ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN EKSPOR IMPOR BARANG PADA KPPBC TIPE MADYA PABEAN JUANDA Yunita Herlinawati Kadarisman Hidayat Arief Setyawan PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi , Universitas Brawijaya Email : [email protected] ABSTRACT Indonesia one of the countries do export, import activities. In exporting / importing goods activity required controling. Institution that possesses of this is KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda. The kind of research is descriptive qualitative approach. The result of this research shows implementation of controls export import of goods on KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda are compliance with laws and customs regulations. Factors inhibiting the implementation of export controls of imported goods is an imbalance in the workload to be borne by the officer carrying out surveillance in the field, Factors inhibiting the implementation of controls export import of goods coming from service users (exporters,importers, PPJK) is if there are exporters or PPJK are still new and do not understand about customs procedures and is the uncertainty regarding the specifications listed in the customs documents. Factors supporting the implementation of export controls of imported goods originating from KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda is conducive working environment, adequate infrastructure, and this agreement by KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda while factors supporting the implementation of export import goods control from community is the lack of information related to indications of violations of customs of society. Keywords : Controling, Export , Import ABSTRAK Indonesia salah satu negara yang melakukan kegiatan ekspor impor barang. Dalam setiap kegiatan ekspor impor barang diperlukan pengawasan. Institusi yang memiliki tugas tersebut salah satunya adalah KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda. Jenis penelitian yang dilakukan penelitian deskriptif pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan implementasi pengawasan ekspor impor Ubarang pada KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda sesuai dengan peraturan perundang- undangan kepabeanan. Faktor penghambat yang berasal dari KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda adalah kurang seimbangnya jumlah beban kerja yang harus ditanggung oleh petugas yang melakukan pengawasan di lapangan, faktor penghambat yang berasal dari pengguna jasa adalah adanya eksportir baru yang belum memahami peraturan tentang ekspor dan ketidakjelasan spesifikasi yang dicantumkan dalam dokumen pelengkap pabean. Faktor pendukung yang berasal dari KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda adalah lingkungan kerja yang kondusif, sarana dan prasarana yang memadai, dan kerjasama yang dijalin sedangkan faktor pendukung yang berasal dari masyarakat adalah adanya informasi terkait indikasi terjadinya pelanggaran kepabeanan dari masyarakat. Kata Kunci : Pengawasan, Ekspor , Impor PENDAHULUAN penerimaan negara oleh karena itu perlu untuk Perdagangan internasional dilakukan oleh semua negara di dunia termasuk Indonesia. Indonesia melakukan dilakukan pengawasan. Institusi yang berwenang untuk perdagangan melaksanakan tugas pengawasan di bidang internasional dengan kegiatan ekspor impor kepabeanan adalah Direktorat Jenderal Bea dan barang. Manfaat dilakukannya kegiatan ini Cukai (DJBC). Pengawasan yang dilakukan oleh salah satunya menambah penerimaan negara. DJBC Setiap kegiatan ekspor impor barang akan mengoptimalkan menimbulkan kewajiban kepabeanan. Salah satu berasal dari bidang kepabeanan. Pengawasan ini kewajiban tersebut adalah pembayaran bea dilakukan karena diterapkannya self assesment masuk, bea keluar