153 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan BNI telah berhasil mencapai tujuan baik secara nasional dan internasional, hal ini dapat dibuktikan melalui salah satu poin penting dari keberhasilan organisasi yaitu komunikasi yang sudah berjalan dengan efektif. Komunikasi menjadi penting karena keberhasilan seorang manajer mempengaruhi orang lain dengan atu melalui siapa ia mencapai tujuan organisasional tergantung kemampuannya berkomunikasi yaitu menyampaikan ide-ide dan menerima saran-saran. 49 Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai sejauh mana efektivitas komunikasi interpersonal yang terjadi antara atasan dengan bawahan di Bank Negara Indonesia KCU Tasikmalaya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Efektivitas komunikasi interpersonal antara atasan dengan bawahan di Bank Negara Indonesia KCU Tasikmalaya sudah berjalan dengan efektif. Seluruh dimensi efektivitas komunikasi interpersonal yaitu dimensi empati, dimensi kesetaraan, dimensi ekspresif, dimensi kerjasama, dan dimensi kedekatan telah dilakukan dengan baik oleh atasan terhadap karyawannya. 2. Secara keseluruhan, efektivitas komunikasi interpersonal yang terjadi antara atasan dengan bawahan pada Bank Negara Indonesia KCU 49Dr.UlberSilalahi,M.A.,“Asas-asasManajemen”.(Bandung:PT.RefikaAditama,2013),hal. 272. 154 Tasikmalaya memiliki skor rata-rata sebesar 480,77 yang dimana pada gambar garis continuum 4.2 skor tersebut termasuk kedalam kategori efektif. Hal ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan di Bank Negara Indonesia KCU Tasikmalaya dalam berinteraksi memberikan tugas dan berdiskusi sudah berjalan dengan efektif dan baik. 3. Berdasarkan sudut pandang karyawan laki-laki dapat disimpulkan bahwa atasan telah melakukan komunikasi interpersonal dengan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian yaitu skor rata-rata sebesar 260,8 dan masuk ke dalam kategori efektif seperti terlihat pada gambar garis kontinuum 4.4 dimana karyawan laki-laki merasa bahwa atasan telah berkomunikasi interpersonal secara efektif dengan menyampaikan tugas secara tatap muka sehingga penjelasan tugas lebih mudah dipahami dan langsung diterima oleh karyawan laki-laki sesuai dengan perintah atasan. 4. Berdasarkan sudut pandang karyawan perempuan dapat disimpulkan bahwa atasan telah melakukan komunikasi interpersonal dengan efektif. Hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata sebesar 219,9 dan masuk ke dalam kategori efektif seperti terlihat pada gambar garis continuum 4.6 dimana karyawan perempuan merasa bahwa atasan telah berkomunikasi interpersonal dengan efektif melalui interaksi dari atasan yang dapat membangun rasa kebersamaan kepada karyawan atau bawahannya. Maka dengan begitu pesan tugas yang disampaikan oleh atasan dapat diterima dan dipahami dengan lebih baik dan tepat karena karyawan merasa 155 nyaman dengan rasa kebersamaan antara dirinya dengan atasan dan karyawan lainnya. 5. Berdasarkan lama kerja karyawan, secara keseleluruhan efektivitas komunikasi interpersonal yang terjadi antara atasan dengan bawahan sudah berjalan dengan efektif dan baik. Namun bagi karyawan dengan lama kerja kurang dari 5 tahun hingga lama kerja 20 tahun cenderung hasil penelitian rendah pada pertanyaan nomor 13 terkait dengan dimensi kedekatan mengenai proses penyampaian pesan oleh atasan dengan menunjukkan rasa suka kepada karyawan dengan prestasi kinerja yang baik. Hal tersebut dikarenakan atasan memiliki sikap atau pandangan yang sama kepada seluruh karyawannya tidak membedakan berdasarkan prestasi kinerja yang baik atau prestasi kinerja yang kurang baik. Sedangkan menurut karyawan dengan lama kerja lebih dari 20 tahun cenderung rendah pada pertanyaan nomor 12 mengenai proses penyampaian pesan oleh atasan dengan menunjukkan rasa ketertarikan demi meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini juga sama disebabkan oleh atasan yang memiliki sikap menyamaratakan karyawan dengan kinerja yang baik maupun dengan kinerja yang kurang baik dengan harapan tidak menimbulkan kecemburuan antar karyawan satu dengan yang lainnya. 