pengaruh positioning dan diferensiasi terhadap

advertisement
PENGARUH POSITIONING DAN DIFERENSIASI TERHADAP
BRAND SWITCHING PERBANKAN SYARIAH
(studi kasus pada nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu kuningan)
Oleh :Rina Masruroh
ABSTRAK
Tingginya tingkat persaingan perbankan dan masyarakat yang telah terbiasa dengan
sistem bunga membuat bank syariah di Indonesia tidak serta merta memenangkan hati
nasabah. Banyaknya fenomena perilaku perpindahan merek perbankan merupakan bukti
bahwa nasabah semakin sulit untuk loyal. Salah satu cara yang paling strategis adalah
dengan memperkuat positioning dan Diferensiasi perbankan syariah.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui positioning dan diferensiasi bank
syariah serta brand switching nasabah bank syariah dan mencari tahu pengaruh
positioning dan diferensiasi terhadap brand switching bank syariah baik secara parsial
maupun secara simultan denganobjek penelitian berupa studi kasus pada nasabah Bank
Muamalat Cabang Pembantu Kuningan.
Apabila positioning dipersepsi positif oleh nasabah dan didukung oleh
diferensiasi yang kokoh sehingga memenuhi ekspektasi nasabah, maka bukan tidak
mungkin bank syariah akan meningkatkan brandswitching bank konvensional ke bank
syariah serta dapat menekan tingkat brandswitching bank syariah kepada bank
konvensional.
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
pengolahan data dengan perhitungan frekuensi pada setiap alternatif jawaban dengan
menggunakan skala likert serta uji hipotesis menggunakan pearson product moment.
Berdasarkan hasil penelitian, positioning dan Diferensiasi perbankan syariah
dipersepsi baik oleh nasabah, hal ini ditunjukan oleh hasil perhitungan skor kriterium
positioning 81,53 %, dan Diferensiasi 79,57% yang berada pada daerah kriterium tinggi
dengan tingkat perpindahan merek 44,62% atau berada pada daerah kriterium sedang.
Hasil perolehan nilai koefisien korelasi parsial antara positioning dan brand switching
terbukti negative namun dengan derajat korelasi yang rendah yaitu -0,380 dengan
derajat determinasi 0,04%,dan hasil perolehan nilai koefisien korelasi parsial antara
Diferensiasi dan brand switching terbukti negative juga dengan derajat korelasi yang
sedang yaitu -0,452 dengan derajat determinasi 44,9%. Selanjutnya berdasarkan
perhitungan spss diperoleh pula koefisien determinasi variabel X1 (positioning) dan X2
(diferensiasi) secara simultan sebesar 19,9%. Dilihat dari tingkat perubahan menunjukan
bahwa variabel dependen (positioning dan Diferensiasi) dapat dipengaruhi oleh variabel
independent (brandswitching bank syariah) sebesar Y=89,684-0,005X1-056X2 dengan uji
signifikansi berdasarkan 0,5 (kepercayaan 95%). Hasil pengujian tersebut menunjukan
bahwa semakin kokoh positioning dan diferensiasi bank syariah maka akan semakin
menurunkan tingkat brand switching bank syariah.
A. PENDAHULUAN
Krisis ekonomi yang melanda
bangsa ini pada pertengahan tahun
1997 telah meluluhlantakkan sektor
perbankan konvensional di tanah air,
terbukti pada Juli 1997 sampai 13
Maret 1999 pemerintah telah menutup
tidak kurang dari 55 bank konvensional
disamping mengambil alih 11 bank
(BTO) dan 9 bank lainnya dibantu untuk
melaksanakan revitalisasi, dari 240
bank konvensional yang ada sebelum
krisis moneter, hanya tinggal 73 bank
swasta yang dapat bertahan tanpa
bantuan pemerintah, tentunya biaya
restrukturisasi
dan
penyehatan
perbankan Indonesia sangat mahal
(diperkirakan mencapai 400 Triliun),
dan ada kemungkinan sebagian besar
biaya
penyelamatan
perbankan
tersebut akan ditanggung rakyat
melalui APBN(Zainul Arifin, 1999).
Hal ini dikarenakan sistem/prinsip
bunga
yang
dijalankan
bank
konvensional,
sehingga
tingginya
tingkat bunga pada saat krisis moneter
mengakibatkan bank-bank konvensional
tersebut mengalami negatif spread,
sehingga menimbulkan berkurangnya
kepercayaan
masyarakat
terhadap
perbankan konvensional terutama para
pengusaha menengah dan besar yang
dalam
proses
usahanya
sangat
memerlukan jasa perbankan.
