Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat UU RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Kesehatan Tenaga Kerja dan Produktifitas Kerja − Salah satu peran perusahaan adalah mengusahakan kesehatan kerja dalam bentuk upaya preventif dan promotif − Produktifitas: kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja • • • • • • Pendidikan Keterampilan Sikap dan etika kerja Tingkat penghasilan Jaminan sosial Tingkat sosial dan iklim kerja Ravianto, J. 1985. Produktivitas dan Manajemen. SIUP : Jakarta • • • • • Gizi dan kesehatan Motivasi Hubungan individu Teknologi Produksi. Benarkah dengan Meningkatkan Kesehatan Tenaga Kerja Akan Meningkatkan Produktifitas Kerja? Pekerja yang sehat menurunkan biaya perawatan kesehatan Pekerja yang rajin berolahraga minimal 30 menit 3 kali/minggu memiliki kinerja 15% lebih baik Pekerja yang sehat lebih jarang sakit. Angka ketidakhadiran lebih rendah 27% pada pekerja yang terbiasa makan makanan sehat dan olahraga teratur 14% pekerja lebih giat bekerja jika diberikan waktu beristirahat. 10% pekerja lebih giat bekerja jika diberikan makanan yang sehat Mengapa Gizi Tenaga Kerja Penting? − Bekerja memerlukan tenaga / energi yang didapatkan dari makanan − Pengaruh makanan pada tenaga kerja: • Kekurangan makro dan mikro nutrisi menyebabkan malnutrisi o Defisiensi zat besi penyebab kelelahan pada +/- 740 juta orang dewasa di seluruh dunia • Kelebihan menyebabkan obesitas dan penyakit kronis o Sering mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan gula menyebabkan obesitas. o Di US, 39.2 juta hari kerja hilang karena penyakit kronik terkait obesitas ILO/safework (www.ilo.org/safework/areasofwork) Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Energi pada Tenaga Kerja − Umur − Ukuran tubuh (berat & tinggi badan) − Jenis kelamin − Keadaan khusus − Metabolisme − Jenis pekerjaan − Lingkungan pekerjaan Studi: Kerja Shift Mempengaruhi Asupan Nutrisi − Tujuan: mengetahui pengaruh kerja shift pada asupan nutrisi, termasuk makro nutrisi dan milro nutrisi − Subjek: 2,254 pekerja pabrik di Jepang, pria, usia 20-59 tahun − Dibagi 3 kelompok: Kelompok pekerja non shift Kelompok pekerja shift tanpa shift malam Kelompok pekerja shift dengan shift malam J Occup Health. 2008; 50: 270-278 Hasil Studi: − Asupan total energy secara nyata lebih tinggi pada pekerja shift malam usia >30 tahun (p=0.004) − Asupan micronutrient secara nyata lebih rendah pada pekerja shift malam usia < 30 tahun (p<0.02) Mikronutrient: kalsium, kalium, vitamin A dan B1 − Asupan daging, produk susu dan sayuran secara nyata lebih rendah pada pekerja shift malam usia < 30 tahun (p<0.05) Kerja shift, terutama kerja dengan shift malam mempengaruhi asupan nutrisi. J Occup Health. 2008; 50: 270-278 Studi: Pekerja Wanita Bermasalah dengan Underweight, Anemia dan Kekurangan Zat Besi − Tujuan: mengetahui status gizi, hemoglobin dan micronutrient pekerja wanita pabrik garment. − Subjek 223 pekerja wanita pabrik garment di Kamboja − Hasil: Ditemukan pada pekerja wanita 31.4% underweight; 26.9% anemia, 22.1% kekurangan zat besi Fact Findings − Pekerja dengan jam kerja tidak teratur berpotensi kehilangan nafsu makan dan malas mempersiapkan makanan dikarenakan kesulitan tubuh beradaptasi dengan ritme sirkadian dan bersosialisasi dengan keluarga dan teman Pola makan dan tidur yang teratur sulit dipertahankan ada pekerja dengan jam kerja tidak teratur − Pekerja dengan jam kerja shift malam cenderung mengalami defisiensi mikro nutrisi − Kerja shift seringkali dikaitkan dengan masalah kesehatan (saluran cerna, obesitas, penyakit kardiovaskuler, dll) − Pekerja Wanita Bermasalah dengan Underweight, Anemia dan Kekurangan Zat Besi J Occup Health. 