6. Berdasarkan pembagian unit kerja karyawan, secara keseluruhan efektivitas komunikasi interpersonal yang terjadi antara atasan dengan bawahan sudah berjalan dengan efektif dan baik. Dari ketiga unit kerja yang ada, seluruhnya cenderung tinggi atau merasa lebih efektif dalam 156 dimensi efektif khususnya komunikasi yang dilakukan atasan disampaikan secara tatap muka atau melalui media telepon sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami secara langsung, utuh dan sama oleh karyawan. Akan tetapi kecenderungan rendah muncul dalam dimensi kedekatan mengenai atasan masih kurang dalam berkomunikasi dengan menunjukkan rasa suka terhadap karyawan dengan prestasi kerja yang baik. Sedangkan dalam unit kerja pembinaan pelayanan hasil penelitian menunjukkan atasan dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pesan tugas melalui media telepon rendah, hal ini dikarenakan atasan lebih sering melakukan komunikasi secara tatap muka langsung dengan karyawan sebab mereka bekerja sebagai front liner yang sering bertemu secara langsung juga dengan konsumen. 6.2 Saran Adapun beberapa hal yang dapat dijadikan saran dan masukan bagi Bank Negara Indonesia KCU Tasikmalaya beserta karyawan adalah sebagai berikut : 1. Mempertahankan proses penyampaian pesan dari atasan kepada bawahan saat ini sehingga komunikasi yang berlangsung antara atasan dan bawahan di Bank Negara Indonesia KCU Tasikmalaya dapat terus berlangsung secara efektif. Dengan komunikasi yang efektif maka tugas yang disampaikan oleh atasan dapat dipahami oleh karyawan sehingga tugas lebih mudah dikerjakan. 157 2. Meningkatkan proses penyampaian pesan dari atasan kepada karyawan diseluruh dimensi efektivitas komunikasi interpersonal sendiri agar komunikasi berjalan dengan lebih efektif sehingga tugas dapat tersampaikan dengan baik dan dapat dikerjakan sesuai harapan oleh karyawan. Maka dari itu apabila tugas dikerjakan dengan lebih baik lagi maka tujuan perusahaan dapat lebih mudah tercapai. 3. Atasan sekiranya dapat lebih mendorong sikap kedekatan dalam berkomunikasi kepada karyawan. Hal ini dikarenakan masih banyak karyawan yang merujuk pada sikap atasan yang kurang menunjukkan rasa suka kepada karyawan dengan prestasi kerja yang baik. Alangkah lebih baik atasan lebih meningkatkan sikap menunjukkan rasa suka kepada karyawan dengan prestasi kerja yang baik dalam berkomunikasi supaya dapat mendorong karyawan lain agar bekerja dengan lebih giat lagi, dengan kata lain atasan memberikan reward bagi karyawan berprestasi dan punishment bagi karyawan yang memiliki prestasi kerja buruk. Hal tersebut dapat mendorong karyawan untuk bekerja dengan lebih baik lagi sehingga tujuan dari organisasi dapat pula lebih mudah dicapai. 158 DAFTAR PUSTAKA A The National Archives, ‘Effective Communications: Raising the profile of your archive service’, http://www.nationalarchives.gov.uk/documents/archives/effectivecommunications.pdf (20.9.13) Devito, J. A., The Interpersonal Communication Book. New Jersey: Pearson Education Inc., 2013. Keith Davis and Newstrom, John W., Organizational Behavior – Human Behavior at work. Tenth Edition. New York: McGraw-Hill. International Edition. 1997. Nebo, C. S., Nwankwo, P. N., & Okonkwo, R. I., ‘The Role of Effective Communication on Organizational Performance: A Study of Nnamdi Azikiwe University, AWKA’. Journal Review of Public Administration and Management, Vol. 4 (2015). Payne, Bronte.,“Key Principles for Effective communication”. Landcare Notes, Department of Sustainability and Environtment. A Victoria Government Initiative. 2010. Rainey, Hal G., Understanding & Managing Public Organizations. Third Edition. San Fransisco: John Wiley & Sons, Inc.,2003. Ramaraju, S., M.A., M.Phil., PhD.,’Pschological Perspective on Interpersonal Communication,’ Journal of Arts, Science and Commerce’. Vol. III (2012). 159 Robbins, S. P. and Judge, T. A., Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education, Inc., 2013. Rubin, R. B., Rubin, A. M., and Piele, L. J., Communication Research: Strategies and Sources. Canada: Thomson wadsworth. 2005. Schermerhorn, J. R., Hunt, J. G., and Osborn, R. N., Managing Organizational Behavior. Third Edition. Canada: John Wiley & Sons, Inc., 1988. Silalahi, Dr. Ulber, M.A., “Asas-asas Manajemen”. Bandung: PT. Refika Aditama, 2013. Silalahi, Dr. Ulber, M.A., Metode Penelitian Sosial Kuantitatif. Bandung: PT. Refika Aditama, 2015. Sugiyono, Prof. Dr., Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2013.