PAK 4 Kewajiban 2009 [Compatibility Mode]

advertisement
KEWAJIBAN & MODAL
Dwi Martani
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
1
Kewajiban dan Modal
PSAK 1 Kewajiban Lancar dan Jangka Panjang
PSAK 25 Laba atau rugi periode (pertemuan ke-5)
PSAK 57 Kewajiban diestimasi, kewajiban PSAK
21 Akuntansi Ekuitas
kontijensi dan Aktiva kontijensi
PSAK 41 Akuntansi Warrant
PSAK 51 Kuasi Reorganisasi
PSAK 53 Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
2
Kewajiban
Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
kas keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
Kewajiban diakui kalau besar kemungkinan bawah
pengeluaran sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi akan dikeluarkan untuk
menyelesaikan kewajiban dapat diukur dengan andal
Perusahaan menyajikan kewajiban jangka pendek
terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk
industri tertentu yang diatur dalam SAK.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
3
Kewajiban
Karakteristik Kewajiban :
1/26/2010
Perusahaan mempunyai kewajiban
(obligation) masa kini
Dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi kontrak yang mengikat
Timbul dari transaksi masa lalu
Diselesaikan melalui pembayaran kas,
penyerahan atkiva lain, pemberian jasa,
penggantian kewajiban tersebut dan konversi
kewajiban menjadi kas.
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
4
Kewajiban Lancar
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka pendek jika :
1/26/2010
Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka
waktu siklus normal perusahaan.
Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas
bulan dari tanggal neraca
Dilunasi dengan menggunakan aktiva
lancar
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
5
Kewajiban diestimasi, kewajiban
kontijensi dan aktiva kontijensi
Kewajiban diestimasi kewajiban yang waktu dan jumlahnya
belum pasti
Kewajiban kontijensi :
Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu
dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya satu
peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak
sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan
Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa
lalu tetapi tidak diakui karena :
Tidak terdapat kemungkinan besar (not probable) perusahaan
mengeluarkan sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban
Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur dengan handal.
Aktiva kontijensi dalah aktiva potensial yang timbul dari
peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan
terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang
tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
6
Kewajiban diestimasi, kewajiban
kontijensi dan aktiva kontijensi
Aktiva kontijensi dalah aktiva potensial yang timbul dari
peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan
terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang
tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan
Kewajiban hukum kewajiban yang timbul dari suati kontrak
legislasi atau peraturan perundang-undangan atau pelaksanaan
produk hukum lainnya.
Kewajiban konstruktif adalah kewajiban yang timbul dari
tindakan perusahaan yang dalam hal ini :
Berdasarkan praktik baku masa lalu, kebijakan yang telah
dipublikasikan atau pernyataan, perusahaan memberikan
indikasi bahwa perusahaan akan menerima tanggung jawab
tertentu.
Akibatnya perusahaan telah menimbulkan ekspektasi kuat
dan sah kepada pihak lain bahwa perusahaan akan
melaksanakan kewajiban tersebut.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
7
Pengakuan
Kewajiban diestimasi harus diakui apabila ketiga
kondisi dipenuhi :
Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat
hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu.
Besar kemungkinan (probable) penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber
daya
Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban dapat
dibuat
Jumlah yang diakui adalah hasil estimasi terbaik
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban kini pada tangal neraca.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
8
Kewajiban kontijensi
Perusahaan tidak diperkenankan mengakui
kewajiban kontijensi.
Kewajiban kontijensi diungkapkan kecuali
kemungkinan arus keluar sumber daya kecil.
Harus terus menerus dikaji ulang untuk
meningkatkan apakah tingkat kemungkinan sumber
daya bertambah sehingga menjadi kemungkinan
besar (probable)
Jika timbul kemungkinan besar maka perusahaan
mengakui kewajiban diestimasi kecuali estimasi yang
handal tidak dapat dibuat
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
9
Aktiva kontijensi
Perusahaan tidak diperkenankan mengakui adanya
aktiva kontijensi
Karena dapat menimbulkan pengakuan penghasilan
yang mungkin tidak pernah terealisasikan.
Jika realiasi sudah dapat dipastikan maka aktiva
tersebut bukan merupakan aktiva kontijensi.
Aktiva kontijensi diungkapkan apabila terdapat
kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomi
akan diperoleh perusahaan.
Aktiva kontijensi dikaji ulang secara terus menerus
untuk memastikan bahwa perkembangannya telah
tercermin dalam laporan keuangan
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
10
Estimasi kewajiban
Jika kewajiban yang diukur hanya satu, kemungkinan
hasil yang probabilitasnya paling tinggi merupakan
estimasi terbaik dari utang.
Perusahaan harus mempertimbangkan kemungkinan
hasil lain.
Jika kemungkinan hasil lain mengandung probabilitas
yang lebih tinggi atau lebih rendah, maka estimasi
terbaik adalah suatu nilai yang lebih tinggi atau lebih
rendah dibandingkan dengan kemungkinan hasil
yang probabilitasnya tertinggi.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
11
Ilustrasi
Persahaan memberikan garansi produk kepada pelanggan
karena cacat produk. Jika cacat ringan biaya perbaikan 1 m, jika
cacat berat biaya 4 m. Pengalaman menunjukkan 75% tidak
cacat, 20% cacat ringan dan 5% cacat berat.
Nilai untuk perbaikan 20% x 1 m + 5%x4m = 400 juta
Probabilita kerusahaan konstruksi yang dibangun untuk
pelanggannya.
