. Amandemen ini memberikan klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi. Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset. Amandemen ini juga mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap. PSAK ini memberikan klarifikasi terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. Amandemen PSAK No. 19: Aset Tidak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini memberikan klarifikasi tentang anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat ekonomi aset tidak berwujud dapat dibantah dalam keadaan terbatas tertentu. 11 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2016 (Lanjutan) PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tidak Berwujud PSAK ini memberikan klarifikasi terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis. PSAK ini mengklarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan dan ekuitas. Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. Amandemen ini menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. PSAK ini memberikan koreksi editorial tentang keterbatasan penerapan retrospektif. Amandemen PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. Amandemen ini mengklarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi. Amandemen PSAK No. 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama Amandemen ini mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi bisnis dalam PSAK No. 22: Kombinasi Bisnis dan PSAK lain beserta persyaratan pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi bersama dan untuk akuisisi kepentingan tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman yang ada dalam PSAK ini. Amandemen PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. Amandemen ini mengklarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi. PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015): Pembayaran Berbasis Saham. PSAK ini mengklarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar. PSAK ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-keuangan) dalam ruang lingkup PSAK No. 55. ISAK No. 30: Pungutan. ISAK ini merupakan interpretasi atas PSAK No. 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 46: Pajak Penghasilan serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah. Penerapan penyesuaian dan amandemen standar tersebut telah mengakibatkan penambahan pengungkapan yang disyaratkan dalam laporan keuangan konsolidasian. 12 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c. Pengendalian diperoleh ketika Perusahaan terekspos, atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara khusus, Perusahaan mengendalikan investee jika, dan hanya jika, Perusahaan memiliki seluruh hal berikut ini : a. Kekuasaan atas investee (misalnya adanya hak yang memberikan Perusahaan kemampuan saat ini untuk mengarahkan aktivitas investee yang relevan); b. Exposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatan Perusahaan dengan investee; dan c. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil Perusahaan. Umumnya, kepemilikan hak suara mayoritas (a majority of voting rights) menghasilkan pengendalian. Untuk mendukung hal ini, dan jika Perusahaan memiliki hak suara kurang dari hak suara mayoritas, atau hak sejenis atas suatu investee, Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah Perusahaan memliki kekuasaan atas investee, termasuk : a. Pengaturan kontraktual dengan pemegang hak suara lainnya pada investee; b. Hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan c. Hak suara yang dimiliki Perusahaan dan hak suara potensial. Perusahaan menilai kembali apakah masih mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan bahwa terdapat perubahan dalam satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain (“OCI”) diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan KNP, meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Jika anggota Kelompok Usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. 13 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasian (Lanjutan) Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka entitas induk: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Kombinasi bisnis Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang di akuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, Kelompok Usaha memilih apakah mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya – biaya akuisisi yang timbul di bebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, jika ada, Kelompok Usaha mengukur kembali bagian ekuitas yang dimiliki sebelumnya dalam pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akusisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur berdasarkan harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian. 14 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c. Kombinasi bisnis (Lanjutan) Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan kepada UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dilepas, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepas tersebut dimasukkan ke dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepas tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. d. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan konsolidasian dalam mata uang asing Pembukuan Kelompok Usaha, kecuali HPPP dan BS diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional mereka. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut (nilai penuh) : 31 Maret 2016 Rp Euro Francis Swiss Dolar Amerika Serikat Yen Jepang (JPY 100) Dolar Australia Dolar Singapura Yuan Renminbi China 15.030 13.747 13.276 11.818 10.162 9.830 2.055 31 Desember 2015 Rp 15.070 13.951 13.795 11.452 10.064 9.751 2.124 31 Desember 2014 Rp 15.133 12.583 12.440 10.425 10.218 9.422 2.033 Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun yang bersangkutan. Pembukuan HPPP dan BS diselenggarakan masing-masing dalam mata uang Yuan Renminbi China (Rmb) dan Dolar Singapura (SGD). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas BS dan HPPP baik moneter maupun non-moneter pada tanggal pelaporan dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata selama periode laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Selisih kurs yang terjadi disajikan dalam akun ”Penghasilan komprehensif Lainnya – Laba (Rugi) Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan sebagai bagian dari ekuitas lainnya pada akun selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. 15 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Dalam menjalankan aktivitas operasinya, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2015), ”Pengungkapan pihak-pihak berelasi”, PSAK ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh manajemen entitas, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut: a). Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i). memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; (ii). memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau (iii). personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor; b). Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i). entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii). satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii). kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv). satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v). entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi). entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan (vii). Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor. Semua transaksi dan saldo yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun yang tidak, telah diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. 16 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) f. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi, yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. g. Instrumen keuangan (i). Aset keuangan Pengakuan awal Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal. Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali dalam hal aset keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Kelompok Usaha yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan oleh PSAK 55. 17 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (i). Aset keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (Lanjutan) Derivatif, termasuk derivatif melekat yang terpisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Derivatif melekat dalam kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah dan dicatat sebesar nilai wajar jika karakteristik ekonomi dan risiko tidak berkaitan erat dengan kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan. Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014, investasi jangka pendek Kelompok Usaha termasuk dalam aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan Suku Bunga Efektif (“SBE”), dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi dan biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari SBE. Amortisasi SBE termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul dari penurunan juga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014, kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset keuangan tidak lancar lainnya Kelompok Usaha termasuk dalam kategori ini. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan bukan derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo ketika Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk menahan mereka hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dikurangi dengan penurunan nilai. 18 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (i). Aset keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Lanjutan) Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi dan biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari SBE. Amortisasi SBE termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi. Bunga yang diperoleh dari investasi keuangan tersedia untuk dijual dicatat sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. (ii). Liabilitas keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Semua liabilitas keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi terkait. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan dan utang pembelian aset tetap. 19 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (ii). Liabilitas keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut : Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani oleh Kelompok Usaha yang tidak ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014. Utang dan pinjaman Utang dan pinjaman dikenai bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE. Pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar, pinjaman bank jangka panjang, utang pembelian aset tetap dan utang sewa pembiayaan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014, termasuk dalam kategori ini. (iii). Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 20 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (iv). Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kutipan harga dealer (tawaran harga untuk posisi jangka panjang dan meminta harga untuk posisi jangka pendek), tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan dimana tidak ada pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang diskontokan, atau model penilaian lainnya. Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan dipasar tersebut dengan yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha berkaitan dengan instrumen tersebut ikut diperhitungkan. (v). Biaya perolehan yang diamortisasi instrumen keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau pengurangan. Perhitungan ini memperhitungkan premi atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan imbalan yang merupakan bagian integral dari SBE. (vi). Penurunan nilai aset keuangan Kelompok Usaha menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih dahulu menilai apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. 21 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (vi). Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan) Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, aset tersebut termasuk aset dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan kelompok secara kolektif dinilai untuk penurunan. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini dari arus kas estimasi masa depan didiskontokan pada SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah SBE saat ini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, dihapuskan bila tidak ada prospek yang realistis pemulihan di masa depan dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika suatu penghapusan masa depan ini kemudian dipulihkan, pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam kasus investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti obyektif meliputi suatu penurunan yang signifikan atau berkepanjangan pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Ketika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian direklasifikasi dari ekuitas ke penghasilan komprehensif. Penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. 22 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (vi). Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan) Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Pendapatan Bunga dan Keuangan" dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian. (vii).Penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas Suatu aset keuangan (atau apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut berakhir, atau (2) Kelompok Usaha memindahkan hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian penyerahan ("pass-through"), dan salah satu diantara (a) Kelompok Usaha telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok Usaha tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. h. Piutang usaha dan lain-lain Piutang usaha dan lain–lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2g). Penyisihan penurunan nilai piutang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. Pada pengalihan piutang (anjak piutang) tanpa tanggung renteng (recourse), selisih nilai piutang alihan dengan dana yang diterima ditambah retensi diakui sebagai kerugian atas transaksi anjak piutang, dan diakui pada saat transaksi dalam laporan laba rugi konsolidasian. Dana yang ditahan (retensi) dalam kaitannya dengan transaksi anjak piutang, bila ada, diakui sebagai piutang retensi dan diklasifikasikan dalam aset lancar. 23 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) i. Persediaan Barang jadi, bahan baku dan supplies dan barang dalam proses diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama, sedangkan HPPP (Entitas Anak) menggunakan metode ratarata tertimbang. Penyisihan persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Persediaan dihapuskan pada saat persediaan tersebut dipastikan tidak akan digunakan dan/atau tidak dapat dijual lagi. j. Investasi pada perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah entitas dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitas tersebut. Dalam hal ini. Perusahaan umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto investee, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berlaku, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi sebagai hasil transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Setelah menerapkan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Kelompok Usaha mempunyai penyertaan saham pada PT Samolin Surya (SS) sejumlah 48% dengan harga perolehan sebesar Rp 360.000, yang telah bersaldo Rp Nihil karena investasinya telah mengalami akumulasi kerugian di atas biaya perolehannya. Pada tanggal 31 Desember 2015, Kelompok Usaha telah menghapusbukukan investasi di SS karena asosiasi telah menghentikan usahanya. 24 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k. Beban dibayar di muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. Penentuan Nilai Wajar Kelompok Usaha mengukur instrumen keuangan seperti derivatif pada nilai wajar setiap tanggal pelaporan. Pengungkapan nilai wajar untuk instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 46. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di: Pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau Dalam hal tidak terdapat pasar utama, maka pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut. Kelompok Usaha harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut. Nilai wajar aset dan liabilitas di ukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dikelompokkan dalam hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan dibawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: Level 1 – harga kuotasian (tidak disesuaikan) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran. Level 2 – input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung. Level 3 – adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. Untuk aset dan liabilitas yang diukur secara berulang dalam laporan keuangan, Perusahaan menentukan apakah perpindahan antar level hirarki telah terjadi dengan melakukan evaluasi pengelompokkan (berdasarkan level input yang terendah yang significant terhadap pengukuran nilai wajar secara menyeluruh) pada setiap akhir periode pelaporan. 25 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) m. Aset tetap Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011) “Aset tetap”, Kelompok Usaha dapat memilih antara metode biaya atau metode revaluasi untuk kebijakan akuntansi aset tetap. Perusahaan mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi untuk Tanah, Bangunan, dan Mesin. Perubahan kebijakan akuntansi ini dilakukan secara prospektif sejak tahun 2015. Aset tetap lainnya masih menggunakan metode biaya. Aset tetap revaluasian dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal pelaporan. Keuntungan revaluasi dapat langsung dipindahkan ke laba ditahan ketika keuntungan tersebut telah direalisasi. Seluruh keuntungan dapat direalisasikan pada penghentian atau pelepasan aset. Namun, jika aset yang di revaluasi sedang disusutkan, bagian dari keuntungan tersebut direalisasikan sebagai aset yang digunakan. Realisasi keuntungan yang sedikit demi sedikit setara dengan penyusutan yang sesuai dengan apresiasi neto. Keuntungan revaluasi dialokasikan atau direalisasikan selama sisa umur manfaat. Kenaikan yang berasal dari revaluasi aset tetap tersebut diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini, kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi aset tetap dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo akun surplus revaluasi aset tetap yang berasal dari revaluasi sebelumnya, jika ada. Penyusutan atas nilai revaluasian aset tetap dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian. Bila kemudian aset tetap yang telah direvaluasi dijual atau dihentikan penggunaannya, saldo surplus tersisa dipindahkan langsung ke saldo laba. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari aset yang di revaluasi diakui sebagai laba rugi penjualan di laporan laba rugi konsolidasian. Tanah dicatat sebesar nilai revaluasinya yang mencerminkan nilai wajar pada tanggal revaluasi dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak disusutkan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak. Ketika bagian dari suatu aset tetap memiliki masa manfaat yang berbeda, mereka dicatat sebagai item yang terpisah (komponen utama) dari aset tetap. 26 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) m. Aset tetap (Lanjutan) Seluruh aset tetap selain aset tetap revaluasian awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan terdiri dari harga beli dan biaya-biaya tambahan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Setelah pengakuan awal aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Aset tetap, kecuali tanah (kecuali HPPP), disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Inventaris dan peralatan kantor Kendaraan 20 4 – 16 2 – 16 3–8 2–8 Tanah Entitas Anak (HPPP), disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 50 tahun. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi konsolidasian yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. 27 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) n. Sewa Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dari pada bentuk kontraknya. Sewa pembiayaan – sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun/periode berjalan. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Sewa operasi – sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Transaksi jual dan sewa kembali – sebagai Lessee Transaksi jual dan sewa-kembali harus diperlakukan sebagai 2 (dua) transaksi yang terpisah. Selisih lebih antara harga jual dan nilai tercatat aset harus diakui sebagai keuntungan tangguhan yang harus diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa, dan dalam hal terjadi kerugian, bila tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tersebut, diakui sebagai beban tangguhan dan diamortisasi selama masa sewa kembali, apabila penyewaan kembali tersebut merupakan sewa guna usaha pembiayaan. Keuntungan atau kerugian harus diakui segera apabila penyewaan kembali tersebut merupakan sewa-menyewa biasa. o. