kebijakan pengelolaan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan

advertisement
Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Propinsi Kalimantan Tengah
Kementerian Keuangan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA
DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Ludiro
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi Kalimantan Tengah
MUSRENBANG PROPINSI KALTENG
PALANGKA RAYA, 30 MARET 2015
Outline
Dasar Hukum
Pengertian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Prinsip Pendanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Karakteristik Kegiatan Dekon dan Tugas Pembantuan
Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat Jangka Menengah
(DK TP)
 Timeframe penyusunan RKAKL Dekon TP
 Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam
penganggaran Dekon dan TP





2
DASAR HUKUM DANA DEKON & TP
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
PP No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga;
PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
PP No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
PP No. 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewengan serta
Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi yang
disempurnakan dengan PP 23 Tahun 2011
PMK 156 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana
Tugas Pembantuan yang disempurnakan dengan PMK 248 Tahun 2010
SEB 3 Menteri No. 0442/MPPN/11/2010, SE-696/MK/2010, 120/4693/SJ tentang
Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Program dan Kegiatan K/L di Daerah serta
Peningkatan Peran Aktif Gubernur Selaku Wakil Pemerintah
3
Pengertian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada
gubernur sebagai wakil Pemerintah.

Dana Dekonsentrasi : dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan
oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua
penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi,
tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di
daerah.

Tugas Pembantuan : penugasan dari Pemerintah kepada daerah
dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan

Dana Tugas Pembantuan : dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan
dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.
4
Prinsip Pendanaan Dekon/TP
1. Pendanaan Dekon/TP hanya dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang merupakan
kewenangan Pemerintah Pusat di daerah (mengacu PP 38/2007)
2. Pendanaan Dekon hanya diperuntukkan mendukung penguatan dan pemberdayaan
peran Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat, dan kegiatannya bersifat non fisik
3. Pendanaan TP hanya membiayai kegiatan yang bersifat fisik, dan ditujukan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota selaku Kepala Daerah Otonom
4. Pendanaan Dekon/TP seluruhnya bersumber dari APBN, K/L tidak diperkenankan
meminta Daerah menyediakan dana pendamping (cost sharing)
5. Kegiatan Dekon/TP yang didanai mengacu pada RKP dan Prioritas Nasional dalam
rangka mendukung penguatan triple track strategy (pro growth, pro job, & pro poor,
pro environement)
6. K/L wajib memberitahukan kegiatan Dekon/TP kepada Gubernur/Bupati/ Walikota
sebelum pelimpahan/penugasan dalam rangka mendukung terwujudnya sinergisitas
pusat dan daerah
7. Gubernur/Bupati/Walikota memberitahukan kepada DPRD saat pembahasan RAPBD
perihal rencana Penyelenggaraan Dekon/TP
8. Pengelolaan Dana Dekon/TP dilakukan secara tertib, transparan dan akuntabel guna
mewujudkan LKPP yang Wajar Tanpa Pengecualian
5
Karakteristik Kegiatan Dekonsentrasi
•
Sifat kegiatan non-fisik yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak
menambah aset tetap
•
Sebagian kecil Dana Dekon dapat dialokasikan sebagai dana penunjang untuk
pelaksanaan tugas administratif dan/atau pengadaan input berupa pengadaan
barang/jasa dan penunjang lainnya
•
Penentuan besarnya alokasi dana penunjang harus memperhatikan asas kepatutan,
kewajaran, ekonomis, dan efisiensi, serta disesuaikan dengan karakteristik kegiatan
masing-masing K/L
Jenis Kegiatan
Akun
Keterangan
Kegiatan Utama (Non Fisik) :
Belanja Barang sesuai Tidak menambah
Sinkronisasi, Evaluasi, Pengedalian, peruntukannya
aset
Supervisi, Penyuluhan, dsb.
Kegiatan Pendukung/ Penunjang:
Pengadaan Barang/ Jasa,
penunjang lainnya
Belanja Barang
Penunjang Kegiatan
Dekon
Tidak menambah
aset
* Berdasarkan PMK 156/2008 yang disempurnakan dengan PMK 248/2010
6
Karakteristik Kegiatan Tugas Pembantuan
•
Sifat kegiatan fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang menambah nilai aset
pemerintah.
•
Sebagian kecil Dana TP dapat dialokasikan sebagai dana penunjang untuk pelaksanaan tugas
administratif dan/atau pengadaan input berupa pengadaan barang/jasa dan penunjang lainnya
•
Penentuan besarnya alokasi dana penunjang harus memperhatikan asas kepatutan, kewajaran,
ekonomis, dan efisiensi, serta disesuaikan dengan karakteristik kegiatan masing-masing K/L
Jenis Kegiatan
Akun
Keterangan
A. Kegiatan Utama TP :
1.
Fisik : Pengadaan tanah, bangunan,
peralatan dan mesin, jalan, irigasi,
dan jaringan, serta dapat berupa
kegiatan yang bersifat fisik lainnya
Belanja Modal sesuai
peruntukannya
Menambah Aset
2.
Fisik Lainnya (Barang Habis Pakai) :
Obat-obatan, vaksin, pengadaan bibit
dan pupuk yang diserahkan kepada
Pemda
Belanja Barang Fisik
Lainnya TP
Tidak Menambah Aset
Belanja Barang Penunjang
Kegiatan TP
Dapat Menambah
Aset Tetap
B. Kegiatan Pendukung/Penunjang :
Pengadaan barang/jasa, penunjang lainnya
7
Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat,
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Kebijakan Umum Belanja
Pemerintah Pusat
Kebijakan
DK / TP
Kebijakan Menurut Fungsi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Fungsi Ekonomi
Fungsi Lingkungan Hidup
Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum
Fungsi Kesehatan
FungsiPariwisata dan Ekonomi Kreatif
Fungsi Pendidikan
Fungsi Perlindungan Sosial
8
Kebijakan Umum Belanja Pemerintah
Pusat (K/L) :
1. diarahkan sejalan dengan misi dan arah
pembangunan dalam RPJPN tahun 2005-2025.
2. mendukung
pelaksanaan
penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif dan efisien melalui:
remunerasi K/L terkait reformasi birokrasi.
3. mendukung pencapaian sasaran pembangunan
yang berkelanjutan antara lain: (a) mendukung
pembangunan
konektivitas nasional,
(b)
percepatan penanggulangan kemiskinan, dan
(c) mendukung peningkatan daya saing.
9
Kebijakan Umum Belanja Pemerintah
Pusat (K/L) :
1. diarahkan sejalan dengan misi dan arah
pembangunan dalam RPJPN tahun 2005-2025.
2. mendukung
pelaksanaan
penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif dan efisien melalui:
remunerasi K/L terkait reformasi birokrasi.
3. mendukung pencapaian sasaran pembangunan
yang berkelanjutan antara lain: (a) mendukung
pembangunan
konektivitas nasional,
(b)
percepatan penanggulangan kemiskinan, dan
(c) mendukung peningkatan daya saing.
10
…Lanjutan
4. mendukung
pengelolaan
SDA
dan
lingkungan hidup dalam rangka ketahanan
pangan, air, dan energi.
5. meningkatkan dan memperluas akses
pendidikan yang berkualitas.
6. meningkatkan kualitas pelaksanaan SJSN di
bidang kesehatan dan ketenagakerjaan.
11
Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat
Jangka Menengah (Tahun 2016-2018)
Fungsi Ekonomi :
1. pembangunan sarana dan prasarana penghubung
antar dan menuju koridor ekonomi dan kawasankawasan pertumbuhan ekonomi;
2. mendorong pengembangan Sistem Logistik Nasional;
3. penguatan kelembagaan usaha dan koperasi sebagai
kemitraan usaha berbasis rantai nilai;
4. peningkatan cadangan, pasokan energi primer dan
bahan bakar; dan
5. peningkatan produksi pangan.
12
Fungsi Lingkungan Hidup
1. mengembangkan upaya konservasi dan
rehabilitasi keanekaragaman hayati;
2. mengembangkan kebijakan pemanfaatan
keekonomian keanekaragaman hayati
yang bernilai tambah (bioprospecting);
