Sinyal elektromiography sebagai lengan robot

advertisement
1
ABSTRAK
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot
lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun
pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Dengan alat ini kami memanfaatkan otot
untuk mengontrol pergerakan motor. Sinyal otot diambil dengan menggunakan basic instrumant
yang kemudian dikuatkan serta diolah oleh rangkaian komparator yang kemudian masuk ke
rangkaian
driver
astabil
untuk
menstabilkan
tegangan
yang
masuk
ke
rangkaian
pemancar/astabil, rangkaian astabil digunakan untuk membangkitkan dua buah sinyal yang
berbeda supaya dapat membedakan kontrol dari tangan kanan maupun tangan kiri.
Sinyal akan diterima oleh photodioda pada rangakaian penerima setelah dikuatkan
dengan non inverting amplifier. Sinyal masuk ke rangkaian filter, pada rangkaian filter frekuensi
yang masuk dipisahkan antara frekuansi tangan kanan maupun frekuensi tangan kiri. Setelah
dipisahkan frekuensi tangan kanan dan kiri kemudian tegangan yang keluar dari filter
dimasukkan pada rangkaian driver motor. Motor 1 bergerak dengan putaran 180° yang dibatasi
oleh 2 limit switch. Motor 2 berputar untuk mengatur gerakan maju/mundur sepanjang 15 cm
yang dibatasi oleh push bottom.
Kata kunci: rangkaian pengirim, rangkaian penerima.
Do The Best If You Want To Be The Best
2
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Otot merupakan organ penting dalam tubuh manusia. Organ ini sangat penting
dalam setiap aktivitas manusia. Untuk itu melalui alat rangkaian SINYAL
ELECTROMYOGRAPHY SEBAGAI DETEKTOR LENGAN ROBOT ini, sinyal otot dapat
megatur pergerakan motor.
2.
Tujuan
Menciptakan rangkaian SINYAL ELECTROMYOGRAPHY SEBAGAI DETEKTOR
LENGAN ROBOT. Dimana rangkaian astabil dan filter adalah rangkaian yang paling
berperan dalam sistem ini, yaitu sebagai pembangkit sinyal dan pemisah sinyal
sehingga kontrol untuk motor 1 dan motor 2 dapat dipisahkan.
Do The Best If You Want To Be The Best
3
DASAR TEORI
Penjelasan umum sistem
Cara
kerja
sistem
“SINYAL
ELECTROMYOGRAPHY
SEBAGAI
DETEKTOR LENGAN ROBOT”. Sistem ini terdiri dari beberapa bagian yaitu,
sistem transmiter (basic instrumant, non inverting amplifire, komparator, driver astabil,
pemancar/astabil), sistem receiver (Penerima dan non inverting amplifire, filter, driver
motor). Berikut penjelasannya :
1) TRANSMITTER
Sinyal otot diambil dengan bantuan elektroda yang kemudian diolah oleh rangkaian
basic instrument yang menggunakan IC TL081, amplitudo output dari basic instrument
masih dalam orde mV. Selanjutnya outputannya di terima oleh rangkaian penguat untuk
dikuatkan sehingga output dalam orde V. Hasil penguatan kemudian dikomparator
sehingga sinyal dapat lebih mudah diolah. Kemudian masuk ke rangkaian driver astabil
untuk menstabilkan tegangan input pada pemancar/astabil. Pada pemancar/astabil
menggunakan IC NE555, frekuensi mulai dibangkitkan dengan 2 frekuensi yang berbeda
yang kemudian dipancarkan dengan menggunakan infrared.
2) RECEIVER
Sinyal akan diterima oleh photodioda selanjutnya dikondisikan dengan rangkaian
pengkondisi sinyal dan dikuatkan dengan op-amp, sinyal yang diterima akan diumpankan
ke rangkaian filter untuk dipisahkan frekuensinya, filter ini menggunakan IC LM567 yaitu
suatu IC filter digital dengan output 0V atau 5V. Setelah itu masuk pada rangkaian driver
yang menggunakan sistem dari relay yang kemudian mengatur kerja dari motor.
3) FILTER SINYAL
Fungsi filter adalah untuk dapat membedakan apakah sinyal yang diterima berasal
dari lengan 1(untuk menggerakkan motor kiri-kanan) atau berasal dari lengan 2 (untuk
menggerakkan motor maju-mundur).
