BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (Direktorat PAUD, 2005). Karena rentang anak usia dini merupakan rentangan usia kritis dan sekaligus strategis dalam proses pendidikan yang dapat memengaruhi proses serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya. Periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuhkembangkan berbagai kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan spiritual. Usia awal kehidupan anak sering disebut dengan istilah golden age. Seperti yang dipaparkan oleh Husein dkk dalam MS. Sumantri (2005:3) bahwa anak usia dini merupakan masa lima tahun pertama yang disebut The golden years, masa ini merupakan masa emas perkembangan anak. Pada masa ini anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangan yang ada pada diri anak usia dini sehingga diperlukan wadah pendidikan anak usia dini. Kehidupan masa anak dengan berbagai pengaruhnya adalah masa kehidupan yang sangat penting khususnya berkaitan dengan diterimanya rangsangan (stimulasi) dan perlakuan lingkungan hidupnya. Dalam stimulasi ini, perlu memperhatikan periode kritis dan periode sensitif anak dengan intervensi yang baik. Bermain merupakan aktivitas anak yang paling disenangi. Bermain bagi anak tidak serta merta hanya menggunakan media yang dijual di toko. Anak dapat bermain dengan memanfaatkan bahan alam sekitar. Salah satu alat tersebut adalah tanah liat (Murniati 2012:23). Sebagaimana yang dikatakan Koster dalam (Seefeldt dan Wasik 2008:284) menonjok, 1 menusuk, dan menekan tanah liat dan menciptakan benda-benda tiga dimensi sangat memuaskan dan menyenangkan bagi anak. Selain itu, kegiatan itu juga memberi pengalaman berharga kepada semua anak, terutama yang memerlukan penguatan otot-otot. Banyak guru membuat atau membeli banyak tanah liat tiruan seperti plastisin dan playdough untuk bermain, tetapi bahan-bahan tersebut tidak dapat mencapai tujuan yang sama bila menggunakan tanah liat yang asli dari bahan alam. Sebelumnya, penulis melakukan pengamatan terhadap perilaku belajar anak yang ada di TK Lab Satya Wacana Salatiga pada kelompok A1 yang seluruhnya berjumlah 23 anak. Dalam observasi yang telah dilakukan, diperoleh data bahwa anak belum memahami bentuk geometri tiga dimensi diantaranya bentuk bola, balok, dan kotak. Anak-anak di kelompok A1 banyak yang belum mengetahui tentang bentuk geometri tiga dimensi karena guru masih kurang memberikan pembelajaran tentang bentuk geometri tiga dimensi. Adapun usaha yang telah dilakukan guru di dalam mengembangkan pengetahuan anak mengenai bentuk geometri tiga dimensi yaitu dengan menunjukkan gambar. Guru juga memberikan media plastisin yang sudah sering dipakai di dalam kegiatan belajar membentuk, maka dengan ini guru berinisiatif untuk membentuk menggunakan media tanah liat. Menurut Sumanto (2005:145) tanah liat yaitu bahan alam yang telah dijadikan adonan yang lentur atau liat dan siap untuk digunakan dalam membentuk. Kelenturan dan kepadatan adonan tanah liat akan mempengaruhi hasil membentuk yaitu tidak mudah pecah atau retak pada proses membentuk saat hasil membentuk sudah kering. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Primasari (2013) yang berjudul “Meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan membentuk menggunakan media tanah liat di kelompok A TK Gita Insani Sleman”. Menunjukkan bahwa melalui kegiatan tanah liat dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak yaitu kegiatan membentuk. 2 Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Membentuk Geometri Tiga Dimensi melalui Media Tanah Liat pada Anak Kelompok A1 Di TK Lab Satya Wacana Salatiga”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut. a. Anak belum memahami bentuk geometri tiga dimensi, yaitu bola, balok, dan kotak. b. Anak belum pernah diajarkan membentuk geometri menggunakan media tanah liat. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian one group design ini difokuskan pada kemampuan membentuk geometri tiga dimensi pada anak kelompok A1 TK Lab Satya Wacana Salatiga semester II tahun 2016. 1.4 Rumusan Masalah “Apakah ada peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan membentuk geometri tiga dimensi melalui media tanah liat di kelompok A1 TK Lab Satya Wacana Salatiga?” 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi peningkatan kemampuan membentuk geometri tiga dimensi dengan media tanah liat pada anak kelompok A1 di TK Lab Satya Wacana Salatiga Semester II tahun ajaran 2016. 3 1.6 Manfaat Penelitian Dari informasi yang didapat, diharapkan penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut: 1.6.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan membentuk geometri tiga dimensi dengan tanah liat. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan teoritis tentang kemampuan membentuk geometri dengan media tanah liat. 1.6.2 Manfaat Praktis a. Bagi Guru 1) Meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran menggunakan media tanah liat 2) Meningkatkan keterampilan mengajar dengan menggunakan metode tanah liat yang tepat 3) Menumbuhkan minat untuk terus melakukan pembelajaran dan inovasi dalam proses pembelajaran b. Bagi Peneliti Lanjutan 1) Sebagai pengalaman dan bekal pengetahuan dalam belajar mengajar membentuk menggunakan media tanah liat 2) Dapat memanfaatkan ilmunya untuk diterapkan di sekolah tempat ia bekerja nanti 1.7 Sistematika Penelitian Skripsi Dalam upaya menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, meliputi uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian skripsi. 4 BAB II Kajian Pustaka, menjelaskan tentang kajian pustaka mengenai pengenalan bentuk geometri pada anak usia dini, membentuk geometri tiga dimensi melalui media tanah liat, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. BAB III Metode Penelitian, menguraikan jenis penelitian dan lokasi penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, menjelaskan mengenai diskripsi lokasi penelitian, analisis data, uji hipotesis, pembahasan hasil penelitian, keterbatasan penelitian. BAB V Penutup, mengemukakan tentang simpulan yang akan diambil dan saran yang diberikan. 5