meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal warna melalui

advertisement
Rosalina, Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna Melalui Metode Demonstrasi dengan
Media Lampu dan Baterai
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL
WARNA MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN
MEDIA LAMPU DAN BATERAI
Rosalina
Nurhenti D. Simatupang
PG – PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Jalan Teratai 4 Surabaya 60236([email protected])([email protected])
Abstract: The result of the developing the cognitive ability to recognize color at TK Irada Kebomas
gresik group A still not reach its target.this development will be fixed with using the educating
strategy with demonstration method with lamps and batteries as the educating media with form of
class action method as research. The result shows that there are increase on the children cognitive
ability up to 20%.
Keyword:. TK irada kebomas , Cognitif, Lamps and Batteries
Abstrak: Pencapaian perkembangan kemampuan kognitif dalam mengenal warna kelompak A Tk
irada kebomas gresik belum maksimal. Kondisi ini akan diperbaiki dengan menanamkan
pembelajaran warna melalui penerapan metode demonstrasi dengan media lampu dan baterai melalui
penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak . hasil dari penelitian adalah
adanya peningkatan terhadap kemampuan kognitif anak sebanyak 20%
Kata kunci: TK irada kebomas, Kognitif, Lampu dan Baterai.
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan
sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan
formal, nonformal, TK, RA atau bentuk
lain yang sederajat. Taman kanak-kanak
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
bagi anak usia dini pada jalur pendidikan
formal yang menyelenggarakan program
pendidikan bagi anak usia 4 - 6 tahun.
Sehubungan dengan pendidikan anak
TK perkembangan pada anak haruslah
lebih ditingkatkan dari perkembangan
sebelumnya apalagi bagi anak usia 4-6
tahun, terutama pada perkembangan
Kognitif
anak.
Menurut
Mulyasa
(2012:25) kognitif sering disinonimkan
dengan intelektual karena prosesnya
banyak berhubungan dengan berbagai
konsep yang telah dimiliki anak dan
berkenaan dengan kemampuan berpikirnya
dalam suatu masalah. Dari pencapaian
perkembangan pada anak yang perlu
ditingkatkan dalam proses pembelajaran
pada anak adalah dengan pembelajaran
secara aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan dan dapat dilakukan oleh
anak yang disiapkan oleh pendidik melalui
kegiatan - kegiatan yang menarik,
menyenangkan untuk membangkitkan
rasa ingin tahu anak, memotivasi anak dan
menemukan hal – hal yang baru. Proses
dalam pembelajaran sendiri anak adalah
suatu terkaitan pada perkembangan
kognitifnya termasuk pada kemampuan
mengenal warna.
Dari hasil pengamatan di TK IRADA
Kebomas Gresik, di kelompok A dengan
jumlah 20 anak, 85% anak sudah mampu
mengenal warna primer yaitu merah,
1
Rosalina, Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna Melalui Metode Demonstrasi dengan
Media Lampu dan Baterai
meningkatkan kemampuan mengenal
warna pada anak kelompok A di TK
IRADA Kebomas Gresik?(2)Bagaimana
aktivitas guru dalam menerangkan media
lampu dan baterai dapat meningkatkan
kemampuan mengenal warna pada anak
kelompok A di TK IRADA Kebomas
Gresik? (3)Bagaimana aktivitas anak ikut
peran dalam penggunaan media lampu dan
baterai dapat meningkatkan kemampuan
mengenal warna pada anak kelompok A di
TK IRADA Kebomas Gresik?
Tujuan penelitian ini 1. Untuk
mengetahui apakah media lampu dan
baterai dapat meningkatkan kemampuan
mengenal warna pada anak kelompok A di
TK IRADA Kebomas Gresik. 2. Untuk
mendekripsikan aktivitas guru dalam
menerangkan media lampu dan baterai
dapat
meningkatkan
kemampuan
mengenal warna pada anak kelompok A di
TK IRADA Kebomas Gresik. 3. Untuk
mendekripsikan aktivitas anak ikut peran
dalam penggunaan media lampu dan
baterai dapat meningkatkan kemampuan
mengenal warna pada anak kelompok A di
TK IRADA Kebomas Gresik.
