pengaruh metode eksperimen terhadap

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN
HASIL BELAJAR DAN KETRAMPILAN PROSES SAINS
PADA POKOK BAHASAN PERUBAHAN WUJUD ZAT
UNTUK KELAS X SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperolah Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
Bernadetta Savitri Sutasoma (121424025)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN
HASIL BELAJAR DAN KETRAMPILAN PROSES SAINS
PADA POKOK BAHASAN PERUBAHAN WUJUD ZAT
UNTUK KELAS X SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperolah Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
Bernadetta Savitri Sutasoma (121424025)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini
Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
(Yesaya 41:10)
Karya ini saya persembahkan kepada:
1) Bapak dari segala Bapak ialah Tuhan Yesusku.
2) Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3) Papi dan mami tercinta, Bapak Ir. Benedictus Sutasoma dan Ibu Esterlina
Hetharua, S.Sos., adikku terimut Gisela Dwiputri Sutasoma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Sutasoma, Bernadetta. 2016. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Pada Pokok Bahasan
Perubahan Wujud Zat Untuk Kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar siswa
SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X pada materi perubahan wujud zat dengan
menggunakan metode eksperimen; (2) Peningkatan keterampilan proses sains siswa SMA
Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X pada materi perubahan wujud zat dengan menggunakan
metode eksperimen.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental kuantitatif dan kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 4 yang terdiri dari 23 siswa. Penelitian ini
menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas diberikan treatment
berbeda yaitu kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran eksperimen
terbimbing dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah aktif.
Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu: tes tertulis (pre-test dan posttest), observasi saat melakukan eksperimen, serta laporan hasil eksperimen. Peningkatan
hasil belajar berdasarkan pre-test dan post-test dianalisa secara statistik menggunakan
program SPSS 20. Keterampilan proses sains berdasarkan pre-test dan post-test dianalisa
secara statistik menggunakan program SPSS 20 serta dilengkapi dengan hasil observasi
dan laporan eksperimen dianalisa secara deskripsi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Penggunaan metode eksperimen
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul pada
materi perubahan wujud zat; (2) Penggunaan metode eksperimen meningkatkan
keterampilan proses sains pada siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul
pada materi perubahan wujud zat.
Kata kunci: Eksperimen Terbimbing, Ceramah Aktif, Peningkatan Hasil Belajar,
Keterampilan Proses Sains. Perubahan Wujud Zat.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Sutasoma, Bernadetta. 2016. The Influence of Experiment Method Towards Learning
Improvement and Science Process Skill in Phase Transition of Matter for
Grade X of SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Undergraduate Thesis.
Yogyakarta: Physics Education Study Program, Department of Mathematics and
Natural Sciences Education, Faculty of Teachers Training and Education. Sanata
Dharma University Yogyakarta.
The aim of this research is to know (1) the improvement of students learning
result of SMA Negeri 1 Kasihan Bantul grade X on the material of phase transition using
experimental methods; (2) the improvement of students science process skill SMA Negeri
1 Kasihan Bantul grade X on the material of phase transition using of experimental
methods.
The type of this research is quantitative and qualitative experimental research.
The subject of the study is the students grade X MIPA 4 which consist of 23 students. This
research uses experimental and control class. The both classes are applied in different
treatments, which are experimental class uses guided learning methods and control class
uses active learning methods. The instruments used for this research are: written test
(pre-test and post-test), observation during the experiment, and the report of
experimental results. The improvement of students learning which based on pre-test and
post-test are analyzed statistically using SPSS 20 program. The improvement of students
science process skills which based on pre-test and post-test are analyzed statistically
using SPSS 20 program, and it is equipped with observation result and experiment
report which are analyzed in the description.
The result of this research shows that (1) the application of experiment method
increases the students learning result of grade X MIPA 4 SMA Negeri Kasihan, Bantul
on the material of phase transition;. (2) the application of experiment method increases
the students science process skill of grade X MIPA 4 SMA Negeri Kasihan, Bantul on the
material of phase transition.
Keywords: guided experiment, active lecture, the learning improvement, the improvement
of science process skill, Phase Transition of Matter.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains pada Pokok Bahasan
Perubahan Wujud Zat untuk Kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mendapat banyak bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., sebagai dosen pembimbing yang
dengan pengertian dan kesabaran telah memberikan bimbingan, motivasi,
serta berbagai masukan yang sangat berharga bagi penulis sejak awal sampai
akhir penulisan skripsi ini.
3. Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi, Pendidikan
Fisika sekaligus sebagai dosen penguji skripsi yang telah memberikan
dukungan dan bimbingan.
4. Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA)
Pendidikan Fisika angkatan 2012 sekaligus sebagai dosen penguji skripsi
yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan selama penulis belajar di
Universitas Sanata Dharma.
5. Segenap dosen Pendidikan Fisika dan karyawan Progrm Studi Pendidikan
Fisika yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan pengetahauan
selama ini serta layanan administrasi dengan baik kepada penulis selama
menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Ibu Tri Hartanti, M.Sc., sebagai guru bidang studi fisika kelas X SMA Negeri
1 Kasihan Bantul yang telah membantu dan memberikan masukan selama
penelitian.
7. Siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul yang
telah bersedia menjadi subyek penelitian dan membantu dalam kelancaran
penelitian.
8. Kedua orang tua saya, Bapak Ir. Benedictus Sutasoma dan Ibu Esterlina
Hetharua, S.Sos., yang menjadi penyemangat dalam hal apapun serta
memberikan dukungan baik doa maupun materi.
9. Adik saya Gisela Dwiputri Sutasoma, yang telah memberikan semangat dan
keceriaan kepada peneliti.
10. Teman seperjuangan saya, Ita Susanti, S.Pd. dan Lorentina Elsi S.Pd., yang
bersama-sama saling membantu dan berbagi ilmu selama menyelesaikan
skripsi ini.
11. Sahabat saya, Christiani N. Banik, S.Psi., Brigitta D. Utami, S.Pd., Tri W. N.
Pasinggi, S.Pd., Ratna Mintarsih, S.Pd., dan Maria A. A. P. Pramana, S.Pd.,
yang selalu memberikan semangat, doa dan berbagi suka maupun duka.
12. Kekasihku, Pery Surya Atmaja, S.Pd., yang senantiasa memberikan
semangat, doa, dan membantu saya dalam proses pengerjaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Yogyakarta, 21 Juli 2016
Bernadetta Savitri Sutasoma
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................iii
HALAMAN MOTTO DANPERSEMBAHAN .....................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ..........................................vi
ABSTRAK ................................................................................................................vii
ABSTRACT ...............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................6
A. Filsafat Kontruktivisme .....................................................................................6
B. Metode Eksperimen Terbimbing .......................................................................9
C. Hasil Belajar ......................................................................................................13
D. Keterampilan Proses Sains ................................................................................17
E. Materi Pembelajaran ..........................................................................................20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................25
A. Jenis Penelitian ................................................................................................25
B. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................25
C. Subjek Penelitian .............................................................................................26
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Variabel Penelitian...........................................................................................26
1. Variabel Bebas (independent Variable) .......................................................26
2. Variabel Terikat (dependet variables) .........................................................26
E. Desain Penelitian .............................................................................................27
F. Treatment ........................................................................................................28
1. Kelas Kontrol ..............................................................................................28
2. Kelas Eksperimen ........................................................................................29
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................................31
4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ........................................................................32
G. Instrumen Penelitian .........................................................................................32
1. Test ..............................................................................................................32
2. Observasi .....................................................................................................36
3. Laporan Eksperimen ...................................................................................39
H. Metode Analisis Data ......................................................................................40
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA ................................................................46
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ....................................................................46
B. Data .................................................................................................................50
1. Nilai Kelas Eksperimen ..............................................................................50
2. Nilai Kelas Kontrol ......................................................................................51
3. Data Menurut Indikator Pengetahuan .........................................................52
4. Data Menurut Indikator Keterampilan Proses Sains ....................................52
5. Data Hasil Observasi Eksperimen ..............................................................53
6. Data Hasil Laporan Eksperimen ..................................................................53
C. Analisis Data ....................................................................................................54
1. Peningkatan Pengetahuan ...........................................................................54
2. Keterampilan Proses Sains ...........................................................................59
D. Pembahasan ....................................................................................................61
1. Peningkatan Hasil Belajar ...........................................................................61
2. Keterampilan Proses Sains ...........................................................................63
E. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................69
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP ...................................................................................................71
A. Kesimpulan ......................................................................................................71
B. Saran ................................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................73
LAMPIRAN .............................................................................................................75
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Pre-test and Post-test Control Group ......................................................28
Tabel 3.2. Klasifikasi item soal keterampilan proses sains .......................................33
Tabel 3.3. Klasifikasi item soal pengetahuan tentang perubahan wujud zat .............33
Tabel 3.4. Klasifikasi item soal dan kisi-kisi soal pengetahuan tentang
keterampilan proses sains ........................................................................33
Tabel 3.5. Klasifikasi item soal dan kisi-kisi soal pengetahuan tentang perubahan
wujud .......................................................................................................35
Tabel 3.6. Indikator keterampilan proses sains .........................................................37
Tabel 3.7. Aspek keterampilan proses sains dalam laporan eksperimen ..................39
Tabel 3.8. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains .....................41
Tabel 3.9. Klasilifikasi tingkat penguasaan pengetahuan perubahan wujud zat ........41
Tabel 3.10. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains pada hasil
observasi ..................................................................................................41
Tabel 3.11. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains pada
laporan hasil eksperimen .........................................................................41
Tabel 4.1. Rincian pelaksanaan kegiatan ..................................................................50
Tabel 4.2. Klasifikasi persentase kelas eksperimen ..................................................50
Tabel 4.3. Klasifikasi persentase kelas control ........................................................51
Tabel 4.4. Klasifikasi persentase pengetahuan materi perubahan wujud zat setiap
indikator ...................................................................................................52
Tabel 4.5. Klasifikasi persentase keterampilan proses sains setiap indikator ............52
Tabel 4.6. Persentase aspek keterampilan proses sains pada observasi .....................53
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7. Persentase aspek keterampilan proses sains pada laporan eksperimen.....54
Tabel 4.8. Perbandingan pre-test untuk hasil belajar pada kelas eksperimen (X.1)
dan kelas kontrol (X.2) ...........................................................................55
Tabel 4.9. Perbandingan pre-test dan post-test unuk hasil belajar pada kelas
eksperimen (X.1) .....................................................................................56
Tabel 4.10. Perbandingan pre-test dan post-test untuk hasil belajar pada kelas
kontrol (X.2) ...........................................................................................57
Tabel 4.11. Perbandingan post-test untuk hasil belajar pada kelas eksperimen
(X.1) dan kelas kontrol (X.2) ...................................................................58
Tabel 4.12. Perbandingan pre-test dan post-test untuk keterampilan proses sains
pada kelas eksperimen (X.1) ...................................................................60
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Diagram Perubahan Wujud Zat .............................................................21
Gambar 2.2. Grafik Suhu Dari Es yang Dipanaskan Sampai Menjadi Uap Air ........23
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat permohonan izin penelitian ..........................................................76
Lampiran 2. Surat perizinan pelaksanaan penelitian..................................................77
Lampiran 3. Surat keterangan telah melakukan penelitian .......................................78
Lampiran 4. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen ..........79
Lampiran 5. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol ................86
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) kelas eksperimen .................................92
Lampiran 7. Soal pre-test dan post-test......................................................................94
Lampiran 8. Lembar observasi keterampilan proses sains.........................................96
Lampiran 9. Lembar jawaban dan penskoran soal pre-test dan post-test ..................98
Lampiran 10. Deskripsi observasi .............................................................................106
Lampiran 11. Lembar jawaban dan penskoran laporan eksperimen ..........................108
Lampiran 12. Skor soal pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas
kontrol . ....................................................................................................115
Lampiran 13. Skor observasi .....................................................................................119
Lampiran 14. Skor laporan eksperimen ....................................................................120
Lampiran 15. Contoh hasil pre-test dan post-test siswa kelas eksperimen ...............121
Lampiran 16. Contoh hasil pre-test dan post-test siswa kelas kontrol ......................128
Lampiran 17. Contoh lembar observasi kelas eksperimen ........................................134
Lampiran 18. Contoh laporan eksperimen ................................................................137
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan hidup manusia sains memegang peranan penting.
Lewat sains manusia mampu mengolah alam secara lebih maju sehingga semakin
berdampak bagi perbaikan hidup manusia. Lewat sains manusia mampu
menggunakan kekayaan alam secara bertanggung jawab. Oleh karena sains penting
bagi kehidupan manusia, maka penting kita mengenali sains. Disinilah pendidikan
sains penting.
Pendidikan mengenai sains bukan hanya didapatkan dari pendidikan formal
tetapi juga dari pengalaman langsung. Sains merupakan pengetahuan fisis, maka
untuk mempelajari sains dan membentuk pengetahuan tentang sains, diperlukan
kontak langsung dengan hal yang ingin diketahui. Pendidikan sains telah dimulai
sepanjang hidup, namun pendidikan sains secara khusus dipelajari pada tingkat
SMP dan SMA.
Dalam pembelajaran sains siswa dituntut untuk memiliki kemampuan
keterampilan sains bukan hanya menguasai materi sains. Hal ini dikarenakan dalam
proses pembelajaran sains sangat memungkinkan siswa untuk terlibat dalam
kegiatan pengamatan, percobaan, serta kemampuan menganalisis. Menurut
Semiawan (1987: 17-18), kemampuan atau keterampilan mendasar yang perlu
dimiliki siswa antara lain:
1. Mengobservasi atau mengamati
2. Menghitung
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
3. Mengukur
4. Mengklasifikasi
5. Mencari hubungan ruang atau waktu
6. Membuat hipotesis
7. Merencanakan penelitian atau eksperimen
8. Mengendalikan variabel
9.
Menginterpretasi atau menafsirkan data
10. Menyusun kesimpulan sementara (inferensi)
11. Meramalkan (memprediksi)
12. Menerapkan (mengaplikasi)
13. Mengkomunikasikan.
Metode pembelajaran yang melibatkan semua aspek keterampilan sains
ialah pengajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Namun pada
kenyataannya metode pembelajaran yang sering digunakan di sekolah menengah
atas ialah metode ceramah yang menekankan pada teori, hukum, dan rumus. Guru
menjelaskan materi dan siswa hanya memperhatikan tanpa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran. Siswa hanya dituntut untuk menghafal rumus dan
mengerjakan soal-soal yang diberikan ketika proses pengajaran. Metode yang
digunakan guru seringkali menggunakan metode yang sederhana. Guru
beranggapan bahwa semua materi yang terdapat didalam kurikulum harus
terselesaikan tepat waktu tanpa menyesuaikan dengan keadaan siswa. Padahal
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik bila seorang guru dapat
menerapkan proses pembelajaran yang sesuai keadaan siswa. Pemilihan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran. Salah satu metode yang
kontruktivistik dalam pembelajaran sains adalah metode eksperimen.
Belajar fisika bukan hanya sekedar untuk menghafal rumus dan
mengerjakan soal, tetapi lebih menekankan pada proses suatu kejadian untuk
menemukan suatu konsep. Pembelajaran fisika yang menekankan pada proses yaitu
menggunakan metode eksperimen dimana siswa dapat mengamati, mengukur,
mengumpulkan data, menganalisa data dan menyimpulkannya, sangat cocok untuk
mendalami fisika (Suparno, 2013). Menurut Suparno, dalam metode eksperimen
aktivitas proses belajar mengajar aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru,
sehingga siswa akan lebih terlibat secara fisik, emosional, dan intelektual. Pada
gilirannya diharapkan terjadi perubahan konsep dalam diri siswa (2007: 77, 142).
Metode eksperimen dilaksanakan dengan harapan bahwa teori yang
dibicarakan sebelumnya memang benar dan dapat dibuktikan. Siswa mendapatkan
pengetahuan yang lebih baik secara teori dan pengalaman langsung melalui metode
eksperimen. Siswa diharapkan dapat meningkatan pengetahuannya yang
diwujudkan dalam peningkatan prestasi pada proses pembelajaran sains. Menurut
Djamarah (2011: 175-180), ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari
luar (eksternal). Faktor internal berasal dari dalam diri siswa, meliputi faktor
fisiologis (jasmani) dan psikologis (intelegensi, motivasi, bakat, dan sikap). Faktor
eksternal berasal dari luar diri siswa meliputi lingkungan fisik, instrument, dan
sosial. Peningkatan prestasi pada proses pembelajaran sains dalam penelitian ini
dibatasi dalam hal intelegensi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Materi yang dipelajari dalam penelitian ini ialah perubahan wujud zat. Pada
umumnya siswa mempelajari materi perubahan wujud zat hanya sebatas hafalan.
Padahal fisika bukanlah soal menghafal tetapi memahami suatu kejadian dan
mampu mengaplikasikannya. Materi perubahan wujud zat sangat cocok bila
diajarkan dengan metode eksperimen sehingga siswa dapat mempelajari materi ini
melalui pengalaman langsung. Selain itu untuk menunjang eksperimen ini di SMA
Negeri 1 Kasihan Bantul alat dan bahan yang diperlukan telah tersedia.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui Pengaruh
Metode Eksperimen Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Ketrampilan
Proses Sains Pada Pokok Bahasan Perubahan Wujud Zat Untuk Kelas X SMA
Negeri 1 Kasihan Bantul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka rumusan
masalah yang ingin diteliti peneliti yaitu:
1. Apakah pembelajaran sains dengan metode eksperimen pada materi
perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri 1
Kasihan Bantul kelas X?
2. Apakah pembelajaran sains dengan metode eksperimen pada materi
perubahan wujud zat dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada
siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Peningkatan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X pada
materi perubahan wujud zat dengan menggunakan metode eksperimen.
2. Peningkatan keterampilan proses sains siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
kelas X pada materi perubahan wujud zat dengan menggunakan metode
eksperimen.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagi berikut:
1. Secara teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan dalam bidang dunia pendidikan fisika.
b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan menjadi bahan
pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
2. Secara praktis
a. Bagi guru, memberikan masukan kepada guru mengenai keterampilan
proses sains dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode eksperimen.
b. Bagi siswa, siswa menjadi lebih tertarik dengan Fisika dan
meningkatkan keterampilan proses sains melalu metode eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Filsafat Kontruktivisme
Menurut Von Glasersfeld (Suparno, 1997: 18), kontruktivisme adalah salah
satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan yang kita peroleh
adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Bila yang menekuni hal ini adalah siswa
maka siswa sendirilah yang membentuk pengetahuannya. Pengetahuan bukanlah
sesuatu yang sudah jadi, yang sudah ada diluar, tetapi sesuatu yang harus dibentuk
sendiri. Secara sederhana pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang langsung
ditemukan, melainkan suatu rumusan yang ditemukan oleh orang yang sedang
mempelajarinya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer dari seseorang kepada yang
lainnya, karena setiap orang dapat membangun pengetahuannya sendiri.
Pengetahuan tidak dapat ditransfer dari seseorang kepada yang lainnya
begitu saja dari pikiran seseorang yang mempunyai pengetahuan ke pikiran orang
lain yang belum mempunyai pengetahuan tersebut. Sama halnya dengan guru dan
siswa, guru tidak bisa begitu saja dapat mentransfer langsung pengetahuannya
kepada siswa. Banyak siswa yang salah menangkap apa yang telah diajarkan oleh
gurunya atau bahkan apa yang disampaikan menjadi miskonsepsi bagi siswa. Hal
ini menunjukan bahwa pengetahuan itu tidak dapat ditransfer secara begitu saja
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Siswa dapat membentuk pengetahuannya pertama-tama melalui indra
(Suparno, 2013: 14). Dengan melihat, mendengar, menjamah, mencium bau, dan
merasakan siswa dapat membentuk pengetahuannya tentang sesuatu. Untuk
mengetahui sesuatu siswa haruslah aktif sendiri untuk mengkonstruksinya. Ketika
siswa belajar, siswa harus aktif mengolah bahan, mencerna, memikirkan,
menganalisis dan akhirnya yang terpenting adalah siswa merangkumnya sebagai
pengertian yang utuh. Pengetahuan merupakan suatu proses menjadi tahu. Suatu
proses menjadi tahu ini akan terus berkembang semakin luas, lengkap, dan
sempurna.
Pembentukan
pengetahuan
jelas
bukan
sekali
jadi
tetapi
perkembangannya akan terus bertahap.
Menurut Bettencourt (Suparno, 1997: 21), kontruktivisme tidak bertujuan
untuk mengerti realitas, melainkan lebih melihat bagaimana proses seseorang
menjadi tahu akan sesuatu. Dengan kata lain kontruktivisme lebih menekankan
pada proses daripada hasil. Hasil belajar merupakan tujuan akhir dari proses
pembelajaran tetapi ada hal yang lebih penting ialah proses itu sendiri yang
melibatkan cara dalam belajar. Seseorang belajar membentuk skema maupun
struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuannya. Hal ini dipelukan
seorang siswa untuk dapat mengkontruksi terhadap kejadian yang terjadi
disekitarnya sebagai pengalaman langsung. Dengan demikian, belajar menurut teori
kontruktivisme bukan hanya sekedar menghafal tetapi juga melalui pengalaman
langsung. Pengetahuan seorang siswa bukan pemberian dari orang lain misalnya
guru, tetapi proses mengkontruksi dari siswa sendiri. Melalui proses seperti ini
siswa akan selalu mengingat makna dari pengetahuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bagi konstruktivis (Suparno, 1997: 61), belajar merupakan proses aktif.
Pelajar mengkontruksi atau membangun sendiri pengetahuannya entah dengan teks,
dialog, pengalaman fisis, dan lain-lain. Siswa mencari sendiri apa yang mereka
pelajari dan menghubungkan bahan yang sedang dipelajari dengan bahan yang telah
ada sebelumnya sehingga siswa dapat mengembangkannya. Dalam buku Suparno
(1997: 61) proses tersebut bercirikan enam hal, yaitu:
1. Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang
mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Kontruksi arti itu dipengaruhi oleh
pengertian yang telah siswa miliki.
2. Kontruksi arti itu adalah proses yang terus-menerus. Setiap kali bertemu
dengan persoalan baru, diadakan rekontruksi baik secara kuat maupun
lemah.
3. Belajar
bukanlah
mengumpulkan
fakta,
melainkan
lebih
suatu
pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru.
4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam
keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut.
5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar dengan dunia fisik dan
lingkungannya.
6. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, misalnya
konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan
yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Karena pengetahuan dibentuk baik secara individual maupun secara sosial,
kelompok belajar dapat dikembangkan. Menurut Von Glasersfeld (Suparno, 1997:
63), kelompok belajar siswa harus mengungkapkan bagaimana siswa melihat
persoalan dan apa yang akan diperbuat dengan persoalan tersebut. Salah satu jalan
untuk menciptakan suasana berpikir yang nantinya menuntut kesadaran akan apa
yang sedang dipikirkan dan dilakukan. Dalam hal ini guru akan memberikan
kesempatan siswa untuk secara aktif membuat abstraksi. Usaha seorang siswa untuk
menjelaskan sesuatu kepada teman-temannya justru membantu untuk melihat
sesuatu yang lebih jelas. Mengerti bahwa ada teman lain yang belum siap
menyampaikan jawaban, tentu akan meningkatkan keberanian siswa untuk
mencoba dan mencari jalan keluar. Jika siswa tersebut telah menemukan jawaban,
maka akan mendorong siswa lain untuk dapat menemukannya juga.
B. Metode Eksperimen Terbimbing
Secara kontruktivisme, pengetahuan yang dibentuk dengan berpikir tentang
pengalaman dengan suatu objek atau kejadian tertentu. Pengetahuan ini akan
terbentuk ketika siswa mencoba mengkaji pengetahuannya sendiri. Salah satu cara
untuk mengkaji pengetahuan siswa melalui pengalaman langsung ialah dengan
bereksperimen. Siswa memulai membentuk pengetahuannya sendiri dari perlakuan
siswa tersebut terhadap bahan eksperimen. Eksperimen yang dilakukan hanya
sebagai salah satu cara siswa mengembangkan kontruksi pengetahuannya terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Suparno (2013 : 83-85), metode eksperimen adalah metode
mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian,
pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Jadi metode ini
lebih untuk mengecek supaya siswa makin yakin dan jelas akan teorinya. Biasanya
metode eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori
atau hukum yang sudah ditemukan oleh para ahli. Namun dalam prakteknya guru
dapat pula melakukan eksperimen untuk menemukan teori atau hukumnya. Dalam
hal ini seakan-akan teori atau hukum belum ditentukan, dan siswa diminta untuk
menemukannya. Guru tentunya sudah tahu teori dan hukum sebelumnya dan bagi
guru arah eksperimennya jelas. Dengan metode ini siswa dapat merasa bangga dan
yakin karena seakan-akan menemukan sendiri.
Metode eksperimen terbagi menjadi dua, yaitu metode eksperimen
terbimbing dan metode eksperimen bebas. Proses pembelajaran fisika untuk tingkat
SMA kebanyakan menggunakan metode eksperimen terbimbing. Hal ini dipilih
dengan alasan bahwa hasil dari eksperimen akan lebih cepat selesai dan lebih teratur
dan terarah sehingga siswa tidak mudah binggung.
Untuk metode eksperimen terbimbing langkah-langkah yang harus dibuat
siswa, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati, dan diukur
semuanya sudah ditentukan sejak awal. Maka siswa tidak akan bingung tentang
langkah-langkah yang akan dibuat. Data yang harus dikumpulkan dan kesimpulan
mana yang akan dituju mereka cukup jelas. Tentu hasil kesimpulan tergantung data
yang mereka lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1. Tugas Guru
Untuk melakukan pembelajaran dengan eksperimen terbimbing, guru
punya peran sangat penting. Beberapa hal yang harus dilakukan guru adalah:

Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa;

Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya,
peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data
yang harus dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data,
kesimpulannya;

Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga pada
saat siswa mencoba semua sudah siap dan lancar;

Pada saat percobaan sendiri guru dapat berkeliling melihat bagaimana
siswa melakukan percobaannya dan menberikan masukan kepada
siswa.

Bila ada peralatan yang macet guru membantu siswa agar alat dapat
berjalan dengan baik.

Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan yang
dilakukan;

Bila siswa membuat laporan, maka guru harus memeriksanya.

Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan
dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Tugas Siswa
Dalam eksperimen, siswa terbagi dalam kelompok kecil untuk
melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk yang dilakukan guru. Dalam
kelompok kecil diharapkan siswa dapat sungguh melakukan percobaan dan
bukan hanya melihat percobaan teman. Dalam percobaan, siswa antara lain
akan melakukan tindakan berikut:

Membaca petunjuk percobaan dengan teliti;

Memilih alat yang diperlukan;

Merangkaikan alat-alat sesuai dengan skema percobaan;

Mulai mengamati jalannya percobaan;

Mencatat data yang diperlukan;

Mendiskusikan dalam kelompok untuk ambill kesimpulan dari data
yang ada;

Membuat laporan percobaan dan mengumpulkan;

Dapat juga mempresentasikan percobaan di depan kelas.
3. Keunggulan Metode Eksperimen
Ada beberapa keuntungan menggunakan metode eksperimen dalam
pembelajaran, yaitu:
a) Siswa mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian.
b) Karena mengamati sendiri suatu proses atau kejadian, maka siswa
menjadi benar-benar yakin akan hasil suatu proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c) Siswa menjadi lebih bersikap hati-hati, teliti, dan mampu berfikir
analitis.
d) Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah;
e) Membangkitkan hasrat ingin tahu pada siswa;
f) Memperkaya pengalaman dan membangkitkan keterampilan.
4. Kelemahan Metode Eksperimen
Ada beberapa kelemahan menggunakan metode eksperimen dalam
pembelajaran, yaitu:
a) Tidak semua matapelajaran dapat diajarkan dengan metode
eksperimen;
b) Tidak semua hal dapat dieksperimenkan;
c) Mahalnya alat-alat praktikum menjadi hambatan untuk melakukan
eksperimen di sekolah.
C. Hasil Belajar
Dalam aktivitas kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari kegiatan
belajar. Dipahami baik secara langsung maupun tidak langsung, sesungguhnya
dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan aktivitas belajar. Salah satu
pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah
laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang
bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik) dan menyangkut nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dan sikap (afektif) (Siregar, 2011: 3). Pembelajaran berupaya untuk mengubah
seseorang dalam hal ini siswa yang belum terdidik menjadi siswa yang terdidik,
siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu menjadi siswa yang
memiliki pengetahuan.
Dalam pengertian yang umum dan sederhana, belajar seringkali diartikan
sebagai aktivitas untuk memperoleh pengetahuan. Belajar adalah proses orang
untuk memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap (Aunurrahman,
2012: 38).
Seseorang dikatakan belajar bilamana terjadi perubahan, dari
sebelumnya tidak mengetahui menjadi mengetahui sesuatu. Menurut Suparno,
belajar adalah proses yang aktif dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya
(2013: 19). Siswa mencari arti sendiri dari apa yang telah dipelajarinya. Menurut
Suyono (2011: 9), belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,
sikap dan mengokohkan kepribadian. Pengertian belajar menurut beberapa tokoh
diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku siswa
dalam hal untuk memperoleh pengetahuan dengan membangun sendiri
pengetahuannya melalui latihan.
Prestasi dan belajar mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat
dipisahkan. Belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi merupakan hasil
dari proses pembelajaran tersebut. Hasil belajar dapat menunjukan seberapa jauh
nilai yang diperoleh dalam setiap pembelajaran, sehingga merupakan cerminan
tingkatan yang mampu dicapai oleh siswa. Belajar merupakan suatu kewajiban bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
seorang siswa. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam belajar tergantung pada
proses pembelajaran yang dialami siswa tersebut.
Menurut Sudjana (2012: 3), hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik
yang diinginkan pada diri siswa. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah siswa
yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal) dan
faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal berasal dari dalam diri
siswa, meliputi faktor fisiologis (kondisi jasmani) dan psikologis (minat,
intelegensi, motivasi, bakat, dan sikap). Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa,
meliputi lingkungan fisik, instrument, dan sosial (Djamarah, 2011: 175-180).
Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa hasil belajar dapat dikelompokan
menjadi dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuam terdiri dari
empat kaegori yaitu: pengetahuan tentang fakta, pengetahuan prosedural,
pengetahuan konsep, dan pengetahuan prinsip. Keterampilan terdiri dari empat
kategori yaitu: keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif,
keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik, keterampilan bereaksi
atau bersikap, dan keterampilan berinteraksi (Jihad, 2013: 14-15).
Peningkatan pengetahuan atau hasil belajar siswa tersebut dapat dinilai.
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar
yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu (Sudjana, 2012: 3). Penilaian proses
belajar merupakan upaya untuk memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam
penilaian dapat sejauh mana keefektifan dan efisien dalam mencapai tujuan
pengajaran yaitu perubahan tingkah laku siswa. Tujuan penilaian menurut Sudjana
(2012: 4) terbagi menjadi empat, yaitu:
1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangan dalam berbagai budang studi atau mata pelajaran
yang ditempuh, selain itu dapat diketahui pula posisi kemampuan siswa
dibandingkan dengan siswa lain;
2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
yaitu seberapa jauh keefektifan dalam mengubah tingkah laku para siswa
kearah tujuan pendidikan yang diharapkan. Keberhasilan pendidikan dan
pengajaran penting artinya mengingat peranannya sebagai upaya
memanusiakan atau membudayakan manusia;
3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi
pelaksanaannya. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar yang dicapai
hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri siswa, tetapi bisa
disebabkan oleh program pengajaran yang diberikan kepadanya atau
kesalahan strategi dalam melaksanakan program tersebut.
4. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak yang
berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat,
dan orang tua siswa. Untuk mempertanggungjawabkan hasil yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dicapai, sekolah memberikan laporan berbagai kekuatan dan kelemahan
pelaksanaan sistem pendidikan dan pengajaran serta kendala yang dihadapi.
D. Keterampilan Proses Sains
Menurut Setiawati (Susanto, 2015: 9), keterampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan
sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran dan nalar
secara efektif dan efisien. Untuk melatih keterampilan proses secara bersama perlu
mengembangkan sikap seperti rasa kerja sama, tanggung jawab, kreativitas dan
berdisiplin sesuai dengan materi.
Menurut Indrawati (1993: 3, dalam Susanto, 2015: 9), keterampilan proses
merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah baik secara kognitif
maupun psikomotorik yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep,
prinsip, atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau
untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Konsep, prinsip, atau
teori yang telah ditemukan atau dikembangkan akan memantapkan pemahaman
tentang keterampilan proses tersebut.
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang diperoleh dari latihan
baik kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar untuk kemajuan
kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan mendasar bila terus dilatih secara terus
menerus akan menjadi suatu keterampilan. Indrawati (dalam Susanto, 2015: 144)
menyebutkan ada enam aspek keterampilan proses yang meliputi: observasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
klasifikasi, pengukuran, mengkomunikasikan, memberikan penjelasan atau
menginterpretasi terhadap suatu pengamatan, dan melakukan eksperimen.
Keterampilan ini berproses dalam kerja ilmiah. Keterampilan secara fisis
maupun mental pada dasarnya dimiliki oleh setiap siswa meskipun dalam wujud
potensi atau kemampuan yang belum terbentuk secara jelas atau kemampuan yang
masih sederhana dan masih perlu dirangsang. Dengan mengembangkan
keterampilan proses, siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta
dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
Keterampilan proses ini menjadi roda penggerak untuk penemuan dan
pengembangan fakta dan konsep.
Para guru dapat menumbuh kembangkan potensi dalam diri siswa sesuai
dengan taraf perkembangan pemikirannya. Ketika guru membangun keterampilan
proses melalui eksperimen terbimbing, siswa pada tingkat SMA dituntut untuk
menguasai keterampilan proses melebihi tingkat keterampilan proses dasar dan
dirasa cukup untuk berada pada tingkat keterampilan terpadu. Yang digunakan
untuk mengukur keterampilan proses siswa tingkat SMA meliputi:
1. Pengukuran
Pengukuran adalah penemuan ukuran dari suatu objek dengan
membandingkan suatu yang mau diukur dengan alat ukur (Trianto, 2012: 146).
Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah. Menurut
Semiawan (1985: 21) dasar dari pengukuran adalah perbandingan. Semakin
tinggi tingkat sekolah, pengukuran yang didapatkan akan semakin rumit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Menentukan variabel
Variabel digunakan untuk memilih faktor yang mempengaruhi suatu
penelitian (Semiawan, 1985: 28). Dalam suatu eksperimen, seluruh variabel
harus dijaga tetap sama kecuali satu, yaitu variabel manipulasi. Ada juga
pengontrol variabel yaitu untuk memastikan bahwa segala sesuatu dalam suatu
percobaan tetap sama kecuali satu faktor (Trianto, 2012: 147).
3. Menyusun Hipotesis
Perumusan hipotesis adalah perumusan dugaan yang masuk akal yang
akan dapat diuji tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi (Trianto,
2012: 147). Menurut Semiawan (1985: 25), hipotesis adalah suatu perkiraan
yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.
4. Menginterpretasi data
Kemampuan menginterpretasi atau menafsirkan data adalah suatu
keterampilan yang penting. Data yang dikumpulkan melalui perhitungan,
pengukuran, eksperimen dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti tabel,
grafik, atau diagram (Semiawan, 1985: 29). Penafsiran data yang menjelaskan
makna informasi yang telah dikumpulkan (Trianto, 2012: 146).
5. Analisis
Menguraikan keseluruhan menjadi beberapa komponen. Analisis
digunakan untuk memperkirakan besar pengaruh kuantitatif suatu kejadian
terhadap kejadian lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
6. Melakukan eksperimen
Melakukan eksperimen merupakan pengujian dari hipotesis atau sesuatu
yang telah diprediksikan sebelumnya (Trianto, 2012: 146).
7. Mengkomunikasikan
Semiawan (1985: 32-33) mengatakan setiap ahli dituntut agar mampu
menyampaikan hasil penemuannya kepada orang lain. Mengkomunikasikan
adalah mengatakan apa yang diketahui dengan ucapan kata-kata, tulisan,
gambar, demonstrasi, atau grafik (Trianto, 2012: 145).
E. Materi Pembelajaran
Materi kalor dan perubahan wujud zat terdapat pada kompetensi dasar
kurikulum 2013 di SMA kelas X semester kedua. Peneliti menggunakan buku
Fisika SMA Kelas X (Purwanto, 2013: 183-200) dan Pengantar Termofisika
(Suparno, 2009: 41-55), sebagai acuan dalam menjelaskan materi kalor dan
perubahan wujud zat.
Perubahan Wujud Zat
Pada umumnya, suhu zat akan naik jika menerima kalor dan akan turun jika
melepaskan kalor. Namun, ada suatu kondisi saat kalor yang diterima suatu zat
bukan lagi digunakan untuk menaikan suhu suatu zat, melainkan untuk mengubah
wujudnya. Demikian pula, ada suatu kondisi dimana kalor yang dilepaskan suatu
zat bukan lagi digunakan untuk menurunkan suhu zat, melainkan untuk mengubah
wujudnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar 2.1. Diagram perubahan wujud zat.
Pada gambar 2.1 diatas ditunjukan diagram perubahan wujud zat. Melebur
adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair. Membeku adalah perubahan
wujud dari air menjadi padat. Menguap adalah perubahan wujud dari air menjadi
gas. Mengembun adalah perubahan wujud dari gas menjadi cair. Menyublim adalah
perubahan wujud dari padat langsung menjadi gas tanpa melalui wujud cair.
Deposisi adalah perubahan wujud langsung dari gas menjadi padat.
1. Kalor Laten
a. Kalor laten lebur dan beku
Kalor laten lebur atau kalor lebur adalah banyaknya kalor yang
diserap untuk mengubah 1 kg zat dari wujud padat menjadi cair pada titik
leburnya.
Kalor laten beku atau kalor beku adalah banyaknya kalor yang
dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi padat pada
titik bekunya. Kaor lebur sama dengan kalor beku dan titik lebur sama
dengan titik beku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud benda disebut
kalor laten. Kalor beku sama dengan kalor lebur (Hf). Kalor laten lebur
(Hf) adalah panas yang diperluan untuk mengubah 1 kg zat dari zat padat
ke cair, besarnya sama dengan:
Hf = Q / m
Dimana:
Atau
Q = m.Hf
Q : kalor (kal)
m : massa zat (kg)
Hf : kalor laten (J/kg)
b. Kalor laten didih dan embun
Kalor laten didih atau kalor didih adalah banyaknya kalor yang
diserap untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi uap pada titik
didihnya. Kalor didih juga disebut kalor uap.
Kalor laten embun atau kalor embun adalah banyaknya kalor
yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud uap menjadi cair
pada titik embunnya. Kalor didih sama dengan kalor embun dan titik
didih sama dengan titik embun.
Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud benda disebut
kalor laten. Kalor embun sama dengan kalor didih (Hv). Kalor didih (Hv)
adalah panas yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat dari air ke gas,
besarnya sama dengan:
Hv = Q / m
Atau
Q = m.Hv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dimana:
Q : kalor (kal)
m : massa zat (kg)
Hv : kalor didih (J/kg)
Tabel 2.1. Titik lebur, titik didih, kalor lebur dan kalor didih
beberapa zat.
No Zat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Helium
Hidrogen
Nitrogen
Oksigen
Alkohol
Raksa
Air
Sulfur
Timah
hitam
Perak
Emas
Tembaga
Titik lebur
normal
(˚C)
-269,65
-259,31
-209,97
218,79
-114
-39
0,00
119
327,3
Kalor lebur
(J/kg)
Kalor didih
(J/kg)
5,23 x 10³
58,6 x 10³
25,5 x 10³
13,8 x 10³
104,2 x 10³
11,8 x 10³
334 x 10³
38,1 x 10³
24,5 x 10³
Titik didih
normal
(˚C)
-268,93
-252,89
-195,81
-182,97
78
357
100,00
444,60
1750
960,80
1063,00
1083
88,3 x 10³
64,5 x 10³
134 x 10³
2193
2660
1187
2336 x 10³
1578 x 10³
5069 x 10³
209 x 10³
452 x 10³
201 x 10³
213 x 10³
853 x 10³
272 x 10³
2256 x 10³
326 x 10³
871 x 10³
2. Grafik Suhu Terhadap Waktu
Gambar 2.1. Grafik suhu terhadap waktu dari es yang dipanaskan sampai
menjadi uap air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 2 di atas menunjukan grafik suhu-kalor ketika sejumlah massa
tertentu es yang bersuhu dibawah 0˚C dipanaskan (diberi kalor). Suhu naik
(dari a ke b) sampai pada titik lebur es 0˚C dicapai. Antara a dan b berwujud
padat (es). Kemudian ketika kalor ditembahkan (dari b ke c), suhu tetap sampai
semua es melebur menjadi air. Antara b dan c berwujud padat (es) dan cair
(air). Kemudian suhu air akan dinaikan kembali (dari c ke d) sampai titik didih
100˚C. antara c dan d terdapat wujud cair (air). Pada titik didih (dari d ke e)
kembali suhu tetap walau kalor terus ditambahkan sampai semua air mendidih
menjadi uap air (gas). Antara d dan e terdapat wujud cair (air) dan gas (uap air).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif
adalah jenis penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka, kemudian