Kemungkinan hasil :
Biaya
Probabilita
I
4m
40%
II
1m
20%
III
2m
20%
IV
3m
20%
Ekpetasi 2.8 m probabilita tertinggi 4 m kewajiban 2,8 m
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
12
Estimasi kewajiban
Dalam mementukan estimasi terbaik suatu
kewajiban diestimasi perusahaan harus
mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian
yang selalu mempengaruhi peristiwa dan
keadaan.
Jika dampak nilai waktu material, maka
jumlah kewajiban adalah nilai kini dari
perkiraan yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban. Tingkat diskonto
yang digunakan adalah nilai sebelum pajak
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
13
Estimasi kewajiban
Peristiwa masa datang yang dapat mempengaruhi jumlah yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu kewajiban harus tercermin
dalam jumlah kewajiban diestimasi apabila ada bukti obyektif bahwa
peristiwa itu akan terjadi.
Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aktiva tidak boleh
dipertimbangkan dalam menghitung suatu kewajiban diestimasi.
Apabila sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan
kewajiban diestimasi diganti oleh pihak ketiga, penggantian itu diakui
hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti diterima
pada saat perusahaan menyelesaikan kewajibannya. Penggantian
tersebut diakui sebagai aktiva. Jumlah yang diakui sebagai
penggantian tidak boleh melebihi nilai kewajiban diestimasi. Dalam
laporan laba rugi, beban yang berkaitan dengan kewajiban diestimasi
dapat disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui
sebagai penggantinya.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
14
Perubahan Kewajiban Estimasi
Kewajiban diestimasi harus ditelaah setiap tanggal neraca
dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik
yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidakterjadi,
kewajiban diestimasi tersebut harus dibatalkan.
Jika kewajiban diestimasi didiskonto, nilai tercatatnya akan
meningkat pada setiap periode untuk mencerminkan berlalunya
waktu. Peningkatan ini diakui sebagai biaya pinjaman.
Kewajiban diestimasi hanya dapat digunakan untuk
pengeluaran yang berhubungan langsung dengan tujuan
pembentukan kewajiban diestimasi tersebut.
Hanya pengeluaran yang berhubungan langsung dengan tujuan
pembentukan kewajiban estimasi semula dapat mengurangi
kewajiban diestimasi.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
15
Penerapan
Kewajiban diestimasi tidak boleh diakui untuk kerugian operasi masa
datang.
Jika perusahaan terikat dalam suatu kontrak memberatkan, kewajiban
kini menurut kontrak tersebut harus diukur dan diakui sebagai
kewajiban diestimasi.
Kewajiban konstruktif untuk melakukan restrukturisasi muncul hanya
jika persyaratan berikut dipenuhi:
perusahaan memiliki rencana formal yang terperinci untuk
restrukturisasi dengan mengidentifikasi, sekurang-kurangnya:
1/26/2010
usaha atau bagian usaha yang terlibat;
lokasi utama yang terpengaruh;
lokasi, fungsi, dan perkiraan jumlah pegawai yang akan menerima
kompensasi karena pemutusan hubungan kerja;
pengeluaran yang akan terjadi; dan
waktu implementasi rencana tersebut; dan
perusahaan menimbulkan harapan yang kuat dan sah kepada pihakpihak yang terkena dampak restrukturisasi bahwa perusahaan akan
melaksanakan restrukturisasi dengan memulai implementasi rencana
tersebut atau mengumumkan pokok-pokok rencana.
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
16
Pengungkapan
nilai tercatat pada awal dan akhir periode;
kewajiban diestimasi tambahan yang dibuat dalam periode
bersangkutan, termasuk peningkatan jumlah pada
kewajiban diestimasi yang ada;
jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan
dibebankan pada kewajiban diestimasi selama periode
bersangkutan;
jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama
periode bersangkutan; dan
peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam
nilai kini yang timbul karena berlalunya waktu dan dampak
dari setiap perubahan tingkat diskonto.
Informasi komparatif tidak diharuskan.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
17
Contoh Penerapan
Jaminan (Garansi)
Tanah yang Tercemar – Peraturan Perundang-undangan yang
Dapat Dipastikan akan diberlakukan.
Tanah yang Tercemar dan Kewajiban Konstruktif
Ladang Minyak Lepas Pantai
Penutupan Divisi – Tidak ada Implementasi Sebelum Tanggal
Neraca
Penutupan Divisi – Komunikasi/Implementasi Sebelum Tanggal
Neraca
Pelatihan Ulang Karyawan karena Perubahan Peraturan Pajak
Penghasilan.
Jaminan Tunggal
Perbaikan dan Pemeliharaan.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
18
Modal / Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan
setelah dikurangi semua kewajiban.
Ekuitas dalam perusahaan perseroan
disubklasifikasikan menjadi :
Setoran modal para pemegang saham
Saldo laba
Penyisihan saldo laba
Penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal
Biasanya hanya karena faktor kebetulan kalau
jumlah ekuitas agregat sama dengan jumlah nilai
pasar keseluruhan (aggregate market value).
Penurunan atau pernyataan kembali (restatement)
aktiva dan kewajiban menimbulkan kenaikan atau
pernurunan ekuitas.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
19
PSAK 21 – Akuntansi Ekuitas
Ekuitas merupakan hak pemilik dalam
perusahaan yaitu selisih aktiva dan kewajiban
yang ada dan dengan demikian tidak
merupakan ukuran nilai jual perusahaan
tersebut.