dan pajak. Berdasarkan data system yang diperoleh dari kemenkeu.go.id, pada kepabeanan. tahun 2015 penerimaan negara yang berasal dari menjalankan tugas pengawasan atas kegiatan bidang kepabeanan menyumbang sebesar 10,2% ekspor dari pendapatan negara. Hal ini menunjukkan Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai bahwa bidang kepabeanan ikut berperan dalam (KPPBC). merupakan dalam Salah vertikal barang satu jenis untuk negara pemenuhan Instansi impor langkah penerimaan yang kewajiban DJBC adalah yang Kantor KPPBC yang menjalankan tugas pengawasan atas kegiatan Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id 1 ekspor dan impor barang adalah KPPBC Tipe mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan Madya Pabean Juanda. KPPBC Tipe Madya yang dilakukan oleh bawahan sesuai dengan Pabean Juanda memiliki wilayah kerja pada rencana, perintah atau tujuan kebijaksanaan Bandara Bandara yang telah ditentukan. Sedangkan berdasarkan Internasional Juanda merupakan salah satu jalur Peraturan Direktorat Jenderal (PerDirJen) Bea kegiatan ekspor impor barang di Jawa Timur. dan Cukai Nomor P-53/BC/2010 tentang Tata Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (2015), Laksana Bandara menduduki pengawasan adalah peringkat ketiga dalam hal terkait jumlah pengawasan kepabeanan barang yang dimuat melalui bandara utama di meliputi Indonesia yang setiap tahunnya mengalami penanganan perkara, intelijen dan penindakan peningkatan. Narkotika, Internasional Internasional Berdasarkan Juanda. Juanda artikel jpnn.com (2015) Bandara Internasional juga bandara terpadat dikutip menjelaskan Juanda kedua bahwa kegiatan cukai intelijen, yang penindakan, dan Prekursor Narkotika dan pengelolaan sarana operasi”. bahwa Siagiaan (2012: 259) pengawasan dilakukan Bandara berfungsi untguk Ekspor barang yang mencegah terjadinya ketidaksesuaian rencana dengan kegiatan yang melakukan masuk dan keluar melalui Bandara Internasional Juanda tidak mudah. dan Psikotropika sedang berlangsung. atas “keseluruhan kegiatan Internasional Soekarno Hatta. Sehingga dalam pengawasan menjelaskan dalam merupakan setelah Kepabeanan Berdasarkan (2007: Poerwadermita 359) Berdasarkan data yang ekspor adalah “pengiriman barang ke luar diperoleh dari Seksi Penindakan dan Penyidikan negeri atau barang- barang yang dikirimkan ke KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda pada tahun luar negeri”. 2015 pelanggaran di bidang kepabeanan yang Impor terjadi adalah sebanyak 140 kasus pelanggaran. Impor menurut Poerwadermita (2007: 441) Jenis pelanggaran yang terjadi antara lain mengandung arti “pemasukan barang dagangan penyelundupan, pemberitahuan jumlah dan/ dari negara asing”. atau jenis pos tarif Harmonized System (HS) yang Tata Laksana Pengawasan salah, pemberitahuan jumlah dan jenis yang Tata Laksana Pengawasan berpedoman tidak sesuai dengan uraian barang, mengimpor pada PerDirJen Bea dan Cukai Nomor P- barang yang merupakan barang larangan atau 53/BC/2010 tanggal 23 Desember 2010 tentang pembatasan, mengimpor barang yang tidak Tata tercantum dalam manifes. Jenis pelanggaran ini kepabeanan memiliki 5 unit pengawasan yaitu tentu akan mengganggu penerimaan negara dan Unit kerugian bagi lain bagi negara. Oleh karena itu Penyidikan, Unit Narkotika, dan Unit Sarana KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda harus lebih Operasi. meningkatkan pengumpulan informasi, penilaian dan analisis pengawasannya agar tidak Laksana Intelijen, data, mengoptimalkan pemutakhiran negara yang Unit Unit terjadi pelanggaran kepabeanan dan dapat lebih penerimaan Pengawasan. Penindakan, Intelijen pendistribusian Pengawasan memiliki data, data. Unit tugas evaluasi Unit dan Penindakan berupa bea masuk, bea keluar dan pajak serta melakukan kegiatan penindakan yang terdiri mencegah