Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016 ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya PENATAAN LAHAN KAWASAN PESISIR PASCA PENAMBANGAN PASIR BESI PANTAI SELATAN KABUPATEN TASIKMALAYA Erwin Hilman Hakim Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Email : [email protected] ABSTRACT Natural resources are very large Tasikmalaya District, one of the existing resources, namely Tasikmalaya district has a coastline of coastline of 59.5 km and the presence of iron sand. Iron sand mining in South Beach Tasikmalaya regency began in 2000 as an artisanal mining, in 2007 serve as an open pit mine involving the company or business entity until the mine closed in 2011. The problems that arise after the iron sand mining environmental degradation it is because there are many ex-mining land reclamation were not carried out in the absence of environmental management.Post-mining land arrangement iron sand as environment management and utilization of natural resources in accordance with the carrying capacity, either from internal or external ie land conditions sososial conditions, economic, cultural, and political areas. The results of the analysis of field land arrangement on post-mining land must comply with spatial planning policies in Tasikmalaya regency with the harmonization of planning and sustainability of the use and management of the environment. Post-mining land should not be entirely revegetated as landforms positive / not concave (flat) and not within 100 meters from the highest tide the waves can be used for agriculture or land grazing even settlements and land bentuklahannya negative / concave can be used as a fish. The land is located within 100 meters from the high tide the waves can be utilized as a revegetation area, conservation and tourism. Kata Kunci : land arrangement, Coastal Regions, post-Mining dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baikya, PENDAHULUAN Kabupaten Tasikmalaya salah satu potensi sumberdaya alam yang merupakan suatu daerah yang berbatasan ada dikawasan tersebut yaitu pasir langsung dengan Samudera Hindia yang besi.Penambangan pasir besi dilakukan memiliki garis pantai 59,5 Km dan oleh masyarakat dimulai Tahun 2000 memiliki sempadan pantai dengan luas ± sebagai tambang rakyat, pada Tahun 2007 450 ha, terdapat di tiga Kecamatan dijadikan sebagai tambang terbuka sampai Cipatujah, Karangnunggal, dan Cikalong. 2011 pertambangan tersebut ditutup. Potensisumberdaya alam tersebut untuk Erwin Hilman Hakim, Partisipasi Masyarakat .... | 15 Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016 ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Bahan tambang umumnya berada Apabila kondisi ini dibiarkan saja di/dekat permukaan atau jauh di bawah akan menimbulkan dampak yang semakin permukaan bumi. Keduanya tertimbun besar oleh, batuan, tanah dan flora fauna yang dilakukan ada didalam atau diatas lahan tersebut. Tasikamalaya berbatasan langsung dengan Oleh bahan laut lepas yang nantinya akan mengganggu mengusik kondisi lingkungan perairannya.Untuk itu bentangalam dan berbagai penggunaan perlunya penataan kembali lahan bekas lahan atasnya. tambang di lingkungan pesisir sehingga Penambangan pasir besi yang dilakukan di lahan-lahan tersebut dapat dimanfaatkan wilayah Selatan Kabupaten Tasikmalaya sesuai dengan kemampuan lahan yang yaitu padalahan pesisir, konservasi,dan nantinyamemiliki keseimbangan, berdaya lahan produktifbahkan lahan halaman guna, dan berkelanjutan. sebab tambang itu penambangan akan yang rumah selalu berada masyarakat di apalagi penambangan di Selatan yang Kabupaten sekitar.Kondisi Tujuan dari penataan lingkungan sekarang ini lahan pasca tambangan antara laina). pengelolaan lingkungan sebagian besar menjadi lahan