BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembuatan karya, program, literatur sebelumnya Dengan ada nya kesempatan ini maka kami akan berkesempatan membuat sebuah acara magazine, dengan isi persegmennya. 1. Segmen pertama membahas tentang top six trend fashion for men and women, dan ada talen yang sudah kami persiapkan untuk mengenakan trend fashion busana tersebut. Lalu akan ada tampilan harga dan brand pada busana yang model kenakan. Ditujukan agar memberikan informasi dan mempermudah para fashionistas medapatkan barang yang sama seperti pada tamppilan fashion yang dikenakan model. 2. Segmen kedua akan menampilkan cuplikan film, dan selesai cuplikan film diputar makan host akan memberikan komentar seputar fashion yang dikenakan oleh aktor dan aktris yang ada pada film tersebut dan juga akan menampilakn VT dari pakar atau orang yang berkompeten dalam bidang fashion untuk memberikan komentarnya. Dalam segmen kedua ini yaitu segmen Fashion Scene selain berkomentar mereka juga membahas apakan fashion tersebut dapat menjadi trend dalam fashion ataukah tidak. Juga memberikan saran bagaimana seharusnya fashionistas berbusana, bagaimana mengaplikasikan fashion dengn baik dan sesuai kepribadian para fashionistas. 3. Disegmen ketiga host akan menampilkan liputan tentang designer dari dalam negeri yang dikemas secara menarik. Pada segmen ini, akan mengulas sisi lain kehidupan seorang designer sebelum menjadi designer. Secara singkat pada segmen ketiga ini akan menampilkan auto biografi dari seorang designer. Disajikan secara ringan karena yang akan diangkat adalah ssok seorang designer yang memang baru merambah kedunia fashion. Contohnya yang akan diangkat menjadi topik adalah seorang aktris atau penyanyi yang merambah dunia fashion seperti membuat brand dengan namanya atau apapun yang berhubungan dengan fashion. Mengulas bagaimana dia terjun kedunia fashion dan apasaja koleksi dari rancangannya. Begitulah kira kira hasil dari FGD untuk menentukan isi program apa yang akan kami produksi. Begitulah gambaran isi program acara fashion update pada setiap segmen nya. Fashion update akan menampilkan ulasan fashion teranyar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan fashionistas yang haus akan informasi fashion. jenis acara news magazine hampir sama dengan program features hanya saja news magazine yang lebih mendalam pada hal untuk mempercantik sebuah berita agar terlihat lebih menghibur dan menarik pada sebuah berita atau informasi ketimbang menonjolkan sebuah aspek dari sebuah konten berita tersebut. Dengan banyaknya acara fashion magazine yang telah dibuat di indonesia, dari program acara tersebut yang telah tayang sebelumnya telah menjadi sebuah panduan atau contoh untuk program acara fashion update ini. maka dari itu penulisan ini akan membahas tentang perbedaan dari acara fashion update ini dengan program acara sebelumnya yang sudah ditayangkan ditelevisi dengan isi dan konten program acara yang berbeda. Tabel 2.1 Perbandingan program Fashion Update dengan Program Lain No 1. Judul Program Isi Program Perbedaan dengan Program yang Dibuat iLook iLook merupakan sebuah Memiliki persamaan Net TV program acara magezine keduanya yang Hari Sabtu - yang Minggu 10.30 – berbagai berbagai pernak- program 11.00 pernik yang berhubungan mengutamakan lebih dengan fesyen. dari merupakan membahas program magazine yaitu sebuah acara Program menariknya. yang lebih hal-hal Ada beberapa ini tayang setiap sabtu dan perbedaan yang di buat Fashion minggu yang berdurasi 30 Update dengan iLook, seperti menit. Acara memberikan ini juga keberadaan shooting, iLook tips-tips hanya didalam studio sedangkan seputar make up, nail, fashion update mempunyai rambut dan juga fasyen beberapa liputan di luar studio. atasan/bawahan pria dan Dari segi pembahasan, iLook wanita. memberikan tips and trick tentang fesyen, fashion update akan membahas lebih luas mengenai trend update top six fashion men/women. Dan untuk No Judul Program Isi Program Perbedaan dengan Program yang Dibuat komentar fesyen itu sendiri yang dipergunakan dalam program iLook hanya komentar host yang berperan sebagai sedangkan model, fashion update meminta komentar dari beberapa sumber lainnya. 2. yang Perbedaan yang di tujukan Food&Fashion Program TransTV berdurasikaan Jumat 09.00 – ini, Farah Quinn sebagai trans tv ini akan membahas 09.30 host akan mengajak untuk segmen 30 jalan-jalan dan makanan khas tradisional menit dalam program food&fashion fashion saja. mencari Pembahasan mengenai fashion baik dalam program di trans tv ini, maupun host mengunjungi sebuat butik modern, dan melihat cara ataupun tempat perbelanjaan pembuatannya. Selain itu untuk membeli dan langsung dalam program ini Farah mengenakan Quinn juga memberikan seputar fashion. baju yang akan diinginkan sesuai dengan tema informasi atau topik yang saat itu sedang di bahas. Fashion update lebih membahas semua tentang gaya berpakaian yang sedang up to date dan juga mempunyai segmen komentar fashion dari beberapa orang yang berhubungan dengan fashion. 