Ekuitas bertambah karena investasi pemilik
dan hasil usaha dan berkurang terutama
adanya penarikan kembali penyertaan oleh
pemilik, pembagian keuntungan atau karena
kerugian
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
20
EKUITAS
Ekuitas harus dilaporkan sedemikian rupa
sehingga memberikan informasi mengenai
sumbernya secara jelas, dan disajikan sesuai
denga peraturan perundang-undangan dan
akta pendirian yang berlaku, misal koperasi
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
21
Modal PT
Meliputi saham preferen, saham biasa dan tambahan
modal disetor
Modal dari sumbangan dapat disajikan sebagai
bagian dari tambahan modal disetor.
Tambahan modal disetor berupa :
Agio saham
Tambahan modal disetor dari perolehan kembali
saham
Tambahan modal disetor dari perbedaan kurs modal
disetor
Tambahan modal disetor tidak boleh didebit atau
dikredit dengan pos laba/rugi
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
22
Penambahan Modal PT
Jumlah uang diterima dari setoran modal
Setoran saham dalam bentuk uang sesuai transaksi
nyata
Besarnya tagihan yang timbul atau hutang yang
dikonversi menjadi modal
Setoran saham dalam dividen saham dengan harga
wajar.
Nilai wajar aktiva bukan kas yang diterima
Setoran saham dalam bentuk barang (inbreng),
menggunakan nilai wajar aktiva bukan kas yang
diserahkan, yaitu nilai appraisal tanggal transaksi
disetujui
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
23
Pengurangan Modal PT
Dicatat berdasarkan :
1/26/2010
Berdasarkan uang yang dibayarkan
Besarnya hutang yang timbul
Nilai wajar aktiva bukan kas yang diserahkan
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
24
Modal PT
Pengeluaran saham dicatat sebesar nilai nominal yang
bersangkutan. Bila jumlah yang diterima dari pengeluaran
saham tersebut lebih besar dari jumlah nilai nominalnya, selisih
yang terjadi dibukukan pada akun agio saham
Bila ketentuan hukum memungkinkan penarikan kembali saham
maka pencatatan transaksi ini dilakukan dengan mendebit akun
Modal Saham dan mengkredit Saham yang diperoleh
kembali sebesar jumlah yang dibukukan pada saat
perolehan kembali saham yang bersangkutan
Saham yang dikeluarkan sehubungan dengan penyertaan
modal dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa
umumnya dinilai berdasarkan nilai wajar aktiva/jasa tersebut
atau nilai wajar saham mana yang lebih jelas
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
25
Perolehan kembali Modal Saham
Cost method
Saham diperoleh kembali dicatat sesuai harga perolehan
kembali
Selisih yang dibayarkan dengan jumlah yang diterima tidak
diakui sebagai laba/rugi perusahaan tetapi menambah atau
mengurangi agio saham dan disajikan per jenis saham
Par Value Method
Saham diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominal
mengurangi modal saham
Jika diperoleh di atas par akun agio saham akan didebit
dengan agio saham yang bersangkutan.
Jika dilakukan penjualan kembali selisihnya dianggap
sebagai penambah modal : Tambahan modal disetor dari
Perolehan kembali saham
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
26
Dividen
Kewajiban timbul pada saat deklarasi dividen.
Jika diberikan dalam bentuk aktiva dinilai
berdasarkan nilai wajar aktiva yang
diserahkan.
Pembagian dividen saham dicatat sebesar
nilai wajar saham.
Konversi agio saham menjadi saham
digolongkan modal disetor dinilai sebesar
nilai nominal tidak boleh digolongkan sebagai
dividen.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
27
Penyajian Modal
Sesuai dengan ketentuan pada akta pendirian perusahaan dan
peraturan yang berlaku.
Modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor, nilai
nominal dan banyaknya saham untuk setiap jenis saham dinyatakan
dalam neraca.
Tunggakan dividen diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Modal disajikan setalah kewajiban.
Pesanan saham dicatat sebagai Modal saham yang Dipesan di bawah
akun Modal saham. Modal saham akan dikredit setelah pemesanan
dibayar penuh.
Jika gagal melunasi tergantung kebijakan dan peraturan hukum:
1/26/2010
Mengembalikan jumlah pembayaran
Mengembalikan jumlah pembayaran dikurangi jumlah tertentu
Jumlah yang dibayar diakui sebagai penambah tambahan modal
disetor
Mengeluarkan saham sebanding dengan jumlah yang telah
dibayarkan.
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
28
Penyajian Saldo laba
Saldo laba dianggap bebas untuk dibagikan sebagai
dividen kecuali jika diberikan pembatasan.
Saldo laba yang tidak tersedia untuk dibagikan
sebagai dividen dilaporkan dalam akun tersendiri
yang menggambarkan tujuan pencadangan
termaksud, pembatasan-pembatasan yang ada harus
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
Pencadangan Tidak boleh dibebani dengan pos-pos
yang seharusnya diperhitungkan dalam laba rugi.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
29
Pengungkapan Saldo laba
Pengungkapan penjatahan / aproriasi
Peraturan, perikatan, batasan dan jumlah batasan di sekitar
saldo laba
Perubahan saldo laba karena penggabungan usaha dengan
metode penyatuan kepentingan
Koreksi masa lalu setelah pajak, dampak koreksi terhadap laba
saha, laba bersih dan nilai saham per lembar saham
Jumlah dividen dan dividen per lembar saham, pengungkapan
keterbatasan saldo laaba tersedia bagi dividen.
Tunggakan dividen baik jumlah maupun nilai per lembar
Deklarasi dividen setelah tanggal neraca, sebelum tanggal
penerbitan laporan keuangan.
Dividensaham danpecah saham, jumlah yang dikapitalisasi dan
saji ulang laba per lembar saham
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
30
Pengungkapan
Pengungkapan setelah tanggal neraca atas kejadian
penting : penjualan saham, deklarasi dividen,
rekapitalisasi dan transaksi modal lainnya.
