Poros Maritim dan Politik Luar Negeri Jokowi

advertisement
Andalas Journal of International Studies
ISSN :2301 - 8208
Published by
Andalas Institute of International Studies – ASSIST
International Relations Department
Faculty of Social and Political Sciences
Universitas Andalas
Padang
Editor in Chief
Editorial Board
Associate Editors
Design/lay out
Editorial Advisory Board
Editorial Office
Homepage
: Haiyyu Darman Moenir
: Ranny Emilia, Apriwan
: Virtuous Setyaka, Putiviola Elia Nasir, Sofia Trisni
: Trio Sirmareza/Ardila Putri
:Assoc. Prof. Denise M. Horn (Northeastern University)
Dr. Sukawarsini Djelantik (Universitas Khatolik Parahyangan)
Philip Vermonte (CSIS Jakarta)
Edwin Tambunan (Universitas Pelita Harapan)
Widya Setiabudi (Universitas Padjajaran)
: Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Gedung Jurusan – FISIP Universitas Andalas, Lt. 2
Kampus LimauManis Padang, 25163
Telp/fax: (0751)71266,
:http://ajis.fisip.unand.ac.id/
Andalas Journal of International Studies (AJIS) is published twice a year. It is published by
ASSIST, contains research and analytical platform dedicated to a better understanding of
International issues and aims to craft the alternatives in International Studies. AJIS
welcomes for papers which never been published. Submit your paper to our editorial office
in conditional, type in A4, consist of 4000-5000 words in Turabian Style formatting.
Andalas Journal of International Studies
Volume 3, No. 1,May2014
ISSN 2301–8208
Poros Maritim dan Politik Luar Negeri Jokowi ......................................................................... 1
Ali Maksum
Populisme Dan Kebijakan Luar Negeri Di Indonesia.............................................................. 27
Imelda J. Sianipar
Peran Mission for Migrant Workers (MFMW) dalam Advokasi Perlindungan Hak-Hak Buruh
Migran Filipina di Hong Kong ................................................................................................ 48
Agung Setiyo Wibowo
Mengurai Fenomena Perdagangan Perempuan di Negara-negara Teluk dan Timur Dekat .... 64
Yusnarida Eka Nizmi
Kontraversi Foreign Direct Investment dan Solusinya Bagi Negara....................................... 80
Silsila Asri
Poststructuralist-Feminist International Relations: A Point of Reconciliation? ..................... 96
Lailatul Fitriyah
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
Poros Maritim dan Politik Luar Negeri Jokowi
Ali Maksum1
Abstract
This article discusses the President Joko Widodo‟s poros maritim dunia or global
maritime axis and the Indonesian foreign policy. This policy optimistically to
strengthen Indonesia‟s maritime capability and also to reviving the country as
maritime super power as in the early history. Once Joko Widodo seizes the mandate
after his dramatic victory in the last presidential election 2014, political polarization
becomes a serious challenge to his administration. Yet, at the same time he obtained a
huge international attention. Thus, this article attempt to understand Joko Widodo‟s
maritime policy from foreign policy perspective. Basically, foreign policy is
determined by two factors namely international and domestic. To be more systematic,
this article divided into five sections i.e.; introduction, maritime axis and Jokowi‟s
foreign policy, maritime axis and domestic politics, maritime axis and neighboring
countries, and conclusion.
Keywords: maritime axis, foreign policy, international factors, domestic factors
1
CenPRIS USM. Untuk tujuan akademik penulis dapat dihubungi di email : [email protected]
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 1
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
Nenek moyangku seorang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa
maju. Tidak dipungkiri, reaksi juga datang
baik dari dalam maupun luar negeri yang
jika tidak ditangani dengan baik bisa
Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda b'rani bangkit sekarang
Ke laut kita beramai-ramai
menjadi
batu
sandungan
ide
poros
maritim.
(Lirik Lagu Nenek Moyangku Seorang
Pelaut- Ibu Sud)
Poros Maritim dan Kebijakan Luar
Pendahuluan
Negeri Jokowi
Poros maritim merupakan gagasan
Ide poros maritim dunia atau
“global maritime axis” adalah gagasan
besar
besar Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengembalikan
yang
sejak
sebagai bangsa pelaut. Namun Presiden
kampanye Pilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Jokowi menggaris bawahi bahwa yang
Gagasan ini muncul di tengah berbagai
dimaksud bangsa pelaut dengan ide besar
permasalahan
korupsi,
poros maritim bukanlah sekedar menjadi
kebocoran anggaran, ketidakadilan dan
“jongos-jongos di kapal. Tetapi bangsa
sebagainya. Ide poros maritim menjadi
pelaut dalam arti kata cakrawala samudera.
harapan besar bangsa Indonesia agar
Bangsa pelaut yang mempunyai armada
kembali ke jati diri sebagai bangsa pelaut.
niaga, armada militer, yang kesibukannya
Gagasan maritim yang sudah dimulai
di laut menandingi irama gelombang
diimplementasikan
lautan itu sendiri."2 Namun inti dari pesan
sudah
dikampanyekan
bangsa
seperti
sudah
tentu
akan
Presiden
Jokowi
kejayaan
ingin
Indonesia
berdampak kepada kebijakan luar negeri
Jokowi
Indonesia. Namun poros maritim juga
meningkatan infrastruktur maritim yang
menimbulkan tantangan sekaligus peluang
2
yang apabila dapat diselesaikan bisa
menjadi driving force agar negara semakin
sebenarnya
yang
terletak
pada
Badan Informasi Geospasial, “Mewujudkan
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia yang Maju
dan
Mandiri,”
dalam
http://www.bakosurtanal.go.id/beritasurta/show/me
wujudkanindonesiasebagaiporosmaritimduniayang
majudanmandiri (diakses 29 Januri 2015).
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 2
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
selama
ini
terbengkalai.
Akibatnya
berbeda di mana negara hanya mengalami
Indonesia kehilangan banyak peluang yang
kerugian sekitar Rp. 65 triliun per tahun.
seharusnya
sumber
Oleh karena itu, bisa dibayangkan ratusan
pendapatan negara. Lebih jauh lagi, ide
triliun rupiah devisa negara lenyap setiap
poros maritim tidak lain adalah untuk
tahun. Indonesia yang terletak di antara
meningkatkan konektivitas antar pulau-
dua benua Australia dan Asia sangat
pulau yang sangat lemah akibat buruknya
strategis
sarana dan prasarana. Ini merupakan
internasional. Dalam hal ini Indonesia
agenda
yang
yang menurut Konvensi Hukum Laut
ribuan
Internasional (UNCLOS) 1982, memiliki
kilometer garis pantai terutama dengan
tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia
menambah fasilitas pelabuhan.3
(ALKI)
bisa
pokok
berambisi
menjadi
poros
maritim
menguhubungkan
bagi
di
mana
jalur
perdagangan
merupakan
jalur
Munculnya poros maritim tidak
pelayaran dan penerbangan internasional
dilatarbelakangi
berbagai
belum sepenuhnya bisa dimaksimalkan.
kelautan.
Diperkirakan jika dioptimalkan ketiga
Misalnya menurut Data Badan Pemeriksa
ALKI tersebut maka Indonesia berpotensi
Keuangan (2013) memperkirakan potensi
memperoleh keuntungan sebesar 1.500
pendapatan sektor perikanan laut jika
USD atau 45% dari total nilai perdagangan
tanpa illegal fishing bisa mencapai Rp. 365
dunia.4 Walaupun tampak menjanjikan,
triliun per tahun. Namun disebabkan
namun tidak sedikit yang mengkritik dan
illegal fishing, negara mengalami kerugian
pesimis dengan kalkulasi di atas dengan
sangat besar. Kementerian Kelautan dan
berbagai alasan logis tentunya.
lain
permasalahan
di
oleh
bidang
Perikanan (2011), mempunyai temuan
3
Vibhanshu Shekhar and Joseph Chinyong Liow,”
Indonesia as a Maritime Power: Jokowi's Vision,
Strategies, and Obstacles Ahead,” (Washington,
D.C: The Brookings Institution, November 2014).
4
Badan Informasi Geospasial, “Mewujudkan
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia yang Maju
dan Mandiri.”
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 3
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
Sebelum membahas lebih lanjut
bebas-aktif, terlihat semakin menjauh dan
tentang gagasan poros maritime dan
semakin ke “kiri.” Kebijakan Sukarno di
kebijakan luar negeri, perlu dijelaskan
bawah Demokrasi Terpimpin yang sering
tentang
membela kelompok komunis semakin
tren
Indonesia
kebijakan
dalam
luar
beberapa
negeri
dekade.
menguatkan
pendapat
ini.