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kelompok Usaha mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kelompok Usaha telah menyimpulkan bahwa Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya. 28 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) o. Pengakuan pendapatan dan beban (Lanjutan) Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Penjualan barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang pada umumnya bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Pendapatan bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, sebagaimana mestinya, digunakan periode yang lebih singkat, sampai mencapai nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). p. Provisi Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang diakibatkan oleh peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi dikaji ulang (review) pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik. Provisi untuk biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan berdasarkan nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku. q. Penurunan nilai aset non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. 29 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) r. Aset tidak berwujud (a) Goodwill Pengukuran goodwill dijabarkan pada Catatan 2c. Goodwill yang muncul atas akuisisi entitas anak disertakan dalam aset tak berwujud. Untuk pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk tujuan manajemen internal. Goodwill dipantau pada level segmen operasi. Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya potensi penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yang terpulihkan, yaitu jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi dan selanjutnya tidak dibalik kembali. (b) Piranti lunak komputer Perangkat lunak dan lisensi perangkat lunak memiliki masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan biaya perolehan sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut: Tahun Perangkat lunak dan lisensi perangkat lunak 4-8 s. Imbalan kerja karyawan (i). Imbalan kerja jangka pendek Seluruh imbalan kerja jangka pendek yang terdiri dari gaji dan imbalan terkait, bonus, insentif, dan imbalan kerja jangka pendek lain diakui sebagai biaya yang tidak didiskonto saat karyawan telah memberikan jasa kepada Kelompok Usaha. (ii). Imbalan kerja jangka panjang Perusahaan, LPI, QTX dan NP memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi. 30 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) s. Imbalan kerja karyawan (Lanjutan) (ii). Imbalan kerja jangka panjang (Lanjutan) Beban atas pemberian imbalan dalam program imbalan manfaat pasti ditentukan dengan metode Projected Unit Credit. Liabilitas neto imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasi berkaitan dengan program imbalan pasti dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan yang akan diperoleh karyawan di masa depan sehubungan dengan jasa di masa sekarang dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar dari aset program. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah, yang didenominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang mempunyai jangka waktu sampai dengan jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban imbalan pasca kerja terkait. Obligasi pemerintah digunakan karena tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi. Aset program adalah aset yang dimiliki oleh program pensiun. Aset ini diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto dan imbal hasil aset program (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto), diakui pada ekuitas melalui penghasilan komprehensif lain di periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak diklasifikasikan ke laba rugi di periode selanjutnya. Biaya jasa lalu diakui di laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi; dan ketika Kelompok Usaha mengakui biaya restrukturisasi terkait atau manfaat penghentian. Bunga neto dihitung dengan mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat diskonto. Laba atau rugi kurtailmen diakui apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan jumlah karyawan dalam jumlah yang material yang ditanggung oleh suatu program atau apabila terdapat perubahan ketentuan-ketentuan pada suatu program imbalan pasti, dimana bagian yang material dari jasa yang diberikan karyawan pada masa depan tidak lagi memberikan imbalan, atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Laba atau rugi penyelesaian diakui apabila terdapat transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program manfaat pasti. 31 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) t. Pajak penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda. Atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan. u. Informasi segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Kelompok Usaha yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Kelompok Usaha yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. 32 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) u. Informasi segmen (Lanjutan) Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. v. Laba per saham dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal pelaporan. Oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. w. Kontinjensi Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi. x. Dividen Pembagian dividen final kepada para pemegang saham Perseroan diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim kepada para pemegang saham Perseroan diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan sudah diumumkan kepada publik. y. Peristiwa setelah periode pelaporan Peristiwa setelah periode pelaporan yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material. 33 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada tahun pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh sangat signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta sumber pendanaan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan Entitas Anaknya di Indonesia, kecuali HPPP dan BS (Catatan 2d) adalah Rupiah. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2g. Penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas piutang usaha – evaluasi individual Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 6. Tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun tagihan pajak penghasilan dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat tahun berjalan atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok Usaha pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 38f. 34 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (Lanjutan) Estimasi dan asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas piutang usaha - evaluasi kolektif Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti objektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dan melakukan evaluasi penurunan nilai secara kolektif. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 6. Penurunan nilai aset non keuangan Rugi penurunan nilai diakui untuk jumlah dimana nilai tercatat aset atau unit penghasil kas, melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Untuk menentukan jumlah yang dapat dipulihkan, manajemen memperkiraan arus kas masa depan dari masing-masing unit penghasil kas dan menentukan tingkat bunga yang cocok untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas tersebut. Dalam proses pengukuran arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang, manajemen membuat asumsi-asumsi tentang hasil operasi masa yang akan datang. Asumsi ini berkaitan dengan kejadian dan siklus dimasa yang akan datang. Hasil yang sebenarnya dapat bervariasi dan dapat menyebabkan penyesuaian yang signifikan terhadap aset Kelompok Usaha dalam tahun anggaran berikutnya. Dalam banyak kasus, penentuan tingkat diskonto yang berlaku melibatkan estimasi penyesuaian yang tepat atas resiko pasar dan penyesuaian yang tepat untuk faktor-faktor risiko tertentu. 35 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (Lanjutan) Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Penyisihan persediaan Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8. Pensiun dan manfaat buat karyawan Penentuan kewajiban Kelompok Usaha dan biaya pensiun serta kewajiban imbalan kerja tergantung pada seleksi atas asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut antara lain harga diskon, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat turn-over karyawan, tingkat cacat, tingkat usia pensiun dan tingkat kematian. Hasil yang sebenarnya berbeda dari asumsi Kelompok Usaha yang mana efeknya diakui sebagai penghasilan komprehensif lainnya tahun berjalan. Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsinya adalah wajar dan tepat, perbedaan yang signifikan dalam hasil sebenarnya atau perubahan signifikan dalam asumsi Kelompok Usaha dapat mempengaruhi estimasi liabilitas untuk imbalan pensiun karyawan dan beban manfaat karyawan. Nilai tercatat atas nilai imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 45.779.657, Rp 40.003.215 dan Rp 35.479.074 (Catatan 25). Masa manfaat ekonomis dan penyusutan aset tetap Manajemen menentukan estimasi masa manfaat dari aset tetap dan beban penyusutan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset. Ini adalah harapan hidup umum yang diterapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha melakukan usahanya. Hasil yang sebenarnya dapat bervariasi karena keusangan teknis. Perubahan tingkat yang diharapkan dari penggunaan dan pengembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu aset tersebut, dan oleh karena itu beban penyusutan masa yang akan datang dapat direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 1.163.738.645, Rp 1.202.090.420 dan Rp 719.368.856 (Catatan 11). Nilai wajar dari instrumen keuangan Manajemen menggunakan teknik penilaian untuk mengukur nilai wajar instrumen keuangan dimana penawaran pasar aktif tidak tersedia. Dalam menerapkan teknik penilaian, manajemen membuat penggunaan maksimal input pasar, dan menggunakan estimasi dan asumsi sepanjang memungkinkan, sesuai dengan data yang dapat diamati bahwa pelaku pasar akan digunakan dalam penentuan harga instrumen. Ketika data yang berlaku tidak bisa diamati, manajemen menggunakan estimasi terbaik dari asumsi tentang asumsi-asumsi yang akan dibuat oleh pelaku pasar. Estimasi ini dapat berbeda dari harga sebenarnya yang dicapai dalam transaksi yang wajar pada tanggal laporan. 36 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Kas Rupiah Dolar AS Yuan Renminbi China 528.063 71.690 22.793 Total Kas Bank Rekening rupiah : The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank AG PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia Total 339.258 − 460.374 − 2.769 20.809 622.546 342.027 481.183 11.894.486 7.851.653 7.692.074 2.453.105 811.988 427.609 74.700 5.366.985 7.120.645 8.626.925 489.993 825.764 1.508.303 75.568 7.241.881 51.290.893 6.963.355 2.828.739 2.544.290 1.269.577 76.084 31.205.615 24.014.183 72.214.819 3.876.171 2.492.902 232.797 3.812.783 573.682 452.199 70.190 1.705.015 466.486 121.811 73.467 3.401.058 119.558 555.695 67.340 45.981 45.612 35.296 407 18 421 19 403 18 Rekening Dolar AS : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Deutsche Bank AG PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank DBS Indonesia Overseas Chinese Banking Corporation Limited, Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, China PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Shanghai Industrial and Commercial Bank of China – China PT Bank CIMB Niaga Tbk − − 1.440.079 − − Total 8.831.431 6.345.812 4.430.580 47.915.187 37.803.779 16.385.663 17.011.470 4.981.510 19.447.086 3.617.330 11.522.616 2.787.360 69.908.167 60.868.195 30.695.639 Rekening Dolar Singapura : Overseas Chinese Banking Corporation Limited, Singapura 25.895 25.687 33.960 Total 25.895 25.687 33.960 Rekening Yuan Renminbi China : Industrial & Commercial Bank of China, China The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, China Citibank N.A. Total 37 18.415 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 31 Maret 2016 Rp Bank (Lanjutan) Rekening Euro : The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp 458.588 12 23.376 12 458.600 23.388 95.751 Total bank 110.429.708 91.277.265 107.470.749 Total kas dan setara kas 111.052.254 91.619.292 107.951.932 Total 95.751 − Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi. Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar kas dan setara kas diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya. Pada tanggal 31 Maret 2016, kas dan setara kas dalam penyimpanan dan dalam perjalanan Kelompok Usaha diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara dengan Rp 34.158.000 dan Rmb 20.000 (31 Desember 2015: Rp 31.608.000 dan Rmb 20.000 dan 2014: Rp 29.058.000 dan Rmb 20.000), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul, Perusahaan asuransi yang menanggung aset Kelompok Usaha antara lain PT ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi China Taiping Insurance, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Umum Mega, dan China Pacific Property Insurance Co., Ltd. 5. INVESTASI DALAM EFEK JANGKA PENDEK 31 Maret 2016 Rp 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp Investasi melalui manajer investasi Investasi langsung 3.126.352 1.260.629 2.801.372 1.303.631 2.647.413 1.175.738 Total 4.386.981 4.105.003 3.823.151 Perusahaan menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai Manajer investasi dengan wewenang penuh pada obligasi Surat Utang Negara dan saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Masa investasi adalah satu (1) tahun dan diperpanjang kembali secara otomatis, kecuali bila ada pembatalan secara tertulis oleh Perusahaan. LPI juga menunjuk PT Lautandhana Securindo untuk mengelola dana dalam bidang investasi surat berharga di pasar modal. Investasi dalam efek jangka pendek baik yang dikelola oleh manajer investasi maupun investasi langsung merupakan investasi atas surat berharga/efek yang diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia. 38 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA 31 Maret 2016 Rp a. Berdasarkan pelanggan: Pelanggan dalam negeri PT Unilever Indonesia Tbk. PT PZ Cussons Indonesia PT Reckitt Benckiser Indonesia PT Tirta Investama PT Yasulor Indonesia PT Sanova PT Mustika Ratu PT Idemitsu Lube Techo Indonesia PT Bayer Indonesia PT Tirta Sukses Perkasa PT Suryamas Gemilang Lubricant PT Ikapharmindo Putramas PT Beiersdorf Indonesia PT Rudy Soetadi PT Behaestex PT Ultra Prima Abadi PT Mitra Utama Grafika PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Autochem Industry Lainnya Total Pelanggan luar negeri Unilever (China) Co., Ltd Bayer CropScience (China) Co., Ltd. Johnson Jiangsu Tongda Co. Binzagr Unilever Ltd. Lainnya Total Total piutang Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp 117.194.892 17.652.679 15.033.884 8.768.916 7.116.630 5.652.635 4.728.055 3.920.708 3.624.615 2.899.472 2.771.536 2.590.282 2.251.711 1.843.263 1.517.396 1.509.921 1.331.668 98.252.251 20.354.333 13.464.188 2.447.299 2.727.550 2.854.833 4.944.382 3.824.519 1.566.603 6.196.959 1.838.105 2.857.823 1.173.487 2.364.751 1.769.467 3.014.023 3.474.084 88.802.114 20.436.529 8.796.802 4.302.535 – 2.398.197 3.741.944 3.071.027 3.150.936 1.077.880 3.429.237 3.814.029 2.644.190 – 2.894.655 9.181.080 7.054.846 1.263.101 1.206.259 31.606.164 2.409.310 − 24.576.748 4.816.581 1.221.665 19.666.882 234.483.787 200.110.715 190.501.129 11.595.583 10.563.090 3.871.927 353.556 7.764.890 19.265.560 5.742.914 9.257.723 313.754 6.693.342 17.211.066 6.659.443 199.990 2.256.971 10.218.417 34.149.046 41.273.293 36.545.887 268.632.833 241.384.008 227.047.016 (1.152.464 ) Neto b. Berdasarkan umur (hari) : Belum jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari Melebihi 90 hari Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang 240.231.544 226.734.015 215.745.061 26.744.575 9.046.109 2.493.760 14.603.328 190.041.260 25.806.220 9.805.036 3.943.800 11.787.692 144.729.399 45.860.852 24.036.732 3.900.084 8.519.949 268.632.833 241.384.008 227.047.016 267.480.369 39 (313.001) 267.480.369 (1.152.464 ) Neto (1.152.464 ) (1.152.464 ) 240.231.544 (313.001) 226.734.015 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 31 Maret 2016 Rp c. Berdasarkan mata uang : Rupiah Yuan Renminbi China Dolar AS Euro Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp 234.145.400 28.249.311 6.238.122 – 199.506.879 36.563.406 4.711.759 601.964 186.271.648 24.508.628 16.266.740 – 268.632.833 241.384.008 227.047.016 (1.152.464) (313.001) 240.231.544 226.734.015 (1.152.464 ) Neto 267.480.369 Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Rp Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Penghapusan piutang 31 Desember 2015 Rp 1.152.464 − − Saldo akhir 31 Desember 2014 Rp 313.001 839.463 600.199 − − 1.152.464 (287.198 ) 1.152.464 313.001 Kelompok Usaha tidak memiliki piutang usaha kepada pihak berelasi. Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar piutang usaha diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya. Penghapusan piutang pada tanggal 31 Desember 2014 dikarenakan piutang tersebut memang tidak dapat tertagih. Penyisihan pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan umur piutang yang telah melebihi 90 hari, dan manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang tertentu digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka pendek (Catatan 16). 7. PIUTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2016 Rp Piutang subkontrak Karyawan Klaim trial Uang muka mould Klaim ke pihak ketiga Klaim asuransi Rabat Lain-lain 1.433.542 664.244 436.532 364.530 107.499 16.296 − 555.816 Total 3.578.459 40 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp 768.319 852.725 436.532 − 1.686.440 1.751.296 749.977 − − − 1.115.933 192.483 1.822.979 4.134.275 5.632.668 − 381.605 8.654 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Pos lain-lain sebagian besar terdiri dari klaim jasa pelabuhan kepada pelanggan dan klaim biaya pengiriman barang ke pelanggan. Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar piutang lain-lain diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya. Manajemen berkeyakinan bahwa saldo piutang tersebut dapat tertagihkan sehingga penyisihan atas penurunan nilai piutang lain-lain tidak diperlukan. 8. PERSEDIAAN 31 Maret 2016 Rp 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp 47.451.095 47.901.412 45.573.998 23.667.024 23.220.398 815.722 58.719.760 55.395.344 42.906.503 24.196.315 22.397.714 747.553 53.246.197 48.447.217 31.753.400 27.711.822 22.915.135 240.465 Total Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak 188.629.649 204.363.189 184.314.236 Neto 186.725.544 Bahan baku Barang jadi Barang dalam proses Bahan pembantu dan pembungkus Barang teknik, bahan bakar dan mould Barang dalam perjalanan (1.904.105 ) (1.904.105 ) 202.459.084 − 184.314.236 Mutasi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak, sebagai berikut: 31 Maret 2016 Rp 31 Desember 2015 Rp Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Penghapusan 1.904.105 − − – 1.904.105 – Saldo akhir 1.904.105 1.904.105 31 Desember 2014 Rp 6.933.857 – (6.933.857) – Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak tersebut memadai untuk menutup kerugian akibat keusangan dan penurunan nilai lainnya. Penyisihan tersebut dikarenakan persediaan merupakan persediaan bahan baku, barang jadi dan barang setengah jadi yang berumur lebih dari satu tahun dan merupakan sisa dari hasil produksi. Pada tahun 2014, berdasarkan kondisi persediaan pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha telah menghapus persediaan yang sebelumnya telah dicadangkan sebesar Rp 6.933.857. Kondisi yang mendasari penghapusan persediaan tersebut dikarenakan persediaan tersebut sudah tidak dapat dijual ke pelanggan sebagai produk jadi, dan tidak dapat di manfaatkan untuk memberikan nilai tambah dalam proses produksi yang lebih lanjut. Seluruh persediaan milik Kelompok Usaha telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 124.670.092 dan Rmb 10.000.000 untuk 31 Maret 2016, Rp 124.670.092 dan Rmb 10.000.000 untuk tahun 2015 dan Rp 87.567.820 dan Rmb 20.000.000 untuk tahun 2014 yang merupakan 75% dari nilai rata-rata persediaan dan akan disesuaikan setiap akhir tahun berdasarkan nilai persediaan aktual. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami oleh Kelompok Usaha. Persediaan tertentu dari Kelompok Usaha digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 16). 41 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. UANG MUKA PEMBELIAN 31 Maret 2016 Rp 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp Aset tetap Suku cadang Bahan baku Lain-lain 21.648.576 702.930 521.902 5.064.305 3.786.420 1.305.904 929.950 2.268.677 4.253.721 937.433 6.920.124 3.876.523 Total 27.937.713 8.290.951 15.987.801 Uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp 21.648.576 pada tanggal 31 Maret 2016, termasuk uang muka pembelian mesin sebesar Rp 2.676.187 dari Kai Mei Plastic Machinery Co. Ltd. dan Rp 13.263.150 dari Engel Austria GmbH (Catatan 42e,f). 