269 efek pemberian ekstrak tempe kedelai (glycine max)

advertisement
Mandala of Health. Volume 5, Nomor 2, Mei 2011
Nurfaiziyah, Ekstrak Tempe Kedelai dan Caspase-3
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK TEMPE KEDELAI (GLYCINE MAX) TERHADAP
EKSPRESI CASPASE-3 MENCIT GALUR C3H MODEL
KARSINOGENESIS PAYUDARA
Ai Nurfaiziyah1, Dody Novrial1, Kamal Agung Wijayana1
1
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Email:[email protected]
ABSTRACT
Carcinogenesis process was affected by decrease in apoptotic activities marked by low Caspase-3
expression. Soybean (Glycine max) tempe is a widely consumed fermented food. Isoflavon content of tempe
showed proapoptotic effect on cancer. The aim of this study is to know the effect of soybean tempe extract on
Caspase-3 expression of C3H mice (Musmusculus) breast carcinogenesis model. This experimental study
used post-test only control group design. Twenty-four C3H mice were inoculated with tumor and divided into
four groups: 1 control group and three groups administered by soybean tempe extract dose 12
mg/20gBW/day, 24 mg/20gBW/day, and 48 mg/20gBW/day for two weeks, stained by caspase-3
immunohistochemistry and evaluated by Allred score. Statistical analysis Kruskal- Wallis continued by Post
hoc analysis Mann-Whitney test used SPSS ver.15. Analysis result showed significant increase of caspase-3
expression (p=0,046) with difference between control group and group 1 (p=0,009), control and group 2
(p=0,361), control and group 3(p=0,834), group 1 and group 2 (p=0,834), group 1 and group 3 (p=0,203),
and group 2 and 3 (p=0,199). From the result we can conclude that soybean tempe extract administration
increase Caspase-3 expression with minimal effective dose 12 mg/KgBW/day.
Key words: soybean tempe extract, caspase-3, apoptosis, breast carcinogenesis.
pathway (ekstrinsik). Kedua jalur tersebut
PENDAHULUAN
Kanker merupakan penyebab utama
berakhir pada aktivasi caspase-3, caspase-6,
kematian di dunia dengan 7,4 juta atau 13%
dan caspase-7 yang menyebabkan kematian
kematian pada tahun 2004. Angka insidensi
sel, dan sampai saat ini caspase-3 (bentuk
kanker payudara sebanyak 22,9% serta angka
aktif dari procaspase3) merupakan jenis
1
mortalitas sebesar 13,7% per tahun . Kasus
caspase mamalia yang paling dimengerti
kanker di Propinsi Jawa Tengah ditemukan
spesifisitas dan perannya pada apoptosis4,5,6.
sebanyak 22.857 kasus (7,13 per 1000
Pada sel yang mengalami apoptosis, caspase-
penduduk) dengan insidensi kanker payudara
3 merupakan eksekutor utama yang dapat
sebesar 3,45 per 1000 penduduk pada tahun
diaktivasi oleh kedua jalur baik itu jalur
20062.
ekstrinsik
Pertumbuhan
dikendalikan
oleh
payudara
keseimbangan
normal
maupun
intrinsik7.
Untuk
antara
mendeteksi dan menilai aktivitas apoptosis
proliferasi dan apoptosis sel. Apoptosis
pada jaringan, caspase-3 terbukti merupakan
adalah proses regulasi kematian sel untuk
metode pewarnaan imunohistokimia yang
mengontrol jumlah sel dan menghilangkan
mudah,
sel yang rusak3.
sehingga direkomendasikan untuk digunakan
Terdapat dua jalur utama apoptosis,
stress pathway (intrinsik) dan death-receptor
pada
sensitif,
deteksi
dan
dan
dapat
penilaian
diandalkan
apoptosis
8
jaringan .Peptida yang terkandung dalam
269
Mandala of Health. Volume 5, Nomor 2, Mei 2011
Nurfaiziyah, Ekstrak Tempe Kedelai dan Caspase-3
kedelai bersifat sebagai agen kemopreventif
isoflavon
dengan
fermentasi13.
