POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709 Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Klasifikasi Isyarat Suara Jantung Menggunakan Metode Spektral Aplication of Neural Network for Heart Sound Classification With Spectral Method Yul Antonisfia Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis Padang 25163 Telp. (0751) 72590 Fax. (0751) 72576 Email: [email protected] ABSTRACT The aim of this research is to develop a program with a back-propagation artificial neural network algorithm to classify heart sound signals. The classification is done for normal heart sound and 24 heart murmurs. Using a stethoscope with 1 kHz bandwidth amplifier, normal heart sound from some human samples are detected. For completing pathology data, heart murmurs are downloaded from internet. The signals of heart sound were analyzed it’s power spectral, for feature extraction. The results show that using feature extraction with spectral method and back-propagation artificial neural network, we can differentiate the normal heart sound and heart murmurs. The input tolerance of the system is tested using noisy data. The percentage of success of 90 % is obtained with SNR of 10 dB for 125 frequency samples. The best architecture and network parameters result 125 input neurons, 2 hidden layers with 75 and 50 neurons on each layer, 25 output neurons, 0.6 learning rate and 0.7 momentum coefficient. Keywords: Heart murmurs, power spectral, classification, ANN, back-propagation PENDAHULUAN Serangan jantung masih menempati urutan pertama penyebab kematian dibanyak tempat didunia. Gejala abnormalitas jantung (disebut murmur) seringkali datang secara tiba-tiba, oleh karena itu pengenalan secara dini terhadap penyakit jantung dapat membantu untuk terhindar dari serangan jantung. Sampai saat ini dokter menggunakan isyarat suara jantung untuk memantau kinerja jantung dengan menggunakan stetoskop. Penggunaan stetoskop menghasilkan suara yang lemah. Karena itu untuk diagnosis diperlukan kepekaan dan pengalaman dokter, sehingga hasil diagnosis sangat dipengaruhi oleh subyektivitas dokter (Anonim 2004). Disamping itu keterbatasan fisik manusia juga mempengaruhi hasil interpretasi. Jaringan syaraf tiruan adalah suatu sistem cerdas yang dapat digunakan untuk membantu analisis yang bekerja berdasarkan pelatihan dan pembelajaran. Dalam penelitian ini jaringan syaraf tiruan dilatih dengan beberapa isyarat suara jantung untuk mengklasifikasikan murmur jantung. Ekstraksi ciri dilakukan dengan mencari rapat spektral daya (power spectral density, PSD) dari murmur jantung. Himpunan PSD dari murmur jantung kemudian dilatihkan ke jaringan syaraf tiruan. Setelah dilatih, kemudian diuji dengan isyarat suara jantung yang telah ditambah derau untuk menguji kemampuan jaringan syaraf tiruan mengenai toleransinya terhadap pola masukan. METODOLOGI Bahan yang digunakan pada penelitian adalah suara jantung. Suara jantung terdiri dari suara jantung normal yang didapatkan dari hasil rekaman dengan mengunakan stetoskop dan penguat berlebar bidang 1 kHz. Sedangkan suara jantung abnormal/murmur didapatkan dari suatu situs internet yang terdiri atas: 1. Acute rheumatic fever 2. Aortic insufficiency loud systolic ejection murmur, third sound 69 POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 3. Aortic stenosis opening snap of aortic early systolic ejection sound 4. Atrial septal defect abnormal splitting of 5. Coarctation of aorta systolic murmur 6. Complet heart block slow heart rate,varying first sound 7. Mitral regurgiation holosystolic