Prasiding Presentasi Ilmiah Keselatnatan Radiasi dan Lingkung~~ JioteJ Kartika Chandra, .14 Vesember :J,O04 TERAPI PALIATIF MET AST ASE TUMOR PADA TULANG DENGAN SAMARIUM (Srn-153) EDTMP BagaswotoPujomartono SubbagianKedokteranNuklir, BagianRadiologiFK-UGMjRS Dr. Sardjito,Jogjakarta ABSTRAK TERAPI PALIATIF TUMOR TULANG SEKUNDER DENGAN SAMARIUM (Sm)-153 EDTMP. Latar belakang: Penggunaan radionuklida dalam kedokteran saat ini sudah merupakan hal yang biasa daD memberikan basil yang signifikan secara paliatif mengurangi ataupun menghilangkan rasa sakit yang diderita pasien dengan metastasispada tulang yang multiple., Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi efek paliasi dari Sm-153 EDTMP yang telah diberikan pada pasien dalam hal mengurangi rasa sakit yang diakibatkan adanya metastasis pada tulang. Secara retrospektif dilakukan evaluasi pada catalan medik pasien yang telah mendapat terapi Sm-153 EDTMP yang diberikan secara intravena dalam dosis 30 mCi. dari bulan September-2001 sampai dengan bulan April-2002. Selanjutnya dilakukan analisis secara diskriptif. Selama bulan September-2001 sampai dengan April-2002 didapatkan 20 pasien yang terdiri dari 7 laki-laki daD 13 wanita. Karsinoma mammae 6, nasofaring 4, ginjal 4, daD masing-masing 1 orang pada karsinoma ovarium, servik, paru, GCT, meningioma dengan distruksi tulang kepala daD 1 pasien lagi tidak diketahui primernya. Keterlibatan blJang single pada kepala 1 orang sedangkan 19 lainnya multiple pada beberapa tulang. Seluruh pasien merasakan adanya penurunan rasa sakit tulang yang signifikans yang mulai dirasakan pada 1 hari sampai dengan 3 hari setelah injeksi. Relatif tidak terdapat efek samping pada seluruh pasien. Satu pasien mengeluh pusing pada 24 jam setelah injeksi. Seluruh pasien merasakan adanya pengurangan rasa sakit yang dideritanya mulai pada 24 jam sampai 3 hari setelahsuntikan. Tidak terdapat adanya efek samping Sm-153 EDTMP yang berarti. ABSTRACT PALLIATIVE THERAPY OF METASTATIC BONE TUMOR USING SAMARIUM (Sm)-153 EDTMP. The use of radionuclide in medicine is now becoming quite commom. It offers significant contribution in the management of clinical condition particularly in the treatment and palliative management. It has been widely accepted in the area with high prevalence of cancers, such as the use of Radioiodine for thyroid cancer, Strontium (Sr-89)and Samarium (Sm-153)to control the pain in the affected bones in the later stages of cancer.Objective:To evaluate the palliative effect of Sm153 EDTMP therapy in patients with bone metastasis. Methods: A retrospective study was performed to evaluate the medical report of patients who received Sm-153 EDTMP with 30 mCi dosage which was introduced intravenously during September, 2001 to April,2002. A descriptive analysis was applied in these data. Results: During September-2001 to April-2002 a total 20 patients 7 males and 13 females were collected, comprising of 6 breast cancers, 4 nasopharynx cancers, 4 renal cancers, and 1 each of ovarian cancer, cervical cancers, lungs. cancers, giant cell tumor, meningeal with bone distruction and undetected of primary cancers. Relief of pain was o!>servedin 1 to 3 days post injection. Almost all casesdid not show any side effect of drug except one with dizziness 24 hours post injection.Conclusion: Sm-153 EDTMP has beetl used in the treatment of 20 patients with bone metastasistumors. Almost all patients reported the pain relief within 24 hours to 3 days post injection. There was no side effect reported except one with dizziness 24 hours post injection. 