2008; 50: 270-278.; Rev Nutr Campinas 2016; 29(4): 589-596; Nutrients 2016, 8, 694 - 710 Nutrisi pada Makanan − Untuk memastikan Pekerja mendapatkan makanan sehat, makanan tersebut harus mengandung 5 kebutuhan zat gizi mendasar, yaitu: • Karbohidrat • Lemak • Protein • Vitamin • Mineral Kebutuhan Makro Nutrient Sebagai Sumber Energi − Karbohidrat: • Memberikan 4 kkal/gram • Sumber : nasi, gandum, jagung, roti • Asupan : 60 - 75% dr total kalori − Protein: • Memberikan 4 kkal/gram • Sumber : daging, hewan ternak, susu, dan telur • Asupan : 10-15% − Lemak: • Memberikan 9 kkal/gram • Asupan : 10 - 25% Kebutuhan Makro Nutrient Bukan Sumber Energi − Serat: • Sebagian besar merupakan karbohidrat. • Merupakan kompnen nutrisi yang penting, karena membantu kesehatan dan fungsi bakteri baik di usus. − Air: • Air menyusun 60-70% dr seluruh BB • Sumber : konsumsi cairan, buah2an segar, sayuran, dan air yg diproduksi selama oksidasi makanan Kebutuhan Mikro Nutrient Vitamin dan Mineral mendukung pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot, keseimbangan cairan, fungsi saraf, metabolisme energi, memperbaiki jaringan, metabolisme tulang, transportasi oksigen ke seluruh tubuh, dan fungsi kekebalan tubuh − Mineral Elemen esensial nonorganik sebagai katalis dlm reaksi biokimia Kalsium, Magnesium, Fosfor, Natrium, Kalium, Zink, Zat Besi, Mangan, Tembaga, Yodium, Selenium, Molibdenum − Vitamin Vitamin larut air : Vit C dan B Vitamin larut lemak : Vit A, D, E, dan K Bagaimana memenuhi kebutuhan gizi kerja − Menyediakan makanan bergizi seimbang yang mencukupi kebutuhan kalori sesuai dengan kegiatan / aktifitas kerja. − Pemberian susu yang mengandung zat gizi makro dan mikro nutrient dan sumber kalori merupakan solusi praktis dan efektif jika diperlukan tambahan makanan / minuman extra bagi pekerja. Pertimbangkan kandungan gizi: protein, vitamin, mineral dan distribusi kalori dalam susu bubuk agar dapat mencukupi kebutuhan gizi mendukung stamina tubuh Protein Karbohidrat Protein •Untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh Kalsium •Membantu dalam pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi Lemak Protein 14% Lemak 32% Zink Karboh idrat 54% TEI = Total Energi Intake •Membantu penyembuhan luka, memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu pertumbuhan sel Vitamin A •Membantu mempertahankan keutuhan lapisan permukaan (mata, saluran pencernaan, saluran pernafasan dan kulit) Vitamin C •Membantu dalam pembentukan dan pemeliharaan jaringan kolagen dan penyerapan zat besi Vitamin E •Sebagai antioksidan yang kuat, berperan dalam pembentukan sel darah merah, otot dan jaringan Omega 3 & 6 •Mencegah penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol tinggi, menyehatkan mata, mengurangi depresi, memelihara kesehatan kulit, kuku, rambut, hormon 1 7 Manfaat Susu untuk Kesehatan − Susu mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan lemak. • Protein: membantu pertahanan daya tubuh terhadap penyakit, pembentukan otot dan pemeliharaan kesehatan • Karbohidrat: memberikan energi tubuh • Mineral dan vitamin: untuk kesehatan tulang (kalsium, vitamin D, fosfor), untuk mendapatkan tambahan energi (Vitamin B), dan untuk daya tahan tubuh & kulit (vitamin A, C, E) • Lemak: menyediakan asam lemak yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh − Tambahan kandungan serat pangan probiotik dan prebiotic dan mengandung protein berkualitas tinggi (whey protein) memberi manfaat untuk kesehatan usus. Dukungan Jaminan Kualitas Susu Surat ijin edar dari BPOM RI Sertifikasi halal dari MUI Sertifikasi food safety 22000 dari SGS Makanan yang lebih sehat dapat membuat karyawan tetap bersemangat dan meningkatkan produktivitas Gizi kerja yang baik menghasilkan produktifitas dan keuntungan yang lebih baik bagi pekerja & perusahaan Good Nutrition Income / Incentive Company Profit Healthy Productivity Terima Kasih