Market Brief: "PELUANG MESIN ELEKTRIS DI ITALIA" ITPC MILAN ITALIA 2012 Menurut Stephen J. Chapman dalam bukunya Electrical Machinery Fundamentals, electrical machinery adalah istilah umum untuk semua alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik atau energi listrik menjadi energi mekanik, atau mengubah arus bolak-balik dari satu level tegangan ke level tegangan lainnya (naik atau turun). Electrical machinery, selanjutnya akan disebut sebagai mesin elektris, dalam penggunaannya di industri dibagi ke tiga kategori berdasarkan perubahan energi yang dilakukan; generator mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, transformer mengubah level tegangan arus bolakbalik (AC). Adapun dalam perdagangan dunia, kategori mesin elektris mencakup 47 jenis produk, di antaranya: kabel insulasi, pemanas, motor dan generator, aki, lampu, semikonduktor dan dioda, komponen televisi, radio, dan radar, tungku listrik untuk industri, receiver televisi, kapasitor, komponen magnetis, vacuum cleaner, elektroda karbon, lampu listrik portabel, perlengkapan video, dan lain-lain. Berdasarkan data World Trade Atlas (WTA), aktivitas ekspor Italia secara umum ke seluruh dunia ditinjau tiap awal tahun 2010 hingga 2012 (Januari-Maret) meningkat sebesar 17.44% dari 104,591 miliar Dollar AS ke 122,832 miliar Dollar AS. Bahkan tercatat adanya peningkatan ekspor pada awal 2012 dibandingkan dengan awal 2011 sebesar 0,97% ke 124,028 miliar Dollar AS. Lima negara tujuan ekspor Italia secara umum (2012) adalah Jerman, Perancis, Amerika Serikat, Swiss, dan Spanyol. Jerman sebagai negara tujuan utama ekspor menyumbang nilai ekspor sebesar 17,120 miliar Dollar AS, diikuti negara terbesar kedua Perancis dengan 14,652 miliar Dollar AS, ketiga Amerika Serikat dengan 7,601 miliar Dollar AS, kemudian Swiss (7,388 miliar Dollar), dan Spanyol (6,462 miliar Dollar). Dari 98 jenis produk yang menjadi komoditi ekspor Italia, lima komoditi utama berdasarkan besar kontribusi pendapatan (2012) adalah mesin (machinery), kendaraan (vehicles), bahan bakar mineral dan minyak bumi (mineral fuel, oil, etc.), mesin elektris (electrical machinery), dan produk besi/baja (iron/steel products). Mesin elektris menempati posisi keempat dengan kontribusi sebesar 7,062 miliar Dollar AS terhadap pendapatan ekspor, atau 5,7% dari total ekspor Italia. Adapun lima jenis produk utama yang diekspor Italia dalam sektor mesin elektris ini adalah; (1) kabel insulasi, kawat, dan sejenisnya, (2) switch peralatan elektronik, (3) adaptor, power supply, (4) peralatan elektronik rumah tangga, dan (5) sirkuit terintegrasi. Adapun 5 negara tujuan utama untuk ekspor mesin elektris Italia sepanjang perioda 2009-2011 adalah Jerman, Perancis, Spanyol, Amerika Serikat, dan Inggris. Dalam aktivitas impor mesin elektrisnya, Italia memperoleh produknya dari 187 negara, termasuk Indonesia. Aktivitas impor mesin elektris dari Indonesia pada 2009-2011 menempati posisi ke-36 dari 187 negara, berdekatan dengan Hong Kong (34), Israel (35), Filipina (37), dan Kroasia (38).Dalam hal transaksi impor mesin elektris ke Italia, Indonesia berada di posisi 36 dalam daftar negara sumber. Negara eksportir pesaing dengan posisi dua tingkat di atas Indonesia adalah Hong Kong, yang pada 2011 telah mengekspor mesin elektris ke Italia senilai 129,98 juta Dollar AS. Nilai ini berkontribusi sebesar 0,29% dari seluruh impor mesin elektris. Krisis finansial bisa jadi berdampak signifikan terhadap impor mesin elektris dari Hong Kong, terlihat dari besarnya penurunan nilai impor pada awal 2012 sebesar 60,85% dibandingkan awal tahun 2011. Indonesia pun bersaing ketat dengan Israel di posisi 37. Selama 2009-2011, performa ekspor mesin elektris Israel ke Italia terus meningkat, dari 102,08 juta Dollar AS (2009) ke 111,82 juta Dollar AS (2010), hingga 124,55 juta Dollar AS (2011). Pasar sebesar 0,28% dipegang oleh produk Israel. Kenaikan impor ini mencatatkan peningkatan eksponensial dengan gradien 10,46, tidak sebaik Indonesia yang berhasil meraih 15,08. Performa ekspor Indonesia sendiri terus meningkat. Pada 2009, Indonesia mengekspor produk-produk mesin elektrisnya ke Italia senilai total 81,83 juta Dollar AS. Pada 2010 tercatat peningkatan transaksi ekspor ke angka 90,44 juta Dollar AS. Pada tahun 2011 angka tersebut naik lagi ke 104,38 juta Dollar AS, membuahkan peran dalam pasar sebesar 0,24%. Hal ini menunjukkan produk industri peralatan elektronik dan mesin elektris Indonesia yang cukup kuat disukai oleh pasar Italia, dan/atau aktivitas perdagangan yang dilakukan menguntungkan kedua pihak. Awal tahun 2012, ekspor yang dilakukan Indonesia baru mencapai 12,29 juta Dollar AS, lebih rendah 23,77% dari ekspor yang dilakukan awal tahun sebelumnya. Namun, apabila angka ini terus bertahan hingga