Konservasi Laut-Australia Deklarasikan Suaka Maritim Terbesar di

advertisement
Konservasi Laut-Australia Deklarasikan
Suaka Maritim Terbesar di Dunia
Ikan-ikan berenang di karang buatan manusia di Sea Life Sydney Aquarium kemarin. Australia
mendeklarasikan jaringan suaka maritim terbesar di dunia dengan melindungi lebih dari 2,3 juta
kilometer persegi lingkungan laut.
SYDNEY – Australia menciptakan jaringan suaka maritim terbesar di dunia untuk melindungi lautan di
sekitar pantainya. Lebih dari 2,3 juta kilometer persegi laut, mencakup lima zona, secara resmi dilindungi
oleh undang-undang dari penangkapan ikan berlebihan dan eksplorasi minyak. Menteri Lingkungan
Australia Tony Burke menyebut kebijakan ini sebagai momen untuk konservasi maritim. Meski demikian,
kelompok lobi penangkapan ikan menentang kebijakan itu karena dianggap dapat merusak industri
bernilai jutaan dolar.
Jaringan suaka maritim itu diumumkan pemerintah Australia pada Juni lalu, dan menjadi resmi
diumumkan berdasarkan undang-undang lingkungan nasional,kemarin. Suaka maritim yang baru saja
dideklarasikan itu menambah zona perlindungan yang telah ada di sekitar Australia, sehingga seluruh
wilayah jaringan suaka maritim itu mencapai 3,1 juta kilometer persegi. Menurut Burke, suaka maritim
itu menjadi prestasi besar untuk konservasi jangka panjang wilayah maritim Australia.
“Australia menjadi rumah untuk sejumlah lingkungan maritim luar biasa, termasuk Perth Canyon di
barat daya dan Laut Karang serta menegaskan posisi Australia sebagai pemimpin dunia dalam
perlindungan lingkungan,”tegasnya, dikutip BBC. Laut di sekitar Australia menjadi habitat hiu dan tuna,
terumbu karang tropis,dan palung laut dalam. Burke juga mengumumkan dana USD103 juta untuk
kompensasi bisnis perikanan yang terkena dampak kebijakan itu.
“Keseluruhan proyek ini hanya berdampak kurang dari 1% totalnilaiproduksiuntukpenangkapan ikan liar
kita,”tuturnya. Industri perikanan mengkritik dana itu tidak cukup untuk menutup kerugian akibat
kebijakan tersebut. Menurut mereka, akan banyak pelaku industri perikanan yang hengkang akibat
kebijakan tersebut. Aliansi Maritim Australia menyatakan 36.000 lapangan kerja akan hilang dan biaya
impor ikan akan naik.
Pemimpinoposisi Australia Tony Abbott menyatakan mendukung perlindungan lingkungan, tapi
mengkhawatirkan bahwa keputusan itu dibuat tanpa berkonsultasidenganbanyakpihak. Selain
itu,Abbott mempertanyakan dasar ilmiah untuk kebijakan suakamaritimtersebut. Adapun kelompok
konservasi lingkungan menyambut undang-undang baru tersebut.
Walau demikian, mereka menyatakan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk melindungi
laut Australia. Sementara itu, studi terbaru yang dirilis bulan lalu menunjukkan bahwa Great Barrier Reef
di Australia telah kehilangan lebih dari setengah jumlah karangnya dalam 27 tahun terakhir. Peneliti
menganalisis kondisi 217 karang individual yang membentuk Situs Warisan Dunia.
Hasil penelitian itu menunjukkan jumlah tutupan karang berkurang dari 28% menjadi 13,8% antara 1985
dan 2012. Penyebabnya adalah badai, ikan pemakan karang,dan perubahan iklim.
Sumber : seputar-indonesia.com
Download