perangkat lunak rekam medis bagi pegawai di rumah sakit umum

advertisement
PERANGKAT LUNAK REKAM MEDIS BAGI PEGAWAI
DI RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT
BANDUNG
Endang Sunandar1, Edwan Arif Gusaeni2
Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA Bandung
Jl. Soekarno Hatta No.456 Kota Bandung, Jawa Barat 40266
Tlp. (022) 7564283, Fax.(022) 7564282
1
[email protected], [email protected]
ABSTRAK
Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan tentunya membutuhkan
penerapan suatu teknologi informasi yang akurat dan cepat untuk meningkatkan pelayanan. Hal
tersebut dikarenakan rumah sakit sendiri, memiliki berbagai macam fungsi diantaranya ialah
pelayanan kesehatan, penelitian dan profesi dibidang medis yang tergolong kompleks. proses
pendaftaran pasien yang masih tergolong manual, menyebabkan proses pendataan rekam medis akan
memakan waktu lebih lama, tidak efisien dan proses pendataan menjadi berulang. Hal tersebut
nantinya akan berdampak bagi petugas medis dalam pencarian history atau data pasien yang pernah
melakukan pemeriksaan disamping itu pemeriksaan rekam medis dilakukan dalam satu aplikasi
sehingga banyak kekeliruan antara data pasien umum dan data pasien pegawai rumah sakit.
Berbeda dengan pengelolaan data yang sudah terkomputerisasi dan berebeda aplikasi, selain
tertatanya data yang lebih baik dengan adanya validasi data, hak akses pengguna, otomatisasi serta
kecepatan juga keakuratan data yang diolah akan lebih baik dan pasti akan menghasilkan sebuah
informasi yang baik pula.
Salah satu contoh dari segi perangkat lunak yang sama di gunakan dalam merekap data pasien,
dengan menggunakan perangkat lunak yang sama tentunya terjadi kekeliruan petugas rekam medis
dalam membandingkan data antaran pasien umum dan pasien pegawai .
Kata Kunci : perangkat lunak, Rekam Medis
I.
PENDAHULUAN
Teknologi informasi merupakan salah satu
teknologi yang sedang berkembang dengan
pesat pada saat ini. Dengan kemajuan
teknologi informasi, pengaksesan terhadap
data atau informasi yang tersedia dapat
berlangsung dengan cepat, efisien serta
akurat. Contoh dari hasil kemajuan teknologi
informasi ialah pemanfaatan suatu jaringan
Internet yang memungkinkan setiap orang
dapat mengakses atau memperoleh data-data
yang tersedia secara bersamasama dalam
suatu jaringan yang terhubung. Salah satu
manfaat yang dapat dirasakan dalam
penerapan teknologi informasi ialah efisiensi
waktu dalam pemanfaatan data,
serta perolehan data yang akurat dan efektif
[1].
Rumah sakit sebagai institusi yang
bergerak dibidang pelayanan kesehatan
tentunya membutuhkan penerapan suatu
teknologi informasi yang akurat dan cepat
untuk meningkatkan pelayanan. Hal tersebut
dikarenakan rumah sakit sendiri, memiliki
berbagai macam fungsi diantaranya ialah
pelayanan kesehatan, penelitian dan profesi
dibidang medis yang tergolong kompleks.
Dikatakan kompleks karena pelayanan
rumah sakit tidak hanya melayani dari segi
kesehatan, penelitian namun juga dari segi
pelayanan administrasi[2],
Kesejahteraan pegawaipun sangat penting
bagi
pihak
lembaga
diantaranya
kesejahteraan dalam bidang kesehatan bagi
pekerja maka sistem rekam medis pun tidak
hanya melayani pelayanan umum saja akan
tetapi melayani para pekerja yang sakit.
.
Berkaitan
dengan
latar
belakang
permasalahan diatas, maka Tugas Akhir ini
akan dibangun sebuah sistem informasi yaitu
Perangkat lunak Rekam Medis Khususnya
bagi para pegawai rumah sakit serta
pengelolaan data-data yang terkait untuk
mendukung kinerja sistem.
II. DASAR TEORI
III.
II.1. Definisi perangkat lunak
Perangkat lunak terdiri dari rangkaian instruksi
elektronik yang menyeluruh untuk mengerjakan
2.
sesuatu. Berbagai instruksi ini dibuat oleh
pengembang perangkat lunak dan tersedia dalam
berbagai bentuk.
Menurut ahli perangkat lunak yaitu Stephen R.
3.
Schach, menjelaskan bahwa :
“Perangkat lunak adalah sebuah disiplin
dimana dalam menghasilkan perangkat lunak
bebas dari kesalahan dan dalam pengiriman
4.
anggaran dapat tepat waktu serta memuaskan
keinginan pemakai.”
Sedangkan Pengertian Perangkat Lunak
menurut Menurut Fritz Bauer, yakni :
“Rekayasa
perangkat
lunak
adalah
5.
pengembangan dan penggunaan prinsip
rekayasa dalam rangka memperoleh perangkat
lunak yang dapat dipercaya dan dapat bekerja
serta efisien pada mesin nyata.”. [3]
II.1 Definisi Rekmmedis
1.
