plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGARUH CELEBRITY ENDORSE DAN DAYA TARIK
IKLAN TERHADAP BRAND AWARENESS DAN DAMPAKNYA
TERHADAP BRAND ATTITUDE
STUDI PADA PEMBERSIH MUKA MEREK GARNIER MEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Valentinus Hendry Bayu Nugroho
NIM : 112214054
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGARUH CELEBRITY ENDORSE DAN DAYA TARIK
IKLAN TERHADAP BRAND AWARENESS DAN DAMPAKNYA
TERHADAP BRAND ATTITUDE
STUDI PADA PEMBERSIH MUKA MEREK GARNIER MEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Valentinus Hendry Bayu Nugroho
NIM : 112214054
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO:
“ JikaTidakLebihBaik , LebihBaikTidak “
”AKU BELAJAR MENJADI KITA”
“Belajar tak kunjung padam negeri ini
milikmu”
Aku persembahkan skripsi ini untuk:
TuhanYesus yang selalu bersamaku
Bunda Maria yang selalu membimbingku
Orang tuaku yang selalu sabar menghadapiku
Kakak dan adik yang selalu mendukungku
Semuanya yang telah mendukung saya
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
“PENGARUH CELEBRITY ENDORSE DAN DAYA TARIK IKLAN
TERHADAP BRAND AWARENESS DAN DAMPAKNYA TERHADAP
BRAND ATTITUDE”
Studi pada pembersih muka merek Garnier Men
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan
gagasan atau pendapat atau pikiran penulisan lain yang saya akui seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya
salin, tiru atau yang diambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan
pada penulis aslinya.
Yogyakarta, 30 September 2015
Penulis,
Valentinus Hendry Bayu Nugroho
NIM : 112214054
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Valentinus Hendry Bayu Nugroho
Nomor Mahasiswa : 112214054
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGARUH CELEBRITY ENDORSE DAN DAYA TARIK IKLAN
TERHADAP BRAND AWARENESS DAN DAMPAKNYA TERHADAP
BRAND ATTITUDE ,Studi pada pembersih muka merek Garnier Men”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, memplubikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal 30 September 2015
Yang menyatakan,
Valentinus Hendry Bayu Nugroho
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul “PENGARUH CELEBRITY ENDORSE DAN DAYA TARIK
IKLAN TERHADAP BRAND AWARENESS DAN DAMPAKNYA TERHADAP
BRAND ATTITUDE” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan
terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan serta kerjasama
dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran
untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing I, yang telah
banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. Ibu MT. Ernawati, S.E., M.A, selaku dosen pembimbing II, yang dengan sabar
memberikan bimbingan, koreksi
dan saran selama penyusunan
hingga
terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hidup.
7. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
8. Bapak, Ibu, Kakak dan Adikku yang selalu ada untuk saya.
9. Simbah Kakung – Putri yang senantiasa selalu memberikan semangat moral.
10. Eva Lusiana Simamora, terima kasih untuk semangat dan dukungannya.
11. Keluargaku Djiman Arif Insan Mustakim, Daniel Usfal, Yoga Dipa, Alvin Alvian,
Andi Setiawan, , Theodurus Cagar Binara Betananda, CB.Eko Indah Sasongko,
Yohanes Wahyu Asto Kuncoro, Stevano Dianggo Marlisa, Antonius Chandra S,
Benediktus Bima, Dionisius Riyanto, dan Muhamad Wahyu Pratama, Andi
Setiawan, Willy Ampulembang Diantika. Aku bangga biasa menjadi bagian dari
kalian, terimakasih untuk hari-harinya, suka duka yang mendewasakan,
kebersamaan, ketawanya, kesetiannya, kepolosannya, keharmonisannya, dan yang
jelas aku akan selalu sayang kalian sampai kapanpun, karena aku belajar menjadi
kita.
12. Saudaraku seperjuangan Daniel Usfal, Yoga Dipa, dan Theodorus Cagar Binara
Betananda,
Stevano
Dianggo
Marlisa
Terimakasih
untuk
pengorbanannya dan kebahagian yang kalian berikan selama 4 tahun.
viii
kesetiannya,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13. Squad Djoko Lhodang Anton, Alfo, Edwin, Galih, Vendri, Jojo, Praska, Dian, dll
yang tidak bisa saya sebutkan semuanya.
14. Keluarga besar Management 2011
15. Keluarga besar Management Festival.
Penulis menyadari sepenuhya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis
mengharapkan
kritik
dan
saran
yang
menyempurnakan tulisan ini
Yogyakarta, 30 September 2015
Valentinus Hendry Bayu Nugroho
NIM : 112214054
ix
membangun
dari
pembaca
untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................................ x
HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................................... xvi
HALAMAN ABSTRACT ................................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 7
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Batasan Masalah................................................................................................. 8
4. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 9
5. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ……………………………………………………………................. 11
1. Pemasaran .......................................................................................................... 11
2. Celebrity Endorse ............................................................................................... 19
3. Daya Tarik Iklan .................................................................................................. 24
4. Brand Awareness ................................................................................................. 26
5. Brand Attitude ..................................................................................................... 33
B. Penelitian Sebelumnya .................................................................................................. 35
C. Hipotesis ........................................................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................................................. 41
B. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................................... 42
1. Subjek Penelitian .................................................................................................... 42
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Objek Penelitian ..................................................................................................... 42
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................................... 43
1. Lokasi Penelitian ..................................................................................................... 43
2. Waktu Penelitian ..................................................................................................... 43
D. Definisi Variabel .......................................................................................................... 44
E. Definisi Operasional ...................................................................................................... 48
F. Populasi dan Sampel ...................................................................................................... 51
G. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................................................ 53
H. Sumber Data .................................................................................................................. 54
I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................. 54
J. Teknik Pengujian Instrumen ........................................................................................... 55
K.Teknik Analisis Data ...................................................................................................... 58
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Singkat PT. Loreal Indonesia ...................................................................... 68
B. Produk Garnier Men ...................................................................................................... 72
C. Brand Ambasador Produk Garnier Men ....................................................................... 75
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
D. Fakultas Ekonomi USD................................................................................................. 77
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas Data .......................................................................................................... 84
1. Validitas .................................................................................................................. 84
2. Reliabilitas............................................................................................................... 85
B. Analisis Deskriptif ........................................................................................................ 85
1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden .......................................................... 86
2. Deskripsi Variabel Penelitian .................................................................................. 87
C. Analisis Regresi ............................................................................................................. 91
1. Hasil Uji Asumsi Klasik.......................................................................................... 91
2. Uji Hipotesis............................................................................................................ 96
D. Pembahasan ................................................................................................................... 105
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 109
B. Saran .............................................................................................................................. 109
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................................. 111
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 112
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................. 116
DAFTAR TABEL
Tabel V. 1. Rangkuman Uji Validitas ................................................................................ 84
Tabel V. 2. Rangkuman Uji Reliabilitas ............................................................................ 85
Tabel V.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi ..................................... 86
Tabel V.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ................................................... 87
Tabel V.5. Kategorisasi Skor Celebrity Endorse .............................................................. 88
Tabel V.6. Kategorisasi Skor Daya Tarik Iklan ................................................................ 89
Tabel V.7.Kategorisasi Skor Brand Awareness ................................................................ 90
Tabel V.8.Kategorisasi Skor Brand Attitude..................................................................... 91
Tabel V.9. Hasil Uji Uji Normalitas persamaan pertama .................................................. 92
Tabel V.10. Hasil Uji Uji Normalitas persamaan kedua.................................................... 93
Tabel V.11. Hasil Uji Multikolinearitas............................................................................. 96
Tabel V.12. Hasil Uji t persamaan pertama ....................................................................... 97
Tabel V.13. Hasil Uji t persamaan kedua .......................................................................... 101
Tabel V.14. Hasil Uji Determinasi persamaan pertama ..................................................... 104
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel V.14. Hasil Uji Determinasi persamaan kedua ........................................................ 104
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. Kerangka Konseptual ................................................................................... 38
Gambar IV.1. Logo PT. Loreal ......................................................................................... 69
Gambar IV.2. Produk Garnier Men................................................................................... 75
Gambar IV.3. Brand Ambassador Garnier Men ............................................................... 77
Gambar V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas persamaan pertama........................................ 94
Gambar V.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas persamaan kedua ........................................... 95
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH CELEBRITY ENDORSE DAN DAYA TARIK IKLAN
TERHADAP BRAND AWARENESS DAN DAMPAKNYA TERHADAP
BRAND ATTITUDE
Studi pada Pembersih Muka Merek Garnier Men
Valentinus Hendry Bayu Nugroho
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh celebrity endorse terhadap
brand awareness, pengaruh daya tarik iklan terhadap brand awareness, dan pengaruh
brand awareness terhadap brand attitude. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni
2015 di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Populasi
penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Yogyakarta yang pernah membeli
dan menggunakan serta pernah melihat iklan pembersih muka merek Garnier men.
Sampel penelitian ini sejumlah 100 orang responden di Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive
sampling . Purposive sampling yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan
mengambil orang – orang yang terpilih menurut ciri – ciri khusus yang dimiliki oleh
sampel itu. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Metode pengujian instrumen
yang digunakan adalah pengujian Validitas dan Reliabilitas. Teknik analisis data yang
digunakan adalah uji regresi linier berganda dan uji regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukan : celebrity endorse berpengaruh positif terhadap brand
awareness, daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap brand awareness dan brand
awareness berpengaruh positif terhadap brand attitude.
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CELEBRITY ENDORSE AND ATTRACTIVENESS
ADVERTISEMENT TOWARDS BRAND AWARENESS AND THE IMPACT
TO BRAND ATTITUDE
A Study on Garnier Men Facial Wash
Valentinus Hendry Bayu Nugroho
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2015
The research aim to find : (1) the influence of celebrity endorse to brand awareness,
(2) the influence of attractiveness advertisement to brand awareness and (3) the
influence of brand awareness to brand attitude. This research was conducted on June,
2015. Population of this research were students of Economic, Sanata Dharma
University who ever buy and used and have been watching the advertisement of
Garnier Men. The total sample of 100 students were taken the entire population with
purposive sampling. The data was analize using multiple liniar regression and simple
liniar regression.
The result shows that : (1) there was positive influence of celebrity endorse to brand
awareness. (2) there was positive influence of attractiveness to brand awareness and
(3) there was positive influence of brand awareness to brand attitude.
Keywords : celebrity endorse, attractiveness advertisement, brand awareness, brand
attitude.
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini
sungguh sangat pesat. Banyak sekali ilmu pengetahuan baru
bermunculan dan menghasilkan banyak teknologi baru tentunya.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat
ini
para
produsen
berlomba-lomba
dalam
mempertahankan
konsumen agar menjadi pelanggan yang setia.
Produsen selalu berusaha untuk menjaga loyalitas konsumen
supaya tidak pindah ke produk atau merek lain. Produk pembersih
muka saat ini sangat mudah didapatkan. Produk pembersih muka
bisa didapatkan dengan sangat mudah, mulai dari supermarket, pasar
tradisional, sampai toko-toko yang dekat dengan kita, disamping itu
produk yang ditawarkan bermacam-macam sehingga membuat
konsumen merasa bingung dalam memilih produk yang diinginkan.
Tidak menutup kemungkinan bahwa konsumen kapan saja bisa
beralih ke produk lain sejenis karena berbagai alasan yang membuat
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
konsumen harus pindah ke produk lain. Misalnya produk yang lain
dirasa memiliki harga yang lebih murah dengan tingkat kualitas yang
sama, dengan demikian
konsumen akan pindah karena harganya
lebih murah.
Perusahaan dituntut dapat bersaing secara kompetitif dalam
hal menciptakan dan mempertahankan konsumen yang loyal dan
setia pada perusahaan. Perusahaan harus memiliki strategi-strategi
untuk menarik konsumen serta membuat konsumen-konsumen
tersebut membeli berulang kali. Ada berbagai strategi yang dilakukan
perusahaan untuk menarik konsumen, seperti mengembangkan
produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang menarik, dan
membuat produk tersebut mudah diperoleh oleh konsumen, serta
membangun komunikasi pemasaran yang efektif, baik dengan
konsumen yang sudah ada maupun calon konsumen. Komunikasi
pemasaran yang efektif adalah terciptanya hubungan pertukaran
informasi, penjelasan yang bersifat membujuk, dan negosiasi yang
memuaskan (Swastha, 1984:234).
Salah satu cara komunikasi yang efektif adalah melalui
periklanan (advertising). Periklanan merupakan salah satu dari alat
promosi yang paling umum digunakan oleh perusahaan untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pembeli sasaran
2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
atau masyarakat. Iklan telah menjadi harapan besar bagi sebagian
besar produsen yang ingin produknya melekat di hati konsumennya.
Iklan merupakan cara yang efektif untuk meraih konsumen
dalam jumlah yang besar dan tersebar secara geografis. Di satu pihak
iklan dapat dipakai untuk membangun kesan jangka panjang suatu
produk atau merek, dan di pihak lain memicu penjualan yang cepat.
Suatu iklan yang cenderung tidak mempunyai pengaruh utama pada
perilaku konsumen maka akan diragukan bila iklan tersebut dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk atau merek.
Oleh karena itu iklan harus dibuat seefektif mungkin, kreatif,
menarik agar produk dapat diterima oleh masyarakat sehingga bisa
menimbulkan pengaruh positif (Elyasa, 2011). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia daya tarik iklan dapat diartikan sebagai berikut :
daya diartikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu atau
kemampuan bertindak, tarik diartikan sebagai kata kerja berarti
menghela (supaya dekat, maju, ke atas, ke luar, dan sebagainya)
sedangkan iklan diartikan sebagai berita pesanan untuk mendorong,
membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang
ditawarkan. Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
daya tarik iklan adalah kemampuan untuk membujuk khalayak ramai
agar tertarik dengan barang dan jasa yang ditawarkan dengan
menggunakan berita pesanan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Iklan merupakan bauran pemasaran yang menuntut dana
tidak sedikit, namun demikian seberapa besar pengaruh iklan dalam
tujuan pemasaran sampai saat ini masih menjadi perdebatan.
Perdebatan yang muncul diantaranya adalah mengenai seberapa
efektif iklan ini mempengaruhi atau merangsang konsumen dalam
sikap atau sampai pada pembelian produk dan jasa. Berkaitan dengan
kelayakan hasil yang diperoleh dengan total dana yang dikeluarkan
untuk sebuah iklan dan adanya usaha menjawab berbagai perdebatan
keefektifan suatu iklan, memunculkan beberapa studi tentang
pengaruh iklan terhadap sikap akhir yang ditimbulkannya, jadi
bagaimana suatu iklan dapat dibuat tidak hanya sebatas menarik dan
kreatif saja, tetapi bagaimana iklan tersebut membentuk sikap
(Kurniawati, 2009).
Iklan menggunakan selebriti banyak digunakan untuk
menarik perhatian konsumen. Di Indonesia sangat mudah kita temui
produk yang diiklankan di media cetak, radio dan televisi
menggunakan selebriti sebagai model. Penggunaan selebriti tidak
terbatas pada produk yang low involvement (produk yang berukuran
kecil seperti pena dan handphone), namun juga produk high
involvement (produk yang berukuran besar seperti mobil dan motor).
Penggunaan
selebriti
sebagai
model
iklan
bertujuan
untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
menumbuhkan citra yang baik bagi produk itu sendiri. Target
utamanya adalah meningkatkan kepercayaan.
Perusahaan berharap dengan adanya bintang iklan tersebut
membuat konsumen percaya pada produk dan perusahaan yang
memproduksinya,
sehingga
mendorong
masyarakat
untuk
membelinya. Fungsi selebriti dari sisi lain adalah karena selebriti
menjadi idola bagi orang awam. Apa yang menjadi impian
masyarakat umum mampu digambarkan oleh selebriti. Mereka
kadang mengidentifikasikan dirinya dengan figur yang dikaguminya.
Perusahaan menggunakan selebriti sebagai bintang iklan karena
melalui mereka suatu produk akan lebih mudah diterima pasar, dan
mendapatkan perhatian di pasar (Kusudyarsana, 2004).