menggunakan analisis statistik, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, gambar,
dan keadaan (Suparno, 2007: 136-154).
Dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh untuk
mengukur keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa dalam bentuk skor
yang dianalisa secara statistik. Sedangkan penelitian ini dikatakan kualitatif
karena peneliti menjelaskan gambaran keterampilan proses sains siswa selama
penelitian secara deskriptif, dan data yang diperoleh dianalisa secara kualitatif.
Penelitian kualitatif ini bermanfaat untuk memperkuat data kuantitatif mengenai
keterampilan proses sains siswa.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada akhir bulan Maret 2016 sampai awal bulan
April 2016 dan dilakukan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul, Tahun Ajaran
2015/2016 .
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian diambil dari SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada
semester genap Tahun Ajaran 2015/2016. Dalam penelitian menggunakan 1
kelompok eksperimental dan 1 kelompok kontrol. Kelompok eksperimental
menggunakan siswa dan siswi kelas X MIA 4, sedangkan kelompok kontrol
menggunakan siswa dan siswi kelas X MIA 1.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent Variable)
Menurut Creswell (2012: 77) variabel bebas merupakan variabel yang
(mungkin) menyebabkan, mempengaruhi, atau berefek pada outcome, atau
dikenal dengan istilah variabel treatment, manipulated, atecedent, atau
predictor. Dalam penelitian ini, variabel bebas adalah metode pembelajaran.
2. Variabel terikat (dependet variables)
Menurut Creswell (2012: 77) variabel terikat merupakan variabel yang
bergantung pada variabel bebas. Variabel terikat ini merupakan outcome atau
hasil dari pengaruh variabel bebas, variabel terikat sering dikenal dengan
istilah variabel criterion, outcome, atau effect. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar dan keterampilan proses pada materi
perubahan wujud zat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
E. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan ialah pretest and posttest control group.
Pretest and posttest control group adalah desain penelitian yang terdiri dari dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen diberi variabel eksperimen dan kelompok kontrol tidak diberi variabel
eksperimen. Pada awal pembelajaran, kedua kelompok ini diberikan tes pertama
(pretest) berupa pertanyaan isian singkat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat penguasaan materi perubahan wujud zat dan keterampilan
proses sains pada siswa dan siswi kelas X MIA 4 (kelompok eksperimen) dan
kelas X MIA 1 (kelompok kontrol) pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sebelum
pembelajaran.
Setelah dilaksanakan tes pertama, dilanjutkan dengan proses pembelajaran
pada kelompok eksperimen menggunakan metode eksperimen terbimbing
sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan metode ceramah aktif.
Selanjutnya dilaksanakan tes kedua (posttest) setelah selesai pembelajaran berupa
pertanyaan isian singkat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar dan keterampilan proses sains pada siswa dan siswi kelas X MIA 1
(kelompok eksperimen) dan kelas X MIA 4 (kelompok kontrol) pada SMA Negeri
1 Kasihan Bantul setelah pembelajaran dengan materi perubahan wujud zat.
Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 3.1. Pre-test and Post-test Control Group
Treatment Group O1
X1
O1’
Control Group
X2
O2’
O2
Keterangan:
O1
:
Pre-test kelas treatmen (X MIPA 4)
X1
:
pembelajaran dengan metode eksperimen (X MIPA 4)
O1’
: Post-test kelas treatmen (X MIPA 4)
O2
: Pre-test kelas kontrol (X MIPA 1)
X2
:
O2’
: Post-test kelas kontrol (X MIPA 1)
pembelajaran dengan metode ceramah (X MIPA 1)
F. Treatmen
Treatmen adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti agar
nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2011: 51). Treatmen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen terbimbing
dengan desain penelitan pretest and posttest control group.
1. Kelas Kontrol
Kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi treatmen. Pada
kelas kontrol, pembelajaran dengan metode ceramah aktif diberikan sebanyak
1 kali pembelajaran. Adanya kelompok kontrol dimaksudkan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pembanding sehingga dapat terlihat perubahan akibat dari metode
eksperimen. Secara sederhana proses pembelajarannya sebagai berikut:
a. Peserta didik diajak mengamati video air yang direbus secara terus
menerus.
b. Guru bertanya kepada siswa apa yang terjadi pada peristiwa tersebut
dan jika air dimasukan kedalam lemari es apa yang akan terjadi?
c. Siswa mendiskusikan bersama dengan teman sebangku mengenai
peristiwa yang terjadi dalam video.
d. Siswa bersama guru membahas bersama-sama mengenai perbahan
wujud dan siswa diminta memberikan contoh dari masing-masing
perubahan wujud.
e. Secara sukarela guru meminta siswa untuk memberi contoh
peristiwa penyerapan dan pelepasan kalor.
f. Guru menjelaskan tentang kalor laten peleburan dan kalor laten
penguapan.
g. Siswa mengerjakan beberapa soal yang diberikan secara bersama
teman sebangku.
h.
Secara sukarela siswa mengerjakan soal yang diberikan di papan
tulis kemudian dibahas bersama.
2. Kelas Eksperimen
Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang sengaja diberi treatmen.
Metode eksperimen yang digunakan ialah metode eksperimen terbimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Metode eksperimen terbimbing akan lebih cepat selesai, lebih teratur dan
terarah sehingga siswa tidak mudah binggung. Untuk metode eksperimen
terbimbing langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus
digunakan, apa yang harus diamati, dan diukur semuanya sudah ditentukan
sejak awal. Maka siswa tidak akan bingung tentang langkah-langkah yang
akan dibuat. Data yang harus dikumpulkan dan kesimpulan mana yang akan
dituju mereka cukup jelas. Tentu hasil kesimpulan tergantung data yang
mereka lakukan.
Eksperimen yang dilakukan mengenai perubahan wujud es-air-uap.
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara perubahan suhu
dan waktu selama terjadi perubahan wujud. Alat yang digunakan ialah beker
glass, termometer, pengaduk, bunsen, neraca ohaus, penutup beker glass,
stopwatch dan kertas grafik. Siswa diminta untuk memanasi es didalam beker
glass dan setiap 1 menit diukur suhunya. Siswa mencatat waktu, suhu dan
wujud zat dalam tabel dari bentuk es sampai mendidih menjadi uap.
Sebelum melakukan eksperimen siswa menjawab beberapa pertanyaan
seperti:
a. Peristiwa apa yang akan terjadi jika kalor suatu benda ditambahkan
secara terus menerus pada benda tersebut?
b. Bagaimana hubungan antara perubahan suhu dan waktu ketika
terjadi perubahan wujud suatu benda tertentu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Setelah melakukan eksperimen siswa juga diminta untuk menjawab
beberapa pertanyaan seperti:
a. Jelaskanlah proses pengambilan data!
b. Buat grafik hubungan suhu, T (˚C) terhadap waktu, t (menit)!
c. Mengapa suhu tidak bertambah pada saat perubahan wujud menjadi
uap?
d. Apa kesimpulan anda dari percobaan ini? Mengapa demikian?
Setelah siswa melaksanakan seluruh proses eksperimen siswa dapat
mengkomunikasikan
hasil
eksperimen
melalui
pembuatan
laporan
eksperimen. Laporan eksperimen berisi tujuan, alat yang digunakan, dasar
teori, prosedur percobaan, data dan grafik, pembahasan, jawaban pertanyaan
dan kesimpulan.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan panduan langkahlangkah yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. RPP disusun
dalam skenario pembelajaran yang akan dilakukan selama pengambilan data
penelitian. Materi RPP mengenai perubahan wujud yang dibuat sesuai
kurikulum 2013. RPP untuk kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 4,
dan RPP untuk kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kegiatan siswa adalah panduan yang digunakan siswa untuk
melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS ini digunakan ketika
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing.
LKS siswa dapat dilihat pada lampiran 6.
G. Instrumen Pengambilan data
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mungumpulkan data.
Data yang diperoleh harus sesuai dengan tujuan dan pokok masalah penelitian.
Instrumen pengambilan data ini terdiri dari dua, yaitu test dan observasi.
1. Test
a. Soal Pre-Test
Soal pretest berisi soal isian singkat yang berjumlah 7 butir soal.
Soal pretest bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
penguasaan materi perubahan wujud zat dan keterampilan proses sains
pada siswa dan siswi kelas X MIA 4 (kelompok eksperimen) dan kelas
X MIA 1 (kelompok kontrol) pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
sebelum pembelajaran. Soal pretest terdiri dari dua bagian yaitu bagian
pertama mengenai keterampilan proses sains yang berjumlah 4 butir
soal isian dan bagian kedua yaitu pengetahuan tentang perubahan wujud
zat yang berjumlah 3 butir soal isian. Soal pre-test dapat dilihat pada
lampiran 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Berikut klasifikasi soal-soal secara lebih rinci:
Tabel 3.2. Klasifikasi item soal keterampilan proses sains.
No
1
2
3
4
Keterampilan Proses Sains
Merancang eksperimen dan menentukan variabel
Membuat hipotesis
Interpretasi data
Analisis data
Item soal
1
2
3
4
Tabel 3.3. Klasifikasi item soal pengetahuan tentang perubahan
wujud zat.
No
1
2
3
Perubahan wujud zat
Peristiwa pelepasan dan penerimaan kalor
Contoh perubahan wujud
Analisis perubahan wujud
Item soal
5
6
7
Tabel 3.4. Klasifikasi item soal dan kisi-kisi soal pengetahuan
tentang keterampilan proses sains.
No Keterampilan Indikator soal
Proses Sains keterampilan
proses sains
Butir soal test
Item No
Soal soal
Skor
1.
Saya sedang melakukan
percobaan, dengan cara
meletakan mentega di
atas sendok yang sedang
dipanasi.
1
25
Membuat
hipotesis
Dapat
membuat
hipotesis
berdasarkan
masalah yang
diajukan
Menurutmu, peristiwa
apa yang akan terjadi?
Berikan alasannya!
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2.
3.
Merancang
eksperimen
dan
Menentukan
variabel
Menyusun
grafik
Dapat
mendeskripsik
an rancangan
percobaan
yang sesuai
dan dapat
menentukan
yang menjadi
variabel
terikat dan
variabel bebas
Membuat
grafik
berdasarkan
data yang
sudah
diperoleh
Saya ingin menyelidiki
pengaruh lamanya waktu
pemanasan terhadap
kenaikan suhu.
a.
b.
1
1
25
1
3
25
1
4
25
Buatlah rancangan
percobaan
berdasarkan masalah
yang dihadapi
tersebut!
Tentukanlah variabel
terikat dan variabel
bebas dari rancangan
percobaan yang
kamu buat!
Saya mempelajari
pengaruh suhu terhadap
waktu. Saya memperoleh
data sebagai berikut:
No
Waktu Suhu
(menit) (oC)
1
5
0
2
10
4
3
15
16
4
20
32
5
25
40
6
30
60
7
35
72
Buatlah grafik
berdasarkan data diatas!
4.
Menganalisa
penyelidikan
Menjelaskan
sebuah
kejadian
melalui
analisis yang
sesuai dengan
permasalahan.
Saya ingin mengukur
jumlah kalor yang bisa
dihasilkan oleh nyala api
dalam waktu tertentu.
Sebuah alat pembakar
atau Bunsen akan
digunakan untuk
memanaskan sebuah
beker glass yang berisi 1
liter air dingin selama 10
menit. Bagaimana saya
akan mengukur jumlah
kalor yang dihasilkan
oleh nyala api tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.5. Klasifikasi item soal dan kisi-kisi soal pengetahuan
tentang perubahan wujud.
No
Pengetahuan
tentang
perubahan
wujud zat
Indikator soal
hasil belajar
Butir soal test
Item No
Soal soal
Skor
1.
Peristiwa
pelepasan
dan
penerimaan
kalor
Dapat
memeberikan
contoh
peristiwa
pelepasan
kalor dan
penerimaan
kalor
Berikan 1 contoh
peristiwa pelepasan
dan penerimaan
kalor dalam
kehidupan seharihari
1
5
30
2.
Macammacam
perubahan
wujud
Dapat
mendeskripsik
an contoh
perubahan
wujud zat
(menyublim,
menguap,
mengembun
dan
membeku)
Sebutkan masingmasing contoh
perubahan wujud
zat dari:
1
6
30
Dapat
menghitung
kalor yang
dibutuhkan
untuk
melakukan
perubahan
wujud
Hitunglah kalor
yang dibutuhkan
untuk megubah 1
gram es yang
suhunya -5 oC
menjadi 1 gram uap
dengan suhu 100
o
C. diketahui kalor
jenis es adalah 0,5
kal/ g. oC, kalor
didih air 540 kal/ g,
kalor lebur es 80
kal/g, dan kalor
jenis air 1 kal/ g. oC
1
7
40
3.
Analisis
perubahan
wujud
a.
b.
c.
d.
Peleburan
Pembekuan
Peenguapan
Pengembunan
b. Soal Post-Test
Soal posttest yang digunakan sama dengan soal pretest. Soal
posttest berisi soal isian singkat yang berjumlah 7 butir soal. Soal
posttest bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
keterampilan proses sains pada siswa dan siswi kelas X MIA 4
(kelompok eksperimen) dan kelas X MIA 1 (kelompok kontrol) pada
SMA Negeri 1 Kasihan Bantul setelah pembelajaran pada materi
perubahan wujud zat. Soal posttest terdiri dari dua bagian yaitu bagian
pertama mengenai keterampilan proses sains yang berjumlah 4 butir
soal isian dan bagian kedua yaitu pengetahuan tentang perubahan wujud
zat yang berjumlah 3 butir soal isian. Soal post-test dapat dilihat pada
lampiran 7.
2. Observasi
Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian
terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Suparno,
2007: 63). Observasi berisi daftar ceklist mengenai aktivitas siswa dan siswi
SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X MIA 4 selama proses pembelajaran
tentang materi perubahan wujud zat. Lembar observasi digunakan saat siswa
dan siswi melakukan eksperimen di dalam kelas. Lembar observasi ini
bertujuan untuk memperkuat data dari hasil pretest dan posttest setiap siswa
dan siswi pada kelompok eksperimen. Lembar observasi dapat dilihat pada
lampiran 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Adapun kegiatan yang dilakukan observan pada saat mengobservasi
siswa adalah sebagai berikut:
a. Observan berada di dekat kelompok.
b. Observan mengamati kegiatan siswa dan memberi tanda (√) cek list
sesuai dengan indikator penelitian yang muncul dalam kegiatan
percobaan.
c. Observan diperkenankan bertanya seputar percobaan perubahan
wujud kepada siswa.
d. Observan mengamati siswa pada saat membuat perencanaan sampai
pada melakukan percobaan.
Berikut klasifikasi observasi secara lebih rinci:
Tabel 3.6. Indikator keterampilan proses sains.
No
1
Aspek keterampilan
proses sains
Menyusun hipotesis
Skor
Indikator penelitian
3
Jika membuat perkiraan atau
dugaan sementara sebelum
melakukan percobaan dengan
benar dan logis untuk dapat
menjelaskan kejadian perubahan
wujud
Jika membuat perkiraan atau
dugaan sementara sebelum
melakukan percobaan dengan
benar tapi kurang tepat
Jika membuat perkiraan atau
dugaan sementara sebelum
melakukan percobaan dengan
kurang benar tapi kurang tepat
Jika tidak membuat perkiraan
atau dugaan sementara sebelum
melakukan percobaan
Jika memilih alat dan bahan
dengan benar dan lengkap, serta
dapat membuat prosedur
percobaan dengan benar dan
2
1
0
2
Merencanakan
penyelidikan
3
Skor
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2
1
0
3
Menentukan variabel
3
2
1
0
4
Melakukan
percobaan
3
2
1
0
runtut
Jika memilih alat dan bahan
dengan benar dan lengkap, tapi
kurang lengkap dan runtut dalam
membuat prosedur percobaan
Jika memilih alat dan bahan
dengan benar tapi lengkap, serta
dapat membuat prosedur
percobaan dengan benar tapi
kurang runtut
Jika memilih alat dan bahan
kurang benar dan kurang
lengkap, serta tidak dapat
membuat prosedur percobaan
dengan benar dan runtut
Jika dapat menyebutkan variabel
bebas dan variabel terikat dengan
benar
Jika dapat menyebutkan variabel
bebas dan variabel terikat
namun kurang tepat (terbalik)
Jika dapat menyebutkan salah
satu variabel secara tepat
Jika tidak dapat menyebutkan
variabel bebas dan variabel
terikat
Jika dapat melakukan percobaan
dengan benar (runtut sesuai
dengan prosedur) dengan tepat
dan efektif
Jika dapat melakukan percobaan
dengan benar (runtut sesuai
dengan prosedur) dengan tepat
tapi kurang efektif
Jika dapat melakukan percobaan
dengan benar (runtut sesuai
dengan prosedur) kurang tepat
tapi kurang efektif
Jika tidak dapat melakukan
percobaan dengan benar (runtut
sesuai dengan prosedur)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Laporan Eksperimen
Laporan hasil percobaan merupakan laporan yang dibuat pada kelas
eksperimen setelah melakukan percobaan. Data hasil laporan siswa ini akan
digunakan untuk melihat beberapa aspek mengenai keterampilan proses sains
siswa. Berikut aspek keterampilan proses sains dalam laporan eksperimen
secara lebih rinci:
Tabel 3.7. Aspek keterampilan proses sains dalam laporan eksperimen.
No. Keterampilan
Proses Sains
1
Tujuan
Indikator
Skor
Dapat merumuskan tujuan eksperimen.
5
2
Alat dan bahan
5
3
Hipotesis
4
Dasar teori
5
6
Prosedur
