PEDOMAN PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS KONSULTAN BEDAH ONKOLOGI 2009 REVISI KEDUA PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) KATA PENGANTAR REVISI KEDUA 2009 Penyakit kanker masih merupakan penyakit utama di Indonesia, bukan saja karena prevalensinya yang cenderung meningkat tetapi umumnya penderita datang dalam stadium yang telah lanjut. Sampai saat ini tindakan utama dalam penatalaksanaan penyakit kanker adalah tindakan operasi. Tindakan ini harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang ini. Kompetensi tindakan bedah onkologi dapat dicapai setelah menjalani Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang dapat ditempuh dalam empat sampai dengan enam semester. Pada Muktamar Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia ke VII di Surabaya telah ditetapkan dua Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang baru sehingga jumlah pusat pendidikan keseluruhan ada 5 (lima) yaitu pusat pendidikan Jakarta, Bandung, Makasar, Denpasar dan Semarang. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi kedokteran maka dipandang perlu untuk merevisi Katalog Subspesialis Bedah Onkologi tahun 1997 menjadi Pedoman Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang merupakan revisi ke dua dari katalog aslinya. Atas kerja keras tim perumus buku Pedoman Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi ini kami sampaikan penghargaan yang setinggitingginya. Demikian semoga buku ini dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi di 5 (lima) pusat pendidikan tersebut diatas. Bandung, 9 Desember 2009 Ketua Kolegium PERABOI Prof. dr. Pisi Lukitto, SpB(K)Onk., SpBKBD. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... 1 DAFTAR ISI .................................................................................................. 1 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 4 BAB II MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN .......................................... 6 2.1 2.2 MISI PENDIDIKAN ........................................................... TUJUAN PENDIDIKAN..................................................... 6 6 BAB III PERSONALIA DAN SARANA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS KONSULTAN BEDAH ONKOLOGI .................... 8 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 PENYELENGGARA .......................................................... PERSONALIA PENYELENGGARA ................................. KLASIFIKASI TENAGA PENGAJAR ............................. PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN TENAGA PENGAJAR ........................................................................ SARANA PENDIDIKAN .................................................... BAB IV PROSEDUR PENERIMAAN ....................................................... 4.1 4.2 8 8 9 10 11 12 SYARAT CALON PESERTA DIDIK ................................ PROSEDUR PENDAFTARAN DAN PENERIMAAN ..... 12 13 BAB V PELAKSANAAN PENDIDIKAN ................................................ 14 5.1 5.2 LAMA PENDIDIKAN ........................................................ MATERI KULIAH, KEGIATAN PSIKOMOTOR DAN JUMLAH SKS ............................... PENDIDIKAN SEMESTER PERTAMA ……………...... PENDIDIKAN SEMESTER KEDUA ................................ PENDIDIKAN SEMESTER KETIGA ............................... PENDIDIKAN SEMESTER KEEMPAT ........................... PENDIDIKAN SEMESTER KELIMA DAN KEENAM ... 15 18 20 22 23 24 BAB VI EVALUASI ................................................................................... 25 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 2 15 DAFTAR TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM DAN KHUSUS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. DAFTAR BUKU BACAAN.................................................................... SEJARAH ................................................................................................ EPIDEMIOLOGI ..................................................................................... BIOLOGI MOLEKULER ....................................................................... PATOLOGI PENYAKIT KANKER ...................................................... IMUNOLOGI .......................................................................................... REGISTRASI KANKER ........................................................................ METODOLOGI KANKER .................................................................... DASAR-DASAR ONKOLOGI BEDAH ............................................... DASAR-DASAR ONKOLOGI RADIOLOGIK .................................... DASAR-DASAR ONKOLOGI MEDIK ................................................ PERAN PEMERIKSAAN PENUNJANG DALAM BIDANG ONKOLOGI ............................................................................................ KEDOKTERAN NUKLKIR DIAGNOSTIK DAN TERAPI ................ PERAWATAN PALIATIF DAN PENANGANAN NYERI KANKER .................................................................................................................. REHABILITASI DALAM BIDANG ONKOLOGI ............................... TUMOR GANAS PAYUDARA ............................................................ TUMOR GLANDULA TIROID DAN PARATIROID .......................... TUMOR GANAS KULIT MELANOMA .............................................. TUMOR GANAS KULIT NON MELANOMA .................................... TUMOR GANAS JARINGAN LUNAK ................................................ TUMOR GANAS KELENJAR LUDAH ............................................... TUMOR GANAS KELENJAR LUDAH ............................................... TUMOR GANAS RONGGA MULUT .................................................. TUMOR GANAS SISTEM LIMFE ....................................................... KASUS ONKOLOGI PADA SUB BAGIAN LAIN .............................. 3 BAB I PENDAHULUAN Prevalensi penyakit kanker di dunia dilaporkan semakin meningkat dan di Indonesia walaupun belum ada laporan yang pasti diduga juga meningkat dari tahun ke tahun. Lebih dari 50% penyakit kanker di Indonesia datang ke fasilitas kesehatan dalam stadium yang telah lanjut yang tentunya memberikan hasil pengobatan yang kurang memuaskan. Penyakit kanker dibedakan atas tumor yang padat atau tumor solid dan tumor yang tidak solid. Prevalensi terbanyak dari penyakit kanker adalah tumor solid dan walaupun penatalaksanaannya berazaskan pendekatan multi disiplin tetapi tindakan pembedahan adalah terapi utama untuk tumor solid. Penanganan yang pertama adalah kesempatan yang terbaik bagi penderita untuk mencapai tingkat kesembuhan yang tinggi dan penanganan yang salah atau tidak adekuat pada langkah pertama akan menyebabkan kekambuhan baik lokal, loko regional maupun metastasis jauh yang pada akhirnya membuahkan kesengsaraan bagi penderita dan keluarga. Dalam usaha untuk menghindarkan hasil penanganan yang tidak adekuat dan atas dasar bahwa tindakan bedah adalah tindakan yang utama dalam penanganan penyakit kanker maka pada awal tahun 50-an di Amerika Serikat diperkenalkan satu disiplin ilmu baru yaitu Ilmu Bedah Onkologi oleh pelopor ahli bedah yang ternama yaitu James Ewing. Di Indonesia disiplin Ilmu Bedah Onkologi mulai diperkenalkan pada tahun 1962 oleh Dr. W.M. Tamboenan dan sejak tahun 1977 telah diselenggarakan pendidikan Subspesialis Bedah Onkologi di Subbagian Bedah Onkologi HNB Bagian Bedah FKUI / RSCM Jakarta dengan mempelajari ilmu dasar onkologi dan penatalaksanaan penyakit kanker secara umum serta secara khusus dalam penatalaksanaan tumor payudara, tumor kepala dan leher, tumor kulit dan tumor jaringan lunak. 4 Penatalaksanaan penyakit kanker tidak hanya terbatas pada terapi, tetapi meliputi pula aspek-aspek prevensi, deteksi dini, diagnostik, penatalaksanaan paliatif dan rehabilitasi sehingga dalam kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi, semua aspek tersebut harus dipelajari. Kurikulum pendidikan merupakan sesuatu yang dinamis, yang berubah dan berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan berbagai perkembangan yang timbul di dunia kedokteran dan perubahan yang timbul di masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran dan kesehatan berkembang dengan pesat, demikian pula halnya dengan pengetahuan dalam bidang onkologi, khususnya mengenai pengetahuan tentang biologi molekuler, sarana diagnostic, kemoterapi, radioterapi, terapi hormonal, imunoterapi, bioterapi, terapi target, onkoplasti, rehabilitasi dan pengelolaan nyeri kanker. Sejalan dengan perubahan, kemajuan dan perkembangan tersebut di atas, maka dirasakan perlu untuk mengadakan penyempurnaan kurikulum pendidikan subspesialisasi bedah onkologi dari waktu ke waktu secara periodik dan diharapkan penerapan serta pemanfaatannya dapat menghasilkan tenaga ahli bedah onkologi yang mempunyai kemampuan klinis yang tinggi dalam bidang onkologi dan memiliki keilmuan akademik yang setara dengan pendidikan program strata 3. 5 BAB II MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN 2.1. Misi Pendidikan 2.1.1. Melaksanakan Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi dengan senantiasa memperhatikan dan menyesuaikan dengan program pemerintah Indonesia dalam hal penanggulangan penyakit kanker. 