Bab 1 Pendahuluan Baterai adalah alat yang menyimpan energi kimia untuk kemudian diubah menjadi energi listrik bila diperlukan. Banyak sekali peralatan dalam kehidupan ini yang menggunakan baterai supaya dapat berfungsi. Mulai dari peralatan elektronik seperti kamera, telepon seluler, dan laptop, hingga peralatan berat seperti roket dan satelit. Dalam perkembangannya baterai telah berevolusi dari bentuk yang tidak praktis, rawan, dengan kerapatan energi yang kecil menjadi bentuk yang sangat kompak, berbagai bentuk dengan kerapatan energi yang besar. Sebuah baterai dapat terdiri dari satu atau lebih sel galvanik. Sel galvanik adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari dua buah elektroda (anoda dan katoda) dan sebuah larutan elektrolit. Elektrolit dalam sebuah baterai berfungsi menjaga kontinuitas aliran muatan sehingga baterai dapat bekerja. Tanpa adanya elektrolit reaksi pada kedua elektroda menjadi diskontinu sehingga tidak ada listrik yang dihasilkan. Elektrolit adalah zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik (Chang, 1998). Elektrolit terdiri dari kation yang bermuatan positif dan anion yang bermuatan negatif. Kedua jenis ion ini akan tertarik pada elektroda yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan ion tersebut. Setiap ion mempunyai laju gerak yang berbeda dalam air. Hal ini dikenal dengan mobilitas ionik. Semakin besar nilai mobilitas ioniknya maka semakin cepat laju ion tersebut dalam sebuah medan listrik. Dalam sebuah baterai terdapat hambatan yang terbentuk dalam baterai itu sendiri. Hambatan ini dikenal dengan hambatan dalam. Hambatan dalam suatu baterai adalah sifat kompleks yang ditentukan oleh sifat resistif dari elektrolit, elektroda, separator, pengumpul arus dan antarmuka (Zhang, 1998). Untuk baterai sejenis, baterai dengan hambatan dalam lebih kecil mempunyai kinerja yang lebih baik. Hal ini dikarenakan semakin kecil nilai hambatan dalam maka arus listrik yang dapat dihasilkan baterai semakin besar Penelitian ini bertujuan menginvestigasi pengaruh variasi elektrolit yang berbeda terhadap impedansi sebuah baterai sederhana. Baterai sederhana yang digunakan adalah sel galvanik Cu-Zn atau Sel Daniel. Pengukuran impedansi sel galvanik dilakukan pada tiga jenis elektrolit yang berbeda yaitu KCl, NaCl dan KNO3. Pemilihan ion ini didasarkan pada mobilitas ionik elektrolit yang berbeda. Metode yang digunakan dalam pengukuran impedansi adalah Spektroskopi Impedansi Elektrokimia (SIE). Hasil pengukuran impedansi ini dikonfirmasi oleh pengukuran rapat arus maksimum pada potensial nominal sel galvanik. Metode yang digunakan untuk pengukuran ini adalah Voltametri Siklik Galvano dengan progresi logaritmik. 2