Setyanta Nugraha Kepala Biro Analisa APBN Sekretariat

advertisement
Setyanta Nugraha
Kepala Biro Analisa APBN
Sekretariat Jenderal DPR RI
Disampaikan dalam Konsultasi Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sleman
Jakarta, 29 Januari 2014
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
1
PROFIL APBN 2014
BELANJA
NEGARA
(Triliun Rp)
175.35
(5%) (16.70
miliar US$)
APBN TA 2014
(Triliun Rp)
1,667.14,
(45%)
(158.78 miliar
US$)
1,842.50
(50%)
(175.48
miliar US$)
2/10/2014
592.6
(32%)
(56.43 miliar
US$
1,249.9
(68%)
(119.04
miliar US$)
Belanja Pemerintah
Pusat
Transfer ke Daerah
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
2
Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah
(Triliun Rp)
263.0,
(17.05%)
Bel. Pegawai
592.5
(38.41%)
Bel. Barang
Bel. Modal
189.0
(12.25%)
Pemby. Bunga Utang
Subsidi
Bel. Hibah
Bansos
Bel. Lain-lain
Transfer ke Daerah
229.5
(14.88%)
36.9
(2.39%)
2/10/2014
73.2,
(4.74%)
121.3, (7.86%)
3.5
(0.23%)
33.7
(2.18%)
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
3
Transfer ke Daerah (Triliun Rp)
104.6
(18%)
113.7
(19%)
33.0
(5%)
DBH
DAU
DAK
Otsus dan Peny
341.2
(58%)
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
4
PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
“
Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada
peraturan
perundang-undangan,
efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan. ”
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
5
PENGERTIAN

Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada
gubernur sebagai wakil Pemerintah.

Dana Dekonsentrasi : dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang
mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan
untuk instansi vertikal pusat di daerah.

Tugas Pembantuan : penugasan dari Pemerintah kepada daerah
dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya
kepada
yang
menugaskan
Dana Tugas Pembantuan : dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh daerah dan desa yang mencakup semua
penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas
Pembantuan.
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI

6
PRINSIP PENDANAAN Dekon/TP
1.
Pendanaan Dekon/TP hanya dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang merupakan
kewenangan Pemerintah Pusat di daerah (mengacu PP 38/2007)
2.
Pendanaan Dekon hanya diperuntukkan mendukung penguatan dan pemberdayaan peran
Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat, dan kegiatannya bersifat non fisik
3.
Pendanaan TP hanya membiayai kegiatan yang bersifat fisik, dan ditujukan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota selaku Kepala Daerah Otonom
4.
Pendanaan Dekon/TP seluruhnya bersumber dari APBN, K/L tidak diperkenankan meminta
Daerah menyediakan dana pendamping (cost sharing)
5.
Kegiatan Dekon/TP yang didanai mengacu pada RKP dan Prioritas Nasional dalam rangka
mendukung penguatan triple track strategy (pro growth, pro job, & pro poor)
6.
K/L wajib memberitahukan kegiatan Dekon/TP kepada Gubernur/Bupati/ Walikota
sebelum pelimpahan/penugasan dalam rangka mendukung terwujudnya sinergisitas pusat
dan daerah
7.
Gubernur/Bupati/Walikota memberitahukan kepada DPRD saat pembahasan RAPBD
perihal rencana Penyelenggaraan Dekon/TP
8.
Pengelolaan Dana Dekon/TP dilakukan secara tertib, transparan dan akuntabel guna
mewujudkan LKPP yang Wajar Tanpa Pengecualian
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
7
KARAKTERISTIK KEGIATAN Dekonsentrasi
•Sifat kegiatan non-fisik yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak menambah aset
tetap
•Sebagian kecil Dana Dekon dapat dialokasikan sebagai dana penunjang untuk pelaksanaan
tugas administratif dan/atau pengadaan input berupa pengadaan barang/jasa dan penunjang
lainnya
•Penentuan
besarnya alokasi dana penunjang harus memperhatikan asas kepatutan,
kewajaran, ekonomis, dan efisiensi, serta disesuaikan dengan karakteristik kegiatan masingmasing K/L
Jenis Kegiatan
Akun
Keterangan
Kegiatan Utama (Non Fisik) :
Sinkronisasi, Evaluasi, Pengedalian,
Supervisi, Penyuluhan, dsb.
