PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KETRAMPILAN PROSES SAINS PADA POKOK BAHASAN PERUBAHAN WUJUD ZAT UNTUK KELAS X SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh : Bernadetta Savitri Sutasoma (121424025) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KETRAMPILAN PROSES SAINS PADA POKOK BAHASAN PERUBAHAN WUJUD ZAT UNTUK KELAS X SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh : Bernadetta Savitri Sutasoma (121424025) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. (Yesaya 41:10) Karya ini saya persembahkan kepada: 1) Bapak dari segala Bapak ialah Tuhan Yesusku. 2) Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3) Papi dan mami tercinta, Bapak Ir. Benedictus Sutasoma dan Ibu Esterlina Hetharua, S.Sos., adikku terimut Gisela Dwiputri Sutasoma. iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Sutasoma, Bernadetta. 2016. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Pada Pokok Bahasan Perubahan Wujud Zat Untuk Kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X pada materi perubahan wujud zat dengan menggunakan metode eksperimen; (2) Peningkatan keterampilan proses sains siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X pada materi perubahan wujud zat dengan menggunakan metode eksperimen. Jenis penelitian ini adalah eksperimental kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 4 yang terdiri dari 23 siswa. Penelitian ini menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas diberikan treatment berbeda yaitu kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran eksperimen terbimbing dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah aktif. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu: tes tertulis (pre-test dan posttest), observasi saat melakukan eksperimen, serta laporan hasil eksperimen. Peningkatan hasil belajar berdasarkan pre-test dan post-test dianalisa secara statistik menggunakan program SPSS 20. Keterampilan proses sains berdasarkan pre-test dan post-test dianalisa secara statistik menggunakan program SPSS 20 serta dilengkapi dengan hasil observasi dan laporan eksperimen dianalisa secara deskripsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Penggunaan metode eksperimen meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul pada materi perubahan wujud zat; (2) Penggunaan metode eksperimen meningkatkan keterampilan proses sains pada siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul pada materi perubahan wujud zat. Kata kunci: Eksperimen Terbimbing, Ceramah Aktif, Peningkatan Hasil Belajar, Keterampilan Proses Sains. Perubahan Wujud Zat. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Sutasoma, Bernadetta. 2016. The Influence of Experiment Method Towards Learning Improvement and Science Process Skill in Phase Transition of Matter for Grade X of SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University Yogyakarta. The aim of this research is to know (1) the improvement of students learning result of SMA Negeri 1 Kasihan Bantul grade X on the material of phase transition using experimental methods; (2) the improvement of students science process skill SMA Negeri 1 Kasihan Bantul grade X on the material of phase transition using of experimental methods. The type of this research is quantitative and qualitative experimental research. The subject of the study is the students grade X MIPA 4 which consist of 23 students. This research uses experimental and control class. The both classes are applied in different treatments, which are experimental class uses guided learning methods and control class uses active learning methods. The instruments used for this research are: written test (pre-test and post-test), observation during the experiment, and the report of experimental results. The improvement of students learning which based on pre-test and post-test are analyzed statistically using SPSS 20 program. The improvement of students science process skills which based on pre-test and post-test are analyzed statistically using SPSS 20 program, and it is equipped with observation result and experiment report which are analyzed in the description. The result of this research shows that (1) the application of experiment method increases the students learning result of grade X MIPA 4 SMA Negeri Kasihan, Bantul on the material of phase transition;. (2) the application of experiment method increases the students science process skill of grade X MIPA 4 SMA Negeri Kasihan, Bantul on the material of phase transition. Keywords: guided experiment, active lecture, the learning improvement, the improvement of science process skill, Phase Transition of Matter. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains pada Pokok Bahasan Perubahan Wujud Zat untuk Kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mendapat banyak bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., sebagai dosen pembimbing yang dengan pengertian dan kesabaran telah memberikan bimbingan, motivasi, serta berbagai masukan yang sangat berharga bagi penulis sejak awal sampai akhir penulisan skripsi ini. 3. Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi, Pendidikan Fisika sekaligus sebagai dosen penguji skripsi yang telah memberikan dukungan dan bimbingan. 4. Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) Pendidikan Fisika angkatan 2012 sekaligus sebagai dosen penguji skripsi yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma. 5. Segenap dosen Pendidikan Fisika dan karyawan Progrm Studi Pendidikan Fisika yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan pengetahauan selama ini serta layanan administrasi dengan baik kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Ibu Tri Hartanti, M.Sc., sebagai guru bidang studi fisika kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul yang telah membantu dan memberikan masukan selama penelitian. 7. Siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan membantu dalam kelancaran penelitian. 8. Kedua orang tua saya, Bapak Ir. Benedictus Sutasoma dan Ibu Esterlina Hetharua, S.Sos., yang menjadi penyemangat dalam hal apapun serta memberikan dukungan baik doa maupun materi. 9. Adik saya Gisela Dwiputri Sutasoma, yang telah memberikan semangat dan keceriaan kepada peneliti. 10. Teman seperjuangan saya, Ita Susanti, S.Pd. dan Lorentina Elsi S.Pd., yang bersama-sama saling membantu dan berbagi ilmu selama menyelesaikan skripsi ini. 11. Sahabat saya, Christiani N. Banik, S.Psi., Brigitta D. Utami, S.Pd., Tri W. N. Pasinggi, S.Pd., Ratna Mintarsih, S.Pd., dan Maria A. A. P. Pramana, S.Pd., yang selalu memberikan semangat, doa dan berbagi suka maupun duka. 12. Kekasihku, Pery Surya Atmaja, S.Pd., yang senantiasa memberikan semangat, doa, dan membantu saya dalam proses pengerjaan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Yogyakarta, 21 Juli 2016 Bernadetta Savitri Sutasoma x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................iii HALAMAN MOTTO DANPERSEMBAHAN .....................................................iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ..........................................vi ABSTRAK ................................................................................................................vii ABSTRACT ...............................................................................................................viii KATA PENGANTAR ..............................................................................................ix DAFTAR ISI .............................................................................................................xi DAFTAR TABEL ....................................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xvii BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1 A. Latar Belakang..................................................................................................1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................4 C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................5 D. Manfaat Penelitian ............................................................................................5 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................6 A. Filsafat Kontruktivisme .....................................................................................6 B. Metode Eksperimen Terbimbing .......................................................................9 C. Hasil Belajar ......................................................................................................13 D. Keterampilan Proses Sains ................................................................................17 E. Materi Pembelajaran ..........................................................................................20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................25 A. Jenis Penelitian ................................................................................................25 B. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................25 C. Subjek Penelitian .............................................................................................26 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Variabel Penelitian...........................................................................................26 1. Variabel Bebas (independent Variable) .......................................................26 2. Variabel Terikat (dependet variables) .........................................................26 E. Desain Penelitian .............................................................................................27 F. Treatment ........................................................................................................28 1. Kelas Kontrol ..............................................................................................28 2. Kelas Eksperimen ........................................................................................29 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................................31 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ........................................................................32 G. Instrumen Penelitian .........................................................................................32 1. Test ..............................................................................................................32 2. Observasi .....................................................................................................36 3. Laporan Eksperimen ...................................................................................39 H. Metode Analisis Data ......................................................................................40 BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA ................................................................46 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ....................................................................46 B. Data .................................................................................................................50 1. Nilai Kelas Eksperimen ..............................................................................50 2. Nilai Kelas Kontrol ......................................................................................51 3. Data Menurut Indikator Pengetahuan .........................................................52 4. Data Menurut Indikator Keterampilan Proses Sains ....................................52 5. Data Hasil Observasi Eksperimen ..............................................................53 6. Data Hasil Laporan Eksperimen ..................................................................53 C. Analisis Data ....................................................................................................54 1. Peningkatan Pengetahuan ...........................................................................54 2. Keterampilan Proses Sains ...........................................................................59 D. Pembahasan ....................................................................................................61 1. Peningkatan Hasil Belajar ...........................................................................61 2. Keterampilan Proses Sains ...........................................................................63 E. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................69 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V PENUTUP ...................................................................................................71 A. Kesimpulan ......................................................................................................71 B. Saran ................................................................................................................71 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................73 LAMPIRAN .............................................................................................................75 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Pre-test and Post-test Control Group ......................................................28 Tabel 3.2. Klasifikasi item soal keterampilan proses sains .......................................33 Tabel 3.3. Klasifikasi item soal pengetahuan tentang perubahan wujud zat .............33 Tabel 3.4. Klasifikasi item soal dan kisi-kisi soal pengetahuan tentang keterampilan proses sains ........................................................................33 Tabel 3.5. Klasifikasi item soal dan kisi-kisi soal pengetahuan tentang perubahan wujud .......................................................................................................35 Tabel 3.6. Indikator keterampilan proses sains .........................................................37 Tabel 3.7. Aspek keterampilan proses sains dalam laporan eksperimen ..................39 Tabel 3.8. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains .....................41 Tabel 3.9. Klasilifikasi tingkat penguasaan pengetahuan perubahan wujud zat ........41 Tabel 3.10. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains pada hasil observasi ..................................................................................................41 Tabel 3.11. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains pada laporan hasil eksperimen .........................................................................41 Tabel 4.1. Rincian pelaksanaan kegiatan ..................................................................50 Tabel 4.2. Klasifikasi persentase kelas eksperimen ..................................................50 Tabel 4.3. Klasifikasi persentase kelas control ........................................................51 Tabel 4.4. Klasifikasi persentase pengetahuan materi perubahan wujud zat setiap indikator ...................................................................................................52 Tabel 4.5. Klasifikasi persentase keterampilan proses sains setiap indikator ............52 Tabel 4.6. Persentase aspek keterampilan proses sains pada observasi .....................53 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.7. Persentase aspek keterampilan proses sains pada laporan eksperimen.....54 Tabel 4.8. Perbandingan pre-test untuk hasil belajar pada kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2) ...........................................................................55 Tabel 4.9. Perbandingan pre-test dan post-test unuk hasil belajar pada kelas eksperimen (X.1) .....................................................................................56 Tabel 4.10. Perbandingan pre-test dan post-test untuk hasil belajar pada kelas kontrol (X.2) ...........................................................................................57 Tabel 4.11. Perbandingan post-test untuk hasil belajar pada kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2) ...................................................................58 Tabel 4.12. Perbandingan pre-test dan post-test untuk keterampilan proses sains pada kelas eksperimen (X.1) ...................................................................60 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Diagram Perubahan Wujud Zat .............................................................21 Gambar 2.2. Grafik Suhu Dari Es yang Dipanaskan Sampai Menjadi Uap Air ........23 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat permohonan izin penelitian ..........................................................76 Lampiran 2. Surat perizinan pelaksanaan penelitian..................................................77 Lampiran 3. Surat keterangan telah melakukan penelitian .......................................78 Lampiran 4. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen ..........79 Lampiran 5. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol ................86 Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) kelas eksperimen .................................92 Lampiran 7. Soal pre-test dan post-test......................................................................94 Lampiran 8. Lembar observasi keterampilan proses sains.........................................96 Lampiran 9. Lembar jawaban dan penskoran soal pre-test dan post-test ..................98 Lampiran 10. Deskripsi observasi .............................................................................106 Lampiran 11. Lembar jawaban dan penskoran laporan eksperimen ..........................108 Lampiran 12. Skor soal pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol . ....................................................................................................115 Lampiran 13. Skor observasi .....................................................................................119 Lampiran 14. Skor laporan eksperimen ....................................................................120 Lampiran 15. Contoh hasil pre-test dan post-test siswa kelas eksperimen ...............121 Lampiran 16. Contoh hasil pre-test dan post-test siswa kelas kontrol ......................128 Lampiran 17. Contoh lembar observasi kelas eksperimen ........................................134 Lampiran 18. Contoh laporan eksperimen ................................................................137 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan hidup manusia sains memegang peranan penting. Lewat sains manusia mampu mengolah alam secara lebih maju sehingga semakin berdampak bagi perbaikan hidup manusia. Lewat sains manusia mampu menggunakan kekayaan alam secara bertanggung jawab. Oleh karena sains penting bagi kehidupan manusia, maka penting kita mengenali sains. Disinilah pendidikan sains penting. Pendidikan mengenai sains bukan hanya didapatkan dari pendidikan formal tetapi juga dari pengalaman langsung. Sains merupakan pengetahuan fisis, maka untuk mempelajari sains dan membentuk pengetahuan tentang sains, diperlukan kontak langsung dengan hal yang ingin diketahui. Pendidikan sains telah dimulai sepanjang hidup, namun pendidikan sains secara khusus dipelajari pada tingkat SMP dan SMA. Dalam pembelajaran sains siswa dituntut untuk memiliki kemampuan keterampilan sains bukan hanya menguasai materi sains. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran sains sangat memungkinkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan pengamatan, percobaan, serta kemampuan menganalisis. Menurut Semiawan (1987: 17-18), kemampuan atau keterampilan mendasar yang perlu dimiliki siswa antara lain: 1. Mengobservasi atau mengamati 2. Menghitung 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 3. Mengukur 4. Mengklasifikasi 5. Mencari hubungan ruang atau waktu 6. Membuat hipotesis 7. Merencanakan penelitian atau eksperimen 8. Mengendalikan variabel 9. Menginterpretasi atau menafsirkan data 10. Menyusun kesimpulan sementara (inferensi) 11. Meramalkan (memprediksi) 12. Menerapkan (mengaplikasi) 13. Mengkomunikasikan. Metode pembelajaran yang melibatkan semua aspek keterampilan sains ialah pengajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Namun pada kenyataannya metode pembelajaran yang sering digunakan di sekolah menengah atas ialah metode ceramah yang menekankan pada teori, hukum, dan rumus. Guru menjelaskan materi dan siswa hanya memperhatikan tanpa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa hanya dituntut untuk menghafal rumus dan mengerjakan soal-soal yang diberikan ketika proses pengajaran. Metode yang digunakan guru seringkali menggunakan metode yang sederhana. Guru beranggapan bahwa semua materi yang terdapat didalam kurikulum harus terselesaikan tepat waktu tanpa menyesuaikan dengan keadaan siswa. Padahal proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik bila seorang guru dapat menerapkan proses pembelajaran yang sesuai keadaan siswa. Pemilihan metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran. Salah satu metode yang kontruktivistik dalam pembelajaran sains adalah metode eksperimen. Belajar fisika bukan hanya sekedar untuk menghafal rumus dan mengerjakan soal, tetapi lebih menekankan pada proses suatu kejadian untuk menemukan suatu konsep. Pembelajaran fisika yang menekankan pada proses yaitu menggunakan metode eksperimen dimana siswa dapat mengamati, mengukur, mengumpulkan data, menganalisa data dan menyimpulkannya, sangat cocok untuk mendalami fisika (Suparno, 2013). Menurut Suparno, dalam metode eksperimen aktivitas proses belajar mengajar aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, sehingga siswa akan lebih terlibat secara fisik, emosional, dan intelektual. Pada gilirannya diharapkan terjadi perubahan konsep dalam diri siswa (2007: 77, 142). Metode eksperimen dilaksanakan dengan harapan bahwa teori yang dibicarakan sebelumnya memang benar dan dapat dibuktikan. Siswa mendapatkan pengetahuan yang lebih baik secara teori dan pengalaman langsung melalui metode eksperimen. Siswa diharapkan dapat meningkatan pengetahuannya yang diwujudkan dalam peningkatan prestasi pada proses pembelajaran sains. Menurut Djamarah (2011: 175-180), ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal berasal dari dalam diri siswa, meliputi faktor fisiologis (jasmani) dan psikologis (intelegensi, motivasi, bakat, dan sikap). Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa meliputi lingkungan fisik, instrument, dan sosial. Peningkatan prestasi pada proses pembelajaran sains dalam penelitian ini dibatasi dalam hal intelegensi siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Materi yang dipelajari dalam penelitian ini ialah perubahan wujud zat. Pada umumnya siswa mempelajari materi perubahan wujud zat hanya sebatas hafalan. Padahal fisika bukanlah soal menghafal tetapi memahami suatu kejadian dan mampu mengaplikasikannya. Materi perubahan wujud zat sangat cocok bila diajarkan dengan metode eksperimen sehingga siswa dapat mempelajari materi ini melalui pengalaman langsung. Selain itu untuk menunjang eksperimen ini di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul alat dan bahan yang diperlukan telah tersedia. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Ketrampilan Proses Sains Pada Pokok Bahasan Perubahan Wujud Zat Untuk Kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah yang ingin diteliti peneliti yaitu: 1. Apakah pembelajaran sains dengan metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X? 2. Apakah pembelajaran sains dengan metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Peningkatan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X pada materi perubahan wujud zat dengan menggunakan metode eksperimen. 2. Peningkatan keterampilan proses sains siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X pada materi perubahan wujud zat dengan menggunakan metode eksperimen. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagi berikut: 1. Secara teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan dalam bidang dunia pendidikan fisika. b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya. 2. Secara praktis a. Bagi guru, memberikan masukan kepada guru mengenai keterampilan proses sains dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen. b. Bagi siswa, siswa menjadi lebih tertarik dengan Fisika dan meningkatkan keterampilan proses sains melalu metode eksperimen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Filsafat Kontruktivisme Menurut Von Glasersfeld (Suparno, 1997: 18), kontruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan yang kita peroleh adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Bila yang menekuni hal ini adalah siswa maka siswa sendirilah yang membentuk pengetahuannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah jadi, yang sudah ada diluar, tetapi sesuatu yang harus dibentuk sendiri. Secara sederhana pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang langsung ditemukan, melainkan suatu rumusan yang ditemukan oleh orang yang sedang mempelajarinya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer dari seseorang kepada yang lainnya, karena setiap orang dapat membangun pengetahuannya sendiri. Pengetahuan tidak dapat ditransfer dari seseorang kepada yang lainnya begitu saja dari pikiran seseorang yang mempunyai pengetahuan ke pikiran orang lain yang belum mempunyai pengetahuan tersebut. Sama halnya dengan guru dan siswa, guru tidak bisa begitu saja dapat mentransfer langsung pengetahuannya kepada siswa. Banyak siswa yang salah menangkap apa yang telah diajarkan oleh gurunya atau bahkan apa yang disampaikan menjadi miskonsepsi bagi siswa. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan itu tidak dapat ditransfer secara begitu saja 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Siswa dapat membentuk pengetahuannya pertama-tama melalui indra (Suparno, 2013: 14). Dengan melihat, mendengar, menjamah, mencium bau, dan merasakan siswa dapat membentuk pengetahuannya tentang sesuatu. Untuk mengetahui sesuatu siswa haruslah aktif sendiri untuk mengkonstruksinya. Ketika siswa belajar, siswa harus aktif mengolah bahan, mencerna, memikirkan, menganalisis dan akhirnya yang terpenting adalah siswa merangkumnya sebagai pengertian yang utuh. Pengetahuan merupakan suatu proses menjadi tahu. Suatu proses menjadi tahu ini akan terus berkembang semakin luas, lengkap, dan sempurna. Pembentukan pengetahuan jelas bukan sekali jadi tetapi perkembangannya akan terus bertahap. Menurut Bettencourt (Suparno, 1997: 21), kontruktivisme tidak bertujuan untuk mengerti realitas, melainkan lebih melihat bagaimana proses seseorang menjadi tahu akan sesuatu. Dengan kata lain kontruktivisme lebih menekankan pada proses daripada hasil. Hasil belajar merupakan tujuan akhir dari proses pembelajaran tetapi ada hal yang lebih penting ialah proses itu sendiri yang melibatkan cara dalam belajar. Seseorang belajar membentuk skema maupun struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuannya. Hal ini dipelukan seorang siswa untuk dapat mengkontruksi terhadap kejadian yang terjadi disekitarnya sebagai pengalaman langsung. Dengan demikian, belajar menurut teori kontruktivisme bukan hanya sekedar menghafal tetapi juga melalui pengalaman langsung. Pengetahuan seorang siswa bukan pemberian dari orang lain misalnya guru, tetapi proses mengkontruksi dari siswa sendiri. Melalui proses seperti ini siswa akan selalu mengingat makna dari pengetahuannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Bagi konstruktivis (Suparno, 1997: 61), belajar merupakan proses aktif. Pelajar mengkontruksi atau membangun sendiri pengetahuannya entah dengan teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain-lain. Siswa mencari sendiri apa yang mereka pelajari dan menghubungkan bahan yang sedang dipelajari dengan bahan yang telah ada sebelumnya sehingga siswa dapat mengembangkannya. Dalam buku Suparno (1997: 61) proses tersebut bercirikan enam hal, yaitu: 1. Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Kontruksi arti itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah siswa miliki. 2. Kontruksi arti itu adalah proses yang terus-menerus. Setiap kali bertemu dengan persoalan baru, diadakan rekontruksi baik secara kuat maupun lemah. 3. Belajar bukanlah mengumpulkan fakta, melainkan lebih suatu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. 4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. 5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. 6. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, misalnya konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Karena pengetahuan dibentuk baik secara individual maupun secara sosial, kelompok belajar dapat dikembangkan. Menurut Von Glasersfeld (Suparno, 1997: 63), kelompok belajar siswa harus mengungkapkan bagaimana siswa melihat persoalan dan apa yang akan diperbuat dengan persoalan tersebut. Salah satu jalan untuk menciptakan suasana berpikir yang nantinya menuntut kesadaran akan apa yang sedang dipikirkan dan dilakukan. Dalam hal ini guru akan memberikan kesempatan siswa untuk secara aktif membuat abstraksi. Usaha seorang siswa untuk menjelaskan sesuatu kepada teman-temannya justru membantu untuk melihat sesuatu yang lebih jelas. Mengerti bahwa ada teman lain yang belum siap menyampaikan jawaban, tentu akan meningkatkan keberanian siswa untuk mencoba dan mencari jalan keluar. Jika siswa tersebut telah menemukan jawaban, maka akan mendorong siswa lain untuk dapat menemukannya juga. B. Metode Eksperimen Terbimbing Secara kontruktivisme, pengetahuan yang dibentuk dengan berpikir tentang pengalaman dengan suatu objek atau kejadian tertentu. Pengetahuan ini akan terbentuk ketika siswa mencoba mengkaji pengetahuannya sendiri. Salah satu cara untuk mengkaji pengetahuan siswa melalui pengalaman langsung ialah dengan bereksperimen. Siswa memulai membentuk pengetahuannya sendiri dari perlakuan siswa tersebut terhadap bahan eksperimen. Eksperimen yang dilakukan hanya sebagai salah satu cara siswa mengembangkan kontruksi pengetahuannya terjadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 Menurut Suparno (2013 : 83-85), metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Jadi metode ini lebih untuk mengecek supaya siswa makin yakin dan jelas akan teorinya. Biasanya metode eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan oleh para ahli. Namun dalam prakteknya guru dapat pula melakukan eksperimen untuk menemukan teori atau hukumnya. Dalam hal ini seakan-akan teori atau hukum belum ditentukan, dan siswa diminta untuk menemukannya. Guru tentunya sudah tahu teori dan hukum sebelumnya dan bagi guru arah eksperimennya jelas. Dengan metode ini siswa dapat merasa bangga dan yakin karena seakan-akan menemukan sendiri. Metode eksperimen terbagi menjadi dua, yaitu metode eksperimen terbimbing dan metode eksperimen bebas. Proses pembelajaran fisika untuk tingkat SMA kebanyakan menggunakan metode eksperimen terbimbing. Hal ini dipilih dengan alasan bahwa hasil dari eksperimen akan lebih cepat selesai dan lebih teratur dan terarah sehingga siswa tidak mudah binggung. Untuk metode eksperimen terbimbing langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati, dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal. Maka siswa tidak akan bingung tentang langkah-langkah yang akan dibuat. Data yang harus dikumpulkan dan kesimpulan mana yang akan dituju mereka cukup jelas. Tentu hasil kesimpulan tergantung data yang mereka lakukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 1. Tugas Guru Untuk melakukan pembelajaran dengan eksperimen terbimbing, guru punya peran sangat penting. Beberapa hal yang harus dilakukan guru adalah: Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa; Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya, peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data yang harus dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data, kesimpulannya; Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga pada saat siswa mencoba semua sudah siap dan lancar; Pada saat percobaan sendiri guru dapat berkeliling melihat bagaimana siswa melakukan percobaannya dan menberikan masukan kepada siswa. Bila ada peralatan yang macet guru membantu siswa agar alat dapat berjalan dengan baik. Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan yang dilakukan; Bila siswa membuat laporan, maka guru harus memeriksanya. Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 2. Tugas Siswa Dalam eksperimen, siswa terbagi dalam kelompok kecil untuk melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk yang dilakukan guru. Dalam kelompok kecil diharapkan siswa dapat sungguh melakukan percobaan dan bukan hanya melihat percobaan teman. Dalam percobaan, siswa antara lain akan melakukan tindakan berikut: Membaca petunjuk percobaan dengan teliti; Memilih alat yang diperlukan; Merangkaikan alat-alat sesuai dengan skema percobaan; Mulai mengamati jalannya percobaan; Mencatat data yang diperlukan; Mendiskusikan dalam kelompok untuk ambill kesimpulan dari data yang ada; Membuat laporan percobaan dan mengumpulkan; Dapat juga mempresentasikan percobaan di depan kelas. 3. Keunggulan Metode Eksperimen Ada beberapa keuntungan menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran, yaitu: a) Siswa mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian. b) Karena mengamati sendiri suatu proses atau kejadian, maka siswa menjadi benar-benar yakin akan hasil suatu proses. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 c) Siswa menjadi lebih bersikap hati-hati, teliti, dan mampu berfikir analitis. d) Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah; e) Membangkitkan hasrat ingin tahu pada siswa; f) Memperkaya pengalaman dan membangkitkan keterampilan. 4. Kelemahan Metode Eksperimen Ada beberapa kelemahan menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran, yaitu: a) Tidak semua matapelajaran dapat diajarkan dengan metode eksperimen; b) Tidak semua hal dapat dieksperimenkan; c) Mahalnya alat-alat praktikum menjadi hambatan untuk melakukan eksperimen di sekolah. C. Hasil Belajar Dalam aktivitas kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar. Dipahami baik secara langsung maupun tidak langsung, sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan aktivitas belajar. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik) dan menyangkut nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 dan sikap (afektif) (Siregar, 2011: 3). Pembelajaran berupaya untuk mengubah seseorang dalam hal ini siswa yang belum terdidik menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Dalam pengertian yang umum dan sederhana, belajar seringkali diartikan sebagai aktivitas untuk memperoleh pengetahuan. Belajar adalah proses orang untuk memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap (Aunurrahman, 2012: 38). Seseorang dikatakan belajar bilamana terjadi perubahan, dari sebelumnya tidak mengetahui menjadi mengetahui sesuatu. Menurut Suparno, belajar adalah proses yang aktif dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya (2013: 19). Siswa mencari arti sendiri dari apa yang telah dipelajarinya. Menurut Suyono (2011: 9), belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Pengertian belajar menurut beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku siswa dalam hal untuk memperoleh pengetahuan dengan membangun sendiri pengetahuannya melalui latihan. Prestasi dan belajar mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses pembelajaran tersebut. Hasil belajar dapat menunjukan seberapa jauh nilai yang diperoleh dalam setiap pembelajaran, sehingga merupakan cerminan tingkatan yang mampu dicapai oleh siswa. Belajar merupakan suatu kewajiban bagi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 seorang siswa. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam belajar tergantung pada proses pembelajaran yang dialami siswa tersebut. Menurut Sudjana (2012: 3), hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diinginkan pada diri siswa. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal berasal dari dalam diri siswa, meliputi faktor fisiologis (kondisi jasmani) dan psikologis (minat, intelegensi, motivasi, bakat, dan sikap). Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa, meliputi lingkungan fisik, instrument, dan sosial (Djamarah, 2011: 175-180). Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa hasil belajar dapat dikelompokan menjadi dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuam terdiri dari empat kaegori yaitu: pengetahuan tentang fakta, pengetahuan prosedural, pengetahuan konsep, dan pengetahuan prinsip. Keterampilan terdiri dari empat kategori yaitu: keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif, keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik, keterampilan bereaksi atau bersikap, dan keterampilan berinteraksi (Jihad, 2013: 14-15). Peningkatan pengetahuan atau hasil belajar siswa tersebut dapat dinilai. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu (Sudjana, 2012: 3). Penilaian proses belajar merupakan upaya untuk memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam penilaian dapat sejauh mana keefektifan dan efisien dalam mencapai tujuan pengajaran yaitu perubahan tingkah laku siswa. Tujuan penilaian menurut Sudjana (2012: 4) terbagi menjadi empat, yaitu: 1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dalam berbagai budang studi atau mata pelajaran yang ditempuh, selain itu dapat diketahui pula posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa lain; 2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yaitu seberapa jauh keefektifan dalam mengubah tingkah laku para siswa kearah tujuan pendidikan yang diharapkan. Keberhasilan pendidikan dan pengajaran penting artinya mengingat peranannya sebagai upaya memanusiakan atau membudayakan manusia; 3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar yang dicapai hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri siswa, tetapi bisa disebabkan oleh program pengajaran yang diberikan kepadanya atau kesalahan strategi dalam melaksanakan program tersebut. 4. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan orang tua siswa. Untuk mempertanggungjawabkan hasil yang telah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 dicapai, sekolah memberikan laporan berbagai kekuatan dan kelemahan pelaksanaan sistem pendidikan dan pengajaran serta kendala yang dihadapi. D. Keterampilan Proses Sains Menurut Setiawati (Susanto, 2015: 9), keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran dan nalar secara efektif dan efisien. Untuk melatih keterampilan proses secara bersama perlu mengembangkan sikap seperti rasa kerja sama, tanggung jawab, kreativitas dan berdisiplin sesuai dengan materi. Menurut Indrawati (1993: 3, dalam Susanto, 2015: 9), keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah baik secara kognitif maupun psikomotorik yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip, atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Konsep, prinsip, atau teori yang telah ditemukan atau dikembangkan akan memantapkan pemahaman tentang keterampilan proses tersebut. Keterampilan proses merupakan keterampilan yang diperoleh dari latihan baik kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar untuk kemajuan kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan mendasar bila terus dilatih secara terus menerus akan menjadi suatu keterampilan. Indrawati (dalam Susanto, 2015: 144) menyebutkan ada enam aspek keterampilan proses yang meliputi: observasi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 klasifikasi, pengukuran, mengkomunikasikan, memberikan penjelasan atau menginterpretasi terhadap suatu pengamatan, dan melakukan eksperimen. Keterampilan ini berproses dalam kerja ilmiah. Keterampilan secara fisis maupun mental pada dasarnya dimiliki oleh setiap siswa meskipun dalam wujud potensi atau kemampuan yang belum terbentuk secara jelas atau kemampuan yang masih sederhana dan masih perlu dirangsang. Dengan mengembangkan keterampilan proses, siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Keterampilan proses ini menjadi roda penggerak untuk penemuan dan pengembangan fakta dan konsep. Para guru dapat menumbuh kembangkan potensi dalam diri siswa sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya. Ketika guru membangun keterampilan proses melalui eksperimen terbimbing, siswa pada tingkat SMA dituntut untuk menguasai keterampilan proses melebihi tingkat keterampilan proses dasar dan dirasa cukup untuk berada pada tingkat keterampilan terpadu. Yang digunakan untuk mengukur keterampilan proses siswa tingkat SMA meliputi: 1. Pengukuran Pengukuran adalah penemuan ukuran dari suatu objek dengan membandingkan suatu yang mau diukur dengan alat ukur (Trianto, 2012: 146). Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah. Menurut Semiawan (1985: 21) dasar dari pengukuran adalah perbandingan. Semakin tinggi tingkat sekolah, pengukuran yang didapatkan akan semakin rumit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 2. Menentukan variabel Variabel digunakan untuk memilih faktor yang mempengaruhi suatu penelitian (Semiawan, 1985: 28). Dalam suatu eksperimen, seluruh variabel harus dijaga tetap sama kecuali satu, yaitu variabel manipulasi. Ada juga pengontrol variabel yaitu untuk memastikan bahwa segala sesuatu dalam suatu percobaan tetap sama kecuali satu faktor (Trianto, 2012: 147). 3. Menyusun Hipotesis Perumusan hipotesis adalah perumusan dugaan yang masuk akal yang akan dapat diuji tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi (Trianto, 2012: 147). Menurut Semiawan (1985: 25), hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. 4. Menginterpretasi data Kemampuan menginterpretasi atau menafsirkan data adalah suatu keterampilan yang penting. Data yang dikumpulkan melalui perhitungan, pengukuran, eksperimen dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, atau diagram (Semiawan, 1985: 29). Penafsiran data yang menjelaskan makna informasi yang telah dikumpulkan (Trianto, 2012: 146). 5. Analisis Menguraikan keseluruhan menjadi beberapa komponen. Analisis digunakan untuk memperkirakan besar pengaruh kuantitatif suatu kejadian terhadap kejadian lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 6. Melakukan eksperimen Melakukan eksperimen merupakan pengujian dari hipotesis atau sesuatu yang telah diprediksikan sebelumnya (Trianto, 2012: 146). 7. Mengkomunikasikan Semiawan (1985: 32-33) mengatakan setiap ahli dituntut agar mampu menyampaikan hasil penemuannya kepada orang lain. Mengkomunikasikan adalah mengatakan apa yang diketahui dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar, demonstrasi, atau grafik (Trianto, 2012: 145). E. Materi Pembelajaran Materi kalor dan perubahan wujud zat terdapat pada kompetensi dasar kurikulum 2013 di SMA kelas X semester kedua. Peneliti menggunakan buku Fisika SMA Kelas X (Purwanto, 2013: 183-200) dan Pengantar Termofisika (Suparno, 2009: 41-55), sebagai acuan dalam menjelaskan materi kalor dan perubahan wujud zat. Perubahan Wujud Zat Pada umumnya, suhu zat akan naik jika menerima kalor dan akan turun jika melepaskan kalor. Namun, ada suatu kondisi saat kalor yang diterima suatu zat bukan lagi digunakan untuk menaikan suhu suatu zat, melainkan untuk mengubah wujudnya. Demikian pula, ada suatu kondisi dimana kalor yang dilepaskan suatu zat bukan lagi digunakan untuk menurunkan suhu zat, melainkan untuk mengubah wujudnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 Gambar 2.1. Diagram perubahan wujud zat. Pada gambar 2.1 diatas ditunjukan diagram perubahan wujud zat. Melebur adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair. Membeku adalah perubahan wujud dari air menjadi padat. Menguap adalah perubahan wujud dari air menjadi gas. Mengembun adalah perubahan wujud dari gas menjadi cair. Menyublim adalah perubahan wujud dari padat langsung menjadi gas tanpa melalui wujud cair. Deposisi adalah perubahan wujud langsung dari gas menjadi padat. 1. Kalor Laten a. Kalor laten lebur dan beku Kalor laten lebur atau kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diserap untuk mengubah 1 kg zat dari wujud padat menjadi cair pada titik leburnya. Kalor laten beku atau kalor beku adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya. Kaor lebur sama dengan kalor beku dan titik lebur sama dengan titik beku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud benda disebut kalor laten. Kalor beku sama dengan kalor lebur (Hf). Kalor laten lebur (Hf) adalah panas yang diperluan untuk mengubah 1 kg zat dari zat padat ke cair, besarnya sama dengan: Hf = Q / m Dimana: Atau Q = m.Hf Q : kalor (kal) m : massa zat (kg) Hf : kalor laten (J/kg) b. Kalor laten didih dan embun Kalor laten didih atau kalor didih adalah banyaknya kalor yang diserap untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi uap pada titik didihnya. Kalor didih juga disebut kalor uap. Kalor laten embun atau kalor embun adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya. Kalor didih sama dengan kalor embun dan titik didih sama dengan titik embun. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud benda disebut kalor laten. Kalor embun sama dengan kalor didih (Hv). Kalor didih (Hv) adalah panas yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat dari air ke gas, besarnya sama dengan: Hv = Q / m Atau Q = m.Hv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Dimana: Q : kalor (kal) m : massa zat (kg) Hv : kalor didih (J/kg) Tabel 2.1. Titik lebur, titik didih, kalor lebur dan kalor didih beberapa zat. No Zat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Helium Hidrogen Nitrogen Oksigen Alkohol Raksa Air Sulfur Timah hitam Perak Emas Tembaga Titik lebur normal (˚C) -269,65 -259,31 -209,97 218,79 -114 -39 0,00 119 327,3 Kalor lebur (J/kg) Kalor didih (J/kg) 5,23 x 10³ 58,6 x 10³ 25,5 x 10³ 13,8 x 10³ 104,2 x 10³ 11,8 x 10³ 334 x 10³ 38,1 x 10³ 24,5 x 10³ Titik didih normal (˚C) -268,93 -252,89 -195,81 -182,97 78 357 100,00 444,60 1750 960,80 1063,00 1083 88,3 x 10³ 64,5 x 10³ 134 x 10³ 2193 2660 1187 2336 x 10³ 1578 x 10³ 5069 x 10³ 209 x 10³ 452 x 10³ 201 x 10³ 213 x 10³ 853 x 10³ 272 x 10³ 2256 x 10³ 326 x 10³ 871 x 10³ 2. Grafik Suhu Terhadap Waktu Gambar 2.1. Grafik suhu terhadap waktu dari es yang dipanaskan sampai menjadi uap air. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 Gambar 2 di atas menunjukan grafik suhu-kalor ketika sejumlah massa tertentu es yang bersuhu dibawah 0˚C dipanaskan (diberi kalor). Suhu naik (dari a ke b) sampai pada titik lebur es 0˚C dicapai. Antara a dan b berwujud padat (es). Kemudian ketika kalor ditembahkan (dari b ke c), suhu tetap sampai semua es melebur menjadi air. Antara b dan c berwujud padat (es) dan cair (air). Kemudian suhu air akan dinaikan kembali (dari c ke d) sampai titik didih 100˚C. antara c dan d terdapat wujud cair (air). Pada titik didih (dari d ke e) kembali suhu tetap walau kalor terus ditambahkan sampai semua air mendidih menjadi uap air (gas). Antara d dan e terdapat wujud cair (air) dan gas (uap air). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka, kemudian menggunakan analisis statistik, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, gambar, dan keadaan (Suparno, 2007: 136-154). Dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh untuk mengukur keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa dalam bentuk skor yang dianalisa secara statistik. Sedangkan penelitian ini dikatakan kualitatif karena peneliti menjelaskan gambaran keterampilan proses sains siswa selama penelitian secara deskriptif, dan data yang diperoleh dianalisa secara kualitatif. Penelitian kualitatif ini bermanfaat untuk memperkuat data kuantitatif mengenai keterampilan proses sains siswa. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada akhir bulan Maret 2016 sampai awal bulan April 2016 dan dilakukan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul, Tahun Ajaran 2015/2016 . 25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 C. Subjek Penelitian Subjek penelitian diambil dari SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016. Dalam penelitian menggunakan 1 kelompok eksperimental dan 1 kelompok kontrol. Kelompok eksperimental menggunakan siswa dan siswi kelas X MIA 4, sedangkan kelompok kontrol menggunakan siswa dan siswi kelas X MIA 1. D. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (independent Variable) Menurut Creswell (2012: 77) variabel bebas merupakan variabel yang (mungkin) menyebabkan, mempengaruhi, atau berefek pada outcome, atau dikenal dengan istilah variabel treatment, manipulated, atecedent, atau predictor. Dalam penelitian ini, variabel bebas adalah metode pembelajaran. 2. Variabel terikat (dependet variables) Menurut Creswell (2012: 77) variabel terikat merupakan variabel yang bergantung pada variabel bebas. Variabel terikat ini merupakan outcome atau hasil dari pengaruh variabel bebas, variabel terikat sering dikenal dengan istilah variabel criterion, outcome, atau effect. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan keterampilan proses pada materi perubahan wujud zat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 E. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan ialah pretest and posttest control group. Pretest and posttest control group adalah desain penelitian yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi variabel eksperimen dan kelompok kontrol tidak diberi variabel eksperimen. Pada awal pembelajaran, kedua kelompok ini diberikan tes pertama (pretest) berupa pertanyaan isian singkat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan materi perubahan wujud zat dan keterampilan proses sains pada siswa dan siswi kelas X MIA 4 (kelompok eksperimen) dan kelas X MIA 1 (kelompok kontrol) pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sebelum pembelajaran. Setelah dilaksanakan tes pertama, dilanjutkan dengan proses pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan metode eksperimen terbimbing sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan metode ceramah aktif. Selanjutnya dilaksanakan tes kedua (posttest) setelah selesai pembelajaran berupa pertanyaan isian singkat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains pada siswa dan siswi kelas X MIA 1 (kelompok eksperimen) dan kelas X MIA 4 (kelompok kontrol) pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul setelah pembelajaran dengan materi perubahan wujud zat. Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 Tabel 3.1. Pre-test and Post-test Control Group Treatment Group O1 X1 O1’ Control Group X2 O2’ O2 Keterangan: O1 : Pre-test kelas treatmen (X MIPA 4) X1 : pembelajaran dengan metode eksperimen (X MIPA 4) O1’ : Post-test kelas treatmen (X MIPA 4) O2 : Pre-test kelas kontrol (X MIPA 1) X2 : O2’ : Post-test kelas kontrol (X MIPA 1) pembelajaran dengan metode ceramah (X MIPA 1) F. Treatmen Treatmen adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2011: 51). Treatmen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen terbimbing dengan desain penelitan pretest and posttest control group. 1. Kelas Kontrol Kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi treatmen. Pada kelas kontrol, pembelajaran dengan metode ceramah aktif diberikan sebanyak 1 kali pembelajaran. Adanya kelompok kontrol dimaksudkan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 pembanding sehingga dapat terlihat perubahan akibat dari metode eksperimen. Secara sederhana proses pembelajarannya sebagai berikut: a. Peserta didik diajak mengamati video air yang direbus secara terus menerus. b. Guru bertanya kepada siswa apa yang terjadi pada peristiwa tersebut dan jika air dimasukan kedalam lemari es apa yang akan terjadi? c. Siswa mendiskusikan bersama dengan teman sebangku mengenai peristiwa yang terjadi dalam video. d. Siswa bersama guru membahas bersama-sama mengenai perbahan wujud dan siswa diminta memberikan contoh dari masing-masing perubahan wujud. e. Secara sukarela guru meminta siswa untuk memberi contoh peristiwa penyerapan dan pelepasan kalor. f. Guru menjelaskan tentang kalor laten peleburan dan kalor laten penguapan. g. Siswa mengerjakan beberapa soal yang diberikan secara bersama teman sebangku. h. Secara sukarela siswa mengerjakan soal yang diberikan di papan tulis kemudian dibahas bersama. 2. Kelas Eksperimen Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang sengaja diberi treatmen. Metode eksperimen yang digunakan ialah metode eksperimen terbimbing. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 Metode eksperimen terbimbing akan lebih cepat selesai, lebih teratur dan terarah sehingga siswa tidak mudah binggung. Untuk metode eksperimen terbimbing langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati, dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal. Maka siswa tidak akan bingung tentang langkah-langkah yang akan dibuat. Data yang harus dikumpulkan dan kesimpulan mana yang akan dituju mereka cukup jelas. Tentu hasil kesimpulan tergantung data yang mereka lakukan. Eksperimen yang dilakukan mengenai perubahan wujud es-air-uap. Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara perubahan suhu dan waktu selama terjadi perubahan wujud. Alat yang digunakan ialah beker glass, termometer, pengaduk, bunsen, neraca ohaus, penutup beker glass, stopwatch dan kertas grafik. Siswa diminta untuk memanasi es didalam beker glass dan setiap 1 menit diukur suhunya. Siswa mencatat waktu, suhu dan wujud zat dalam tabel dari bentuk es sampai mendidih menjadi uap. Sebelum melakukan eksperimen siswa menjawab beberapa pertanyaan seperti: a. Peristiwa apa yang akan terjadi jika kalor suatu benda ditambahkan secara terus menerus pada benda tersebut? b. Bagaimana hubungan antara perubahan suhu dan waktu ketika terjadi perubahan wujud suatu benda tertentu? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 Setelah melakukan eksperimen siswa juga diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan seperti: a. Jelaskanlah proses pengambilan data! b. Buat grafik hubungan suhu, T (˚C) terhadap waktu, t (menit)! c. Mengapa suhu tidak bertambah pada saat perubahan wujud menjadi uap? d. Apa kesimpulan anda dari percobaan ini? Mengapa demikian? Setelah siswa melaksanakan seluruh proses eksperimen siswa dapat mengkomunikasikan hasil eksperimen melalui pembuatan laporan eksperimen. Laporan eksperimen berisi tujuan, alat yang digunakan, dasar teori, prosedur percobaan, data dan grafik, pembahasan, jawaban pertanyaan dan kesimpulan. 