Kebijakan luar negeri Indonesia tidak bisa
Konfrontasi
dengan
Malaysia
dilepaskan dari fondasi awal yang digagas
perebutan
oleh Mohammad Hatta dengan konsep
menunjukkan agresifitas kebijakan luar
“bebas-aktif.” Landasan politik luar negeri
negeri Sukarno yang didukung penuh blok
bebas-aktif
lebih
Komunis terutama Uni Soviet dan PKI di
kekhawatiran
dalam negeri.7 Sebaliknya, pada era
pada
dilatarbelakangi
Mohammad
dasarnya
oleh
militer
Indonesia terseret dalam kontestasi Perang
total bahkan semakin ke “kanan.” Ide-ide
Dingin yang baru berkecamuk pada tahun
dan gagasan beroreintasi pembangunan
1947.5 Apalagi, banyak kelompok “kiri” di
merupakan jargon utama Suharto ketika
tengah berkobarnya revolusi fisik dan anti-
baru memimpin Indonesia. Dampaknya,
penjajahan,
blok
kebijakan luar negerinya tidak lain adalah
dengan
mengundang sebanyak mungkin investasi
pecahnya
Hal
ini
tidak
secara
Suharto kebijakan luar negerinya berubah
condong
yang
Barat
dan
mau
komunis.
Hatta
Irian
Kebijakan
memihak
diperkuat
peristiwa
berdarah
asing
ke
dalam
negeri
dengan
pemberontakan Partai Komunis Indonesia
mengorbankan aspek-aspek pemerataan
(PKI) di Madiun, Jawa Timur atau
sosial-politik di daerah.8
“Madiun Affairs.”6 Kebijakan luar negeri
5
Leo Suryadinata, Indonesia‟s Foreign Policy
under Suharto: Aspiring to International
Leadership (Singapore: Times Academic Press,
1997).
6
Rizal Sukma, Islam and Foreign Policy in
Indonesia: Internal Weakness and the Dilemma of
Dual Identity, The Asia Foundation Working
Paper, no. 11, (Jakarta: The Asia Foundation,
1999).
7
Sheldon W. Simon,” Indonesia's Foreign Policy
by Michael Leifer Review,” Pacific Affairs, Vol.
57, No. 1 (Spring, 1984): 171-172.
8
Simon, 172.
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 4
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
yang
20, “the third largest democracy,” dan
memerintah di era transisi tidak dapat
pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat.
berbuat banyak dan lebih fokus dengan
Selain itu, dua kemitraan strategis berhasil
permasalahan dalam negeri. Pada era Gus
ditandatangai
Dur kebijakan luar negeri Indonesia lebih
Serikat dan China.10
Sementara
moderat
dan
BJ
Habibie
Amerika
Melihat tren di atas tentunya, bisa
meningkatan citra Indonesia di mata
dilihat bentuk dan arah kebijakan luar
internasional. Sebaliknya, pembangunan
negeri Presiden Jokowi. Pembentukan
ekonomi dan stabilitas kawasan menjadi
poros
tema
negeri
menegaskan kebijakan luar negerinya yang
Dampaknya
beroreintasi pembangunan kelautan di
Indonesia
era
fokus
dengan
untuk
utama
lebih
yaitu
kebijakan
luar
Megawati.
maritim
tampaknya
ASEAN kembali menjadi bagian penting
mana
dalam kerangka kebijakan luar negeri
perhatian. Namun secara jelas dinyatakan
Indonesia yang kurang mendapat perhatian
oleh Presiden Jokowi sendiri bahwa bebas-
pada era Gus Dur.9 Adapun di bawah
aktif masih menjadi basis kebijakan luar
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
negeri Indonesia ke depan. Selengkapnya
(SBY) kebijakan luar negeri Indonesia di
berikut
kutipan
atas jalur yang semakin stabil. Konsep
Jokowi
dalam
“many
pelantikan presiden 20 Oktober 2014.
friends-zero
enemy”
menjadi
sebelumnya
ingin
kurang
pernyataan
pidato
menjadi
Presiden
perdana
pasca
jargon utama. Di era SBY postur politik
internasional
meningkat
Indonesia
seiring
dengan
semakin
"Saya ingin menegaskan bahwa
beberapa
(dalam)
keberhasilan misalnya menjadi anggota G9
Dewi Fortuna Anwar and Harold Crouch,
Indonesia: Foreign Policy and Domestic Politics,
Trends in Southeast Asia Series, no. 9 (Singapore:
Institute of Southeast Asian Studies, 2003).
pemerintahan
saya,
Indonesia sebagai negara terbesar
10
Ratna Shofi Inayati, “Pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono dan Politik Luar Negeri
Indonesia,” Jurnal Penelitian Politik 2, no.1
(2005): 35-49.
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 5
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
ketiga, dengan penduduk muslim
pendidikan dan identitas.”12 Hal ini tidak
terbesar di dunia, sebagai negara
berarti tema-tema tentang hard power
terbesar di Asia Tenggara akan
tidak relevan dan lebih mengarah ke kajian
terus
luar
ideational. Kajian kebijakan luar negeri,
negeri yang bebas aktif, yang
urgensi peran negara dan studi kemiliteran
diartikan
masih sangat relevan namun dengan
menjalankan
untuk
politik
kepentingan
nasional dan untuk menciptakan
sedikit
modifikasi.
Menurut
Kenneth
ketertiban
Waltz
“demokrasi
semakin
menjadi
dunia
berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi
tekanan, rasa saling tergantung semakin
dan keadilan sosial."11
kuat dan peran institusi sebagai pelopor
Pernyataan Presiden Jokowi jelas
perdamaian dunia semakin penting.”13
menunjukkan
bahwa
asas
bebas-aktif
Waltz percaya bahawa “perubahan struktur
masih menjadi fondasi kebijakan luar
politik
internasional
akan
negeri Indonesia, meskipun diyakini akan
terhadap
sikap
disesuaikan dengan situasi kontemporer.
negara.
Namun
Terkait dengan ini, Jennifer Sterling-
kepentingan politik internasionalnya.”14
dan
tidak
berdampak
interaksi
sebuah
akan
berubah
bahwa
“sejak
Artinya yang terjadi sebenarnya adalah
Dingin
kajian
perubahan dan bukan transformasi karena
munculnya
keadaan tersebut tidak merubah sikap
bidang-bidang baru seperti norma, ide-ide,
ogois (self-help) sebuah negara, kecuali
Folker
mengatakan
berakhirnya
Perang
internasional
menunjukkan
12
11
“Politik Luar Negeri Bebas Aktif Masih Jadi
Pijakan Pemerintahan Presiden Jokowi,” VOA
Indonesia,
21
Oktober
2014,
dalam
http://www.voaindonesia.com/content/politik-luarnegeri-bebas-aktif-masih-jadi-pijakanpemerintahan-pressiden-jokowi/2490867.html
(diakses 30 Januari 2015).
Jennifer Sterling-Folker,”Competing Paradigms
or Birds of a Feather? Constructivism and
Neoliberal
Institutionalism
Compared,”
International Studies Quarterly 44, no.1 (March
2000): 97-119, 97.
13
Kenneth N. Waltz, “Structural Realism after the
Cold War,” International Security 25, no. 1
(Summer 2000): 5-41, 6.
14
Waltz, 39. Penjelasan lain lihat Charles L.
Glaser,”Structural Realism in a more complex
world,” Review of International Studies, 29 (2003):
403-414.
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 6
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
jika sistem internasional tidak dihuni oleh
harus mempertimbangkan banyak faktor
negara sama sekali.15
terutama faktor internasional dan kondisi
Secara umum, analisis kebijakan
politik dalam negeri. Khusus di level Asia
luar negeri mempunyai empat dasar yang
Tenggara,
menjadi ciri khas. Pertama, merupakan
dipertimbangkan di mana selain Indonesia
teori
bisa
sebagai salah satu negara pendiri dan
menerima banyak faktor. Kedua, bisa
terpenting dalam organisasi ini. Dewi
menerima dan menggunakan lebih dari
Fortuna
satu variabel atau multilevel analysis.
meskipun
Ketiga,
yang
multifactorial
analisisnya
fleksibel.