kritis yang secara terencana,rasional,dan sulit untuk reklamasimenjadi lahan yang sesuai dengan dapat dimanfaatkan sesuai peruntukan terwujudnya keseimbangan penataan lahan dengan dengan daya dukung lingkungan. c). penggunaan lahansebagai semestinya. daya optimal dukungnya b) terciptanya kelestarian mutu lingkungan Pertambanganmemberikan dampak dan kesejahteraan makhluk hidup. secara langsung terhadap kerusakan lahan yaitu menurunnya jumlah dan kualitas biota yang yang berada dalam sistem lahan tersebut. Dampak penambangan berbagai ini terbuka perubahan terjadi METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam karena penelitian ini adalah metode deskriptif mengakibatkan survey, yang bertujuan untuk mengkaji signifikan masalah yang terjadi saat sekarang dengan disekitar lokasitambang, seperti hilangnya cara mengumpulkan data primer dan vegetasi penutup, kerusakan tubuh tanah, sekunder, membuat zonasi lahan pasca serta penambangan, perubahan hidrologi. yang topografi dan pola mengklasifikasikan menyusun data, serta kemudian dianalisis. Erwin Hilman Hakim, Partisipasi Masyarakat .... | 16 Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016 ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Sebagian besar bentuk wilayah adalah HASIL DAN PEMBAHASAN bergelombang sampai berbukit, kecuali di Kawasan kecamatan-kecamatan bagian Utara yang Pantai Kabupaten berbukit Tasikmalaya Secara geografis sampai bergunung.Kondisi Kabupaten kemiringan lereng berturut-turut adalah: Tasikmalaya terletak antara 07°10' 00" – Sangat Curam (>40%) sebesar 33,39%, 07°14' 00" Lintang Selatan dan 107°08' (15%-25%) sebesar 24,54%, Curam (25%- 00" - 108°00' 00" Bujur Timur. Secara 40%) sebesar 20,54%, Landai (8%-15%) administratif sebesar 14,36%, dan Datar (0%-8%) Kabupaten Tasikmalaya memiliki batas wilayah sebagai berikut: sebesar o Sebelah Utara berbatasan dengan 7,17% Tasikmalaya dari (Badan luas Kabupaten Pusat Statistik Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Kabupaten Tasikmalaya, 2012). Bahwa Ciamis sebagian besar bentangalam Kabupaten o Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia Tasikmalaya oleh bentuk permukaan bumi yang agak curam sampai o Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Garut dengan curam, yaitu sebesar 78,47%. Kondisi Hidrologi o Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pangandaran Kabupaten didominasi Kondisi hidrologi di Kabupaten Tasikmalaya dibagi menjadi 2 (dua) Tasikmalaya bagian yaitu air permukaan dan airtanah. mempunyai luas wilayah 271.251,71 ha, Air permukaan terdiri dari wilayah dengan panjang garis pantai sekitar 54.5 sungai, Km. Secara administratif terdiri dari 39 Sedangkan airtanah Kecamatan, 351 Desa. Kecamatan yang air.Wilayah Sungai memiliki pesisir dengan luas Total Tasikmalaya terdiri dari Daerah Aliran 200,72 km2 atau 6,60% dari luas wilayah besar dan sungai kecil, merupakan Kabupaten bagian Tasikmalaya, yaitu situ, dari dan jaringan irigasi. berupa di mata Kabupaten sistem drainase yang kondisi topografi dan Kecamatan Cipatujah, Karangnunggal, dipengaruhi dan Cikalong. struktur fisiografinya. Wilayah Kabupaten Tasikmalaya memiliki ketinggian berkisar antara 02.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Erwin Hilman Hakim, Partisipasi Masyarakat .... | 17 Tabel 1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya No 1. Nama DAS Cilangla 2. 3. 4. 