Menyimak uraian tujuan penelitian
tersebut di atas, dan dengan tercapainya
tujuan tersebut maka dapat diketahui
manfaat penelitian yaitu: 1) Manfaat
Teoritis (a) Penelitian ini diharapkan
berguna untuk meningkatkan kemampuan
mengenal warna bagi kelompok Adi TK
IRADA dengan metode demonstrasi pada
kegiatan media lampu dan baterai (b)
Dapat dijadikan bahan kajian dalam
meningkatkan kemampuan dalam proses
belajar mengajar di TK. 2) Sedangkan
manfaat praktis hasil penelitian ini di
harapkan bermanfaat bagi pihak – pihak
terkait khususnya sebagai berikut: (a) Bagi
Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan
dan
meningkatkan
kreatifitas guru mengajar di kelas serta
menambah wawasan baru mengenai cara
meningkatkan kemampuan mengenal
kuning
dan
biru
bila
dijumlah
keseluruhannya ada 17, akan tetapi anak –
anak yang belum mampu menyebutkan
warna perimer itu yang bisa menjawab 2
atau 1 saja yang hanya bisa menjawabnya
sekitar 15% terdiri dari 3 anak saja.
Keadaan tersebut disebabkan pada
permasalahan pencapaian indikator –
indicator tertentu saja yang masih belum
bisa dicapai secara maksimal, terutama
pada warna primer (merah, kuning, biru)
anak masih bingung apabila warnanya
dibuat pembelajaran melalui pola salah
satunya pada indikator memperkirakan
urutan berikutnya setelah melihat 2 pola
anak masih bingung membedakan
indikator tersebut. Dengan adanya media
yang tepat seperti lampu dan baterai anak
akan dapat meningkatkan pengenalan
konsep warna melalui metode yang sesuai
yaitu dengan metode demonstrasi.
Dari media dan metode tersebut
ingatan anak akan lebih kuat melekat.
Lampu dan baterai diharapkan dapat
menjadi media pembelajaran yang menarik
bahwa pengenalan warna bisa di pakai
oleh lampu dan baterai, lampunya bisa
menyala dengan dibantu baterai, bisa
menekan tombol lampu serta menyebutkan
warnanya dan mampu menyenangkan anak
dengan
rasa
keingintahuan,
membayangkan apa yang telah dilakukan
dalam pembelajaran tersebut menjadi
sesuatu yang bermakna.
Sehingga penggunaan media lampu
dan baterai pada pengenalan warna dapat
diberikan melalui metode demonstrasi
kepada anak, dan anak akan mampu
berinteraksi secara langsung pada media
yang diberikan, kemungkinan besar dapat
meningkatkan kemampuan mengenal
warna pada kelompok A di TK IRADA.
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini, yaitu:(1)Apakah melalui
media
lampu
dan
baterai
dapat
2
Rosalina, Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna Melalui Metode Demonstrasi dengan
Media Lampu dan Baterai
warna dengan menggunakan media lampu
dan baterai (b) Bagi Kepala Sekolah,
membantu menyelesaikan masalah yang
terjadi selama proses belajar mengajar
berlangsung terutama masalah kemampuan
mengenal warna.
