HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU KESEHATAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN BERGIZI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: SELI FEBRIYANTI 20120320062 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 RELATIONSHIP WITH HUSBAND SUPPORT HEALTH BEHAVIOR IN PREGNANT WOMEN EAT FOOD NUTRITIOUS Seli Febriyanti¹ Yuni Astuti² ¹Mahasiswa Programm Studi Ilmu Keperawatan ²Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhmmadiyah Yogyakarta Abstract Pregnant were a naturalprocess an human life and every woman expect it. Every pregnant mother have to consume nutritious food for fulfilling nutritional requirements, so mother will not experience KEK , BBLR , IUGR , death .SDKI ( 2012, AKI = 359 / 100,000 KH>AKI 2007 = 228 / 100,000 KH. Men have an obligation in maintenance the health of pregnant women .Puskesmas Gamping 1: 5 / 3 bumil is not between husband when checking pregnancy, but pregnant women who eats nutritious were not to be taken husband . To know support husband relations with the behavior the health of pregnant women in consumed the food nourishing at Puskesmas Gamping 1sleman Yogyakarta . The kind of research analytic correlational with the design cross-sectional .Sample is 37 pregnant women that visit Puskesmas Gamping 1 Sleman of the date may 5 until the date of 4 june 2016 , taken a total of sampling. Data analyzed by test chi square . Characteristic of a pregnant mother in Puskesmas Gamping 1 Sleman most of them are was & gt; 30 years of age ( 37.8 % ) , educated and middle 73,0 % ) , was the mother households namely 21 people ( 56,8 % ) , and including of parity 0 or of parity 1 .Characteristic of husband mother is was & gt; 30 years of age ( 56,7 % ) , educated and middle 73,0 % ) and in private ( 43,2 % ) .Pregnant women most attracted support both in consume nutritious food for pregnant ( 75,7 % ) and keep good behaviour for consume nutritious food for pregnant ( 89,2 % ) . The results of the chi square value significance 0,038 . There was a correlation between support husband with the behavior the health of pregnant women in consume nutritious food for pregnant in Puskesmas Gamping 1sleman . Keywords: Support Husband , Behavior Health , Pregnant Women INTISARI Hamil merupakan suatu yang alamiah dan diharapkan oleh setiap wanita. Setiap ibu hamil harus mengkonsumsi makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi selama hamil, agar tidak mengalami KEK, BBLR, IUGR, kematian. SDKI (2012): AKI = 359 / 100.000 KH > AKI 2007 = 228 / 100.000 KH. Suami memiliki kewajiban dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Puskesmas Gamping I : 3/5 bumil tidak diantara suami ketika memeriksakan kehamilan, tetapi ibu hamil yang makan bergizi justru yang tidak diantar suami. Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan bergizi. Jenis penelitian analitik korelasional dengan desain cross-sectional. Sampel adalah 37 ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Gamping I Sleman sejak tanggal 5 Mei sampai dengan tanggal 4 Juni 2016, diambil dengan teknik total sampling. Data dianalisis dengan uji chi square. Karakteristik ibu hamil di Puskesmas Gamping I Sleman sebagian besar adalah berumur >30 tahun (37,8%), berpendidikan menengah (73,0%), merupakan ibu rumah tangga yaitu 21 orang (56,8%), dan termasuk paritas 0 atau paritas 1. Karakteristik suami ibu adalah berumur >30 tahun (56,7%), berpendidikan menengah (73,0%) dan