Celebrity
endorse
dimaksudkan
untuk
memudahkan
konsumen dalam menyadari hadirnya suatu brand (brand awareness)
karena keberadaan mereka yang sering tampil di media televisi,
media cetak, maupun media sosial. Brand awareness adalah sebuah
tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi (Peter dan
Olson 2000:190). Dengan menciptakan brand awareness, pemasar
berharap bahwa kapanpun kebutuhan kategori muncul, brand
tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan dan selanjutnya
dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan
keputusan. Celebrity endorse juga dapat meningkatkan kepercayaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
konsumen terhadap produk yang dipromosikan serta perusahaan yang
membuat brand karena brand tersebut secara nyata digunakan oleh
selebriti yang bersangkutan. Dengan adanya selebriti sebagai bintang
iklan, konsumen tidak hanya akan mengetahui eksistensi brand saja,
tetapi konsumen juga akan menjadi tertarik untuk menggunakan
brand tersebut (brand attitude) sebagai bentuk rasa kagumnya
terhadap selebriti dalam ikon brand tersebut.
Menurut Shimp (2014:259-262), ada dua atribut umum yang
berkontribusi terhadap efektivitas endorser dan masing-masing
terdiri dari beberapa sub atribut yang berbeda, yaitu kredibilitas
(kepercayaan dan keahlian) serta daya tarik (daya tarik fisik, rasa
hormat, kesamaan dengan target audiens). Sedangkan menurut
Temporal & Lee (2001: 39), atribut celebrity endorse terdiri dari tiga
, yaitu kepribadian selebriti, ternama dan berkharisma.
Perusahaan harus berhati-hati dalam membentuk persepsi
konsumen
mengenai
mempengaruhi
brandnya,
perilaku
yang
konsumen
pada
dalam
akhirnya
menyikapi
akan
brand
perusahaan (brand attitude). Brand attitude adalah evaluasi
keseluruhan konsumen terhadap merek sebagai reaksi konsumen
terhadap objek, asosiasi merek, dan hasilnya dapat berupa perasaan
menyukai atau tidak menyukai terhadap suatu merek (Keller dalam
Sitinjak, 2003:38).
Ada beberapa atribut brand attitude, yaitu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
gembira, puas, rasa aman, bangga, dan menyenangkan (Novita,
2010). Sedangkan menurut Chaundhuri (1999) atribut brand attitude
terdiri atas tiga, yaitu tertarik, kepercayaan, dan sikap positif.
Berdasarkan ulasan-ulasan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Celebrity Endorser
dan Daya Tarik Iklan terhadap Brand Awareness dan dampaknya
terhadap Brand Attitude. (Studi pada produk pembersih muka merek
Garnier Men).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di
atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apakah celebrity endorse berpengaruh positif terhadap brand
awareness konsumen produk Garnier Men di Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
b. Apakah daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap brand
awareness konsumen produk Garnier Men di Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
c. Apakah brand awareness berpengaruh positif terhadap brand
attitude konsumen produk Garnier Men di Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
3. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan penulis lebih fokus serta masalah
yang diteliti tidak menjadi terlalu luas, maka penulis membatasi
masalah yang akan diteteliti. Adapun batasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
a. Penelitian ini hanya dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah
melihat iklan produk Garnier Men di televisi maupun di media
cetak, pernah membeli dan menggunakan produk Garnier Men.
c. Variabel celebrity endorse yang akan diteliti adalah celebrity
endorse menurut Temporal & Lee (2001: 39), yaitu kepribadian
selebriti, ternama, berkharisma.
d. Variabel daya tarik iklan yang akan diteliti dengan indikator
menarik, kreatif dan kesan positif. (Riyanto, 2008)
e. Variabel brand awareness yang akan diteliti adalah brand
awareness
menurut Rossiterdan Percy (1997), yaitu mudah
diingat, terkenal, ingat merek.
f. Variabel brand attitude yang akan diteliti adalah brand attitude
menurut Chaundhuri (1999), yaitu tertarik, percaya, sikap positif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh positif celebrity endorse terhadap
brand awareness pada konsumen produk pembersih muka merek
Garnier Men.
b. Untuk mengetahui pengaruh positif daya tarik iklan terhadap
brand awareness konsumen produk pembersih muka merek
Garnier Men.
c. Untuk mengetahui pengaruh positif brand awareness terhadap
brand attitude konsumen produk pembersih muka merek Garnier
Men.
5. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan memberi manfaat bagi :
a. Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi
bagi pembaca ataupun bagi mahasiswa yang akan melakukan
penelitian sejenis.
b. Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang
akan dipertimbangkan oleh perusahaan untuk membuat kebijakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
dan keputusan yang dapat meningkatkan brand awareness dan
brand attitude produk-produk yang dihasilkan perusahaan.
c. Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis
mengenai pengaruh celebrity endorse, daya tarik iklan, dan brand
awareness terhadap brand attitude, serta dapat menjadi bekal
penulis dalam menghadapi dunia kerja nantinya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Menurut William J. Stanton (Basu Swastha dan Irawan,
2003:5) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran adalah
proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok
mendapatkan apa yang yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan
menciptakan,
menawarkan,
dan
secara
bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak
lain (Kotler, 2005:10).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
adalah kegiatan antar individu maupun kelompok untuk
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan
dengan cara menciptakan dan menukarkan produk dan nilai
dengan individu dan kelompok lain. Tujuan pemasaran adalah
11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
membuat penjualan tidak menjadi sesuatu yang dibutuhkan,
tetapi untuk mengetahui dan memahami pembeli sebaik-baiknya
bahwa produk dan jasa tersebut cocok untuk mereka sehingga
produk dan jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan
pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara
lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaingnya (Kotler,
1988:21). Tujuan perusahaan dalam menganut konsep pemasaran
adalah memberikan kepuasan kepada konsumen dan masyarakat
lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan laba, atau
perbandingan antara penghasilan dan biaya yang menguntungkan,
ini berarti konsep pemasaran mengajarkan bahwa perumusan
strategi pemasaran, sebagai suatu rencana yang diutamakan untuk
mencapai tujuan tersebut, harus berdasarkan kebutuhan dan
keinginan konsumennya.
a. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Perusahaan dituntut untuk mampu mengembangkan
produk yang baik, menerapkan harga yang menarik,
membuatnya dapat terjangkau, serta harus berkomunikasi
dengan pihak-pihak yang berkepentingan sekarang dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
yang akan datang, dan masyarakat umum (Kotler,
2005:247). Cara-cara perusahaan untuk dapat melayani
kosumen di atas merupakan kegiatan pemasaran yang
disebut Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Bauran
pemasaran
adalah
alat
bagi
pengusaha
untuk
mempengaruhi konsumen agar para konsumen tersebut
menjadi tahu, senang, lalu membeli produk yang
ditawarkannya dan akhirnya konsumen menjadi puas,
sehingga mereka akan selalu membeli produk perusahaan
itu (Gitosudarmo, 1994:110).
Bauran Pemasaran terdiri atas :
1) Produk (Product)
Perusahaan membuat produk yang menarik
untuk dapat mempengaruhi konsumen.
2) Harga (Price)
Perusahaan dapat memberikan harga yang
rendah serta pemberian discount/potongan
harga, memberikan harga obral serta harga
cuci gudang, dan sebagainya. Dengan cara
penetapan harga seperti ini akan dapat menarik
perhatian
konsumen
serta
mendorong
konsumen untuk segera melakukan transaksi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
3) Distribusi (Placement)
Perusahaan harus menciptakan cara distribusi
yang baik agar dapat memenuhi kebutuhan
konsumen (konsumen dapat membeli produk
yang ditawarkan perusahaan).
4) Promosi (Promotion)
Perusahaan melakukan kegiatan promosi untuk
memperkenalkan produk perusahaan sehingga
konsumen menjadi kenal dan tahu, dan bagi
konsumen yang sudah kenal dapat menjadi
lebih menyenangi produk perusahaan, bahkan
konsumen yang sudah hampir melupakan
produk
perusahaan
diharapkan
kembali
mengingat produk tersebut.
b. Promosi (Promotion)
Salah satu cara yang paling penting untuk
dilakukan perusahaan
Menurut
Gitosudarmo,
adalah promosi
(1994:120)
(promotion).
promosi
adalah
kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen
agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
ditawarkan oleh perusahaan, dan kemudian menjadi
senang, lalu membeli produk tersebut.
Tanpa promosi, produk yang sudah ada, harga yang
sudah ditetapkan, dan saluran distribusi yang sudah
disediakan mejadi percuma karena konsumen tidak
mengetahui
keberadaan
produk
tersebut.
Menurut
Tjiptono (2008:219) betapapun berkualitasnya suatu
produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan
tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi
mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya .
1. Tujuan Promosi :
Rossiter
dan
Percy
(dalam
Prayitno,
1993)
menguraikan enam tujuan promosi, yaitu :
a) Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap
suatu kebutuhan (category need)
b) Memperkenalkan
dan
memberikan
pemahaman tentang suatu produk kepada
konsumen (brand awareness)
c) Mendorong pemilihan terhadap suatu produk
(brand attitude)
d) Membujuk pelanggan untuk membeli suatu
produk (brand purchase intention)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
e) Mengimbangi
kelemahan
unsur
16
bauran
pemasaran lain (purchase facilitation)
f) Menanamkan citra produk dan perusahaan
(positioning).
2. Bauran Promosi
Menurut Lupiyoadi & Hamdani (2006 : 120) bauran
promosi mencakup aktifitas periklanan, penjualan
perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,
informasi dari mulut ke mulut, pemasaran langsung
dan publikasi.
a) Periklanan
Periklanan merupakan salah satu bentuk dari
komunikasi
impersonal
(impersonal
communication) yang digunakan oleh perusahaan
barang dan jasa. Tujuannya adalah untuk memberi
informasi,
membujuk,
mengingatkan,
dan
memantapkan ingatan konsumen.
b) Penjualan Perseorangan
Penjualan
perseorangan
mempunyai
peranan
penting dalam pemasaran jasa karena
adanya
interaksi personal antara penyedia jasa dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
konsumen sangat penting, jasa tersebut disediakan
oleh orang bukan mesin dan orang merupakan
bagian dari produk jasa.
Personal selling merupakan alat promosi yang
paling efektif pada tahap pembelian selanjutnya,
khususnya
dalam
membangun
preferensi,
keyakinan dan aksi pembeli.
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang
dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang
dan jasa dari produsen sampai pada penjualan
akhirnya.
c) Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Hubungan masyarakat dan publisitas berfungsi
untuk
tidak
hanya
berhubungan
dengan
pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga
harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan
publik. Karena dengan adanya hubungan tersebut
dapat membangun citra, mendukung aktifitas
komunikasi, mengatasi permasalahan dan isu,
memperkuat positioning, mempengaruhi publik
dan mengadakan peluncuran untuk produk baru
dengan cara publikasi, acara – acara penting,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
hubungan investor, pameran dan mensponsori
acara.
d) Informasi dari mulut ke mulut ( Word of Mouth)
Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam
mempromosikan barang dan jasa. Pelanggan
sangat dekat dengan penyampaian produk dan jasa
tersebut. Dengan kata lain pelanggan tersebut
akan berbicara kepada pelanggan lain yang
berpotensial tentang pengalamannya. Sehingga
informasi dari mulut ke mulut sangat besar
pengaruhnya dan dampaknya bagi pemasaran
dibandingkan
dengan
aktifitas
komunikasi
lainnya.
e) Pemasaran Langsung
Pemasaran lansung merupakan unsur terakhir
dalam bauran komunikasi dan promosi dengan
cara direct mail, mail order, direct response,
direct
selling,
marketing.
telemarketing
Pemasaran
langsung
dan
digital
merupakan
aktifitas yang dilakukan dengan menggunakan
alat penghubung non personal lainnya untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon
dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
2. Celebrity Endorse
a. Pengertian Celebrity Endorse
Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari peran
selebritis dalam mempromosikan produk atau merek suatu
perusahaan, terutama bila iklan tersebut ditayangkan dalam
media televisi. Salah satu cara perusahaan untuk membuat
iklannya menarik adalah dengan menggunakan selebritis.
Selebritis adalah seorang pribadi (aktor, penghibur, atau atlet)
yang dikenal di masyarakat (Shimp, 2003). Selebritis
memiliki daya pikat tersendiri untuk memikat konsumen
karena ketenarannya. Kehidupan selebritis selalu menarik
untuk diketahui masyakarat, dari masalah pribadi hingga gaya
hidup selebritis tersebut. Terlebih lagi jika konsumen
memiliki perasaan kagum terhadap selebritis tersebut, maka
akan timbul ketertarikan untuk “meniru” penampilan sang
selebritis. Konsumen secara simbolik akan menanamkan ciriciri selebritis tersebut pada diri mereka (Mowen & Minor,
2001:408).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Penggunaan selebriti dalam iklan dikenal dengan
istilah Celebrity Endorse. Endorser sering juga disebut direct
source (sumber langsung) yaitu seorang pembicara yang
mengantarkan sebuah pesan atau memperagakan sebuah
produk atau jasa (Belch dan Belch. 2004:168). Endorse
dimaksudkan menumbuhkan citra yang baik bagi produk itu
sendiri. Produk akan lebih dikenal karena ketenaran selebritis
tersebut yang membuatnya terkenal hingga ke seluruh
Indonesia. Perusahaan juga akan lebih dipercaya karena yang
menggunakan produknya bukanlah “orang biasa”. Endorser
yang kredibel akan dapat meningkatkan penerimaan pesan,
sebaliknya endorser yang tidak kredibel akan menurunkan
tingkat penerimaan pesan (Kusudyarsana, 2004). Perusahaan
harus sangat berhati-hati dalam melakukan pemilihan
endorser (Belch dan Belch, 2001:172).
Celebrity Endorse adalah iklan yang menggunakan
orang atau tokoh terkenal (public figure) dalam mendukung
suatu iklan (Shimp dalam Sahrial & Anikasari, 2003:468).
1) Jenis-jenis Celebrity Endorse
Shimp (2003: 460) membagi endorser ke dalam dua tipe,
yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
a) Celebrity endorser
Celebrity
endorser
adalah
pendukung
iklan
yang
menggunakan orang terkenal.
b) Typical person-endorser
Typical person-endorser adalah penggunaan orang-orang
biasa yang tidak terkenal dalam iklan. Typical-person
endorser biasanya digunakan sebagai bentuk promosi
testimonial untuk meraih kepercayaan konsumen.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku
Konsumen
Temporal & Lee (2001: 39) menguraikan bahwa sikap dan
perilaku konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :
1) Source credibility
Menggambarkan persepsi konsumen terhadap keahlian,
pengetahuan dan pengalaman yang relevan yang dimiliki
oleh seorang endorser mengenai merek produk yang
diiklankan serta kepercayaan konsumen terhadap endorser
untuk memberikan informasi yang tidak biasa dan objektif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
Kredibilitas memiliki dua sifat penting, yaitu:
a)
Expertise
Expertise merupakan pengetahuan, keahlian dan
pengalaman yang dimiliki endorser berkaitan dengan
produk yang diiklankan.
b)
Trustworthiness
Trustworthiness mengacu kepada kejujuran, integritas,
dapat dipercayai dari seorang endorser.
2) Source Attractiveness (daya tarik endorser)
Endorser dengan tampilan fisik yang baik dan/ atau
karakter non-fisik yang menarik dapat menunjang iklan
dan dapat menimbulkan minat audiens untuk menyimak
iklan. Daya tarik endorser mencakup:
a) Similarity
Similarity merupakan persepsi khalayak berkenaan
dengan kesamaan yang dimiliki dengan endorser,
kemiripan ini dapat berupa karakteristik demografis,
gaya hidup, kepribadian, masalah yang dihadapi
sebagaimana yang ditampilkan dalam iklan, dan
sebagainya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
b) Familiarity
Familiarity adalah pengenalan terhadap nara sumber
melalui exposure. Sebagai contoh, Penggunaan celebrity
endorse dinilai berdasarkan tingkat keseringan tampil di
publik.
c) Likability
Likability adalah kesukaaan audiens terhadap nara
sumber karena penampilan fisik yang menarik, perilaku
yang baik, atau karakter personal lainnya.
3) Source Power
Source power adalah kharisma yang dipancarkan oleh nara
sumber sehingga dapat mempengaruhi pemikiran, sikap,
atau tingkah laku konsumen karena pernyataan atau pesan
endorser tersebut.
c. Indikator-indikator Celebrity Endorse
Menurut Temporal & Lee (2001: 39), atribut celebrity
endorse terdiri dari tiga , yaitu :
1) Kepribadian selebritis
Selebritis yang digunakan memiliki kepribadian yang baik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
2) Ternama
Selebritis yang digunakan ternama atau terkenal di
masyarakat.