Hal
ini
atau
posisi
Anwar
ASEAN
juga
terjadi
harus
berpandangan,
perubahan
politik
dipandang
lebih
domestik, ASEAN tetap menjadi salah
karena
dalam
satu fokus Indonesia yang menganut
prinsip
kebijakan luar negeri bisa dilihat dari
menunjukkan bahwa ASEAN memiliki
berbagai sudut pandang seperti psikologi,
posisi
sosiologi, antropologi, ekonomi dan lain
ditopang oleh dukungan penuh negara-
sebagainya. Keempat, analisis kebijakan
negara
luar negeri harus integratif merangkumi
Indonesia dalam organisasi.18 Pendapat
berbagai
yang
disiplin
ilmu
pengetahuan.
Dengan masuknya berbagai unsur tersebut
maka
analisis
yang
dihasilkan
bebas
aktif.17
menjelaskan atau menganalisis sebuah
dan
strategis
bagi
anggota
sama
Ganesan
dan
akan
juga
Hal
Indonesia
peran
dikemukakan
Ramses
Amer
ini
dan
sentral
oleh
bahwa
akan
semakin komprehensif.16 Dalam konteks
ini jelas kebijakan luar negeri Indonesia
15
Kata yang tercetak miring menunjukkan
penekanan penulis. Lihat Waltz, “Structural
Realism after the Cold War.”
16
Pembahasan lanjut lihat Valerie M. Hudson,”
Foreign Policy Analysis: Actor-Specific Theory
and the Ground of International Relations,”
Foreign Policy Analysis, 1(2005): 1–30.
17
Dewi Fortuna Anwar, ”Key Aspects of
Indonesia‟s Foreign Policy,” dalam Indonesia:
Foreign Policy and Domestic Politics,” eds. Dewi
Fortuna Anwar and Harold Crouch (Singapore:
Institute of Southeast Asian Studies, 2003).
18
Rizal Sukma,” The Future of ASEAN: Towards
A Security Community,” paper presented at A
Seminar on " ASEAN Cooperation: Challenges and
Prospects in the Current International Situation,"
New York, 3 June 2003.
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 7
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
“ASEAN memainkan peran krusial dalam
skenario politik dalam negeri terutamanya
politik luar negeri Indonesia.”19
persepsi pemimpin (presiden/pemimpin
Pada
dasarnya
perumusan
negara) sebagai elemen penting dalam
kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh
perumusan kebijakan luar negeri. Namun,
keadaan internasional dan politik dalam
persepsi seorang pemimpin juga tidak bisa
negeri. Lili Yulyadi Arnakim misalnya
dilepaskan dari pengaruh struktur politik
mengatakan
bahwa
dinamika
politik
internasional.22 Sementara, Rizal Sukma
internasional
sering
memaksa
sebuah
lebih
sepakat
dengan
Yazid
yang
negara merubah norma dan corak politik
menyatakan bahwa agenda politik global
tertentu dalam rangka mempertahankan
sering menekan/memaksa banyak negara
eksistensi dan kedahulatan negara dalam
untuk merubah kebijakan luar negeri dan
internasional.20
sistem
kebijakan
luar
negeri
Perumusan
sendiri
pada
postur pertahanannya.23 Terkait dengan
adanya
tekanan
internasional,
Dewi
dasarnya menurut Mohd Noor Yazid juga
Fortuna Anwar mencontohkan apa yang
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan di
terjadi di Indonesia pada akhir tahun 1990-
internasional.21
an. Menurut Dewi Fortuna keberhasilan
Perubahan-perubahan tersebut secara tidak
proses demokrasi di Indonesia bukanlah
langsung
disebabkan oleh kemelut politik domestik
tingkat
domestik
juga
dan
akan
mempengaruhi
semata-mata, namun lebih disebabkan oleh
19
N. Ganesan and Ramses Amer, eds.,
International Relations in Southeast Asia: Between
Bilateralism and Multilateralism (Singapore:
Institute of Southeast Asian Studies, 2010), 323.
20
Lili Yulyadi Arnakim,”Hubungan Dinamik
Antara Indonesia dan Malaysia Pasca Merdeka:
Peranan Faktor “Co-Religio” Dalam Hubungan
Dua Hala, dalam Setengah Abad Hubungan
Malaysia-Indonesia, eds. Mohamad Redzuan
Othman, Md Sidin Ahmad Ishak, Jas Laile S.
Jaafar, Adrianus Meliala and Sri Murni (Shah
Alam: Arah Publications, 2009), 359-371.
21
Mohd Noor Yazid,”Indonesia-Malaysia Political
Relations: the Idiosyncratic Factor in Foreign
Policy Decision Making,” Asian Profile 34, no.5
(October 2006): 455-476.
desakan
negara-negara
karena
itu,
Ratna
Barat.24
Shofia
Oleh
Inayati
22
Ibid., 457.
Rizal Sukma,”War on terror: Islam and the
imperative of democracy,” Asia Europe Journal, 2
(2004): 85–93, 87.
24
Dewi Fortuna Anwar,”Foreign Policy, Islam and
Democracy in Indonesia,” Journal of Indonesian
Social Sciences and Humanities, 3 (2010): 37-54,
44.
23
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 8
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
menyatakan bahwa sebuah negara harus
tergantung/dependent
selalu mengamati skenario/trend politik
variabel internasional (sebagai; faktor
internasional yang sedang berkembang.
bebas/independent) dan variabel dalam
Karena, kemungkinan besar bisa memaksa
negeri (sebagai; faktor bebas/independent).
sebuah negara melakukan sebuah tindakan
Secara umumnya, bentuk sikap/kebijakan
mengikuti kehendak internasional sebagai
luar negeri sebuah negara ada empat yaitu
akibat era globalisasi.25 Selain itu, dalam
fleksibel, nasionalis, kompromi dan tidak
merumuskan
melakukan
kebijakan
luar
negeri
pemerintah harus mewaspadai adanya
bawah
campur tangan asing dengan berbagai
perumusan
kepentingannya.26
Indonesia.
Hal
menunjukkan
ini
bahwa
jelas
faktor
internasional/sistemik sangat menentukan
ditentukan
tindakan/retorika
ini
adalah
selain
dipengaruhi
analisis
luar
negeri
Kebijakan Luar Negeri27
konstelasi
SISTEMIK
(Independent
Variable)
politik dalam negeri.
Di
Kerangka Analisis Perumusan
sikap dan kebijakan luar negeri sebuah
negara
saja.
kerangka
kebijakan
oleh
DOMESTIK
(Independent
Variable)
KEBIJAKAN
LUAR
NEGERI
(Dependent
Variable)
 Fleksibel
 Nasionalis
Agar
lebih
sistematis,
perlu
sebuah
 Kompromis
kerangka analisa (frameworks design)
dalam proses perumusan kebijakan luar
Poros Maritim dan Politik Dalam
negeri
Negeri
Indonesia.
Berdasarkan
Secara
perbincangan di atas sebuah kebijakan luar
negeri
25
yang
merupakan
variabel
Ratna Shofi Inayati, “Pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono dan Politik Luar Negeri
Indonesia,” Jurnal Penelitian Politik 2, no.1
(2005): 35-49.
26
Ratna Shofi Inayati, 47.
spesifik,
elemen-elemen
domestik yang kemungkinan besar akan
27
Diadopsi dan diubah dari Jeffrey W. Taliaferro,”
State Building for Future Wars: Neoclassical
Realism and the Resource-Extractive State,”
Security Studies 15, no. 3 (July–September 2006):
464–495, 477.
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 9
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
mempengaruhi
perumusan
gagasan tersebut. KIH terdiri dari Partai
kebijakan luar negeri menurut Sterling-
Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P),
Folker yaitu partai politik, opini publik,
Partai
media, elit politik, lembaga legislatif,
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai
budaya politik, kelompok kepentingan,
Hanura dan Partai Keadilan dan Persatuan
bentuk pemerintahan dan status negara.28
Indonesia (PKPI). Di parlemen atau
Dalam konteks isu kebijakan luar negeri
Dewan
Presiden Jokowi, elemen yang kelihatan
kekuatan politik KIH berhadapan dengan
mempengaruhi
Koalisi
lembaga
proses
adalah
legislatif
kepentingan.
dan
kelompok
Merah
Rakyat
Putih
(DPR)
(KMP)
yang
merupakan gabungan partai pengusung
penjabaran lebih lanjut tentang ketiga
yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai
komponen
Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan
peran
yang
ini,
Perwakilan
(Nasdem),
Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014
tersebut
hal
politik,
Demokrat
perlu
memainkan
Dalam
partai
Nasional
tampaknya
berbeda
dalam
Pembangunan
(PPP),
Partai
Keadilan
mempengaruhi serta mengkritisi kebijakan
Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang
Jokowi.
(PBB).