Perbankan syariah yang hadir
dengan prinsip bagi hasil telah mampu
membuktikan kapabilitasnya dengan
tetap kokoh ditengah terpaan krisis
moneter, hal inilah yang kemudian
membuat banyak pihak termasuk
pengusaha
terutama
pengusaha
menengah dan besar mulai melirik
kebaradaan bank syariah.
Dalam
perkembangannya,
perbankan syariah di Indonesia terus
mengalami kemajuan yang pesat,
terbukti dalam jangka waktu setengah
tahun di tahun 2011 market sharenya
perbankan syariah mengalami kenaikan
sebesar
0,5%
sehingga
kini
marketsharenya menjadi 3,5% (Sharing
Edisi 60 desember 2011).
Perkembangan bank syariah yang
begitu pesat menyebabkan konsumen
atau nasabah dihadapkan pada dua
pilihan yaitu memilih bank konvensional
atau bank syariah. Walaupun jumlah
nasabah terbesar masih dimiliki bank
konvensional,
namun
jumlah
pertumbuhannya jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan pertumbuhan
bank syariah. Banyak faktor yang
menyebabkan masih rendahnya pangsa
pasar
bank
syariah,
diantaranya
keberadaan bank syariah yang masih
baru
dan
sistem
perekonomian
masyarakat yang telah terikat dengan
sistem bunga.
Konsumen saat ini merupakan
konsumen yang sangat cerdas dalam
memilih produk, baik barang maupun
jasa termasuk jasa perbankan. Hal ini
membuat kompetisi dunia perbankan
untuk
mendapatkan
kepercayaan
konsumen semakin ketat dan sulit.
Tingkat persaingan produk layanan jasa
perbankan yang semakin ketat justru
menambah sikap konsumen atau
nasabah semakin tidak loyal terhadap
salah satu jasa perbankan, dan sangat
memungkinkan
mereka
selalu
berpindah dari satu merek ke merek
lainnya.
Menurut
Hermawan
Kartajaya
(2004)
persaingan
memperebutkan
konsumen/nasabah sesungguhnya bukan
terjadi di pasar, akan tetapi terjadi di
benak
pelanggan.
Bagaimana
perusahaan dapat memposisikan diri
dan produk dengan tepat, memberikan
keunikan tersendiri, dan membangun
merek merupakan langkah awal dalam
memberikan apa yang menjadi harapan
konsumen.
Salah satu strategi pemasaran
yang bisa dijalankan adalah melalui
menetapan positioning dan diferensiasi
produk yang kokoh. Apabila positioning
dipersepsi positif oleh nasabah dan
didukung oleh diferensiasi yang kokoh
sehingga
memenuhi
ekspektasi
nasabah, maka bukan tidak mungkin
bank syariah dengan label halal dan
segala kelebihannya akan menjadikan
tingkat perpindahan merek dari bank
konvensional ke bank syariah menjadi
tinggi.
Salah satu bank syariah yang
menjadi pelopor perbankan syariah di
Indonesia adalah bank Muamalat
Indonesia. Bank Muamalat menjadi icon
perbankan syariah di Indonesia, produk
dan layanan jasa perbankan yang
dikeluarkan oleh bank Muamalat
senantiasa konsisten pada kaidah
hukum
Islam
(http://ibbloggercompetition.kompasiana.com/2
010/12/20/euphoria-bank-syariah-dandaya-magnet-kehadirannya/)
Berdasarkan
latar
belakang
masalah tersebut, penulis merasa
tertarik untuk memfokuskan penelitian
ini pada pengaruh positioning dan
diferensiasi terhadap brand switching
perbankan syariah (studi kasus pada
nasabah
Bank
CabangPembantu kuningan)
Muamalat
Kerangka Pemikiran
Karakteristik sistem perbankan
syariah yang beroperasi berdasarkan
prinsip bagi hasil memberikan alternatif
sistem
perbankan
yang
saling
menguntungkan bagi masyarakat dan
bank,
serta
menonjolkan
aspek
keadilan dalam bertransaksi, investasi
yang beretika, mengedepankan nilainilai kebersamaan dan persaudaraan
dalam berproduksi, dan menghindari
kegiatan spekulatif dalam bertransaksi
keuangan.
Dengan
menyediakan
beragam produk serta layanan jasa
perbankan yang beragam dengan skema
keuangan yang lebih bervariatif,
perbankan syariah menjadi alternatif
sistem perbankan yang kredibel dan
dapat dinimati oleh seluruh golongan
masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Diberlakukannya Undang-Undang
No.21 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008,
telahmendorongpengembangan industri
perbankan syariah nasional semakin
memiliki
landasan
hukum
yang
memadai
dan
akan
mendorong
pertumbuhannya secara lebih cepat
lagi. Melalui progres perkembangannya
yang impresif, yang mencapai rata-rata
pertumbuhan aset lebih dari 65%
pertahun dalam lima tahun terakhir,
maka
diharapkan
peran
industri
perbankan syariah dalam mendukung
perekonomian nasional akan semakin
signifikan.Namun demikian, Persaingan
antar bank di Indonesia semakin tinggi,
baik yang sejenis maupun yang berbeda
jenisnya. Beragamnya produk dan
layanan jasa perbankan menimbulkan
fenomena rendahnya tingkat loyalitas
konsumen, sehingga sering diantara
para nasabah melakukan perpindahan
merek karena ingin menikmati layanan
jasa perbankan lain.