2.2 Teori atau Konsep yang Berkaitan dengan Proses Pembuatan Tugas Karya Akhir. 2.2.1 Konsep Tahapan Produksi Pada hakikatnya masyarakat sebagai audience dari media televisi ingin mendapatkan informasi dari sebuah tayangan televisi yang informatif dan juga menarik. Agar dapat menyajikan program tayangan yang menarik diperlukan kerjasama tim yang baik antara divisi dalam sebuah stasiun tv. Selain itu persiapan yang matang dan tahapan produksi juga berpengaruh besar didalam menentukan value dari sebuah tayangan. Menurut zettl tahapan produksi dapat terbagi menjadi tiga tahapan yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. 1. IDE Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi. Banyak sekali sumber ide yang dapat dijadikan inspirasi untuk menulis sebuah script video dan televisi. Misalnya, novel, cerita nyata, dan lain-lain. Di samping itu FGD sangat diperlukan setelah kami telah menemukan sebuah ide yang akan dibuat menjadi sebuah program. FGD dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan isi program yang akan dibuat naskahnya yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis. Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul, saya membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan saya tuangkan menjadi sebuah script. Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan saya tulis menjadi sebuah script. Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi singkat mengenai program yang akan saya tulis. Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian saya dan tim pada pengembangan ide yang telah saya pilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi gambaran tentang isi program video atau televis yang akan kita buat. Menulis naskah harus didasarkan pada rencana yang telah dibuat yang meliputi outline, synopsis dan treatment. Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert dan ahli media. 2. PERENCANAAN Dalam proses produksi sebuah siaran televisi,unsur perencanaan harus ada, agar langkah-langkah yang akan dilakukan akan menjadi mudah dan terarah.karena sudah adanya perencanaan . Adapun hal-hal yang ada dalam sebuah perencanaan antara lain : a. Stafing/ Crew Sebagai seorang produser programdisini saya benar-benar memperhatikan dalam penentuan crew yang benar-benar layak untuk dipilih,hal ini bertujuan untuk menciptakan sebuah team yang soulit. b. Bageting/Biaya Bageting atau biaya juga harus benar-benar sudah diperhitungkan dalam sebuah perencanaan,hal ini bertujuan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi Program siaran tersebut. c. Menentukan Waktu Menentukan waktu atau menyusun scedul produksi,hal ini bertujuan agar proses produksi lebih terarah. Dan selesai pada waktu yang telah ditentukan. Dalam pengerjaan pembuatan program ini kami membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk menyelesaikan proses, dari pra prouksi, produksi hingga pasca produksi. d. Rapat Crew Kegiatan ini merupakan bagian dari Perencanaan dari Proses sebuah Produksi Siaran Televisi,yang mana bertujuan agar seluruh crew benar-benar paham dan mengerti dengan apa yang akan dikerjakannya.oleh karna itu dilakukannya tapat crew yang bermaksud untuk memberi arahan sebelum dilakukannya shooting. 3. PERSIAPAN Setelah melewati tahap perencanaan,yang mana seperti yang telah dijelaskan di atas,maka tahap selanjutnya adalah Persiapan. Pada tahap persiapan ini,semua tim harus mempersiapkan segala sesuatu yang butuhkan sebelum shooting atau proses pengambilan gambar berlangsung. Baik dari segi Peralatan,operasional dilapangan,dan lain sebagainya. Namun tak lepas dari itu semua, terdapat dua hal penting yang harus dipersiapkan,yaitu Breakdown dan Shooting Script. Yang dibutuhkan tim produksi adalah a. Breakdown Merupakan sebuah tabel kegiatan yang mana berisi tentang jadwal kegiatan shooting berlangsung dan lengkap dengan penanggung jawab,dan properti apa saja yang dibutuhkan,serta tanggal dan jam kegiatan dilaksanakan. Breakdown ini berfingsi sebagai panduan untuk mempermudah setiap team memahami dan mengerti akan apa saja yang harus ia kerjakan dan ia persiapkan,sehingga dengan adanya breakdown ini pekerjaan akan lebih terarah dan berjalan rapi karena sudah ada susunan kegiatan yang sudah diatur. b. Shooting Script Shoting script memiliki sedikit kesamaan dengan breakdown,hanya saja pada shooting scrip hanya berisi kumpulan dari setiap shine,yang telah dikelompokkan – kelompokkan berdasarkan lokasi shootingnya.hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan gambar sehingga tidak rumit dan berpindah pindah. Disamping itu, di dalam shooting screapt juga berisi tentang instruksi-instuksi angel/sudut pengambilan gambar, seperti long shoot,medium shoot.closeUp,Penlife,penright dan lain lain-lain .yang tentunya sudah disesuaikan dan diselaraskan dengan alur cerita /naskah. c. Set Up And Rehearsel Tahapan ini disebut juga dengan tahap Pengesetan ,yang mana seluruh hal-hal yang berhubungan dengan teknis dilapangan baik dekorasi tempat, tatacahaya, tatasuara dan