Pengembangan
kognitif
pada
hakekatnya
pengertiannya
adalah
merupakan
proses
mental
untuk
mengidentifikasi,
mengingat,
menghubungkan
(korelasidanasosiasi),
membilang, menjelaskan, mengklasifikasi,
menganalisis,
mensintesis,
serta
mengaplikasikan sesuatu. Pengembangan
kognisi dapat juga dimaknai sebagai
kemampuan untuk memecahkan masalah
atau menciptakan karya yang dihargai
dalam suatu budaya. (Mudjitodkk,
2010:10)
Warna menurut Darma (1989:4)
adalah satu unsur keindahan dalam seni
dan desain selain unsur-unsur visual
lainnya: garis, bidang, bentuk, baris
(tekstur), nilai, ukuran. Pengertian warna
bila diambil dari bahasa Sansekerta
mempunyai makna yang lebih luas lagi,
artinya: Tabiat, perangai, kasta, bunyi,
huruf, suku kata, perkataan. Kata warna
Pengembangan
kognitif
pada
hakekatnya
pengertiannya
adalah
merupakan proses mental
untuk
mengidentifikasi,
mengingat,
menghubungkan (korelasi dan asosiasi),
membilang, menjelaskan, mengklasifikasi,
menganalisis,
mensintesis,
serta
mengaplikasikan sesuatu. Pengembangan
kognisi dapat juga dimaknai sebagai
kemampuan untuk memecahkan masalah
atau menciptakan karya yang dihargai
dalam suatu budaya. (Mudjitodkk,
2010:10)
Warna menurut Darma (1989:4)
adalah satu unsur keindahan dalam seni
dan desain selain unsur-unsur visual
lainnya: garis, bidang, bentuk, baris
berarti corak atau rupa berasal dari kata
“wri”artinya tutup. Kata lain color berasal
dari couler atau occulere artinya penutup
(Inggris: colour, Prancis: couler, Belanda:
Kluer) (Yamin, 1958: 39)
Lampu adalah peralatan sederhana
dan ilmu pengetahuan inti yang ada
dibelakangnya adalah fenomenatahan
listrik.Arus listrik dialirkan ke dalam
material yang menahannya dengan derajat
berbeda-beda sehingga menyebabkan
material tersebut memanas dan akhirnya
berpijar, menyebarkan cahaya. (Philbin,
2005:11)
Baterai adalah hubungan antara tenaga
listrik dan aktivitas otot.Dan tenaga listrik,
mendahului perkembangan awal system
penyimpanan energy elektrokimia (bateri).
Baterai adalah sumber energy listrik yang
muda dibawa. (Philbin, 2005:12)
Demonstrasi berarti menunjukkan,
mengerjakan, dan menjelaskan.Jadi dalam
demonstrasi kita menunjukkan dan
menjelaskan
cara-cara
mengerjakan
sesuatu. Melalui demonstrasi diharapkan
anak
mengenal
langkah-langkah
pelaksanaan. (Moeslichatoen, 2004: 9)
(tekstur), nilai, ukuran. Pengertian warna
bila diambil dari bahasa Sansekerta
mempunyai makna yang lebih luas lagi,
artinya: Tabiat, perangai, kasta, bunyi,
huruf, suku kata, perkataan. Kata warna
berarti corak atau rupa berasal dari kata
“wri”artinya tutup. Kata lain color berasal
dari couler atau occulere artinya penutup
(Inggris: colour, Prancis: couler, Belanda:
Kluer) (Yamin, 1958: 39)
Lampu adalah peralatan sederhana dan
ilmu pengetahuan inti yang ada
dibelakangnya adalah fenomenatahan
listrik.Arus listrik dialirkan ke dalam
material yang menahannya dengan derajat
berbeda-beda sehingga menyebabkan
material tersebut memanas dan akhirnya
3
Rosalina, Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna Melalui Metode Demonstrasi dengan
Media Lampu dan Baterai
berpijar, menyebarkan cahaya. (Philbin,
2005:11)
Baterai adalah hubungan antara tenaga
listrik dan aktivitas otot.Dan tenaga listrik,
mendahului perkembangan awal system
penyimpanan
energy
elektrokimia
(bateri).Baterai adalah sumber energy
listrik yang muda dibawa. (Philbin,
2005:12)
Demonstrasi berarti menunjukkan,
mengerjakan, dan menjelaskan.Jadi dalam
demonstrasi kita menunjukkan dan
menjelaskan
cara-cara
mengerjakan
sesuatu.Melalui demonstrasi diharapkan
anak
mengenal
langkah-langkah
pelaksanaan. (Moeslichatoen, 2004: 9)
Kelompok A
Kebomas Gresik tahun
pelajaran 2013– 2014 yang berjumlah 20
anak yang terdiri dari 9 anak perempuan
dan 11 anak laki – laki. Lokasi penelitian
ini berada di TK IRADA Kebomas Gresik
beralamatkan Jl. Permata Utara B5 No 7
Graha Bunder Asri, Kembangan.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
dalam 2 siklus, masing-masing siklus
sekali pertemuan dengan waktu 150 menit.