murmur 8. Mitral regurgiation late systolic murmur crecendo type 9. Mitral regurgiation mid systolic click and late systolic murmur 10. Mitral regurgiation systolic murmur, crescendo type 11. Mitral regurgitation and mitral stenosis all sound features of mitral stenosis and mitral regurgitation 12. Mitral regurgiattion systolic murmur, hight piched and blowing type 13. MItral regurgitation systolic murmur 14. MItral regurguition third heart sound 15. Mitral stenosis accentuated 1st 16. Mitral stenosis opening snap 17. Mitral stenosis presystolic murmur 18. Mitral stenosis short md-diastolic 19. Patent ductus arteriosus continuous machinery murmur 20. Pulmonary stenosis harsh systolic ejection murmur 21. Right bundle branch block of first sound 22. Systemic hypertension accentuated second sound 23. Tricuspid regurgitation holosystolic murmur 24. Ventricular sepatal defect continuous murmur Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah stetoskop dengan penguat berlebar bidang 1 kHz dan satu unit note book dengan spesifikasi : 1. Processor Intel Core Duo 1,86 GHz 2. RAM 512 MHz 3. Hard disk 120 Gbyte ISSN : 1858-3709 4. Perangkat lunak Matlab versi 7.1 R14 service pack Prosedur jalan penelitian dapat dilihat pada gambar diagram alir (Gambar1) berikut. START Rekam dan Load Data Suara Jantung Analisi Isyarat dengan PSD Pelatihan dengan Jaringan Syaraf Tiruan TIDAK Keluaran = Target YA Pengujian Data Suara Jantung dengan Jaringan Syaraf Tiruan Analisis hasil keluaran sistem END Gambar 1. Diagram penelitian alir langkah-langkah HASIL Penelitian yang telah dilakukan meliputi proses eksraksi ciri terhadap data dengan mencari PSD isyarat suara jantung. Isyarat PSD dinormalisasi agar 70 POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 menghasilkan amplitudo 0 sampai 1 dan pola yang dihasilkan lebih tampak. Sebelum diklasifikasi dengan algoritma jaringan syaraf propasi balik dilakukan diskretisasi frekuensi dengan mencuplik isyarat PSD ternomalisasi dalam beberapa cuplikan (20 , 40, 50, 80,100,125 dan 200cuplikan) dengan interval pencuplikan 50 Hz, 25 Hz, 20Hz, 12,5 Hz, 10 Hz, 8 Hz dan 5 Hz. Gambar 2 sampai 5 berikut adalah contoh bentuk gelombang dan hasil pengolahan isyarat suara jantung Aortic insufficiency loud systolic ejection murmur third sound (murmur2).. Gambar 2 adalah bentuk isyarat jantung Aortic insufficiency loud systolic ejection murmur third sound (murmur2) dalam kawasan waktu. Gambar 2. Bentuk gelombang suara jantung Aortic insufficiency loud systolicejection (murmur2) dalam kawasan waktu Gambar 3 adalah bentuk isyarat PSD suara jantung Aortic insufficiency loud systolic ejection murmur third sound (murmur2) hasil pengolahan dengan metode Welch ISSN : 1858-3709 Gambar 3. Isyarat PSD suara jantung Aortic insufficiency loud systolic ejection (murmur2) Gambar 4 adalah hasil normalisasi dari isyarat PSD suara jantung Aortic insufficiency loud systolic ejection murmur third sound (murmur2). Gambar 4. Pola ekstraksi ciri ternormalisasi di kawasan frekuensi suara jantung Aortic insufficiency loud systolic ejection (murmur2) Gambar 5 adalah bentuk isyarat tercuplik suara jantung normal dalam 125 cuplikan dengan interval pencuplikan 8 Hz. Gambar 5. Bentuk isyarat tercuplik suara jantung Aortic insufficiency loud systolic ejection (murmur2) 71 POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 Klasifikasi isyarat suara jantung dilakukan dengan algoritma jaringan syaraf tiruan propagasi-balik dengan data latih berupa isyarat tercuplik hasil pengolahan data suara dengan PSD. Target atau keluaran