kamera. Seluruhnya harus melalui proses pengesetan atau diatur agar sesuai terhadap konsep yang telah ditentukan dalam breakdown, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan teknis dilapangan. Di samping itu, dalam tahap ini juga dilakukan gelade atau latihan. Di sini seluruh artis yang akan berperan dalam naskah dilatih sesuai dengan karakter (Blocking Artis)yang tertulis dalam naskah. Blocking alat dan lain sebagainya. d. Production Peran saya sebagai produser dalam proses produksi adalam membntu kerja Camera Person. Saya membantu mendirect camper agar mengambil gambar sesuai dengan script yang sudah ditentukan. Proses pengambilan gambar dari setiap scene yang talah dituankan ke dalam shooting script berdasarkan naskah yang ditulis, di sinilah ujung penentu baik tidaknya sebuah produksi dilihat dari proses produksi tersebut. Maka peran sutradara dan semua team sangat menunjang dalam penyelesaian suatu produksi siaran. e. Pasca Production Pasca Produksi merupakan sebuah tahapan akhir dari dari sebuah produksi siaran televisi, namun di dalam tahap pasca produksi ini terdapat beberapa proses lagi di antaranya : a) Editing Merupakan penggabungan dari beberapa scene yang telah dishooting pada saat tahap produksi,yang mana disusun dan disesuaikan dengan naskah . b) Mixing Merupakan rangkaian dari proses editing ,yang mana dalam tahap ini hasil editing di beri sound,atau suara baik berupa beck sound maupun narasi. c) Revew Memutar ulang hasil produksi,yang mana bertujuan untuk dikaji ulang kembali ,guna mengantisipasi akan terjadinya kesalahan-kesalahan pada saat tahaptahap sebelumnya. d) Revisi Memperbaiki dan menyempurnakan hasil produksi yang ada,apabila terdapat perubahan-perubahan yang dihasilkan dari proses revew di atas. e) Hasil Akhir Merupakan proses finalisasi hasil dari sebuah produksi siaran yang mana hasil tersebut memang sudah benar-benar layak untuk On Air atau layak siar. f) On Air Proses penyiaran hasil produksi siaran melalui stasiun penyiaran. Pada Pra Produksi merupakan tahapan sebelum dilakukannya proses Produksi. Tahapan dalam proses Pra Produksi dapat dibagi menjadi kedalam dua tahap. Yang pertama, tim produksi pada sebuah stasiun televisi akan mengembangkan ide yang telah dibangun sebelumnya menjadi sebuah konsep dan script. Pada tahapan kedua akan melakukan pembicaraan mengenain detil-detil produksi, termasuk didalamnya mengenai lokasi syuting, crew, dan peralatan produksi yang digunakan. Tahapan selanjutnya adalah Produksi. Proses produksi adalah tahapan dimana tiap crew dari setiap tim produksi masuk kedalam studio maupun lapangan baik itu pada saat melakukan reherarseal ataupun pada saat proses pengambilan gambar. Proses pasca produksi menjadi tahapan terakhir didalam memproduksi sebuah tayangan. Kegiatan pada proses pasca produksi berbicara seputar video dan audio editing. Pada tahap ini seorang editor memegang peran penting dalam menghasilkan sebuah tayangan televisi yang baik, informatif dan juga menarik (Zettl, 2009:4). 2.2.2 Peran Produser Proses Kerja Produser Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu program, tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi. 1. Pra Produksi Sebelum memproduksi program magazine ini produser memulai proses kerja dengan membagi tiap tugas masing-masing para kru. kemudian membuat schedule awal, seperti menentukan jadwal untuk rapat kelompok disela-sela waktu kosong saat perkuliahan, dateline naskah serta penyusunan budget yang dibutuhkan. Karena karya tugas akhir ini adalah produksi bersama, di jalankan bersama, dan hasil yang dinikmati pun secara bersama pula. Oleh karena itu produser memberikan keleluasaan gerak kepada anggota untuk menuangkan ide kreatif maupun saran guna melancarkan dan mengembangkan dalam proses produksi yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, naskah/script pun terus mengalami perubahan-perubahan atas saran dan masukan dari tiap divisi. Setelah direvisi, penulis mengajukan proposal bab I kepada dosen pembimbing tugas akhir kami, guna mendapatkan persetujuan untuk memproduksi drama televisi. Dari pengajuan ini kami mendapatkan beberapa masukan mulai dari perbaikan proposal hingga script yang mengalami sedikit perubahan ulang, sampai akhirnya menjadi sebuah naskah utuh dan siap untuk diproduksi. Setelah itu barulah Produser membuat jadwal untuk pertemuan berikutnya. Kemudian produser melakukan persiapan-persiapan produksi seperti mengingatkan kepada setiap kru sesuai job desk-nya, mencari lokasi shooting, casting host, dan model hingga survei harga penyewaan alat-alat. Mengingat karya kami adalah news magazine dengan sekuel atau berlatar belakang modern, fun, dan colorful seperti sekarang ini, maka produser berusaha mematangkan persiapan produksi dengan ekstra hati-hati dalam menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk produksi nantinya. Saat naskah sudah selesai, saatnya penulis beserta anggota lainnya mencari lokasi untuk shooting, pencarian dan menentukan lokasi shooting, sempat terhambat, karena sedikit ada