Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values): aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita antara lain: berita langsung (straight news berupa liputan peristiwa), berita opini (opinion news dalam bentuk wawancara/talkshow), berita investigasi (investigative news, liputan mendalam). Opini adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Ada juga tulisan yang tidak termasuk dalam kategori berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara berita (news) dan opini (views). Jenis feature yang paling populer antara lain adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest (laporan yang menekankan pada sisi kemanusiaan). Menulis Berita itu Gampang? Iya, secara teori hanya perlu… What = apa Who = siapa Where = dimana When = kapan Why = mengapa How = bagaimana Teras berita --yaitu alinea pertama sebuah berita- hendaknya ringkas. Maksimal 35 kata. Teras berita hendaknya ditulis dalam satu atau dua kalimat saja. Hindari memulai teras berita dengan unsur berita "when" (kapan) atau "where" (di mana), kecuali keduanya merupakan unsur terpenting. Kebanyakan teras berita dimulai dengan unsur "who" (siapa) dan "what" (apa). Hindari mengawali teras berita dengan “there” (ada) atau “this” (ini). Dalam teras berita tentang peristiwa yang akan terjadi, unsur waktu, hari (tanggal), dan tempat biasanya ditempatkan di akhir paragraf. 1.Tulis isi berita (detail setelah teras) dalam paragraf pendek. Maksimum 60 kata atau kurang dari 10 baris. 2.Paragraf yang terdiri dari satu sampai tiga kalimat lebih disukai pembaca. 3.Tiap paragraf hanya berisi satu ide. 4.Ingat, paragraf pendek mendorong pembaca untuk melanjutkan membaca Hilangkan kata "bahwa" bila memungkinkan. Untuk berita “past event” (peristiwa yang sudah terjadi), tulis “Jumat”, BUKAN “Jumat lalu”. Untuk “future event” (peristiwa yang akan terjadi), tulis “Jumat”, BUKAN “Jumat depan” atau “Jumat mendatang” Hilangkan kata-kata seperti "ketika ditanya" dan "menyimpulkan“. Selalu periksa (double-check) ejaan nama dan pengetikan. Jangan salah menulis nama! Periksa angka. Tulis. Baca ulang. Revisi. Tulis ulang. Revisi. Edit. Revisi. Edit. Edit. Baca naskah berita dengan keras untuk “menangkap” konstruksi kalimat yang tidak logis. a) Gunakan kata ganti “mereka” untuk merujuk pada sebuah tim atau grup. b) Pastikan kata kerja atau frasa lainnya "paralel" atau sama dalam struktur ketika muncul dalam cerita atau daftar. Contoh: Api menewaskan sedikitnya 12 orang, melukai 60 lainnya, dan memaksa puluhan warga melompat dari jendela. c) Gunakan kata ganti orang ketiga (ia, dia, mereka). Sangat langka menggunakan kata ganti orang pertama (saya, Anda). Jangan pula menulis kata “beliau”, tulis “ia”. Kata “beliau” biasanya hanya digunakan untik kata ganti para nabi, khususnya Nabi Muhammad SAW. d) Paragraf yang terdiri dari satu sampai tiga kalimat lebih disukai pembaca. e. Gunakan “kata berpasangan” dengan baik: “baik…maupun…”, “jika…. maka…”. Contoh: “Baik pihak perusahaan maupun karyawan datang” (sebaiknya sih, lebih hemat begini: “Pihak perusahaan dan karyawan datang” f. Gunakan kalimat aktif, bukan kalimat pasif. “Pemerintah menaikkan harga BBM”, bukan “Harga BBM dinaikkan pemerintah”. “Majelis Taklim mengadakan pengajian”, bukan “Pengajian diadakan Majelis Taklim” Hindari menggunakan kata yang sama dua kali dalam kalimat. Jumlah