Perpindahan
merek
(brand
switching) ditandai dengan adanya
perbedaan signifikan antar merek.
Konsumen
dalam
hal
ini
tidak
mengetahui banyak mengenai kategori
produk yang ada. Para pemasar dengan
demikian
perlu mendiferensiasikan
keistimewaan
mereknya
untuk
menjelaskan merek tersebut.
Perpindahan
merek
(brand
switching)
juga
ditandai
dengan
keterlibatan
yang
rendah
(low
involvement). Konsumen tidak melalui
tahap-tahap keyakinan, sikap atau
perilaku yang normal. Konsumen tidak
secaraekstensif
mencari
informasi
mengenai merek, melainkan merupakan
penerima informasi pasif (information
catching). Konsumen tidak membentuk
keyakinan merek (brand conviction),
tetapi memilih suatu merek karena
merek tersebut terasa akrab (brand
familiarity).Oleh karena itu setiap
perusahaan (dalam hal ini perbankan
syariah)
sangat
perlu
untuk
menetapkan strategi pemasaran yang
tepat. Strategi pemasaran tersebut
adalah alat, perangkat, dan tindakan
yang bertujuan untuk memberikan nilai
bagi konsumen dan menciptakan
keunggulan
bersaing
bagi
perusahaan.Untuk
mendapatkan
keunggulan bersaing, perbankan syariah
harus membangun strategi pemasaran
yang
tepat.
Menurut
Hermawan
Kartajaya
(2004)
pemasaran
mempunyai sembilan elemen inti yaitu
: segmentasi, targeting, positioning,
diferensiasi, marketing mix (produk,
harga, tempat atau distribusi, dan
promosi),
penjualan,
merek,
pelayanan, dan proses. Suatu produk,
merek, ataupun perusahaan akan
memiliki keunggulan bersaing yang
bagus kalau ia mampu membangun
kesembilan elemen itu secara baik, dan
intisari dari sembilan elemen tersebut
adalah positioning-diferensiasi-brand.
Produk dan merek perusahaan
haruslah diposisikan dengan jelas di
benak pelanggan. Tujuannya tak lain
agar produk, merek, dan perusahaan
memiliki identitas yang jelas di benak
pelanggan. Positioning pada hakikatnya
merupakan
sebuah
janji
dari
perusahaan kepada pelanggannya. Agar
janji yang terumus dalam positioning
tersebutmemiliki
kredibilitas
dan
dipersepsi positif oleh pelanggan, maka
janji tersebut harus didukung oleh
diferensiasi yang kuat. Positioning yang
didukung oleh diferensiasi yang kokoh
akan menghasilkan brand integrity yang
kuat. Brand integrity yang kuat ini pada
gilirannya akan menghasilkan brand
image yang kuat. Pada akhirnya, brand
image yang kuat juga akan memperkuat
positioning yang telah ditentukan
sebelumnya.
Positioning yang dipersepsi positif
dan
menyentuh
sisi
emosional
konsumen
perlu
didukung
oleh
diferensiasi yang kokoh agar tercipta
brand yang kuat. Positioning bukanlah
hanya sekedar jargon perusahaan tetapi
merupakan janji perusahaan kepada
konsumen. Sedangkan alat pemenuh
janji ini adalah diferensiasi produk dan
perusahaan. Jika keduanya solid maka
perusahaan maupun produk akan
memiliki keunggulan merek yang kuat
di benak pelanggan.
Memiliki
merek
yang
kuat
merupakan aspek vital bagi setiap
perusahaan, karena keunggulan yang
bisa didapatkan beraneka ragam. Mulai
dari persepsi kwalitas yang lebih bagus
dan loyalitas merek yang lebih besar
hingga margin laba yang lebih besar
dan peluang tambahan bagi perluasan
merk (brandextention).
Melalui hal inilah perusahaan
berusaha membangun kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan dan
terhadap produk yang ditawarkan.
Diharapkan dengan edukasi yang
dilakukan kepada pasar, konsumen
akan beralih kepada bank syariah,
karena Persaingan memperebutkan
konsumen sesungguhnya bukan terjadi
di pasar, akan tetapi terjadi di benak
pelanggan.