217 Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan liotel I. PENDAHULUAN Penggunaan Radiasi KaJtika ~!!ndra, dan Lingkung~.g .14 ~ember ~O04 an yang diakibatkan adany~ kerusakan untuk pada tulang oleh karenal metastasis, mengobati penyakit telah banyak ditemui, misalnya pada metastasis kl4rena kanker diantaranya prostata. Terapi dengan kanker radionuklida Iodium-131 tiroid. untuk Pandangan terapi masyarakat tentang terapi yang dilakukan dokter dengan menggunakan radionuklida atau dalam bidang j adionUklida onkologi peran baik mempunyai paliatif mau un kuratif. Sebagai contoh terapi den~an Sm-153 radioisotop sekarang ini menjadi sangat untuk rasa sakit tulang pada tumor penting. Terdapat temuan bahwa terapi dengan radionuklida mempunyai kontri- metastasis tulang inerupctkan paliatif, sedangkanterapi ~engan 1-131 busi yang signifikan dalam manajemen pada kanker tiroid merup~an dari berbagai kondisi kuratif. dalam onkologi, terutama kuratif Dalam makalah ini ajkan dibica- maupun paliatif [1,2]. Telah diterimanya rakan peran paliatif clan se~ikit kuratif terapi bidang klinis, baik peran radionuklida oleh masyarakat dalam hal ini dokter dan daTi Samarium-153 pasien clan minetetramethyZenerhosphonai4) EDTMP I (ethylenedia- dalam keluarganya,merupakan hal yang sangat membantu mengurangi rasa Isakit tuIang renting, terutama pada daerah-daerah clan menghambat pertum~uhan pada tertentu yang mempunyai jenis keganasan tumor metastasistulang. yang khas, misalnya daerah yang mempunyai angka insiden kanker tiroid, II. TATA KERJA Dilakukan pendataan qan evaluasi pengobatan dengan Radioiodine menjadi sangat relevan, sedangkan pada daerah yang mempunyai insidens kanker payu pada pasien yang telah terapi Sm-153 EDTMP ~ endapatkan den an dosis 30 clara, pengobatan dengan Strontium-89 mCi di Peyalanan Kedokt ran Nuklir (Sr-89) clan Samarium (Sm-153) menjadi RSU Dr. Sardjito JOgjakarta sangat relevan, untuk menganggulangi ~ September 2001 samp~ bulan gan bulan timbulnya rasa sakit tulang, pada pasien April dengan stadium yang sudah lanjut yang kemudian dilakukan anatisis dijumpai adanya metastasis pada sistema diskriptif. Jurnlah seluruh p~sien ada 20 tulang baik single maupun multiple. Hal ini yang terdiri dari laki-laki ~ orang dan dikarenakan terapi dengan radionukIida wanita 13 orang. Jenis dari Ikanker yang dapat membantu mengurangi rasa kesakit- ada Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan 2002. Dicatat de dari juml hnya karsinoma mammae 6 Tenaga Nuklir Nasional clan secara orang, 218 1erapi Prasiding Presentasi 1'7niah Keselam.atan -' IfoteJ Nasoparing 4 pasien, ginjai 4 pasien dan Kaltika Radiasi dan Lingkung~"" O1andra, 14 Vesember 2004 III. HASIL DAN PEMBAHASAN orang paSlen pada Gambar 1 menunjukkan skening servik, paro, GCf, meningioma dengan infiltrasi tulang 24 jam setelah injeksi Sm-153, ke tulang dan 1 orang pasien lagi tidak diketahui terdapat radioaktivitas primernya. KeterIibatan tulang single pada bagian tulang yang terIibat pada proses kalvaria 1 orang sedangkan 19 orang lainnya multiple pada beberapa tuIang. pada bagian- metastasis, aktivitas pada hepar terIihat pada 9 orang pasien, tidak terlihat pada 5 pasien dan 6 pasien tidak dilakukan skening karena adanya kerusakan alat SPECf. Gambar 1. Total Body Scanning tulang 24 jam pasca terapi Sm-153 EDTMP Facia pasien dengan breast cancer dengan multiple metastasisFacia sistem