eksperimen
Data
7
Menyusun grafik
8
Pembahasan
9
Tugas
10
Kesimpulan
Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai
dengan eksperimen.
Dapat membuat hipotesis berdasarkan
masalah yang diajukan.
Dapat mengaitkan masalah yang diajukan
dengan teori yang sudah ada.
Dapat mendeskripsikan rancangan
percobaan yang sesuai.
Dapat membuat tabel berdasarkan data yang
sudah diperoleh.
Membuat grafik berdasarkan data yang
sudah diperoleh.
Dapat mendeskripsikan proses pengambilan
data dan menginterpretasikan data.
Dapat mendeskripsikan jawaban dengan
tepat sesuai dengan hasil eksperimen.
Dapat menyimpulkan hasil eksperimen
sesuai dengan tujuan eksperimen.
10
10
5
5
5
25
20
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
H. Metode Analisis Data
Data-data yang telah diperoleh melalui instrumen tersebut dianalisis secara
kualitatif untuk hasil observasi. Sedangkan tes tertulis (pre-test dan post-test),
laporan percobaan akan dianalisis secara kuantitatif. Jawaban siswa tersebut
diskor dan diklasifikasi.
Penskoran terhadap hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa
dalam mengerjakan soal pre-test dan post-test dilakukan dengan membuat skala
skor. Penentuan bobot skor untuk masing-masing soal dapat dilihat pada lampiran
9. Skor hasil belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali seratus persen, begitu juga untuk skor tes keterampilan proses
sains.
Skor hasil belajar siswa=
x 100 %
Sedangkan untuk skor tiap indikator yaitu jumlah skor tiap indikator dibagi
dengan jumlah skor maksimal tiap indikator dikali seratus persen.
Skor tiap indikator =
x 100 %
Skor yang diperoleh siswa kemudian digolongkan berdasarkan klasifikasi
tingkat penguasaan yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
Klasifikasi tersebut dibuat berdasarkan nilai tertinggi adalah 100 dan dibuat dalam
bentuk persen sehingga apabila benar seluruhnya maka mendapat 100%.
Klasifikasi disajikan dalam bentuk tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.8. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains.
Persentase Skor (%)
≥ 83
66 – 82
Klasifikasi
Sangat baik
Baik
49 – 65
Cukup
32 – 48
Kurang
≤ 31
Sangat kurang
Tabel 3.9. Klasilifikasi tingkat penguasaan pengetahuan perubahan wujud
zat.
Persentase Skor (%)
≥ 84
65 – 83
Klasifikasi
Sangat baik
Baik
46 – 64
Cukup
27 – 45
Kurang
≤ 26
Sangat kurang
Tabel 3.10. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains
pada hasil observasi.
Persentase Skor (%)
≥ 89
75 – 88
Klasifikasi
Sangat baik
Baik
61 – 74
Cukup
47 – 60
Kurang
≤ 46
Sangat kurang
Tabel 3.11. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains
pada laporan hasil eksperimen.
Persentase Skor (%)
≥ 90
78 – 89
Klasifikasi
Sangat baik
Baik
66 – 77
Cukup
54 – 65
Kurang
≤ 53
Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Soal pre-test dan post-test akan diberi skor untuk jawaban siswa atas
pertanyaan yang diajukan. Penskoran pre-test dan post-test didasarkan pada tabel
3.4 dan tabel 3.5. Untuk melihat apakah hasil pre-test dan post-test benar
memiliki perbedaan diuji dengan uji T-independent. Untuk mengukur apakah ada
peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains dilihat dari peningkatan
hasil pre-test dibandingkan dengan post-test diuji T-dependent. Analisa data ini
menggunakan SPSS. Data akan dianalisa melalui beberapa tahap dibawah ini:
1. Untuk mengetahui apakah metode ceramah dan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar, digunakan uji T dengan tingkat signifikan
0,05, langkahnya sebagai berikut:
a. Uji T independent untuk pre-test kelas eksperimen (X.1) dan kelas
kontrol (X.2). Analisa ini untuk melihat pemahaman awal kedua
kelas tersebut.
b. Uji T dependent untuk membandingkan pre-test dan pos-test untuk
kelas eksperimen (X.1).
c. Uji T dependent untuk membandingkan Pre-test dan pos-test untuk
kelas kontrol ( X.2).
d. Uji T independent untuk membandingkan post-test untuk kelas
eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2).
2. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat meningkatkan
keterampilan proses sains, digunakan uji T dengan tingkat signifikan 0,05,
langkahnya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a. Uji T-dependent untuk membandingkan Pre-test dan pos-test untuk
kelas eksperimen ( X.1).
b. Keterampilan proses sains juga dianalisa dari hasil observasi.
c. Keterampilan proses sains juga dianalisa dari hasil observasi
(pengamatan). Data observasi ini akan dianalisa secara deskripsi,
sebagai data untuk menjelaskan keterampilan siswa pada saat
melakukan percobaan. Deskripsi hasil observasi dapat dilihat pada
lampiran 10.
d. Keterampilan proses sains juga dianalisa dari hasil laporan
percobaan. Data dari hasil laporan ini akan diskor dan akan
dikelompokan berdasarkan aspek-aspek keterampilan proses sains.
Hasil penskoran dapat dilihat pada lampiran 11.
3. Analisa data menggunakan SPSS
a. Pre-test dan pre-test
Untuk mengetahui pengetahuan awal dari kedua kelas, maka
pre-test kedua kelas dibandingkan menggunakan uji T independent.
Persamaan umum uji-T kelompok independen adalah sebagai berikut:
tobs =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
keterangan :
n1 = jumlah anggota kelompok 1
n2 = jumlah anggota kelompok 2
= nilai rata-rata kelompok 1
= nilai rata-rata kelompok 2
1
= standar devisi kelompok 1
2
= standar deviasi kelompok 2
Dengan menggunakan program SPSS 20, bila P < α , maka
signifikan. Dimana α = 0,05.
b. Pre-test dan post-test (hasil belajar dan keterampilan proses sains)
Untuk melihat peningkatan hasil belajar serta keterampilan
proses sains (kelas kontrol dan eksperimen) maka hasil pre-test dan
post-test dari masing-masing kelas harus dibandingkan dengan
menggunakan uji T dependen. Persamaan umum uji-T kelompok
dependen adalah sebagai berikut:
Keterangan :
X1 = nilai pretest
X2 = nilai posttest
D = perbedaan nilai (X1 - X2 )
N = jumlah pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Dengan menggunakan program SPSS 20, bila P < α , maka
signifikan, dimana α = 0,05. Artinya terjadi peningkatan hasil belajar
dan keterampilan proses sains.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016 sampai 12 April 2016
di SMA N 1 Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa
Kelas X MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 23 orang dan
kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 23 orang.
Pada pertemuan pertama, hari Senin, 28 Maret 2016, peneliti melakukan
perkenalan dengan siswa kelas X MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan
menjelaskan tujuan diadakannya penelitian ini. Setelah perkenalan dan
menjelaskan tujuan, dilakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui pemahaman
awal siswa pada materi Perubahan Wujud Zat. Waktu yang digunakan untuk
pretest sekitar 45 menit dengan jumlah soal sebanyak 7 butir soal isian,
diantaranya 4 soal keterampilan proses sains dan 3 soal pengetahuan perubahan
wujud. Siswa yang mengikuti pre-test berjumlah 23 orang. Setelah selesai
mengadakan pre-test, peneliti menjelaskan prosedur eksperimen yang akan
dilakukan pada hari Rabu, 30 Maret 2016. Peneliti memulai meminta siswa
membentuk kelompok yang terdiri dari 3 sampai 4 orang perkelompok. Jumlah
keseluruhan siswa pada kelas X MIPA 4 ialah sebanyak 23 orang, dengan
demikian ada 7 kelompok yang terbentuk.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Pada pertemuan kedua, hari Selasa, 29 Maret 2016, peneliti melakukan
perkenalan dengan siswa kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol dan menjelaskan
tujuan diadakannya penelitian ini. Setelah perkenalan dan menjelaskan tujuan,
dilakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada
materi Perubahan Wujud Zat. Waktu yang digunakan untuk pretest sekitar 45
menit dengan jumlah soal sebanyak 7 butir soal isian, diantaranya 4 soal
keterampilan proses sains dan 3 soal pengetahuan perubahan wujud. Siswa yang
mengikuti pre-test berjumlah 23 orang.
Setelah selesai mengadakan pre-test, peneliti langsung melanjutkan proses
belajar mengajar menggunakan metode ceramah aktif selama 90 menit. Peserta
didik diajak mengamati video air yang direbus secara terus menerus. Kemudian
peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa apa yang terjadi pada peristiwa
tersebut dan jika air dimasukan kedalam lemari es apa yang akan terjadi? Setelah
itu siswa mendiskusikan bersama dengan teman sebangku mengenai peristiwa
yang terjadi dalam video. Setelah menemukan jawabannya siswa bersama peneliti
membahas bersama-sama mengenai perbahan wujud dan siswa diminta
memberikan contoh dari masing-masing perubahan wujud. Peneliti meminta
siswa secara sukarela untuk memberi contoh peristiwa penyerapan dan pelepasan
kalor. Hampir seluruh siswa memberikan contoh peristiwa penyerapan dan
pelepasan kalor, namun ada beberapa siswa yang menjawab dengan kurang tepat.
Ada 9 siswa yang dapat memberikan contoh paristiwa penyerapan dan pelepasan
kalor dengan tepat. Selanjutnya peneliti memperjelas contoh peristiwa penyerapan
dan pelepasan kalor. Peneliti kemudian menjelaskan tentang kalor laten peleburan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dan kalor laten penguapan. Peneliti meminta siswa mengerjakan beberapa soal
yang diberikan bersama teman sebangku. Kemudian siswa secara sukarela
mengerjakan soal yang diberikan di papan tulis, kemudian dibahas bersama.
Pada pertemuan ketiga, hari Rabu tanggal 30 Maret 2016, peneliti
melaksanakan proses pembelajaran dengan metode eksperimen. Ketika siswa
memasuki kelas, peneliti meminta siswa untuk duduk di dalam kelompok yang
telah terbentuk pada pertemuan sebelumnya. Peneliti membuka pembelajaran
dengan mengajukan beberapa pertanyaan lisan mengenai perubahan wujud kepada
siswa dan menyampaikan secara singkat ruang lingkup materi perubahan wujud.
Selanjutnya peneliti mulai membagi lembar kerja siswa (LKS) kepada setiap
siswa. Peneliti memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk membaca prosedur
eksperimen. Setelah itu peneliti mulai menjelaskan tujuan eksperimen yaitu untuk
menentukan hubungan antara perubahan suhu dan waktu selama terjadi perubahan
wujud. Di dalam lembar kerja siswa (LKS) terdapat 2 pertanyaan hipotesa yang
harus dijawab sebelum melakukan eksperimen. Selain itu terdapat 4 pertanyaan
yang harus dijawab siswa ketika selesai melakukan eksperimen. Peneliti
memberikan waktu 10 menit untuk siswa menjawab hipotesa. Peneliti kemudian
memberikan arahan mengenai pengerjaan pembuatan laporan eksperimen.
Siswa mulai mengambil sendiri alat-alat yang digunakan untuk
eksperimen. Setelah semua alat yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen
lengkap, siswa langsung melakukan eksperimen. Waktu untuk melakukan
eksperimen ialah selama 50 menit. Selagi siswa melakukan eksperimen, peneliti
mulai berkeliling pada setiap siswa didalam kelompok untuk melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
observasi. Peneliti mengobservasi tentang keterampilan proses sains siswa saat
melakukan eksperimen. Setelah selesai
melakukan eksperimen,
peneliti
mengarahkan siswa untuk kembali membersihkan meja dan mengembalikan alat
yang digunakan pada tempatnya. Selain itu peneliti juga mengingatkan bahwa
pembuatan laporan akan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan keempat, hari Senin tanggal 11 April 2016, peneliti
mengadakan tes akhir (post-test) pada siswa kelas X MIPA 4 sebagai kelas
eksperimen. Soal yang diujikan untuk post-test adalah soal yang sama ketika
diujikan untuk pre-test. Tujuan dilakukan tes akhir (post-test) ialah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa pada
materi Perubahan Wujud Zat. Waktu yang digunakan untuk post-test sekitar 45
menit dengan jumlah soal sebanyak 7 butir soal isian, diantaranya 4 soal
keterampiran proses sains dan 3 soal pengetahuan perubahan wujud. Siswa yang
mengikuti post-test berjumlah 23 orang.
Pada pertemuan kelima, hari Selasa tanggal 12 April 2016, peneliti
mengadakan tes akhir (post-test) pada siswa kelas X MIPA 1 sebagai kelas
kontrol. Soal yang diujikan untuk post-test adalah soal yang sama ketika diujikan
untuk pre-test. Tujuan dilakukan tes akhir (post-test) ialah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa pada materi
Perubahan Wujud Zat. Waktu yang digunakan untuk post-test sekitar 45 menit
dengan jumlah soal sebanyak 7 butir soal isian, diantaranya 4 soal keterampiran
proses sains dan 3 soal pengetahuan perubahan wujud. Siswa yang mengikuti
post-test berjumlah 23 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pada tabel 4.1 disampaikan jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian.
Tabel. 4.1. Rincian pelaksanaan kegiatan.
No.
1
2
3
4
5
6
Hari,
Tanggal
Senin,
28 Maret
2016
Selasa,
29 Maret
2016
Selasa,
29 Maret
2016
Rabu,
30 Maret
2016
Senin,
11 April
2016
Selasa,
12 April
2016
Jenis Kegiatan
Kelas
Melaksanakan tes
awal (pre-test)
X MIPA 4
Kelas
Eksperimen
Melaksanakan tes
X MIPA 1
awal (pre-test)
Kelas
Kontrol
Melaksanakan proses X MIPA 1
pembelajaran dengan Kelas
metode ceramah aktif Kontrol
Melaksanakan proses X MIPA 4
pembelajaran dengan Kelas
metode eksprimen
Eksperimen
Melaksanakan tes
X MIPA 4
akhir (post-test)
Kelas
Eksperimen
Melaksanakan tes
X MIPA 1
akhir (post-test)
Kelas
Kontrol
Jumlah
Jam
Siswa
Pelaksanaan
23 orang Jam ke 4
23 orang Jam ke 1
23 orang Jam ke 2
dan 3
23 orang Jam ke 4
dan 5
23 orang Jam ke 4
23 orang Jam ke 1
B. Data
1. Nilai kelas eksperimen
Data hasil pre-test dan post-test pengetahuan dan keterampilan proses
sains pada kelas eksperimen adalah seperti tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2. Klasifikasi persentase kelas eksperimen.
KODE
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
Pengetahuan
Pre (%)
Post (%)
70
90
52
75
36
75
46
80
66
75
51
100
46
75
22
63
Keterampilan
Pre (%)
Post (%)
45
85
35
70
55
85
23
55
50
85
57
75
23
70
43
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1.9
1.10
1.11
1.12
1.13
1.14
1.15
1.16
1.17
1.18
1.19
1.20
1.21
1.22
1.23
Rata-rata
46
56
38
38
30
46
22
22
36
66
61
66
22
66
37
45,28
80
80
65
90
90
70
65
60
55
80
90
90
68
65
75
76,34
23
23
60
6
35
56
35
19
33
20
50
65
35
35
48
38
40
75
85
63
85
85
80
90
75
70
100
80
70
85
85
76,86
2. Nilai kelas kontrol
Data hasil pre-test dan post-test pengetahuan dan keterampilan proses
sains pada kelas kontrol adalah seperti tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3. Klasifikasi persentase kelas kontrol.
KODE
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.1
2.11
2.12
2.13
2.14
2.15
2.16
2.17
2.18
2.19
2.2
Pengetahuan
Pre (%)
Post (%)
45
65
60
65
37
70
60
80
52
65
52
80
42
55
22
45
45
70
40
85
45
65
55
80
52
72
51
62
65
65
45
75
42
65
65
70
55
65
65
80
Keterampilan
Pre (%)
Post (%)
28
50
53
45
38
68
28
70
68
31
28
48
48
55
63
48
35
53
40
55
50
43
38
70
41
48
34
48
68
38
38
33
48
45
46
48
38
30
65
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2.21
2.22
2.23
Rata-rata
37
37
45
48,43
52
65
45
67
33
38
28
43,21
75
33
48
49,65
3. Data menurut indikator pengetahuan
Data klasifikasi persentase pengetahuan perubahan wujud zat setiap
indikator adalah seperti tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4. Klasifikasi persentase pengetahuan materi perubahan wujud
zat setiap indikator.
No.
Indikator
1
Dapat memberikan contoh
peristiwa pelepasan kalor dan
penerimaan kalor.
Dapat mendeskripsikan contoh
perubahan wujud zat
(menyublim, menguap,
mengembun dan membeku).
Dapat menghitung kalor yang
dibutuhkan untuk melakukan
perubahan wujud.
2
3
Kelas Eksperimen
Pre-test
Post-test
38,26 % 77,24 %
Kelas Kontrol
Pre-test
Post-test
49,27 % 63,62 %
65,51 %
97,10 %
68,40 %
85,51 %
35,32 %
59,02 %
32,82 %
55,65 %
4. Data menurut indikator keterampilan proses sains
Data klasifikasi persentase keterampilan proses sains setiap indikator
adalah seperti tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5. Klasifikasi persentase keterampilan proses sains setiap
indikator.
No.
Indikator
1
Dapat mendeskripsikan
rancangan percobaan yang
sesuai dan dapat menentukan
yang menjadi variabel terikat
dan variabel bebas
Kelas Eksperimen
Pre-test
Post-test
21,56 % 81,74 %
Kelas Kontrol
Pre-test
Post-test
30,43 % 44,87 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2
3
4
Dapat membuat hipotesis
berdasarkan masalah yang
diajukan
Membuat grafik berdasarkan
data yang sudah diperoleh
Menjelaskan sebuah kejadian
melalui analisis yang sesuai
dengan permasalahan.
54,43 %
70,08 %
71,30 %
47,83 %
68 %
94,78 %
53,91 %
51,13 %
8%
60,87 %
17,22 %
54,78 %
5. Data hasil observasi eksperimen
Untuk melihat keterampilan proses sains pada siswa, selain dilihat
dari pre-test dan post-test dilihat juga hasil observasi saat siswa melakukan