Do The Best If You Want To Be The Best
4
TRANSMITTER
A. BASIC INSTRUMENT
Rangkaian yang berfungsi untuk mengambil sinyal dengan amplitudo orde kecil dan
ground yang bukan berasal dari ground supply. Rangkaian ini digunakan untuk
mengambil sinyal otot dengan menggunakan IC TL081.
B. NON INVERTING AMPLIFIER
Rangkaian penguat yang digunakan untuk memperkuat amplitudo dari rangkaian
basic instrument, rangkaian ini menggunakan IC LF347 atau IC LM741.
C. FULLWAVE RECTIFIRE
Digunakan untuk membalik fasa dari suatu sinyal dari yang tadinya fasa positif dan
negatif menjadi full positif ataupun full negatif, rangkaian ini menggunakan IC LF347.
D. DRIVER ASTABIL
Rangkaian ini berfungsi untuk mengontrol tegangan input yang menuju astabil
supaya amplitudo inputan ke astabil tidak terganggu amplitudo dari sinyal tubuh, driver
astabil ini menggunakan komponen RELAY SPDT sebagai komponen utamanya.
E. ASTABIL
Rangkaian ini adalah rangkaian yang berfungsi untuk membangkitkan suatu
frekuensi dengan inputan tegangan DC. Terdapat 2 rangkaian astabil yang bermaksud
untuk menghasilkan 2 frekuensi yang berbeda antara sinyal tangan kanan dan sinyal
tangan kiri yaitu 6.600 Hz dan 14.200 Hz. Adapun rumus untuk mencari nilai resistor dan
kapasistor yaitu :
t1 = ln(2) (Ra+Rb)C = 0.693 (Ra+Rb)C
dan
t2 = ln(2) RbC = 0.693 RbC
T = t1 + t 2
Do The Best If You Want To Be The Best
5
RECEIVER
A. PENERIMA DAN NON INVERTING AMPLIFIER
Rangkaian yang berfungsi untuk menerima sinyal yang telah dipancarkan oleh
pemancar/astabil dengan photodioda yang kemudian dikuatkan dengan IC LM358.
B. FILTER
Rangkaian ini berfungsi untuk memisahkan sinyal dengan frekuensi 6.600 Hz dan
14.200 Hz. Rangkaian ini menggunakan IC LM567, output dari filter ini berupa tegangan
DC 5V/0V. Saat filter mendapatkan frekuensi tengah yang telah di atur, maka output
tegangan dari rangkaian ini adalah 0V, dan saat filter tidak mendapat frekuensi yang telah
diatur outputnya adalah 5V. Adapun untuk mencari frekuensi tengah dan bandwidth filter
yaitu :
C. DRIVER MOTOR MAJU/MUNDUR (15 CM)
Digunakan untuk mengontrol kerja dari motor maju atau mundur 15cm. Input
berasal dari rangkaian filter, saat filter mengeluarkan tegangan 0V maka opto isolator
akan bekerja sehingga kontak RELAY DPDT tersambung ke NO dan motor mendapat
tegangan 0V dan -12V sehingga motor bergerak maju sepanjang 15cm, sampai ketika
motor menyentuh pushbottom maka kontak RELAY SPDT (2) akan tersambung ke NO
dan motor tidak mendapat tegangan -12V. Ketika filter mengeluarkan tegangan 5V, maka
optoisolator tidak bekerja sehingga kontak RELAY DPDT tetap berada di NC dan motor
mendapat tegangan 0V dan 12V sehingga motor bergerak mundur sepanjang 15cm dan
kembali ke posisi semula, sampai ketika motor menyentuh pushbottom kontak RELAY
SPDT (1) tersambung ke NO dan motor tidak mendapat tegangan 12V.
D. DRIVER MOTOR BERPUTAR 180°
Digunakan untuk mengontrol kerja dari motor yang berputar 180°. Input filter
berasal dari rangkaian filter, saat filter mengeluarkan tegangan 0V maka transistor PNP
menjadi satu rasi dan kontak RELAY DPDT tersambung ke NO sehingga motor
mendapat GROUND dan 12V dan motor berputar ke kanan 180°, ketika limit switch
tertekan maka kontak limit switch berpindah ke NO sehingga motor tidak mendapat
tegangan 12V sehingga motor mati. Saat filter mengeluarkan tegangan 5V maka transistor
PNP menjadi cutoff dan kontak RELAY DPDT tersambung ke NC sehingga motor
mendapat 12V dan GROUND dan motor berputar ke kiri 180° dan kembali ke posisi
semula, ketika limit switch tertekan maka kontak limit switch berpindah ke NO sehingga
motor tidak mendapat tegangan 12V sehingga motor mati.