5. Cimedang Cipatujah Cikaengan Citanduy 6. Ciwulan Wilayah Aliran Sungai Bantarkalong, Bojongasih, Bojonggambir, Cibalong, Cipatujah, Culamega, Karangnunggal, Parungponteng, Sodonghilir, Taraju Cikalong, Cikatomas, Cineam, Jatiwaras, Pancatengah, Salopa Bojonggambir, Cipatujah, Culamega, Bojonggambir, Cipatujah Ciawi, Cigalontang, Cineam, Cisayong, Gunungtanjung, Jamanis, Jatiwaras, Kadipaten, Karangjaya, Leuwisari, Manonjaya, Pagerageung, Salopa, Sukahening, Sukaratu, Sukaresik Bantarkalong, Bojongasih, Cibalong, Cigalontang, Cineam, Cisayong, Cikatomas, Gunungtanjung, Jatiwaras, Karangnunggal, Leuwisari, Mangunreja, Padakembang Pancatengah, Parungponteng, Puspahiang, Salawu, Salopa, Sariwangi, Singaparna, Sodonghilir, Sukahening, Sukaraja, Sukarame, Sukaratu, Taraju, Tanjungjaya, Sumber : Hasil Analisis Peta 2012 (Diolah) * Lima Daearah Aliran Sungai yang bermuara ke Pantai Selatan Kabupaten Tasikmalaya yaitu DAS Cilangla, DAS Cimedang, DAS Cipatujah, DAS Cikaengan, dan DAS Ciwulan. Formasi Geologi Tasikmalaya Selatan Dilihat peta geologi lembar termineralkan dan mengandung urat-urat kuarsa dengan mineral bijih sulfida. Karangnuggal untuk daerah Cipatujah sebagian besar daerahnya kedalam Anggota Genteng termasuk Formasi Anggota Jampang Genteng (Tmjg), berselingan terdiri besisipan Miosen awal yaitu tuf berselingan dengan Oligo-Miosen. Anggota. breksi Formasi dan sisipan batu gamping(Supriatnadkk. 1992), Mengacu pada batugamping Pamutuan tuf dasitan, yang berumur Batugamping (Tmpl), berumur Miosen Tengah terdiri atasbatugamping, Geologi batugamping pasiran, kalsilutit, dan napal Lembar Karangnunggal, daerah pasca yang diendapkan padalingkungan laut penambangan pasir besi tersusun oleh dangkal yang terbuka. Formasi Kalipucang beberapa Formasi Batuan yangtersusun (Tmkl) dari tua ke muda adalah sebagai berikut : foraminifera dan batugamping pasiran FormasiJampang (Tomj) atau sering juga yang disebut (Formasi Andesit Tua yang terdiri Bentang (Tmpb), tersusun oleh batupasir atas breksi aneka bahan dan tuf bersisipan tufaan, lava yangberumur Oligo-Miosen, batuan breksi volkanik, tufa, batulempung tufaan, ini telah mengalami ubahan secara kuat breksigampingan, umumnya batugamping sisipan lignit, konglomerat, terkersikkan, Peta atas denganbreksi Jampang (Tmjg) berumur Oligosen – dasitik Formasi terpropilitkan, terdiri berumur daribatugamping MiosenTengah.Formasi batupasir,batupasir gampingan, batugamping, berumurMiosen Atas. Erwin Hilman Haim, Penataan Lahan Pesisir .... | 18 Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016 ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Batugamping Kalipucang (Tmkl), Cipatujah penambangan pasir besi berada Batugamping oral, pejal danberongga, di dibeberapa tempat terdapat perlapisan, Cikawungading. Kecamatan Karangunggal berumur Miosen berada di Desa Cidadap. Kecamatan Granodiorit (Tgd) Formasi Tengah.Intrusi yang Jampang, berumurMiosen Tengah, menerobos Batuan ini batuan yang Desa Ciheras, Ciandum, dan Cikalong berada di Desa Sindangjaya, Mandalajaya, Kalapagenep dan Desa Cimanuk. paling muda adalah Endapan Alluvial Penambangan pasir besi tersebut (Qal) yangberumur holosen, satuan ini dilakukan dengan jarak lebih kurang dari 0 tersebar cukup luas mulai dari baratlaut – 3 Km dari garis pantai, yaitu pada lahan hinggatenggara lahan pesisir, pesawahan, perkebunan pesawahan terutama berupa dipinggir-pinggir sepanjang bahkan lahanyang berada dihalaman sungai dan pantai. Endapan Alluvial inilah permukiman sekalipun. pasir lepas mengandung magnit, warna konservasi hitam dan berat dengansebutan pasir besi. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor Lokasi Penambangan Pasir Besi di 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Kabupaten Tasikmalaya Ruang Wilayah Nasional pasal 34 ayat (1), lahan dilakukan, Perlunya hal ini Lokasi penambangan pasir besi adalah: kriteria kawasan lindung untuk sangat berkaitan dengan Formasi Geologi, sempadan pantai yaitu daratan sepanjang sehingga dengan melihat Peta Geologi tepian yang lebarnya proporsional dengan Lembar Karangnunggal maka tidak salah bentuk dan kondisi fisik pantai minimal bahwa penambangan pasir besi tersebut 100 meterdari titik pasang tertinggi ke arah berada di wilayah Selatan Kabupaten darat. Mengacu kepada perturan tersebut Tasikmalaya yang meliputi tiga kecamatan lokasi yang dijadikan penambangan pasir dan tersebar dari 10 desa. Kecamatan besi sudah menyalahi aturan yang ada. Sumber : Google Earth Gambar 1Kecamatan yang Berada di Wilayah Pesisir Kabupaten Tasikmalaya Dijadikan sebagai Penambangan Pasir Besi Erwin Hilman Hakim, Partisipasi Masyarakat .... | 19 Penambangan Pasir Besi Pantai Selatan ekosistem yang tidak dibatasi oleh Kabupaten Tasikmalaya wilayah administratif pemerintahan, Penambangan yang berada di sehingga hal ini dapat menimbulkan Pantai Selatan Kabupaten Tasikmalaya konflik kepentingan antar daerah. pemanfaatan pontensi sumberdaya alam d. Kewenangan daerah dalam rangka masih cenderung ke arah ekonomi semata otonomi daerah belum dipahami dengan kelestarian secara komperensif, sehingga pada lingkungan untuk kedepannya. Hal ini setiap daerah dan setiap sektor berpengaruh terhadap kondisi kelestarian berbagai pesisir dan lingkungan,penyebab degradasi penafsiran daerah pesisir secara tidak langsung pemanfaatan dan pengelolaan daerah disebabkan oleh pengelolaan sumberdaya pesisir. mengkesampingkan alam dihulu yang berpengaruh terhadap muara dipesisir. Tidak hanya pemahaman yang berbeda serta dalam Pertambangan selalu mempunyai bisa dua sisi yang saling berlawanan, yaitu menikmati potensi sumberdaya alam suatu sebagai sumber kemakmuran sekaligus tempat tanpa memikirkan dampak jangka dapatmerusak lingkungan yang sangat panjang bagi generasi penerus. potensial. Sebagai sumber kemakmuran, Permasalahan yang timbul dalam pemanfaatan dan pengelolaan daerah pesisir dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pemanfaatan dan pengelolaan daerah belum diatur dengan perundang-undangan sehingga daerah peraturan yang jelas, mengalami dapat menyokong pendapatan negara selama bertahun-tahun. Disamping itu, pertambangan terbuka (open pit mining) dapat merubah iklim mikro dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit bahan tambang disingkirkan. Untuk memperoleh atau melepaskan biji tanbang kesulitan dalam menetapkan sesuatu dari kebijakan; penambang pada umumnya menggunakan b. Pemanfaatan dan pengelolaan daerah pesisir cenderung bersifat sektoral, sehingga melahirkan kebijakan tumpang tindih satu sama lain; batu-batuan atau pasir, para bahan-bahan kimia yang dapat mencemari tanah, air atau sungai dan lingkungan. Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan c. Pemanfaatan dan pengelolaan daerah butiran-butiran dari mineral non logam pesisir belum memperhatikan konsep seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, daerah pesisir sebagai suatu kesatuan piroksen, biotit, dan tourmalin. Mineral Erwin Hilman Haim, Penataan Lahan Pesisir .... | 21 Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016 ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous titan), pasir besi spat (FeCO3) atau yang magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit. disebut speroseiderit yang mengandung Titaniferous magnetit adalah bagian yang 40% besi bercampur dengan tanah liat. cukup penting merupakan ubahan dari Dengan cara atau metode apapun, magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir mengekploitasi pasir besi dapat merusak besi terutama berasal dari batuan basaltik lingkungan pesisir pantai. Fungsi pasir dan andesitik volkanik,kegunaannya pasir besi yang ada di pantai mampu meredam besi ini selain untuk industri logam besi laju gelombang,selain itu juga akan dapat juga telah banyak dimanfaatkan pada mencegah atau menghambat abrasi pantai. industri semen. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Besi dialam dapat ditemukan dalam (BPBD) bahwa bencana banjir luapan air 2 macam bentuk, yaitu dalam bentuk sungai karena tidak mengalir ke lautan di batuanseperti batu besi merah, batu besi Desa Cidadap, Kecamatan Karangnunggal, magnit. seperti Kabupaten Tasikmalaya, salah satunya pasirbesi titan (mengandung oksida besi dampak dari aktivitas penambangan pasir Fe3O4 yang bercampur dengan oksida besi. Dalam bentuk pasir Gambar 2. Kondisi Lahan Pasca Penambangan Pasir BesiTahun 2015 Kebijakan Penataan Ruang di ekosistem, sumberdaya dan kegiatan Kabupaten Tasikmalaya pembangunan Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang strategi meliputi : wilayah maka disusun kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan pendekatan dengan ketentuan pengelolaan pesisir dan laut; 2) Merehabilitasi a. Pengelolaan wilayah pesisir dan laut dengan berkelanjutan kawasan pelestarian ekologi pesisir dan keterpaduan Erwin Hilman Hakim, Partisipasi Masyarakat .... | 22 Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016 ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya pulau kecil serta kawasan perlindungan bencana pesisir; 3) Mengembangkan lanjut bagi kepentingan (Sukandarrumidi, budidaya perikanan; setiap manusia 1999:252). mewujudkan Dalam kegiatan pertambangan telah diatur pengusahaan 4) Mengembangkan hutan bakau; pertambangan bahan galian golongan A 5) Mengembangkan dan B yang diatur dalam bentuk Kuasa perikanan tangkap; dan Pertambangan (KP), yaitu: 6) Mengendalikan pencemaran di kawasan pesisir dan laut. Dalam bekas beberapa penambangan a. Kuasa pertambangan eksplorasi b. Kuasa pertambangan eksploitasi kasus lahan tidak harus c. Kuasa pertambangan pengolahan dan pemurnian seluruhnya direvegetasi, namun dapat d. Kuasa pertambangan pengangkutan dimanfaatkan untuk tujuan lain, seperti e. Kuasa pertambangan penjualan menjadi pertanian, pesawahan, objek Sedangkan untuk bahan galian wisata, dan sebagainya.Apabila dinilai golongan C dalam bentuk Surat Izin lebih bermanfaat atau sesuai dengan Pertambangn Daerah (SIPD), karena rencana tata ruang. Oleh karena itu, pasir besi masuk kepada golongan C sebelum merencanakan reklamasi dan hingga penambangannya harus ada Surat pentaan lahan, sebaiknya berkonsultasi Izin Pertambangan Daerah atau Izin terlebihdahulu pemerintah Usaha Pertambangan IUP. Perusahaan daerah setempat, pemilik lahan atau pasir besi yang berada di Pantai Selatan instansi terkait lainnya. Untuk itu dalam Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki penataan lingkungan pesisir di pantai IUPSebanyak 25 perusahaan tersebut selatan Kabupaten Tasikmalaya harus tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah beberapa perusahaan berhenti beroperasi setempat. setelah cadangan habis walaupun izin Kegiatan Pertambangan pertambangan Usaha semua usaha seseorang atau dengan pertambangan yang dilakukan badan adalah oleh hukum/badan usaha untuk mengambil bahan galian semuanya aktif beroperasi, belum berakhir. Disamping penambangan berizin juga terdapat 44 pertambangan kelompok pasir besi usaha tanpa izindengan luasan kurang lebih 1.000 dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih Erwin Hilman Hakim, Partisipasi Masyarakat .... | 22 Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016 ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya m2, dimana setiap kelompok terdiri dari i. Perusakan sempadan pantai rata-rata 10 orang. mengakibatkan abrasi Dampak Lingkungan Penambangan berkurangnya luas daratan; dan j. Bekas galian mengakibatkan Pasir Besi Dampak lingkunganpasca penambangan pasir besi di Pantai Selatan k. genangan, sebagai sumber penyakit; l. Intrusi air laut. Kabupaten Tasikmalaya adalah seperti Zonasi