PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DI PERUMAHAN BATURSARI SEMARANG Prasojo Mulyo N Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No.5 – 11 Semarang, Telp. (024)3567010 Fax (024)3565441 E-mail : [email protected] ABSTRACT This researchis used for analyzing the impact of Marketing Mix towards the decision taken by the buyer of the house in Batusari, Semarang with samples of 73 respondents in Semarang and tools of analysis in this methods are, Double Regensi Linier whichconsist of Quisionaire (validalitas and reliabilitas), Test Assumptions Classical (normality, multicollinearity, and heterocedastisity), Testing Multiple Linear Regression, Hypothesis Testing (Test t and f) and Coefficient of Determination Test From the result of multiple linear regression analysis found that factor that affected buyeris the location by regression coefficiented 0,334.and affect significantly to probability value 0,000. Proce and promotion become the second reasons that affact the decision with regression coefficient 0,252 dan 0,236 and affect significantly to the probability level to 0,16 dan 0,20 and the last factor that affected people’s choiseis the Product with regression coefficient value 0,220 and affect significantly to it’sprobability value to 0,11. Simultantly, product, price, promotion, and location have significant impact to it‘sprobability level to 0,000 and in the coefficient test determination all these variable can explain Y factor as 79,2 %. Key words: Product, Price, Promotion, Location, and Buying Decision meningkatnya PENDAHULUAN Pertumbuhan penduduk kebutuhan sangat konsumen akan barang dan jasa memacu tinggi berdampak pada perkembangan adanya perkembangan pusat bisnis yang ekonomi potensial bagi para penduduk, dimana suatu yang jumlah Negara. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya seringkali kebutuhan akan barang dan jasa yang memerlukan adanya suatu tempat hunian diperlukan yang murah dan nyaman. konsumen. Dengan seseorang terdesak dan Kondisi semacam ini memicu para rumah faktor keputusan pembelian inilah investor dan developer berlomba-lomba yang dalam menciptakan tempat hunian yang memutuskan sebuah keputusan. Perumnas sesuai dengan keinginan dan harapan hadir sebagai solusi pemerintah dalam konsumen (seperti kualitas bangunan menyediakan perumahan yang layak bagi yang kokoh, penawaran harga yang masyarakat murah, dan lokasi yang strategis). Namun Perumnas adalah Badan Usaha Milik di tengah upaya tersebut para developer Negara justru kesulitan- Perusahaan Umum kesulitan seperti : meningkatnya harga keseluruhan sahamnya bahan bangunan (22,2%), tingginya suku Pemerintah. bunga KPR (19,48%), sulitnya perizinan Pemilihan atau birokrasi (15,44%) dan tingginya Semarang pajak (14,63%) yang berdampak pada didasarkan karena Sebagai kawasan yang tingginya harga jual rumah yang di terletak di perbatasan Kota Semarang dan tawarkan (finance.detik.com) sehingga Kabupaten menyebabkan sebagian konsumen tidak memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat menjangkaunya. dikembangkan dalam berbagai bidang dihadapkan dengan Oleh sebab itu, konsumen harus sangat berpengaruh menengah (BUMN) ke yang Demak, bawah. berbentuk (Perum) dimana dimiliki Perumahan sebagai dalam objek Desa oleh Batursari penelitian Batursari yang mampu mendorong pertumbuhan selektif di dalam mempertimbangkan perekonomian masyarakatnya. tempat hunian mana yang akan dibelinya satunya dikembangan menjadi Kawasan mengingat semakin tahun harga rumah Perumahan semakin meningkat. Di dalam membeli masyarakat. yang layak huni Salah bagi Pada saat ini masing-masing perusahaan objek penelitian dipilih 100 responden berlomba-lomba dari menciptakan tempat keseluruhan responden yang hunian yang sesuai dengan harapan dan membeli rumah di Batursari sejak tahun keinginan konsumen Menurut Dinas Tata 2008-2012. Ruang dan Pemukiman Provinsi Jawa Tengah menyatakan developer lebih saling dari 25 menunjukan TINJAUAN PUSTAKA Dalam