Siklus I a. perencanaan 1. Guru
mempersiapkan Rencanakan Kegiatan
Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan
Harian (RKH) dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) 2. Menyiapkan
berbagai media pembelajaran, yaitu: media
lampu dan baterai (warna dalam lampu
tersebut terdiri dari warna merah, kuning,
dan biru) 3. Guru membuat instrument
observasi 4. Guru membuat lembar
penilaian siswa b. pelaksana tindakan
Rencana
pembelajaran
yang
telah
dirancang pada tahap perencanaan,
dilaksanakan sepenuhnya pada tahap
pelaksanaan ini. c. Observasi Observasi
pengamatan dilaksanakan setelah guru
memberikan simulasi yaitu dengan
mengenal
warna
dengancara
memperkirakan urutan berikut setelah
melihat bentuk pola merah, kuning dengan
cara menyebutkan dan berulang-ulang
dengan permainan media lampu dan
baterai. d. Refleksi mengadakan refleksi
dan kegiatan perencanaan, pelaksanaan.
Hasil refleksi Siklus I ini digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan pada
siklus II dan seterusnya.
Dalam penelitian ini, analisis dihitung
dengan menggunakan tehnik analisis data
deskriptif dengan menggunakan analisis
mean, untuk mempermudah peneliti
mengetahui tingkat capaian perkembangan
peserta didik. Dengan Statistika deskriptif,
kumpulan data yang diperoleh akan tersaji
dengan ringkas dan rapi serta dapat
memberikan informasi inti dari kumpulan
data yang ada. Baik secara umum maupun
kemampuan pada setiap peserta didik
melalui analisis level pencapaian, yang di
METODE
Pada penelitian tindakan kelas ini
digunakan analisiss tatistik dekriptif, yaitu
suatu metode-metode yang berkaitan
dengan pengumpulan dan penyajian suatu
gugus
data
sehingga
memberikan
informasi yang berguna pada statistika
deskriptif dilakukan berdasarkan aktivitas
yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui perkembangan kemampuan
kognitif pada peserta didik kelompok A,
juga mengetahui peningkatan ketrampilan
guru dalam mengelola kelas.
Penelitian
ini
menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Menurut
IGAK Wardani (2007:1.3) Penelitian
Tindakan Kelas adalah suatu bentuk
inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan
melalui refleksi diri, oleh peserta yang
terlibat dalam situasi yang teliti, seperti
guru, anak, atau kepala sekolah, dilakukan
dalam situasi sosial, termasuk situasi
pendidikan. Tujuan penelitian tindakan
kelas adalah memperbaiki dasar pemikiran
dan kepantasan dari praktek-praktek
tersebut serta situasi atau lembaga tempat
praktek tersebut.
Adapun
yang
menjadi
subyek
penelitian ini adalah anak TK IRADA
4
Rosalina, Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna Melalui Metode Demonstrasi dengan
Media Lampu dan Baterai
peroleh dari kegiatan pengenalan warna
dalam media lampu dan baterai dengan
metode demonstrasi.
Untuk mengetahui keberhasilan dalam
kegiatan pembelajaran mengenal warna
perlu diadakan analisis data, adapun
analisis data yang sudah terkumpul
kemudian di analisis untuk mengetahui
hasil observasi aktifitas dalam kegiatan
pembelajaran dan alat yang digunakan
adalah bentuk skala penilaian bilangan
(Anita, 2005:69).
pertemuan (2 x 30 menit) dengan tema Air,
Api dan udara, sub tema sifat api, pada
penggunaan lampu. Tujuan tindakan ini
yang ingin di capai adalah Memperkirakan
urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2
pola yang berurutan, misal: merah, kuning,
merah, kuning. Adapun langkah – langkah
dalam tahapan perencanaan ini adalah 1)
Guru membuat rencana kegiatan harian
(RKH) yang di gunakan sebagai pedoman
untuk
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran yang akan di sampaikan
kepada anak. 2) Guru menyiapkan media
pembelajaran berupa media lampu dan
baterai yang dapat membantu dalam
kegiatan pembelajaran. 3) Guru membuat
lembar observasi kegiatan anak dan lembar
observasi kegiatan guru. 4) Guru membuat
lembar penilaian. 5) Guru membuat
evaluasi pembelajaran.