Unsur partai politik sudah pasti
Untuk
mengetahui
konfigurasi
tidak bisa dilepaskan dalam kebijakan-
politik di parlemen berikut tabel lengkap
kebijakan
komposisi
Presiden
Jokowi
termasuk
DPR
berdasarkan
hasil
kebijakan luar negeri. Dalam konteks ide
rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum
poros maritim sudah terlihat jelas bahwa
(KPU) 2014.
partai-partai yang tergabung dalam Koalisi
Indonesia
Hebat
(KHI)
dibelakang
28
Jennifer Sterling-Folker, “Realist Environment,
Liberal Process, and Domestic Politics,”
International Studies Quarterly 14, no.1 (March
1997): 1-25, khususnya halaman 2, 18-20.
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 10
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
Peta Kekuatan KIH dan KMP di DPR29
menyatakan komitmennya di kedua koalisi
masing-masing.
Netral
11%
Untuk
KIH,
37%
mengimplementasikan
kebijakan poros maritim dunia, Jokowi
mengenalkan lima pilar utama; (1) budaya
KMP,
52%
maritim, (2) menjaga dan mengelola
sumber daya laut, (3) pengembangan
Dengan demikian, terlihat jelas
infrastruktur dan konektivitas maritim, (4)
peta politik partai-partai politik di DPR.
diplomasi
maritim,
Partai-partai tersebut alur politiknya
kekuatan pertahanan maritim.30 Tujuan
semakin jelas sejak polarisasi KIH dan
kelima pilar tersebut tidak lain untuk
KMP pada Pilpres 2014. Sedangkan
meningkatkan
elemen kelompok kepentingan tampaknya
Namun
lebih didominasi oleh orang-orang di
kebijakan
sekitar Jokowi yang tidak lain adalah tim-
mengimplementasikan pilar-pilar ini justru
sukses dan relawan. Melihat tabel di atas,
dikritik.
di
membangun
kesejahteraan
tahapan
yang
Terkait
PKPI dan PBB tidak masuk dalam
(5)
rakyat.
awal
beberapa
diluncurkan
dengan
untuk
kebijakan
rekapitulasi perolehan kursi di DPR karena
kementerian kelautan dan perikanan yang
suara yang diperoleh di bawah ambang
terfokus
batas parlemen (parliamentary threshold).
pembakaran kapal-kapal pencuri ikan,
Namun kedua partai politik sudah
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia
(HNSI)
kepada
misalnya
penangkapan
menyatakan
dan
bahwa
30
29
Data diolah dari Rekapitulasi Jumlah Perolehan
Suara Sah Partai Politik Secara Nasional Dalam
Pemilu Anggota DPR Tahun 2014 (Jakarta: Komisi
Pemilihan Umum, 2014).
“Pidato Jokowi: Indonesia poros maritim dunia,”
dalam
http://www.rappler.com/world/regions/asiapacific/i
ndonesia/74928-pidato-jokowi-indonesia-porosmaritim-dunia (diakses 29 Januari 2015).
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 11
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
“kebijakan sektor kelautan dan perikanan
peningkatan hasil tangkapan ikan.32 Lebih
yang otoriter dan tanpa sosialisasi untuk
lanjut, Mahfuz juga mengkritisi Jokowi
dihentikan,
memberikan
yang seolah-olah seperti marketing officer
peningkatan kesejahteraan kepada pelaku
dalam Forum CEO-APEC 2014 di Beijing,
usaha perikanan.”31
China. Menurut anggota Fraksi PKS ini
karena
tidak
Sementara Ketua Komisi I DPR-
“gagasan
poros
RI, Mahfuz Siddiq mengkritik tentang
membuka
wilayah
kebijakan
kepada pemain-pemain besar dunia dan
pemerintah
dalam
isu
penenggelaman kapal-kapal asing. Mahfuz
apabila
menyarankan untuk memperkuat aspek
berbahaya.”33
pertahanan dahulu dan pengawasan di
kondisi
Menurut
kawasan laut. Apa yang dikhawatirkan
Paonganan,
misalnya
Jokowi
jika
kapal
Tiongkok
yang
maritim
perairan
itu
Indonesia
terjadi,
pakar
kebijakan
harus
bermakna
bisa
kelautan
poros
dikaitkan
Y.
maritim
dengan
isu
ditenggelamkan, maka bisa memancing
sengketa Laut Cina Selatan. Karena Laut
kemarahan
Cina
negara
terkait.
Menurut
Selatan
adalah
jalur
utama
Mahfuz, justeru kebijakan poros maritim
perdagangan dunia dari dan menuju Asia-
Jokowi
pelaku
Pasifik yang merupakan lanjutan dari
ekonomi maritim sendiri. Misalnya terkait
ALKI I melewati Selat Malaka. Secara
kebijakan menaikkan harga solar sebesar
langsung adalah bagian dari poros maritim
Rp 2000 membuat para nelayan menjerit.
dunia. Belum lagi isu Laut Cina Selatan
Tetapi
32
31
banyak
malah
memundurkan
mereka
ditargetkan
“Asosiasi perikanan kritik kebijakan Menteri
Susi,” Antara, 21 Januari 2015, dalam
http://www.antaranews.com/berita/475351/asosiasi
-perikanan-kritik-kebijakan-menteri-susi (diakses
23 Februari 2015).
“DPR Kritik Perintah Jokowi Tenggelamkan
Kapal Asing Ilegal,” Republika, 25 November
2014,
dalam
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/1
4/11/25/nfl5wm-dpr-kritik-perintah-jokowitenggelamkan-kapal-asing-ilegal
(diakses
24
Februari 2015).
33
“Ketua Komisi I DPR Kritik Jokowi di APEC,”
dalam
http://m.inilah.com/news/detail/2153484/ketuakomisi-i-dpr-kritik-jokowi-di-apec (diakses 24
Februari 2015).
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 12
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
juga erat kaitannya dengan posisi Natuna
Kalau dia dipercaya rakyat jadi presiden,
dan Kepulauan Spartly yang banyak
maka dia akan membangun poros maritim.
mengandung migas dan mineral. “Jadi
Tetapi setelah memasuki bulan keempat
terkait
Selatan,
jadi presiden, Jokowi terkesan lupa akan
Indonesia tidak bisa diam begitu saja,
janji-janjinya." Salah satu indikasinya
tetapi
kelakuan
adalah pemerintah justru dalam proses
Tiongkok yang merasa paling hebat di
pembahasan revisi APBN-Perubahan 2015
Asia.” Sehingga, “jika Jokowi ingin
tidak memerkuat anggaran sektor maritim.
menjadikan
poros
Karena faktanya dana alokasi umum
maritim dunia, ya harus paham masalah
(DAU) maupun dana alokasi khusus
Laut Cina Selatan, jika tidak ya omong
(DAK) dari pusat untuk daerah kepulauan
kosong namanya.”34
tidak berubah signifikan. “Sama sekali
konflik
harus
Laut
Cina
mengantisipasi
Indonesia
sebagai
Kritik pedas juga datang dari
tidak
terlihat
komitmen
pemerintah
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang
terhadap pembangunan negara maritim.
menilai kebijakan poros maritim tidak
Sejumlah
serius seperti yang diharapkan. Salah satu
Provinsi Kepulauan Riau, Maluku dan
anggota
bahwa
Maluku Utara serta Bangka Belitung tidak
kebijakan tersebut hanya untuk menarik
berubah alokasi DAU dan DAK-nya
simpati saja pada waktu kampanye dan di
sebagai provinsi kepulauan."35
awal
DPD
menganggap
pemerintahannya.
berpendapat
bahwa
"Jokowi
Misalnya
daerah
Menghadapi
kepulauan
berbagai
seperti
kritik
dalam
tersebut, berbagai pihak menanggapinya
debatnya menyatakan sudah terlalu lama
beragam. Dalam salah satu wawancara
bangsa dan negara ini memunggungi laut.
pakar manajemen Prof. Renald Kasali
34
“Pakar Maritim Anggap Jokowi 'Bulshit', Tak
Paham Sok Bicara Poros Maritim,” SuaraNews,
dalam http://www.suaranews.com/2014/06/pakarmaritim-anggap-jokowi-tak-paham.html (diakses
24/2/2015).
35
“Mulai Curiga Jokowi Hanya Membual soal
Poros Maritim,” JPPN, 5 Februari 2015, dalam
http://m.jpnn.com/news.php?id=285741 (diakses
24 Februari 2015).
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 13
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
misalnya menangkis kritik pedas anggota
Kubu Jokowi sendiri dalam 100
DPR atas pidato Jokowi dalam forum
hari
CEO-APEC dengan mengatakan bahwa
dukungannya
“Kalau membuat pernyataan itu hendaklah
maritim dunia. Salah satu pimpinan PDI-P
cerdas!.” Karena Renald berpandangan
Arif Budiman Menurut Arif, mengatakan
bahwa apa yang dilakukan Jokowi sangat
“salah
tepat sebagaimana Presiden Bill Clinton di
konsep
masa-masa awal memegang kekuasaan
mengatasi
yang
pemanfaatan Zona Ekonomi Eksklusif
melihat
kondisi
perekonomian
kurang
negaranya.
