metode penelitian

advertisement
METODE PENELITIAN
Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study yaitu penelitian
yang dilakukan dengan cepat, lengkap serta dalam satu waktu dan tidak
berkelanjutan (Arikunto 2010). Lokasi penelitian dilakukan di Kampus Institut
Pertanian Bogor, Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi penelitian dipilih secara
sengaja (purposive) dengan pertimbangan IPB merupakan salah satu perguruan
tinggi negeri terbaik dan memiliki berbagai prestasi di bidang non-akademik.
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Juni 2012 berupa pengambilan data.
Contoh dan Teknik Penarikan Contoh
Populasi dalam penelitian ini adalah para pemimpin lembaga mahasisiwa
S1 kampus IPB Darmaga, Kabupaten Bogor. Ketua diambil sebagai contoh
dikarenakan tugas ketua sebagai penentu kebijakan dan keputusan pada sebuah
organisasi. Populasi diperoleh dari daftar lembaga kemahasiswaan yang dimiliki
Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM KM). Teknik
penarikan contoh dari populasi dilakukan dengan cara sensus yaitu memilih
seluruh contoh dengan sengaja sebanyak 94 lembaga kemahasiswaan yang terdiri
atas ketua 94 orang pada perode 2011-2012. Pada saat penelitian berlangsung
contoh yang dapat diambil sebanyak 92 ketua. Dua lembaga yang lainnya tidak
dapat diambil dikarenakan satu lembaga sudah tidak aktif dan satu lembaga tidak
mengembalikan kuesioner yang sudah dikirim sampai batas kesepakatan.
Jenis, Cara Pengumpulan Data, dan Cara Pengukuran Variabel
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil penggalian informasi dari mahasiswa yang dilakukan melalui
penyebaran kuesioner
yang relevan dengan variabel yang diteliti. Kuesioner
dikembangkan oleh peneliti berdasarkan berbagai penelitian terdahulu yang
serupa dan melalui konsep teoritis. Data sekunder adalah gambaran umum lokasi
penelitian dan data mengenai mahasiswa yang diperoleh dari literatur. Cara
pengumpulan data dilakukan melalui self report oleh mahasiswa secara langsung.
20
Jenis dan cara pengumpulan data disajikan pada Tabel 1 dengan menggunakan
kuesioner.
Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data
Jenis Data
Primer
Primer
Primer
Primer
Primer
Primer
Variabel
Karakteristik Mahasiswa
 Usia
 Jenis kelamin
 IPK
 Jurusan
 Suku
Karakteristik Keluarga Mahasiswa
 Lama pendidikan orangtua
 Pekerjaan orangtua
 Urutan kelahiran
 Besar keluarga
Kecerdasan Emosi
 Kesadaran emosi
 Pengelolaan emosi
 Motivasi diri
Kecerdasan Sosial
 Kesadaran sosial
 Fasilitas sosial
Praktik Kepemimpinan
 Tantangan proses
 Inspirasi visi
 Mengajak bertindak
 Mahasiswa panutan
 Motivasi
Gaya Kepemimpinan
 Otoriter
 Demokratis
 Laissez faire
Skala Data
Sumber
Rasio
Nominal
Rasio
Nominal
Nominal
Rasio
Nominal
Nominal
Rasio
Dikembangkan
dari Latifah
(2009)
Dikembangkan
oleh Wulandari
(2011)
Dikembangkan
dari Kouzes &
Posner (2005)
Dikembangkan
dari Dubrin
(2002)
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Kecerdasan emosi diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran
kecerdasan emosi remaja yang dikembangkan oleh Latifah (2009), yang terdiri
dari lima subskala, yaitu kesadaran emosi diri, pengelolaan emosi diri, motivasi
diri, empati, dan seni membina hubungan. Pada penelitian ini hanya menggunakan
tiga subskala yaitu kesadaran emosi diri yang terdiri atas 12 pertanyaan (enam
pertanyaan positif dan enam pertanyaan negatif), pengelolaan emosi diri yang
terdiri atas 12 pertanyaan (enam pertanyaan positif dan enam pertanyaan negatif) ,
dan motivasi diri terdiri atas 12 pertanyaan (delapan pertanyaan positif dan empat
pertanyaan negatif). Kecerdasan sosial diukur dengan menggunakan alat ukur
21
yang diadaptasi dari instrumen pengukuran kecerdasan sosial yang dikembangkan
oleh Wulandari (2009), terdiri atas 20 item pernyataan yang termasuk ke dalam
unsur kesadaran sosial ( delapan penyataan negatif dan 13 pernyataan positif) dan
23 item pernyataan yang termasuk ke dalam unsur fasilitas sosial (enam
penyataan negatif dan 17 pernyataan positif). Alat ukur praktik kepemimpinan
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen S-LPI ( Student
Leadership Practices Inventory) yang diciptakan oleh Kouzes dan Posner (2005)
yang dimodifikasi, terdiri atas 30 pernyataan positif.
Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, scorring, entry,
cleaning, dan analyzing. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
program Microsoft Excell dan SPSS. Data pengukuran dianalisis secara deskriptif
dan inferensia dengan menggunakan uji korelasi. Analisis deskriptif digunakan
untuk mengetahui sebaran usia, jenis kelamin, IPK, suku, usia keluarga, pekerjaan
anggota keluarga, pendapatan keluarga, besar keluarga mahasiswa . Uji Crosstabs
(untuk data nominal) dan uji korelasi Pearson (untuk data rasio) digunakan untuk
melihat hubungan antara karakteristik responden dan keluarga dengan skor total
kecerdasan emosi dan kecerdasan sosial. Selain itu, uji korelasi akan digunakan
untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi-sosial terhadap gaya dan
praktik kepemimpinan mahasiswa.
Sebelum penggunaan kuesioner dilakukan uji coba kuesioner untuk
mengetahui reliabilitas kuesioner. Pengukuran reliabilitas dilihat dari nilai Alpha
Cronbach. Pada hasil reliabilitas kuesioner didapatkan hasil sebagai berikut, dari
nilai Alpha Cronbach untuk alat ukur kecerdasan emosi sebesar 0,835, dari nilai
Alpha Cronbach untuk alat ukur kecerdasaan sosial sebesar 0,866, dari nilai Alpha
Cronbach untuk alat ukur praktik kepemimpinan atau inventori kepemimpinan
sebesar 0,883, dan dari nilai Alpha Cronbach untuk alat ukur gaya kepemimpinan
sebesar 0,627.
Kecerdasaan emosi terdapat lima bagian, yaitu: kesadaran emosi diri,
pengelolaan emosi diri, motivasi diri, empati, dan seni membina hubungan. Pada
penelitian ini bagian yang digunakan adalah kesadaran emosi diri, pengelolaan
emosi diri, dan motivasi diri. Sedangkan empati dan seni membina hubungan
22
telah tergabung pada kecerdasan sosial berupa kesadaran sosial dan fasilitas
sosial.
Kecerdasan
emosi
diukur
dengan
menggunakan
jawaban
yang
dikelompokkan menjadi sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-ragu (skor3),
setuju (skor2), dan sangat tidak setuju (skor 1). Kecerdasan sosial diukur dengan
menggunakan jawaban yang dikelompokkan menjadi tidak pernah (skor 1),
hampir tidak pernah (skor 2), kadanga-kadang (skor 3), sering (skor 4) , dan
sangat sering (skor 5).
Pada gaya kepemimpinaan terbagi atas empat jawaban, yaitu : tidak
pernah (skor 1), jarang (skor 2), sering (skor 3), dan sangat sering (skor 4). Praktik
kepemimpinan terbagi menjadi lima jawaban, yaitu: Jarang (skor 1), sesekali (skor
2), kadang-kadang (skor 3), sering (skor 4), dan sangat sering (skor 5). Pada setiap
pengkategorian (interval) setiap variabel dilakukan dengan membagi manjadi tiga
kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan interval kategori tersebut
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Selanjutnya, pembagian kategori adalah sebagai berikut:
a. Rendah: skor minimum ≤ x ≤ skor minimum + IK
b. Sedang: skor minimum + IK ≤ x ≤ skor minimum + 2 IK
c. Tinggi: skor minimum + 2 IK ≤ x ≤ skor maksimum
Tabel 2 Cara pengkategorian variabel
Variabel
Jenis Kelamin
Usia (tahun)
Fakultas
Kategori
Karakteristik Mahasiswa
1=laki-laki
2=perempuan
1=remaja akhir (19-20th)
2=dewasa awal (≥21th)
0=TPB
1=FAPERTA
2=FKH
3=FPIK
4=FAPET
5=FAHUTAN
6=FATETA
7=MIPA
8=FEM
9=FEMA
23
Variabel
Suku
Kategori
1=sunda
2=jawa
3=batak
4=Bugis
5=aceh
6=lainnya
Indeks Prestasi Komulatif
- kurang (≤2,50)
- cukup (2,51-2,75)
- baik (2,76-3,50)
- sangat baik (≥3,51)
Pengeluaran (Rp.)