eksperimen. Data persentase aspek keterampilan proses sains setiap indikator
pada observasi adalah seperti tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6. Persentase aspek keterampilan proses sains pada observasi.
No.
1
2
3
4
Indikator
Menyusun Hipotesis
Merencanakan Penyelidikan
Menentukan Variabel
Melakukan Percobaan
Persentase (%)
100 %
86,96 %
79,71 %
88,41 %
Kategori
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
6. Data hasil laporan eksperimen
Hasil eksperimen diolah dalam bentuk laporan akhir. Laporan akhir
hasil eksperimen digunakan sebagai data pendukung untuk melihat
keterampilan proses sains siswa. Data persentase aspek keterampilan proses
sains setiap indikator pada laporan eksperimen adalah seperti tabel 4.7
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4.7. Persentase aspek keterampilan proses sains pada laporan
eksperimen.
No.
1
2
Keterampilan
Proses Sains
Tujuan
3
Alat dan
bahan
Hipotesis
4
Dasar teori
5
Prosedur
eksperimen
Data
6
7
8
Menyusun
grafik
Pembahasan
9
Tugas
10
Kesimpulan
Indikator
Dapat merumuskan tujuan
eksperimen.
Dapat menggunakan alat dan
bahan sesuai dengan eksperimen.
Dapat membuat hipotesis
berdasarkan masalah yang
diajukan.
Dapat mengaitkan masalah yang
diajukan dengan teori yang sudah
ada.
Dapat mendeskripsikan rancangan
percobaan yang sesuai.
Dapat membuat tabel berdasarkan
data yang sudah diperoleh.
Membuat grafik berdasarkan data
yang sudah diperoleh.
Dapat mendeskripsikan proses
pengambilan data dan
menginterpretasikan data.
Dapat mendeskripsikan jawaban
dengan tepat sesuai dengan hasil
eksperimen.
Dapat menyimpulkan hasil
eksperimen sesuai dengan tujuan
eksperimen.
Persentase
(%)
100 %
Kategori
100 %
Sangat Baik
100 %
Sangat Baik
96,95 %
Sangat Baik
100 %
Sangat Baik
98,26 %
Sangat Baik
64,35 %
Kurang
63,49 %
Kurang
76,52 %
Cukup
71,30 %
Cukup
Sangat Baik
C. Analisis Data
1. Peningkatan Pengetahuan
Untuk melihat peningkatan pengetahuan siswa dilakukan beberapa
langkah:
1) Membandingkan nilai pre-test kelas eksperimen dan pre-test
kelas kontrol.
Uji T independent ini untuk mengetahui apakah nilai dari kelas
eksperimen (X.1) dan kelas control (X.2) sama dalam hal hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
awal siswa tentang materi perubahan wujud zat. Perhitungan uji T
independent ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.
Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel. 4.8. Perbandingan pre-test untuk hasil belajar pada kelas
eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2).
Group Statistics
Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1,00
23
45,261
15,838
3,303
2,00
23
48,435
10,715
2,235
Pretest_Pengetahuan
Independent Samples Test
Levene's
t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F
Sig.
t
Df
Sig.
Mean
Std. Error
95% Confidence
(2-
Diffe-
Difference
Interval of the
tailed)
rence
Difference
Lower
Upper
Equal
variances
3,983
,052 -,796
44
,430
-3,174
3,987
-11,210
4,862
38,650
,431
-3,174
3,987
-11,241
4,893
assumed
Pretest_
Pengetahuan
Equal
variances
not
-,796
assumed
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS
pada tabel 4.8, nilai mean pre-test pada kelas eksperimen = 45,26 dan
nilai mean pada kelas kontrol = 48,43. Karena nilai t = -0,796, p =
0,430 >α = 0,05 maka tidak signifikan. Hal ini menunjukan tidak ada
perbedaan antara hasil pre-test kelas eksperimen dan pre-test kelas
kontrol. Maka dapat dikatakan bahwa kemampuan awal siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2) Membandingkan nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen.
Untuk menguji apakah metode eksperimen pada materi
perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka pretest dan post-test di analisis dengan uji T dependent. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data
dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9. Perbandingan pre-test dan post-test unuk hasil belajar
pada kelas eksperimen (X.1).
Paired Samples Statistics
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest_X1_Pengetahuan
45,261
23
15,838
3,302
Posttest_X1_Pengetahuan
76,348
23
11,582
2,415
Pair 1
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
T
Std.
Std.
95% Confidence
Deviation
Error
Interval of the
Mean
Difference
Lower
Upper
-37,307
-24,867
df
Sig. (2tailed)
Pretest_X1_Pe
ngetahuan
Pair 1
-
-31,087
14,384
2,999
-10,365
22
,000
Posttest_X1_P
engetahuan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada
tabel 4.9, untuk kelas eksperimen nilai mean pre-test = 45,26 dan nilai
mean post-test = 76,35. Nilai t = -10,36, p = 0,000 <α = 0,05 maka
signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pre-test dan
post-test pada kelas eksperimen. Maka dapat dikatakan bahwa metode
eksperimen meningkatkan pengetahuan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3) Membandingkan nilai pre-test dan post-test kelas kontrol.
Untuk menguji apakah metode ceramah aktif pada materi
perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka pretest dan post-test dianalisis dengan uji T dependent. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data
dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10. Perbandingan pre-test dan post-test untuk hasil
belajar pada kelas kontrol (X.2).
Paired Samples Statistics
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest_X2_pengetahuan
48,435
23
10,715
2,234
Posttest_X2_Pengetahuan
67,000
23
10,681
2,227
Pair 1
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
t
Std.
Std.
95% Confidence
Deviation
Error
Interval of the
Mean
Difference
Lower
Upper
-23,286
-13,845
df
Sig. (2tailed)
Pretest_X2_p
Pair 1
engetahuan Posttest_X2_
-18,565
10,916
2,276
-8,156
22
,000
Pengetahuan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada
tabel 4.10, untuk kelas kontrol nilai mean pre-test = 48,43 dan nilai
mean post-test = 67,00. Nilai t = -8,16, p = 0,000 <α = 0,05 maka
signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pre-test dan
post-test pada kelas kontrol. Maka dapat dikatakan bahwa metode
ceramah meningkatkan pengetahuan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4) M
Independent Samples Test
e
mbandingkan nilai post-test kelas eksperimen dan post-test kelas
kontrol.
Hasil analisis data menunjukan bahwa ada peningkatan hasil
belajar siswa, baik menggunakan metode eksperimen maupun
menggunakan metode ceramah aktif. Untuk mengetahui metode mana
yang lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dilakukan
pengujian post-test untuk kelas eksperimen dan kelas control. Analisis
menggunakan uji T independent dengan menggunakan program SPSS
20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel. 4.11. Perbandingan post-test untuk hasil belajar pada
kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2).
Group Statistics
Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1,00
23
76,348
11,582
2,415
2,00
23
67,000
10,681
2,227
Posttest_Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Levene's
t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F
Sig.
t
df
Sig.
Mean
Std.
95% Confidence
(2-
Differ-
Error
Interval of the
tailed)
ence
Difference
Difference
Lower
Equal
variances
Posttest_
assumed
Pengetahuan
Equal
,400
,530
variances not
2,845
44
,007
9,348
3,285
2,727
2,845
43,715
,007
9,348
3,285
2,726
assumed
Upper
15,96
9
15,97
0
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS pada tabel 4.11, nilai mean post-test pada kelas eksperimen =
76,35 dan nilai mean pada kelas kontrol = 67,00. Karena nilai t =
2,85, P = 0,007 <α = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukan
ada perbedaan antara hasil post-test kelas eksperimen dan post-test
kelas kontrol. Oleh karena mean post-test kelas eksperimen lebih
tinggi daripada mean post-test kelas kontrol, maka dapat dikatakan
bahwa
hasil
belajar
kelas
eksperimen
lebih
meningkat
dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol.
2. Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Untuk menguji apakah metode eksperimen pada materi perubahan
wujud zat dapat meningkatkan hasil keterampilan proses sains, maka pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dan post-test dianalisis dengan uji T dependent. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada
tabel 4.12.
Tabel 4.12. Perbandingan pre-test dan post-test untuk keterampilan
proses sains pada kelas eksperimen (X.1).
Paired Samples Statistics
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest_X1_Keterampilan
38,000
23
15,562
3,245
Posttest_X1_Keterampilan
76,870
23
12,593
2,626
Pair 1
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Std.
Deviation
t
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Mean
df
Sig. (2tailed)
Difference
Lower
Upper
-44,801
-32,938
Pretest_X1_
Keterampilan
Pair 1
-
-38,869
13,716
2,860
-13,591
22
,000
Posttest_X1_
Keterampilan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel
4.12, untuk kelas eksperimen nilai mean pre-test = 38,00 dan nilai mean posttest = 76,87. Nilai t = -13,59, p = 0,000 <α = 0,05 maka signifikan. Hal ini
menunjukan ada perbedaan antara hasil pre-test dan post-test pada kelas
eksperimen. Maka dapat dikatakan bahwa ada peningkatan keterampilan
proses sains pada kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
D. Pembahasan
1. Peningkatan Hasil Belajar
Dari hasil yang diperoleh selama penelitian terlihat bahwa, kelas
eksperimen
menggunakan
metode
eksperimen
dan
kelas
kontrol
menggunakan metode ceramah aktif mengalami peningkatan hasil belajar.
Peningkatan hasil belajar kedua kelas membuktikan siswa telah membentuk
pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dibentuk oleh siswa bukanlah
suatu yang langsung ditemukan, melainkan suatu proses belajar yang
ditemukan oleh siswa.
Untuk melihat metode pembelajaran mana yang lebih efektif diajarkan
untuk materi perubahan wujud zat dengan menganalisa hasil post-test dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis menggunakan program
SPSS 20 menunjukan bahwa hasilnya signifikan. Artinya ada perbedaan
antara hasil post-test kelas eksperimen dan post-test kelas kontrol. Oleh
karena mean post-test kelas eksperimen lebih besar dari pada mean post-test
kelas kontrol, menandakan bahwa pembelajaran dengan metode eksperimen
lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan
metode ceramah aktif.
Metode eksperimen lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dikarenakan pada kelas eksperimen dengan metode eksperimen siswa
diberikan panduan pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol dengan
metode ceramah siswa tidak diberikan panduan pembelajaran. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
berdampak pada kontruktivisme pengetahuan siswa yang lebih terstruktur
sehingga siswa dengan mudah mengkontruksi pengetahuannya sendiri.
Siswa membentuk pengetahuannya pertama-tama melalui indra,
dengan melihat, mendengar, menjamah, mencium bau, dan merasakan.
Dengan
menggunakan
metode
eksperimen
terbimbing
siswa
dapat
membentuk pengetahuannya melalui semua indra dan dapat terbentuk melalui
pengalaman langsung. Sedangkan pada metode ceramah aktif siswa hanya
dapat membentuk pengetahuannya dengan indra pendengaran dan penglihatan
saja dan tidak dapat membentuk pengetahuan dengan pengalaman langsung.
Adanya peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari setiap
indikator dalam soal post-test. Untuk indikator pertama yaitu siswa dapat
memberikan contoh peristiwa pelepasan dan penerimaan kalor, pada kelas
eksperimen
dikategorikan
“Baik”
sedangkan
untuk
kelas
kontrol
dikategorikan “Cukup”. Hal ini dibuktikan ketika siswa diajarkan dengan
metode eksperimen siswa dapat mengamati langsung proses penerimaan dan
pelepasan kalor pada saat eksperimen perubahan wujud zat dari es-air-uap.
Dengan
menggunakan
metode
eksperimen,
siswa
dibimbing
untuk
menemukan sendiri pengetahuannya melalui pengalaman langsung. Namun
ketika siswa diajarkan dengan metode ceramah aktif siswa hanya menerima
penjelaskan secara teori mengenai proses penerimaan dan pelepasan kalor.
Sehingga siswa akan lebih memahami proses penerimaan dan pelepasan kalor
dari pengalaman langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Indikator kedua yaitu siswa dapat mendeskripsikan contoh perubahan
wujud zat (menyublim, menguap, mengembun dan membeku), pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dikategorikan “Sangat Baik”. Hal ini ditunjukan
dengan siswa sudah bisa memberikan contoh pada setiap keadaan perubahan
wujud zat. Proses perubahan wujud zat terjadi setiap saat dalam kehidupan
sehari-hari sehingga siswa dengan mudah dapat memberikan contoh
perubahan wujud zat.
Indikator ketiga yaitu siswa dapat menghitung kalor yang dibutuhkan
untuk melakukan perubahan wujud zat, pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dikategorikan “Cukup”. Hal ini ditunjukan dengan siswa dapat
menyelesaikan persoalan untuk menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan
untuk melakukan perubahan wujud zat. Namun ada beberapa siswa yang
melupakan proses peleburan dan penguapan pada saat terjadinya proses
perubahan wujud zat.
Dari ketiga indikator, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan
metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan
hasil belajar.
2. Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Dari hasil analisa yang dilakukan, untuk kelas eksperimen dengan
jumlah siswa (N) = 23 orang. Hasil t = -13,59 dan signifikan two-tailed (P) =
0,000 dengan nilai level signifikan α = 0,05, karena p = 0,000 <α = 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
maka hasilnya signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pretest dan post-test pada kelas eksperimen. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa ada peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan metode
eksperimen.
Selain dari hasil pre-test dan post-test, untuk melihat keterampilan
proses sains pada siswa menggunakan observasi selama proses eksperimen.
Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen menimbulkan rasa
ingin tahu dan memicu siswa untuk lebih kritis dalam melakukan eksperimen.
Hal ini terlihat dari antusiasme siswa atau kelompok yang berdiskusi dengan
kelompok lain atau bertanya kepada peneliti. Pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen membantu siswa untuk dapat membangun
pengetahuannya sendiri dan mengembangkannya. Siswa di dalam setiap
kelompok dilatih untuk semakin aktif dan dapat mengeluarkan ide-ide demi
kelancaran eksperimen yang dikerjakan.
Dilihat dari laporan hasil eksperimen, siswa telah mampu membuat
laporan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah pembuatan laporan
eksperimen. Namun untuk pembuatan grafik yang berhubungan dengan
penentuan variabel, masih ada beberapa siswa yang bingung untuk
menentukan variabel pada sumbu x dan pada sumbu y. Hal ini dikarenakan
siswa lebih terbiasa diajarkan menggunakan metode ceramah sehingga siswa
belum terlatih dalam pembuatan grafik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dikarenakan siswa belum pernah diajarkan membuat laporan
eksperimen sebelumnya oleh guru sehingga keterampilan dalam membuat
pembahasan pun masih sangat minim. Hal ini dibuktikan dengan siswa masih
belum memahami apa yang seharusnya siswa tulis pada pembahasan.
Kebanyakan siswa menuliskan dasar teori mengenai materi perubahan wujud
zat dan juga siswa menuliskan jumlah anggota kelompok dengan tugasnya
masing-masing pada pembahasan.
Keterampilan proses sains yang digunakan meliputi: pengukuran,
menentukan variabel, menyusun hipotesis, menginterpretasi data, analisis,
melakukan eksperimen, dan mengkomunikasikan. Adanya peningkatan
keterampilan proses sains dapat dilihat dari setiap indikator dalam soal posttest dan didukung dari hasil observasi serta hasil laporan eksperimen.
Indikator pertama yaitu pengukuran. Hal ini dapat ditunjukan dari
hasil observasi, siswa sudah bisa mengukur massa dari es yang akan
digunakan. Siswa juga sudah bisa memperkirakan massa es agar waktu yang
dibutuhkan es untuk berubah wujud sesuai dengan lamanya waktu
eksperimen. Selain itu siswa sudah bisa membaca termometer dengan benar
pada posisi sejajar antara termometer dan mata pembaca, dan menempatkan
posisi termometer pada bahan yang akan diukur tanpa menyentuh kaca dari
beker glass. Dengan demikian keterampilan proses sains untuk pengukuran,
siswa sudah bisa mengukur bahan yang digunakan dalam eksperimen
perubahan wujud zat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Indikator kedua yaitu menentukan variabel. Hal ini dapat dilihat dari
hasil post-test pada indikator pertama yaitusiswa dapat mendeskripsikan