6.
Menurut
Permenkes
No.
7.
269/MENKES/PER/III/2008 ”Rekam medis
adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang
identitas
pasien,
pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien
II.2 Tujuan rekam medis
Menurut Muslihatun dkk dalam bukunya
menjelaskna bahwa tujuan penyelenggaraan
rekam medis adalah menunjang tercapainya
tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di institusi
a.
pelayanan kesehatan.
Beberapa aspek dalam rekam medis adalah
b.
sebagai berikut:
c.
Aspek Administrasi
Isinya menyangkut tindakan kesehatan yang
dilakukan berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab sebagai tenaga medis dan para medis
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
Aspek Legal
Isinya menyangkut harus memberikan jaminan
kepastian hokum atas dasar keadilan, dalam
rangka penegak hokum.
Aspek finansial
Isinya menyangkut rekam medis harus dapat
dipergunakan dalam menilai biaya yang telah
dikeluarkan.
Aspek Riset
Isinya menyangkut informasi dalam rekam
medis dapat dipergunakan sebagai bahan
penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang
kesehatan.
5. Aspek Edukasi
Isinya menyangkut informasi dalam rekam
medis berisi perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien. Informasi tersebut dapat
digunakan sebagai bahan/referensi beberapa
profesi kesehatan.
6.Aspek Dokumentasi
Informasi rekam medis harus didokumentasikan
sebagai bahan pertangung jawaban dan laporan
[2].
Menurut
Muslihatun
dkk
mengemukakan bahwa ruang lingkup kegiatan
pelayanan rekam medis di istitusi pelayanan
kesehatan pada umumnya sama. Kegiatan
pelayanan rekam medis baik di rumah sakit,
puskesmas dan klinik adalah sebagai berikut:
Penerimaan pasien
Pencatatan (recording)
Penyimpanan berkas rekam medis
Gambar III.1 usecase diagram
II.2. Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi yang digunakan dalam merancang
spesifikasi kebutuhan atas sistem yang dibuat.
perangkat lunak ini adalah :
Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL).
1. Metode Studi Pustaka
b. Desain
Metode Studi Pustaka dilakukan dengan cara
Desain sistem akan menghasilkan
mempelajari teori-teori literatur dari buku-buku
paket software prototipe, produk yang baik
referensi, skripsi, jurnal ataupun data-data di
sebaiknya mencakup tujuh bagian :
internet yang berhubungan dengan objek
1)
Fitur menu yang cepat dan mudah.
penelitian sebagai bahan atau dasar pemecahan
2)
Tampilan input dan output.
masalah.
3)
Laporan yang mudah dicetak.
2. Metode Observasi
4)
Data dictionary yang
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati
menyimpan informasi pada
secara langsung terhadap obyek yang terkait
setiap field termasuk panjang field, pengeditan
yaitu meneliti proses rekam medis yang
dalam setiap laporan dan format field yang
bertujuan untuk mendapatkan data sesuai
digunakan.
dengan kebutuhan pembangunan sistem.
5)
3. Wawancara
kunci record yang optimal.
Wawancara ini dilakukan dengan cara
6)
mewancarai seorang dokter dan pihak rumah
data yang tersimpan pada database.
sakit untuk memperoleh informasi mengenai
7)
prosedur pelayanan di rumah sakit.
pemrograman yang mengizinkan pemakai
Hasil analisis berupa dokumen Spesifikasi
Database dengan format dan
Menampilkan query online secara tepat ke
Struktur yang sederhana dengan bahasa
melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian,
4. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
prosedur otomatis dan lain-lain.
yang di gunakan dalam
c. Pengujian Sistem
perancangan sistem
rekam medis ini dengan menggunakan metode
Prototype yang memiliki 4 tahapan yaitu:
a. Analisis
sistem terdiri dari :
1)
Analisis dilakukan dengan menganalisis
permasalahan yang muncul dan
Menurut Sommerville (2001) pengujian
menentukan
Pengujian unit untuk menguji komponen
individual secara independen tanpa komponen
sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi
yang benar.
2)
Pengujian modul yang terdiri dari
komponen yang saling berhubungan.
3)
Pengujian sub sistem yang terdiri dari
beberapa modul yang telah diintegrasikan.
4)
Pengujian sistem untuk menemukan
kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara
subsistem dengan interfacenya serta
memvalidasi persyaratan fungsional dan non
fungsional.
5)
Pengujian penerimaan dengan data yang
dientry oleh pemakai dan bukan uji data
simulasi.