- rendah (Rp 400.000 – 933.333)
- sedang (Rp 933.333– 1.466.666)
- tinggi (Rp 1.466.666-2.000.000)
Jumlah organisasi
- rendah (1-4,6)
- sedang (4,7-8,2)
- tinggi (8,3-12)
Lama organisasi (tahun)
- rendah (2-4,3)
- sedang (4,4-6,6)
- tinggi (6,7-9)
Karakteristik Keluarga Mahasiswa
Pendidikan Orangtua (tahun)
- rendah (≤6thn)
- sedang (7-12th)
- tinggi (>12th)
Pekerjaan Orangtua
1=PNS/IRT
2=karyawan
3=wiraswasta
4=guru
5=dosen
6=petani
7=buruh
8=pensiunan
9=lainnya
Besar keluarga
- kecil (≤4 orang)
- sedang (5-7 orang)
- besar (>7 orang)
Urutan kelahiran
-1=sulung
-2=tengah
-3=bungsu
-4=tunggal
Kecerdasan Emosi
- rendah (36-84)
- sedang (85-133)
- tinggi (134-180)
Kecerdasan Sosial
- rendah (43-100)
- sedang (101-158)
- tinggi (159-215)
Praktik Kepemimpinan
- rendah (30-70)
- sedang (71-110)
- tinggi (111-150)
24
Definisi Operasional
Mahasiswa adalah seseorang usia 17-21 tahun yang berada minimal pada
semester
satu
dan
menduduki
jabatan
sebagai
ketua
lembaga
kemahasiswaan
Usia adalah usia mahasiswa pada saat pengambilan data ketika penelitian
dilakukan (dalam tahun)
Jenis Kelamin adalah identitas biologi yang membedakan tiap individu (laki-laki
atau perempuan)
Indeks Prestasi Akademik (IPK) adalah gambaran mengenai penguasaan
mahasiswa terhadap materi kuliah yang diberikan. Prestasi akademik
diukur dengan meggunakan Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa hingga
semester terakhir dengan skor 1-4. Semakin tinggi nilai maka semakin
baik prestasi akademik mahasiswa.
Lembaga kemahasiswaan adalah organisasi mahawasiswa S1 yang resmi diakui
oleh IPB sebanyak 94 organisasi.
Jumlah saudara adalah banyaknya anak dalam satu keluarga inti.
Jumlah organisasi adalah banyaknya organisasi yang pernah diikuti oleh
pimpinan kelembagaan sejak SMP sampai dengan perguruan tinggi.
Lama organisasi adalah lama (tahun) para pimpinan kelembagaan pernah
berkecipung dalam suatu organisasi.
Urutan kelahiran adalah susunan anak lahir hidup dalam keluarga mahasiswa.
Tingkat pendidikan orangtua adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang
pernah diikuti oleh ayah dan ibu mahasiswa.
Pengeluaran mahasiswa adalah jumlah pengeluaran mahasiswa tiap bulan yang
digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup selama kuliah.
Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.
Kecerdasan emosi adalah kemampuan mengetahui dan menangani perasaan
sendiri dengan baik serta yang mampu membaca dan menghadapi perasaan
25
orang lain dengan efektif. Goleman (2002) membagi kecerdasan emosi
dalam lima wilayah yaitu:
Kesadaran emosi diri adalah kesadaran diri dalam mengenali perasaan
sewaktu perasaan itu terjadi.
Pengelolaan emosi diri dalah kemampuan individu dalam menangani
perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, dimana hal ini
sangat bergantung pada kesadaran diri.
Motivasi diri adalah menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Empati adalah kemampuan untuk mengenali emosi orang lain.
Seni membina hubungan adalah keterampilan mengelola emosi orang
lain.
Kecerdasan sosial adalah kemampuan untuk mengerti orang lain dan bagaimana
bereaksi terhadap situasi sosial yang berbeda. Unsur kecerdasan sosial
meliputi kesadaran sosial dan fasilitas sosial.
Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk dapat merasakan keadaan
batiniah seseorang sampai memahami perasaan dan pikirannya.
Fasilitas sosial adalah kemampuan yang bertumpu pada kesadaran sosial
untuk memungkinkan interaksi yang mulus dan efektif.
Praktik kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dengan segala kelebihan
dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan segala sesuatu sesuai
dengan visi misinya dengan perasaan tidak terpaksa. Kouzes dan Posner
(2007) membagi praktik kepemimpinan menjadi lima subskala yaitu
mahasiswa panutan, membangun motivasi, mengajak orang lain bertindak,
menginspirasi visi, dan tantangan dalam menjalankan proses.
Gaya Kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.
Kartono (2011) membagi gaya kepemimpinan menjadi tiga yaitu :
Otoriter adalah kepemimpinan yang bersifat keras, tidak boleh disanggah,
dan mengharuskan.
26
Demokratis adalah kepemimpinan yang berdasarkan intraksi dan
kerjasama, kebebasan yang teratur, pemberian kesempatan kepada semua
anggota organisasi untuk berpartisipasi secara aktif dan menyumbangkan
ide-ide yang konstruktif.
Laissez faire adalah kepemimpinan yang membiarkan semua anggota
bertingkah laku semau sendiri, sedangkan pemimpin tidak memberikan
perintah, pengarahan, atau bimbingan sehingga masing-masing anggota
bergerak sendiri-sendiri.
Download