Pengungkapan per jenis saham untuk :
1/26/2010
Modal saham, modal ditempatkan, modal disetor
Nilai par
Perubahan lembar saham tiap jenis saham
Hak istimewa
Batasan khusus
Penjelasan bila dapat dikonversi dan tarifnya
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
31
Pengungkapan
Pengungkapan kerugian PT 50% dari modal.
Kewajiban untuk diumumkan dalam register
kepaniteraan Pengadilan Negeri dan dalam
Berita Negara.
Pengungkapan kerugian 75% dari modal,
penjelasan bahwa demi hukum PT tersebut
bubar, diungkapkan dalam catatan laporan
keuangan.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
32
Pengungkapan saham diperoleh
kembali
Dengan metode cost disajikan pengurang
jumlah modal. Lembar saham yang diperoleh
kembali dan dipegang perusahaan harus
diungkapkan.
Dengan metode par pengurang modal
disetor sesuai jenis. Selisih nilai diperoleh
kembali dengan nilai par dijumlahkan atau
dikurangkan pada agio saham sejenis.
Lembar saham yang diperoleh kembali dan
dipegang perusahaan harus diungkapkan.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
33
Pengungkapan dividen
Jumlah dividen
Dividen per lembar saham
Bentuk dividen
Batasan saldo laba minimum dalam kaitan dengan
ketersediaan dividen.
Hutang dividen
Hutang dividen per lembar saham
Kapitalisasi dividen
Laba per lembar saham perlu disaji ulang
berdasarkan jumlah saham yang setara setelah
pecah saham agar dapat dibandingkan.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
34
Warrant
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur
perlakuan akuntansi waran (warrants), baik
untuk waran yang diterbitkan menyertai
penerbitan Efek hutang, waran yang
diterbitkan menyertai saham, maupun waran
yang diterbitkan tanpa menyertai penerbitan
Efek.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
35
Definisi
Waran adalah Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan
yang memberi hak kepada pemegangnya untuk memesan
saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangka waktu
tertentu.
Waran Pisah (Detachable warrants) adalah waran yang
diterbitkan bersamaan dengan Efek dan dapat diperdagangkan
secara terpisah dari Efek.
Waran Lekat (Nondetachable warrants) adalah waran yang
melekat pada penerbitan Efek dan tidak dapat diperdagangkan
secara terpisah dari Efek hutang. Waran Lekat harus
diperdagangkan dengan Efek hutang sebagai satu kesatuan
(paket), misalnya obligasi konversi.
Waran Bebas (Naked Warrants) adalah waran yang diterbitkan
tersendiri tanpa menyertai penerbitan surat berharga lainnya.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
36
Warrant Pisah
Dana perolehan dari penerbitan Efek yang bersifat hutang yang
disertai dengan penerbitan Waran Pisah dialokasikan pada
kedua Efek dimaksud berdasarkan nilai wajar masing-masing
jenis Efek tersebut pada saat penerbitannya.
Jumlah yang dialokasikan sebagai nilai wajar waran dilaporkan
sebagai Modal Disetor Lainnya dan sisanya yang merupakan
nilai dari Efek hutang dilaporkan sebagai Kewajiban.
Apabila waran dilaksanakan (exercised), maka dana perolehan
dari pelaksanaan waran dan jumlah yang dialokasikan sebagai
nilai wajar waran tersebut diakui sebagai Modal Disetor dan
Agio Saham (jika ada). Apabila waran tidak dilaksanakan
sampai masa berlaku waran berakhir, maka nilai tercatat waran
yang telah diakui pada saat penerbitan tetap disajikan sebagai
Modal Disetor Lainnya.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
37
Warrant Lekat
Dana perolehan dari penerbitan Efek hutang yang disertai
Waran Lekat dilaporkan sebagai Kewajiban.
Perusahaan yang menerbitkan Waran Lekat yang menyertai
penerbitan Efek hutang, misalnya dalam bentuk obligasi
konversi, mempunyai kewajiban untuk melunasi Efek hutang
tersebut jika waran tersebut tidak dilaksanakan. Oleh karena itu,
nilai Waran Lekat tidak diakui tersendiri dan dengan demikian
seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan Efek hutang
tersebut diakui sebagai Kewajiban.
Apabila waran menyertai penerbitan saham, maka dana
perolehan penerbitan saham tersebut seluruhnya diakui
sebagai Modal Disetor dan Agio Saham (jika ada).
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
38
Warrant bebas
Perusahaan umumnya menerbitkan Waran Bebas
sebagai insentif bagi pemegang saham. Pemberian
Waran Bebas kepada pemegang saham dapat
dilakukan secara cuma-cuma atau dengan suatu
pembayaran.
Atas penerbitan Waran Bebas yang harus dibayar
oleh penerima waran, nilai waran yang bersangkutan
dicatat dalam Modal Disetor Lainnya.
Apabila Waran Bebas diberikan secara cuma-cuma
kepada pemegang saham, maka waran tidak perlu
dicatat.
Waran sebagai Ekuivalen Saham. Karena waran
merupakan Efek ekuitas, maka penerbitan waran
mengakibatkan dilusi terhadap laba per saham.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
39
Pengungkapan
dasar penentuan nilai wajar waran;
nilai waran yang belum dilaksanakan dan
nilai waran tidak dilaksanakan (kadaluarsa);
jumlah waran yang diterbitkan dan beredar
serta dampak dilusinya (dilution effect);
ikatan-ikatan yang terkait dengan penerbitan
waran.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
40
Kuasi Reorganisai
Kuasi reorganisasi merupakan prosedur
penataan kembali ekuitas yang dilakukan
dalam hal perusahaan menderita kerugian
terus menerus dan terdapat defisit dalam
jumlah yang sangat material.