3) Berkharisma
Selebritis yang digunakan memiliki kharisma yang kuat,
sehingga masyarakat tertarik.
3. Daya Tarik Iklan
a. Pengertian Periklanan
Periklanan adalah komunikasi komersil dan non personal
tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang
ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media
bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct
mail (pengeposan langsung), reklame ruang luar, atau
kendaraan umum (Monle Lee & Carla Johnson, 2004:3).
Iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan
promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang
harus dibayar (Kotler, 2005:277). Menurut Suhendang
(2005:13) periklanan adalah suatu proses komunikasi massa
yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan
(pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa atas
penyiaran iklannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
Berbagai tujuan periklanan menurut Kotler dan Armstrong
(2001:155)
1) Memberi Informasi
a) Menginformasikan pasar tentang produk baru.
b) Mengemukakan kegunaan baru sebuah produk.
c) Menginformasikan perubahan harga.
d) Menjelaskan cara kerja produk.
e) Menggambarkan jasa yang tersedia.
f)
Memperbaiki kesan yang salah.
g) Mengurangi keraguan pembeli.
h) Membangun citra perusahaan.
2) Membujuk
a) Membangun preferensi merek.
b) Mendorong agar beralih ke merek anda.
c) Mengubah persepsi pembeli tentang atribut
produk.
d) Membujuk pembeli agar membeli sekarang.
e) Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan
3) Mengingatkan
a) Mengingatkan pelanggan bahwa produk bisa saja
dibutuhkan dalam waktu dekat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
b) Mengingatkan pelanggan dimana harus membeli
produk.
c) Agar produk dapat diingat pelanggan walaupun
penjualan sedang sepi.
d) Menjaga agar kesadaran akan produk tetap
menjadi hal utama.
Pesan-pesan yang akan disampaikan dapat disajikan
dalam gaya penyampaian yang berbeda-beda yaitu dengan
menampilkan potongan kehidupan, gaya hidup, fantasi, mood
(suasana hati) atau citra, musikal, simbol kepribadian,
keahlian teknik, bukti ilmiah, dan bukti kesaksian. Iklan yang
menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik, yaitu
memiliki kemampuan untuk menarik pasar sasaran. Iklan
yang efektif akan menyebabkan merek dipandang lebih
elegan, lebih bergaya, dan lebih prestisius (Suyanto,
2005:62).
4. Brand Awareness (Kesadaran Merek)
a. Pengertian Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Pemberian
merek
terhadap
suatu
produk
merupakan upaya untuk mengidentifikasi produk yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
dihasilkan, merek sebagai diferensiasi/pembeda dengan
produk yang dihasilkan pesaing, dan merek sebagai sarana
komunikasi dengan pelanggan atau konsumennya. Merek
bermanfaat bagi produsen dan konsumen.
Bagi produsen merek berperan penting sebagai (Koller :
2003) :
1. Sarana
identifikasi
penanganan
atau
untuk
proses
memudahkan
pelacakan
proses
produk
bagi
perusahaan, terutama bagi pengorganisasian sediaan dan
pencatatan akuntansi.
2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk
yang unik.
3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas,
sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan
membelinya lagi di lain waktu.
4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang
membedakan produk dari para pesaing.
5. Sumber
keunggulan
kompetitif,
terutama
melalui
perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik
yang terbentuk dalam benak konsumen.
6. Sumber
financial
returns,
pendapatan masa depan.
terutama
menyangkut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
Brand awareness didefinisikan sebagai kemampuan
yang dimiliki konsumen untuk mengasosiasikan suatu merek
dengan
kategori
produknya
(Aaker,
1991).
Brand
awareness yaitu kesanggupan seorang calon pembeli
mengenali atau mengingat kembali suatu merek yang
merupakan
bagian
dari
kategori
produk
tertentu
(Puspitasari, 2009).
Brand Awareness atau kesadaran merek merupakan
langkah awal untuk membangun sebuah merek produk.
Aspek paling penting dari brand awareness adalah bentuk
informasi dalam ingatan di tempat yang pertama. Sebuah
titik ingatan brand awareness adalah penting sebelum
brand association dapat dibentuk. Ketika konsumen
memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan konsumsi,
kedekatan dengan nama merek akan cukup untuk
menentukan pembelian (Pitta & Katsanis,1995).
Brand
menggambarkan
awareness
keberadaan
(kesadaran
brand
dalam
merek)
benak
konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa
kategori (Durianto dkk., 2004:6). Brand yang kuat
dicerminkan oleh brand awareness yang tinggi dan
asosiasi merek (brand association) yang kuat dan positif
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
(Simamora,
2003:36).
beberapa tingkatan
Brand
awareness
29
memiliki
yang bisa digambarkan dalam
Piramida brand awareness.
Gambar II. 1
Piramida Awareness
Sumber : David A. Aker (1997)
1.
Brand Unaware (tidak menyadari merek) adalah
tingkat paling rendah dalam piramida brand
awareness dimana konsumen tidak menyadari
adanya suatu merek.
2.
Brand Recognition (pengenalan merek) adalah
tingkat minimal brand awareness, dimana
pengenalan suatu merek muncul lagi setelah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan
(aided recall).
3.
Brand Recall (pengingatan kembali merek)
adalah
pengingatan
kembali
merek
tanpa
bantuan apapun (unaided recall).
4.
Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang
disebutkan pertama kali oleh konsumen atau
yang
pertama
kali
muncul
dalam
benak
konsumen, atau merek tersebut merupakan
merek utama dari berbagai merek yang ada
dalam benak seorang konsumen.
Brand
awareness
mempunyai
pengaruh
terhadap pilihan konsumen. Hal itu berpengaruh
dalam keputusan konsumen untuk membeli suatu
produk (Keller, 1998). Penelitian yang dilakukan oleh
Hoyer & Brown (1990) menyebutkan bahwa brand
awareness adalah taktik pilihan yang paling umum
diantara konsumen yang belum berpengalaman dalam
membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatu
produk. Konsumen yang sadar akan keberadaan suatu
produk tertentu akan mencoba untuk memilih merek
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
yang terkenal meskipun pilihannya itu memiliki
kualitas yang lebih rendah daripada merek lain yang
juga
belum
diketahuinya.
Brand
awareness
merupakan tujuan umum komunikasi pemasaran
untuk semua strategi promosi (Peter dan Olson, 2000:
190).
Adanya
brand
awareness
yang
tinggi
diharapkan kapanpun konsumen membutuhkan suatu
produk, brand dari produk tersebut akan dimunculkan
kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan
pertimbangan
keputusan.
konsumen
Brand
dalam
awareness
pengambilan
menunjukkan
pengetahuan konsumen terhadap eksistensi suatu
brand.
Peter dan Olson (2000 : 190) menyatakan
tingkat brand awareness dapat diukur dengan
meminta konsumen menyebutkan nama brand yang
mana yang dianggap akrab oleh konsumen. Apakah
pengingatan ulang atau brand awareness sudah mulai
memadai tergantung pada dimana dan kapan suatu
keputusan pembelian dilakukan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
b. Indikator–indikator Brand Awareness
Indikator – indikator brand awareness menurut
Rossiterdan Percy (1997), yaitu :
1. Mudah diingat
Brand
suatu
produk
tertanam
dalam
benak
konsumen tentang / kemampuan mengingat merek
dalam level top of mind.
2. Terkenal
Brand suatu produk mudah dikenali (merek mudah
dikenali jenis dan tipenya).
3. Ingat merek
Konsumen mampu dalam mengingat kembali
merek.
c. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Brand
Awareness
Menurut
Mudiantono
(2012),
dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa celebrity endorse
dan daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap
brand
awareness.
Peneliti
mengatakan
bahwa
pemilihan dan penyeleksian celebrity endorse yang
tepat yang memiliki kredibilitas dapat meningkatkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
brand awareness. Peneliti juga mengatakan bahwa
dengan membuat iklan yang unik berbeda dari yang
lain, sehingga para pemirsanya lebih memperhatikan
dan menjadi diingat dalam benaknya. Iklan yang
memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen, ketika
teringat suatu kategori produk tertentu maka brand
tersebut akan lebih mudah dimunculkan kembali dari
benak konsumen.
5. Brand Attitude
a. Pengertian Brand Attitude
Brand attitude (sikap terhadap merek) merupakan
perilaku konsumen dalam menanggapi atau sikapnya pada
suatu merek tertentu. Sikap (afeksi) yaitu emosi dan
perasaan seperti pernyataan sangat menyenangkan/sangat
tidak menyenangkan, sangat menarik atau sangat tidak
menarik, sangat berkesan atau sangat tidak berkesan, dan
bagus atau jelek. Rossiter dan Percy (dalam Ferrinadewi,
2008:160) berpendapat bahwa brand attitude merupakan
evaluasi konsumen secara menyeluruh terhadap merek, dan
membentuk dasar yang digunakan konsumen dalam
keputusan dan perilakunya. Objek yang dievaluasi oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
konsumen adalah persepsi konsumen tentang kemampuan
merek untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa brand
attitude adalah reaksi konsumen terhadap suatu merek,
apakah konsumen tersebut menyukai atau tidak menyukai
merek tertentu.
b. Indikator-indikator Brand Attitude
1. Tertarik
Konsumen tertarik untuk menggunakan brand tersebut.
2. Kepercayaan
Konsumen percaya terhadap brand tersebut.
3. Sikap positif
Konsumen ingin menggunakan kembali brand tersebut.
c. Faktor yang mempengaruhi Brand Attitude
Rossiter dan Percy (1987) meyatakan bahwa brand
awareness mempengaruhi brand attitude. Brand awareness
memampukan konsumen untuk mengidentifikasi (mengenal
atau mengingat) suatu merek yang cukup detail untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
melakukan pembelian (brand attitude). Brand awareness
mempunyai pengaruh terhadap pilihan konsumen akan suatu
merek. Hal itu berpengaruh dalam keputusan konsumen
untuk membeli suatu produk (Keller, 1993). Hoyer dan
Brown (1990) juga menyebutkan bahwa brand awareness
adalah taktik pilihan yang paling umum diantara konsumen
yang belum berpengalaman dalam membuat keputusan
untuk mengkonsumsi suatu produk. Konsumen yang sadar
akan keberadaan suatu produk tertentu sebagai pilihannya
mencoba untuk memilih merek yang terkenal meskipun
pilihannya itu memiliki kualitas yang lebih rendah daripada
merek lain yang belum diketahuinya.
B. Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
celebrity endorse, daya tarik iklan, brand awareness, dan brand
attitude :
1. Skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Kemenarikan Pesan
Iklan dan Kredibilitas Celebrity Endorse Terhadap Brand
Awareness untuk Meningkatkan Brand Attitude Pasta Gigi Merek
Pepsodent” (Studi Kasus pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
Universitas Diponegoro Semarang)” oleh Hafiedz Elyasa. Tujuan
skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh daya
tarik penyampaian pesan iklan dan penggunaan celebrity endorse
pada iklan dengan brand awareness, serta untuk mengetahui
apakah ada pengaruh brand awareness terhadap brand attitude.
Populasi
yang
diteliti
adalah
mahasiswa
S1
Universitas
Diponegoro Semarang yang mengetahui iklan pasta gigi merek
Pepsodent
dengan
sampel
sebanyak
108
orang.
Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan cara Accidental Sampling.
Alat analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda,
uji asumsi klasik, uji t dan uji F. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah variabel kemenarikan pesan iklan dan kredibilitas celebrity
endorser dapat mempengaruhi brand awareness untuk dapat
meningkatkan brand attitude pasta gigi Pepsodent. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah kemenarikan pesan iklan dan kredibilitas
celebrity endorse memiliki pengaruh positif terhadap brand
awareness pasta gigi Pepsodent, dan brand awareness memiliki
pengaruh positif terhadap brand attitude. Keterbatasan penelitian
ini adalah jumlah responden yang diteliti hanya 108 orang dan
Variabel-variabel yang diteliti hanya terdiri atas tiga variabel
(Kemenarikan pesan iklan, kredibilitas celebrity endorser, serta
brand awareness yang menjadi variabel intervening), karena
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
keterbatasan waktu dan responden serta karena ketiga variabel
tersebut dianggap dapat menjelaskan variabel yang mempengaruhi
brand attitude.
2. Skripsi dengan judul ”Analisis Pengaruh Kredibiltas Celebrity
Endorse dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan
Dampaknya Terhadap Brand Attitude Sabun Mandi Padat
Lifebuoy Di Semarang” Oleh Kharis Mugiono, tujuan penelitian
ini untuk menganalisis pengaruh kredibilitas celebrity endorser
dan daya tarik iklan terhadap brand awareness dan dampaknya
terhadap brand attitude pada sabun mandi padat Lifebuoy di
Semarang. Sampel yang digunakan sebanyak 120 orang. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat
analisis menggunakan regresi linier berganda, uji t, uji F, dan
Koefisien determinasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
kredibilitas celebrity endorser dan daya tarik iklan berpengaruh
positif terhadap brand awareness dan berimplikasi terhadap brand
attitude sabun mandi padat Lifebuoy.
C. Hipotesis
Kerangka konseptual dalam penelitian
pada gambar III.I dibawah ini :
ini seperti terlihat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
Gambar III.1
Kerangka konseptual
Celebrity
Endorse
H1
Brand
Awareness
Daya
Tarik
Iklan
H3
Brand
Attitude
H2
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu
hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun
atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya (Umar, 2000:168).
Penerimaan atau penolakan suatu hipotesis tergantung dari hasil
penelitian.
Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, maka
hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
1. Hubungan Celebrity Endorse dengan Brand Awareness
Dalam membangun merek (brand awareness), langkah
pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah merek tersebut
harus dikenalkan terlebih dahulu kepada konsumen, sehingga
konsumen
dapat
mengetahui
keberadaan
merek
tersebut,
mengenal merek tersebut dengan baik, dan akhirnya merek
tersebut dapat melekat kuat dibenak konsumen (Ridwansyah,
2002). Salah satu cara suatu merek dapat dikenal lebih cepat
adalah dengan penggunaan endorser yang kredibel dalam iklan.
Penggunaan nara sumber (source) sebagai figur penarik perhatian
dalam
iklan
merupakan
salah
satu
cara
kreatif
untuk
menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan oleh nara sumber
yang menarik akan lebih mudah dan menarik perhatian konsumen
(Kotler dan Keller, 2006). Dan apabila selebriti dapat dipercaya
oleh audiens maka pesan iklan sangat mungkin untuk dipercaya
(Schifman dan Kanuk, 2004).
: Celebrity Endorse berpengaruh positif terhadap Brand
Awareness.
2. Hubungan Daya Tarik Iklan dengan Brand Awareness
Iklan haruslah memiliki daya tarik agar konsumen dapat
menyadari keberadaan suatu brand. Daya tarik iklan dapat dicapai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
dengan memperhatikan media iklan, endorser dan pesan iklan,
sehingga iklan tersebut efektif untuk membuat konsumen
menyadari keberadaan suatu brand (Intan Puspita, 2009). Ini
berarti bahwa periklanan secara positif akan mempengaruhi
kesadaran merek oleh konsumen sehingga merek tersimpan dalam
ingatannya
: Daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap Brand
Awareness
3. Hubungan Brand Awareness dengan Brand Attitude
Setelah konsumen mengetahui eksistensi sebuah brand
melalui celebrity endorse maupun daya tarik iklan, konsumen
berada ditahap evaluasi untuk mengambil keputusan menyukai
atau tidak, hingga membeli atau tidak. Jika konsumen telah
mengetahui bahwa suatu brand ada, maka konsumen menentukan
untuk akan menyukai atau tidak menyukai brand tersebut.
: Brand Awareness berpengaruh positif terhadap Brand
Attitude
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei. Survei
hampir sama dengan kegiatan pengamatan, tetapi diikuti
dengan pengajuan pertanyaan dari peneliti kepada subyek
penelitian. Hal ini dapat dilakukan dengan daftar pertanyaan
yang harus diisi oleh subyek penelitian dan dikirim kembali
kepada peneliti (Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni, 2006:
50).
Survei
akan
dilakukan
di
Fakultas
Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berlokasi di Jalan
Affandi (Gejayan) Mrican Sleman Yogyakarta. Oleh karena
itu pengambilan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
hanya terbatas pada objek yang diteliti.