optimum kata yang digunakan dalam sebuah kalimat adalah 14 sampai 16 kata. Rata-rata pembaca tidak bisa memahami kalimat dengan lebih dari 40 kata. Ubah satu kalimat panjang menjadi dua atau tiga kalimat yang lebih pendek. Jika kalimat panjang harus digunakan, tempatkan kalimat pendek sebelum dan sesudahnya. Jangan memulai atau mengakhiri kalimat dengan kata "namun". Kata “namun” ditempatkan “dalam” sebuah kalimat –karena ia “kata sambung Gunakan kata-kata sederhana, umum, dan mudah dipahami. Jangan pernah memaksa pembaca buka kamus. Hindari jargon atau istilah teknis (ilmiah) kecuali 95 persen atau lebih pembaca akan memahaminya. Jika jargon teknis digunakan dan tidak akan dipahami oleh mayoritas pembaca, pastikan jelaskan setiap istilah yang digunakan. Jangan pernah katakan "kemarin" atau "besok" tanpa disertai tanggal agar tidak membingungkan pembaca, kecuali untuk berita radio dan televisi. Kadang-kadang informasi tidak dapat diverifikasi. Jika ada keraguan tentang nama seseorang, tulis "polisi mengidentifikasi orang itu sebagai John Smith" atau “dia menyebutkan namanya John Smith". Kalimat demi kalimat usahakan selalu berkaitan dengan baik, sehingga dalam satu paragraf terdiri dari sejumlah kalimat yang saling menjelaskan. Paragraf berikutnya juga harus selalu runtut menjelaskan paragraf sebelumnya. Hindari kata-kata asing yang tidak perlu, dan hindari pula penggunaan istilah-istilah yang terlalu teknis yang dapat menyulitkan pembaca memahami. Usahakan dalam satu kalimat tidak banyak mengulang kata yang sama. Cari padanan katanya. TANDA BACA 1.Gunakan koma setelah “menurut…”. Misalnya, “Menurutnya, korupsi terjadi karena keserakahan” 2.Tidak ada koma di antara waktu, tanggal, dan tempat. Kecelakaan itu terjadi pukul 04:32 Senin (21/6) di Tel Aviv. KUTIPAN DAN ATRIBUSI 1.Gunakan atribusi hanya sekali per paragraf. 2.Atribusi diperlukan dalam berita opini –keterangan pemerintah, pendapat ahli, atau ucapan narasumber. Atribusi juga diperlukan dalam kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. 3."Kata" adalah kata terbaik untuk atribusi. Kata lain dapat digunakan, tetapi harus secara akurat, mewakili bagaimana sesuatu dikatakan. “Partai korup harus dihukum,” kata pengamat politik. “Tapi apakah rakyat suka menghukum?” imbuhnya. Pastikan Anda paham dengan tulisan Anda sendiri. Kalau Anda sendiri saja tidak paham, bagaimana mungkin orang lain bisa mengerti. Tulisan yang baik bukan baik menurut Anda, atau “tulisan untuk diri sendiri”. Tulisan disebut baik bila orang lain mudah memahami pemikiran Anda. Niatkan menulis sebagai ibadah untuk menyebarluaskan pengetahuan dan membangun peradaban. Penutup dapat berupa pernyataan, ringkasan atau pertanyaan untuk memancing tulisan dengan tema yang sama dari orang lain. Tulisan yang baik akan membuat pembaca menikmati hingga kalimat paling akhir, dan memahami atau menyetujui gagasan yang disampaikan penulis. Pastikan Anda paham dengan tulisan Anda sendiri. Kalau Anda sendiri saja tidak paham, bagaimana mungkin orang lain bisa mengerti. Tulisan yang baik bukan baik menurut Anda, atau “tulisan untuk diri sendiri”. Tulisan disebut baik bila orang lain mudah memahami pemikiran Anda. Niatkan menulis sebagai ibadah untuk menyebarluaskan pengetahuan dan membangun peradaban. [email protected] CP: 085291822822 1. Website Kanwil Kalteng: kalteng.kemenag.go.id