menginduksi
ekspresi
caspase-3
secara invivo9, genistein, salah satu jenis
isoflavon
yang
banyak
karena
efek
dari
Berdasarkan uraian di atas maka dalam
dalam
penelitian ini akan dikaji tentang efek
kedelai, dapat menginduksi apoptosis pada
pemberian ekstrak tempe kedelai terhadap
sel kanker hati dan kanker payudara manusia
ekspresi caspase-3 mencit galur C3H model
melalui aktivasi caspase-310.Daidzein yang
karsinogenesis payudara. Hasil penelitian ini
juga merupakan salah satu jenis isoflavon
diharapkan dapat memberikan informasi
yang terdapat dalam kedelai terbukti dapat
untuk
menginduksi
tempe kedelai sebagai bahan makanan yang
apoptosis
terdapat
kedelai
sel-sel
kanker
payudara melalui jalur mitokondria dalam
11
kaskade apoptosis sel .
dapat
berpotensi
antikanker
pemanfaatannya
Konsumsi kedelai di Indonesia cukup
meningkatkan
dan
sebagai
penggunaan
rekomendasi
terapi
ajuvan
kanker.
tinggi dan Indonesia merupakan negara
produsen terbesar di dunia serta menjadi
METODE PENELITIAN
pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50
Penelitian ini menggunakan 24 mencit
persen kedelai di Indonesia dikonsumsi
galur C3H betina dengan berat badan 16-24
dalam bentuk tempe, 40 persen tahu, dan 10
gram, dan umur 12-16 minggu dalam
persen dalam bentuk produk lain (tauco,
keadaan sehat, ekstrak tempe yang dibuat
kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe di
dari tempe yang dikeringkan dan dimaserasi
Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg per
menggunakan pelarut ethanol yang dibuat di
orang
per
tahun12.
Tempe
merupakan
Laboratorium Biologi Farmasi FKIK,
makanan hasil fermentasi kedelai yang
Unsoed serta preparat jaringan yang dibuat
banyak tersedia dan dikonsumsi secara luas
oleh penduduk khususnya di Indonesia dan
juga di berbagai belahan dunia lain. Akhirakhir ini konsumsi tempe cukup meningkat,
tidak hanya di Indonesia tetapi juga di
Amerika Serikat dan Eropa. Mayoritas
isoflavon yang berasal dari kacang-kacangan
memiliki aktifitas hormone alami dan efek
anti kanker, meskipun demikian, penelitian
yang
dilakukan
mengindikasikan
berasal
dari
di
Nanjing
bahwa
tempe
University
isoflavon
memiliki
yang
aktivitas
antitumor lebih kuat dibandingkan dengan
dari jaringan tumor mencit dengan formalin,
bahan-bahan pembuatan preparat, akuades,
blok parafin jaringan, dan antibodi primer
rabbit polyclonal anti caspase-3.
Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental laboratorium terhadap hewan
coba dengan menggunakan post test only
with control group design. Hewan coba
dibagi dalam 4 macam perlakuan yaitu:
kelompok kontrol negatif (K) diinduksi sel
tumor dan diberi palsebo berupa akuades 0,2
ml/20 gBB mencit/hari selama 2 minggu;
kelompok perlakuan 1 (P1) diinduksi sel
270
Mandala of Health. Volume 5, Nomor 2, Mei 2011
Nurfaiziyah, Ekstrak Tempe Kedelai dan Caspase-3
tumor dan diberi ekstrak tempe dengan dosis
Nilai median dan nilai minimum dan
12 mg/20gBBmencit/hari selama 2 minggu;
maksimum setiap kelompok disajikan dalam
kelompok perlakuan 2 (P2) diinduksi sel
Tabel 1. Kelompok kontrol memiliki nilai
tumor dan diberi ekstrak tempe dengan dosis
median 4 dan nilai minimum-maksimum 0-5,
24 mg/20gBBmencit/hari selama 2 minggu;
kelompok perlakuan 1 nilai median 5 dan
dan kelompok perlakuan 3 (P3) diinduksi sel
nilai minimum-maksimum 0-6, kelompok
tumor dan diberi ekstrak tempe dengan dosis
perlakuan 2 dan 3 memiliki nilai yang sama
48 mg/20gBBmencit/hari selama 2 minggu.
yaitu 4 untuk median dan nilai min-mak 0-6.