bekerja swasta (43,2%). Ibu hamil sebagian besar memperoleh dukungan baik dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil (75,7%) dan berperilaku baik dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil (89,2%). Hasil uji chi square diketahui nilai signifikansi 0,038. Ada hubungan antara dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil. Kata Kunci: Dukungan Suami, Perilaku Kesehatan, Ibu Hamil pengatur dan makanan yang dapat PENDAHULUAN Peristiwa kehamilan mempunyai memenuhi kebutuhan gizi untuk arti emosional yang sangat besar bagi pertumbuhan janin (Manuaba, 2010). setiap wanita. Kehamilan dan Ibu hamil yang tidak berperilaku kelahiran akan membawa perubahan secara sehat saat hamil terutama yang sangat besar bagi seorang perilaku wanita, disamping perubahan fisik makanan bergizi saat hamil dapat juga terdapat perubahan pada kondisi mempengaruhi kondisi ibu dan bayi psikisnya, oleh karena itu dalam dalam kandungan. Ibu hamil dapat menghadapi kehamilan dan kelahiran mengalami tidak hanya membutuhkan persiapan Energy Kronis (KEK), sehingga fisik berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir tetapi juga membutuhkan persiapan psikis (Rusli, 2011). dalam mengkonsumsi anemia dan Kurang Rendah (BBLR) dan bayi asfiksia Kebutuhan psikis dipersiapkan yang dapat mengakibatkan untuk mencegah hal-hal yang dapat perkembangan menimbulkan perasaan cemas yang kecerdasan kurang pada bayi yang sering dialami oleh wanita hamil. dilahirkan. Kebutuhan membawa risiko dan fisik dipersiapkan mental BBLR dan juga akan gangguan diantaranya dengan cara pertumbuhan memperhatikan makanan yang janin (IUGR) bahkan kematian bayi. selama hamil Anemia dan KEK pada ibu hamil dikonsumsi ibu haruslah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun, zat juga merupakan perkembangan penyebab tidak langsung terjadinya kematian ibu Upaya pemenuhan gizi pada ibu ini (Kemenkes, 2010). perlu mendapat perhatian khusus Berdasarkan Survei Demografi karena dapat menyebabkan dan Kesehatan Indonesia (SDKI) terjadinya komplikasi tahun 2012, angka kematian ibu kehamilan dan persalinan (Kemenkes (yang berkaitan dengan kehamilan, RI, 2010). Keluarga terutama suami persalinan, dan nifas) sebesar 359 per memiliki kewajiban pemeliharaan 100.000 kelahiran hidup lebih tinggi kesehatan kepada ibu hamil termasuk dibandingkan dengan SDKI 2007 dalam upaya memenuhi kebutuhan sebesar 228 per 100.000 kelahiran gizi selama hamil. Fungsi suami hidup. Angka ini menjauhkan upaya kepada ibu hamil diantaranya adalah Indonesia mencapai target MDGs fungsi afektif (fungsi pemeliharaan tahun 2015 adalah AKI sebesar 102 kepribadian) dan fungsi perawatan. per 100.000 kelahiran hidup. Angka Berbicara Kematian Bayi (AKB) tahun 2012 keluarganya secara efektif dapat sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup, membantu membangun kepercayaan dibawah target yang ditentukan yaitu dan keyakinan ibu dalam berperilaku sebesar 22 per 1000 kelahiran hidup melakukan perawatan kesehatannya (Kemenkes RI, 2014). terutama saat hamil (Yulianti, 2006). dengan ibu pada dan Penurunan AKI dan AKB dapat Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan berbagai cara, dilakukan peneliti pada tanggal 28 salah satunya adalah pemenuhan gizi Desember ibu sebelum dan selama hamil. Gamping I Sleman terhadap 5 ibu 2015 di Puskesmas hamil yang melakukan pemeriksaan pelayanan kehamilan diketahui bahwa 2 ibu dalam hamil diantar suaminya, 2 ibu diantar kehamilan