2.1.2. Melaksanakan penelitian dasar dan terapan dalam bidang bedah onkologi dan akan meningkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. 2.1.3. Menjaga mutu pendidikan dengan senantiasa menyempurnakan kurikulum pendidikan sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. 2.1.4. Menjadikan Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi sebagai pemuka dalam bidang pelayanan onkologi 2.2. Tujuan pendidikan 2.2.1. Tujuan Umum Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dan: 2.2.1.1. Menguasai dasar-dasar teori dan teknologi Ilmu Bedah Onkologi untuk kesejahteraan raga, jiwa dan sosial penderita kanker. 2.2.1.2. Mempunyai rasa tanggung jawab dalam pengamalan dan pengembangan Ilmu Bedah Onkologi sesuai dengan kebijakan pemerintah yang berdasarkan Pancasila. 2.2.1.3. Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan etika ilmu pengetahuan dan etika profesi. 2.2.1.4. Mampu merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan penelitian sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan onkologi. 6 teknologi dalam bidang bedah 2.2.2. Tujuan Khusus Tujuan khusus Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi adalah untuk menghasilkan lulusan yang: 2.2.2.1. Mengetahui epidemiologi penyakit kanker di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. 2.2.2.2. Mengetahui dasar-dasar teori mekanisme terjadinya kanker, sifat penyakit secara patologis dan perjalanan klinisnya. 2.2.2.3. Mengetahui filsafat ilmu, metodologi penelitian, analisis statistika kedokteran, dan mampu menerapkannya dalam bidang bedah onkologi. 2.2.2.4. Mengetahui dasar-dasar teori bedah onkologi dan mampu menerapkannya dalam pengelolaan penyakit kanker. 7 BAB III PERSONALIA DAN SARANA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS KONSULTAN BEDAH ONKOLOGI 3.1. PENYELENGGARA Penyelenggara Pendidikan Subspesialis Onkologi Bedah adalah Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang ditetapkan berdasarkan keputusan Muktamar Nasional Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) setelah mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas Kedokteran dan Direktur Rumah Sakit yang bersangkutan dan ditetapkan dengan surat keputusan Kolegium PERABOI. 3.2. PERSONALIA PENYELENGGARA Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi harus memiliki: - Seorang Kepala Pusat Pendidikan yang bertindak sebagai Ketua Program Studi (KPS). - Seorang Sekretaris Program Studi (SPS). - Minimal empat orang staf pengajar dengan kualifikasi seorang Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang telah lulus dari Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi minimal tiga tahun. 8 3.3. KLASIFIKASI TENAGA PENGAJAR Tenaga pengajar adalah seorang Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang karena keahliannya diberi wewenang untuk membimbing, mendidik, dan menilai peserta didik dengan kualifikasi sebagai berikut. 3.3.1. Pembimbing Adalah tenaga pengajar yang melaksanakan pengawasan dan bimbingan pada peserta didik dalam bidang kognitif dan keterampilan psikomotor. Kualifikasi: Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang telah lulus Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi minimal 2 tahun dan diangkat oleh Kepala Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang bersangkutan. 3.3.2. Pendidik Adalah tenaga pengajar yang berkemampuan dalam tugasnya sebagai pembimbing dan bertanggungjawab meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal kognitif dan psikomotor. Kualifikasi: Tenaga pengajar yang telah mempunyai pengalaman kerja sebagai pembimbing minimal 3 tahun dan diangkat oleh Kepala Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang bersangkutan. 3.3.3. Penilai Adalah tenaga pengajar yang selain mempunyai tugas sebagai pembimbing dan pendidik diberi wewenang untuk menilai kemajuan peserta didik. Kualifikasi: Tenaga pengajar yang telah mempunyai pengalaman sebagai pendidik minimal 5 tahun dan diangkat oleh Kepala Pusat 9 Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang bersangkutan. 3.3.4. Penguji Board Nasional Adalah anggota Kolegium PERABOI yang terdiri dari Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang menjadi anggota pendiri PERABOI atau yang telah lulus pendidikan lebih dari 10 tahun yang dipilih pada Muktamar Nasional PERABOI. Kualifikasi: Tenaga pengajar yang telah mempunyai pengalaman kerja sebagai penilai di Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi atau tenaga pengajar yang mengabdikan diri dalam ilmu bedah onkologi pada Pusat Pendidikan Spesialis Bedah. 3.4. PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN TENAGA PENGAJAR 3.4.1. Kuantitatif Penambahan jumlah tenaga pengajar dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan pada rapat staf Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang dipimpin oleh Kepala Pusat Pendidikan / KPS yang bersangkutan. Tenaga pengajar dapat dipilih dari peserta didik yang telah lulus dengan prestasi terbaik, memenuhi kriteria yang ditentukan dan mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas Kedokteran dan Direktur Rumah Sakit yang bersangkutan. 3.4.2. Kualitatif. Tenaga pengajar harus senantiasa mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan mendidik dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan onkologi pada umumnya dan bedah onkologi pada khususnya baik di dalam maupun di luar negeri. 10 Memberi kesempatan kepada tenaga pengajar untuk mengikuti program pendidikan magister (S2) atau program pendidikan doktoral ilmu kedokteran (S3). 3.5. SARANA PENDIDIKAN 3.5.1. Tempat Pendidikan Subbagian Bedah Onkologi Kepala dan Leher Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Muktamar Nasional PERABOI. 3.5.2. Sarana Penunjang Pendidikan Bagian Patologi Anatomi, Bagian Radiologi Subbagian Radioterapi dan Bagian Kedokteran Nuklir,. 3.5.3. Sarana Perpustakaan dan Internet 3.5.4. Sarana Lain RS. Khusus Kanker Dharmais, Rumah Sakit swasta setempat, tim penanggulangan kanker Rumah Sakit setempat, Yayasan Kanker Indonesia setempat dan sebagainya. 11 BAB IV PROSEDUR PENERIMAAN PESERTA DIDIK 4.1. SYARAT CALON PESERTA DIDIK 4.1.1. Warga Negara Republik Indonesia. 4.1.2. Dokter spesialis Bedah Umum dan anggota IKABI. 4.1.3. Usia maksimal 45 tahun dan khusus untuk staf pengajar dari Pusat Pendidikan Spesialis Bedah boleh berusia maksimal 50 tahun. 4.1.4. Berminat pada bidang bedah onkologi dan mempunyai rasa kesetiakawanan terhadap sejawat yang berkecimpung dalam bidang tersebut. 4.1.5. Surat rekomendasi dari cabang PERABOI setempat atau dari sekurang-kurangnya satu orang anggota PERABOI setempat mengenai watak, minat dan pengalaman kerja dalam bidang onkologi. 4.1.6. Surat izin dari unit kerja calon peserta yaitu: - Pusat Pendidikan Kedokteran Negeri - Pusat Pendidikan Spesialis Bedah - Departemen Kesehatan: Rumah Sakit Tipe A dan Tipe B - Rumah Sakit Pemerintah yang lain yaitu dari TNI/POLRI dan BUMN 4.1.7. Surat rekomendasi dan surat pernyataan dari Rumah Sakit Pemerintah minimal tipe B atau Pusat Pendidikan Kedokteran yang akan menerima yang bersangkutan setelah menyelesaikan pendidikan. 4.1.8. Mempunyai kemampuan berbahasa Inggris setara dengan TOEFL 550. 4.1.9. Mempunyai kemampuan untuk menggunakan komputer dan internet. 12 4.2. PROSEDUR PENDAFTARAN DAN PENERIMAAN 4.2.1. Calon peserta harus membuat Surat Permohonan untuk mengikuti Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi kepada Kepala Pusat Pendidikan / KPS yang dituju dengan tembusan kepada Ketua Kolegium PERABOI, Ketua Pengurus Pusat PERABOI dan Kepala Subbagian Bedah Onkologi HNB Bagian Bedah Fakultas Kedokteran/Rumah Sakit yang bersangkutan. 4.2.2. Kepala Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang bersangkutan berkonsultasi dan meminta persetujuan dari Kolegium / Majelis Penilai Nasional PERABOI. 4.2.3. Calon peserta harus mengikuti seleksi lisan yaitu wawancara yang berhubungan dengan watak, minat dan pengalaman kerja serta seleksi tertulis mengenai pengetahuan seorang spesialis bedah umum dalam bidang onkologi umumnya dan bedah onkologi khususnya. 4.2.4. Hasil wawancara dan seleksi tertulis serta saran tertulis dari Kolegium PERABOI akan dimusyawarahkan pada rapat staf yang dipimpin oleh Kepala Pusat Pendidikan / KPS yang bersangkutan untuk mengambil keputusan apakah calon peserta didik dapat diterima atau tidak. 