dan Penataan Lahan Pasca berikut : Tambang Pasir Besi a. Degradasi lingkungan pesisir dan Kegiatan kali pertama yang harus abrasi pantai, bila penambangannya dilakukan sebelum kepada penataan lahan di wilayah pantai (Mine of coast yaitu membuat suatu zonasi lokasi lahan area); pasca penambangan pasir besi yang b. Air menjadi sangat tidak stabil atau nantinya disesuaikan dengan potensi yang keruh, sehingga jenis biota yang ada ada yaitu pontensi sumberdaya alam, menjadi sasaran; danpotensi sumberdaya manusia pasca c. Terjadi peningkatan angka korban jiwa, bila terjadi tsunami di sepanjang pantai; d. Merusaknya penambanganserta dengan tidak perencanaan berbenturan wilayah atau peraturan-peraturan kebijakan pemerintah ekosistem pesisir yang berlaku. sebagai area mutu ekowisata yang perlu dijaga dan ditingkatkan; Penataan dan pemanfaatan lahan pesisir e. Terganggunya peningkatan ekonomi rakyat dari hasil pertanian; secara optimal hanya dapat terwujud jika pengelolaan wilayah pesisir dilakukan secara terpadu dengan definisi f. Berkurangnya hutan, perumbahan yang jelas. Salah satu kunci dalam iklim mikro, meningkatkan tinggi pengelolaan permukaan air laut; tersebut adalah adanya visi, tujuan dan g. Rusaknya tanaman mengurangi ketahanan pesisir terpadu produktif, sasaran bersama, serta batasan-batasan pangan dalam pemanfaatan sumberdaya alam daerah; h. Lumpur wilayah wilayah pesisir. bekas terumbu karang; galian merusak Maksud dari penataan dan pemanfaatan pada lahan pasca penambangan yaitu sebagai bentuk Erwin Hilman Hakim, Partisipasi Masyarakat .... | 23 Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016 ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hukum.Berikut ini hasil dari lapangan pesisir sebaran untuk melestarikan fungsi zonasi lokasi lahan pasca lingkungan hidup dan mencegah terjadinya penambangan pasir besi dan pemanfaatan pencemaran kerusakan lahan yang sudah dilakukan baik oleh meliputi intansi atau masyarakat sekitar di Pantai dan/atau lingkungan hidup yang perencanaan,pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan Selatan Kabupaten Tasikmalaya. penegakan Gambar 3 Sebaran Zonasi Lokasi Lahan Pasca Penambangan Pasir Besi dan Pemanfaatan Lahan yang Sudah Dilakukan oleh Intansi atau Masyarakat Sekitar di Pantai Selatan Kabupaten Tasikmalaya Gambar 3 tersebut maka dapat diketahui penataan lahan pasca manusia pasca penambangan pasir besi. Lahan pasca tambang tidak harus penambangan pasir besi di Pantai Selatan seluruhnya direvegetasi seperti yang sudah Kabupaten Tasikmalaya dan penataan dilakukan pada saat ini yaitu dijadikan lahan tersebut harus di sesuaikan dengan persawahan, Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun pariwisata 1997 pendidikandengan adanya pembangunan tentang Rencana Tata Ruang tambak bahari dan serta pariwisata Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang penerapan Kabupaten potensi pembangkit listrik tenaga angin yang sumberdaya dilakukan oleh Lentera Angin Nusantara sumberdaya Tasikmalaya, alam serta dan teknologi budidaya, terbarukan Erwin Hilman Hakim, Partisipasi Masyarakat .... | 24 Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016 ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya (LAN) berlokasi di Desa Ciheras Kecamatan Cipatujah. Perlu adanya penimbunan dengan tanah urug dan gamping berukuran kerikil Pada lahan pasca penambangan maksud dari berukuran kerikil tersebut pasir besi yang belum dimanfaatkan supaya batuan gamping tidak cepat hilang danbelum ditata, maka dapat dilakukan larut bersama dengan air pada waktu penataan yaitu pada kondisi lahan yang terjadinya hujan, kemudian diratakan dan tidak cekung (datar) dan tidak berada ditimbun dalam 100 meter dari titik pasang tertinggi direklamasi