3. meningkatkan kualitas dan kapasitas
pengelolaan lingkungan hidup serta
penguatan pemantauan data informasi
lingkungan hidup;
13
……lanjutan
4. memperkuat penanganan perubahan iklim
dan sistem peringatan dini cuaca dan iklim;
5. penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) di
bidang pertanian, kehutanan, energi, dan
transportasi; dan
6. memantapkan sistem peringatan dini cuaca
dan sistem peringatan dini iklim.
14
Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum
1. meningkatkan akses MBR terhadap hunian yang layak
aman dan terjangkau;
2. mendukung penyediaan prasarana dan sarana dasar
permukiman yang memadai;
3. meningkatkan pengelolaan lahan dan hunian bagi
MBR di perkotaan;
4. penguatan
kapasitas
Pemerintah
dalam
memberdayakan pasar perumahan; dan
5. peningkatan pemanfaatan teknologi dan bahan
bangunan
yang
aman
dan
murah
serta
pengembangan implementasi konsep rumah tumbuh.
15
Fungsi Kesehatan
1. meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
ibu, anak, remaja, dan lanjut usia;
2. meningkatkan akses terhadap pelayanan gizi
masyarakat;
3. meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan;
4. mengendalikan
kuantitas
penduduk
dengan
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB yang
merata; dan
5. mengembangkan dan meningkatkan efektivitas
pembiayaan kesehatan dan pelaksanaan SJSN
kesehatan.
16
Fungsi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
1. penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran
dan promosi lokasi destinasi pariwisata;
2. peningkatan dan pengembangan industri pariwisata
dan penguatan industri kreatif;
3. penguatan sumber daya dan teknologi ekonomi
kreatif;
4. peningkatan akses pembiayaan bagi industri kreatif;
dan
5. peningkatan apresiasi dan akses pasar di dalam dan
luar negeri bagi industri kreatif.
17
Fungsi Pendidikan
1. meningkatkan kualitas wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun yang merata;
2. meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi
pendidikan menengah universal (PMU);
3. meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan daya
saing pendidikan tinggi;
4. meningkatkan profesionalisme dan pembenahan
distribusi guru dan tenaga kependidikan;
18
…Lanjutan
5. meningkatkan akses dan kualitas pendidikan
anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal
dan pendidikan informal;
6. memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan
nasional;
7. meningkatkan pendidikan karakter; dan
8. mengurangi kesenjangan taraf pendidikan
antarwilayah,
antarjenis
kelamin,
dan
antarkelompok sosialekonomi
19
Time frame Penyusunan RKA K/L Dekon - TP
INSTANSI
KEGIATAN
BULAN
Setelah ditetapkan pagu indikatif, memprakarsai dan merumuskan Maret/
sebagian urusan pemerintahan yang akan dilimpahkan kepada Gubernur April
atau ditugaskan kepada Gubernur/Bupati/Walikota, dan/atau Kepala Desa
Rumusan sebagian urusan pemerintahan yang akan dilimpahkan kepada Maret /
Gubernur atau ditugaskan kepada Gubernur/Bupati/Walikota dan/atau
April
Kepala Desa dituangkan dalam rancangan Renja K/L dan disampaikan
kepada Bappenas sebagai bahan koordinasi pada Musrenbangnas
KEMENTERIAN
NEGARA/
LEMBAGA
Memberitahukan kepada Gubernur lingkup urusan pemerintahan yang
akan dilimpahkan dan kepada Gubernur atau bupati/walikota, dan/atau Juni
kepala desa yang akan ditugaskan setelah Pagu Sementara ditetapkan.
Menteri/Pimpinan Lembaga menyampaikan RKA K/L yang telah Nov.
ditetapkan oleh DJA kepada Gubernur.
Menteri/Pimpinan Lembaga menetapkan lingkup urusan pemerintahan
yang akan dilimpahkan/ditugaskan dalam bentuk Peraturan
Menteri/Pimpinan Lembaga dan disampaikan kepada Gubernur atau
Bupati/Walikota dan/atau Kepala Desa, dengan tembusan kepada
Mendagri, Menkeu, dan Menneg PPN/Bappenas setelah ditetapkannya
Perpres tentang RABPP.
Paling
lambat
minggu I
Desember
Time frame Penyusunan RKA K/L Dekon - TP
INSTANSI
BAPPENAS
GUBERNUR,
BUPATI/
WALIKOTA
KEGIATAN
BULAN
Bersama dengan Menteri/Pimpinan Lembaga, Menteri
Dalam Negeri dan Menteri Keuangan melakukan
penelaahan rancangan Renja K/L yang memuat rumusan Maret
tentang sebagian urusan pemerintahan yang akan
dilimpahkan atau ditugaskan, dan hasilnya akan digunakan
sebagai bahan penyusunan Renja K/L dan RKP.
1. Sinkronisasi dengan penyelenggaraan urusan pemda.
Maret
2. Penyiapan perangkat daerah (SKPD) yang akan
melaksanakan
program
dan
kegiatan
dekonsentrasi/tugas pembantuan.
3. Koordinasi, pengendalian, pembinaan, pengawasan dan
Minggu I Juli
pelaporan.
4. Membentuk tim koordinasi yang ditetapkan dengan
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota.
5. Memberitahukan kepada DPRD berkaitan dengan
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
yang
dilimpahkan/ditugaskan.
Hal-Hal yang Diperhatikan dalam
Penganggaran Dana Dekon/TP
1. Pagu dana yang akan dilimpahkan/ditugaskan merupakan pagu dari K/L.
2. Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan, K/L harus
memperhitungkan kebutuhan anggaran:
a) Biaya penyusunan dan pengiriman laporan oleh SKPD;
b) Biaya operasional dan pemeliharaan atas hasil pelaksanaan kegiatan yang
belum dihibahkan;
c) Honorarium pejabat pengelola keuangan;
d) Biaya lainnya dalam rangka pencapaian target pelaksanaan kegiatan.
3. Sejalan dengan penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja mulai tahun 2011,
maka dalam penyusunan RKA-KL agar diperhatikan hal-hal sbb:
a) Kegiatan yang dituangkan dalam RKA-KL merupakan kegiatan Eselon I
sesuai dengan hasil restrukturisasi;
b) Target kinerja (kuantitas, kualitas, jenis dan satuan output) dan besarnya
alokasi anggaran yang menjadi tanggung jawab masing-masing SKPD
dituangkan dengan jelas dalam RKA-KL;
c) Dokumen pendukung dari masing-masing SKPD harus sudah dilengkapi
pada saat penelaahan RKA-KL.
22
Download