penelitian inipenulis membuat keunggulannya beserta segala atributnya tinjauan pustaka mengenai: sebagai 1. Pengertian pemasaran bentuk upaya pemenuhan kebutuhan konsumen akan tempat hunian Pemasaran yang nyaman, murah, dan berkualitas. perencanaan dan menjalankan konsep, Oleh sebab itu, agar persaingan antar harga promosi, dan distribusi sejumlah produsen dapat dimenangkan, banyak ide, barang dan jasa untuk menciptakan faktor yang harus diperhatikan oleh para pertukaran yang mampu memuaskan produsen yang salah satunya melalui tujuan individu dan organisasi (Lamb: strategi 2001, 6). Untuk menarik minat konsumen kebijakan bauran pemasaran adalah suatu (marketing mix) secara efektif yang agar merupakan mengkonsumsi produk ataupun barang, kombinasi dari variabel konsumen proses menggunakan, produk, harga, promosi, dan distribusi. dibutuhkan suatu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemasaran agar apakah terdapat pengaruh antara variabel penjualan. Strategi pemasaran adalah 4P (product, price, promotion, place) kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu terhadap keputusan pembelian. Sebagai atau beberapa konsep strategi meningkat target pasar suatu dan mengembangkan serta memelihara suatu produk, harga, tempat/distribusi, dan bauran promosi. pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan A. Produk pasar yang dituju (Lamb,2001, 54). Menurut Dalam strategi pemasaran ini, terdapat didefinisikan sebagai segala sesuatu baik strategi yang yang menguntungkan maupun tidak yang menetapkan komposisi yang terbaik dari diperoleh seseorang melalui pertukaran. keempat variabel Dari definisi di atas dapat dijelaskan pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran bahwa produk adalah segala sesuatu yang pasar yang dituju dan sekaligus mencapai memiliki nilai untuk dipasarkan untuk tujuan dan sasaran perusahaan. Unsur dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi strategi bauran pemasaran tersebut untuk adalah: harga, produk, promosi, bauran pemasaran komponen atau Lamb (2001:414), memenuhi keinginan produk atau kebutuhan. distribusi. B. Harga 2. Bauran Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2008:342) Bauran pemasaran adalah kumpulan alat harga pemasaran yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, untuk atau jumlah dari nilai yang ditukarkan dipadukan taktis terkendali perusahaan adalah yang para di pasar sasaran. Kotler dan G.Amstrong manfaat dari memiliki atau menggunakan (2008:62). pemasaran sesuatu produk atau jasa. Sementara terdiri dari 4 hal yang biasa disebut 4 P; Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa bauran untuk uang menghasilkan respon yang diinginkanya Dalam pelanggan sejumlah memperoleh harga merupakan uang yang dibayarkan oleh konsumen untuk memperoleh jasa nantinnya dengan revenue yang diterima yang diinginkan dengan membandingkan oleh perusahaan. antara biaya dan manfaat yang diperoleh C. Promosi (The Consumer’s costs and benefits). Promosi merupakan salah satu faktor Biaya/costs anatara lain: waktu dan penentu tenaga, dan pinjaman, pendapatan atau pemasaran. tabungan pribadi dan keluarga, dan lain- suatu produk, bila konsumen belum lain (benefits) pernah mendengarnya dan tidak yakin pengalaman, bahwa produk itu akan berguna bagi pemenuhan kebutuhan kualitas dan lain- mereka, maka mereka tidak akan pernah lain. Konsumen membelinya. Pada hakikatnya promosi untuk mencari sedangkan meliputi: manfaat prestise, biasanya harga cenderung yang dapat adalah keberhasilan suatu Betapapun suatu berkualitasnya bentuk komunikasi memberikan nilai dan kepuasan yang pemasaran. tinggi. komunikasi pemasaran adalah aktivitas Menurut Lupiyoadi “Keputusan penetapan (2008,98) harga juga Yang program dimaksud dengan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, sedemikian penting dalam menentukan mengingatkan seberapa jauh pelayanan layanan jasa perusahaan daan produknya agar bersedia dinilai oleh konsumen, dan juga proses menerima, membeli, dan