41
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang akan menjadi
responden yang akan diberi pertanyaan dan akan menjadi
informasi bagi penulis. Subyek yang akan diteliti dalam
penelitian
ini
adalah
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang membeli dan
menggunakan serta pernah melihat iklan produk pembersih
muka Garnier Men.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah variabel-variabel yang akan
diteliti oleh penulis. Objek yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Celebrity Endorse, Daya Tarik Iklan, Brand
Awareness, dan Brand Attitude.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang terletak di Jalan Affandi
(Gejayan) Mrican Sleman Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan bulan Juni sampai Juli 2015
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu
dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Sugiono, 2000).
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variable Bebas (Indepedent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat
(dependent variable). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah celebrity endorse, dan Daya Tarik Iklan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini variabel terikat adalah Brand Attitude.
Disebut variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi
oleh variabel bebas/independent variable.
1. Definisi Variabel
a. Celebrity Endorse
Celebrity endorse adalah orang atau tokoh
terkenal (public figure) yang digunakan untuk
mendukung suatu iklan. Indikator celebrity endorse
adalah kepribadian selebriti, ternama, dan berkarisma.
b. Daya Tarik Iklan
Daya tarik iklan adalah sebuah kemampuan
iklan untuk menarik pasar (audience) sasaran yang
dituju oleh iklan tersebut serta dapat membujuk dan
mengajak orang untuk melihat iklan tersebut (Riyanto,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
2008). Indikator daya tarik iklan adalah menarik,
kreatif dan kesan positif.
c. Brand Awareness
Brand awareness adalah kesanggupan seorang
calon pembeli untuk mengenali atau mengingat
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari
kategori produk tertentu. Indikator brand awareness
adalah mudah diingat, terkenal, dan ingat merek.
d. Brand Attitude
Brand attitude adalah evaluasi konsumen
secara menyeluruh terhadap merek, dan membentuk
dasar yang digunakan konsumen dalam keputusan dan
perilakunya. Indikator brand attitude adalah tertarik,
percaya, dan sikap positif.
3.
Pengukuran Variabel
Pengukuran
variabel
dalam
penelitian
ini
menggunakan skala rating, yaitu Skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur kesetujuan dan
ketidaksetujuan seseorang terhadap sesuatu objek. Setiap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
pilihan jawaban responden diberi skor nilai atau bobot
yang disusun secara bertingkat berdasarkan skala Likert,
yang jenjangnya tersusun atas:
o Sangat setuju
=5
o Setuju
=4
o Netral
=3
o Kurang setuju
=2
o Sangat tidak setuju
=1
Dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan
bobot nilai terendah 1. Jumlah kelas 5 sehingga
interval dapat dihitung sebagai berikut:
Interval = Nilai maksimum – Nilai minimum
Kelas interval
Interval = 5 -1 = 0,8
5
Dengan
rentang
skala
dikelompokkan sebagai berikut:
0,8
maka
skor
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
a. Sangat Rendah apabila skor variabel 1,00 s/d
1,79 yang menunjukkan celebrity endorse,
daya tarik iklan, brand awareness dan brand
attitude sangat rendah.
b. Rendah apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59
yang menunjukkan celebrity endorse, daya
tarik iklan, brand awareness dan brand attitude
rendah.
c. Cukup apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang
menunjukkan celebrity endorse, daya tarik
iklan, brand awareness dan brand attitude
cukup.
d. Tinggi apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang
menunjukkan celebrity endorse, daya tarik
iklan, brand awareness dan brand attitude
tinggi.
e. Sangat Tinggi apabila skor variabel 4,20 s/d
5,00 yang menunjukkan celebrity endorse,
daya tarik iklan, brand awareness dan brand
attitude sangat tinggi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu
variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang
perlu untuk mengukur variabel itu. Pengertian operasional
variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang
meliputi :
1. Celebrity endorse
Definisi operasional variabel :
Celebrity endorse adalah orang atau tokoh terkenal (public
figure) yang digunakan untuk mendukung suatu iklan.
Indikator – indikator :
a) Kepribadian selebritis : selebritis yang digunakan
memiliki kepribadian yang baik.
b) Ternama : Selebritis yang digunakan ternama atau
terkenal di masyarakat.
c) Berkharisma : Selebritis yang digunakan memiliki
kharisma yang kuat, sehingga masyarakat tertarik.
2. Daya Tarik Iklan
Daya tarik iklan adalah sebuah kemampuan iklan untuk
menarik pasar (audience) sasaran yang dituju oleh iklan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
tersebut serta dapat membujuk dan mengajak orang untuk
melihat iklan tersebut. Indikator daya tarik iklan adalah
menarik, kreatif dan kesan positif
Indikator – indikator :
a) Menarik : Iklan menampilkan sesuatu yang beda dan
unik sehingga dapat menarik konsumen.
b) Kreatif : Iklan menampilkan ide yang orisinal, memiliki
nilai artistik, dan estetika, serta mampu memenangkan
penghargaan.
c) Kesan positif : Iklan memiliki kesan positif dimata
konsumen.
3. Brand awareness
Brand awareness merupakan tujuan umum komunikasi
pemasaran, adanya brand awareness yang tinggi diharapkan
kapanpun kebutuhan kategori muncul, brand tersebut akan
dimunculkan kembali
dijadikan
dari ingatan
pertimbangan
pengambilan.
berbagai
yang selanjutnya
alternatif
dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
Indikator – indikator :
a) Mudah diingat (Tertanam dalam benak
konsumen
tentang brand suatu produk).
b)
Terkenal (Mudah dikenali jenis dan tipenya).
c)
Ingat merek (Merek mudah diingat)
4. Brand attitude
Brand attitude adalah kecenderungan yang dipelajari oleh
konsumen untuk mengevaluasi merek dengan cara
mendukung (positif) atau tidak mendukung (negatif) secara
konsisten. Evaluasi konsumen terhadap merek tertentu ini
dimulai dari sangat jelek sampai sangat bagus.
Indikator – indikator :
a) Tertarik : Tertarik untuk menggunakan merek
tersebut.
b) Kepercayaan : Percaya terhadap merek tersebut .
c) Sikap positif : Konsumen ingin menggunakan
kembali merek tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2009:115) mengemukakan bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini,
populasi yang akan diteliti adalah seluruh mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang membeli dan menggunakan serta pernah melihat
iklan produk pembersih muka merek Garnier Men.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan
mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam
penelitian ini jumlah sampel yang diambil dihitung
dengan rumus sampel Wibisono. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa jumlah populasi relatif besar dan
tidak dapat teridentifikasi dengan pasti, sehingga tidak
mungkin
seluruh
elemen
diteliti
karena
adanya
keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
manusia. Adapun rumus sampel Wibisono (Riduan,
2004:66) sebagai berikut:
= (96,04 = 100 sampel)
Dimana :
n
= jumlah sampel
σ
= Standar deviasi populasi (pendugaan sampel
dengan perwakilan 0.5 x 0.5 = 0.25
Zα/2 = nilai z adalah tingkat kepercayaan 95% yaitu
sebesar 1,96
e
= tingkat kesalahan 5 %
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat
diketahui jumlah sampel adalah sebesar 96,04. Maka jumlah
responden dibulatkan menjadi 100 orang. Jadi responden yang
dilibatkan dalam penelitian ini ada 100 orang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
G.
53
Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
yang merupakan salah satu metode dari non probability
sampling. Purposive sampling dilakukan dengan mengambil
orang – orang yang terpilih menurut ciri – ciri khusus yang
dimiliki oleh sampel itu.
Dalam teknik ini sampel dipilih dengan cermat sehingga
relevan dengan rancangan penelitian. Sampel dipilih menurut
pertimbangan – pertimbangan tertentu dari peneliti. Sampel
dari penelitian ini adalah mahasiswa (laki-laki) Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
membeli dan menggunakan serta pernah melihat iklan produk
pembersih muka merek Garnier Men.
H. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari
sumber berikut :
1. Data primer, adalah data yang diperoleh dari
sumber
pertama,
baik
dari
individu
atau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
perseorangan.
Data
ini
dikumpulkan
54
secara
langsung dari lapangan, yang diperoleh dengan
cara
melakukan
pengamatan,
wawancara atau memberi
survei
serta
daftar pertanyaan
mengenai celebrity endorse, daya tarik iklan,
brand awareness dan brand attitude.
2. Data sekunder, adalah data primer yang telah
diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pihak
pengumpul data primer atau pihak lain (Umar,
1999).
I.
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
J.
55
Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas ini dimaksudkan untuk menguji seberapa
baik
instrumen
penelitian
mengukur
konsep
yang
seharusnya diukur. Menurut Sugiyono (2003:109) uji
validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner. Validitas yang diukur dalam penelitian ini
adalah validitas konstruksi yaitu kerangka dari suatu
konsep. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur
tujuannya dengan nyata atau benar (Jogiyanto, 2004). Uji
validitas menggunakan teknik korelasi pearson produck
moment yang dirumuskan sebagai berikut (Sanusi, 2011 :
77) :
Dimana :
rxy
= koefisien korelasi
X
= skor butir
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Y
= skor total butir
N
= jumlah sampel (responden)
56
Dalam menentukan apakah instrumen tersebut valid
atau tidak, digunakan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika nilai rhitung ≥ rtabel dengan taraf signifikansi 5%
dan
derajat bebas (df) = n-2, maka pertanyaan atau
pernyataan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika nilai rhitung < rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan
derajat bebas (df) = n-2, maka pertanyaan atau
pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten, jika dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala dengan
gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang
sama. Alat pengukur dikatakan reliabel jika jawabannya
konsisten.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
Dalam menguji reliabilitas peneliti menggunakan rumus
Cronbach,s Alpha (Sujarweni dan Endrayanto, 2012 : 186)
sebagai berikut :
r11 =
2
 k    b 
1


 k  1 
 t2 

Dimana:
r11
= reliabilitas instrumen
k
=
banyakmya
butir
pertanyaan
atau
banyaknya soal

 b2
2
b
= jumlah varian butir
= varian total
Jadi, untuk menyatakan suatu instrumen reliable
atau tidak, digunakan ketentuan :
a. Jika nilai Cronbach,s Alpha (r11) ≥ 0,60 maka
item variabel dinyatakan reliable.
b. Jika nilai Cronbach,s Alpha (r11) < 0,60 maka
item variabel dinyatakan tidak reliable.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
K.
58
Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji
layak tidaknya model analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian.Uji ini meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Persamaan
regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas
dan
data
variabel
terikat
berdistribusi
mendekati normal atau normal sama sekali. Pedoman
yang diinginkan untuk mengetahui normalitas data
adalah apabila nilai signifikansi dari uji Kolmogrov
Smirnov (Asymp.sig) > 0,05 maka sebaran data
mengikuti distribusi normal, sedangkan apabila
signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka sebaran data
tidak mengikuti distribusi normal. Distribusi normal
juga akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
ploting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
garis yang menghubungkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. Deteksi normalitas
dapat juga dilakukan dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar
pengambilan keputusan lain dari uji normalitas
adalah:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan
tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antara variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang
nilai korelasinya antar sesama variabel independen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
sama dengan nol. Pedoman yang digunakan untuk
mengetahui
tidak
terjadinya
masalah
multikolinearitas adalah apabila nilai VIF ( Variance
Inflation Factor ) kurang dari 10 dan mempunyai
nilai tolerance lebih dari 0,1.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam uji
regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan
lain
tetap,
maka
disebut
homoskedastisitas dan jika varian berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
terjadi
homokedastisitas
atau
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Cara mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik
scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
me lihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu
X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya).
Dasar analisisnya adalah :
1. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang
ada
membentuk
melebar
pola
kemudian
tertentu
(bergelombang,
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi
Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini
adalah
metode
analisa
kuantitatif,
dimana
untuk
mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis pengaruh
celebrity endorse dan daya tarik iklan terhadap brand
awareness
dengan
menggunakan
anaalisis
regresi
berganda. Dalam analisis regresi, selain mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga
menunjukan arah hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen (Ghozali, 2006). Pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS for windows
version 16.0 untuk mempermudah proses pengolahan
data-data
penelitian
dari
program
tersebut
akan
didapatkan output berupa hasil pengolahan data tersebut
diinterpretasikan akan dilakukan analisis terhadapnya.
Setelah dilakukan analisis barulah kemudian diambil
sebuah kesimpulan sebagai sebuah hasil dari penelitian.
Persamaan
regresi
linear
berganda
dirumuskan
sebagai berikut (Anwar Sanusi, 2011 : 135) :
Y1 = a + b1X1+ b2X2+e
( persamaan 1)
Dimana :
Y1 = Variabel dependen (brand awareness)
a = Konstanta
X1 = Variabel independen (celebrity endorse)
X2 = Variabel independen (daya tarik iklan)
e = Error (variabel penganggu)
Setelah mencapai tujuan pertama, yaitu menganalisis
pengaruh celebrity endorse dan daya tarik iklan terhadap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
brand awareness, maka selanjutnya penulis akan
meneliti pengaruh brand awreness terhadap brand
attitude. Model penelitian ini dapat dijelaskan dengan
model linier sebagai berikut :
Y2 = a + bY1
(persamaan 2)
Dimana :
a = Konstanta
= Brand Awareness
= Variabel dependen (Brand Attitude)
3.
Pengujian Hipotesis
a. Uji t
Uji t adalah pengujian koefisien regresi
parsial
individual
yang
digunakan
untuk
mengetahui apakah variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen. Jika
angka probabilitas signifikansi lebih kecil dari
0,05, maka hasilnya signifikan yang berarti
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
terdapat pengaruh dari variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen (Ghozali,
2005:84). Tahapan yang dilakukan dalam uji t,
yaitu:
1. Perumusan Hipotesis
Menentukan H0 = Hipotesis nol dan Ha =
Hipotesis Alternatif
a. Perumusan
hipotesis
untuk
variabel
Celebrity Endorse pada persamaan Y1 = a +
b1X1+ b2X2+e
H0 : artinya tidak ada pengaruh positif dari
variabel celebrity endorse terhadap
brand awareness
Ha : artinya ada pengaruh positif dari
variabel celebrity endorse terhadap
brand awareness.
b. Perumusan hipotesis untuk variabel daya
tarik iklan pada persamaan Y1 = a + b1X1+
b2X2+e
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
H0 : artinya tidak ada pengaruh positif dari
variabel daya tarik iklan terhadap
variabel brand awareness
Ha : artinya ada pengaruh positif dari
variabel daya tarik iklan dari variabel
brand awareness
c. Perumusan hipotesis untuk variabel Brand
Awareness pada persamaan Y2
=
a
+
bY1
H0 : artinya tidak ada pengaruh positif dari
variabel brand awareness terhadap
variabel brand attitude
Ha : artinya ada pengaruh positif dari
variabel brand awareness terhadap
variabel brand attitude
2. Penggunaan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi (α) dalam penelitian ini
adalah 5% atau 0,05.
3. Penentuan nilai thitung menggunakan program
SPSS.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
4. Pengambilan kesimpulan
a. Dengan perbandingan nilai ttabel dan thitung :
Apabila ttabel > thitung, maka H0 diterima dan
Ha ditolak.
Apabila ttabel ≤ thitung, maka H0 ditolak dan
Ha diterima.
b. Dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi
Apabila probabilitas signifikansi > 0,05
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Apabila probabilitas signifikansi ≤ 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Untuk uji satu sisi, α dibandingkan dengan
(sig./2).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4.
Analisa Koefisien Determinasi (
67
)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur
seberapa besar kemampuan variabel – variabel bebas
dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) sampai 1
(satu). Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti
kemampuan
variabel
–
variabel
bebas
dalam
menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas.
Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati 1 (satu)
berarti variasi nilai variabel – variabel bebas hamper
sepenuhnya mampu memprediksi variasi nilai variabel
terikat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Singkat PT. L’Oréal Indonesia
1. Sejarah PT. L’Oréal
Grup L’Oréal hadir pertama kalinya di Indonesia pada tahun
1979 dengan mendistribusikan Lancôme, salah satu merek luxury.
Beberapa merek Grup L’Oréal lainnya pada kategori luxury di tahuntahun berikutnya pun turut meramaikan pasar Indonesia seperti
parfum Guy Laroche, Cacharel dan Ralph Lauren.