Pada
akhir
penelitian
dilakukan
terminasi dengan menggunakan eter chamber
kemudian dilakukan pembuatan preparat
imunohistokimia caspase-3.Tabulasi ekspresi
caspase-3 dilakukan per lapang pandang,
sehingga didapatkan 200 data dari 20
preparat caspase-3. Kemudian dilakukan uji
Tabel 1. Median dan nilai minimum
maksimum Allred score setiap kelompok
Kelompok
Median
Kelompok
Kontrol
Kelompok
Perlakuan 1
Kelompok
Perlakuan 2
Kelompok
Perlakuan 3
4
Nilai
Minimum
0
Nilai
Maksimum
5
5
0
6
4
0
6
4
0
6
normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov
normal
Analisis bivariat dilakukan dengan
dilanjutkan dengan analisis univariat dan
menggunakan uji nonparametrik Kruskal-
analisis bivariat dengan menggunakan uji
Wallis
nonparametrik Kruskal- Wallis. Perbedaan
menunjukkan hasil yang bermakna antara
rerata ekspresi cascape-3 pada tiap kelompok
kelompok
dianalisis menggunakan Post hoc uji Mann-
perlakuan. Analisis dilanjutkan dengan Post
Whitney. Nilai p bermakna bila p < 0,05
hoc uji Mann-Whitney dengan hasil seperti
dengan tingkat kepercayaan 95%.
Nampak pada tabel 2.
Apabila
sebaran
data
tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembacaan preparat dilakukan oleh
dua
orang
(interobserver)
untuk
dengan
berada di atas nilai 0,80 yang berarti
keandalan dan kesahihannya bernilai baik.
kelompok
p
K - P1
K - P2
K - P3
P1 - P2
P1 - P3
P2 - P3
0,021
0,009
0,361
0,834
0,203
0,199
menilai keandalan dan kesahihan kedua data
preparat caspase-3 ini adalah 0,884 atau
dengan
(p<0,05)
Antar Kelompok
(reliabilitas) dan sahih (validitas). Untuk
Kappa yang didapatkan untuk pembacaan
kontrol
0,046
Tabel 2. Hasil uji beda Allred score antar
kelompok
mendapatkan hasil pemeriksaan yang andal
dilakukan perhitungan nilai Kappa. Nilai
p=
Allred score kelompok perlakuan 1
(P1) adalah lebih tinggi secara bermakna
dibandingkan
(p=0,021),
kelompok
dan
pada
kontrol
(K)
kelompok
P2
271
Mandala of Health. Volume 5, Nomor 2, Mei 2011
dibandingkan
Didapatkan
apoptosis yang lebih tinggi dibandingkan
perbedaan tidak bermakna pada kelompok P3
dengan genistein dan daidzein pada jaringan
dengan
kanker prostat.
K
K
(p=0,009).
Nurfaiziyah, Ekstrak Tempe Kedelai dan Caspase-3
(p=0,361),
P2
dengan
P1
(p=0,834), P3 dengan P1 (p=0,203), dan
Berbagai keunggulan ekstrak kedelai
kelompok P3 dengan P2 (p=0,199). Hal ini
secara keseluruhan dibandingkan dengan
menunjukkan
senyawa aktif isoflavon seperti genistein dan
tempe
bahwa
kedelai
pemberian
dengan
mg/20gBBmencit/hari
dan
mg/20gBBmencit/hari
selama
setelah
transplantasi
teraktivasinya
dosis
12
daidzein
dosis
24
diperkirakan
2
tumor
ekspresi
ekstrak
seperti
nampak
disebabkan
di
oleh
atas
ini
interaksi
minggu
diantara berbagai bahan fitokimia di dalam
memacu
kedelai utuh yang bekerja secara sinergis dan
caspase-3
yang
memberikan keuntungan lebih. Sebaliknya,
merupakan penanda untuk aktivitas apoptosis
interaksi antar senyawa ini juga mungkin
pada tumor kelenjar susu mencit C3H.
mempengaruhi aktivitas biologisnya14. Lebih
pemberian
jauh lagi Lu et al. (2009) melakukan
ekstrak tempe kedelai terhadap ekspresi
penelitian untuk membandingkan aktivitas
caspase-3 yang merupakan marker untuk
anti kanker isoflavone yang diekstrak dari
aktivitas apoptosis ini menunjukkan hasil
tempe dan isoflavone yang diekstrak dari
yang bermakna pada uji Kruskal-Wallis
kedelai. Hasil penelitiannya menunjukkan
dengan nilai p=0,046. Hal ini mendukung
bahwa isoflavone yang berasal dari tempe
berbagai penelitian yang mengemukakan
memiliki aktivitas antikanker lebih tinggi
bahwa isoflavon kedelai memiliki aktivitas
dibandingkan dengan isoflavone kedelai. Hal
anti kanker dengan menginduksi apoptosis.