akhir tahun, akan terjadi peningkatan pada ekspor tahunan 2012.Sementara itu, dua negara dengan performa di bawah Indonesia adalah Filipina dan Kroasia. Performa Filipina, adalah yang paling fluktuatif dibandingkan dengan empat negara lainnya dalam kelompok ini. Pada 2009 ke 2010 terjadi peningkatan impor dari 138,96 ke 231,11 juta Dollar AS, namun tahun berikutnya terjadi penurunan drastis ke angka 102,56 juta Dollar AS. Produk Filipina memegang 0,23% dari pasar mesin elektris impor Italia. Pada awal 2012 impor yang dilakukan Italia dari Filipina sebesar 13,96 juta Dollar AS. Jauh lebih kecil (66,01%) dibandingkan perioda yang sama tahun sebelumnya, namun bisa jadi menjanjikan apabila terjadi stabil sepanjang tahun. Negara terakhir dalam kelompok ini adalah Kroasia. Pada 2011 negara ini berhasil mengekspor produk mesin elektrisnya senilai 101,72 juta Dollar AS ke pasar Italia, berkontribusi sebesar 0,22% terhadap pasar mesin elektris impor. Ekspor Kroasia berkembang secara fluktuatif selama periode 2009-2011 ini, dari 130,39 pada 2009 ke 172,74 pada 2010 dan akhirnya 101,72 juta Dollar AS pada 2012. Pertumbuhan impor dari Kroasia terancam oleh adanya penurunan permintaan drastis pada awal 2012, 60,1% lebih kecil daripada impor di waktu yang sama pada tahun sebelumnya. Seperti perdagangan di negara dan produk lain pada umumnya, eksportir dapat memilih untuk mendistribusikan barangnya secara langsung (mengelola semua aktivitas sendiri, mulai dari memasukkan barang ke area hingga ke penjualan) atau tidak langsung (menggunakan distributor/agen). Kedua metoda tersebut dapat digunakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada tahap penetrasi perdana (initial market entry) disarankan untuk menggunakan pihak ketiga untuk penetrasi yang lebih efektif dan biaya yang lebih ekonomis. Namun, apabila eksportir memilih untuk menggunakan distributor/agen, satu hal yang harus diingat khususnya untuk sistem dan komponen elektronik adalah memastikan bahwa agen tersebut kompeten dan menguasai secara teknis semua produk yang menjadi tanggung jawab mereka. Secara umum, jalur distribusi produk jasa fabrikasi elektronik (Electronic Manufacturing Services – EMS), dan komponen daya elektronik (Power Electronic Components – PEC) dapat digambarkan sebagai berikut: Jalur distribusi untuk eksportir dari negara berkembang (Developing Countries, DC) secara umum sama dengan jalur yang ditempuh eksportir dari negara Uni Eropa sendiri. Seperti yang ditunjukkan oleh ketebalan panah di atas, EU EMS Provider adalah pihak paling penting dalam jalur distribusi. Di masa lalu, EU EMS Provider hanya bergerak dalam penyediaan jasa assembling untuk produsen mesin elektris. Namun dewasa ini, mereka memperluas kompetensi dengan menjadi perusahaan outsource fabrikasi produk, bahkan seringkali ikut dalam proses desain dan engineering serta pembelian bahan. Arti dari aktivitas Direct sales adalah melakukan kontak langsung dengan EU Original Equipment Manufacturers (OEMs). OEMs adalah produsen atau penjual produk elektronik di Eropa. Direct sales dapat dilakukan melalui kantor penjualan lokal atau dibantu oleh mitra pemasaran di area Uni Eropa. Jalur distribusi untuk eksportir dari negara berkembang (Developing Countries, DC) secara umum sama dengan jalur yang ditempuh eksportir dari negara Uni Eropa sendiri. Seperti yang ditunjukkan oleh ketebalan panah di atas, EU Intermediary Channel (distributor, importir, dan agen) adalah pihak paling penting dalam jalur distribusi. Dalam praktek di pasar PEC, distributor sulit dibedakan dengan agen (disebut juga representatif), disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan berbagai perusahaan sebagai distributor, agen, dan bahkan importir sekaligus. • Distributor. Seluruh distributor melakukan aktivitas impor produk, menjaga stabilitas stok, dan mendistribusikan produk ke konsumen akhir/pengguna di seluruh area Uni Eropa. Distributor memiliki relasi yang kuat dengan pengguna dan seringkali dianggap sebagai salah satu bagian dari produsen untuk beragam produk. 1. Importir. Saat ini jumlah importir di area Uni Eropa tinggal sedikit dan sudah tidak lagi memiliki peran besar. Importir umumnya pedagang semata dan tidak memprioritaskan relasi jangka panjang dengan satu atau beberapa pemasok khusus. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, banyak perusahaan kini berfungsi sebagai importir, agen, dan/atau distributor sekaligus. 2. Agen. Agen (atau representatif) mengimpor produk, mempertahankan stok sesuai permintaan konsumen, dan mendistribusikan produk ke konsumen/pengguna akhir di area Uni Eropa. Seringkali mereka juga menyimpan stok contoh. Agen memiliki relasi yang kuat dengan pengguna dan seringkali dianggap sebagai salah satu bagian dari produsen untuk beragam produk.