Pada tahun 1985, Grup L’Oréal menjalin kerja sama dengan
perusahaan lokal dan mendirikan perusahaan manufaktur, PT
Yasulor Indonesia. Di tahun 1993, Grup L’Oréal mengambil alih
seluruh pengawasan operasionalnya di Indonesia dan mulai tahun
2000 membentuk entitas PT L’Oréal Indonesia. Hingga kini,
kegiatan usaha L’Oréal di Indonesia difokuskan pada kedua entitas
tersebut, yaitu PT L’Oréal Indonesia yang menangani aktivitas
pemasaran dan pendistribusian merek-merek L’Oréal, dan PT
Yasulor Indonesia yang memproduksi produk-produk perawatan
kulit dan rambut pada segmen mass market untuk memenuhi
kebutuhan pasar domestik dan Asia Tenggara. PT L’Oréal Indonesia
68
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
senantiasa berkomitmen untuk menjadi warga negara korporat yang
bertanggung jawab melalui partisipasi aktif di bidang sosial
kemasyarakatan. Di tahun 2009, PT L'Oréal Indonesia menerima
penghargaan dari Asia Responsible Entreupeneurship Award
Indonesia untuk kategori Kepedulian Masyarakat, serta menerima
Anugerah Peduli Pendidikan dari Kementerian Pendidikan Nasional
di tahun 2010, yang mengukuhkan pengakuan atas komitmen
berkelanjutan Perusahaan khususnya terhadap sektor pendidikan,
ilmu pengetahuan, dan kesetaraan perempuan di Indonesia.1
Gambar IV.1
Logo PT. Loreal
Bisnis L’Oréal
a. Grup kosmetika nomor 1 di dunia
b. Seabad keahlian di bidang kosmetika
c. 19,5 milyar Euro penjualan gabungan di tahun 2010
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
d. 23 brand global (Penjualan tahunan brand-brand ini melebihi
50 juta euro
e. Selama seabad lebih, penelitian ilmiah telah menjadi jantung
dari inovasi L'Oréal. L'Oréal terus berinovasi seraya
mengakomodasi harapan konsumen di seluruh dunia
f. 130 negara
g. 66.600 karyawan
h. 612 paten didaftarkan di tahun 2010
Fakta penting
a. karyawan R&I dari 60 kewarganegaraan bekerja di 30 bidang
berbeda
b. 665 juta Euro didedikasikan pada penelitian kosmetika dan
dermatologi di tahun 2010
c. 18 pusat riset di seluruh dunia dan 12 pusat evaluasi di dunia
d. 1/3 dari anggaran R&I didedikasikan untuk Advanced
Research
e. 5.000 formula dikembangkan setiap tahunnya
f. 612 paten didaftarkan pada tahun 2010
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
g. 100 perjanjian kerjasama dengan lembaga pendidikan dan
penelitian
L’Oréal dan Keuangan.
L’Oréal menghasilkan penjualan sebesar 19,5 milyar euro di
tahun 2012 dan investasi perusahaan pada aset berwujud dan tidak
berwujud adalah sebesar 628 juta euro. Biaya pengadaan di seluruh
dunia adalah sekitar 1 milyar euro setahun. L’Oréal sebagai tempat
bekerja. Keselamatan dan kesejahteraan karyawan adalah yang
terpenting. L’Oréal berkomitmen untuk menyediakan lingkungan
kerja dimana bakat dapat terus berkembang, dan karyawan dapat
menjadi bagian dari komunitas yang terus terpacu, beragam dan
multikultural.
L’Oréal dan Lingkungan.
Walaupun dampak L'Oréal terhadap lingkungan relatif
rendah, L’Oréal berkomitmen untuk menguranginya lebih lanjut
melalui program ambisius yang bertujuan mengurangi emisi gas
rumah kaca, konsumsi air dan limbah. Komitmen tidak sebatas
mengurangi dampak. Secara aktif, senantiasa mempromosikan
pentingnya
pemeliharaan
lingkungan,
dan
berusaha
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
menyeimbangkan antara penggunaan bahan baku alami dan buatan
(kimia) dalam mengembangkan formula baru.
L’Oréal di Masyarakat.
L'Oréal
percaya
bahwa
dalam
memenuhi
kebutuhan
kecantikan masyarakat dapat berkontribusi dalam hal kesejahteraan
dan kepercayaan diri. Melalui L’Oréal Corporate Foundation,
menggali cara untuk meningkatkan lebih jauh lagi kontribusi positif
sosial, dan menginvestasikan anggaran multi tahunan sebesar 40 juta
euro bagi program-program yang memberikan manfaat nyata bagi
masyarakat di seluruh dunia.
B. Produk Garnier Men
Berkat jangkauan yang luar biasa dari merek-merek
internasional dan ketersediaan di seluruh jalur distribusi, Lore’al
menjadi satu-satunya grup kosmetika yang mampu memenuhi
seluruh kebutuhan kecantikan, di semua tingkatan harga dan gaya
hidup, di selurun belahan dunia. PT Lore’al ingin konsumen dimana
pun mereka berada untuk dapat menjangkau produk-produk yang
tersedia di berbagai outlet sesuai dengan gaya hidup mereka L’Oréal
saat ini hadir di Indonesia dengan 15 mereknya yang terbagi dalam 3
kategori; luxury, consumer dan professional (salon) melalui beragam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
jalur distribusi. Merek-merek tersebut adalah: L’Oréal Paris;
Maybelline New York; Garnier; L’Oréal Professionel; Kérastase
Paris; Matrix; Lancôme; Biotherm; Shu Uemura; Yves Saint Laurent;
Kiehl’s; parfum Ralph Lauren, Giorgio Armani, dan Diesel; serta
The Body Shop yang didistribusikan melalui PT. Monica Hijau
Lestari.
Kerap kali tanpa disadari banyak pria menggunakan
pembersih wajah milik wanita. Faktanya adalah tekstur kulit pria
sangat berbeda dengan kulit wanita, sehingga pembersih wajah
wanita tidak akan punya manfaat yang maksimal jika digunakan oleh
pria. Jadi tahu sebabnya kenapa pria harus punya pembersih wajah
sendiri khusus untuk kulit pria. Garnier Indonesia memperkenalkan
Garnier Men, produk perawatan wajah yang diciptakan khusus untuk
kulit pria, menjadikan kulit lebih bersih, cerah, bebas minyak, dan
terasa dingin menyegarkan. Efek ini muncul dari perpaduan antara
bahan alami dan teknologi, yang menjadikan rangkaian produk
Garnier Men Turbo Light Oil Control memiliki formula yang segar
dan ringan untuk kulit.
Produk Garnier Men sendiri telah diterima dengan baik oleh
para pria di berbagai negara seperti India, Thailand, Malaysia, China
dan Singapura. Dengan jumlah pria sebanyak 120 juta orang,
Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial. Hadirnya produk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
berkualitas yang terjangkau ini, para pria di Indonesia akan semakin
rajin menjaga kebersihan kulitnya. Kebanyakan pria di Indonesia
sebenarnya sudah mulai tergerak untuk membersihkan dan merawat
kulit wajah mereka. Hanya saja, berdasarkan data dari Maxus 3D
Data, 41% pria Indonesia ternyata masih menggunakan produk
wanita. Kulit pria dan wanita tidak sama. Pria cenderung lebih
banyak bergerak dan berkeringat, karenanya pembersihan dan
perawatan wajah dengan produk yang khusus diciptakan untuk kulit
pria pun menjadi penting untuk dilakukan
Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh sebuah lembaga
independen, IPSOS, terhadap 98 orang pria di Indonesia, 93%
responden menyatakan setuju bahwa Garnier Men Turbo Light Oil
Control Icy Srub yang merupakan produk pembersih wajah terbaik
yang pernah mereka gunakan. Garnier Men telah sukses masuk ke
jajaran 3 besar produk perawatan kulit wajah pria di banyak negara
Asia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
Gambar IV.2
Produk Garnier Men
C. Pasha “Ungu” sebagai Brand Ambassador Produk Garnier Men
Garnier Indonesia mengumumkan penunjukkan pasha ungu
sebagai brand ambassador produk Garnier Men. Pemilihan Pasha
“Ungu” sebagai brand ambassador bukan tanpa alasan. Pasha
“Ungu” yang salah satu personil sekaligus pentolan grup band
“Ungu” yang pernah dinobatkan sebagai group band terbaik
Indonesia ini dinilai mampu menginspirasi banyak pria di Indonesia
melalui karya-karyanya. “Kami merasa terhormat dan senang atas
kepercayaan Garnier Men terhadap kami. Nilai yang sama-sama
kami setuju adalah pria juga perlu membersihkan dan merawat
kulit. Sebagai entertainer, kami ingin bisa menampilkan performa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
terbaik untuk penggemar. Menjaga kulit penting untuk bisa tampil
prima, agar tidak mengecewakan penggemar.” Ucap Pasha “Ungu”
mengomentari penunjukkan ungu sebagai brand ambassador
Garnier Men. Bagi personil “Ungu”, membersihkan wajah bukanlah
hal yang tabu untuk dilakukan mengingat kulit wajah yang bersih
bisa menunjang penampilan. Selain prestasi di dunia musik,
penunjukkan “Ungu” sebagai brand ambassador Garnier Men juga
didasarkan pada penilaian terhadap karakter seluruh personil ungu
mencerminkan maskulinitas pria Indonesia. Dengan menjadikan
Pasha “Ungu” sebagai brand ambassador Garnier Men, pihak dari
produk Garnier berharap semakin banyak
pria menyadari
pentingnya membersihkan wajah menggunakan produk untuk kulit
pria di Indonesia kini bisa membersihkan wajahnya tanpa harus
takut kehilangan maskulinitas. “Sebelumnya, kami menggunakan
produk untuk wanita seperti yang dipakai pasangan kami.
Untungnya sekarang ada Garnier Men. Sebagai pria kita senang
yang simpel, melihat Pasha mencuci muka dengan Garnier Men,
kita bisa melihat hasilnya. Setelah dicoba tenyata segar sekali, kulit
juga jadi lebih bersih, cerah, dan bebas minyak,” tambah Oncy.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
Gambar IV.3
Pasha ”Ungu” sebagai Brand Ambassador Garnier Men
D. Fakultas Ekonomi
1. Visi dan misi
Menampilkan diri sebagai Business School yang menjunjung
tinggi nilai – nilai akedemik dan humanistic yang menghasilkan
sarjana ekonomi (Akuntansi dan Manajemen) yang professional
dan memiliki integritas bersumber pada moral dan spirit kristiani,
melalui proses Character formation.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
2. Tujuan :
a. Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen
dan akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan
perusahaan atau organisasi.
b. Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen dan
akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai
untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi.
3. Fakultas ekonomi USD memiliki 3 pusat pengembangan, yaitu :
a. Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)
b. Pusat Pengembangan Manajemen (PPM)
c. Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE)
4. Secara umum PPA, PPM dan PPE bertujuan :
a. Meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa FE USD melalui
kegiatan akademik berupa penelitian, seminar dan diskusi
ilmiah, penulisan artikel, penulisan modul pelatihan,
penulisan diktat, penulisan buku, dan lain-lain.
b. Mewadahi kebutuhan aktualisasi diri dosen dan mahasiswa
FE USD.
c. Membangun citra FE USD sebagai sebuah business school.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
d. Merintis PPA, PPM dan PPE sebagai profit centers bagi FE
USD.
e. Memberikan pelayanan pada masyarakat umum dengan
outreach programs.
f. Membangun network dengan pihak-pihak diluar kampus.
5. Jurusan dan Program studi
a. Program Studi Akuntansi
Program studi akuntansi bertujuan menghasilkan para
professional di bidang akuntansi yang mampu berperan aktif
dalam mengelola serta mengembangkan perusahaan atau
organisasi tempat mereka bekerja. Untuk membentuk lulusan
yang professional, program studi akuntansi merancang
kurikulum
yang mengacu pada tuntutan
profesi
yang
dituangkan dalam IES (International Education Standart).
Proses pendampingan belajar mahasiswa dirancang secara
cermat agar lulusannya tidak saja memiliki pengetahuan di
bidang akuntansi,
tetapi juga mampu
mengembangkan
kemampuan softskill yang dibutuhkan dalam pengembangan
pribadi dan karier lulusan dimasa depan, seperti memiliki
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
pribadi yang kuat, berpandangan luas, berwawasan lingkungan
bermoral tinggi, dan menyadari tanggung jawab sosialnya.
Nilai – nilai yang dikembangkan di program studi akuntansi
adalah :
a. Menjunjung tinggi academic excellence,
b. Pembentukan karakter yang mengacu pada humanistic
values,
c. Menjunjung tinggi integritas pribadi (kejujuran dan
tanggung jawab)
d. Penekanan pada contionus quality improvement
e. Menciptakan suasana kerja yang kerja dan demokratis.
6. Program Studi Manajemen
Visi
Menjadi sekolah bisnis terbaik yang menjunjung tinggi
keseimbangan perpaduan keunggulan akademik dan nilai –
nilai humanistik.
Misi
Memberi kepuasan tertinggi kepada stakeholders melalui
pelayanan berkualitas dalam hal hal pendidikan –
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di bisdang
manajemen.
Motto
Do it with mind and heart
Tujuan
1. Menghasilkan sarjana ekonomi di bidang manajemen
dengan karakteristik :
a. Memiliki ketrampilaan konseptual di bidang manajemen,
b. Memiliki ketrampilan human – relation,
c. Memiliki ketrampilam teknis untuk melaksanakan tugas –
tugas operasional di bidang manajemen,
d. Berwawasan pengetahuan ekonomi, etika, hukum, sosial,
politik, budaya dan teknologi,
e. Memiliki pengetahuan interdisipliner di bidang
manajemen sumber daya manusia, keuangan, operasi dan
pemasaran,
f. Memiliki jiwa wirausaha,
g. Bersosok pribadi yang utuh dan bermartabat, memiliki
integritas, moralitas, kepekaan dan solidaritas multi –
sosialkultural,
h. Memilik ketrampilan berbahasa lisan / tulisan dalam
bahasa Indonesia dan stu bahasa asing,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
i. Memiliki minat di bidang seni dan olahraga,
j. Memiliki ketrampilan lain di luar bidang keilmuwan,
k. Mandiri secara ekonomi.
2. Memiliki sumber daya manusia yang mampu memberikan
pelayanan prima melalui pelaksanaan tugas pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat,
3. Memiliki sistem pengelolaan yang aktif dan efisien dalam
rangka menciptakan layanan prima,
4. Memiliki jalur kerjasama yang luas dan berjangka panjang,
serta saling mengembangkan dengan stakeholders
khususnya stakeholders eksternal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 100
mahasiswa Fakultas Ekonomi di kampus Universitas Sanata Dharma yang penah
menggunakan dan membeli serta pernah melihat iklan pembersih muka merek
Garnier Men. Kuesioner dibagikan dan diisi pada bulan Juni 2015. Pengisian
kuesioner dilakukan dengan cara memberikan tanda silang (√) pada pernyataan yang
sudah penulis susun, masing-masing pernyataan yang telah dicantumkan 5 pilihan
yaitu “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N” netral, “TS” tidak setuju , dan “STS” sangat
tidak setuju, sehinggga responden hanya perlu memilih salah satu pernyataan yang
menurut mereka sesuai dengan apa yang mereka alami dan rasakan. Peneliti
memberikan kuesioner kepada 100 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan penulis
menunggu sampai responden selesai mengisi kuesionernya, hal ini bertujuan agar
semua kuesioner yang diberikan kepada responden kembali sesuai dengan jumlah
responden yang diteliti.
83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
A. Uji Validitas Data
1. Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik korelasi product moment pearson. Data dikatakan valid
apabila hasil uji rhitung > rtabel.
Berdasarkan Tabel V.1 dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan
tentang celebrity endorse, daya tarik iklan, brand awareness dan brand attitude.
Semua item pernyataan mempunyai nilai rhitung ≥ rtabel sehingga seluruh butir
pertanyaan dikatakan valid.