Belanja Barang sesuai
peruntukannya
Tidak menambah aset
Kegiatan Pendukung/ Penunjang:
Pengadaan Barang/ Jasa, penunjang
lainnya
Belanja Barang
Penunjang Kegiatan
Dekon (Kode Akun
521311)
Tidak menambah aset
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
8
KARAKTERISTIK KEGIATAN TP
•
•
•
Sifat kegiatan fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang menambah nilai aset
pemerintah.
Sebagian kecil Dana TP dapat dialokasikan sebagai dana penunjang untuk pelaksanaan tugas
administratif dan/atau pengadaan input berupa pengadaan barang/jasa dan penunjang lainnya
Penentuan besarnya alokasi dana penunjang harus memperhatikan asas kepatutan, kewajaran,
ekonomis, dan efisiensi, serta disesuaikan dengan karakteristik kegiatan masing-masing K/L
Jenis Kegiatan
Akun
Keterangan
A. Kegiatan Utama TP :
1.
Fisik : Pengadaan tanah, bangunan,
peralatan dan mesin, jalan, irigasi,
dan jaringan, serta dapat berupa
kegiatan yang bersifat fisik lainnya
Belanja Modal sesuai
peruntukannya
Menambah Aset
2.
Fisik Lainnya (Barang Habis Pakai) :
Obat-obatan, vaksin, pengadaan bibit
dan pupuk yang diserahkan kepada
Pemda
Belanja Barang Fisik
Lainnya TP (521411)
Tidak Menambah Aset
Belanja Barang Penunjang
Kegiatan TP (521321)
Dapat Menambah
Aset Tetap
B. Kegiatan Pendukung/Penunjang :
Pengadaan barang/jasa, penunjang lainnya
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
9
PROSES PELIMPAHAN WEWENANG KEPADA
GUBERNUR
Kementerian/Lembaga
Menjabarkan urusan
Pemerintah dalam rincian
Program dan Kegiatan
Memberitahukan indikasi
program dan kegiatan
kepada Daerah Penerima
Menetapkan Peraturan
Menteri/Pimpinan Lembaga
Kepala Daerah
memperhatikan
skala prioritas;
alokasi anggaran;
lokasi kegiatan.
pertengahan bulan
Juni dan/atau
setelah pagu
sementara
tentang program
dan kegiatan yang
akan didekon/
di-tp-kan
mengusulkan SKPD yang sesuai
dengan bidang tugas yang ditangani
Menyampaikan usulan SKPD paling
lambat akhir bulan Juni
memberitahukan RKA-KL ke DPRD
Menyampaikan Peraturan
tersebut kepada daerah
penerima
2/10/2014
setelah terbitnya
Perpres RABPP
paling lambat
minggu 1 bulan
Desember
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
(pada saat pembahasan RAPBD)
dalam rangka sinkronisasi dan
sinergisitas program/kegiatan
10
PENGANGGARAN DANA DEKON DAN TP
1. Pagu dana yang akan dilimpahkan/ditugaskan merupakan pagu dari K/L.
2. Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan, K/L
harus
memperhitungkan kebutuhan anggaran:
a) Biaya penyusunan dan pengiriman laporan oleh SKPD;
b) Biaya operasional dan pemeliharaan atas hasil pelaksanaan kegiatan yang
belum dihibahkan;
c) Honorarium pejabat pengelola keuangan;
d) Biaya lainnya dalam rangka pencapaian target pelaksanaan kegiatan.
3. Sejalan dengan penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja mulai tahun 2011, maka
dalam penyusunan RKA-KL agar diperhatikan hal-hal sbb:
a) Kegiatan yang dituangkan dalam RKA-KL merupakan kegiatan Eselon I sesuai
dengan hasil restrukturisasi;
b) Target kinerja (kuantitas, kualitas, jenis dan satuan output) dan besarnya
alokasi anggaran yang menjadi tanggung jawab masing-masing SKPD
dituangkan dengan jelas dalam RKA-KL;
c) Dokumen pendukung dari masing-masing SKPD harus sudah dilengkapi
pada saat penelaahan RKA-KL.