4.2.5. Hasil keputusan rapat tersebut pada poin 3.2.4 harus dikirimkan kepada Ketua Kolegium PERABOI untuk didaftarkan menjadi peserta didik atau ditolak. Keputusan ini akan diinformasikan oleh Ketua Kolegium PERABOI kepada Ketua Pengurus Pusat PERABOI dan Kepala Pusat Pendidikan / KPS Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi yang lain 13 BAB V PELAKSANAAN PENDIDIKAN S E M E S T E R A F E K T I F KOGNITIF Tutorial/Kuliah filsafat ilmu, metodologi penelitian dst. Seperti pada tabel jumlah SKS pada semester pertama Merancang Proposal Penelitian P PSIKOMOTOR I Mendiagnosis, merencanakan terapi, operasi, kemoterapi dan merawat pasca operasi kasus onkologi bedah terutama kanker payudara dan tiroid U Seminar Usulan Penelitian B L I S E M E S T E R A F E K T I F KOGNITIF PSIKOMOTOR II Tutorial/Kuliah tentang dasardasar onkologi bedah dst. Seperti pada tabel jumlah SKS pada semester kedua Stase PA, Radioterapi, dan Kedokteran Nuklir Mendiagnosis, merencanakan terapi, operasi, kemoterapi dan Menyusun merawat pasca operasi kasus Karya onkologi bedah terutama kanker Ilmiah Akhir kulit dan sarkoma jaringan lunak K A S I I L S E M E S T E R III A F E K T I F KOGNITIF PSIKOMOTOR Tutorial/Kuliah tentang onkoplasti dst. seperti pada tabel jumlah SKS pada semester ketiga Melanjutkan menyusun Karya Mendiagnosis, merencanakan Ilmiah Akhir terapi, operasi, kemoterapi dan merawat pasca operasi kasus onkologi bedah terutama kanker kelenjar ludah, kanker rongga mulut dan tumor sistem limfe 14 M I A H S E M E S T E R A F E K T I F KOGNITIF PSIKOMOTOR Menyelesaikan disertasi Persiapan Mendiagnosis, merencanakan Ujian Karya terapi, operasi, kemoterapi dan Ilmiah Akhir merawat pasca operasi semua kasus onkologi bedah IV UJIAN BOARD NASIONAL SUBSPESIALIS ONKOLOGI BEDAH 5.1. LAMA PENDIDIKAN Waktu studi Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Onkologi dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dengan jumlah SKS 78 dan dapat ditempuh paling lama 6 (enam) semester termasuk penyusunan karya ilmiah akhir. 5.2. MATERI KULIAH, KEGIATAN PSIKOMOTOR DAN JUMLAH SKS 1 SKS Kegiatan kuliah = 1 x 50 menit tatap muka / minggu / semester 1 SKS kegiatan psikomotor = 3 x 50 menit kegiatan / minggu / semester 1. Semester Pertama No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Mata Kuliah dan Kegiatan Psikomotor Filsafat Ilmu Metodologi Penelitian Analisis Statitiska Kedokteran Bioteknologi Molekuler dan Onkogenesis Epidemiologi dan Registrasi Kanker Humaniora dan Sejarah Perkembangan Onkologi Kanker Payudara dan Penatalaksanaannya Kanker Tiroid dan Penatalaksanaannya Seminar Usulan Penelitian Jumlah Kegiatan Psikomotor meliputi pelayanan diagnostik, rencana terapi, tindakan operasi, kemoterapi dan imunoterapi Jumlah Keseluruhan 15 SKS 1 1 2 2 1 1 1 1 1 11 9 20 2. Semester Kedua No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mata Kuliah dan Kegiatan Psikomotor Dasar-dasar Onkologi Bedah Dasar-dasar Onkologi Medik, Kemoterapi, Imunologi dan Imunoterapi Dasar-dasar Pemeriksaan Histopatologi, Sitologi dan Imunohistokimia Ilmu Kedokteran dan Biologi Nuklir Terapan dan Dasardasar Radioterapi Kanker Kulit dan Penatalaksanaannya Sarkoma Jaringan Lunak dan Penatalaksanaanya Karya Ilmiah Akhir Jumlah Kegiatan Psikomotor meliputi pelayanan diagnostik, rencana terapi, tindakan operasi, kemoterapi dan imunoterapi Jumlah Keseluruhan SKS 1 1 1 1 1 1 5 11 9 20 3. Semester Ketiga No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mata Kuliah dan Kegiatan Psikomotor Onkoplasti dan Endoskopi Bedah Onkologi Penatalaksanaan Kasus Onkologi Bedah Digestif, Bedah Anak, Ortopedi, Urologi, Bedah Saraf dan Bedah Toraks Vaskuler Perawatan Paliatif dan Tindakan Suportif pada Penyakit Kanker Lanjut dan Rehabilitasi Kanker Kelenjar Ludah dan Penatalaksanaannya Kanker Rongga Mulut dan Penatalaksanaannya Tumor Sistem Limfe dan Penatalaksanaannya Karya Ilmiah Akhir Jumlah Kegiatan Psikomotor meliputi pelayanan diagnostik, rencana terapi, tindakan operasi, kemoterapi dan imunoterapi Jumlah Keseluruhan 16 SKS 1 1 1 1 1 1 5 11 9 20 4. Semester Keempat No. 1. 2. Mata Kuliah dan Kegiatan Psikomotor Karya Ilmiah Akhir Jumlah Kegiatan Psikomotor meliputi pelayanan diagnostik, rencana terapi, tindakan operasi, kemoterapi dan imunoterapi Jumlah Keseluruhan SKS 9 9 9 18 5. Semester Kelima No. 1. 2. Mata Kuliah dan Kegiatan Psikomotor Karya Ilmiah Akhir, Perpanjangan Jumlah Kegiatan Psikomotor meliputi pelayanan diagnostik, rencana terapi, tindakan operasi, kemoterapi dan imunoterapi Jumlah Keseluruhan SKS 0 0 0 0 6. Semester Keenam No. 1. 2. Mata Kuliah dan Kegiatan Psikomotor Karya Ilmiah Akhir, Perpanjangan Jumlah Kegiatan Psikomotor meliputi pelayanan diagnostik, rencana terapi, tindakan operasi, kemoterapi dan imunoterapi Jumlah Keseluruhan SKS 0 0 0 0 Catatan : Peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan materi tersebut dalam 4 semester dapat meneruskan ke semester 5 atau sampai semester 6. 17 Jumlah SKS keseluruhan: Semester Pertama : 20 SKS Semester Kedua : 20 SKS Semester Ketiga : 20 SKS Semester Keempat : 18 SKS Semester Kelima : 0 SKS Semester Keenam : 0 SKS ========== Jumlah : 78 SKS 5.3. PENDIDIKAN SEMESTER PERTAMA 5.3.1. Kognitif: 5.3.1.1. Mengikuti kuliah / tutorial / pembacaan jurnal / presentasi kasus dan diskusi yang meliputi: Filsafat Ilmu Metodologi Penelitian Analisis Statistika Kedokteran Bioteknologi Molekuler dan Onkogenesis Epidemiologi dan Registrasi Kanker Kanker Payudara dan Penatalaksanaannya Kanker Tiroid dan Penatalaksanaannya Humaniora dan Sejarah Perkembangan Onkologi 5.3.1.2. Mempelajari dan mempresentasikan tentang epidemiologi, patologi, gambaran klinis, terapi dan prognosis serta mempresentasikan teknik operasi yang berhubungan dengan kasus kanker payudara dan kanker tiroid. 18 5.3.2. Psikomotor: 5.3.2.1 Melakukan kegiatan-kegiatan yang meliputi penegakkan diagnosis, merencanakan terapi, persiapan operasi, tindakan operasi, perawatan pasca operasi, kemoterapi, hormonal terapi, radio terapi dan imunoterapi untuk kasuskasus bedah onkologi, dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Melakukan kegiatan di instalasi rawat jalan/gawat darurat Mengikuti kegiatan di instalasi rawat inap Dididik dalam melakukan tindakan operasi dalam bidang bedah onkologi terutama kanker payudara dan tiroid Mengikuti kegiatan Penanggulangan di klinik Kanker rumah konsultasi sakit Tim yang bersangkutan Ikut aktif dalam melaksanakan registrasi kanker Membimbing residen bedah dan mahasiswa Fakultas Kedokteran 5.2.2.2 Jenis operasi yang dipelajari Mastektomi radikal Mastektomi radikal modifikasi Breast conserving therapy Mastektomi simpel Rekonstruksi pasca mastektomi Lobektomi / ismolobektomi tiroid Tiroidektomi subtotal, “near total” Tiroidektomi total Diseksi leher radikal Diseksi leher modifikasi radikal Diseksi leher selektif 19 5.2.2.3 Jenis Tindakan Lain yang dipelajari Kemoterapi adjuvan pada karsinoma payudara operabel Kemoterapi pra bedah / radiasi pra bedah untuk karsinoma payudara T3N0-1M0 Kemoterapi neo adjuvan untuk karsinoma payudara lanjut lokal Kemoterapi primer pada karsinoma payudara lanjut Radiasi interna / radiasi eksterna / terapi hormonal dan kemoterapi pada kanker tiroid 5.3.3. Penelitian Pada awal semester pertama peserta didik harus merancang usulan penelitian dan pada akhir semester pertama, peserta didik harus mengikuti seminar usulan penelitian. 5.3.4. Publikasi Ilmiah Peserta didik harus mempublikasikan minimal 1 (satu) karya ilmiah pada majalah, jurnal atau pertemuan ilmiah onkologi tingkat nasional atau internasional. 5.4. PENDIDIKAN SEMESTER KEDUA 5.4.1. Kognitif: 5.4.1.1. Mengikuti kuliah / tutorial / pembacaan jurnal / presentasi kasus dan diskusi yang meliputi: Dasar-dasar Bedah Onkologi Dasar-dasar Onkologi Medik dan Kemoterapi Imunologi dan Imunoterapi Dasar-dasar Pemeriksaan Histopatologi, Sitologi dan Imunohistokimia Ilmu Kedokteran dan Biologi Nuklir Terapan dan Dasardasar Radioterapi 20 Kanker Kulit dan Penatalaksanaannya Sarkoma Jaringan Lunak dan Penatalaksanaanya 5.4.1.2. Mempelajari dan mempresentasikan tentang epidemiologi, patologi, gambaran klinis, terapi dan prognosis serta teknik operasi yang berhubungan dengan kasus kanker kulit dan sarkoma jaringan lunak 5.4.2. Psikomotor: 5.4.2.1. Sama dengan 5.2.2.1 5.4.2.2. Jenis operasi yang dipelajari Eksisi luas tumor ganas kulit dan rekonstruksinya Eksisi luas tumor ganas jaringan lunak Eksisi grup otot Eksisi kompartemen Diseksi inguinal/aksila/leher untuk kasus-kasus tumor ganas kulit dan sarkoma jaringan lunak yang bermetastasis ke kelenjar getah bening regional 5.4.2.3. Jenis kemoterapi yang dipelajari Kemoterapi neo adjuvan pada rhabdomiosarkoma embrional Kemoterapi pada sarkoma jaringan lunak Imunoterapi pada melanoma 5.4.3. Penelitian Pada semester kedua peserta didik harus dibimbing untuk menyusun karya ilmiah akhir dan memulai penelitian. 5.4.4. Publikasi Ilmiah Peserta didik harus mempublikasikan minimal 1 (satu) karya ilmiah pada majalah, jurnal atau pertemuan ilmiah onkologi tingkat nasional atau internasional. 21 5.5. PENDIDIKAN SEMESTER KETIGA 5.5.1. Kognitif 5.5.1.1. Mengikuti kuliah / tutorial / pembacaan jurnal / presentasi kasus dan diskusi yang meliputi: Onkoplasti dan endoskopi bedah onkologi Penatalaksanaan Kasus Onkologi Bedah Digestif, Bedah Anak, Ortopedi, Urologi, Bedah Saraf dan Bedah Toraks Vaskuler Perawatan Paliatif dan Tindakan Suportif pada Penyakit Kanker Lanjut Kanker Kelenjar Ludah dan Penatalaksanaannya Kanker Rongga Mulut dan Penatalaksanaannya Tumor Sistem Limfe dan Penatalaksanaannya 5.5.2. Psikomotor 5.5.2.1. Sama dengan 5.2.2.1 5.5.2.2. Jenis operasi yang dipelajari Parotidektomi superfisialis Parotidektomi total dengan atau tanpa preservasi n.fasialis Parotidektomi total dengan diseksi leher radikal Lobektomi kelenjar ludah submandibularis Mandibulektomi parsial atau total dan rekonstruksinya Maksilektomi parsial atau total dan rekonstruksinya Glosektomi parsial dan diseksi leher radikal Hemiglosektomi dan diseksi leher radikal Eksisi luas tumor rongga mulut dan rekonstruksinya Biopsi tumor kelenjar getah bening 22 5.5.2.3. Jenis kemoterapi yang dipelajari Kemoradioterapi untuk kasus kanker kepala dan leher Kemoterapi untuk kasus NHML (Non Hodgkin Malignant Lymphoma) 5.5.3. Penelitian Peserta didik dibimbing untuk melanjutkan penyusunan karya ilmiah akhir 5.5.4. Publikasi Ilmiah Peserta didik harus mempublikasikan minimal 1 (satu) karya ilmiah pada majalah, jurnal atau pertemuan ilmiah onkologi tingkat nasional atau internasional 5.6. PENDIDIKAN SEMESTER KEEMPAT 5.6.1. Kognitif Peserta didik dibimbing untuk menyelesaikan karya ilmiah akhir 5.6.2. Psikomotor Melakukan penatalaksanaan meliputi tindakan diagnosis, rencana terapi, tindakan operasi, kemoterapi, hormonal terapi dan imunoterapi untuk semua kasus bedah onkologi. 