Andalas Journal of International Studies ISSN :2301 - 8208 Published by Andalas Institute of International Studies – ASSIST International Relations Department Faculty of Social and Political Sciences Universitas Andalas Padang Editor in Chief Editorial Board Associate Editors Design/lay out Editorial Advisory Board Editorial Office Homepage : Haiyyu Darman Moenir : Ranny Emilia, Apriwan : Virtuous Setyaka, Putiviola Elia Nasir, Sofia Trisni : Trio Sirmareza/Ardila Putri :Assoc. Prof. Denise M. Horn (Northeastern University) Dr. Sukawarsini Djelantik (Universitas Khatolik Parahyangan) Philip Vermonte (CSIS Jakarta) Edwin Tambunan (Universitas Pelita Harapan) Widya Setiabudi (Universitas Padjajaran) : Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Gedung Jurusan – FISIP Universitas Andalas, Lt. 2 Kampus LimauManis Padang, 25163 Telp/fax: (0751)71266, :http://ajis.fisip.unand.ac.id/ Andalas Journal of International Studies (AJIS) is published twice a year. It is published by ASSIST, contains research and analytical platform dedicated to a better understanding of International issues and aims to craft the alternatives in International Studies. AJIS welcomes for papers which never been published. Submit your paper to our editorial office in conditional, type in A4, consist of 4000-5000 words in Turabian Style formatting. Andalas Journal of International Studies Volume 3, No. 1,May2014 ISSN 2301–8208 Poros Maritim dan Politik Luar Negeri Jokowi ......................................................................... 1 Ali Maksum Populisme Dan Kebijakan Luar Negeri Di Indonesia.............................................................. 27 Imelda J. Sianipar Peran Mission for Migrant Workers (MFMW) dalam Advokasi Perlindungan Hak-Hak Buruh Migran Filipina di Hong Kong ................................................................................................ 48 Agung Setiyo Wibowo Mengurai Fenomena Perdagangan Perempuan di Negara-negara Teluk dan Timur Dekat .... 64 Yusnarida Eka Nizmi Kontraversi Foreign Direct Investment dan Solusinya Bagi Negara....................................... 80 Silsila Asri Poststructuralist-Feminist International Relations: A Point of Reconciliation? ..................... 96 Lailatul Fitriyah Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi Poros Maritim dan Politik Luar Negeri Jokowi Ali Maksum1 Abstract This article discusses the President Joko Widodo‟s poros maritim dunia or global maritime axis and the Indonesian foreign policy. This policy optimistically to strengthen Indonesia‟s maritime capability and also to reviving the country as maritime super power as in the early history. Once Joko Widodo seizes the mandate after his dramatic victory in the last presidential election 2014, political polarization becomes a serious challenge to his administration. Yet, at the same time he obtained a huge international attention. Thus, this article attempt to understand Joko Widodo‟s maritime policy from foreign policy perspective. Basically, foreign policy is determined by two factors namely international and domestic. To be more systematic, this article divided into five sections i.e.; introduction, maritime axis and Jokowi‟s foreign policy, maritime axis and domestic politics, maritime axis and neighboring countries, and conclusion. Keywords: maritime axis, foreign policy, international factors, domestic factors 1 CenPRIS USM. Untuk tujuan akademik penulis dapat dihubungi di email : [email protected] Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 1 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi Nenek moyangku seorang pelaut Gemar mengarung luas samudra Menerjang ombak tiada takut Menempuh badai sudah biasa maju. Tidak dipungkiri, reaksi juga datang baik dari dalam maupun luar negeri yang jika tidak ditangani dengan baik bisa Angin bertiup layar terkembang Ombak berdebur di tepi pantai Pemuda b'rani bangkit sekarang Ke laut kita beramai-ramai menjadi batu sandungan ide poros maritim. (Lirik Lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut- Ibu Sud) Poros Maritim dan Kebijakan Luar Pendahuluan Negeri Jokowi Poros maritim merupakan gagasan Ide poros maritim dunia atau “global maritime axis” adalah gagasan besar besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengembalikan yang sejak sebagai bangsa pelaut. Namun Presiden kampanye Pilihan Presiden (Pilpres) 2014. Jokowi menggaris bawahi bahwa yang Gagasan ini muncul di tengah berbagai dimaksud bangsa pelaut dengan ide besar permasalahan korupsi, poros maritim bukanlah sekedar menjadi kebocoran anggaran, ketidakadilan dan “jongos-jongos di kapal. Tetapi bangsa sebagainya. Ide poros maritim menjadi pelaut dalam arti kata cakrawala samudera. harapan besar bangsa Indonesia agar Bangsa pelaut yang mempunyai armada kembali ke jati diri sebagai bangsa pelaut. niaga, armada militer, yang kesibukannya Gagasan maritim yang sudah dimulai di laut menandingi irama gelombang diimplementasikan lautan itu sendiri."2 Namun inti dari pesan sudah dikampanyekan bangsa seperti sudah tentu akan Presiden Jokowi kejayaan ingin Indonesia berdampak kepada kebijakan luar negeri Jokowi Indonesia. Namun poros maritim juga meningkatan infrastruktur maritim yang menimbulkan tantangan sekaligus peluang 2 yang apabila dapat diselesaikan bisa menjadi driving force agar negara semakin sebenarnya yang terletak pada Badan Informasi Geospasial, “Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia yang Maju dan Mandiri,” dalam http://www.bakosurtanal.go.id/beritasurta/show/me wujudkanindonesiasebagaiporosmaritimduniayang majudanmandiri (diakses 29 Januri 2015). Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 2 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi selama ini terbengkalai. Akibatnya berbeda di mana negara hanya mengalami Indonesia kehilangan banyak peluang yang kerugian sekitar Rp. 65 triliun per tahun. seharusnya sumber Oleh karena itu, bisa dibayangkan ratusan pendapatan negara. Lebih jauh lagi, ide triliun rupiah devisa negara lenyap setiap poros maritim tidak lain adalah untuk tahun. Indonesia yang terletak di antara meningkatkan konektivitas antar pulau- dua benua Australia dan Asia sangat pulau yang sangat lemah akibat buruknya strategis sarana dan prasarana. Ini merupakan internasional. Dalam hal ini Indonesia agenda yang yang menurut Konvensi Hukum Laut ribuan Internasional (UNCLOS) 1982, memiliki kilometer garis pantai terutama dengan tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia menambah fasilitas pelabuhan.3 (ALKI) bisa pokok berambisi menjadi poros maritim menguhubungkan bagi di mana jalur perdagangan merupakan jalur Munculnya poros maritim tidak pelayaran dan penerbangan internasional dilatarbelakangi berbagai belum sepenuhnya bisa dimaksimalkan. kelautan. Diperkirakan jika dioptimalkan ketiga Misalnya menurut Data Badan Pemeriksa ALKI tersebut maka Indonesia berpotensi Keuangan (2013) memperkirakan potensi memperoleh keuntungan sebesar 1.500 pendapatan sektor perikanan laut jika USD atau 45% dari total nilai perdagangan tanpa illegal fishing bisa mencapai Rp. 365 dunia.4 Walaupun tampak menjanjikan, triliun per tahun. Namun disebabkan namun tidak sedikit yang mengkritik dan illegal fishing, negara mengalami kerugian pesimis dengan kalkulasi di atas dengan sangat besar. Kementerian Kelautan dan berbagai alasan logis tentunya. lain permasalahan di oleh bidang Perikanan (2011), mempunyai temuan 3 Vibhanshu Shekhar and Joseph Chinyong Liow,” Indonesia as a Maritime Power: Jokowi's Vision, Strategies, and Obstacles Ahead,” (Washington, D.C: The Brookings Institution, November 2014). 