Dengan kuasi reorganisasi perusahaan
menyelenggarakan dasar pembukuan baru
Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai
buku dibukukan sebagai Selisih Penilaian
Kembali Aktiva Tetap.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
41
Kuasi Reorganisasi
Kuasi reorganisasi adalah reorganisasi tanpa
melalui reorganisasi nyata (true
reorganization or corporate restructuring)
yang dilakukan dengan menilai kembali akunakun aktiva dan kewajiban pada nilai wajar
dan mengeliminasi saldo laba negatif atau
defisit.
Defisit adalah saldo laba negatif
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
42
Kuasi Reorganisasi
Syarat yang harus dipenuhi jika perusahaan
melakukan kuasi reorganisasi :
1/26/2010
Perusahaan mengalami defisit dalam jumlah
yang material
Perusahaan harus memiliki status kelancaran
usaha dan memiliki prospek yang baik pda
saat kuasi reorganisasi
Saldo laba setelah proses kuasi reorganisasi
harus nol
Tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang berlaku
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
43
Kuasi Reorganisasi
Pengeliminasian saldo laba negatif dilakukan dengan
urutan prioritas berikut :
Cadangan umum (legal reserve)
Cadangan khusus
Selisih penilaian aktiva dan kewajiban
Tambahan modal disetor
Modal saham
Apabila selisih penilaian aktiva dan kewajiban
digunakan untuk mengeliminasi saldo laba negatif
maka jumlah yang digunakan untuk menutup defisit
tersebut sampai saldo laba menjadi nol.
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
bukan merupakan unsur ekuitas yang dieliminasi
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
44
Kuasi Reorganisasi
Dalam melakukan kuasi reorganisasi :
Aktiva dan kewajiban dinilai kembali dengan
nilai wajar.
Proses penilaian kembali aktiva dan kewajiban
dapat menghasilkan aktiva bersih yang lebih
tinggi atau lebih rendah dibandingkan nilai
tercatat.
Selisih penilaian diakui sebagai selisih
penilaian aktiva dan kewajiban digunakan
untuk mengeliminasi atau menambah defisit
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
45
Kuasi Reorganisasi
Perusahan harus menyusun neraca per tanggal kuasi
reorganisasi dan dibandingkan dengan neraca akhir
sebelum periode kuasi reorganisasi.
Pengungkapan :
1/26/2010
Alasan
Status going concern
Jumlah saldo laba negatif
Metode penentuan nilai wajar
Rincian jumlah yang mementuk akun selisih penilaian
aktiva dan kewajiban sebelum digunakan untuk
mengeliminasi
Keterangan tentang tanggal terjadinya kuasi
reorganisasi sampai 10 tahun ke depan.
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
46
Kompensasi Berbasis Saham
Pernyataan ini diterapkan pada semua
transaksi pemerolehan barang atau jasa yang
dilakukan oleh perusahaan dengan imbalan
atau kompensasi berupa pemberian
instrumen ekuitas atau berupa kewajiban
yang jumlahnya ditentukan berbasis pada
harga instrumen ekuitas.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
47
Definisi
Penghargaan tetap (fixed award) adalah program kompensasi
karyawan berbasis saham yang mensyaratkan bahwa untuk
memperoleh hak kompensasi, karyawan harus memberikan
jasa kepada perusahaan secara terus-menerus untuk jangka
waktu tertentu tanpa memperhitungkan kondisi kinerja karyawan
dalam penentuan hak kompensasi tersebut.
Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah selisih lebih antara harga
pasar saham dan harga opsi saham pada saat eksekusi.
Nilai minimum (minimum value) adalah nilai opsi yang dihitung
dengan menggunakan model penentuan harga opsi (optionpricing model) tanpa memperhitungkan ekspektasi fluktuasi
harga saham yang mendasarinya.
Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat
digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian
kewajiban antara pihak yang paham (knowledgeable) dan
berkeinginan (willing) untuk melakukan transaksi yang wajar
(arm’s length transacation).
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
48
Definisi
Masa bakti karyawan (service period) adalah periode pemberian jasa oleh
karyawan yang menimbulkan hak karyawan atas kompensasi berbasis saham.
Saham tanpa hak (nonvested stock) adalah saham yang tidak dapat dijual
kepada pihak lain karena karyawan yang memperoleh saham tersebut belum
memenuhi persyaratan untuk memperoleh hak kompensasi.
Saham berbatas jual (restricted stock) adalah sejumlah saham yang
penjualannya dibatasi selama periode tertentu karena adanya perjanjian atau
karena adanya peraturan pemerintah, walaupun karyawan telah memenuhi
semua persyaratan untuk memiliki saham tersebut.
Penghargaan melekat (tandem award) adalah suatu program kompensasi
dengan dua (atau lebih) komponen di mana apabila salah satu komponen
dieksekusi maka komponen lainnya akan menjadi batal.
Tanggal pemberian kompensasi (grant date) adalah tanggal saat perusahaan
dan karyawan mencapai kesepakatan mengenai persyaratan program
kompensasi berbasis saham. Pada tanggal pemberian kompensasi, perusahaan
memiliki kewajiban bersyarat untuk menerbitkan instrumen ekuitas atau
mentransfer aktiva kepada karyawan yang memenuhi persyaratan untuk
menerima hak kompensasi.
Memperoleh hak kompensasi (vest) adalah memperoleh hak atas manfaat dari
program kompensasi.
Volatilitas adalah suatu ukuran perubahan harga saham yang telah terjadi pada periode
tertentu (historical volatility) atau suatu ukuran perubahan harga saham yang diharapkan
akan terjadi pada periode tertentu (expected volatility).