5.6.3. Penelitian Diakhir semester empat peserta didik harus telah menyelesaikan karya ilmiah akhir 5.6.4. Publikasi Ilmiah Peserta didik harus mempublikasikan minimal 1 (satu) karya ilmiah pada majalah, jurnal atau pertemuan ilmiah onkologi tingkat nasional atau internasional 23 5.7. PENDIDIKAN SEMESTER KELIMA & KEENAM Jika peserta didik belum menyelesaikan karya ilmiah akhir, maka diharuskan menyelesaikannya dalam semester 5 atau semester 6 tanpa perhitungan nilai SKS. Melakukan penatalaksanaan meliputi tindakan diagnosis, rencana terapi, tindakan operasi, kemoterapi, hormonal terapi dan imunoterapi untuk semua kasus bedah onkologi. 24 BAB VI EVALUASI 6.1 Selama menjalani pendidikan, peserta didik akan dinilai hal-hal yang berhubungan dengan sikap, kognitif dan psikomotor 6.2 Setiap akhir semester, akan diadakan evaluasi, apakah materi pendidikan yang dijalani telah sesuai dengan program pendidikan 6.3 Ujian Board Nasional dilakukan untuk peserta yang telah memenuhi semua persyaratan yaitu: 6.3.1 Telah mempelajari semua pengetahuan teori mengenai onkologi terutama bedah onkologi 6.3.2 Telah melaksanakan semua kegiatan psikomotor bedah onkologi sesuai program pendidikan dan jumlah minimal tindakan operasi yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut : Mastektomi simpleks 2 Mastektomi modifikasi / radikal 20 Breast conserving treatment 2 Lobektomi Tiroid 20 Subtotal Lobektomi Tiroid 5 Tiroidektomi Totalis + RND 6 Tiroidektomi Totalis 6 RND dan Modifikasi 5 Eksisi Luas Tumor Ganas Kulit + Rekonstruksi 10 Eksisi Luas Tumor Ganas Kulit + Groin Dissection 3 Group / Compartmental Muscle Excision 2 Eksisi Luas Tumor Ganas Jaringan Lunak 5 Parotidektomi Superfisial 3 Parotidektomi Totalis 2 25 Lobektomi Kelenjar Ludah Submandibularis 5 Eksisi Luas Tumor Ganas Rongga Mulut 3 Mandibulektomi Parsialis / Totalis + Rekonstruksi 3 Maksilektomi Parsial / Totalis + Rekonstruksi 1 Commando Operation 1 Hemiglosektomi + RND 5 Bagi pusat pendidikan yang kasusnya kurang, dapat diganti dengan asistensi 2x jumlah syarat tersebut diatas atau mengerjakan sendiri dengan mengikuti stase di pusat pendidikan lain. 6.3.3 Telah menyelesaikan karya ilmiah akhir. 6.4 Ujian Board Nasional meliputi Ujian kasus yang berupa teori dan tindakan operasi Ujian hasil karya ilmiah akhir Ujian kognitif mengenai teori lain yang dianggap perlu 6.5 Petunjuk pelaksanaan Ujian Board Nasional 1. Kandidat membuat lamaran untuk ujian kepada Kepala Pusat Pendidikan setelah menyelesaikan semua tugas dan kewajiban sesuai dengan kurikulum, dengan melengkapi: Daftar aktifitas / kegiatan selama pendidikan Hasil penelitian yang telah disetujui dan ditandatangani oleh pembimbing dan Kepala Pusat Pendidikan Sudah membayar uang kuliah dan uang ujian yang jumlahnya ditentukan pada setiap Muktamar PERABOI 2. Kepala Pusat Pendidikan dan staf mengadakan rapat penilaian tentang kandidat tersebut apakah sudah layak untuk mengikuti ujian nasional atau belum 26 3. Kepala Pusat Pendidikan mendaftarkan kandidat untuk mengikuti ujian nasional kepada Ketua Kolegium PERABOI dengan tembusan kepada Ketua PP PERABOI dengan melampirkan daftar kegiatan dan hasil penelitian kandidat untuk selanjutnya Ketua Kolegium PERABOI menentukan tim penguji Board Nasional dan waktu ujian setelah mendapat asupan dari Kepala Pusat Pendidikan yang bersangkutan 4. Tim penguji board nasional terdiri dari satu orang penguji board nasional yang berasal dari luar Pusat Pendidikan yang bersangkutan dan dua orang penguji lokal dengan salah seorang diantaranya adalah pembimbing kandidat yang bersangkutan 5. Tim penguji nasional mendapat kelengkapan ujian paling lambat 1 minggu sebelum hari ujian yaitu karya ilmiah akhir dan daftar kegiatan selama mengikuti pendidikan 6.6 Predikat Kelulusan Summa Cum Laude, bila semua evaluasi mendapat nilai A dan lama pendidikan dapat diselesaikan maksimal 4 (empat) semester. Cum laude, bila semua evaluasi mendapat nilai A dan lama pendidikan maksimal 5 (lima) semester Sangat memuaskan, bila evaluasi mendapat nilai A dan nilai B serta lama pendidikan maksimal 5 (lima) semester Memuaskan, bila semua evaluasi mendapat nilai A dan nilai B serta lama pendidikan lebih dari 5 (lima) semester atau bila semua evaluasi mendapat nilai B dan lama pendidikan 5 (lima) semester atau lebih. 27 Mata Kuliah : Semester Kredit Filsafat Ilmu : I : 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat memahami mengenai pengertian, dan fungsi filsafat ilmu dan mampu menentukan hubungan antara filsafat, sains dan metodologi. Pokok Bahasan T.I.K Materi Strategi Media 1. Definisi Dapat memahami mengenai Ilmu / sains / knowledge - Kuliah - Buku Ajar istilah-istilah yang dipakai dalam Sains empiris - Studi - Internet ilmu filsafat Anatomi sains Kepustakaan Nalar Filsafat 2. Filsafat, sains dan Dapat memahami sejarah Sejarah filsafat dan ilmu metodologi perkembangan filsafat dan Filsafat ilmu Ilmu alamiah Dapat memahami hubungan Ilmu sosial kemanusiaan anatara filsafat, sains dan Metodologi penelitian Idem Idem metodologi Dapat memahami perbedaan dan persamaan antara ilmu – ilmu alamiah dengan ilmu – ilmu sosial kemanusiaan. 3. Penalaran deduktif dan Dapat memahami hubungan Penalaran deduktif induktif antara penalaran deduktif dan Penalaran induktif Idem Idem induktif 28 Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Idem Mata Kuliah : Semester Kredit Metodologi Penelitian : I : 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat memahami mengenai pengertian, fungsi dan tujuan penelitian serta mampu menyusun proposal dan melaksanakan penelitian terutama dibidang onkologi. Pokok Bahasan 4. Definisi 5. Proposal penelitian 6. Analisa dan Penelitian Hasil T.I.K Materi Strategi Dapat memahami mengenai Variabel - Kuliah istilah-istilah yang dipakai dalam Jenis penelitian - Studi penelitian deskriptif/analitik Kepustakaan Tehnik pengumpulan data Sampling Rencana pengumpulan data Pengolahan dan analisa Pertimbangan etik Uji coba instrument penelitian Penelitian epidemiologi klinik Dapat menyusun proposal Judul penelitian penelitian Latar belakang Identifikasi masalah Tujuan penelitian Kegunaan penelitian Kerangka pemikiran, premis Idem dan hipotesis Metodologi penelitian Tahap-tahap penelitian Lokasi dan lama penelitian Anggaran biaya Dapat menganalisa data/sample Tabel 2 x 2 Idem penelitian untuk kemudian Sensitivitas 29 Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Idem Idem Idem menarik kesimpulan SpesifisitasAkurasi Prediktif value positif Prediktif value negative dll 30 Mata Kuliah Semester Kredit : : : Analisis Statistika Kedokteran I 2 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat mengetahui dan memahami mengenai analisis statistika dalam bidang kedokteran. Pokok Bahasan Definisi Pemilihan jenis analisis statistika T.I.K Dapat mengetahui dan memahami mengenai istilah – istilah analisis statistika kedokteran Dapat memahami dan memilih jenis analisis statistika yang berhubungan dengan penelitian Materi Analisis regresi dan korelasi Analisis kesintasan Kaplan Meier Hazart ratio Resiko relative Odds analysis Stratified analysis Analisis regresi Analisis korelasi Uji diagnostik Uji prognostik Analisis kesintasan 31 Strategi - Kuliah - Studi Kepustakaan Idem Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Idem Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Bioteknologi Molekuler dan Onkogenesis I 2 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Memahami siklus dan pertumbuhan sel normal dan proses terjadinya maupun terapi kanker ditinjau dari segi biologi molekuler. Pokok Bahasan Morfologi sel T.I.K Materi - Memahami siklus Siklus dan pertumbuhan sel pertumbuhan sel normal Struktur DNA - Memahami perkembangan ilmu pengetahuan mengenai struktur DNA dan memahami mekanisme sintesa protein sel. - Memahami mekanisme karsinogenesis dan faktorfaktor yang berperan dalam mekanisme tersebut - Memahami terapi kanker dengan cara terapi genetik Etiologi Kanker Konsep Dasar Terapi Gen Strategi - Kuliah - Studi Kepustakaan - Diskusi Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Sejarah Sintesa protein sel Onkogen Gen supresor Karsinogenesis Rekombinan DNA Viral-vector 32 Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Epidemiologi 1 ½ SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat mengetahui dasar-dasar epidemiologi secara umum dan dapar menerapkannya dalam penelitian klinis terutama penelitian penyakit kanker Pokok Bahasan Epidemiologi Umum Epidemiologi Klinik T.I.K - Dapat mengerti apa yang dipermasalahkan di dalam ilmu epidemiologi - Dapat menerangkan arti istilah-istilah penting dalam penelitian epidemiologi dan mengetahui penggunaannya secara tepat. - Dapat mengerti tentang caracara dan macam-macam penelitian dan dapat mempergunakannya dalam penelitian - Dapat mengerti bagaimana cara menerapkan ilmu epidemiologi Klinik di dalam penelitian klinik maupun penelitian pada kelompok masyarakat. - Dapat mengetahui normanorma etika di dalam penelitian. - Dapat mengetahui bagaimana Materi Dasar-dasar epidemiologi Istilah-istilah Cara-cara dan macam-macam penelitian Usaha-usaha dalam merintis berdirinya PABTI PABTI PERABOI Perkembangan Ilmu Onkologi Bedah di Indonesia 33 Strategi - Kuliah - Studi Kepustakaan Idem Media - Buku Ajar - Penelitian Klinik - Jurnal - Internet Idem Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Epidemiologi kanker cara melakukan penelitian studi kasus kelola dan mampu melakukan penelitian tersebut. - Dapat mengerti apa yang dimaksud dengan studi kohor dan mampu mempergunakannya dalam penelitian kanker. - Mampu membuat usulan penelitian dengan baik. - Mampu menerapkan ilmu Penerapan epidemiologi klinik epidemiologi klinik pada pada penyakit kanker penelitian penyakit kanker, baik di dalam rumah sakit maupun di kelompok masyarakat. 