Tabel V.1
Rangkuman Tes Validitas Celebrity Endorse, Daya Tarik Iklan, Brand
Awareness dan Brand Attitude
VARIABEL
Celebrity endorse
Daya tarik iklan
Brand awareness
Brand attitude
BUTIR
r (hitung)
r (tabel)
Status
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
0.694**
0.804**
0.753**
0.823**
0.740**
0.725**
0.752**
0.829**
0.866**
0.866**
0.912**
0.800**
0.1965
0.1965
0.1965
0.1965
0.1965
0.1965
0.1965
0.1965
0.1965
0.1965
0.1965
0.1965
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Sumber: Data Primer yang Diolah, Juli 2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis Cronbach Alpha. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila
mempunyai alpha ≥ 0,6. Hasil uji reliabilitas disajikan pada Tabel V.2. Dari
Tabel V.2 dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan tentang celebrity
endorse, daya tarik iklan, brand awareness dan brand attitude mempunyai nilai
alpha > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut dinyatakan
reliabel.
Tabel V.2
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas
VARIABEL
ALPHA
STATUS
Celebrity Endorse (X1)
0.608
RELIABEL
Daya Tarik Iklan ( X2)
0.643
RELIABEL
Brand Awareness (Y1)
0.751
RELIABEL
Brand Attitude (Y2)
0.823
RELIABEL
Sumber: Data Primer yang diolah, Juli 2015
B. Analisis Deskriptif
Pada bagian ini dilakukan analisis yang berkaitan dengan karakteristik
responden dan variabel penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
86
Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
Tujuan dari analisis deskriptif dalam penelitian ini yaitu untuk
menganalisis data yang berhubungan dengan identitas responden yang
meliputi program studi dan umur.
a. Program Studi
Berdasarkan Tabel V.3 dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang
dijadikan sampel terdapat 21 orang atau 21% dari program studi Akuntansi,
sedangkan 79 orang atau 79% responden dari program studi Manajemen.
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi
PROGRAM
NO
STUDI
JUMLAH
RESPONDEN
DALAM ANGKA
JUMLAH
PERSENTASE(%)
1
Akuntansi
21
21,0
2
Manajemen
79
79,0
100
100
TOTAL
Sumber: Data Primer yang diolah, Juli 2015
b. Umur
Berdasarkan Tabel V.4 dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang
dijadikan sampel terdapat 7 orang atau 7% adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi yang berumur 19 tahun, 15 orang atau 15% adalah mahasiswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
Fakultas Ekonomi yang berumur 20 tahun, 30 orang atau 30% adalah
mahasiswa Fakultas Ekonomi yang berumur 21 tahun, 23 orang atau 23%
adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang berumur 22 tahun, 15 orang atau
15% adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang berumur 23 tahun dan 10 orang
atau 10% adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang berumur 24 tahun.
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan umur
NO
UMUR
(th)
JUMLAH
RESPONDEN
DALAM ANGKA
JUMLAH
PRESENTASE (%)
1
2
3
4
5
6
19
20
21
22
23
24
7
15
30
23
15
10
7,0
15,0
30,0
23,0
15,0
10,0
TOTAL
100
100
Sumber: Data Primer yang diolah, Juli 2015
2.
Deskripsi Variabel Penelitian
Dalam mendeskripsikan variabel penelitian, nilai rata-rata masingmasing responden pada masing-masing variabel dikelompokkan (kategorisasi)
dalam 5 kelas, berdasarkan norma yang telah dijelaskan pada Bab III.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
a. Celebrity Endorse
Variabel celebrity endorse diukur melalui 3 indikator dengan 3 item
pernyataan. Setelah ke-3 item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka
deskripsi variabel celebrity endorse disajikan pada Tabel V.5.
Tabel V.5
Kategorisasi Skor Variabel Celebrity Endorse
No
Pernyataan
1
Selebriti dalam iklan Garnier
Men ternama
Selebriti dalam iklan Garnier
Men berkharisma kuat
Selebriti dalam iklan Garnier
Men memiliki percaya diri
yang tinggi
RATA - RATA
2
3
Jawaban Responden
STS TS N
S
SS
2
2 14 54 28
RATA - RATA
4.04
4
3
19
56
18
3.88
1
4
16
51
28
4.01
3.97
Sumber: Data Primer yang diolah, Juli 2015
Berdasarkan Tabel V.5 dapat dilihat nilai rata-rata diperoleh sebesar 3,97.
Nilai ini berada dalam rentang 3,40 – 4,19 termasuk dalam kategori tinggi..
Ini menunjukkan bahwa selebriti yang digunakan pada iklan pembersih
muka Garnier Men adalah selebriti yang ternama, memiliki kharisma yang
kuat dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
b. Daya tarik iklan
Variabel Daya tarik iklan diukur melalui 3 indikator dengan 3 item
pernyataan. Setelah ke-3 item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka
deskripsi variabel Daya tarik iklan disajikan pada Tabel V.6.
Tabel V.6
Kategorisasi Skor Variabel Daya Tarik Iklan
No
1
2
3
Pernyataan
Iklan pembersih muka Garnier
Men menampilkan sesuatu yang
berbeda dan unik
Iklan pembersih muka Garnier
Man menampilkan ide yang
orisinal, memiliki nilai artistik,
dan estetika, serta mampu
memenangkan penghargaan.
Iklan pembersih muka Garnier
Men memiliki pesan positif
RATA – RATA
Jawaban Responden
STS TS N
S
SS
1
13
23 45
18
RATA –
RATA
3.66
0
2
37 48
13
3.7
0
4
17 60
19
3.94
3.76
Sumber: Data Primer yang diolah, Juli 2015
Berdasarkan Tabel V.6 dapat dilihat nilai rata-rata diperoleh sebesar 3,76.
Nilai ini berada dalam rentang 3,40 – 4,19 termasuk dalam kategori tinggi.
Ini menunjukkan daya tarik iklan pada iklan pembersih muka Garnier Men
menunjukan sesuatu yang berbeda dan unik, memiliki nilai artistik, dan
estetika, serta mampu memenangkan penghargaan dan memiliki kesan
positif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
c. Brand Awareness
Variabel brand awareness diukur melalui 3 indikator dengan 3 item
pernyataan. Setelah ke-3 item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka
deskripsi variabel Brand awareness disajikan pada Tabel V.7.
Tabel V.7
Kategorisasi Skor Variabel Brand Awareness
No
Pernyataan
1
Garnier Men merupakan
merek yang mudah diingat
Memiliki kepercayaan dengan
produk pembersih muka
merek Garnier Men
Selalu mengingat/tidak pernah
lupa pembersih muka merek
Garnier Men.
RATA – RATA
2
3
Jawaban Responden
STS TS
N
S
SS
1
4
15
56
24
RATA RATA
3.97
2
6
24
42
26
3.84
2
8
23
47
20
3.75
3.85
Sumber: Data Primer yang diolah, Juli 2015
Berdasarkan Tabel V.7 dapat dilihat nilai rata-rata diperoleh sebesar
3,85. Nilai ini berada dalam rentang 3,40 – 4,19 termasuk dalam
kategori tinggi. Ini menunjukkan bahwa Garnier Men merupakan merek
yang mudah diingat, bisa dipercaya dan selalu diingat dalam benak
konsumen.
d. Brand Attitude
Variabel brand attitude diukur melalui 3 indikator dengan 3 item
pernyataan. Setelah ke-3 item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka
deskripsi variabel brand attitude disajikan pada Tabel V.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
Tabel V.8
Kategorisasi Skor Variabel Brand Attitude
No
Pernyataan
1
2
3
Saya selalu tertarik dengan
Garnier Men
Saya memiliki kepercayaan
dengan Garnier Men
Saya memiliki kesan positif
dengan Garnier Men
RATA - RATA
STS
2
Jawaban responden
TS
N
S
SS
6
32
47
13
RATA RATA
3.65
2
6
36
41
15
3.71
1
0
22
60
17
4
3.78
Sumber: Data Primer yang diolah, Juli 2015
Berdasarkan Tabel V.8 dapat dilihat nilai rata-rata diperoleh
sebesar 3,78. Nilai ini berada dalam rentang 3,40 – 4,19 termasuk
dalam kategori tinggi. Ini menunjukkan bahwa konsumen selalu
tertarik, percaya dan memiliki kesan positif pada produk pembersih
muka Garnier Men.
C. Analisis Regresi
1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji Normalitas
residual adalah statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov. Metode
pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
nilai signifikansi variabel. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 5%
maka menunjukkan distribusi data normal.
Tabel V.9
Hasil Uji Normalitas Persamaan Pertama
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CELEBRITY
ENDORSE
(X1)
BRAND
DAYA TARIK AWARENESS
IKLAN (X2)
(Y)
Unstandardized
Residual
N
100
100
100
100
Normal Parametersa Mean
3.98
3.89
3.85
.0000000
.611
.790
.739
.60360995
Std.
Deviation
Most Extreme
Absolute
.155
.265
.160
.091
Differences
Positive
.100
.225
.098
.043
Negative
-.155
-.265
-.160
-.091
1.552
2.654
1.603
.911
.016
.000
.012
.378
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel V.9, hasil pengujian One
Sample Kolmogorov
- Smirnov Test
menghasilkan
asymptotic
significance ≥ 0,05 (0,378 > 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
kenormalan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
Tabel V.10
Hasil Uji Normalitas Persamaan Kedua
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N
100
Mean
.0000000
Normal Parametersa,b
Std.
.49663287
Deviation
Absolute
.085
Most Extreme Differences
Positive
.045
Negative
-.085
Kolmogorov-Smirnov Z
.850
Asymp. Sig. (2-tailed)
.465
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel V.12, hasil pengujian One
Sample Kolmogorov - Smirnov Test
menghasilkan
asymptotic
significance ≥ 0,05 (0,465 > 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
kenormalan.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan
ke
pengamatan
lain.
Model
regresi
yang
baik
adalah
non
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu antara Y yang diprediksi dengan residual.
a) Jika ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika ada pola yang jelas serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16 For windows didapatkan grafik
pengujian heteroskedasitas seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar V.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Pertama
Hasil gambar grafik antara nilai sumbu Y (Nilai Y yang diprediksi) dan
sumbu X (Nilai residual) menunjukkan pola yang tidak jelas, serta titik
menyebar di atas dan di bawah sumbu Y secara tidak teratur sehingga tidak
terjadi heteroskedastisitas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
Gambar V.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Kedua
Dari hasil gambar grafik antara nilai sumbu Y (Nilai Y yang diprediksi) dan
sumbu X (Nilai residual) menunjukkan pola yang tidak jelas, serta titik
menyebar di atas dan di bawah sumbu Y secara tidak teratur sehingga tidak
terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model
regresi yang baik adalah non multikolinear. Analisis ini ditentukan
oleh besarnya nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance.
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah
mempunyai nilai VIF yang tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
tolerance tidak kurang dari 0.1. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS
16 For windows didapatkan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
Tolerance untuk masing-masing variabel bebas pada tabel berikut ini:
Tabel V.11
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
1
Tolerance
VIF
CELEBRITY ENDORSE (X1)
.867
1.153
DAYA TARIK IKLAN (X2)
.867
1.153
a. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
Berdasarkan tabel V.13 dapat diketahui bahwa besarnya nilai VIF
(Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel independen
memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan tolerance tidak kurang dari
0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen
tidak terdapat multikolinearitas.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Metode pengujian terhadap
hipotesis yang diajukan dilakukan secara parsial.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
a. Uji t
Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS
16, yang tertera pada tabel V.12 diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel V. 12
Hasil Uji t Persamaan Pertama
Coefficientsa
1. P
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1(Constant)
CELEBRITY
e
IKLAN (X2)
Std. Error
Beta
T
Sig.
C
1.025
.437
2.345
.021
e
.325
.108
.269 3.017
.003
.395
.083
.422 4.739
.000
ENDORSE (X1)
DAYA TARIK
B
Coefficients
l
e
a. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
b
r
i
t
y
E
n
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
1. Pengaruh Celebrity Endorse terhadap Brand Awareness.
a.
Perumusan hipotesis untuk variabel Celebrity Endorse
pada persamaan Y1 = a + b1X1+ b2X2+e
H0 : artinya tidak ada pengaruh positif dari variabel
celebrity endorse terhadap brand awareness
Ha : artinya ada pengaruh positif dari variabel celebrity
endorse terhadap brand awareness.
b.
Penggunaan tingkat signifikansi (α) Tingkat
signifikansi (α) dalam penelitian ini adalah 5% atau
0,05.
c.
Penentuan nilai thitung menggunakan program SPSS.
d.
Pengambilan kesimpulan
1. Dengan perbandingan nilai ttabel dan thitung :
Apabila ttabel > thitung, maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
Apabila ttabel ≤ thitung, maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
2. Dengan
signifikansi
menggunakan
angka
probabilitas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
Apabila probabilitas (sig/2) > 0,05 maka H0
diterima dan Ha ditolak.
Apabila probabilitas (sig/2) ≤ 0,05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima
e.
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan statistik yang menggunakan
SPSS 16 yang tertera pada Tabel V.13, diperoleh nilai
t untuk Celebrity Endorse (X1) sebesar 3,017 dengan
nilai signifikansi 0,003. Nilai (sig/2) yang dihasilkan
tersebut lebih kecil dari 0,05 dan nilai t untuk
Celebrity Endorse (X1) lebih besar dari pada 1,661
(3,017
>
1,661)
maka
Ho
diterima.
Maka
kesimpulannya adalah Celebrity Endorse mempunyai
pengaruh positif terhadap Brand Awareness.
2. Pengaruh Daya Tarik Iklan terhadap Brand Awareness.
a.
Perumusan hipotesis untuk variabel Daya Tarik Iklan
pada persamaan Y1 = a + b1X1+ b2X2+e
H0 : artinya tidak ada pengaruh positif dari variabel
Daya Tarik Iklan terhadap brand awareness
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
Ha : artinya ada pengaruh positif dari variabel Daya
Tarik Iklan terhadap brand awareness.
b.
Penggunaan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi (α) dalam penelitian ini adalah 5%
atau 0,05.
c. Penentuan nilai thitung menggunakan program SPSS.
d.
Pengambilan kesimpulan
1. Dengan perbandingan nilai ttabel dan thitung :
Apabila ttabel > thitung, maka H0 diterima dan
Ha
ditolak.
Apabila ttabel ≤ thitung, maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
2. Dengan
menggunakan
angka
probabilitas
signifikansi
Apabila probabilitas (sig/2) > 0,05 maka H0 diterima
dan Ha ditolak.
Apabila probabilitas (sig/2) ≤ 0,05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
e. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan statistik yang menggunakan
SPSS 16 yang tertera pada Tabel V.13, diperoleh nilai t
untuk Daya Tarik Iklan (X2) sebesar 4,739 dengan nilai
signifikansi 0,000. Nilai (sig/2) yang dihasilkan tersebut
lebih kecil dari 0,05 dan nilai t untuk Daya Tarik Iklan
(X2) lebih besar dari pada 1,661 (4,739 > 1,661 ) maka
H0 ditolak. Maka kesimpulannya adalah Daya Tarik
Iklan mempunyai pengaruh positif terhadap Brand
Awareness.
3.
Pengaruh Brand Awareness terhadap Brand Attitude.
Tabel V. 14
Hasil Uji t Persamaan Kedua
a.
Coefficientsa
P
Standardized
e
r
Model
1(Constant)
u
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
.985
.266
.727
.068
Coefficients
Beta
T
Sig.
3.698
.000
10.711
.000
BRAND
AWARENESS (X)
a.
m
Dependent Variable:
BRAND ATTITUDE (Y)
u
s
.734
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
a. Perumusan hipotesis untuk variabel brand awareness
pada persamaan Y2 = a + bY1
H0 : artinya tidak ada pengaruh positif dari variabel
brand awareness terhadap brand attitude.
Ha : artinya ada pengaruh positif dari variabel brand
awareness terhadap brand attitude.
b.
Penggunaan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi (α) dalam penelitian ini adalah
5% atau 0,05.
c.
Penentuan nilai thitung menggunakan program SPSS.
d.
Pengambilan kesimpulan
1. Dengan perbandingan nilai ttabel dan thitung :
Apabila ttabel > thitung, maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
Apabila ttabel ≤ thitung, maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
2. Dengan
menggunakan
angka
probabilitas
signifikansi
Apabila probabilitas (sig/2) > 0,05 maka H0
diterima dan Ha ditolak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
Apabila probabilitas (sig/2) ≤ 0,05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima.
e.
