BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam 30 tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan jumlah organisasi yang terlibat dalam pekerjaan berbasis proyek. Industri seperti konstruksi, farmasi, industri jasa yang beragam seperti keuangan, utilitas, dan telekomunikasi mulai melakukan usaha berbasis proyek. Pergeseran paradigma ini karena adanya pengakuan yang berkembang bahwa proyek dan manajemen yang efektif dapat memberikan keunggulan kompetitif melalui pengurangan biaya, peningkatan respon, dan nilai tambah kepada pelanggan. Hasilnya sejumlah organisasi menerapkan pendekatan manajemen proyek secara intensif untuk meningkatkan keberhasilan bisnis atau aktivitasnya. Pelaksanaan proyek yang efisien merupakan tujuan utama bisnis di banyak perusahaan. Manajemen proyek menjadi hal yang penting untuk mencapai tujuan proyek. Manajemen proyek meliputi penerapan dari pengetahuan, keterampilan, peralatan dan teknik untuk kegiatan proyek dalam rangka mencapai kebutuhan pemangku kepentingan dan harapan dari proyek (PMBOK, 2013). Proses manajemen proyek dikategorikan menjadi inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penutupan proyek. Pelaksanaan manajemen proyek yang sukses diukur dari pencapaian tujuan proyek, antara lain proyek selesai sesuai waktu, sesuai anggaran, sesuai dengan spesifikasi teknik, penggunaan sumber daya proyek secara efektif dan efisien, dan diterima oleh 1 pelanggan (Harold D. Kerzner, 2013). Pencapaian kebutuhan pemangku kepentingan membutuhkan keterlibatan dan keseimbangan dari beberapa aspek: 1. Ruang lingkup, biaya dan kualitas. 2. Pemangku kepentingan yang memiliki perbedaan kebutuhan dan harapan. 3. Persyaratan atau kebutuhan yang dapat diidentifikasi dan yang tidak dapat diindentifikasi (harapan). Dalam menjalankan implementasi manajemen proyek, khususnya pada proyek teknologi informasi dibutuhkan sebuah kerangka untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan target. Kerangka manajemen proyek membantu manajer proyek mengelola proyek dalam membuat keputusan dan mengelola risiko yang mempengaruhi target proyek yaitu tercapainya waktu, biaya dan ruang lingkup proyek. Perbandingan hasil aktual dan rencana dapat membantu untuk menjawab pertanyaan tentang kemajuan proyek dan meningkatkan akurasi perkiraan untuk proyek-proyek masa depan. Berdasarkan Venkataraman et.al (2008), saat ini banyak proyek secara signifikan melebihi biaya dan jadwal yang telah ditentukan. Penelitian terbaru yang meneliti tingkat keberhasilan proyek teknologi informasi (IT) menunjukkan mayoritas dari proyek-proyek melebihi target biaya dan tidak mencapai harapan atau tujuan proyek. Kegagalan atau kesuksesan suatu proyek dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: 1. Apakah proyek telah memberikan kepuasan kepada kebutuhan bisnis para pemangku kepentingan misalnya manajemen, pemimpin tim, pengguna akhir, audit internal. 2 2. Apakah proyek telah memberikan keluaran atau produk sesuai dengan jadwal dan waktu yang ditargetkan yaitu sesuai dengan initial baseline. 3. Apakah pemilik bisnis atau proses mengatakan atau merasakan proyek tersebut sukses dengan mencapai harapan awal sesuai dengan charter requirements. 4. Apakah proyek telah menyampaikan nilai bisnis yang dijanjikan pada awal proyek misalnya dilihat dari return on investment, rencana biaya dibandingkan aktual. Menurut The Standish Group (2014), pada penelitian manajemen proyek untuk proyek perangkat lunak menunjukkan 31,1% dari proyek akan dibatalkan sebelum selesai, 52,7% dari proyek dikenakan biaya 189% dari perkiraan semula sedangkan opportunity cost yang hilang tidak terukur. Untuk perusahaan besar hanya mendapatkan sekitar 42% dari fitur yang awalnya diusulkan sedangkan untuk perusahaan yang lebih kecil fitur yang dapat digunakan 74,2% dari fitur awal yang diusulkan. Di sisi keberhasilan, rata-rata hanya 16,2% untuk proyekproyek perangkat lunak yang sesuai dengan waktu dan anggaran. Beberapa penelitian oleh Cohen, 1996; Gladstein, 1984; Hackman, 1987; Yeatts dan Hyten, 1998 (sebagaimana dikutip dalam Young dan Samson, 2008) telah mengembangkan banyak model tentang bagaimana kinerja tim proyek yang berpengaruh signifikan terhadap hasil proyek. Disini, tim proyek adalah kelompok individu yang saling tergantung dan berbagi tanggung jawab untuk hasil yang spesifik bagi organisasi. Tim ini bertugas melakukan one-off, tugas non-rutin, bersifat sementara, bukan permanen, biasanya heterogen dan cross-functional (tidak uni-disiplin), dan tim proyek berlatar belakang pendidikan spesialis 3 daripada generalis. Young dan Samson (2008) mengklasifikasikan tiga belas faktor keberhasilan proyek menjadi empat dimensi, yaitu: 1. Organizational context terdiri dari clear project goals dan senior management support. 