POLA KOMUNIKASI PEMUSTAKA DAN PUSTAKAWAN DI SMA NEGERI 1 WAKORUMBA SELATAN KABUPATEN MUNA * Ikzal, **Muh. Najib Husain, ***Jumrana Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Perpustakaan FISIP Universitas Halu Oleo Ikzal [email protected]. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi pemustaka dan pustakawan di perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi pemustaka dan pustakawan di perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. Penelitian ini dilaksanakan pada perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. Metode penelitian ini secara deskriptif kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian terdiri dari 5 orang pemustaka dan 3 orang pustakawan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. Teknik penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling atau penentuan secara langsung oleh peneliti yang dijadikan informan. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi pemustaka dan pustakawan di SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna terjadi komunikasi satu arah, komunikasi dua arah dan komunikasi multi arah, dimana hal tersebut dapat disimpulkan berdasarkan hasil wawancara pemustaka dan pustakawan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. Kata Kunci : Pola Komunikasi, Pemustaka dan Pustakawan. ABSTRACT The purpose of this study was to know the pattern of communication pemustaka and librarians in the library of SMA Negeri 1 South Wakorumba Kab. Muna. The problem in this study is how the communication patterns of pemustaka and librarians in the library of SMA Negeri 1 South Wakorumba Kab. Muna. This study was conducted in the library of SMA Negeri 1 South Wakorumba Kab. Muna. The method of this study was descriptive qualitative with descriptive method. The number of informants in this study as many as 8 people who give the informations about this study. It consisted of 5 people of pemustaka and 3 people of librarians in the Library of SMA Negeri 1 South Wakorumba Kab. Muna. The technique in determine the informant was done by purposive sampling or the directly determination by the researcher who chose the informant. The collection of data was done by observation, interviews and documentation in the library of SMA Negeri 1 South Wakorumba Kab. Muna. The results of this study is showed that the communication patterns of pemustaka and librarians in SMA Negeri 1 South Wakorumba Kab. Muna is happened in one-way communication pattern, two-way communication and multi directional communication. It was concluded based on the results of interviews of pemustaka and librarian in the Library of SMA Negeri 1 South Wakorumba Kab. Muna. Keywords: communication patterns, pemustaka and Librarian. PENDAHULUAN Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh manusia termasuk di perpustakaan. Kegiatan ini sangat penting bagi perpustakaan karena dapat menunjang pelayanan informasi yang diberikan kepada pemustaka. Pada intinya di perpustakaan sekolah terdapat dua pihak yang terlibat dalam melakukan komunikasi. Pihak pertama adalah pustakawan sebagai pengelola sumberdaya informasi serta memberikan pelayanan informasi. Pihak kedua adalah kelompok pengguna (users) yang membutuhkan isi kandungan informasi yang di miliki perpustakaan guna menunjang tugas keilmiahannya. Hubungan yang saling terikat ini akan dapat mencapai tujuannya dengan baik jika masing-masing pihak mendapatkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupannya melalui proses komunikasi pemustaka dan pustakawan. Komunikasi pada hakekatnya merupakan wahana utama bagi kehidupan manusia dan merupakan jantung dalam segala hubungan sosial, melalui proses komunikasi terjadi interaksi sosial (Rachmadi, 1988). Harold Lasswell menyatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan lewat 5 unsur komunikasi, yaitu: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ( Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa). (Effendy, 2003) Analisis 5 unsur komunikasi menurut Lasswell (Effendy, 2006), yaitu Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima (komunikan),dari sumber (komunikator) atau isi informasi. In Which Channel? (saluran atau media). Alat untuk menyampaikan pesan darikomunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), Maupun tidak langsung(melalui media cetak atau elektronik). To Whom? (untuk siapa? penerima). Orang, kelompok, organisasi atau suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan (destination), pendengar (listener), khalayak (audience), komunikan, penafsir, penyandi balik (decoder). With What Effect? (dampak-efek). Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan. Pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya (Soejanto, 2001). Pola Komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman, dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Pola komunikasi terdiri atas 3 macam (Effendi,1989) yaitu Pola komunikasi satu arah, pola Komunikasi dua arah atau timbal balik dan Pola komunikasi multi arah. Pada proses komunikasi di perpustakaan, jika diterapkan model yang diberikan oleh Harold D. Lasswell, (Murniaty, 2006) yaitu dalam proses komunikasi di perpustakaan yang bertindak sebagai komunikator adalah pustakawan, yang menyampaikan pesan-pesan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Pesan yang disampaikan oleh pustakawan tersebut berupa informasi mengenai berbagai ilmu pengetahuan dan informasi lainnya. Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut adalah segala koleksi perpustakaan, baik dalam bentuk tercetak seperti buku, majalah, jurnal, surat kabar, dan sebagainya, maupun dalam bentuk media elektronik seperti komputer, film, slide, mikrofis, rekaman suara, dan koleksi audio visual lainnya. Komunikan yang menjadi sasaran komunikasi adalah masyarakat pengguna perpustakaan sesuai dengan jenis perpustakaannya. Adapun efek yang ingin dicapai oleh komunikator dengan pemberian informasi tersebut adalah agar pengetahuan, sikap, maupun prilaku audien (komunikan) dapat berubah. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi pemustaka dan pustakawan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi pemustaka dan pustakawan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. Adapun manfaat penelitian ini adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan keilmuan khususnya dalam kajian komunikasi pemustaka dan pustakawan, dapat menjadi masukan yang baik dan menjadi perhatian bagi pengelola Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna dalam membenahi komunikasi dalam meningkatkan pelayanan dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin mengkaji lebih jauh mengenai pola komunikasi pemustaka dan pustakawan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kabupaten Muna, dengan pertimbangan pola komunikasi pemustaka dan pustakawan terjadi didalam Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. Subjek dalam penelitian ini adalah keseluruhan pengunjung dan pustakawan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna yang berjumlah 99 orang, dengan nilai rata-rata 33 orang perbulan. (data januari-maret 2016). Adapun Informan dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 8 orang yang dinilai dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian terdiri dari 5 orang pemustaka dan 3 orang pustakawan. Teknik penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling atau penentuan secara langsung oleh peneliti dijadikan informan, yaitu dengan sengaja memilih pustakawan sebagai informan dan memilih siswa sebagai pemustaka aktif di Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. Teknik yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah secara dekskriptif kualitatif yaitu menjelaskan tentang pola komunikasi pemustaka dan pustakawan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pola komunikasi pemustaka dan pustakawan di SMA. Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna dalam teori model komunikasi lasswell yang menyatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan proses komunikasi yang menjawab pertanyaan 5 unsur komunikasi yaitu: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa dan apa Efeknya, Effendy, 2003). Berdasarkan teori lasswell tersebut dapat dijelaskan bahwa, yang bertindak sebagai komunikator adalah pustakawan, yang menyampaikan pesan-pesan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pesan yang disampaikan oleh pustakawan adalah informasi yang berupa ilmu pengetahuan dan informasi yang lain, dimana terjadi komunikasi langsung secara tatap muka antara pustakawan dan pemustaka. Komunikan yang menjadi sasaran komunikasi adalah pemustaka di perpustakaan. Adapun efek yang dicapai oleh komunikator dengan memberikan informasi adalah agar pengetahuan, sikap, maupun perilaku pemustaka dapat berubah. Dalam penelitian Pola Komunikasi Pemustaka dan Pustakawan di SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna dalam teori lasswell menerangkan 5 unsur komunikasi. Dari 5 unsur komunikasi tersebut hanya menggunakan 3 unsur komunikasi yaitu komunikator (pustakawan), pesan (informasi) dan komunikan (pemustaka), hal ini disebabkan hanya meneliti pola komunikasi pemustaka dan pustakawan di SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna Pada komunikasi satu arah dalam teori lasswell yaitu pustakawan menyampaikan pesan pada pemustaka berupa informasi dalam bentuk tulisantulisan. Hal ini sesuai dalam hasil wawancara komunikasi pustakawan pada pemustaka adalah komunikasi non verbal yang berupa tulisan-tulisan seperti waktu jam istrahat. Tulisan tersebut merupakan pemberitahuan pada pemustaka saat berkunjung di perpustakaan tanpa komunikasi langsung pada pustakawan. Hal ini sesuai menurut Effendi,1989 bahwa Pola komunikasi satu arah adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik menggunakan media maupun tanpa media, tanpa ada umpan balik dari komunikan dalam hal ini komunikan bertindak sebagai pendengar saja. Pada komunikasi dua arah, pustakawan menyampaikan pesan pada pemustaka dalam bentuk komunikasi timbal balik antara pemustaka dan pustakawan. Hal ini sesuai dalam hasil wawancara komunikasi pustakawan dan pemustaka dalam menyampaikan pesan yaitu pesan verbal. Bentuk pesan verbal yang dimaksud yaitu percakapan langsung antara pustakawan dan pemustaka secara komunikasi timbal balik mengenai informasi koleksi bahan pustaka di perpustakaan, dimana pesan yang disampaikan mudah dipahami dan dimengerti baik pustakawan maupun pemustaka. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Siahaan, 1991 bahwa Pola Komunikasi dua arah atau timbal balik yaitu komunikator dan komunikan menjadi saling tukar fungsi dalam menjalani fungsi mereka, komunikator pada tahap pertama menjadi komunikan dan pada tahap berikutnya saling bergantian fungsi. Namun pada hakekatnya yang memulai percakapan adalah komunikator utama, komunikator utama mempunyai tujuan tertentu melalui proses komunikasi tersebut, Prosesnya dialogis, serta umpan balik terjadi secara langsung. Dalam komunikasi timbal balik antara pemustaka dan pustakawan menciptakan suasana nyaman sehingga percakapan keduanya berjalan lancar. Hal ini terjadi ketika pemustaka menyampaikan informasi dengan jelas apa yang dibutuhkan dan pustakawan memahami dengan jelas pesan yang disampaikan oleh pemustaka. Peristiwa tersebut terjadi karena komunikasi pustakawan bersikap terbuka, berperilaku sportif, dan bersikap ramah ketika berkomunikasi dengan pemustaka serta pustakawan memberikan respon baik ketika pemustaka bertanya terkait nformasi tertentu. Pada komunikasi multi arah, pustakawan menyampaikan pesan pada banyak pemustaka secara diolog yang saling tukar pikiran. Hal ini sesuai dalam hasil wawancara dalam penyampaian pesan dilakukan secara langsung. Komunikasi yang berlangsung yaitu antara pustakawan dengan banyak pemustaka, dimana terjadi dialog yang saling tukar pemikiran antara pemustaka dan pustakawan. Hal ini sesuai dengan pendapat Effendi,1989 Pola komunikasi multi arah yaitu proses komunikasi terjadi dalam satu kelompok yang lebih banyak di mana komunikator dan komunikan akan saling bertukar pikiran secara dialogis. Meskipun secara eksplisit lasswell tidak mengisyaratkan mengenai komunikasi multi arah, namun dalam teori lasswell penerima bisa siapa saja dan tidak dibatasi jumlahnya, sehingga teori ini juga relevan dalam komunikasi yang melibatkan kelompok. Pada pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi pemustaka dan pustakawan di perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna terjadi pola komunikasi satu arah, pola komunikasi dua arah dan pola komunikasi multi arah. Dalam pola komunikasi tersebut mengahasilkan pola komunikasi yang efektif antara pemustaka dan pustakawan di perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil penelitian ini menunjukan pola komunikasi dua arah yang dilakukan antara pemustaka dan pustakawan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna yaitu komunikasi secara tatap muka langsung dengan arus balik. Penelitian ini menunjukan pola komunikasi satu arah yaitu melalui informasi yang disampaikan pustakawan pada pemustaka berupa tulisan-tulisan pemberitahuan. Penelitian ini menunjukan pola komunikasi Multi Arah yaitu komunikasi langsung dengan arus balik antara pustakawan dengan banyak pemustaka secara dialog yang saling tukar pemikiran. Pada pola komunikasi pemustaka dan pustakawan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kab. Muna yang banyak menggunakan pola komunikasi adalah pola komunikasi dua arah dalam komunikasi timbal balik. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1. Diharapkan pustakawan dapat membangun pola komunikasi yang baik dengan pemustaka sehingga dapat memaksimalkan pelayanan perpustakaan 2. Diharapkan pada peneliti yang lain, untuk mengkaji lebih jauh tentang pola komunikasi pemustaka dan pustakawan yang terjadi di perpustakaan. DAFTAR PUSTAKA Arifin. 1992. Strategi Komunikasi. Bandung: Armico Al Talib. 1994. Panduan Latihan Bagi Gerakan Islam. Jakarta. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Aziz. 2006. Mendidik Anak Lewat Cerita. Jakarta: PT. Rineka cipta Effendy. 2006.Ilmu komunikasi.Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Remaja Rosda Karya -----------. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra -----------. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung : PT. Mandar Maju Murniaty. 2006. Proses komunikasi diperpustakaan. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/06009262.pdf.) Diunduh tanggal 1 Januari 2016 jam 17.00 wita. Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Prastowo.2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Rachmadi. 1988. Informasi Dan Komunikasi Dalam Percaturan Internasional. Bandung: Penerbit Alumni. Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan.Yogyakarta: Graha ilmu Ruslan. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Siahaan. 1991. Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya, Jakarta: Gunung Mulia. Soejanto. 2001. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta Sulistyo.2005.Modul Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Sagung Seto. ---------.2006. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Suwarno. 2009. Psikologi Perpustakaan, Jakarta : Sagung Seto. Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama Widijanto. 2008. Metodologi Penelitian. Semarang: BP Undip Sumber Internet: https://www.google.com/model komunikasi pdf. ( diunduh pada tanggal 2 Januari 2016 jam 14.00 wita ) https://maunglib.wordpress.com/profesionalisme-pustakawan dan tugaspustakawan profesional. ( diunduh pada tanggal 2 Januari 2016 jam 14.15 wita. ) http:id-text.123doc.org/document/9645-kompetensi-pustakawan-dalam-bidangteknologi-informasi-dan-komunikasi-perpustakaan-politeknik-negerimedan-polmed. (diunduh pada tanggal 2 Januari 2016)