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan panduan langkahlangkah yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. RPP disusun dalam skenario pembelajaran yang akan dilakukan selama pengambilan data penelitian. Materi RPP mengenai perubahan wujud yang dibuat sesuai kurikulum 2013. RPP untuk kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 4, dan RPP untuk kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kegiatan siswa adalah panduan yang digunakan siswa untuk melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS ini digunakan ketika kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing. LKS siswa dapat dilihat pada lampiran 6. G. Instrumen Pengambilan data Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mungumpulkan data. Data yang diperoleh harus sesuai dengan tujuan dan pokok masalah penelitian. Instrumen pengambilan data ini terdiri dari dua, yaitu test dan observasi. 1. Test a. Soal Pre-Test Soal pretest berisi soal isian singkat yang berjumlah 7 butir soal. Soal pretest bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan materi perubahan wujud zat dan keterampilan proses sains pada siswa dan siswi kelas X MIA 4 (kelompok eksperimen) dan kelas X MIA 1 (kelompok kontrol) pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sebelum pembelajaran. Soal pretest terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama mengenai keterampilan proses sains yang berjumlah 4 butir soal isian dan bagian kedua yaitu pengetahuan tentang perubahan wujud zat yang berjumlah 3 butir soal isian. Soal pre-test dapat dilihat pada lampiran 7. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 Berikut klasifikasi soal-soal secara lebih rinci: Tabel 3.2. Klasifikasi item soal keterampilan proses sains. No 1 2 3 4 Keterampilan Proses Sains Merancang eksperimen dan menentukan variabel Membuat hipotesis Interpretasi data Analisis data Item soal 1 2 3 4 Tabel 3.3. Klasifikasi item soal pengetahuan tentang perubahan wujud zat. No 1 2 3 Perubahan wujud zat Peristiwa pelepasan dan penerimaan kalor Contoh perubahan wujud Analisis perubahan wujud Item soal 5 6 7 Tabel 3.4. Klasifikasi item soal dan kisi-kisi soal pengetahuan tentang keterampilan proses sains. No Keterampilan Indikator soal Proses Sains keterampilan proses sains Butir soal test Item No Soal soal Skor 1. Saya sedang melakukan percobaan, dengan cara meletakan mentega di atas sendok yang sedang dipanasi. 1 25 Membuat hipotesis Dapat membuat hipotesis berdasarkan masalah yang diajukan Menurutmu, peristiwa apa yang akan terjadi? Berikan alasannya! 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 2. 3. Merancang eksperimen dan Menentukan variabel Menyusun grafik Dapat mendeskripsik an rancangan percobaan yang sesuai dan dapat menentukan yang menjadi variabel terikat dan variabel bebas Membuat grafik berdasarkan data yang sudah diperoleh Saya ingin menyelidiki pengaruh lamanya waktu pemanasan terhadap kenaikan suhu. a. b. 1 1 25 1 3 25 1 4 25 Buatlah rancangan percobaan berdasarkan masalah yang dihadapi tersebut! Tentukanlah variabel terikat dan variabel bebas dari rancangan percobaan yang kamu buat! Saya mempelajari pengaruh suhu terhadap waktu. Saya memperoleh data sebagai berikut: No Waktu Suhu (menit) (oC) 1 5 0 2 10 4 3 15 16 4 20 32 5 25 40 6 30 60 7 35 72 Buatlah grafik berdasarkan data diatas! 4. Menganalisa penyelidikan Menjelaskan sebuah kejadian melalui analisis yang sesuai dengan permasalahan. Saya ingin mengukur jumlah kalor yang bisa dihasilkan oleh nyala api dalam waktu tertentu. Sebuah alat pembakar atau Bunsen akan digunakan untuk memanaskan sebuah beker glass yang berisi 1 liter air dingin selama 10 menit. Bagaimana saya akan mengukur jumlah kalor yang dihasilkan oleh nyala api tersebut? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Tabel 3.5. Klasifikasi item soal dan kisi-kisi soal pengetahuan tentang perubahan wujud. No Pengetahuan tentang perubahan wujud zat Indikator soal hasil belajar Butir soal test Item No Soal soal Skor 1. Peristiwa pelepasan dan penerimaan kalor Dapat memeberikan contoh peristiwa pelepasan kalor dan penerimaan kalor Berikan 1 contoh peristiwa pelepasan dan penerimaan kalor dalam kehidupan seharihari 1 5 30 2. Macammacam perubahan wujud Dapat mendeskripsik an contoh perubahan wujud zat (menyublim, menguap, mengembun dan membeku) Sebutkan masingmasing contoh perubahan wujud zat dari: 1 6 30 Dapat menghitung kalor yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan wujud Hitunglah kalor yang dibutuhkan untuk megubah 1 gram es yang suhunya -5 oC menjadi 1 gram uap dengan suhu 100 o C. diketahui kalor jenis es adalah 0,5 kal/ g. oC, kalor didih air 540 kal/ g, kalor lebur es 80 kal/g, dan kalor jenis air 1 kal/ g. oC 1 7 40 3. Analisis perubahan wujud a. b. c. d. Peleburan Pembekuan Peenguapan Pengembunan b. Soal Post-Test Soal posttest yang digunakan sama dengan soal pretest. Soal posttest berisi soal isian singkat yang berjumlah 7 butir soal. Soal posttest bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 keterampilan proses sains pada siswa dan siswi kelas X MIA 4 (kelompok eksperimen) dan kelas X MIA 1 (kelompok kontrol) pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul setelah pembelajaran pada materi perubahan wujud zat. Soal posttest terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama mengenai keterampilan proses sains yang berjumlah 4 butir soal isian dan bagian kedua yaitu pengetahuan tentang perubahan wujud zat yang berjumlah 3 butir soal isian. Soal post-test dapat dilihat pada lampiran 7. 2. Observasi Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Suparno, 2007: 63). Observasi berisi daftar ceklist mengenai aktivitas siswa dan siswi SMA Negeri 1 Kasihan Bantul kelas X MIA 4 selama proses pembelajaran tentang materi perubahan wujud zat. Lembar observasi digunakan saat siswa dan siswi melakukan eksperimen di dalam kelas. Lembar observasi ini bertujuan untuk memperkuat data dari hasil pretest dan posttest setiap siswa dan siswi pada kelompok eksperimen. Lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 8. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Adapun kegiatan yang dilakukan observan pada saat mengobservasi siswa adalah sebagai berikut: a. Observan berada di dekat kelompok. b. Observan mengamati kegiatan siswa dan memberi tanda (√) cek list sesuai dengan indikator penelitian yang muncul dalam kegiatan percobaan. c. Observan diperkenankan bertanya seputar percobaan perubahan wujud kepada siswa. d. Observan mengamati siswa pada saat membuat perencanaan sampai pada melakukan percobaan. Berikut klasifikasi observasi secara lebih rinci: Tabel 3.6. Indikator keterampilan proses sains. No 1 Aspek keterampilan proses sains Menyusun hipotesis Skor Indikator penelitian 3 Jika membuat perkiraan atau dugaan sementara sebelum melakukan percobaan dengan benar dan logis untuk dapat menjelaskan kejadian perubahan wujud Jika membuat perkiraan atau dugaan sementara sebelum melakukan percobaan dengan benar tapi kurang tepat Jika membuat perkiraan atau dugaan sementara sebelum melakukan percobaan dengan kurang benar tapi kurang tepat Jika tidak membuat perkiraan atau dugaan sementara sebelum melakukan percobaan Jika memilih alat dan bahan dengan benar dan lengkap, serta dapat membuat prosedur percobaan dengan benar dan 2 1 0 2 Merencanakan penyelidikan 3 Skor siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 2 1 0 3 Menentukan variabel 3 2 1 0 4 Melakukan percobaan 3 2 1 0 runtut Jika memilih alat dan bahan dengan benar dan lengkap, tapi kurang lengkap dan runtut dalam membuat prosedur percobaan Jika memilih alat dan bahan dengan benar tapi lengkap, serta dapat membuat prosedur percobaan dengan benar tapi kurang runtut Jika memilih alat dan bahan kurang benar dan kurang lengkap, serta tidak dapat membuat prosedur percobaan dengan benar dan runtut Jika dapat menyebutkan variabel bebas dan variabel terikat dengan benar Jika dapat menyebutkan variabel bebas dan variabel terikat namun kurang tepat (terbalik) Jika dapat menyebutkan salah satu variabel secara tepat Jika tidak dapat menyebutkan variabel bebas dan variabel terikat Jika dapat melakukan percobaan dengan benar (runtut sesuai dengan prosedur) dengan tepat dan efektif Jika dapat melakukan percobaan dengan benar (runtut sesuai dengan prosedur) dengan tepat tapi kurang efektif Jika dapat melakukan percobaan dengan benar (runtut sesuai dengan prosedur) kurang tepat tapi kurang efektif Jika tidak dapat melakukan percobaan dengan benar (runtut sesuai dengan prosedur) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 3. Laporan Eksperimen Laporan hasil percobaan merupakan laporan yang dibuat pada kelas eksperimen setelah melakukan percobaan. Data hasil laporan siswa ini akan digunakan untuk melihat beberapa aspek mengenai keterampilan proses sains siswa. Berikut aspek keterampilan proses sains dalam laporan eksperimen secara lebih rinci: Tabel 3.7. Aspek keterampilan proses sains dalam laporan eksperimen. No. Keterampilan Proses Sains 1 Tujuan Indikator Skor Dapat merumuskan tujuan eksperimen. 5 2 Alat dan bahan 5 3 Hipotesis 4 Dasar teori 5 6 Prosedur eksperimen Data 7 Menyusun grafik 8 Pembahasan 9 Tugas 10 Kesimpulan Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan eksperimen. Dapat membuat hipotesis berdasarkan masalah yang diajukan. Dapat mengaitkan masalah yang diajukan dengan teori yang sudah ada. Dapat mendeskripsikan rancangan percobaan yang sesuai. Dapat membuat tabel berdasarkan data yang sudah diperoleh. Membuat grafik berdasarkan data yang sudah diperoleh. Dapat mendeskripsikan proses pengambilan data dan menginterpretasikan data. Dapat mendeskripsikan jawaban dengan tepat sesuai dengan hasil eksperimen. Dapat menyimpulkan hasil eksperimen sesuai dengan tujuan eksperimen. 10 10 5 5 5 25 20 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 H. Metode Analisis Data Data-data yang telah diperoleh melalui instrumen tersebut dianalisis secara kualitatif untuk hasil observasi. Sedangkan tes tertulis (pre-test dan post-test), laporan percobaan akan dianalisis secara kuantitatif. Jawaban siswa tersebut diskor dan diklasifikasi. Penskoran terhadap hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa dalam mengerjakan soal pre-test dan post-test dilakukan dengan membuat skala skor. Penentuan bobot skor untuk masing-masing soal dapat dilihat pada lampiran 9. Skor hasil belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali seratus persen, begitu juga untuk skor tes keterampilan proses sains. Skor hasil belajar siswa= x 100 % Sedangkan untuk skor tiap indikator yaitu jumlah skor tiap indikator dibagi dengan jumlah skor maksimal tiap indikator dikali seratus persen. Skor tiap indikator = x 100 % Skor yang diperoleh siswa kemudian digolongkan berdasarkan klasifikasi tingkat penguasaan yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Klasifikasi tersebut dibuat berdasarkan nilai tertinggi adalah 100 dan dibuat dalam bentuk persen sehingga apabila benar seluruhnya maka mendapat 100%. Klasifikasi disajikan dalam bentuk tabel berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Tabel 3.8. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains. Persentase Skor (%) ≥ 83 66 – 82 Klasifikasi Sangat baik Baik 49 – 65 Cukup 32 – 48 Kurang ≤ 31 Sangat kurang Tabel 3.9. Klasilifikasi tingkat penguasaan pengetahuan perubahan wujud zat. Persentase Skor (%) ≥ 84 65 – 83 Klasifikasi Sangat baik Baik 46 – 64 Cukup 27 – 45 Kurang ≤ 26 Sangat kurang Tabel 3.10. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains pada hasil observasi. Persentase Skor (%) ≥ 89 75 – 88 Klasifikasi Sangat baik Baik 61 – 74 Cukup 47 – 60 Kurang ≤ 46 Sangat kurang Tabel 3.11. Klasilifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains pada laporan hasil eksperimen. Persentase Skor (%) ≥ 90 78 – 89 Klasifikasi Sangat baik Baik 66 – 77 Cukup 54 – 65 Kurang ≤ 53 Sangat kurang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 Soal pre-test dan post-test akan diberi skor untuk jawaban siswa atas pertanyaan yang diajukan. Penskoran pre-test dan post-test didasarkan pada tabel 3.4 dan tabel 3.5. Untuk melihat apakah hasil pre-test dan post-test benar memiliki perbedaan diuji dengan uji T-independent. Untuk mengukur apakah ada peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains dilihat dari peningkatan hasil pre-test dibandingkan dengan post-test diuji T-dependent. Analisa data ini menggunakan SPSS. Data akan dianalisa melalui beberapa tahap dibawah ini: 1. Untuk mengetahui apakah metode ceramah dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar, digunakan uji T dengan tingkat signifikan 0,05, langkahnya sebagai berikut: a. Uji T independent untuk pre-test kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2). Analisa ini untuk melihat pemahaman awal kedua kelas tersebut. b. Uji T dependent untuk membandingkan pre-test dan pos-test untuk kelas eksperimen (X.1). c. Uji T dependent untuk membandingkan Pre-test dan pos-test untuk kelas kontrol ( X.2). d. Uji T independent untuk membandingkan post-test untuk kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2). 2. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan proses sains, digunakan uji T dengan tingkat signifikan 0,05, langkahnya sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 a. Uji T-dependent untuk membandingkan Pre-test dan pos-test untuk kelas eksperimen ( X.1). b. Keterampilan proses sains juga dianalisa dari hasil observasi. c. Keterampilan proses sains juga dianalisa dari hasil observasi (pengamatan). Data observasi ini akan dianalisa secara deskripsi, sebagai data untuk menjelaskan keterampilan siswa pada saat melakukan percobaan. Deskripsi hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 10. d. Keterampilan proses sains juga dianalisa dari hasil laporan percobaan. Data dari hasil laporan ini akan diskor dan akan dikelompokan berdasarkan aspek-aspek keterampilan proses sains. Hasil penskoran dapat dilihat pada lampiran 11. 3. Analisa data menggunakan SPSS a. Pre-test dan pre-test Untuk mengetahui pengetahuan awal dari kedua kelas, maka pre-test kedua kelas dibandingkan menggunakan uji T independent. Persamaan umum uji-T kelompok independen adalah sebagai berikut: tobs = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 keterangan : n1 = jumlah anggota kelompok 1 n2 = jumlah anggota kelompok 2 = nilai rata-rata kelompok 1 = nilai rata-rata kelompok 2 1 = standar devisi kelompok 1 2 = standar deviasi kelompok 2 Dengan menggunakan program SPSS 20, bila P < α , maka signifikan. Dimana α = 0,05. b. Pre-test dan post-test (hasil belajar dan keterampilan proses sains) Untuk melihat peningkatan hasil belajar serta keterampilan proses sains (kelas kontrol dan eksperimen) maka hasil pre-test dan post-test dari masing-masing kelas harus dibandingkan dengan menggunakan uji T dependen. Persamaan umum uji-T kelompok dependen adalah sebagai berikut: Keterangan : X1 = nilai pretest X2 = nilai posttest D = perbedaan nilai (X1 - X2 ) N = jumlah pasangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Dengan menggunakan program SPSS 20, bila P < α , maka signifikan, dimana α = 0,05. Artinya terjadi peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016 sampai 12 April 2016 di SMA N 1 Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas X MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 23 orang dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 23 orang. Pada pertemuan pertama, hari Senin, 28 Maret 2016, peneliti melakukan perkenalan dengan siswa kelas X MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan menjelaskan tujuan diadakannya penelitian ini. Setelah perkenalan dan menjelaskan tujuan, dilakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi Perubahan Wujud Zat. Waktu yang digunakan untuk pretest sekitar 45 menit dengan jumlah soal sebanyak 7 butir soal isian, diantaranya 4 soal keterampilan proses sains dan 3 soal pengetahuan perubahan wujud. Siswa yang mengikuti pre-test berjumlah 23 orang. Setelah selesai mengadakan pre-test, peneliti menjelaskan prosedur eksperimen yang akan dilakukan pada hari Rabu, 30 Maret 2016. Peneliti memulai meminta siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 3 sampai 4 orang perkelompok. Jumlah keseluruhan siswa pada kelas X MIPA 4 ialah sebanyak 23 orang, dengan demikian ada 7 kelompok yang terbentuk. 46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 Pada pertemuan kedua, hari Selasa, 29 Maret 2016, peneliti melakukan perkenalan dengan siswa kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol dan menjelaskan tujuan diadakannya penelitian ini. Setelah perkenalan dan menjelaskan tujuan, dilakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi Perubahan Wujud Zat. Waktu yang digunakan untuk pretest sekitar 45 menit dengan jumlah soal sebanyak 7 butir soal isian, diantaranya 4 soal keterampilan proses sains dan 3 soal pengetahuan perubahan wujud. Siswa yang mengikuti pre-test berjumlah 23 orang. Setelah selesai mengadakan pre-test, peneliti langsung melanjutkan proses belajar mengajar menggunakan metode ceramah aktif selama 90 menit. Peserta didik diajak mengamati video air yang direbus secara terus menerus. Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa apa yang terjadi pada peristiwa tersebut dan jika air dimasukan kedalam lemari es apa yang akan terjadi? Setelah itu siswa mendiskusikan bersama dengan teman sebangku mengenai peristiwa yang terjadi dalam video. Setelah menemukan jawabannya siswa bersama peneliti membahas bersama-sama mengenai perbahan wujud dan siswa diminta memberikan contoh dari masing-masing perubahan wujud. Peneliti meminta siswa secara sukarela untuk memberi contoh peristiwa penyerapan dan pelepasan kalor. Hampir seluruh siswa memberikan contoh peristiwa penyerapan dan pelepasan kalor, namun ada beberapa siswa yang menjawab dengan kurang tepat. Ada 9 siswa yang dapat memberikan contoh paristiwa penyerapan dan pelepasan kalor dengan tepat. Selanjutnya peneliti memperjelas contoh peristiwa penyerapan dan pelepasan kalor. Peneliti kemudian menjelaskan tentang kalor laten peleburan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 dan kalor laten penguapan. Peneliti meminta siswa mengerjakan beberapa soal yang diberikan bersama teman sebangku. Kemudian siswa secara sukarela mengerjakan soal yang diberikan di papan tulis, kemudian dibahas bersama. Pada pertemuan ketiga, hari Rabu tanggal 30 Maret 2016, peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan metode eksperimen. Ketika siswa memasuki kelas, peneliti meminta siswa untuk duduk di dalam kelompok yang telah terbentuk pada pertemuan sebelumnya. Peneliti membuka pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan lisan mengenai perubahan wujud kepada siswa dan menyampaikan secara singkat ruang lingkup materi perubahan wujud. Selanjutnya peneliti mulai membagi lembar kerja siswa (LKS) kepada setiap siswa. Peneliti memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk membaca prosedur eksperimen. Setelah itu peneliti mulai menjelaskan tujuan eksperimen yaitu untuk menentukan hubungan antara perubahan suhu dan waktu selama terjadi perubahan wujud. Di dalam lembar kerja siswa (LKS) terdapat 2 pertanyaan hipotesa yang harus dijawab sebelum melakukan eksperimen. Selain itu terdapat 4 pertanyaan yang harus dijawab siswa ketika selesai melakukan eksperimen. Peneliti memberikan waktu 10 menit untuk siswa menjawab hipotesa. Peneliti kemudian memberikan arahan mengenai pengerjaan pembuatan laporan eksperimen. Siswa mulai mengambil sendiri alat-alat yang digunakan untuk eksperimen. Setelah semua alat yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen lengkap, siswa langsung melakukan eksperimen. Waktu untuk melakukan eksperimen ialah selama 50 menit. Selagi siswa melakukan eksperimen, peneliti mulai berkeliling pada setiap siswa didalam kelompok untuk melakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 observasi. Peneliti mengobservasi tentang keterampilan proses sains siswa saat melakukan eksperimen. Setelah selesai melakukan eksperimen, peneliti mengarahkan siswa untuk kembali membersihkan meja dan mengembalikan alat yang digunakan pada tempatnya. Selain itu peneliti juga mengingatkan bahwa pembuatan laporan akan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan keempat, hari Senin tanggal 11 April 2016, peneliti mengadakan tes akhir (post-test) pada siswa kelas X MIPA 4 sebagai kelas eksperimen. Soal yang diujikan untuk post-test adalah soal yang sama ketika diujikan untuk pre-test. Tujuan dilakukan tes akhir (post-test) ialah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa pada materi Perubahan Wujud Zat. Waktu yang digunakan untuk post-test sekitar 45 menit dengan jumlah soal sebanyak 7 butir soal isian, diantaranya 4 soal keterampiran proses sains dan 3 soal pengetahuan perubahan wujud. Siswa yang mengikuti post-test berjumlah 23 orang. Pada pertemuan kelima, hari Selasa tanggal 12 April 2016, peneliti mengadakan tes akhir (post-test) pada siswa kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol. Soal yang diujikan untuk post-test adalah soal yang sama ketika diujikan untuk pre-test. Tujuan dilakukan tes akhir (post-test) ialah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa pada materi Perubahan Wujud Zat. Waktu yang digunakan untuk post-test sekitar 45 menit dengan jumlah soal sebanyak 7 butir soal isian, diantaranya 4 soal keterampiran proses sains dan 3 soal pengetahuan perubahan wujud. Siswa yang mengikuti post-test berjumlah 23 orang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Pada tabel 4.1 disampaikan jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian. Tabel. 4.1. Rincian pelaksanaan kegiatan. No. 1 2 3 4 5 6 Hari, Tanggal Senin, 28 Maret 2016 Selasa, 29 Maret 2016 Selasa, 29 Maret 2016 Rabu, 30 Maret 2016 Senin, 11 April 2016 Selasa, 12 April 2016 Jenis Kegiatan Kelas Melaksanakan tes awal (pre-test) X MIPA 4 Kelas Eksperimen Melaksanakan tes X MIPA 1 awal (pre-test) Kelas Kontrol Melaksanakan proses X MIPA 1 pembelajaran dengan Kelas metode ceramah aktif Kontrol Melaksanakan proses X MIPA 4 pembelajaran dengan Kelas metode eksprimen Eksperimen Melaksanakan tes X MIPA 4 akhir (post-test) Kelas Eksperimen Melaksanakan tes X MIPA 1 akhir (post-test) Kelas Kontrol Jumlah Jam Siswa Pelaksanaan 23 orang Jam ke 4 23 orang Jam ke 1 23 orang Jam ke 2 dan 3 23 orang Jam ke 4 dan 5 23 orang Jam ke 4 23 orang Jam ke 1 B. Data 1. Nilai kelas eksperimen Data hasil pre-test dan post-test pengetahuan dan keterampilan proses sains pada kelas eksperimen adalah seperti tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2. Klasifikasi persentase kelas eksperimen. KODE 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 Pengetahuan Pre (%) Post (%) 70 90 52 75 36 75 46 80 66 75 51 100 46 75 22 63 Keterampilan Pre (%) Post (%) 45 85 35 70 55 85 23 55 50 85 57 75 23 70 43 75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 1.9 1.10 1.11 1.12 1.13 1.14 1.15 1.16 1.17 1.18 1.19 1.20 1.21 1.22 1.23 Rata-rata 46 56 38 38 30 46 22 22 36 66 61 66 22 66 37 45,28 80 80 65 90 90 70 65 60 55 80 90 90 68 65 75 76,34 23 23 60 6 35 56 35 19 33 20 50 65 35 35 48 38 40 75 85 63 85 85 80 90 75 70 100 80 70 85 85 76,86 2. Nilai kelas kontrol Data hasil pre-test dan post-test pengetahuan dan keterampilan proses sains pada kelas kontrol adalah seperti tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3. Klasifikasi persentase kelas kontrol. KODE 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.1 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15 2.16 2.17 2.18 2.19 2.2 Pengetahuan Pre (%) Post (%) 45 65 60 65 37 70 60 80 52 65 52 80 42 55 22 45 45 70 40 85 45 65 55 80 52 72 51 62 65 65 45 75 42 65 65 70 55 65 65 80 Keterampilan Pre (%) Post (%) 28 50 53 45 38 68 28 70 68 31 28 48 48 55 63 48 35 53 40 55 50 43 38 70 41 48 34 48 68 38 38 33 48 45 46 48 38 30 65 60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 2.21 2.22 2.23 Rata-rata 37 37 45 48,43 52 65 45 67 33 38 28 43,21 75 33 48 49,65 3. Data menurut indikator pengetahuan Data klasifikasi persentase pengetahuan perubahan wujud zat setiap indikator adalah seperti tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4. Klasifikasi persentase pengetahuan materi perubahan wujud zat setiap indikator. No. Indikator 1 Dapat memberikan contoh peristiwa pelepasan kalor dan penerimaan kalor. Dapat mendeskripsikan contoh perubahan wujud zat (menyublim, menguap, mengembun dan membeku). Dapat menghitung kalor yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan wujud. 2 3 Kelas Eksperimen Pre-test Post-test 38,26 % 77,24 % Kelas Kontrol Pre-test Post-test 49,27 % 63,62 % 65,51 % 97,10 % 68,40 % 85,51 % 35,32 % 59,02 % 32,82 % 55,65 % 4. Data menurut indikator keterampilan proses sains Data klasifikasi persentase keterampilan proses sains setiap indikator adalah seperti tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5. Klasifikasi persentase keterampilan proses sains setiap indikator. No. Indikator 1 Dapat mendeskripsikan rancangan percobaan yang sesuai dan dapat menentukan yang menjadi variabel terikat dan variabel bebas Kelas Eksperimen Pre-test Post-test 21,56 % 81,74 % Kelas Kontrol Pre-test Post-test 30,43 % 44,87 % PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 2 3 4 Dapat membuat hipotesis berdasarkan masalah yang diajukan Membuat grafik berdasarkan data yang sudah diperoleh Menjelaskan sebuah kejadian melalui analisis yang sesuai dengan permasalahan. 54,43 % 70,08 % 71,30 % 47,83 % 68 % 94,78 % 53,91 % 51,13 % 8% 60,87 % 17,22 % 54,78 % 5. Data hasil observasi eksperimen Untuk melihat keterampilan proses sains pada siswa, selain dilihat dari pre-test dan post-test dilihat juga hasil observasi saat siswa melakukan eksperimen. Data persentase aspek keterampilan proses sains setiap indikator pada observasi adalah seperti tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6. Persentase aspek keterampilan proses sains pada observasi. No. 1 2 3 4 Indikator Menyusun Hipotesis Merencanakan Penyelidikan Menentukan Variabel Melakukan Percobaan Persentase (%) 100 % 86,96 % 79,71 % 88,41 % Kategori Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik 6. Data hasil laporan eksperimen Hasil eksperimen diolah dalam bentuk laporan akhir. Laporan akhir hasil eksperimen digunakan sebagai data pendukung untuk melihat keterampilan proses sains siswa. Data persentase aspek keterampilan proses sains setiap indikator pada laporan eksperimen adalah seperti tabel 4.7 berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Tabel 4.7. Persentase aspek keterampilan proses sains pada laporan eksperimen. No. 1 2 Keterampilan Proses Sains Tujuan 3 Alat dan bahan Hipotesis 4 Dasar teori 5 Prosedur eksperimen Data 6 7 8 Menyusun grafik Pembahasan 9 Tugas 10 Kesimpulan Indikator Dapat merumuskan tujuan eksperimen. Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan eksperimen. Dapat membuat hipotesis berdasarkan masalah yang diajukan. Dapat mengaitkan masalah yang diajukan dengan teori yang sudah ada. Dapat mendeskripsikan rancangan percobaan yang sesuai. Dapat membuat tabel berdasarkan data yang sudah diperoleh. Membuat grafik berdasarkan data yang sudah diperoleh. Dapat mendeskripsikan proses pengambilan data dan menginterpretasikan data. Dapat mendeskripsikan jawaban dengan tepat sesuai dengan hasil eksperimen. Dapat menyimpulkan hasil eksperimen sesuai dengan tujuan eksperimen. Persentase (%) 100 % Kategori 100 % Sangat Baik 100 % Sangat Baik 96,95 % Sangat Baik 100 % Sangat Baik 98,26 % Sangat Baik 64,35 % Kurang 63,49 % Kurang 76,52 % Cukup 71,30 % Cukup Sangat Baik C. Analisis Data 1. Peningkatan Pengetahuan Untuk melihat peningkatan pengetahuan siswa dilakukan beberapa langkah: 1) Membandingkan nilai pre-test kelas eksperimen dan pre-test kelas kontrol. Uji T independent ini untuk mengetahui apakah nilai dari kelas eksperimen (X.1) dan kelas control (X.2) sama dalam hal hasil belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 awal siswa tentang materi perubahan wujud zat. Perhitungan uji T independent ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel. 4.8. Perbandingan pre-test untuk hasil belajar pada kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2). Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1,00 23 45,261 15,838 3,303 2,00 23 48,435 10,715 2,235 Pretest_Pengetahuan Independent Samples Test Levene's t-test for Equality of Means Test for Equality of Variances F Sig. t Df Sig. Mean Std. Error 95% Confidence (2- Diffe- Difference Interval of the tailed) rence Difference Lower Upper Equal variances 3,983 ,052 -,796 44 ,430 -3,174 3,987 -11,210 4,862 38,650 ,431 -3,174 3,987 -11,241 4,893 assumed Pretest_ Pengetahuan Equal variances not -,796 assumed Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.8, nilai mean pre-test pada kelas eksperimen = 45,26 dan nilai mean pada kelas kontrol = 48,43. Karena nilai t = -0,796, p = 0,430 >α = 0,05 maka tidak signifikan. Hal ini menunjukan tidak ada perbedaan antara hasil pre-test kelas eksperimen dan pre-test kelas kontrol. Maka dapat dikatakan bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 2) Membandingkan nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen. Untuk menguji apakah metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka pretest dan post-test di analisis dengan uji T dependent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Perbandingan pre-test dan post-test unuk hasil belajar pada kelas eksperimen (X.1). Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pretest_X1_Pengetahuan 45,261 23 15,838 3,302 Posttest_X1_Pengetahuan 76,348 23 11,582 2,415 Pair 1 Paired Samples Test Paired Differences Mean T Std. Std. 95% Confidence Deviation Error Interval of the Mean Difference Lower Upper -37,307 -24,867 df Sig. (2tailed) Pretest_X1_Pe ngetahuan Pair 1 - -31,087 14,384 2,999 -10,365 22 ,000 Posttest_X1_P engetahuan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.9, untuk kelas eksperimen nilai mean pre-test = 45,26 dan nilai mean post-test = 76,35. Nilai t = -10,36, p = 0,000 <α = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pre-test dan post-test pada kelas eksperimen. Maka dapat dikatakan bahwa metode eksperimen meningkatkan pengetahuan siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 3) Membandingkan nilai pre-test dan post-test kelas kontrol. Untuk menguji apakah metode ceramah aktif pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka pretest dan post-test dianalisis dengan uji T dependent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Perbandingan pre-test dan post-test untuk hasil belajar pada kelas kontrol (X.2). Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pretest_X2_pengetahuan 48,435 23 10,715 2,234 Posttest_X2_Pengetahuan 67,000 23 10,681 2,227 Pair 1 Paired Samples Test Paired Differences Mean t Std. Std. 95% Confidence Deviation Error Interval of the Mean Difference Lower Upper -23,286 -13,845 df Sig. (2tailed) Pretest_X2_p Pair 1 engetahuan Posttest_X2_ -18,565 10,916 2,276 -8,156 22 ,000 Pengetahuan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.10, untuk kelas kontrol nilai mean pre-test = 48,43 dan nilai mean post-test = 67,00. Nilai t = -8,16, p = 0,000 <α = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pre-test dan post-test pada kelas kontrol. Maka dapat dikatakan bahwa metode ceramah meningkatkan pengetahuan siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 4) M Independent Samples Test e mbandingkan nilai post-test kelas eksperimen dan post-test kelas kontrol. Hasil analisis data menunjukan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa, baik menggunakan metode eksperimen maupun menggunakan metode ceramah aktif. Untuk mengetahui metode mana yang lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dilakukan pengujian post-test untuk kelas eksperimen dan kelas control. Analisis menggunakan uji T independent dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel. 4.11. Perbandingan post-test untuk hasil belajar pada kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2). Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1,00 23 76,348 11,582 2,415 2,00 23 67,000 10,681 2,227 Posttest_Pengetahuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 Levene's t-test for Equality of Means Test for Equality of Variances F Sig. t df Sig. Mean Std. 95% Confidence (2- Differ- Error Interval of the tailed) ence Difference Difference Lower Equal variances Posttest_ assumed Pengetahuan Equal ,400 ,530 variances not 2,845 44 ,007 9,348 3,285 2,727 2,845 43,715 ,007 9,348 3,285 2,726 assumed Upper 15,96 9 15,97 0 Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.11, nilai mean post-test pada kelas eksperimen = 76,35 dan nilai mean pada kelas kontrol = 67,00. Karena nilai t = 2,85, P = 0,007 <α = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil post-test kelas eksperimen dan post-test kelas kontrol. Oleh karena mean post-test kelas eksperimen lebih tinggi daripada mean post-test kelas kontrol, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih meningkat dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol. 2. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Untuk menguji apakah metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil keterampilan proses sains, maka pre-test PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 dan post-test dianalisis dengan uji T dependent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12. Perbandingan pre-test dan post-test untuk keterampilan proses sains pada kelas eksperimen (X.1). Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pretest_X1_Keterampilan 38,000 23 15,562 3,245 Posttest_X1_Keterampilan 76,870 23 12,593 2,626 Pair 1 Paired Samples Test Paired Differences Mean Std. Deviation t Std. 95% Confidence Error Interval of the Mean df Sig. (2tailed) Difference Lower Upper -44,801 -32,938 Pretest_X1_ Keterampilan Pair 1 - -38,869 13,716 2,860 -13,591 22 ,000 Posttest_X1_ Keterampilan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.12, untuk kelas eksperimen nilai mean pre-test = 38,00 dan nilai mean posttest = 76,87. Nilai t = -13,59, p = 0,000 <α = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pre-test dan post-test pada kelas eksperimen. Maka dapat dikatakan bahwa ada peningkatan keterampilan proses sains pada kelas eksperimen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 D. Pembahasan 1. Peningkatan Hasil Belajar Dari hasil yang diperoleh selama penelitian terlihat bahwa, kelas eksperimen menggunakan metode eksperimen dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah aktif mengalami peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar kedua kelas membuktikan siswa telah membentuk pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dibentuk oleh siswa bukanlah suatu yang langsung ditemukan, melainkan suatu proses belajar yang ditemukan oleh siswa. Untuk melihat metode pembelajaran mana yang lebih efektif diajarkan untuk materi perubahan wujud zat dengan menganalisa hasil post-test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis menggunakan program SPSS 20 menunjukan bahwa hasilnya signifikan. Artinya ada perbedaan antara hasil post-test kelas eksperimen dan post-test kelas kontrol. Oleh karena mean post-test kelas eksperimen lebih besar dari pada mean post-test kelas kontrol, menandakan bahwa pembelajaran dengan metode eksperimen lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode ceramah aktif. Metode eksperimen lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikarenakan pada kelas eksperimen dengan metode eksperimen siswa diberikan panduan pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol dengan metode ceramah siswa tidak diberikan panduan pembelajaran. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 berdampak pada kontruktivisme pengetahuan siswa yang lebih terstruktur sehingga siswa dengan mudah mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Siswa membentuk pengetahuannya pertama-tama melalui indra, dengan melihat, mendengar, menjamah, mencium bau, dan merasakan. Dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing siswa dapat membentuk pengetahuannya melalui semua indra dan dapat terbentuk melalui pengalaman langsung. Sedangkan pada metode ceramah aktif siswa hanya dapat membentuk pengetahuannya dengan indra pendengaran dan penglihatan saja dan tidak dapat membentuk pengetahuan dengan pengalaman langsung. Adanya peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari setiap indikator dalam soal post-test. Untuk indikator pertama yaitu siswa dapat memberikan contoh peristiwa pelepasan dan penerimaan kalor, pada kelas eksperimen dikategorikan “Baik” sedangkan untuk kelas kontrol dikategorikan “Cukup”. Hal ini dibuktikan ketika siswa diajarkan dengan metode eksperimen siswa dapat mengamati langsung proses penerimaan dan pelepasan kalor pada saat eksperimen perubahan wujud zat dari es-air-uap. Dengan menggunakan metode eksperimen, siswa dibimbing untuk menemukan sendiri pengetahuannya melalui pengalaman langsung. Namun ketika siswa diajarkan dengan metode ceramah aktif siswa hanya menerima penjelaskan secara teori mengenai proses penerimaan dan pelepasan kalor. Sehingga siswa akan lebih memahami proses penerimaan dan pelepasan kalor dari pengalaman langsung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 Indikator kedua yaitu siswa dapat mendeskripsikan contoh perubahan wujud zat (menyublim, menguap, mengembun dan membeku), pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dikategorikan “Sangat Baik”. Hal ini ditunjukan dengan siswa sudah bisa memberikan contoh pada setiap keadaan perubahan wujud zat. Proses perubahan wujud zat terjadi setiap saat dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dengan mudah dapat memberikan contoh perubahan wujud zat. Indikator ketiga yaitu siswa dapat menghitung kalor yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan wujud zat, pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dikategorikan “Cukup”. Hal ini ditunjukan dengan siswa dapat menyelesaikan persoalan untuk menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan wujud zat. Namun ada beberapa siswa yang melupakan proses peleburan dan penguapan pada saat terjadinya proses perubahan wujud zat. Dari ketiga indikator, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil belajar. 2. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dari hasil analisa yang dilakukan, untuk kelas eksperimen dengan jumlah siswa (N) = 23 orang. Hasil t = -13,59 dan signifikan two-tailed (P) = 0,000 dengan nilai level signifikan α = 0,05, karena p = 0,000 <α = 0,05 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 maka hasilnya signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pretest dan post-test pada kelas eksperimen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan metode eksperimen. Selain dari hasil pre-test dan post-test, untuk melihat keterampilan proses sains pada siswa menggunakan observasi selama proses eksperimen. Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen menimbulkan rasa ingin tahu dan memicu siswa untuk lebih kritis dalam melakukan eksperimen. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa atau kelompok yang berdiskusi dengan kelompok lain atau bertanya kepada peneliti. Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen membantu siswa untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri dan mengembangkannya. Siswa di dalam setiap kelompok dilatih untuk semakin aktif dan dapat mengeluarkan ide-ide demi kelancaran eksperimen yang dikerjakan. Dilihat dari laporan hasil eksperimen, siswa telah mampu membuat laporan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah pembuatan laporan eksperimen. Namun untuk pembuatan grafik yang berhubungan dengan penentuan variabel, masih ada beberapa siswa yang bingung untuk menentukan variabel pada sumbu x dan pada sumbu y. Hal ini dikarenakan siswa lebih terbiasa diajarkan menggunakan metode ceramah sehingga siswa belum terlatih dalam pembuatan grafik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 Dikarenakan siswa belum pernah diajarkan membuat laporan eksperimen sebelumnya oleh guru sehingga keterampilan dalam membuat pembahasan pun masih sangat minim. Hal ini dibuktikan dengan siswa masih belum memahami apa yang seharusnya siswa tulis pada pembahasan. Kebanyakan siswa menuliskan dasar teori mengenai materi perubahan wujud zat dan juga siswa menuliskan jumlah anggota kelompok dengan tugasnya masing-masing pada pembahasan. Keterampilan proses sains yang digunakan meliputi: pengukuran, menentukan variabel, menyusun hipotesis, menginterpretasi data, analisis, melakukan eksperimen, dan mengkomunikasikan. Adanya peningkatan keterampilan proses sains dapat dilihat dari setiap indikator dalam soal posttest dan didukung dari hasil observasi serta hasil laporan eksperimen. Indikator pertama yaitu pengukuran. Hal ini dapat ditunjukan dari hasil observasi, siswa sudah bisa mengukur massa dari es yang akan digunakan. Siswa juga sudah bisa memperkirakan massa es agar waktu yang dibutuhkan es untuk berubah wujud sesuai dengan lamanya waktu eksperimen. Selain itu siswa sudah bisa membaca termometer dengan benar pada posisi sejajar antara termometer dan mata pembaca, dan menempatkan posisi termometer pada bahan yang akan diukur tanpa menyentuh kaca dari beker glass. Dengan demikian keterampilan proses sains untuk pengukuran, siswa sudah bisa mengukur bahan yang digunakan dalam eksperimen perubahan wujud zat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Indikator kedua yaitu menentukan variabel. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test pada indikator pertama yaitusiswa dapat mendeskripsikan rancangan percobaan yang sesuai dan dapat menentukan yang menjadi variabel terikat dan variabel bebas, keterampilan proses sains siswa dikategorikan “Sangat Baik”. Hal ini dibuktikan dengan siswa sudah bisa mendeskripsikan rancangan percobaan dengan benar dan telah mampu menentukan variabel terikat dan bebas secara benar sesuai dengan masalah pada soal post-test. Selain itu dapat dibuktikan dengan hasil observasi selama proses eksperimen, bahwa siswa mampu menyelesaikan eksperimen dengan baik dan mendapatkan data yang sesuai dengan masalah yang diajukan. Siswa juga sudah bisa menyebutkan variabel bebas dan variabel terikat dengan benar sesuai dengan masalah saat melakukan eksperimen. Dengan demikian keterampilan proses sains untuk menentukan variabel, siswa sudah bisa menentukannya sesuai dengan masalah perubahan wujud zat. Indikator ketiga yaitu menyusun hipotesis. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test pada indikator kedua yaitu siswa dapat membuat hipotesis berdasarkan masalah yang diajukan, keterampilan proses sains dapatdikategorikan“Baik”. Hal ini ditunjukan dengan siswa sudah bisa membuat hipotesis sesuai dengan masalah yang diajukan. Selain itu dapat dibuktikan dengan laporan hasil eksperimen. Pada laporan eksperimen siswa sudah bisa membuat hipotesis sesuai dengan panduan pertanyaan sebelum melakukan eksperimen. Dengan demikian keterampilan proses sains untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 menyusun hipotesis, siswa sudah bisa merumuskan dugaan yang masuk akan untuk menerangkan masalah perubahan wujud zat. Indikator keempat yaitu menginterpretasi data. Interpretasi data meliputi pembuatan kolom data dan membuat grafik. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test pada indikator ketiga yaitu siswa dapat membuat grafik berdasarkan data yang sudah diperoleh, keterampilan proses sains dapatdikategorikan“Sangat Baik”. Hal ini ditunjukan dengan siswa sudah bisa membuat grafik berdasarkan data pada soal post-test. Namun pada laporan hasil eksperimen siswa dikategorikan “Cukup” dalam pembuatan grafik.Hal ini dikarenakan masih ada beberapa siswa yang kurang yakin untuk menentukan variabel bebas dan variabel terikat saat eksperimen sehingga berakibat pada penentuan variabel sumbu x dan sumbu y. Pada proses pembelajaran sebelumnya siswa belum pernah diajarkan membuat grafik sesuai dengan masalah yang diajukan, sehingga siswa masih belum terlatih dalam proses pembuatan grafik. Pada laporan hasil eksperimen dapat dilihat juga siswa sudah bisa membuat kolom dengan benar dan sesuai dengan variabel yang dibutuhkan. Namun ada beberapa siswa yang tidak memberikan keterangan pada data tentang kondisi saat terjadi perubahan wujud zat. Dengan demikiansiswa masih perlu melatih keterampilan proses sains untuk menginterpretasikan data khususnya pada pembuatan grafik dan secara teliti memberikan keterangan pada data hasil eksperimen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Indikator kelima yaitu analisis. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test pada indikator keempat yaitu siswa dapat menjelaskan sebuah kejadian melalui analisis yang sesuai dengan permasalahan, keterampilan proses sains siswa dapat dikategorikan “Cukup”. Hal ini dibuktikan dengan siswa masih belum bisa mengaitkan masalah kedalam konsep teoritis perubahan wujud zat. Selain itu dapat dibuktikan juga dengan laporan hasil eksperimen, indikator ini mendapatkan kategori “Cukup”. Hal ini dikarenakan siswa belum mempunyai keterampilan yang cukup dalam membuat pembahasan yang mengaitkan masalah yang diteliti dengan konsep teoritis perubahan wujud zat. Selama ini siswa belum pernah diajarkan membuat laporan eksperimen, sehingga ada beberapa siswa yang belum paham harus membahas apa didalam pembahasan. Dengan demikian keterampilan proses sains untuk analisis, siswa masih perlu melatih keterampilan proses sains dalam mengaitkan masalahan yang diteliti dengan konsep teoritis. Indikator keenam yaitu melakukan eksperimen. Hal ini dapat ditunjukan dengan hasil observasi. Siswa dapat melakukan eksperimen dengan lancar sesuai dengan lembar kerja yang telah diberikan sebelumnya. Pada saat eksperimen perubahan wujud zat dari es-air-uap, siswa berhasil menguji hipotesis atau prediksi siswa terhadap kejadian perubahan wujud zat dari es sampai menjadi uap dan telah terbukti benar. Dengan demikian keterampilan proses sains dalam melakukan eksperimen telah berhasil dilakukan siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Indikator ketujuh yaitu mengkomunikasikan. Hal ini dapat ditunjukan dengan hasil laporan eksperimen sebagai sarana untuk mengkomunikasikan hasil eksperimen. Siswa sudah bisa membuat laporan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah pembuatan laporan eksperimen, namun ada beberapa bagian seperti pembuatan grafik dan pembahasan masih kurang. Hal ini dikarenakan siswa baru pertama kali membuat laporan eksperimen sehingga untuk keterampilan mengkomunikasikan masih perlu dilatih. Dari ketujuh indikator, dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. E. Keterbatasan Penelitian Selama melakukan penelitian terdapat beberapa keterbatasan yang ditemui oleh peniliti, antara lain adalah: 1) Pengajaran dalam pengambilan data hanya 1 kali pertemuan sehingga peneliti merasa kurang cukup untuk melihat keterampilan proses sains pada siswa. 2) Untuk melihat keterampilan proses sains siswa, peneliti mengambil data dengan cara pembelajaran menggunakan metode eksperimen, observasi dan laporan hasil eksperimen. Peneliti merasa kurang efektif apabila pengambilan data keterampilan proses sains menggunakan observasi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 sebaiknya pengambilan data menggunakan wawancara langsung terhadap setiap siswa. 3) Dalam pengambilan data berupa tes tertulis, terdapat soal yang rancu pada gambar dalam soal no. 2. Pada soal ini siswa sudah menjawab dengan benar sesuai dengan tujuan peneliti namun ada beberapa siswa yang menjawab dengan beberapa kemungkinan. 4) Penilaian untuk hasil hasil belajar dan keterampilan proses sains masih mengandung unsur subyektifitas, meskipun sudah dibuatkan panduan penskoran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penggunaan metode eksperimen meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul pada materi perubahan wujud zat. 2. Penggunaan metode eksperimen meningkatkan keterampilan proses sains pada siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul pada materi perubahan wujud zat. B. Saran 1. Bagi guru Sebaiknya menggunakan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains pada siswa, khususnya pada materi fisika yang bisa diajarkan menggunakan metode eksperimen. 2. Siswa Bagi siswa perlu mengoptimalkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran terutama pada materi fisika, agar siswa dapat memecahkan suatu masalah. Pengembangan 71 keterampilan proses sains dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran dapat diperoleh dan dikembangkan melalui kegiatan penelitian atau melalui pembelajaran menggunakan metode eksperimen. 3. Bagi penelitian selanjutnya a. Sebaiknya pengambilan data untuk keterampilan proses sains harus dilakukan lebih dari 1 kali pertemuan. b. Untuk instrumen peningkatan keterampilan proses sains selain dari tes tertulis dan observasi sebaiknya menggunakan wawancara. 71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA 74 73 Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Creswell, Jhon W. 2012. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Nasution, S. 2011. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto. 2013. Fisika 1 untuk kalas X SMA dan MA. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pndidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. Semiawan, Cony. 1985. Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar?. Jakarta: Gramedia. Siregar, Evaline & Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Suparno, Paul. 1997. Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suparno, Paul. 2007. Kajian dan pengantar kurikulum IPA SMP dan MT. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2009. Pengantar Termofisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2011. Metodologi Pengantar Statistik untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivistik & Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Surabaya: Rosda. Wisudawati, Asih Widi. & Sulistyowati, Eka. 2013. Metodologi Pembalajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Lampiran 2. Surat Perizinan pelaksanaan Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Lampiran 4. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Sekolah : SMA N 1 Kasihan, Bantul Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X MIPA 4 / 2 Materi : Pemuaian pada zat dan perubahan wujud zat Alokasi Waktu : 4 JP (4 × 45 menit) Nama Guru : Bernadetta Savitri Sutasoma A. Kompetensi Inti: KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator 1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya 1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam. 2. Siswa dapat merefleksikan materi perubahan wujud zat dengan selalu bersyukur atas penciptaan Tuhan yang luar biasa. 1. Siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap materi perubahan wujud zat. 2. Siswa aktif bertanya. 3. Siswa aktif merespon pertanyaan. 4. Siswa teliti ketika mengamati perubahan wujud zat. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi 3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari 1. Memberikan contoh penerimaan dan pelepasan kalor. 2. Mengidentifikasi beberapa berubahan wujud zat yang terjadi. 3. Memformulasikan kalor laten. 4. Memformulasikan perhitungan secara matematis mengenai kalor yang dibutuhkan untuk perubahan wejud zat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 1. Melakukan percobaan untuk menganilisis perubahan wujud es – air uap 2. Menyajikan laporan sederhana mengenai percobaan yang diujikan. 4.5 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah C. Materi Pokok 1. Pengaruh kalor pada zat a. Perubahan wujud zat 1) Menguap dan mengembun 2) Melebur dan membeku D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik 2. Model : Problem base learning (PBL) 3. Metode pembelajaran : Eksperimen, diskusi, tanya-jawab, ceramah. E. Media, Alat atau Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media : LCD, leptop 2. Alat dan bahan a. Alat : Es dan Air b. Bahan : Beker glass, termometer, pengaduk, bunsen, tutup Bunsen, tripot, stopwatch. 3. Sumber belajar : Buku Fisika SMA kelas X PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 F. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Tahap Kegiatan Rincian Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Pembukaan Mengucapkan salam pembuka Pengenalan Doa sebelum pelajaran secara terpimpin Mengecek kehadiran siswa. Alokasi Waktu 5 menit Orientasi Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Menyampaikan secara singkat tujuan pembelajaran. Menyampaikan secara singkat ruang lingkup materi perubahan wujud zat. Guru menjelaskan tujuan pemberian soal pre-test. Siswa mengerjakan soal Pre-Test. Siswa diberikan panduan mengenai eksperimen perubahan wujud pada pertemuan selanjutnya. Membagi siswa dalam beberapa kelompok. 35 menit 5 menit Pertemuan 2 Tahap Kegiatan Rincian Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Pembukaan Mengucapkan salam pembuka Doa sebelum pelajaran secara terpimpin Mengecek kehadiran siswa. Alokasi Waktu 5 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Apresiasi Guru mengulang secara singkat materi perubahan wujud dengan melakukan tanya jawab. Motivasi Memberikan penguatan mengenai beberapa fenomena perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari. Orientasi Kegiatan Inti Menyampaikan secara singkat ruang lingkup materi perubahan wujud zat. Mengamati Mengamati beberapa alat dan bahan yang akan digunakan dan bagaimana cara penggunaannya. Menanya Melakukan tanya-jawab mengenai beberapa aturan saat melakukan praktikum. Menanya mengenai penggunaan alat praktikum. Menanya mengenai posedur praktikum. Mencoba Siwa mencoba merancang percobaan. Siswa mencoba mengukur besaranbesaran yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan. Menalar Siswa mengolah data hasil pengukuran secara bertahap dalam bentuk penyajian data, menginterpretasi data, serta menyimpulkan hasil interpretasi data. 80 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Mengkomunikasikan Kegiatan Penutup Siswa secara voluntir di minta menjelaskan hasil diskusi dengan singkat. Siswa membuat laporan singkat mengenai hasil percobaan yang dilakukan Bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan ini. Siswa di ajak untuk berefleksi berdasarkan pertemuan kali ini. 5 menit Pertemuan 3 Tahap Kegiatan Rincian Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Pembukaan Mengucapkan salam pembuka Doa sebelum pelajaran secara terpimpin Mengecek kehadiran siswa. Alokasi Waktu 5 menit Apresiasi Guru mengulang secara singkat materi perubahan wujud dengan melakukan tanya jawab. Orientasi Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Guru menjelaskan tujuan pemberian soal post-test. Siswa mengerjakan soal Post-Test. Siswa diajak untuk berefleksi Guru mengucapkan tanda terimakasih telah membantu selama proses penelitian. 