loyal pada dalam produk yang ditawarkan perusahaan yang membangun citra”. Kegiatan penetapan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran pemasaran, karena penetapan harga terkait langsung pasar dan/atau sasaran bersangkutkan (Tjiptono,2009:217). atas Menurut Tjiptono (2008:519) terdapat jumlahnya sangat banyak dan tersebar beberapa luas. bauran komunikasi, diantaranya: Ada dua bentuk utama mass selling, 1. Personal selling yaitu periklanan dan publisitas. Personal selling adalah komunikasi 3. Promosi penjualan langsung (tatap muka) antara penjual Promosi dan untuk persuasi langsung melalui penggunaan memperkenalkan suatu produk kepada berbagai insentif yang dapat diatur calon membentuk untuk merangsang pembelian produk terhadap dengan segera dan/atau meningkatkan calon pelanggan pelanggan pemahaman dan pelanggan produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. penjualan bentuk jumlah barang yang dibeli pelanggan. 4. Hubungan 2. Mass selling, terdiri atas periklanan adalah masyarakat (Public relations) dan publisitas Public relations merupakan upaya Mass selling merupakan pendekatan komunikasi menyeluruh dari suatu yang menggunakan media komunikasi perusahaan untuk persepsi, opini, keyakinan, dan sikap menyampaikan informasi untuk kepada khalayak ramai dalam satu berbagai waktu. Metode ini memang tidak perusahaan tersebut. sefleksibel personal selling namun mempengaruhi kelompok terhadap 5. Direct & online Marketing merupakan alternatif yang lebih murah Direct untuk menyampaikan informasi ke pemasaran yang bersifat interaktif, khalayak yang memanfaatkan satu atau beberapa (pasar sasaran) yang marketing adalah sistem media iklan untuk menimbulkan c. Lalu lintas respon yang terukur dan atau transaksi d. Tempat parker yang luas dan di sembarang lokasi. aman D. Lokasi e. Ekspansi Program distribusi dan penjualan dapat f. Lingkungan yang mendukung didefinisikan E. Keputusan Pembelian sebagai program yang terdiri atas berbagai kegiatan pemasaran Keputusan pembelian adalah keputusan yang konsumen berusaha memperlancar dan mengenai merek-merek jasa dari produsen kepada konsumen, kumpulan pilihan (Kotler dan Keler, sehingga penggunaanya sesuai dengan 2009:188). yang (2005:187) menjelaskan bahwa proses Sementara (Tjiptono,2008:584). Hurriyati menyampaikan dalam keputusan dalam Kotler merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah diartikan sebagai saluran distribusi (zero yang terdiri dari lima tahap, yaitu: channel, two level channel, dan multilevel Menganalisa kebutuhan dan keinginan, channel). menilai sumber-sumber, Hurriyati (2005:57) menyatakan bahwa tujuan pembelian, ada perlu alternatif menentukan membeli. diperhatikan lokasi,yaitu: a. Akses b. Visibilitas faktor saat Place pengambilan di dapat bebearpa bahwa (2005:55) Lebih ada atas mempermudah penyampaian barang dan diperlukan yang preferensi yang pembelian menetapkan mengidentifikasi dan keputusan Penelitian ini mengambil rujukan dari faktor tersebut dapat mewakili penelitian terdahulu, antara lain: keseluruhan data sebanyak 58, 19 %. 1. Seanewati Oetama (2011) tentang 3. S. Satmoko, dkk (2005) tentang analisis pengaruh bauran pemasaran analisis efektivitas marketing mix terhadap terhadap tingkat pembelian Kentucky keputusan pembelian konsumen dalam pembelian motor Fried honda di Indonesia. Hasil penelitian Magelang. menunjukan bahwa produk dan harga menunjukan bahwa variabel harga dan berpengaruh distribusi signifikan keputusan pembelian, terhadap sedangkan Chicken Hasil (KFC) di penelitian berpengaruh kota ini terhadap keputusan beli konsumen, sedangkan promosi dan saluran distribusi tidak produk berpengaruh berpengaruh terhadap keputusan beli terhadap keputusan konsumen dalam melakukan dalam melakukan pembelian motor honda. 2. Erna Widiana (2009) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dan promosi tidak konsumen. 