Pertemuan
pertama
pelaksanaan
penggunaan media lampu dan baterai pada
siklus I, dilaksanakan pada tanggal 5 Mei
2014 di kelompok A TK IRADA Kebomas
Gresik dengan jumlah murid 20 anak yang
terdiri dari 9 anak perempuan dan 11 anak
laki – laki, dengan tema Air, Api dan
udara, sub tema sifat api, guna dan bahaya
api, pada penggunaan lampu dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran guru
mengacu pada rencana pembelajaran yang
telah di buat sebelumnya. Pelaksanakan
tindakan penelitian tertuang pada langkah
– langkah pembelajaran pada siklus I
pertemuan I dan suklus I pertemuan II
yang tercantum dalam (RPP) yang di
susun untuk meningkatkan kemampuan
mengenal warna dan mengacu pada
pembelajaran yang tercantum di dalamnya.
Sedangkan
langlah
–
langkah
pelaksanaan dalam kegiatan inti pada
pembelajaran media lampu dan baterai
adalah sebagai berikut: Guru memberi
permainan lampu dan baterai pada anak
untuk permainan menyebutkan warna pada
benda seperti (lampu yang menyala),
menyebutkan warna dengan 2 pola
maksudnya guru memanggil nama anak
HASIL
Berdasarkan hasil observasi mengenai
pelaksanaan tindakan penelitian yang
terbagi dalam 2(dua) siklus, serta hasil
akhir
terhadap
data
yang
telah
dikumpulkan dalam rangka meningatkan
kemampuan kognitif dalam mengenal
warna pada anak kelompok A di TK
IRADA Kebomas Gresik, melalui media
lampu dan baterai yang di lakukan oleh
peneliti dan teman sejawat.
Sebelum
peneliti
memberikan
tindakan kepada anak melalui media
lampu dan baterai terlebih dahulu peneliti
mengukur kemampuan awal anak dalam
meningkatkan kemampuan kognitiif pada
mengenal warna. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa tingkat kemampuan
pencapaian perkembangan kognitif anak
dalam
meningkatkan
kemampuan
mengenal warna dengan menggunakan
media lampu dan baterai.
Berdasarkan
hasil
pengamatan
permasalahan pra tindakan atau (studi
pendahuluan), maka peneliti berupaya
mengatasi permasalahan yang timbul
dengan melakukan tindakan penelitian
melalui kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media lampu dan baterai
sebagai
upaya
untuk
memberikan
peningkatkan
kemampuan
mengenal
warna anak melalui media lampu dan
baterai.
Pada siklus I Rencana pembelajaran
menggunakan media lampu dan baterai,
dan disusun untuk disajikan dalam 2 kali
5
Rosalina, Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna Melalui Metode Demonstrasi dengan
Media Lampu dan Baterai
tempuh adalah guru mengajak anak – anak
duduk membuat lingkaran menjadi 2
kelompok dengan memberikan sebuah yel
– yel semangat sudah siap semuanya.
Setelah selesai selanjutnya guru memulai
pembelajaran dengan lampu dan baterai
sebagaimana langkah – langkah pada
pertemuan I. Hal ini di harapkan anak
lebih dapat memahami cara permainan dan
menggunakan media lampu dan baterai,
sehingga kemampuan mengenal warna
pada anak bisa dikatakan ada sedikit
peningkatan.
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa tingkat capaian perkembangan
kognitif anak masih belum meningkat
secara optimal, sehingga memerlukan
perlakuan pada siklus selanjutnya.