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
49
Transaksi kompensasi non karyawan
Apabila perusahaan menerbitkan instrumen ekuitas sebagai
kompensasi atas pemerolehan barang atau jasa dari pihak
nonkaryawan, maka transaksi kompensasi tersebut harus
diperlakukan berdasarkan pilihan nilai mana yang lebih terukur
secara andal berikut ini: nilai wajar barang/jasa atau nilai wajar
instrumen ekuitas yang diterbitkan.
Apabila nilai wajar barang atau jasa yang diperoleh tidak terukur
dengan andal, maka transaksi pemerolehan barang atau jasa
dari pihak nonkaryawan harus diukur dengan nilai wajar
instrumen ekuitas yang diterbitkan pada saat perjanjian
kompensasi telah mengikat secara hukum.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
50
Transaksi kompensasi karyawan
Instrumen ekuitas yang diberikan kepada
karyawan sebagai imbalan jasa karyawan dan
jasa karyawan yang dikompensasi diukur dan
diakui sebesar nilai wajar instrumen ekuitas yang
bersangkutan.
Bagian dari nilai wajar instrumen ekuitas yang
dapat dihitung sebagai jasa karyawan adalah
sebesar jumlah netonya, yaitu nilai wajar setelah
dikurangi dengan jumlah yang harus dibayar oleh
karyawan pada saat instrumen ekuitas tersebut
diberikan.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
51
Tujuan dan tanggal pelaporan
Tujuan pengukuran adalah untuk mengestimasi nilai
wajar instrumen ekuitas berdasarkan harga saham
pada tanggal pemberian kompensasi, yang akan
menjadi hak para karyawan ketika mereka telah
memberikan jasa yang dipersyaratkan dan
memenuhi persyaratan lain untuk memperoleh hak
atas manfaat instrumen tersebut (misalnya untuk
melaksanakan opsi saham atau menjual saham).
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
52
Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar ditentukan dengan dasar harga pasar
pada suatu pasar yang aktif.
Apabila harga pasar tersebut tidak mungkin diperoleh
maka nilai wajar ditentukan dengan estimasi
berdasar pada harga aktiva sejenis.
Apabila estimasi tersebut tidak mungkin diperoleh
maka nilai wajar ditentukan dengan metode penilaian
yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
53
Pengukuran
Kompensasi yang Dilakukan dengan Penerbitan Instrumen
Ekuitas
Saham Tanpa Hak
Saham Berbatas Jual 1/26/2010
Nilai wajar saham tanpa hak yang diberikan kepada
karyawan diukur dengan harga pasar saham (atau harga
pasar estimasian apabila saham tersebut tidak tercatat di
bursa efek), seolah-olah saham tersebut telah menjadi hak
karyawan dan diterbitkan pada tanggal pemberian
kompensasi.
Saham berbatas jual dinilai sebesar nilai wajar saham yang
berhak penuh (vested share) dan beredar (atau taksiran
harga pasar, bila saham tersebut tidak tercatat di bursa
efek).
Saham berbatas jual yang diberikan kepada karyawan
diukur sebesar nilai wajarnya, yang sama dengan nilai
saham berbatas sejenis yang diberikan kepada pihak
nonkaryawan.
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
54
Pengukuran
Opsi Saham Perusahaan Publik
Nilai wajar opsi (atau yang setara) perusahaan publik diestimasi
dengan menggunakan model penentuan harga opsi (option- pricing
model).
Nilai wajar opsi yang diestimasi pada tanggal pemberian kompensasi
tidak boleh disesuaikan walaupun terjadi perubahan harga saham,
ketidakstabilan harga saham (stock’s volatilitas), periode opsi, dividen
atas saham tersebut, atau suku bunga bebas risiko (risk-free interest
rate).
Model penentuan harga opsi antara lain adalah model Black Scholes
atau model binomial. Variabel yang dipertimbangkan dalam model
penentuan harga opsi pada tanggal pemberian kompensasi adalah:
1/26/2010
a) harga eksekusi (exercise price),
b) periode opsi,
c) harga saham kini,
d) Ketidakstabilan harga (stock’s volatility),
e) prakiraan dividen atas saham tersebut
f) suku bunga bebas risiko selama periode opsi.
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
55
Employee Stock Purchase Plans
Program pembelian saham oleh karyawan
yang memenuhi semua kriteria yang
terdapat dalam paragraf 29 bukan
merupakan kompensasi kepada karyawan
(not compensatory).
Untuk program yang tidak bersifat
kompensasi, jumlah diskonto (yang
merupakan penjualan saham di bawah
nilai wajarnya) mengurangi jumlah yang
diperoleh dari penerbitan saham.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
56
Bukan Kompensasi
a) Program tidak memiliki sifat opsi, kecuali yang disebutkan berikut ini:
b) Diskonto terhadap harga pasar tidak melebihi suatu jumlah yang lebih besar
di antara:
(i) Karyawan diberi kesempatan dalam suatu periode yang pendek untuk
mengikuti program, yang tidak lebih dari 31 hari setelah harga beli ditetapkan.
(ii) Harga beli didasarkan hanya pada harga pasar saham pada tanggal
pembelian, dan karyawan boleh membatalkan partisipasinya sebelum tanggal
pembelian serta memperoleh kembali pembayaran yang telah dilakukannya.