masalah ketidakcocokan pada lokasi-lokasi sebelumnya atau jarak tempatnya yang jauh. akhirnya kami mendapatkan lokasi shooting, yang sesuai dan mendukung, Lokasi tersebut berada di Jl.Lebak Bulus 1 no.62, BUMI HARUM MANIS Cilandak, Jakarta selatan yang dijadikan sebagai lokasi Studio. Seminggu menjelang produksi, produser mengecek ulang kesiapan dan kelengkapan produksi per- divisi mulai dari penata artistik, penata lampu dan suara serta penata kamera dan lain-lain. Membuat surat ikatan kerja untuk host dan model serta melatih host dan model untuk melakukan adegan-adegan yang nantinya dapat melancarkan dalam proses shooting, 2. Produksi Pada saat proses shooting berlangsung, produser mengawasi jalannya produksi tersebut dengan acuan-acuan yang telah dibuat, sebelumnya produser sudah memberikan lembar shooting schedule kepada semua kru dan host agar shooting berjalan dengan lancar dan tepat pada waktunya. Kemudian produser menyiapkan lembar Daily Production Report dan Call Sheet, hal ini mengingat agar tidak terjadinya penundaan waktu selama shooting berlangsung, mengatur pengeluaran biaya akomodasi , transportasi, dan yang lainnya agar tidak terjadi pembengkakan biaya. Sebagai seorang produser harus mempunyai kepekaan dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak penonton pada setiap ide yang diproduksi. Jika konsep program sudah direncanakan dengan baik. sebelum memulai produksi produser menginformasikan terlebih dahulu peraturan-peraturan selama ditempat lokasi serta pada saat proses shooting berlangsung dan memastikan semua kelengkapan yang dibutuhkan dari sebuah lokasi yang tersedia agar terpelihara dengan baik. Beberapa tugas dari seorang produser yaitu, menyusun jadwal pertemuan rutin dengan kelompok, mencari host untuk di casting terlebih dahulu, mencari dan menetapkan lokasi serta perizinan lokasi, melatih host dan model, mengumpulkan dana dari tiap anggota tim untuk biaya kelangsungan produksi sesuai dengan kesepakatan bersama, menyusun anggaran pemasukan dan pengeluaran keuangan mulai dari pra produksi hingga pasca produksi, membuat jadwal shooting, membuat Daily Production Report, mengawasi pelaksanaan saat proses produksi yang disesuaikan atau ditetapkan sebelumnya, dan bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi baik dari segi maupun hasil akhir produksi tersebut yaitu dengan mendiskusikan dan melakukan tahapan editing bersama sutradara dan editor. produser juga membantu kru lainnya, seperti mencatat time code untuk disesuaikan waktunya hal ini berguna untuk membantu proses editing (paska produksi). 3. Pasca Produksi Setelah tahap produksi selesai kini produser yang merangkap menjadi sutradara bersama editor melakukan proses editing. Dalam proses editing, produser memberikan beberapa masukan berupa saran dalam merancang tahapan editing hingga akhir editing. dan produser mengingatkan melalui tugas dari masing-masing kru untuk melengkapi atau merapikan laporan-laporan yang sudah dikerjakan pada saat shooting berlangsung. dan laporan tersebut berguna untuk membantu proses saat editing. kemudian produser membuat jadwal pertemuan kembali dengan host dan model untuk mengisi voice over (vo). 4. Peran dan Tanggung Jawab Produser Peran dan tanggung jawab produser dalam program acara fashion update adalah memimpin dan me-manage jalannya produksi drama dari pra produksi hingga paska produksi, sesuai yang ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dan disesuaikan dengan kesepakatan bersama. Pada saat pra produksi , produser bertanggung jawab mengemas konsep drama menjadi menarik dari segi cerita dan mempunyai nilai yang komersial. Bertanggung jawab pada manajemen keuangan dan administrasi. Beberapa peran dan tanggung jawab seorang produser secara garis besarnya, yaitu seperti : - Menyusun rancangan atau desain produksi. - Membuat jadwal pertemuan rutin dengan kelompok. - Mencari pemain untuk di casting terlebih dahulu. - Mencari lokasi dan menetapkan serta perizinan lokasi. - Melatih para pemain. - Mengumpulkan dan dari tiap anggota tim untuk biaya kelangsungan produksi. - Menyusun anggaran pemasukan dan pengeluaran keuangan mulai dari pra produksi hingga pasca produksi. - Membuat Shooting Schedule. - Membuat Daily Production Report. - Mengawasi pelaksanaan saat proses produksi yang disesuaikan atau ditetapkan sebelumnya. - Bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi baik dari segi dan maupun hasil akhir produksi tersebut. Produser juga biasanya menjadi manajer pra produksi di lapangan. Mengatur kerja dan memaksimalkan potensi yang ada pada setiap divisi. membuat check list, mendata apa yang sudah dan belum dikerjakan, mengantisipasi masalah yang mungkin akan timbul serta menyiapkan alternatif pemecahannya. Proses Kerja Sutradara Sutradara Televisi adalah seseorang yang memiliki visi mengembangkan nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam pikiran dan kreativitasnya, sedangkan filosofi dalam penyutradaraan televisi merupakan sebuah daya pemikiran atas nilai-nilai visual yang diwujudkan