ini diindikasikan dikarenakan peningkatan
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
kandungan senyawa selain isoflavon yang
ekstrak
memiliki aktivitas antikanker setelah proses
Hasil
penelitian
tempe
efek
kedelai
yang
memiliki
kandungan tinggi isoflavon memiliki efek
fermentasi pada tempe.
yang sejalan dengan senyawa isoflavon baik
Keunggulan kandungan tempe lainnya
itu genistein maupun daidzein, terhadap efek
seperti dikemukakan dalam Nout dan Kiers.
anti
(2005) adalah adanya 3-hydroxyanthranilic
kanker
kedelai
yang ditimbulkan. Ekstrak
keseluruhan,
yang
mengandung
acid
(HAA)
yang
dibentuk
oleh
campuran berbagai jenis isoflavon dan
mikroorganisme dalam proses fermentasi
kandungan
memiliki
tempe. HAA dilaporkan memiliki efek
tinggi
sitosidal dan menginduksi apoptosis pada sel
dibandingkan dengan genistein atau daidzein
kanker hati manusia, sedangkan glukolipid
saja. Seperti dikemukakan oleh penelitian
yang terdapat di dalam tempe dilaporkan
Hsu et al. (2009) yang menunjukkan bahwa
menghambat proliferasi sel tumor pada
ekstrak
mencit. Terganggunya membran mitokondria
aktivitas
lainnya
terbukti
antikarsinogen
kedelai
lebih
menginduksi
tingkat
272
Mandala of Health. Volume 5, Nomor 2, Mei 2011
Nurfaiziyah, Ekstrak Tempe Kedelai dan Caspase-3
yang melepaskan faktor penting seperti
(HSPs)
sitokrom-c merupakan kunci berlangsungnya
penyusunan dan pembentukan, degradasi,
jalur apoptosis intrinsik. Reactive oxygen
dan translokasi protein. Selama sinyaling NF-
species (ROS) terdapat di dalam dan disekitar
κB, HSP90 membentuk skompleks dengan
mitokondria dan dikenal sebagai produk
Cdc37
sampingan proses oksidatif selular normal.
translokasi TNF-dependent, dan aktivasi dan
ROS diindikasikan dapat meregulasi inisiasi
biosintesis IKB 9.
sinyaling apoptosis. Daidzein menginduksi
apoptosis
dengan
bersamaan
menghasilkan
dengan
gangguan
up-regulasi
dan
menyebabkan
sitokrom-c
bax
mitokondria
ke
mengaktivasi
dalam
caspase-9
potensial
sebaliknya
Teraktivasinya
melepaskan
sitosol
caspase-9
berperan
lemah
menghambatnya16.
dan
aktivitas
juga
antiestrogenik15.
Isoflavon
diketahui
Kemampuan isoflavon berikatan dengan ER-
caspase-7.
β 20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
menimbulkan
ER-α.
Aktivitas
berikatan
intrinsik atau jalur mitokondria .
selektif
karena
dengan
isoflavon
senyawa
ER-α
ini
yang
menstimulasi
proliferasi pada sel-sel kanker payudara tapi
Penelitian lain yang menguji turunan
yaitu
dimethylbenz[α]anthracene
7,12(DMBA)
terbukti
dapat
menghambat ekspresi HSP90 yang menekan
menekan
proliferasi
pada
dosis
namun
sebaliknya,
tinggi15.
Allred score kelompok perlakuan 1
(P1)
ekspresi VEGF. Penekanan NF-κB dikenal
dibandingkan
sebagai
(p=0,021),
kanker.
rendah
berlawanan dengan estrogen pada dosis
p21, p53, dan caspase-3, serta menghambat
kemopreventif
ER-β16.
melalui
Fitoestrogen dapat berefek seperti estrogen
jalur aktivasi NF-κB, menginduksi ekspresi
aktivitas
aktivitas
yang
11
bahwa
memiliki
memiliki aktivitas selektivitas yang baik.
diinduksi daidzein terjadi melalui jalur
menunjukkan
dalan
Fitoestrogen dapat meniru efek estrogen atau
menguntungkan
kedelai
melalui
penting
yaitu
asumsi bahwa aktivitas apoptosis yang
isoflavon
apoptosis
Fitoestrogen
estrogenik
sehingga
dan
yang
ROS
transmembran mitokondria, down-regulasi
bcl-2,
meregulasi
lebih
tinggi
secara
kelompok
dan
pada
bermakna
kontrol
(K)
kelompok
P2
Berbagai penelitian menunjukan bahwa heat
dibandingkan
shock protein 90 (HSP90) merupakan suatu
perbedaan tidak bermakna pada kelompok P3
molekul
dengan
yang
merupakan
salah
satu
K
K
(p=0,009).
