Hot 47 Tips Menulis Berita

advertisement
Hot 47 Tips Menulis Berita
By ASM. Romli, www.romeltea.com
Tips menulis berita di bawah ini saya sadur dari "Hot 100' News Writing Tips" yang
dikompilasi by Sheryl Swingley dari Ball State University, Indiana, Amerika Serikat.
Tips ini sangat berguna bagi mahasiswa jurnalistik, wartawan pemula, yang sedang
belajar menulis berita, juga bagi yang sudah bisa menulis berita.
Tidak semua 100 tips menulis berita saya terjemahkan, terutama poin-poin yang hanya
berlaku dalam konteks bahasa Inggris, misalnya yang berkaitan dengan “tenses”.
Tips ini meliputi panduan menulis teras berita (lead), isi berita (body), editing, dan
penyusunan kata atau kalimat.
LEAD
1. Teras berita --yaitu alinea pertama sebuah berita-- hendaknya ringkas. Maksimal 35
kata.
2. Teras berita hendaknya ditulis dalam satu atau dua kalimat saja.
3. Hindari memulai teras berita dengan unsur berita "when" (kapan) atau "where" (di
mana), kecuali keduanya merupakan unsur terpenting. Kebanyakan teras berita dimulai
dengan unsur "who" (siapa) dan "what" (apa).
4. Hindari mengawali teras berita dengan “there” (ada) atau “this” (ini).
5. Dalam teras berita tentang peristiwa yang akan terjadi, unsur waktu, hari (tanggal),
dan tempat biasanya ditempatkan di akhir paragraf.
6. Dalam teras berita tentang peristiwa yang sudah lalu, hari (tanggal) kejadian
biasanya muncul sebelum atau sesudah kata kerja (verb). Kadang-kadang hari (tanggal)
ditulis di akhir awal kalimat pertama atau paragraf, jika teras beritanya hanya satu
kalimat.
7. Gunakan teras kutipan dan pertanyaan secara hemat (kadang-kadang saja).
8. Lima poin pertama di atas merupakan cara terbaik dalam membuat teras berita.
BODY
9. Tulis isi berita (detail setelah teras) dalam paragraf pendek. Maksimum 60 kata atau
kurang dari 10 baris.
10. Paragraf yang terdiri dari satu sampai tiga kalimat lebih disukai pembaca.
11. Tiap paragraf hanya berisi satu ide.
12. Ingat, paragraf pendek mendorong pembaca untuk melanjutkan membaca.
EDITING
13. Hilangkan kata "bahwa" bila memungkinkan.
14. Untuk berita “past event” (peristiwa yang sudah terjadi), tulis “Jumat”, BUKAN
“Jumat lalu”. Untuk “future event” (peristiwa yang akan terjadi), tulis “Jumat”, BUKAN
“Jumat depan” atau “Jumat mendatang”.
15. Hilangkan kata-kata seperti "ketika ditanya" dan "menyimpulkan". Ini transisi yang
lemah. Langsung laporkan/tuliskan saja yang dikatakan narasumber.
16. Selalu periksa (double-check) ejaan nama. Jangan salah menulis nama!
17. Periksa angka.
18. Pastikan kata "hanya" ditempatkan dengan benar dalam sebuah kalimat. Penulisan
kata "hanya" bisa mengubah makna kalimat.
19. Tulis. Tulis ulang. Revisi. Tulisa ulang. Revisi. Edit. Revisi. Edit. Edit. Jangan
langsung publikasi atau kirim ke editor setelah selesai menulis berita. Versi pertama
naskah berita TIDAK cukup langsung naik cetak (publikasi). Ada ungkapan: tidak ada
tulisan hebat, hanya penulisan ulang yang hebat (there is no great writing, only great
rewriting).
20. Baca naskah berita dengan keras untuk “menangkap” konstruksi kalimat yang tidak
logis.
GRAMMAR
21. Gunakan kata ganti “mereka” untuk merujuk pada sebuah tim atau grup.
22. Pastikan kata kerja atau frasa lainnya "paralel" atau sama dalam struktur ketika
muncul dalam cerita atau daftar. Contoh: Dia suka berkebun, memancing, dan berburu.
Api menewaskan sedikitnya 12 orang, melukai 60 lainnya, dan memaksa puluhan warga
melompat dari jendela.