mencapai 95,91% dan oleh saudaranya, dan satu ibu hamil Puskemas berangkat merupakan sendiri memeriksakan Selanjutnya, peneliti ketika kesehatan perilaku khususnya pemeriksaan Gamping I Sleman Puskesmas yang kehamilannya. termasuk terendah yaitu 90,6% selain mengajukan Puskesmas Tempel II sebesar 90,2%. pertanyaan tentang perilaku dalam Penelitian mengkonsumsi bergizi tujuan untuk mengetahui hubungan diketahui 4 ibu menjawab makan dukungan suami dengan perilaku makanan yang biasa dimakan setiap kesehatan harinya seperti nasi, sayur dan lauk mengkonsumsi makanan bergizi di dan minum air putih atau teh, satu Puskesmas ibu menjawab makan lebih dari Yogyakarta. makanan ini dilakukan ibu hamil Gamping I dengan dalam Sleman biasanya baik porsi maupun jenis METODE PENELITIAN sayur dan lauk yang lebih beragam. Jenis penelitian analitik Ibu hamil yang makan lebih dari korelasional dengan desain crossbiasanya ini adalah ibu yang tidak sectional, diantar oleh suaminya artinya penelitian ini ketika mencoba menggali fenomena memeriksakan kehamilannya. dukungan suami terhadap ibu hamil Data Profil Kesehatan kemudian mencari hubungan antara Kabupaten Sleman tahun 2013 kedua variabel, dimana variabel menunjukkan bahwa pemanfaatan dukungan suami dan variabel perilaku kesehatan hamil Sampel diambil dengan teknik total diobservasi sekaligus pada saat yang Sampling yaitu teknik penentuan sama (Pratiknya, 2008). sampel Populasi ibu dalam dengan seluruh anggota penelitian populasi diambil sebagai sampel. adalah ibu hamil yang berkunjung di Instrument penelitian menggunakan Puskemas Gamping I tanggal 5 Mei kuesioner dan analisis data dengan sampai dengan tanggal 4 Juni 2016 uji univariat menggunakan rumus dan yang memenuhi kriteria inklusi persentase dan uji bivariat dengan dan eksklusi sebanyak 37 orang. chi square (Sugiyono, 2010) HASIL Tabel 1. Distribusi Frekuensi 1. Karakteristik Responden Responden Berdasarkan Karakteristik Karakteristik Ibu Hamil f % Suami f % Umur <25 th 25-30 th >30 th Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Pekerjaan IRT Petani Buruh Pedagang Wiraswasta Karyawan Swasta PNS Paritas 12 11 14 32,4 29,7 37,8 9 7 21 24,3 18,9 56,7 3 27 7 8,1 73,0 18,9 2 27 8 5,4 73,0 21,6 21 0 2 2 4 3 3 2 56,8 0,0 5,4 5,4 10,8 8,1 8,1 5,4 0 2 8 5 3 2 16 1 0,0 5,4 21,6 13,5 8,1 5,4 43,2 2,7 Paritas 0 Paritas 1 Paritas 2 14 14 9 37,8 37,8 24,3 Keterangan=paritas=melahirkan Tabel 1 menunjukkan bahwa orang (73,0%). Berdasarkan responden penelitian ini adalah pekerjaan lebih dari setengah ibu hamil yang sebagian hampir ressponden adalah ibu hamil yang setengahnya berumur >30 tahun merupakan ibu rumah tangga yaitu 14 orang (37,8%) dan suami yaitu 21 orang (56,8%) dan yang juga berumur >30 tahun memiliki yaitu (56,7%). swasta yaitu 16 orang (43,2%). Berdasarkan tingkat pendidikan Berdasarkan paritas atau riwayat sebagian besar responden adalah persalinan ibu hamil yang berpendidikan adalah ibu hamil yang belum menengah yaitu 27 orang (73,0%) pernah melahirkan dan paritas 1 dan memiliki suami yang juga masing-masing sebanyak 14 orang berpendidikan menengah yaitu 27 (37,8%). 21 orang suami yang bekerja sebagian 2. Dukungan Suami Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Dukungan Suami Baik Cukup Jumlah F 28 9 37 % 75,7 24,3 100,0 responden Tabel 2 menunjukkan bahwa Tabel 3. Distribusi Frekuensi ibu hamil yang menjadi responden Responden Berdasarkan penelitian Perilaku Kesehatan Ibu ini sebagian besar memiliki dukungan suami baik Hamil yaitu 28 orang (75,7%). Mengkonsumsi Makanan Bergizi 3. Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Baik Cukup Jumlah Tabel 3 menunjukkan bahwa dalam F 33 4 37 % 89,2 10,8 100,0 4. Hubungan Dukungan Suami ibu hamil yang menjadi responden dengan Perilaku Kesehatan Ibu penelitian Hamil ini sebagian besar memiliki perilaku kesehatan baik Tabel 4. Tabel Silang antara dalam mengkonsumsi makanan Dukungan bergizi selama hamil yaitu 33 dengan orang (89,2%), sedangkan sisanya Kesehatan Ibu Hamil berperilaku cukup baik dalam dalam mengkonsumsi makanan bergizi Makanan Bergizi selama hamil yaitu 4 Suami Perilaku Mengkonsumsi orang (10,8%). Dukungan Suami Baik Cukup Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Baik Cukup Jumlah f % f % f % 27 96,4 1 3,6 28 100,0 6 66,7 3 33,3 9 100,0 X2hitung Sig. 6,257 0,038 Tabel 4 menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil (96,4%) bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan suami baik (75,7%) memperoleh dukungan dan memiliki perilaku kesehatan suami baik selama hamil dan dari 9 ibu makanan bergizi selama hamil hamil memperoleh dalam kategori baik. Dukungan dukungan suami dalam kategori suami merupakan perhatian yang cukup, sebagian besar ibu hamil diberikan suami kepada istrinya. yaitu 6 orang (66,7%) berperilaku Perhatian suami terhadap istri baik yang sedang hamil misalnya dapat yang dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil. Hasil uji chi square diketahui dalam mengkonsumsi berupa selalu mengajak berbicara istrinya dan mendengarkan bahwa nilai x2 hitung sebesar keluhannya atau mendorong istri 6,257 dengan signifikansi 0,012 < untuk 0,05, artinya ada hubungan antara dengan makanan yang bergizi. dukungan suami dengan perilaku Dukungan suami yang demikian kesehatan dalam dapat meringankan beban istri mengkonsumsi makanan bergizi secara psikis. Istri yang sedang selama hamil dapat menjadi lebih tenang, ibu hamil hamil di Gamping I Sleman. Puskesmas menjaga tentram diperhatikan pola makan karena merasa oleh suaminya. PEMBAHASAN respon suami terhadap kehamilan 1. Dukungan Suami istri yang dapat menyebabkan adanya ketenangan batin dan dapat memberikan bagi keamanan perasaan senang dalam diri istri emosional istrinya yang (Dagum, 2010). sedang hamil. Oleh karena itu Berdasarkan hasil penelitian, penting bahwa setiap suami agar diketahui bahwa bentuk dukungan lebih terlibat dalam memberikan yang paling besar diberikan suami dukungan kepada istrinya selama kepada istrinya yang sedang hamil kehamilan, adalah melahirkan (Sokoya, 2014). dukungan emosional. persalinan dan Dukungan emosional merupakan Hasil penelitian dukungan yang meliputi ungkapan menunjukkan bahwa empati, kepedulian dan perhatian. 24,3% Bentuk perhatian suami terhadap dukungan istri yang sedang hamil yang mengkonsumsi makanan bergizi merupakan dukungan emosional dalam kategori cukup baik. Hal misalnya ini dapat disebabkan oleh adanya dapat berupa selalu responden dari juga terdapat memperoleh suami dalam mengajak berbicara istrinya dan perbedaan mendengarkan keluhannya atau responden ataupun karakter suami mendorong istri untuk menjaga sehingga pola makan dengan makanan yang mempengaruhi wujud dukungan. bergizi. Setiap ibu hamil sangat Sebagai membutuhkan bantuan dari suami pasangan untuk suami yang romantis lebih mudah mendukungnya, mengurangi stres fisik sehingga karakteri pribadi hal-hal contoh, istri memperoleh yang tersebut misalnya memiliki dukungan dari suaminya dibandingkan istri yang pula. Sedangkan, individu yang memiliki suami kurang romantis. memiliki jaringan individu yang Hal ini seperti dikemukakan oleh kurang luas memiliki ketrampilan Dagun (2010) yang menyebutkan sosial rendah. bahwa dukungan social 2. Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor, dalam Mengkonsumsi Makanan yaitu faktor keintiman., semakin Bergizi intim seseorang maka dukungan Hasil penelitian menunjukkan yang diperoleh akan semakin bahwa sebagian besar responden besar. Faktor selanjutnya adalah (89,2%) harga diri, individu dengan harga mengkonsumsi makanan bergizi diri tinggi memandang bantuan selama hamil. Dalam kategori dari orang lain merupakan suatu baik. Salah satu perilaku yang bentuk diri baik pada seorang ibu yang karena dengan menerima bantuan sedang hamil adalah perilaku ibu orang bahwa dalam mengkonsumsi makanan individu yang bersangkutan tidak bergizi selama hamil. Ibu hamil mampu lagi dalam berusaha, serta harus faktor sosial, yang dapat memenuhi kebutuhan individu dengan pergaulan yang nutrisi ibu dan janin yang sedang luas akan memiliki keterampilan dikandungnya. Perilaku baik sosial yang tinggi, sehingga akan seorang hamil memiliki jaringan sosial yang luas mengkonsumsi makanan bergizi penurunan lain harga diartikan keterampilan berperilaku mengkonsumsi ibu dalam makanan dalam tersebut disebutkan oleh Arisman rendah. (2007) mengkonsumsi berpendidikan makanan yang memenuhi 4 sehat mempengaruhi 5 sempurna, porsi makanan lebih pemahaman dibanding ketika tidak hamil, informasi tentang pola makan tidak memiliki pantangan makan yang baik selama hamil yang selama hamil, jika mual dan diterimanya, sehingga ibu tidak muntah, pilih makanan yang tidak mampu berlemak,serta tidak minum jamu, mengkonsumsi makanan bergizi minuman keras, ataupun merokok. selama hamil dengan lebih baik. adalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat responden yang 10,8% juga Ibu hamil yang rendah dapat kualitas ibu terhadap berperilaku dalam Hal ini seperti dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa respons sangat tergantung pada berperilaku dalam mengkonsumsi karakteristik makanan bergizi selama hamil lain dari orang yang bersangkutan. dalam kategori cukup baik. Hal Faktor-faktor yang membedakan ini respons terhadap stimulus yang dapat berbagai disebabkan faktor menyebabkan oleh sehingga ibu hamil berbeda atau disebut faktor-faktor determinan perilaku, yang meliputi faktor berperilaku dalam mengkonsumsi internal seperti tingkat makanan bergizi dalam kategori kecerdasan, tingkat emosional cukup. Faktor tersebut misalnya serta faktor eksternal misalnya tingkat pendidikan ibu yang lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi politik. 3. Hubungan dan suami memberikan penjelasan secara baik hingga istri dapat Dukungan Suami memahaminya akan dengan Perilaku Kesehatan Ibu bermanfaat bagi Hamil dibandingkan dengan dalam Mengkonsumsi Hasil penelitian menunjukkan responden berperilaku istrinya hanya mendorong istri untuk bertanya Makanan Bergizi. bahwa lebih baik yang dalam agar dapat memahami. Hal ini seperti dikemukakan oleh Friedman (2008) bahwa salah satu mengkonsumsi makanan bergizi faktor selama hamil lebih besar pada efektivitas suatu dukungan adalah yang memperoleh dukungan baik jenis dukungan, jenis dukungan dari suami dibandingkan dengan akan yang dukungan dukungan bermanfaat dan sesuai cukup baik dari suami. Dukungan dengan situasi yang