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan statistik yang menggunakan
SPSS 16 yang tertera pada Tabel V.14, diperoleh nilai
t untuk Brand Awareness (X1) sebesar 10,711 dengan
nilai signifikansi 0,000. Nilai (sig/2) yang dihasilkan
tersebut lebih kecil dari 0,05 dan nilai t untuk Brand
Awareness (X1) lebih besar dari pada 1,661 (10,711 >
1,661 ) maka H0 ditolak. Maka kesimpulannya adalah
Brand Awareness berpengaruh positif terhadap Brand
Attitude.
b. Koefisien Determinasi (
1. Hasil uji
)
pada penelitian, diperoleh angka
adalah 0,319 sesuai
yang tertera pada Tabel V.14.
Pada tabel V.14 nilai dari Koefisien Determinasi ( Adjusted R Square )
sekitar tersebut berarti 31,9% variasi pada variabel Brand Awareness
mampu diterangkan oleh kedua variabel bebas (Celebrity Endorse dan
Daya Tarik Iklan). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 68,1% diterangkan
oleh variabel lain di luar model.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
Tabel V.14
Koefisien Determinasi Persamaan Pertama
Model Summaryb
R
R Square Adjusted Std. Error of
Model
R Square
.577a
1
.333
the Estimate
.610
.319
Predictors: (Constant), Celebrity Endorse, Daya Tarik Iklan
Dependent Variable: Brand Awareness
2. Hasil uji
pada penelitian, diperoleh angka
adalah 0,535 sesuai yang
tertera pada Tabel V.15
Pada tabel V.15 nilai Dari Koefisien Determinasi ( Adjusted R Square )
sekitar tersebut berarti 53,5% variasi pada variabel Brand Attitude mampu
diterangkan oleh brand Awareness. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 46,5%
diterangkan oleh variabel lain di luar model.
Tabel V.15
Koefisien Determinasi Persamaan Kedua
Model Summaryb
Model
1
R
.734a
R Square
.539
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.535
a.Predictors: (Constant), BRAND AWARENESS (X)
.499
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
D. Pembahasan
Hasil uji hipotesis digunakan untuk menjawab rumusan masalah dari
penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
celebrity endorse, daya tarik iklan terhadap brand awareness dan pengaruh
brand awareness
terhadap brand attitude secara parsial. Berikut adalah
penjelasan dari hasil masing-masing pengujian hipotesis:
1. Pengaruh Celebrity Endorse Terhadap Brand Awareness
Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) yang dilakukan, celebrity endorse
merupakan variabel yang mempengaruhi brand awareness. Terbukti
dengan t
hitung
> t
tabel,
maka dengan demikian
ditolak, yang berarti
variabel celebrity endorse berpengaruh positif terhadap brand awareness.
Artinya semakin selebriti memiliki kepribadian yang baik, semakin
memiliki kharisma yang kuat dan selebriti yang digunakan dalam iklan
pembersih muka Garnier Men semakin ternama, maka semakin tinggi
tingkat kesadaran terhadap merek pembersih muka Garnier Men, dengan
asumsi variabel daya tarik iklan tetap, maka brand awareness dipengaruhi
oleh celebrity endorse. Hal ini berarti hipotesis penelitian ini yang
menyatakan celebrity endorse yang digunakan dalam iklan pembersih
muka Garnier Men berpengaruh terhadap brand awareness pada konsumen
pembersih muka Garnier Men.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
Variabel celebrity endorse mempengaruhi brand awareness dengan ratarata pada kategorisasi skor variabel celebrity endorse sebesar 4,00 yang
menunjukkan
bahwa
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
menganggap
penggunaan selebriti dalam iklan Garnier Men sudah tepat.
Pada tabel V.5 tentang deskripsi variabel celebrity endorse,
terdapat rata-rata item pernyataan yang menunjukkan baik tidaknya
celebrity endorse. Di dalam tabel ditunjukkan rata-rata tertinggi sebesar
4,04, yaitu selebriti yang digunakan dalam iklan Garnier Men adalah
selebriti yang ternama, sedangkan skor terendah pada angka 3,88, yaitu
selebritis yang digunakan iklan Garnier Men adalah selebritis yang
memiliki kharisma yang kuat. Semakin tinggi rata-rata, maka selebriti yang
digunakan semakin tepat.
2.
Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness
Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) ditemukan bahwa daya tarik
iklan mempengaruhi brand awareness. Hal ini terbukti dengan dengan nilai
t
hitung
> t
tabel,
maka H0 ditolak, yang berarti variabel daya tarik iklan
berpengaruh positif terhadap variabel brand awareness. Artinya semakin
menarik, semakin kreatif dan semakin memiliki kesan positif iklan yang
digunakan dalam iklan pembersih muka Garnier Men maka semakin tinggi
tingkat kesadaran terhadap merek pembersih muka Garnier Men, dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
asumsi variabel celebrity endorse tetap, maka brand awareness akan
meningkat.
Pada tabel V.6 tentang deskripsi variabel setiap item pada daya tarik
iklan, terdapat rata-rata item pernyataan yang menunjukkan baik buruknya
daya tarik iklan. Mahasiswa mempunyai pendapat yang berbeda-beda pada
setiap pernyataannya. Pernyataan dengan rata-rata tertinggi yaitu pada item
3 sebesar 3,94 yang berisi iklan Garnier Men memiliki kesan positif,
sedangkan terendah terendah terdapat pada item 1 sebesar 3,66, yaitu
tentang iklan Garnier Men menampilkan sesuatu yang berbeda dan unik.
Semakin tinggi rata-rata, maka iklan semakin menarik.
Sesuai dengan hasil penelitian, rata-rata pada kategorisasi skor variabel
daya tarik iklan sebesar 4,00, hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa
Fakultas Ekonomi menganggap daya tarik iklan pada iklan Garnier Men
sudah menarik.
3. Pengaruh Brand Awareness Terhadap Brand Attitude
Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) ditemukan bahwa Brand
Awareness mempengaruhi brand attitude konsumen produk Garnier Men
di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hal ini
dibuktikan dengan t
hitung
untuk brand awareness sebesar 10,711 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Nilai signifikansi yang dihasilkan tersebut lebih
kecil dari 0,05 dan nilai thitung untuk brand awareness lebih besar dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
pada ttabel yaitu 10,711 (10,711 > 1,661) maka H0 ditolak, yang berarti
variabel brand awareness berpengaruh positif terhadap variabel brand
atittude. Artinya semakin tinggi tingkat kesadaran akan pembersih muka
merek Garnier Men maka semakin tinggi brand attitude pada pembersih
muka Garnier Men.
Pada tabel V.7 tentang deskripsi variabel setiap item, pada brand
awareness, terdapat rata-rata item pernyataan yang menunjukkan baik
buruknya brand
awareness. Mahasiswa mempunyai pendapat yang
berbeda-beda pada setiap pernyataannya. Pernyataan dengan rata-rata
tertinggi, yaitu pada item 1 sebesar 3,97 yang menjelaskan bahwa Garnier
Men merupakan merek yang mudah diingat, sedangkan rata-rata terendah
terdapat pada item 3 sebesar 3,75, yaitu selalu mengingat/tidak pernah lupa
Garnier Men. Semakin tinggi rata-rata, maka brand awareness semakin
baik di ingatan konsumen.
Rata-rata pada kategorisasi skor variabel variabel brand awareness
sebesar 3,78 yang berada pada kelas interval rentang 3,40 – 4,19 yang
berarti memiliki nilai yang tinggi. Dengan demikian menurut mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta produk
pembersih muka Garnier Men sudah tertanam di benak konsumen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Celebrity endorse berpengaruh positif terhadap brand awareness
pada konsumen produk pembersih muka merek Garnier Men.
2. Daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap brand awareness
pada konsumen produk pembersih muka merek Garnier Men.
3. Brand awareness berpengaruh positif terhadap brand attitude
konsumen produk pembersih muka merek Garnier Men.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka penulis memberikan saransaran sebagai berikut :
1. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
celebrity
endorse
berpengaruh positif terhadap brand awareness. Hal ini dapat
menjadi pertimbangan perusahaan untuk tetap menggunakan
selebriti dalam iklan. Pemilihan selebriti yang cocok dalam iklan
109
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
juga sangat penting karena bisa meningkatkan kesadaran merek di
benak konsumen.
Selebriti yang digunakan dalam iklan Garnier Men dengan
menggunakan 3 indikator yaitu kepribadian selebritis, ternama dan
berkarisma,
sudah
memberikan
pengaruh
positif
terhadap
konsumen, hanya saja masih belum maksimal dalam memberikan
kesadaran merek pada benak konsumen. Perusahaan sebaiknya
harus dapat menyeleksi dan memilih selebritis yang tepat yang
memiliki kepribadian, yang lebih baik, lebih ternama dan lebih
berkharisma untuk mempromosikan produk dalam suatu iklan
agar dapat semakin meningkatkan brand awareness.
Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan selebriti
sangat mahal, sehingga harus tepat dalam memilih selebriti yang
digunakan dalam iklan agar tidak sia – sia dana yang dikeluarkan
untuk biaya periklanan. Pamor selebriti yang tidak selalu baik pun
dapat mempengaruhi benak konsumen, untuk itu sebaiknya
Perusahaan perlu membuat kontrak kerja dalam waktu yang cukup
lama agar selebriti tersebut tidak melakukan tindakan yang buruk
yang dapat merugikan Perusahaan.
2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa daya tarik iklan
berpengaruh positif terhadap brand awareness. Iklan yang
semakin menarik akan meningkatkan kesadaran merek di benak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
konsumen. perusahaan harus tetap mempertahankan agar iklan
tetap menarik. 3 indikator yang digunakan dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa iklan Garnier Men sudah memberikan
pengaruh positif terhadap konsumen. Alangkah baiknya jika iklan
Garnier Men lebih baik lagi jika perusahaan membuat iklan lebih
menarik lagi agar kesadaran merek di benak konsumen meningkat.
C. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan yang terjadi saat melakukan penelitian antara
lain:
1. Keterbatasan peneliti dalam menelusuri kejujuran responden dalam
memilih pernyataan yang tepat, sehingga memungkinkan jawaban
yang diberikan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Membutuhkan waktu yang lama, karena pembagian angket di
tempat penelitian tidak dapat dilakukan secara serentak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Ghozali, Iman. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.2005.
Gitosudarmo, Indriyo. 1994. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BPFE.
Hoyer, D. Wayne dan Steven P. Brown. 1990. Effect of Brand Awareness on
Choice for a Common, Repeat-Purchase Product. Journal of Consumer
Research, Vol.17, September
Husni, Achmad Rifqi . 2010. “Analis Pengaruh Brand Awareness terhadap
Brand
Attitude
Handphone
Merek
Nokia”
Studi
Kasus
pada
Mahasiswa.Universitas Diponegoro. Skripsi. Semarang.
Indriarto, Fidelis. 2006. Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran dalam Proses
Penyampaian Pesan Iklan. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol.
5,No.3
Keller, K.L. 1993. Conceptualizing, Measuring and Managing CustomerBased Brand Equity. Journal of Marketing, 57(1).
Kotler,
Philip.,&
Amstrong,
Gary.2001
(terj.
Damos
Sihombing).
Manajemen Pemasaran, Edisi 8. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kotler, Phillip. 1981 (terj. Ellen Gunawan). Manajemen Pemasaran:
Analisis, Perencanaan dan Pengendalian, Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
Kotler, Phillip. 1988 (terj. Jaka Wasana). Manajemen Pemasaran: Analisis,
Perencanaan dan Pengendalian, Edisi 6. Jakarta: Erlangga
Kotler, Phillip. 2005 (terj. Benyamin Molan). Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Indeks.
Kurniawati, Dyah. 2009. Studi Tentang Sikap Terhadap Merek dan
Implikasinya Pada Minat Beli Ulang. Skripsi. Universitas Dipongoro,
Semarang
Kussudyarsana. 2004. Fenomena Selebritas sebagai Model Iklan Dari Sudut
Pandang Sumber Pesan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Lee, Monle.,Johnson, Carla 2004 (terj. Haris Munandar & Dudy Priatna).
Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, Edisi 1.
Jakarta : Prenada Media.
Mowen, John C.,& Michael, Minor. 2002 (terj. Lina Salim). Perilaku
Konsumen, Edisi 5. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Morissan. 2010. Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta :
Prenada Media Group.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
Mudiantono, Kharis Mugiono. 2012. “Analisis Pengaruh Kredibilitas
Celebrity Endorse Dan Daya Tarik Iklan terhadap Brand Awareness dan
Dampaknya Terhadap Brand Attitude Sabun Mandi Padat Lifebuoy di
Semarang, “DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT, Volume 1,
Nomor 2, Tahun 2012, Universitas Dipongoro, Semarang.
Percy, Larry dan John R. Rossiter. 1987. Advertising and Promotion
Management. New York: Mcgraw Hill Inc.
Ridwansyah, Iwan. 2002. “Pengaruh Iklan terhadap Brand Awareness A
Mild Studi Kasus pada Mahasiswa FE-Utama Angkatan 2001,” FOKUS
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Fakultas Ekonomi, Vol 3, 4 (Mei),
Universitas Widyatama.
Riyanto, Makmun. 2008. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas
Iklan dan Implikasinya Terhadap Sikap Merek.
Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Shimp, Terence A. 2000/2003. Advertising Promotion and Supplement
Aspect of Integrated Marketing Communication 5th Edition ; Alih Bahasa
: Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu, edisi ke-5.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
Sujarweni, V.W.,& Indaryanto, P. 2015. Statistika Untuk Penelitian.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sumarni, Murti & Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.
Sujarwani, V.W.,& Endrayanto, P. 2012. Statistika Untuk Penelitian.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Swastha, Basu & Irawan .1981. Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Liberty.
Swastha, Basu & Irawan. 2003, Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy .2000. Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer.
Yogyakarta: Andi Offset.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Yogyakarta, …………………….2015
Responden Yth.
Perkenalkan nama saya Valentinus Hendry Bayu Nugroho, mahasiswa tingkat akhir
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
tengah menyelesaikan tugas akhir / skripsi dengan judul ” Pengaruh celebrity endorse dan
daya tarik iklan terhadap brand awareness dan dampaknya terhadap brand attitude”
dengan ini memohon kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner ini guna membantu
terselesaikannya tugas akhir tersebut. Atas partisipasi dan waktu luang yang saudara
berikan, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
(Valentinus Hendry Bayu Nugroho )
KUESIONER
Isilah data pribadi berikut secara lengkap, berilah tanda silang (√) pada pilihan jawaban
yang sesuai kriteria.
I. Data Responden
1. Umur
: ………………….tahun
2. Program studi
: Akuntansi
3. Kegiatan yang dilakukan di saat waktu luang :
Olahraga
Membaca
Jalan-jalan
Lainnya, ……….
Manajemen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
II. Tanggapan responden
Petunjuk : berilah tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia disetiap pernyataan yang
ada dengan keterangan sebagai berikut :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Celebrity Endorse
1. Selebritis yang digunakan dalam iklan pembersih muka Garnier Man merupakan selebriti
ternama
STS
2.
TS
N
S
SS
Selebritis yang digunakan dalam iklan pembersih muka Garnier Man memiliki karisma yang
kuat
STS
TS
N
S
SS
3. Kepribadian Selebritis yang digunakan dalam iklan pembersih muka Garnier Man
menunjukkan kepercayaan yang tinggi
STS
TS
N
S
SS
Daya Tarik Iklan
1. Iklan pembersih muka Garnier Man menampilkan sesuatu yang berbeda dan unik sehingga
saya menjadi tertarik
STS
TS
N
S
SS
2. Iklan pembersih muka Garnier Man menampilkan ide yang orisinal, memiliki nilai artistik,
dan estetika, serta mampu memenangkan penghargaan.
STS
TS
N
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.
Iklan pembersih muka Garnier Man Memiliki kesan positif dimata konsumen
STS
TS
TS
N
S
SS
Brand awareness
1.
Pembersih muka Garnier Man merupakan merek yang mudah diingat.