23. Gunakan kata ganti orang ketiga (ia, dia, mereka). Sangat langka menggunakan kata
ganti orang pertama (saya, Anda). Jangan pula menulis kata “beliau”, tulis “ia”. Kata
“beliau” biasanya hanya digunakan untik kata ganti para nabi, khususnya Nabi
Muhammad Saw .
24. Gunakan “kata berpasangan” dengan baik: “baik… maupun…”, “jika…. maka…”.
Contoh: “Baik pihak perusahaan maupun karyawan datang” (sebaiknya sih, lebih hemat
begini: “Pihak perusahaan dan karyawan datang”.
25. Gunakan kalimat aktif, bukan kalimat pasif. “Pemerintah menaikkan harga BBM”,
bukan “Harga BBM dinaikkan pemerintah”. “Majelis Taklim mengadakan pengajian”,
bukan “Pengajian diadakan Majelis Taklim”.
LAIN-LAIN
26. Jika ragu-ragu, tinggalkan (When in doubt, leave it out). Informasi yang meragukan,
apalagi tidak dapat dikonfirmasi, tinggalkan --jangan diberitakan.
27. Hindari kata-kata vulgar, cabul, kasar, berbau SARA (menyinggung suku, agama,
ras, antargolongan), dan stereotip.
28. Hindari identifikasi ras, kecuali bila penting untuk komunikasi.
29. Kebanyakan kata keterangan (adverb) tidak diperlukan.
30. Kebanyakan kata sifat (adjectives) tidak diperlukan.
TANDA BACA
31. Gunakan koma setelah “menurut…”. Misalnya, “Menurutnya, korupsi terjadi karena
keserakahan”.
32. Tidak ada koma di antara waktu, tanggal, dan tempat. Kecelakaan itu terjadi pukul
04:32 Senin (21/6) di Tel Aviv.
33. Bila ragu-ragu tentang penggunaan koma, tinggalkan saja!
KUTIPAN DAN ATRIBUSI
34. Gunakan atribusi hanya sekali per paragraf.
35. Atribusi diperlukan dalam berita opini –keterangan pemerintah, pendapat ahli, atau
ucapan narasumber. Atribusi juga diperlukan dalam kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung.
36. "Kata" adalah kata terbaik untuk atribusi. Kata lain dapat digunakan, tetapi harus
secara akurat, mewakili bagaimana sesuatu dikatakan. “Partai korup harus dihukum,”
kata pengamat politik. “Tapi apakah rakyat suka menghukum?” imbuhnya.
STRUKTUR KALIMAT
37. Hindari menggunakan kata yang sama dua kali dalam kalimat.
38. Jumlah optimum kata yang digunakan dalam sebuah kalimat adalah 14 sampai 16
kata. Rata-rata pembaca tidak bisa memahami kalimat dengan lebih dari 40 kata.
39. Ubah satu kalimat panjang menjadi dua atau tiga kalimat yang lebih pendek.
40. Jika kalimat panjang harus digunakan, tempatkan kalimat pendek sebelum dan
sesudahnya.
41. Jangan memulai atau mengakhiri kalimat dengan kata "namun". Kata “namun”
ditempatkan “dalam” sebuah kalimat –karena ia “kata sambung”.
EJAAN
42. Gunakan "Periksa Ejaan" ("Spell Check") di komputer.
43. Periksa ejaan yang benar di Kamus Bahasa.
KOSAKATA
44. Gunakan kata-kata sederhana --umum dan mudah dipahami. Jangan pernah
memaksa pembaca buka kamus.
45. Hindari jargon atau istilah teknis (ilmiah) kecuali 95 persen atau lebih pembaca
akan memahaminya. Jika jargon teknis digunakan dan tidak akan dipahami oleh
mayoritas pembaca, pastikan jelaskan setiap istilah yang digunakan.
46. Jangan pernah katakan "kemarin" atau "besok" tanpa disertai tanggal agar tidak
membingungkan pembaca, kecuali untuk berita radio dan televisi.
47. Kadang-kadang informasi tidak dapat diverifikasi. Jika ada keraguan tentang nama
seseorang, tulis "polisi mengidentifikasi orang itu sebagai John Smith" atau “dia
menyebutkan namanya John Smith". (www.romeltea.com).*
Sumber: Ball State Unversity Department of Journalism
Download