(p=0,361),
P2
Didapatkan
dengan
P1
komponen dari kompleks IκB kinase (IKK)
(p=0,834), P3 dengan P1 (p=0,203), dan
yang berperan penting dalam aktivasi NF-κB.
kelompok P3 dengan P2 (p=0,199). Hal ini
HSP90 juga menstabilisasi protein-protein
menunjukkan
penting yang terlibat di dalam kontrol siklus
tempe kedelai dengan dosis 12 mg/20 g BB
bahwa
pemberian
ekstrak
sel dan apoptosis. Heat schock proteins
273
Mandala of Health. Volume 5, Nomor 2, Mei 2011
Nurfaiziyah, Ekstrak Tempe Kedelai dan Caspase-3
mencit/hari dan dosis 24 mg/20 g BB
bahwa kondisi tumor semakin memburuk,
mencit/hari
perlu dilihat lagi
selama
2
minggu
setelah
hubungannya dengan
transplantasi tumor meningkatkan ekspresi
aktivitas proliferasi jaringan. Apalagi jika
caspase-3 yang merupakan penanda untuk
kita lihat dari bentuk makroskopis kelompok
aktivitas apoptosis pada tumor kelenjar susu
P3, tampak bahwa dibandingkan kelompok-
mencit C3H dibandingkan dengan kelompok
kelompok lainnya, P3 mengalami penurunan
kontrol. Uji perbedaan yang menunjukkan
volume tumor pada akhir perlakuan. Adapun
hasil yang tidak bermakna antar kelompok
keterbatasan dari penelitian ini yaitu tidak
yang lain disebabkan oleh aktivitas apoptosis
dilakukannya
yang tidak terlalu meningkat atau bahkan
proliferasi jaringan sehingga tidak dapat
menurun pada dosis perlakuan yang lebih
dibandingkan dengan aktivitas apoptosis
besar. Hal ini dapat dijelaskan bahwa selama
untuk melihat perkembangan kondisi tumor
proses karsinogenesis pada jaringan epitelial,
yang sebenarnya.
pemeriksaan
aktivitas
terjadi akumulasi mutasi genetik sehingga
fungsi
selular
menghilang.
Sekilas
KESIMPULAN
diperkirakan bahwa apoptosis yang rendah
Ekstrak tempe kedelai (Glycine max)
dihubungkan dengan buruknya prognosis,
meningkatkan ekspresi caspase-3 mencit
namun
(Mus
ternyata
apoptosis
mengalami
musculus)
galur
C3H
model
peningkatan pada tumor-tumor ganas. Hal ini
karsinogenesis payudara pada kelompok
lebih tampak pada tumor dengan grade tinggi
perlakuan dibandingkan dengan kelompok
yang diikuti dengan aktivitas proliferasi yang
kontrol. Dosis efektif minimal ekstrak tempe
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kontrol
yang
antara
proliferasi
diperhatikan.
memberikan
efek
meningkatkan
dan
apoptosis
harus
ekspresi caspase-3 secara bermakna adalah
Tingginya
apoptosis
pada
12 mg/20gBBmencit/hari
tumor dihubungkan dengan angka survival
yang
buruk.
Untuk
itulah,
dalam
UCAPAN TERIMA KASIH
mengevaluasi pertumbuhan dan pengurangan
Ucapan
terimakasih
disampaikan
massa tumor terhadap respon kemoterapi,
kepada DIKTI atas dukungan dana penelitian
radioterapi, dan terapi hormonal diperlukan
yang
diberikan,
Laboratorium
Biologi
proliferasi17.
farmasi UNSOED dan Laboratorium Patologi
Diketahui bahwa genistein yang diekstrak
Anatomi UNSOED untuk penyediaan alat
dari tempe menunjukkan efek antiproliferatif
dan bahan penelitian serta Laboratorium
kuat pada sel endotel pembuluh darah secara
Imunopatologi Patologi Anatomi Fakultas
in vitro18. Tidak meningkat atau bahkan
Kedokteran Universitas Indonesia untuk
semakin berkurangnya aktivitas apoptosis
pengadaan hewan coba dan pembuatan
setelah perawatan, tidak serta-merta berarti
preparat.
penilaian
apoptosis
dan
274
Mandala of Health. Volume 5, Nomor 2, Mei 2011
DAFTAR PUSTAKA
1. Ferlay, J. et al.. 2008. Globocan 2008 Cancer
Incidence and Mortality Worldwide: IARC
CancerBase No. 10. (On-line). Diperoleh dari:
http://globocan.iarc.fr. Diakses 6 November
2010.
