pemerintahan daerah

advertisement
Berkelas
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KELAS : IX
SEMESTER : 1
Standar Kompetensi
Memahami Pelaksanaan Otonomi Daerah
APA YANG
DIMAKSUD
DENGAN
OTONOMI
DAERAH???
BENTUK NEGARA
SERIKAT/
FEDERASI
KESATUAN/
UNITARIS
digunakan 2 macam sistem
disertai penggunaan
asas dekonsentrasi
dan medebewind
(tugas pembantuan)
SENTRALISASI
(semua urusan
dalam negara
langsung diatur/
diurus oleh
pemerintah pusat)
DESENTRALISASI
(ditandai dengan
adanya hak daerah
untuk mengatur &
mengurus rumah
tangga daerahnya
sendiri)
disertai penggunaan
asas dekonsentrasi
dan medebewind
(tugas pembantuan)
BENTUK NEGARA
BENTUK PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHAN


SISTEM PRESIDENSIL
SISTEM PARLEMENTER
FAKTA
Otonomi daerah yg diterapkan pada era orde baru bercorak sentralistik.
Artinya, kebijakan pemerintah dan pembangunan terpusat kepada
pemerintah pusat. Hal tersebut menyebabkan daerah mengalami
keterbelakangan dan ketertinggalan dibandingkan dengan pusat.
Penggunaan hasil eksploitasi sumber daya daerah tidak sebanding
antara kepentingan dan kemajuan daerah dengan kepentingan dan
kemajuan pusat.
Kondisi demikian berubah secara mendasar dengan datangnya era
reformasi. Reformasi menjadi pintu gerbang keterbukaan
terselenggaranya otonomi daerah secara nyata, seluas-luasnya, dan
bertanggung jawab di seluruh daerah di Indonesia. Namun, yang perlu
diwaspadai adalah jangan sampai penerapan otonomi daerah di Indonesia
mengarah pada upaya separatisme atau pemisahan diri dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Apakah pelaksanaan Otonomi daerah
pada masa ORBA sudah berjalan dengan
baik?
Mengapa ada niatan untuk melaksanakan
OTDA dengan senyata-nyatanya pada
masa Reformasi?
OTDA boleh dilaksanakan dengan
maksimal asal jangan sampai...............
OTONOMI DAERAH DALAM
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Namun, ada
beberapa urusan
yang tetap dipegang
oleh pemerintah pusat.
politik luar negeri
pertahanan dan keamanan
yustisi (hukum)
moneter dan fiskal (keuangan) nasional
agama
PEMERINTAH
 PUSAT=PRESIDEN
 DAERAH PROVINSI=GUBERNUR
 DAERAH KABUPATEN=BUPATI
 KOTA=WALI KOTA
 DESA=KEPALA DESA
 KELURAHAN=LURAH
PEMERINTAHAN
 PUSAT=PRESIDEN + DPR/DPD
 DAERAH PROVINSI=GUBERNUR+DPRD
PROVINSI
 DAERAH KABUPATEN=BUPATI+DPRD
KABUPATEN
 KOTA=WALI KOTA + DPRD KOTA
 DESA=KEPALA DESA + BPD
Unsur-unsur yang Terkandung
dalam Pengertian Otonomi Daerah
1. Daerah diberi kekuasaan, kebebasan, & kewenangan untuk menggali
serta mengolah sumber daya daerah sesuai dg potensi daerahnya
masing-masing. Setiap daerah tentu memunyai sumber daya daerah
yang berbeda-beda. Sumber daya untuk daerah pantai biasanya
berupa hasil laut dan obyek wisata laut, sumber daya untuk daerah
dataran tinggi biasanya berupa sayur mayur dan buah-buahan dan
pariwisata, dan sebagainya. Pengolahan, perkembangan, dan
pemanfaatan berbagai sumber daya daerah tersebut menjadi
kewenangan pemerintah daerah yang bersangkutan.
2.Hasil eksplorasi sumber daya daerah dititikberatkan untuk kemajuan
dan kesejahteraan daerah yang bersangkutan.
3.Pelaksanaan otonomi daerah dijalankan dalam wadah NKRI.
Artinya, pelaksanaan otonomi daerah tidak boleh mengarah kepada
upaya separatisme atau pemisahan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Beberapa Istilah dalam Otonomi Daerah
DAERAH OTONOM
= kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus pemerintahan serta kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PEMERINTAH PUSAT
Yang dimaksud dengan pemerintah pusat adalah Presiden
PEMERINTAHAN DAERAH
= kegiatan penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dg
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
PEMERINTAH DAERAH
= gubernur (pemerintah daerah provinsi), bupati (pemerintah daerah
kabupaten), walikota (pemerintah daerah kota), dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah
PERANGKAT DAERAH
=sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, dan
lembaga teknis daerah.
DESENTRALISASI
=penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah pusat kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
DEKONSENTRASI
=pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah pusat kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal
di wilayah tertentu.
Ditandai dengan adanya wakil pemerintah pusat di daerah. Pejabatnya
merupakan organ dari pemerintah pusat yang bertanggung jawab
kepada pemerintah pusat atau pejabat vertikal di atasnya.
TUGAS PEMBANTUAN (MEDEBEWIND)
=penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta
dari pemerintah kabupaten kota kepada desa untuk melaksanakan
tugas tertentu.
KELEBIHAN & KELEMAHAN DESENTRALISASI
Kelebihan Asas Desentralisasi
-Potensi dan sumber daya
daerah dapat berkembang
dengan maksimal.