Hal
baik
ini
kepemimpinannya
(ZEE);
terhadap
satunya
menyatakan
gagasan
diturunkan
Restorasi
pasar
ke
Maritim
gelap
memberantas
dalam
Indonesia;
tuna
illegal
fishing,
ekspansi
sebagai
atas
mengembangkan padat karya di sektor
keterpurukan ekonomi negaranya dengan
maritim.” Pendapat Arif Budiman muncul
“ikut
untuk
di tengah realitas bahwa tahun 2011 saja
memasarkan pesawat Boeing yang sedang
potensi pendapatan sektor perikanan laut
mengalami kesulitan akibat kalah bersaing
adalah Rp 65 triliun dan terjadi illegal
dengan Air Bus. Langkah yang sama juga
fishing. Sedangkan audit
dilakukan
Barrack
menemukan bahwa devisa negara bisa
Obama yang juga memposisikan dirinya
mencapai Rp 365 triliun namun hilang
layaknya pegawai pemasaran. Hasilnya,
karena terjadinya illegal fishing. Dengan
pada KTT APEC, 18 November 2011, di
kata lain negara kehilangan potensi devisa
Bali, Lion Air membeli 230 pesawat
sebesar Rp 300 triliun.37
turun
Bill
tangan
penerus
Clinton
langsung”
Clinton,
laut;
dan
menunjukkan kesadaran tinggi Jokowi
mana
budidaya
poros
dan
BPK 2012
Boeing 737 dengan nilai 21,7 miliar Dollar
AS.36
36
“Jokowi Memang Harus Jadi “Pedagang” di
KTT
APEC,”
kompasiana.com,
dalam
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/11/13/
jokowi-memang-harus-jadi-pedagang-di-ktt-apec686396.html (diakses 24 Februari 2015).
37
“PDIP: Doktrin Maritim Jokowi Bikin Indonesia
Disegani Dunia,” Rakyat Merdeka, 3 Juli 2014,
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 14
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
Namun seiring dengan kemelut
juga dinyatakan oleh kader PDI-P lain
internal PDI-P dan KIH pasca kompromi
bahwa
politik yang tidak memuaskan pasca
maritim, dan kelautan yang digelontorkan
Pilpres 2014, beberapa pihak di PDI-P
oleh Presiden Joko Widodo diduga telah
justru melontarkan kritik. Politikus PDI
ditunggangi
Perjuangan Adang Rukhiatna misalnya
karenanya harus dikawal dan diluruskan.39
menyatakan bahwa wacana poros maritim
wacana
pembentukan
oleh
banyak
Kekhawatiran
pihak
berbagai
poros
dan
pihak
Presiden Joko Widodo bertolak belakang
bahkan dari orang-orang di sekitar Jokowi
dengan latar belakangnya yang lahir dan
bukannya tanpa alasan. Sudah menjadi
besar di Solo, Jawa Tengah dan bisa
rahasia umum bahwa modal dan investasi
dikategorikan sebagai orang Solo (orang
asing telah menggurita di Indonesia.
daratan). Bahkan bisa dinilai Jokowi tidak
Walaupun
paham
ekonomi,
dengan
masalah
kemaritiman,
dari
aspek
fenomena
ini
kemanfaatan
bermanfaat.
kelautan dan tol laut secara mendalam
Namun pada tingkat tertentu, keadaan ini
yang selama ini dikampanyekan. Adang
harus
bahkan menduga “wacana kemaritiman,
diwaspadai. Menurut pengamat energi dari
kelautan dan tol laut saat ini ditunggangi
Indonesia Resources
oleh banyak pihak. Kewajiban kita semua
Marwan Batubara, kondisi sumber daya
untuk mengawal dan meluruskan obsesi
alam Indonesia mayoritas sudah dikelola
Jokowi mengenai kemaritiman, kelautan
oleh pihak asing karena “BUMN cuma
dan tol laut itu.”38 Pendapat yang sama
menguasai sektor tersebut kira-kira 17
dalam
http://www.rmolsumsel.com/read/2014/07/03/8988
/PDIP:-Doktrin-Maritim-Jokowi-Bikin-IndonesiaDisegani-Dunia- (diakses 24 Februari 2015).
38
“Politikus PDIP Akui Jokowi Tak Paham
Kemaritiman,” JPPN, 17 Desember 2014 , dalam
http://www.jpnn.com/read/2014/12/17/276175/Poli
tikus-PDIP-Akui-Jokowi-Tak-Paham-Kemaritiman
(diakses 24 Februari 2015).
39
“Orang PDIP Duga Poros Maritim Ditunggangi
Kepentingan
Banyak
Pihak,”
dalam
https://groups.yahoo.com/neo/groups/beritasinggal
ang/conversations/messages/3400
(diakses 24
Februari 2015).
diperhatikan
dan
kalau
perlu
Studies (IRESS)
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 15
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
persen dan sisanya dikuasai pihak asing.40
dari sektor jasa angkutan laut sepanjang
Dampaknya
ke
tahun 2014 diperkirakan lebih dari Rp 54
berbagai sektor termasuk sektor perikanan
triliun.” Angka ini diperkirakan hanya 10
dan kelautan yang menjadi ujung tombak
persen saja yang bersirkulasi di Indonesia,
gagasan poros maritim dunia. Menurut
sisanya atau 90 persen lari ke luar negeri.42
jelas
bisa
menjalar
Slamet Daroyni, dari organisasi Koalisi
Untuk
lebih
memperjelas
Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara),
perdebatan dan sinyalemen ini bisa dilihat
justeru Undang-Undang yang ada selama
dalam peta kepemilikan pihak asing atas
ini mengakibatkan kemiskinan masyarakat
berbagai sumber daya alam di Indonesia.
nelayan semakin bertambah, dan celah
Walaupun data berikut belum sepenuhnya
penguasaan asing terhadap sumber daya
bisa
ikan, semakin meningkat. Hal ini bisa
gambaran ini bisa menjadi bahan kajian
dimaknai bahwa "Konsepsi poros maritim
dan renungan menarik tentang adanya
dan kebijakan tol laut jangan sampai
dugaan
menjadi
bagi
mengkhawatirkan. Meskipun data berikut
pemodal asing untuk terus menguasai
menyatakan sumbernya dari BP Migas,
jalan
sektor kelautan
bebas
hambatan
Indonesia.41
Faktanya
namun
diverifikasi,
namun
penguasaan
penulis
setidaknya
asing
mendapatkannya
yang
dari
sektor kelautan memang menjanjikan.
sumber yang belum bisa dikatakan sahih
Dalam
betul. Berikut disajikan data tersebut.
sebuah
analisis
misalnya
menemukan bahwa “uang yang beredar
40
“Penguasaan Migas Oleh Asing Rugikan
Negara,” Koran Jakarta, 9 Mei 2014 dalam
http://www.koran-jakarta.com/?11612penguasaan%20migas%20oleh%20asing%20rugik
an%20negara (diakses 24 Februari 2015).
41
“Poros Maritim-Tol Laut Jangan Sampai Jadi
Jalan Bebas Pemodal Asing,” Republika, 23
September
2014
dalam
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/1
4/09/23/nccwvd-poros-maritimtol-laut-jangansampai-jadi-jalan-bebas-pemodal-asing (diakses 24
Februari 2015).
42
“Asing Kuasai 90 Persen Jasa Sektor Angkutan
Laut Rabu,” JPPN, 17 Desember 2014 dalam
http://www.jpnn.com/read/2014/12/17/276171/Asi
ng-Kuasai-90-Persen-Jasa-Sektor-Angkutan-Laut
(diakses 24 Februari 2015).
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 16
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
Data Kepemilikan Asing di Indonesia
Sumber : http://www.energitoday.com/uploads//2013/01/Peta-kepemilikan-AS-dan-negaralain-atas-wilayah-migas-dan-gas-metana-batubara-di-Indonesia-20123.png
investasi besar-besaran bersamaan dengan
Data
bagaimana
di
atas
menggambarkan
mengguritanya
peluncuran poros maritim dunia terbuka
penguasaan
juga peluang modal asing untuk menguasai
asing. Berbagai pihak di dalam negeri
sektor kelautan kita. Namun di sisi lain
tentu sangat sadar tentang situasi ini. Oleh
tidak sedikit yang mendukung bahkan
karena itu, tidak mengherankan jika
mendorong
presentasi Jokowi dalam pertemuan CEO-
diimplementasikan.