34 Idem Idem Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Registrasi Kanker I ½ SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat mengetahui dan memahami mengenai registrasi kanker dan dapat melaksanakan sekurang-kurangnya mengenai registrasi kanker rumah sakit. Pokok Bahasan Registrasi Kanker Macam-macam registrasi kanker-kanker T.I.K Dapat mengetahui definisi registrasi kanker, memahami urutan tindakan dalam melakukan registrasi kanker serta memahami mengenai tujuannya Mengetahui macam-macam registrasi kanker dan mampu melaksanakannya Materi Definisi registrasi kanker Pengumpulan data Pengelolaan data Penyajian data Tujuan registrasi kanker Registrasi kanker rumah sakit Registrasi kanker penduduk Registrasi kanker khusus 35 Strategi - Kuliah - Studi Kepustakaan Idem Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Idem Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Humaniora dan Sejarah Perkembangan Onkologi I 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat mengetahui dan memahami mengenai humaniora dan sejarah ringkas kanker dan dapat memahami perkembangan onkologi bedah terutama onkologi bedah Indonesia. Pokok Bahasan Sejarah Ringkas Kanker T.I.K Dapat mengetahui sejarah ringkas kanker dari zaman sebelum masehi sampai abd ke 20 dan riwayat pemberantasan kanker di Indonesia Perkembangan Onkologi Bedah Indonesia Dapat memahami perkembangan onkologi bedah secara umum dan perkembangan onkologi bedah Indonesia Materi Strategi Zaman sebelum masehi - Kuliah Abad Masehi permulaan - Studi Abad pertengahan Kepustakaan Abad Renaisanse Abad 18-19 Abad 20 Riwayat pemberantasan kanker di Indonesia Usaha-usaha dalam merintis Idem berdirinya PABTI PABTI PERABOI Perkembangan Ilmu Onkologi Bedah di Indonesia 36 Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Idem Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Tumor Payudara dan Penatalaksanaannya I 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mampu mengelola kasus tumor jinak dan ganas payudara baik dari segi preventif, promotif dan kuratif serta mengetahui aspek rehabilitasi dari penderita tumor ganas payudara Pokok Bahasan T.I.K Materi Epidemiologi dan Mengetahui epidemiologi, dan Angka insidensi di luar negeri perkembangan tumor ganas perkembangan tumor ganas dan frekuensi di Indonsia serta payudara payudara variasinya Perkembangan tumor ganas payudara Faktor-faktor risiko, highrisk grup dan low risk grup pada tumor ganas payudara Prevensi dan deteksi kanker Jenis histopatologi dan biologi tumor ganas payudara Mendiagnosis tumor ganas payudara secara klinis dengan baik Modalitas dan indikasi terapi tumor ganas payudara Mengetahui faktor-faktor resiko tumor ganas payudara dan high risk grup serta low risk grup Faktor risiko Mengetahui prosedur dan trampil Penyuluhan kanker masyarakat melakukan prevensi dan deteksi Sadari dan skrining mamma Kapan memikirkan kanker dini Mengetahui jenis histo-patologi Jenis histopatologi dan biologi dan sifat-sifat biologis tumor tumor ganas payudara ganas payudara Mampu mendiagnosis tumor Diagnosis klinis tumor ganas ganas payudara secara klinis payudara dengan baik Mengetahui modalitas dan Jenis operasi, radiasi, hormonal indikasi terapi dan khemoterapi tumor ganas 37 Strategi - Studi Kepustakaan - Pembacaan referat - Presentasi kasus - Diskusi Idem Media - Buku Ajar - Jurnal - Penelitian Klinik - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Pemeriksaan Penunjang Rehabilitasi penderita tumor ganas payudara Pemeriksaan Klinis tumor ganas payudara stadium dini Memilih pemeriksaan penunjang yang tepat Jenis operasi pada tumor ganas payudara stadium dini Terapi ajuvan Follow up pada tumor ganas payudara stadium dini Terapi hormone tumor payudara Mampu menentukan Mamografi, USG CT Scan, pemeriksaan penunjang yang tumor marker tepat untuk membantu diagnosa maupun untuk follow up Mengetahui cara merehabilitasi Pengelolaan nyeri penderita tumor ganas payudara Fisioterapi Mamoplasti Mampu melakukan pemeriksaan Pemeriksaan fisik dan klinis untuk menegakkan penunjang sederhana diagnosis tumor ganas payudara stadium dini secara klinis Mampu memilih pemeriksaan Biopsi jarum halus penunjang yang tepat untuk Biopsi terbuka membantu mempertajam diagnosis tumor ganas payudara stadium dini Mampu melakukan berbagai Kuadranektomi jenis operasi pada tumor ganas Mastektomi radikal payudara stadium dini Modifikasi mastektomi radikal Mengetahui terapi ajuvan pada Khemoterapi ajuvan tumor ganas payudara stadium dini Mampu merencanakan tindakan Pemeriksaan klinis follow up pada penderita tumor Mamografi ganas payudara stadium dini Petanda tumor yang telah diterapi Mampu melakukan tindakan Terapi hormone bedah dan non 38 - Studi kepustakaan - Pembacaan referat - Presentasi kasus - Diskusi Idem Idem - Buku Ajar - Jurnal - Internet Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem - Studi - Buku Ajar Idem ganas lanjut payudara stadium Khemoterapi Plerodesis pada efusi Rehabilitasi Pengelolaan nyeri kanker terapi hormone, bedah dan non bedah pada tumor ganas payudara stadium lanjut Mengetahui cara pemberian khemoterapi dengan follow up dan penanganan efek samping obat pada tumor ganas payudara stadium lanjut Mampu melakukan plerodesis pada efusi pleura karena tumor ganas payudara stadium lanjut Mengetahui pengelolaan rehabilitasi penderita tumor ganas payudara stadium lanjut Mampu melakukan pengelolaan nyeri pada tumor ganas payudara stadium lanjut bedah Macam-macam obat Cara pemberian Obat Efek samping Cara mengatasi efek samping Kepustakaan - Pembacaan Referat - Presentasi Kasus - Diskusi Idem - Jurnal - Penderita - Internet Idem Idem Tehnik plerodesis Indikasi plerodesis Idem Idem Idem Tehnik rehabilitasi Indikasi Rehabilitasi Idem Idem Idem WHO stepladder Idem Idem Idem 39 Mata Kuliah Semester Kredit : : : Tumor Tiroid dan Penatalaksanaannya I 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mampu menerangkan segala sesuatu mengenai penyakit tumor jinak dan ganas tiroid dan paratiroid serta kelainan-kelainan yang menyerupai tumor tiroid, dan mampu mempergunakan pengetahuan tersebut pada pengelolaan penyakit kanker tiroid dan paratiroid Pokok Bahasan Hal-hal yang perlu diketahui sebagai dasar untuk mengerti tentang tumor ganas tiroid/paratiroid dan pelaksanaan pembedahan tiroid/paratiroid Epidemiologi dan etiologi Patologi T.I.K Materi Strategi Mampu menerangkan anatomi Anatomi bedah dan fungsi - Studi bedah dan fungsi glandula glandula tiroid/paratiroid Kepustakaan tiroid/paratiroid dan mampu secara singkat, termasuk - Presentasi mempergunakannya dalam saluran limfatiknya kelainan Kasus operasi-operasi glandula non neoplasma tiroid/paratiroid - Mampu menerangkan angka- Angka-angka insidensi di luar Idem angka insidensi di luar negeri negeri dan angka frekuensi di dan angka-angka frekuensi di Indonesia serta daerah endemis Indonesia serta variasi-variasi struma/ Faktor-faktor etiologi yang terjadi pada distribusi tumor ganas tiroid. tumor ganas tiroid/paratiroid. - Mampu menerangkan faktorfaktor etiologi tumor ganas tiroid/paratiroid dan cara-cara pencegahannya. Mampu menerangkan jenis-jenis Jenis-jenis histopatologi Idem histopatologi tumor jinak dan neoplasma tiroid serta non ganas tiroid/paratiroid serta neoplasma dan watak masingkelainan-kelainan non neoplasma masing jenis tersebut. tiroid/paratiroid mampu pula menerangkan watak masing- 40 Media - Buku Ajar - Penderita - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Idem Idem Idem Gambaran Klinis Terapi Prognosis masing jenis penyakit tersebut diatas. Mampu menegakkan diagnosis Cara mengambil anamnesis, klinik onkologi tumor ganas melakukan pemeriksaan fisik, tiroid/paratiroid pemeriksaan penunjang termasuk tumor marker, imaging, radioaktif, menegakkan diagnosa banding dan diagnosis klinis onkologi termasuk tumor marker imaging, radioaktif. Mampu mengelola semua struma Pengelolaan pertama kali pada dengan tepat, sehingga terseleksi struma lalu menyusun rencana tumor ganas tiroid/paratiroid dan terapi bila ganas mampu menyusun rencana terapi serta melakukan operasi tumor ganas tiroid/paratiroid, mampu pula mengawasi keadaan pasca bedah dan terapi tambahannya. Mampu menerangkan prognosis Prognosis masing-masing jenis tumor ganas tiroid/paratiroid neoplasma tiroid/paratiroid. 