OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 90-97 PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DAN STATUS GIZI PADA PERSALINAN NORMAL DAN PREMATUR DIFFERENCES OF HEMOGLOBIN LEVELS AND NUTRITIONAL STATUS IN NORMAL AND PRETERM LABOUR Supratiknyo, Siti Mardiyah Akademi Kebidanan Ibrahimy Sukorejo Situbondo Email: [email protected] ABSTRAK Prematur merupakan penyebab utama 60-80% morbiditas dan mortalitas neonatal di seluruh dunia. Hemoglobin (Hb) dan status gizi yang rendah pada ibu hamil salah satu faktor yang dapat mempengaruhi persalinan prematur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin dan status gizi di normal dan kelahiran prematur di rumah sakit Abdoer Rahem Situbondo. Desainnya adalah analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah normal dan prematur ibu melahirkan adalah 68 ibu. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling dengan sampel 68 responden, teknik pengumpulan data pengambilan dengan rekam medis dan dilaksanakan pada tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan dalam tingkat Hb dan status gizi di persalinan normal dan prematur. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa hasil dari Pvalue = 0,000> 0,05 maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara kadar hemoglobin dan status gizi di persalinan normal dan prematur. Kata kunci : Wanita Hamil, Kadar Hemoglobin, Status Gizi. ABSTRACT Premature was the main cause of 60-80% neonatal morbidity and mortality worldwide. Hemoglobin (Hb) and low nutritional status in pregnant women was one of the factors that can affect preterm labor. This study aims to determine differences in hemoglobin levels and nutritional status in normal and premature birth in Abdoer Rahem Situbondo hospital. The design used a comparative analitic with cross sectional approach. The study population was normal and premature delivery was 68 mothers. The sampling method used total sampling with 68 respondents samples, data collection technique with medical record and implemented in 2015. The results showed that there wa difference in Hb level and nutritional status in normal and premature labor. Chi-Square test results showed P-value = 0,000> 0.05 then H0 was ignored. So it can be concluded that there was a difference between hemoglobin levels and nutritional status in normal and premature labor. Keywords : Pregnant Women, Hemoglobin Levels, Nutritional Status. angka kematian bayi terdapat 29,99 per PENDAHULUAN Angka kematian bayi (AKB) di 1.000 kelahiran hidup tahun 2011 angka Propinsi Jawa Timur pada tahun 2007 kematian bayi sebanyak 29,24 per 1.000 sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup. kelahiran hidup dan angka kematian bayi Menurut data badan pusat statistik (BPS) 30 per 1.000 kelahiran hidup di tahun menyebutkan bahwa AKB Provinsi Jawa 2012 sedangkan angka kematian balita Timur tahun 2009 sebesar 31,41 per sebanyak 34 per 1.000 kelahiran hidup. 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 Persentase kelahiran prematur 90 91 dan OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 90-97 BBLR sangat Angka jumlah persalinan prematur pada tahun bertahan hidup bayi meningkat sesuai 2012 sebesar 7,77% dari total jumlah dengan persalinan. tingkat tinggi. disabilitas relatif terhadap usia gestasi (Chapman, 2006). Data yang di dapat dari dinas Semakin muda usia kehamilan, semakin kesehatan jumlah persalinan prematur tinggi angka kematian perinatal. Umur sebanyak 163 tahun 2013, pada tahun kehamilan yang kurang, menyebabkan 2014 persalinan premature sebanyak bayi yang lahir belum sepenuhnya dapat 212. Berdasarkan studi pendahuluan beradaptasi dengan lingkungan di luar pada kandungan, sehingga angka morbiditas dilakukan dan meningkat. AbdoerRahem tercatat jumlah persalinan Dampak negatif tidak saja terhadap premature sebanyak 37 (52,1%) dan morbiditas perinatal, persalinan normal sebanyak 34(47,8%) mortalitas dan perinatal mortalitas tetapi juga terhadap potensigenerasi tanggal 11-mei-2015 peneliti di yang RSUDdr. pada tahun 2015. yang akan datang, kelainan mental dan Menurut Manuaba (2001) beban ekonomi bagi keluarga dan bangsa terjadinya penyebab persalina prematur secara