2. WHO.
2009.
(On-line).
Diperoleh
dari:http://www.who.int/mediacentre/factsheet
s/fs297/en/. Diakses 6 November 2010.
3. Parton, M., M. Dowsett., I. Smith. 2001.
Studies of Apoptosis in Breast Cancer. BMJ.
322: 1528-32
4. Fan, T.J., L.H. Han., R.S. Cong., and J. Liang.
2005. Caspase Family Proteases anApoptosis.
Acta Biochim Biophys Sin. 37(11): 719-727.
5. Croce, C.M. 2008. Oncogenes and Cancer. N
Engl J Med. 358: 502-511.
6. Porter, A.G., and R.U. Janicke. 1999.
Emerging Roles of Caspase-3 in Apoptosis.
Cell Death and Differentiation. 99-104
7. Ghavami, G., M. Hashemi., S.R. Ande., B.
Yeganeh., W. Xiao., M. Eshraghi., C.J.
Bus.,K. Kadkhoda., E. Wiechec., A.J.
Halayko., M. Los. 2009. Apoptosis and
Cancer: Mutations within Caspase Genes. J
Med Genet. 46: 497-510.
8. Duan, W.R. et al. 2003. Comparison of
Immunohistochemistry for Activated Caspase3 and Cleaved Cytokeratin 18 with The
TUNEL Method for Quantification of
Apoptosis in Histological Sections of PC-3
Subcutaneous Xenografts. The Journal of
Pathology. 199 (2): 221-228.
9. Park, K. et al.. 2009. Isoflavone-Deprived Soy
Peptide Suppresses Mammary Tumorigenesis
by Inducing Apoptosis. Experimental and
Molecular Medicine. 41(6):371-380.
10. Sarkar, F.H., and Y. Li. 2003. Soy Isoflavones
and Cancer Prevention. Cancer Investigation.
21(5): 744-757.
Nurfaiziyah, Ekstrak Tempe Kedelai dan Caspase-3
11. Jin, S., Q.Y. Zhang., X.M. Kang., J.X. Wang.,
and W.H. Zhao. 2009. Daidzein Induces
MCF-7 Breast Cancer Cell Apoptosis Via The
Mitochondrial Pathway: Original. Annals of
Oncology doi:10.1093/annonc/mdp49
12. Astawan, M. 2003. Tempe: Cegah Penuaan &
Kanker Payudara. (on-line). Kompas.
Diperoleh
dari:
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/030
7/03/092312.htm. Diakses 23 Juni 2010.
13. Lu, Y. et al. 2009. Study on The Inhibition of
Fermented Soybean to Cancer. Journal of
Northeast Agricultural University. 16(1): 2528.
14. Hsu, A., T.M. Bray., W.G. Helferich., D.R.
Doerge., E. Ho. 2010. Differential Effects of
Whole Soy Extract and Soy Isoflavones on
Apoptosis in Prostate Cancer Cells.
Experimental Biology and Medicine. 235: 9097.
15. Sharma, A.K. et. al. 2010. Role of
Phytoestrogen in Treatment of Cancer:
AReview. International Journal of Pharma
Reasearch & Development. 2(9). Barlow, J.,
J.A.P. Johnson., L. Scofield. 2007. Early Life
Exposure to Phytoestrogen Daidzein and
Breast Cancer Risk in Later years. BCERC
COTC Fact Sheet.
16. Xiao, C.W. 2008. Health Effects of Soy
Protein and Isoflavones in Humans. J. Nutr.
138: 1244S-1249S.
17. Parton, M., M. Dowsett., I. Smith. 2001.
Studies of Apoptosis in Breast Cancer. BMJ.
322: 1528-32.
18. Kiriakidis, S. et al. 2005. Novel Tempeh
(Fermented Soybean) Isoflavones Inhibit In
Vivo Angiogenesis in The Chicken
Chorioallantoic Membrane Assay. British
Journal of Nutrition. 93: 317-323.
275
Download