4. Aprih Santoso (2009) tentang analisis pengaruh faktor internal mahasiswa dan bauran pemasaran keputusan konsumen dalam membeli keputusan rumah. Hasil penelitian menunjukan penelitian menunjukan bahwa semua bahwa variabel bebas dapat mempengaruhi 24 variabel yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli rumah di PT MPB pembelian terhadap teh. Hasil variabel terikat 5. Mocch Nasir (2008) tentang studi ternyata lebih baik diringkas menjadi perilaku konsumen terhadap tujuh faktor baru, dimana ketuju keputusan pembelian air minum aqua di kota Surakarta. Hasil penelitian Berdasarkan kerangka konseptual di atas menunjukan produk dan promosi maka mempunyai pengaruh penelitian ini sebagai berikut: signifikan terhadap positif dan keputusan dapat promosi, sedangkan signifikan pengaruh mempunyai negative berpengaruh dan terhadap tidak keputusan pembelian. Dari beberapa penelitian sebelumnya di dapatkan kerangka pikir dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian 2. Secara harga, rujukan dalam 1. Secara parsial variabel produk, harga, membeli konsumen air minum aqua, harga dikembangkan simultan variabel produk, dan lokasi promosi, berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. yang nantinya dijadikan sebagai dasar pembuatan Hipotesis: METODE PENELITIAN Kerangka Konseptual Definisi Operasional dan pengukuran PRODUK variabel HARGA 1. Produk (X1) KEPT. PEMB PROMOSI Kotler LOKASI menyatakan bahwa Keterangan Armstrong (2008), produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke Variabel Independen : Produk, harga, promosi, dan lokasi Variabel Dependen dan pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang bisa : kept. Pembelian memuaskan kebutuhan atau keinginan. Selanjutnya variabel produk dapat diukur dengan indikator : kualitas suatu produk, bila konsumen belum bahan pernah mendengarnya dan tidak yakin baku yang keragamaan warna digunakan, rumah ditawarkan sudah memenuhi yang bahwa produk itu akan berguna bagi syarat mereka, maka mereka tidak akan estetika, design Produk Rumah, dan pernah membelinya. kekuatan Bangunan (Tjiptono,2009:217). 2. Harga Selanjutnya variabel promosi dapat Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa diukur dengan indikator: media cetak, harga pameran, brosur, dan kejelasan isi merupakan dibayarkan oleh uang konsumen yang untuk memperoleh jasa yang diinginkan dengan membandingkan antara biaya tulisan di dalam brosur membingungkan atau tidak 4. lokasi dan manfaat yang diperoleh (The Hurriyati Consumer’s costs bahwa Place dapat diartikan sebagai Selanjutnya variabel diukur dengan and benefits). (2005:55) menyampaikan dapat saluran distribusi (zero channel, two indikator: level channel, dan multilevelchannel). harga keterjangkauan harga, kesesuaian Selanjutnya harga kualitas bangunan, diukur dengan variabel dengan lokasi dapat indikator yang diskon harga, dan penawaran harga dikembangkan disesuaikan dengan pendapatan (2005:57) menyatakan bahwa ada 3. Promosi merupakan salah satu faktor beberapa oleh faktor saat Hurriyati yang perlu penentu keberhasilan suatu program diperhatikan menentukan pemasaran. Betapapun berkualitasnya lokasi,yaitu: akses untuk transportasi mudah dijangkau atau tidak, lokasinya Populasi dan Sampel jauh dari kebisingan atau tidak, tempat 1. parkir yang luas dan aman, Ekspansi, Populasi dalam penelitian ini adalah Tersedia tempat yang cukup untuk seluruh konsumen yang telah membeli perluasan kantor dan menempati rumah di Perumahan pemasaranya mudah dijangkau atau Batursari sejak tahun 2008 sampai 2012 tidak, dam keputusan pembelian yang mencangkup seluruh tipe yang usaha, 5. Keputusan lokasi pembelian keputusan pembeli mana yang adalah tentang merek dibeli (Kotler dan Populasi dibangun di setiap cluster yang berjumlah 1.031 unit rumah. 