Bagaimana
perusahaan
dapat memposisikan diri dan produk
dengan tepat, memberikan keunikan
tersendiri, dan membangun merek
merupakan
langkah
awal
dalam
memberikan apa yang menjadi harapan
konsumen. Sehingga apabila positioning
dipersepsi positif oleh nasabah dan
didukung oleh diferensiasi yang kokoh
sehingga
memenuhi
ekspektasi
nasabah, maka bukan tidak mungkin
bank syariah dengan label halal dan
segala kelebihannya menjadikan tingkat
perpindahan
merek
dari
bank
konvensional ke bank syariah akan
tinggi.
Pertumbuhan bank syariah yang
pesat di Indonesia menggambarkan
potensi suatu lembaga keuangan yang
memakai sistem syariah. Dengan
penetapan positioning yang tepat dan
dengan diferensiasi utama yang dimiliki
oleh bank syariah, yaitu sistem syariah
ditambah
diferensiasi
lainnya
diharapkan dapat membuat merek
menjadi kokoh dan menarik pangsa
pasar baru dan sambil mempertahankan
pangsa pasar yang lama.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
merupakan
penelitian verifikatif yaitu penelitian
yang
bertujuan
untuk
menguji
hubungan-hubungan
variabel
dari
hipotesis-hipotesis
yang
diajukan
disertai data empiris (Rochaeti, dkk;
2007;13). Berdasarkan metode yang
digunakan penelitian ini merupakan
penelitian survey yaitu penelitian yang
dilakukan pada ukuran populasi besar
maupun kecil tetapi data yang
dipelajari merupakan data dari sampel
yang terdapat pada populasi tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat
generalisasi dari sebuah pengamatan
dan hasilnya akan lebih akurat jika
menggunakan
sampel
yang
representatif (David Kline: 1980 dalam
Sugiono:2002: dalam Rochaeti, dkk :
2007:16).
Sedangkan
berdasarkan
tingkat
eksplanasi
penelitian
ini
merupaka penelitian asosiatif yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan
antar dua variabel atau lebih. Sifat
penelitian
ini
adalah
penelitian
kausalitas, yaitu penelitian yang
berupaya meneliti apa dan seberapa
jauh faktor-faktor yang diperkirakan
mempengaruhi suatu variabel .
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data
dilakukan melalui angket/quesioner.
Dengan demikian jenis data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah Data Primer yaitu data yang
diperoleh melalui komunikasi tidak
langsung dengan responden dengan
menggunakan
alat
yang
telah
dipersiapkan berupa angket atau
questioner dengan pengolahan
bepedoman pada tabel kategori
likert
Selain
menggunakan
primer,
penelitian
ini
Variabel
Positioning
(X1)
Differensiasi
(X2)
data
skala
data
juga
menggunakan data skunder berupa data
jumlah
nasabah
Bank
Muamalat
Indonesia Cabang Pembantu Kuningan
sebagai populasi dari penelitian ini.
OperasionalisasiVariabelPenelitian
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Konsep Variabel
Indikator
menyangkut
1. Customer
bagaimana kiat
Reason to buy
membangun
2. Company
kepercayaan dan
Kekuatan dan
keyakinan kepada
keunggulan
pelanggan
kompetitif
(Kartajaya, dkk,
perusahaan
2004).
3. Competitor
Unik dan tidak
mudah ditiru
4. Change
berkelanjutan dan
selalu relevan
dengan berbagai
perubahan dalam
lingkungan bisnis
(Kartajaya, dkk,
2004).
Seperangkat
1. Produknya
perbedaan bermakna
(product
yang membedakan
differentiation)
satu produk dengan
Meliputi antara
produk lainnya
lain fitur,
(Kartajaya, dkk
performance dan
2004).
desain.
2. Servisnya (service
differentiation)
Meliputi
antara
lain
kecepatan,
kemudahan,
delivery time, dan
empati.
3. Kemampuan
saluran
distribusinya
(channel
differentiation)
Meliputi
antara
lain
channel
coverage,
kemampuan
menjual,
dan
costumer service.
4. Sumber daya
manusia (people
differentiation)
Item
1,2,3
4,5,6,7,8
Skala
Ordin
al
9,10,11,
12
13,14,15
1,2,3,4,
5
6,7,8,9
10,11,12
13,14,15,
16
17,18,19,
20
Ordin
al
Variabel
Brand
Switching
(Y)
Konsep Variabel
perilaku perpindahan
merek yang
dilakukan oleh
konsumen karena
alasan-alasan
tertentu atau dapat
diartikan juga
sebagai kerentanan
konsumen untuk
berpindah ke merek
lain
(Dharmmesta, 1999)
PopulasidanSampel
Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah seluruh nasabah Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pembantu
Kuningan. Berdasarkan data yang
diperoleh
dari
Bank
Muamalat
Kuningan, diperoleh data nasabah yang
membuka rekening dari bulan Januari
sampai dengan September 2012
Selanjutnya penulis menetapkan
data tersebut sebagai data populasi
dalam penelitian ini, sehingga dapat
dihitung sampel dalam penelitian ini
sebagai berikut:
N
1  N ( e) 2
1129
n
1  1129(0,05) 2
n  295,35
n
Maka n ditetapkanmenjadi 295
sampel
Indikator
Meliputi antara
lain kapabilitas,
budaya kerja, dan
skill.