lainnya. dari penelitian pra penindakan, penentuan Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik skema, patroli, operasi penindakan, penghentian untuk melakukan penelitian berjudul “ Analisis sarana pengangkut, pemeriksaan, penegahan, Implementasi penyegelan kerugian bagi Pengawasan negara Ekspor Impor dan penindakan lainnya. Unit Barang Pada KPPBC Tipe Madya Pabean Penyidikan menjalankan fungsi penanganan Juanda”. perkara yang berupa penelitian dan penyelidikan, penyidikan, penanganan barang TINJAUAN PUSTAKA hasil Implementasi rekomendasi untuk pengenaan sanksi dan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:259), implementasi mempunyai arti penindakan kegiatan lain dan yang bukti, penerbitan berkaitan dengan penanganan perkara. Unit Narkoba berfungsi pelaksanaan atau penerapan. untuk Pengawasan penanganan perkara terkait dengan bidang Menurut Basri (2005:6) pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan ingin menjalankan kegiatan intelijen dan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Narkoba. Sedangkan Unit Sarana Operasi merupakan unit Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id 2 yang menunjang unit lainnya. Unit ini memiliki barang telah dilakukan sesuai dengan PerDirJen tugas sarana Bea dan Cukai Nomor P-53/BC/2010 tentang operasi yang berupa kapal patroli, pesawat Tata Laksana Pengawasan. Dalam menjalankan terbang, alat pemindai, radar pantai, senjata api, tugas pengawasannya KPPBC Tipe Madya dan sarana operasi yang digunakan dalam Pabean Juanda melakukan kegiatan intelijen melakukan pengawasan lainnya yang melakukan pengelolaan atas meliputi pengolahan METODE PENELITIAN dengan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif pendekatan kualitatif. pengumpulan dan analisis adanya kepabeanan indikasi yang informasi, informasi terkait pelanggaran selanjutnya akan ditindaklanjuti. Selain itu pengawasan juga Penelitian kualitatif adalah “penelitian yang dilakukan menggunakan latar alamiah, dengan maksud dokumen dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan menafsirkan dan data yang diperoleh dari Seksi Penindakan dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai penyidikan dalam implementasi pengawasan metode yang ada”. (Moleong 2011: 5) Fokus atas ekspor barang pada tahun 2015 Seksi dalam Penindakan dan Penyidikan KPPBC Tipe Madya fenomena penelitian pengawasan ini ekspor yang adalah barang terjadi implementasi melakukan penelitian dan Pabean Juanda telah menangani sebanyak 140 implementasi pengawasan impor barang untuk kasus pelanggaran di bidang kepabeanan. Salah dipakai kecuali barang penumpang, barang satu jenis kasus tersebut adalah penyelundupan. impor sementara oleh penumpang, barang Penyelundupan dilakukan dengan memalsukan impor pemberitahuan melalui jasa titipan, biasa dengan barang impor pabean kepada penghambat yang berasal dari Kantor Pabean disebabkan oleh beberapa faktor antara lain dan pengguna jasa (eksportir, importir dan masih adanya eksportir yang memanfaatkan self PPJK), faktor pendukung yang berasal dari juga assesment system untuk melakukan pelanggaran, berasal kurangnya kantor masyarakat. Lokasi Pabean. disampaikan tertentu yang ditetapkan oleh DJBC, faktor dari Kantor yang pengetahuan Pelanggaran eksportir ini tentang penelitian adalah KPPBC Tipe Madya Pabean peraturan kepabeanan. Oleh karena itu KPPBC Juanda. Dipilihnya lokasi penelitian ini karena Tipe kantor ini memiliki wilayah kerja pada Bandara meningkatkan Internasional Juanda yang merupakan salah terjadi pelanggaran di bidang kepabeanan. Madya Pabean Juanda harus lebih pengawasannya agar tidak satu jalur kegiatan ekspor impor barang di Jawa Timur. Menurut Arikunto (2013:172) adalah “ Implementasi Pengawasan Impor Barang subjek dimana data diperoleh”. Sumber data Implementasi pengawasan