4 Badan Informasi Geospasial, “Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia yang Maju dan Mandiri.” Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 3 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi Sebelum membahas lebih lanjut bebas-aktif, terlihat semakin menjauh dan tentang gagasan poros maritime dan semakin ke “kiri.” Kebijakan Sukarno di kebijakan luar negeri, perlu dijelaskan bawah Demokrasi Terpimpin yang sering tentang membela kelompok komunis semakin tren Indonesia kebijakan dalam luar beberapa negeri dekade. menguatkan pendapat ini. Kebijakan luar negeri Indonesia tidak bisa Konfrontasi dengan Malaysia dilepaskan dari fondasi awal yang digagas perebutan oleh Mohammad Hatta dengan konsep menunjukkan agresifitas kebijakan luar “bebas-aktif.” Landasan politik luar negeri negeri Sukarno yang didukung penuh blok bebas-aktif lebih Komunis terutama Uni Soviet dan PKI di kekhawatiran dalam negeri.7 Sebaliknya, pada era pada dilatarbelakangi Mohammad dasarnya oleh militer Indonesia terseret dalam kontestasi Perang total bahkan semakin ke “kanan.” Ide-ide Dingin yang baru berkecamuk pada tahun dan gagasan beroreintasi pembangunan 1947.5 Apalagi, banyak kelompok “kiri” di merupakan jargon utama Suharto ketika tengah berkobarnya revolusi fisik dan anti- baru memimpin Indonesia. Dampaknya, penjajahan, blok kebijakan luar negerinya tidak lain adalah dengan mengundang sebanyak mungkin investasi pecahnya Hal ini tidak secara Suharto kebijakan luar negerinya berubah condong yang Barat dan mau komunis. Hatta Irian Kebijakan memihak diperkuat peristiwa berdarah asing ke dalam negeri dengan pemberontakan Partai Komunis Indonesia mengorbankan aspek-aspek pemerataan (PKI) di Madiun, Jawa Timur atau sosial-politik di daerah.8 “Madiun Affairs.”6 Kebijakan luar negeri 5 Leo Suryadinata, Indonesia‟s Foreign Policy under Suharto: Aspiring to International Leadership (Singapore: Times Academic Press, 1997). 6 Rizal Sukma, Islam and Foreign Policy in Indonesia: Internal Weakness and the Dilemma of Dual Identity, The Asia Foundation Working Paper, no. 11, (Jakarta: The Asia Foundation, 1999). 7 Sheldon W. Simon,” Indonesia's Foreign Policy by Michael Leifer Review,” Pacific Affairs, Vol. 57, No. 1 (Spring, 1984): 171-172. 8 Simon, 172. Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 4 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi yang 20, “the third largest democracy,” dan memerintah di era transisi tidak dapat pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. berbuat banyak dan lebih fokus dengan Selain itu, dua kemitraan strategis berhasil permasalahan dalam negeri. Pada era Gus ditandatangai Dur kebijakan luar negeri Indonesia lebih Serikat dan China.10 Sementara moderat dan BJ Habibie Amerika Melihat tren di atas tentunya, bisa meningkatan citra Indonesia di mata dilihat bentuk dan arah kebijakan luar internasional. Sebaliknya, pembangunan negeri Presiden Jokowi. Pembentukan ekonomi dan stabilitas kawasan menjadi poros tema negeri menegaskan kebijakan luar negerinya yang Dampaknya beroreintasi pembangunan kelautan di Indonesia era fokus dengan untuk utama lebih yaitu kebijakan luar Megawati. maritim tampaknya ASEAN kembali menjadi bagian penting mana dalam kerangka kebijakan luar negeri perhatian. Namun secara jelas dinyatakan Indonesia yang kurang mendapat perhatian oleh Presiden Jokowi sendiri bahwa bebas- pada era Gus Dur.9 Adapun di bawah aktif masih menjadi basis kebijakan luar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono negeri Indonesia ke depan. Selengkapnya (SBY) kebijakan luar negeri Indonesia di berikut kutipan atas jalur yang semakin stabil. Konsep Jokowi dalam “many pelantikan presiden 20 Oktober 2014. friends-zero enemy” menjadi sebelumnya ingin kurang pernyataan pidato menjadi Presiden perdana pasca jargon utama. Di era SBY postur politik internasional meningkat Indonesia seiring dengan semakin "Saya ingin menegaskan bahwa beberapa (dalam) keberhasilan misalnya menjadi anggota G9 Dewi Fortuna Anwar and Harold Crouch, Indonesia: Foreign Policy and Domestic Politics, Trends in Southeast Asia Series, no. 9 (Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2003). pemerintahan saya, Indonesia sebagai negara terbesar 10 Ratna Shofi Inayati, “Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Politik Luar Negeri Indonesia,” Jurnal Penelitian Politik 2, no.1 (2005): 35-49. Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 5 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi ketiga, dengan penduduk muslim pendidikan dan identitas.”12 Hal ini tidak terbesar di dunia, sebagai negara berarti tema-tema tentang hard power terbesar di Asia Tenggara akan tidak relevan dan lebih mengarah ke kajian terus luar ideational. Kajian kebijakan luar negeri, negeri yang bebas aktif, yang urgensi peran negara dan studi kemiliteran diartikan masih sangat relevan namun dengan menjalankan untuk politik kepentingan nasional dan untuk menciptakan sedikit modifikasi. Menurut Kenneth ketertiban Waltz “demokrasi semakin menjadi dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi tekanan, rasa saling tergantung semakin dan keadilan sosial."11 kuat dan peran institusi sebagai pelopor Pernyataan Presiden Jokowi jelas perdamaian dunia semakin penting.”13 menunjukkan bahwa asas bebas-aktif Waltz percaya bahawa “perubahan struktur masih menjadi fondasi kebijakan luar politik internasional akan negeri Indonesia, meskipun diyakini akan terhadap sikap disesuaikan dengan situasi kontemporer. negara. Namun Terkait dengan ini, Jennifer Sterling- kepentingan politik internasionalnya.”14 dan tidak berdampak interaksi sebuah akan berubah bahwa “sejak Artinya yang terjadi sebenarnya adalah Dingin kajian perubahan dan bukan transformasi karena munculnya keadaan tersebut tidak merubah sikap bidang-bidang baru seperti norma, ide-ide, ogois (self-help) sebuah negara, kecuali Folker mengatakan berakhirnya Perang internasional menunjukkan 12 11 “Politik Luar Negeri Bebas Aktif Masih Jadi Pijakan Pemerintahan Presiden Jokowi,” VOA Indonesia, 21 Oktober 2014, dalam http://www.voaindonesia.com/content/politik-luarnegeri-bebas-aktif-masih-jadi-pijakanpemerintahan-pressiden-jokowi/2490867.html (diakses 30 Januari 2015). Jennifer Sterling-Folker,”Competing Paradigms or Birds of a Feather? Constructivism and Neoliberal Institutionalism Compared,” International Studies Quarterly 44, no.1 (March 2000): 97-119, 97. 13 Kenneth N. Waltz, “Structural Realism after the Cold War,” International Security 25, no. 1 (Summer 2000): 5-41, 6. 14 Waltz, 39. Penjelasan lain lihat Charles L. Glaser,”Structural Realism in a more complex world,” Review of International Studies, 29 (2003): 403-414. Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 6 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi jika sistem internasional tidak dihuni oleh harus mempertimbangkan banyak faktor negara sama sekali.15 terutama faktor internasional dan kondisi Secara umum, analisis kebijakan politik dalam negeri. Khusus di level Asia luar negeri mempunyai empat dasar yang Tenggara, menjadi ciri khas. Pertama, merupakan dipertimbangkan di mana selain Indonesia teori bisa sebagai salah satu negara pendiri dan menerima banyak faktor. Kedua, bisa terpenting dalam organisasi ini. Dewi menerima dan menggunakan lebih dari Fortuna satu variabel atau multilevel analysis. meskipun Ketiga, yang multifactorial analisisnya fleksibel. Hal ini atau posisi Anwar ASEAN juga terjadi harus berpandangan, perubahan politik dipandang lebih domestik, ASEAN tetap menjadi salah karena dalam satu fokus Indonesia yang menganut prinsip kebijakan luar negeri bisa dilihat dari menunjukkan bahwa ASEAN memiliki berbagai sudut pandang seperti psikologi, posisi sosiologi, antropologi, ekonomi dan lain ditopang oleh dukungan penuh negara- sebagainya. Keempat, analisis kebijakan negara luar negeri harus integratif merangkumi Indonesia dalam organisasi.18 Pendapat berbagai yang disiplin ilmu pengetahuan. Dengan masuknya berbagai unsur tersebut maka analisis yang dihasilkan bebas aktif.17 menjelaskan atau menganalisis sebuah dan strategis bagi anggota sama Ganesan dan akan juga Hal Indonesia peran dikemukakan Ramses Amer ini dan sentral oleh bahwa akan semakin komprehensif.16 Dalam konteks ini jelas kebijakan luar negeri Indonesia 15 Kata yang tercetak miring menunjukkan penekanan penulis. Lihat Waltz, “Structural Realism after the Cold War.” 16 Pembahasan lanjut lihat Valerie M. Hudson,” Foreign Policy Analysis: Actor-Specific Theory and the Ground of International Relations,” Foreign Policy Analysis, 1(2005): 1–30. 17 Dewi Fortuna Anwar, ”Key Aspects of Indonesia‟s Foreign Policy,” dalam Indonesia: Foreign Policy and Domestic Politics,” eds. Dewi Fortuna Anwar and Harold Crouch (Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2003). 18 Rizal Sukma,” The Future of ASEAN: Towards A Security Community,” paper presented at A Seminar on " ASEAN Cooperation: Challenges and Prospects in the Current International Situation," New York, 3 June 2003. Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 7 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi “ASEAN memainkan peran krusial dalam skenario politik dalam negeri terutamanya politik luar negeri Indonesia.”19 persepsi pemimpin (presiden/pemimpin Pada dasarnya perumusan negara) sebagai elemen penting dalam kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh perumusan kebijakan luar negeri. Namun, keadaan internasional dan politik dalam persepsi seorang pemimpin juga tidak bisa negeri. Lili Yulyadi Arnakim misalnya dilepaskan dari pengaruh struktur politik mengatakan bahwa dinamika politik internasional.22 Sementara, Rizal Sukma internasional sering memaksa sebuah lebih sepakat dengan Yazid yang negara merubah norma dan corak politik menyatakan bahwa agenda politik global tertentu dalam rangka mempertahankan sering menekan/memaksa banyak negara eksistensi dan kedahulatan negara dalam untuk merubah kebijakan luar negeri dan internasional.20 sistem kebijakan luar negeri Perumusan sendiri pada postur pertahanannya.23 Terkait dengan adanya tekanan internasional, Dewi dasarnya menurut Mohd Noor Yazid juga Fortuna Anwar mencontohkan apa yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan di terjadi di Indonesia pada akhir tahun 1990- internasional.21 an. Menurut Dewi Fortuna keberhasilan Perubahan-perubahan tersebut secara tidak proses demokrasi di Indonesia bukanlah langsung disebabkan oleh kemelut politik domestik tingkat domestik juga dan akan mempengaruhi semata-mata, namun lebih disebabkan oleh 19 N. Ganesan and Ramses Amer, eds., International Relations in Southeast Asia: Between Bilateralism and Multilateralism (Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2010), 323. 20 Lili Yulyadi Arnakim,”Hubungan Dinamik Antara Indonesia dan Malaysia Pasca Merdeka: Peranan Faktor “Co-Religio” Dalam Hubungan Dua Hala, dalam Setengah Abad Hubungan Malaysia-Indonesia, eds. Mohamad Redzuan Othman, Md Sidin Ahmad Ishak, Jas Laile S. Jaafar, Adrianus Meliala and Sri Murni (Shah Alam: Arah Publications, 2009), 359-371. 21 Mohd Noor Yazid,”Indonesia-Malaysia Political Relations: the Idiosyncratic Factor in Foreign Policy Decision Making,” Asian Profile 34, no.5 (October 2006): 455-476. desakan negara-negara karena itu, Ratna Barat.24 Shofia Oleh Inayati 22 Ibid., 457. Rizal Sukma,”War on terror: Islam and the imperative of democracy,” Asia Europe Journal, 2 (2004): 85–93, 87. 24 Dewi Fortuna Anwar,”Foreign Policy, Islam and Democracy in Indonesia,” Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities, 3 (2010): 37-54, 44. 23 Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 8 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi menyatakan bahwa sebuah negara harus tergantung/dependent selalu mengamati skenario/trend politik variabel internasional (sebagai; faktor internasional yang sedang berkembang. bebas/independent) dan variabel dalam Karena, kemungkinan besar bisa memaksa negeri (sebagai; faktor bebas/independent). sebuah negara melakukan sebuah tindakan Secara umumnya, bentuk sikap/kebijakan mengikuti kehendak internasional sebagai luar negeri sebuah negara ada empat yaitu akibat era globalisasi.25 Selain itu, dalam fleksibel, nasionalis, kompromi dan tidak merumuskan melakukan kebijakan luar negeri pemerintah harus mewaspadai adanya bawah campur tangan asing dengan berbagai perumusan kepentingannya.26 Indonesia. Hal menunjukkan ini bahwa jelas faktor internasional/sistemik sangat menentukan ditentukan tindakan/retorika ini adalah selain dipengaruhi analisis luar negeri Kebijakan Luar Negeri27 konstelasi SISTEMIK (Independent Variable) politik dalam negeri. Di Kerangka Analisis Perumusan sikap dan kebijakan luar negeri sebuah negara saja. kerangka kebijakan oleh DOMESTIK (Independent Variable) KEBIJAKAN LUAR NEGERI (Dependent Variable) Fleksibel Nasionalis Agar lebih sistematis, perlu sebuah Kompromis kerangka analisa (frameworks design) dalam proses perumusan kebijakan luar Poros Maritim dan Politik Dalam negeri Negeri Indonesia. Berdasarkan Secara perbincangan di atas sebuah kebijakan luar negeri 25 yang merupakan variabel Ratna Shofi Inayati, “Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Politik Luar Negeri Indonesia,” Jurnal Penelitian Politik 2, no.1 (2005): 35-49. 26 Ratna Shofi Inayati, 47. spesifik, elemen-elemen domestik yang kemungkinan besar akan 27 Diadopsi dan diubah dari Jeffrey W. Taliaferro,” State Building for Future Wars: Neoclassical Realism and the Resource-Extractive State,” Security Studies 15, no. 3 (July–September 2006): 464–495, 477. Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 9 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi mempengaruhi perumusan gagasan tersebut. KIH terdiri dari Partai kebijakan luar negeri menurut Sterling- Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P), Folker yaitu partai politik, opini publik, Partai media, elit politik, lembaga legislatif, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai budaya politik, kelompok kepentingan, Hanura dan Partai Keadilan dan Persatuan bentuk pemerintahan dan status negara.28 Indonesia (PKPI). Di parlemen atau Dalam konteks isu kebijakan luar negeri Dewan Presiden Jokowi, elemen yang kelihatan kekuatan politik KIH berhadapan dengan mempengaruhi Koalisi lembaga proses adalah legislatif kepentingan. dan kelompok Merah Rakyat Putih (DPR) (KMP) yang merupakan gabungan partai pengusung penjabaran lebih lanjut tentang ketiga yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai komponen Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan peran yang ini, Perwakilan (Nasdem), Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014 tersebut hal politik, Demokrat perlu memainkan Dalam partai Nasional tampaknya berbeda dalam Pembangunan (PPP), Partai Keadilan mempengaruhi serta mengkritisi kebijakan Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang Jokowi. (PBB). Unsur partai politik sudah pasti Untuk mengetahui konfigurasi tidak bisa dilepaskan dalam kebijakan- politik di parlemen berikut tabel lengkap kebijakan komposisi Presiden Jokowi termasuk DPR berdasarkan hasil kebijakan luar negeri. Dalam konteks ide rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum poros maritim sudah terlihat jelas bahwa (KPU) 2014. partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KHI) dibelakang 28 Jennifer Sterling-Folker, “Realist Environment, Liberal Process, and Domestic Politics,” International Studies Quarterly 14, no.1 (March 1997): 1-25, khususnya halaman 2, 18-20. Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 10 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi Peta Kekuatan KIH dan KMP di DPR29 menyatakan komitmennya di kedua koalisi masing-masing. Netral 11% Untuk KIH, 37% mengimplementasikan kebijakan poros maritim dunia, Jokowi mengenalkan lima pilar utama; (1) budaya KMP, 52% maritim, (2) menjaga dan mengelola sumber daya laut, (3) pengembangan Dengan demikian, terlihat jelas infrastruktur dan konektivitas maritim, (4) peta politik partai-partai politik di DPR. diplomasi maritim, Partai-partai tersebut alur politiknya kekuatan pertahanan maritim.30 Tujuan semakin jelas sejak polarisasi KIH dan kelima pilar tersebut tidak lain untuk KMP pada Pilpres 2014. Sedangkan meningkatkan elemen kelompok kepentingan tampaknya Namun lebih didominasi oleh orang-orang di kebijakan sekitar Jokowi yang tidak lain adalah tim- mengimplementasikan pilar-pilar ini justru sukses dan relawan. Melihat tabel di atas, dikritik. di membangun kesejahteraan tahapan yang Terkait PKPI dan PBB tidak masuk dalam (5) rakyat. awal beberapa diluncurkan dengan untuk kebijakan rekapitulasi perolehan kursi di DPR karena kementerian kelautan dan perikanan yang suara yang diperoleh di bawah ambang terfokus batas parlemen (parliamentary threshold). pembakaran kapal-kapal pencuri ikan, Namun kedua partai politik sudah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) kepada misalnya penangkapan menyatakan dan bahwa 30 29 Data diolah dari Rekapitulasi Jumlah Perolehan Suara Sah Partai Politik Secara Nasional Dalam Pemilu Anggota DPR Tahun 2014 (Jakarta: Komisi Pemilihan Umum, 2014). “Pidato Jokowi: Indonesia poros maritim dunia,” dalam http://www.rappler.com/world/regions/asiapacific/i ndonesia/74928-pidato-jokowi-indonesia-porosmaritim-dunia (diakses 29 Januari 2015). Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 11 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi “kebijakan sektor kelautan dan perikanan peningkatan hasil tangkapan ikan.32 Lebih yang otoriter dan tanpa sosialisasi untuk lanjut, Mahfuz juga mengkritisi Jokowi dihentikan, memberikan yang seolah-olah seperti marketing officer peningkatan kesejahteraan kepada pelaku dalam Forum CEO-APEC 2014 di Beijing, usaha perikanan.”31 China. Menurut anggota Fraksi PKS ini karena tidak Sementara Ketua Komisi I DPR- “gagasan poros RI, Mahfuz Siddiq mengkritik tentang membuka wilayah kebijakan kepada pemain-pemain besar dunia dan pemerintah dalam isu penenggelaman kapal-kapal asing. Mahfuz apabila menyarankan untuk memperkuat aspek berbahaya.”33 pertahanan dahulu dan pengawasan di kondisi Menurut kawasan laut. Apa yang dikhawatirkan Paonganan, misalnya Jokowi jika kapal Tiongkok yang maritim perairan itu Indonesia terjadi, pakar kebijakan harus bermakna bisa kelautan poros dikaitkan Y. maritim dengan isu ditenggelamkan, maka bisa memancing sengketa Laut Cina Selatan. Karena Laut kemarahan Cina negara terkait. Menurut Selatan adalah jalur utama Mahfuz, justeru kebijakan poros maritim perdagangan dunia dari dan menuju Asia- Jokowi pelaku Pasifik yang merupakan lanjutan dari ekonomi maritim sendiri. Misalnya terkait ALKI I melewati Selat Malaka. Secara kebijakan menaikkan harga solar sebesar langsung adalah bagian dari poros maritim Rp 2000 membuat para nelayan menjerit. dunia. Belum lagi isu Laut Cina Selatan Tetapi 32 31 banyak malah memundurkan mereka ditargetkan “Asosiasi perikanan kritik kebijakan Menteri Susi,” Antara, 21 Januari 2015, dalam http://www.antaranews.com/berita/475351/asosiasi -perikanan-kritik-kebijakan-menteri-susi (diakses 23 Februari 2015). “DPR Kritik Perintah Jokowi Tenggelamkan Kapal Asing Ilegal,” Republika, 25 November 2014, dalam http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/1 4/11/25/nfl5wm-dpr-kritik-perintah-jokowitenggelamkan-kapal-asing-ilegal (diakses 24 Februari 2015). 33 “Ketua Komisi I DPR Kritik Jokowi di APEC,” dalam http://m.inilah.com/news/detail/2153484/ketuakomisi-i-dpr-kritik-jokowi-di-apec (diakses 24 Februari 2015). Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 12 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi juga erat kaitannya dengan posisi Natuna Kalau dia dipercaya rakyat jadi presiden, dan Kepulauan Spartly yang banyak maka dia akan membangun poros maritim. mengandung migas dan mineral. “Jadi Tetapi setelah memasuki bulan keempat terkait Selatan, jadi presiden, Jokowi terkesan lupa akan Indonesia tidak bisa diam begitu saja, janji-janjinya." Salah satu indikasinya tetapi kelakuan adalah pemerintah justru dalam proses Tiongkok yang merasa paling hebat di pembahasan revisi APBN-Perubahan 2015 Asia.” Sehingga, “jika Jokowi ingin tidak memerkuat anggaran sektor maritim. menjadikan poros Karena faktanya dana alokasi umum maritim dunia, ya harus paham masalah (DAU) maupun dana alokasi khusus Laut Cina Selatan, jika tidak ya omong (DAK) dari pusat untuk daerah kepulauan kosong namanya.”34 tidak berubah signifikan. “Sama sekali konflik harus Laut Cina mengantisipasi Indonesia sebagai Kritik pedas juga datang dari tidak terlihat komitmen pemerintah Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang terhadap pembangunan negara maritim. menilai kebijakan poros maritim tidak Sejumlah serius seperti yang diharapkan. Salah satu Provinsi Kepulauan Riau, Maluku dan anggota bahwa Maluku Utara serta Bangka Belitung tidak kebijakan tersebut hanya untuk menarik berubah alokasi DAU dan DAK-nya simpati saja pada waktu kampanye dan di sebagai provinsi kepulauan."35 awal DPD menganggap pemerintahannya. berpendapat bahwa "Jokowi Misalnya daerah Menghadapi kepulauan berbagai seperti kritik dalam tersebut, berbagai pihak menanggapinya debatnya menyatakan sudah terlalu lama beragam. Dalam salah satu wawancara bangsa dan negara ini memunggungi laut. pakar manajemen Prof. Renald Kasali 34 “Pakar Maritim Anggap Jokowi 'Bulshit', Tak Paham Sok Bicara Poros Maritim,” SuaraNews, dalam http://www.suaranews.com/2014/06/pakarmaritim-anggap-jokowi-tak-paham.html (diakses 24/2/2015). 