Do The Best If You Want To Be The Best
6
Adapun beberapa komponen yang digunakan diantaranya :
1. IC (integrated circuit)
Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen
dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang
dipakai sebagai otak peralatan elektronika.
Adapun ic yang dipakai dalam rangkaian ini adalah :
 TL081
 LM741
 LM358
 LF347
Do The Best If You Want To Be The Best
7
 IC 555
 LM567
 PC817
Do The Best If You Want To Be The Best
8
2. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Resistor merupakan sebuah komponen
yang bersifat pasif, berguna untuk mengatur serta menghambat arus listrik. Besarnya nilai
tahanan resistor ditentukan oleh warna yang tertera pada badan resistor.
Gambar 1. Tabel kode-kode warna pada Resistor
3. Multiturn
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan
(salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor
variabel. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik
seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu
mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt)
secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog
(misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk
sirkuit elektronik.
gambar multiturn
Do The Best If You Want To Be The Best
9
4. VR (Variabel Resistor)
Variabel resistor juga biasa disebut dengan potensiometer yaitu resistor tiga
terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika
hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser),
potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya
digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat.
Gambar 3. Variable Resistor
5. Kapasitor
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan
huruf “C” adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan
listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik,
maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya
dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu
lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya
muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan
dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi
pada ujung-ujung kakinya.
Gambar 4. Kapasitor
Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :
1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap
2. Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser
tidak dapat diubah)
= Elco)
3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)
Do The Best If You Want To Be The Best
10
Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis dengan
angka yang jelas. Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya. Misalnya
pada kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 100µF25v yang artinya
kapasitor/ kondensator tersebut memiliki nilai kapasitansi 100 µF dengan tegangan kerja
maksimal yang diperbolehkan sebesar 25 volt.
Kapasitor yang ukuran fisiknya kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3
(tiga) angka saja. Jika hanya ada dua angka, satuannya adalah pF (pico farads).
Dari penjelasan di atas bisa diketahui bahwa karakteristik kapasitor selain
kapasitansi juga tak kalah pentingnya yaitu tegangan kerja dan temperatur kerja.
Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih
dapat bekerja dengan baik. Misalnya kapasitor 10uF25V, maka tegangan yang bisa
diberikan tidak boleh melebihi 25 volt dc. Umumnya kapasitor-kapasitor polar bekerja
pada tegangan DC dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan AC. Sedangkan
temperatur kerja yaitu batasan temperatur dimana kapasitor masih bisa bekerja dengan
optimal.
6. Dioda
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda, dimana
elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positif dan KATODA
yang berpolaritas negatif.
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik
mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda
aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena
karakteristik
satu
arah
yang
dimilikinya.
Dioda
varikap
(VARIable
CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan.
Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut
karakteristik
menyearahkan.
Fungsi
paling
umum
dari
dioda
adalah
untuk
memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan
untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya,
dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.
Gambar 5. Dioda beserta simbolnya
Do The Best If You Want To Be The Best
11
7. Trafo
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok
yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua
(skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat
medan magnet yang dihasilkan.
Bagian-Bagian Transformator
Gambar dan simbol trafo
Gambar 6. Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan
primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder,
sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini
dinamakan induktansi timbal-balik.
Gambar 7. Skema transformator
Pada skema transformator di atas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang
mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan
sekunder akan berubah polaritasnya.
Do The Best If You Want To Be The Best
12
8. IC Regulated
IC (Integrated Circuit) adalah nama lain chip. IC adalah piranti elektronis yang
dibuat dari material semikonduktor. IC atau chip merupakan cikal bakal dari sebuah
komputer dan segala jenis device yang memakai teknologi micro-controller lainnya.