dengan memberikan bahan gelombang dapat dimanfaatkan untuk organik,jenis tanaman yang akan ditanam pertanian atau lahan pengembalaan bahkan yaitu tanaman pioner cepat tumbuh dan permukiman karena lahan tersebut tidak mampu beradaptasi cepat dengan kondisi berada pada lahan konservasi. Lahan-lahan lingkungan. Beberapa jenis tanaman cepat yang berada dalam 100 dari titik pasang tumbuh yang umum digunakan untuk tertinggi perlunya reklamasi dan revegetasi revegetasi adalah sengon laut (Albizzia sebagai upaya pemulihan kondisi lahan falcata), akasia (Acasia mangium, Acasia sebagai crassicarpa), lamtoro (Leucaena glauca), peruntukannya yaitu lahan konservasi. turi Pemanfaatan lahan digunakan kembali (Sesbania (Gliricidia oleh pasir.Baru grandiflora), sepium).Setelah gamal tanaman untuk pertanian, perikanan, dan peternakan pioner tumbuh dan berkembang dengan maka membetuk penggunaan lahan akan baik, maka tanaman lokal serti tumbuhan membentuk untuk sistem pertanian terpadu. perkebunan misalnya kelapa, Akan tetapi untuk pemanfaatan lahan tanaman pangan, tanaman hortikultura, pertanian maupun tanaman padi sawah. membutuhkan pengelolaan terlebih dahulu, sebab kondisi tanah pada lahan tersebut memiliki kesuburan yang SIMPULANDAN REKOMENDASI rendah dan kandungan organiknya sangat Simpulan rendah pula, hal ini tidak terlepas dari Penataan lahan pasca penambangan teknik penambangan yaitu dengan cara pasir penambangan Tasikmalaya terbuka sehingga tanah di Pantai Selatan penting Kabupaten sekali untuk bagian atas (top soi)l yang kaya akan unsur dilakukan, sebagai bentuk dari pengelolaan hara hilang. lingkungan, melestarikan lingkungan dan mencegah terjadinya degradasi lahan, Erwin Hilman Hakim, Partisipasi Masyarakat .... | 22 Jurnal Geografi, Volume 4 Nomor 1 April 2016 ISSN 1907 – 302 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya pencemaran dan/atau kerusakan masyarakat setempat. Peluangnya yaitu lingkungan pesisir. Perlunya pertimbangan meminimalisir dalam penataan lahan tersebut yaitu harus degradasi di sesuaikan dengan Peraturan Pemerintah perekonomian masyarakat setempat dan Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana meningkatkan pendapatan asli daerah. Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Akan Tata Ruang Kabupaten Tasikmalaya, dan pemanfaatan lahan pasca penambangan potensi pasir besi mengupayakan pembagunan sumberdaya alam serta sumberdaya manusia. Hal ini dikarenakan yang Lahan pasca seluruhnya tetapi dampak lahan, untuk berwawasan tambang tidak harus berkelanjutan. direvegetasi tetapi dapat DAFTAR PUSTAKA negatif dari meningkatkan pengelolaan lingkungan dan dan mengoptimalkan potensi yang ada, potensi Iskandar. (2011). Reklamasi dan Pengelolaan Lahan Bekas Tambang: Pusat Studi Reklamasi Tambang, LPPM – IPB. Bogor. Sukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Sumaatmaja, Nursid. 1988. Studi Geografi suatu Pendekatan dan Analisa. Jakarta : Proyek Supriatna, S, et.al(1992) Peta Geologi Lembar Karangnunggal Jawa. Statistik Kabupaten Tasikmalaya (2015), Badan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah No 47 Tahun tersebut 1997 dimanfaatkan untuk petanian, budidaya ikan, persawahan, permukiman. Akan pemanfaatan membutuhkan pariwisata, tetapi lahan bahkan untuk pertanian pengelolaan terlebih dahulu, sebab kondisi tanah pada lahan tersebut memiliki kesuburan yang rendah dan kandungan organiknya sangat rendah pula serta bentuklahan yang tidak datar. Rekomendasi Pengelolaan dan pemanfaatan lahan pasca penambangan pasir besi harus diantaranya yaitu pariwisata, pertanian, pengembalaan, budidaya ikan, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. dan kebudayaan serta kearifan lokal Erwin Hilman Hakim, Partisipasi Masyarakat .... | 23