10. BEBAN DIBAYAR DI MUKA 31 Maret 2016 Rp 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp Sewa Asuransi Lain-lain 2.897.390 919.065 1.931.334 2.853.469 677.896 639.071 3.401.292 437.006 1.442.771 Total akhir 5.747.789 4.170.436 5.281.069 42 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP 2016 Biaya perolehan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor Aset tetap dalam pembangunan: Bangunan dan prasarana Mesin Aset sewa pembiayaan : Mesin Total Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan : Mesin Total Nilai buku neto sebelum penurunan nilai tercatat Dikurangi penurunan nilai tercatat Total nilai tercatat neto Penambahan Rp 302.641.830 139.356.628 427.391.822 200.452.531 4.829.861 26.785.925 – 110.000 320.101 2.091.477 11.700 141.465 5.000 12.856.702 – 359.873 – – (5.000 ) (6.000.928 ) – – – 7.215.647 – – (4.083.800 ) – 228.010.302 232.094.102 Pengurangan Rp – – – – – (38.441 ) Reklasifikasi Rp Selisih kurs penjabaran Rp 1 Januari 2016 Rp – 5.000 9.856.170 228.558 – – (865.852 ) (2.776.752 ) (2.752.671 ) (1.633.176 ) (29.511 ) (52.374 ) 31 Maret 2016 Rp 301.775.978 136.694.876 434.815.422 201.139.390 4.812.050 26.836.575 1.346.414.401 3.034.616 (38.441 ) – (8.110.336 ) 1.341.300.240 − − − 120.108.118 3.785.957 20.118.310 147.074 2.070.041 16.631.391 7.177.478 55.502 919.911 – – – – – (38.441 ) – – 52.694 – – – (1.709 ) (13.683 ) (36.411 ) (1.151.624 ) (21.342 ) (45.490 ) 145.365 2.056.358 16.647.674 126.133.972 3.820.117 20.954.290 – (52.694 ) (38.441 ) – − 144.012.385 7.544.917 34.546.314 1.202.402.016 – (1.270.259 ) 7.492.223 177.249.999 1.164.050.241 (311.596 ) (311.596 ) 1.202.090.420 1.163.738.645 43 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP 2015 1 Januari 2015 Rp Penambahan Rp Pengurangan Rp Selisih kurs penjabaran Rp Surplus revaluasi Rp 1.236.572 3.199.889 7.023.158 2.452.425 38.711 150.575 259.710.719 15.809.828 134.403.526 − − − Biaya perolehan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor 44.357.781 154.401.607 628.325.894 191.474.635 5.004.400 26.263.525 − 3.693.480 55.491.191 6.300.714 2.295.215 (534.075 ) (49.083 ) Aset tetap dalam pembangunan: Bangunan dan prasarana Mesin Inventaris dan peralatan kantor 338.550 11.072.935 11.600 − 11.708.653 − − (2.753.150 ) − 152.165.063 320.825 1.213.736.815 65.682.967 − 145.172.220 − − (90.919.847 ) − − 14.101.330 1.997.079 29.828.365 315.401.995 101.900.801 3.868.952 17.258.611 583.994 7.339.675 42.510.380 16.930.344 250.963 3.280.848 − − (17.229.955 ) − (491.524 ) (46.569) 82.169 16.268 3.544.323 1.276.973 24.100 56.759 23.675.240 125.320 17.150.973 8.146 Total 494.056.363 88.055.323 Nilai buku neto sebelum penurunan nilai tercatat 719.680.452 Aset sewa pembiayaan : Mesin Kendaraan Total Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan: Mesin Kendaraan Dikurangi penurunan nilai tercatat Total nilai tercatat neto − − (87.583.539 ) − − (17.768.048) − − − − − − − − 5.000.592 Rugi penurunan nilai − (2.355.497) − − − − − − − Eliminasi Rp (2.663.242 ) (37.612.136 ) (353.029.684 ) − − − − − − Reklasifikasi Rp − 2.219.457 42.761.276 224.757 320.825 (1.874.307 ) 302.641.830 139.356.628 427.391.822 200.452.531 4.829.861 26.785.925 (333.550 ) (7.171.736 ) (11.600 ) 5.000 12.856.702 − (35.814.297 ) (320.825 ) − 232.094.102 − 1.346.414.401 − − (2.355.497) (32.026.783) − (425.331.845 ) − − − − − − − − − − − − (2.663.242 ) (37.612.136 ) (353.029.684 ) − − − 427.828 8.802.941 − 133.466 (431.339 ) − − − − (32.026.783) − (8.799.430 ) (133.466 ) − − (425.331.845 ) 82.087.152 − 492.011.225 31 Desember 2015 Rp − − − − − 120.108.118 3.785.957 20.118.310 − − 144.012.385 1.202.402.016 (311.596 ) (311.596 ) 719.368.856 1.202.090.420 44 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (Lanjutan) 2014 1 Januari 2014 Rp Penambahan Rp Pengurangan Rp Reklasifikasi*) Rp Selisih kurs penjabaran Rp 31 Desember 2014 Rp 457.203 1.341.291 2.885.858 831.633 14.313 56.155 44.357.781 154.401.607 628.325.894 191.474.635 5.004.400 26.263.525 Biaya perolehan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor 43.900.578 121.258.332 525.458.603 131.546.991 4.685.222 39.812.186 – 11.667.899 74.106.750 38.865.517 34.505 2.402.021 Aset tetap dalam pembangunan: Bangunan dan prasarana Mesin Inventaris dan peralatan kantor 21.011.794 70.387.343 3.710.415 338.551 6.725.183 – – – – (21.011.795 ) (66.039.591 ) (3.698.815 ) – – – 338.550 11.072.935 11.600 111.572.467 725.185 76.364.492 – – – (35.771.896 ) (404.360 ) – – 152.165.063 320.825 1.074.069.116 210.504.918 (72.822.258 ) (3.601.414 ) 5.586.453 1.213.736.815 1.421.461 23.360.503 270.622.659 77.793.024 3.293.716 27.775.586 524.437 6.166.463 40.750.576 11.883.320 389.383 3.286.653 – – (17.780.208 ) – – (54.806 ) – – 20.068.113 11.591.101 173.960 (13.783.814 ) 51.181 301.399 1.740.855 633.356 11.893 34.992 1.997.079 29.828.365 315.401.995 101.900.801 3.868.952 17.258.611 29.809.725 383.228 11.924.210 45.361 Total 434.459.902 74.970.403 Nilai buku neto sebelum penurunan nilai tercatat 639.609.214 Aset sewa pembiayaan : Mesin Kendaraan Total Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan : Mesin Kendaraan Dikurangi penurunan nilai tercatat Total nilai tercatat neto – – (72.767.451 ) – – (54.807 ) – – (17.835.014 ) – 20.134.085 98.642.134 20.230.494 270.360 (15.952.030 ) (18.058.695 ) (303.269 ) (312.604 ) – – 2.773.676 23.675.240 125.320 494.056.363 719.680.452 (311.596 ) (311.596 ) 639.297.618 719.368.856 *) Reklasifikasi pada tahun 2014 sebesar Rp 3.601.414 (harga perolehan) dan Rp 312.604 (akumulasi penyusutan) merupakan reklasifikasi piranti lunak yang sebelumnya dicatat sebagai inventaris dan peralatan kantor pada aset tetap ke aset tidak berwujud (Catatan 13). Pertimbangan Perseroan melakukan reklasifikasi piranti lunak yang sebelumnya dicatat sebagai inventaris dan peralatan kantor dikarenakan adanya kesalahan pos, piranti lunak tidak memenuhi syarat untuk diakui sebagai aktiva tetap dan lebih memenuhi syarat untuk diakui sebagai aset tidak berwujud yang adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik sesuai PSAK 19. Manajemen perpendapat bahwa reklasifikasi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian, dikarenakan semua biaya telah diakui melalui penyusutan sesuai dengan nilai yang benar, sehingga penyajian kembali retrospektif tidak dilakukan, karena dianggap tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. 45 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (Lanjutan) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Pemilikan langsung: Beban pabrikasi Beban usaha Aset sewa pembiayaan guna usaha: Beban pabrikasi Beban usaha Total 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 26.125.224 876.173 17.034.052 735.950 68.043.056 2.853.148 60.242.397 2.758.435 7.544.917 – 4.187.983 – 17.159.119 − 11.956.792 12.779 34.546.314 21.957.985 88.055.323 74.970.403 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: Harga jual aset tetap Nilai tercatat 2.023 – – 65.851.535 (73.151.799 ) 54.967.353 (54.987.244 ) 2.023 – (7.300.264 ) (19.891 ) – Laba (rugi) pelepasan aset tetap Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap tersebut termasuk keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari transaksi jual dan sewa kembali sebesar Rp Nihil pada tanggal 31 Maret 2016, (Rp 4.500.457) dan (Rp 305.373) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang diamortisasi selama masa sewa kembali, serta rugi atas penghapusan aset tetap sebesar Rp Nihil pada tanggal 31 Maret 2016, (Rp 2.968.375) dan (Rp 10.941) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Aset tetap tertentu berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan milik Kelompok Usaha juga digunakan sebagai jaminan pinjaman bank (Catatan 16). Aset sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan untuk utang sewa pembiayaan (Catatan 24). Bangunan, mesin dan peralatan dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai pada tahun 2016 dengan persentase penyelesaian antara 10% - 90%. Kelompok Usaha memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Pandaan, Tangerang, Cikarang, Sidoarjo dan Hefei (Cina) dengan Hak Legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2034 dan Hak Guna Tanah yang berjangka 50 (lima puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2059 (Hefei, China). Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai. 46 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (Lanjutan) Aset tetap Kelompok Usaha, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 96.095.062, USD 54.910.021 dan Rmb 114.701.544 tahun 2016, Rp 95.599.062, USD 54.605.671 dan Rmb 114.701.544 tahun 2015, Rp 85.822.062, USD 54.887.037 dan Rmb 137.599.133 tahun 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar aset tetap Kelompok Usaha melebihi nilai tercatatnya dan karenanya tidak terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap tersebut, kecuali mesin tertentu milik HPPP yang tidak terpakai karena perubahan permintaan/spesifikasi dari pelanggan. HPPP telah membuat penyisihan atas penurunan nilai mesin tersebut. HPPP telah membuat penyisihan atas penurunan nilai mesin tersebut sebesar Rp 311.596. Total nilai tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan oleh Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor − − 2.720.175 16.418.178 − − 2.331.429 13.525.223 6.672.760 207.565.911 2.338.085 11.125.152 Total 19.138.353 15.856.652 227.701.908 Pada tanggal 31 Desember 2015, Kelompok Usaha menilai kembali tanah, bangunan dan prasarana, serta mesin pabrik berdasarkan laporan penilai independen Kantor Jasa Penilai Publik Suhartanto, Budhihardjo & Rekan tanggal 30 Maret 2016 untuk aset Perusahaan, QTX, LPI dan NP dengan nomor laporan penilai masing-masing adalah SBR-PN-1603021-A, SBR-PN-1603022-C, SBR-PN-1603021-B, dan SBR-PN-1603021-D dan Hefei Heqing Jiahua Assets Appraiser Company tanggal 28 Desember 2015 dengan tanggal batas pemeriksaan lapangan (cut-off date) 9 Desember 2015 dengan nomor laporan penilai 49, yang menggunakan pendekatan harga pasar. Setelah tanggal 9 Desember 2015 tidak terdapat penambahan aset tetap yang direvaluasi. Penilaian kembali aset tetap tersebut tidak ditujukan untuk keperluan perpajakan, sehingga tidak ada pajak yang terhutang atas revaluasi aset tetap tersebut. Selisih antara nilai buku bersih dengan nilai aset setelah penilaian kembali sebesar Rp 492.011.225 diakui sebagai penambahan nilai buku aset tetap dan diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya. Selisih penilaian kembali aset tetap tersebut setelah dikurang pajak ditangguhkan dicatat dalam akun “Surplus Revaluasi” sebagai bagian dari komponen ekuitas, sebagai berikut: Rp Nilai tercatat tanah, bangunan dan prasarana, serta mesin pabrik sebelum penilaian kembali Nilai tanah, bangunan dan prasarana serta mesin setelah penilaian kembali 609.473.157 1.101.484.382 Selisih penilaian kembali aset tetap Dikurang: Pajak penghasilan tangguhan atas kenaikan nilai aset tetap 492.011.225 51.138.629 Selisih penilaian kembali aset tetap, neto 440.872.596 47 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (Lanjutan) Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi sebesar Rp 425.331.845 dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian aset tersebut. Berdasarkan laporan penilai independen tersebut bangunan gedung di PT Natura Plastindo telah mengalami penurunan nilai sebesar Rp 2.355.497 dan dibebankan sebagai rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2015. Tabel di bawah ini menganalisis instrumen non-keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut: Level 1 – harga kuotasian (tidak disesuaikan) dari pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran. Level 2 – input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung. Level 3 – adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. Hirarki nilai wajar tanggal 31 Desember 2015 : Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Total Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin − − − 302.641.830 139.356.628 427.391.822 − − − 302.641.830 139.356.628 427.391.822 Aset sewa pembiayaan Mesin − 232.094.102 − 232.094.102 − 1.101.484.382 − 1.101.484.382 Jumlah Tidak terdapat perpindahan antar tingkat selama tahun berjalan. Nilai wajar tingkat 2 dari tanah, bangunan dan mesin dihitung dengan menggunakan pendekatan perbandingan harga pasar, estimasi biaya reproduksi baru atau biaya pengganti baru, dan estimasi pendapatan dan biaya yang dihasilkan oleh aset. Harga pasar dari tanah dan bangunan yang paling mendekati disesuaikan dengan perbedaan atribut utama seperti ukuran aset, lokasi dan penggunaan aset. Input yang paling signifikan dalam pendekatan penilaian ini adalah asumsi harga per meter. 12. GOODWILL 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp 30.811.638 30.811.638 30.811.638 (10.280.846 ) (10.280.846 ) (10.280.846) 20.530.792 20.530.792 20.530.792 Goodwill Dikurangi: Akumulasi amortisasi Total 48 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. GOODWILL (Lanjutan) Goodwill timbul dikarenakan penambahan penyertaan kepemilikan di entitas anak melalui penambahan pembelian saham dari pemilik sebelumnya. Harga perolehan Goodwill LPI dan QTX masing-masing sebesar Rp 11.878.147 dan Rp 18.933.491. Goodwill telah dihentikan amortisasinya sejak tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai atas goodwill tersebut, dikarenakan entitas anak tersebut masih memberikan kontribusi positif. 13. ASET TAK BERWUJUD 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp 10.983.557 10.983.557 10.983.557 (5.832.905) (5.421.723 ) (3.756.705) 5.150.652 5.561.834 7.226.852 Piranti lunak Dikurangi: Akumulasi amortisasi Total Penambahan harga perolehan dan akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan reklasifikasi harga perolehan dan akumulasi penyusutan dari aset tetap masing-masing sebesar Rp 3.601.413 dan Rp 312.605 (Catatan 11). Beban amortisasi dialokasikan sebagai berikut: 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Beban pabrikasi Beban usaha 104.954 306.228 104.868 310.371 419.731 1.245.287 384.843 662.415 Total 411.182 415.239 1.665.018 1.047.258 14. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Uang jaminan 4.614.534 4.614.534 4.324.154 Total 4.614.534 4.614.534 4.324.154 Uang jaminan pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 merupakan uang jaminan yang dapat ditarik kembali (refundable deposit) yang dibayar kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Cikarang Listrindo. 49 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Kerugian ditangguhkan transaksi jual dan disewa kembali, neto 3.617.144 3.956.930 512.161 Total 3.617.144 3.956.930 512.161 Selisih lebih antara harga jual dan nilai tercatat aset harus diakui sebagai keuntungan tangguhan yang harus diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa, dan dalam hal terjadi kerugian, bila tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tersebut, diakui sebagai beban tangguhan dan diamortisasi selama masa sewa kembali, apabila penyewaan kembali tersebut merupakan sewa guna usaha pembiayaan. 16. PINJAMAN BANK a. Pinjaman jangka pendek 31 Maret 2016 Mata uang asing Rp Perusahaan: The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia IDR 56.415.358 USD 881.430 PT Bank OCBC NISP Tbk IDR 13.588.748 USD 615.385 SGD 3.662.420 EUR − PT Bank Mandiri (Persero) Tbk IDR 9.794.608 USD 1.001.623 EUR 25.616 Entitas Anak : The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia 31 Desember 2014 Mata uang asing Rp 56.415.358 11.701.860 13.588.748 8.169.857 36.001.916 − 9.794.608 13.297.540 385.006 42.277.833 1.093.090 6.585.361 1.619.601 1.317.124 − 9.794.608 1.169.902 33.165 42.277.833 15.079.178 6.585.361 22.342.389 12.843.530 − 9.794.608 16.138.791 499.786 46.275.308 46.275.308 2.057.692 25.597.693 1.439.950 1.439.950 3.253.053 40.467.980 79.858 752.432 134.042 2.028.486 17.834.152 17.834.152 1.947.809 24.230.740 109.395 1.655.504 IDR 47.674.873 USD 237.898 IDR 2.862.115 47.674.873 3.158.338 2.862.115 37.191.591 37.191.591 549.728 7.583.500 3.197.129 3.197.129 36.780.214 36.780.214 − − 2.515.714 2.515.714 8.911.544 18.310.817 10.157.055 21.577.648 1.169.797 15.530.222 PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, China RMB PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Shanghai USD Total 31 Desember 2015 Mata uang asing Rp 236.891.258 50 − − 195.111.344 9.059.085 18.417.210 314.160 3.908.147 221.903.530 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) a. Pinjaman jangka pendek (Lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Perusahaan Pada tanggal 2 Januari 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Perusahaan dengan HSBC, yang telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan perubahan. Pada tanggal 8 Juni 2011, Perusahaan dan HSBC telah menyepakati perubahan Perjanjian Fasilitas Perusahaan untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan melalui PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia. Perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 9 Nopember 2015, dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut : Fasilitas yang diperoleh Perusahaan antara lain: – Limit Gabungan 1 (sublimit L/C, TR, pembiayaan supplier, SKBDN, Bank Garansi dan Pinjaman Berulang/ Revolving Loan) sebesar USD 6.000.000; untuk pembiayaan modal kerja; – Pembiayaan Piutang Domestik sebesar Rp 42.000.000; – Fasilitas Cerukan (overdraft) sebesar Rp 10.000.000 atau USD 800.000; – Fasilitas Treasuri sebesar USD 250.000; – Fasilitas Kartu Kredit Korporasi sebesar Rp 500.000. Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar Rp 56.415.358 dan USD 881.430 (31 Desember 2015: Rp 42.277.833 dan USD 1.093.090 dan 31 Desember 2014: Rp 46.275.308 dan USD 2.057.692). Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 16b). Dalam perjanjian tersebut, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Perusahaan tidak diperkenankan (negative covenant), antara lain : 1. Membuat, menanggung atau mengizinkan timbulnya penjaminan apapun juga, termasuk jaminan atas aktiva tetap, gadai, hak tanggungan atau jaminan secara umum atas properti, aset dan pendapatan Perusahaan baik yang ada saat ini maupun yang akan diperoleh di kemudian hari; 2. Memberikan pinjaman atau kredit kepada siapapun juga kecuali pinjaman atau kredit yang diberikan persyaratan yang wajar dalam rangka kegiatan usaha normal dari Perusahaan; 3. Membuat, menanggung atau menerima kewajiban apapun, kecuali hutang yang dibuat berdasarkan perjanjian ini dan hutang yang telah ada dan telah diberitahukan dan diakui Bank. Entitas Anak Pada tanggal 27 Desember 2007, LPI menandatangani perjanjian fasilitas perbankan dengan HSBC. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 9 Nopember 2015 dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut: a. Fasilitas modal kerja gabungan sebesar USD 3.000.000 dengan sublimit: 1. Fasilitas kredit berdokumen sebesar USD 2.500.000; 2. Fasilitas kredit berdokumen dengan pembayaran tertunda sebesar USD 3.000.000; 3. Surat kredit berdokumentasi dalam negeri (SKBDN) sebesar USD 500.000; dan 4. Pembiayaan pemasok sebesar USD 2.500.000 dan Rp 24.000.000. b. Fasilitas pembiayaan piutang sebesar Rp 20.000.000; c. Fasilitas pembiayaan tresuri sebesar USD 250.000. 51 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia (Lanjutan) Entitas Anak (Lanjutan) LPI telah menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2016 saldo pinjaman jangka pendek sebesar Rp 47.674.873 dan USD 237.898 (31 Desember 2015: Rp 37.191.591 dan USD 549.728 dan 31 Desember 2014: Rp 36.780.214 dan USD Nihil). Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 16b). The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, China Entitas Anak Pada tanggal 14 Oktober 2010, HPPP (entitas anak) menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., (HSBC) China dan telah direvisi beberapa kali, dan perubahan terakhir pada tanggal 7 Nopember 2014 dimana HPPP memperoleh fasilitas berupa: – Fasilitas Impor (L/C dan Pinjaman Impor) sebesar USD 2.000.000, dengan bunga T/R sebesar SIBOR+3,5% per tahun; dan – Fasilitas Pinjaman Modal Kerja Revolving sebesar Rmb 13.000.000 dengan suku bunga PBOC+13%; dan Fasilitas tersebut memiliki limit kombinasi Rmb 21.000.000 dengan periode 1 tahun yang dimulai setelah pelunasan seluruh pinjaman bank sebelumnya. Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar RMB 8.911.544 (31 Desember 2015: RMB 10.157.055 dan 31 Desember 2014: RMB 9.059.085). Fasilitas tersebut dijamin dengan jaminan korporasi senilai USD 3.000.000 serta tanah dan bangunan HPPP (Catatan 11). PT Bank OCBC NISP Tbk Perusahaan Pada tanggal 5 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan PT Bank OCBC NISP Tbk dan telah mengalami beberapa kali perubahan. Terakhir pada tanggal 4 Maret 2016 dimana Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas pinjaman sebagai berikut : – Limit Kombinasi Trade (L/C, T/R dan pembiayaan supplier) sebesar USD 5.000.000; – Fasilitas Pinjaman atas Permintaan sebesar USD 7.500.000; – Fasilitas Cerukan (Overdraft) sebesar Rp 5.000.000; dan – Fasilitas Treasuri sebesar USD 2.500.000. Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar Rp 13.588.748, USD 615.385, EUR Nihil dan SGD 3.662.420 (31 Desember 2015: Rp 6.585.361, USD 1.619.601, EUR Nihil, dan SGD 1.317.124 dan 31 Desember 2014: Rp 1.439.950, USD 3.253.053, EUR 134.042 dan SGD 79.858). Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 16b). 52 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) a. Pinjaman jangka pendek (Lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (Lanjutan) Entitas Anak Pada tanggal 16 Mei 2014 PT Natura Plastindo (NP) menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. NP memperoleh beberapa fasilitas kredit sebagai berikut: – Limit Kombinasi Trade (L/C, T/R dan pembiayaan supplier) sebesar USD 1.000.000; – Fasilitas Pinjaman atas Permintaan sebesar Rp 1.000.000; – Fasilitas Treasuri sebesar USD 1.000.000 – Fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 1.000.000 tenor 1 tahun Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar Rp 2.862.115 (31 Desember 2015: Rp 3.197.129 dan 31 Desember 2014: Rp 2.515.714). Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 16b). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perusahaan Pada tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah dan diperpanjang, adapun perubahan dan perpanjangan yang terakhir dilakukan pada tanggal 17 Maret 2016. Fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh Perusahaan adalah: – Pinjaman Modal Kerja Revolving sebesar Rp 5.000.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2017; – L/C (sublimit T/R) pembelian bahan baku dan sparepart sebesar USD 4.000.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2017; – Pembiayaan Pengambilalihan Tagihan sebesar Rp 15.000.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2017; – Fasilitas Treasuri sebesar USD 160.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2017. Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut: – Piutang usaha yang ada sekarang dan yang akan dimiliki sebesar Rp 35.000.000 (Catatan 6); – Persediaan yang ada sekarang dan yang akan dimiliki sebesar Rp 40.000.000 (Catatan 8); – Mesin dan peralatan yang berlokasi di Pandaan sebesar Rp 25.000.000 (Catatan 11); – Tanah dan Bangunan (Catatan 11) : SHGB No. 175, berlokasi di Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur seluas 58.305 m2 atas nama PT Berlina Tbk. 53 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) a. Pinjaman jangka pendek (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) Dalam perjanjian tersebut, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Perusahaan tidak diperkenankan (negative covenant), antara lain: 1. Membuat perjanjian utang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan dalam bentuk apapun atas aset termasuk hak atas tagihan dengan pihak lain, dengan nilai di atas Rp 5.000.000 kecuali yang sudah ada sebelum pemberian fasilitas kredit oleh bank. 2. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya, termasuk transaksi derivatif diluar transaksi forex valuta tod dan tom, kecuali yang sudah ada sebelum pemberian fasilitas kredit oleh bank dan lembaga keuangan lainnya, dengan nilai di atas Rp 5.000.000. 3. Membuat langkah-langkah kebijakan bersifat strategis bagi perusahaan yang pada akhirnya dapat mengakibatkan terganggunya operasional perusahaan/atau terganggunya kelancaran pembayaran kewajiban pada bank, supplier dan/atau pihak ketiga lainnya dan/atau melanggar ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 4. Perubahan pemegang saham kecuali pemegang saham publik. Pinjaman ini dibebankan dengan tingkat suku bunga mengambang sebesar 5,75% - 6,00% dan 10,25% 11,25% per tahun masing-masing untuk mata uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah Indonesia. Sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut, Perusahaan memiliki kewajiban untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut : – Current Ratio lebih dari 100%; – Debt Service Coverage Ratio atas EBITDA dengan nilai minimum 1,2 ; dan – Debt to Equity Ratio kurang dari 300%. Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar Rp 9.794.608, USD 1.001.623 dan EUR 25.616 (31 Desember 2015: Rp 9.794.608, USD 1.169.902, dan EUR 33.165 dan 31 Desember 2014: Rp 17.834.152, USD 1.947.809 dan EUR 109.395). Entitas Anak Pada tanggal 5 Juni 2012, HPPP telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Shanghai, Cina, untuk pembiayaan fasilitas-fasilitas perbankan. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah dan diperpanjang yang terakhir dilakukan pada tanggal 10 September 2015. Fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh HPPP antara lain: Fasilitas L/C (sublimit T/R) untuk pembelian bahan baku sebesar USD 3.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun. Jangka waktu T/R plus L/C maksimal 180 hari dengan tingkat bunga sebesar LIBOR + 3,25% per tahun. Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar USD 1.169.797 (31 Desember 2015: USD Nihil dan 31 Desember 2014: USD 314.160). Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 16b). 54 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang 31 Maret 2016 Mata uang asing Rp Perusahaan: The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk IDR 39.070.413 USD − USD 1.843.397 Entitas Anak : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Shanghai USD 354.458 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia USD 4.208.798 PT Bank OCBC NISP Tbk IDR 16.021.276 31 Desember 2015 Mata uang asing Rp 31 Desember 2014 Mata uang asing Rp 39.070.413 − 24.472.944 42.681.360 − 1.891.088 42.681.360 − 26.087.560 − 4.652.742 − − 57.880.109 − 4.705.785 393.842 5.433.046 1.168.049 14.530.534 55.876.003 16.021.276 4.566.350 16.243.926 62.992.798 16.243.926 5.811.950 8.855.965 72.300.658 8.855.965 Total 140.146.421 153.438.690 153.567.266 Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (38.265.684) (38.452.496 ) (44.053.661) Bagian jangka panjang dari pinjaman bank 101.880.737 114.986.194 109.513.605 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas Anak Pada tanggal 5 Juni 2012, HPPP telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Shanghai, Cina, untuk pembiayaan fasilitas-fasilitas perbankan. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah dan diperpanjang yang terakhir dilakukan pada tanggal 10 September 2015. Adapun perubahan jatuh tempo dan fasilitas pinjaman jangka panjang serta jaminannya adalah sebagai berikut : Fasilitas sublimit L/C Kredit Investasi untuk pembelian mesin sebesar USD 600.000 untuk pembelian mesin tahap pertama dengan periode fasilitas selama 4 tahun dan bunga sebesar LIBOR + 4% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan sebagai berikut: Mesin dan peralatan dengan nilai sebesar USD 5.000.000 (Catatan 11); dan Jaminan Korporasi dari Perusahaan hingga USD 6.000.000 atas seluruh fasilitas pinjaman yang dipergunakan oleh HPPP termasuk jaminan kas defisit. Sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut, HPPP memiliki kewajiban untuk mempertahankan: Debt Service Coverage Ratio dengan nilai di atas 1; dan Debt to Equity Ratio (Interest Bearing Loan) dengan nilai maksimum 1,5. Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar USD 354.458 (31 Desember 2015: USD 393.842 dan 31 Desember 2014: USD 1.168.049). 55 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Perusahaan Pada tanggal 2 Januari 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Perusahaan dengan HSBC, yang telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan perubahan. Pada tanggal 8 Juni 2011, Perusahaan dan HSBC telah menyepakati perubahan Perjanjian Fasilitas Perusahaan untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan melalui PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia. Perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 9 Nopember 2015, dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut : Fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan antara lain: – Limit Gabungan 2 sebesar USD 2.000.000, untuk pembiayaan mesin pada 2012 dengan sub limit fasilitas sebagai berikut: Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda sebesar USD 1.800.000 dengan jangka waktu 360 hari; dan Fasilitas Utang Berjangka 3 sebesar USD 400.000 dengan jangka waktu 48 bulan dan Fasilitas Utang Berjangka 4 sebesar USD 1.600.000 dengan jangka waktu 48 bulan. – Limit Gabungan 3 sebesar USD 3.200.000 untuk pembiayaan mesin pada 2013 dengan sub limit fasilitas sebagai berikut: Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda sebesar USD 3.000.000 dengan jangka waktu 360 hari; dan Fasilitas Utang Berjangka 5 sebesar USD 3.200.000 dengan jangka waktu 60 bulan. Saldo pinjaman Utang Berjangka 3, 4 dan 5 telah dikonversi dari valuta USD ke dalam valuta Rupiah pada tanggal 19 Oktober 2015. Pinjaman ini dibebankan dengan tingkat suku bunga sebesar 5,55% - 6,25% dan 11,32% - 12,67% per tahun dengan tingkat suku bunga mengambang. Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar Rp 39.070.413 dan USD Nihil (31 Desember 2015: Rp 42.681.360 dan USD Nihil dan 31 Desember 2014: Rp Nihil dan USD 4.652.742). Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan : – Piutang usaha dan persediaan masing-masing sebesar USD 1.000.000 dan USD 1.100.000 (Catatan 6 dan 8); – Mesin sebesar USD 2.940.000 dan Rp 4.750.000 (Catatan 11); – Tanah dan bangunan sebesar Rp 55.000.000 dengan rincian sebagai berikut: SHGB No. 1425, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Jawa Barat seluas 12.732 m2 atas nama PT Berlina Tbk; SHGB No. 1427, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Jawa Barat seluas 54.033 m2 atas nama PT Berlina Tbk; dan SHGB No. 2513, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Jawa Barat seluas 2.120 m2 atas nama PT Berlina Tbk. Khusus untuk Limit Gabungan 2 dan 3 akan dijamin dengan aset yang dibiayai. 56 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia (HSBC) (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) Dalam perjanjian tersebut, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Perusahaan tidak diperkenankan, antara lain: 1. Membuat, menanggung atau mengizinkan timbulnya penjaminan apapun juga, termasuk jaminan atas aktiva tetap, gadai, hak tanggungan atau jaminan secara umum atas properti, asset dan pendapatan Debitur baik yang ada saat ini maupun yang akan diperoleh di kemudian hari; 2. Memberikan pinjaman atau kredit kepada siapapun juga kecuali pinjaman atau kredit yang diberikan persyaratan yang wajar dalam rangka kegiatan usaha normal dari Debitur; 3. Membuat, menanggung atau menerima kewajiban apapun, kecuali hutang yang dibuat berdasarkan perjanjian ini dan hutang yang telah ada dan telah diberitahukan dan diakui Bank. Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan diharuskan, antara lain: 1. Memberitahukan terlebih dahulu kepada Bank apabila melakukan pembayaran dividen atau pembagian modal atau aset kepada para pemegang saham dan/atau Direksi dari Debitur, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Bank; dan 2. Mensubordinasikan seluruh pinjaman pemegang saham yang saat ini ada atau akan ditanggung di kemudian hari terhadap fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Bank; dan 3. Menjaga kepemilikan saham Keluarga Tjiptobiantoro langsung maupun tidak langsung sebesar 51%. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perusahan memiliki kewajiban untuk mempertahankan : – Rasio lancar pada tingkat minimum 1 : 1 setiap saat; – Rasio External Gearing pada tingkat maksimum 2:1 pada tahun 2015 dan 1,5:1 pada tahun 2016 dan seterusnya; – Total external finance terhadap EBITDA maksimum 3,25 : 1 pada tahun 2015 dan 3 : 1 pada tahun 2016; dan – Rasio EBITDA terhadap beban bunga, pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun, minimum 1,25 : 1. Dalam perjanjian tersebut, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Perusahaan tidak diperkenankan (negative covenant), antara lain : 1. Melakukan likuidasi, pembubaran atau menggabungkan atau mengkonsolidasikan diri dengan perusahaan manapun untuk menggabungkan diri dengan Perusahaan atau untuk mengambil alih seluruh atau sebagian besar dari aset atau permodalan dari perusahaan manapun; 2. Membeli, mengambil alih atau menyebabkan timbulnya suatu kewajiban untuk membeli atau mengambil alih suatu atau seluruh aset atau bisnis dari orang, firma atau perusahaan manapun, kecuali dalam rangka kegiatan usaha normalnya yang saat ini dilakukan; 3. Membuat, menanggung atau mengizinkan timbulnya penjaminan apapun juga, termasuk jaminan atas benda tetap dan/atau tanah, gadai atau jaminan secara umum atas aset dan/atau hak yang dimiliki oleh Perusahaan; 4. Memberikan pinjaman atau kredit kepada siapapun juga kecuali pinjaman atau kredit yang diberikan persyaratan yang wajar dalam rangka kegiatan usaha normal dari Perusahaan; 5. Menjual, menyewakan, menyerahkan, mengalihkan atau memberikan aset manapun dari Perusahaan yang dapat mengubah sifat dari kegiatan usaha Perusahaan secara material; 6. Melanggar suatu kesanggupan, baik kesanggupan finansial atau lainnya. 57 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia (HSBC) (Lanjutan) Entitas Anak Pada tanggal 27 Desember 2007, LPI menandatangani perjanjian fasilitas perbankan dengan HSBC. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 9 Nopember 2015, dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut: a. Fasilitas pinjaman jangka panjang dengan cicilan tetap 1 sebesar USD 2.093.000; b. Fasilitas pinjaman jangka panjang dengan cicilan tetap 2 sebesar USD 2.200.000; dan c. Fasilitas pinjaman jangka panjang dengan cicilan tetap 3 sebesar USD 1.935.000; LPI telah menggunakan fasilitas pinjaman jangka panjang di atas. Pada tanggal 31 Maret 2016 saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD 4.208.798 (31 Desember 2015: USD 4.566.350 dan 31 Desember 2014: USD 5.811.950). Pinjaman tersebut dicicil kuartalan sampai dengan tahun 2019. Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan: – Tanah dan bangunan sebesar Rp 7.500.000; – Mesin-mesin sebesar Rp 35.000.000; – Mesin-mesin sebesar USD 6.750.000; Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan: – Persediaan sebesar USD 3.500.000; dan – Letter of Undertaking dari perusahaan pembiayaan untuk pembelian mesin apabila total penggunaan fasilitas kredit berdokumen dengan pembiayaan tertunda melebihi USD 1.000.000. Sehubungan dengan perjanjian fasilitas perbankan, LPI memiliki kewajiban untuk mempertahankan: – Rasio Lancar pada tingkat minimum 1:1 setiap saat; – Ratio External Gearing pada tingkat maksimal 2:1 pada tahun 2015 dan 1,5:1 pada tahun 2016; dan – Ratio Kecukupan membayar utang pada tingkat minimum 1,25:1. PT Bank OCBC NISP Tbk Perusahaan Pada tanggal 5 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian pinjaman dengan PT Bank OCBC NISP Tbk dan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 4 Maret 2015, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang sebagai berikut : – Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 untuk pembiayaan mesin sebesar USD 2.100.000, dengan sublimit L/C dan pinjaman berjangka periode 5 tahun plus masa tenggang (”grace period”) 18 bulan dari tanggal B/L. – Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 untuk pembiayaan mesin sebesar USD 2.600.000, dengan sublimit L/C dan pinjaman berjangka periode 5 tahun plus masa tenggang (“grace period”) 18 bulan dari tanggal B/L. Pinjaman ini dibebankan dengan tingkat suku bunga sebesar 5,50% - 5,75% dan 11,25% - 12,00% per tahun masing-masing untuk mata uang Dolar Amerika Serikat dan Rupiah Indonesia dengan tingkat suku bunga mengambang. Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar (31 Desember 2015: USD 1.891.088 dan 31 Desember 2014: USD Nihil) 58 USD 1.843.397 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan mesin sebesar Rp 21.389.200 (Catatan 11) dan persediaan (Catatan 8) sebesar Rp 40.000.000. Khusus untuk Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 dan 2 akan dijamin dengan mesin yang dibiayai. Sehubungan dengan fasilitas yang diberikan, Perusahaan memiliki kewajiban untuk mempertahankan: – Rasio total liabilitas terhadap kekayaan berwujud konsolidasian neto tidak lebih dari 2,5 kali ; – Rasio lancar tidak kurang dari 1 kali ; – Kekayaan konsolidasian neto tidak kurang dari Rp 200.000.000 ; dan – Debt service coverage ratio tidak kurang dari 1,25 kali. Entitas Anak Pada tanggal 16 Mei 2014 PT Natura Plastindo (NP) menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. NP memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang sebagai berikut: – Fasilitas Pinjaman Berjangka untuk pembiayaan mesin sebesar USD 700.000, dengan sublimit L/C dan pinjaman berjangka periode 5 tahun plus masa tenggang (”grace period”) 6 bulan dari tanggal penarikan; – Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 untuk pembiayaan aset tetap sebesar Rp 9.000.000, periode 5 tahun plus masa tenggang (”grace period”) 18 bulan dari tanggal penandatanganan perjanjian. Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar Rp 16.021.276 (31 Desember 2015: Rp 16.243.926 dan 31 Desember 2014: Rp 8.855.965). Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan: – Aset yang dibiayai dengan pinjaman berjangka ; – Persediaan sebesar Rp 4.500.000 ; – Piutang sebesar Rp 9.000.000 ; – 10% cash margin untuk penerbitan Bank Garansi ; – Jaminan korporasi dari PT Dwi Satrya Utama sebesar Rp 34.500.000 ; dan – Cross default dan jaminan top-up dana dari Perusahaan. Sehubungan dengan perjanjian fasilitas perbankan, NP memiliki kewajiban untuk mempertahankan rasio: – DSCR pada tingkat minimum 1,25 x setiap saat; – Rasio lancar pada tingkat minimum 1 : 1 setiap saat; dan – Rasio Hutang terhadap Modal yang Disesuaikan pada tingkat maksimum: 3x untuk tahun 2014 2,5x untuk tahun 2015 2x untuk tahun 2016 Fasilitas ini telah diperpanjang yang terakhir pada September 2015. Disamping itu, utang NP kepada Perusahaan telah disubordinasikan. Saldo utang NP kepada Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar Rp 21.238.615 (31 Desember 2015: Rp 18.894.321; 31 Desember 2014: Rp 11.595.410). 59 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG USAHA 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp 19.294.294 6.196.089 4.604.481 3.099.377 2.835.304 2.594.888 2.285.220 2.066.809 1.855.666 1.633.371 1.622.428 − − 26.016.889 11.193.151 4.600.688 7.813.702 2.480.971 3.168.701 − 2.160.147 3.282.661 2.264.735 787.328 2.140.282 2.451.054 − 25.643.927 25.014.767 3.649.894 7.241.747 378.991 2.290.501 − 8.775.546 1.322.897 555.519 2.104.687 1.008.331 3.446.278 1.628.320 32.197.111 Total Pemasok luar negeri Chevron Phillips Chemical Asia Pte., Ltd. National Label Company Asia Pte., Ltd. Scg Plastic Co., Ltd. Zheng Wei Cymmetrik Co., Ltd. CCL Hefei Kemasan Bahan Co., Ltd. Kolon Global Corp. Dong Yue Chem Combitool Ltd. Shanghai Xiang Hong Kong Printing Co., Ltd. (Xiang Gang Label) Lotte Chemical Titan Trading Sdn., Bhd Propack Jiangyin Advance Packaging Co., Ltd. Essel Packaging Guangzhou Ltd. Muntajat Marketing (Shanghai) Co., Ltd. Xiang Gang Label Aoki Technical (S) Pte., Ltd. Lainnya 74.104.816 67.987.347 89.614.589 11.241.265 9.077.123 8.011.879 7.867.576 5.838.703 2.310.304 2.122.228 1.734.618 11.861.347 10.898.664 6.808.862 13.381.680 8.789.113 1.737.495 – – 12.531.689 6.356.194 7.647.915 9.915.671 3.420.566 4.830.477 946.361 – 1.724.956 1.682.335 3.413.010 1.133.535 3.401.892 1.997.304 1.115.189 595.720 – – – 26.763.496 4.253.958 2.962.232 2.744.967 – – 44.799.669 – – – 1.970.458 291.900 24.785.354 Total pemasok luar negeri 80.085.392 112.784.532 78.095.781 154.190.208 180.771.879 167.710.370 a. Berdasarkan pemasok : Pihak ketiga : Pemasok dalam negeri: PT Dai Nippon Printing Indonesia PT Rexplast PT Fuji Seal Indonesia PT Tirta Investama PT Pemara Labels Indonesia PT Best Label PT Master Label PT Cahaya Jakarta PT Plasticolors Eka Perkasa PT Adyabina Putramas PT Clariant Indonesia PT Mitra Utama Grafika PT Indo Thai Trading Lainnya Total 60 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG USAHA (Lanjutan) 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp 83.470.512 37.067.995 26.476.976 4.071.590 2.542.443 305.078 252.057 3.557 77.980.827 62.425.321 27.738.206 12.271.823 1.649 89.927 260.604 3.522 85.778.361 36.700.682 41.767.172 502.006 – 2.417.284 541.289 3.576 154.190.208 180.771.879 167.710.370 a. Berdasarkan mata uang : Rupiah Yuan Renminbi China Dolar AS Dolar Singapura Franc Swiss Euro Yen Jepang Dolar Australia Total Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai 120 hari. Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Kelompok Usaha terhadap utang tersebut, dan tidak terdapat utang kepada pihak berelasi. Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar utang usaha diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya. 18. UTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Dividen Transportir Lain-lain Total 428.677 – 2.710.505 428.677 – 2.741.931 308.166 764.912 3.703.205 3.139.182 3.170.608 4.776.283 Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar utang lain-lain diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya. 19. UTANG JANGKA MENENGAH 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Utang Jangka Menengah – pokok Dikurang: Biaya transaksi setelah akumulasi amortisasi masing-masing sebesar Rp 1.480.179, Rp 1.175.542 dan Rp 59.975 pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 200.000.000 Nilai tercatat neto 197.629.923 (2.370.077 ) 61 200.000.000 (2.674.714 ) 197.325.286 200.000.000 (3.790.281 ) 196.209.719 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG JANGKA MENENGAH (Lanjutan) Pada tanggal 11 Desember 2014, Perusahaan telah menerbitkan surat hutang dalam bentuk Utang Jangka Menengah (Medium Term Note, “MTN”). Nilai pokok MTN yang diterbitkan Perseroan adalah Rp 200.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. MTN tersebut dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun yang dibayarkan setiap 3 bulan dengan perhitungan 30/360 dimulai dari tanggal penerbitan MTN. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 11 Maret 2015 dan akan berakhir sekaligus dengan jatuh tempo MTN pada tanggal 11 Desember 2017. MTN tersebut telah memperoleh pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Fitch Rating Indonesia (“Fitch”) tanggal 22 September 2014 dengan peringkat “A-” (A-; stable outlook) untuk jangka waktu 3 tahun. Pada bulan Desember 2014, Perusahaan telah menerima hasil dari penerbitan MTN ini dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang merupakan pembeli MTN tersebut. Hasil dari penerbitan MTN tersebut digunakan untuk pelunasan fasilitas kredit investasi dan pinjaman transaksi khusus kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 100.000.000. Hasil tersebut juga digunakan untuk operasional dan pembiayaan belanja modal Perusahaan, termasuk pelunasan utang pembelian aset tetap Perusahaan. MTN ini dijamin dengan : – Tanah dan bangunan SHGB No. 53 seluas 39.915 m2 berlokasi di Desa Wangun Harja, Kabupaten Bekasi atas nama PT Berlina, Tbk. senilai Rp 119.823.600; – Mesin dan peralatan senilai Rp 29.095.200; – Mesin dan peralatan milik PT Quantex (entitas anak) senilai Rp 8.111.900; – Jaminan perusahaan dari PT Dwi Satrya Utama (pemegang saham); dan – Gadai saham Perusahaan pada PT Quantex. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penerbitan MTN ini sebesar Rp 3.850.256, dikurangkan dari utang MTN dan diamortisasi selama umur MTN tersebut. Penerbitan MTN tersebut telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 17 Nopember 2014. 20. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp a. Jangka pendek Kai Mei Plastic Machinery Co. Ltd. PT Asia Global Solusi PT Harysekawan Abadi Uniloy Milacron Germany GmbH Bekum Maschinenfabriken GmbH Combitool Ltd. Aoki Technical Laboratory Inc. ARBURG GmbH Co KG. Martin Automatic Inc. PT Petrotec Rekayasa Dinamika Lain-lain Total b. Jangka panjang Chang Woen Machinery Co. Ltd. Total 62 – 9.473.953 420.691 – – – – – – – – 459.532 9.934.676 435.742 26.400 15.733 – – – – – – 522.910 360.760 394.352 24.586.602 6.525.466 5.176.576 4.416.716 6.063.296 2.887.770 311.637 815.351 10.354.176 10.935.461 51.538.526 – – 6.213.158 – – 6.213.158 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP (Lanjutan) Utang pembelian aset tetap jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2014, kepada Chang Woen Machinery Co., Ltd., merupakan saldo atas pembelian aset tetap yang menggunakan fasilitas Letter of Credit (L/C) dari bank yang jatuh tempo dalam 360 hari. Pada saat jatuh tempo, pembayaran didanai dengan pinjaman bank jangka panjang. 21. UANG MUKA DARI PELANGGAN Uang muka dari pelanggan pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 3.482.243, Rp 3.181.300 dan Rp 3.120.990 merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan penjualan Kelompok Usaha. 22. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK Liabilitas imbalan kerja jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 10.164.224, Rp 6.081.578 dan Rp 5.498.492 merupakan liabilitas atas gaji, upah, tunjangan dan THR karyawan. 23. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Rabat Listrik, air, telepon Bunga Biaya pengiriman Beban impor Asuransi Jasa profesional Sewa Lain-lain 10.323.067 5.469.941 3.805.724 2.994.191 2.567.355 1.898.599 1.755.227 1.384.418 5.246.587 8.585.282 4.217.706 2.813.677 3.243.429 2.404.110 456.078 1.970.715 625.101 1.332.957 609.903 5.055.205 3.294.573 1.079.624 1.646.891 − 2.028.542 1.814.818 1.961.896 Total 35.445.109 25.649.055 17.491.452 63 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp – 35.760.995 38.159.683 21.534.645 14.759.780 7.404.800 – 51.177.609 40.196.932 21.918.066 14.935.682 7.404.800 39.806.454 33.363.755 23.985.171 9.198.842 4.216.241 – Total pembayaran minimum sewa pembiayaan Bunga 117.619.903 (16.454.314 ) 135.633.089 (19.114.419 ) 110.570.463 (11.267.598) Nilai tunai pembayaran minimum sewa pembiayaan 101.165.589 116.518.670 99.302.865 Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (38.199.811 ) (42.577.973 ) (34.232.298) 62.965.778 73.940.697 65.070.567 a. Berdasarkan jatuh tempo Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun : 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Bagian jangka panjang 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp b. Berdasarkan lessor PT JA Mitsui Leasing Indonesia PT Arthaasia Finance PT Orix Indonesia Finance PT Chandra Sakti Utama Leasing Total 57.382.910 18.270.282 14.793.789 10.718.608 62.652.686 22.483.574 18.346.632 13.035.778 15.018.931 29.157.897 28.394.290 26.731.747 101.165.589 116.518.670 99.302.865 Manajemen Kelompok Usaha menetapkan kebijakan untuk membeli sebagian besar mesin dan perlengkapan, kendaraan dan peralatan dengan menggunakan sewa pembiayaan melalui perjanjian sewa pembiayaan langsung dan jual dan disewa kembali dengan lessor seperti yang disebutkan di atas. Perjanjian sewa pembiayaan tersebut rata-rata berjangka waktu 3-5 tahun dengan tingkat bunga efektif per tahun antara 4,2% - 14% untuk tahun 2016, 2015 dan 2014. Utang ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan (Catatan 11). Dalam perjanjian sewa pembiayaan tersebut terdapat opsi berikut: - Pada saat berakhirnya jangka waktu sewa guna usaha, Lessee mempunyai opsi untuk memperbarui jangka waktu untuk jangka waktu 1 tahun berikutnya, dengan mengirim pemberitahuan tertulis kepada Lessor tidak kurang dari 30 hari kalender sebelum berakhirnya jangka waktu sewa; - Pada saat berakhirnya jangka waktu sewa guna usaha, Lessee mempunyai opsi untuk membeli seluruh namun bukan sebagian dari Barang dengan harga pembelian setara dengan nilai sisa, dengan mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada Lessor paling lambat 3 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu sewa. 64 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) Dalam perjanjian sewa pembiayaan tersebut terdapat persyaratan bahwa tanpa persetujuan tertulis dari Lessor, Lessee tidak diperkenankan : a. Melekatkan, mengikat, menambatkan atau dengan cara lain menempatkan Barang pada tanah dan/atau bangunan dan/atau pada benda tidak bergerak lain di mana barang ditempatkan, disimpan; b. Menjaminkan, mengalihkan, menjual atau melepaskan hak atas barang atau melakukan segala tindakan lain yang dapat melanggar kepemilikan Lessor, Lessee tidak boleh mengizinkan barang dikuasai atau digunakan oleh pihak ketiga kecuali pihak ketiga yang disetujui oleh Lessor secara tertulis. Apabila hal tersebut terjadi, Lessee harus segera memberitahukan Lessor mengenai hal tersebut dan Lessee atas ongkos dan biayanya sendiri harus segera mengambil tindakan agar barang tidak dikuasai atau digunakan lagi oleh pihak ketiga tersebut; c. Memindahkan barang tanpa izin tertulis terlebih dahulu dari Lessor. Lessee harus memberitahukan Lessor setiap rencana untuk memindahkan barang dan tempat penyerahan dan lokasi baru dari barang. 25. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Kewajiban imbalan paska kerja Kelompok Usaha dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Nilai kini kewajiban imbalan kerja Nilai wajar aset 50.097.537 (4.317.880) 44.268.077 (4.264.862 ) 41.571.489 (6.092.415) Liabilitas neto 45.779.657 40.003.215 35.479.074 Perubahan dalam nilai kini kewajiban imbalan kerja 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Nilai kini kewajiban imbalan kerja awal tahun Beban jasa kini Beban jasa lalu Beban bunga Pembayaran manfaat Perubahan asumsi aktuarial Penyesuaian 44.268.077 931.902 − 952.697 (154.738 ) 3.466.950 632.649 41.571.489 911.061 − 858.207 (80.320) 2.355.255 (1.757.806) 41.571.489 3.912.872 (2.476.703 ) 3.595.592 (3.665.583 ) (2.144.417 ) 3.474.827 37.656.948 3.370.409 − 2.987.241 (5.433.628) 1.968.628 1.021.891 Nilai kini akhir tahun 50.097.537 43.857.886 44.268.077 41.571.489 65 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (Lanjutan) Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Nilai wajar aset program pada awal tahun Iuran pemberi kerja Pendapatan bunga Imbalan yang dibayarkan Pengukuran kembali yang dibebankan ke penghasilan komprehensif lainnya 4.264.862 − 95.959 − 6.092.415 − 128.279 − Nilai wajar aset program pada akhir tahun 4.317.880 (42.941) (56.542) 6.164.152 6.092.415 995.451 513.123 (3.011.470 ) 7.172.714 − 574.192 (1.295.624 ) (324.657 ) (358.867 ) 4.264.862 6.092.415 Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut : Beban jasa kini Beban jasa lalu Beban bunga Biaya atas manfaat PHK lainnya Total 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 931.902 − 856.738 6.722 911.061 − 729.927 − 1.795.362 1.640.988 3.912.872 (2.476.703 ) 3.082.469 3.238.725 3.370.409 − 2.413.049 115.402 7.757.363 5.898.860 Beban imbalan kerja yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut : 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Perubahan asumsi aktuarial Beban bunga Penyesuaian 3.466.950 42.941 632.649 2.355.255 56.542 (1.757.805 ) (2.144.417 ) 324.657 3.474.827 1.968.628 358.867 1.021.891 Total 4.142.540 653.992 1.655.067 3.349.386 66 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (Lanjutan) Mutasi liabilitas neto dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Saldo awal tahun Pembayaran manfaat pesangon karyawan pada tahun berjalan Penghasilan komprehensif lainnya Pembayaran manfaat pesangon diambil dari pendanaan Pembayaran manfaat PHK pada tahun berjalan Beban manfaat karyawan yang diakui pada tahun berjalan Kontribusi tahun berjalan 40.003.215 1.795.362 − 7.757.363 (995.451) 5.898.860 − Saldo akhir tahun 45.779.657 40.003.215 35.479.074 (154.738) 4.142.540 − (6.722) 35.479.074 30.484.234 (3.665.583 ) 1.655.067 (5.433.628) 3.349.386 3.011.470 (3.238.725 ) 1.295.624 (115.402) Penyesuaian program untuk periode lima tahun adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Rp PVBO Nilai kini kewajiban manfaat kerja Nilai wajar aset program pada awal tahun Defisit Penyesuaian historis (nilai) Penyesuaian historis (%) FVA Nilai wajar aset program Penyesuaian historis (nilai) Penyesuaian historis (%) 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp 31 Desember 2013 Rp 31 Desember 2012 Rp 50.097.537 44.268.077 41.571.489 37.656.948 40.530.942 4.317.880 45.779.657 609.510 1,22% 4.264.862 40.003.215 3.232.578 7,30% 6.092.415 35.479.074 1.507.369 3,63% 7.172.714 30.484.234 3.497.655 9,29% 8.534.393 31.996.549 982.058 2,42% 4.317.880 (42.941 ) -0,99% 4.264.862 (324.657 ) -7,61% 67 6.092.415 (358.867 ) -5,89% 7.172.714 (130.073 ) -1,81% 8.534.393 (315.729 ) -3,70% PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (Lanjutan) Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan pasca kerja, beban jasa kini dan beban bunga pada tanggal 31 Desember 2015: 2016 Rp Asumsi keuangan: Asumsi tingkat diskonto: Tingkat diskonto +1% Tingkat diskonto -1% 45.644.785 55.223.009 Asumsi tingkat kenaikan gaji Tingkat kenaikan gaji +1% Tingkat kenaikan gaji -1% 55.242.897 45.559.973 Analisa jatuh tempo yang diharapkan dari liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: Nilai arus kas kontraktual Dalam satu tahun Satu tahun sampai lima tahun Lima tahun sampai sepuluh tahun 281.975 15.269.305 39.861.018 Total 55.412.298 Perhitungan imbalan pasca kerja di atas dihitung oleh aktuaris independen, PT Padma Radya Aktuaria dalam laporannya bertanggal 17 Juni 2016. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaria adalah sebagai berikut : Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Proporsi pensiun normal 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp 8,25% p.a. 9,00% p.a. 8,50% p.a. 7,00% p.a. 7,00% p.a. 7,00% p.a. 100% TMI-III 100% TMI-III 100% TMI-III 5,00% TMI-III 5,00% TMI-III 5,00% TMI-III 2,00% per tahun sampai 2,00% per tahun sampai 2,00% per tahun sampai usia 35 tahun kemudian usia 35 tahun kemudian usia 35 tahun kemudian menurun linear menuju menurun linear menuju menurun linear menuju 0% per tahun di usia 0% per tahun di usia 0% per tahun di usia 55 55 tahun 55 tahun tahun 100% 100% 100% Kelompok Usaha kecuali HPPP dan BS membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk semua karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Program ini didanai oleh Kelompok Usaha melalui pembayaran premi asuransi kepada PT Asuransi Jiwa Sequis Life sejak tanggal 1 Desember 2004. 68 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham berdasarkan catatan Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut : 31 Maret 2016 Nama pemegang saham Jumlah saham (nilai penuh) Persentase pemilikan % Jumlah modal disetor Rp PT Dwi Satrya Utama Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama Atmadja Tjiptobiantoro Komodo Fund Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 402.433.770 49.774.000 26.224.000 72.212.500 208.355.730 53,02 6,56 3,46 9,51 27,45 20.121.689 2.488.700 1.311.200 3.610.625 10.417.786 Total 759.000.000 100,00 37.950.000 31 Desember 2015 Nama pemegang saham Jumlah saham (nilai penuh) Persentase pemilikan % Jumlah modal disetor Rp PT Dwi Satrya Utama Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama Atmadja Tjiptobiantoro Komodo Fund Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 402.433.770 49.774.000 27.288.600 72.212.500 207.291.130 53,02 6,56 3,60 9,51 27,31 20.121.689 2.488.700 1.364.430 3.610.625 10.364.556 Total 759.000.000 100,00 37.950.000 31 Desember 2014 Nama pemegang saham Jumlah saham (nilai penuh) Persentase pemilikan % Jumlah modal disetor Rp PT Dwi Satrya Utama Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama Atmadja Tjiptobiantoro Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 354.825.000 49.774.000 30.819.700 254.581.300 51,42 7,21 4,47 36,90 17.741.250 2.488.700 1.540.985 12.729.065 Total 690.000.000 100,00 34.500.000 69 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. MODAL SAHAM (Lanjutan) Berdasarkan akta notaris No. 25 tanggal 21 Juni 2012 dari Diah Guntari L. Soemarwoto S.H., Perusahaan melakukan pemecahan saham dari 300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham (nilai penuh) menjadi 1.500.000.000 saham (angka penuh) dengan nilai nominal Rp 50 per saham (nilai penuh). Sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 690.000.000 saham (angka penuh) atau ekuivalen dengan Rp 34.500.000 setelah pemecahan saham. Berdasarkan Akta No. 27 dari Notaris Jose Dima Satria, SH, M.Kn., tanggal 23 Oktober 2015, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyetujui rencana Perusahaan melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 69.000.000 (angka penuh) lembar saham dengan nilai nominal Rp 50 (nilai penuh) per saham, sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan menjadi 759.000.000 (angka penuh) saham atau ekuivalen dengan Rp 37.950.000. Perusahaan telah menerima hasil dari penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu ini pada bulan Nopember – Desember 2015. Perubahan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor Perusahaan telah diaktakan melalui Akta No. 2 dari Notaris Jose Dima Satria, SH, M.Kn., tanggal 2 Februari 2016 dan telah diterima dan dicatat dalam SISMINBAKUM oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat No. AHU-AH.01.03-0018868 tanggal 9 Februari 2016. 27. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan transaksi berikut: 31 Maret 2016 Rp 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp Penerbitan 1.750.000 (angka penuh) saham melalui penawaran umum tahun 1989 Pembagian saham bonus tahun 1998 12.075.000 (11.500.000) 12.075.000 (11.500.000 ) Penerbitan 69.000.000 saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu tahun 2015 40.020.000 40.020.000 − Total 40.595.000 40.595.000 575.000 70 12.075.000 (11.500.000) PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA 31 Maret 2016 Saldo awal Penghasilan komprehensif lainnya Laba ditahan Saldo akhir Rp Rp Rp Rp Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 61.589.169 (7.046.410 ) − 54.542.759 Total 61.589.169 (7.046.410 ) − 54.542.759 31 Desember 2015 Saldo awal Penghasilan komprehensif lainnya Laba ditahan Saldo akhir Rp Rp Rp Rp Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 53.819.648 7.769.521 − 61.589.169 Total 53.819.648 7.769.521 − 61.589.169 31 Desember 2014 Saldo awal Penghasilan komprehensif lainnya Laba ditahan Saldo akhir Rp Rp Rp Rp Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 50.324.836 3.494.812 − 53.819.648 Total 50.324.836 3.494.812 − 53.819.648 71 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. KEPENTINGAN NON – PENGENDALI Rincian kepentingan non pengendali atas ekuitas dan bagian atas hasil neto entitas anak yang dikonsolidasian adalah sebagai berikut : 31 Maret 2016 Entitas Anak Pembagian dividen Rp Saldo awal Rp Total laba (rugi) komprehensif Rp Saldo akhir Rp PT Lamipak Primula Indonesia PT Quantex PT Natura Plastindo 47.522.457 96.304 (23.132) − − − 650.636 3.563 (116 ) 48.173.093 99.867 (23.248) Total 47.595.629 − 654.083 48.249.712 31 Desember 2015 Entitas Anak Pembagian dividen Rp Saldo awal Rp Total laba (rugi) komprehensif Rp Saldo akhir Rp PT Lamipak Primula Indonesia PT Quantex PT Natura Plastindo 25.290.404 80.138 (696 ) (1.800.000) − − 24.032.053 16.166 (22.436 ) 47.522.457 96.304 (23.132) Total 25.369.846 (1.800.000) 24.025.783 47.595.629 31 Desember 2014 Entitas Anak Pembagian dividen Rp Saldo awal Rp PT Lamipak Primula Indonesia PT Quantex PT Natura Plastindo 21.416.188 74.899 − − Total 21.491.087 Total laba (rugi) komprehensif Rp Saldo akhir Rp − − 3.874.216 5.239 (696) 25.290.404 80.138 (696 ) − 3.878.759 25.369.846 30. DIVIDEN DAN SALDO LABA YANG DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 23 Juni 2015, pemegang saham menyetujui penggunaan laba neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar Rp 40.873.468 sebagai laba ditahan, dan Rp 12.000.000 atau Rp 17,39 per saham (nilai penuh) sebagai dividen kas untuk tahun buku 2014. 72 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PENJUALAN NETO 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Pihak ketiga Lokal Retur / potongan penjualan lokal Luar negeri 257.434.847 (4.316.256) 78.151.564 237.137.026 (6.915.485) 67.030.142 Total 331.270.155 297.251.683 1.278.353.442 968.737.217 (11.292.581 ) 320.908.806 913.800.086 (10.858.862) 355.900.016 1.258.841.240 Dalam penjualan luar negeri termasuk di dalamnya penjualan oleh HPPP (Entitas Anak) kepada pelanggan lokal di Cina masing-masing sebesar Rp 54.100.232 (16%), Rp 60.261.257 (20%), Rp 284.744.828 (22%), Rp 293.631.804 (23%) untuk periode 31 Maret 2016 (tiga bulan), 31 Maret 2015 (tiga bulan), 31 Desember 2015 (satu tahun) dan 31 Desember 2014 (satu tahun). Penjualan yang melebihi 10% dari total penjualan neto pada periode 31 Maret 2016 (tiga 31 Maret 2015 (tiga bulan), 31 Desember 2015 (satu tahun) dan 31 Desember 2014 (satu dilakukan dengan Grup Unilever (pihak ketiga) dengan total penjualan masing-masing Rp 194.261.364 (59%), Rp 203.201.235 (68%), Rp 822.446.263 (64%) dan Rp 672.899.614 Tidak terdapat penjualan pada pihak berelasi tahun 2016, 2015 dan 2014. bulan), tahun), sebesar (53%). 32. BEBAN POKOK PENJUALAN 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Bahan baku, bahan pembantu dan pembungkus: Awal tahun Pembelian Akhir tahun Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Beban pabrikasi 82.916.075 149.265.755 (71.118.119 ) 161.063.711 23.709.739 78.905.383 80.958.019 145.454.189 (73.965.990 ) 152.446.218 20.576.157 65.166.575 Total biaya produksi 263.678.833 238.188.950 1.047.926.348 Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun 42.906.503 (45.573.998) 31.753.400 (34.338.983) Beban pokok produksi 261.011.338 235.603.367 Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Penghapusan (pemulihan) penyisihan persediaan Reklasifikasi ke aset tetap Akhir tahun 55.395.344 7.084.536 – (1.237.292) (47.901.412) 48.447.217 492.526 – (808.789) (48.193.541) Total 274.352.514 73 80.958.019 688.044.224 (82.916.075 ) 686.086.168 94.676.694 267.163.486 68.710.786 716.147.811 (80.958.019 ) 703.900.578 89.439.551 243.425.775 1.036.765.904 31.753.400 (42.906.503 ) 23.327.757 (31.753.400) 1.036.773.245 1.028.340.261 48.447.217 23.557.056 640.314 (1.026.289 ) (55.395.344 ) 42.502.787 14.701.980 (2.648.468) (3.728.352) (48.447.217) 235.540.780 1.052.996.199 1.030.720.991 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian neto untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 31 Maret 2016 (Tiga bulan) Rp Chevron Philips Petroleum Singapore Pte., Ltd. PT Dai Nippon Printing Indonesia SCG Plastics Co., Ltd. Total 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) Rp 31 Desember 2014 (Satu tahun) % Rp % % Rp % 22.567.642 13 20.304.795 13 84.155.133 12 90.201.514 13 18.772.597 11.410.575 11 7 19.383.347 8.057.943 12 5 87.030.028 53.924.902 13 8 80.963.504 77.642.864 12 11 52.750.814 31 47.746.085 30 225.110.063 33 248.807.882 36 33. PENDAPATAN LAINNYA Laba selisih kurs mata uang asing - neto Penjualan barang bekas Keuntungan investasi jangka pendek Laba penjualan aset tetap (Catatan 11) Lain-lain Total 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 6.787.812 1.772.192 281.899 2.023 1.715.123 – 3.565.493 354.787 – 395.286 – 6.734.797 237.358 168.568 7.155.058 – 10.789.681 1.477.035 295.973 7.168.362 10.559.049 4.315.566 14.295.781 19.731.051 34. BEBAN PENJUALAN 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Pengangkutan Gaji dan tunjangan Perjalanan Sewa Komisi penjualan Listrik dan telepon Penyusutan dan amortisasi Lain-lain 7.577.033 1.062.438 134.273 152.375 21.351 30.637 18.827 344.339 8.609.039 1.000.310 173.205 134.851 33.522 20.534 19.574 162.120 32.021.455 4.586.249 665.695 551.767 33.522 118.260 81.380 925.454 34.704.570 3.741.517 614.081 535.054 445.411 91.666 106.510 792.714 Total 9.341.273 10.153.155 38.983.782 41.031.523 74 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Gaji dan tunjangan Jasa profesional Imbalan kerja jangka panjang (Catatan 25) Penyusutan dan amortisasi Sewa Perjalanan Listrik dan telepon Biaya umum kantor Asuransi Perijinan dan pajak Beban administrasi saham Reparasi dan pemeliharaan Lain-lain Total 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 9.685.558 2.682.605 1.795.362 1.163.574 840.497 586.294 739.336 384.562 675.817 578.332 164.696 122.270 1.032.709 9.041.567 369.753 1.640.988 1.026.747 931.670 706.865 675.765 675.644 472.066 421.559 40.006 124.433 753.117 35.615.988 3.880.073 7.757.363 4.017.055 4.027.912 2.806.510 2.897.307 2.547.903 2.198.368 2.621.489 538.850 308.282 6.439.223 34.560.930 2.378.221 5.898.860 3.327.119 3.199.621 2.674.189 2.575.329 2.925.594 1.462.601 1.997.308 277.237 378.684 4.025.213 20.451.612 16.880.180 75.656.323 65.680.906 36. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Bunga atas: Pinjaman bank Utang jangka menengah (MTN) Utang sewa pembiayaan Beban administrasi bank Amortisasi biaya transaksi MTN Beban keuangan lain-lain 10.294.676 6.750.000 2.468.727 599.141 304.637 – 9.056.054 6.693.750 1.639.382 450.122 251.786 – 38.857.400 27.000.000 7.865.126 2.569.067 1.115.567 − 49.289.996 1.575.000 5.465.165 3.330.527 59.975 210.494 Total 20.417.181 18.091.094 77.407.160 59.931.157 75 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. BEBAN LAINNYA Amortisasi kerugian ditangguhkan atas aset dijual dan disewa kembali Beban penyisihan dan penghapusan persediaan usang Rugi selisih kurs mata uang asing - neto Rugi penghapusan aset tetap (Catatan 11) Rugi penurunan nilai aset tetap (Catatan 11) Beban penyisihan penurunan nilai piutang Lain-lain Total 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 339.786 18.115 1.055.688 342.093 25.990 1.390.604 8.730 15.626.058 – – – 2.262.038 1.336.649 38.878.797 2.968.375 2.355.497 839.463 3.061.192 333.623 3.165.700 – – – 3.109.261 1.756.380 17.914.941 50.495.661 6.950.677 – – – – 38. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp − − Perusahaan : Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan badan Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 1.859.748 7.365.653 7.516.414 4.469.724 7.365.653 7.516.414 4.469.724 – 7.516.414 11.449.345 19.351.791 19.351.791 20.825.507 Entitas Anak : Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan badan 5.051.257 2.245.496 7.421.529 2.245.496 1.207.762 9.261.863 Subtotal 7.296.753 9.667.025 10.469.625 26.648.544 29.018.816 31.295.132 Subtotal Total 76 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Utang pajak 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Perusahaan : Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 / 26 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan badan Pajak pertambahan nilai 292.176 85.892 337.500 209.498 − 2.507.082 695.597 − − 126.946 426.774 186.056 361.674 − – 3.580.747 673.944 974.504 Entitas Anak : Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 / 26 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan badan Pajak pertambahan nilai Lainnya 95.681 13.621 53.772 91.604 4.073.111 4.473.767 1.173.109 93.185 42.595 53.772 88.744 2.054.894 1.457.896 1.399.939 128.456 16.488 48.481 38.120 33.192 2.316.619 1.227.982 Subtotal 9.974.665 5.191.025 3.809.338 13.555.412 5.864.969 4.783.842 c. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba (rugi) fiskal pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut: Laba (rugi) konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan Eliminasi Laba konsolidasian sebelum pajak dan eliminasi Dikurangi: Rugi sebelum pajak penghasilan Entitas Anak Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 15.585.755 4.153.800 3.098.963 – (2.427.389 ) 4.332.170 74.766.728 – 19.739.555 3.098.963 1.904.781 74.766.728 (6.997.549) (2.280.125) (28.918.316 ) (33.612.336) 12.742.006 818.838 (27.013.535 ) 41.154.392 77 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak kini (Lanjutan) Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan (Lanjutan) Perbedaan temporer: Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Perbedaan pencatatan atas penyusutan aset sewa pembiayaan dan pembayaran utang sewa pembiayaan Beban imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai piutang Pemulihan (penyisihan) persediaan usang Total Perbedaan permanen: Penghasilan bukan objek pajak Penghasilan dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 12.742.006 818.838 (27.013.535 ) 41.154.392 5.503.886 (766.751) (3.368.748 ) (1.897.862 ) (4.006.658 ) 1.202.829 – (15.790.523 ) 1.778.253 839.463 (12.361.948 ) 341.972 (287.204 ) 1.904.105 (3.250.668 ) (3.570.580 ) (14.637.450 ) (17.455.710 ) – (299.394 ) 854.621 – (798.041 ) 2.444.154 – (1.509.459 ) 1.209.690 (3.675.350 ) (1.839.984 ) 3.537.872 555.227 1.646.113 (299.769 ) (1.977.462 ) (4.587.859 ) 1.238.197 – – 2.154.224 Total – Laba (rugi) kena pajak Perusahaan Kompensasi rugi fiskal 15.451.457 − (1.105.629 ) − (41.950.754 ) − 21.721.220 (3.629.238 ) Laba (rugi) kena pajak Perusahaan 15.451.457 (1.105.629 ) (41.950.754 ) 18.091.982 Taksiran pajak penghasilan berdasarkan tarif yang berlaku 20% Taksiran pajak penghasilan berdasarkan tarif yang berlaku 25% 3.862.864 Dikurangi: Pajak dibayar di muka Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 (1.276.239) (79.543) – (1.573.072) (107.617) (723.619) (5.824.537 ) (455.823 ) (1.085.293 ) (7.869.835) (528.188) (2.736.787) (1.355.782 ) (2.404.308 ) (7.365.653 ) (11.134.810) 2.507.082 (2.404.308 ) (7.365.653 ) (7.516.414) Kurang (lebih) bayar pajak penghasilan badan – 78 − − – − 3.618.396 – PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak kini (Lanjutan) Laba (rugi) kena pajak hasil rekonsiliasi Kelompok Usaha telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Badan tahun pajak 2015 dan 2014 yang disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak. Sesuai dengan Pasal 2 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 77 tahun 2013 (“PP No. 77”) tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka dengan persyaratan tertentu, Perusahaan telah memperoleh surat keterangan dari PT Adimitra Transferindo, biro administrasi efek, yang menyatakan bahwa Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam PP No. 77 di atas dan berhak untuk memperoleh penurunan tarif pajak sebesar 5% lebih rendah dari tarif pajak penghasilan badan yang berlaku. Perusahaan telah mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebagai pengurang pajak tangguhan dalam laporan keuangan tahun 2014 Rp 97.633. Pada tahun 2016, persyaratan di atas sudah tidak terpenuhi sehingga tarif pajak kembali menjadi 25%. Pengaruh perubahan tarif tersebut telah dicatat sebagai penambah pajak tangguhan dalam laporan keuangan tahun 2016 sebesar Rp 612.302 dan sebagai pengurang surplus revaluasi sebesar Rp 7.016.603. d. Pajak tangguhan 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 1 Januari 2016 Rp Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja jangka panjang Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan persediaan usang Rugi fiskal Entitas Anak (QTX) Liabilitas pajak tangguhan - neto Entitas Anak (LPI) Liabilitas pajak tangguhan - neto Entitas Anak (HPPP) Aset pajak tangguhan neto Entitas Anak (NP) Aset pajak tangguhan neto 31 Maret 2016 Rp 819.632 − − 9.389.281 41.973 − − − − 209.866 95.205 2.097.538 − − − − − − − − 476.026 10.487.689 229.007 − (6.410.524 ) − (48.195.781 ) 538.556 819.632 (6.410.524 ) − (27.632.919 ) 1.652.020 167.893 380.821 8.390.151 (23.192.885) Dibebankan ke surplus revaluasi Pengaruh penjabaran laporan keuangan entitas anak Rp 309.549 6.608.080 Liabilitas pajak tangguhan : Aset tetap setelah dikurangi utang sewa pembiayaan (38.739.830) Aset (liabilitas) pajak tangguhan - neto Pengaruh perubahan tarif Rp Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan) ke penghasilan ke laporan komprehensif laba rugi lainnya Rp Rp (3.274.434) 612.302 (1.129.269) − 93.377 11.307 − − (1.024.585 ) (25.996.395) − 717.073 192.033 − − (25.087.289 ) (4.499.01n z9 ) − 918.160 − − 149.380 − 269.761 12.664 (606.079 ) 2.536.927 1.035.636 (7.016.603 ) − Total 612.302 Liabilitas pajak tangguhan konsolidasian (54.817.568 ) − (3.431.479 ) (323.654 ) 149.380 (57.499.926 ) 79 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak tangguhan (Lanjutan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 1 Januari 2015 Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan) ke penghasilan ke laporan komprehensif laba rugi lainnya Rp Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja jangka panjang Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan persediaan usang Rugi fiskal Rp 5.915.174 355.651 − − − 167.893 380.821 8.390.151 Rp Pengaruh penjabaran laporan keuangan entitas anak 31 Desember 2015 Rp Rp 337.255 − 6.608.080 − − − − − − 167.893 380.821 8.390.151 Liabilitas pajak tangguhan : Aset tetap setelah dikurangi utang sewa pembiayaan (9.265.880 ) (3.831.855 ) (25.642.095 ) – (38.739.830 ) Aset (liabilitas) pajak tangguhan neto (3.350.706 ) 5.462.661 (25.304.840 ) – (23.192.885 ) (270.159 ) 131.442 (990.552 ) – (1.129.269 ) – (25.996.395 ) Entitas Anak (QTX) Liabilitas pajak tangguhan - neto Entitas Anak (LPI) Liabilitas pajak tangguhan - neto Entitas Anak (HPPP) Aset (liabilitas) pajak tangguhan neto (4.796.958 ) (2.984.784 ) (18.214.653 ) 1.103.197 632.592 (6.284.400 ) 49.592 3.241.911 (50.794.445 ) 49.592 Total Aset (liabilitas) pajak tangguhan konsolidasian Aset Liabilitas (4.499.019 ) − (54.817.568 ) 1.103.197 (8.417.823 ) 80 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak tangguhan (Lanjutan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 1 Januari 2014 Rp Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja jangka panjang Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan persediaan usang Rugi fiskal Liabilitas pajak tangguhan : Aset tetap setelah dikurangi utang sewa pembiayaan Aset (liabilitas) pajak tangguhan - neto Entitas Anak (QTX) Liabilitas pajak tangguhan neto Entitas Anak (LPI) Liabilitas pajak tangguhan neto Entitas Anak (HPPP) Aset pajak tangguhan - neto Pengaruh perubahan tarif Rp Dikreditkan (dibebankan) ke penghasilan komprehensif lainnya Rp 68.393 475.755 Pengaruh penjabaran laporan keuangan entitas anak Rp − 31 Desember 2014 Rp 6.713.783 (1.342.757) 71.801 (14.360) (57.441) − − − 812.667 907.309 (162.533) (181.461) (650.134) (725.848) − − − − − − (8.017.396) 1.603.478 (2.851.962) − − (9.265.880 ) 488.164 (97.633) (4.216.992) 475.755 − (3.350.706 ) 5.915.174 (215.361) − (55.504) 706 − (270.159 ) 843.417 − (5.860.652) 220.277 − (4.796.958 ) − 1.091.013 − Total Aset (liabilitas) pajak tangguhan konsolidasian Aset Liabilitas Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi Rp (97.633 ) 1.331.581 (215.361) (9.042.135 ) − 696.738 12.184 1.103.197 12.184 1.103.197 (8.417.823 ) 81 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Beban (manfaat) pajak Pajak kini: Perusahaan Entitas Anak HPPP QTX LPI NP Total pajak kini Pajak tangguhan : Perusahaan Entitas Anak LPI QTX HPP NP Total Beban pajak penghasilan 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 3.862.864 – − 1.615.802 421.842 1.812.755 – 981.922 59.202 – 25.514 4.676.148 629.590 2.556.208 112.148 4.122.448 645.263 238.778 29.927 7.713.263 1.066.638 7.974.094 8.654.813 714.116 (5.462.661) 4.314.622 381.294 11.244 (45.317) − 2.984.784 (131.442) (632.592) − 5.860.655 55.504 (1.091.013) − (1.150.858) (717.073) (93.377) (918.160) (269.761) 3.618.397 (3.149.229) 1.061.337 (3.241.911) 9.139.768 4.564.034 2.127.975 4.732.183 17.794.581 f. Surat ketetapan pajak Perusahaan i) Tahun pajak 2006 Pada tanggal 25 Juli 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00169/406/06/054/08 dari Direktur Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa pajak penghasilan badan lebih bayar dan laba fiskal pada tahun 2006 masing-masing sebesar Rp 1.413.824 dan Rp 5.326.633. Pada tanggal 16 Oktober 2008, Perusahaan telah menyampaikan keberatan atas laba fiskal Rp 5.326.633 pada SKPLB tersebut dengan menyatakan rugi fiskal sebesar Rp 5.616.240. Pada tanggal 5 Juni 2009, DJP mengeluarkan surat No. KEP-630/WPJ.07/BD.05/2009 menyatakan bahwa laba fiskal Perusahaan sebesar Rp 4.947.365. Pada tanggal 1 September 2009, Perusahaan mengajukan banding atas keberatan yang sama. Sidang banding pajak tahun 2006 telah dilakukan pada 14 Juli 2010 dan sesuai Putusan Pengadilan Pajak No. Put.49862/PP/M.X/15/2014 yang diucapkan tanggal 8 Januari 2014 mengabulkan sebagian permohonan banding pajak penghasilan badan bahwa laba fiskal Perusahaan dari sebesar Rp 4.947.365 menjadi sebesar Rp 2.079.340 dan kompensasi kerugian fiskal tahun sebelumnya dari sebesar Rp 4.947.365 menjadi Rp 2.079.340. 82 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) f. Surat ketetapan pajak (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) i) Tahun pajak 2006 (Lanjutan) Sesuai surat No. S-1236/WPJ.070/KP.0809/2014 tanggal 1 September 2014 mengenai pemberitahuan hasil evaluasi terhadap Putusan Pengadilan Pajak bahwa Direktorat Jenderal Pajak mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini belum ada putusan atas Peninjauan Kembali tersebut. ii) Tahun pajak 2007 Pada tanggal 1 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Direktur Jenderal Pajak No. 00082/207/07/054/09 yang menyatakan kurang bayar atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun 2007 sebesar Rp 1.104.761 dan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00130/406/07/054/09 atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 908.243. Atas selisih pajak beserta dendanya sebesar Rp 356.628 telah dilunasi pada tanggal 30 Juli 2009 dan dicatat sebagai beban pajak tahun 2009. Atas keputusan tersebut Perusahaan mengajukan keberatan, dan ditolak oleh DJP pada tanggal 25 Nopember 2009 dengan mengeluarkan surat keputusan No. 1274/WPJ.07/BD.05/2009, kemudian pada tanggal 23 Pebruari 2010 Perusahaan mengajukan banding atas keberatan tersebut, sehingga pajak penghasilan lebih bayar tahun 2007 sebesar Rp 1.539.345 disajikan sebagai beban tangguhan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal 5 Maret 2010 DJP mengeluarkan surat keputusan No. KEP 314/WPJ.07/2010 yang menolak keberatan Perusahaan atas SKPKB No. 0082/207/07/054/09 tersebut dan pada tanggal 2 Juni 2010, Perusahaan mengajukan banding atas penolakan keberatan tersebut. Sesuai Putusan Pengadilan Pajak No. Put.50068/PP/M.X/15/2014 tanggal 22 Januari 2014 mengabulkan sebagian permohonan banding pajak penghasilan badan bahwa kredit pajak penghasilan menjadi sebesar Rp 1.539.345 dari sebelumnya sebesar Rp 1.488.562 dan lebih bayar pajak penghasilan menjadi sebesar Rp 959.027 dari sebelumnya sebesar Rp 908.243. Sesuai surat No. S-1236/WPJ.070/KP.0809/2014 tanggal 1 September 2014 mengenai pemberitahuan hasil evaluasi terhadap Putusan Pengadilan Pajak bahwa Direktorat Jenderal Pajak tidak mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut. 83 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) f. Surat ketetapan pajak (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) ii) Tahun pajak 2007 (Lanjutan) Disamping itu, berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.50420/PP/M.XB/16/2014 tanggal 12 Pebruari 2014 mengabulkan sebagian permohonan banding Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak yaitu dari kurang bayar sebesar Rp 1.104.761 menjadi sebesar Rp 226.436. Sesuai surat No. S-1236/WPJ.070/KP.0809/2014 tanggal 1 September 2014 mengenai pemberitahuan hasil evaluasi terhadap Putusan Pengadilan Pajak bahwa Direktorat Jenderal Pajak mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini belum ada putusan atas Peninjauan Kembali tersebut. iii) Tahun pajak 2010 Pada bulan Pebruari 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 sebesar Rp 751.450 dan surat tagihan pajak atas sanksi administrasi pajak pertambahan nilai tahun 2010 sebesar Rp 16.606. Perusahaan menerima keputusan pajak ini dan telah mencatat pertambahan pajak tersebut pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2013. iv) Tahun pajak 2013 Pada bulan Juni 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 dari Direktorat Jendral Pajak No. 00090/406/13/054/15 tanggal 5 Juni 2015 yang menyatakan jumlah lebih bayar pajak sebesar Rp 6.979.621 yang lebih rendah sebesar Rp 4.469.724 dibandingkan dengan jumlah lebih bayar pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak tahun 2013. Perusahaan keberatan atas koreksi pajak tersebut dan mengajukan Surat Keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak. Perusahaan berkeyakinan bahwa keberatannya akan diterima dan oleh karenanya penyisihan atas kerugian pajak tidak diperlukan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini proses keberatan masih berlangsung. v) Tahun pajak 2014 Pada bulan September 2015, Perusahaan telah menerima Surat Perintah Pemeriksaan No: PRIN-00319/WPJ.07/KP.0805/RIK.SIS/2015 tanggal 28 September 2015 untuk dilakukan pemeriksaan Pajak Penghasilan Tahun 2014. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini proses pemeriksaan masih berlangsung. 84 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) f. Surat ketetapan pajak (Lanjutan) Entitas Anak i) Tahun pajak 2013 Pada bulan Juli 2015, LPI menerima Surat Ketetapan Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 dari Direktorat Jendral Pajak No. 00078/406/13/052/15 tanggal 18 Juli 2015 yang menyatakan bahwa lebih bayar pajak penghasilan badan LPI tahun 2013 sebesar Rp 6.990.305 yang berbeda dengan yang dilaporkan sebesar sebesar Rp 7.003.984. Selisih sebesar Rp 13.678 telah dicatat sebagai beban tahun berjalan. LPI telah menerima kelebihan bayar tersebut pada tanggal 21 Agustus 2015. ii) Tahun pajak 2014 LPI telah menerima Surat Perintah Pemeriksaan untuk Pajak Penghasilan Tahun 2014 No: PRIN-00690/WPJ.07/KP.0205/RIK.SIS/2015 tanggal 1 Oktober 2015. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, proses pemeriksaan masih berlangsung. 39. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: Laba (rugi) periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik Entitas Induk (Rp) Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar (angka penuh) 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 10.197.994 968.716 759.000.000 690.000.000 13 1 Laba (rugi) per saham dasar (Rp) (nilai penuh) (11.737.117 ) 695.750.000 52.873.468 690.000.000 (17 ) 40. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI Sifat relasi PT Dwi Satrya Utama adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan; PT Sinar Wisma adalah perusahaan yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan dan LPI. 85 77 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Transaksi dengan pihak berelasi Dalam kegiatan usahanya. Kelompok Usaha juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi yang dilakukan dengan ketentuan yang setara dengan yang berlaku dalam transaksi yang wajar, antara lain meliputi: a. Sewa dibayar di muka atas tanah dan gudang selama 2 tahun kepada PT Sinar Wisma. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha telah mengakui beban sewa masing-masing sebesar Rp 251.562 dan Rp 251.562, Rp 1.006.250 dan Rp 809.375 dan dicatat sebagai bagian dari biaya pabrikasi (Catatan 32). Persentase terhadap biaya pabrikasi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,32% dan 0,39%, 0,38% dan 0,33%. b. Total penjualan, aset dan liabilitas sebagai akibat dari transaksi antara Perusahaan dan entitas anaknya yang dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Total penjualan Persentase terhadap total penjualan Total aset Persentase terhadap total aset Total liabilitas Persentase terhadap total liabilitas 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 221.586 0,067% 1.056.937 0,36% 1.444.539 0,11% 1.310.828 0,10% 158.452.038 8,65% 155.343.121 11,74% 163.944.119 9,00% 152.068.978 11,40% 52.966.612 5,25% 49.652.489 5,19% 58.260.873 5,87% 46.502.425 4,76% c. Manajemen kunci termasuk direksi, komisaris, dan komite audit. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut : 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Remunerasi Kewajiban imbalan kerja Imbalan kerja karyawan 2.414.153 574.226 11.127 1.614.971 404.709 10.569 7.795.744 441.153 67.597 7.495.127 373.556 33.438 Total 2.999.506 2.030.249 8.304.494 7.902.121 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI Untuk tujuan pelaporan manajemen, Perusahaan dan Entitas Anak dibagi dalam dua divisi operasi yaitu divisi produksi dan distribusi botol plastik, sikat gigi dan mould; serta divisi produksi dan distribusi laminating tube dan plastik tube. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Kelompok Usaha. 