impor barang dalam penelitian ini adalah data primer dan dilakukan oleh Seksi Pelayanan Kepabeanan sekunder. Data primer peneliti peroleh dari Cukai (Impor) dan Seksi Penindakan dan wawancara sedangkan data sekunder berupa Penyidikan. Implementasi pengawasan impor peraturan terkait dengan pengawasan. Teknik barang pada KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda pengumpulan data yang digunakan adalah telah sesuai dengan PerDirJen Bea dan Cukai pengamatan, dokumentasi. Nomor P-53/BC/2010 tentang Tata Laksana Analisis data yang digunakan dalam penelitian wawancara dan Pengawasan. Pengawasan yang dilakukan atas ini adalah analisis data interaktif. Menurut impor barang sama dengan pengawasan yang Miles, Hubberman dan Saldana (2014: 13), dilakukan atas ekspor barang yaitu melalui analisis data terdiri atas data collection, data kegiatan codensation, data display, conclusion. Menurut Implementasi pengawasan impor barang juga Sugiyono (2014: 270) uji keabsahan data terdiri dilakukan melalui penelitian dokumen dan atas uji kredibilitas, pengujian transferability, pemeriksaan pengujian dependability, pengujian konfirmability. diperoleh dari Seksi Penindakan dan Penyidikan intelijen, fisik. penindakan, Berdasarkan penyidikan. data yang pada tahun 2015 terdapat 140 kasus pelanggaran HASIL DAN PEMBAHASAN di Implementasi Pengawasan Ekspor Barang pelanggaran di bidang impor antara lain bidang kepabeanan. Salah satu jenis Implementasi pengawasan ekspor barang pemberitahuan pos tarif HS Code yang tidak dilakukan oleh Seksi Pelayanan Kepabeanan benar. Berdasarkan hasil wawancara yang Cukai (Ekspor) dan Seksi Penindakan dan dilakukan Penyidikan. Implementasi pengawasan ekspor pemberitahuan pos tarif HS Code yang tidak peneliti dengan Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id petugas 3 benar dilakukan dengan tujuan untuk faktor penghambat yang berasal dari pengguna menghindari tarif bea masuk dan pajak dalam jasa rangka impor yang tinggi. Selain itu dalam hal pengawasan menurut petugas pemberitahuan pos tarif HS ketidakjelasan spesifikasi yang dicantumkan Code yang tidak benar dapat digunakan untuk pada menghindari ketentuan terkait larangan dan/ disampaikan oleh importir/ PPJK. Dokumen atau pembatasan. Pelanggaran kepabeanan di pelengkap pabean atas impor barang berasal bidang impor ini juga disebabkan oleh adanya dari berbagai belahan dunia yang masing- importir yang menyalahgunakan self assesment masing negara memiliki standar penulisan system spesifikasi penulisan barang yang berbeda- dalam pemenuhan kewajiban (importir, PPJK) dalam impor dokumen implementasi barang pelengkap pabean yang kepabeanan. Oleh karena itu KPPBC Tipe beda. Madya Pabean Juanda harus lebih teliti dan invoice dan packing list. Dokumen pelengkap lebih terkait pabean akan digunakan untuk melakukan yang kegiatan penelitian dokumen dan pemeriksaan meningkatkan pemenuhan pengawasan kewajiban kepabeanan Dokumen pelengkap adalah yang merupakan pabean seperti disampaikan oleh importir agar penerimaan fisik negara yang berasal dari sektor kegiatan impor pengawasan dapat optimal dan pelanggaran kepabeanan bisa digunakan diminimalisir. dokumen sedangkan packing list digunakan atas rangkaian impor untuk kegiatan barang. melakukan Invoice penelitian untuk melakukan pemeriksaan fisik. Spesifikasi Faktor Penghambat Implementasi Pengawasan yang Ekspor Impor Barang konfirmasi tidak jelas dari ini akan importir membutuhkan yang melakukan Implementasi pengawasan ekspor impor kegiatan impor tersebut atau PPJK yang telah barang pada KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda diberi wewenang. Seringkali importir atau PPJK dilakukan dengan implementasinya baik. masih Namun dalam tidak segera memberikan responnya sehingga terdapat faktor kegiatan pengawasan yang dilakukan