5. Image (image
differentiation)
Meliputi anatara
lain logo,
identitas merek,
asosiasi, karakter,
dan celebrity
endorser.
(Kotler, 2005)
alasan–alasan yang
berhubungan dengan
kepuasan dan
kualitas jasa (Bitner,
1990; Boulding, dkk.
1993).:
- Kesanpertama kali
Item
Skala
Ordin
al
1,2,3
4,5,6,7,8
- kepuasan
- loyalitas
9,10,11,12
,13,
14,15,16,1
7,
18,19,20
Pengolahan Data
Dalam pengolahan data terlebih
dahulu dilakukan uji kwalitas data.Tes
yang baik adalahtes yang mengukur apa
yang dirancang untuk diukur seakurat
mungkin.
Karakteristik-karakteristik
pengukuran dari tes disebut sifat
psikometrik (psychometricproperties).
Sifat
psikometrik
ditentukan
berdasarkan análisis dari responresponitem tes pada saat uji coba tes
tersebut.
(Rochaeti,
dkk;
2007;
46).Untuk mengetes atau menguji
kwalitas data penulis menggunakan
pengujian validitas dan reliabilitas
data.
Teknik Analisis Data
a. Deskripsi Variabel X dan Y
b. Pengujian
Persyaratan
Analisis
dengan menggunakan uji normalitas
menggunakan
uji
kolmogorovsmirnov dengan taraf signifikansi
0,05. Dalam penghitungan ini
digunakan fasilitas uji kolmogorov-
smirnov dari SPSS for windows versi
19.
c. Analisis Regresi Linier Berganda,
Penelitian ini menganalisis pengaruh
dua variabel, maka digunakan
teknik analisis regresi linier, untuk
itu membutuhkan data sekurangkurangnya data berskala interval.
Oleh sebab itu data ordinal yang
diperoleh
akan
ditransformasi
dahulu menjadi skala interval.
Penelitian ini terdiri dari tiga
variabel
yaitu
variabel
X1
(positioning), X2 (differensiasi) dan
Y (brand switching), maka bentuk
persamaan regresi Y atas X adalah :
Ŷ = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4
Untuk
perhitungan
koefisienkoefisien regresi dalam penelitian
ini akan digunakan alat bantu
program statistik SPSS.
d. Perhitungan Koefisien Determinasi
Persen variasi dalam variabel
terikat (Y) yang dijelaskan oleh
sekelompok variabel bebas X1, X2,
X3,.....Xk
e. Koefisien Korelasi Parsial (rxiy) dan
Koefisien Beta (βxiy)
Koefisien
korelasi
parsial
menunjukan
tingkat
keeratan
hubungan antara
masing-masing
variabel bebas dengan variabel
terikatnya.
Untuk
perhitungan
besarnya koefisien korelasi parsial
dalam
penelitian
ini
akan
digunakan alat bantu program
statistik SPSS.
Koefisien
Beta (βxiy) atau
(Standarddized coefficients) dalam
penelitian ini digunakan untuk
melihat
bagaimana
pengaruh
masing-masing
variabel
bebas
terhadap
variabel
terikatnya.
Sebagaimana
diungkapkan
Rochaety, dkk (2007; 162) bahwa “
besarnya pengaruh untuk masingmasing variabel digunakan angka
beta (β) atau (Standarddized
coefficients) yang terdapat pada
tabel coefficient.”
f. Pengujian Multikolinearitas
Untuk menentukan ada tidaknya
multikolinearitas dilakukan dengan
menggunakan
VIF
(Variance
Inflation Factor)
dengan Xh yaitu :
VIF ( X h ) 
yang
terkait
1
1  Rh
(Suharjo, 2008: 98)
2
Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang negative
dan signifikan antara positioning
terhadap
brand
switching
perbankan syariah
2. Terdapat pengaruh yang negative
dan signifikan antara diferensiasi
terhadap
brand
switching
perbankan syariah
3. Terdapat pengaruh yang negative
dan signifikan antara positioning
dan diferensiasi terhadap brand
switching perbankan syariah
Uji Statistik t
Ho :
 = 0 (tidak ada hubungan
antara variabel bebas dengan
variabel terikat)
Ha :
 ≠ 0 (terdapat
hubungan
antara variabel bebas dengan
variabel terikat) , atau
< 0
(terdapat
hubungan
negatif antara variabel bebas
dengan variabel terikat)
Statistik t dihitung denganrumus
sebagai berikut :
t
r( r  2 )
dengan derajat
1 r 2
kebebasan
n-2.......