tulang. Samariun masuk Facia tulang yang mengalami lesi metastasi yang tampak benlpa hot spot yang multiple Di RSUP Dr. Sardjito telah dilakukan denganSamarium-153EDTMPsejak Setelah dilakukan terapi Facia umumnya pasien-pasien merasa lebih baik daTi bulan September 2001 yang lalli, yang sebelumnya, rasa sakitnya berkurang dilakukan pada pasien-pasien dengan dalam berbagai tingkatan dari berkurang keganasanyang sudah ada metastasis pada sedikit sampai sangat berkurang clan ada tulang yang pada umumnya yang sebelumnya tidak- dapat- berjalan Puslitbang multiple. Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 219 Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi lIOteJ Kartika Chandra, dan Lingkung~~ .14 ~~ember :lOO4 menjadi dapat berjalan dan melakukan fikan, yang mulai dirasakan I pada 1 hari kegiatan keseharianya meskipun ada keterbatasantertentu. sampai 3 hari sesudah inj~ksi. Hampir pada seluruh pasien tidak ter<;iapatadanya Seluruh pasien yang mendapatkan efek samping obat, hanya ~da 1 pasien terapi Sm-153 EDTMP merasakan adanya yang , penurunan rasa sakit tulang yang signi- skening tulang 24 jam setelah injeksi. mengeluh pusing pada waktu Tabell. Hubungan jenis lanker dengan rasa sakit pada tulang sebelum daD sesudahterapi Sm-153 EDTP RenalCell Carcinoma 4 9.50:t 0.58 2.75:i:O.96 0.001 BreastCancer 6 9.50:1:0.55 3.50:f: 1.87 0.001 NasopharynxCancer 4 9.25:i: 0.50 2.75:tO.50 Others 6 9.17:1: 0.41 2.33 :t 0.52 20 p = 0.618 p = 0.415 Junllah t 0.001 t 0.001 Tabel 2. Hubungan antara jenis kelarnin clan sakit sebelum clan sesu4ah terapi Sm-.153EDTP I Tabel3. Hubungan antara usia dengan sakit sebelum clan sesudah terai Sffit153 EDTP PuslitbangKeselamatan Radiasidan BiomedikaNuklir-BadanTenagaNuklir Nasional 220 serupa dosis Prasiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Jiotel Kartika Radiasi dan LingkungtRflX Chandra, .14 Vesember !JO04 Tabe14. Hubungan antara jumlah pemberian terapi Sm-153 EDTP dengan rasa sakit Terapi dengan Sm-153 EDTMP ditujukan terutama pada keganasan yang dengan tanda-tanda adanya depresi sumsum tulang. sudah stadium Ianjut, yang sudah ada Di RSUP Dr Sardjito pada umumnya metastasis pada tulang, dan bertujuan diberikan dalam dosis antara 20-30 mCi utama untuk mengurangi adanya rasa meskipun dapat diberikan sampai 50 mCi tulang sebagai akibat adanya kerusakanpada tulang yang terlibat pada tergantung Sebaiknya dilakukan skening tulang pada proses metastasis. Terapi Sm-153 diberikan 24 jam setelah terapi. Pasien dengan dalam bentuk garam lexidronam penta- inkontinensia urine hams dipasang kateter sodium clan tidak membutuhkan persiapan sebelum dilakukan pengobatan. Tindak yang khusus. Sebagai indikasi lanjut sakit adalah pada berat badan pasien. terhadap pasien dilakukan terapi paliatif untuk mengurangirasa sakit sekurang-kurangnya tulang yang diakibatkan oleh metastasis setelah terapi pada umumnya yang mengambillabel Tc-99m biphospho- kontrol pada setiap 2 minggu [3]. nate pada skening tulang. Sebagai kontra sampai 8 minggu Sebelum dilakukan terapi pasien pasien indikasi absolut adalah adanya kehamilan perlu dilakukan clan laktasi clan adanya hipersensitif terha- rium darah rutin, fungsi hati dan fungsi EDTMP atau senyawa phosphonate pemeriksaan laborato- ginjal serta skening tulang dengan Tc-99m pasien yang MDP. Pasien dalam keadaan hidrasi yang diobati dengan kemoterapi clan hemi-body bail. Terapi Sm-153 EDTMP 'diberikan radiasi ekstema pada periode 6 minggu secara incravena clan dijaga