-Partisipasi dan tanggung jawab
rakyat terhadap daerahnya
akan meningkat.
-Tugas dan permasalahan yang
dihadapi pemerintah pusat
tidak menumpuk.
-Peraturan yang berlaku dapat
disesuaikan dengan situasi dan
kondisi daerah.
-Laju pembangunan dapat
disesuaikan dengan kondisi
daerah.
-Pemerintahan lebih demokratis.
Kelemahan Asas
Desentralisasi
-Tidak adanya keseragaman
peraturan.
-Pembangunan antardaerah
kurang merata (terjadi
kesenjangan pembangunan
antardaerah). Daerah yang
kaya, laju pembangunannya
akan lebih cepat daripada
daerah yang miskin.
-Tidak adanya penghematan
dalam penggunaan uang
negara.
-Bila pengawasan dari
pemerintah pusat tidak
maksimal, maka kemungkinan
untuk melepaskan diri dari
NKRI sangat besar.
PRINSIP PENYELENGGARAAN
OTONOMI DAERAH
PRINSIP OTONOMI LUAS
Prinsip otonomi luas adalah prinsip untuk menjamin keleluasaan daerah
dalam menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup semua bidang,
kecuali bidang-bidang tertentu yang tetap dipegang oleh pemerintah
pusat, yaitu urusan politik luar negeri, pertahanan dan keamanan,
yustisi (hukum), moneter dan fiskal (keuangan) nasional, serta agama
PRINSIP OTONOMI NYATA
Prinsip otonomi nyata adalah keleluasaan daerah untuk
menyelenggarakan kewenangan pemerintahan secara nyata.
PRINSIP OTONOMI BERTANGGUNG JAWAB
Prinsip otonomi yang bertanggung jawab merupakan perwujudan
tanggung jawab daerah sebagai konsekwensi dari pelimpahan hak
dan kewenangan dari pusat kepada daerah.
LANDASAN HUKUM
PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH
1. UUD 1945
Pasal 18
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota,
yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
(2) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih
melalui pemilihan umum.
(4) Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
kota dipilih secara demokratis.
(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai
urusan Pemerintah Pusat.
(6) Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan.
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah
diatur dalam undang-undang.
PASAL 18A
(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota, diatur dengan
undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman
daerah.
(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya
alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
dengan undang-undang.
PASAL 18 B
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan
daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang
diatur dengan undang-undang.
(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang diatur dalam undang-undang.
Untuk melaksanakan amanat UUD 1945, khususnya Pasal 18, 18A, dan
18B, kemudian disusunlan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM PERUMUSAN
KEBIJAKAN PUBLIK DI DAERAH
PENGERTIAN KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan publik (public policy) adalah serangkaian tindakan yang
ditetapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan tertentu
demi kepentingan masyarakat.
Dalam konteks otonomi daerah, yang dimaksud dengan kebijakan publik
di daerah adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan dan dilaksanakan
oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan tujuan
tertentu demi kepentingan masyarakat daerahnya.
Wujud kebijakan publik di daerah adalah
• semua peraturan perundang-undangan dan
• program-program yang diterapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah
daerah serta hanya berlaku di daerah yang bersangkutan.
LANGKAH YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK
IDENTIFIKASI
MASALAH
PENYUSUNAN
SKALA
PRIORITAS
PENYUSUNAN
RANCANGAN
KEBIJAKAN
umpan balik
(feed back)
EVALUASI
PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
PENETAPAN &
PENGESAHAN
KEBIJAKAN
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM
PERUMUSAN KEBIJAKAN DI DAERAH
1. Masyarakat adalah sasaran sekaligus pelaksana
kebijakan publik.
2. Menyampaikan gagasan dan pikiran dalam bentuk lisan
dan tulisan
3. Mengkaji dan dan mendiskusikan konsep rancangan
peraturan
4. Memberikan hasil penelitian dan pengkajian kepada
pihak yang berkepentingan
5. Kebijakan
publik
disusun
untuk
kepentingan
masyarakat.
Oleh karena itu, perumusan dan
pelaksanaan kebijakan publik harus melibatkan seluruh
masyarakat.
6. Tanpa adanya dukungan dan peran serta masyarakat,
kebijakan publik tidak dapat dilaksanakan.
REFLEKSI DIRI
Setelah mengikuti pembelajaran ini, cobalah kalian adakan
refleksi diri sebagai berikut.
1. Sudahkah kalian memiliki kemampuan sebagaimana yang
diharapkan pada bagian awal uraian bab ini?
2.Adakah hal-hal yang belum kalian pahami?
3.Adakah kesulitan-kesulitan yang kalian temui dalam mengikuti
pembelajaran ini? Jika ada, tanyakan dan sampaikan hal itu
kepada guru kalian.
SELAMAT BELAJAR
Asas pemilu
•
•
•
•
•
•
Langsung
Umum
Bebas
Rahasia
Jujur
Adil
Parter Legislatif
• Presiden + DPR/DPD = Pusat
• DPRD Prov + Gubernur = Provinsi
• DPRD Kab/Kot + Bupati/Wali Kota =
Kab/Kota
• Kepala Desa/Lurah + BPD =
Desa/Kelurahan
Tujuan pemilu
1. Memilih wakil rakyat
Pusat
: DPR/DPD
Provinsi
: DPRD Provinsi
Kabupaten/Kota : DPRD Kab/Kota
2. Memilih Presiden dan wakil presiden
minyak
•
•
•
•
•
80% daerah
20% pusat
1000.000.000.000
800.000.000.000
400.000.000.000
Download