keseluruhan (Wiknjosastro,2005). di Prematur merupakan penyebab sebabkan oleh keadaan sosial faktor ekonomi individu; (pekerjaan, utama 60-80% morbiditas dan mortalitas gizi), penyakit sistemik bumil (paru, neonatal di seluruh dunia. Data Dinas jantung, lever, DM, hipertensi, infeksi Kesehatan organ Provinsi Jawa Timur vital), infeksi kehamilan menunjukkan angka kejadian partus (korioamnionitis, servisitis-endometritis, prematurus tahun 2010 sebesar 1,29% infeksi plasenta). dari total kelahiran hidup. Angka Penyebab persalinan prematur tersebut mengalami peningkatan bila bersifat multifaktorial dan melibatkan dibandingkan dengan tahun 2009 yang interaksi kompleks antara faktor fetus, sebesar 1,11%. Kota Surabaya sendiri plasenta, uterus dan maternal. Dari pada tahun 2010 menduduki peringkat faktor penyebab persalinan prematur kedua setelah Kota Malang dengan yang jumlah kejadian persalinan prematur hemoglobin dari segi plasenta adalah sebanyak 559 kasus. Data dari Rumkital adanya infeksi dan infusiensi plasenta. Dr. Ramelan Surabaya menunjukkan Dari berhubungan maternal dengan sendiri kadar penyebab OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 90-97 persalinan prematur yang berkenaan dengan hemoglobin (Nugroho, 2005). melahirkan dengan 92 lancar dan menghasilkan keturunan yang unggul Selain adanya infusiensi plasenta baik dari segi pertumbuhan maupun dan hipertensi faktor penyebab dari perkembangan janin. Oleh karena itu partus prematur adalah gizi. Gizi yang seorang ibu hamil perlu memperhatikan baik mempunyai adil yang cukup besar asupan makanan bergizi dan seimbang. pada pembentukan kualitas sel darah Hal ini karena calon ibu tidak lagi merah kekurangan gizi sendiri melainkan berdua yakni dengan berdampak negatif pada kesehatan dan calon anak yang dikandungnya. Dengan dapat menghambat kualitas sel darah asupan gizi yang baik selama hamil, merah seperti yang diharapkan. Bila maka kekurangan gizi terjadi pada ibu hamil kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin maka akan berakibat buruk baik bagi ibu terpenuhi dengan baik. Jika tidak maka itu yang pertumbuhan untuk tubuh ibu tidak dilahirkannya. Dalam hal ini dengan terpenuhi dan akan melahirkan bayi kecil status atau prematur (prasetyono, 2008). dimana sendiri gizi maupun yang anak tidak baik akan mengakibatkan berat badan bayi tidak normal dan terjadi partus prematur. akan menyebabkan suplai Berdasarkan latar belakang yang diatas maka penulis tertarik untuk Sampai saat ini, masih banyak melakukan penelitian tentang ibu hamil mengalami masalah gizi “Perbedaan kadar HB dan status gizi khususnya gizi kurang, seperti masalah pada persalinan normal dan persalinan kurang energi kronis dan anemia gizi prematur di RSUD dr. Abdoer Rahem (prasetyono, 2008 ). Frekuensi ibu hamil Situbondo. Di indonesia relative tinggi yaitu 63,5%,sedangkan di Amerika hanya 6%,kekurangan gizi dan perhatian yang METODE PENELITIAN Jenis penelitian analitik kurang terhadap ibu hamil merupakan komparatif dengan predisposisi anemia defisiensi ibu hamil pendekatan cross di Indonesia ( Prawirohardjo,2007 ). berusaha melihat kebelakang, artinya Hemoglobin yang pengumpulan data dimulai dari efek atau dalam akibat yang terjadi. Kemudian dari efek kesejahteraan kesehatan ibu hamil untuk tersebut di telusuri kebelakang tentang berkaitan status sectional gizi sangat dan menggunakan erat OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 90-97 93 penyebab atau variabel-variabel yang berpendidikan PT (perguruan tinggi) mempengaruhi berjumlah 13 orang (20%). akibat tersebut (Notoaimodjo, 2012). Tehnik sampling penelitian adalah total prematur. 2 sampling sebanyak 68 ibu persalinan normal dan persalinan Tabel Berdasarkan No 1 2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan umur di RSUD Abdoer Rahem Situbondo Umur Frekuensi Persentase >20 28 41,1% >30 40 58,8% Total 68 100% akan Berdasarkan tabel 2. diperoleh dilaksanakan di RSUD Abdoer Rahem data hampir setengahnya responden pada Situbondo. Varibel independen dalam kelompok umur >30 tahun berjumlah 40 penelitian ini adalah persalinan normal orang (58,8%). dan Tabel kriteria inklusi pesalinan Penelitian ini prematur. sedangkan variabel dependen adalah kadar Hb dan status gizi. Instrumen penelitian ini menggunakan rekam medik dengan N o 1 2 mencatat data persalinan normal dan Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Hb di RSUD Abdoer Rahem Situbondo Hemoglobin Frekuensi Persentase (Hb) Normal 40 58,8% Tidak normal 28 41.1% Total 68 100% persalinan prematur. Selanjutnya data diuji dengan menggunakan Chi – square. 