86 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) Kelompok Usaha menilai kinerja berdasarkan laba atau rugi sebelum pajak, tidak termasuk keuntungan dan kerugian yang tidak terjadi berulang, maupun keuntungan atau kerugian selisih kurs. Kelompok Usaha mencatat penjualan dan transfer antar segmen seolah-olah dilakukan oleh pihak ketiga. Segmen yang dilaporkan dari Kelompok Usaha merupakan unit bisnis strategis yang menawarkan produk dan jasa yang berbeda. Produk dan jasa dikelola secara terpisah karena setiap bisnis memerlukan pasar dan teknologi yang berbeda. Sebagian dari bisnis tersebut diperoleh sebagai unit individual oleh manajemen pada saat akuisisi dipertahankan. a. Informasi produk dan jasa 31 Maret 2016 (Tiga bulan) Botol plastik, sikat gigi dan mould Laminating tube dan plastik tube Eliminasi Konsolidasian Rp Rp Rp Rp PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan antar segmen 257.266.323 211.586 74.003.832 − − (211.586) 331.270.155 − Total pendapatan 257.477.909 74.003.832 (211.586) 331.270.155 47.270.520 9.647.121 − 56.917.641 (35.525.333 ) (5.806.553 ) − (41.331.886 ) HASIL Hasil segmen / laba bruto Beban operasional Laba sebelum pajak 15.585.755 Beban pajak (4.564.034 ) Laba tahun berjalan 11.021.721 Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (823.727 ) Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk 10.197.994 INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen 1.589.003.911 400.657.547 (158.452.038) 1.831.209.420 Total aset yang dikonsolidasi 1.589.003.911 400.657.547 (158.452.038) 1.831.209.420 LIABILITAS Liabilitas segmen 822.242.716 240.167.224 (52.966.612) 1.009.443.328 Total liabilitas yang dikonsolidasi 822.242.716 240.167.224 (52.966.612) 1.009.443.328 o Penambahan aset tetap Penyusutan dan amortisasi 2.869.369 23.864.622 87 165.247 11.092.874 − − 3.034.616 34.957.496 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) a. Informasi produk dan jasa (Lanjutan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) Botol plastik, sikat gigi dan mould Laminating tube dan plastik tube Eliminasi Konsolidasian Rp Rp Rp Rp PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan antar segmen 228.212.629 1.056.937 69.039.054 − − (1.056.937) 297.251.683 − Total pendapatan 229.269.566 69.039.054 (1.056.937) 297.251.683 49.230.671 12.480.232 − 61.710.903 (46.521.165 ) (12.090.775 ) − (58.611.940 ) HASIL Hasil segmen / laba bruto Beban operasional Laba sebelum pajak 3.098.963 Beban pajak (2.127.975 ) Laba tahun berjalan 970.988 Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (2.272 ) Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk 968.716 INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen 1.346.918.402 131.442.752 (155.343.121) 1.323.018.033 Total aset yang dikonsolidasi 1.346.918.402 131.442.752 (155.343.121) 1.323.018.033 LIABILITAS Liabilitas segmen 800.463.112 205.060.294 (49.652.489) 955.870.917 Total liabilitas yang dikonsolidasi 800.463.112 205.060.294 (49.652.489) 955.870.917 6.297.374 17.116.456 538.878 5.256.768 Penambahan aset tetap Penyusutan dan amortisasi 88 − − 6.836.252 22.373.224 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) a. Informasi produk dan jasa (Lanjutan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) Botol plastik, sikat gigi dan mould Laminating tube dan plastik tube Eliminasi Konsolidasian Rp Rp Rp Rp PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan antar segmen 1.004.941.178 1.444.539 273.412.264 − − (1.444.539) 1.278.353.442 − Total pendapatan 1.006.385.717 273.412.264 (1.444.539) 1.278.353.442 168.333.704 56.103.965 (187.363.699 ) (35.301.359 ) HASIL Hasil segmen / laba bruto Beban operasional 919.574 (5.119.574) 225.357.243 (227.784.632 ) Laba sebelum pajak (2.427.389 ) Beban pajak (4.732.183 ) Laba tahun berjalan (7.159.572 ) Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (4.577.545 ) Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk (11.737.117 ) INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen 1.581.681.825 403.046.205 (163.944.119) 1.820.783.911 Total aset yang dikonsolidasi 1.581.681.825 403.046.205 (163.944.119) 1.820.783.911 LIABILITAS Liabilitas segmen 806.405.825 244.724.671 (58.260.873) 992.869.623 Total liabilitas yang dikonsolidasi 806.405.825 244.724.671 (58.260.873) 992.869.623 44.948.370 69.844.946 100.223.850 19.875.395 Penambahan aset tetap Penyusutan dan amortisasi 89 − − 145.172.220 89.720.341 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) a. Informasi produk dan jasa (Lanjutan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Botol plastik, sikat gigi dan mould Laminating tube dan plastik tube Eliminasi Konsolidasian Rp Rp Rp Rp PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan antar segmen 1.024.104.233 1.310.828 234.737.007 − − (1.310.828) 1.258.841.240 − Total pendapatan 1.025.415.061 234.737.007 (1.310.828) 1.258.841.240 181.532.954 45.192.372 1.394.923 (127.907.702 ) (25.445.819 ) HASIL Hasil segmen / laba bruto Beban operasional − Laba sebelum pajak 228.120.249 (153.353.521 ) 74.766.728 Beban pajak (17.794.581 ) Laba tahun berjalan 56.972.147 Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (4.098.679 ) Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk 52.873.468 INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen 1.199.669.219 286.485.775 (152.068.978) 1.334.086.016 Total aset yang dikonsolidasi 1.199.669.219 286.485.775 (152.068.978) 1.334.086.016 LIABILITAS Liabilitas segmen 820.317.179 202.198.636 (46.502.425) 976.013.390 Total liabilitas yang dikonsolidasi 820.317.179 202.198.636 (46.502.425) 976.013.390 Penambahan aset tetap Penyusutan dan amortisasi 185.851.301 56.437.833 24.653.617 19.579.828 − − 210.504.918 76.017.661 b. Informasi tentang wilayah geografis Penjualan berdasarkan pasar geografis 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Pasar geografis Lokal di Indonesia Luar negeri 253.118.591 78.151.564 230.221.541 67.030.142 957.444.636 320.908.806 902.941.224 355.900.016 Total 331.270.155 297.251.683 1.278.353.442 1.258.841.240 90 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) b. Informasi tentang wilayah geografis (Lanjutan) Penjualan berdasarkan pasar geografis (Lanjutan) Nilai tercatat aset segmen 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp 862.311.379 634.455.074 334.371.091 71.876 847.874.054 616.327.649 356.510.909 71.299 685.144.327 355.152.510 293.719.923 69.256 1.831.209.420 1.820.783.911 1.334.086.016 Pandaan dan Sidoarjo Tangerang dan Cikarang China Singapore Total Penambahan aset tetap 31 Maret 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Rp Pandaan dan Sidoarjo Tangerang dan Cikarang China 1.648.770 1.065.745 320.101 121.250.349 23.661.464 260.407 168.062.889 29.372.389 13.069.640 Total 3.034.616 145.172.220 210.504.918 c. Informasi tentang pelanggan utama Total penjualan kepada Grup Unilever dari kedua segmen yang dilaporkan di atas oleh Kelompok Usaha sebesar 59%, 68%, 64% dan 53% dari total penjualan masing-masing untuk periode 31 Maret 2016, 31 Maret 2015, 31 Desember 2015 dan 2014. 42. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING a. Pada tanggal 24 April 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan dengan PT Sinar Wisma (SW) pihak berelasi. Perjanjian tersebut berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan tanggal 1 Maret 2009. Perjanjian tersebut telah beberapa kali diubah sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu kontrak. Perubahan terakhir tanggal 2 Maret 2015 perjanjian tersebut telah diperpanjang untuk jangka waktu 1 Maret 2015 sampai dengan tanggal 1 Maret 2017 dengan biaya sewa sebesar Rp 2.150.000. b. Pada April 2011, Perusahaan telah mengadakan perjanjian fasilitas pembiayaan pemasok (“supplier financing”) kerja sama antara Deutsche Bank AG (DB) dan PT Unilever Indonesia Tbk, dimana tagihan tertentu dari Perusahaan kepada PT Unilever Indonesia Tbk akan dibiayai menggunakan fasilitas anjak piutang tanpa tanggung renteng (“without recourse”) oleh DB. 91 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan) c. Perusahaan dan entitas anaknya telah mengadakan perjanjian pinjaman bank dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd, Indonesia dan China, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 16). d. Perusahaan dan entitas anaknya telah mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing, PT Orix Indonesia Finance, PT Arthaasia Finance, dan PT JA Mitsui Leasing Indonesia untuk kendaraan dan mesin yang digunakan untuk operasional Perusahaan (Catatan 24). e. Pada tanggal 31 Agustus 2015, Perusahaan membayar 60% uang muka pembelian mesin sebesar USD 202.164 setara dengan Rp 2.676.187 kepada Kai Mei Plastic Machinery Co. Ltd., dari harga perolehan mesin senilai USD 336.940 (Catatan 9). Sampai dengan tanggal pelaporan, mesin yang bersangkutan belum diterima. f. Pada tanggal 15 Februari 2016, Perusahaan membayar 30% uang muka pembelian mesin sebesar EUR 870.000 setara dengan Rp 13.263.150 kepada Engel Austria GmbH dari harga perolehan mesin senilai EUR 2.900.000 (Catatan 9). Sampai dengan tanggal pelaporan, mesin yang bersangkutan belum diterima. g. Pada tanggal 29 Juli 2016, Perusahaan telah melakukan pembelian mesin dan aset tak berwujud (customer list) senilai Rp 94.000.000 kepada PT Abadi Adimulia (pihak ke tiga) dengan rincian sebagai berikut: Mesin Bisnis (customer list) Total 30.000.000 64.000.000 94.000.000 Adapun pembelian tersebut didanai dari pinjaman PT Bank CIMB Niaga Tbk. 43. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 Maret 2016 Mata uang asing (nilai penuh) Ekuivalen Rp Aset Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Total aset 31 Desember 2015 Mata uang asing (nilai penuh) Ekuivalen Rp 31 Desember 2014 Mata uang asing (nilai penuh) Ekuivalen Rp USD RMB EUR SGD 670.618 34.034.136 30.513 2.634 8.903.121 69.930.960 458.600 25.895 460.008 28.653.250 1.552 2.634 6.345.812 60.870.964 23.388 25.687 356.156 15.108.852 6.327 3.604 4.430.580 30.716.448 95.751 33.960 USD RMB USD EUR RMB 94.956 13.748.430 469.880 − 250.981 1.260.630 28.249.311 6.238.122 − 515.699 94.500 17.211.168 341.556 39.945 197.773 1.303.630 36.563.406 4.711.759 601.964 420.148 94.513 12.055.341 1.307.616 − 342.113 1.175.738 24.508.628 16.266.740 − 695.519 115.582.338 92 110.866.758 77.923.364 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 31 Maret 2016 Mata uang asing (nilai penuh) Ekuivalen Rp Liabilitas Pinjaman bank 31 Desember 2015 Mata uang asing (nilai penuh) Ekuivalen Rp 31 Desember 2014 Mata uang asing (nilai penuh) Ekuivalen Rp USD RMB EUR SGD USD EUR RMB SGD JPY AUD CHF 10.312.786 8.911.544 25.616 3.662.420 1.994.349 20.298 18.040.324 414.197 2.132.823 350 184.947 136.912.549 18.310.817 385.006 36.001.916 26.476.976 305.078 37.067.995 4.071.590 252.057 3.557 2.542.443 11.823.600 10.157.055 33.165 1.317.124 2.010.743 5.967 29.384.919 1.258.495 2.275.620 350 118 155.657.262 21.577.648 499.786 12.843.530 27.738.206 89.927 62.425.321 12.271.823 260.604 3.522 1.649 19.205.455 9.059.085 243.437 79.858 3.357.490 159.733 18.052.386 53.280 5.192.280 350 – 238.915.861 18.417.210 3.683.990 752.432 41.767.172 2.417.284 36.700.682 502.006 541.289 3.576 – Utang pembelian aset tetap dan lain-lain RMB USD EUR JPY CHF SGD 1.078.745 745.303 415 − − − 2.216.529 9.894.644 6.237 − − − 1.235.405 751.752 1.044 − − 9.908 2.624.494 10.370.418 15.733 − − 96.613 1.038.258 760.586 2.477.125 42.367.068 411.394 2.517 2.110.789 9.461.688 37.487.001 4.416.716 5.176.576 23.718 Beban masih harus dibayar RMB SGD 3.902.558 12.160 8.018.703 119.534 2.170.446 10.792 4.610.896 105.234 2.811.474 9.310 5.715.754 87.724 Utang sewa pembiayaan 4.350.493 57.757.144 5.147.363 71.007.872 6.854.673 85.272.128 Utang usaha USD Total liabilitas 340.342.775 382.200.538 493.453.596 Liabilitas neto (224.760.437 ) (271.333.780) (415.530.232) Kelompok usaha telah mengakui laba (rugi) selisih kurs, neto dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 6.787.812 (laba), Rp 15.626.058 (rugi), Rp 38.878.797 (rugi) dan Rp 3.165.700 (rugi). Sedangkan akumulasi selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan entitas anak di luar negeri yang dibebankan dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam komponen ekuitas pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 54.542.759, Rp 61.589.169 dan Rp 53.819.648. 93 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. AKTIVITAS NON KAS 31 Maret 2016 (Tiga bulan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Desember 2015 (Satu tahun) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Kenaikan (penurunan) investasi dalam efek jangka pendek melalui: penambahan investasi dalam efek melalui bunga dan dividen kenaikan nilai investasi efek rugi (laba) selisih kurs yang belum terealisasi 79 281.899 (37) 354.787 44.494 237.358 – – – Penurunan aset tetap melalui: penghapusbukuan penurunan nilai – – 116.598 – Penambahan aset tetap melalui: utang pembelian aset tetap surplus revaluasi utang sewa pembiayaan uang muka reklasifikasi dari persediaan reklasifikasi dari aset lainnya Penambahan (pengurangan) pembelian aset tetap Keuntungan (kerugian) atas penjualan aset tetap Keuntungan (kerugian) ditangguhkan atas transaksi penjualan aset tetap dan disewa kembali Penambahan (pengurangan) utang sewa pembiayaan melalui: pembiayaan langsung rugi (laba) selisih kurs belum terealisasi reklasifikasi uang muka penjualan Penambahan utang dividen yang belum dibayarkan tahun ini Penambahan (penurunan) utang pembelian aset tetap melalui : reklasifikasi ke pinjaman bank dan utang sewa pembiayaan rugi (laba) selisih kurs belum terealisasi Peningkatan (penurunan) pinjaman bank jangka pendek pelunasan utang usaha rugi (laba) selisih kurs yang belum terealisasi reklasifikasi dari utang pembelian aset Penambahan (penurunan) pinjaman bank jangka panjang melalui rugi (laba) selisih kurs yang belum terealisasi reklasifikasi dari utang pembelian aset 331.151 – – 494.130 1.237.292 – – – – – (2.524.066 ) – – – (386.808 ) 20.603.845 (2.426.129 ) – (3.157.855 ) – 94 3.201.926 – – – 808.789 – (39.000 ) – – – 4.748.909 – – – – 2.968.375 2.355.497 19.996.074 492.011.225 65.682.967 3.531.623 1.026.289 – – 168.568 (4.500.457 ) – 9.503.879 – 120.511 (8.021.756 ) 914.168 77.800 1.477.035 (36.106) 10.941 – 62.222.775 – 73.177.745 30.049.067 3.728.352 696.253 – 295.973 (305.372) 18.607.215 2.780.020 17.894.451 – (92.253.324) 3.678.173 36.929.850 160.927.759 196.938.495 6.003.723 – 6.274.279 − 6.000.735 84.254.293 15.520.606 8.021.756 – 92.253.324 (820.491 ) – PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN A. Manajemen risiko Kelompok Usaha dihadapkan pada beberapa risiko keuangan sehubungan dengan instrumen keuangan. Risiko yang terutama adalah risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko bisnis. Kelompok Usaha tidak secara aktif melakukan perdagangan aset keuangan untuk tujuan spekulasi atau pun membuat opsi. Risiko keuangan yang paling berpengaruh terhadap Kelompok Usaha adalah sebagai berikut : a. Risiko pasar Kelompok Usaha dihadapkan pada risiko pasar dalam menggunakan instrumen keuangan khususnya risiko mata uang dan risiko tingkat suku bunga yang dihasilkan melalui aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. i) Risiko mata uang asing Sebagian besar transaksi dari Kelompok Usaha di Indonesia dilakukan dengan menggunakan mata uang Rupiah. Risiko terhadap fluktuasi pertukaran mata uang asing terutama disebabkan oleh transaksi dalam mata uang asing seperti pembelian, pinjaman dalam mata uang asing, dan Entitas Anak yang terletak di luar negeri, dimana menggunakan mata uang Yuan Renminbi China dan Dolar Singapura. Akun-akun dalam mata uang asing terutama terdapat dalam akun kas setara kas, investasi dalam efek jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman bank, utang usaha, utang pembelian aset tetap, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan (Catatan 43). Kelompok Usaha tidak terlepas dari risiko pasar sehubungan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Untuk mengatasi risiko terhadap mata uang asing, Kelompok Usaha secara aktif memonitor pergerakan nilai tukar mata uang asing untuk mengelola dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Kelompok Usaha melakukan lindung nilai (hedging) atas saldo kewajiban dalam mata uang asing secara berkala untuk periode jangka pendek (1-3 bulan). Berdasarkan simulasi yang rasional dengan menggunakan kurs tanggal 24 Juni 2016, untuk seluruh mata uang asing, dengan asumsi seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak penghasilan badan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 akan lebih rendah sebesar Rp 1.320.923, terutama sebagai akibat dari laba selisih kurs atas penjabaran akun-akun di atas. ii) Risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha juga dihadapkan pada risiko perubahan tingkat suku bunga yang berpengaruh pada penempatan uang di bank dan pinjaman yang menggunakan tingkat bunga mengambang. 95 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) A. Manajemen risiko (Lanjutan) a. Risiko pasar (Lanjutan) ii) Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) Untuk mengelola risiko tingkat suku bunga, Kelompok Usaha akan mendapatkan sumber pendanaan yang menawarkan penggabungan tingkat suku bunga kombinasi antara tingkat suku bunga mengambang dan tetap. Tingkat suku bunga mengambang akan ditinjau kembali dan disesuaikan dengan tingkat suku bunga pasar setiap tiga bulan atau setiap enam bulan. Pada tanggal 31 Maret 2016, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga pinjaman bank lebih tinggi atau lebih rendah 50 basis poin dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2016 akan lebih rendah atau lebih tinggi sebesar Rp 58.954, terutama akibat biaya bunga pinjaman bank dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi atau lebih rendah. b. Risiko kredit Kelompok Usaha menempatkan pendanaannya pada lembaga keuangan yang terpercaya. Risiko kredit mengacu kepada kegagalan untuk membayar kewajibannya oleh pihak yang berkaitan sehingga Kelompok Usaha menderita kerugian. Risiko kredit Kelompok Usaha terutama terhadap piutang dagang. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan, hanya akan bertransaksi dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi. Kelompok Usaha terus menerus memonitor risiko dan pihak yang berkaitan. Saldo dan umur piutang dagang adalah masih dalam ambang batas dan persyaratan jangka waktu kredit. Penyisihan penurunan nilai piutang hanya dilakukan terhadap piutang dagang yang terindikasi ketertagihannya dengan tindakan yang tepat untuk menerima pembayaran dan mengurangi risiko kredit. Nilai tercatat dari aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian adalah nilai neto setelah dikurangi dengan seluruh penyisihan akan kerugian yang diderita Kelompok Usaha terhadap risiko kredit. Tabel berikut memperlihatkan kemungkinan maksimal risiko kredit dari setiap komponen laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2016: Risiko Maksimal*) Aset keuangan Kas dan setara kas selain kas kecil Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga Piutang lain-lain – pihak ketiga Aset keuangan tidak lancar lainnya *) 110.429.708 4.386.981 267.480.369 3.578.459 4.614.534 Tidak ada kolateral yang dimiliki atau penambahan kredit lainnya atau pengaturan saling hapus yang dapat berdampak pada laporan keuangan konsolidasian. 96 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) A. Manajemen risiko (Lanjutan) c. Risiko likuiditas Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan cadangan, fasilitas bank dan pinjaman dengan terus-menerus memonitor proyeksi dan aktual arus kas dan memadukan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Kelompok Usaha menjaga kecukupan dana untuk kebutuhan modal kerja. Tabel berikut merangkum liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada saat jatuh tempo berdasarkan kontrak pembayaran : Di bawah 1 tahun 1-2 tahun 2-3 tahun Lebih dari 3 tahun Total Nilai wajar 236.891.258 154.190.208 3.139.182 236.891.258 154.190.208 3.139.182 10.354.176 10.354.176 10.164.224 35.445.109 10.164.224 35.445.109 450.184.157 450.184.157 Liabilitas jangka pendek: Pinjaman bank jangka pendek 236.891.258 Utang usaha – pihak ketiga 154.190.208 Utang lain-lain – pihak ketiga 3.139.182 Utang pembelian aset tetap jangka pendek 10.354.176 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 10.164.224 Beban masih harus dibayar 35.445.109 Sub-total 450.184.157 Liabilitas jangka panjang: Utang jangka menengah Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 197.629.923 38.265.684 58.464.754 38.199.811 52.660.693 21.169.661 7.706.374 22.246.322 2.598.711 197.629.923 197.629.923 140.146.421 140.146.421 101.165.589 101.165.589 Sub-total 76.465.495 308.755.370 28.876.035 24.845.033 438.941.933 438.941.933 526.649.652 308.755.370 28.876.035 24.845.033 889.126.090 889.126.090 Total d. Risiko bisnis Total penjualan konsolidasian Kelompok Usaha kepada PT Unilever Indonesia Tbk dan Unilever Cina (Unilever) mencapai 59%, 68%, 64% dan 53% untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tingginya ketergantungan penjualan kepada Unilever menimbulkan risiko bisnis kepada Kelompok Usaha. Akan tetapi untuk mengatasi risiko bisnis ini, Kelompok Usaha telah menjalin kerjasama yang baik sebagai pemasok utama kepada Unilever selama puluhan tahun. B. Pengelolaan modal Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Selain itu, Kelompok Usaha di Indonesia dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). 97 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) B. Pengelolaan modal (Lanjutan) Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pengelolaan modal pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014. Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Berikut ringkasan perubahan struktur permodalan dari tahun ke tahun : Tahun Penawaran umum perdana 1.750.000 saham sehingga saham yang dikeluarkan berjumlah 5.