dalam kenyataan visual itu sendiri. (Rukmananda, 2004) Sedangkan definisi sutradara menurut penulis progrm acara fashion update adalah seseorang yang memiliki ide dan imajinasi yang tinggi dan mampu menuangkan ide tersebut dalam suatu bentuk karya visual dengan tujuan agar karya bisa dimengerti dan dinikmati oleh orang lain. Menjadi seorang Sutradara bukanlah suatu hal yang sangat mudah, karena Penulis dituntut untuk tahu akan semua seluk beluk masalah mulai dari pra produksi, produksi, maupun paska produksi. Kelancaran dan keberhasilan pada sebuah produksi tidak hanya karena siapa sutradara dalam sebuah drama tersebut tetapi melainkan suatu kerja sama antara tim yang kompak dan saling menghargai satu sama lainya. Kelancaran dan keberhasilan pada sebuah produksi tidak hanya karena siapa sutradara dalam sebuah program acara tersebut tetapi melainkan suatu kerja sama antara tim yang kompak dan saling menghargai satu sama lainya. 1. Pra Produksi Menjadi Sutradara menjadi suatu tantangan sekaligus kebanggaan tersendiri bagi penulis, Berkaca pada pengalaman menjadi Sutradara pada tugas sebelumnya Penulis mencoba memperbaiki kesalahan-kesalahan maupun kekurangan, sehingga diharapkan program acara fashion update yang akan di produksi ini lebih baik dari yang sebelumnya. Memproduksi sebuah program acara bukanlah hal yang mudah, konsep kerja yang jelas serta perhitungan yang jelas terhadap segala kemungkinan kendala-kendala yang terjadi pada saat sebuah produksi berjalan merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah produksi. Tahap pra produksi merupakan tahap yang paling penting dan berperan dalam suatu proses produksi, karena segala sesuatunya diperhitungkan pada tahap ini. Adapun tahap yang penulis lakukan pada pra produksi adalah: a. Pembentukan kru produksi Hal yang pertama dilakukan adalah membentuk sebuah kru produksi berdasarkan kesepakatan tim produksi. Dalam Program acara fashion update produser menjabat sebagai seorang sutradara. Selama proses pengerjaan tugas penulis dibantu serta diberi masukan dan saran dari teman-teman yang lain. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam sebuah produksi drama membutuhkan kerjasama dengan banyak orang. Tim Produksi adalah sekumpulan orang yang sejak awal terlibat langsung dari proses pra produksi hingga paska produksi. Tim produksi dalam karya fashion update adalah : 1. Nadiah Hardianti Sebagai Sutradara & produser 2. Endahsari Pratiwi Sebagai Camera Person 1 & penata lampu 3. Kevin Praditya Sebagai Editor & penata artistik 4. Stevanus Efras Sebagai Camera Person 2 b. Analisa Naskah Setelah ditunjuk sebagai seorang Sutradara langkah pertama yang penulis lakukan adalah membaca naskah, mempelajari serta berusaha memahami pesan yang tersirat dalam naskah tersebut. Penulis berulang kali mencoba dan berusaha memahami setiap scene dari naskah tersebut, sampai menemukan imajinasi sebagai bentuk kasar tampilan program acara tersebut, untuk memahami naskah tersebut mungkin tidak terlalu sulit bagi penulis karena disini selain menjadi seorang sutradara penulis juga sebagai penulis naskah, sehingga merupakan suatu kesatuan tugas yang cukup mempermudah proses kerja. Dari awal pembuatan , naskah banyak mengalami perubahan atas usul dan masukan dari seluruh kru. Akhirnya setelah direvisi bersama kami pun mengajukanya kepada Dosen Pembimbing. Dari pengajuan naskah ini pun kami mendapat banyak masukan dan saran, sehingga naskah siap untuk di produksi. c. Mencari Referensi Proses selanjutnya adalah mencari referensi program acara fashion yang sesuai atau setidaknya mirip dengan naskah tersebut,untuk itu penulis memutuskan untuk mengamati program acara I Look di NET TV. Tujuan utama penulis mencari referensi dari film-film tersebut adalah untuk mengetahui teknik pengambilan gambar dan isi segmen yang dilakukan oleh host dalam program acara tersebut, serta berbagai properti serta baju-baju yang digunakan. d. Mencari lokasi pengambilan gambar. Setelah menentukan setting, langkah selanjutnya adalah mencari lokasi pengambilan gambar. Dalam mencari lokasi harus diperhatikan segala kemungkinan misal dari segi akomodasi, transportasi dan keamanan setting yang telah ditentukan. Syarat-syarat tempat digunakan untuk lokasi pengambilan gambar adalah : a. Lokasi studio indor dan outdor yang sesuai dengan konsep program acara b. Akomodasi dan transportasi terjangkau. c. Keamanan terjaga. d. Bebas dari gangguan . e. Biaya sewa tidak mahal. e. Mengelola Host dan model Sutradara yang baik harus mampu mencari para pemain yang sesuai dengan karakter yang terdapat dalam naskah. Untuk mendapatkan peran host , Penulis harus teliti memilih host yang mampu mendalami karakter fun, modern dan colorful. kami pun melatih kemampuan pemeran agar dapat tampil menarik di depan kamera. Langkah utama yang penulis lakukan untuk memilih atau menentukan tokoh-tokoh yang sesuai dengan tuntutan naskah adalah melakukan Casting, reading dan Rehersal pemain. - Casting Pemain Produser perlu melakukan casting agar supaya benar-benar