41 Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Dasar-dasar Onkologi Bedah II 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat mengetahui dan memahami dasar-dasar onkologi bedah dalam menegakkan diagnosis tumor ganas, merencanakan terapi bedah dengan memegang teguh prinsip-prinsip onkologi bedah serta mampu mengidentifikasi dan mengatasi komplikasi/mutilasi akibat operasi dan dapat melaksanakan rehabilitasi serta dapat pula mengetahui prinsip-prinsip dasar pembedahan paliatif. Pokok Bahasan Dasar-dasar Onkologi Bedah Prinsip Bedah Paliatif Biopsi Onkologi T.I.K Dapat mengetahui dan menguraikan dasar-dasar onkologi bedah mulai dari cara menegakkan diagnosis klinis onkologi, diagnosis dengan sarana bantu yang canggih sampai menyusun rencana terapi bedah secara onkologi dengan memegang teguh prinsip-prinsip onkologi bedah serta mampu mengidentifikasi/mengetahui komplikasi dan mutilasi yang timbul akibat operasi. Materi Strategi Menegakkan diagnosis klinis - Kuliah onkologi yang sederhana - Studi Menegakkan diagnosis klinis Kepustakaan onkologi dengan sarana bantu yang canggih. Menyusun rencana terapi bedah Prinsip-prinsip onkologi bedah dalam tindakan biopsy dan operasi tumor ganas Komplikasi dan mutilasi yang timbul akibat terapi bedah dan cara-cara mengatasinya. Bedah rekonstruksi dan rehabilitasi/fisioterapi secara umum Dapat mengetahui dasar-dasar Indikasi, syarat dan prinsipIdem indikasi dan kontraindikasi serta prinsip bedah paliatif sarat pembedahan paliatif Dapat memahami bermacam- Indikasi biopsy Idem macam tehnik biopsy tumor Jenis biopsy 42 Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Lisan - Demonstrasi - Tertulis Idem Idem Idem Idem Operasi Onkologi ganas Dapat memahami teknik operasi dan mampu melaksanakan operasi tumor ganas secara onkologi Komplikasi biopsi Rencana dan teknik operasi dengan menerapkan prinsipprinsip Onkologi bedah Indikasi/kontraindikasi operasi Tujuan tindakan operasi Komplikasi/mutilasi 43 Idem Idem Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Dasar-dasar Onkologi Medik II ½ SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat mengetahui dan memahami mengenai dasar-dasar onkologi medik, mekanisme kerja obat dan mampu memilih jenis obat serta melaksanakan khemoterapi dan terapi hormone. Pokok Bahasan T.I.K Materi Dasar-dasar Onkologi Dapat mengetahui dan Mekanisme kerja obat anti Medik menguraikan dasar-dasar kanker onkologi medik Klasifikasi obat anti kanker Pemilihan obat Cara pemberian Terapi polifarma Khemoterapi Dapat memahami mengenai Indikasi khemoterapi khemoterapi dan mampu Kontraindikasi khemoterapi menjelaskan pemilihan Regimeobat penggunaan obat khemoterapi Toksisitas dan dapat mengevaluasi hasil Komplikasi terapi Monitor hasil terapi Terapi Hormon Dapat menguraikan dasar-dasar Mekanisme kerja obat terapi hormone, pemilihan obat, Reseptor hormone cara pemberian dan evaluasi Indikasi dan tujuan terapi hasil terapi Cara pemberian Evaluasi terapi 44 Strategi - Kuliah - Studi Kepustakaan Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Idem Idem Idem Idem Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Imunologi dan Imunoterapi II ½ SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat mengetahui dan memahami mengenai imunologi, imunoterapi dan mampu melaksanakan pemberian imunoterapi pada penyakit kanker Pokok Bahasan Imunologi Umum T.I.K Dapat mengetahui definisi imunologi secara umum dan struktur-struktur yang berperan dalam imunitas tubuh Imunoterapi Mengetahui imunoterapi pemberiannya dasar-dasar dan cara Materi Strategi Definisi imunologi - Kuliah Imunitas seluler - Studi Imunitas humoral Kepustakaan Antibody – dependence cellular cytotoxicity Kenyataan klinik adanya imunitas tubuh Indikasi imunoterapi Cara pemberian Idem Imunoterapi non spesifik Imunoterapi spesifik Imunoterapi adoptif 45 Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Idem Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Dasar – Dasar Pemeriksaan Histopatologi, Sitologi dan Imunohistokimia Penyakit Kanker II 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat memahami pentingnya hubungan antara patologi dan bedah onkologi serta dapat memahami cara bekerja bagian patologi anatomi dalam menegakkan diagnosis secara P.A untuk kasus bedah onkologi Pokok Bahasan Tinjauan Umum Patologi Anatomi Payudara Tiroid/Paratorioid T.I.K Materi Memahami jenis sarana dan tata Pemilihan jaringan yang cara untuk menegakan diagnosa representative secara patologi Blok paraffin Tehnik potong beku Sitologi Imuno Histo Patologi Imuno Histo Kimia Memahami diagnosis jenis lesi Mastitis jinak dan tipe-tipe tumor ganas Mama displasia payudara serta metastasis pada Galoktokel kelenjar getah bening aksila Penyakit fibrokistik secara patologi Karsinoma intraduktal Karsinoma duktal invasive Karsinoma lobular invasive Tipe tumor ganas yang lain KGB Aksila Memahami diagnosis lesi jinak Tiroiditis dan jenis tumor ganas Adenoma tiroid/paratiroid tiroid/paranoid serta Adenokarsinoma metastasisnya secara patologi tiroid/paratiroid KGB colli Metastase pada tulang 46 Strategi - Kuliah - Diskusi Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Idem Idem Idem Idem Idem Kulit Jaringan Lunak Kelenjar Ludah Rongga Mulut Memahami Diagnosis tumor jinak/ganas kelenjar ludah secara patologi Memahami diagnosis tumor ganas secara patologi dan memahami tehnik potong beku dalam menentukan batas sayatan Memahami diagnosis tumor jinak/ganas jaringan lunak secara patologi Memahami diagnosis lesi jinak/ tumor ganas rongga mulut secara patologi serta memahami gambaran patologi pada KGB metastasis Melanoma maligna Karsinoma epidermoid Karsinoma sel basa Tepi sayatan yang bebas tumor Tumor jinak jaringan lunak Fibrosarkoma Liposarkoma MFH Rhabdomyosarkoma Leiomyosarkom Adenoma Tumor ganas parotis Tumor ganas submandibularis Tumor ganas ublingualis Tumor ganas kelenjar ludah minor Lesi jinak rongga mulut Tumor ganas bibir Tumor ganas mukosa pipi Tumor ganas lidah Tumor ganas dasar mulut Tumor ganas ginggiva Tumor ganas mandibula Tumor ganas palatum durum 47 Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Ilmu Kedokteran dan Biologi Nuklir Terapan untuk Diagnostik dan Terapi II ½ SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat mengetahui penerapan klinis dari radio nuklir dan mampu mempergunakannya dalam membantu menegakkan diagnosis dan terapi kanker. Pokok Bahasan Radio Nuklir Klinis T.I.K - Mengetahui jenis-jenis radiofarmaka - Mengetahui cara pemakaiannya - Mengetahui indikasi dan syarat dari pemeriksaan radio nuklir - Mengetahui efek sampingnya - Mengetahui kegunaan pemeriksaan radio nuklir dan manfaat yang dapat diperoleh dari pemeriksaan tersebut dalam mendiagnosa dan membuat rencana terapi penyakit kanker. Materi Jenis-jenis radiofarmaka Cara pemakaian Indikasi dan syarat pemeriksaan radio nuklir Efek samping Kegunaan pemeriksaan tersebut dalam diagnosis dan terapi penyakit kanker 48 Strategi - Kuliah - Studi Kepustakaan - Media Buku Ajar Jurnal Penderita Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Mata Kuliah Semester Kredit : : : Dasar-dasar Onkologi Radiologik II ½ SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat mengetahui dan memahami mengenai dasar-dasar onkologi radiologik, mekanisme kerja dan mampu memilih jenis radioterapi untuk tumor ganas tertentu serta memehami komplikasi yang akan terjadi. Pokok Bahasan Dasar-dasar Onkologi Radioterapi T.I.K Materi Dapat mengetahui dan Pengaruh radiasi pada tubuh menguraikan dasar-dasar Jenis sinar onkologi Jenis alat Radiosensitifitas tumor Dapat memahami mengenai Indikasi radioterapi radioterapi dan mampu Kontraindikasi radioterapi menjelaskan jenis alat, cara Jenis alat radioterapi pemakaian, tujuan dan Tujuan komplikasi radioterapi Komplikasi Monitor hasil terapi 49 Strategi - Kuliah - Studi Kepustakaan Idem Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Idem Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Kanker Kulit Melanoma dan Penatalaksanaannya II ½ SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mampu menerangkan segala sesuatu tentang tumor ganas kulit melanoma Pokok Bahasan Anatomi, fisiologi dan histology kulit T.I.K Mampu menerangkan anatomi bedah, fisiologi dan fungsi kulit serta adneksa kulit dan mampu mempergunakannya pada operasi tumor ganas kulit. Epidemiologi dan faktor- Mampu menerangkan angkafaktor etiologi angka insidensi di luar negeri dan angka-angka frekuensi di Indonesia serta variasi-variasi yang terjadi pada distribusi penyakit tumor ganas melanoma Mampu menerangkan faktorfaktor etiologi tumor kulit melanoma maligna dan cara-cara pencegahannya Patologi Mampu menerangkan jenis-jenis histopatologi tumor ganas kulit melanoma dan bagaimana wataknya. Dapat mengetahui cara pengambilan biopsy Gambaran klinis Mampu menegakkan diagnosis klinis onkologik tumor ganas melanoma serta diagnosos Materi Anatomi bedah, histology/fungsi kulit termasuk saluran limfatiknya Strategi - Studi Kepustakaan - Presentasi Kasus Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Angka-angka insidensi luar negeri dan angka-angka frekuensi di Indonesia dan faktor-faktor etiologi Idem Idem Idem Jenis histopatologi dan watak melanoma maligna Idem Idem Idem Cara mengambil anamnesis melakukan pemeriksaan tambahan serta menegakkan Idem Idem Idem 50 bandingnya Terapi Prognosis diagnosis banding dan diagnosos klinis onkologi Mampu menyusun rencana Menyusun rencana terapi terapi, melakukan pembedahan tumor ganas kulit melanoma dan pengawasan pasca operasi tumor ganas melanoma Mampu menerangkan prognosis Menyusun rencana terapi tumor ganas melanoma tumor ganas kulit melanoma 51 Idem Idem Idem Idem Idem Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Kanker Kulit Non Melanoma dan Penatalaksanaannya II ½ SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mampu menerangkan segala sesuatu tentang tumor ganas kulit non melanoma termasuk yang berasal dari adneksia kulit. Pokok Bahasan T.I.K Anatomi, fisiologi dan Mampu menerangkan anatomi histopatologi kulit dan bedah, histology dan fungsi kulit adneksia serta adneksia kulit dan mampu mempergunakannya pada operasi tumor ganas kulit. Epidemiologi dan etiologi 1. mampu menerangkan angkaangka insidensi diluar negeri dan angka-angka frekuensi di Indonesia serta variasivariasi yang tejadi pada distribusi tumor ganas kulit non melanoma. 