6)
Dokumentasi berupa pencatatan terhadap
setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir
pembuatan program.
d. Implementasi
Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini
merupakan implementasi sistem yang siap
dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses
pembelajaran terhadap sistem baru dan
membandingkannya dengan sistem lama,
evaluasi secara teknis dan operasional
serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi
informasi. [5]
II.3. Analisis Functional Requirement
Analisis Functional Requirement Merupakan
penjelasan tentang layanan yang perlu
disediakan oleh sistem, bagaimana sistem
menerima dan mengolah masukan, dan
bagaimana sistem mengatasi situasi-situasi
tertentu. Selain itu kadang-kadang juga secara
jelas menentukan apa yang tidak dikerjakan oleh
sistem. Functional requirement menggambarkan
system requirement secara detil seperti input,
output dan pengecualian yang berlaku. [6]
II.4. Analisis Non-Functional Requirement
Analisis kebutuhan non-fungsional Secara
umum berisi batasan-batasan pada pelayanan
atau
fungsi
yang
disediakan
oleh
sistem. Termasuk di dalamnya adalah batasan
waktu, batasan proses pembangunan, standarstandar tertentu. Karena berkaitan dengan
kebutuhan sistem secara keseluruhan, maka
kegagalan memenuhi kebutuhan jenis ini
berakibat pada sistem secara keseluruhan. [6]
II.5. Unified Modeling language (UML)
UML (Unified Modeling Language) adalah
Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda
Booch, OMT (Object Modeling Technique),
serta OOSE (Object Oriented Software
Enggineering) dan beberapa metoda lainnya,
merupakan metodologi yang paling sering
digunakan saat ini untuk analisa dan
perancangan sistem dengan metodologi
berorientasi objek mengadaptasi maraknya
penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi
objek” (OOP). [7]
IV. ANALISA DAN PERANCANGAN
III.1. Model Generic Diagram
Pada tahap ini akan menjelaskan Proses tahapan
dari Model Generic Diagram seperti pada
Gambar III.1 yang dimana tahapannya sebagai
berikut :
III.1.1 Identifikasi Permasalahan
Pada fase ini yang pertama adalah memfokuskan
untuk mengidentifikasi permasalahan yang
timbul, menentukan solusi dan melakukan
pengambilan data transaksi perusahaan.
Pada penelitian ini dilakukan di Fifteen Cafe
yang dimana perusahaan tersebut bergerak di
bidang kuliner, data transaksi Fifteen Cafe yang
akan di analisa dan siap untuk di olah adalah data
transaksi pada bulan Mei 2016 s/d April 2017
yang jumlahnya sebanyak 21.494 Record. [6]
III.1.2 Pengujian
Proses pengujian adalah proses dimana
perangkat lunak yang telah di buat di uji apakah
sesuai dengan analisa sebelumnya, setelah itu
stakeholder menilai apakah proses ini perangkat
lunak sudah sesuai atau tidak, apabila selesai
maka perangkat lunak akan masuk tahap small
release dimana perangkat lunak menjadi versi
pertama yang sewaktu – waktu dapat menambah
fitur sesuai permintaan stakeholder, apabila
tidak sesuai maka akan kembali ke proses
analisa dan implementasi.
2.
IV.
IMPLEMENTASI
Akan dibuat mulai
perencanaan,
kegiatan
dari
dapat meminimalisir kesalahan petugas
tahap
pada saat rekapitulasi
implementasi,
pengujian dan implementasi, pengujian dan
Dengan adanya rekap medis ini diharapkan
3.
Dengan adanya rekam medis ini maka
evaluasi hasil dari implementasi yang telah
diharapkan dapat mempermudah petugas
dilakukan.
berjalan dengan
dalam memilah data pasien umum dan
semestinya, perlu disusun sebuah penjadwalan
pegawai dengan mengetahui kode pasien
yang
sebagai pembeda .
Agar
dapat
mengatur
waktu
pelaksanaan
implementasi agar dapat terorganisir dengan
baik dan pembuatanya pun selesai tepat pada
waktunya. Penggambaran bisa menggunakan
Gantt Cart. Berikut merupakan rangkaian
aktivitas implementasi yang telah dilakukan:
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Stephen R. Schach & Fritz Bauer
pengertian perangkat lunak, 2010.
[2] Ismainar, H. (2015). Manajemen Unit
Kerja:untuk Perekam Medis dan
Informatika Kesehatan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Keperawatan dan Kebidanan.
Yogyakarta: Deepublish.
[3] Jogiyanto, H. (2002). Analisis & Desain
Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Tabel IV.2 Sample Itemset yang memenuhi
nilai support
[4] Muslihatun, Mufdhilah, Nanik Setiyawati.
(2012). Dokumentasi Kebidanan.
Yogyakarta: Fitramaya.
[5] Sutabri, T. (2016). Sistem Informasi
Manajemen. Yogyakarta: Ando Offset.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat dijelaskan
dalam mengatasi permasalahan-permasalahan
[6] Sutarman. (2012). Pengantar Teknologi
Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
terhadap sistem yang berjalan adalah sebagai
berikut:
1.
Dengan adanya
rekam medis ini maka
diharapkan dapat mempermudah petugas
dalam merekap data medis pasien
[7] Wardana. (2012). Menjadi Master PHP
Dengan Framework Codeigniter. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Gambar IV.1 Visualisasitampilan home
Download