akhir sistem yang berupa klasifikasi jantung normal dan 24 jenis jantung abnormal (murmur) dikodekan ke dalam bentuk angka biner dengan kode 25 bit dan 5 bit. Setiap satu bit dari pengkodean keluaran tersebut diwakilkan oleh satu neuron keluaran dari jaringan syaraf tiruan. Sehingga jumlah neuron keluaran berjumlah 25 neuron dan 5 neuron. Pelatihan jaringan syaraf tiruan dilakukan bertahap untuk mendapatkan parameter-parameter yang optimal sehingga bisa dihasilkan arsiterktur jaringan dan hasil pelatihan terbaik. Pelatihan yang dilakukan untuk pemilihan parameter-parameter adalah, pengkodean target, jumlah lapisan tersembunyi, jumlah neuron pada masingmasing lapisan tersembunyi, target error, fungsi aktivasi pada masing-masing lapisan tersembunyi, laju pelatihan (learning rate), dan koefisien momentum (momontum coefisient). Pelatihan juga dilakukan untuk ISSN : 1858-3709 melihat hubungan jaringan terhadap jumlah cacah cuplikan dan perubahan derau Dari pelatihan yang telah dilakukan diperoleh hasil pelatihan terbaik dengan keberhasilan pengujian mencapai 90 % diuji dengan isyarat ditambah derau dengan SNR 10 dB pada 50 data masukan. Parameter-parameter dan arsitektur jaringan terbaik adalah sebagai berikut : 1. algoritma pelatihan = traingdx 2. lapisan tersembunyi = 2 lapisan 3. jumlah neuron masukan = 125 neuron 4. jumlah neuron tiap lapisan tersembunyi = 75 neuron dan 50 neuron 5. jumlah neuron keluaran = 25 neuron 6. target error = 1e-5 7. fungsi aktivasi = tansig, tansig, dan logsig 8. koefisien momentum = 0,7 9. laju pelatihan = 0,6 Tabel 1 berikut adalah hasil pelatihan untuk pemilihan jumlah cacah cuplikan. Tabel 1. Hasil pelatihan menurut cacah cuplikan isyarat No Cacah Cuplikan Epoch MSE 1 2 3 4 5 6 7 20 40 50 80 100 125 200 9785 5485 3574 753 1347 659 591 9,9974e-006 9,99559e-006 9,98826e-006 9,7474e-006 9,8807e-006 9,80208e-006 9,74641e-006 Persentase Keberhasilan Dgn Data Dgn Data pelatihan pengujian (%) (%) 100 64 100 68 100 76 100 80 100 80 100 84 100 84 Gambar 6 berikut adalah hasil pelatihan dengan 125 cacah cuplikan isyarat 72 POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709 Tabel 2 berikut adalah hasil pelatihan berdasarkan kombinasi jumlah data masukan. Gambar 6. Hasil pelatihan dengan 125 cacah cuplikan isyarat. Tabel 2. Hasil pelatihan menurut jumlah data masukan No Jumlah Data pelatihan Epoch MSE 1 2 3 4 5 6 25 30 35 40 45 50 659 835 894 678 762 940 9,80208e-006 9,90811e-006 9,76205e-006 9,68254e-006 9,92915e-006 9,84538e-006 Persentase Keberhasilan Dgn Data Dgn Data pelatihan pengujian (%) (%) 100 84 100 80 100 82,9 100 85 100 88,9 100 90 Gambar 7 berikut adalah hasil terbaik untuk pelatihan dengan 50 data pelatihan Gambar 7. Grafik hasil terbaik untuk pelatihan dengan 50 data pelatihan Gambar 8. Jendela/form pengolahan data suara jantung Gambar 8 berikut adalah jendela/form untuk membuka file sampel data suara jantung, hasil pengolahan data PSD dengan metode welch, pola ekstraksi ciri ternormalisasi dan isyarat tercuplik Hasil pengolahan data suara jantung berupa isyarat tercuplik merupakan masukan sistem jaringan syaraf tiruan. 