35 “Mulai Curiga Jokowi Hanya Membual soal Poros Maritim,” JPPN, 5 Februari 2015, dalam http://m.jpnn.com/news.php?id=285741 (diakses 24 Februari 2015). Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 13 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi misalnya menangkis kritik pedas anggota Kubu Jokowi sendiri dalam 100 DPR atas pidato Jokowi dalam forum hari CEO-APEC dengan mengatakan bahwa dukungannya “Kalau membuat pernyataan itu hendaklah maritim dunia. Salah satu pimpinan PDI-P cerdas!.” Karena Renald berpandangan Arif Budiman Menurut Arif, mengatakan bahwa apa yang dilakukan Jokowi sangat “salah tepat sebagaimana Presiden Bill Clinton di konsep masa-masa awal memegang kekuasaan mengatasi yang pemanfaatan Zona Ekonomi Eksklusif melihat kondisi perekonomian kurang negaranya. Hal baik ini kepemimpinannya (ZEE); terhadap satunya menyatakan gagasan diturunkan Restorasi pasar ke Maritim gelap memberantas dalam Indonesia; tuna illegal fishing, ekspansi sebagai atas mengembangkan padat karya di sektor keterpurukan ekonomi negaranya dengan maritim.” Pendapat Arif Budiman muncul “ikut untuk di tengah realitas bahwa tahun 2011 saja memasarkan pesawat Boeing yang sedang potensi pendapatan sektor perikanan laut mengalami kesulitan akibat kalah bersaing adalah Rp 65 triliun dan terjadi illegal dengan Air Bus. Langkah yang sama juga fishing. Sedangkan audit dilakukan Barrack menemukan bahwa devisa negara bisa Obama yang juga memposisikan dirinya mencapai Rp 365 triliun namun hilang layaknya pegawai pemasaran. Hasilnya, karena terjadinya illegal fishing. Dengan pada KTT APEC, 18 November 2011, di kata lain negara kehilangan potensi devisa Bali, Lion Air membeli 230 pesawat sebesar Rp 300 triliun.37 turun Bill tangan penerus Clinton langsung” Clinton, laut; dan menunjukkan kesadaran tinggi Jokowi mana budidaya poros dan BPK 2012 Boeing 737 dengan nilai 21,7 miliar Dollar AS.36 36 “Jokowi Memang Harus Jadi “Pedagang” di KTT APEC,” kompasiana.com, dalam http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/11/13/ jokowi-memang-harus-jadi-pedagang-di-ktt-apec686396.html (diakses 24 Februari 2015). 37 “PDIP: Doktrin Maritim Jokowi Bikin Indonesia Disegani Dunia,” Rakyat Merdeka, 3 Juli 2014, Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 14 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi Namun seiring dengan kemelut juga dinyatakan oleh kader PDI-P lain internal PDI-P dan KIH pasca kompromi bahwa politik yang tidak memuaskan pasca maritim, dan kelautan yang digelontorkan Pilpres 2014, beberapa pihak di PDI-P oleh Presiden Joko Widodo diduga telah justru melontarkan kritik. Politikus PDI ditunggangi Perjuangan Adang Rukhiatna misalnya karenanya harus dikawal dan diluruskan.39 menyatakan bahwa wacana poros maritim wacana pembentukan oleh banyak Kekhawatiran pihak berbagai poros dan pihak Presiden Joko Widodo bertolak belakang bahkan dari orang-orang di sekitar Jokowi dengan latar belakangnya yang lahir dan bukannya tanpa alasan. Sudah menjadi besar di Solo, Jawa Tengah dan bisa rahasia umum bahwa modal dan investasi dikategorikan sebagai orang Solo (orang asing telah menggurita di Indonesia. daratan). Bahkan bisa dinilai Jokowi tidak Walaupun paham ekonomi, dengan masalah kemaritiman, dari aspek fenomena ini kemanfaatan bermanfaat. kelautan dan tol laut secara mendalam Namun pada tingkat tertentu, keadaan ini yang selama ini dikampanyekan. Adang harus bahkan menduga “wacana kemaritiman, diwaspadai. Menurut pengamat energi dari kelautan dan tol laut saat ini ditunggangi Indonesia Resources oleh banyak pihak. Kewajiban kita semua Marwan Batubara, kondisi sumber daya untuk mengawal dan meluruskan obsesi alam Indonesia mayoritas sudah dikelola Jokowi mengenai kemaritiman, kelautan oleh pihak asing karena “BUMN cuma dan tol laut itu.”38 Pendapat yang sama menguasai sektor tersebut kira-kira 17 dalam http://www.rmolsumsel.com/read/2014/07/03/8988 /PDIP:-Doktrin-Maritim-Jokowi-Bikin-IndonesiaDisegani-Dunia- (diakses 24 Februari 2015). 38 “Politikus PDIP Akui Jokowi Tak Paham Kemaritiman,” JPPN, 17 Desember 2014 , dalam http://www.jpnn.com/read/2014/12/17/276175/Poli tikus-PDIP-Akui-Jokowi-Tak-Paham-Kemaritiman (diakses 24 Februari 2015). 39 “Orang PDIP Duga Poros Maritim Ditunggangi Kepentingan Banyak Pihak,” dalam https://groups.yahoo.com/neo/groups/beritasinggal ang/conversations/messages/3400 (diakses 24 Februari 2015). diperhatikan dan kalau perlu Studies (IRESS) Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 15 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi persen dan sisanya dikuasai pihak asing.40 dari sektor jasa angkutan laut sepanjang Dampaknya ke tahun 2014 diperkirakan lebih dari Rp 54 berbagai sektor termasuk sektor perikanan triliun.” Angka ini diperkirakan hanya 10 dan kelautan yang menjadi ujung tombak persen saja yang bersirkulasi di Indonesia, gagasan poros maritim dunia. Menurut sisanya atau 90 persen lari ke luar negeri.42 jelas bisa menjalar Slamet Daroyni, dari organisasi Koalisi Untuk lebih memperjelas Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), perdebatan dan sinyalemen ini bisa dilihat justeru Undang-Undang yang ada selama dalam peta kepemilikan pihak asing atas ini mengakibatkan kemiskinan masyarakat berbagai sumber daya alam di Indonesia. nelayan semakin bertambah, dan celah Walaupun data berikut belum sepenuhnya penguasaan asing terhadap sumber daya bisa ikan, semakin meningkat. Hal ini bisa gambaran ini bisa menjadi bahan kajian dimaknai bahwa "Konsepsi poros maritim dan renungan menarik tentang adanya dan kebijakan tol laut jangan sampai dugaan menjadi bagi mengkhawatirkan. Meskipun data berikut pemodal asing untuk terus menguasai menyatakan sumbernya dari BP Migas, jalan sektor kelautan bebas hambatan Indonesia.41 Faktanya namun diverifikasi, namun penguasaan penulis setidaknya asing mendapatkannya yang dari sektor kelautan memang menjanjikan. sumber yang belum bisa dikatakan sahih Dalam betul. Berikut disajikan data tersebut. sebuah analisis misalnya menemukan bahwa “uang yang beredar 40 “Penguasaan Migas Oleh Asing Rugikan Negara,” Koran Jakarta, 9 Mei 2014 dalam http://www.koran-jakarta.com/?11612penguasaan%20migas%20oleh%20asing%20rugik an%20negara (diakses 24 Februari 2015). 41 “Poros Maritim-Tol Laut Jangan Sampai Jadi Jalan Bebas Pemodal Asing,” Republika, 23 September 2014 dalam http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/1 4/09/23/nccwvd-poros-maritimtol-laut-jangansampai-jadi-jalan-bebas-pemodal-asing (diakses 24 Februari 2015). 42 “Asing Kuasai 90 Persen Jasa Sektor Angkutan Laut Rabu,” JPPN, 17 Desember 2014 dalam http://www.jpnn.com/read/2014/12/17/276171/Asi ng-Kuasai-90-Persen-Jasa-Sektor-Angkutan-Laut (diakses 24 Februari 2015). Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 16 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi Data Kepemilikan Asing di Indonesia Sumber : http://www.energitoday.com/uploads//2013/01/Peta-kepemilikan-AS-dan-negaralain-atas-wilayah-migas-dan-gas-metana-batubara-di-Indonesia-20123.png investasi besar-besaran bersamaan dengan Data bagaimana di atas menggambarkan mengguritanya peluncuran poros maritim dunia terbuka penguasaan juga peluang modal asing untuk menguasai asing. Berbagai pihak di dalam negeri sektor kelautan kita. Namun di sisi lain tentu sangat sadar tentang situasi ini. Oleh tidak sedikit yang mendukung bahkan karena itu, tidak mengherankan jika mendorong presentasi Jokowi dalam pertemuan CEO- diimplementasikan. APEC di Beijing menuai banyak kritik sebagian terutamanya terkait ancaman dominasi kadahulatan asing. Dengan dibukanya kesempatan diperlukan. Terpenting menurut Pusat gagasan besar tersebut Pada pihak sumber segera dasarnya setuju bahwa daya mutlak Studi Energi Universitas Gadjah Mada Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 17 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi pembangunan yang direncanakan “berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang menjunjung kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian untuk menjaga keseimbangan ekonomi Nilai Investasi pengembangan 24 nasional.”43 Untuk mengetahui sejauh Pelabuhan : Rp. 39,5T. Sedangkan Nilai mana gambaran dan potensi bangunan Investasi pengadaan kapal : Rp. 53,15T kemajuan dan kesatuan Dengan demikian, dalam konteks poros maritim dunia Jokowi bisa dilihat dalam skema berikut. politik dalam negeri, tanggapan atas Skema Anggaran Pembangunan Poros kebijakan poros maritim Jokowi cukup Maritim Melaui Ide Tol Laut44 beragam. Pro dan kontra atas kebijakan ini tidak lepas dari konstelasi politik yang sedang berkembang pasca Pilpres 2014. Pasca Pilpres 2014, pendulum politik masih belum sepenuhnya stabil kacau namun balau. tidak Namun demikian, dalam konteks kebijakan luar negeri, kurang padunya dukungan dalam 43 “Merebut Kembali Kedaulatan Migas,”(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada) dalam http://ugm.ac.id/id/berita/8269merebut.kembali.kedaulatan.migas (diakses 24 Februari 2015). 44 “Ini Peta Tol Laut Jokowi, Program Andalan Bernilai Puluhan Triliun Rupiah,” Detik, 19 November 2014 dalam http://finance.detik.com/read/2014/11/19/073706/2 752292/4/ini-peta-tol-laut-jokowi-programandalan-bernilai-puluhan-triliun-rupiah (diakses 24 Februari 2015). negeri atas gagasan poros maritim tampaknya kurang mempengaruhi. Karena, kebijakan poros maritim ternyata mendapat perhatian serius dan menjadi isu keamanan kawasan. Oleh karena itu, pada Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 18 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi bagian seterusnya akan didiskusikan tanggapan negara-negara sekitar atas poros Asia Pasifik terutama pasca kemenangan Jokowi atas rivalnya Prabowo Subianto. maritim ini. Amerika Serikat sebagai salah satu Poros Maritim dan Respon Negara- mitra Indonesia misalnya cenderung Negara Sekitar menyambut baik gagasan poros maritim Ide dan kebijakan poros maritime Jokowi. Melalui Asisten Menteri Luar tampaknya sudah mendapat perhatian Negeri bidang Asia Timur dan Pasifik, banyak Scot pengamat internasional dan Marciel menyatakan bahwa tentunya negara-negara sekitar seiring pemerintahnya mendukung penuh langkah kepopuleran Calon Presiden Jokowi. Sejak Jokowi terkait poros maritim dunia. Lebih munculnya isu pencalonan Jokowi, liputan lanjut menurut mantan Duta Besar untuk media asing memang signifikan. Terlepas Indonesia berbagai pemerintahnya mendukung dalam aspek spekulasi yang berkembang 2010- 2013 bahwa liputan media internasional terkait pembangunan dengan rantai kampanye, pemberitaan pelabuhan yang akan mengkonektivitaskan tentang fenomena Jokowi tersebut menjadi perairan dan kemaritiman di Indonesia.45 pintu gerbang dikenalnya konsep gagasan Bahkan poros maritim dunia. Dalam hal ini jelas besar-besaran bahwa maritim Rusia sudah siap untuk mensukseskan berdampak signifikan terhadap postur program Jokowi. Menurut salah satu orang kebijakan luar negeri terkuat nomor dua di Rusia, Indonesia kebijakan poros Indonesia. Isu terkait infrastruktur tersebut, dengan pelabuhan, seperti pembangunan pemerintah keamanan kawasan menjadi poin penting meningkatnya diskursus tentang poros maritim oleh berbagai negara khususnya di 45 “AS Dukung Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia,” 2 Desember 2014 dalam http://m.liputan6.com/news/read/2141692/asdukung-jokowi-jadikan-indonesia-poros-maritimdunia (diakses 24 Februari 2015). Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 19 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi adalah mitra terpenting di kawasan Asia “If Yudhoyono‟s foreign policy was Pasifik.46 criticized for being too elitist and Meskipun dukungan internasional internationally oriented, then the datang dari dua negara adi daya, ise poros very domestic, realpolitik flavor of maritim Jokowi mulai menuai kritik dan Jokowi‟s worldview risks being menimbulkan kekhawatiran di kawasan. perceived Salah satunya beranggapan bahwa gagasan wrongfully – as over correcting Jokowi dinilai beresiko dan dilihat egois. this and being too insular or Apalagi dengan kebijakan penenggelaman selfish. kapal, negara-negara tetangga melihatnya Jokowi‟s foreign policy is geared sebuah tanda bahaya dan menganggap too much toward winning votes at kebijakan Indonesia semakin agresif dan home rather than strengthening tegas. Sambil berkata bahwa “Where some friendships abroad, they could also see strength as being the problem, others adjust accordingly and in turn see complicate weakness,” kebijakan keras ini – If rightfully countries international aspirations.”47 power yang semakin mengkhawatirkan. Hal Berikut lengkap bahwa kebijakan poros maritim yang dimulai juga dengan tindakan keras atas kapal-kapal membandingkannya dengan politik luar pencuri ikan asing, dilihat sebagai sebuah negeri ancaman serius. Setidaknya dari aspek Jokowi Presiden kritik menunjukkan atas kebijakan kutipan believe Indonesia‟s diibaratkan sebagai sebuah balance of ini or yang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY): persepsi ancaman mempunyai dua dunia internasional interpretasi terkait 46 “Rusia Siap Bantu Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia,” Harian Terbit, 12 November 2014, dalam http://harianterbit.com/read/2014/11/12/11349/30/2 1/Rusia-Siap-Bantu-Jokowi-Jadikan-IndonesiaPoros-Maritim-Dunia (diakses 24 Februari 2015). 47 “The Trouble With Indonesia‟s Foreign Policy Priorities Under Jokowi,” The Diplomat, January 9, 2015. Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 20 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi kebijakan maritim yang semakin keras penenggelaman kapal nelayan Malaysia tersebut. Pertama, kebijakan ini mendesak dengan nomer pendaftaran PKFA 7738 akan pentingnya peningkatan kekuatan oleh Polda Sumatera Utara. Oleh karena armada laut Indonesia. Artinya dalam itu, Panglima Tentera Laut, Laksamana waktu Tan Sri Abdul Aziz Jaafar mengingatkan yang Angkatan tidak Laut lama, bisa kepada nelayan-nelayan Malaysia untuk menjadi ancaman serius negara tetangga. “menjalankan aktivitas penangkapan ikan Kedua, penguatan maritim juga bisa di perairan Malaysia untuk menghindari diartikan bahwa Indonesia memang sedang aksi penenggelaman kapal oleh pihak menghadapi ancaman keamanan serius keamanan dari luar.48 Sehigga tidak mengherankan menurut Duta Besar Indonesia untuk jika Panglima Tentara Nasional Indonesia Malaysia Herman Prayitno tindakan ini (TNI) Jenderal Moeldoko berambisi untuk sangat penting “sebagai pelajaran dan „big peringatan kepada semua penangkap ikan menjadikan bisa kekuatan diprediksi Indonesia sebagai brother‟ di kawasan ASEAN.49 Sementara Malaysia kelihatan tersebut.”52 dalam maritim dengan aksi-aksi penenggelaman mempermasalahkan penenggelaman kapal kapal, negara-negara sekitar juga semakin nelayan milik Malaysia demi menjaga meneliti hubungan baik antar kedua negara.”50 kemampuan Peringatan sesungguhnya. Secara umum, menurut ini negeri Sayangnya, akibat kebijakan poros tidak 48 di Sebaliknya, agar tidak mengulangi perbuatan salah berhati-hati dan mengharapkan “semua pihak Indonesia.”51 muncul pasca Shekhar and Liow, ibid. “Indonesia Keen On „Big Brother‟ Role in ASEAN and Beyond: Official,” The Diplomat, December 23, 2014. 50 “Jangan Mempolemikkan Kejadian Kapal Nelayan Ditenggelamkan – Hishammuddin,” MStar, 10 Januari 2015. sejauhmana pertahanan tingkat dan Indonesia Global Fire Power armada laut Indonesia 49 51 “Jalankan aktiviti nelayan di perairan Malaysia sahaja,” Utusan Malaysia, 5 Februari 2015. 52 “Indonesia bom kapal nelayan Malaysia,” Sinar Harian, 9 Januari 2015. Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 21 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi memiliki total kekuatan sebesar 171 kapal Jepang (US$51 miliyar) dan Korea Selatan termasuk buah), (US$ 31,8 miliyar).54 Menurut Kepala Staf Corvettes (26 buah), Kapal Selam (2 TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, poros buah), Kapal Pertahanan Pantai Coastal maritim “belum dapat terwujud secara Defense Craft (21 buah), dan Mine sempurna jika Indonesia belum memiliki Warfare (12 buah). Jumlah ini jelas sangat kekuatan TNI AL yang handal dan tidak mencukupi untuk menjaga luas disegani di kawasan.”55 Frigates (6 wilayah Indonesia dengan panjang garis Dengan demikian dalam konteks pantai mencapai 54.716km. Singapura ini, terlihat bahwa tanggapan negara- yang hanya memiliki garis pantai 193km negara sekitar terkait poros maritim cukup saja armadanya berkekuatan 40 kapal yang beragam. Sebagian melihatnya sebagai teidiri dari Frigates (6 buah), Corvettes (6 agresifitas, buah), Kapal Selam (6 buah), Coastal kelihatan berhati-hati karena seringkali Defense Craft (12 buah) dan Mine Warfare terlibat ketegangan masalah perbatasan (4 buah).53 Dari sisi anggaran pertahanan yang sangat sensitif. Namun poros maritim juga belum memenuhi minimum essential juga menunjukkan kelemahan sesungguh- force yang hanya sekitar US$8.3 miliyar nya kemampuan pertahanan Indonesia di (0,9 % GDP). Alokasi ini jauh jika mata negar sekitar. Tetapi, bukan tidak dibandingkan dengan berbagai negara mungkin dalam beberapa periode menda- yang rata-rata sudah di atas 2 % dari GDP tang, kemampuan pertahanan Indonesia (sudah mencapai minimum essential force) bisa meningkat signifikan. Jika hal ini misalnya Australia (US$26 miliyar), China benar-benar terjadi, bukan tidak mungkin namun seperti Malaysia (US$112 miliyar), India (US$36 miliyar), 54 Shekhar and Liow, ibid. “Visi Maritim Jokowi, Harus Didukung TNI AL yang Kuat,” 11 Oktober 2014 dalam http://www.nefosnews.com/post/nasional/visimaritim-jokowi-harus-didukung-tni-al-yang-kuat (diakses 24 Februari 2015). 55 53 Global Fire Power dalam http://www.globalfirepower.com/navy-ships.asp (26/2/2015). Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 22 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi apa yang dibayangkan oleh negara sekitar negara sekitar melihatnya tentang agresifitas politik luar negeri agresifitas, sebagian berhati-hati misalnya Indonesia menjadi kenyataan. Paling tidak, Malaysia. Kebijakan poros maritim dunia hal ini bisa menjadi efek getar (deterrence juga memunculkan evaluasi sekaligus effect) bagi negara-negara yang selama ini kewaspadaan memandang kelemahan militer Indonesia. kemampuan pertahanan Indonesia sebagai kawasan sebagai terhadap negara paling penting di Asia Tenggara. Kesimpulan Jika peluang ini benar-benar direspon dan Sebagai penutup, artikel ini dimanfaatkan pemerintah, otomatis bisa menyimpulkan bahwa dari aspek postur kebijakan luar negeri, konsep “bebasaktif” masih dipertahankan pemerintahan meningkatkan daya tawar diplomasi Indonesia tidak hanya di kawasan tetapi di tingkat global. Jokowi dengan beberapa penyesuaian. Terkait kebijakan poros maritim dunia, Daftar Pustaka berbagai pihak dalam negeri Buku dan Jurnal menaggapinya secara beragam. Pro dan kontra atas kebijakan tersebut tidak lain akibat polarisasi politik pasca Pilpres 2014. Konstelasi tersebut mengakibatkan kurang padunya dukungan dalam negeri atas gagasan poros maritim namun Anwar, Dewi Fortuna.”Foreign Policy, Islam and Democracy in Indonesia.” Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities, 3 (2010): 37-54. Anwar, Dewi Fortuna. ”Key Aspects of Indonesia‟s Foreign Policy.” Dalam Indonesia: Foreign Policy and Domestic Politics,” eds. Dewi Fortuna Anwar and Harold Crouch (Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2003). dampaknya tidak sesignifikan dengan impementasi kebijakan tersebut. Sebaliknya, ide poros maritim dunia Anwar, Dewi Fortuna and Harold Crouch. Indonesia: Foreign Policy and Domestic Politics. Trends in Southeast Asia Series, no. 9 (Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2003). mendapat perhatian serius dan menjadi isu keamanan kawasan. Sebagian negara- Glaser, Charles L.”Structural Realism in a more complex world.” Review of Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 23 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi International Studies, 29 (2003): 403414. Ganesan, N. and Ramses Amer. eds. International Relations in Southeast Asia: Between Bilateralism and Multilateralism (Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2010). Lili Yulyadi Arnakim.”Hubungan Dinamik Antara Indonesia dan Malaysia Pasca Merdeka: Peranan Faktor “CoReligio” Dalam Hubungan Dua Hala.” Dalam Setengah Abad Hubungan Malaysia-Indonesia. eds. Mohamad Redzuan Othman, Md Sidin Ahmad Ishak, Jas Laile S. Jaafar, Adrianus Meliala and Sri Murni (Shah Alam: Arah Publications, 2009), 359-371. Mohd Noor Yazid.”Indonesia-Malaysia Political Relations: the Idiosyncratic Factor in Foreign Policy Decision Making.” Asian Profile 34, no.5 (October 2006): 455-476. Ratna Shofi Inayati. “Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Politik Luar Negeri Indonesia.” Jurnal Penelitian Politik 2, no.1 (2005): 35-49. Shekhar, Vibhanshu and Joseph Chinyong Liow.” Indonesia as a Maritime Power: Jokowi's Vision, Strategies, and Obstacles