petugas penghambat. Faktor penghambat berasal dari menjadi terhambat. Kantor Pabean dan berasal dari pengguna jasa (eksportir, importir, PPJK). Faktor penghambat Faktor Pendukung Implementasi Pengawasan implementasi pengawasan ekspor impor barang Ekspor Impor Barang yang juga berasal dari Kantor Pabean adalah Faktor pendukung implementasi kurang seimbangya jumlah beban kerja yang pengawasan impor barang yang berasal dari ditanggung petudas dalam melakukan kegiatan Kantor Pabean antara lain : lingkungan kerja pengawasan di lapangan. Jumlah keseluruhan yang kondusif, sarana dan prasarana yang pegawai adalah 198 orang petugas. Dari jumlah tersedia mendukung implementasi pengawasan, tersebut 48 orang bertugas untuk menjalankan serta kerjasama yang dijalin oleh Kantor Pabean tugas pengawasan sedangkan dalam melakukan dengan pihak/ instansi lain. tugas pengawasan yaitu pada gudang kargo Lingkungan kerja yang kondusif tercipta Bandara Internasional Juanda hanya berjumlah dari adanya kerjasama yang baik yang dijalin 2-4 orang petugas. Hal ini kurang sebanding oleh petugas yang berada di lapangan dan apabila intensitas petugas yang berada di kantor. Selain itu kegiatan ekspor impor barang yang dalam kerjasama ini juga terjalin antara petugas Seksi sehari mencapai 30-60 ton dimana kegiatan Pelayanan ekspor impor barang yang melalui Bandara Penindakan Internasional Juanda berlangsung selama 24 prasarana yang dimiliki yang dapat mendukung jam. kegiatan pengawasan ekspor impor barang dibandingkan dengan Kepabeanan dan Cukai Penyidikan. dan Seksi Sarana dan Faktor penghambat yang berasal dari meliputi meliputi CCTV untuk mengawasi pengguna dalam implementasi pengawasan setiap kegiatan yang terjadi pada KPPBC Tipe ekspor barang adalah adanya eksportir/ PPJK Madya Pabean Juanda, Bandara Internasional baru peraturan Juanda, gudang kargo Bandara Internasional kepabeanan. Eksportir atau PPJK baru yang Juanda, kendaraan untuk melakukan kegiatan belum memahami peraturan kepabeanan dalam patroli, ion scan, x-ray, anjing pelacak, sistem menyampaikan pemberitahuan pabean sering pertukaran data eletronik, dan penggunaan tidak lengkap sehingga akan menghambat teknologi informasi yang sudah canggih yakni prngawasan atas ekspor barang. Sedangkan melalui yang belum memahami penggunaan sistem Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id komputer 4 pelayanan yang dimiliki oleh bea dan cukai. dokumen Sedangkan kerjasama yang dijalin disampaikan Kantor pelengkap pabean sehingga yang membutuhkan Pabean dengan instansi lain seperti kerjasama konfirmasi lebih lanjut dari importir atau yang terjalin dalam portal INSW (Indonesia PPJK. Seringkali importir/ PPJK tidak segera National Single Window) yang merupakan bentuk memberikan kerjasama pendukung dengan 17 kementrian lain di konfirmasinya. implementasi Faktor pengawasan Indonesia. Selain itu kerjasama lain yang dijalin ekspor impor barang yang berasal dari oleh Kantor Pabean lainnya adalah kerjasama KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda adalah dengan PT Jasa Angkasa Semesta (PT JAS) lingkungan kerja yang kondusif, sarana dan selaku pemilik gudang penyimpanan. prasarana serta kerjasama yang dijalin oleh Faktor pendukung implementasi Kantor Pabean. Sedangkan faktor pengawasan ekspor impor barang yang berasal pendukung yang berasal dari masyarakat dari masyarakat adalah adanya informasi terkait adalah adanya informasi terkait terjadinya indikasi pelanggaran di bidang kepabeanan. Hal pelanggaran kepabeanan dari masyarakat. ini membantu Kantor Pabean terutama Subseksi Intelijen dalam melakukan kegiatan Saran pengumpulan informasi terkait pelanggaran Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kepabeanan. Apabila berdasarkan informasi tarik, maka peneliti memberikan beberapa saran tersebut