2. Mampu menerangkan faktor-faktor etiologi tumor kulit non melanoma dan cara-cara pencegahannya. Patologi Mampu menerangkan jenis-jenis histopatologi tumor kulit non melanoma serta adneksia kulit dan watak dari masing-masing jenis tersebut. Dapat mengetahui cara pengambilan biopsy tumor kulit yang baik agar dapat Materi Anatomi bedah, histology/fungsi kulit beserta adneksianya, termasuk saluran limfatiknya Strategi - Studi Kepustakaan - Presentasi Kasus Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Angka-angka insidensi diluar negeri dan angka-angka frekuensi di Indonesia dan faktor-faktor etiologi Idem Idem Idem Jenis-jenis histopatologi neoplasma kulit non melanoma serta adneksianya dan watak masing-masing jenis tersebut. Idem Idem Idem 52 Gambaran Klinis Terapi Prognosis membantu diagnosis PA yang tepat Mampu menegakkan diagnosis Cara mengambil anamnesis, klinis onkologik tumor ganas melakukan pemeriksaan fisik, non melanoma serta diagnosis menegakkan diagnosis banding bandingnya dan diagnosis klinik onkologi dan diagnosis klinis onkologi Mampu menyusun rencana Menyusun rencana terapi terapi, melakukan pembedahan tumor ganas kulit non dan pengawasan pasca operasi melanoma dari tumor ganas non melanoma Mampu menerangkan prognosis Prognosis tumor ganas kulit non melanoma 53 Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Sarkoma Jaringan Lunak dan Penatalaksanaaanya II 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Dapat mengetahui epidemiologi, anatomi, patologi, diagnosis, terapi, prognosis dan rehabilitasi tumor ganas jaringan lunak Pokok Bahasan Tumor ganar jaringan lunak secara umum T.I.K Mengetahui semua teori mengenai tumor ganas jaringan lunak dan mampu memilih cara penanganannya yang tepat. Patologi Mengetahui jenis patologi tumor ganas jaringan lunak dan dapat mengklasifikasikannya Terapi Mengetahui teknik operasi dan modalitas terapi lain dan mampu memilih pengelolaan yang tepat Materi Epidemiologi Anatomi Patofisiologi Diagnosis Tindakan bedah/radioterapi dan khemoterapi Prognosis Rehabilitasi Jenis histopatologi Derajat diferensiasi Klasifikasi TNM Klasifikasi Enneking Teknik operasi eksisi luas Teknik operasi grup otot Teknik operasi eksisi kompartemen Teknik amputasi Radioterapi Khemotehapi 54 Strategi - Presentasi Kasus - Diskusi - Studi Kepustakaan Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Idem Idem Idem Idem Idem Mata Kuliah : Semester Kredit : : : Onkoplasti, Endoskopi dan Pemeriksaan Penunjang dalam Bidang Onkologi III 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) 1. Dapat mengetahui mengenai jenis – jenis tindakan pada onkoplasti, tekhnik operasi dan indikasi. 2. Dapat mengetahui peran endoskopi dalam bidang onkologi. 3. Mengetahui manfaat sarana “Radio Imaging” yang ada untuk membantu mendiagnosis penyakit kanker 4. Mengetahui manfaat pemeriksaan “Patologi Klinik” yang berguna dalam membantu mendiagnosis dan evaluasi pasca terapi untuk penyakit kanker. Pokok Bahasan Onkoplasti Endoskopi Pemeriksaan radio Imaging T.I.K Materi - Mengetahui indikasi, tekhnik Flap kutaneus rekonstruksi setelah tindakan Flap muskulokutaneus eksisi luas atau radikal Forehead flap Tram flap Latisimus dorsi flap Mamoplasti Dan lain - lain - Mengetahui indikasi dan Endoskopi pada kepala leher tekhnik endoskopi dalam Endoskopi tiroid bidang onkologi. Dan lain - lain - Mengetahui cara pemeriksaan Foto rontgen sederhana indikasi, syarat, kegunaan dan Mamografi apa yang dapat diperoleh USG hati, limpa, kelenjar bantuan dari pemeriksaan paraorta/iliaka, payudara, tiroid roentgen sederhana tersebut. CT Scan kepala toraks, - Mengetahui cara pemeriksaan abdomen pelvis indikasi, syarat, kegunaan dan Sidik tulang radioaktif apa yang dapat diperoleh bantuan dari pemeriksaan mamografi 55 Strategi - Presentasi Kasus - Diskusi - Studi Kepustakaan idem idem Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet idem Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem idem idem Pemeriksaan Patologi Klinik - Mengetahui cara pemeriksaan indikasi, syarat, kegunaan dan apa yang dapat diperoleh bantuan dari pemeriksaan USG hati, limpa kelenjar para aorta, iliaka, payudara, tiroid - Mengetahui cara pemeriksaan indikasi, syarat, kegunaan dan apa yang dapat diperoleh bantuan dari pemeriksaan CT scan kepala toraks, abdomen dan pelvis. - Mengetahui cara pemeriksaan indikasi, syarat, kegunaan dan apa yang dapat diperoleh bantuan dari pemeriksaan sidik tulang. - MRI - Mengetahui cara Petanda pemeriksaan, indikasi,m - CEA syarat, kegunaan dan apa - MCA yang dapat diperoleh bantuan - CA 125 dari petanda tumor yang - Tiroglobulin sering dipakai, yaitu CEA, Petanda tumor yang lain MCA, CA125, Tiroglobulin - Mengetahui cara pemeriksaan indikasi, syarat, kegunaan dan apa yang dapat diperoleh bantuan dari petanda tumor yang jarang/belum terpakai di Indonesia 56 Idem Idem Idem Mata Kuliah Vasckuler Semester Kredit : Penatalaksanaan Kasus Onkologi Bedah Digestive, Bedah Anak, Orthopaedi, Urologi, Bedah Saraf dan Bedah Toraks : : III 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mengetahui semua teori yang berhubungan dengan kasus onkologi pada sub bagian lain dalam bagian bedah. Pokok Bahasan 1. Bedah Digestif 2. Bedah Anak 3. Bedah Urologi 4. Bedah Orthopaedi 5. Bedah Thoraks T.I.K Mengetahui semua teori, mengenai tumor ganas esophagus, gaster, pancreas, usus halus dan kolorektal Materi Epidemiologi Anatomi Patofisiologi Diagnostik Tindakan bedah/radioterapi kemoterapi Tindakan paliatif Rehabilitasi Prognosa Mengetahui semua teori Idem mengenai leukemia, limfoma, neuroblastoma, tumor Wilm, tumor tulang dan jaringan lunak retina blastoma, dll. Mengetahui semua teori Idem mengenai tumor ganas ginjal, buli-buli dan prostate serta testis. Mengetahui semua teori Idem mengenai tumor ganas tulang primer dan sekunder. Mengetahui semua teori Idem mengenai tumor ganas paru-paru 57 Strategi - Presentasi Kasus - Diskusi Media - Buku Ajar - Jurnal Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem 6. Bedah Vaskuler 7. Bedah Syaraf dan mediastinum Mengetahuisemua teori mengenai tumor ganas pembuluh darah dan pembuluh limfatik Mengetahui semua teori mengenai tumor ganas system syaraf Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem 58 Mata Kuliah : Semester Kredit : : : Perawatan Paliatif dan Tindakan Suportif pada Penyakit Kanker Lanjut III ½ SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mengetahui falsafah dasar, aspek sosial budaya, tujuan dan tindakan perawatan paliatif serta mampu mengelola nyeri kanker. Pokok Bahasan Perawatan Paliatif Pengelolaan nyeri kanker T.I.K Mengetahui dan memahami mengenai perawatan paliatif dari falsafah dasar, aspek budaya sampai ke perawatan stadium terminal Materi Falsafah dasar Aspek sosial budaya Tujuan dan jenis tindakan paliatif Organisasi tim paliatif Kedaruratan dalam perawatan paliatif Perawatan stadium terminal Mengetahui batasan dan derajat Batasan, faktor penyebab, nyeri pada kanker dan mampu jenis, sifat dan derajat nyeri untuk memilih jenis terapi dalam kanker. pengelolaan nyeri kanker Asas tangga WHO Pemakaian obat ajuvan Pemakaian obat untuk mengatasi efek samping opiate Terapi nyeri kanker non farmakologis 59 Strategi - Kuliah - Studi Kepustakaan Idem Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Idem Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Rehabilitasi pada Penyakit Kanker III ½ SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mengerti dampak pengobatan penyakit kanker yang berakibat kecacatan pada fisik maupun psikis Pokok Bahasan Fisik Psikologis Seksual Vokasional T.I.K Mengetahui mengenai kegiatan fisik maupun alat bantu yang berhubungan dengan rehabilitasi Mengetahui efek psikologis yang terjadi akibat tindakan bedah dan mampu memilih cara untuk penanganannya Mengetahui efek seksual yang terjadi akibat tindakan bedah dan cara penanganannya Mengetahui efek samping yang berhubungan dengan vokasional dan cara