(i) diskonto per saham yang jumlahnya layak dalam suatu penawaran saham
kepada pemegang saham atau pihak lain, atau
(ii) beban penerbitan per saham yang dapat dihindari karena tidak dilakukannya
penerbitan saham melalui penawaran umum kepada publik. Dalam hal ini,
diskonto sebesar 5% atau kurang dari harga pasar harus dianggap telah
memenuhi kriteria ini tanpa memerlukan pembuktian lebih lanjut.
c) Secara substansial semua karyawan penuh waktu (full time) yang memenuhi
kualifikasi kerja tertentu memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
(equitable basis participation).
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
57
Kompensasi yang Dilakukan dengan Pembayaran Kas
Pada setiap periode, jumlah kewajiban program
kompensasi yang dapat menimbulkan kewajiban
yang disebutkan pada paragrap 31 diukur dengan
harga saham kini.
Perubahan harga saham selama masa bakti
karyawan diakui sebagai beban kompensasi selama
masa bakti karyawan.
Perubahan jumlah kewajiban yang disebabkan oleh
perubahan harga saham setelah masa bakti
karyawan merupakan beban kompensasi yang
dibebankan pada periode terjadinya perubahan
tersebut.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
58
Pengakuan Beban
Jumlah beban kompensasi yang diakui untuk suatu
program kompensasi karyawan berbasis saham ditentukan
berdasarkan atas jumlah instrumen ekuitas yang pada
akhirnya akan menjadi hak karyawan.
Jika karyawan gagal memenuhi persyaratan jasa
untukmemperoleh hak kompensasi pada suatu kompensasi
penghargaan tetap (fixed award), maka beban kompensasi
yang berasal dari program kompensasi yang gagal dimiliki
oleh karyawan, tidak diakui oleh perusahaan.
Beban kompensasi juga tidak diakui jika perusahaan tidak
mencapai suatu persyaratan kinerja (misalnya, perusahaan
tidak mencapai laba bersih sebagaimana yang ditentukan
dalam program).
Namun, beban kompensasi akan tetap diakui apabila
persyaratan memperoleh hak kompensasi atau eksekusi
didasarkan pada suatu target harga saham (target stock
price) atau pada nilai intrinsik tertentu.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
59
Pengakuan Beban
Untuk program kompensasi dengan persyaratan
perolehan hak kompensasi atau eksekusi
berdasarkan suatu target harga saham atau pada
nilai instrinsik tertentu, beban kompensasi diakui
untuk program kompensasi yang diberikan
kepada karyawan yang masih bekerja pada
periode yang telah ditentukan, tanpa
memperhatikan apakah target harga saham atau
nilai intrinsik tertentu telah tercapai atau tidak.
Beban kompensasi yang telah diakui pada
periode sebelumnya tidak boleh disesuaikan
apabila opsi yang telah menjadi hak karyawan
habis masa berlakunya tanpa dieksekusi.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
60
Pengakuan
Beban kompensasi yang diestimasi pada tanggal pemberian
kompensasi untuk jumlah instrumen yang diharapkan akan menjadi
hak karyawan berdasarkan persyaratan kinerja, disesuaikan dengan
perubahan kemudian atas ekspektasi hasil atau hasil sesungguhnya
persyaratan jasa dan persyaratan kinerja sampai dengan tanggal hak
kompensasi tersebut.
Penyesuaian ini juga berlaku untuk instrumen yang hak kepemilikannya
tergantung dari jasa masa mendatang yang diestimasi perusahaan
jumlah kegagalan pemberian opsinya pada tanggal pemberian
kompensasi sesuai dengan paragraf
Estimasi tersebut disesuaikan dengan perubahan kemudian atas
persyaratan jasa dan dilakukan sampai dengan tanggal hak
kompensasi tersebut.
Perubahan estimasi jumlah saham atau opsi yang diharapkan akan
menjadi hak karyawan adalah perubahan estimasi akuntansi, dan
pengaruh kumulatif perubahan tersebut diakui pada periode terjadinya
apabila perubahan tersebut mempengaruhi periode berjalan dan
sebelumnya.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
61
Pengakuan
Beban kompensasi program pemberian instrumen ekuitas
kepada karyawan diakui selama masa bakti karyawan, yaitu
dengan mengakui beban kompensasi dan mengkredit modal
saham (paid-in capital) jika kompensasi tersebut untuk jasa
masa mendatang.
Jika masa bakti karyawan tidak ditentukan untuk periode yang
lebih awal atau lebih pendek maka masa bakti karyawan
dianggap sama dengan periode dari tanggal pemberian
kompensasi sampai dengan tanggal saat kompensasi tersebut
menjadi hak karyawan dan eksekusinya tidak lagi tergantung
kepada berlanjut atau tidaknya masa bakti karyawan
Apabila program kompensasi diperuntukkan bagi jasa masa lalu
maka beban kompensasi diakui pada periode pemberian
kompensasi.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
62
Pengakuan
Beban kompensasi dalam program skedul hak bertingkat
(graded vesting schedule) diakui dengan asumsi bahwa niai
wajar program tersebut ditentukan berdasarkan periode
ekspektasi yang berbeda-beda atas opsi yang akan menjadi
hak karyawan setiap tahun, seolah-olah program tersebut
terdiri dari beberapa program tersendiri dengan tanggal
berlaku hak kompensasi karyawan yang berbedabeda.
Apabila periode ekspektasi program kompensasi
ditentukan dengan cara lain, beban kompensasi diakui
dengan metode garis lurus (straight-line basis).
Namun, jumlah beban kompensasi yang diakui pada
tanggal tertentu, paling tidak, harus sama dengan nilai
kompensasi yang telah menjadi hak karyawan pada tanggal
tersebut.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
63
Pengakuan
41 Dividen atau setara dividen yang dibayarkan kepada
karyawan atas bagian dari program kompensasi saham
atau instrumen ekuitas lainnya yang menjadi hak karyawan,
dibebankan ke saldo laba.
