BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan asing yang mulai memasuki pasar Indonesia dengan melakukan investasi. Bukan tanpa alasan mereka memasuki pasar Indonesia. Menurut Indoalpha.com, ada beberapa alasan yang menguntungkan mengapa mereka memasuki pasar Indonesia, seperti potensi pasar, pertumbuhan ekonomi Indonesia serta sumber daya manusia. Cara yang paling banyak ditempuh perusahaan-perusahaan asing di Indonesia adalah dengan Foreign Direct Investment (FDI). Berdasarkan data BKPM yang dikutip Sibrani (dalam indonesia-investment.com,), nilai FDI di Indonesia hingga kwartil 4 tahun 2015, mencapai 99.2 Triliun dan terbesar sejak 2011. Ini menunjukkan besarnya minat perusahaan asing untuk masuk ke pasar Indonesia dari tahun ke tahun. Dalam data BKPM kwartil 1 (dalam bkpm.go.id, 2015:7), nilai FDI untuk industri makanan mencapai 0.5 milyar. Namun, bukan berarti setelah mereka ke dalam Indonesia, permasalahan hilang begitu saja. Sebagai perusahaan asing, tentu budaya mereka akan berbeda dengan budaya kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan diperlukannya lagi penyesuaian budaya antara negara asal dengan tempat dimana mereka melakukan Foreign Direct Investment (FDI). Perusahaan pasti memerlukan sumber daya manusia lokal, untuk mengetahui seluk beluk budaya sebuah negara. Karenanya mereka akan menggunakan tenaga kerja lokal. Sumber daya manusia adalah bagian penting dari sebuah perusahaan. Tentu saja perusahaan ingin mendapatkan sumber daya manusia yang terbaik demi tercapainya tujuan perusahaan, baik untuk jangka pendek maupun panjang. Dan, untuk mempermudah tercapainya tujuan perusahaan, itu artinya, sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan harus dikembangkan. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan multinasional yang memproduksi makanan. Produk – produk mereka juga sudah dikenal di pasar global. Sebagai perusahaan multinasional, tentu setiap karyawannya harus mempunyai kompetensi yang tinggi demi tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu, lingkungan perusahaan juga harus dapat membuat 1 2 karyawan merasa nyaman agar mereka dapat fokus dalam menyelesaikan pekerjaan. Dan, pelatihan yang diberikan untuk karyawan, pasti akan ada perbedaan dibandingankan dengan yang diberikan oleh perusahaan nasional. Sebentar lagi, tepatnya pada akhir tahun 2015, ASEAN Free Trade Area atau yang lebih dikenal dengan singkatan AFTA, akan mulai diberlakukan. Hal ini membuat persaingan kerja semakin ketat dan sulit. Dengan dimulainya AFTA, negara – negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Filipina, dapat dengan mudah untuk keluar dan masuk ke dalam negara Indonesia. Pada saat inilah, kompetensi sumber daya manusia dalam negeri harus ditingkatkan dan siap bersaing. Apabila tidak, konsekuensinya adalah lapangan pekerjaan akan dengan mudah dikuasai oleh asing. Kompetensi merupakan komponen penting dalam bekerja, baik itu dalam perusahaan multinasional maupun tidak. Kompetensi yang dimaksud adalah baik secara Hard Skill ataupun Soft Skill. Menurut Spencer dan Spencer (dalam Wibowo, 2007:280), kompetensi penting bagi peningkatan kinerja bagi eksekutif, manajer dan karyawan di dalam sebuah perusahaan. Ini menunjukan kompetensi memiliki pengaruh bagi kinerja karyawan. Kompetensi sangat diperlukan bagi setiap karyawan yang ada. Kompetensi berarti menunjukan kemampuan atau keahlian serta pengetahuan yang dimiliki seseorang. Setiap orang memiliki kompetensi yang berbeda-beda antara satu sama lain. Kompetensi, pada akhirnya akan sangat menentukan pada kinerja karyawan. Kompetensi bukan hanya berbicara mengenai keahlian. Berdasarkan penelitian sebelumnya, menjelaskan bahwa kompetensi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, baik secara parsial maupun simultan. Dengan adanya kompetensi, akan dapat membantu perusahaan untuk menilai hasil kerja optimal dari seorang karyawan. Tentu saja kompetensi dibutuhkan oleh seorang karyawan demi kepentingan serta kelangsungan hidup dari sebuah perusahaan. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan multinasional yang mempunyai cabang di Indonesia. Sebagai perusahaan multinasional, tentu kompetensi yang diharapkan dan dimiliki juga berbeda dengan perusahaan lain, terutama perusahaan lokal. Tentu sebagai perusahaan multinasional, mereka tidak ingin kalah bersaing dari pesaing lainnya terutama perusahaan lokal yang memiliki produk atau jasa yang lingkungan di dalam perusahaan tidak nyaman bagi karyawannya, yang tentu saja 3 akan memberikan dampak buruk bagi kinerja karyawan tersebut. Ditambah lagi, apabila perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja adalah perusahaan multinasional. Tentu, lingkungannya pasti memiliki perbedaan, karena ada beberapa bagian dari budaya kerja dimana perusahaan itu berasal, akan terus dibawa ke dalam negara lain atau anak perusahaan di host country. Apabila lingkungan kerja perusahaan tidak cocok dengan karyawan yang berasal dari host country, maka akan menjadi masalah bagi perusahaan tersebut. Karena, hal tersebut akan berpengaruh pada kinerja karyawan di dalam perusahaan tersebut. Pelatihan merupakan dasar untuk menentukan kemampuan dari seorang karyawan dalam sebuah perusahaan. Pelatihan yang diberikan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Ada beberapa cara menentukannya, seperti harus melibatkan karyawan, mengetahui situasi perusahaan saat ini, dan juga persiapan rencana pengembangan karyawan. Menurut Chan (dalam Priansa, 2014:175), pelatihan merupakan pembelajaran yang disediakan dalam rangka meningkatkan kinerja terkait dengan pekerjaan saat ini. Sebuah perusahaan pasti membutuhkan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang terbaik, demi tercapainya tujuan dari perusahaan. Namun, tidak semua sumber daya manusia yang ada, secara langsung mahir dalam melaksanakan tugas dari perusahan. Maka dari itu, diperlukan pelatihan secara khusus dan spesifik bagi seluruh sumber daya manusia di dalam sebuah perusahaan. Pelatihan ini biasanya digunakan bagi semua sumber daya manusia yang baru akan masuk dan bekerja di dalam sebuah perusahaan. Pelatihan akan sangat bermanfaat bagi seluruh sumber daya manusia yang ada di dalam sebuah perusahaan. Salah satu hal atau faktornya lainnya adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang diberikan oleh perusahaan tentu saja bertujuan untuk meningkatkan atau mengembangkan kemampuan dari karyawan demi kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Lingkungan kerja adalah merupakan komponen penting bagi perusahaan dalam pelaksanaan kinerja karyawan. karyawan, dengan lingkungan kerja yang baik bisa mencapai kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan yang dapat memengruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain (Alex S. Nitisemito, dalam 4 Sunyoto, 2015:38). Teori di atas menjelaskan bahwa faktor – faktor di lingkungan perusahaan dapat memengaruhi kinerja dari karyawan dalam sebuah perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dengan variabel lingkungan kerja, dapat diketahui bahwa lingkungan kerja bisa memengaruhi kinerja dari seorang karyawan Lingkungan setiap perusahaan berbeda – beda. Ditambah lagi apabila kita harus membandingkan lingkungan perusahaan nasional dengan perusahaan multinasional. Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, perusahaan multinasional yang berada di negara lain, tentu akan membawa kebiasaan yang ada di lingkungan negara asalnya. Misalkan perbedaan budaya timur dan barat tentang lokasi atau tata ruang. Biasanya, atasan di perusahaan negara timur, berada di ruangan yang sama dengan bawahannya. Berbeda dengan barat yang memisahkan atau memberi jarak antara atasan dan bawahan. Jadi, lingkungan perusahaan bisa berbeda – beda, dan biasanya berdasarkan dari negara mana perusahaan itu berasal. Lingkungan yang mendukung kinerja karyawan di dalam sebuah perusahaan, dapat dilihat berbagai sisi. Biasanya, yang perlu diperhatikan adalah mengenai penerangan dan sirkulasi udara. Hal ini biasanya, berpengaruh pada kinerja karyawan pada departemen produksi. Selain faktor penerangan dan sirkulasi udara, ada pula hal yang memengaruhi kinerja karyawan, seperti tata letak ruangan dan juga peralatan kerja. Kedua hal ini juga faktor penting terhadap tingkat kinerja, terutama peralatan yang digunakan. Apabila peralatan sulit untuk dioperasikan, tentu akan menyulitakan proses kerja karyawan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Malik,dkk (2011: 13227-13232), membuktikan bahwa lingkungan kerja dapat memengaruhi kinerja karyawan yang ada di dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Karenanya, saya tertarik untuk meneliti pengaruh yang dapat diberikan oleh kompetensi, pelatihan, serta lingkungan kerja yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan departemen produksi PT.XYZ, terhadap kinerja mereka, baik untuk saat ini, maupun di masa depan. 