IC ditemulan pada tahun 1958 oleh seorang insinyur bernama Jack Kilby yang
bekerja pada Texas Intruments mencoba memecahkan masalah dengan memikirkan
sebuah konsep menggabungkan seluruh komponen elektronika dalam satu blok yang
dibuat dari bahan semikonduktor. Penemuan itu kemudian dinamakan IC (Integrated
Circuit) atau yang kemudian lazim disebut chip. Beberapa saat setelah itu, Robert Noyce,
yang bekerja pada Fairchild Semiconductor Corporation, menemukan hal serupa,
meskipun mereka bekerja pada dua tempat yang berbeda.
-
IC 78xx dan 79xx
Sirkuit terpadu seri 78xx dan 79xx (kadang-kadang dikenal sebagai LM78xx dan
LM79xx) adalah sebuah keluarga sirkuit terpadu regulator tegangan linier monolitik
bernilai tetap. Keluarga 78xx dan 79xx adalah pilihan utama bagi banyak sirkuit
elektronika yang memerlukan catu daya teregulasi karena mudah digunakan dan harganya
relatif murah. Untuk spesifikasi IC individual, xx digantikan dengan angka dua digit yang
mengindikasikan tegangan keluaran yang didesain, contohnya 7805 dan 7905 mempunyai
keluaran 5 volt dan 7812 memberikan 12 volt. Keluarga 78xx adalah regulator tegangan
positif, yaitu regulator yang didesain untuk memberikan tegangan keluaran yang relatif
positif terhadap ground bersama. Keluarga 79xx adalah peranti komplementer yang
didesain untuk catu negatif. IC 78xx dan 79xx dapat digunakan bersamaan untuk
memberikan regulasi tegangan terhadap pencatu daya split.
IC 78xx dan 79xx mempunyai tiga terminal dan sering ditemui dengan kemasan
TO220, walaupun begitu, kemasan pasang-permukaan D2PAK dan kemasan logam TO3
juga tersedia. Peranti ini biasanya mendukung tegangan masukan dari 3 volt diatas
tegangan keluaran hingga kira-kira 36 volt, dan biasanya mempu pemberi arus listrik
hingga 1.5 Ampere (kemasan yang lebih kecil atau lebih besar mungkin memberikan arus
yang lebih kecil atau lebih besar.
Gambar 8. LM78XX
Gambar 9. LM79XX
Do The Best If You Want To Be The Best
13
9. Relay
Relay adalah suatu rangkaian switching magnetik yang bekerja bila mendapat catu
dari rangkaian trigger. Relay memiliki tegangan dan arus nominal yang harus dipenuhi
output rangkaian pendrivernya/pengemudinya. Arus yang digunakan pada rangkaian
adalah arus DC. Konstruksi dalam suatu relay terdiri dari lilitan kawat (coil) yang
dililitkan pada inti besi lunak. Jika lilitan kawat mendapatkan arus, inti besi lunak
menghasilkan medan magnet dan menarik switch kontak.
Switch kontak mengalami gaya tarik magnet sehingga berpindah posisi ke kutub
lain atau terlepas dari kutub asalnya. Keadaan ini akan bertahan selama arus mengalir
pada kumparan relay. Dan relay akan kembali ke posisi semula yaitu normally-off, bila
tidak ada lagi arus yag mengalir padanya. Posisi normal relay tergantung pada jenis relay
yang digunakan. Dan pemakaian jenis relay tergantung pada keadaan yang diinginkan
dalam suatu rangkaian/sistem.
Gambar 10. Bentuk fisik relay
Relay terdiri dari coil dan contact. Perhatikan gambar 2.2, coil adalah gulungan
kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang
pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis :
Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed
(kondisi awal sebelum diaktifkan close).
Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energy
listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang
berpegas, dan contact akan menutup.
Gambar 11. Bagian-bagian Relay
Do The Best If You Want To Be The Best
14
Menurut kerjanya relay dapat dibedakan menjadi:
 Normaly Open (NO); saklar akan tertutup bila dialiri arus.
 Normaly Close (NC); saklar akan terbuka bila dialiri arus.