untuk tidak sebelumnya juga merupakan kontra indi- terjadi yang .Sedangkan apalagi yang dengan tanda-tanda ekscravasasi dalaIi1' 37 MBq/kg, myelotoksis. Pasiendibawah usia 18 tahun, Suatu survey Facia 100 onkologist gagal ginjal akutf akut pada gagal ginjal didapatkan bahwa mereka melihat pemili- kronis merupakan kontraindikasi yang han penggunaan terapi radionuklida secarasistemis untuk sakit tulang sebagai relatif. Perlu suatu perhatian pada pasien Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 221 RiJdionuklida Prosiding Presentasi ~ llmiah Keselamatan Uo~ Radiasi Kartika dan Lingkung~:I; Chandr~~sember :J;O04 akibat metastasis temy~_ta masih rendah juga rendahnya insidens komplikasi [4]. Kebanyakan mereka masih mengguna- lainnya. Y -90 mempunyai kan narkotika dati opiat. Terdapat evidens enef"ji beta lebih 2.2 MeV daD mempunyai daya dalam literatur bahwa penggunaan terapi peneb'asi jaringan sampai uh1m, sedang radionuklida secara awal adalah sangat P-32 mempunyai enerji beta 1.7 MeV clan efektif untuk mengurangi rasa sakit tuIang clara peneb'asi berkisar pada ~.7 mm [14]. akibat kanker dengan atau tanpa disertai Beberapa radionuklida lokal radioterapi eksternal. Radionuklida yang digunakan adalah Sr-89 atau Sm-153 secara teoritis lebih mematikan Bel kanker adalah Bi-212, Pb-212, clan f'0-212 clan secara sistemis[4,5,6]. Juga Astatine-211 (At-211) yang \cesemuanya terdapat evidensbahwa terapi radionuklida adalah cost-effectivedengan catatan biaya tersebut Iainnya yang merupakan radiasi alpha [15,1 ]. Radiasi gamma daD r diasi X-ray dihubungkan dengan adanya penurunan mempunyai jarak jangkau y lebih jauh rasa sakit yang signifikans, yang diukur dari beta atau alpha, atau gall lata dengan McGill Pain QuestionaireEvaluated lainnya beta clan Suroey [6,7,8,9,10] Sm-153 EDTMP telah kemampuan penetrasi yang It:1bihrendah. dinyatakan baik oleh FDA di USA dan Pengumpulan enerji pada sisi Iyang dituju telah dipasarkan di dalam tubuh Amerika untuk alpha mempunyai pasien memberikan ke- mengobati rasa sakit tulang. Relief signi- untungan lebih dari pada r~diasi gama fikansi untuk mengurangi rasa sakit tuIang atau X-ray [14]. berkisar antara 6O-8G%[3,ll,12]. Obat lain radiasi ini adalah radiasi yan~ signifikans yang pada pasienyang diobati, de~an bahaya dapat digunakan adalah Re-186 Keuntungap lain dari HEDP (rheniurn-186 hidroxy ethylene di- paparan radiasi terhadap ppblik phosphonate) clan Stannum-117m diethyle- sangat kecil termasuk jUgaj keamanan ne triamine pantolositic acid [11,12,13]. radiasi daTi ekskretanya [17,1819]. Radio- yang Kebanyakan radioisotop yang nuklida dengan alpha atau ~eta radiasi digunakan pada sakit tulang mengeluar- dapat digunakan secara lok*l, inualesi kan radiasi beta yang merupakan radiasi atau secarasistemis [15,16} elektron dengan enerji maksimum antara untuk terapi kebanyakandibeItikansecara 0.01-1.4 MeV sehingga penetrasi ke dalam sisternis baik intravena atau pral, tetapi jaringan adalah sangat rendah antara 2.7- beberapa diberikan secara lokctI ke dalam 5.7 rom. Hal ini dapat mejelaskan relatif lesi atau intakaviter. Apapun bentuk dati rendahnya insidens trombositopenia clan radionuklida yang diberikan 4an apapun 1 1999. 