terbukti adanya tindakan pelanggaran antara lain : di bidang kepabeanan maka akan segera 1. Peningkatan pengawasan ekspor impor pada KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda dilakukan penindakan . dapat dilakukan apabila adanya distribusi KESIMPULAN DAN SARAN beban kerja yang merata antara masing- Kesimpulan masing pegawai. Sehingga pekerjaan tidak akan menumpuk pada sebagian orang dan Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, maka peneliti dapat memperoleh hasil yang maksimal. menarik 2. kesimpulan sebagai berikut : Perlunya dilakukan sosialisasi bagi 1. Implementasi pengawasan ekspor impor importir, eksportir maupun PPJK yang barang pada KPPBC Tipe Madya Pabean baru terkait peraturan kepabeanan terkait Juanda telah sesuai dengan peraturan yakni ekspor PerDirJen Nomor P-53/BC/2010 tentang Tata pelaksanaan Laksana itu kepabeanan ini eksportir dan importir bisa implementasi pengawasan ekspor impor memahami dan melakukan pemenuhan barang dilakukan melalui kegiatan penelitian kewajiban dokumen dan pemeriksaan fisik. peraturan. Pengawasan. Selain 2. Faktor yang mempengaruhi implementasi 3. dan impor sehingga pemenuhan kepabeanan dalam kewajiban sesuai dengan Perlunya kesepakatan bersama mengenai pengawasan ekspor impor barang yaitu penetapan faktor penghambat dan faktor pendukung. informasi yang dimuat dalam invoice atau Faktor implementasi packing list antara negara yang melakukan pengawasan ekspor impor barang yang kegiatan ekspor impor. Sehingga masing- berasal dari Kantor Pabean sendiri adalah masing negara dalam melakukan kegiatan kurang seimbangnya beban kerja yang harus pengawasan atas kegiatan ekspor dan ditanggung oleh petugas yang melakukan impor barang menjadi lebih mudah. penghambat pengawasan di lapangan, sedangkan faktor penghambat implementasi pengawasan 4. standar yang jelas terkait Semakin seringnya dilakukan patroli darat. Patroli darat dapat berguna ekspor barang yang berasal dari pengguna meminimalisir jasa (eksportir, PPJK) adalah apabila terdapat kepabeanan. Semakin tingginya intensitas eksportir atau PPJK yang masih baru dan patroli darat dapat mengurangi potensi belum memahami tentang Tata Laksana terjadinya pelanggaran kepabeanan. Kepabeanan penghambat Di Bidang Ekspor. implementasi terjadinya untuk pelanggaran Faktor pengawasan impor barang yang berasal dari pengguna jasa (importir, PPJK) adalah ketidakjelasan spesifikasi barang yang tercantum pada Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id 5 DAFTAR PUSTAKA Anonim.(2016). Keren, Bandara Juanda Bakal Saingi Soekarno Hatta!. Diakses pada tanggal 30 Maret 2016 dari http : // www. jpnn. com/ read/2016/03/23/365473/Keren-Bandara-JuandaBakal-Saingi-Soekarno-Hatta!-. Anonim.(2016). Pendapatan Negara Diakses tanggal 30 Mei http://kemenkeu.go.id. APBN 2016 2016. dari Arikunto, Suharsimi.2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Badan Pusat Statistika.(2015). Ekspor dan Impor. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2015 dari http : // bps. go. id/all_newtemplate.php. Basri, Yuswar Zainul & Mulyadi Subri. 2005. Keuangan Negara dan Analisis Kebijakan Utang Luar Negeri. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. Miles,M.B.,A.M. Huberman, and I. Saldana.2014. Qualitative Data Analysis. Edisi Ketiga. United States of America: SAGE. Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Poerwadermita, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahass Indonesia Edisi Ketiga. Balai Pustaka: Jakarta. Siagian, Sondang P. 2012. Manajemen Stratejik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta. Direktur Jenderal Bea dan Cukai (2010). Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P53/ BC/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan. Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id 6