35 menit 5 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 G. Penilaian Ruang Lingkup Teknik Penilaian Penilaian Penugasan Pengetahuan Keterampilan Proses Sains Observasi Penugasan Instrumen Penilaian Bentuk Instrumen Soal pre-test Soal post-test Laporan praktikum Daftar pertanyaan Daftar pertanyaan Makalah sederhana Lembar observasi Soal pre-test Soal post-test Daftar ceklist Daftar pertanyaan Daftar pertanyaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Lampiran 5. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Sekolah : SMA N 1 Kasihan, Bantul Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X MIPA 1 / 2 Materi : Pemuaian pada zat dan perubahan wujud zat Alokasi Waktu : 4 JP (4 × 45 menit) Nama Guru : Bernadetta Savitri Sutasoma H. Kompetensi Inti: KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. I. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator 1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya 3. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam. 4. Siswa dapat merefleksikan materi perubahan wujud zat dengan selalu bersyukur atas penciptaan Tuhan yang luar biasa. 5. Siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap materi perubahan wujud zat. 6. Siswa aktif bertanya. 7. Siswa aktif merespon pertanyaan. 8. Siswa teliti ketika mengamati perubahan wujud zat. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi 3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari 5. Memberikan contoh penerimaan dan pelepasan kalor. 6. Mengidentifikasi beberapa berubahan wujud zat yang terjadi. 7. Memformulasikan kalor laten. 8. Memformulasikan perhitungan secara matematis mengenai kalor yang dibutuhkan untuk perubahan wejud zat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 4.6 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah 3. Menyimpulkan proses perubahan wujud yang ditampilkan dalam video. J. Materi Pokok 2. Pengaruh kalor pada zat b. Perubahan wujud zat 3) Menguap dan mengembun 4) Melebur dan membeku K. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran 4. Pendekatan : Saintifik 5. Model : Problem base learning (PBL) 6. Metode pembelajaran : Ceramah aktif, diskusi, tanya-jawab. L. Media, Alat atau Bahan, dan Sumber Belajar 4. Media : LCD, leptop 5. Alat dan bahan c. Alat :- d. Bahan :- 6. Sumber belajar : Buku Fisika SMA kelas X PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 M. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Tahap Kegiatan Rincian Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Pembukaan Mengucapkan salam pembuka Pengenalan Doa sebelum pelajaran secara terpimpin Mengecek kehadiran siswa. Alokasi Waktu 5 menit Orientasi Kegiatan Inti Menyampaikan secara singkat tujuan pembelajaran. Menyampaikan secara singkat ruang lingkup materi perubahan wujud zat. Guru menjelaskan tujuan pemberian soal pre-test. Siswa mengerjakan soal Pre-Test. Mengamati Mengamati video mengenai air yang direbus secara terus menerus. Menanya Melakukan tanya-jawab apa yang terjadi pada peristiwa tersebut dan jika air dimasukan kedalam lemari es apa yang akan terjadi? Menalar Siswa mendiskusikan bersama dengan teman sebangku mengenai peristiwa yang terjadi dalam video. Siswa bersama guru membahas bersama-sama mengenai perbahan wujud dan siswa diminta memberikan 35 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 contoh dari masing-masing perubahan wujud. Guru menjelaskan tentang kalor laten peleburan dan kalor laten penguapan. Siswa mengerjakan beberapa soal yang diberikan secara bersama teman sebangku. Mengkomunikasikan Kegiatan Penutup Secara voluntir guru meminta siswa untuk memberi contoh peristiwa penyerapan dan pelepasan kalor. Secara voluntir siswa mengerjakan soal yang diberikan di papan tulis kemudian dibahas bersama. Siswa secara voluntir diminta untuk menyimpulkan hasil pembelajaran perubahan wujud zat. 5 menit Pertemuan 2 Tahap Kegiatan Rincian Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Pembukaan Mengucapkan salam pembuka Doa sebelum pelajaran secara terpimpin Mengecek kehadiran siswa. Apresiasi Guru mengulang secara singkat materi perubahan wujud dengan melakukan tanya jawab. Orientasi Guru menjelaskan tujuan pemberian soal post-test. Alokasi Waktu 5 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Kegiatan Inti Siswa mengerjakan soal Post-Test. 35 menit Kegiatan Penutup Siswa diajak untuk berefleksi Guru mengucapkan tanda terimakasih telah membantu selama proses penelitian. 5 menit N. Penilaian Ruang Lingkup Penilaian Teknik Penilaian Pengetahuan Keterampilan Proses Sains Instrumen Penilaian Bentuk Instrumen Penugasan Soal pre-test Soal post-tes Daftar pertanyaan Daftar pertanyaan Penugasan Soal pre-test Soal post-test Daftar pertanyaan Daftar pertanyaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) kelas eksperimen LEMBAR KERJA SISWA PERUBAHAN WUJUD ES – AIR – UAP A. TUJUAN Menentukan hubungan antara perubahan suhu dan waktu selama terjadi perubahan wujud. B. ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Beker isi es 2. Thermometer 3. Pengaduk 4. Bunsen 5. Neraca ohaus 6. Tutup beker 7. Stopwatch C. HIPOTESIS Sebelum memulai percobaan, silahkan jawab pertanyaan berikut: 1. Peristiwa apa yang akan terjadi jika kalor suatu benda ditambahkan secara terus menerus pada benda tersebut? 2. Bagaimana hubungan antara perubahan suhu dan waktu ketika terjadi perubahan wujud suatu benda tertentu? D. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Susun peralatan yang telah disediakan. 2. Panasi es dalam bejana, dengan setiap selang waktu 2 menit diukur suhunya. Jangan lupa diaduk supaya suhunya merata. 3. Catat waktu, suhu, dan wujud zat dari bentuk es sampai mendidih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Tugas: 1. Jelaskanlah proses pengambilan data. 2. Buat grafik hubungan suhu, T (˚C) terhadap waktu, t (menit). 3. Mengapa suhu tidak bertambah pada saat perubahan wujud menjadi uap? 4. Apa kesimpulan anda dari percobaan ini? Mengapa demikian? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Lampiran 7. Soal pre-test dan post-test NAMA: KELAS: WAKTU: 45 menit Soal Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan teliti: 1. Saya ingin menyelidiki pengaruh lamanya waktu pemanasan terhadap kenaikan suhu. a. Buatlah rancangan percobaan! b. Tentukanlah variabel terikat dan variabel bebas dari rancangan percobaan yang kamu buat! 2. Saya sedang meletakan mentega diatas sendok yang sedang dipanasi. Menurutmu peristiwa apa yang akan terjadi? Berikan alasannya! 3. Saya mempelajari pengaruh suhu terhadap waktu. Siswa tersebut memperoleh data sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 Waktu (menit) 5 10 15 20 25 30 35 Buatlah grafik berdasarkan data diatas! Suhu (C) 0 4 16 32 40 60 72 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 4. Saya ingin mengukur jumlah kalor yang bisa dihasilkan oleh nyala api dalam waktu tertentu. Sebuah alat pembakar atau Bunsen akan digunakan untuk memanaskan sebuah beker glass yang berisi 1 liter air dingin selama 10 menit. Bagaimana saya akan mengukur jumlah Kalor yang dihasilkan oleh nyala api tersebut? 5. Berikan contoh peristiwa pelepasan dan penerimaan kalor dalam kehidupan sehari-hari. 6. Sebutkan masing-masing 2 contoh perubahan wujud dari a. Peleburan (padat ke cair) b. Pembekuan (cair ke padat) c. Penguapan (cair ke gas) d. Pengembunan (gas ke cair) 7. Hitunglah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 gram es yang suhunya -5˚C menjadi 1gram air panas dengan suhu 100˚C. Diketahui kalor jenis es adalah 0,5 kal/gr ˚C, kalor didih air 540 kal/gr, kalor lebur es 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/gr ˚C. Semangat mengerjakan yahh Terima kasih sudah mau membantu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 Lampiran 8. Lembar observasi keterampilan proses sains Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains (kelas Eksperimen) Pokok bahasan : Perubahan wujud zat Nama : Hari, tanggal : Tujuan : Lembar observasi ini disusun dalam rangka mengamati aktivitas siswa dalam melakukan percobaan perubahan wujud Petunjuk : 1. Observer berada didekat kelompok yang akan diamati 2. Pengamatan ditunjukan pada kelompok yang telah ditentukan 3. Berilah tanda (√) cek list sesuai dengan indikator penelitian yang muncul dalam kegiatan percobaan No Aspek keterampilan proses sains Skor Indikator penelitian 1 Menyusun hipotesis 3 Jika membuat perkiraan atau dugaan sementara sebelum melakukan percobaan dengan benar dan logis untuk dapat menjelaskan kejadian perubahan wujud Jika membuat perkiraan atau dugaan sementara sebelum melakukan percobaan dengan benar tapi kurang tepat Jika membuat perkiraan atau dugaan sementara sebelum melakukan percobaan dengan kurang benar tapi kurang tepat Jika tidak membuat perkiraan atau dugaan sementara sebelum melakukan percobaan 2 1 0 2 Merencanakan penyelidikan 3 Jika memilih alat dan bahan dengan benar dan lengkap, serta dapat membuat prosedur Skor siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 2 1 0 3 Menentukan variabel 3 2 1 0 4 Melakukan percobaan 3 2 1 0 percobaan dengan benar dan runtut Jika memilih alat dan bahan dengan benar dan lengkap, tapi kurang lengkap dan runtut dalam membuat prosedur percobaan Jika memilih alat dan bahan dengan benar tapi lengkap, serta dapat membuat prosedur percobaan dengan benar tapi kurang runtut Jika memilih alat dan bahan kurang benar dan kurang lengkap, serta tidak dapat membuat prosedur percobaan dengan benar dan runtut Jika dapat menyebutkan variabel bebas dan variabel terikat dengan benar Jika dapat menyebutkan variabel bebas dan variabel terikat namun kurang tepat (terbalik) Jika dapat menyebutkan salah satu variabel secara tepat Jika tidak dapat menyebutkan variabel bebas dan variabel terikat Jika dapat melakukan percobaan dengan benar (runtut sesuai dengan prosedur) dengan tepat dan efektif Jika dapat melakukan percobaan dengan benar (runtut sesuai dengan prosedur) dengan tepat tapi kurang efektif Jika dapat melakukan percobaan dengan benar (runtut sesuai dengan prosedur) kurang tepat tapi kurang efektif Jika tidak dapat melakukan percobaan dengan benar (runtut sesuai dengan prosedur) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 Lampiran 9. Lembar jawaban dan penskoran soal pre-test dan post-test Lembar Jawaban dan Penskoran Pre-test dan Post-test Untuk Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains A. Keterangan Penskoran Pelaksanaan Pre-Test: KELAS X MIPA 4 X MIPA 1 HARI, TANGGAL Senin, 28 Maret 2016 Selasa, 29 Maret 2016 JAM KE 4 1 KELAS X MIPA 4 X MIPA 1 HARI, TANGGAL Senin, 11 April 2016 Selasa, 12 April 2016 JAM KE 4 1 Pelaksanaan Post-Test: KETERANGAN PENILAIAN Jenis Soal Nomor Soal Skor per Jenis Soal Soal Keterapilan 1–4 100 Soal Teori 5–7 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 B. Lembar Jawaban Hasil Belajar Siswa 1. Contoh peristiwa saat pelepasan dan penerimaan kalor: a. Contoh peristiwa pelepasan kalor adalah ketika air panas yang didinginkan di dalam lemari es. b. Contoh peristiwa penerimaan kalor adalah ketika es batu yang mencair saat dipanaskan. 2. Dua contoh perubahan wujud dari: a. Contoh peleburan (padat ke cair): lilin dipanaskan menjadi cair dan es batu di panaskan menjadi cair. b. Contoh pembekuan (cair ke padat): air dibekukan di dalam lemari es dan pembuatan agar-agar. c. Contoh penguapan (cair ke gas): air dipanaskan sampai mendidih menjadi uap dan alcohol yang diletakan pada tempat yang terbuka. d. Contoh pengembunan (gas ke cair): terdapat titik air pada tutup panci ketika memanaskan air dan titik air di pagi hari (embun pagi). 3. Diketahui: m es = 1 gr T awal = -5˚C M air = 1 gr T akhir = 100˚C C es = 0,5 kal/gr ˚C L didih = 540 kal/gr L lebur = 80 kal/gr C air = 1 kal/gr ˚C PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 Ditanyakan: kalor yang diserap es (Q total)? Jawab: Didih = 100˚ C Air = 0˚ C Es = -5˚ C Q es = m es . C es . ΔT = 1 gr . 0,5 kal/gr.˚C . 5˚ C = 2,5 kal Q lebur = m lebur . L lebur = 1 gr . 80 kal/gr = 80 kal Q cair = m air . C air . ΔT = 1 gr . 1 kal/gr.˚C . 100˚ C = 100 kal Q didih = m didih . L didih = 1 gr . 540 kal/gr = 540 kal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 Maka, kalor yang diserap es (Q total): Q total = Q es + Q lebur + Q cair + Q didih = 2,5 kal + 80 kal + 100 kal + 540 kal = 722,5 kal C. Lembar Jawaban Keterampilan Proses Sains 1. Penyelidikan pengaruh lamanya waktu pemanasan terhadap kenaikan suhu. a. Saya akan merancang percobaan dengan cara memanaskan air diatas pemanas. Kemudian saya mencatat suhu setiap kenaikan 1 menit saat pemanasan. b. Variabel terikatnya adalah kenaikan suhu, sedangkan variabel bebasnya adalah waktu pemanasannya. 2. Mentega yang diletakan diatas sendok lama kelamaan akan meleleh atau terjadi peristiwa mencair. Hal ini terjadi karena terdapat penerimaan kalor, energi kalor yang diberikan oleh api dari sisi ujung sendok berpindah ke ujung sisi sendok yang lain. 3. Grafik hubungan waktu terhadap suhu. Grafik hubungan waktu terhadap suhu suhu, T (˚C) 80 60 40 20 0 0 10 20 waktu, t (menit) 30 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 4. Saya akan memanaskan air 1 liter dan mencatat perubahan suhu dari menit pertama sampai menit ke sepuluh. Dari data yang saya peroleh ialah perubahan suhu terhadap waktu, maka saya dapat menentukan kalor tersebut dengan persamaan Q = m. c. ΔT. D. Penskoran Hasil Belajar Siswa 1. Soal No. 5 bobot soal 30 Keterangan Siswa memberikan contoh peristiwa pelepasan kalor dengan benar Siswa memberikan contoh peristiwa pelepasan kalor tapi kurang tepat Siswa memberikan contoh peristiwa pelepasan kalor tapi salah Siswa tidak mengerjakan Skor 15 8 Keterangan Siswa memberikan contoh peristiwa penerimaan kalor dengan benar Siswa memberikan contoh peristiwa penerimaan kalor tapi kurang tepat Siswa memberikan contoh peristiwa penerimaan kalor tapi salah Siswa tidak mengerjakan Skor 15 1 0 8 1 0 2. Soal No. 6 bobot soal 30 Keterangan Siswa memberikan 2 contoh peristiwa peleburan dengan benar. Siswa memberikan 2 contoh peristiwa peleburan tapi salah satu yang benar Siswa memberikan 2 contoh peristiwa peleburan tapi kurang tepat Siswa memberikan 2 contoh peristiwa peleburan tapi salah Siswa tidak mengerjakan Skor 7,5 5 3 1 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 Keterangan Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pembekuan dengan benar. Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pembekuan tapi salah satu yang benar Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pembekuan tapi kurang tepat Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pembekuan tapi salah Siswa tidak mengerjakan Skor 7,5 5 Keterangan Siswa memberikan 2 contoh peristiwa penguapan dengan benar. Siswa memberikan 2 contoh peristiwa penguapan tapi salah satu yang benar Siswa memberikan 2 contoh peristiwa penguapan tapi kurang tepat Siswa memberikan 2 contoh peristiwa penguapan tapi salah Siswa tidak mengerjakan Skor 7,5 5 Keterangan Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pengembunan dengan benar. Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pengembunan tapi salah satu yang benar Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pengembunan tapi kurang tepat Siswa memberikan 2 contoh peristiwa pengembunan tapi salah Siswa tidak mengerjakan Skor 7,5 5 3 1 0 3 1 0 3 1 0 3. Soal No. 7 bobot soal 40 Keterangan Siswa dapat mengerjakan 100% benar Siswa dapat mengerjakan 75% benar Siswa dapat mengerjakan 50% benar Siswa dapat mengerjakan 25% benar Siswa hanya menuliskan yang diketahui dari soal Siswa tidak mengerjakan Skor 40 30 20 10 2 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 E. Penskoran Keterampilan Proses Sains 1. Soal No. 1 bobot soal 25 Keterangan Siswa dapat membuat rancangan percobaan dengan benar Siswa dapat membuat rancangan percobaan tapi kurang tepat Siswa dapat membuat rancangan tapi salah Siswa tidak membuat rancangan peercobaan Skor 15 7 3 0 Keterangan Siswa dapat menuliskan variabel terikat dan variabel bebas dengan benar Siswa dapat menuliskan salah satu variabel dengan benar Siswa dapat menuliskan variabel terikat dan variabel bebas tapi kurang tepat Siswa tidak menuliskan variabel terikat dan variabel bebas. Skor 10 5 3 0 2. Soal No. 2 bobot soal 25 Keterangan Siswa dapat membuat hipotesa sesuai dengan masalah yang diajukan dengan benar Siswa dapat membuat hipotesa namun ada yang kurang sesuai dengan masalah yang diajukan Siswa dapat membuat hipotesa namun tidak sesuai dengan masalah yang diajukan Siswa tidak membuat hipotesa. Skor 25 10 3 0 3. Soal No. 3 bobot soal 25 Keterangan Siswa dapat membuat grafik dengan benar Siswa dapat membuat grafik namun tidak memberikan keterangan Siswa membuat grafik namun tidak benar Siswa tidak membuat grafik Skor 25 10 3 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 4. Soal No. 4 bobot soal 25 Keterangan Siswa dapat menganalisa penyelidikan dengan benar Siswa dapat menganalisa penyelidikan tapi kurang tepat Siswa dapat menganalisa penyelidikan tapi salah Siswa tidak menganalisa penyelidikan Skor 25 10 3 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 Lampiran 10. Deskripsi observasi Deskripsi Hasil Observasi Secara umum, peneliti dapat melihat ketertarikan dan atusiasme siswa untuk melakukan eksperimen. Peneliti melihat antusiasme siswa sebelum melakukan eksperimen terbukti ketika peneliti mengatakan bahwa pembelajaran pada pertemuan berikutnya akan dilaksanakan di laboratorium, siswa pun serentak menyorakan kegembiraannya. Saat melakukan eksperimen, peneliti melihat adanya rasa ingin tahu siswa terhadap alat-alat yang akan digunakan dan eksperimen seperti apa yang akan dilakukan. Dengan adanya rasa ingin tahu tersebut dapat memicu siswa untuk lebih kritis dalam melakukan eksperimen. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa atau kelompok yang berdiskusi dengan kelompok lain atau bertanya kepada peneliti. Contoh pertanyaan siswa kepada peneliti, “mbak alat ini digunakan untuk apa yah? Apakah bisa digunakan untuk eksperimen lainnya?”. Selain itu ada pula siswa yang bertanya “mbak seharusnya air mendidih pada suhu 100˚C tapi kenapa punya kelompok kami cuma sampai suhu 90˚C dan suhunya tidak mau bertambah lagi mbak?”. Ada beberapa indikator yang diobservasi oleh peneliti dan juga dibantu oleh observan. Indikator tersebut peneliti rangkum dalam tabel dibawah ini sebagai berikut: No. Indikator Keterampilan Proses Keterangan 1 Pengukuran Siswa sudah bisa mengukur massa es batu menggunakan timbangan neraca ohaus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 2 Menentukan Variabel 3 Menyusun Hipotesis 4 Interpretasi Data 5 Melakukan eksperimen Siswa sudah bisa mengukur suhu es batu mulamula menggunakan termometer. Siswa sudah bisa membaca termometer pada posisi yang benar yaitu sejajar antara termometer dan mata pembaca. Selama proses pengukuran suhu, siswa sudah bisa menempatkan termometer pada posisi yang benar yaitu termometer hanya mengukur es yang telah mencair karena dipanaskan tanpa bersentuhan dengan beker glass. Siswa sudah bisa menyebutkan variabel bebas dan variabel terikat sesuai dengan masalah saat melakukan eksperimen. variabel bebas dalam eksperimen ialah waktu dan variabel terikat dalam eksperimen ialah suhu. Ada beberapa siswa yang menyebutkan lebih dari 1 variabel bebas dan variabel terikat. Misalnya ada yang menyebutkan varibel bebas ialah waktu dan variabel terikat ialah suhu dan termometer. Siswa sudah bisa membuat perkiraan atau dugaan sementara sebelum melakukan eksperimen dengan benar dan logis untuk menjelaskan kejadian perubahan wujud zat. Siswa sudah bisa membuat kolom untuk mencantumkan data hasil eksperimen dengan benar. Namun ada beberapa siswa yang tidak memberikan keterangan pada data tentang kondisi saat terjadi perubahan wujud zat. Siswa sudah bisa memilih alat yang akan digunakan dalam eksperimen dengan tepat. Siswa sudah bisa menyusun alat dengan tepat. Siswa sudah bisa melaksanakan eksperimen sesuai dengan lembar kerja siswa yang telah diberikan. Siswa juga sudah berhasil menguji hipotesis atau prediksi siswa terhadap kejadian perubahan wujud zat dari es sampai menjadi uap dan telah terbukti benar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 Lampiran 11. Lembar jawaban dan penskoran laporan eksperimen Lembar Jawaban dan Penskoran Laporan Eksperimen A. Aspek keterampilan proses sains dalam laporan eksperimen. No. Keterampilan Proses Sains 1 Tujuan 2 Alat dan bahan 3 Hipotesis 4 Dasar teori 5 6 Prosedur eksperimen Data 7 Menyusun grafik 8 Pembahasan 9 Tugas 10 Kesimpulan Indikator Skor Dapat merumuskan tujuan eksperimen. Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan eksperimen. Dapat membuat hipotesis berdasarkan masalah yang diajukan. Dapat mengaitkan masalah yang diajukan dengan teori yang sudah ada. Dapat mendeskripsikan rancangan percobaan yang sesuai. Dapat membuat tabel berdasarkan data yang sudah diperoleh. Membuat grafik berdasarkan data yang sudah diperoleh. Dapat mendeskripsikan proses pengambilan data dan menginterpretasikan data. Dapat mendeskripsikan jawaban dengan tepat sesuai dengan hasil eksperimen. Dapat menyimpulkan hasil eksperimen sesuai dengan tujuan eksperimen. 5 5 10 10 5 5 5 25 20 10 B. Lembar Jawaban Laporan Eksperimen 1. Tujuan Menentukan hubungan antara perubahan suhu dan waktu selama terjadi perubahan wujud. 2. Alat dan Bahan 1. Beker isi es 2. Thermometer 3. Pengaduk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 4. Bunsen 5. Neraca ohaus 6. Tutup beker 7. Stopwatch 3. Jawaban Hipotesis a. Akan terjadi perubahan wujud dari es menjadi air kemudian dari air menjadi uap air. b. Hubungan yang terjadi antara suhu dan waktu, apabila es dipanasi secara terus menerus makan akan terjadi kenaikan suhu seiring dengan lamanya waktu pemanasan. Dengan demikian kenaikan suhu berbanding lurus dengan lamanya waktu pemanasan. 4. Dasar Teori Suhu zat akan naik jika menerima kalor dan akan turun jika melepaskan kalor. Namun, ada suatu kondisi saat kalor yang diterima suatu zat bukan lagi digunakan untuk menaikan suhu suatu zat, melainkan untuk mengubah wujudnya. Demikian pula, ada suatu kondisi dimana kalor yang dilepaskan suatu zat bukan lagi digunakan untuk menurunkan suhu zat, melainkan untuk mengubah wujudnya. Bila es dipanasi akan terjadi penerimaan kalor sehingga es berubah wujud menjadi air (mencair). Ketika air terus dipanasi maka akan terjadi penerimaan kalor sehingga air berubah wujud menjadi uap air (menguap). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 5. Prosedur Eksperimen 1. Menyusun peralatan yang telah disediakan. 2. Memanaskan es dalam bejana, dengan setiap selang waktu 1 menit mengukur suhunya. Jangan lupa diaduk supaya suhunya merata. 3. Mencatat waktu, suhu, dan wujud zat dari bentuk es sampai mendidih. 6. Data Diketahui: No. 1 2 3 Dst. massa es = …….. Waktu (menit) Suhu (˚C) Wujud Zat 7. Grafik (Grafik dibuat berdasar data yang didapatkan oleh siswa. Grafik yang dibuat adalah grafik hubungan waktu terhadap suhu, sumbu y adalah suhu dan sumbu x adalah waktu.) 8. Pembahasan (Pembahasan berisi bagaimana keseluruhan proses pengambilan data dan bagaimana hasil yang didapat setelah melakukan eksperimen.) 9. Jawaban Soal Jawaban soal no. 1, dapat diisi sesuai pengalaman siswa saat proses pengambilan data. Jawaban soal no. 2, dapat diisi sesuai dengan data yang diperoleh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Jawaban soal no. 3, suhu tidak bertambah pada saat perubahan wujud menjadi uap karena kalor yang diterima oleh air tidak digunakan lagi untuk menaikan suhu tetapi sepenuhnya digunakan untuk mengubah wujud zat menjadi uap. Jawaban soal no. 4, kenaikan suhu berbanding lurus dengan lamanya waktu pemanasan suatu zat tetapi pada waktu tertentu kalor yang diterima tidak lagi digunakan untuk menaikan suhu tetapi digunakan untuk mengubah wujud zat. 10. Kesimpulan Kenaikan suhu berbanding lurus dengan lamanya waktu pemanasan suatu zat tetapi pada waktu tertentu kalor yang diterima tidak lagi digunakan untuk menaikan suhu tetapi digunakan untuk mengubah wujud zat. C. Panduan Penskoran Laporan Eksperimen 1. Tujuan, skor 5 Keterangan Siswa dapat menuliskan tujuan eksperimen dengan benar Siswa dapat menuliskan tujuan eksperimen dengan kurang tepat Skor 5 3 2. Alat dan Bahan, skor 5 Keterangan Siswa dapat menuliskan alat dan bahan yang sesuai dengan benar Siswa dapat menuliskan alat dan bahan yang sesuai dengan kurang tepat Skor 5 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 3. Jawaban Hipotesis, skor 10 Keterangan Siswa dapat memprediksi sesuai dengan masalah yang diajukan dengan benar Siswa dapat memprediksi sesuai dengan masalah yang diajukan namun kurang tepat Skor 5 Keterangan Siswa dapat memprediksi sesuai dengan masalah yang diajukan dengan benar Siswa dapat memprediksi sesuai dengan masalah yang diajukan namun kurang tepat Skor 5 3 3 4. Dasar Teori, skor 10 Keterangan Siswa dapat menuliskan dasar teori yang sesuai dengan eksperimen secara benar Siswa dapat menuliskan dasar teori yang sesuai dengan eksperimen namun kurang tepat Siswa tidak dapat menuliskan dasar teori yang sesuai dengan eksperimen Skor 10 5 3 5. Prosedur Eksperimen, skor 5 Keterangan Siswa dapat menuliskan prosedur eksperimen dengan benar Siswa dapat menuliskan prosedur eksperimen namun kurang tepat Skor 5 3 6. Data, skor 5 Keterangan Siswa dapat menuliskan data hasil eksperimen kedalam tabel dengan benar Siswa dapat menuliskan data hasil eksperimen kedalam tabel namun kurang tepat Skor 5 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 7. Grafik, skor 5 Keterangan Siswa dapat menggambar grafik dengan benar dan diberi keterangan Siswa dapat menggambar grafik dengan benar tapi tidak diberi keterangan Skor 5 3 8. Pembahasan, skor 25 Keterangan Siswa dapat mendeskripsikan secara jelas bagaimana keseluruhan proses pengambilan data dan bagaimana hasil yang didapat setelah melakukan eksperimen Siswa dapat mendeskripsikan secara jelas bagaimana keseluruhan proses pengambilan data, tapi tidak mendeskripsikan bagaimana hasil yang didapat setelah melakukan eksperimen, atau sebaliknya Siswa tidak dapat mendeskripsikan secara jelas bagaimana keseluruhan proses pengambilan data dan bagaimana hasil yang didapat setelah melakukan eksperimen Skor 25 10 3 9. Jawaban tugas, skor 20 Keterangan Siswa dapat mendeskripsikan secara jelas bagaimana keseluruhan proses pengambilan data Siswa kurang dapat mendeskripsikan secara jelas bagaimana keseluruhan proses pengambilan data Skor 5 Keterangan Siswa dapat menggambar grafik dengan benar dan diberi keterangan Siswa dapat menggambar grafik dengan benar tapi tidak diberi keterangan Skor 5 Keterangan Siswa dapat menjelaskan mengapa suhu tidak bertambah pada saat perubahan wujud dengan benar Siswa dapat menjelaskan mengapa suhu tidak bertambah pada saat perubahan wujud tapi kurang tepat Skor 5 3 3 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 Keterangan Siswa dapat menyimpulkan hasil eksperimen disertai dengan alasan secara benar Siswa dapat menyimpulkan hasil eksperimen disertai dengan alasan tapi kurang tepat Skor 5 3 10. Kesimpulan, skor 10 Keterangan Siswa dapat menyimpulkan hasil eksperimen sesuai dengan tujuan secara benar Siswa dapat menyimpulkan hasil eksperimen sesuai dengan tujuan tapi kurang tepat Siswa dapat menyimpulkan hasil eksperimen tapi tidak sesuai dengan tujuan Skor 10 5 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 Lampiran 12. Skor soal pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol Skor Pre-Test dan Post-Test Skor Pre-Test Kelas Kontrol Post-test Kelas Eksperimen (X MIPA 4) No Kode 1 1.1 2 1.2 3 1.3 4 1.4 5 1.5 6 1.6 7 1.7 8 1.8 9 1.9 10 1.1 11 1.11 12 1.12 13 1.13 14 1.14 15 1.15 16 1.16 17 1.17 18 1.18 19 1.19 20 1.2 21 1.21 22 1.22 23 1.23 Skor Per Soal Persentase Skor Per Soal (%) Keterampilan Proses Sains 1 2 3 4 25 25 25 25 0 10 25 10 0 10 25 0 20 10 25 0 10 10 3 0 0 25 25 0 7 25 25 0 0 10 3 10 20 10 3 10 10 10 3 0 10 10 3 0 0 25 25 10 0 3 3 0 0 10 25 0 6 25 25 0 0 10 25 0 6 10 3 0 10 10 10 3 0 10 10 0 0 25 25 0 15 25 25 0 0 10 25 0 0 10 25 0 10 10 25 3 124 313 391 46 5 30 16 16 16 16 16 1 16 2 16 16 16 16 0 16 2 2 16 16 1 16 0 16 16 264 21.57 38.26 54.43 68.00 8.00 Pengetahuan 6 30 14 16 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 30 20 20 20 20 20 20 12 20 20 452 65.51 7 40 40 20 0 10 30 30 10 0 10 20 2 2 10 0 0 0 0 30 40 30 10 30 1 325 35.33 Skor Keterampilan Per Orang 45 35 55 23 50 57 23 43 23 23 60 6 35 56 35 19 33 20 50 65 35 35 48 Persentase Persentase Skor Skor Skor Pengetahuan Keterampilan Pengetahuan Per orang per Orang (%) Per Orang (%) 70 45 70 52 35 52 36 55 36 46 23 46 66 50 66 51 57 51 46 23 46 22 43 22 46 23 46 56 23 56 38 60 38 38 6 38 30 35 30 46 56 46 22 35 22 22 19 22 36 33 36 66 20 66 61 50 61 66 65 66 22 35 22 66 35 66 37 48 37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 Skor Post-Test Kelas Eksperimen No Kode 1 1.1 2 1.2 3 1.3 4 1.4 5 1.5 6 1.6 7 1.7 8 1.8 9 1.9 10 1.1 11 1.11 12 1.12 13 1.13 14 1.14 15 1.15 16 1.16 17 1.17 18 1.18 19 1.19 20 1.2 21 1.21 22 1.22 23 1.23 Skor Per Soal Persentase Skor Per Soal (%) Post-test Kelas Eksperimen (X MIPA 4) Keterampilan Proses Sains Pengetahuan 1 2 3 4 5 6 25 25 25 25 30 30 25 25 25 10 30 20 25 10 25 10 15 30 25 10 25 25 15 30 10 25 10 10 30 30 25 10 25 25 15 30 15 25 25 10 30 30 10 25 25 10 15 30 15 25 25 10 30 30 10 10 10 10 30 30 15 10 25 25 30 30 25 25 25 10 15 30 25 3 25 10 30 30 25 10 25 25 30 30 25 25 25 10 30 30 20 25 25 10 15 30 15 25 25 25 30 30 15 10 25 25 15 30 25 10 25 10 30 20 25 25 25 25 30 30 20 25 25 10 30 30 25 10 25 10 8 30 25 25 25 10 15 30 25 10 25 25 15 30 470 403 545 350 533 670 7 40 40 30 30 20 30 40 30 3 20 20 20 30 30 10 20 0 10 20 30 30 30 20 30 543 81.74 59.02 70.09 94.78 60.87 77.25 97.10 Skor Keterampilan Per Orang 85 70 85 55 85 75 70 75 40 75 85 63 85 85 80 90 75 70 100 80 70 85 85 Persentase Skor Persentase Skor Skor Pengetahuan Keterampilan Pengetahuan Per orang per Orang (%) Per Orang (%) 90 85 90 75 70 75 75 85 75 80 55 80 75 85 75 100 75 100 75 70 75 63 75 63 80 40 80 80 75 80 65 85 65 90 63 90 90 85 90 70 85 70 65 80 65 60 90 60 55 75 55 80 70 80 90 100 90 90 80 90 68 70 68 65 85 65 75 85 75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 Skor Pre-Test Kelas Kontrol No Kode 1 2.1 2 2.2 3 2.3 4 2.4 5 2.5 6 2.6 7 2.7 8 2.8 9 2.9 10 2.1 11 2.11 12 2.12 13 2.13 14 2.14 15 2.15 16 2.16 17 2.17 18 2.18 19 2.19 20 2.2 21 2.21 22 2.22 23 2.23 Skor Per Soal Persentase Skor Per Soal (%) Pre-test Kelas Kontrol (X MIPA 1) Keterampilan Proses Sains Pengetahuan 1 2 3 4 5 6 25 25 25 25 30 30 0 25 3 0 15 20 15 10 3 25 30 20 15 10 3 10 15 20 0 25 3 0 30 20 15 25 25 3 2 20 15 10 3 0 30 20 10 10 25 3 10 30 10 25 25 3 0 20 15 10 10 0 15 20 10 10 10 10 10 20 0 25 25 0 15 20 3 10 25 0 15 20 3 25 3 10 2 20 3 25 3 3 1 20 15 25 25 3 15 20 0 25 3 10 15 20 3 10 25 10 30 12 15 25 3 3 15 20 0 10 25 3 15 20 15 25 25 0 15 30 10 10 10 3 15 20 3 10 25 0 15 20 0 25 3 0 15 20 175 410 310 99 340 472 7 40 10 10 2 10 30 2 2 2 10 10 10 20 30 30 30 10 0 30 20 20 2 2 10 302 30.43 32.83 71.30 53.91 17.22 49.28 68.41 Skor Keterampilan Per Orang 28 53 38 28 68 28 48 63 35 40 50 38 41 34 68 38 48 46 38 65 33 38 28 Persentase Persentase Skor Skor Skor Pengetahuan Keterampilan Pengetahuan Per orang per Orang (%) Per Orang (%) 45 28 45 60 53 60 37 38 37 60 28 60 52 68 52 52 28 52 42 48 42 22 63 22 45 35 45 40 40 40 45 50 45 55 38 55 52 41 52 51 34 51 65 68 65 45 38 45 42 48 42 65 46 65 55 38 55 65 65 65 37 33 37 37 38 37 45 28 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 Skor Post-Test Kelas Kontrol Post-test Kelas Kontrol (X MIPA 1) Keterampilan Proses Sains Pengetahuan 1 2 3 4 5 6 No Kode 1 2.1 2 2.2 3 2.3 4 2.4 5 2.5 6 2.6 7 2.7 8 2.8 9 2.9 10 2.1 11 2.11 12 2.12 13 2.13 14 2.14 15 2.15 16 2.16 17 2.17 18 2.18 19 2.19 20 2.2 21 2.21 22 2.22 23 2.23 Skor Per Soal Persentase Skor Per Soal (%) 7 25 15 15 15 10 15 10 10 10 15 10 5 10 10 10 15 10 10 10 10 15 15 10 3 258 25 10 10 25 25 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 25 10 10 275 25 25 10 25 25 3 3 10 25 25 10 25 25 3 3 3 3 25 3 10 10 10 3 10 294 25 0 10 3 10 3 25 25 3 3 25 3 25 25 25 10 10 0 25 0 25 25 10 25 315 30 15 15 30 30 15 30 15 15 30 15 15 30 2 2 15 15 15 30 15 30 30 15 15 439 30 30 30 20 30 30 30 30 20 20 30 30 20 30 30 30 20 20 20 20 30 20 30 20 590 40 20 20 20 20 20 20 10 10 20 40 20 30 40 30 20 40 30 20 30 20 2 20 10 512 44.87 47.83 51.13 54.78 63.62 85.51 55.65 Skor Keterampilan Per Orang 50 45 68 70 31 48 55 48 53 55 43 70 48 48 38 33 45 48 30 60 75 33 48 Persentase Skor Skor Persentase Skor Pengetahuan Keterampilan Pengetahuan Per Per orang per Orang (%) Orang (%) 65 50 65 65 45 65 70 68 70 80 70 80 65 31 65 80 48 80 55 55 55 45 48 45 70 53 70 85 55 85 65 43 65 80 70 80 72 48 72 62 48 62 65 38 65 75 33 75 65 45 65 70 48 70 65 30 65 80 60 80 52 75 52 65 33 65 45 48 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 Lampiran 13. Skor observasi Skor Observasi No Kode 1 1.1 2 1.2 3 1.3 4 1.4 5 1.5 6 1.6 7 1.7 8 1.8 9 1.9 10 1.1 11 1.11 12 1.12 13 1.13 14 1.14 15 1.15 16 1.16 17 1.17 18 1.18 19 1.19 20 1.2 21 1.21 22 1.22 23 1.23 Skor per Indikator Persentase per Indikator (%) Menyusun Hipotesis 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69 100.00 Observasi Merencanakan Menentukan Melakukan Skor Persentase Penyelidikan Variabel Percobaan Per Per Orang 3 3 3 Orang (%) 3 2 3 11 91.67 2 2 2 9 75.00 3 3 3 12 100.00 3 2 3 11 91.67 3 3 3 12 100.00 3 3 3 12 100.00 2 3 3 11 91.67 2 2 2 9 75.00 3 2 3 11 91.67 2 3 3 11 91.67 3 2 3 11 91.67 3 2 3 11 91.67 2 2 2 9 75.00 3 2 3 11 91.67 2 3 2 10 83.33 3 2 2 10 83.33 3 2 2 10 83.33 3 3 3 12 100.00 2 2 2 9 75.00 3 2 3 11 91.67 3 2 3 11 91.67 2 3 3 11 91.67 2 3 2 10 83.33 60 55 86.96 79.71 61 88.41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 Lampiran 14. Skor laporan eksperimen Skor Laporan Eksperimen Laporan Eksperimen No. Kode 1 1.1 2 1.2 3 1.3 4 1.4 5 1.5 6 1.6 7 1.7 8 1.8 9 1.9 10 1.1 11 1.11 12 1.12 13 1.13 14 1.14 15 1.15 16 1.16 17 1.17 18 1.18 19 1.19 20 1.2 21 1.21 22 1.22 23 1.23 Skor per Indikator Persentase Per Indikator (%) Tujuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Alat 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Hipotesis 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Dasar Teori 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 3 10 10 10 10 115 115 230 223 115 100.00 100.00 96.96 100.00 100.00 Prosedur 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Data 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 113 98.26 Grafik Pembahasan 5 25 3 10 3 25 3 25 3 10 5 25 5 10 5 25 0 10 3 10 3 10 0 25 5 25 3 10 3 25 3 10 0 10 3 10 5 25 3 10 5 10 3 10 5 25 3 10 74 64.35 365 63.48 Jawaban Skor Persentase Tugas Kesimpulan Per Per Orang 20 10 Orang (%) 14 3 70 70 18 5 91 91 18 5 91 91 14 3 70 70 16 5 91 91 18 10 83 83 20 10 100 100 13 10 73 73 14 3 70 70 18 10 79 79 11 5 81 81 16 10 96 96 16 5 74 74 16 5 89 89 9 10 72 72 13 10 73 73 13 10 76 76 18 10 98 98 18 5 69 69 20 5 80 80 14 5 72 72 16 10 96 96 9 10 72 72 352 76.52 164 71.30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 Lampiran 15. Contoh hasil pre-test dan post-test siswa kelas eksperimen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 Lampiran 16. Contoh hasil pre-test dan post-test siswa kelas kontrol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 Lampiran 17. Contoh lembar observasi kelas eksperimen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 Lampiran 18. Contoh laporan eksperimen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142