73 POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 Gambar 9 berikut adalah tampilan untuk proses pengujian dengan menggunakan form. Gambar 9. Jendela/form untuk proses pengujian jaringan syaraf untuk klasifikasi suara jantung. Pengujian dengan menggunakan form pada gambar 9 diatas dapat menentukan klasifikasi isyarat suara jantung yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai informasi kelainan jantung. Klasifikasi akan dihasilkan berdasarkan kecocokan neuron keluaran dengan target. PEMBAHASAN Untuk mendapatkan ekstraksi ciri, isyarat suara jantung diolah dengan PSD yang mentransformasi isyarat dalam kawasan waktu kedalam kawasan frekuensi. Untuk mencari rapat spektral daya (PSD) nya menggunakan metode Welch (pwelch). Salah satu contoh hasil PSD yang diperoleh adalah seperti pada gambar 3. Isyarat PSD berupa isyarat dalam kawasan frekuensi yang ternormalisasi dan nilai amplitude yang bervatiasi dengan dereten matriks 4097 titik Agar nilai amplitude maksimum sama dengan satu, dilakukan normalisasi dan hasilnya dapat dilihat pada gambar 4. Proses ekstraksi ciri sebagai pra-proses jaringan syaraf tiruan propagasi-balik juga untuk mengurangi beban komputasi. Maka dilakukan pencuplikan (diskretisasi ISSN : 1858-3709 frekuensi) dari isyarat ternormalisai dan salah satu hasilnya dapat dilihat pada gambar 5 (20 cuplikan dengan interval pencuplikan 50 Hz). Elemen vektor yang dihasilkan adalah : 0,0009 0,0283 0,7236 0,0016 0,0043 0,0015 0,0017 0,0003 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 Dari data diatas dapat diamati bahwa nilai yang paling besar ada pada interval ketiga, ini berarti bahwa informasi untuk isyarat ini ada disekitar frekuensi 150 Hz. Vektor ini merupakan komponen matriks yang akan menjadi masukan bagi jaringan syaraf tiruan. Dari penelitian juga dapat diamati bahwa nilai MSE yang semakin kecil dan jumlah epoch yang paling sedikit belum tentu menghasilkan pengujian yang lebih baik. Jaringan yang paling optimum pada penelitian ditentukan oleh tingkat keberhasilan pengujian dengan melihat kecocokan antara neuron keluaran dan target. Hal ini berarti bahwa keluaran harus sama dengan target yang diinginkan, jika salah satu saja yang tidak sama maka keluaran dianggap tidak sesuai dengan target atau pengujian pola masukan salah. Pada tabel 1 diatas dapat diamati bahwa makin besar cacah cuplikan (resolusi spektral isyarat suara jantung makin tinggi) maka keberhasilan pengujian semakin meningkat mencapai 84 % setelah 74 POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 menggunakan 125 cuplikan. Namun apabila cacah cuplikan dinaikan lagi menjadi 200 cuplikan tidak lagi menaikan keberhasilan. Jadi penambahan jumlah cacah cuplikan akan meningkatkan keberhasilan mempunyai batas tertentu, dimana nantinya penambahan cacah cuplikan tidak lagi meningkatkan keberhasilan pengujian secara signifikan. Cacah cuplikan 125 adalah merupakan pilihan terbaik untuk kasus ini Pada tabel 2 adalah pelatihan dengan menambahkan jumlah data masukan berupa isyarat suara jantung normal hasil perekaman. Pelatihan telah dilakukan sampai 50 data pelatihan (26 jantung normal dan 24 murmur) dengan keberhasilan pengujian mencapai 90 %. Hasil ini merupakan pelatihan terbaik yang akan digunakan pada aplikasi pengujian jaringan untuk mengklasifikasikan isyarat suara jantung Pengujian dengan menggunakan data pelatihan cenderung akan menghasilkan hasil yang sempurna dengan tingkat keberhasilan 100 %. Hal ini disebabkan data tersebut sudah pernah dikenali saat pelatihan, sehingga nilai-nilai bobot dan bias pada jaringan sudah menyimpan informasi untuk data masukan dan target yang digunakan pada saat pelatihan tersebut. Arsitektur jaringan terbaik untuk klasifikasi isyarat suara jantung yang paling optimum dapat dilihat pada gambar arsitektur jaringan Gambar 10 berikut. x1 x2 Z1-1 Z1-2 PSD Isyarat Suara Jantung ISSN : 1858-3709 Gambar 10. Arsitektur jaringan untuk klasifikasi isyarat suara jantung SIMPULAN Dari hasil pengujian jaringan syaraf tiruan