Sebelum ke siklus selanjutnya ada terdapat
catatan dari siklus I Ke II yang perlu di
perhatikan adalah: 1) Guru harus lebih
alternatif mengelolah media menarik bagi
anak lagi. 2) Guru lebih memaksimalkan
lagi terkaitan anak secara langsung dengan
media.3)
Guru
lebih
memberikan
semangat agar anak lebih bersemangat
lagi.
Pelaksanaan siklus II ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengatasi kendala –
kendala yang ada pada siklus I serta
memperbaiki proses pembelajarannya agar
masalah - masalah yang muncul pada
siklus I dapat intreraksi dengan baik
sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman dan perkembangan kognitif
anak dengan optimal. Sama seperti pada
siklus I, siklus II ini terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan,pengamatan dan
refleksi. Pada dasarnya perencanaan
pengguna media lampu dan baterai pada
tindakan siklus II ini merupakan
kelanjutan dari hasil refleksi dari tindakan
siklus I. Peneliti dan praktisi mengadakan
diskusi untuk membahas rancangan
penggunaan pelaksanaan media lampu dan
baterai dalam pembelajaran mengenal
warna untuk meningkatkan kemampuan
satu persatu dan anak akan menyebut dan
menekan tombol yang sudah disediakan
oleh guru dari warna lampu yang pertama
sempai seterusnya warna lampu yang
diberikan pada anak akan berbeda – beda
dan terdapat salah satu warna yang akan
diganti oleh guru dengan warna putih atau
warma lampu biasa yang diberikan pada
anak (anak akan di perlihatkan pertama
guru memberikan penjelasan kepada anak
tersebut warna lampu apa saja yang akan
di nyalahkan).
Pada pertemuan kedua siklus I pada 6
Mei 2014 dalam melaksankan kegiatan
pembelajaran sedikit berbeda dengan
pertemuan pertama, diharapkan anak tidak
jenuh dan konsentrasi dalam proses
pembelajaran. Pada pertemuan kedua ini,
guru memberikan kesempatan untuk
mencoba langsung menyalakan lampu
sendiri sehingga lebih menarik dan lebih
bisa fokus dalam menyebutkan warna
dengan memperkirakan urutan berikutnya
setelah melihat bentuk 2 pola yang
berurutan dengan menyediakan 2 media.
Dan guru memanggil nama anak satu
persatu dan anak akan menyebut dan
menekan tombol yang sudah disediakan
oleh guru dari warna lampu yang pertama
sempai seterusnya warna lampu yang
diberikan pada anak akan berbeda – beda
dan yang diberikan oleh anak pada papan
lampu adalah 2 warna dan 2 warna biasa
atau putih dengan 4 bola lampu dengan
warna yang sudah di tentukan dengan
warna primer merah, kuning dan biru.
Untuk ini guru mengkondisikan
keadaan anak menjadi lebih baik dan bisa
terkontrol dan tertarik dengan 2 media
permainan lampu dan baterai dengan di
bagi menjadi 2 kelompok yang akan di
sampaikan oleh guru. Adapun langkah –
langkah dalam kegiatan inti yang di
6
Rosalina, Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna Melalui Metode Demonstrasi dengan
Media Lampu dan Baterai
kognitif anak, yang disepakati sebelumnya
dengan memperhatikan hasil refleksi dari
tindakan siklus I. Hasil diskusi selanjutnya
di tetapkan sebagai rancangan dalam
penerapan penggunaan media lampu dan
baterai dalam pembelajaran mengenal
warna untuk meningkatkan pemahaman
anak terhadap materi yang di ajarkan.
Adapun langkah – langkah dalam
tahapan perencanaan ini adalah1) Guru
membuat rencana kegiatan harian (RKH)
yang di gunakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
akan disampaikan kepada anak. 2) Guru
menyiapkan media pembelajaran berupa
media lampu dan baterai yang dapat
membantu dalam kegiatan pembelajaran
pada anak kelompok A di TK IRADA
Kebomas Gresik. 3) Guru membuat lembar
observasi kegiatan anak dan lembar
observasi kegiatan guru. 4) Guru membuat
lembar penilaian. 5) Guru membuat
evaluasi pembelajaran. pelaksanaan untuk
siklus II ini dilakukan sebanyak dua kali
pertmuan atau selama dua hari. Adapun
proses belajar mengajar yang mengacu
pada skenario pembelajaran yang tertulis
dalam RPP yang telah di siapkan pada
siklus I. Skenario pembelajaran yang
disusun pada siklus II difokuskan pada
memencet tombol pada lampu yang sudah
di pasang dengan menyebutkan warna
yang muncul.