5. caranya sistemik atau l~kal terapi radio- pusing pada skening tulang setelah 24 jam nuklida suntikanSm-153EDTMP adalah mempunyai efektivitas yang sarna, tidak hanya pada terapi paliatif Penerimaan penggunaan radionu- untuk rasa sakit tulang tetapi juga men- klida untuk terapi metastasis kanker pada cegah pertumbuhan daTi beberapa meta- tulang atau primer pada tulang dari para stasis daTi beberapa kanker dan seringkali klinisi clan atau onklogist adalah sangat berefek kuratif pada beberapanya. diperlukan untuk mengembangkansecara 153 EDTMP merupakan terapi yang definit luas penggunaan radionuklida dalam medis yang mempunyai peran untuk osteosarkoma dari pada sekedar paliatif maupun kuratif Bebarapa penuIis menyatakan Sm- mengurangI Disamping rasa sakit pada tulang. itu juga merupakan terapi DAFf AR PUSTAKA definit untuk menghambat atau mengen- dalikan penyakit BUCHANAN, RBo, Lewington tersebut dari pada VJ sekedar paliasi untuk rasa sakit tulang. 1999. Radionuclide therapy. Nucl Med Radionuklida lain yang dapat digunakan Commun.20:687. sebagai terapi definit untuk keganasan, 2. CHATAL, Radionuclide therapy. wncet adalah 1-131 MIBG yang digunakan untuk 1354 : p. 931-5. terapi pheochromositoma clan beberapa hlmor neuroendokrin (NET) [20,21,22]. of., HOEFNAGEL, :z 3. EANM 2000. Protocol Samarium (Sm153) EDTMP Therapy, pp:1-3. ~';!,;:, 4. IV. SIMPULAN DAN SARAN in oncologic opinion regarding mana- Penggunaan radionuklida Sm-153 EDTMP untuk PAPATHEOFANIS, F., 1999. Variation gement of metastatic bone pain with terapi tumor metastasis Nucl pada tulang yang berasal daTi berbagai systemic radionuclide therapy. jenis keganasan pada 20 pasien, hampir Med 40:1420-3, seluruhnya merasakan adanya pengu- ROWELL, NP., 1999. Survey on rangan rasa sakit yang dideritanya mulai attitudes odf UK clinical oncologist pada 24 jam sampai 3 hari setelah suntikan. towards radionuclide therapy Oncolll:232-9. 'idak terdapat adanya efek samping obat :lampir pada seluruh pasien, hanya 6. BEN-JOSEF, Eo, PORTER, AT. terdapat satu pasien yang mengeluh Radioisotop in treatment of bone metastases.Ann Med 29:31-5. Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasiona, 223 LAMKI, 9. 1997. 1999. 13. ,F., 39:1743-5 Prosiding Presentasi Ilntiah Keselantatan Radiasi dan Lingkung~~ ~ ~ 7. GLAMMARILE, F., MOGNEn'I, T., IfoteJ ~ika Chandra, 14. nuclides: CHUVOT, P., 1999. Bone pain paIlita- overdue. Sr-85 therapy. J Nucl Med :J;O04 LM., 2000 Therapy with radio- BLONDET, C., DESUZINGES, C., tion with .14 Desember Clinical SQU ACC .1 ptance Journal if is Scientific ResearchMedical Sciences, 01 2, pp:81- 40:485-90. 86. 8. FRANZIU5, C., SCIUK, J., ASCHOBE, 15. ROTMENSCH, J., ATCmER,.l,-YV., 0.,1999. Radionuclide therapy of bone HINES, J., TOOHILL, ~., HERBST tumors AL., 1989. Comparison from palliative to curative approach. Nuklearmedizine38:3-4. of ishort-lived SERAFINI, AN., 1994. Current status of high-LETaIpha-emiftingra~onuclides lead-212and Bismuth-212to low LET systemic intravenous radiopharmacei- X-rays on ovarian carcino~a. Gynecol ticals for the treatment of painful meta- OncoI35:297-300. static born disease. Int J Rildiact Oncol 16. McDEVITT, BioI Phys 30:1187-94. SGOUROS, G., FINN, RD., HUMM, IL., JWREIC, IG., 10. PATEL, BR., Flowers Wm Jr. Systemic radionucIide LARSON, SM., et al.1988. ~adioirnmu- therapy with notherapy with alpha-emitting nucli- sb'ontium chloride Sr-89 for painful skeletal metastases in protate and des. Eur J Nucl Med 25:2341-pl. 17. HOEFNAGEL, CA. 1998. R~dionuclide breast cancer. South Med J 90:506-8. 11. PARK, CH MR. cancer therapy. Ann Nucl Mfd 12:61-70. 