ada. Hasil suami terhadap istri yang sedang penelitian hamil yang baik adalah dukungan menemukan yang dapat langsung dirasakan emosional manfaatnya oleh istri. Misalnya merupakan dukungan yang paling adalah mempengaruhi ibu hamil. memperoleh ketika istri kurang memahami tentang jenis makanan yang mempengaruhi mempunyai Adanya arti Novitasari bahwa dan bila (2014), dukungan penghargaan responden yang yang mengandung zat besi yang berperilaku dalam mengkonsumsi harus dikonsumsi selama hamil makanan bergizi dalam kategori cukup meskipun telah perilaku responden dalam memperoleh dukungan baik dari mengkonsumsi makanan bergizi suami selama hamil dapat disebabkan oleh meskipun telah karakteristik responden tersebut, memperoleh dukungan baik dari seperti kemampuan istri dalam suami memahami ekonomi, penjelasan diberikan suami yang (Friedman, adalah faktor misalnya sosial keluarga dengan pendapatan yang lebih 2008). Istri yang sulit memahami rendah. penjelasan tentang makanan yang dikemukakan oleh Notoatmodjo mengandung zat besi dan harus (2007), bahwa meskipun perilaku dimakan selama hamil, maka adalah bentuk respons atau reaksi dalam mengkonsumsi makanan terhadap stimulus atau rangsangan yang mengandung zat besi juga dari akan namun menjadi kurang baik Hal luar ini organisme dalam seperti (orang), memberikan (Friedman, 2008). Hal ini seperti respons sangat tergantung pada dikemukakan karakteristik oleh Friedman atau faktor-faktor (2008), yang menyebutkan bahwa lain dari orang yang bersangkutan. proses yang terjadi dalam sebuah Faktor tersebut misalnya faktor dukungan eksternal kemampuan dipengaruhi oleh penerima untuk mencari dan mempertahankannya. Faktor menjadi lain penyebab yang seperti budaya, dan tingkat sosial ekonomi. Hasil uji chi square dapat menunjukkan adanya hubungan kurangnya antara dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil kenyamanan dan ketentraman dalam mengkonsumsi makanan serta lebih memiliki semangat bergizi untuk melakukan segala sesuatu selama hamil di Puskesmas Gamping I Sleman. dalam Hasil penelitian ini selaras dengan kehamilannya penelitian yang dilakukan oleh dengan Lewis (2015) Hasil penelitiannya memperoleh menemukan bahwa ada calon suaminya. Hal ini sesuai dengan ayah atau suami memiliki dua fungsi peran penting terhadap istrinya diantaranya adalah fungsi afektif yaitu peran terhadap kesehatan (fungsi pemeliharaan kepribadian) kehamilannya dan fungsi perawatan. Berbicara dan terhadap persalinan yang aman. dengan Hasil penelitian ini selaras upaya dibandingkan istri yang dukungan suami ibu menjaga terhadap dan tidak dari istriya keluarganya secara efektif dapat membantu dengan penelitian yang dilakukan membangun oleh Melati (2012) bahwa ada keyakinan ibu dalam berperilaku hubungan antara dukungan sosial melakukan suami dengan motivasi dalam kesehatannya terutama saat hamil menjaga (Yulianti, 2006). kesehatan selama kehamilan. Seorang kepercayaan dan perawatan Hal senada dikemukakan oleh yang Sokoya (2014) yang menemukan memperoleh dukungan dari suami bahwa dukungan suami dalam maka perawatan prenatal adalah faktor akan istri lebih memiliki yang paling penting dalam SIMPULAN DAN SARAN mempromosikan kesehatan ibu Simpulan hamil 1. Karakteristik yang menyebabkan kematian dalam ibu jika kurang, kenaikan dari kehamilan, ibu hamil di angka Puskesmas Gamping I Sleman hipertensi sebagian besar adalah berumur komplikasi >30 tahun, berpendidikan aborsi, pendarahan post partum, menengah, merupakan