metode propagasi-balik untuk klasifikasi isyarat suara jantung diperoleh beberapa kesimpulan yaitu: 1. Rapat spektral daya (PSD) dan algoritma jaringan syaraf tiruan propagasi-balik dapat digunakan untuk mengklasifikasi isyarat suara jantung dengan keberhasilan pengujian jaringan mencapai 90 %, diuji menggunakan isyarat suara jantung ditambah derau yang mempunyai SNR 10 dB pada 50 data pelatihan 2. Arsitektur jaringan terbaik memiliki 2 lapisan tersembunyi dengan jumlah neuron tiap lapisan 75, dan 50 neuron, dengan 125 neuron masukan, 25 neuron keluaran, laju pelatihan 0,6 dan koefisien momentum 0,7 3. Makin besar cacah cuplikan (resolusi spektral makin tinggi) maka keberhasilan pengujian semakin meningkat sampai pada batas tertentu (125 cuplikan) dimana kenaikan cacah cuplikan tidak lagi meningkatkan keberhasilan. 4. Makin besar derau yang mempengaruhi isyarat suara jantung (SNR makin kecil) maka keberhasilan pengujian makin berkurang y1 normal Z2-1 y2 murmur1 Z2-2 y25 murmur24 Z2-50 Z1-75 x125 75 POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 SARAN Dari keterbatasan yang ada pada penelitian perlu dikemukakan beberapa saran: 1. Penelitian ini masih bersifat simulasi dan keberhasilan pengujian dipengaruhi noise, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar menghasilkan tingkat keberhasilan yang lebih baik. 2. Perlu dicoba dengan metode ekstraksi ciri yang lain. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada bapak Dr. Ir. Thomas Sri Widodo, bapak Ir Rudi Hartanto MT dan bapak Romi Wiryadinata ST, MT yang telah membimbing dan membantu penulis dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2004, Heart Sounds, http://www.sci.sdsu.edu/multimedia /heartsounds. Carr J. J., J. M. Brown, 2001, Introduction to Biomedical Equipment Technology, Prentice Hall, New Jersey. Hasani, C, 2002, Analisis Elektrokardiogram menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Mendeteksi Kondisi Jantung Pasien, Tesis Program Studi Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Haykin, S, Veen, B. V, 2003, Signals and System, John Wiley & Sons, New York. Hudson, D. L, Cohen, M. E. 2000, Neural Networks and Artificial Intelligence for Biomedical Engineering. IEEE, Inc, New York. Joewono, B. S, 2003, Ilmu Penyakit Jantung, Airlangga University Press, Surabaya. ISSN : 1858-3709 Jumnahdi, M, 2006, Klasifikasi Isyarat Murmur Jantung Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan, Tesis Program Studi Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Kusumadewi, S, Intelligence, Yogyakarta. 2003, Graha Artificial Ilmu, Siang, J. J, 2005, Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya Menggunakan Matlab, Andi, Yogyakarta. Pramuyanti, R. K, 2004, Klasifikasi Pola Isyarat EKG Menggunakan Logika Fuzzy, Tesis Program Studi Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Widodo, T. S, 2000, Instrumentasi Sistem Hayati, Buku Ajar Jurusan Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Widodo, T. S, 2005, Sistem Neuro Fuzzy, Graha Ilmu, Yogyakarta. Widodo, T. S, 2006, Akusisi, Pengolahan dan Analisis Isyarat Suara Jantung, Jurusan Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Widodo, T. S, 2006, Aplikasi Jaringan Neural Artifisial Untuk Klasifikasi Murmur Suara Jantung, Jurusan Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Wiryadinata, R, 2007, Pengenalan Ekspresi Pengucapan Kata WAAH Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Dengan Analisis Gelombang Singkat Sebagai Pemroses Suara, Tesis Program Studi Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. 76