APEC di Beijing menuai banyak kritik
sebagian
terutamanya terkait ancaman dominasi
kadahulatan
asing. Dengan dibukanya kesempatan
diperlukan. Terpenting menurut Pusat
gagasan
besar
tersebut
Pada
pihak
sumber
segera
dasarnya
setuju
bahwa
daya
mutlak
Studi Energi Universitas Gadjah Mada
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 17
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
pembangunan
yang
direncanakan
“berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi yang menjunjung
kebersamaan,
efisiensi
berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian untuk menjaga keseimbangan
ekonomi
Nilai Investasi pengembangan 24
nasional.”43 Untuk mengetahui sejauh
Pelabuhan : Rp. 39,5T. Sedangkan Nilai
mana gambaran dan potensi bangunan
Investasi pengadaan kapal : Rp. 53,15T
kemajuan
dan
kesatuan
Dengan demikian, dalam konteks
poros maritim dunia Jokowi bisa dilihat
dalam skema berikut.
politik dalam negeri, tanggapan atas
Skema Anggaran Pembangunan Poros
kebijakan poros maritim Jokowi cukup
Maritim Melaui Ide Tol Laut44
beragam. Pro dan kontra atas kebijakan ini
tidak lepas dari konstelasi politik yang
sedang berkembang pasca Pilpres 2014.
Pasca Pilpres 2014, pendulum politik
masih
belum
sepenuhnya
stabil
kacau
namun
balau.
tidak
Namun
demikian, dalam konteks kebijakan luar
negeri, kurang padunya dukungan dalam
43
“Merebut
Kembali
Kedaulatan
Migas,”(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada)
dalam
http://ugm.ac.id/id/berita/8269merebut.kembali.kedaulatan.migas (diakses 24
Februari 2015).
44
“Ini Peta Tol Laut Jokowi, Program Andalan
Bernilai Puluhan Triliun Rupiah,” Detik, 19
November
2014
dalam
http://finance.detik.com/read/2014/11/19/073706/2
752292/4/ini-peta-tol-laut-jokowi-programandalan-bernilai-puluhan-triliun-rupiah (diakses 24
Februari 2015).
negeri
atas
gagasan
poros
maritim
tampaknya kurang mempengaruhi. Karena,
kebijakan
poros
maritim
ternyata
mendapat perhatian serius dan menjadi isu
keamanan kawasan. Oleh karena itu, pada
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 18
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
bagian
seterusnya
akan
didiskusikan
tanggapan negara-negara sekitar atas poros
Asia Pasifik terutama pasca kemenangan
Jokowi atas rivalnya Prabowo Subianto.
maritim ini.
Amerika Serikat sebagai salah satu
Poros Maritim dan Respon Negara-
mitra
Indonesia
misalnya
cenderung
Negara Sekitar
menyambut baik gagasan poros maritim
Ide dan kebijakan poros maritime
Jokowi. Melalui Asisten Menteri Luar
tampaknya sudah mendapat perhatian
Negeri bidang Asia Timur dan Pasifik,
banyak
Scot
pengamat
internasional
dan
Marciel
menyatakan
bahwa
tentunya negara-negara sekitar seiring
pemerintahnya mendukung penuh langkah
kepopuleran Calon Presiden Jokowi. Sejak
Jokowi terkait poros maritim dunia. Lebih
munculnya isu pencalonan Jokowi, liputan
lanjut menurut mantan Duta Besar untuk
media asing memang signifikan. Terlepas
Indonesia
berbagai
pemerintahnya mendukung dalam aspek
spekulasi
yang
berkembang
2010-
2013
bahwa liputan media internasional terkait
pembangunan
dengan rantai kampanye, pemberitaan
pelabuhan yang akan mengkonektivitaskan
tentang fenomena Jokowi tersebut menjadi
perairan dan kemaritiman di Indonesia.45
pintu gerbang dikenalnya konsep gagasan
Bahkan
poros maritim dunia. Dalam hal ini jelas
besar-besaran
bahwa
maritim
Rusia sudah siap untuk mensukseskan
berdampak signifikan terhadap postur
program Jokowi. Menurut salah satu orang
kebijakan luar negeri
terkuat nomor dua di Rusia, Indonesia
kebijakan
poros
Indonesia.
Isu
terkait
infrastruktur
tersebut,
dengan
pelabuhan,
seperti
pembangunan
pemerintah
keamanan kawasan menjadi poin penting
meningkatnya diskursus tentang poros
maritim oleh berbagai negara khususnya di
45
“AS Dukung Jokowi Jadikan Indonesia Poros
Maritim Dunia,” 2 Desember 2014 dalam
http://m.liputan6.com/news/read/2141692/asdukung-jokowi-jadikan-indonesia-poros-maritimdunia (diakses 24 Februari 2015).
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 19
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
adalah mitra terpenting di kawasan Asia
“If Yudhoyono‟s foreign policy was
Pasifik.46
criticized for being too elitist and
Meskipun dukungan internasional
internationally oriented, then the
datang dari dua negara adi daya, ise poros
very domestic, realpolitik flavor of
maritim Jokowi mulai menuai kritik dan
Jokowi‟s worldview risks being
menimbulkan kekhawatiran di kawasan.
perceived
Salah satunya beranggapan bahwa gagasan
wrongfully – as over correcting
Jokowi dinilai beresiko dan dilihat egois.
this and being too insular or
Apalagi dengan kebijakan penenggelaman
selfish.
kapal, negara-negara tetangga melihatnya
Jokowi‟s foreign policy is geared
sebuah tanda bahaya dan menganggap
too much toward winning votes at
kebijakan Indonesia semakin agresif dan
home rather than strengthening
tegas. Sambil berkata bahwa “Where some
friendships abroad, they could also
see strength as being the problem, others
adjust accordingly and in turn
see
complicate
weakness,”
kebijakan
keras
ini
–
If
rightfully
countries
international aspirations.”47
power yang semakin mengkhawatirkan.
Hal
Berikut
lengkap
bahwa
kebijakan poros maritim yang dimulai
juga
dengan tindakan keras atas kapal-kapal
membandingkannya dengan politik luar
pencuri ikan asing, dilihat sebagai sebuah
negeri
ancaman serius. Setidaknya dari aspek
Jokowi
Presiden
kritik
menunjukkan
atas
kebijakan
kutipan
believe
Indonesia‟s
diibaratkan sebagai sebuah balance of
ini
or
yang
Susilo
Bambang
Yudhoyono (SBY):
persepsi
ancaman
mempunyai
dua
dunia
internasional
interpretasi
terkait
46
“Rusia Siap Bantu Jokowi Jadikan Indonesia Poros
Maritim Dunia,” Harian Terbit, 12 November 2014,
dalam
http://harianterbit.com/read/2014/11/12/11349/30/2
1/Rusia-Siap-Bantu-Jokowi-Jadikan-IndonesiaPoros-Maritim-Dunia (diakses 24 Februari 2015).
47
“The Trouble With Indonesia‟s Foreign Policy
Priorities Under Jokowi,” The Diplomat, January 9,
2015.
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 20
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
kebijakan maritim yang semakin keras
penenggelaman kapal nelayan Malaysia
tersebut. Pertama, kebijakan ini mendesak
dengan nomer pendaftaran PKFA 7738
akan pentingnya peningkatan kekuatan
oleh Polda Sumatera Utara. Oleh karena
armada laut Indonesia. Artinya dalam
itu, Panglima Tentera Laut, Laksamana
waktu
Tan Sri Abdul Aziz Jaafar mengingatkan
yang
Angkatan
tidak
Laut
lama,
bisa
kepada nelayan-nelayan Malaysia untuk
menjadi ancaman serius negara tetangga.