STS
TS
N
S
SS
2. Saya memiliki kepercayaan dengan produk pembersih muka merek Garnier Man.
STS
TS
N
S
SS
3. Saya selalu mengingat/tidak pernah lupa pembersih muka merek Garnier Man.
STS
TS
N
S
SS
Brand attitude
1. Saya selalu tertarik dengan merek pembersih muka merek Garnier Man.
STS
TS
N
S
SS
2. Saya memiliki kepercayaan dengan produk pembersih muka merek Garnier Man.
STS
TS
N
S
SS
3. Saya memiliki kesan positif terhadap produk pembersih muka merek Garnier Man.
STS
TS
N
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 2
KARAKTERISTIK
RESPONDEN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UMUR JUMLAH
19
7
20
15
21
30
22
23
23
15
24
10
TOTAL
100
PROGRAM
STUDI
JUMLAH
AKUNTANSI
21
MANAJEMEN
TOTAL
79
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 3
DATA HASIL PENELITIAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DATA HASIL PENELITIAN
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
CELEBRITY
ENDORSE
1
2
4
4
5
4
5
4
4
3
5
5
3
3
1
5
5
4
5
4
4
4
3
3
4
3
5
4
5
5
5
3
5
5
5
4
3
4
2
4
TOTAL
3
4
4
4
3
5
4
5
5
4
5
4
4
3
5
5
4
3
3
5
12
13
13
10
15
10
11
14
13
13
10
11
12
15
13
14
12
10
11
DAYA TARIK
IKLAN
1
2
2
5
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
2
3
5
4
3
4
4
4
2
4
5
5
3
3
4
4
3
3
2
4
3
4
TOTAL
3
3
2
4
4
4
3
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
3
4
10
6
12
12
12
11
12
13
9
14
11
13
11
15
10
13
10
9
11
BRAND
AWARENESS
1
2
4
2
1
1
5
4
4
4
4
4
4
3
5
5
5
5
4
3
5
5
4
4
5
3
4
3
5
5
4
3
5
4
4
4
4
2
5
4
TOTAL
3
2
1
4
3
5
4
4
5
4
5
3
4
3
5
4
3
4
2
4
8
3
13
11
13
11
14
15
11
15
11
12
10
15
11
12
12
8
13
BRAND
ATTITUDE
1
2
3
2
1
1
4
4
4
4
5
4
4
3
5
3
4
5
3
3
4
5
3
3
3
4
2
1
5
5
3
3
4
4
4
4
2
2
3
4
TOTAL
3
4
3
4
4
5
3
4
4
4
5
3
4
3
5
3
4
3
3
4
9
5
12
12
14
10
12
13
10
14
9
11
6
15
9
12
11
7
11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
5
4
4
4
4
5
3
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
1
4
5
4
4
5
4
4
3
4
5
1
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
5
1
4
5
4
3
4
2
3
5
4
4
2
4
3
5
4
5
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
5
5
5
1
2
4
5
4
4
3
12
12
12
13
7
13
9
14
13
14
12
10
12
12
12
11
11
9
11
12
13
14
15
3
10
14
13
11
13
9
3
3
3
4
2
2
3
4
3
4
3
2
4
5
4
4
3
4
2
4
5
5
4
1
4
5
5
3
5
3
3
2
3
5
5
3
4
4
4
4
3
3
4
5
4
3
3
3
3
4
3
5
4
3
4
4
5
3
5
3
4
4
3
5
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
3
3
4
5
4
4
4
2
10
9
9
14
9
8
11
12
11
12
10
9
12
14
12
11
9
11
9
12
12
15
11
7
12
14
14
10
14
8
4
5
4
4
4
5
3
4
3
4
3
4
4
5
2
3
4
2
5
4
4
5
3
2
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
1
3
3
3
3
3
4
4
4
5
3
4
3
3
3
4
2
5
5
2
4
5
4
4
4
2
4
2
3
5
4
4
3
2
3
4
4
5
4
5
3
3
3
2
3
4
2
5
4
2
4
5
5
3
4
2
11
10
11
13
9
12
9
9
9
11
11
13
12
15
8
10
10
7
11
12
8
15
12
6
12
14
13
10
12
8
3
3
4
4
2
3
4
3
3
3
4
3
4
4
2
4
3
3
2
4
3
4
4
1
4
5
5
3
4
2
4
3
3
5
1
3
4
3
4
4
4
4
4
5
3
3
3
3
3
4
3
5
4
1
4
5
5
4
5
2
3
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
4
1
4
4
5
4
5
4
10
10
11
14
7
9
12
10
11
11
12
11
12
13
9
11
9
9
9
12
10
14
12
3
12
14
15
11
14
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
5
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
5
3
4
3
2
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
3
4
3
5
4
3
4
4
3
5
4
4
4
3
5
4
5
5
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
3
4
4
5
4
4
5
4
4
4
2
5
3
5
5
4
4
5
3
5
4
4
4
3
4
5
13
12
14
12
9
12
11
12
11
13
13
11
11
12
9
15
10
13
12
9
13
14
12
15
12
12
12
11
11
13
5
5
4
4
2
4
4
2
4
4
3
2
3
4
2
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
3
5
4
3
3
5
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
2
4
2
5
4
4
3
4
4
4
5
3
4
4
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
3
4
5
5
5
2
4
3
5
5
4
4
4
3
5
5
3
4
4
4
4
4
4
12
15
13
12
9
12
12
8
11
13
12
10
7
12
7
15
13
12
12
13
12
13
14
10
12
12
10
13
12
11
3
5
5
4
4
4
4
2
4
5
5
2
4
4
4
5
5
5
3
3
4
5
3
4
3
4
4
3
5
4
4
5
5
4
3
4
2
3
4
4
5
3
3
4
4
5
5
5
4
3
3
4
5
5
4
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
3
1
3
4
5
3
4
4
4
5
5
5
5
4
3
4
4
5
3
4
4
3
4
3
11
14
14
12
11
12
9
6
11
13
15
8
11
12
12
15
15
15
12
10
10
13
12
14
10
11
12
11
14
11
5
4
4
4
3
4
3
3
3
4
5
3
4
4
4
5
4
5
4
3
3
4
4
5
4
4
4
4
3
3
4
4
5
4
3
5
3
3
4
5
5
4
3
4
4
5
4
4
3
3
3
5
5
5
4
4
3
4
3
3
4
5
5
4
3
4
3
4
3
4
5
5
4
4
3
5
4
4
4
4
3
5
5
5
4
4
3
5
4
4
13
13
14
12
9
13
9
10
10
13
15
12
11
12
11
15
12
13
11
10
9
14
14
15
12
12
10
13
10
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
4
4
4
4
4
5
3
5
5
3
4
5
5
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
3
4
4
5
4
3
3
4
4
4
4
3
5
4
4
4
5
5
4
4
3
4
5
12
13
11
10
11
13
11
14
14
10
13
14
14
11
12
14
12
12
11
11
13
4
4
3
3
4
3
4
4
5
4
4
4
5
4
4
3
4
3
5
4
3
4
4
4
4
3
3
5
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
5
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
12
13
11
10
10
9
12
11
12
12
12
11
12
11
11
10
11
10
13
12
11
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
4
5
3
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
3
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
3
4
4
3
4
3
12
13
13
9
13
13
12
13
13
13
12
13
13
13
12
12
12
12
11
14
11
4
4
5
3
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
5
5
4
4
4
3
4
3
3
4
5
4
3
5
4
4
4
5
3
5
4
4
5
5
4
4
3
5
4
4
12
13
13
10
13
12
12
13
13
10
13
12
13
15
12
11
12
10
13
10
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 4
UJI VALIDITAS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
CELEBRITY ENDORSE
Correlations
CELEBRITY ENDORSE 1
Pearson Correlation
CELEBRITY
CELEBRITY
CELEBRITY
ENDORSE 1
ENDORSE 2
ENDORSE 3
.351**
.202*
.694**
.000
.043
.000
101
101
101
100
.351**
1
.480**
.804**
.000
.000
1
Sig. (2-tailed)
N
CELEBRITY ENDORSE 2
CELEBRITY ENDORSE 3
TOTAL
Pearson Correlation
TOTAL
Sig. (2-tailed)
.000
N
101
101
101
100
Pearson Correlation
.202*
.480**
1
.753**
Sig. (2-tailed)
.043
.000
N
101
101
101
100
.694**
.804**
.753**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
Pearson Correlation
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.000
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAYA TARIK IKLAN
Correlations
DAYA TARIK IKLAN 1
DAYA TARIK
DAYA TARIK
DAYA TARIK
IKLAN 1
IKLAN 2
IKLAN 3
Pearson Correlation
.408**
.394**
.828**
.000
.000
.000
100
100
100
100
.408**
1
.342**
.740**
.001
.000
1
Sig. (2-tailed)
N
DAYA TARIK IKLAN 2
DAYA TARIK IKLAN 3
TOTAL
Pearson Correlation
TOTAL
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
100
100
.394**
.342**
1
.725**
Sig. (2-tailed)
.000
.001
N
100
100
100
100
.828**
.740**
.725**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
Pearson Correlation
Pearson Correlation
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.000
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BRAND AWARENESS
Correlations
BRAND
BRAND
BRAND
AWARENESS 1 AWARENESS 2
BRAND AWARENESS 1
Pearson Correlation
BRAND AWARENESS 2
BRAND AWRENESS 3
TOTAL
Pearson Correlation
TOTAL
.395**
.502**
.752**
.000
.000
.000
100
100
100
100
.395**
1
.602**
.829**
.000
.000
1
Sig. (2-tailed)
N
AWRENESS 3
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
100
100
.502**
.602**
1
.866**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
100
100
.752**
.829**
.866**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
Pearson Correlation
Pearson Correlation
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.000
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BRAND ATTITUDE
Correlations
BRAND ATTITUDE 1
BRAND
BRAND
BRAND
ATTITUDE 1
ATTITUDE 2
ATTITUDE 3
Pearson Correlation
.699**
.513**
.866**
.000
.000
.000
100
100
100
100
.699**
1
.619**
.912**
.000
.000
1
Sig. (2-tailed)
N
BRAND ATTITUDE 2
BRAND ATTITUDE 3
TOTAL
Pearson Correlation
TOTAL
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
100
100
.513**
.619**
1
.800**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
100
100
.866**
.912**
.800**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
Pearson Correlation
Pearson Correlation
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.000
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 5
UJI REALIBILITAS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
CELEBRITY ENDORSE
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
%
Reliability Statistics
101
100.0
0
.0
101
100.0
Cronbach's
Alpha
N of Items
.608
3
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
DAYA TARIK IKLAN
Case Processing Summary
N
Valid
Excludeda
Cases
Total
Reliability Statistics
%
100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Cronbach's
Alpha
N of Items
.643
3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BRAND AWARENESS
Case Processing Summary
N
Valid
Excludeda
Cases
Total
%
Reliability Statistics
100
100.0
0
.0
100
100.0
Cronbach's
Alpha
N of Items
.751
3
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
BRAND ATTITUDE
Case Processing Summary
N
Valid
Excludeda
Cases
Total
Reliability Statistics
%
100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Cronbach's
Alpha
N of Items
.823
3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 6
UJI ASUMSI KLASIK
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UJI NORMALITAS
Persamaan pertama
Descriptive Statistics
N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
CELEBRITY ENDORSE (X1)
100
3.98
.611
1
5
DAYA TARIK IKLAN (X2)
100
3.89
.790
2
5
BRAND AWARENESS (Y)
100
3.85
.739
1
5
Unstandardized Residual
100
.0000000
.60360995
-2.22304
1.21026
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
BRAND
N
Normal Parametersa
CELEBRITY
DAYA TARIK
AWARENESS
Unstandardized
ENDORSE (X1)
IKLAN (X2)
(Y)
Residual
100
100
100
100
3.98
3.89
3.85
.0000000
.611
.790
.739
.60360995
Absolute
.155
.265
.160
.091
Positive
.100
.225
.098
.043
Negative
-.155
-.265
-.160
-.091
1.552
2.654
1.603
.911
.016
.000
.012
.378
Mean
Std.
Deviatio
n
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Persamaan pertama
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N
100
Mean
.0000000
Normal Parametersa,b
Std.
.49663287
Deviation
Absolute
.085
Most Extreme Differences
Positive
.045
Negative
-.085
Kolmogorov-Smirnov Z
.850
Asymp. Sig. (2-tailed)
.465
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Persamaan pertama
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Persamaan kedua
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UJI MULTIKOLINEARITAS
Persamaan pertama
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
1
Tolerance
VIF
CELEBRITY ENDORSE (X1)
.867
1.153
DAYA TARIK IKLAN (X2)
.867
1.153
a. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
Coefficient Correlationsa
Model
1
Correlations
Covariances
DAYA TARIK
CELEBRITY
IKLAN (X2)
ENDORSE (X1)
DAYA TARIK IKLAN (X2)
1.000
-.364
CELEBRITY ENDORSE (X1)
-.364
1.000
.007
-.003
-.003
.012
DAYA TARIK IKLAN (X2)
CELEBRITY ENDORSE (X1)
a. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Dimensi
Model
on
Eigenvalue
Condition Index
(Constant)
CELEBRITY
DAYA TARIK
ENDORSE (X1)
IKLAN (X2)
1
2.966
1.000
.00
.00
.00
2
.023
11.400
.13
.15
1.00
3
.011
16.075
.86
.84
.00
1
a. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 8
UJI HIPOTESIS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UJI t
Persamaan pertama
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
1.025
.437
CELEBRITY ENDORSE (X1)
.325
.108
DAYA TARIK IKLAN (X2)
.395
.083
Coefficients
Beta
t
Sig.
2.345
.021
.269
3.017
.003
.422
4.739
.000
a. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
Persamaan kedua
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
.985
.266
BRAND AWARENESS (X)
.727
.068
a. Dependent Variable: BRAND ATTITUDE (Y)
Coefficients
Beta
t
.734
Sig.
3.698
.000
10.711
.000
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KOEFISIEN DETERMINASI
Persamaan pertama
Model Summaryb
Model
R
R Square
.577a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.333
.319
Change Statistics
R Square Change
.610
.333
F Change
df1
24.204
df2
2
Sig. F Change
97
.000
a. Predictors: (Constant), DAYA TARIK IKLAN (X2), CELEBRITY ENDORSE (X1)
b. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
Persamaan kedua
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.734a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.539
.535
a. Predictors: (Constant), BRAND AWARENESS (X)
b. Dependent Variable: BRAND ATTITUDE (Y)
Change Statistics
R Square Change
.499
.539
F Change
114.732
df1
df2
1
Sig. F Change
98
.000
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 7
UJI REGRESI BERGANDA
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
REGRESI BERGANDA
Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
N
BRAND AWARENESS (Y)
3.85
.739
100
CELEBRITY ENDORSE (X1)
3.98
.611
100
DAYA TARIK IKLAN (X2)
3.89
.790
100
Correlations
BRAND
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
BRAND AWARENESS (Y)
AWARENESS
CELEBRITY
DAYA TARIK
(Y)
ENDORSE (X1)
IKLAN (X2)
1.000
.422
.520
CELEBRITY ENDORSE (X1)
.422
1.000
.364
DAYA TARIK IKLAN (X2)
.520
.364
1.000
.
.000
.000
CELEBRITY ENDORSE (X1)
.000
.
.000
DAYA TARIK IKLAN (X2)
.000
.000
.
BRAND AWARENESS (Y)
100
100
100
CELEBRITY ENDORSE (X1)
100
100
100
DAYA TARIK IKLAN (X2)
100
100
100
BRAND AWARENESS (Y)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
DAYA TARIK
IKLAN (X2),
. Enter
CELEBRITY
ENDORSE (X1)a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
18.001
2
9.000
Residual
36.070
97
.372
Total
54.071
99
F
Sig.
.000a
24.204
a. Predictors: (Constant), DAYA TARIK IKLAN (X2), CELEBRITY ENDORSE (X1)
b. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
1.025
.437
CELEBRITY ENDORSE (X1)
.325
.108
DAYA TARIK IKLAN (X2)
.395
.083
a. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
Coefficients
Beta
t
Sig.
2.345
.021
.269
3.017
.003
.422
4.739
.000
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Residuals Statisticsa
Minimum
Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
2.14
4.62
3.85
.426
100
Residual
-2.223
1.210
.000
.604
100
Std. Predicted Value
-4.018
1.808
.000
1.000
100
Std. Residual
-3.646
1.985
.000
.990
100
a. Dependent Variable: BRAND AWARENESS (Y)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
REGRESI SEDERHANA
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
BRAND
AWARENESS
. Enter
(X)a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: BRAND ATTITUDE (Y)
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
28.587
1
28.587
Residual
24.418
98
.249
Total
53.004
99
F
Sig.
114.732
.000a
a. Predictors: (Constant), BRAND AWARENESS (X)
b. Dependent Variable: BRAND ATTITUDE (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
.985
.266
BRAND AWARENESS (X)
.727
.068
a. Dependent Variable: BRAND ATTITUDE (Y)
Coefficients
Beta
t
.734
Sig.
3.698
.000
10.711
.000
Download