2. Sampel Amstrong,2008). Variabel dependen Sampel dalam penelitian ini sejumlah 100 adalah variabel yang memberikan responden dengan metode pengambilan reaksi/respon terhadap variabel bebas sampel Sistematis (Systematic Sampling) (Sarwono,2008:107). Dalam penelitian ini alat analisis yang Variabel dependen dalam penelitian ini digunakan antara lain Uji Kuesioner, uji adalah asusmsi klasi, regresi berganda, dan Uji Keputusan konsumen. dapat Pembelian diukur dengan determinan. indikator: keputuusan tentang kualitas produk harga tentang rumah, promosi tentang HASIL PENELITIAN keputusan DAN PEMBAHASAN keputusan rumah, distribusi rumah, dan 1. Uji Validitas keputusan pembelian karena adanya Uji signifikansi dilakukan dengan referensi dari keluarga atau teman. membandingkan nilai rhitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = 71 dari keseluruhan indikator pada masing- (diperoleh dari rumus df = n -2 atau 73-2 masing korelasi yang dihasilkan masing- = 71), yang dimaksud n adalah jumlah masing indikator lebih besar dari 0,2303 sampel sehingga didapat Rtabel sebesar atau r hitung > r tabel, maka masing- 0,2303. Jadi dikatakan valid apabila masing indikator variabel dinyatakan Rhitung lebih besar dari Rtabel atau Rhitung valid. lebih besar dari 0,2303 (Gozhali,2006) 2. yang dapat dilihat pada tabel: Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila Tabel 1 (Ghozali, 2006): Hasil α > 0,6 = reliabel Hasil Uji Validitas Variabel Item r hitung r tabel Kriteria (df = 71) Produk X1_1 0,756 0,2303 Valid (X1) X1_2 0,759 0,2303 Valid X1_3 0,718 0,2303 Valid X1_4 0,836 0,2303 Valid Harga X2_1 0,740 0,2303 Valid (X2) X2_2 0,757 0,2303 Valid X2_3 0,714 0,2303 Valid X2_4 0,726 0,2303 Valid Promosi X3_1 0,786 0,2303 Valid (X3) X3_2 0,791 0,2303 Valid X3_3 0,751 0,2303 Valid X3_4 0,830 0,2303 Valid Lokasi X4_1 0,831 0,2303 Valid (X4) X4_2 0,846 0,2303 Valid X4_3 0,820 0,2303 Valid X4_4 0,756 0,2303 Valid X4_5 0,691 0,2303 Valid Y1 0,855 0,2303 Valid Y2 0,805 0,2303 Valid Y3 0,788 0,2303 Valid Y4 0,717 0,2303 Valid Keputusan Pembelian (Y) Uji Reabilitas Hasil α < 0,6 = tidak reliable Tabel 2 Hasil Uji Reabilitas No. Variabel Alpha Alpha Hitung Cronbach Kriteria 1 Produk (X1) 0,893 0,6 Reliabel 2 Harga (X2) 0,875 0,6 Reliabel 3 Promosi (X3) 0,907 0,6 Reliabel 4 lokasi (X4) 0,916 0,6 Reliabel 5 Keputusan Pembelian (Y) 0,906 0,6 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan pengolahan Uji Reabilitas Berdasarkan uji validitas yang dilakukan diketahui terhadap variabel produk, harga, promosi, produk, harga, promosi, dan lokasi) lebih dan lokasi serta keputusan pembelian, besar masing dari o, variabel 6 (variabel sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing Gambar 1 variabel dapat dikatakan reliabel dan layak digunakan untuk Hasil Uji Normalitas pengujian hipotesis selanjutnya. 3. Uji Asumsi Klasik Model regesi yang baik adalah yang memenuhi seluruh uji asumsi klasik, yaitu data terdistribusi normal, tidak terjadi Dalam grafik normalitas P-Plot diatas multikolonieritas, bebas dari autokolerasi, terlihat bahwa data menyebar di sekitar dan homoskedastisitas. Pada penelitian garis diagonal, maka data penelitian ini, tidak dilakukan autokolerasi karena berdistribusi normal, sehingga layak penelitian ini menggunakan kuesioner untuk menggunakan model regresi dalam yang tidak menggunakan observasi pengujian hipotesisnya. Untuk lebih berurutan sepanjang waktu. mendukung uji grafik P-Plot diatas, a. Uji Normalitas penelitian ini dilengkapi uji statistik. Uji Uji normalitas bertujuan untuk menguji statistik yang digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel normalitas dalam penelitian ini adalah uji terikat dan variabel bebas keduanya statistik non-parametrik Smirnov (K-S). Kolmogorov- mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji K-S dilakukan Model regresi yang baik adalah memiliki dengan kriteria pengujian jika nilai distribusi data normal atau mendekati signifikansi (Asymp.Sig.) > 0,05 maka normal (Ghozali, 2006). data residual berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi (Asymp.Sig.) < variabel independen (Ghozali, 2006). 