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 7.900 (Rupiah penuh) per saham. 1989 Penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebesar 17.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) dan harga penawaran Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham. 1993 Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 500 (Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah saham beredar meningkat dari 23.000.000 saham menjadi 46.000.000 saham. 1998 Pembagian saham bonus yang berasal dari agio saham sebesar Rp 11.500.000 atau setara dengan 23.000.000 saham. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 250 (Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah saham beredar meningkat dari 69.000.000 saham menjadi 138.000.000 saham. 2008 Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 50 (Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah saham beredar meningkat dari 138.000.000 saham menjadi 690.000.000 saham. 2012 Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar 69.000.000 (angka penuh) lembar saham dengan nilai nominal Rp 50 (nilai penuh) per saham sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan menjadi 759.000.000 (angka penuh) saham. 2015 98 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah estimasi nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tabel berikut menyajikan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014: Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp Nilai wajar melalui laba atau rugi Rp Utang dan pinjaman pada biaya perolehan diamortisasi Rp Total Rp 31 Maret 2016 Aset lancar Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga Piutang lain-lain – pihak ketiga 111.052.254 – 267.480.369 3.578.459 Aset tidak lancar Aset keuangan tidak lancar lainnya 4.614.534 Total Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 386.725.616 – 4.386.981 – – – 4.386.981 – – – – 111.052.254 4.386.981 267.480.369 3.578.459 – 4.614.534 – 391.112.597 – – – – – – – – – – – – 236.891.258 154.190.208 3.139.182 10.354.176 10.164.224 35.445.109 236.891.258 154.190.208 3.139.182 10.354.176 10.164.224 35.445.109 – – – – 38.265.684 38.199.811 38.265.684 38.199.811 Liabilitas jangka panjang Utang jangka menengah Pinjaman bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan – – – – – – 197.629.923 101.880.737 62.965.778 197.629.923 101.880.737 62.965.778 Total – – 889.126.090 889.126.090 31 Desember 2015 Aset lancar Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga Piutang lain-lain – pihak ketiga 91.619.292 – 240.231.544 4.134.275 Aset tidak lancar Aset keuangan tidak lancar lainnya 4.614.534 Total 340.599.645 99 – 4.105.003 – – – 4.105.003 – – – – 91.619.292 4.105.003 240.231.544 4.134.275 – 4.614.534 – 344.704.648 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp Nilai wajar melalui laba atau rugi Rp Utang dan pinjaman pada biaya perolehan diamortisasi Rp – – – – – – – – – – – – 195.111.344 180.771.879 3.170.608 10.935.461 6.081.578 25.649.055 195.111.344 180.771.879 3.170.608 10.935.461 6.081.578 25.649.055 – – – – 38.452.496 42.577.973 38.452.496 42.577.973 Liabilitas jangka panjang Utang jangka menengah Pinjaman bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan – – – – – – 197.325.286 114.986.194 73.940.697 197.325.286 114.986.194 73.940.697 Total – – 889.002.571 889.002.571 Total Rp 31 Desember 2015 (Lanjutan) Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 31 Desember 2014 Aset lancar Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga Piutang lain-lain – pihak ketiga Aset tidak lancar Uang jaminan Total Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 107.951.932 – 226.734.015 5.632.668 4.324.154 344.642.769 – 3.823.151 – – – 3.823.151 – – – – 107.951.932 3.823.151 226.734.015 5.632.668 – 4.324.154 – 348.465.920 – – – – – – – – – – – – 221.903.530 167.710.370 4.776.283 51.538.526 5.498.492 17.491.451 221.903.530 167.710.370 4.776.283 51.538.526 5.498.492 17.491.451 – – – – 44.053.661 34.232.298 44.053.661 34.232.298 Liabilitas jangka panjang Utang jangka menengah Pinjaman bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang pembelian aset tetap – – – – – – – – 196.209.719 109.513.605 65.070.567 6.213.158 196.209.719 109.513.605 65.070.567 6.213.158 Total – – 924.211.660 924.211.660 100 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan sebesar jumlah dimana instrumen keuangan tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan: a. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang kepada pihak berelasi, setoran deposit, pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang pembelian asset tetap, beban masih harus dibayar, mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatat pinjaman bank jangka panjang dan utang sewa pembiayaan dengan suku bunga mengambang besarnya kurang lebih sama dengan nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala. Nilai wajar utang sewa pembiayaan didasarkan pada nilai diskonto arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit yang jatuh tempo yang sama. b. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar melalui laba atau rugi Nilai tercatat investasi efek jangka pendek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dinyatakan sebesar nilai pasar. 47. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a. Penambahan modal Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 23 Juni 2016, pemegang saham menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan penambahan modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ("Penawaran Umum Terbatas II/PUT II"), termasuk persetujuan perubahan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan PUT II. b. Perubahan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 23 Juni 2016, pemegang saham menyetujui perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: Dewan Komisaris : Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen : : : : Dewan Direksi : Presiden Direktur Direktur Independen Direktur Independen : Lim Eng Khim : Lau Chek Kiong : Roberto Bernhardeta Lisjanto Tjiptobiantoro Oei Han Tjhim Antonius Hanifah Komala Achmad Widjaja 101 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 47. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan) c. Penjaminan utang Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 23 Juni 2016, pemegang saham menyetujui untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan hutang atas seluruh atau sebagian besar kekayaan Perseroan bila diperlukan, sesuai dengan Pasal 102 Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. d. Pengangkatan Komite Audit Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tentang Pengangkatan Komite Audit tertanggal 26 Juli 2016, perseroan mengangkat komite audit dengan anggota sebagai berikut: Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit : Achmad Wijaya : Oei Wahyu Soetjahya Kusuma : Lenny Anggrani e. Fasilitas pinjaman bank Perusahaan Pada tanggal 22 Juli 2016 Perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap I untuk pembiayaan akuisisi bisnis dan mesin senilai Rp 94.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 10,25% per tahun dengan jangka waktu hingga 30 Juni 2017. Fasilitas ini dijamin dengan : - Mesin senilai Rp 30.000.000; - Piutang senilai Rp 27.000.000; - Corporate Guarantee dari PT Dwi Satrya Utama senilai Rp 94.000.000. Entitas Anak Pada tanggal 9 Agustus 2016 LPI telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh LPI pada The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC). LPI memperoleh fasilitas sebagai berikut : - Cerukan (Overdraft) sebesar Rp 10.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun; - Pembiayaan Piutang (OAF Export/Seller) sebesar Rp 30.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun; - Limit Gabungan Trade (Omnibus Trade Line-multicurrency) sebesar Rp 40.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun; - Pinjaman Berjangka (Term Loan-Non Revolving) sebesar Rp 55.876.003 dengan jangka waktu hingga Juli 2019; - Fasilitas Lindung Nilai Mata Uang Asing (Foreign Currency Loan PSE) sebesar USD 250.000 dengan jangka waktu 1 tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,5% - 11% per tahun untuk IDR dan 4,5% 5% per tahun untuk USD. 102 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 48. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi (ISAK) baru atau revisi. Standar akuntansi tersebut akan berlaku efektif atau diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017: • PSAK 1 (revisi 2015): Penyajian Laporan Keuangan Kelompok Usaha masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut. 49. REKLASIFIKASI AKUN Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2014 direklasifikasi sesuai dengan laporan keuangan tahun 2016, sebagai berikut: 2014 Dilaporkan sebelumnya Rp Laporan arus kas konsolidasian Arus kas dari aktivitas operasi : Penerimaan kas kepada pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok 1.201.772.425 (755.488.441 ) Reklasifikasi Rp 3.683.941 (3.683.941) Diklasifikasi kembali Rp 1.205.456.366 (759.172.382) 50. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Laporan keuangan konsolidasian di atas telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil dengan laporan auditor independen No: 116/02/ISS/I/16 tanggal 24 Juni 2016. Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan keuangan konsolidasian tersebut diterbitkan kembali dengan disertai perubahan maupun tambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut: 1. Laporan posisi keuangan konsolidasian; Pemisahan antara akun goodwill dan aset tak berwujud. 2. Laporan arus kas konsolidasian; Penambahan referensi catatan dan reklasifikasi pada pos-pos arus kas dari aktivitas operasi. 3. Perubahan dan tambahan pengungkapan pada: a. Kas dan setara kas (Catatan 4); Pengungkapan mengenai perusahaan asuransi. b. Piutang usaha (Catatan 6); Pengungkapan mengenai alasan dan dasar penghapusan piutang. 103 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 50. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 3. Perubahan dan tambahan pengungkapan pada: (Lanjutan) c. Piutang lain-lain (Catatan 7); Pengungkapan mengenai pos lain-lain. d. Persediaan (Catatan 8); Pengungkapan mengenai kondisi yang menyebabkan penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak serta kondisi yang mendasari penghapusan persediaan. e. Aset tetap (Catatan 11); Pengungkapan mengenai reklasifikasi aset tetap menjadi aset tak berwujud, nama penilai, nomor dan tanggal laporan penilaian atas revaluasi aset Kelompok Usaha. f. Goodwill (Catatan 12); Penambahan pengungkapan akun goodwill. g. Aset tak berwujud (Catatan 13); Penyajian kembali pengungkapan akun aset tak berwujud. h. Aset tidak lancar lain-lain (Catatan 15); Pengungkapan mengenai aset tidak lancar lain. i. Pinjaman bank (Catatan 16); Pengungkapan negative covenant antara Perusahaan dengan Bank HSBC dalam pinjaman jangka pendek dan panjang. j. Perpajakan (Catatan 38); Pengungkapan kesesuaian antara laba kena pajak dan beban kena pajak dengan SPT. k. Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi (Catatan 40); Pengungkapan jumlah transaksi dan persentase terhadap total penjualan, total aset dan total liabilitas. l. Informasi segmen operasi (Catatan 41); Pemisahan beban berdasarkan masing-masing segmen operasi. m. Perjanjian dan perikatan penting (Catatan 42); Perjanjian antara Perusahaan dengan PT Abadi Adimulia. n. Tujuan dan kebijakan manajemen Risiko Keuangan (Catatan 45); Pengungkapan mengenai hedging. o. Peristiwa setelah periode pelaporan (Catatan 47); Penambahan pengungkapan mengenai perubahan Komite Audit dan fasilitas pinjaman bank. p. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan dan direvisi (Catatan 48); Penghapusan pengungkapan PSAK 69 dan ISAK 31. q. Reklasifikasi akun (Catatan 49); Reklasifikasi pada pos arus kas dari kegiatan operasi. r. Penerbitan kembali laporan keuangan (Catatan 50); Perubahan dan penambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. 51. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN Perusahaan menerbitkan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan laporan keuangan utama. Informasi keuangan tambahan PT Berlina Tbk (entitas induk) ini, dimana investasi pada entitas anak dan asosiasi di catat dengan metode harga perolehan, disajikan untuk analisis tambahan atas hasil usaha entitas induk saja. Informasi keuangan tambahan PT Berlina Tbk (entitas induk) terlampir berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasian PT Berlina Tbk dan entitas anaknya (Lampiran 1-Lampiran 4) 104 PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2016 Rp 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha: Pihak berelasi Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp 839.463 pada tanggal 31 Maret 2016 (31 Desember 2015: Rp 839.463 dan 31 Desember 2014: Rp Nihil) Piutang lain-lain Piutang kepada pihak berelasi Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak sebesar Rp 1.904.105 pada tanggal 31 Maret 2016 (31 Desember 2015: Rp 1.904.105 dan 31 Desember 2014: Rp Nihil) Uang muka pembelian Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka Total aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak berelasi Investasi saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 107.451.597 pada tanggal 31 Maret 2016 (31 Desember 2015: Rp 90.705.159 dan 31 Desember 2014: Rp 212.263.755) Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 14.810.775 pada tanggal 31 Maret 2016 (31 Desember 2015: Rp 13.807.429 dan 31 Desember 2014 : Rp 13.397.883) Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lain-lain Total aset tidak lancar TOTAL ASET 29.702.082 2.828.352 20.605.803 2.492.122 60.679.010 2.371.187 1.540.631 610.606 447.546 147.646.394 9.445.034 − 125.370.689 9.928.836 7.000.000 117.363.830 2.721.933 11.679.805 76.348.479 21.245.706 19.351.791 3.792.859 78.579.814 3.089.618 19.351.791 2.573.133 89.658.542 10.095.691 20.825.507 2.783.716 311.901.328 269.602.412 318.626.767 45.553.919 121.901.828 43.598.113 121.901.828 35.020.915 121.901.828 701.722.194 716.356.856 357.630.347 5.928.346 4.232.794 3.000.797 6.210.924 4.232.794 3.297.639 7.341.238 4.254.046 2.553.667 882.339.878 895.598.154 528.702.041 1.194.241.206 1.165.200.566 847.328.808 Lampiran 1 PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2016 Rp 31 Desember 2015 Rp 31 Desember 2014 Rp LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang pajak Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap jangka pendek Uang muka dari pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 149.354.893 75.987.354 3.580.747 449.006 10.323.761 3.338.888 4.112.324 23.812.752 125.561.477 76.739.119 673.944 438.556 10.905.046 3.066.300 359.724 18.992.850 160.282.246 80.310.944 974.504 406.491 36.170.174 2.812.613 1.340.247 12.546.011 18.259.814 21.194.084 17.783.067 24.126.779 13.806.464 25.367.250 310.413.623 278.646.862 334.016.944 197.629.923 197.325.286 196.209.719 45.283.543 25.853.792 27.632.919 37.557.119 50.985.853 33.299.573 23.192.885 33.040.401 44.073.645 51.792.166 3.350.706 29.575.882 Total liabilitas jangka panjang 333.957.296 337.843.998 325.002.118 TOTAL LIABILITAS 644.370.919 616.490.860 659.019.062 Total liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka menengah Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang EKUITAS Modal saham Modal dasar – 1.500.000.000 (angka penuh) saham dengan nilai nominal Rp 50 (nilai penuh) per saham; Modal ditempatkan dan disetor penuh – 759.000.000 (angka penuh) saham pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (31 Desember 2014: 690.000.000 (angka penuh) saham) Tambahan modal disetor Saldo laba: Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Surplus revaluasi 37.950.000 40.595.000 37.950.000 40.595.000 34.500.000 575.000 6.900.000 122.816.108 341.609.179 6.900.000 111.434.849 351.829.857 6.900.000 146.334.746 − TOTAL EKUITAS 549.870.287 548.709.706 188.309.746 1.194.241.206 1.165.200.566 847.328.808 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Lampiran 1 PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2016 (Tiga bulan) Rp PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO Pendapatan dividen dari Entitas Anak Penghasilan bunga Penghasilan lainnya Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga dan keuangan Beban lainnya 178.224.254 (142.931.329 ) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) Rp 158.141.962 31 Desember 2015 (Satu tahun) Rp 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp 662.718.069 685.796.554 (119.832.737) (548.232.115) (549.510.511) 35.292.925 38.309.225 114.485.954 136.286.043 4.153.800 1.082.933 5.003.577 (5.167.692 ) (12.324.187 ) (14.500.171 ) (799.179 ) – 516.141 2.387.170 (6.413.834) (9.277.029) (14.389.186) (10.313.650) 4.332.170 2.523.628 6.457.764 (22.670.140 ) (39.466.430 ) (60.030.811 ) (32.645.670 ) 192.790 1.188.037 10.106.549 (25.178.788) (33.567.333) (45.239.948) (2.632.958) LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 12.742.006 818.837 (27.013.535 ) 41.154.392 BEBAN PAJAK PENGHASILAN (2.712.006 ) (714.116) 5.462.661 (7.933.019) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 10.030.000 104.721 (21.550.874) 33.221.373 − (3.278.527 ) 819.632 − (518.426) 103.685 377.471.952 (1.686.278 ) (25.304.840 ) − (2.378.773) 475.755 7.571.105 (310.020) 328.929.960 31.318.355 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba-rugi: Surplus revaluasi Pengukuran kembali imbalan kerja Beban pajak penghasilan terkait TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Lampiran 2 PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal saham Tambahan modal disetor Rp Rp Saldo awal 1 Januari 2014 Total laba komprehensif tahun 2014 34.500.000 – Saldo 31 Desember 2014 Tambahan modal disetor Pembagian dividen Total laba komprehensif tahun 2015 Total laba komprehensif periode berjalan Reklasifikasi surplus revaluasi Pengaruh perubahan tarif pajak terhadap pajak tangguhan revaluasi aset tetap 575.000 34.500.000 6.900.000 40.020.000 – – 37.950.000 Rp 6.900.000 – – – 40.595.000 6.900.000 – – – – – – – – – 156.991.391 – 31.318.355 146.334.746 – 188.309.746 – (12.000.000 ) (22.899.897 ) – – 351.829.857 43.470.000 (12.000.000 ) 328.929.960 111.434.849 351.829.857 548.709.706 7.571.105 3.810.154 – 40.595.000 6.900.000 122.816.108 Saldo awal 1 Januari 2015 34.500.000 575.000 6.900.000 146.334.746 Saldo 31 Maret 2015 – 34.500.000 – 575.000 Catatan: *) Termasuk pengukuran kembali imbalan kerja Lampiran 3 (310.020 ) 6.900.000 Rp – 37.950.000 – Total ekuitas Rp 31.318.355 Saldo 31 Maret 2016 Total laba komprehensif periode berjalan Surplus revaluasi 115.016.391 – 575.000 3.450.000 Saldo 31 Desember 2015 Rp – – – Saldo laba Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya penggunaannya *) 146.024.726 – (3.810.154 ) 7.571.105 – (6.410.524 ) (6.410.524 ) 341.609.179 – – – 549.870.287 188.309.746 (310.020 ) 187.999.726 PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2016 (Tiga bulan) Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Kas dihasilkan dari operasi 158.553.135 (89.662.009) (21.302.125) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) Rp 31 Desember 31 Desember 2015 2014 (Satu tahun) (Satu tahun) Rp Rp 157.828.267 660.774.221 649.101.380 (88.011.694) (304.329.404 ) (332.905.240) (22.041.141) (100.492.930 ) (95.744.916) 47.589.001 47.775.432 255.951.887 220.451.224 (13.304.692) (1.355.783) – (14.355.152) (2.755.981) – (58.536.818 ) (7.727.326 ) 6.979.621 (44.508.576) (10.971.870) – 32.928.526 30.664.299 196.667.364 164.970.778 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Perolehan aset tetap Penerimaan bunga Penerimaan deviden dari Entitas Anak Setoran investasi pada Entitas Anak Penjualan efek Hasil penjualan aset tetap dan disewa kembali Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tak berwujud (18.370.885) (420.354) 540.081 4.153.800 – – – 2.023 – (2.053.715) (2.003.739) 516.141 192.790 – – – – – (2.633.251 ) (5.458.637 ) 2.523.628 4.332.170 – – 14.123.588 168.568 – (3.885.530) (23.803.140) 1.188.037 192.790 (999.900) 2.800.030 24.636.557 396.822 (2.224.510) Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (14.095.335) (3.348.523) 13.056.066 (1.698.844) Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan pengembalian pajak Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank jangka pendek Penerimaan pinjaman bank jangka panjang Pembayaran pinjaman bank jangka pendek Pembayaran pinjaman bank jangka panjang Penerimaan utang jangka menengah Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran utang pembelian aset tetap Setoran modal Pembayaran dividen 106.535.712 122.928.776 – 8.403.437 (102.793.129) (155.122.655) (4.261.693) (2.562.295 ) – – (8.401.765) (6.563.779) (525.628) (25.014.582) – – – – 351.450.776 11.415.753 (552.327.948 ) (15.147.947 ) – (41.011.785 ) (36.180.104 ) 43.470.000 (11.879.489 ) 405.697.944 57.427.648 (603.323.887 ) (124.711.908 ) 200.000.000 (19.062.389) (48.525.404) – – Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan (9.446.503 ) (57.931.098) KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Perubahan kurs mata uang asing 9.386.688 20.605.803 (290.409 ) (30.615.322) 60.679.010 380.202 (40.487.314 ) 60.679.010 414.107 30.773.938 29.861.421 43.651 TOTAL KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 29.702.082 30.443.890 20.605.803 60.679.010 Lampiran 4 (250.210.744) (132.497.996)