2. Team design terdiri dari cross-functional integration, autonomous project team structure, team experience, team continuity, co-location, virtual office usage dan office designed for communication. 3. Team leadership terdiri dari project manager continuity dan project manager’s incentives linked to project objectives. 4. Team processes terdiri dari problem solving dan team potency / efficacy. PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang informasi, komunikasi dan teknologi. Manajemen proyek menjadi satu hal yang penting bagi PT. XYZ karena sumber pendapatan dari implementasi sistem pada tahun 2014 adalah Rp 383 milyar dari total pendapatan 957 milyar (40 % dari total pendapatan) dimana keberhasilan implementasi sistem sangat bergantung dengan keberhasilan manajemen proyek. Berdasarkan strategi bisnis perusahaan tahun 2015, manajemen proyek merupakan salah satu keunggulan kompetitif bagi PT. XYZ dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Saat ini PT. XYZ menghadapi permasalahan belum adanya pengukuran kinerja proyek secara sistematis yang dilihat dari biaya, jadwal dan operasional. Berdasarkan data kinerja proyek aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) software bahwa sepanjang tahun 2011 - 2014, pencapaian manajemen proyek dari PT XYZ dapat dilihat dari data berikut: 4 Tabel 1.1 Data Kinerja Proyek 2011 – 2014 Parameter Biaya Jadwal Operasional Jumlah Proyek 2.140 Rencana Pencapaian 100% 103% 100% 95% 100% 100% Sumber: Data Manajemen Proyek PT. XYZ 2011 - 2014 Dari informasi tersebut, pencapaian kinerja manajemen proyek untuk biaya adalah 103%, jadwal adalah 95% dan operasional 100%. Implikasi dari tidak tercapainya target proyek adalah pada profitabilitas perusahaan (project defect). Pada penelitian ini, penulis ingin mencari hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proyek terhadap tiga kesuksesan proyek dalam hal biaya, jadwal, operasional (variabel dependen). Penelitian ini dilakukan pada proyek implementasi sistem ERP pada Proyek Business Process Improvement (BPI) di PT XYZ. Sehingga penelitian ini diberi judul “Evaluasi Implementasi Manajemen Proyek di PT. XYZ”. Masalah ini menarik perhatian sebab penulis terlibat sebagai manajer proyek dalam proyek tersebut sehingga dapat diperoleh gambaran operasi yang terjadi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, tingkat kesuksesan proyek pada proyek implementasi sistem belum mencapai target perusahaan dan dapat berpengaruh negatif pada kelangsungan pencapaian tujuan perusahaan secara umum. Untuk meningkatkan kemampuan bersaing dimana manajemen proyek merupakan keunggulan kompetitif, maka PT. XYZ harus 5 mampu membuat manajemen proyek yang mempunyai standarisasi metodologi dan meningkatkan kualitas tim proyek untuk mencapai tujuan proyek. Secara umum, rumusan masalah yang diangkat pada tesis ini adalah belum ada pengukuran kinerja proyek yang dilihat dari biaya, jadwal dan operasional di PT. XYZ. Pengukuran kinerja proyek merupakan evaluasi atas implementasi manajemen proyek untuk setiap proyek yang dilakukan. Evaluasi atas implementasi manajemen proyek dilihat dari hubungan yang signifikan antara manajemen tim proyek dengan kesuksesan proyek. Dalam penelitian ini, kesuksesan proyek yang terdiri dari biaya, jadwal dan operasional merupakan variabel dependen (Y) hanya dibatasi pada pengaruh sebelas variabel independen, yaitu organizational context terdiri dari clear project goals (X1), senior management support (X2); team design terdiri dari cross functional integration (X3), autonomous project team structure (X4), team experience (X5), team continuity (X6), office design for communication (X7); team leadership terdiri dari project manager continuity (X8), project manager’s incentives linked to project objectives (X9); team processes terdiri dari problem solving (X10) dan team potency/efficacy (X11). 