0,05 Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai maka data residual tidak berdistribusi normal. Tolerance dan nilai Variance Inflation Tabel 3 Factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 0,10 Hasil Uji One-Simple K-S atau sama dengan nilai VIF < 10, maka One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 73 Normal Mean 0 Paramete Std. Deviation 1.5218881 a rs Most Absolute 0.103 Extreme 0.103 Differenc Positive -0.059 es Negative Kolmogorov-Smirnov Z 0.88 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.421 a. Test distribution is Normal. dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas penelitian ini. Hasil uji berikut ini : Tabel 4 Hasil Uji Mulitikolinieritas Coefficientsa diatas Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients menunujukan bahwa Asymp.sig > 0,05 menunjukan nilai 0,421. Sehingga data penelitian ini berdistribusi normal. b. pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel Berdasarkan uji statistik non-parametrik (K-S) variabel independen dalam model regresi pada Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Kolmogorov-Smirnov antar Model B Std. Error Beta 1 (Constant) .144 .240 R_produk .220 .084 R_harga .252 .102 R_promo .236 R_lokasi .334 a. Dependent Variable: R_keptsan Collinearity Statistics T Sig. Tolerance VIF .601 .550 .222 2.616 .011 .404 2.476 .228 2.475 .016 .342 2.922 .099 .229 2.381 .020 .314 3.186 .089 .331 3.751 .000 .372 2.686 Uji Multikolinearitas Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan hasil pengolahan pada Uji Multikolinieritas di atas diketahui masing variabel (variabel produk, harga, promosi, dan lokasi) pada kolom tolerance lebih besar dari 0,10 dan pada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar kolom VIF masing-masing variabel lebih di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu kecil dari 10, sehingga data ini berarti Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas tidak terdapat asumsi multikolinearitas (homoskedastisitas). dalam model regresi pada penelitian ini. c. Gambar 2 Uji Heterokedasitas Hasil Uji Heterokedasitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. berdasarkan hasil pengolahan di atas Dalam peneliti diketahui bahwa tidak terdaptnya pola menggunakan grafik scatterplot untuk yang jelas, serta titik-titik menyebar di menguji ada tidaknya heteroskedastisitas. atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, Caranya adalah dengan melihat grafik maka scatterplot tersebut. Jika ada pola tertentu, heteroskedastisitas. seperti tititk-titik yang ada membentuk mengindikasikan bahwa penelitian ini pola tertentu yang teratur (bergelombang, tidak melebar kemudian menyempit), maka heteroskedastisitas, sehingga penelitian mengindikasikan ini dapat dibuktikan kebenarannya secara penelitian ini, telah terjadi heteroskedastisitas., tetapi jika tidak ada ilmiah. tidak terjadi terjadi Hal gangguan asumsi ini asumsi 4. Uji Regresi Linear Berganda dan b. Koefisien variabel produk diketahui 0,220 adalah positif, artinya Uji Hipotesis Tabel 5 apabila variabel produk ditingkatkan Hasil Analisis Regresi Berganda (desain tipe yang up to date) maka Coefficientsa akan Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model regresi B Std. Error Beta Collinearity Statistics T Sig. Tolerance .144 .240 .601 .550 R_produk .220 .084 .222 2.616 .011 .404 2.476 R_harga .252 .102 .228 2.475 .016 .342 2.922 R_promo .236 .099 .229 2.381 .020 .314 3.186 R_lokasi .334 a. Dependent Variable: R_keptsan .089 .331 3.751 .000 .372 2.686 keputusan pembelian. VIF 1 (Constant) meningkatkan c. Koefisien regresi variabel harga diketahui 0,252 adalah positif, artinya apabila variabel harga ditingkatkan maka akan meningkatkan keputusan Sumber : Data primer yang diolah, 2013 pembelian. Dari hasil analisis diperoleh persamaan d. Koefisien regresi variabel promosi regresi : Y = 0,144 + 0,220 X1 + 0,252 X2 + 0,236 diketahui 0,236 adalah positif artinya X3 + 0,334 X4 apabila variabel promosi ditingkatkan Pengertian dari persamaan di atas adalah maka akan meningkatkan keputusan sebagai berikut: pembelian. e. a. Constanta diketahui sebesar 0,144 adalah