(Mason&Lind, 1999; 58)
Uji signifikansi simultan (Uji F)
MSR
SSR / k
F

MSE SSE /(n  k )
....................... (Kuncoro, 2001; 99)
C. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
Hasil Analisis Data
1) Persepsi
Nasabah
tentang
Positioning Bank Syariah
Dari hasil pengolahan data di atas
maka diperoleh gambaran bahwa
positioning bank syariah pada Bank
Muamalat Cabang Pembantu Kuningan
mencapai 81.53 % dan ini termasuk
pada kategori kriterium tinggi,
artinya bahwa positioning yang
selama ini dikelola sudah baik namun
harus terus ditingkatkan.
No
1
2
3
4
Secara lengkap hasil analisis per
indikator
untuk
variabel
positioning(X1), disajikan dalam
tabel berikut
Tabel 2
Hasil analisis untuk setiap indikator variabelpositioning(X1)
Indikator
Skor
(%)
Ket
Customer
Reason to
buy
1233  1296  1237
 1255
3
Company
1203  1198  1168  1191  1112
Kekuatan
5
dan

1174
,
4
keunggulan
kompetitif
perusahaan
Competitor
1121  1117  1176  1133
Unik dan
4
tidak mudah
 1136.75
ditiru
1205  1242  1218
Change
Berkelanjuta
3
n dan
 1221,66
relevan
dengan
berbagai
perubahan
lingkungan
Sumber : hasil pengolahan data
1255
x100%  85,08%
1475
1174,4
x100%  79,62%
1475
Ting
gi
Ting
gi
1136,75
x100%  77.06% Ting
1475
gi
1221,6
x100%  82,82%
1475
Ting
gi
2) Persepsi Nasabah tentang Diferensiasi Bank Syariah
Dari hasil pengolahan data di atas maka diperoleh gambaran bahwa diferensiasi
Bank Syariah pada Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan mencapai 79,57 %
dan ini termasuk pada kategori kriterium tinggi , artinya bahwa diferensiasi yang
selama ini dikelola sudah baik namun harus terus ditingkatkan secara istiqomah
karena diferensiasi dapat naik dan turun bergantung pada upaya pemasaran yang
dilakukan.
Tabel 3
Hasil Analisis untuk Setiap Indikator VariabelDiferensiasi(X2)
No
Indikator
Skor
(%)
Ket
1
Product
Differentiation
Service
2.
Differentiation
Channel
3.
Differentiation
1223  1145  1129  1171
4
 1167
1147  1139  1188  1157
4
 1157,75
1042  1055  1157
3
 1084,66
1167
x100%  79,12% Tinggi
1475
1157,75
x100%  78,49%
Tinggi
1475
1084,66
x100%  73.54%
Tinggi
1475
No
Indikator
PeopleDifferen
4.
tiation
Skor
(%)
1183  1191  1275  1272
4
 1230,25
1237  1243
 1240
2
Image
Differentiaton
Sumber : hasil pengolahan data
5.
Ket
1230,25
x100%  83,41%
Tinggi
1475
1240
x100%  84,07%
1475
Tinggi
3) Brand Switching Nasabah Bank Syariah
Dari hasil pengolahan data di atas maka diperoleh gambaran bahwa brandswitching
bank syariah pada Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan mencapai 44,62 %
dan ini termasuk pada kategori kriterium sedang , artinya bahwa brand switching
bank syariah harus terus diturunkan untuk dapat memperluas pasar melalui upaya
peningkatan kwalitas jasa dan kepuasan konsumen.
Tabel 4
Hasil Analisis untuk Setiap Indikator VariabelBrand Switching(Y)
No
Indikator
Skor
(%)
Ket
Sedang
507

569

557
544,33
Kesanpadatrans
1
aksipertama
kali
3
2.
Kepuasan
3.
Loyalitas
2733
 546,6
5
9458
 727,53
13
 544,33
Sumber : hasil pengolahan data
4) Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan SPSS-18 untuk uji
signifikasi
untuk
masing-masing
variabel bebas menunjukan hasil
sebagai berikut :
1) Pengujian
hipotesis
pengaruh
positioning
terhadap
brand
switching perbankan syariah. Hasil
pengolahan
data
dengan
menggunakan SPSS menunjukan nilai
sig t 0,936 sehingga α kurang dari
0,05.