Pada pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari rabu tanggal 8 Mei 2014 di
kelompok A TK. IRADA Gresik dengan
sejumlah anak 20 anak yang terdiri dari
yang terdiri dari 9 anak perempuan dan 11
anak laki – laki, berlangsung dalam dua
kali pertemuan (2 x 30 menit) dengan tema
Air, Api dan udara, sub tema sifat api,
guna dan bahaya api, pada penggunaan
lampu dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran guru mengacu pada rencana
pembelajaran
yang
telah
dibuat
sebelumnya.
Sedangkan
langlah
–
langkah
pelaksanaan dalam kegiatan inti pada
pembelajaran media lampu dan baterai
adalah sebagai berikut: Guru memberi
permainan lampu dan baterai pada anak
untuk permainan menyebutkan
dan
menyalakan lampu sendiri sehingga lebih
menarik dan lebih bisa fokus dalam
menyebutkan
warna
dengan
memperkirakan urutan berikutnya setelah
melihat bentuk 2 pola yang berurutan yang
nantinya di tingkatkn lagi menjadi 3 pola
warna seperti halnya pada siklus I tetapi
bola lampu akan di tambah menajadi 3
warna dan 3 warna biasa dengan 6 bola
lampu, setelah itu anak akan menekan
tombol dan menyebutkan warna yang
keluar pada tombol dan masing – masing
anak akan berbeda warna yang diberikan
seperti halnya cara pada siklus I.
Berdasarkan hasil observasi terhadap
aktivitas guru dan anak selama
pelaksanaan tindakan pada siklus II,
menunjukkan bahwa adanya peningkatan
kemampuan pekermbangan Kognitif anak
yang ditingkatkan melalui pengenalan
warna dengan media lampu dan baterai.
Selain itu, perbaikan proses pembelajaran
khususnya pengenalan warna dapat
dilaksanakan dengan baik oleh guru dan
mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu
anak kelompok A TK. IRADA Kebomas
Gresik kemampuan kognitif anak dapat
meningkat dengan baik.
PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
secara bertahap, dimana perencanaan
tindakan pada siklus I bersumber dari
masalah yang benar – benar ada di kelas
yaitu kognitif anak yang masih kurang
pada anak kelompok A TK IRADA
Kebomas Gresik, serta penggunaan media
7
Rosalina, Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna Melalui Metode Demonstrasi dengan
Media Lampu dan Baterai
lain yang cenderung di gunakan guru
dalam proses belajar mengajar, karena
kemampuan kognitif anak sangat penting
bagi perkembangan anak usia dini, maka
masalah yang ada di kelas harus
diselesaikan demi kelancaran dalam proses
belajar mengajar.
Dan dengan demikian peneliti peneliti
dapat melakukan penelitian berupa
penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah
di peroleh hasil meningkat signifikan, baik
yang berhubungan dengan aktivitas guru,
aktivitas anak dan maupun ketuntasan
belajar yang diraih anak terlihat pada
perkembangan kognitif anak pada siklus I
sebesar 65 % dan pada siklus II meningkat
menjadi 85%, dari hasil akhir minimal
telah memberikan peningkatan pada
perkembangan kognitif sehingga penelitian
tindakan kelas ini dapat dinyatakan cukup
berhasil.
Dari hasil analisis data, maka peneliti
menginteraksikan
bahwa
penerapan
pengenalan warna dengan media lampu
dan baterai dapat kontribusi yang besar
dalam meningkatkan kognitif pada anak,
sehingga perlu dijadikan salah satu
alternatif metode pembelajaran untuk guru.