1997 The role of radio- 18. GOLDENBERG, OM., 1999f Introduc- isotopes in radiation oncology Semin tion to 7thconference onradfoimmuno- Oncol 24:639-54. detection and radioimmunQtherapy of 12. CLARKE, SEo, Radionuclide therapy in the United Kingdom in 1995. cancer. Clin CancerRes5:299~s. 19. LAMKI, LM., 1990 Rad~oimmuno. Nucl Med Commun20:71.1-7. scintigraphy of cancer: HOEFNAGEL, pitfalls CA., FISGERM, NM., CLARKE, SEo, prospects. Nucl Med Annual :113-50. CHATAL, LEWINGTON,VJ., NILSSON,S., and I problems, et 20. PRVUTOVICH, EM., STEIN, al., 1999. Radionuclide therapy practice BOMANJI, JB., LEDERMtNN, and facilities in Europe. EANM Radio- TAYLOR, I., ELL, PJ.,1998. I~dine-131- nuclide Therapy Committee. Eur Nucl MIBG therapy of a patient with carci- Med 26:277-82. noid Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan liver Tenaga Nuklir metastaes. Nasional JA., Nucl 224 2. 1990. TP., Ada 0,5-1,5 Prosiding Presentasi Iltniah Keselatnatan I:(otel Kartika 210 BOMANJI Jo, BRmON, HAWKINS, KEo, UR Eo, Lo, GROSSMAN, ABo, BESSER,GM., 1993. Treatment of Dosis Radiasi dan Lingkung~ Chandra, 14 Vesember 2004 maksimal Sm-153 diberikan pada penderita kanker dengan metastaseke tulang ? malignent pheochromocytoma, paraganlioma and carcinoid tumours with Jawab: 1-131- Metaiodoguanidine. 1. Penderitakankeryang diberikan terapi Nucl Med Commun14:856-61. 22. LAMKI, LM., Sm-153 EDTMP adalah yang sudah HA YNIE I metastosis ke tulang yang multiple Radioisotopic adrenal imaging. Post- atau lebih dari satu'tempat yang pada graduate Surg 2:115-23. umumnya disertai rasa sakit sangat clan sudah resistan terhadap analgetik tingkat tinggi misalnya MST DISKUSI (derajat Opium). Pada penderita ini kami berikan dosis 0,5-1,5 mCijkg BB, Dannanto (PT.Pindo Deli) Efek berkurangnya rasa sakit pada Apakah bisa masyarakat menengahbawah, ke depannya dapat memanfaatkannya dengan harga terjangkau ? tulang bervariasi mulai pada hari ke 218 setelah injeksi intra vena Sm-153. literatur yang menyebutkan bah- wa efek tersebut dapat bertahan3-11 Jawab Kami harapkan dapat, clan kami bulan, namun jika rasa sakit masih muncul setelah 1 bulan. Post p:~mberi- menghimbau agar BATABjBATECH dapat menjual produknya dengan harga yang terjangkau masyarakat menengahbawh, sehingga mereka juga dapat an Sm-153 maka dapat diberikan ulangan setelah 6-8 minggu dengan dosis yang relatif sarna. 2. Dosis standar mCijkgBB menikmati produk hasil teknologi tinggi (lmCijkg BATECH,untuk kesehatan. BB). Menge:nai dosis rnaksi- mal beberapa literatur menyebutkan Maria Evalisa (P3KRBiN-BATAN) 1 Penderita kanker yang mendapat terapi dalam penelitiannya ada. yang memberikan 3 mCi/kg BB, 5 mCi/kg BB, 6 mCi, 15 mCi bahkan dosis tertingginya Sm-153 untuk mendapatkan efek yang maksimal cukup 1 30 mCi/kg BB yang diberikan bersama kalifberkali infus dengan sumsum tulang merah. pemberian 225 Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Ifotel Kartika Radiasi Chandra, dan Lingkung~.s.14 Vesember ~004 Himawan Anwar (PT. Pindo Deli) Kenapa Sm-153 dan iodium terkonsentrasi ke tulang dan ke tiroid daD dicegah dengan kalium Iodida. EDTMP itulah yang akan membawa Sm-153ke dalam tulang. 2. Iodium-131 masuk kedalam kelenjar thyroid, I-lal ini disebabkan metabolis- me kelenjar thyroid membutuhkan Iadium, sehingga Iadium-131 dapat dipakai untuk meradiasi internal. Keganasan pada thyroid yang terutama dilakukan operasi lebih dulu. Kalium Iodida digmlakan untuk memblokade thyroid supaya tidak dimasuki oleh 1-131 yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal (renogram) yang menggunakan 1-131 Hippuran. Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 226