“menjalankan aktivitas penangkapan ikan
Kedua, penguatan maritim juga bisa
di perairan Malaysia untuk menghindari
diartikan bahwa Indonesia memang sedang
aksi penenggelaman kapal oleh pihak
menghadapi ancaman keamanan serius
keamanan
dari luar.48 Sehigga tidak mengherankan
menurut Duta Besar Indonesia untuk
jika Panglima Tentara Nasional Indonesia
Malaysia Herman Prayitno tindakan ini
(TNI) Jenderal Moeldoko berambisi untuk
sangat penting “sebagai pelajaran dan
„big
peringatan kepada semua penangkap ikan
menjadikan
bisa
kekuatan
diprediksi
Indonesia
sebagai
brother‟ di kawasan ASEAN.49
Sementara
Malaysia
kelihatan
tersebut.”52
dalam
maritim dengan aksi-aksi penenggelaman
mempermasalahkan penenggelaman kapal
kapal, negara-negara sekitar juga semakin
nelayan milik Malaysia demi menjaga
meneliti
hubungan baik antar kedua negara.”50
kemampuan
Peringatan
sesungguhnya. Secara umum, menurut
ini
negeri
Sayangnya, akibat kebijakan poros
tidak
48
di
Sebaliknya,
agar tidak mengulangi perbuatan salah
berhati-hati dan mengharapkan “semua
pihak
Indonesia.”51
muncul
pasca
Shekhar and Liow, ibid.
“Indonesia Keen On „Big Brother‟ Role in
ASEAN and Beyond: Official,” The Diplomat,
December 23, 2014.
50
“Jangan Mempolemikkan Kejadian Kapal
Nelayan Ditenggelamkan – Hishammuddin,” MStar, 10 Januari 2015.
sejauhmana
pertahanan
tingkat
dan
Indonesia
Global Fire Power armada laut Indonesia
49
51
“Jalankan aktiviti nelayan di perairan Malaysia
sahaja,” Utusan Malaysia, 5 Februari 2015.
52
“Indonesia bom kapal nelayan Malaysia,” Sinar
Harian, 9 Januari 2015.
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 21
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
memiliki total kekuatan sebesar 171 kapal
Jepang (US$51 miliyar) dan Korea Selatan
termasuk
buah),
(US$ 31,8 miliyar).54 Menurut Kepala Staf
Corvettes (26 buah), Kapal Selam (2
TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, poros
buah), Kapal Pertahanan Pantai Coastal
maritim “belum dapat terwujud secara
Defense Craft (21 buah), dan Mine
sempurna jika Indonesia belum memiliki
Warfare (12 buah). Jumlah ini jelas sangat
kekuatan TNI AL yang handal dan
tidak mencukupi untuk menjaga luas
disegani di kawasan.”55
Frigates
(6
wilayah Indonesia dengan panjang garis
Dengan demikian dalam konteks
pantai mencapai 54.716km. Singapura
ini, terlihat bahwa tanggapan negara-
yang hanya memiliki garis pantai 193km
negara sekitar terkait poros maritim cukup
saja armadanya berkekuatan 40 kapal yang
beragam. Sebagian melihatnya sebagai
teidiri dari Frigates (6 buah), Corvettes (6
agresifitas,
buah), Kapal Selam (6 buah), Coastal
kelihatan berhati-hati karena seringkali
Defense Craft (12 buah) dan Mine Warfare
terlibat ketegangan masalah perbatasan
(4 buah).53 Dari sisi anggaran pertahanan
yang sangat sensitif. Namun poros maritim
juga belum memenuhi minimum essential
juga menunjukkan kelemahan sesungguh-
force yang hanya sekitar US$8.3 miliyar
nya kemampuan pertahanan Indonesia di
(0,9 % GDP). Alokasi ini jauh jika
mata negar sekitar. Tetapi, bukan tidak
dibandingkan dengan berbagai negara
mungkin dalam beberapa periode menda-
yang rata-rata sudah di atas 2 % dari GDP
tang, kemampuan pertahanan Indonesia
(sudah mencapai minimum essential force)
bisa meningkat signifikan. Jika hal ini
misalnya Australia (US$26 miliyar), China
benar-benar terjadi, bukan tidak mungkin
namun
seperti
Malaysia
(US$112 miliyar), India (US$36 miliyar),
54
Shekhar and Liow, ibid.
“Visi Maritim Jokowi, Harus Didukung TNI AL
yang Kuat,”
11 Oktober 2014 dalam
http://www.nefosnews.com/post/nasional/visimaritim-jokowi-harus-didukung-tni-al-yang-kuat
(diakses 24 Februari 2015).
55
53
Global
Fire
Power
dalam
http://www.globalfirepower.com/navy-ships.asp
(26/2/2015).
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 22
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
apa yang dibayangkan oleh negara sekitar
negara
sekitar
melihatnya
tentang agresifitas politik luar negeri
agresifitas, sebagian berhati-hati misalnya
Indonesia menjadi kenyataan. Paling tidak,
Malaysia. Kebijakan poros maritim dunia
hal ini bisa menjadi efek getar (deterrence
juga memunculkan evaluasi sekaligus
effect) bagi negara-negara yang selama ini
kewaspadaan
memandang kelemahan militer Indonesia.
kemampuan pertahanan Indonesia sebagai
kawasan
sebagai
terhadap
negara paling penting di Asia Tenggara.
Kesimpulan
Jika peluang ini benar-benar direspon dan
Sebagai
penutup,
artikel
ini
dimanfaatkan pemerintah, otomatis bisa
menyimpulkan bahwa dari aspek postur
kebijakan luar negeri, konsep “bebasaktif” masih dipertahankan pemerintahan
meningkatkan
daya
tawar
diplomasi
Indonesia tidak hanya di kawasan tetapi di
tingkat global.
Jokowi dengan beberapa penyesuaian.
Terkait kebijakan poros maritim dunia,
Daftar Pustaka
berbagai
pihak
dalam
negeri
Buku dan Jurnal
menaggapinya secara beragam. Pro dan
kontra atas kebijakan tersebut tidak lain
akibat polarisasi politik pasca Pilpres
2014. Konstelasi tersebut mengakibatkan
kurang padunya dukungan dalam negeri
atas
gagasan
poros
maritim
namun
Anwar, Dewi Fortuna.”Foreign Policy,
Islam and Democracy in Indonesia.”
Journal of Indonesian Social Sciences
and Humanities, 3 (2010): 37-54.
Anwar, Dewi Fortuna. ”Key Aspects of
Indonesia‟s Foreign Policy.” Dalam
Indonesia: Foreign Policy and Domestic
Politics,” eds. Dewi Fortuna Anwar and
Harold Crouch (Singapore: Institute of
Southeast Asian Studies, 2003).
dampaknya tidak sesignifikan dengan
impementasi
kebijakan
tersebut.
Sebaliknya, ide poros maritim dunia
Anwar, Dewi Fortuna and Harold Crouch.
Indonesia: Foreign Policy and Domestic
Politics. Trends in Southeast Asia Series,
no. 9 (Singapore: Institute of Southeast
Asian Studies, 2003).
mendapat perhatian serius dan menjadi isu
keamanan kawasan. Sebagian negara-
Glaser, Charles L.”Structural Realism in a
more complex world.” Review of
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 23
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
International Studies, 29 (2003): 403414.
Ganesan, N. and Ramses Amer. eds.
International Relations in Southeast
Asia: Between Bilateralism and
Multilateralism (Singapore: Institute of
Southeast Asian Studies, 2010).
Lili Yulyadi Arnakim.”Hubungan
Dinamik Antara Indonesia dan Malaysia
Pasca Merdeka: Peranan Faktor “CoReligio” Dalam Hubungan Dua Hala.”
Dalam Setengah Abad Hubungan
Malaysia-Indonesia. eds. Mohamad
Redzuan Othman, Md Sidin Ahmad
Ishak, Jas Laile S. Jaafar, Adrianus
Meliala and Sri Murni (Shah Alam: Arah
Publications, 2009), 359-371.
Mohd Noor Yazid.”Indonesia-Malaysia
Political Relations: the Idiosyncratic
Factor in Foreign Policy Decision
Making.” Asian Profile 34, no.5
(October 2006): 455-476.
Ratna Shofi Inayati. “Pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono dan Politik Luar
Negeri Indonesia.” Jurnal Penelitian
Politik 2, no.1 (2005): 35-49.
Shekhar, Vibhanshu and Joseph Chinyong
Liow.” Indonesia as a Maritime Power:
Jokowi's Vision, Strategies, and
Obstacles Ahead.” (Washington, D.C:
The Brookings Institution, November
2014).
Simon, Sheldon W.” Indonesia's Foreign
Policy by Michael Leifer Review.”
Pacific Affairs, Vol. 57, No. 1 (Spring,
1984): 171-172.
Sterling-Folker, Jennifer. ”Competing
Paradigms or Birds of a Feather?
Constructivism and Neoliberal
Institutionalism Compared.”
International Studies Quarterly 44, no.1
(March 2000): 97-119.
Sterling-Folker, Jennifer. “Realist
Environment, Liberal Process, and
Domestic Politics.” International Studies
Quarterly 14, no.1 (March 1997): 1-25.