Dengan
demikian
X1
(positioning)
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
Y
(brand
switching)
2) Pengujian
hipotesis
pengaruh
diferensiasi terhadap brandswitching
Perbankan Syariah. Hasil pengolahan
data dengan menggunakan SPSS
menunjukan nilai sig t 0,000
sehingga α kurangdari 0,05. Dengan
demikian
X2
(diferensiasi)
berpengaruh signifikan terhadap Y
(brand switching)
3) Pengujian
hipotesis
pengaruh
positioning
dan
diferensiasi
1475
x100%  36,90%
546,6
x100%  37,05%
1475
727,53
x100%  49,32%
1475
Sedang
Sedang
terhadap Brand Switching Perbankan
Syariah. Berdasarkan perhitungan
SPSS 19 diperoleh nilai sig F hitung
0,000 sehingga α kurang dari 0,05
artinya kedua variable bebas (X1 dan
X2) secara simultan berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel
Y.
C. KESIMPULAN
1) Persepsi
nasabah
tentang
positioning bank syariah pada Bank
Muamalat
Cabang
Pembantu
Kuningan mencapai 81.53 % dan ini
termasuk pada kategori kriterium
tinggi , artinya bahwa positioning
yang selama ini dikelola sudah baik
namun harus terus ditingkatkan
secara
istiqomah
karena
positioning dapat naik dan turun
bergantung pada upaya pemasaran
yang dilakukan.
2) Persepsi
nasabah
terhadap
diferensiasi bank syariah pada Bank
Muamalat
Cabang
Pembantu
Kuningan mencapai 79,57 % dan ini
termasuk pada kategori kriterium
tinggi , artinya bahwa diferensiasi
yang selama ini dikelola sudah baik
namun harus terus ditingkatkan
secara
istiqǒmah
karena
diferensiasi dapat naik dan turun
bergantung pada upaya pemasaran
yang dilakukan.
3) Brand switching nasabah bank
syariah pada Bank Muamalat
Cabang
Pembantu
Kuningan
mencapai 44,62 % dan ini termasuk
pada kategori kriterium sedang ,
artinya bahwa brand switching
bank syariah harus terus diturunkan
untuk dapat memperluas pasar
melalui upaya peningkatan kwalitas
jasa dan kepuasan konsumen.
4) Pengaruh
positioning
terhadap
brandswitching bank syariah secara
parsial
diperoleh
berdasarkan
perhitungan
koefisien
korelasi
pearson
dengan
menggunakan
program SPSS menunjukan besarnya
koefisien korelasi antara variabel
positioning dengan brand switching
sebesar r = -0,380 pada tabel
guilford nilai tersebut terletak
pada interval 0,21 – 0,40 yang
berarti hubungan antara kedua
variabel tersebut tidak searah dan
rendah.
Sedangkan
kontribusi
positioning
terhadap
brand
switching
sebesar βx1y = -0,004
atau -0,4%.
Pengaruh diferensiasi terhadap
brandswitching bank syariah secara
parsial
diperoleh
berdasarkan
perhitungan
koefisien
korelasi
pearson
dengan
menggunakan
program SPSS menunjukan besarnya
koefisien korelasi pearson antara
variabel
diferensiasi
dengan
brandswitching sebesar
r= 0,452 pada tabel guilford nilai
tersebut terletak pada interval 0,41
– 0,70 yang berarti hubungan antara
kedua variabel tersebut searah
tetapi
masih
cukup
rendah.
Sedangkan pengaruh differensiasi
terhadap brandswitching sebesar
βx2y = -0,449 atau -44,9%.
Pengaruh
positioning
dan
diferensiasi
terhadap
brandswitching bank syariah secara
simultan diperoleh berdasarkan
perhitungan
koefisien
korelasi
pearson
dengan
menggunakan
program SPSS menunjukan besarnya
koefisien determinasi sebesar R2 =
0,205 dan adjusted R2 = 0,199.
Angka ini menunjukan 19,9 %
variabilitas dalam brand switching
dapat
dijelaskan
oleh
kedua
variabel bebas yaitu positioning dan
diferensiasi, sedangkan sisanya
80,1% dijelaskan oleh faktor lain
diluar kedua variabel tersebut atau
dengan
kata
lain
pengaruh
positioning
dan
diferensiasi
terhadap
brand
switching
perbankan syariah adalah sebesar
19,9 % sedangkan sisanya 80,1 %
merupakan pengaruh dari variabel
lain yang tidak diteliti.
Angka koefisien regresi untuk
variabel positioning b1 = -0,005
yang
mengandung
arti
jika
positioning bertambah 1 maka akan
menurunkan brandswitching sebesar
0,005.
Angka koefisien regresi untuk
variabel diferensiasi b2 = -0,536
yang
mengandung
arti
jika
lingkungan keluarga meningkat 1
maka
akan
menurunkan
brandswitching pada nasabah Bank
Muamalat
Cabang
Pembantu
Kuningan sebesar 0,536.