bisa mendapatkan pemeran yang sesuai dengan yang ada di dalam naskah. Adapun fungsi casting adalah mencari atau menyeleksi calon pemain agar mendapatkan sosok yang sesuai dengan yang ada di dalam naskah. Produser harus benar-benar selektif terutama didalam memilih seorang host dan model. - Reading (membaca Skenario) Setelah mendapatkan calon host produser mengumpulkan para host dan model untuk memberikan pengarahan agar sesuai dengan skenario dan juga pencapaian kreatif yang diinginkan produser dan tim adalah melaukukan Reading atau membaca naskah secara bersama-sama. Fungsi reading adalah untuk mengetahui durasi dialog dalam sebuah adegan, sehingga durasi dialog bisa diperkirakan, membantu para pemeran dalam melfalkan dialog dan tata gerak sesuai dengan tuntutan naskah. Didalam program acara fashion update produser melakukan reading untuk mengetahui durasi dalam setiap adegan agar dapat memperkirakan durasi keseluruhan dalam naskah tagar tidak melebihi dari durasi yang telah ditentukan yaitu 30 menit. - Latihan (Rehearsal) Dalam reihersal ini para pemain dilatih tata gerak, mimik, dan bahasa tubuh yang diarahkan sesuai dengan keinginan sutradara. Fungsi reihersal adalah membangun kepercayaan diri dan mood para pemeran. Pada tahap akhir rehersal agar hasil lebih maksimal harus melibatkan penata fotografi dan penata artistik, karena pada saat pemeran berlatih blocking, penata fotografi bisa merancang gerakan kamera dan sudut kamera terbaik untuk setiap adegan, sedangkan penata artistik bisa mengetahui kebutuhan sesuai dengan bloking pemeran, camera movement penata fotografi dan keinginan sutradara. - Membuat Lembar Kerja Sutradara Pada saat pra produksi produser mulai mendesain tampilan visual yang penulis inginkan, dengan membuat script breakdown Sheet, director shot dan casting list. Dalam program acara fashion update. Pada tahap ini penulis juga menentukan gaya editing yang akan digunakan dalam drama ini apakah cut to cut atau special effect akhirnya penulis memilih dengan cara cut to cut dengan alasan untuk memperjelas cerita antara scene to scene dari segmen ke segmen. - Konsep Penyutradaraan Sebelum melangkah kedalam aspek visual , terlebih dahulu seorang sutradara mempunyai gambaran mengenai teknik penyutradaran, hal ini akan dipakai seorang sutradara saat melakukan tugasnya dilapangan . Seorang sutradara yang baik harus memiliki kepekaan terhadap Rumus 5-C yakni Close-up (pengambilan jarak dekat), camera angle (Sudut pengambilan gambar), composition (Komposisi ruang gambar), Cutting (pergantian gambar) dan Continuity (persambungan gambargambar). 2. Produksi Tugas utama seorang sutradara adalah memimpin tim dalam menjalankan yang sudah direncanakan pada saat pra produksi dan mengatur tempo kerja tim sehingga tidak berdampak pada drama itu sendiri. Produksi dalam pembuatan drama biasa juga disebut pengambilan gambar (shooting) Untuk program acara fashion update dijadwalkan Shooting (tiga hari) dengan perincian : a. Satu hari scene di Fahri Hendrayan Studio, Jalan Lebak Bulus 1 no.62 BUMI HARUM MANIS Cilandak, Jakarta Selatan b. Satu hari Scene di gedung tua, daerah Panglima Polim, Jakarta Selatan c. Satu hari Jl. RC Veteran,bintaro. Butik HF By Sazkia Sungkar. No. 1 Hari Selasa, 21 April 2015 Lokasi Scene Jl. Lebak Bulus 1 no.62 1. shooting indor opening sampai BUMI HARUM MANIS closing segmen 1 sampai segmen3 di Cilandak, Jakarta Selatan Fahri Hendrayana Studio. 2. Shooting outdor untuk segmen1 top 6 2 Jumat, 24 Jl. PanglimaPolim,Jakarta April 2015 Selatan trend fashion oleh dua model. 3. shooting liputan segmen 3, kebutik 3 2.3 Senin, 11 Juni 2015 Jl. RC Veteran,Bintaro HF By Sazkia Sungkar Teori atau Konsep yang berkaitan dengan Tugas Karya Akhir 2.3.1 Semiotika Fashion Emitologi kata fashion berasal dari bahasa latin ‘factio’ yang memiliki arti membuat atau melakukan (Bernard, 2011)arti asli fashion mengacu pada kegiatan. Fasion merupakan sesuatu yang dilakukan seseorang, tidak seperti dewasa ini, yang memaknai fashion sebagai sesuatu yang dikenakan orang. Dari arti kata ‘fashion’ dalam kamus oxford, dapat ditarik kata kata yang memiliki arti hampir sama dengan fashion, antara lain: Sinonim kata ‘fashion’ 1. Style 2. Way 3. Maner 4. Forge 5. Mode Fashion merupakan gaya atau kebiasaan dalamberpakaian yang terbaru. 1. Style adalah bentuk yang konsisten atas gaya berbusana tertentu 2. way adalah bagaimana kita berpakaian. 3. Maner merupakan cara bertindakatau berprilaku dalam berpakaian. 4. forge merupakan komponen-komponen dalam fashion. 