Suryadinata, Leo. Indonesia‟s Foreign
Policy under Suharto: Aspiring to
International Leadership. (Singapore:
Times Academic Press, 1997).
Sukma, Rizal.”War on terror: Islam and
the imperative of democracy.” Asia
Europe Journal, 2 (2004): 85–93.
Sukma, Rizal.” The Future of ASEAN:
Towards A Security Community.” Paper
presented at A Seminar on " ASEAN
Cooperation: Challenges and Prospects
in the Current International Situation,"
New York, 3 June 2003.
Sukma, Rizal. Islam and Foreign Policy in
Indonesia: Internal Weakness and the
Dilemma of Dual Identity. The Asia
Foundation Working Paper, no. 11,
(Jakarta: The Asia Foundation, 1999).
Taliaferro, Jeffrey W.”State Building for
Future Wars: Neoclassical Realism and
the Resource-Extractive State.” Security
Studies 15, no. 3 (July–September 2006):
464–495, 477.
Valerie M. Hudson.” Foreign Policy
Analysis: Actor-Specific Theory and the
Ground of International Relations,”
Foreign Policy Analysis, 1(2005): 1–30.
Waltz, Kenneth N. “Structural Realism
after the Cold War.” International
Security 25, no. 1 (Summer 2000): 5-41.
Dokumentasi Resmi
Rekapitulasi Jumlah Perolehan Suara Sah
Partai Politik Secara Nasional Dalam
Pemilu Anggota DPR Tahun 2014
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 24
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
(Jakarta: Komisi Pemilihan Umum,
2014).
Surat Kabar
“The Trouble With Indonesia‟s Foreign
Policy Priorities Under Jokowi,” The
Diplomat, January 9, 2015.
“Indonesia Keen On „Big Brother‟ Role in
ASEAN and Beyond: Official,” The
Diplomat, December 23, 2014.
“Jangan Mempolemikkan Kejadian Kapal
Nelayan Ditenggelamkan –
Hishammuddin,” M-Star, 10 Januari
2015.
“Jalankan aktiviti nelayan di perairan
Malaysia sahaja,” Utusan Malaysia, 5
Februari 2015.
Internet
Badan Informasi Geospasial,
“Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros
Maritim Dunia yang Maju dan Mandiri,”
dalam
http://www.bakosurtanal.go.id/beritasurta/sh
ow/mewujudkanindonesiasebagaiporosmarit
imduniayangmajudanmandiri (diakses 29
Januri 2015).
“Politik Luar Negeri Bebas Aktif Masih
Jadi Pijakan Pemerintahan Presiden
Jokowi,” VOA Indonesia, 21 Oktober
2014, dalam
http://www.voaindonesia.com/content/politi
k-luar-negeri-bebas-aktif-masih-jadipijakan-pemerintahan-pressidenjokowi/2490867.html (diakses 30 Januari
2015).
“Pidato Jokowi: Indonesia poros maritim
dunia,” dalam
http://www.rappler.com/world/regions/asiap
acific/indonesia/74928-pidato-jokowiindonesia-poros-maritim-dunia (diakses 29
Januari 2015).
“Asosiasi perikanan kritik kebijakan
Menteri Susi,” Antara, 21 Januari 2015,
dalam
http://www.antaranews.com/berita/475351/a
sosiasi-perikanan-kritik-kebijakan-menterisusi (diakses 23 Februari 2015).
“DPR Kritik Perintah Jokowi
Tenggelamkan Kapal Asing Ilegal,”
Republika, 25 November 2014, dalam
http://www.republika.co.id/berita/nasional/p
olitik/14/11/25/nfl5wm-dpr-kritik-perintahjokowi-tenggelamkan-kapal-asing-ilegal
(diakses 24 Februari 2015).
“Ketua Komisi I DPR Kritik Jokowi di
APEC,” dalam
http://m.inilah.com/news/detail/2153484/ket
ua-komisi-i-dpr-kritik-jokowi-di-apec
(diakses 24 Februari 2015).
“Pakar Maritim Anggap Jokowi 'Bulshit',
Tak Paham Sok Bicara Poros Maritim,”
SuaraNews, dalam
http://www.suaranews.com/2014/06/pakarmaritim-anggap-jokowi-tak-paham.html
(diakses 24/2/2015).
“Mulai Curiga Jokowi Hanya Membual
soal Poros Maritim,” JPPN, 5 Februari
2015, dalam
http://m.jpnn.com/news.php?id=285741
(diakses 24 Februari 2015).
“Jokowi Memang Harus Jadi “Pedagang”
di KTT APEC,” kompasiana.com, dalam
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/
11/13/jokowi-memang-harus-jadi-pedagangdi-ktt-apec-686396.html (diakses 24
Februari 2015).
“PDIP: Doktrin Maritim Jokowi Bikin
Indonesia Disegani Dunia,” Rakyat
Merdeka, 3 Juli 2014, dalam
http://www.rmolsumsel.com/read/2014/07/0
3/8988/PDIP:-Doktrin-Maritim-JokowiBikin-Indonesia-Disegani-Dunia- (diakses
24 Februari 2015).
“Politikus PDIP Akui Jokowi Tak Paham
Kemaritiman,” JPPN, 17 Desember 2014 ,
dalam
http://www.jpnn.com/read/2014/12/17/2761
75/Politikus-PDIP-Akui-Jokowi-TakPaham-Kemaritiman (diakses 24 Februari
2015).
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 25
Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi
“Orang PDIP Duga Poros Maritim
Ditunggangi Kepentingan Banyak
Pihak,” dalam
https://groups.yahoo.com/neo/groups/beritas
inggalang/conversations/messages/3400
(diakses 24 Februari 2015).
“Penguasaan Migas Oleh Asing Rugikan
Negara,” Koran Jakarta, 9 Mei 2014
dalam http://www.koranjakarta.com/?11612penguasaan%20migas%20oleh%20asing%2
0rugikan%20negara (diakses 24 Februari
2015).
“Poros Maritim-Tol Laut Jangan Sampai
Jadi Jalan Bebas Pemodal Asing,”
Republika, 23 September 2014 dalam
http://www.republika.co.id/berita/nasional/u
mum/14/09/23/nccwvd-poros-maritimtollaut-jangan-sampai-jadi-jalan-bebaspemodal-asing (diakses 24 Februari
2015).
“Asing Kuasai 90 Persen Jasa Sektor
Angkutan Laut Rabu,” JPPN, 17
Desember 2014 dalam
http://www.jpnn.com/read/2014/12/17/2761
71/Asing-Kuasai-90-Persen-Jasa-SektorAngkutan-Laut (diakses 24 Februari
2015).
“Merebut Kembali Kedaulatan
Migas,”(Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada) dalam
http://ugm.ac.id/id/berita/8269merebut.kembali.kedaulatan.migas (diakses
24 Februari 2015).
Rupiah,” Detik, 19 November
2014 dalam
http://finance.detik.com/read/2014/11/19/07
3706/2752292/4/ini-peta-tol-laut-jokowiprogram-andalan-bernilai-puluhan-triliunrupiah (diakses 24 Februari 2015).
“AS Dukung Jokowi Jadikan Indonesia
Poros Maritim Dunia,” 2 Desember
2014 dalam
http://m.liputan6.com/news/read/2141692/as
-dukung-jokowi-jadikan-indonesia-porosmaritim-dunia (diakses 24 Februari 2015).
“Rusia Siap Bantu Jokowi Jadikan Indonesia
Poros Maritim Dunia,” Harian Terbit, 12
November 2014, dalam
http://harianterbit.com/read/2014/11/12/113
49/30/21/Rusia-Siap-Bantu-Jokowi-JadikanIndonesia-Poros-Maritim-Dunia (diakses
24 Februari 2015).
“Indonesia bom kapal nelayan Malaysia,”
Sinar Harian, 9 Januari 2015.
Global Fire Power dalam
http://www.globalfirepower.com/navy-ships.asp
(26/2/2015).
“Visi Maritim Jokowi, Harus Didukung
TNI AL yang Kuat,” 11 Oktober 2014
dalam
http://www.nefosnews.com/post/nasional/vis
i-maritim-jokowi-harus-didukung-tni-alyang-kuat (diakses 24 Februari 2015).
http://www.energitoday.com/uploads//2013/01
/Peta-kepemilikan-AS-dan-negara-lain-ataswilayah-migas-dan-gas-metana-batubara-diIndonesia-20123.png (diakses 24 Februari
2015).
“Ini Peta Tol Laut Jokowi, Program
Andalan Bernilai Puluhan Triliun
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 26
Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015
Download