5 1.2 Formulasi Masalah 1) Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. XYZ? 2) Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan PT. XYZ? 3) Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. XYZ? 4) Bagaimana pengaruh secara simultan antara kompetensi, pelatihan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. XYZ? 1.3 Ruang Lingkup Peneliti melakukan penelitian pada bagian departemen produksi PT.XYZ sebagai objek yang diteliti. Pada penilitian ini, peneliti ingin ingin mengetahui apakah kompetensi, pelatihan dan juga lingkungan kerja dapat memengaruhi kinerja karyawan secara parsial maupun simultan. 1.4 Tujuan Penelitian 1) Mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. XYZ 2) Mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan PT. XYZ 3) Mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. XYZ 4) Mengetahui pengaruh kompetensi, pelatihan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. XYZ secara simultan 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah agar hasil akhirnya dapat dipahami sebagai teori dan bisa dipraktektan dalam kehidupan berorganisasi, baik itu secara lokal maupun internasional. 1) Sebagai Teori • Memberikan pengetahuan yang lebih dalam tentang kehidupan berorganisasi mengenai dampak dari kompetensi, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan atau organisasi 6 • Sebagai landasan dari penelitian selanjutnya untuk lebih diperdalam lagi tentang pembahasan yang mirip atau sama 2) Sebagai Praktek • Perusahaan Memberikan salah satu alternatif bahan pertimbangan pemecahan masalah bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan. • Penulis Memberikan ide untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan tentang kompentensi, lingkungan kerja dan pelatihan terhadap kinerja karyawan. • Pembaca Memberi dorongan untuk memunculkan ide-ide baru untuk masalah yang mirip atau sama, sehingga dapat menghasilkan kerangka pemikiran yang belum pernah dibuat sebelumnya. 1.6 State of The Art Journal Description Metode Research Result The Influence of Training on Simple Linier Komponen pelatihan Employee's Performance, Regression memiliki pengaruh Organizational Commitment, terhadap kinerja and Quality of Medical Services karyawan. Dan yang at Jordanian Private Hospitals paling mempengaruhi adalah aplikasi tahapan International Journal of Business and Management proses pelatihan terutama pada layanan medis yang diberikan. ((2015): 117-127) Diah, Salah M.; Aljouni, Musa T. Adaptasi Metode 7 A Study of Work Environment Multiple Linier Berdasarkan hasil and Employees Performance in Regression korelasi dan regresi, Pakistan Metode kinerja karyawan memiliki dipengaruhi African Journal of Business secara signifikan oleh Management kondisi kerja fisik, (Dec 28, 2011: 13227-13232) pelatihan dan Malik, M Imran; Ahmad, Ashfaq; pengembangan serta Gomez, Soloman Fernado; Ali, komunikasi praktik. Mumtaz Pengaruh Kompetensi, Simple Linier Kompetensi, Kompensasi, dan Lingkungan Regression kompensasi dan Kerja Terhadap Kinerja lingkungan kerja Karyawan Pada PT. Pande memberikan pengaruh Agung Segara Dewata positif terhadap kinerja Metode karyawan secara Jurnal Manajemen parsial (2014) Sanjaya, I Kadek Edy dan Ayu Desi Indrawati Effect of Communication Path Model Kompetensi Competence and Social Network komunikasi Centralities on Learner merupakan atribut Performance individual yang Journal of Educational Technology & Society memungkinkan pemiliknya bisa meningkatkan (2014:108-120) Il-Hyun,Jo; Kang, Stephanie; Yoon, Meehyun pengetahuan. Teori 8 Pengaruh Pelatihan dan Simple Linier Pelatihan dan motivasi Motivasi Kerja Terhadap Regression memengaruhi kinerja Kinerja Karyawan CV Haragon Surabaya Jurnal Manajemen (2013:1-9) Agusta, Leonando dan Sutanto, Eddy Madiono Multiple Linier Regression karyawan secara sederhana dan berganda. Metode