10. Transistor
Transistor adalah komponen semi konduktor (bersifat menghantar dan menahan
arus listrik). Semua Transistor mempunyai tiga kaki,yaitu Colector (C) Basis (B) Emitor
(E) dan masing2 mempunyai fungsi sendiri-sendiri dengan berbagai tipe. Berikut fungsi
Transistor :
1. Sebagai perata arus.
2. Menahan sebagian arus.
3. Menguatkan arus.
4. Membangkitkan frequency rendah maupun tinggi.
a. Transistor NPN
Adalah transistor positive ,dimana transistor dapat bekerja mengalirkan arus
listrik apabila basis dialiri tegangan. Dimana karakteristik transistor ini akan
mengalami saturasi apabila arus basis lebih dari 0,7 V.
b. Transistor PNP
Adalah transistor yang dapat bekerja mengalirkan arus listrik apabila basis
dialiri tegangan. Dimana karakteristik transistor ini akan mengalami saturasi apabila
arus basis kurang dari 0,7 V.
c. Jenis transistor menurut bahannya
1. Transistor Germanium
Adalah transistor yang terbuat dari bahan germanium (berbadan besi keras
berwarna putih) terdiri dari jenis NPN dan PNP.
2. Transistor Silicon
Adalah transistor yang terbuat dari silikon (berbadan seperti plastik
mengkilap kebanyakan berwarna hitam) juga terdiri dari jenis NPN dan PNP.
Do The Best If You Want To Be The Best
15
Gambar 12. Bentuk TR Silicon & Germaium
1.1 Transistor Sebagai Saklar
Transistor dapat dikatakan sebagai saklar (switch). Selalu berada pada daerah
jenuh (saturasi) dan daerah cut off. Maka transistor dapat dijadikan saklar dengan
pemutus dan penyambungannya berupa tegangan pada basisnya. Secara prinsip
transistor akan dikendalikan arus basis, dimana arus basis ini lebih kecil nilainya
dibandingkan Ic ataupun Ie. Pada praktek arus basis harus diketahu nilainya.
IE =Ic+IB
Ic=βxIB
Dengan β merpakan penguat arus/ perbandingan antara arus IB dan Ic
Gambar pengontrol beban :
Vc
Rc
C
RB
VB
B
E
Jika IB = 0, maka IC= 0 (posisi cut off)
Jadi, untuk membuat saklar ON kita memberi tegangan VB yang
mengakibatkan transistor saturasi. Sedangkan jika VB =0 maka IB dan Ic = 0 (disebut
saklar terbuka/tidak menghantarkan arus listrik).
Analogi gambar :
Vc
Vc
LED
LED
Rc
Posisi ON
analog dengan
Rc
VB
RB
C
B
VB
E
Do The Best If You Want To Be The Best
16
Vc
Vc
LED
LED
Rc
Rc
analog dengan
posisi off
C
2
RB
E
SW1
VB=0
1
VB
1.2 Transistor Sebagai Penguat
Prinsip dasar transistor sebagai penguat adalah arus kecil pada basis
mengontrol arus yang lebih besar dari kolektor melewati transistor. Transistor
berfungsi sebagai penguat ketika arus basis berubah. Perubahan kecil pada arus
basis mengontrol perubahan besar pada arus yang mengalir dari kolektor ke
emittor. Pada saat ini transistor berfungsi sebagai penguat.
11. LED (Light Emitting dioda)
Led adalah sejenis dioda semi konduktor yang jika diberi tegangan akan
memancarkan cahaya non-koheren dengan panjang gelombang tertentu.Panjang
gelombang ini akan ditangkap oleh mata manusia sebagai warna.
Gambar15.LED
 Ciri-ciri dari komponen ini adalah :
 Memiliki tegangan kerja sekitar 1,4V sampai dengan 3V
 Mengambil arus sebesar 30mA sampai dengan 100mA
 Digunakan pada rangkaian lampu kontrol, lampu variasi, lampu indikator, dan
sebagainya
Cara kerja LED :
LED bekerja dengan prinsip elektroluminasi, di mana dia akan memancarkan
cahaya saat diberikan arus listrik.