3 Berdasarkan tabel 3. dapat dilahat dari hasil persalinan normal hampir semua resonden ibu memiliki Hb HASIL DAN PEMBAHASAN normal Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil sebagaimana didalam No 1 2 3 4 1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan pendidikan di RSUD Abdoer Rahem Situbondo Pendidikan Frekuensi Presentase SD 20 29% SMP SMA PT Total 15 20 13 68 22% 29% 20% 100% berjumlah 36 orang (52,9%). Tabel tabel: Tabel yaitu No 1 2 3 4 4 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan status gizi di RSUD Aboer Rahem Situbondo Status gizi Frekuensi Persentase Kurus 32 47,0% Normal 0 0% Gemuk 23 33,8% Sangat 13 19,1% gemuk Total 68 100% Berdasarkan tabel 4 dapat dilahat Berdasarkan tabel 1. diperoleh dari hasil hampir seluruhnya responden data hampir setengahnya responden kurus yaitu berjumlah 32 orang (47,0%) berpendidikan SMA (sekolah menengah dan responden yang status gizinya keatas) berjumlah 20 orang (29%) normal yaitu 0 (0%). sedangkan sebagian kecil responden 94 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 90-97 Tabel No 1 2 5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan persalinan normal dan prematur di RSUD Abdoer Rahem Situbondo Persen Persalinan UK Frekuensi tase Normal >37 34 50 % Prematur <37 34 50% Total 68 100% Berdasarkan tabel 5. dapat dilihat dari hasil persalinan normal hampir memiliki jumlah 34 orang (50%) dan persalinan prematur yaitu 34 orang (50%). Tabel Hb nor mal Hb tida 2 k nor mal Total Persali nan normal F F 15 19 34 % 22 28 50 25 9 % 37 13 34 50 Total F 40 28 68 Pvalue % 59 41 0,00 hasil data menggunakan uji Chi-Square dengan peneliti dengan SPSS menunjukkan bahwa hasil dari Pvalue pada kolom sign (2-tailed) = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan antara kadar hemoglobin pada persalinan normal dan prematur. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Hb di RSUD Abdoer Rahem Situbondo Persali nan premat ur dari penghitungan Tabel 6 N Hb o 1 Sementara 7 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan status gizi di RSUD Abdoer Rahem Situbondo Stat Persalinan N us normal o gizi F % Kur 1 10 15 us Nor 2 0 0 mal Ge 3 mu 15 22 k San gat 4 9 13 gem uk Total 34 50 10 0 Persalinan prematur Total F % F % 22 32 32 47 0 0 0 0 8 11 23 34 4 6 13 19 34 50 68 100 Pvalue 0,00 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat dari responden status gizi kurus yang dari responden kadar Hb normal yang mengalami persalinan normal yaitu 10 mengalami persalinan normal yaitu 15 (14,7%), pada status gizi normal yaitu 0 orang (22,0%), dan Hb tidak normal orang (0%), sedangkan status gizi gemuk pada persalinan normal yaitu 19 orang yaitu 15 orang (22,0%), dan pada status (27,9%), sedangkan kadar Hb normal gizi yang mengalami (13,2%), sedangkan pada status gizi persalinan prematur sangat yang gemuk yaitu 9 orang yaitu 25 orang (36,7%) dan pada kadar kurus mengalami persalinan Hb tidak normal yaitu 9 orang (13,2%). prematur yang mengalami status gizi OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 90-97 95 kurus yaitu 22 orang (23,3%) pada status gizi normal yaitu 0 orang (0%) Kadar Hb mengakibatka yang resiko persalinan sedangkan pada status gizi gemuk yaitu prematur. 