HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN KECERDASAN EMOSI PADA PEMUKA AGAMA HINDU Disusun oleh : Putu Sinthya Mahatyasani 14509672 Latar Belakang Masalah Timbulnya kecerdasan emosi pada pemuka agama hindu diperoleh dari sejauh mana religiusitas yang diyakini sebagai kekuatan prinsip mampu menjadi kontrol serta memberi arah berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Peran pemuka agama sebagai tokoh yang dianggap sebagai seseorang yang mendekati kesempurnaan dalam segi agama mampu menjadikannya sebagai penuntun bagi para umatnya. Kemampuan menuntun umat dibutuhkan kecerdasan dalam emosi, sehingga secara sadar mampu memberikan tuntunan yang baik kepada umat sebagaimana yang telah diajarkan oleh Tuhan. Kecerdasan emosional mampu menciptakan suatu kesadaran dalam diri sendiri tentang keesaan Tuhan yang tiada batasnya sehingga mampu menciptakan suatu bentuk religiusitas yang tinggi dalam diri pemuka agama. Sebagai manusia biasa tentunya faktor emosi menjadi kaitan utama bagaimana pemuka agama hindu mampu bertahan sebagai tokoh umat yang dianggap mempunyai tingkat religius yang tinggi dan mampu mengatur emosinya sebagai tokoh yang menjadi panutan yang baik oleh umatnya dan di masyarakat luas KECERDASAN EMOSI • Kecerdasan Emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengatur atau mengontrol berbagai macam perasaan dan emosi diri sendiri maupun orang lain, membedakannya, dan menggunakan informasi emosi tersebut untuk memandu proses berpikir dan bertingkah laku dengan menggunakan kecerdasannya, keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial, serta mampu memotivasi diri seseorang dan mengekang impuls, dan juga untuk mengatasi hubungan interpersonal secara efektif. • 5 karakteristik kecerdasan emosional: – – – – – Kesadaran diri Pengaturan diri Motivasi Empati Keterampilan sosial RELIGIUSITAS • Religiusitas adalah internalisasi nilai-nilai agama dalam diri seseorang. • Dimensi-dimensi religiusitas : – Dimensi keyakinan (the ideological dimension) – Dimensi peribadatan atau praktik agama (the ritualstic dimension) – Dimensi feeling atau penghayatan (the experiencal dimension) – Dimensi pengetahuan agama (the intellectual dimension) – Dimensi effect atau pengalaman (the consequential dimension) Hubungan Antara Religiusitas Dan Kecerdasan Emosi Pada Pemuka Agama Hindu Setiap individu tercipta sebagai makhluk yang mempunyai emosi dalam dirinya. Keberadaan emosi ini mampu mengontrol individu tersebut menjadi individu yang baik atau bahkan menjadikan individu ini justru menjadi individu yang buruk. Pengaruh emosi dalam kehidupan sehari-hari sangat besar, terutama terkait dengan hubungan interaksi sosial maupun dengan hubungan yang bersifat pibadi. individu perlu memiliki kecerdasan emosi dimana kecerdasan ini dapat berguna untuk membantu individu mengendalikan dan memahami perasaan-perasan individu sendiri dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut. Kecerdasan emosi yang dimiliki setiap pemuka agama dikaitkan dengan religiusitas sehingga pemuka agama dianggap menjadi tokoh yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi terhadap agama. Religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas keberagamaan bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan ritual (beribadah) saja, tetapi juga ketika melakukan aktivitas kehidupan lain, bukan hanya dilihat oleh mata tetapi juga aktivitas yang tidak tampak dan terjadi dalam hati. Timbulnya kecerdasan emosi pada pemuka agama hindu diperoleh dari sejauh mana religiusitas yang diyakini sebagai kekuatan prinsip mampu menjadi kontrol serta memberi arah berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. HIPOTESIS Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, maka dari penelitian ini dapat ditarik hipotesis bahwa terdapat hubungan antara religiusitas dan kecerdasan emosi pada pemuka agama hindu. Dimana pemuka agama hindu sebagai manusia biasa tentunya faktor emosi menjadi kaitan utama bagaimana pemuka agama hindu mampu bertahan sebagai tokoh umat yang dianggap mempunyai tingkat religius yang tinggi dan mampu mengatur kecerdasan emosinya sebagai tokoh yang menjadi panutan oleh umatnya dan di masyarakat luas . METODOLOGI PENELITIAN • Variabel terikat Variabel bebas • Subjek penelitian : Kecerdasan Emosi : Religiusitas pemuka agama hindu yang berdomisili di Jakarta, dengan kriteria beragama hindu dan berjenis kelamin pria dan wanita sebanyak 40 orang. • Teknik pengumpulan data skala kecerdasan emosi berupa karakteristik kecerdasan emosi, yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Skala kecerdasan emosi ini berbentuk skala Likert berbentuk kuesioner . • Validitas dan Reliabilitas validitas konstrak menggunakan teknik product moment dan untuk menguji reliabilitas menggunakan teknik statistik Alpha (Cronbach’s) • Teknik analisis data SPSS Versi 17 for windows PEMUKA AGAMA HINDU • Pemuka agama adalah seseorang yang mempunyai kepemimpinan yang ditentukan oleh warga setempat yaitu ustadz atau kyai haji bagi muslim, pastur atau romo bagi katolik, pendeta bagi protestan, bhiksu bagi buddha, pendeta atau brahmana bagi hindu. • Peran dan Tugas Utama Pemuka Agama Hindu. − Melayani umatnya − Menyatukan umatnya − Memberikan bimbingan rohani atau pengarahan hidup bagi umatnya − Berusaha melawan ketidakadilan, kebohongan, dan manipulasi sehingga keberadaan mereka benar-benar dirasakan manfaatnya dan bisa menjadi panutan hidup umatnya TERIMA KASIH