positif, artinya apabila variabel produk, harga, promosi, dan lokasi konstan maka variasi perubahan keputusan pembelian adalah positif. Koefisien regresi variabel lokasi diketahui 0,334 adalah positif artinya apabila variabel lokasi ditingkatkan (lokasi yang strategis, mudah diakses dan mudah dijangkau) maka akan meningkatkan keputusan pembelian. sebesar 0,011 lebih kecil dibandingkan 5. Uji Hipotesis A. Pengujian Signifikansi Parameter taraf signifikansi 5% atau 0,05; berarti Parsial terletak Untuk menguji apakah variabel bebas sehingga berpengaruh secara signifikan terhadap terdapat pengaruh yang signifikan variabel terikat. Tingkat signifikasi yang antara digunakan dalam penelitian ini adalah 5% Keputusan Pembelian (Y). (Ghozali, 2006). Cara mengujinya dengan pada daerah secara H0 parsial Produk (X1) ditolak, (individu) terhadap b. Uji Pengaruh antara Harga terhadap membandingkan nilai probabilitas, Jika Keputusan Pembelian nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 Berdasarkan pengujian statistik dengan (untuk tingkat signifikansi = 5%), maka SPSS didapatkan nilai probabilitas variabel independen secara individual sebesar 0,016 lebih kecil dibandingkan berpengaruh terhadap variabel dependen. taraf signifikansi 5% atau 0,05; berarti Sedangkan jika nilai probabilitas lebih terletak besar sehingga daripada independent 0,05 secara maka variabel individual tidak pada daerah secara H0 parsial ditolak, (individu) terdapat pengaruh yang signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. antara Harga (X2) terhadap Keputusan Berdasarkan pada tabel 5, diketahui hasil Pembelian (Y). uji secara parsial sebagai berikut: a. Uji Pengaruh antara Produk terhadap c. Uji Pengaruh antara Promosi terhadap Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian Berdasarkan pengujian statistik dengan Berdasarkan pengujian statistik dengan SPSS didapatkan nilai probabilitas SPSS didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,020 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05; berarti adalah 5% (Ghozali, 2006). Berikut hasil terletak uji signifikansi sec pada sehingga daerah secara H0 parsial ditolak, (individu) Tabel 6 terdapat pengaruh yang signifikan antara Promosi (X3) Hasil Output Uji Anova ANOVAb terhadap Model Keputusan Pembelian (Y). 1 d. Uji Pengaruh antara Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Sum of Squares Df Mean Square Regression 42.523 4 10.631 Residual 10.423 68 .153 F Sig. 69.357 Total 52.945 72 a. Predictors: (Constant), R_lokasi, R_harga, R_produk, R_promo b. Dependent Variable: R_keptsan Berdasarkan pengujian statistik dengan SPSS didapatkan nilai probabilitas Sumber : Data primer yang diolah, 2013 sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan Berdasarkan hasil pengolahan pada Uji taraf signifikansi 5% atau 0,05; berarti Signifikansi terletak ditolak, diketahui bahwa nilai probabilitas sebesar (individu) 0,000 lebih kecil dibandingkan taraf terdapat pengaruh yang signifikan signifikansi 5% atau 0,05; sehingga antara Lokasi (X4) terhadap Keputusan terdapat pada daerah H0 ditolak, artinya Pembelian (Y). variabel Produk, Harga, Promosi, dan pada sehingga B. daerah secara Pengujian H0 parsial Signifikansi Parameter Lokasi secara secara simultan dapat simultan/bersama-sama Simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Untuk menguji apakah variabel bebas Keputusan Pembelian (Y) dan model berpengaruh secara signifikasi terhadap regresi dalam penelitian ini dikatakan fit variabel terikat secara bersama-sama. atau layak. Tingkat signifikasi yang digunakan .000a oleh variabel-variabel lain yang tidak 6. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya diteliti dalam penelitian ini. mengukur seberapa jauh kemampuan model pada variabel bebas (X) dalam KESIMPULAN menerangkan variasi variabel terikat (Y), Dari hasil penelitian mengenai Pengaruh dengan output sebagai berikut : Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Model R Tabel 7 Pembelian Konsumen Dalam Membeli Uji Determenasi Rumah di Perumahan Batursari Semarang Model Summaryb dapat ditarik Adjusted R Square DurbinWatson sebagai berikut: R Square Std. Error of the Estimate 1 .896a .803 .792 .39150 2.032 a. Predictors: (Constant), R_lokasi, R_harga, R_produk, R_promo 1. Secara b. Dependent Variable: R_keptsan produk Sumber : Data primer yang diolah, 2013 didapatkan angka kesimpulan parsial dan individual variabel berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel 4.20 beberapa koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,792. Hal ini berarti bahwa variabel 2. Secara parsial dan individual variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Secara parsial dan individual variabel Produk, harga, promosi, dan lokasi produk memiliki konstribusi terhadap keputusan pembelian. dalam menerangkan sebesar 79,2% berpengaruh signifikan Keputusan 4. Secara parsial dan individual variabel Pembelian (Y). Sedangkan faktor-faktor lokasi berpengaruh signifikan terhadap lain keputusan pembelian. memiliki kontribusinya sebesar (100%-79,2%) = 20,8%, dapat dijelaskan 5. Secara bersama-sama produk, harga, promosi dan lokasi memiliki pengaruh Terhadap Keputusan pembelian Teh. Jurnal Dinamika Sosbud. Volume 11 Nomor 1 Juni. Universitas Negeri Semarang. yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dalam membeli rumah di Perumahan Batursari Semarang. DAFTAR PUSTAKA JURNAL Moch.Nasir. 2008. Studi perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Aqua Di Kota Surakarta. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Volume 12.Nomor 1 Juni. Universitas Muhammadiyah Surakarta.Surakarta. Oetama, Seanewati. 2011. Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen dalam Pembelian Motor Honda di Sampit. Jurnal Socientia Kopertis XI Kalimantan. Volume 3. Nomor 1. Februari 2011. S.Satmoko,T.Ekowati,B.M Setiawan dan A.Intan Sari. 2005. Analisis Efektifitas Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian KFC Di Kota Magelang. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Universitas Diponegoro.Semarang. Santoso dan Bambang Kunarto. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Internal Mahasiswa dan Bauran Pemasaran Widiana,M.Erna. 2009. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli rumah. Majalah Ekonomi. BUKU Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta. Djarwanto, PS dan Subagyo Pangestu. 2000. Statistik Indukti. Edisi Keempat. Cetakan Kelima. Yogyakarta : BPFE. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang : PB Undip. Hurriyati, R. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Cetakan Pertama. Bandung : CV.ALFABETA. Indriantoro dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Kedua. Penerbit : BPFEYogyakarta. Kotler, P dan K.L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Penerbit Erlangga. KotlerP, G amstrong. 2008. Prinsipprinsip Pemasaran. Edisi Kedua Belas Jakarta: Penerbit Erlangga. Lamb, Hair dan McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku 1. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. INTERNET www.Perumnas.co.id. Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Nugriyantoro, Burhan Gunawan dan Marzuki. 2004. Statistik Terapan : Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Sarwono, J. dan T.Martadiredja. 2008. Riset Bisnis Untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : Penerbit Andi. Sekaran, Uma.2009. Metode Penelitian Untuk Bisnis.Edisi Empat. Jakarta:Salemba Empat. Simamora, Bilson. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Certakan Kedelapan. CV.Alfabeta. Bandung. Tjiptono, Candra dan Adriana. 2008. Pemasaran Strategik. Edisi 1. Yogyakarta : Penerbit Andi. Tjiptono, Fandy. 2009. Strategi Pemasaran. Edisi 2. Yogyakarta : Penerbit Andi. Widiana, Muslichah Erma. 2010. DasarDasar Pemasaran. Bandung : Karya Putra Darwati. Majalah SWA 2009. http://finance.detik.com/read/2012/05/20/ 134849/1920203/1016/ini-yangmembuat-pengembang-propertiterus-naikkan-harga-rumah www.solusiproperti.com