Do The Best If You Want To Be The Best
17
12. Sensor infrared
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya
mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik di
receiver. Oleh karena itu baik di transmitter infra merah maupun receiver infra merah
harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian transmitter) dan
menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner
(bagian receiver). Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan
komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor
(phototransistor). Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi
cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu
mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik
yang dihasilkan kualitasnya cukup baik. Semakin besar intensitas infra merah yang
diterima maka sinyal pulsa listrik yang dihasilkan akan baik jika sinyal infra merah
yang diterima intensitasnya lemah maka infra merah tersebut harus mempunyai
pengumpul cahaya (light collector) yang cukup baik dan sinyal pulsa yang dihasilkan
oleh sensor infra merah ini harus dikuatkan. Pada prakteknya sinyal infra merah yang
diterima intensitasnya sangat kecil sehingga perlu dikuatkan. Selain itu agar tidak
terganggu oleh sinyal cahaya lain maka sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor infra
merah harus difilter pada frekuensi sinyal carrier yaitu pada 30 KHz sampai 40 KHz.
Selanjutnya baik photodioda maupun phototransistor disebut sebagai photodetector.
Dalam penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah yang
termodulasi. Pemodulasian sinyal data dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu
akan dapat memperjauh trasnmisi.
Faktor lain yang juga berpengaruh pada kemampuan penerima infra merah adalah
‘active area’ dan ‘respond time’. Semakin besar area penerimaan suatu dioda infra
merah maka semakin besar pula intensitas cahaya yang dikumpulkannya sehingga arus
bocor yang diharapkan pada teknik ‘reserved bias’ semakin besar. Selain itu semakin
besar area penerimaan maka sudut penerimaannya juga semakin besar. Kelemahan area
penerimaan yang semakin besar ini adalah noise yang dihasilkan juga semakin besar
pula. Begitu juga dengan respon terhadap frekuensi, semakin besar area penerimaannya
maka respon frekuansinya turun dan sebaliknya jika area penerimaannya kecil maka
respon terhadap sinyal frekuensi tinggi cukup baik.
13. Photodioda
Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah
silicon ( Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe.
Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup:
Do The Best If You Want To Be The Best
18
2500 Å - 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah
photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut
membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal,
sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi
semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah
semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam
sebuah photodioda digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan pembawa
muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh
Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda
tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.
Receiver Infrared
Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang
peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor).
Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah,
menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal
infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik yang dihasilkan