D. REKOMENDASI
1. Bank
syariah
perlu
terus
meningkatkan
positioning
dan
diferensiasinya
agar
dapat
mempeluas pasar dan menekan
tingkat brandswitching.
2. Bank
syariah
juga
perlu
meningkatkan
strategi-strategi
pemasaran yang efektif untuk
memperluas
pasar
dan
meningkatkan loyalitas nasabah.
3. Dalam analisa sumber informasi
tentang
perbankan
syariah,
sebanyak
38%
responden
menjawab
bahwa
informasi
diperoleh dari teman/keluarga.
Oleh karena itu strategi word of
mouth dipandang efektif untuk
meningkatkan image positif dan
memperluas pasar bank syariah.
Sehingga
strategi
ini
perlu
dijalankan.
4. Bank syariah perlu meningkatkan
sosialisasi tentang produk dan
layanan perbankan syariah yang
benar-benar
berbeda
dengan
konvensional, oleh karena itu bank
syariah
perlu
meningkatkan
kwalitas sumber daya manusia
yang menguasai ilmu perbankan
tetapi juga fiqh muamalat.
DAFTAR PUSTAKA
AB Susanto dan Himawan Wijanarko. (2004). Power Branding, membangun merek yang
unggul dan organisasi pendukungnya, Jakarta, Mizan.
Bilson Simamora . (2004). Riset Pemasaran. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Dharmmesta, B.S., (1999), Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai
Panduan Bagi Peneliti, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, Nno. 3,h.
73-88
Diaz Abisatya, (2009). Competitive Advertising serta dampaknya pada perilaku brand
switching konsumen. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. X No. 1. Bandung.
Universitas Padjajaran.
Engel, James F.,dkk, (1994). PerilakuKonsumen. edisi keenam. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Fandy Tjiptono. (2011). Manajemen dan Strategi Merek. Yogyakarta: Andi
Freddy Rangkuti. (2002) RisetPemasaran,Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama
Hermawan Kartajaya et.al (2005), Memenangkan Persaingan Dengan Segitiga
Positioning- Diferensiasi- Brand, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hermawan Kartajaya. (2003), Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan
Global, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Husein Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad, Metode Kuantitatif; Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi,
2001,UPP AMP YKPN.
Lind, Douglas A., Marchal, William G., Wathen, Samuel A. (2008), Teknik-teknik
Statistika Dalam Bisnis Dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global, Edisi
13, Buku 2, Penerbit Salemba Empat.
Lovelock dan Lauren K Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa; Alih bahasa, Agus
Widyantoro; Penyunting bahasa; Marianto Samosir. Indeks. Jakarta.
Masri Singarimbun, Sofyan Effendi. (1987), Metode Penelitian Survey, Jakarta, PT.
Pustaka LP3ES Indonesia
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen.Yogyakarta: BPFE.
Oliver, Richard (1993), “A Conceptual Model of Service Quality and Service
Satisfaction : Compatible Goal, Different Concept”, In Advance in Service
Marketing and Management, Vol. 2, p.65-68.
______________(2011), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, program pascasarjana IAIN
Syekh Nurjati Cirebon.
Rochaety, Ety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, Penerbit Mitra
Saifuddin Azwar. (2007), Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya, Edisi 2, Pustaka
Pelajar.
Sharing Edisi 60 desember 2011
Shidiq Tungga Permana, 2008, Analisis Positioning, Diferensiasi, Brand switching Bank
Konvensional dan Bank Syariah di Kota Bogor, Skripsi
Srinivasan, Madhav, 1996, New Insights into Switching Behavior, Marketing Research: A
Magazine Of Management and Applications, Ol. 8, Issue 3, September.
Sugiono, (2002). Statistika untuk Penelitian Bandung : CV Alvabeta.
Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Bumi Aksara
Sudjana. (1997), Statistika II, Edisi Baru, Penerbit Tarsito.
Syafi'i Antonio, (2001). Bank Syariah, Dari Teori ke Praktik, penyunting Dadi M.H. Basri,
Farida R. Dewi, Cet. 1, Jakarta: Gema Insani Press.
UU RI nomor 10 tahun 1998
William J Stanton, Lamarto, Y. 1997. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh, Jilid Pertama.
Jakarta: Erlangga
Zainul Arifin. (1999), Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan
Prospek, Jakarta, Alvabet
http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/12/20/euphoria-bank-syariahdan-daya-magnet-kehadirannya/
http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/
http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/12/20/euphoria-bank-syariahdan-daya-magnet-kehadirannya/
http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/
http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/12/20/euphoria-bank-syariahdan-daya-magnet-kehadirannya/
http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/07/21/sejarah-danperkembangan-bank-syariah-199842.html
http://www.muamalatbank.com/home/about/profile
http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah
Download