Disamping itu dengan penerapan
media lampu dan baterai pada anak
kelompok A TK IRADA Kebomas Gresik
dapat menambah wawasan guru dalam
memilih media yang tepat untuk
diterapkan di kelas dan disesuaikan dengan
tujuan dari setiap pembelajaran yang
dilaksanakan, selain itu juga melatih
ketrampilan mengelola kelas.
Penggunaan media lampu dan baterai
dapat
meningkatkan
kemampuan
mengenal warna anak dengan baik dan
optimal,
kerena
anak
mengalami
peningkatan prestasi pada setiap tindakan
yang
berarti
juga
meningkatkan
kemampuan mengenal warna pada anak.
Penerapan penggunaan lampu dan baterai
dalam
pembelajaran
kemampuan
mengenal warna pada anak dapat
dilakukan dengan bermain lampu dan
baterai, karena dengan bermain mengenal
warna dalam lampu dan baterai anak
sangat senang dan bersemangat bisa
belajar sambil bermain.
Saran
Berdasarkan
latar
belakang
permasalahan yang di uraikan sebelumnya
serta bukti data dan bukti nyata didapat
setelah penerapan media lampu dan baterai
yang ternyata mampu meningkatkan
kemampuan mengenal warna pada anak,
peneliti menyarankan hal – hal sebagai
berikut: 1. Penerapan media pembelajaran
pada media lampu dan baterai pada materi
pengenalan
warna
terbukti
dapat
meningkatkan kualitas belajar pada siswa
hendaknya pembuatan media lampu dan
baterai di buat dengan bahan yang mudah
didapat dan anak dapat membuat sendiri
medianya . 2. Partisipasi siswa dalam
proses pembelajaran sangat menentukan
kualitaspembelajaran. Oleh karena itu,
maka
seorang
guru
hendaknya
pandaimemilih metode dan strategi
pembelajaran
yang dapat
manarik
danmembangkitkan partisipasi siswa di
kelas.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian
tindakan
kelas
ini
menyimpulkan
bahwa
penerapan
pengenalan warna pada kemampuan
kognitifnya dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran pada kelompok A di TK
IRADA Kebomas Gresik , Tahun pelajaran
2013 – 2014. Hal ini ditandai oleh
peningkatan presentasi hasil belajar siswa
kemampuan kognitif mengenal warna yang
memperoleh kriteria baik (skor 4) dan
sangat baik (skor 5), yaitu semula siklus I
15% dan menajdi 45%, di siklus II 65%
dan menjadi 85%.
8
Rosalina, Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Warna Melalui Metode Demonstrasi dengan
Media Lampu dan Baterai
Nurani Sujiono, M. Pd. , Dr. Yuliani. 2009.
Konser dasar pendidikan Anak Usia Dini
(copy). Jakarta. Indeks.
P.J.Pinel,John. Biopsikologi.. Jakarta.Erlangga.
Philbin, Tom. 2005. The 100 Greatest
Inventions Of All Time ( 100 Penciptaan
Terbesar
Sepanjang
Masa).Jakarta.
Karisma Publishing Group.
Sadikin, dkk. 2010. Pengantar statistik
Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Cendikia.
Wardani. I. G. A. K. Dkk. 2002. Penelitian
Tindankan Kelas. Jakarta. Universitas
Terbuka.
DAFTAR RUJUKAN
Ensiklopedia Mini, 2003. Tentang Warna
(Colour) Sains, Erlangga For Kids,
Penulis Chris Oxlade, Anita Ganeri.
Jakarta. Erlangga.
Hasbullah.1999. Dasar – dasar pendidikan.
Jakarta. PT. Raja Grafindo Perseda
Hurlock,Elizabeth B. 1997. Perkembangan
Anak. Jilid 1. Jakarta. Erlangga.
Mulyasa, M.Pd., Prof.Dr. H. E. 2012.
Manajemen PAUD. Bandung. Rosda
Moeslichatoen R., M. Pd., Dra. 2004. Metode
Pengajaran Di TK. Jakarta. PT. Rineka
Cipta.
Mujidto dkk. 2010. Buku Pedoman
Pembelajaran Taman Kanak – Kanak.
Jakarta. Kementrian Pendidikan Nasional
9
Download