kualitasnya cukup baik. Semakin besar intensitas infra merah yang diterima maka
sinyal pulsa listrik yang dihasilkan akan baik jika sinyal infra merah yang diterima
intensitasnya lemah maka infra merah tersebut harus mempunyai pengumpul cahaya
(light collector) yang cukup baik dan sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor infra
merah ini harus dikuatkan. Pada prakteknya sinyal infra merah yang diterima
intensitasnya sangat kecil sehingga perlu dikuatkan. Selain itu agar tidak terganggu
oleh sinyal cahaya lain maka sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor infra merah
harus difilter pada frekeunsi sinyal carrier yaitu pada 30KHz sampai 40KHz.
Selanjutnya baik photodioda maupun phototransistor disebut sebagai photodetector.
Dalam penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah yang
termodulasi. Pemodulasian sinyal data dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu
akan dapat memperjauh trasnmisi data sinyal infra.
Gambar16.Photodioda
Do The Best If You Want To Be The Best
19
SKEMATIK RANGKAIAN
1. BLOK DIAGRAM RANGKAIAN
Kiri
Infra Red
Transmitter
INSTRUMENTATION
AMPLIFIER
Non Inverting
Komparator&
PemancarTX
Amplifier& Filter
RX
Infra Red
Receiver 1
Lengan 1
MOTOR
DC
Kanan
Indikator LED
3 CM
maju
Infra Red
Transmitter
INSTRUMENTATION
AMPLIFIER
Non Inverting
Komparator&
PemancarTX
Amplifier& Filter
RX
Infra Red
Receiver 2
Lengan 2
MOTOR
DC
mundur
Indikator LED
Sinyal EMG 2 Lengan dapat terdeteksi dgn jarak TX-RX minimal 60 Cm dengan jarak Rx1&Rx2
minimal 3 cm dengan2 blok filter (Max 2 LIMIT SWITCH)
Do The Best If You Want To Be The Best
20
2. SKEMATIK RANGKAIAN
BASIC INSTRUMENT
J1
+
2
-
R1 1K
J2
E3
ELEKTRODA
U1
7
1
3
+12
E2
R2 10k
1
2
3
-12
6
PS IN
TL081
4
5
E1
E1
3
2
1
+12
-12
-12
R3
4
5
U2
3
1k
J3
TL081
C1
1
2
6
+
2
R4
-
1K
R5
7
1
47nF
AMP
22k
R6
+12
1K
-12
+12
U3
4
5
J4
3
R7
1
2
3
-12
6
+
E2
-
2
TL081
1K
7
1
R8
PS OUT
3K3
+12
R9
100K
E3
NON INVERTING AMPLIFIER
+12
J1
+12
1
2
3
J6
-12
1
2
3
-12
+12
PS IN
+12
PS OUT
U1A
3
+
2
1
5
U1B
-
6
11
KIRI
J4
+
7
1
2
-
LF347
11
1
2
4
4
J2
LF347
OUT KIRI
-12
-12
100k
R2
R1
+12
J1
1
2
3
R3
1k
-12
+12
1k
-12
J6
1
2
3
+12
PS IN
+12
PS OUT
1
2
3
2
U8
U9
7
1
7
1
J2
+
6
3
-
2
6
1
2
-
LM741
LM741
4
5
4
5
KIRI
J4
+
-12
-12
100k
R3
1k
R1
R2
1k
Do The Best If You Want To Be The Best
OUT KIRI
21
FULWAVE RECTIFIER
J1
+12
1
2
PS OUT
J2
+12
-12
1
2
3
PS IN
R1
10k
D1
-12
11
in4002
R2
2
1
R3
R4
in4002
10k
20k
+12
4
10k
D2
8
+
10
LF347
-
9
U1C
J4
U1D
4
+12
IN
R8
12
13
14
1
2
-
11
20k
J5
LF347
+
OUT
-12
KOMPARATOR
J1
+12
1
2
+12
PS IN
U1A
8
J2
1
2
3
C1
10nF
R1
220
2
1
+12
LM358
4
KIRI
J6
+
1
2
3
4
+12
CON4
R2
100k
+12
8
J3
1
2
C2
10nF
5
+
6
-
7
4
KANAN
R3
220
U1B
LM358
+12
R4
100k
Do The Best If You Want To Be The Best
22
DRIVER ASTABIL
VCC
VCC
LS1
5
3
4
D1
1
2
4007
470
470
C3
C4
R1
VCC
RELAY SPDT
VCC
Q1
BD 139
J3
J4
220
4
3
2
1
VCC
VCC
4
3
2
1
LS2
5
3
output
input
4
D2
1
2
4007
R2
470
470
C1
C2
RELAY SPDT
Q2
BD 139
220
PEMANCAR/ASTABIL
VCC
J1
1
2
PS
J2
Q1
NPN BCE
1
2
3
4
R1
10k
D1
D2
LED
IR
R2
220
R5
330
4
R4
330
R7 330
R
R6
5k6
2
TR
3
Q
5
CV
Q2
NPN BCE
7
DIS
6
THR
C1
10uF
U1
LM555
C2
10nF
Q3
NPN BCE
R8
10k
D3
LED
D4
IR
R9
220
4
R11
330
R13
5k6
R14 330
R
IN
2
TR
Q
DIS
5
CV
THR
3
7
6
C3
10uF
C4
10nF
U2
LM555
Do The Best If You Want To Be The Best
Q4
NPN BCE
R12
330
23
PENERIMA DAN NON INVERTING AMPLIFIER
J2
2
R8
+12
R1 1k
1
2
1
3
+12
2
100k
supplay
D1
+12
U1A
8
PD Kanan
+
31
2
multitone
R5 2
1
1
2
-
out kanan
1
4
1k
J1
LM358
3
R7
2
R2
100
R10
1
3
+12
2
R9
100k
1k
D2
+12
U1B
8
PD Kiri
31
+
6
7
1
2
-
out kiri
4
1k
1
R6 2
multitone
J3
LM358
5
R11
R4
100
FILTER
VCC
J5
VCC
1
2
PS
C1
1uf
R2
50k
6
5
L FIL
TC
TR
OUTPUT
OUT FIL
8
1
2
1
OUT
C3
22nf /20uF
LM567C 2,7
7
1
2
GND
10nf
INPUT
+VCC
J1
3
1
2
IN
R1
4
10k
U1
C2
J4
2
3
C4
1uf /5nf
C5
10nf
Do The Best If You Want To Be The Best
24
DRIVER MOTOR MAJU/MUNDUR
J4
-12v
5v
12v
1
2
3
4
J2
12v
1
2
CON4
5v
LS2
motor
LS1
5
3
4
12v
4
1
2
3
5
8
D2
DIODERELAY SPDT
6
7
5v
1
2
D3
SW1
DIODE
RELAY DPDT
SW PUSHBUTTON
4
1
-12v
ISO1
OPTO ISOLATOR-A
J1
LS3
5v
5
3
3
2
2
1
4
1
2
input f ilter
D1
DIODERELAY SPDT
SW2
SW PUSHBUTTON
DRIVER MOTOR BERPUTAR 180°
J2
VCC
1
2
J3
VCC
MOTOR
LS1
LS2A
VCC
1
2
5
VCC
4
3
3
4
5
8
PS
RELAY SPDT HE LS3A
6
5
7
1
2
3
4
D1
RELAY SPDT HE
DIODE
RELAY DPDT
J1
1
2
Q1
PNP BCE
input f ilter
Do The Best If You Want To Be The Best
25
HASIL DAN ANALISA DATA
 Blok pengirim (Transmitter)
Dari hasil pengujian, sinyal yang diperoleh sangat kecil. Dipelukan beberapa
penguatan untuk mengeluarkan output berupa sinyal otot dengan amplituda yang cukup
besar. Dari penguatan tersebut juga dimasukkan ke rangkaian fullwave rectifire untuk
mendapatkan sinyal dengan fase full positif, yang kemudian masuk ke rangkaian
komparator untuk mengambil sinyal otot yang lebih stabil. Output komparator
dimasukkan ke rangkaian driver astabil untuk mendapatkan tegangan yang lebih stabil
yang akan di masukkan ke rangkaian astabil yang kemudian diumpankan ke rangkaian
astabil untuk menghasilkan 2 frekuensi yang berbeda untuk dipancarkan.
 Blok penerima (Receiver)
Blok pada rangkaian penerima terdiri dari beberapa rangkaian, diantaranya yaitu
non inverting amplifier, filter, dan driver motor. Jarak penerimaan sinyal infrared bisa
mencapai ±1 meter. Non inverting amplifier akan menguatkan tegangan yang keluar dari
photodioda. Setelah dikuatkan maka outputannya akan masuk dalam rangkaian filter
untuk dipisahkan sinyal lengan 1 dan 2, bandwidth dari kedua frekuensi tersebut antara
200 Hz – 400 Hz. Output dari filter digunakan untuk mentriger driver motor 1 dan 2.
Do The Best If You Want To Be The Best
26
KESIMPULAN
Sinyal otot yang diperoleh dapat mengontrol gerak dari motor dengan cara
mengirimkan sinyal tersebut melalui infrared dan diterima oleh photodioda dan akan
diolah oleh rangkaian pada blok penerima. Hal ini sesuai dengan aplikasinya dalam dunia
kesehatan yaitu sebagai alat untuk mengontrol gerak pada lengan robot. Alat ini dapat
membantu para pasien sebagai pengganti lengan atau tangan.
Do The Best If You Want To Be The Best
27
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://ilmuelektromedik.blogspot.com
[2]
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18990/.../Chapter%20II.pdf
[3]
file.upi.edu/Direktori/.../MEKATRONIKA_MODUL_1.pdf
[4]
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/535/jbptunikompp-gdl-iipirmansy-26712-5-unikom_ii.pdf
[5]
elektronika-elektronika.blogspot.com
[6]
www.elektro.undip.ac.id/transmisi/jun05/sudjadijun05.PDF
[7]
http://duniaelektronika.blogspot.com/2008/08/dioda-adalah-piranti-semikonduktor.html
[8]
http://aldiakbar.com/pengertian-dan-cara-kerja-dioda-rectifier-2.html
[9]
ebookbrowse.com/modul-keseluruhan-automasi-1-1-bab-2.html
Do The Best If You Want To Be The Best
28
LAMPIRAN
 Rangkaian Basic Instrument
 Rangkaian Non Inverting Amplifier
 Rangkaian Full Wave Rectifier
Do The Best If You Want To Be The Best
29
 Rangkaian Komparator
 Rangkaian Driver Astabil
 Rangkaian Astabil
 Rangkaian Penerima dan Non Inverting Amplifier
Do The Best If You Want To Be The Best
Download