penanganannya Materi Strategi Latihan - Kuliah Organ sintetis - Studi Protesa Kepustakaan Usaha-usaha adaptasi terhadap Idem lingkungan Membentuk perkumpulan untuk kasus yang sama Mempelajari masalah seks Idem secukupnya Mengenali akibat pengobatan penyakit kanker terhadap masalah sek Organ sintetis Mempelajari akibat pengobatan Idem penyakit kanker yang berhubungan dengan masalah vokasional Membangkitkan kepercayaan diri pasien untuk bekerja kembali 60 Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Idem Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Idem Idem Idem Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Tumor Ganas Kelenjar Ludah dan Penatalaksanaannya III 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mengetahui epidemiologi, anatomi, patologi, diagnostic, terapi, prognosis dan rehabilitasi tumor ganas kelenjar ludah major dan minor dan mampu melaksanakan penanganannya. Pokok Bahasan 1. Tumor kelenjar ludah secara umum 2. Tumor parotis jinak 3. Tumor parotis operabel ganas 4. Tumor parotis ganas in operabel 5. Tumor kelenjar ludah submandibularis T.I.K Materi Mengetahui semua teori Epidemiologi mengenai tumor kelenjar ludah Anatomi dan mampu memilih cara Patologi fisiologi penanganan yang tepat Diagnosis Tindakan bedah/radioterapi dan khemoterapi pada tumor kelenjar ludah Prognosis Rehabilitasi Mengetahui cara pengangkatan Tehnik operasi parotidektomi tumor parotis dengan preservasi superfisialis/total saraf fasialis Mengetahui cara parotidektomi Tehnik operasi parotidektomi total pada tumor ganas dengan total/radikal atau tanpa preservasi saraf Tehnik operasi diseksi leher fasialis dan dengan atau tanpa radikal diseksi leher radikal Tindakan ajuvan setelah parotidektomi Mengetahui cara penanganan Radioterapi kasus in operabel Khemoterapi Mengetahui cara penanganan Teknik operasi lobektomi tumor ganas submandibularis. submandibularis 61 Strategi - Studi Kepustakaan - Mengajukan referat - Presentasi Kasus - Diskusi Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem Idem 6. Tumor kelenjar ludah sublingualis 7. Tumor kelenjar ludah minor Mengetahui cara penanganan tumor ganas submandibularis in operable. Mengetahui cara penanganan tumor sublingualis Mengetahui cara penanganan kasus operable dan inoperabel Radioterapi Khemoterapi Teknik operasi marsupialisasi Idem Idem Idem Tehnik lobektomi/eksisi luas Radioterapi Idem Idem Idem 62 operasi Mata Kuliah Semester Kredit : : : Tumor Ganas Rongga Mulut III 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mengetahui dan memahami teori tumor ganas rongga mulut dan mampu melaksanakan penanganannya Pokok Bahasan Tumor ganas rongga mulut T.I.K Materi Mengetahui prevalensi tumor Tumor ganas rongga mulut : ganas rongga mulut di Indonesia bibir, lidah, dasar mulut, mukosa dan negara lain. pipi, ginggiva dan palatum. Mengetahui predisposisi, disposisi dan lokasi tumor ganas rongga mulut. Epidemiologi Mengetahui cara pembedahan Teknik operasi pada tumor ganas rongga mulut. rongga mulut tumor Mengetahui cara operasi “commando” pada tumor ganas lidah dan rongga mulut. Idem Mengetahui cara rekonstruksi pasca bedah Tehnik rekonstruksi ganas Mengetahui cara perfusi intra Teknik perfusiarterial khususnya arterial pada tumor ganas rongga pada leher dan kepala mulut. 63 Strategi - Presentasi Kasus - Diskusi - Studi Kepustakaan - Pembacaar referat - Diskusi Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan Mengetahui cara pengobatan Khemoterapi pada tumor ganas khemoterapi untuk tumor ganas rongga mulut rongga mulut. Mengetahui indikasi dan Indikasi dan kontraindikasi kontraindikasi radiasi pada kasus radiasi pada tumor ganas rongga lanjut. mulut lanjut Tumor ganas maksila Mengetahui anatomi bedah dari maksila Anatomi maksila Mengetahui cara pembedahan (maksilektomi) pada tumor ganas maksila. Tehnik maksilektomi Mengetahui cara pemberian Khemoterapi khemoterapi pada tumor ganas maksila maksila Tumor mandibula tumor Tehnik operasi tumor mandibula Tumor ganas lanjut mandibula Teknik rekonstruksi mandibula Mengetahui cara melakukan dengan iga/prothese rekonstruksi mandibula pasca mandibulektomi 64 Idem Idem Idem Idem Idem ganas Dapat menjelaskan jenis-jenis Jenis tumor ganas dan jinak tumor mandibula mandibula Mengetahui cara pembedahan pada tumor mandibula Mengetahui cara penanganan tumor ganas lanjut mandibula Idem Mata Kuliah Semester Kredit : : : Tumor Sistem Limfe dan Penatalaksanaannya III 1 SKS Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mengetahui dan memahami teori mengenai tumor ganas system limfe dan mampu melaksanakan penanganannya Pokok Bahasan Tumor system limpe T.I.K Mengetahui patofisiologi tumor system limfe Materi Tumor ganas system limfe Mengetahui stadium klinik/ patologik lymphoma malignum Staging lymphoma malignum Mengetahui cara biopsy yang Biopsi kelenjar getah bening pada representative pada kelenjar lymphoma getah bening. Mengetahui cara staging Laparatomi pada lymphoma laparatomi pada lymphoma malignun Mengetahui khemoterapi malignum cara pada Mengetahui dasar pada lymphoma pemberian Khemoterapi pada lymphoma lumphoma radioterapi Radioterapi pada lymphoma 65 Strategi - Presentasi Kasus - Diskusi - Studi Kepustakaan - Pembacaan Referat Media - Buku Ajar - Jurnal - Internet Evaluasi - Tertulis - Lisan DAFTAR BUKU BACAAN 1. Umum 1. UICC Manual of Clinical Oncology, Springer-Verleg, 1984 2. UICC, TNM Classification Of Malignant Tumor, Springer-Verlag, 1992. 3. McKenna Jr. R.J., Cancer Surgery, JB Lippincott Co, 1994 4. deVita Jr. V.T, Biologic therapy Of cancer, JB Lippincott, 1995 5. McDonald J.S. Manual Of Oncologic Therapeutics, JB Lippincott Co, 1995. 6. Bland R.I/Karakousis C.P/Copeland III E.M., Atlas of Surgical Oncology, WB Saunders Co, 1995 7. Robbb-Smith A.H.T./Taylor C.R, Lymph Node Biopsy, Muller Heyden, 1981 8. DeVita Jr. V.T., Cancer, Principle & Practice of Oncology, JB LippincottRaven, 2008 9. Rubin P, Hansen JT. TNM Staging Atlas, Lippincot William Wilkins, 2008 10. del Regate J.A/Spjut H.I/Cox J.D, Ackerman and del regato’s Cancer Diagnosis treatment, and Prognosis, CV Mosby Company, 1985 11. Lukitto P, petunjuk diagnostic dan Tindakan terap, Penerbit Alumni Bandung. 12. Sukardja, IDG, Onkologi Klinik, Airlangga University Press, 1996 13. Tjindarbumi, D, Perkembangan Ilmu dan Organisasi Bedah Onkologi di Indonesia Kuliah memorial Dr. W.M Tamboenan, Muktamar Nasional PERABOI, Ujung Pandang 1997. 14. Tannock IF, Hill RP, Bristow RG, Harrington. Thje Basic Sciance of Oncology. McGraw-Hill. 2005 15. Abbas K. Cellular and Molecular Immnunology. Saunders Elsevier.2007 16. Audisio R. Atlas of Prosedures in Surgical Oncology. World Scientific.2010. 17. Shan R. Baker Local Flap on Facial Reconstruction, Mosby Elsevier, 2007 18. Wei FC, Mardini S, Flap and Reconstructive Surgery. 2009 19. Boyiadzis MM, Lebowitz PF, Frame JN, Fojo T. Hematology-Oncology Therapy, McGraw-Hill.2007 2. Breast 1. Haagensen C.D., Disease of the Breast, WB Saunders Co., 1989 2. Carter D, Interpretation of Breast Biopries, Raven Press New York, 1994. 3. Haagensen C.D/Bodian C./Haagensen Jr. D.E., Breast Carcinoma (Risk & Detection), WB Saunders Co, 1981 4. Harris J.R/Hellman S./Silen W. Conservative Managamenet of Breast Cancer, JB Lippicott Co, 1983. 5. Sabel MS, Essentials of Breast Surgery, Mosby Elsevier, 2009 6. Dixon JM. A Companionto Specialist Surgical Practice Breast Surgery. Saunders Elsevier. 2006 7. Hughes LE, Mansel RE, Webster DJT. Benign Disorders and Disease of the Breast , Saunders 2009 8. Harris J.R/Lippincott M./Morroq M./Hellman S., Breast Disease, JB Lippincott Co., 2010. 66 3. Head & Neck 1. john M.E/Price J.C/Mattox D.E, Atlas of Head & Neck Surgery, BC Decker Inc, Toronto-Philadelphia, 1990 2. stell P.M., head and Neck Surgery, JB Lippincott co., 1978 3. Shaheen O.H., Problems In Head & Neck Surgery, Bailliere Tindall London, 1984 4. Shah J.P, color Atlas of Head & Neck Surgery, Wolfe Med Publication, 2003 5. Lore JM, Medina JE. An Atlas of Head & Neck Surgery, 4th Edition, Elsevier Inc., 2005. 6. Kagan A.R/Miles J.W., Head & Neck Oncology (Controversies on Cancer Treatment), Boston 1984 7. Million R.R/Cassisi N.J., Management of Head & Neck Cancer, JB Lippincott Co., 1994. 8. Teris DJ, Gourin CG.Thyroid aand Parathyroid Disease, Thieme Medical Publishers 2009 9. Eisele DW, Simth RV. Complication in Head and Neck Surgery, Mosby Elsevier, 2009 4. Soft Tissue 1. Karakousis C.P., Atlas of Operation for Soft Tissue Tumors, Mc Graw Hill, 1985 2. Weiss SW, Goldblum JR. Enzinger and Weiss’s Soft Tissue Tumors. Mosby Elseviers. 2008 5. Skin 1. Friedman R.J., Cancer of The Skin, WB Saunders Co., 2005 2. Nouri K. Skin Cancer. The McGraw-Hill Co.2008 3. Robinson JK, Hanke CW, Sangelmann RD, iegel DM, Surgery of The Skin Procedural Dermatology. Mosby Elsevier 2005 6. Patology 1. Rosai J, Askerman’s Surgical Pathology, CV Mosby Co, 2004. 67 PEDOMAN PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS KONSULTAN BEDAH ONKOLOGI 2009 REVISI KEDUA TIM PERUMUS : KETUA : Prof. dr. H. Muchlis Ramli, SpB(K)Onk. SEKRETARIS : dr. Dimyati Achmad, SpB(K)Onk. ANGGOTA : Prof. dr. Pisi Lukitto, SpB(K)Onk., SpB.KBD. Prof. DR. dr. Teguh Aryandono, SpB(K)Onk. dr. Djoko Handojo, SpB(K)Onk. DR. dr. Daniel Sampepajung, SpB(K)Onk.