Dividen atau setara dividen yang tidak terbatalkan (nonforfeitable), yang dibayarkan atas saham tanpa hak diakui
sebagai beban kompensasi tambahan.
Pilihan untuk mengestimasi kegagalan (forfeitures) pada
tanggal pemberian kompensasi atau mengakui pengaruh
kegagalan pada saat terjadinya, juga berlaku untuk
pengakuan dividen yang tidak terbatalkan (non-forfeitable)
yang dibayarkan atas saham tanpa hak.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
64
Program tambahan dan Perubahan
Nilai wajar setiap program kompensasi instrumen
ekuitas diukur secara terpisah berdasarkan
persyaratan dan harga saham kini serta faktorfaktor terkait lainnya, pada tanggal pemberian
kompensasi.
Perubahan persyaratan program kompensasi
yang dapat menyebabkan program tersebut
menjadi lebih bernilai merupakan transaksi
pertukaran program lama dengan program baru.
Selisih kedua nilai tersebut diakui pada periode
perubahan.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
65
Penyelesaian Program Kompensasi
Jumlah kas atau aktiva lain yang dibayarkan (atau
kewajiban yang timbul) untuk memperoleh kembali
instrumen ekuitas yang telah menjadi hak karyawan
dibebankan ke ekuitas, dengan syarat jumlah
pembayaran tersebut tidak melebihi nilai instrumen
yang diperoleh kembali.
Perusahaan yang menyelesaikan program
kompensasi yang belum menjadi hak karyawan
dengan kas, pada dasarnya, memberi hak program
kompensasi kepada karyawan.
Oleh karena itu, jumlah beban kompensasi yang
diukur pada tanggal pemberian kompensasi namun
belum diakui, diakui pada tanggal pemerolehan
kembali.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
66
Penyelesaian Program Kompensasi
Untuk opsi saham karyawan, tambahan beban
berupa selisih nilai opsi baru dengan nilai opsi lama,
jika ada, yang akan diakui sebagai beban
kompensasi tambahan pada saat pembayaran kas
ditentukan dengan cara membandingkan jumlah
yang dibayarkan dengan nilai opsi yang diperoleh
kembali, yang dihitung berdasarkan ekspektasi sisa
periode opsi pada tanggal pengakuan.
Apabila opsi telah diperoleh kembali sebelum opsi
tersebut menjadi hak karyawan, jumlah beban
kompensasi yang belum diakui dibebankan pada
tanggal pemerolehan kembali.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
67
Pengungkapan
Perusahaan yang memiliki satu atau lebih program
kompensasi berbasis saham menyajikan penjelasan
mengenai program kompensasi, termasuk persyaratan
umum program kompensasi, seperti persyaratan pemberian
hak kompensasi, periode maksimum opsi, dan jumlah
saham yang ditetapkan untuk opsi atau instrumen ekuitas
lainnya.
Perusahaan yang menggunakan instrumen ekuitas sebagai
kompensasi dalam pemerolehan barang atau jasa dari
pihak nonkaryawan menyajikan pengungkapan yang
serupa dengan yang diharuskan oleh paragraf ini dan
paragraf 53 dan 54, sepanjang pengungkapan tersebut
memang diperlukan untuk memahami pengaruh transaksitransaksi tersebut atas laporan keuangan.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
68
Pengungkapan
Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi untuk setiap
kelompok opsi berikut ini:
opsi yang
opsi yang
opsi yang
opsi yang
opsi yang
opsi yang
opsi yang
beredar pada awal tahun,
beredar pada akhir tahun,
dapat dieksekusi pada akhir tahun,
diberikan dalam suatu periode,
dieksekusi dalam suatu periode,
gagal diperoleh (forfeit) oleh karyawan dalam suatu periode,
saat jatuh temponya telah lewat dalam suatu periode.
Rata-rata tertimbang nilai wajar opsi pada tanggal pemberian kompensasi
yang diberikan dalam suatu periode. Jika harga eksekusi opsi berbeda
dari harga pasar saham pada tanggal pemberian kompensasi, rata-rata
tertimbang harga eksekusi dan rata-rata tertimbang nilai wajar opsi
diungkapkan secara terpisah untuk opsi yang harga eksekusinya :
1/26/2010
(1) sama dengan,
(2) melebihi, atau
(3) kurang dari harga pasar saham pada tanggal kompensasi.
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
69
Pengungkapan
Jumlah dan rata-rata tertimbang nilai wajar pada tanggal pemberian
kompensasi dari instrumen ekuitas selain opsi, sebagai contoh, saham
tanpa hak, yang diberikan dalam suatu periode.
Penjelasan mengenai metode dan asumsi signifikan yang digunakan
dalam suatu periode untuk mengestimasi nilai wajar opsi, termasuk
informasi rata-rata tertimbang variabel berikut ini:
(i) suku bunga bebas risiko,
(ii) periode opsi yang diharapkan,
(iii) ketidakstabilan harga saham (stock’s volatility) yang diharapkan, dan
(iv) dividen yang diharapkan.
Jumlah beban kompensasi yang diakui untuk program kompensasi
berbasis saham.
Perubahan persyaratan signifikan dari program kompensasi yang sedang
berjalan.
Perusahaan yang memberikan opsi dengan beberapa program
kompensasi berbasis saham menyajikan informasi seperti tersebut di atas,
secara tersendiri, untuk jenis program yang berbeda apabila perbedaan
karakteristik program menjadikan pengungkapan secara terpisah.
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
70
1/26/2010
Pelaporan Akuntans Keuangan 5
71
Download