rancangan percobaan yang sesuai dan dapat menentukan yang menjadi
variabel terikat dan variabel bebas, keterampilan proses sains siswa
dikategorikan “Sangat Baik”. Hal ini dibuktikan dengan siswa sudah bisa
mendeskripsikan rancangan percobaan dengan benar dan telah mampu
menentukan variabel terikat dan bebas secara benar sesuai dengan masalah
pada soal post-test. Selain itu dapat dibuktikan dengan hasil observasi selama
proses eksperimen, bahwa siswa mampu menyelesaikan eksperimen dengan
baik dan mendapatkan data yang sesuai dengan masalah yang diajukan. Siswa
juga sudah bisa menyebutkan variabel bebas dan variabel terikat dengan
benar sesuai dengan masalah saat melakukan eksperimen. Dengan demikian
keterampilan proses sains untuk menentukan variabel, siswa sudah bisa
menentukannya sesuai dengan masalah perubahan wujud zat.
Indikator ketiga yaitu menyusun hipotesis. Hal ini dapat dilihat dari
hasil post-test pada indikator kedua yaitu siswa dapat membuat hipotesis
berdasarkan
masalah
yang
diajukan,
keterampilan
proses
sains
dapatdikategorikan“Baik”. Hal ini ditunjukan dengan siswa sudah bisa
membuat hipotesis sesuai dengan masalah yang diajukan. Selain itu dapat
dibuktikan dengan laporan hasil eksperimen. Pada laporan eksperimen siswa
sudah bisa membuat hipotesis sesuai dengan panduan pertanyaan sebelum
melakukan eksperimen. Dengan demikian keterampilan proses sains untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
menyusun hipotesis, siswa sudah bisa merumuskan dugaan yang masuk akan
untuk menerangkan masalah perubahan wujud zat.
Indikator keempat yaitu menginterpretasi data. Interpretasi data
meliputi pembuatan kolom data dan membuat grafik. Hal ini dapat dilihat dari
hasil post-test pada indikator ketiga yaitu siswa dapat membuat grafik
berdasarkan data yang sudah diperoleh, keterampilan proses sains
dapatdikategorikan“Sangat Baik”. Hal ini ditunjukan dengan siswa sudah bisa
membuat grafik berdasarkan data pada soal post-test. Namun pada laporan
hasil eksperimen siswa dikategorikan “Cukup” dalam pembuatan grafik.Hal
ini dikarenakan masih ada beberapa siswa yang kurang yakin untuk
menentukan variabel bebas dan variabel terikat saat eksperimen sehingga
berakibat pada penentuan variabel sumbu x dan sumbu y.
Pada proses pembelajaran sebelumnya siswa belum pernah diajarkan
membuat grafik sesuai dengan masalah yang diajukan, sehingga siswa masih
belum terlatih dalam proses pembuatan grafik. Pada laporan hasil eksperimen
dapat dilihat juga siswa sudah bisa membuat kolom dengan benar dan sesuai
dengan variabel yang dibutuhkan. Namun ada beberapa siswa yang tidak
memberikan keterangan pada data tentang kondisi saat terjadi perubahan
wujud zat. Dengan demikiansiswa masih perlu melatih keterampilan proses
sains untuk menginterpretasikan data khususnya pada pembuatan grafik dan
secara teliti memberikan keterangan pada data hasil eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Indikator kelima yaitu analisis. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test
pada indikator keempat yaitu siswa dapat menjelaskan sebuah kejadian
melalui analisis yang sesuai dengan permasalahan, keterampilan proses sains
siswa dapat dikategorikan “Cukup”. Hal ini dibuktikan dengan siswa masih
belum bisa mengaitkan masalah kedalam konsep teoritis perubahan wujud
zat. Selain itu dapat dibuktikan juga dengan laporan hasil eksperimen,
indikator ini mendapatkan kategori “Cukup”. Hal ini dikarenakan siswa
belum mempunyai keterampilan yang cukup dalam membuat pembahasan
yang mengaitkan masalah yang diteliti dengan konsep teoritis perubahan
wujud zat.
Selama ini siswa belum pernah diajarkan membuat laporan
eksperimen, sehingga ada beberapa siswa yang belum paham harus
membahas apa didalam pembahasan. Dengan demikian keterampilan proses
sains untuk analisis, siswa masih perlu melatih keterampilan proses sains
dalam mengaitkan masalahan yang diteliti dengan konsep teoritis.
Indikator keenam yaitu melakukan eksperimen. Hal ini dapat
ditunjukan dengan hasil observasi. Siswa dapat melakukan eksperimen
dengan lancar sesuai dengan lembar kerja yang telah diberikan sebelumnya.
Pada saat eksperimen perubahan wujud zat dari es-air-uap, siswa berhasil
menguji hipotesis atau prediksi siswa terhadap kejadian perubahan wujud zat
dari es sampai menjadi uap dan telah terbukti benar. Dengan demikian
keterampilan proses sains dalam melakukan eksperimen telah berhasil
dilakukan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Indikator ketujuh yaitu mengkomunikasikan. Hal ini dapat ditunjukan
dengan hasil laporan eksperimen sebagai sarana untuk mengkomunikasikan
hasil eksperimen. Siswa sudah bisa membuat laporan eksperimen sesuai
dengan langkah-langkah pembuatan laporan eksperimen, namun ada beberapa
bagian seperti pembuatan grafik dan pembahasan masih kurang. Hal ini
dikarenakan siswa baru pertama kali membuat laporan eksperimen sehingga
untuk keterampilan mengkomunikasikan masih perlu dilatih.
Dari ketujuh indikator, dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan
metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan
keterampilan proses sains siswa.
E. Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian terdapat beberapa keterbatasan yang ditemui
oleh peniliti, antara lain adalah:
1) Pengajaran dalam pengambilan data hanya 1 kali pertemuan sehingga
peneliti merasa kurang cukup untuk melihat keterampilan proses sains
pada siswa.
2) Untuk melihat keterampilan proses sains siswa, peneliti mengambil data
dengan cara pembelajaran menggunakan metode eksperimen, observasi
dan laporan hasil eksperimen. Peneliti merasa kurang efektif apabila
pengambilan data keterampilan proses sains menggunakan observasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
sebaiknya pengambilan data menggunakan wawancara langsung terhadap
setiap siswa.
3) Dalam pengambilan data berupa tes tertulis, terdapat soal yang rancu pada
gambar dalam soal no. 2. Pada soal ini siswa sudah menjawab dengan
benar sesuai dengan tujuan peneliti namun ada beberapa siswa yang
menjawab dengan beberapa kemungkinan.
4) Penilaian untuk hasil hasil belajar dan keterampilan proses sains masih
mengandung unsur subyektifitas, meskipun sudah dibuatkan panduan
penskoran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, peneliti
dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penggunaan metode eksperimen meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
MIPA 4 SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul pada materi perubahan wujud zat.
2. Penggunaan metode eksperimen meningkatkan keterampilan proses sains
pada siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul pada materi
perubahan wujud zat.
B.
Saran
1.
Bagi guru
Sebaiknya menggunakan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil
belajar dan keterampilan proses sains pada siswa, khususnya pada materi
fisika yang bisa diajarkan menggunakan metode eksperimen.
2.
Siswa
Bagi siswa
perlu
mengoptimalkan
keterampilan
proses
sains
dalam
pembelajaran terutama pada materi fisika, agar siswa dapat memecahkan
suatu
masalah.
Pengembangan
71
keterampilan
proses
sains
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran dapat diperoleh dan dikembangkan melalui kegiatan
penelitian atau melalui pembelajaran menggunakan metode eksperimen.
3.
Bagi penelitian selanjutnya
a.
Sebaiknya pengambilan data untuk keterampilan proses
sains harus dilakukan lebih dari 1 kali pertemuan.
b.
Untuk instrumen peningkatan keterampilan proses sains
selain dari tes tertulis dan observasi sebaiknya menggunakan
wawancara.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
74
73
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Creswell, Jhon W. 2012. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Nasution, S. 2011. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto. 2013. Fisika 1 untuk kalas X SMA dan MA. Solo: PT Wangsa Jatra
Lestari.
Trianto.
2012.
Model
Pembelajaran
Terpadu:
Konsep,
Strategi,
dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pndidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.
Semiawan,
Cony.
1985.
Pendekatan
Keterampilan
Proses:
Bagaimana
Mengaktifkan Siswa dalam Belajar?. Jakarta: Gramedia.
Siregar, Evaline & Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, Paul. 2007. Kajian dan pengantar kurikulum IPA SMP dan MT.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2009. Pengantar Termofisika. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Suparno, Paul. 2011. Metodologi Pengantar Statistik untuk Pendidikan dan
Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivistik &
Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Surabaya: Rosda.
Wisudawati, Asih Widi. & Sulistyowati, Eka. 2013. Metodologi Pembalajaran
IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 2. Surat Perizinan pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 4. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Eksperimen
Sekolah
: SMA N 1 Kasihan, Bantul
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: X MIPA 4 / 2
Materi
: Pemuaian pada zat dan perubahan wujud zat
Alokasi Waktu
: 4 JP (4 × 45 menit)
Nama Guru
: Bernadetta Savitri Sutasoma
A. Kompetensi Inti:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
Indikator
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan
yang menciptakan dan
mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan
fenomena alam fisis dan
pengukurannya
1. Menyadari kebesaran Tuhan yang
menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena
alam.
2. Siswa dapat merefleksikan materi
perubahan wujud zat dengan selalu
bersyukur atas penciptaan Tuhan yang
luar biasa.
1. Siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap
materi perubahan wujud zat.
2. Siswa aktif bertanya.
3. Siswa aktif merespon pertanyaan.
4. Siswa teliti ketika mengamati perubahan
wujud zat.
2.1 Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap
dalam melakukan
percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi
3.7 Menganalisis pengaruh kalor
dan perpindahan kalor pada
kehidupan sehari-hari
1. Memberikan contoh penerimaan dan
pelepasan kalor.
2. Mengidentifikasi beberapa berubahan
wujud zat yang terjadi.
3. Memformulasikan kalor laten.
4. Memformulasikan perhitungan secara
matematis mengenai kalor yang
dibutuhkan untuk perubahan wejud zat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1. Melakukan percobaan untuk
menganilisis perubahan wujud es – air uap
2. Menyajikan laporan sederhana
mengenai percobaan yang diujikan.
4.5 Menyajikan hasil
pengukuran besaran fisis
dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang
tepat untuk penyelidikan
ilmiah
C. Materi Pokok
1. Pengaruh kalor pada zat
a. Perubahan wujud zat
1) Menguap dan mengembun
2) Melebur dan membeku
D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
: Saintifik
2. Model
: Problem base learning (PBL)
3. Metode pembelajaran
: Eksperimen, diskusi, tanya-jawab, ceramah.
E. Media, Alat atau Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media
: LCD, leptop
2. Alat dan bahan
a. Alat
: Es dan Air
b. Bahan
: Beker glass, termometer, pengaduk, bunsen, tutup
Bunsen, tripot, stopwatch.
3. Sumber belajar
: Buku Fisika SMA kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahap Kegiatan
Rincian Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Pembukaan
 Mengucapkan salam pembuka
 Pengenalan
 Doa sebelum pelajaran secara
terpimpin
 Mengecek kehadiran siswa.
Alokasi
Waktu
5 menit
Orientasi
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
 Menyampaikan secara singkat tujuan
pembelajaran.
 Menyampaikan secara singkat ruang
lingkup materi perubahan wujud zat.
 Guru menjelaskan tujuan pemberian
soal pre-test.
 Siswa mengerjakan soal Pre-Test.
 Siswa diberikan panduan mengenai
eksperimen perubahan wujud pada
pertemuan selanjutnya.
 Membagi siswa dalam beberapa
kelompok.
35 menit
5 menit
Pertemuan 2
Tahap Kegiatan
Rincian Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Pembukaan
 Mengucapkan salam pembuka
 Doa sebelum pelajaran secara
terpimpin
 Mengecek kehadiran siswa.
Alokasi
Waktu
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Apresiasi
 Guru mengulang secara singkat materi
perubahan wujud dengan melakukan
tanya jawab.
Motivasi
 Memberikan penguatan mengenai
beberapa fenomena perubahan wujud
zat dalam kehidupan sehari-hari.
Orientasi
Kegiatan Inti
 Menyampaikan secara singkat ruang
lingkup materi perubahan wujud zat.
Mengamati
 Mengamati beberapa alat dan bahan
yang akan digunakan dan bagaimana
cara penggunaannya.
Menanya
 Melakukan tanya-jawab mengenai
beberapa aturan saat melakukan
praktikum.
 Menanya mengenai penggunaan alat
praktikum.
 Menanya mengenai posedur
praktikum.
Mencoba
 Siwa mencoba merancang percobaan.
 Siswa mencoba mengukur besaranbesaran yang berkaitan dengan
percobaan yang dilakukan.
Menalar
 Siswa mengolah data hasil pengukuran
secara bertahap dalam bentuk
penyajian data, menginterpretasi data,
serta menyimpulkan hasil interpretasi
data.
80 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Mengkomunikasikan
Kegiatan Penutup
 Siswa secara voluntir di minta
menjelaskan hasil diskusi dengan
singkat.
 Siswa membuat laporan singkat
mengenai hasil percobaan yang
dilakukan
 Bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran pada pertemuan ini.
 Siswa di ajak untuk berefleksi
berdasarkan pertemuan kali ini.
5 menit
Pertemuan 3
Tahap Kegiatan
Rincian Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Pembukaan
 Mengucapkan salam pembuka
 Doa sebelum pelajaran secara
terpimpin
 Mengecek kehadiran siswa.
Alokasi
Waktu
5 menit
Apresiasi
 Guru mengulang secara singkat materi
perubahan wujud dengan melakukan
tanya jawab.
Orientasi
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
 Guru menjelaskan tujuan pemberian
soal post-test.
 Siswa mengerjakan soal Post-Test.
 Siswa diajak untuk berefleksi
 Guru mengucapkan tanda terimakasih
telah membantu selama proses
penelitian.
35 menit
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
G. Penilaian
Ruang Lingkup Teknik
Penilaian
Penilaian
Penugasan
Pengetahuan
Keterampilan
Proses Sains
Observasi
Penugasan
Instrumen Penilaian
Bentuk Instrumen
Soal pre-test
Soal post-test
Laporan praktikum
Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaan
Makalah sederhana
Lembar observasi
Soal pre-test
Soal post-test
Daftar ceklist
Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 5. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Sekolah
: SMA N 1 Kasihan, Bantul
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: X MIPA 1 / 2
Materi
: Pemuaian pada zat dan perubahan wujud zat
Alokasi Waktu
: 4 JP (4 × 45 menit)
Nama Guru
: Bernadetta Savitri Sutasoma
H. Kompetensi Inti:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
I. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
Indikator
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan
yang menciptakan dan
mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan
fenomena alam fisis dan
pengukurannya
3. Menyadari kebesaran Tuhan yang
menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena
alam.
4. Siswa dapat merefleksikan materi
perubahan wujud zat dengan selalu
bersyukur atas penciptaan Tuhan yang
luar biasa.
5. Siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap
materi perubahan wujud zat.
6. Siswa aktif bertanya.
7. Siswa aktif merespon pertanyaan.
8. Siswa teliti ketika mengamati perubahan
wujud zat.
2.1 Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap
dalam melakukan
percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi
3.7 Menganalisis pengaruh kalor
dan perpindahan kalor pada
kehidupan sehari-hari
5. Memberikan contoh penerimaan dan
pelepasan kalor.
6. Mengidentifikasi beberapa berubahan
wujud zat yang terjadi.
7. Memformulasikan kalor laten.
8. Memformulasikan perhitungan secara
matematis mengenai kalor yang
dibutuhkan untuk perubahan wejud zat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4.6 Menyajikan hasil
pengukuran besaran fisis
dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang
tepat untuk penyelidikan
ilmiah
3. Menyimpulkan proses perubahan wujud
yang ditampilkan dalam video.
J. Materi Pokok
2. Pengaruh kalor pada zat
b. Perubahan wujud zat
3) Menguap dan mengembun
4) Melebur dan membeku
K. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
4. Pendekatan
: Saintifik
5. Model
: Problem base learning (PBL)
6. Metode pembelajaran
: Ceramah aktif, diskusi, tanya-jawab.
L. Media, Alat atau Bahan, dan Sumber Belajar
4. Media
: LCD, leptop
5. Alat dan bahan
c. Alat
:-
d. Bahan
:-
6. Sumber belajar
: Buku Fisika SMA kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
M. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahap Kegiatan
Rincian Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Pembukaan
 Mengucapkan salam pembuka
 Pengenalan
 Doa sebelum pelajaran secara
terpimpin
 Mengecek kehadiran siswa.
Alokasi
Waktu
5 menit
Orientasi
Kegiatan Inti
 Menyampaikan secara singkat tujuan
pembelajaran.
 Menyampaikan secara singkat ruang
lingkup materi perubahan wujud zat.
 Guru menjelaskan tujuan pemberian
soal pre-test.
 Siswa mengerjakan soal Pre-Test.
Mengamati
 Mengamati video mengenai air yang
direbus secara terus menerus.
Menanya
 Melakukan tanya-jawab apa yang
terjadi pada peristiwa tersebut dan jika
air dimasukan kedalam lemari es apa
yang akan terjadi?
Menalar
 Siswa mendiskusikan bersama dengan
teman sebangku mengenai peristiwa
yang terjadi dalam video.
 Siswa bersama guru membahas
bersama-sama mengenai perbahan
wujud dan siswa diminta memberikan
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
contoh dari masing-masing perubahan
wujud.
 Guru menjelaskan tentang kalor laten
peleburan dan kalor laten penguapan.
 Siswa mengerjakan beberapa soal yang
diberikan secara bersama teman
sebangku.
Mengkomunikasikan
Kegiatan Penutup
 Secara voluntir guru meminta siswa
untuk memberi contoh peristiwa
penyerapan dan pelepasan kalor.
 Secara voluntir siswa mengerjakan soal
yang diberikan di papan tulis kemudian
dibahas bersama.
 Siswa secara voluntir diminta untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran
perubahan wujud zat.
5 menit
Pertemuan 2
Tahap Kegiatan
Rincian Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Pembukaan
 Mengucapkan salam pembuka
 Doa sebelum pelajaran secara
terpimpin
 Mengecek kehadiran siswa.
Apresiasi
 Guru mengulang secara singkat materi
perubahan wujud dengan melakukan
tanya jawab.
Orientasi
 Guru menjelaskan tujuan pemberian
soal post-test.
Alokasi
Waktu
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Kegiatan Inti
 Siswa mengerjakan soal Post-Test.
35 menit
Kegiatan Penutup
 Siswa diajak untuk berefleksi
 Guru mengucapkan tanda terimakasih
telah membantu selama proses
penelitian.
5 menit
N. Penilaian
Ruang
Lingkup
Penilaian
Teknik
Penilaian
Pengetahuan
Keterampilan
Proses Sains
Instrumen Penilaian
Bentuk Instrumen
Penugasan
Soal pre-test
Soal post-tes
Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaan
Penugasan
Soal pre-test
Soal post-test
Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) kelas eksperimen
LEMBAR KERJA SISWA
PERUBAHAN WUJUD ES – AIR – UAP
A. TUJUAN
Menentukan hubungan antara perubahan suhu dan waktu selama terjadi
perubahan wujud.
B. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Beker isi es
2. Thermometer
3. Pengaduk
4. Bunsen
5. Neraca ohaus
6. Tutup beker
7. Stopwatch
C. HIPOTESIS
Sebelum memulai percobaan, silahkan jawab pertanyaan berikut:
1. Peristiwa apa yang akan terjadi jika kalor suatu benda ditambahkan secara
terus menerus pada benda tersebut?
2. Bagaimana hubungan antara perubahan suhu dan waktu ketika terjadi
perubahan wujud suatu benda tertentu?
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susun peralatan yang telah disediakan.
2. Panasi es dalam bejana, dengan setiap selang waktu 2 menit diukur
suhunya. Jangan lupa diaduk supaya suhunya merata.
3. Catat waktu, suhu, dan wujud zat dari bentuk es sampai mendidih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tugas:
1. Jelaskanlah proses pengambilan data.
2. Buat grafik hubungan suhu, T (˚C) terhadap waktu, t (menit).
3. Mengapa suhu tidak bertambah pada saat perubahan wujud menjadi
uap?
4. Apa kesimpulan anda dari percobaan ini? Mengapa demikian?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 7. Soal pre-test dan post-test
NAMA:
KELAS:
WAKTU: 45 menit
Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan teliti:
1. Saya ingin menyelidiki pengaruh lamanya waktu pemanasan terhadap
kenaikan suhu.
a. Buatlah rancangan percobaan!
b. Tentukanlah variabel terikat dan variabel bebas dari rancangan
percobaan yang kamu buat!
2. Saya sedang meletakan mentega diatas sendok yang sedang dipanasi.
Menurutmu peristiwa apa yang akan terjadi? Berikan alasannya!
3. Saya mempelajari pengaruh suhu terhadap waktu. Siswa tersebut
memperoleh data sebagai berikut:
No
1
2
3
4
5
6
7
Waktu (menit)
5
10
15
20
25
30
35
Buatlah grafik berdasarkan data diatas!
Suhu (C)
0
4
16
32
40
60
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
4. Saya ingin mengukur jumlah kalor yang bisa dihasilkan oleh nyala api
dalam waktu tertentu. Sebuah alat pembakar atau Bunsen akan digunakan
untuk memanaskan sebuah beker glass yang berisi 1 liter air dingin selama
10 menit. Bagaimana saya akan mengukur jumlah Kalor yang dihasilkan
oleh nyala api tersebut?
5. Berikan contoh peristiwa pelepasan dan penerimaan kalor dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Sebutkan masing-masing 2 contoh perubahan wujud dari
a. Peleburan (padat ke cair)
b. Pembekuan (cair ke padat)
c. Penguapan (cair ke gas)
d. Pengembunan (gas ke cair)
7. Hitunglah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 gram es yang suhunya
-5˚C menjadi 1gram air panas dengan suhu 100˚C. Diketahui kalor jenis es
adalah 0,5 kal/gr ˚C, kalor didih air 540 kal/gr, kalor lebur es 80 kal/gr, dan
kalor jenis air 1 kal/gr ˚C.
Semangat mengerjakan yahh
 Terima kasih sudah mau membantu 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 8. Lembar observasi keterampilan proses sains
Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains
(kelas Eksperimen)
Pokok bahasan
: Perubahan wujud zat
Nama
:
Hari, tanggal
:
Tujuan
: Lembar observasi ini disusun dalam rangka mengamati
aktivitas siswa dalam melakukan percobaan perubahan
wujud
Petunjuk
:
1. Observer berada didekat kelompok yang akan diamati
2. Pengamatan ditunjukan pada kelompok yang telah ditentukan
3. Berilah tanda (√) cek list sesuai dengan indikator penelitian yang muncul
dalam kegiatan percobaan
No
Aspek keterampilan
proses sains
Skor
Indikator penelitian
1
Menyusun hipotesis
3
Jika membuat perkiraan atau
dugaan sementara sebelum
melakukan percobaan dengan
benar dan logis untuk dapat
menjelaskan kejadian
perubahan wujud
Jika membuat perkiraan atau
dugaan sementara sebelum
melakukan percobaan dengan
benar tapi kurang tepat
Jika membuat perkiraan atau
dugaan sementara sebelum
melakukan percobaan dengan
kurang benar tapi kurang
tepat
Jika tidak membuat perkiraan
atau dugaan sementara
sebelum melakukan
percobaan
2
1
0
2
Merencanakan
penyelidikan
3
Jika memilih alat dan bahan
dengan benar dan lengkap,
serta dapat membuat prosedur
Skor
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2
1
0
3
Menentukan variabel
3
2
1
0
4
Melakukan percobaan
3
2
1
0
percobaan dengan benar dan
runtut
Jika memilih alat dan bahan
dengan benar dan lengkap,
tapi kurang lengkap dan
runtut dalam membuat
prosedur percobaan
Jika memilih alat dan bahan
dengan benar tapi lengkap,
serta dapat membuat prosedur
percobaan dengan benar tapi
kurang runtut
Jika memilih alat dan bahan
kurang benar dan kurang
lengkap, serta tidak dapat
membuat prosedur percobaan
dengan benar dan runtut
Jika dapat menyebutkan
variabel bebas dan variabel
terikat dengan benar
Jika dapat menyebutkan
variabel bebas dan variabel
terikat namun kurang tepat
(terbalik)
Jika dapat menyebutkan salah
satu variabel secara tepat
Jika tidak dapat menyebutkan
variabel bebas dan variabel
terikat
Jika dapat melakukan
percobaan dengan benar
(runtut sesuai dengan
prosedur) dengan tepat dan
efektif
Jika dapat melakukan
percobaan dengan benar
(runtut sesuai dengan
prosedur) dengan tepat tapi
kurang efektif
Jika dapat melakukan
percobaan dengan benar
(runtut sesuai dengan
prosedur) kurang tepat tapi
kurang efektif
Jika tidak dapat melakukan
percobaan dengan benar
(runtut sesuai dengan
prosedur)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 9. Lembar jawaban dan penskoran soal pre-test dan post-test
Lembar Jawaban dan Penskoran Pre-test dan Post-test Untuk Hasil Belajar
dan Keterampilan Proses Sains
A. Keterangan Penskoran
Pelaksanaan Pre-Test:
KELAS
X MIPA 4
X MIPA 1
HARI, TANGGAL
Senin, 28 Maret 2016
Selasa, 29 Maret 2016
JAM KE
4
1
KELAS
X MIPA 4
X MIPA 1
HARI, TANGGAL
Senin, 11 April 2016
Selasa, 12 April 2016
JAM KE
4
1
Pelaksanaan Post-Test:
KETERANGAN PENILAIAN
Jenis Soal
Nomor Soal
Skor per Jenis Soal
Soal Keterapilan
1–4
100
Soal Teori
5–7
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
B. Lembar Jawaban Hasil Belajar Siswa
1. Contoh peristiwa saat pelepasan dan penerimaan kalor:
a. Contoh peristiwa pelepasan kalor adalah ketika air panas yang
didinginkan di dalam lemari es.
b. Contoh peristiwa penerimaan kalor adalah ketika es batu yang
mencair saat dipanaskan.
2. Dua contoh perubahan wujud dari:
a. Contoh peleburan (padat ke cair): lilin dipanaskan menjadi cair dan es
batu di panaskan menjadi cair.
b. Contoh pembekuan (cair ke padat): air dibekukan di dalam lemari es
dan pembuatan agar-agar.
c. Contoh penguapan (cair ke gas): air dipanaskan sampai mendidih
menjadi uap dan alcohol yang diletakan pada tempat yang terbuka.
d. Contoh pengembunan (gas ke cair): terdapat titik air pada tutup panci
ketika memanaskan air dan titik air di pagi hari (embun pagi).
3. Diketahui:
m es = 1 gr
T awal = -5˚C
M air = 1 gr
T akhir = 100˚C
C es = 0,5 kal/gr ˚C
L didih = 540 kal/gr
L lebur = 80 kal/gr
C air = 1 kal/gr ˚C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Ditanyakan: kalor yang diserap es (Q total)?
Jawab:
Didih = 100˚ C
Air = 0˚ C
Es = -5˚ C
Q es
= m es . C es . ΔT
= 1 gr . 0,5 kal/gr.˚C . 5˚ C
= 2,5 kal
Q lebur
= m lebur . L lebur
= 1 gr . 80 kal/gr
= 80 kal
Q cair
= m air . C air . ΔT
= 1 gr . 1 kal/gr.˚C . 100˚ C
= 100 kal
Q didih
= m didih . L didih
= 1 gr . 540 kal/gr
= 540 kal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Maka, kalor yang diserap es (Q total):
Q total
= Q es + Q lebur + Q cair + Q didih
= 2,5 kal + 80 kal + 100 kal + 540 kal
= 722,5 kal
C. Lembar Jawaban Keterampilan Proses Sains
1. Penyelidikan pengaruh lamanya waktu pemanasan terhadap kenaikan suhu.
a. Saya akan merancang percobaan dengan cara memanaskan air diatas
pemanas. Kemudian saya mencatat suhu setiap kenaikan 1 menit saat
pemanasan.
b. Variabel terikatnya adalah kenaikan suhu, sedangkan variabel
bebasnya adalah waktu pemanasannya.
2. Mentega yang diletakan diatas sendok lama kelamaan akan meleleh atau
terjadi peristiwa mencair. Hal ini terjadi karena terdapat penerimaan kalor,
energi kalor yang diberikan oleh api dari sisi ujung sendok berpindah ke
ujung sisi sendok yang lain.
3. Grafik hubungan waktu terhadap suhu.
Grafik hubungan waktu terhadap suhu
suhu, T (˚C)
80
60
40
20
0
0
10
20
waktu, t (menit)
30
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4. Saya akan memanaskan air 1 liter dan mencatat perubahan suhu dari menit
pertama sampai menit ke sepuluh. Dari data yang saya peroleh ialah
perubahan suhu terhadap waktu, maka saya dapat menentukan kalor
tersebut dengan persamaan Q = m. c. ΔT.
D. Penskoran Hasil Belajar Siswa
1. Soal No. 5 bobot soal 30
Keterangan
Siswa memberikan contoh peristiwa pelepasan kalor dengan benar
Siswa memberikan contoh peristiwa pelepasan kalor tapi kurang
tepat
Siswa memberikan contoh peristiwa pelepasan kalor tapi salah
Siswa tidak mengerjakan
Skor
15
8
Keterangan
Siswa memberikan contoh peristiwa penerimaan kalor dengan
benar
Siswa memberikan contoh peristiwa penerimaan kalor tapi kurang
tepat
Siswa memberikan contoh peristiwa penerimaan kalor tapi salah
Siswa tidak mengerjakan
Skor
15
1
0
8
1
0
2. Soal No. 6 bobot soal 30
Keterangan
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa peleburan dengan benar.
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa peleburan tapi salah satu
yang benar
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa peleburan tapi kurang tepat
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa peleburan tapi salah
Siswa tidak mengerjakan
Skor
7,5
5
3
1
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Keterangan
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pembekuan dengan benar.
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pembekuan tapi salah satu
yang benar
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pembekuan tapi kurang
tepat
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pembekuan tapi salah
Siswa tidak mengerjakan
Skor
7,5
5
Keterangan
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa penguapan dengan benar.
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa penguapan tapi salah satu
yang benar
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa penguapan tapi kurang
tepat
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa penguapan tapi salah
Siswa tidak mengerjakan
Skor
7,5
5
Keterangan
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pengembunan dengan benar.
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pengembunan tapi salah
satu yang benar
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pengembunan tapi kurang
tepat
Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pengembunan tapi salah
Siswa tidak mengerjakan
Skor
7,5
5
3
1
0
3
1
0
3
1
0
3. Soal No. 7 bobot soal 40
Keterangan
Siswa dapat mengerjakan 100% benar
Siswa dapat mengerjakan 75% benar
Siswa dapat mengerjakan 50% benar
Siswa dapat mengerjakan 25% benar
Siswa hanya menuliskan yang diketahui dari soal
Siswa tidak mengerjakan
Skor
40
30
20
10
2
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
E. Penskoran Keterampilan Proses Sains
1. Soal No. 1 bobot soal 25
Keterangan
Siswa dapat membuat rancangan percobaan dengan benar
Siswa dapat membuat rancangan percobaan tapi kurang tepat
Siswa dapat membuat rancangan tapi salah
Siswa tidak membuat rancangan peercobaan
Skor
15
7
3
0
Keterangan
Siswa dapat menuliskan variabel terikat dan variabel bebas dengan
benar
Siswa dapat menuliskan salah satu variabel dengan benar
Siswa dapat menuliskan variabel terikat dan variabel bebas tapi
kurang tepat
Siswa tidak menuliskan variabel terikat dan variabel bebas.
Skor
10
5
3
0
2. Soal No. 2 bobot soal 25
Keterangan
Siswa dapat membuat hipotesa sesuai dengan masalah yang
diajukan dengan benar
Siswa dapat membuat hipotesa namun ada yang kurang sesuai
dengan masalah yang diajukan
Siswa dapat membuat hipotesa namun tidak sesuai dengan masalah
yang diajukan
Siswa tidak membuat hipotesa.
Skor
25
10
3
0
3. Soal No. 3 bobot soal 25
Keterangan
Siswa dapat membuat grafik dengan benar
Siswa dapat membuat grafik namun tidak memberikan
keterangan
Siswa membuat grafik namun tidak benar
Siswa tidak membuat grafik
Skor
25
10
3
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
4. Soal No. 4 bobot soal 25
Keterangan
Siswa dapat menganalisa penyelidikan dengan benar
Siswa dapat menganalisa penyelidikan tapi kurang tepat
Siswa dapat menganalisa penyelidikan tapi salah
Siswa tidak menganalisa penyelidikan
Skor
25
10
3
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 10. Deskripsi observasi
Deskripsi Hasil Observasi
Secara umum, peneliti dapat melihat ketertarikan dan atusiasme siswa untuk
melakukan eksperimen. Peneliti melihat antusiasme siswa sebelum melakukan
eksperimen terbukti ketika peneliti mengatakan bahwa pembelajaran pada
pertemuan berikutnya akan dilaksanakan di laboratorium, siswa pun serentak
menyorakan kegembiraannya. Saat melakukan eksperimen, peneliti melihat adanya
rasa ingin tahu siswa terhadap alat-alat yang akan digunakan dan eksperimen seperti
apa yang akan dilakukan. Dengan adanya rasa ingin tahu tersebut dapat memicu
siswa untuk lebih kritis dalam melakukan eksperimen. Hal ini terlihat dari
antusiasme siswa atau kelompok yang berdiskusi dengan kelompok lain atau
bertanya kepada peneliti. Contoh pertanyaan siswa kepada peneliti, “mbak alat ini
digunakan untuk apa yah? Apakah bisa digunakan untuk eksperimen lainnya?”.
Selain itu ada pula siswa yang bertanya “mbak seharusnya air mendidih pada suhu
100˚C tapi kenapa punya kelompok kami cuma sampai suhu 90˚C dan suhunya
tidak mau bertambah lagi mbak?”.
Ada beberapa indikator yang diobservasi oleh peneliti dan juga dibantu oleh
observan. Indikator tersebut peneliti rangkum dalam tabel dibawah ini sebagai
berikut:
No.
Indikator Keterampilan
Proses
Keterangan
1
Pengukuran
 Siswa sudah bisa mengukur massa es batu
menggunakan timbangan neraca ohaus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
2
Menentukan Variabel
3
Menyusun Hipotesis
4
Interpretasi Data
5
Melakukan eksperimen
 Siswa sudah bisa mengukur suhu es batu mulamula menggunakan termometer.
 Siswa sudah bisa membaca termometer pada posisi
yang benar yaitu sejajar antara termometer dan
mata pembaca.
 Selama proses pengukuran suhu, siswa sudah bisa