5. Mode adalah bentuk yang terbaru dalam pakaian (tren baru), misalnya potongan rambut, aksesoris, tas, maupun baju. 6. Mode merupakan suatu cara aksi yang dirangsang oleh perkembangan industrikonsumen. Selanjutna, fashion adalah satu cara tindakan sosial, baik sirkular maupun tradisional (Chaney, 2009). Fashion juga dapat didefinisikan sebagai gaya atau kebiasaan yang paling lazim dalam berpakaian. Fashion adalah semacem kode berpakaian “makro” yang menetapkan standar gaya menurut usia, gender, kelas sosial, dan seterusnya (Danesi, 2010). Meskipun fashion menampilkan gaya tertentu yang sangat beragam, namun tidak setiap gaya akan menjadi fashion. Penggabungan fashion item yang terlihat old dengan gaya yang modern akan membentuk trend fashion baru dan sesuai dengan bagaimana kepribadian anda. 2.3.2 Semiotika Pakaian Pakaian merupakan sesuatu yang kita kenakan ditubuh dan merupakan tanda dari diri, dan didefinisikan sebagai tanda yang memperluas makna dasar tubuh dalam konteks budaya (Danesi, 2010). Oleh karena itu, pakaian dan tubuh yang ditutupi olehnya disusupi oleh signifikansi moral, sosial, dan etis. Memahami fenomena fashion dalam kehidupan masyarakat, brown berpendapat dalam bukunya fashion and textiles, the essential carreers guide bahwa fashion merupakan salah satu bkebutuhan unruk membedakan seseorang dengan yang lainnya dan kebutuhan seseorang untuk bergabung dengan kelompoknya.selain itu, kebutuhan untuk berkelompok tersebut jugamengungkapkan bahwa kelompok merekaberbeda dengan kelompok lain, karena mereka memiliki style fashion tersendiri yang menjadi ciri khas. Jika kita melihat perkembangan dunia fashion pada masa dahulu, fashion hanya berlaku pada masyarkat kelas atas karena fashion mengeluarkan biaya yang besar. Kelas masyarakat menengah kebawah dengan keterbatasan ekonominya, berusaha untuk mencontoh fashion kelas atas dengan biaya yang minim.ehingga, masyarakat kelas bawah turut menciptakan tren fashion tersendiri dalam dunia fashion. 2.3.3 Media dan Komunikasi Massa Komunikasi masa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Awal perkembangannya berawal dari pengembangan kata media of communication. Peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern tidak ada yang menyangkal, menurut McQuail (2000 : 66) ada enam perspektif dalam hal melihat peran media: Melihat media massa seabagai window on event and experience . Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa. Media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya para pengelola media sering merasa tidak “bersalah” jika isi media penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain, karena memang menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka. Padahal sesungguhnya, angle, arah dan framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas tersebut diputuskan oleh para profesional media, dan khalayak tidak sepenuhnya bebas untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Memandang media massa sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih issue, informasi atau bentuk content yang lain berdasar standar para pengelolanya. Di sini khalayak “dipilihkan” oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan mendapat perhatian . Media massa sering juga dipandang sebagai guide , penunjuk jalan atau interpreter , yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang beragam. Melihat media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ideide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik. Media massa sebagai interlocutor , yang tidak hanya sekadar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif. 2.3.4 Komunikasi Massa Definisi Komunikasi Massa Menurut Wright komunikasi massa adalah: 1. Pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakankhalayak secara serentak dan bersifat sekilas. 2. Komunikator bergerak dalam organisasi yang kompleks, yaitu menyangkut berbagai pihak yang terlibat dalam proses komunikasi massa, mulai dari menyusun pesan sampai pesan diterima oleh komunikan. Misalkan, bila pesan disampaikan melalui media elektronik radio siaran, maka pihak yang terlibat diantaranya adalah penyiar dan operator. 3. Penggunaan seperangkat alat tekhnologi dengan sendirinya menyebabkan komunikasi massa itu membutuhkan biaya relatif besar. Menurut Astrid S. Susanto sendiri Komunikasi Massa merupakan “suatu kegiatan Komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak. Komunikasi dapat dipergunakan dengan media massa dan dapat pula tanpa media. Sedangkan menurut De Fleur & Dennis, komunikasi massa merupakan suatu proses dalam mana Komunikasi menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas dan terus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda melalui berbagai cara. Komunikasi massa menyiarkan informasi, sikap dan gagasan kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media meliputi surat kabar, majalah, televisi, radio, dan film. Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi massa dapat dibedakan menjadi: Pesan bersifat umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok tertentu. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa, atau opini, serta pesan tersebut harus memenuhi kriteria penting atau menarik bagi sebagian besar komunikan. Komunikan anonim dan heterogen Komunikatornya tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi. Pesan serempak Kelebihan komunikasi massa dibandingkan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Mengutamakan isi Pada komunikasi massa yang lebih dipentingkan adalah isi dibanding hubungan dengan komunikan. Isi adalah pesan yang harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan. Bersifat satu arah Karena melalui media massa dalam penyampaian komunikasi, maka komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan-pun aktif menerima pesan, namun diantara kedua-nya tidak dapat melakukan dialog. Dengan demikina, komunikasi massa itu bersifat satu arah Stimulasi alat indera yang terbatas Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indera bergantung pada jenis media massa. Seperti halnya pada siaran radio, khalayak hanya dapat menangkap pesan dengan cara mendengar. Hubungan Komunikator dengan Komunikan bersifat non-pribadi Maksud dari hubungan antar komunikator dengan komunikan bersifat nonpribadi karena keunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya dalam perannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Jadi, komunikasi massa diartikan sebagai salah satu jenis komunikasi yang ditujukan kepada semua khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media massa cetak maupun elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat 2.3.5 Media Massa Media massa biasa dianggap sebagai sumber berita dan hiburan. Media massa juga membawa pesan persuasi. Media massa dapat menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan begitu banyak audience. Hampir semua media massa mengandung unsure enterteiment, walaupun tidak ada medium yang sepenuhnya bersifat hiburan, namun di dalamnya jelas juga ada unsure informasi dan persuasi.. Media massa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari apalagi pada saat ini media begitu penting masyarakat, sehingga masyarakat tidak bisa membayangkan bagimana hidup tanpa media 2.3.5.1 Karakteristik Media Massa Karakteristik media massa adalah: a. Bersifat lembaga, artinya pihak yang megelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi. b. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau terjadi reaksi ataupun umpan balik biasanya memerlukan waktu dan tertunda. c. Meluas dan serempak artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena memilki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informan yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama. d. Memilki peralatan teknis atau mekanis seperti radio, televise, surat kabar dan semacamnya. e. Bersifat terbuka, artinya pesanya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan suku bangsa. Media massa merupakan sarana penyampaian komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas pula. (Tamburaka, 2012). Istilah media massa mengarah pada alat atau cara yang terorganisasi untuk berkomunikasi secara terbuka kepada banyak orang dalam jarak dan waktu yang ringkas. Media massa bukan sekedar alat, melainkan juga institusi dalam masyarakat sehingga terjadi proses pengaturan terhadap alat itu oleh warga masyarakat melalui kekuasaan yang ada maupun melalui kesepakatan-kesepakatan lain. Sebagai bentuk komunikasi massa, media massa memiliki karakter yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari hari, seperti : 1. Publisitas, yakni bahwa media massa adalah produk pesandan informasi yang disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak. 2. Perioderitas, yaitu waktu tayangnya bersifat berkala misalnya mingguan. 3. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus menerussesuai dengan periode mengudara atau jadwal tayang. 4. Aktualitas, berisi hal hal baru seperti informasi baru. 2.3.6 Teori Fashion Berbicara mengenai fashion, yang terpikir dalam pikiran kita adalah pasti tentang sebuah busana atau pakaian. Dan berbicara tentang pakaian adalah berbicara mengenai sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita. Seperti yang di kutip oleh Idi Subandi Ibrahim (peneliti media dan kebudayaan pop dalam pengantar buku Malcolm Barnard, fashion dan komunikasi, Thomas Carlyle mengatakan,” pakaian adalah perlambang jiwa”. Masih menurut Idi: “pakaian tak bisa di pisahkan dari perkembangan sejarah kehidupan dan budaya manusia”. Dalam bahasan ini, fashion tidak akan berada jauh dari konsep konsumerisme. George Simmel menekankan tentang interaksi pertukaran dalam ekonomi. Menurutnya model baru dalam mengkonsumsi muncul berkat kemunculan uang dan masyarakat perkotaan. Pertumbuhan kelas sosial urban dan model baru konsumsi tersebut terkait dengan modifikasi barang konsumsi. Pertumbuhan imajinasi mengenai barang konsumsi muncul dari penilaian pada barang tersebut. Puncak imajinasi itu berperan pada munculnya masyarakat urban yang berorientasi pada pemasaran mode (fashion) (Chaney, 2006). chaney menyimpulkan bahwa mengkonsumsi membentuk budaya baru dan mengkonstruksi masyarakat, di mana terjadi pergeseran dari masyarakat konsumen (comsumer society) menjadi budaya konsumen (consumer culture). Fashion merupakan standar berpakaian, untuk memenuhi standar berpakaian tentunya memerlukan informasi tambahan sebagai referensi berbusana agar tidak monoton, Danesi juga mengatakan bahwa gaya berpakaian seseorang sangan membetuk kepribadian orang tersebut.