8 orang (11,7%) dan pada status gizi stauts yang sangat gemuk yaitu 4 orang (8,5%). hemoglobin (Hb) adalah bentuk konjngsi Sementara dari peneliti Kadar rendah anemia hemoglobin gizi untuk besi,menyataka hasil Fe dengan protein dalam bentuk aktif penghitungan data dengan dalam bentuk ferro yang berfungsi menggunakan uji Chi-Square dengan mentanspor CO2 dari jaringan paru-paru SPSS menunjukkan bahwa hasil dari P- ntuk value pada kolom sign (2-tailed) = 0,000 pernapasan dengan membawa O2 dari < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak. paru-paru Sehingga kesimpulan Hemoglobin terdapat didalam sel darah bahwa ada perbedaan antara status gizi merah. Pada penelitian ini 28 responden pada persalinan normal dan prematur. yang mengalami persalinan premature. dapat ditarik Pada persalinan prematur tidak cuma bisa di di pengaruhi oleh diekresikan ke kedalam sel –sel udara jaringan. Hal ini di karenakan kurangnya kadar hemoglobin, rendahnya kadar hemoglobin tapi juga dalam bisa di pengaruhi oleh faktor lain seperti kehamilan mempuyai riwayat persalina gameli, hemoglobin ketuban pecah dini, riwayat peyakit rendah. sehingga darah yang pengenceran terjadi menyebabkan dalam darah dalam konsentasi menjadi penyerta sehingga ibu tersebut dapat Sedangkan pada status gizi ibu mengalami persalinan prematur. Masih yang mengalami persalinan normal berat banyak kejadian persalinan prematur badan dengan status gizi kurang dan pada cenderung pada berat badan rendah akan penelitian terjadi persalinan prematur, masalah tersebut juga ditemukan dikategorikan dan normal kelebihan dan bahwasanya persalinan prematur salah kekurangan gizi satunya di pengaruhi dari status gizi merupakan masalah penting terutama kurang, melainkan persalinan premature bagi ibu hamil yang mau menghadapi juga bisa di sebabkan oleh factor lain proses pesalinan, karena selain ada seperti umur ibu, tingkat pendidikan, resiko tertentu, juga akan mempengaruhi riwayat penyakit. pertumbuhan janin dalam kandungan, oleh karena itu pemantaun keadaan OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 90-97 tersebut perlu 96 dilakukan secara nutrisi ibu bersalin lebih adekuat untuk Salah satunya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan mempertahankan berat badan yang ideal janin. Hasil penelitian ini diharapkan atau normal (Waryana, 2010) dan pada dapat menjadi sumbangsi dalam bidang status proses penelitian kesehatan terutama pada ibu persalinan sangat dibutuhkan. Sehingga yang akan menghadapi persalinan dan asupan gizi yang baik selama hamil akan sebagai tambahan perluasan ilmu yang menyebabkan dapat di lahan atau di institusi. berkesinambungan. gizi pada ibu yang pertumbuhan janin terpenuhi dan pada status gizi yang berdsarkan hasil IMT juga berhubungan dengan kejadian persalinan prematur. SIMPULAN DAN SARAN Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu, Sebagian besar responden kadar hemoglobin memiliki normal namun mengalami persalinan prematur, yaitu 25 orang (36,7%), Sebagian besar responden mengalami status gizi kurus dan mengalami persalinan premature, yaitu 22 orang (23,3%), Ada perbedaan kadar hemoglobin dan status gizi pada persalinan normal dan prematur. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan meningkatkan peneliti pelayanan ini untuk kesehatan khususnya tentang penberian vitamin Fe dan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu yang akan menghadapi prose persalinan, petugas yang terkait dapat memberikan KIE tentang butuhnya vitamin Fe dan DAFTAR PUSTAKA Budiarto, 2012. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Jakarta ECG. Chapman,V, 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran Jakarta : ECG. P:184 203 Huliana, 2008, Perawatan Kehamilan. Jogjakayta. Diva press. Manuaba, IBG. 2001. Penuntun Kepaniteriaan Klinik Obstetri dan Ginikologi. Jakarta:ECG.P:75-7 Notoatmodjo, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta. Nugroho taufan,2012. Patologi Kebidanan Yogyakarta : Numed Prasetyono, 2008. Bimbingan dan Persiapan dan Perawatan Kehamilan. Jogjakayta. Diva press. Prawihardjo, 2008. Ilmu Kebidanan Jakarta BP-SP. Prawihardjo, sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan Jakarta BP-SP. Rachmawati, 2007. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran Jakarta Riskiyah dkk, 2014, Metode Ilmu Gizi Jakarta. 97 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 90-97 Rukiyyah, 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran Jakarta :ECG Sumarah, Nining Wiyati, Yani Widiastutik, 2008. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Yogyakart Sulistiyawati, ari, 2010. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin. Jakarta Selemba Medika Solihah, 2010. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin. Jakarta