ibu rumah persalinan macet dan psikosis tangga nifas. Bentuk-bentuk dukungan termasuk paritas 0 atau paritas 1. yang sering diberikan diantaranya Karakteristik suami ibu adalah mengambil berumur air, membawa yaitu >30 21 orang, tahun dan (56,7%), makanan bergizi, mengatur dan berpendidikan menengah (73,0%) mendampingi istri mereka pada dan bekerja swasta (43,2%). kunjungan perawatan prenatal, 2. Ibu hamil di Puskesmas Gamping menasihati istri hamil mereka I Sleman sebagian besar tidak membawa beban berat dan memperoleh dukungan suami menyediakan dalam mengkonsumsi makanan uang untuk transportasi dan biaya medis. Berbagai bentuk dukungan bergizi selama hamil. 3. Ibu hamil di Puskesmas Gamping tersebut dapat mendorong istri I Sleman sebagian untuk mengurangi stres fisik dan berperilaku juga memberi mereka keamanan mengkonsumsi makanan bergizi emosional. selama hamil. baik besar dalam 4. Ada hubungan antara dukungan terbukti berhubungan dengan suami dengan perilaku kesehatan perilaku kesehatan istri dalam ibu hamil dalam mengkonsumsi mengkonsumsi makanan bergizi makanan bergizi selama hamil di selama hamil. Puskesmas Gamping I Sleman. 3. Bagi Responden Saran Ibu 1. Bagi peneliti selanjutnya responden hendaknya tidak bosan Peneliti selanjutnya agar untuk hamil yang mengajak menjadi suaminya memanfaatkan hasil penelitian ini berperan aktif dalam menjaga sebagai salah satu referensi dan kesehatan ibu dan janin yang penelitian selanjutnya hendaknya sedang dikandung agar dapat memanfaatkan lebih variable bebas bermanfaat terhadap lebih dari satu sehingga dapat kesehatan ibu dan bayi yang diketahui variabel yang dominan dikandung. dan variable yang tidak dominan mempengaruhi perilaku kesehatan ibu hamil. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan di Puskesmas Gemping I Sleman hendaknya meningkatkan peran suami dalam mendukung istrinya yang sedang hamil karena dukungan suami DAFTAR PUSTAKA Arisman, 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. Dagun, M., Save, 2010. Psikologi Keluarga. Jakarta. Rineka Cipta Friedman. 2002. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktek, Edisi kelima, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemenkes RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI. Lewis, Sarah. 2015. The role of husbands in maternal health and safe childbirth in rural Nepal. England: Department of Geography and Section of Public Health, School of Health and Related Research South Yorkshire. Jurnal online: www.mcpregnancychildb irth.biomedcentral.com. Diunduh tanggal 5 Agustus 2016. Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Ohashi, Ayumi. 2014. Family Support fo Woman’s Health-Seeking Behavior: a Qualitative Study in Rural Southern Egypt (Upper Egypt). Japan: Nagoya University School of Medicine. Jurnal online: www.med.nagoyau.ac.jp. Diunduh tanggal 5 Agustus 2016. Pratiknya, Ahmad Watik. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Rusli, RA. 2011. Perbedaan Depresi Pasca Melahirkan padaIbu Primipara Ditinjau dari Usia Ibu Hamil. Fakulttas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya. Sokoya, Mosunmola. 2014. Woman’s Perception of Husband’s Support During Pregnancy, Labour and Delivery. Lagos: School of Nursing, Babcock University. Jurnal online: www.iosrjournals.org. Diunduh tanggal 22 Agustus 2016. Sugiyono, 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Yulianti. 2006. Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC.