pertemuan 3-4 EKONOMIKA 2.

advertisement
EKONOMIKA 2
Berbagai Pengertian dalam Ekonomi Makro
ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA
UNIVERSITAS GUNADARMA
Teori Ekonomi Klasik
Dasar filsafat; perekonomian yang didasarkan pada
sistem bebas berusaha (Laissez Faire) adalah selfregulating, artinya mempunyai kemampuan untuk
kembali ke posisi keseimbangan secara otomatis.
Pemerintah tidak perlu campur tangan dalam
perekonomian.
 Di Pasar Barang sifat self-regulating ini dicerminkan
oleh adanya proses yang otomatis membawa kembali
ke posisi GDP yang menjamin full-employment,
apabila karena sesuatu hal perekonomian tidak pada
posisi ini. Landasan dari keyakinan ini adalah;
1) Berlakunya hukum Say yang menyatakan bahwa
“Supply creates its own demand,”
2) Anggapan bahwa semua harga fleksibel

Teori Klasik ...


Di Pasar Tenaga Kerja, dalam
jangka pendek hanya ada
pengangguran sukarela. Tetapi
pengangguran inipun hanya bersifat
sementara, karena apabila hargaharga turun (termasuk upah), maka
konsumsi dan produksi akan
kembali lagi ke tingkat semua
(yaitu full employment).
Di Pasar Uang, terdapat teori
kuantitas yang menyatakan bahwa
permintaan akan uang adalah
proporsional dengan nilai transaksi
yang dilakukan masyarakat. Di
Pasar ini ditentukan tingkat harga
umum; apabila jumlah uang yang
beredar (penawaran akan uang)
naik maka tingkat hargapun naik.
S
W1
W2
D1
D2
0
NU NF
MS = MD = kP.Q
MS
MD
K
P
Q
= Penawaran Uang
(Kebijakan Moneter)
= Permintaan Uang
= Konstanta
= Harga Umum
= GDP
Teori Klasik..



Dalam sistem standar kertas, tidak ada proses otomatis
yang menstabilkan tingkat harga. Disini kaum klasik
melihat satu-satunya peranan makro pemerintah, yaitu
mengendalikan jumlah uang beredar sesuai dengan
kebutuhan transaksi masyarakat.
Di dalam sistem standar emas, ada mekanisme otomatis
yang menjamin kestabilan harga. Disini peranan
pemerintah tidak dianggap perlu, sebab jumlah uang
(emas) yang beredar akan otomatis menyesuaikan diri
dengan kebutuhan masyarakat.
Di Pasar Luar Negeri, mekanisme otomatis menjamin
keseimbangan neraca perdagangan melalui:
1) Mekanisme Hume, dalam sistem standar emas, atau
2) Mekanisme kurs devisa mengambang, dalam sistem
standar kertas.
Campur tangan pemerintah tidak diperlukan.
Teori Keynes



Keynes berpendapat bahwa sistem Leissez Faire murni
tidak bisa dipertahankan. Pada tingkat makro,
pemerintah harus secara aktif dan sadar mengendalikan
perekonomian ke arah posisi “Full Employment”-nya,
sebab mekanisme otomatis ke arah posisi tersebut tidak
bisa diandalkan secara otomatis.
Menurut Keynes, pengeluaran Agregat, yaitu
perbelanjaan masyarakat atas barang dan jasa adalah
faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan
ekonomi yang dicapai suatu negara
Situasi makro suatu perekonomian ditentukan oleh apa
yang terjadi dengan permintaan agregat masyarakat
apabila permintaan agregat melebihi penawaran agregat
(atau output yang dihasilkan) dalam periode tersebut,
maka akan terjadi situasi “kekurangan produksi”. Pada
periode berikutnya output akan naik atau harga akan
naik, atau keduanya terjadi bersama-sama.
Teori Keynes..
Apabila permintaan agregat lebih kecil
daripada penawaran agregat, maka situasi
“kelebihan produksi” terjadi. Pada periode
berikutnya output akan turun atau harga
akan turun, atau keduanya terjadi
bersama-sama.
 Inti dari kebijakan makro Keynes adalah
bagaimana pemerintah bisa mempengaruhi
permintaan agregat (dengan demikian,
mempengaruhi situasi makro), agar
mendekati posisi “Full Employment”-nya.

Teori Keynes
•
Permintaan Agregat” adalah seluruh jumlah uang yang
dibelanjakan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk
membeli barang dan jasa dalam satu tahun.
• Dalam perekonomian tertutup permintaan agregat
terdiri dari 3 unsur:
1) Pengeluaran Konsumsi oleh Rumah Tangga (C)
2) Pengeluaran Investasi oleh Perusahaan (I)
3) Pengeluaran Pemerintah (G), Pemerintah bisa
mempengaruhi permintaan agregat secara langsung
melalui pengeluaran pemerintah dan secara tidak
langsung terhadap pengeluaran konsumsi dan
pengeluaran investasi.
Y=C+I+G
Proses Produksi dan Pendapatan Masyarakat
Produksi
Merencanakan
Proses
Produksi
Penghasilan
Rumah tangga (Y)
Ditabung (S)
Dibelanjakan di
Pasar Barang (C)
Supply Barang &
Jasa (Q)
Melihat situasi pasar
Produsen
Y=Q ;Y=C+S ; Q>C
Pasar
Barang
Konsumsi dan Menabung
3 poin hubungan pendapatan, Konsumsi
dan tabungan :
1. Pada saat pendapatan rendah, rumah
tangga mengorek tabungan untuk
melakukan konsumsi
2. Kenaikan pendapatan menaikan
pengeluaran konsumsi.
3. Pendapatan yang tinggi membuat rumah
tangga menabung.

Konsumsi dan Menabung
Kecondongan Mengkonsumsi :
1. Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal
(Marginal Propensity to Consume –
MPC); adalah perbandingan antara
pertambahan konsumsi (ΔC) yang
dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposebel (ΔY) yang
diperoleh.
MPC = ΔC / ΔY

2. Kencondongan mengkonsumsi rata-rata
(Average Propensity to Consume – APC);
perbandingan diantara konsumsi (C) dengan
tingkat pendapatan disposebel ketika konsumsi
tersebut dilakukan (Yd).
APC = C / Yd
 Kecondongan Menabung :
1. Kecondongan Menabung Marjinal (Marjinal
Propensity to Save – MPS); adalah
perbandingan diantara pertambahan
tabungan (ΔS) dengan pertambahan
pendapatan disposebel (ΔYd).
MPS = ΔS/ ΔYd
2. Kecondongan Menabung Rata-rata
(Average Propensity to Save – APS);
adalah perbandingan diantara tabungan (S)
dengan pendapatan disposebel (Yd).
APS = S / Yd

Bentuk umum fungsi
konsumsi;
C, S
C = a + MPC.Y
C
= besarnya konsumsi
a
= konstanta
MPC = hasrat konsumsi (∆C/∆Y)
Y
= Pendapatan

Fungsi saving diperoleh;
Y=C+S
S =Y – C
= Y – (a + MPC.Y)
a}
0-a }
Y
S = -a + (1 – MPC).Y
S
= besarnya saving
MPS = hasrat saving (∆S/∆Y)
1 – MPC
MPC = Marginal Propincity to Consume
MPS = Marginal Propincity to Save
Investasi

Definisi Investasi : Pengeluaran atau
pengeluaran penanam modal atau
perusahaaan untukk membeli barangbarang modal dan perlengkapan produksi
untuk menambah kemampuan
memproduksi barang dan jasa yang
tersedia dalam perekonomian
Investasi..
Barang Modal : Barang-barang yang harus
melalui proses produksi lebih lanjut untuk
menjadi barang jadi atau barang yang siap
dikonsimsi
 Barang Konsumsi : Barang-barang yang
siap dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan pribadi dan tidak memberikan
pendapatan bagi yang mengkonsumsi.

Investasi..

Pengertian investasi mengandung arti :
1. Menunda konsumsi sumber daya atau
bagian penghasilan demi meningkatkan
kemampuan menambah/ menciptakan nilai
hidup (penghasilan atau kekayaan) di masa
mendatang.
2. Mengelola sumber daya (faktor produksi)
yang ada sekarang untuk diperoleh manfaat
dimasa yang akan datang
Investasi..

3 komponen utama dalam pengeluaran
investasi :
◦ Investasi Tetap Perusahaan
◦ Perubahan pada Persediaan
◦ Investasi fisik Bangunan
• Motivasi para penanam modal melakukan
investasi adalah untuk mencari keuntungan
Investasi...
Faktor-faktor utama penentu tingkat invetasi :
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan
diperoleh (rate of return)
2. Suku bunga
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa
datang
4. Kemajuan teknologi
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahanperubahannya
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaanperusahaan

Invetasi...
Dari seluruh faktor penentu investasi
hanya dua faktor yang paling penting yaitu
: tingkat keuntungan yang diramalkan (rate
of return - rr) dan tingkat bunga (i).
 Tingkat bunga (i) biaya dari capital
 Rate of return (rr) adalah tingkat
pendapatan dari modal yang telah
diinvestasikan oleh investor

Tingkat Bunga

Salah satu sumber dana yang digunakan oleh
perusahaan untuk membiayai pengeluaran
investasinya adalah pinjaman kepada Bank (
Lembaga Keuangan). Biaya atas pinjaman kepada
Bank ini dinilai dan diukur dari besarnya suku
bunga yang harus dibayarkan olehperusahaan
kepada Bank setiap bulannya (bisa satu bulan, tiga
bulan, enam bulan atau satu tahun tergantung
perjanjian )
Hubungan antara Investasi dan suku bunga
Pada saat suku bunga sebesar r1, maka konsumsi
adalah I1, kemudian pada saat suku bunga naik (r2)
maka pengeluaran untuk investasi akan turun.
Tingi rendahnya suku bunga bank disuatu negara
merupakan cerminan baiknya sistem perbankan di
negara yang bersangkutan.
r2
Dengan asumsi, makin rendah suku bunga bank
disuatu negara maka dapat digambarkan bahwa iklim
investasi makin menarik.
A
B
r1
I2
I1
Rate of Return

Rate of Return (R) adalah tingkat pengembalian dari suatu
proyek investasi. Angka R ini adalah tingkat pengembalian modal
yang dinyatakan dalam persentase dan menggambarkan tingkat
keuntungan rata-rata per tahun dari modal yang diinvestasikan,
formulanya sbb:
Y1 + Y2 + Y3 …+ Yn + S
= M
(1+R)1 (1+R)2 (1+R)3 (1+R)n (1+Rn )
M
= pengeluaran untuk memperoleh investasi hingga siap pakai
Y1,Y2,Y3 = penerimaan yang diperkirakan dari Investasi
1.2.3
= periode waktu dari masing-masing penerimaan
S
= nilai residu
R
= internal rate of return

Bila R > i = maka proyek dijalankan ; R
= i proyek dijalankan atau tidak
tergantung dari pemberi keputusan dan
jika R< i proyek tidak dijalankan
Marginal Efficiency of Capital

MEC dapat didefinisikan sebagai suatu
kurva yang menunjukan hubungan
diantara tingkat pengembalian modal (R)
dan jumlah modal yang akan
diinvestasikan.
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan pendapatan nasional
Suatu keadaan dalam perekonomian di masa
pengeluaran agregat (keinginan masyarakat untuk
berbelanja) adalah sama dengan penawaran agregat
(keinginan perusahaan-perusahaan dalam
perekonomian untuk mengeluarkan barang).
 Pengeluaran (perbelanjaan) agregat
Perbelanjaan yang akan dilakukan dalam
perekonomian pada suatu waktu tertentu (biasanya
dalam satu tahun) pada berbagai tingkat pendapatan
negara.
 Permintaan agregat
Perbelanjaan yang akan dilakukan dalam suatu
perekonomian dalam suatu periode tertentu,
misalnya satu tahun, pada berbagai tingkat harga.


1.
2.
3.
Analisa kesimbangan pendapatan nasional
dapat dilakukan dengan menggunakan 3
cara:
Cara Tabular (tabel kerangka); contoh angka yang
menunjukkan data pendapatan nasional, konsumsi,
tabungan, investasi dan pengeluaran agregat.
Keseimbangan pendapatan nasional ditentukan dengan
menggunakan syarat keseimbangan dalam perekonomian
2 sektor
Cara Grafik; keseimbangan dicapai pada keadaan
dimana garis AE = C + I memotong garis 45 derajat dan
dari perpotongan fungsi investasi (I) dan fungsi tabungan
(S).
Cara Algebra; keseimbangan dapat di tentukan dengan
menyelesaiokan persamaan Y = C+I atau S = I
Angka Keseimbangan Pendapatan Nasional (triliun rupiah)
Pendapatan
Nasional(Y)
(1)
Konsumsi
(C)
(2)
Tabungan
(S)
(3)
Investasi
(I)
(4)
Pengeluaran
Agregat(AE)
(5)
0
90
-90
120
210
120
180
-60
120
300
240
270
-30
120
390
360
360
0
120
480
480
450
30
120
570
600
540
60
120
660
720
630
90
120
750
840
720
120
120
840
960
810
150
120
930
1080
900
180
120
1020
1200
990
210
120
1110
Keadaan
Perekonomian
(6)
EKSPANSI
SEIMBANG
KONTRAKSI
Dalam perekonomian dua sektor
keseimbangan perekonomian negara
tercapai apabila :
I. Y = C + I, yaitu pendapatan nasional sam
dengan konsumsi tambah investasi,
dalam kondisi pengeluaran agregat (C +
I) sama dengan penawaran agregat (Y)
II. I = S, yaitu investasi sama dengan
tabungan

Keseimbangan pendapatan nasional dengan penawaran
agregat – pengeluaran agregat
Pengeluaran agregat
Y = AE
E
AE = C + I
C = 90 + 0,75Y
210
I =120
90
45o
360
840
Pendapatan nasional
Algebra untuk keseimbangan pendapatan
nasional

Dengan menggunakan persamaan :
Y=C+I
Fungsi konsumsi RT adalah C = 90 + 0,75Y,
fungsi Investasinya I = 120. maka pendapatan
nasional pada kesimbangan adalah :
Y= C+I
Y= 90 + 0,75Y + 120
Y – 0,75Y = 210
0,25Y= 210
Y= 210/ 0,25
Y= 840
Algebra untuk keseimbangan pendapatan
nasional
Dengan persamaan S = I, tingkat
pendapatan nasional pada keseimbangan
adalah :
S=I
-90 + 0,25Y = 120
0,25Y = 210
Y = 210/0,25
Y = 840

Pendekatan Suntikan – Bocoran
Tabungan dan investasi
S
E
120
0
-90
360
840
I
Pendapatan nasional
Keseimbangan dengan Multiplier

Analisi Multiplier ini menerangkan sejauh
mana pendapatan nasional akan
mengalami perubahan (ΔY) sebagai efek
dari perubahan pengeluaran agregat
(ΔAE)
Multiplier dalam grafik
AE=Y
Pengeluaran agregat
E2
E1
A1
A2
Eb
AE1=C+I1
AE=C+Io
A
Ea
Yo
Y1
Y2
Yb
Pendapatan nasional
Formula Multiplier
1
Z 
I
1  MPC
ΔZ = perubahan pendapatan nasional
MPC = Kecondongan konsumsi
ΔI = perubahan investasi
Download