1.3 Pertanyaan Penelitian Kecenderungan tidak tercapainya tujuan proyek pada proyek implementasi sistem merupakan fenomena yang dapat diprediksi dengan memperhatikan hal yang mempengaruhinya. Penelitian ini membatasi diri dalam pertanyaan penelitian, bagaimana cara mengukur kinerja proyek di PT XYZ. 6 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah mengembangkan hipotesa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja proyek dilihat dari waktu, biaya dan operasional. 1.5 Batasan Penelitian dan Masalah Penelitian dilakukan hanya di proyek BPI PT. XYZ pada seluruh area manajemen proyek. Penelitian ini membatasi pada hasil proyek yang dipengaruhi oleh aspek organizational context, team design, team leadership dan team processes, sehingga melibatkan metode pengukuran hasil proyek. Berkaitan dengan kinerja proyek, data yang digunakan adalah data implementasi sistem ERP pada kurun empat tahun terakhir di PT. XYZ, yaitu tahun 2011 hingga 2014. 1.6 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Pada tahapan ini dilakukan eksplorasi penerapan terutama terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat efektivitas penerapan manajemen proyek dalam setiap proyek informasi teknologi. 2. Analisis Pada tahapan ini akan dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi project outcomes sebagai indikator kesuksesan proyek dan hubungan antara manajemen tim proyek dengan project outcomes. 7 3. Metode kuantitatif. Dalam penelitian ini, sampel sumber data dipilih secara purposive sampling yang akan berkembang kemudian setelah melakukan penelitian di lapangan. Sampel sumber data pada tahap awal memasuki lapangan maka akan dipilih orang yang memiliki otoritas. Penulis menggunakan kuesioner (angket) kepada manajemen dan staff yang terlibat. 4. Implementasi Dari hasil penelitian ini, akan dianalisis hubungan antara sebelas faktor keberhasilan (variabel independen) yang dapat mempengaruhi kesuksesan penyelesaian proyek dalam hal biaya, jadwal, dan operasional (variabel dependen). 1.7 Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, diharapkan dan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi PT. XYZ, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan tambahan informasi untuk pembentukan manajemen tim proyek dan evaluasi proyek implementasi sistem yang berdampak positif bagi profitabilitas perusahaan dan pada jangka panjang memberikan andil bagi pengembangan perusahaan agar tetap unggul dan berkelanjutan. 2. Secara akademik dapat memberikan sumbangsih dan pengayaan studi terhadap teori Manajemen Proyek, terutama pada area proyek informasi teknologi. 8 3. Bagi dunia penelitian, dapat memperkaya referensi bagi yang berminat mengkaji masalah manajemen proyek yang terkait dengan manajemen tim proyek. 1.8 Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan, dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai masalah dan materi yang akan dibahas pada penulisan. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam tinjauan pustaka, diuraikan teori dan rumusan yang melandasi penelitian yang berhubungan dengan tujuan penelitian, konsep-konsep pengolahan data dan hipotesis dari setiap variabel. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, meliputi: tempat dan objek penelitian, populasi dan sample, teknik pengumpulan data, alat ukur, evaluasi alat ukur, prosedur pengumpulan data, dan metode analisis data. 9 BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Menguraikan hasil penelitian baik secara deskriptif melalui tabeltabel maupun pengujian hipotesis dengan menggunakan kerangka statistik serta pembahasan hasil penelitian. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup yang menjelaskan kesimpulan yang didapat dari penelitian dan saran yang diberikan kepada perusahaan maupun terhadap penelitian ini untuk menjadi rekomendasi penelitian selanjutnya. Lampiran-lampiran disertakan dalam tesis ini untuk memperjelas penelitian. 10