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
11
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
12
ALASAN STRATEGIS PENGALIHAN
1.
Amanat Hukum (Ps. 108 UU 33/2004 & Ps. 76-77 PP 7/2008)
Dana DKTP yang merupakan bagian dari anggaran kementerian
negaral/lembaga yang digunakan untuk melaksanakan urusan yang menurut
peraturan perundangan menjadi urusan daerah, secara bertahap dialihkan
menjadi DAK
Jangka waktu pengalihan secara bertahap selama 2 (dua) tahun sejak PP
7/2008 diundangkan telah lewat
2.
Rekomendasi BPK dan Panja DPR
Rekomendasi & Temuan BPK
Masih ada dana pemerintah pusat yang membiayai urusan daerah melalui
dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan
Tindak Lanjut Panja Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer Daerah
Pemerintah menerbitkan Perpres mengenai Road Map rencana
pengalihan dana Dekon TP yang masih membiayai urusan daerah ke DAK
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
13
ROAD MAP PENGALIHAN
2011
2012
2013
2014
• Persiapan proses
pengalihan sebagian
kegiatan potensi
urusan daerah di 7 K/L
terbesar
• Koordinasi antara
Bappenas, Kemenkeu
& K/L yang
dikoordinasikan oleh
Bappenas (SEB 3
Menteri).
• Target : 7 K/L terbesar
pengelola Dana
Dekon/TP yaitu:
Diknas, Kesehatan, PU,
Pertanian, DKP, PDT,
dan UKM
• Identifikasi/Persiapan
proses pengalihan 16
KL
• Pelaksanaan
pengalihan seluruh
Kegiatan Dekon/TP
yang merupakan
urusan daerah ke
DAK di semua K/L
• Evaluasi
pelaksanaan
pengalihan
* Mengingat koordinasi
dilakukan menjelang akhir
triwulan IV (pembahasan APBN
TA 2012 sudah mencapai hasil
akhir) maka target tersebut
belum
tercapai.
2/10/2014
• Pelaksanaan
pengalihan seluruh
Keg. Dekon/TP yang
merupakan urusan
daerah ke keg. DAK di
16 K/L
• Evaluasi
pelaksanaan
pengalihan
• Penyusunan Perpres
Pengalihan
• Penerapan Perpres
Pengalihan
• Persiapan proses
pengalihan sebagian
prog/keg potensi
urusan daerah di
seluruh K/L lainnya
• Target : Seluruh
program/keg di
semua K/L yang
merupakan urusan
daerah dialihkan ke
• Target : Semua
prog/kegiatan di 16
K/L yang merupakan
urusan daerah
dialihkan ke DAK TA
2013
DAK TA 2014
• Dlm pelaksanaannya, hanya
1 K/L yg kegiatannya dapat
dialihkanBIRO
yaituANALISA
Kementan
APBN SETJEN DPR RI
• Tahun terakhir
semua kegiatan
Dekon/TP yang
merupakan
urusan daerah
dialihkan ke
Kegiatan DAK
• Target: Tidak ada
lagi Kegiatan
Dekon/TP yang
merupakan
urusan daerah
didanai dari APBN
14
TIGA PENDEKATAN ANALISIS DALAM IDENTIFIKASI
PROGRAM/KEGIATAN DEKON/TP
YANG MELAKSANAKAN URUSAN DAERAH
Analisis kesamaan
nama dan/atau jenis
kegiatan dan/atau
output dan/atau
komponen yang
tercantum di RKA-K/L
dengan lingkup
bidang kegiatan yang
tercantum dalam
DAK sesuai PMK
Nomor
209/PMK.07/2011
2/10/2014
Analisis kegiatan
dan/atau output
dan/atau komponen
yang tercantum dalam
RKA-K/L berdasarkan
pemetaan pembagian
urusan pemerintahan
sebagaimana termuat
dalam lampiran PP
Nomor 38 Tahun 2007
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
Analisis sifat kegiatan
dan/atau output
dan/atau komponen
yang tercantum dalam
RKA-K/L berdasarkan
keterkaitan manfaat
yang bersentuhan
langsung dengan
masyarakat (direct
delivery public
service).