menempatkan termometer pada posisi yang benar
yaitu termometer hanya mengukur es yang telah
mencair karena dipanaskan tanpa bersentuhan
dengan beker glass.
 Siswa sudah bisa menyebutkan variabel bebas dan
variabel terikat sesuai dengan masalah saat
melakukan eksperimen. variabel bebas dalam
eksperimen ialah waktu dan variabel terikat dalam
eksperimen ialah suhu.
 Ada beberapa siswa yang menyebutkan lebih dari 1
variabel bebas dan variabel terikat. Misalnya ada
yang menyebutkan varibel bebas ialah waktu dan
variabel terikat ialah suhu dan termometer.
 Siswa sudah bisa membuat perkiraan atau dugaan
sementara sebelum melakukan eksperimen dengan
benar dan logis untuk menjelaskan kejadian
perubahan wujud zat.
 Siswa sudah bisa membuat kolom untuk
mencantumkan data hasil eksperimen dengan
benar.
 Namun ada beberapa siswa yang tidak memberikan
keterangan pada data tentang kondisi saat terjadi
perubahan wujud zat.
 Siswa sudah bisa memilih alat yang akan
digunakan dalam eksperimen dengan tepat.
 Siswa sudah bisa menyusun alat dengan tepat.
 Siswa sudah bisa melaksanakan eksperimen sesuai
dengan lembar kerja siswa yang telah diberikan.
 Siswa juga sudah berhasil menguji hipotesis atau
prediksi siswa terhadap kejadian perubahan wujud
zat dari es sampai menjadi uap dan telah terbukti
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 11. Lembar jawaban dan penskoran laporan eksperimen
Lembar Jawaban dan Penskoran Laporan Eksperimen
A. Aspek keterampilan proses sains dalam laporan eksperimen.
No. Keterampilan
Proses Sains
1
Tujuan
2
Alat dan bahan
3
Hipotesis
4
Dasar teori
5
6
Prosedur
eksperimen
Data
7
Menyusun grafik
8
Pembahasan
9
Tugas
10
Kesimpulan
Indikator
Skor
Dapat merumuskan tujuan eksperimen.
Dapat menggunakan alat dan bahan
sesuai dengan eksperimen.
Dapat membuat hipotesis berdasarkan
masalah yang diajukan.
Dapat mengaitkan masalah yang
diajukan dengan teori yang sudah ada.
Dapat mendeskripsikan rancangan
percobaan yang sesuai.
Dapat membuat tabel berdasarkan data
yang sudah diperoleh.
Membuat grafik berdasarkan data yang
sudah diperoleh.
Dapat mendeskripsikan proses
pengambilan data dan
menginterpretasikan data.
Dapat mendeskripsikan jawaban
dengan tepat sesuai dengan hasil
eksperimen.
Dapat menyimpulkan hasil eksperimen
sesuai dengan tujuan eksperimen.
5
5
10
10
5
5
5
25
20
10
B. Lembar Jawaban Laporan Eksperimen
1. Tujuan
Menentukan hubungan antara perubahan suhu dan waktu selama terjadi
perubahan wujud.
2. Alat dan Bahan
1. Beker isi es
2. Thermometer
3. Pengaduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
4. Bunsen
5. Neraca ohaus
6. Tutup beker
7. Stopwatch
3. Jawaban Hipotesis
a. Akan terjadi perubahan wujud dari es menjadi air kemudian dari air
menjadi uap air.
b. Hubungan yang terjadi antara suhu dan waktu, apabila es dipanasi
secara terus menerus makan akan terjadi kenaikan suhu seiring dengan
lamanya waktu pemanasan. Dengan demikian kenaikan suhu
berbanding lurus dengan lamanya waktu pemanasan.
4. Dasar Teori
Suhu zat akan naik jika menerima kalor dan akan turun jika
melepaskan kalor. Namun, ada suatu kondisi saat kalor yang diterima
suatu zat bukan lagi digunakan untuk menaikan suhu suatu zat, melainkan
untuk mengubah wujudnya. Demikian pula, ada suatu kondisi dimana
kalor yang dilepaskan suatu zat bukan lagi digunakan untuk menurunkan
suhu zat, melainkan untuk mengubah wujudnya.
Bila es dipanasi akan terjadi penerimaan kalor sehingga es berubah
wujud menjadi air (mencair). Ketika air terus dipanasi maka akan terjadi
penerimaan kalor sehingga air berubah wujud menjadi uap air (menguap).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
5. Prosedur Eksperimen
1. Menyusun peralatan yang telah disediakan.
2. Memanaskan es dalam bejana, dengan setiap selang waktu 1 menit
mengukur suhunya. Jangan lupa diaduk supaya suhunya merata.
3. Mencatat waktu, suhu, dan wujud zat dari bentuk es sampai mendidih.
6. Data
Diketahui:
No.
1
2
3
Dst.
massa es = ……..
Waktu (menit)
Suhu (˚C)
Wujud Zat
7. Grafik
(Grafik dibuat berdasar data yang didapatkan oleh siswa. Grafik yang
dibuat adalah grafik hubungan waktu terhadap suhu, sumbu y adalah suhu
dan sumbu x adalah waktu.)
8. Pembahasan
(Pembahasan berisi bagaimana keseluruhan proses pengambilan data dan
bagaimana hasil yang didapat setelah melakukan eksperimen.)
9. Jawaban Soal
Jawaban soal no. 1, dapat diisi sesuai pengalaman siswa saat proses
pengambilan data.
Jawaban soal no. 2, dapat diisi sesuai dengan data yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Jawaban soal no. 3, suhu tidak bertambah pada saat perubahan wujud
menjadi uap karena kalor yang diterima oleh air tidak digunakan lagi untuk
menaikan suhu tetapi sepenuhnya digunakan untuk mengubah wujud zat
menjadi uap.
Jawaban soal no. 4, kenaikan suhu berbanding lurus dengan lamanya
waktu pemanasan suatu zat tetapi pada waktu tertentu kalor yang diterima
tidak lagi digunakan untuk menaikan suhu tetapi digunakan untuk
mengubah wujud zat.
10. Kesimpulan
Kenaikan suhu berbanding lurus dengan lamanya waktu pemanasan suatu
zat tetapi pada waktu tertentu kalor yang diterima tidak lagi digunakan
untuk menaikan suhu tetapi digunakan untuk mengubah wujud zat.
C. Panduan Penskoran Laporan Eksperimen
1. Tujuan, skor 5
Keterangan
Siswa dapat menuliskan tujuan eksperimen dengan benar
Siswa dapat menuliskan tujuan eksperimen dengan kurang tepat
Skor
5
3
2. Alat dan Bahan, skor 5
Keterangan
Siswa dapat menuliskan alat dan bahan yang sesuai dengan benar
Siswa dapat menuliskan alat dan bahan yang sesuai dengan kurang
tepat
Skor
5
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
3. Jawaban Hipotesis, skor 10
Keterangan
Siswa dapat memprediksi sesuai dengan masalah yang diajukan
dengan benar
Siswa dapat memprediksi sesuai dengan masalah yang diajukan
namun kurang tepat
Skor
5
Keterangan
Siswa dapat memprediksi sesuai dengan masalah yang diajukan
dengan benar
Siswa dapat memprediksi sesuai dengan masalah yang diajukan
namun kurang tepat
Skor
5
3
3
4. Dasar Teori, skor 10
Keterangan
Siswa dapat menuliskan dasar teori yang sesuai dengan eksperimen
secara benar
Siswa dapat menuliskan dasar teori yang sesuai dengan eksperimen
namun kurang tepat
Siswa tidak dapat menuliskan dasar teori yang sesuai dengan
eksperimen
Skor
10
5
3
5. Prosedur Eksperimen, skor 5
Keterangan
Siswa dapat menuliskan prosedur eksperimen dengan benar
Siswa dapat menuliskan prosedur eksperimen namun kurang tepat
Skor
5
3
6. Data, skor 5
Keterangan
Siswa dapat menuliskan data hasil eksperimen kedalam tabel
dengan benar
Siswa dapat menuliskan data hasil eksperimen kedalam tabel
namun kurang tepat
Skor
5
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
7. Grafik, skor 5
Keterangan
Siswa dapat menggambar grafik dengan benar dan diberi
keterangan
Siswa dapat menggambar grafik dengan benar tapi tidak diberi
keterangan
Skor
5
3
8. Pembahasan, skor 25
Keterangan
Siswa dapat mendeskripsikan secara jelas bagaimana
keseluruhan proses pengambilan data dan bagaimana hasil yang
didapat setelah melakukan eksperimen
Siswa dapat mendeskripsikan secara jelas bagaimana keseluruhan
proses pengambilan data, tapi tidak mendeskripsikan bagaimana
hasil yang didapat setelah melakukan eksperimen, atau sebaliknya
Siswa tidak dapat mendeskripsikan secara jelas bagaimana
keseluruhan proses pengambilan data dan bagaimana hasil yang
didapat setelah melakukan eksperimen
Skor
25
10
3
9. Jawaban tugas, skor 20
Keterangan
Siswa dapat mendeskripsikan secara jelas bagaimana keseluruhan
proses pengambilan data
Siswa kurang dapat mendeskripsikan secara jelas bagaimana
keseluruhan proses pengambilan data
Skor
5
Keterangan
Siswa dapat menggambar grafik dengan benar dan diberi
keterangan
Siswa dapat menggambar grafik dengan benar tapi tidak diberi
keterangan
Skor
5
Keterangan
Siswa dapat menjelaskan mengapa suhu tidak bertambah pada saat
perubahan wujud dengan benar
Siswa dapat menjelaskan mengapa suhu tidak bertambah pada saat
perubahan wujud tapi kurang tepat
Skor
5
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Keterangan
Siswa dapat menyimpulkan hasil eksperimen disertai dengan alasan
secara benar
Siswa dapat menyimpulkan hasil eksperimen disertai dengan alasan
tapi kurang tepat
Skor
5
3
10. Kesimpulan, skor 10
Keterangan
Siswa dapat menyimpulkan hasil eksperimen sesuai dengan tujuan
secara benar
Siswa dapat menyimpulkan hasil eksperimen sesuai dengan tujuan
tapi kurang tepat
Siswa dapat menyimpulkan hasil eksperimen tapi tidak sesuai
dengan tujuan
Skor
10
5
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 12. Skor soal pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
Skor Pre-Test dan Post-Test
Skor Pre-Test Kelas Kontrol
Post-test Kelas Eksperimen (X MIPA 4)
No
Kode
1
1.1
2
1.2
3
1.3
4
1.4
5
1.5
6
1.6
7
1.7
8
1.8
9
1.9
10
1.1
11
1.11
12
1.12
13
1.13
14
1.14
15
1.15
16
1.16
17
1.17
18
1.18
19
1.19
20
1.2
21
1.21
22
1.22
23
1.23
Skor Per Soal
Persentase Skor
Per Soal (%)
Keterampilan Proses Sains
1
2
3
4
25
25
25
25
0
10
25
10
0
10
25
0
20
10
25
0
10
10
3
0
0
25
25
0
7
25
25
0
0
10
3
10
20
10
3
10
10
10
3
0
10
10
3
0
0
25
25
10
0
3
3
0
0
10
25
0
6
25
25
0
0
10
25
0
6
10
3
0
10
10
10
3
0
10
10
0
0
25
25
0
15
25
25
0
0
10
25
0
0
10
25
0
10
10
25
3
124
313
391
46
5
30
16
16
16
16
16
1
16
2
16
16
16
16
0
16
2
2
16
16
1
16
0
16
16
264
21.57
38.26
54.43
68.00
8.00
Pengetahuan
6
30
14
16
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
30
20
20
20
20
20
20
12
20
20
452
65.51
7
40
40
20
0
10
30
30
10
0
10
20
2
2
10
0
0
0
0
30
40
30
10
30
1
325
35.33
Skor
Keterampilan
Per Orang
45
35
55
23
50
57
23
43
23
23
60
6
35
56
35
19
33
20
50
65
35
35
48
Persentase
Persentase
Skor
Skor
Skor
Pengetahuan Keterampilan Pengetahuan
Per orang per Orang (%) Per Orang (%)
70
45
70
52
35
52
36
55
36
46
23
46
66
50
66
51
57
51
46
23
46
22
43
22
46
23
46
56
23
56
38
60
38
38
6
38
30
35
30
46
56
46
22
35
22
22
19
22
36
33
36
66
20
66
61
50
61
66
65
66
22
35
22
66
35
66
37
48
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Skor Post-Test Kelas Eksperimen
No
Kode
1
1.1
2
1.2
3
1.3
4
1.4
5
1.5
6
1.6
7
1.7
8
1.8
9
1.9
10
1.1
11
1.11
12
1.12
13
1.13
14
1.14
15
1.15
16
1.16
17
1.17
18
1.18
19
1.19
20
1.2
21
1.21
22
1.22
23
1.23
Skor Per Soal
Persentase Skor
Per Soal (%)
Post-test Kelas Eksperimen (X MIPA 4)
Keterampilan Proses Sains
Pengetahuan
1
2
3
4
5
6
25
25
25
25
30
30
25
25
25
10
30
20
25
10
25
10
15
30
25
10
25
25
15
30
10
25
10
10
30
30
25
10
25
25
15
30
15
25
25
10
30
30
10
25
25
10
15
30
15
25
25
10
30
30
10
10
10
10
30
30
15
10
25
25
30
30
25
25
25
10
15
30
25
3
25
10
30
30
25
10
25
25
30
30
25
25
25
10
30
30
20
25
25
10
15
30
15
25
25
25
30
30
15
10
25
25
15
30
25
10
25
10
30
20
25
25
25
25
30
30
20
25
25
10
30
30
25
10
25
10
8
30
25
25
25
10
15
30
25
10
25
25
15
30
470
403
545
350
533
670
7
40
40
30
30
20
30
40
30
3
20
20
20
30
30
10
20
0
10
20
30
30
30
20
30
543
81.74
59.02
70.09
94.78
60.87
77.25
97.10
Skor
Keterampilan
Per Orang
85
70
85
55
85
75
70
75
40
75
85
63
85
85
80
90
75
70
100
80
70
85
85
Persentase
Skor
Persentase Skor
Skor
Pengetahuan Keterampilan Pengetahuan
Per orang
per Orang (%) Per Orang (%)
90
85
90
75
70
75
75
85
75
80
55
80
75
85
75
100
75
100
75
70
75
63
75
63
80
40
80
80
75
80
65
85
65
90
63
90
90
85
90
70
85
70
65
80
65
60
90
60
55
75
55
80
70
80
90
100
90
90
80
90
68
70
68
65
85
65
75
85
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Skor Pre-Test Kelas Kontrol
No
Kode
1
2.1
2
2.2
3
2.3
4
2.4
5
2.5
6
2.6
7
2.7
8
2.8
9
2.9
10
2.1
11
2.11
12
2.12
13
2.13
14
2.14
15
2.15
16
2.16
17
2.17
18
2.18
19
2.19
20
2.2
21
2.21
22
2.22
23
2.23
Skor Per Soal
Persentase Skor
Per Soal (%)
Pre-test Kelas Kontrol (X MIPA 1)
Keterampilan Proses Sains
Pengetahuan
1
2
3
4
5
6
25
25
25
25
30
30
0
25
3
0
15
20
15
10
3
25
30
20
15
10
3
10
15
20
0
25
3
0
30
20
15
25
25
3
2
20
15
10
3
0
30
20
10
10
25
3
10
30
10
25
25
3
0
20
15
10
10
0
15
20
10
10
10
10
10
20
0
25
25
0
15
20
3
10
25
0
15
20
3
25
3
10
2
20
3
25
3
3
1
20
15
25
25
3
15
20
0
25
3
10
15
20
3
10
25
10
30
12
15
25
3
3
15
20
0
10
25
3
15
20
15
25
25
0
15
30
10
10
10
3
15
20
3
10
25
0
15
20
0
25
3
0
15
20
175
410
310
99
340
472
7
40
10
10
2
10
30
2
2
2
10
10
10
20
30
30
30
10
0
30
20
20
2
2
10
302
30.43
32.83
71.30
53.91
17.22
49.28
68.41
Skor
Keterampilan
Per Orang
28
53
38
28
68
28
48
63
35
40
50
38
41
34
68
38
48
46
38
65
33
38
28
Persentase
Persentase
Skor
Skor
Skor
Pengetahuan Keterampilan Pengetahuan
Per orang per Orang (%) Per Orang (%)
45
28
45
60
53
60
37
38
37
60
28
60
52
68
52
52
28
52
42
48
42
22
63
22
45
35
45
40
40
40
45
50
45
55
38
55
52
41
52
51
34
51
65
68
65
45
38
45
42
48
42
65
46
65
55
38
55
65
65
65
37
33
37
37
38
37
45
28
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Skor Post-Test Kelas Kontrol
Post-test Kelas Kontrol (X MIPA 1)
Keterampilan Proses Sains
Pengetahuan
1
2
3
4
5
6
No
Kode
1
2.1
2
2.2
3
2.3
4
2.4
5
2.5
6
2.6
7
2.7
8
2.8
9
2.9
10
2.1
11
2.11
12
2.12
13
2.13
14
2.14
15
2.15
16
2.16
17
2.17
18
2.18
19
2.19
20
2.2
21
2.21
22
2.22
23
2.23
Skor Per Soal
Persentase Skor
Per Soal (%)
7
25
15
15
15
10
15
10
10
10
15
10
5
10
10
10
15
10
10
10
10
15
15
10
3
258
25
10
10
25
25
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
25
10
10
275
25
25
10
25
25
3
3
10
25
25
10
25
25
3
3
3
3
25
3
10
10
10
3
10
294
25
0
10
3
10
3
25
25
3
3
25
3
25
25
25
10
10
0
25
0
25
25
10
25
315
30
15
15
30
30
15
30
15
15
30
15
15
30
2
2
15
15
15
30
15
30
30
15
15
439
30
30
30
20
30
30
30
30
20
20
30
30
20
30
30
30
20
20
20
20
30
20
30
20
590
40
20
20
20
20
20
20
10
10
20
40
20
30
40
30
20
40
30
20
30
20
2
20
10
512
44.87
47.83
51.13
54.78
63.62
85.51
55.65
Skor
Keterampilan
Per Orang
50
45
68
70
31
48
55
48
53
55
43
70
48
48
38
33
45
48
30
60
75
33
48
Persentase
Skor
Skor
Persentase Skor
Pengetahuan Keterampilan Pengetahuan Per
Per orang per Orang (%)
Orang (%)
65
50
65
65
45
65
70
68
70
80
70
80
65
31
65
80
48
80
55
55
55
45
48
45
70
53
70
85
55
85
65
43
65
80
70
80
72
48
72
62
48
62
65
38
65
75
33
75
65
45
65
70
48
70
65
30
65
80
60
80
52
75
52
65
33
65
45
48
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 13. Skor observasi
Skor Observasi
No Kode
1
1.1
2
1.2
3
1.3
4
1.4
5
1.5
6
1.6
7
1.7
8
1.8
9
1.9
10
1.1
11
1.11
12
1.12
13
1.13
14
1.14
15
1.15
16
1.16
17
1.17
18
1.18
19
1.19
20
1.2
21
1.21
22
1.22
23
1.23
Skor per
Indikator
Persentase per
Indikator (%)
Menyusun
Hipotesis
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
69
100.00
Observasi
Merencanakan Menentukan Melakukan Skor Persentase
Penyelidikan
Variabel
Percobaan Per Per Orang
3
3
3
Orang
(%)
3
2
3
11
91.67
2
2
2
9
75.00
3
3
3
12
100.00
3
2
3
11
91.67
3
3
3
12
100.00
3
3
3
12
100.00
2
3
3
11
91.67
2
2
2
9
75.00
3
2
3
11
91.67
2
3
3
11
91.67
3
2
3
11
91.67
3
2
3
11
91.67
2
2
2
9
75.00
3
2
3
11
91.67
2
3
2
10
83.33
3
2
2
10
83.33
3
2
2
10
83.33
3
3
3
12
100.00
2
2
2
9
75.00
3
2
3
11
91.67
3
2
3
11
91.67
2
3
3
11
91.67
2
3
2
10
83.33
60
55
86.96
79.71
61
88.41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 14. Skor laporan eksperimen
Skor Laporan Eksperimen
Laporan Eksperimen
No.
Kode
1
1.1
2
1.2
3
1.3
4
1.4
5
1.5
6
1.6
7
1.7
8
1.8
9
1.9
10
1.1
11
1.11
12
1.12
13
1.13
14
1.14
15
1.15
16
1.16
17
1.17
18
1.18
19
1.19
20
1.2
21
1.21
22
1.22
23
1.23
Skor per
Indikator
Persentase Per
Indikator (%)
Tujuan
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Alat
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Hipotesis
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
Dasar
Teori
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
3
10
10
10
10
115
115
230
223
115
100.00
100.00
96.96
100.00
100.00
Prosedur
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Data
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
113
98.26
Grafik Pembahasan
5
25
3
10
3
25
3
25
3
10
5
25
5
10
5
25
0
10
3
10
3
10
0
25
5
25
3
10
3
25
3
10
0
10
3
10
5
25
3
10
5
10
3
10
5
25
3
10
74
64.35
365
63.48
Jawaban
Skor Persentase
Tugas Kesimpulan Per Per Orang
20
10
Orang
(%)
14
3
70
70
18
5
91
91
18
5
91
91
14
3
70
70
16
5
91
91
18
10
83
83
20
10
100
100
13
10
73
73
14
3
70
70
18
10
79
79
11
5
81
81
16
10
96
96
16
5
74
74
16
5
89
89
9
10
72
72
13
10
73
73
13
10
76
76
18
10
98
98
18
5
69
69
20
5
80
80
14
5
72
72
16
10
96
96
9
10
72
72
352
76.52
164
71.30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 15. Contoh hasil pre-test dan post-test siswa kelas eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 16. Contoh hasil pre-test dan post-test siswa kelas kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 17. Contoh lembar observasi kelas eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 18. Contoh laporan eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Download