Ahead.” (Washington, D.C: The Brookings Institution, November 2014). Simon, Sheldon W.” Indonesia's Foreign Policy by Michael Leifer Review.” Pacific Affairs, Vol. 57, No. 1 (Spring, 1984): 171-172. Sterling-Folker, Jennifer. ”Competing Paradigms or Birds of a Feather? Constructivism and Neoliberal Institutionalism Compared.” International Studies Quarterly 44, no.1 (March 2000): 97-119. Sterling-Folker, Jennifer. “Realist Environment, Liberal Process, and Domestic Politics.” International Studies Quarterly 14, no.1 (March 1997): 1-25. Suryadinata, Leo. Indonesia‟s Foreign Policy under Suharto: Aspiring to International Leadership. (Singapore: Times Academic Press, 1997). Sukma, Rizal.”War on terror: Islam and the imperative of democracy.” Asia Europe Journal, 2 (2004): 85–93. Sukma, Rizal.” The Future of ASEAN: Towards A Security Community.” Paper presented at A Seminar on " ASEAN Cooperation: Challenges and Prospects in the Current International Situation," New York, 3 June 2003. Sukma, Rizal. Islam and Foreign Policy in Indonesia: Internal Weakness and the Dilemma of Dual Identity. The Asia Foundation Working Paper, no. 11, (Jakarta: The Asia Foundation, 1999). Taliaferro, Jeffrey W.”State Building for Future Wars: Neoclassical Realism and the Resource-Extractive State.” Security Studies 15, no. 3 (July–September 2006): 464–495, 477. Valerie M. Hudson.” Foreign Policy Analysis: Actor-Specific Theory and the Ground of International Relations,” Foreign Policy Analysis, 1(2005): 1–30. Waltz, Kenneth N. “Structural Realism after the Cold War.” International Security 25, no. 1 (Summer 2000): 5-41. Dokumentasi Resmi Rekapitulasi Jumlah Perolehan Suara Sah Partai Politik Secara Nasional Dalam Pemilu Anggota DPR Tahun 2014 Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 24 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi (Jakarta: Komisi Pemilihan Umum, 2014). Surat Kabar “The Trouble With Indonesia‟s Foreign Policy Priorities Under Jokowi,” The Diplomat, January 9, 2015. “Indonesia Keen On „Big Brother‟ Role in ASEAN and Beyond: Official,” The Diplomat, December 23, 2014. “Jangan Mempolemikkan Kejadian Kapal Nelayan Ditenggelamkan – Hishammuddin,” M-Star, 10 Januari 2015. “Jalankan aktiviti nelayan di perairan Malaysia sahaja,” Utusan Malaysia, 5 Februari 2015. Internet Badan Informasi Geospasial, “Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia yang Maju dan Mandiri,” dalam http://www.bakosurtanal.go.id/beritasurta/sh ow/mewujudkanindonesiasebagaiporosmarit imduniayangmajudanmandiri (diakses 29 Januri 2015). “Politik Luar Negeri Bebas Aktif Masih Jadi Pijakan Pemerintahan Presiden Jokowi,” VOA Indonesia, 21 Oktober 2014, dalam http://www.voaindonesia.com/content/politi k-luar-negeri-bebas-aktif-masih-jadipijakan-pemerintahan-pressidenjokowi/2490867.html (diakses 30 Januari 2015). “Pidato Jokowi: Indonesia poros maritim dunia,” dalam http://www.rappler.com/world/regions/asiap acific/indonesia/74928-pidato-jokowiindonesia-poros-maritim-dunia (diakses 29 Januari 2015). “Asosiasi perikanan kritik kebijakan Menteri Susi,” Antara, 21 Januari 2015, dalam http://www.antaranews.com/berita/475351/a sosiasi-perikanan-kritik-kebijakan-menterisusi (diakses 23 Februari 2015). “DPR Kritik Perintah Jokowi Tenggelamkan Kapal Asing Ilegal,” Republika, 25 November 2014, dalam http://www.republika.co.id/berita/nasional/p olitik/14/11/25/nfl5wm-dpr-kritik-perintahjokowi-tenggelamkan-kapal-asing-ilegal (diakses 24 Februari 2015). “Ketua Komisi I DPR Kritik Jokowi di APEC,” dalam http://m.inilah.com/news/detail/2153484/ket ua-komisi-i-dpr-kritik-jokowi-di-apec (diakses 24 Februari 2015). “Pakar Maritim Anggap Jokowi 'Bulshit', Tak Paham Sok Bicara Poros Maritim,” SuaraNews, dalam http://www.suaranews.com/2014/06/pakarmaritim-anggap-jokowi-tak-paham.html (diakses 24/2/2015). “Mulai Curiga Jokowi Hanya Membual soal Poros Maritim,” JPPN, 5 Februari 2015, dalam http://m.jpnn.com/news.php?id=285741 (diakses 24 Februari 2015). “Jokowi Memang Harus Jadi “Pedagang” di KTT APEC,” kompasiana.com, dalam http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/ 11/13/jokowi-memang-harus-jadi-pedagangdi-ktt-apec-686396.html (diakses 24 Februari 2015). “PDIP: Doktrin Maritim Jokowi Bikin Indonesia Disegani Dunia,” Rakyat Merdeka, 3 Juli 2014, dalam http://www.rmolsumsel.com/read/2014/07/0 3/8988/PDIP:-Doktrin-Maritim-JokowiBikin-Indonesia-Disegani-Dunia- (diakses 24 Februari 2015). “Politikus PDIP Akui Jokowi Tak Paham Kemaritiman,” JPPN, 17 Desember 2014 , dalam http://www.jpnn.com/read/2014/12/17/2761 75/Politikus-PDIP-Akui-Jokowi-TakPaham-Kemaritiman (diakses 24 Februari 2015). Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 25 Ali Maksum| Poros Maritim dan politik Luar Negeri Jokowi “Orang PDIP Duga Poros Maritim Ditunggangi Kepentingan Banyak Pihak,” dalam https://groups.yahoo.com/neo/groups/beritas inggalang/conversations/messages/3400 (diakses 24 Februari 2015). “Penguasaan Migas Oleh Asing Rugikan Negara,” Koran Jakarta, 9 Mei 2014 dalam http://www.koranjakarta.com/?11612penguasaan%20migas%20oleh%20asing%2 0rugikan%20negara (diakses 24 Februari 2015). “Poros Maritim-Tol Laut Jangan Sampai Jadi Jalan Bebas Pemodal Asing,” Republika, 23 September 2014 dalam http://www.republika.co.id/berita/nasional/u mum/14/09/23/nccwvd-poros-maritimtollaut-jangan-sampai-jadi-jalan-bebaspemodal-asing (diakses 24 Februari 2015). “Asing Kuasai 90 Persen Jasa Sektor Angkutan Laut Rabu,” JPPN, 17 Desember 2014 dalam http://www.jpnn.com/read/2014/12/17/2761 71/Asing-Kuasai-90-Persen-Jasa-SektorAngkutan-Laut (diakses 24 Februari 2015). “Merebut Kembali Kedaulatan Migas,”(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada) dalam http://ugm.ac.id/id/berita/8269merebut.kembali.kedaulatan.migas (diakses 24 Februari 2015). Rupiah,” Detik, 19 November 2014 dalam http://finance.detik.com/read/2014/11/19/07 3706/2752292/4/ini-peta-tol-laut-jokowiprogram-andalan-bernilai-puluhan-triliunrupiah (diakses 24 Februari 2015). “AS Dukung Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia,” 2 Desember 2014 dalam http://m.liputan6.com/news/read/2141692/as -dukung-jokowi-jadikan-indonesia-porosmaritim-dunia (diakses 24 Februari 2015). “Rusia Siap Bantu Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia,” Harian Terbit, 12 November 2014, dalam http://harianterbit.com/read/2014/11/12/113 49/30/21/Rusia-Siap-Bantu-Jokowi-JadikanIndonesia-Poros-Maritim-Dunia (diakses 24 Februari 2015). “Indonesia bom kapal nelayan Malaysia,” Sinar Harian, 9 Januari 2015. Global Fire Power dalam http://www.globalfirepower.com/navy-ships.asp (26/2/2015). “Visi Maritim Jokowi, Harus Didukung TNI AL yang Kuat,” 11 Oktober 2014 dalam http://www.nefosnews.com/post/nasional/vis i-maritim-jokowi-harus-didukung-tni-alyang-kuat (diakses 24 Februari 2015). http://www.energitoday.com/uploads//2013/01 /Peta-kepemilikan-AS-dan-negara-lain-ataswilayah-migas-dan-gas-metana-batubara-diIndonesia-20123.png (diakses 24 Februari 2015). “Ini Peta Tol Laut Jokowi, Program Andalan Bernilai Puluhan Triliun Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015 26 Andalas Journal of International Studies|Vol 4 No 1 Mei Tahun 2015