15
KONSEP MEKANISME PENGALIHAN
Periode
K/L
Rancangan
Renja K/L
Bappenas
Kemenkeu
Kemendagri
Rancangan
Renja K/L
Identifikasi Kewenangan
dan Penentuan kriteria
Teknis
Rancangan
Renja K/L
Rancangan
Renja K/L
Identifikasi dan Pemilahan Kegiatan yang sudah menjadi urusan daerah
Januari
s/d Maret
Hasil
Identifikasi
Analisis dan Evaluasi
Perencanaan serta
Capaian Kinerja
2/10/2014
Proses
Penyusunan
RKA-KL
Analisis dan Evaluasi
Kewenangan/Urusan serta
kesiapan implementasi di
daerah
Usulan
Pengalihan
Usulan
Pengalihan
Renja K/L
Analisis dan Evaluasi
Penganggaran
Rancangan
Akhir RKP
Penetapan besaran
Pengalihan
Proses
penetapan
Perpres
RKP
BIRO ANALISA
APBN SETJEN DPR RI
16
HASIL PENGALIHAN UNTUK TA 2013
Dalam pertemuan trilateral meeting (Kemenneg
PPN/Bappenas, Kemenkeu cq. Ditjen Anggaran dan K/L)
yang dilaksanakan di Bappenas setelah adanya hasil
identifikasi tersebut, hanya Kementerian Pertanian yang
memberikan persetujuan untuk mengalihkan
kegiatan/anggaran mereka sebesar Rp. 417 M
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
17
PENGALIHAN UNTUK T.A.
2013
KE T.A. 2014
Surat Menteri Keuangan Nomor: S-77/MK.07/2013 tanggal 5
Februari 2013 perihal Identifikasi Kegiatan Dekon/TP
pada Kementerian/Lembaga yang membiayai Urusan
Daerah dikirimkan ke 33 K/L
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
18
SUBSTANSI RPERPRES
•
•
•
Judul Perpres: Pengalihan Kegiatan Dekon/TP yang merupakan Urusan Daerah ke Kegiatan DAK
Ruang Lingkup Kegiatan Dekon/TP yang merupakan urusan daerah dilalihkan ke Kegiatan DAK
(Pasal :
– merupakan bagian dari prioritas nasional yang termuat dalam RKP;
– bersifat fisik;
– paling lambat pada Tahun Anggaran 2014.
Prinsip Pengalihan:
– K/L tidak diperbolehkan untuk menganggarkan kegiatan yang merupakan urusan daerah.
– K/L dapat melaksanakan kegiatan yang merupakan urusan daerah sepanjang telah
ditetapkan dalam Keputusan Presiden.
– Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang diidentifikasi sebagai urusan daerah
namun tidak dapat dialihkan ke kegiatan DAK, maka daerah dapat mendanai kegiatan
dimaksud melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
19
SUBSTANSI RPERPRES
•
•
•
•
Mekanisme Pengalihan: Melalui Identifikasi Bersama (Kemenneg PPN/Bappenas,
Kemenkeu, dan K/L) disepakati dalam trilateral meeting dan kemudian diputuskan di sidang
kabinet dan/atau dicantumkan dalam RKP.
Sumber Pendanaan: dari alokasi dana kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan K/L
yang dialihkan
Pengalokasian dan Penyaluran: Mengikuti aturan pengalokasian dan penyaluran DAK
Supervisi dan Bimbingan Teknis:
– K/L melakukan supervisi dan bimbingan teknis terhadap DAK dengan tujuan agar
tercapainya target prioritas nasional yang menjadi tanggungjawab K/L
– Supervisi dan Bimbingan Teknis merupakan bagian dari Laporan kegiatan DAK oleh
K/L untuk menjadi pertimbangan pemberian penghargaan dan sanksi
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
20
2/10/2014
BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI
21
Download